i
HUBUNGAN POLA ASUH DAN PENGETAHUAN GIZI IBU DENGAN STATUS GIZI DAN KESEHATAN ANAK BALITA
RAHDIAN PADMA KUSUMAPUTRA
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
iii
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Hubungan Pola Asuh dan Pengetahuan Gizi Ibu dengan Status Gizi dan Kesehatan Anak Balita adalah benar karya saya dengan arahan dari pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2015
Rahdian Padma Kusumaputra NIM I14124050
v
ABSTRAK RAHDIAN PADMA KUSUMAPUTRA. Hubungan Pola Asuh dan Pengetahuan Gizi Ibu dengan Status gizi dan Kesehatan Anak Balita. Dibimbing oleh IKEU EKAYANTI. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pola asuh dan pengetahuan gizi ibu dengan status gizi dan kesehatan anak balita dengan desain penelitian cross sectional study. Jumlah sampel dalam penelitian ini 50 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 58% ibu telah memiliki pengetahuan gizi yang cukup baik dan menerapkan pola asuh makan yang baik serta 70% pada pola asuh kesehatan dengan kategori baik. Status gizi sampel sebagian besar telah termasuk ke dalam kategori baik (BB/TB) (92%), (TB/U) (90%), dan (BB/U) (92%). Sebanyak 80% sampel memiliki skor morbiditas yang rendah. Terdapat hubungan yang signifikan (p<0,05) antara pengetahuan gizi dengan pola asuh (makan dan kesehatan). Terdapat hubungan yang signifikan (p<0,05) antara status gizi (BB/TB dan BB/U) dengan tingkat konsumsi energi. Terdapat hubungan (p<0,05) antara tingkat asupan protein dengan status gizi. Kata kunci: Balita, Pola Asuh, Pengetahuan Gizi, Status Gizi.
ABSTRACT RAHDIAN PADMA KUSUMAPUTRA. The Associations of Parenting and Nutritional Knowledge of Mothers with Nutritional and Health Status Among Children Under Five Years Old. Supervised by IKEU EKAYANTI. The aim of this study was to analyze the associations of parenting and nutritional knowledge of mothers with nutritional and health status among children under five years old. The design was cross sectional. Sample were 50 student of PAUD Eka Mandiri and At-Taqwa aged under five years old. The result showed that 58% mothers had a reasonably good nutritional knowledge. As much as 58% mothers has implemented a good eat pattern and 70% health pattern of children. Nutritional status has a good category Weight for Age (WAZ) (92%), Height for Age (HAZ) (90%), and Weight for Age (WAZ) (92%). Eighty percent samples have low morbidity score. The study found there was significant correlation (p<0,05) between nutritional knowledge and parenting (eat and health pattern) of children. There was significant correlation (p<0,05) between nutritional status (WHZ and WAZ) and adequacy level of energy. There was significant correlation (p<0,05) between adequacy level of protein and nutritional status. Keywords: children under five, parenting, nutritional knowledge, nutritional status.
vii
HUBUNGAN POLA ASUH DAN PENGETAHUAN GIZI IBU DENGAN STATUS GIZI DAN KESEHATAN ANAK BALITA
RAHDIAN PADMA KUSUMAPUTRA
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Gizi dari Program Studi Ilmu Gizi pada Departemen Gizi Masyarakat
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
xi
PRAKATA Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alamyang telah memberikan limpahan rahmat dan atas segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan usulan penelitian yang berjudul ―Hubungan Pola Asuh dan Pengetahuan Gizi Ibu dengan Status Gizi dan Kesehatan Anak Balita‖sebagai syarat untuk melakukan penelitian pada Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Ir. Ikeu Ekayanti M. Kes selaku dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia membimbing dan memberi saran kepada penulis. 2. Prof. Dr. Ir. Hidayat Syarief Msc selaku dosen pembimbing akademiknyang senantiasa membimbing dan memberikan arahan selama menjalankan perkuliahan. 3. Prof. Dr. Siti Madanijah MS selaku dosen pemandu seminar dan penguji skripsi atas saran, masukan dan arahannya kepada penulis dalam penyusunan skripsi. 4. Kartika Ananta Kusuma dan Dewi Susilaningsih selaku orang tua penulis yang telah memberikan motivasi beserta doa yang selalu ditujukan kepada penulis. 5. Sahabat seperjuanagan di Program Alih Jenis Departemen Gizi Masyarakatangkatan 6, khususnya Chilli (Nadia, Bryan, Icha, Bayu, Nanda, dan Hendri) yang telah memberikan motivasi kepada penulis selama penyusunan karya ilmiah ini. 6. Teman-teman KKP desa Cibitung Kulon (Mufida, Ade, Hamira, Fitri, Nita, Maria) yang telah memberikan motivasi kepada penulis selama penyusunan karya ilmiah ini. 7. Seluruh pihak yang terkait yang belum disebutkan namanya dan telah memberikan kontribusinya dalam penyusunan karya ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang besifat membangun guna penyempurnaan penelitian ini sangat diharapkan. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta menambah pengetahuan bagi pembaca.
