P U T U S A N Nomor : 463 /Pid.B/2014/PN.BNJ
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Binjai, yang memeriksa dan mengadili perkara perkara pidana biasa, pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap
: KEPRIANTO TARIGAN, SH
Tempat lahir
: Perbaungan
Umur/tanggal lahir
: 49 Tahun/24 April 1965
Jenis kelamin
: Laki-laki
Kebangsaan
: Indonesia
Tempat tinggal
:Jl. Danau Laut Tawar Gg.Tarigan No.91 Kel. Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai
Agama
: Kristen Protestan
Pekerjaan
: Pegawai Negeri Sipil
Pendidikan
: S-1
-
Terdakwa ditahan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 11 Desember 2014 s/d tanggal 15 Desember 2014 berdasarkan Surat Perintah Penahanan No. PRINT-538/N.2.11/Ep/12/2014 tertanggal 11 Desember 2014;
-
Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 16 Desember 2014 sampai dengan tanggal 14 Januari 2015 berdasarkan Surat Penetapan No. 649/Pid/Pen/2014/PN.BJ dan diperpanjang penahanannya oleh Wakil Ketua
Pengadilan
Negeri
Binjai
dengan
Penetapan
No.649/Pen.Pid/2014/PN.BJ sejak tanggal 15 Januari 2015 hingga saat ini;
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 1 dari 31
-
Di depan persidangan Terdakwa MAJU TARIGAN, SH
didampingi oleh Penasihat Hukum
berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 19
Desember 2014;
Pengadilan Negeri tersebut ; -Telah membaca keseluruhan berkas perkara No.463/Pid.B/2014/ PN.BJ atas nama Terdakwa KEPRIANTO TARIGAN, SH beserta lampiranlampirannya ; -Telah mempelajari dakwaan Penuntut Umum atas diri Terdakwa ; -Telah mendengar Tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum atas diri Terdakwa di persidangan tertanggal 10 Februari 2015 yang pada pokoknya menuntut agar Terdakwa; 1. Menyatakan Terdakwa KEPRIANTO TARIGAN, SH bersalah melakukan tindak pidana “Penganiayaan” sebagaimana diatur dan diancam dalam pidana Pasal 351 ayat (1) KUHPidana; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa KEPRIANTO TARIGAN, SH dengan pidana penjara selama 2(dua) tahun dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan, dengan perintah agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan; 3. Menetapkan agar Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000.-(dua ribu rupiah); -Telah memperhatikan Pembelaan dari Terdakwa yang disampaikan oleh Penasehat Hukumnya maupun pembelaan Terdakwa secara pribadi yang disampaikan secara lisan di persidangan pada tanggal 17 Februari 2014 yang pada pokoknya mohon agar dibebaskan dari seluruh dakwaan Jaksa Penuntut Umum dengan alasan bahwa Terdakwa tidak ada melakukan suatu perbuatan sebagaimana didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum kepadanya; -Telah memperhatikan tanggapan Jaksa Penuntut Umum atas pledoi Terdakwa yang disampaikan di persidangan pada tanggal 24 Februari 2015,
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 2 dari 31
pada pokoknya menyatakan tetap pada tuntutannya semula dan telah memperhatikan segala sesuatu yang terjadi di persidangan ini dengan seksama; Menimbang, bahwa Terdakwa oleh Penuntut Umum, telah didakwa dengan dakwaan sebagai berikut : KESATU:
------ Bahwa ia terdakwa KEPRIANTO TARIGAN, SHpada hari Jum?at tanggal 13 Juni 2014 sekitar pukul 17.00Wib atau setidak?tidaknya pada suatu hari dalam bulan Juni tahun 2014 bertempat diJl. DanauLautTawarGg. TariganKel. SumberKaryaKec. BinjaiTimur, atau setidak tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Binjai yang berwenang memeriksa dan mengadilinya,telah melakukan penganiayaan terhadap saksi korban JURRI ESRON TARIGAN, perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: ------ Berawal pada hari Jum?at tanggal 13 Juni 2014 sekira pukul 15.00 Wib saksi korban dihubungi via HP oleh ibu kandung saksi korban SAOLO Br SITORUS untuk datang ke ladang mengambil bambu untuk membuat kandang bebek. Sekitar 15.30 Wib saksi korban tiba di ladang milik saksi korban yang terletak di Jl. Tarigan Kel. Sumber Karya Kec. Binjai Timur. Sekitar 30 menit atau sekitar pukul 16.15 wib saksi korban mengambil bambu dan ternyata bambu tersebut masih kurang. Lalu saksi korban pergi berjalan ke ladang milik MONANG TARIGAN dengan jarak sekitar 50 (lima puluh) meter. Sementara ibu saksi korban masih berada di ladang saksi korban. Dan ketika saksi korban berada di perbatasan tanah saksi korban dengan tanah ARMEDI TARIGAN, saksi korban melihat terdakwa KEPRIANTO TARIGAN, SH yang sedang berdiri di laang milik ARMEDI TARIGAN (saat ini tinggal di Jakarta) dalam keadaan sedang membawa parang babat. Kemudian terdakwa menegur saksi korban ?HEI KURANG AJAR, UDAH SUSAH KAU? lalu saksi korban jawab ?KAU YANG KURANG AJAR, MAMAK KAU USIR DARI RUMAHNYA? dan kemudian terdakwa mendekati saksi korban lalu mengayunkan gagang parang babat ke bagian siku tangan kiri dan tangan kanan secara bergantian sebanyak lebih kurang 6 (enam) kali pukulan. Dan saksi korban hanya diam tana membalas. Karena saksi korban melihat keadaan ditempat kejadian sunyi. Lalu saksi korban kembali lari ke tanah milik saksi korban. Dan terdakwa tetap mengikuti
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 3 dari 31
saksi korban, pada saat itulahsaksi korban memoto terdakwa. Kemudian saksi korban menghubungi teman saksi korban yang bernama INDRA KUSUMA. Lalu saksi korban bertanya ?ABANG DIMANA?? kemudian dijawab oleh INDRA KUSUMA, ?AKU DI KM. 18? setelah itu saksi korban berkata ?AKU DIPUKULI NI?. Selanjutnya saksi korban pergi untuk menemui sdr INDRA KUSUMA. Saksi korban memutardari gang Suratman, dan ketika saksi korban melintas di Jl. Danau Laut Tawar bertemu dengan INDRA KUSUMA. Kemudian secara bersama-sama saksi korban dan INDRA KUSUMA mengendarai kendaraan masing-masing masuk dari gang Tarigan. Sekitar pukul 16.30 wib, saksi korban dan INDRA KUSUMA tiba di depan tanah milik ARMEDI TARIGAN dan terdakwa masih berdiri di tanah tersebut. Saksi korban melihat terdakwa marahmarah sambil berkata ?BAWA POLISI, INI KELUARGA INI, SAYA SH, ENGGAK BOLEH CAMPURI INI? dan INDRA KUSUMA berkata ?JANGAN GITULAH BOS, SAMA ADIK SENDIRI KOK DIPUKUL? kemudian INDRA KUSUMA mengambil parang babat yang dipegang oleh terdakwa dan membuang parang babat tersebut. Terdakwa kembali melakukan penganiayaan terhadap saksi korban dengan cara menerkam tubuh saksi korban lalu memiting leher saksi korban sehingga tangan saksi korban terlipat di belakang. Kemudian saksi korban mendorong tubuh saksi korban sehingga saksi korban terjatuh ke tanah dan pada saat saksi korban terjatuh tersebut dengan posisi tangan saksi korban terlipat di belakang punggung saksi korban. Setelah itu terdakwa menduduki tubuh saksi korban hingga sampai saksi korban menjerit minta tolong kesakitan di pergelangan tangan saksi korban. Kemudian INDRA KUSUMA membantu saksi korban dan membawa saksi korban meninggalkan tempat kejadian tersebut. Akibat dari perbuatan terdakwa tersebut berdasarkanpadahasilVisum et Refertum No. 353-6333Tanggal13Juni 2014saksikorban JURRI ESRON TARIGANdalamkeadaansadar, kemudiandalampemeriksaansaksikorbanditemukan : - Bengkak di pergelangantangankanan - Memar di sikutangankiri - Wajahtampaklebam - Luka lecet di jarike II tangankanan.
