POLA PENGASUHAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI
ANAK BALITA PADA KELUARGA IBU PEKERJA DAN IBU BUKAN PEKERJA (Studi Kasus di Desa Ke Kecarnatan Kedung Halang,
oleh : Endang Maswaty
SYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA S PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
RINGKASAN
Pola Pengasuhan, Konsumsi Pangan dan Status Gizi Anak Balita pada Keluarga Ibu Pekerja dan Ibu Bukan Pekerja. Studi Kasus di Desa Kedung Waringin, Kecamatan Kedung Halang, Kabupaten Bogor. (Di bawah bimbingan MELLY LATIFAH dan LIES. D. KARYADI). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang sosial ekonomi (besar keluarga, pendidikan orang tua, pengetahuan gizi ibu dan pendapatan per kapita keluarga), mengetahui gambaran pola pengasuhan anak balita, mengetahui kuantitas waktu ibu dan pola dalam pengasuhan anak balita, mengetahui konsumsi pangan dan status gizi anak balita pada keluarga ibu pekerja dan ibu bukan pekerja. Penelitian dilaksanakan di Desa Kedung Waringin, Kecamatan Kedung Halang, Kabupaten Bogor, dari bulan November sampai Desember 1993. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data primer terdiri dari identitas keluarga, pengetahuan gizi ibu, pendapatan per kapita keluarga, pola pengasuhan (pemberian makan, disiplin dan menolong diri sendiri), alokasi waktu ibu, konsumsi pangan dan status gizi anak balita. Data sekunder diperoleh dari kantor pemerintahan desa Kedung Waringin dan instansi yang terkait. Analisis data dilaksanakan secara deskriptif. Data konsumsi pangan anak balita dikonversi ke dalam bentuk energi dan zat gizi dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan dan Daftar Konversi Penyerapan Minyak (Direktorat Gizi, 1981). Penilaian status gizi dilakukan dengan cara membandingkan berat badan menurut umur (BB/U) dengan standar WHO-NCHS dan tinggi badan menurut umur (TB/U) dengan standar WHO-NCHS (Biro Pusat Statistika, 1992). Penelitian menghasilkan besar keluarga dan tingkat pendidikan ayah tidak berbeda pada kedua kelompok. Tingkat pendidikan ibu, pengetahuan gizi ibu dan pendapatan per kapita keluarga pada kelompok ibu pekerja lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok ibu bukan pekerja. Pengasuhan pemberian makan pada anak balita kelompok ibu bukan pekerja cenderung lebih baik dibandingkan dengan anak balita kelompok ibu pekerja, terutama dalam pemberian PASI, penyapihan anak, pengolahan makanan, pemberian makan dan memperkenalkan menu makanan baru. Pengasuhan disiplin pada anak balita kelompok ibu pekerja dan ibu bukan pekerja cenderung tidak berbeda. Pengasuhan kemampuan menolong diri sendiri pada anak balita kelompok ibu bukan pekerja cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan contoh kelompok ibu pekerja, terutama dalam aspek makan dan mandi. ENDANG MASWATY.
Rata-rata kuantitas waktu ibu pekerja dalam pengasuhan anak balita adalah 3 , 9 9 jam sedangkan rata-rata kuantitas waktu ibu bukan pekerja adalah 5 , 0 4 jam. Pola pengasuhan yang lebih banyak dilakukan oleh kelompok ibu pekerja adalah mengawasi anak dan mengobrol dengan anak, sedangkan pada kelompok ibu bukan pekerja adalah memandikan anak, menyuapi anak, menyiapkan makan dan menyiapkan susu . Tingkat konsumsi energi dan zat gizi kecuali Fe pada anak balita kedua kelompok tidak berbeda. Tingkat konsumsi Fe pada anak balita kelompok ibu pekerja adalah 9 7 , 9 2 %, sedangkan anak balita kelompok ibu bukan pekerja adalah 198,98 %.
Status gizi anak balita kelompok ibu pekerja lebih rendah dibandingkan dengan ibu bukan pekerja, apabila dilihat dari persentase status gizi kurang. Dengan indikator BB/U, status gizi kurang anak balita ibu pekerja yaitu 10,OO % dan anak balita ibu bukan pekerja yaitu 3 , 3 3 %. Dengan indikator TB/U, status gizi kurang anak balita ibu pekerja yaitu 1 3 , 3 3 % dan anak balita ibu bukan pekerja yaitu 6 , 6 7 % . Pengasuhan anak balita pada kelompok ibu pekerja cenderung kurang baik dibandingkan dengan ibu bukan pekerja, terutama dalam pemberian makan dan kemandirian anak balita, maka perlu upaya kerja sama antara orang tua dengan. pengasuh pengganti yaitu dengan memperhatikan pengasuhan anak yang baik. Konsumsi pangan anak balita kelompok ibu pekerja lebih rendah dibandingkan dengan anak balita kelompok ibu bukan pekerja, maka perlu perhatian lebih lanjut dengan cara meningkatkan keragaman baik jenis maupun cara pengolahan pangan dan memperhatikan makanan jajanannya. Status gizi anak balita kelompok ibu pekerja lebih rendah dibandingkan dengan anak balita kelompok ibu bukan pekerja, maka perlu upaya pendekatan kader posyandu/pelayanan kesehatan Kedung Waringin dengan orang tua untuk memperhatikan anak tersebut melalui kegiatan penyuluhan gizi yang rutin dan penimbangan anak.
POLA PENGASUHAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI
ANAK BALITA PADA KELUARGA IBU PEKERJA DAN IBU BUKAN PEKERJA (Studi Kasus di Desa Kedung Waringin, Kecamatan Kedung Halang, Kabupaten Bogor)
oleh : Endang Maswaty ,425.0772
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKLnTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1994
Judul Penelitian
:
POLA PENGASUHAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA PADA KELUARGA IBU PEKERJA DAN IBU B U K W PEKERJA
Nama Mahasiswa
:
ENDANG MASWATY
NRP
:
A 25 0772
Menyetujui
.
Dosen Pembimbinq - I /
V
h a ; Ir. ; * Me1
Dra. Lies D. Karvadi,M.S
Nip. 131879327
Nip. 130234811
Tanggal Lulus
21
3
1994
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Palembang, pada tanggal 6 Oktober 1969.
Penulis adalah anak pertama dari tiga bersauda-
ra dari keluarga Bapak ~a'soem Hamid dan Ibu Ismawati. Pendidikan SD ditempuh dari tahun 1976 sampai 1982 di SD Santo Yosef Lahat Palembang. Tahun 1982 penulis melanjutkan sekolah di SMP Santo Yosef Lahat Palembang hingga tahun 1985. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan sekolah di SMA Santo Yosef Lahat Palembang dan lulus tahun 1988. Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1988 melalui Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK). Tahun 1990 penulis masuk di Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian IPB.