Bogor, Agustus 2015
Rahdian Padma Kusumaputra
xiii
DAFTAR ISI PRAKATA DAFTAR GAMBAR
xi xv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
3
KERANGKA PEMIKIRAN
3
METODE PENELITIAN
5
Desain, Tempat, dan Waktu
5
Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
5
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
6
Pengolahan dan Analisis Data
7
Definisi Operasional
9
HASIL DAN PEMBAHASAN
10
Keadaan Umum PAUD
10
Karakteristik Anak Balita
11
Jenis Kelamin Balita
11
Umur Anak Balita
11
Karakterisitik Sosial Ekonomi Keluarga
11
Umur Orang Tua
11
Pendapatan Keluarga
12
Pendidikan Orang Tua
13
Pekerjaan Orang Tua
14
Besar Keluarga
14
Pengetahuan Gizi
15
Pola Asuh Makan
17
Pola Asuh Kesehatan
19
Status Gizi
21
Status Kesehatan
22
Frekuensi dan Lama Sakit
23
Jenis Penyakit
23
Skor Morbiditas
24
Akses Informasi dan Pelayanan Kesehatan
25
Tingkat Kecukupan Zat Gizi
26
Hubungan Antar Variabel
28
SIMPULAN DAN SARAN
32
Simpulan
32
Saran
33
DAFTAR PUSTAKA
33
RIWAYAT HIDUP
52
DAFTAR TABEL 1 Variabel, data, jenis data, dan cara pengumpulan data penelitian 2 Jenis variabel, kategori, skala data dan sumber pengolahan data penelitian 3 Sebaran subjek berdasarkan jenis kelamin 4 Sebaran sampel berdasarkan usia 5 Sebaran sampel berdasarkan usia orang tua 6 Sebaran sampel berdasarkan pendapatan keluarga 7 Sebaran sampel berdasarkan tingkat pendidikan orang tua 8 Sebaran sampel berdasarkan tingkat pekerjaan orang tua balita 9 Sebaran sampel berdasarkan besar keluarga 10 Sebaran sampel berdasarkan tingkat pengetahuan gizi ibu 11 Sebaran sampel berdasarkan pola asuh makan 12 Sebaran sampel berdasarkan jawaban pertanyaan pola asuh makan 13 Sebaran sampel berdasarkan pola asuh kesehatan 14 Sebaran sampel berdasarkan jawaban pertanyaan pola asuh kesehatan 15 Sebaran sampel berdasarkan status gizi 16 Sebaran sampel berdasarkan status kesehatan 17 Sebaran sampel berdasarkan frekuensi dan lama sakit 18 Sebaran sampel berdasarkan jenis penyakit 19 Sebaran sampel berdasarkan skor morbiditas 20 Sebaran sampel berdasarkan akses informasi dan pelayanan kesehatan 21 Sebaran sampel berdasarkan tingkat kecukupan energi dan lemak 22 Sebaran sampel berdasarkan konsumsi protein
6 8 11 11 12 12 13 14 15 15 17 18 20 20 22 23 23 24 25 25 27 27
xv
DAFTAR GAMBAR 1 Kerangka pemikiran pola asuh dan pengetahuan gizi ibu dengan status gizi dan kesehatan pada anak balita. 5
DAFTAR LAMPIRAN 1 Kuesioner penelitian 2 Hubungan antar variabel 3 Hasil uji beda
40 49 51
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu tujuan pembangunan nasional termasuk pembangunan di bidang pangan dan gizi adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia sebagai modal dasar dalam pembangunan di masa mendatang. Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pembangunan nasional, sebab secara langsung berpengaruh terhadap kualitas SDM suatu negara yang digambarkan melalui pertumbuhan ekonomi, umur harapan hidup, dan tingkat pendidikan (Depkes 2007). Keberhasilan tumbuh kembang pada masa kanak-kanak menentukan kualitas sumberdaya manusia yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap keberhasilan pembangunan nasional. Faktor utama yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, diantaranya faktor gizi, kesehatan dan praktek pengasuhan (caring) yang terkait satu sama lain (Briawan & Herawati 2005). Perkembangan seorang anak dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya status gizi, status kesehatan, dan konsumsi zat gizi. Status gizi, status kesehatan, dan konsumsi zat gizi yang baik dapat mendukung perkembangan anak yang lebih optimal (Agustin 2011). Kekurangan gizi pada balita disebabkan dari interaksi antara berbagai faktor, tetapi faktor yang utama adalah akibat konsumsi makanan yang kurang memadai baik kuantitas maupun kualitas (Mary 2011). Ibu memiliki peran penting dalam membentuk pola konsumsi pangan bagi anak-anaknya sebab ibu merupakan orang yang paling dekat dengan anak. Menurut Madanijah (2003), masalah kurang gizi pada balita dapat juga disebabkan oleh perilaku ibu dalam pemilihan bahan makanan. Ibu yang memiliki pengetahuan gizi yang baik akan mempraktekkan perilaku gizi yang baik dalam hal memilih bahan makanan yang bergizi, beragam, dan berimbang untuk anakanaknya, dan sebaliknya pada ibu yang pengetahuan gizinya kurang akan cenderung memiliki perilaku gizi yang kurang baik, termasuk dalam hal memilih bahan makanan untuk anak sehingga memberikan dampak yang kurang baik pada status gizi balita. Menurut Diasmarani (2011), status gizi juga dipengaruhi dengan status kesehatan balita. Anak yang sakit biasanya memiliki nafsu makan yang menurun dan asupan makanan yag terbatas. Penyakit yang berasal dari virus atau bakteri akut memang umumnya membutuhkan waktu yang singkat, namun hal ini dapat menyebabkan dibutuhkannya peningkatan cairan, protein, atau nutrisi lainnya untuk anak (Kathleen et al. 2008). Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS 2013) menunjukkan bahwa prevalensi balita kurang gizi (balita yang mempunyai berat badan kurang) secara nasional adalah sebesar 19,6%. Nilai ini meningkat jika dibandingkan dengan angka prevalensi nasional tahun 2010 yaitu 17,9%. Perubahan terutama pada prevalensi gizi buruk yaitu dari 4,9 % pada tahun 2010 menjadi 5,7 % tahun 2013. Sedangkan prevalensi gizi kurang naik dari 13,0% menjadi 13,9%. Menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor bulan Mei 2010 ada 314 balita yang mengalami gizi buruk dengan kasus lama sebanyak 181 dan baru sebanyak 133. Selama kurun waktu enam bulan di 2010, ada sekitar 9 balita meninggal karena gizi buruk. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlahnya
2
mengalami peningkatan. Pada 2009 tercatat ada 308 kasus balita (termasuk bayi) gizi buruk di Kabupaten Bogor. Menurut Kepala bidang Binaan Kesehatan Masyarakat (Binkesmas) Dinkes Kabupaten Bogor kasus balita mengalami gizi buruk lebih banyak terjadi pada anak dari warga tidak mampu ekonominya. Di Kabupaten Bogor, angka balita penderita gizi buruk terbanyak dijumpai di Kecamatan Citeureup sebanyak 11 balita, Kecamatan Ciampea, Tanjungsari, dan Cibungbulang masing-masing 10 balita, dan Ciomas 9 balita (Setyawan 2010). Penyebab terjadinya masalah gizi kurang pada anak balita bersifat kompleks, sehingga upaya penanggulangannya juga memerlukan pendekatan dari berbagai segi kehidupan anak secara terintegrasi. Artinya tidak cukup dengan memperbaiki aspek makanan, tetapi juga lingkungan hidup anak seperti pola pengasuhan, pendidikan dan kesehatan lingkungan, mutu pelayanan