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 4 dari 31
Dengankesimpulan : Didugaakibatkekerasanbendatumpul. Serta
akibatperbuatanterdakwatersebut,
saksikorbantidakmasukDinasselaku
Guru PAK (Pendidikan Agama Kristen) di SMP Neg. 1 Binjaiselama 7 (tujuh) hari. --------Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana dalam pasal 351 ayat (1) KUHPidana.Menimbang, bahwa setelah surat dakwaan Penuntut Umum tersebut dibacakan di persidangan, Terdakwa menyatakan telah mengerti keseluruhan isi dan maksud surat dakwaan tersebut, dan Terdakwa melalui Penasehat Hukumnya menyatakan tidak mengajukan keberatan atas Surat Dakwaan yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum tersebut: Menimbang, bahwa
di persidangan Jaksa Penuntut Umum telah
menghadirkan saksi-saksi sebagai berikut: 1.JURRI ESRON TARIGAN: Dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa saksi adalah adik kandung dari Terdakwa; - Bahwa pada hari Jum’at tanggal 13 Juni 2015 mamak saksi bernama SAOLO SITORUS menelepon saksi untuk datang ke ladang adik saks yang terletak di Jalan Laut Kawar Gang Tarigan Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai untuk mengambil bambu untuk keperluan membuat kandang bebek; - Bahwa sekitar pukul 15.00 WIB, saksi sudah sampai di lokasi dengan membawa sebilah parang dan mulai mengambil bambu dengan menggunakan parang tersebut. Berhubung karena bambu masih kurang, saksi lalu menuju ke ladang milik adik saksi bernama MONANG TARIGAN yang berbatasan dengan ladang saksi dan pada saat itu saksi bertemu dengan Terdakwa yang berdiri di ladang milik ARMEDI TARIGAN sambil
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 5 dari 31
memegang sebilah parang babat bergagang kayu yang panjangnya lebih kurang 1(satu) meter; - Bahwa Terdakwa menegur saksi dengan mengatakan “Hei kurang ajar, udah susah kau!” dan saksi membalas “Kau yang kurang ajar, mamak kau usir dari rumahnya”; - Bahwa setelah adu mulut Terdakwa mendekati saksi dan mengayunkan gagang parang babat tersebut kearah saksi dan mengenai bahu sebelah kanan dan kiri saksi. Pada saat itu saksi tidak berusaha melawan namun hanya melindungi kepala saksi dari ayunan gagang parang babat tersebut agar tidak kena dan karena merasa sakit, saksi lalu melarikan diri dari Terdakwa dan diikuti oleh Terdakwa; - Bahwa setelah agak jauh dari Terdakwa, saksi lalu menelepon teman saksi bernama INDRA KUSUMA dan menanyakan keberadaan INDRA KUSUMA dan mengatakan bahwa saksi telah dipukul oleh Terdakwa; - Bahwa Terdakwa lalu meninggalkan lokasi perladangan dengan memutar dari mulut gang Suratman dan sekitar 15(lima belas) menit kemudian, INDRA KUSUMA datang dengan mengendarai sepeda motor dan saksi kemudian bersama-sama dengan INDRA KUSUMA kembali ke ladang dan bertemu dengan Terdakwa yang saat itu masih berada di ladang ARMINDO TARIGAN sambil memegang parang babatnya; - Bahwa ketika melihat INDRA KUSUMA datang bersama saksi, Terdakwa marah dan berkata :” Ini urusan keluarga, Gak boleh campur. Saya Keprianto, SH.” Lalu INDRA KUSUMA mendekati Terdakwa dan mengambil parang babat tersebut dari tangan Terdakwa sembari mengatakan, “Jangan gitulah, Bos..sama adik sendiri koq dipukul.” Lalu saksi INDRA KUSUMA membuang parang babat tersebut ; - Bahwa pada saat itu juga tiba-tiba Terdakwa menerkam saksi hingga saksi terjatuh tertelungkup ke parit yang ada dipinggir jalan dan Terdakwa
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 6 dari 31
menduduki tubuh saksi dengan posisi tangan saksi sebelah kanan terlipat di belakang punggung dan kemudian dengan tangannya Terdakwa memiting leher saksi; - Bahwa saksi merasa kesakitan dan menjerit minta tolong dan saksi INDRA KUSUMA berusaha memisahkan saksi dengan Terdakwa dan menarik saksi dari Terdakwa dan INDRA KUSUMA membawa saksi meninggalkan lokasi kejadian dengan membonceng saksi sedangkan sepeda motor saksi dititipkan di rumah warga yang berada dekat ladang saksi tersebut dan selanjutnya saksi melaporkan perbuatan Terdakwa ke pihak Kepolisan; - Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, saksi menderita memar di bagian pergelangan tangan kanan dan setelah dilakukan rontsen ternyata tangan kanan saksi patah dan akibatnya saksi tidak dapat melaksanakan aktifitas mengendarai sepeda motor selama 2(dua) bulan; - Bahwa hubungan saksi dengan Terdakwa memang tidak harmonis karena Terdakwa pernah melaporkan saksi dan saksi dihukum di Pengadilan Negeri dan saksi telah menjalani hukuman tersebut; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi JURRI ESRON TARIGAN tersebut Terdakwa menyatakan keberatan dan mengatakan bahwa Terdakwa tidak ada memiting saksi, bahwa saksi INDRA KUSUMA baru datang sejam setelah kejadian dan bahwa tidak benar tangan saksi patah dan tidak bisa mengendarai sepeda motor selama 2(dua) bulan lamanya; 2.SAOLO BR SITORUS: Tidak disumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa Terdakwa adalah anak kandung saksi nomor 2; - Bahwa pada hari Jumat tanggal tanggal 13 Juni 2014 saksi pergi ke Gang Tarigan Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai untuk melihat ladang dan rumah saksi yang sekarang ditempati oleh Terdakwa;
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 7 dari 31
- Bahwa ladang dan rumah tersebut dulunya ditempati oleh saksi selama suami saksi masih hidup, namun sekitar bulan Juni 2012 Terdakwa telah mengusir saksi keluar dari rumah tersebut sehingga saksi tinggal bersama JURRI ESRON TARIGAN di KM.12 Binjai; - Bahwa perbuatan Terdakwa yang telah memukul, mencekik dan mengusir saksi dari rumahnya tersebut telah menimbulkan perselisihan dengan anak saksi lainnya bernama JURRI ESRON TARIGAN dimana ketika Terdakwa memukul kepala saksi dan mencekek leher saksi, JURRI ESRON TARIGAN berusaha melerai. Namun kemudian Terdakwa malah melaporkan ERRI JURI TARIGAN ke pihak Kepolisian dan JURRI ESRON TARIGAN kemudian dihukum oleh Pengadilan Negeri; - Bahwa sesampainya di ladang tersebut, sekitar pukul 15.30 WIB saksi menelepon JURRI ESRON TARIGAN agar datang ke ladang untuk mengambil bambu yang ada di ladang anak saksi lainnya bernama MONANG TARIGAN yang juga berlokasi ditempat yang sama; - Bahwa tak lama berselang saksi JURRI ESRON TARIGAN datang dengan mengendarai sepeda motor dan pada saat itu saksi melihat Terdakwa berdiri di ladang milik ARMEDI TARIGAN dengan memegang sebatang parang babat. Karena
merasa
takut pada Terdakwa
saksi lalu
bersembunyi disekitar ladang saksi agar tidak dilihat oleh Terdakwa; - Bahwa dari tempat persembunyiannya yang jaraknya lebih kurang 50(lima puluh) meter, saksi melihat keduanya bertengkar mulut dan saksi melihat Terdakwa mengayun-ayunkan gagang parang babat yang dibawanya kearah saksi JURRI ESRON TARIGAN dan saksi melihat saksi JURRI ESRON TARIGAN lari menjauhi Terdakwa dan melihatnya menelepon di ujung gang masuk ke ladang tersebut; - Bahwa sekitar 10(sepuluh) menit, saksi melihat teman JURRI ESRON TARIGAN bernama INDRA KUSUMA datang dengan mengendarai
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 8 dari 31
sepeda
motor
dan
kemudian
bersama-sama
dengan
keduanya
mendatangi Terdakwa yang masih berada di ladang ARMEDI TARIGAN dan saksi melihat mereka berbicara tapi saksi tidak mendengar dengan jelas apa yang dibicarakan. Selanjutnya saksi melihat saksi INDRA KUSUMA ada menarik parang babat yang dipegang oleh Terdakwa dan membuangnya ke tanah; - Bahwa setelah Terdakwa tidak memegang parang babat, saksi melihat Terdakwa mendorong saksi JURRI ESRON TARIGAN sehingga terjatuh ke parit dengan posisi tertelungkup dan saksi melihat Terdakwa menduduki tubuh saksi JERRI ERSON TARIGAN dan memiting lehernya; - Bahwa karena ketakutan dan trauma karena pada tahun 2011 saksi juga pernah dipukul dan dicekik oleh Terdakwa, saksi lalu meninggalkan tempat tersebut diam-diam dari gang lainnya; - Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, saksi JURRI ESRON TARIGAN mengalami memar pada tangan kanannya dan pergelangan tangannya patah; Menimbang,
bahwa
atas
keterangan
saksi
tersebut
Terdakwa
menyatakan keberatan dan mengatakan Terdakwa tidak melihat saksi berada di lokasi, tidak benar Terdakwa ada memukul dengan gagang parang babat dan memiting leher saksi dan tidak benar saksi tinggal di rumah saksi JURRI ESRON TARIGAN tapi tinggal di rumah sendiri di KM.12 Binjai; 3.INDRA KUSUMA: Diatas sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa pada hari Jumat tanggal 13 Juni 2015 sekitar pukul 16.30 WIB, saksi yang tengah berada di daerah Cengkeh Turi di telepon oleh teman saksi bernama JURRI ESRON TARIGAN dan meminta saksi menemuinya di Jalan Danau Laut Tawar gang Tarigan dan mengatakan bahwa ia telah dipukul oleh abangnya ;
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 9 dari 31
- Bahwa daerah Cengkeh Turi dengan Jalan danau Laut Tawar tidak begitu jauh letaknya dan sekitar 15 (lima belas) menit kemudian, saksi sudah berada di mulut gang Tarigan dan bertemu dengan saksi JURRI ESRON TARIGAN dan bersama-sama masuk kedalam Gang Tarigan dan setelah berada di Gang Tarigan, saksi melihat Terdakwa dari jarak 7(tujuh) meter sedang berdiri di sebuah ladang dan ketika melihat kami datang, Terdakwa datang menghampiri sembari membawa sebilah parang babat ; - Bahwa setelah berdiri berhadapan, saksi lalu mengambil parang babat itu dari tangan Terdakwa sambil mengatakan “Koq abang adik berantam”, lalu membuang parang babat tersebut ke semak-semak yang ada disekitar dan tiba-tiba pada saat bersamaan Terdakwa langsung menerkan saksi JURRI ESRON TARIGAN hingga JURRI ESRON TARIGAN jatuh tertelungkup ke parit dan Terdakwa kemudian menduduki tubuh saksi JURRI ESRON TARIGAN sambil memukulinya sedangkan JURRI ESRON TARIGAN menjerit mengatakan, “Aduh! Patah tangan saya!!” dan saksi lalu menarik tangan kanan JURRI ESRON TARIGAN agar terlepas dari himpitan Terdakwa; - Bahwa setelah saksi JURRI ESRON TARIGAN dapat dilepaskan dari Terdakwa, saksi lalu membawanya menjauh dari Terdakwa dan saksi juga yang menemani saksi JURRI ESRON TARIGAN ke rumah sakit untuk melakukan visum et repertum ke RSU Djoelham dan melaporkan kejadian ke pihak Kepolisian; - Bahwa ketika saksi JURRI ESRON TARIGAN menjerit mengatakan tangannya patah, saksi tidak tau tangan bagian mana yang patah dan saksi, kemudian mengetahui tangan kanan JURRI ESRON TARIGAN patah setelah menjalani rontsen di RSU Bidadari Binjai dan saksi SAOLO BR SITORUS membawa saksi JURRI ESRON ke tukang urut setelah itu;
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 10 dari 31
Menimbang,
bahwa
atas
keterangan
saksi
tersebut
Terdakwa
menyatakan keberatan dan mengatakan bahwa bukan Terdakwa yang mendatangi saksi akan tetapi dari jarak 50(lima puluh) meter saksi dan saksi JURRI ESRON TARIGAN yang mendatangi Terdakwa, tidak benar saksi mengambil parang babat dari tangan Terdakwa akan tetapi saksi JURRI ESRON TARIGAN yang melakukannya;
4.RUSDIANTO: Diatas sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa pada hari Jumat tanggal 13 Juni 2014 sekitar pukul 17.00 WIB saksi menghubungi saksi INDRA KUSUMA untuk menanyakan urusan memasukkan anak saksi ke sekolah dengannya dan saat itu saksi INDRA KUSUMA mengatakan ia sedang berada di Gang Tarigan Binjai, maka saksi menuju ke tempat tersebut; - Bahwa jalan menuju Gang Tarigan ada dua dan waktu itu saksi masuk melalui Jalan danau Poso menuju Jalan Suratman yang jaraknya sekitar 30 (tiga puluh) meter dari mulut Gang Tarigan. Bahwa saksi masuk ke dalam gang dan sekitar jarak 12(dua belas) meter saksi melihat Terdakwa yang tengah memakai celana ponggol dan blus kaus tangan panjang sedang mendorong saksi JURRI ESRON TARIGAN yang waktu itu saksi lihat memakai baju training warna biru dan saksi melihat saksi JURRI ESRON TARIGAN jatuh terjatuh dan Terdakwa lalu mendudukinya dan memiting lehernya dan saksi melihat saksi INDRA KUSUMA yang ada dengan jarak sekitar 1(satu) meter dari keduanya berusaha melerai dan menarik tangan saksi JURRI ESRON TARIGAN. Setelah saksi JURRI ESRON TARIGAN berdiri, saksi lalu meninggalkan tempat tersebut karena menurut saksi tidak mungkin membicarakan urusan saksi dengan INDRA KUSUMA saat itu;
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 11 dari 31
- Bahwa saksi tidak tau persoalan antara saksi JURRI ESRON TARIGAN dengan Terdakwa dan keesokan harinya bari saksi tau dari saksi INDRA KUSUMA bahwa saksi JURRI ESRON TARIGAN berkelahi dengan abangnya sendiri ketika saksi diajak oleh saksi INDRA KUSUMA untuk mengantarkan sepeda motor saksi JURRI ESRON TARIGAN ke rumahnya; - Bahwa saksi melihat sendiri tangan saksia JURRI ESRON TARIGAN patah ketika sampai disumah saksi tersebut; Menimbang,
bahwa
atas
keterangan
saksi
tersebut
Terdakwa
menyatakan keberatan dan mengatakan bahwa jarak antar Jalan Suratman dengan tempat kejadian adalah 75(tujuh puluh lima) meter dan bukan 30(tiga puluh) meter dan Terdakwa menyangkal telah mendorong, mendudki dan memiting leher saksi JURRI ESRON TARIGAN; 5.ROHANI SULASTRI TAMBA: Dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa Terdakwa adalah suami saksi dan telah menikah selama 20(dua puluh) tahun; - Bahwa pada hari Jumat, tanggal 13 Juni 2014 sekitar pukul 17.00 WIB, saksi yang tengah berdiri di depan rumah saksi dengan jarak 50(lima) puluh meter ada melihat Terdakwa dan saksi JURRI ESRON TARIGAN dan INDRA KUSUMA tengah berdiri di ladang dan saksi mendengar saksi JURRI ERSON TARIGAN mengatakan pada saksi INDRA KUSUMA sambil menunjuk ke arah Terdakwa “Itu dia pak, orang yang membacok saya!”; - Bahwa saksi melihat JURRI ESRON TARIGAN menarik parang babat yang tengah dipegang oleh Terdakwa