kesehatan dan sebagainya (Soekirman 2000). Pada masa kanak-kanak, status gizi secara langsung berpengaruh pada imunitas, perkembangan kognitif, pertumbuhan, dan stamina tubuh. Status gizi anak balita erat kaitannya dengan sistem imunitas tubuh dan status kesehatan. Status kesehatan anak balita ditentukan oleh perilaku sehat keluarga dan keadaan sanitasi rumah serta lingkungan sekitar. Makin rendah status gizi seseorang semakin rentan terhadap penyakit dan semakin tinggi tingkat morbiditas (Hardinsyah 2007). Parmaesih et al. (2000) mengemukakan bahwa status gizi sejak bayi hingga masa anak-anak sangat mempengaruhi kondisi organ-organ seperti otak, jantung dan tulang, dengan kondisi gizi yang baik organ-organ vital akan tumbuh dan berkembang secara optimal. Sebaliknya gizi kurang akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Secara umum defisiensi gizi sering merupakan awal dari gangguan defisiensi sistem kekebalan. Anak yang mengalami kurang gizi akan mudah sakit dan jika hal ini berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama dapat menyebabkan kematian pada anak. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian ―Hubungan Pola Asuh dan Pengetahuan Gizi Ibu dengan Status Gizi dan Kesehatan Anak Balita‖. Tujuan Penelitian Tujuan umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pola asuh dan pengetahuan gizi ibu dengan status gizi dan kesehatan pada anak balita. Tujuan khusus Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi karakteristik dan kondisi sosial ekonomi keluarga contoh. 2. Mengidentifikasi pola asuh makan pada anak. 3. Mengidentifikasi pola asuh kesehatan anak. 4. Mengidentifikasi pengetahuan gizi ibu. 5. Mengidentifikasi status gizi balita.
3
6. Menganalisis hubungan antara pengetahuan gizi dengan pola asuh, status gizi, dan status kesehatan. 7. Menganalisis hubungan antara pola asuh dengan status gizi dan status kesehatan. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat sebagai perbandingan dan acuan penelitian yang akan mendatang dan dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman tentang pola asuh sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi lebih optimal, serta diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam upaya menekan prevalensi masalah gizi pada anak balita.
KERANGKA PEMIKIRAN Pola pengasuhan yang diberikan ibu kepada anak balita dipengaruhi oleh karakteristik keluarga. Tingkat pendidikan ibu akan berpengaruh terhadap pola pengasuhan. Ibu dengan pendidikan yang tinggi cenderung memiliki pengetahuan gizi dan kesehatan serta pengasuhan anak yang baik (Madanijah 2003). Tingkat pendapatan juga salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pola pengasuhan. Menurut Hanani (2009), rendahnya pendapatan menyebabkan daya beli masyarakat menjadi rendah. Rendahnya daya beli menyebabkan pemenuhan kebutuhan dasar yaitu kebutuhan akan pangan yang memenuhi pola pangan harapan sebagai syarat asupan gizi yang cukup juga berpeluang besar tidak dapat dipenuhi. Hal ini akan berdampak langsung pada pola asuh makan dan kesehatan yang dilakukan dalam mengasuh balita. Umur juga dapat mempengaruhi pola pengasuhan anak. Menurut Papalia & Olds (2001), orang tua khususnya ibu yang terlalu muda (<20 tahun), cenderung kurang mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang cukup dalam mengasuh anak, sehingga pada umumnya orang tua tersebut merawat dan mengasuh anaknya berdasarkan pada pengalaman orang tua terdahulu. Selain itu, faktor usia muda juga lebih cenderung menjadikan ibu lebih memperhatikan kepentingan sendiri dari pada kepentingan anaknya sehingga kualitas dan kuantitas pengasuhan anak kurang terpenuhi. Sebaliknya, pada ibu yang memiliki usia yang telah matang (dewasa) akan cenderung menerima perannya dengan sepenuh hati. Menurut Satoto (1990), pekerjaan orang tua juga dapat mempengaruhi pola asuh anak. Hal ini dibuktikan dengan ibu rumah tangga yang tidak bekerja di luar rumah untuk mencari nafkah secara otomatis memiliki waktu yang lebih banyak untuk mengasuh dan merawat anak. Apooh dan Krekling (2005) mengemukakan bahwa pengetahuan gizi ibu sangat berhubungan dengan status gizi anak balita. Studi yang dilakukan di Ghana mendapatkan hasil bahwa ibu yang memiliki anak balita dengan status gizi sehat mendapatkan skor pengetahuan gizi yang tinggi jika dibandingkan dengan ibu yang memiliki anak balita dengan status gizi kurang, tingkat pengetahuan gizi yang dimiliki lebih rendah
4
Menurut penelitian Gabriel (2008), Pengetahuan gizi ibu juga berhubungan dengan pola asuh makan. Hal itu dibuktikan dengan pengetahuan gizi yang baik akan menyebabkan seseorang mampu menyusun menu yang baikuntuk dikonsumsi. Semakin banyak pengetahuan gizi seseorang, maka akan semakin memperhitungkan jenis dan jumlah makanan yang diperolehnya untuk dikonsumsi (Sediaoetama 2000). Status gizi balita secara langsung dipengaruhi oleh pola asuh makan. Pola asuh makan yang diterapkan oleh ibu akan mempengaruhi konsumsi pangan anak balita. Anak balita merupakan konsumen pasif yang sangat bergantung pada orang dewasa dalam menerima apa yang dikonsumsi. Perilaku ibu yang benar selama memberi makan akan meningkatkan konsumsi pangan anak dan pada akhirnya akan meningkatkan status gizi anak balita. Status kesehatan anak balita secara langsung dipengaruhi oleh pola asuh makan dan pola asuh kesehatannya. Pola asuh ibu kepada anak balita perlu dilakukan secara sungguh-sungguh karena anak belum mampu merawat diri sendiri. Perawatan kesehatan anak balita akan mempengaruhi status kesehatannya. Anak yang tidak terawat, baik fisik maupun makanannya, beresiko tinggi menderita gizi kurang. Status gizi dan kesehatan merupakan dua hal yang saling berkaitan. Untuk mendapatkan proses pertumbuhan dan perkembangan balita yang optimal, status kesehatan yang baik harus ditunjang dengan status gizi yang baik pula karena balita mengalami proses pertumbuhan yang sangat pesat dan membutuhkan zatzat gizi dalam jumlah yang relatif besar. (Santoso & Ranti 2004).
Pengetahuan Gizi Ibu
Karakteristik Ibu - Pendapatan Keluarga - Umur ibu - Pendidikan ibu - Pekerjaan ibu - Besar keluarga
Akses informasi dan Pelayanan Kesehatan
Pola Asuh - Pola Asuh Makan - Pola Asuh Kesehatan
Status Gizi -
BB/TB TB/U BB/U
-
Status Kesehatan Balita
Asupan
5
Keterangan: : Variabel yang diteliti : Variabel yang tidak diteliti : Hubungan yang diteliti : Hubungan yang tidak diteliti : Hubungan timbal balik Gambar 1 Kerangka pemikiran pola asuh dan pengetahuan gizi ibu dengan status gizi dan kesehatan pada anak balita.