dan kemudian saksi INDRA
KUSUMA mengambil parang babat tersebut dari tangan JURRI ESRON TARIGAN dan kemudian Terdakwa dan saksi JURRI ESRON TARIGAN
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 12 dari 31
saling dorong hingga JURRI ESRON TARIGAN terjatuh lalu berdiri sendiri sembari mengatakan “Tanganku patah” dan “Ayo kita lapor ke polisi.”; - Bahwa saksi lalu mendatangi lokasi tersebut dan menanyakan pada saksi INDRA KUSUMA “Apakah bapak polisi?” dan dijawab “Iya, saya Polisi.” Dan saksi bilang, “Sudahlah pak, mereka itu abang-adik” dan saksi melihat JURRI ESRON TARIGAN dan INDRA KUSUMA meninggalkan lokasi kejadian; - Bahwa saksi tidak ada melihat saksi SAOLO BR STORUS ada ditempat itu; - Bahwa setahu saksi tangan JURRI ESRON TARIGAN tidak patah karena 3(tiga) hari setelah kejadian saksi melihat JURRI ESRON TARIGAN mendatangi lokasi kejadian dan lewat di depan rumah saksi dengan mengendarai sepeda motor; - Bahwa setelah kejadian saksi JURRI ESRON TARIGAN dan INDRA KUSUMA mendatangi rumah tetangga saksi untuk minta menjadi saksi akan tetapi tidak ada yang bersedia; Menimbang,
bahwa
atas
keterangan
saksi
tersebut
Terdakwa
mebenarkannya; Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa telah diberi kesempatan untuk mengajukan saksi yang meringankannya di persidangan namun kemudian Terdakwa memutuskan tidak akan mengajukan saksi yang meringankannya ketika Majelis Hakim menolak permohonan Terdakwa agar Majelis Hakim memanggil saksi meringankan Terdakwa yang tengah menjalani penghukuman di Lembaga Pemsyarakatan Binjai; Menimbang,
bahwa
di
persidangan
Terdakwa
telah
didengar
keterangannya yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: -
Bahwa pada hari Jumat, tanggal 13 Juni 2014 sekitar pukul 16.00 WIB, Terdakwa sedang bekerja di ladang Terdakwa di gang Tarigan dan saksi
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 13 dari 31
JURRI ESRON TARIGAN mendatangi Terdakwa dan mengatakan, “Oi, Tidak tahu malu mengerjai tanah orang, Tidak mendapat warisan.” Dan Terdakwa membalas “Baru kamu dihukum 1 bulan dan putusan kasasi belum turun kamu sudah cari perkara”; -
Bahwa JURRI ESRON TARIGAN kemudian pergi dan Terdakwa melihat dia menelepon dan kira-kira 1(satu) jam kemudian sekitar pukul 17.00 WIB, saksi JURRI ESRON TARIGAN datang bersama seorang temannya yang semula tidak Terdakwa kenal, dan baru tau namanya INDRA KUSUMA setelah di Penyidik dan mendekati Terdakwa;
-
Bahwa saksi JURRI ESRON TARIGAN mengatakan kepada saksi INDRA KUSUMA “Pak, ini yang membacok saya dengan parang babat.” Dan kemudian JURRI ESRON TARIGAN mengambil parang babat yang tengah Terdakwa pegang dan hendak membacokkannya kearah Terdakwa lalu INDRA KUSUMA mengambil parang itu dari tangan JURRI ESRON TARIGAN dan membuangnya;
-
Bahwa kemudian JURRI ESRON TARIGAN mendorong Terdakwa dan Terdakwa hanya bertahan agar tidak jatuh tapi kemudian JURRI ESRON TARIGAN menjatuhkan dirinya sendiri dan selang beberapa lama kemudian ia bangkit berdiri sendiri dan mengatakan “Aduh, tanganku patah!” dan INDRA KUSUMA mengatakan, “Ayo kita lapor Polisi.” Lalu keduanya pergi meninggalkan Terdakwa;
-
Bahwa setahu Terdakwa tangan saksi JURRI ESRON TARIGAN tidak patah karena ketika saksi JURRI ESRON TARIGAN menjalani hukumannya di LP, penghuni yang satu sel dengannya mengatakan pada Terdakwa tangannya tidak patah dan ada surat keterangan dari LP Binjai bahwa saksi JURRI ESRON TARIGAN ada dalam keadaan sehat;
-
Bahwa setahu Terdakwa saksi JURRI ESRON TARIGAN pernah patah tangan 2(dua) tahun yang lalu;
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 14 dari 31
-
Bahwa hingga saat ini antara saksi dan Terdakwa tidak ada perdamaian; Menimbang, bahwa di persidangan Jaksa Penuntut Umum tidak ada
mengajukan barang bukti; Menimbang, bahwa di persidangan juga telah dibacakan Surat Visum et Repertum No. 353-6333 tertanggal 13 Juni 2014 atas nama JURRI ESRON TARIGAN yang ditandatangani oleh dr. Ommi Rimala yang pada pokoknya menyimpulkan sebagai berikut: “Pada Korban ditemui bengkak di pergelangan tangan kanan, memar di siku tangan kiri, luka lecet di jari ke II tangan kanan. Kesimpulan :Diduga akibat kekerasan tumpul.”
Menimbang, bahwa di persidangan juga telah dibacakan Radiologi-CTSCAN dari Rumah Sakit Bidadari Binjai tertanggal 13 Juni 2014 atas nama YURRI ESRON TARIGAN yang menyimpulkan: “ Kesan: Fraktur distal radius kanan.”. Atas Visum et Repertum dan Radiologi CT-SCAN tersebut, Terdakwa menyatakan keberatan karena tidak ada melakukan sesuatu perbuatan atas diri JURRI ESRON TARIGAN yang menyebabkan keadaan-keadaan sebagaimana disimpulkan dalam kedua surat tersebut; Menimbang, bahwa Terdakwa membantah seluruh keterangan saksisaksi kecuali keterangan dari saksi ROHANI SULASTRI TAMBA yang merupakan sitri dari Terdakwa. Dalam perkara ini, Terdakwa dan saksi ROHANI SULASTRI TAMBA memiliki versi sendiri tentang peristiwa itu yang pada pokoknya menyatakan tidak ada melakukan pemukulan terhadap saksi JURRI ESRON TARIGAN dengan menggunakan gagang parang babat ketika bertemu dengan saksi tersebut sekitar pukul 16.00 WIB. Namun Terdakwa mengakui ada bertengkar mulut dan mengakui ada membawa parang babat ketika bertemu dengan saksi JURRI ESRON TARIGAN. Demikian pula, Terdakwa membantah telah mengayunkan gagang parang babat ke arah saksi JURRI ESRON TARIGAN ketika saksi tersebut bersama-sama dengan saksi INDRA KUSUMA datang menemui Terdakwa pada pukul 17.00 WIB. Terdakwa
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 15 dari 31
membantah keterangan saksi INDRA KUSUMA yang menyatakan mengambil parang babat tersebut dari tangan Terdakwa dan membuangnya. Menurut Terdakwa, saksi JURRI ESRON TARIGAN yang merampas parang babat yang dipegang oleh Terdakwa dan hendak memukulkannya kearah Terdakwa namun parang babat itu kemudian diambil oleh saksi INDRA KUSUMA dan membuangnya ke semak-semak. Terdakwa juga membantah ada menerkam saksi JURRI ERSON TARIGAN dan membantah ada menduduki tubuh saksi JURRI ERSON TARIGAN dan memiting lehernya. Menurut Terdakwa, saksi JURRI ERSON TARIGAN yang mendorong-dorong tubuhnya dan Terdakwa hanya bertahan saja dan saksi JURRI ERSON TARIGAN menjatuhkan dirinya sendiri bukan karena diterkam oleh Terdakwa. Terdakwa juga membantah tangan saksi JURRI ESRON TARIGAN patah dan Terdakwa membantah sebagai penyebab patahnya tangan saksi JURRI ESRON Tarigan; Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 189 ayat (3) KUHAP disebutkan bahwa “Keterangan Terdakwa hanya dapat digunakan terhadap dirinya sendiri.” Sementara itu, di persidangan saksi-saksi JURRI ESRON TARIGAN, INDRA KUSUMA, SAOLO Br SITORUS dan RUSDIANTO yang telah didengar dibawah sumpah masing-masing menyaksikan sendiri perbuatan Terdakwa yang melakukan pemukulan terhadap saksi JURRI ERSON TARIGAN serta melihat Terdakwa ada mendorong saksi JURRI ESRON TARIGAN hingga saksi terjatuh ke parit lalu menduduki tubuh saksi dengan kondisi tangan kanan saksi korban terlipat kebelakang serta memiting leher saksi. Dalam hal ini, untuk menilai apakah bantahan Terdakwa atas keterangan saksi-saksi tersebut beralasan, Majelis Hakim akan memperhatikan ketentuan Pasal 185 ayat (6) huruf a s/d d KUHAP dalam menilai keterangan para saksi. Di persidangan, Majelis Hakim mendapati bahwa ada persesuaian antara keterangan saksi JURRI ERSON TARIGAN dan SAOLO Br SITORUS tentang pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap saksi JURRI ERSON
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 16 dari 31
TARIGAN pada pukul 16.00 WIB dengan keterangan saksi-saksi lainnya yaitu INDRA KUSUMA dan RUSDIANTO yang melihat sendiri Terdakwa mendorong saksi JURRI ERSON TARIGAN hingga jatuh tertelungkup ke dalam sebuah parit lalu Terdakwa menduduki tubuh saksi JURRI ERSON TARIGAN sembari memelintir leher saksi korban dengan kondisi tangan kanan saksi korban melipat kebelakang tubuh saksi korban. Keterangan saksi-saksi ini bersesuaian dengan akibat yang terjadi pada saksi korban berdasarkan Surat Visum et Repertum Nomor 353-6333 yang dikeluarkan tertanggal 26 Juni 2014 yang menyebutkan adanya: bengkak di pergelangan tangan kanan, memar disiku tangan kiri dan luka lecet di jari ke II tangan kanan. Kondisi fisik saksi JURRI ERSON TARIGAN yang demikian disebutkan terjadi akibat kekerasan tumpul. Demikian pula, berdasarkan surat Foto Anthe Brachi Dextra AP/L yang dikeluarkan oleh Radiologi CT-Scan Rumah Sakit Bidadari Binjai disebutkan ada fraktur distal radius kanan; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Majelis Hakim menilai bahwa kesaksian dari saksi-saksi memiliki hubungan satu sama lainnya dan juga bersesuaian dengan alat bukti lainnya sehingga dapat digunakan sebagai bukti untuk membenarkan adanya suatu peristiwa atau kejadian. Oleh karena itu, Majelis Hakim telah mendapatkan fakta-fakta di persidangan akan hal-hal sebagai berikut: -
Bahwa pada hari Jumat, tanggal tanggal 13 Juni 2014 sekitar pukul 16.00 WIB bertempat di Jalan Danau Laut Tawar Gang Tarigan Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur, Terdakwa dan saksi JURRI ESRON TARIGAN ada bertemu di ladang milik Monang Tarigan dan bertengkar mulut;
-
Bahwa pertengkaran mulut tersebut memicu
Terdakwa melakukan
perbuatan mengayun-ayunkan gagang parang babat yang tengah dipegang olehnya ke arah saksi JURRI ERSON TARIGAN, sehingga JURRI ERSON
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 17 dari 31
TARIGAN pergi menjauh dari Terdakwa dan kemudian menelepon saksi INDRA KUSUMA; -
Bahwa sekitar pukul 17.00 WIB Terdakwa dan JURRI ESRON TARIGAN bersama-sama dengan saksi INDRA KUSUMA mendatangai Terdakwa yang masih berada di ladang milik Armedi Tarigan dan keduanya kembali bertengkar mulut dan Terdakwa kembali mengayunkan gagang parang babat yang dipegangnya ke arah saksi JURRI ERSON TARIGAN akan tetapi saksi INDRA KUSUMA merampas parang babat tersebut dari tangan Terdakwa dan membuangnya ke tanah;
-
Bahwa Terdakwa dan saksi JURRI ERSON TARIGAN kemudian saling mendorong hingga saksi JURRI ESRON TARIGAN jatuh tertelungkup ke sebuah parit dan Terdakwa kemudian menduduki tubuh saksi JURRI ESRON TARIGAN dalam kondisi tangan saksi JURRI ESRON TARIGAN terlipat kebelakang tubuhnya dan Terdakwa memiting leher saksi JURRI ESRON TARIGAN;
-
Bahwa saksi JURRI ESRON TARIGAN berteriak kesakitan “Aduh! Tanganku patah” dan saksi INDRA KUSUMA berusaha memisahkan keduanya dengan cara menarik tangan kanan saksi JURRI ESRON TARIGAN agar lepas dari himpitan badan Terdakwa;
-
Bahwa saksi JURRI ESRON TARIGAN mengalami bengkak pada pergelangan tangan kanan, memar di siku tangan kiri dan luka lecet di jari ke II tangan kanan serta fraktul distal radius kanan; Menimbang bahwa dalam teori hukum pidana telah diletakkan suatu
fondasi bahwa seseorang dapat dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan suatu tindak pidana, manakala keseluruhan unsur-unsur dari pasal-pasal tindak pidana yang didakwakan kepadanya, telah terbukti secara sah dan meyakinkan di persidangan. Oleh karena itu,
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 18 dari 31
selanjutnya akan dipertimbangkan apakah dari fakta-fakta tersebut diatas telah terbukti Terdakwa telah melakukan suatu tindak dipidana; Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum dengan dakwaan tunggal melanggar Pasal 351 ayat (1) KUHPidana. Delik yang diatur dalam Pasal 351 ayat (1) KUHPidana adalah delik dengan perumusan materil, dimana pelakunya adalah “barang siapa yang telah melakukan suatu perbuatan yang menimbulkan akibat yang dilarang yaitu RASA SAKIT.”
Berdasarkan Yurisprodensi yang telah diterima dan
dipraktekkan dalam tradisi pemidanaan di Indonesia, yang dimaksud dengan “penganiayaan” adalah suatu perbuatan menimbulkan rasa sakit pada orang lain yang dilakukan secara melawan hukum. Pasal 351 ayat (1) KUHPidana tidak mengatur bentuk yang menimbulkan rasa sakit apakah berupa luka atau hanya memar, karena delik yang diatur dalam Pasal 351 ayat (1) KUHPidana adalah delik bersifat umum. Sedangkan perbuatan yang menimbulkan rasa sakit yang menyebabkan luka berat secara khusus telah diatur dalam ayat (2) KUHPidana. Dengan demikian, yang diatur oleh Pasal 351 ayat (1) KUHPidana tersebut tidak mempersoalkan modus dari suatu perbuatan, akan tetapi akibat dari perbuatan tersebut yaitu telah menimbulkan rasa sakit terhadap orang lain dan perbuatan tersebut dilakukan secara melawan hukum. Selanjutnya, Majelis Hakim akan menguraikan unsur-unsur dakwaan sebagai berikut: Ad.1. Barang Siapa
Menimbang, bahwa unsur Setiap Orang memang tidak disebutkan dalam Pasal 351 KUH Pidana, namun demikian mengacu pada teori pertanggungjawaban pidana yang hanya dapat dibebankan kepada subjek hukum orang atau badan hukum yang menyandang hak dan kewajiban serta secara juridis dapat dimintakan pertanggungjawabannya atas suatu perbuatan yang dituduhkan kepadanya. Dalam hal ini, baik semasa penyidikan maupun
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 19 dari 31
setelah diajukan ke persidangan ini, Terdakwa KEPRIANTO TARIGAN, SH telah mengakui kebenaran identitas dirinya sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Penyidikan maupun dalam surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum. Dengan demikian, maka dalam perkara ini tidak terjadi kesalahan orang dalam mengadili (error in persona). Sedangkan apakah Terdakwa telah terbukti melakukan suatu perbuatan tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh Penuntut Umum akan ditentukan setelah seluruh unsur materil dari dakwaan dipertimbangkan. Oleh karena itu, secara formil unsur “Setiap Orang” dinilai telah
terpenuhi.