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan di PAUD Eka Mandiri dan PAUD At Taqwa di Kecamatan Cinangneng, Kabupaten Bogor. Lokasi dipilih secara purposive karena kemudahan akses ke tempat penelitian, dekat dengan kampus IPB Dramaga, dan terintegrasi dengan Posyandu. Pengambilan data berlangsung selama 1 bulan pada bulan Februari 2015 kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data. Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Pengambilan sampel dilakukan secara purposive. Sampel merupakan siswa yang terdapat di lokasi penelitian yaitu PAUD At Taqwa dan PAUD Eka Mandiri di Kecamatan Cinangneng. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah (1) anak tidak mempunyai penyakit kronis/berat, (2) ibu bersedia untuk diwawancarai, (3) bersedia berpartisipasi dalam penelitian. Jumlah minimal sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan rumus sebagai berikut (Lemeshow et al.1997). n= z2α/2 .p(1-p) = (1,96)2. 0,139 (1-0,139) = 45,9 ≈ 46 d2 0,12 Keterangan : n = ukuran sampel penelitian yang akan dipilih z α/2 = nilai peubah acak normal baku pada derajat kepercayaan p (z > z α/2)= α/2 p = Prevalensi status gizi kurang pada balita 13,9% (RISKESDAS 2013). d = tingkat presisi (10%) Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus di atas, jumlah minimal sampel yang akan digunakan adalah 46 sampel. Antisipasi drop out, maka ditambah 10% menjadi 50 sampel.
6
Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan cara pengamatan dan wawancara langsung dengan menggunakan alat bantu kuesioner yang meliputi: Tabel 1 Variabel, data, jenis data, dan cara pengumpulan data penelitian Jenis Cara No Variabel Data Data Pengumpulan 1 Karakteristik - Pendidikan Ibu Wawancara Keluarga - Pendapatan menggunakan - Besar keluarga Primer kuesioner - Pekerjaan Ibu - Umur 2 Pola Asuh Makan - Pemberian ASI Wawancara - Pemberian menggunakan makanan kuesioner Pendamping ASI Primer - Praktek pemberian konsumsi makan - Waktu pemberian makan 3 Pola Asuh - Pemberian Wawancara Kesehatan imunisasi menggunakan - Perawatan anak kuesioner Primer ketika sakit - Praktek higiene anak 4 Pengetahuan gizi - Definisi dan jenis Wawancara zat gizi dalam menggunakan pangan kuesioner - Manfaat zat gizi Primer - Akibat kekurangan zat gizi tertentu - Periode pemberian ASI Eksklusif 5 Status Kesehatan - Jenis penyakit Wawancara - Lama sakit Primer menggunakan - Frekuensi sakit kuesioner 6 Status Gizi - Indeks TB/U - Indeks BB/TB Primer Antropometri - Indeks BB/U
7
Pengolahan dan Analisis Data Proses pengolahan data meliputi editing, coding, scoring, entry, cleaning dan analisis data. Proses editing adalah pemeriksaan seluruh kuisioner setelah dikumpulkan. Proses coding adalah pemberian kode atau angka sehingga dapat memudahkan dalam memasukkan data ke dalam komputer. Entry adalah memasukkan data jawaban kuesioner sesuai kode yang telah ditentukan pada masing-masing variabel sehingga menjadi satu data dasar. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskriptif menggunakan program Microsoft Exceldan SPSS versi 16.0 for Windows meliputi karakteristik sosial ekonomi, pengetahuan gizi ibu, pola asuh, status kesehatan dan status gizi serta asupan energi dan protein. Karakteristik Keluarga meliputi data tentang ayah dan ibu sampel meliputi usia yang dikategorikan berdasarkan kelompok usia yaitu ≤29 tahun, 3049 tahun, dan ≥50 tahun, pendidikan terdiri atas kategori tidak sekolah, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Pekerjaan terdiri atas beberapa kategori yaitu tidak bekerja, pedagang atau wiraswasta, PNS/TNI/POLRI, petani, ibu rumah tangga, dan lainnya. Besar keluarga menurut Hurlock (1998) terbagi menjadi tiga kriteria yaitu kecil (anggota keluarga ≤4 orang), sedang (5-7 orang), dan besar (≥8 orang). Besar pendapatan keluarga meliputi dua kategori, yaitu