(Perhatikan
putusan
Mahkamah
Agung
RI.
No.951
K/Pid/1952 tanggal 10 Agustus 1983); Ad.2. Penganiayaan: Menimbang, bahwa dalam perkara ini saksi JURRI ERSON TARIGAN yang merupakan adik kandung Terdakwa sendiri telah melaporkan Terdakwa ke pihak yang berwajib karena perbuatan Terdakwa telah mengakibatkan saksi korban mengalami bengkak di pergelangan tangan kanan, memar disiku tangan kiri, luka lecet di jari ke II tangan kanan dan mengalami fraktul distal radius kanan sesuai surat Visum et Repertum Nomor 353-6333 yang dikeluarkan tertanggal 26 Juni 2014 dan surat Foto Anthe Brachi Dextra AP/L yang dikeluarkan oleh Radiologi CT-Scan Rumah Sakit Bidadari tanggal 13 Juni 2014; Menimbang, bahwa bukti surat Visum et Repertum dan surat Foto Anthe Brachi Dextra AP/L yang dikeluarkan oleh Radiologi CT-Scan Rumah Sakit Bidadari tanggal 13 Juni 2014, tersebut menjadi acuan bagi Pengadilan untuk mengadili perkara berdasarkan Pasal 351 ayat (1) KUHPidana untuk mempertimbangkan
adanya
suatu
akibat
dari
suatu
perbuatan
yang
didakwakan kepada Terdakwa. Berdasarkan Pasal 187 KUHAP, yang dimaksud dengan bukti surat adalah berita acara, surat yang dibuat berdasarkan peraturan perundangan oleh pejabat, surat keterangan ahli yang
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 20 dari 31
memuat pendapat berdasarkan keahliannya maupun surat lain yang dibuat diatas sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah jabatan. Dalam hal ini, surat Visum et Repertum tersebut dapat digolongkan sebagai ‘surat’ sebagaimana dimaksud dalm Pasal 187 huruf c KUHAP yaitu: “Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya mengenai sesuatu hal atau suatu keadaan yang diminta secara resmi dari padanya.”;
Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa telah membantah semua keterangan saksi-saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum yang telah didengar dibawah sumpah. Terdakwa mengakui benar ada bertemu dengan saksi korban JURRI ERSON TARIGAN di Jalan Laut Tawar Gang Tarigan Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur dan keduanya bertengkar mulut. Terdakwa juga ada mengakui benar membawa parang babat karena waktu bertemu dengan saksi JURRI ERSON TARIGAN Terdakwa sedang bekerja di ladang. Namun Terdakwa membantah ada mengayun-ayunkan gagang parang babat yang saat itu dibawanya kearah saksi JURRI ERSON TARIGAN. Sementara itu, kesaksian JURRI ERSON TARIGAN didukung oleh keterangan saksi SAOLO Br SITORUS yaitu ibu kandung Terdakwa dan saksi JURRI ERSON TARIGAN yang saat itu bersembunyi di ladangnya karena takut melihat Terdakwa. Saksi SAOLO Br SITORUS menerangkan bahwa ia takut melihat Terdakwa karena Terdakwa pernah mencekik lehernya dan mengusir saksi dari rumahnya sendiri yang saat ini ditempati oleh Terdakwa di Gang Tarigan tersebut; Menimbang, bahwa Terdakwa juga membantah adanya peristiwa kedua sekitar pukul 17.00 WIB ketika Terdakwa dan saksi JURRI ERSON TARIGAN kembali bertengkar mulut disaksikan oleh saksi INDRA KUSUMA dan SAOLO Br SITORUS dari tempat persembunyiannya. Pertengkaran mulut tersebut diikuti dengan tindakan Terdakwa yang kembali mengayunkan parang babat yang dipegangnya kearah saksi korban namun saksi INDRA KUSUMA
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 21 dari 31
kemudian merampas parang babat tersebut dari tangan Terdakwa dan membuangnya, kemudian terjadi aksi saling dorong antara saksi JURRI ERSON TARIGAN dengan Terdakwa, hingga saksi korban jatuh tertelungkup ke dalam parit dengan posisi tangan kanan terlipat kebelakang, lalu Terdakwa menduduki tubuh saksi korban seraya memiting leher saksi korban. Perbuatan Terdakwa tersebut disaksikan sendiri oleh saksi INDRA KUSUMA, saksi SAOLO
Br
SITORUS
dari
jarak
50
(lima
puluh)
meter
di
tempat
persembunyiannya dan disaksikan oleh saksi RUSDIANTO dari jarak 12 (dua belas) meter. Sedangkan istri Terdakwa yaitu saksi ROHANI SULASTRI TAMBA saat itu berada di rumah mereka yang ada disekitar Gang Tarigan namun tidak melihat adanya pertengkaran mulut antara Terdakwa dengan saksi JURRI ERSON TARIGAN maupun aksi saling dorong yang mengakibatkan saksi korban jatuh tertelungkup dan Terdakwa kemudian menduduki tubuh saksi korban sembari memiting leher saksi korban. Saksi ROHANI SULASTRI TAMBA hanya melihat peristiwa setelah saksi INDRA KUSUMA berhasil melepaskan saksi JURRI ESRON TARIGAN dari himpitan tubuh Terdakwa yang mendudukinya dan saksi JURRI ESRON TARIGAN sudah berdiri dengan kondisi tangan dan siku memar dan tangan kanannya patah; Menimbang, bahwa dari uraian surat Visum et Repertum tersebut dan surat Foto Anthe Brachi Dextra AP/L yang dikeluarkan oleh Radiologi CT-Scan Rumah Sakit Bidadari tanggal 13 Juni 2014, terbukti bahwa saksi JURRI ESRON TARIGAN mengalami bengkak pada pergelangan tangan kanan, memar di siku tangan kiri dan luka lecet di jari ke II tangan kanan serta fraktul distal radius kanan. Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah tindak pidana melanggar Pasal 351 ayat (1) KUHPidana telah terjadi atas diri saksi JURRI ERSON TARIGAN dan Terdakwa sebagai pelakunya, Majelis Hakim akan mempertimbangkan seluruh bukti-bukti yang telah dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum, keterangan Terdakwa serta memperhatikan segala sesuatu
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 22 dari 31
yang ada dalam berkas perkara maupun latar belakang dari timbulnya perkara ini; Menimbang, bahwa di persidangan didapati bahwa perkara ini dilatar belakangi oleh tidak harmonisnya hubungan Terdakwa dengan ibu kandungnya yaitu saksi SAOLO Br SITORUS dan adik kandung Terdakwa JURRI ERSON TARIGAN. Ketidakharmonisan hubungan kekeluargaan ibu, anak dan adik ini tidak dibantah oleh Terdakwa. Oleh karena itu, terjadinya pertengkaran mulut antara Terdakwa dan saksi korban pada hari Jumat tanggal 13 Juni 2014 sekitar pukul 16.00 WIB tersebut adalah dikarenakan adanya perselisihan antara keduanya; Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal Pasal 183 KUHAP yang menyatakan bahwa “ Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah, ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa Terdakwalah yang melakukannya.” Makna dari isi Pasal 183 KUHAP ini ada 2(dua) yaitu: 1. Pembuktian harus dilakukan menurut cara dan dengan alat-alat bukti yang sah menurut undang-undang dengan prinsip batas minimum pembuktian yang diatur dalam KUHAP. 2. Keyakinan hakim akan kesalahan Terdakwa harus didasarkan atas cara dan dengan alat-alat bukti yang sah menurut undang-undang yang bebas dari perasaan dan pendapat subjektif hakim; Menimbang, bahwa dalam perkara ini fakta-fakta yang mengemuka di persidangan yang tidak dibantah kebenarannya oleh Terdakwa adalah adanya peristiwa pertengkaran yang terjadi antara Terdakwa dengan saksi JURRI ESRON TARIGAN. Dalam hal ini, Pasal 184 KUHAP telah mengatur secara limitatif tentang kekuatan alat bukti yang sah dalam suatu perkara pidana yaitu keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk dan keterangan Terdakwa.
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 23 dari 31
Secara limitatif Pasal 184 KUHAP telah memberi tempat pertama dan terutama pada keterangan saksi sebagai salah satu alat bukti yang sah dalam perkara pidana. Dalam Pasal 1 angka 27 KUHAP disebutkan makna dari keterangan seorang saksi yaitu mengenai suatu peristiwa pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri dengan menyebut alasan dari pengetahuannya itu. Sedangkan Pasal 185 ayat (6) KUHAP mengatur tentang tata cara penilaian dari keterangan saksi-saksi yaitu dengan memperhatikan adanya persesuaian antara keterangan saksi dengan saksi lainnya serta alat bukti, alasan yang mungkin dipergunakan oleh saksi untuk memberikan keterangan yang tertentu serta memperhatikan pula cara hidup dan kesusilaan saksi serta segala sesuatu yang secara umum dapat mempengaruhi dapat tidaknya keterangan saksi tersebut dapat dipercaya; Menimbang, bahwa dalam perkara ini Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan 5(lima) orang saksi-saksi yang telah didengar dibawah sumpah, surat Visum et Repertum Nomor 353-6333 yang dikeluarkan tertanggal 26 Juni 2014 dan surat Foto Anthe Brachi Dextra AP/L yang dikeluarkan oleh Radiologi CT-Scan Rumah Sakit Bidadari Binjai. Dengan demikian, secara kualitatif alat bukti yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini telah melampaui prinsip batas minimum pembuktian sebagaimana dibatasi secara tegas oleh Pasal 183 KUHAP; Menimbang, bahwa
4(empat) dari 5(lima) orang saksi-saksi yang
diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum tersebut kesemuanya memberikan keterangan yang sama akan perbuatan Terdakwa yang mereka lihat sendiri yaitu bahwa pada hari Jumat tanggal 13 Juni 2014, sekitar pukul 16.00 WIB bertempat di Jalan Danau Laut Tawar Gang Tarigan Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur, Terdakwa dan saksi JURRI ESRON TARIGAN ada bertemu di ladang milik Monang Tarigan dan bertengkar mulut. Kemuidan Terdakwa mengayun-ayunkan gagang parang babat yang tengah dipegang
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 24 dari 31
olehnya ke arah saksi JURRI ERSON TARIGAN, sehingga JURRI ERSON TARIGAN pergi menjauh dari Terdakwa dan kemudian menelepon saksi INDRA KUSUMA. Sekitar pukul 17.00 saksi JURRI ESRON TARIGAN bersama-sama dengan saksi INDRA KUSUMA mendatangi Terdakwa yang masih berada di ladang milik Armedi Tarigan dan keduanya kembali bertengkar mulut dan Terdakwa kembali mengayunkan gagang parang babat yang dipegangnya ke arah saksi JURRI ERSON TARIGAN akan tetapi saksi INDRA KUSUMA merampas parang babat tersebut dari tangan Terdakwa dan membuangnya ke tanah. Pada saat bersamaan Terdakwa dan saksi JURRI ERSON TARIGAN kemudian saling mendorong hingga saksi JURRI ESRON TARIGAN jatuh tertelungkup ke sebuah parit dan Terdakwa kemudian menduduki tubuh saksi JURRI ESRON TARIGAN dalam kondisi tangan saksi JURRI ESRON TARIGAN terlipat kebelakang dan Terdakwa memiting leher saksi JURRI ESRON TARIGAN hingga saksi INDRA KUSUMA melerai keduanya dengan cara menarik tangan kanan saksi JURRI ERSON TARIGAN; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas, maka secara formal kesaksian dari 5(lima) orang saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum tersebut dinilai telah saling mengisi sehingga telah memenuhi ketentuan Pasal 1 angka 27 KUHAP yaitu saksi yang mengalami sendiri dan melihat sendiri tentang perbuatan Terdakwa. Demikian pula, Majelis Hakim mendapati
ada kesesuaian dari keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh
Jaksa Penuntut Umum tersebut dengan keterangan Terdakwa sendiri yang mengakui ada membawa sebilah parang babat, mengakui ada pertengkaran mulut antara Terdakwa dengan saksi korban dan mengakui ada aksi saling dorong antara Terdakwa dengan saksi korban. Keterangan dari saksi-saksi dan pengakuan Terdakwa tersebut ini lebih meyakinkan Majelis Hakim bahwa Terdakwa telah melakukan suatu perbuatan sebagaimana yang dialami sendiri oleh saksi korban JURRI ERSON TARIGAN dan dilihat sendiri oleh saksi
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 25 dari 31
SAOLO Br SITORUS, INDRA KUSUMA dan RUSDIANTO. Sedangkan akibat perbuatan Terdakwa tersebut adalah sebagaimana terurai dalam Surat Visum et Repertum dan surat Foto Anthe Brachi Dextra AP/L yang dikeluarkan oleh Radiologi CT-Scan Rumah Sakit Bidadari Binjai yaitu Terdakwa mengalami bengkak di pergelangan tangan kanan, memar disiku tangan kiri, luka lecet di jari ke II tangan kanan dan fraktur distal radius kanan: Menimbang, bahwa dalam pembelaannya Terdakwa melalui Penasehat Hukumnya membantah bahwa Terdakwa mengalami fraktur distal radius kanan. Menurut Terdakwa, saksi korban ada dalam keadaan sehat dan ada orang yang melihat saksi korban bisa membawa sepeda motor setelah kejadian tersebut. Terdakwa juga menafsirkan arti kata “fraktur distal radius kanan” yang tercantum dalam surat Foto Anthe Brachi Dextra AP/L yang dikeluarkan oleh Radiologi CT-Scan Rumah Sakit Bidadari Binjai tersebut, namun sangkalan tersebut tidak didukung oleh saksi-saksi yang meringankan maupun saksi ahli, padahal
kepada
Terdakwa
telah
diberikan
waktu
yang
cukup
untuk
menghadirkan saksi-saksi yang meringankannya secara mandiri. Namun Terdakwa
tidak
menggunakan
kesempatan
tersebut.
Terdakwa
hanya
menghadirkan Surat dari KALAPAS Kls II A Binjai Nomor: W2.E5.PK.01.05.12253 tertanggal 29 Januari 2015 yang menjelaskan kondisi saksi JURRI ERSON TARIGAN dalam keadaan sehat selama menjalani pidana di LAPAS Binjai tersebut. Surat keterangan ini, menurut penilaian Majelis Hakim tidak dapat digunakan untuk membantah kebenaran dari Surat Visum et Repertum maupun surat Foto Anthe Brachi Dextra AP/L yang dikeluarkan oleh Radiologi CT-Scan Rumah Sakit Bidadari Binjai yang dibuat oleh ahli di bidang kesehatan; Menimbang, bahwa adanya beberapa versi perbuatan yang diakui sendiri oleh Terdakwa tersebut yang menyatakan saksi JURRI ERSON TARIGAN menjatuhkan dirinya sendiri ke dalam parit tersebut tidak akan dipertimbangkan lebih lanjut dalam putusan ini. Hal ini dikarenakan dalam delik
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 26 dari 31
Pasal 351 ayat (1) KUHPidana yang menjadi titik pertimbangan hukum bukan bagaimana perbuatan dilakukan oleh Terdakwa, akan tetapi akibat dari perbuatan yang telah dilakukan. Hal kedua yang akan dipertimbangkan adalah apakah ada kesengajaan dari perbuatan Terdakwa
untuk melakukan
perbuatannya tersebut dan apakah kesengajaan untuk menimbulkan rasa sakit tersebut dapat dihukum karena sesuai dengan asas geen straft zonder schuld disayaratkan ada unsur kesalahan dalam perbuatan Terdakwa agar perbuatan tersebut dapat dikatagorikan sebagai suatu perbuatan penganiayaan yang dapat dihukum Menimbang, bahwa sesuai dengan fakta persidangan, saksi korban telah melaporkan Terdakwa karena merasa keberatan dengan perbuatan Terdakwa. Berdasarkan Visum et Refertum, akibat perbuatan Terdakwa saksi korban mengalami bengkak di pergelangan tangan kanan, memar disiku tangan kiri, luka lecet di jari ke II tangan kanan dan fraktur distal radius kanan,sesuai dengan Surat Visum et Repertum dan surat Foto Anthe Brachi Dextra AP/L yang dikeluarkan oleh Radiologi CT-Scan Rumah Sakit Bidadari Binjai,sehingga saksi korban tidak dapat menjalankan kegiatan membawa sepeda motor selama kurang lebih 2(dua) bulan; Menimbang, bahwa di persidangan telah terbukti bahwa luka lecet dan fraktur tersebut adalah akibat perbuatan Terdakwa. Dalam hal ini, unsur kesengajaan melakukan perbuatan tersebut menurut Majelis Hakim dapat dilihat dari perbuatan Terdakwa yang menduduki tubuh saksi korban padahal Terdakwa mengetahui bahwa dalam posisi saksi korban yang jatuh tertelungkup dengan kondisi tangan kanan melipat kebelakang menunjukkan posisi saksi korban dalam keadaan tidak berdaya, namun Terdakwa menduduki tubuh saksi korban. Sikap Terdakwa yang menduduki tubuh saksi korban dengan
kondisi
tangan
kanan
saksi
korban
terlipat
kebelakang
ini
menggambarkan niat atau sikap bhatiniah Terdakwa agar dapat melakukan
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 27 dari 31
kehendaknya tanpa perlawanan yaitu memiting leher korban. Terdakwa juga tetap menduduki tubuh saksi korban meskipun saksi korban sudah berteriak kesakitan mengatakan “Aduh! Tanganku patah!”. Saksi korban baru terlepas dari himpitan tubuh Terdakwa setelah saksi INDRA KUSUMA melerai dengan cara menarik tangan kanan saksi korban yang dalam posisi diduduki oleh Terdakwa; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim mendapati bahwa ada unsur kesengajaan untuk menyakiti saksi korban dari Terdakwa dalam melakukan perbuatannya tersebut. Di persidangan Terdakwa membantah ada mendorong saksi korban dan menerangkan justru saksi korban sendiri yang menjatuhkan dirinya ke dalam parit. Namun keterangan Terdakwa tersebut tidak didukung oleh bukti-bukti di persidangan. Oleh karena itu, Majelis Hakim berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa dapat dikatagorikan sebagai perbuatan ‘penganiayan’ sebagaimana diatur oleh Pasal 351 ayat (1) KUH Pidana dan oleh karenanya dakwaan melanggar Pasal 351 ayat (1) KUH Pidana dinilai telah terpenuhi dalam perbuatan Terdakwa; Menimbang, bahwa oleh karena seluruh unsur dakwaan materil melanggar Pasal 351 ayat (1) KUH Pidana telah terpenuhi dalam perbuatan Terdakwa, maka unsur ‘barang siapa’ dalam perkara ini secara materil dinilai juga telah terpenuhi; Menimbang,
bahwa
perbuatan
Terdakwa
yang
dengan
sengaja
menimbulkan rasa sakit pada saksi korban JURRI ERSON TARIGAN tersebut tidak didasari pada adanya unsur pembenar atau pemaaf. Demikian pula, selama di persidangan tidak ditemukan adanya unsur bahwa Terdakwa sebagai subjek hukum dikecualikan oleh Undang-Undang yang berlaku untuk dimintakan pertanggungjawaban hukumnya di depan Pengadilan. Oleh karena itu,
maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 28 dari 31
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ‘Penganiayaan’ sebagaimana didakwakan dalam dakwaan melanggar Pasal 351 ayat (1) KUHPidana; Menimbang, bahwa oleh karena telah terbukti secara sah dan meyakinkan Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana ‘Penganiayaan’ maka Terdakwa haruslah dihukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas perbuatannya tersebut. Namun demikian, sehubungan dengan lamanya hukuman yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa, Majelis Hakim tidak sematamata menghukum karena pembalasan. Oleh karena itu, Majelis Hakim tidak sependapat dengan tuntutan pidana penjara selama 2(dua) tahun sebagaimana dengan amar tuntutan Jaksa Penuntut Umum dengan berbagai pertimbangan yang meringankan dan yang memberatkan Terdakwa serta meperhatikan pula pembelaan yang telah disampaikan oleh Terdakwa; Menimbang, bahwa adapun yang meringankan dan yang memberatkan Terdakwa adalah sebagai berikut: 1. Hal-Hal Yang Meringankan: -Bahwa Terdakwa belum pernah dihukum; -Terdakwa bersikap sopan dan koperatif selama di persidangan sehingga tidak menyulitkan jalannya pemeriksaan terhadap dirinya; 2. Hal-Hal Yang Memberatkan: -Sifat dari perbuatan itu sendiri; -Terdakwa tidak merasa bersalah dan tidak menyesali perbuatannya; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa telah menjalani penahanan rumah tahanan Negara eks Pasal 22 ayat (1) huruf a KUHAP sejak tanggal 11 Desember 2014, maka lamanya pidana penjara yang akan dijatuhkan kepadanya akan dikurangkan sepenuhnya dan diperhitungkan dengan lamanya tahanan sementara yang telah dijalani oleh Terdakwa tersebut sebagaimana diatur oleh Pasal 22 ayat (4) jo Pasal 193 ayat (2) huruf b dan Pasal 197 ayat (1) huruf k KUHAP;
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 29 dari 31
Menimbang, bahwa oleh karena selama persidangan tidak ditemukan suatu alasan untuk mengeluarkan Terdakwa dari tahanan, maka penanahanan atas diri Terdakwa akan tetap dilanjutkan; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa harus dihukum maka juga harus dihukum untuk membayar ongkos perkara; Mengingat Pasal 351 ayat (1) KUH Pidana, serta Peraturan Perundangundangan lainnya yang bersangkutan ; M E N G A D I L I : 1. Menyatakan Terdakwa KEPRIANTO TARIGAN, SH telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penganiayaan”; 2. Menghukum Terdakwa KEPRIANTO TARIGAN, SH dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan ; 3. Menetapkan bahwa masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana penjara yang dijatuhkan; 4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan; 5. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.2000,(dua ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Binjai, pada hari Rabu, tanggal 4 Maret 2015 oleh kami : Elyta Ras Ginting, SH.LLM, sebagai Hakim Ketua, Hendra Utama Sutardodo, SH, MH dan Diana Febrina Lubis, SH,M.Kn masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari Kamis, tanggal 5 Maret 2015 oleh Hakim Ketua Majelis tersebut, dengan dihadiri masing-masing Hakim Anggota dibantu oleh : Jojor Pardede,SH, Panitera Pengganti Pengadilan Negeri tersebut, dan dihadiri oleh Ratna E.W.Sibarani, SH, selaku Jaksa Penuntut
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Umum, dan Terdakwa yang
Hal. 30 dari 31
didampingi oleh Penasehat Hukumnya Maju Tarigan, SH. Hakim-Hakim Anggota,
Hakim Ketua,
HENDRA UTAMA SOTARDODO,SH.MH.
ELYTA RAS GINTING,SH.LLM
DIANA FEBRINA LUBIS,SH.M.Kn
Panitera Pengganti,
JOJOR PARDEDE,SH.
Putusan 463/PID.B/2014/PNBNJ
Hal. 31 dari 31