P U T U S A N Nomor : 121/Pid.B/2015/PN. Bnj. “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada peradilan tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa : 1. Nama Lengkap
:
HERIAWAN Alias BUAYA
2. Tempat lahir
:
Selesai
3. Umur / Tgl lahir
:
29 Tahun / 27 Juni 1986
4. Jenis kelamin
:
Laki-laki
5. Kebangsaan/ kewarganegaraan
:
Indonesia
6. Tempat tinggal
:
Desa
Sei
Limbat
Gg.
Bersama,
Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat 7. A g a m a
:
Islam
8. Pekerjaan
:
Wiraswasta.
Terdakwa ditahan dalam rumah Tahanan Negara oleh : 1. Penyidik, sejak tanggal 18 Februari 2015 sampai dengan tanggal 09 Maret 2015; 2. Perpanjangan Jaksa Penuntut Umum, sejak tanggal 10 Maret 2015 sampai dengan tanggal 18 April 2015; 3. Jaksa Penuntut Umum, sejak tanggal 08 April 2015 sampai dengan tanggal 27 April 2015; 4. Majelis Hakim Pengadilan Nageri Binjai, sejak tanggal 14 April 2015 sampai dengan tanggal 13 Mei 2015; 5. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Binjai, sejak tanggal 14 Mei 2015 sampai dengan tanggal 12 Juli 2015; Menimbang, bahwa di persidangan terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum melainkan menghadap sendiri dalam menjalani proses pemeriksaan perkara ini; Pengadilan Negeri tersebut; Setelah membaca: -
Penetapan
Ketua Pengadilan Negeri Binjai Nomor : 121/Pid.B/2015/PN. Bnj,
tanggal 14 April 2015 tentang penunjukan Majelis Hakim;
Halaman 1 dari 16 Putusan No. 121/Pid.B/2015/PN. Bnj
-
Penetapan Majelis Hakim Nomor : 121/Pid.B/2015/PN. Bnj, tanggal 15 April 2015, tentang penetapan hari sidang;
-
Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan; Setelah mendengar keterangan saksi-saksi, Terdakwa serta memperhatikan
bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan; 1. Menyatakan terdakwa HERIAWAN Alias BUAYA, bersalah melakukan tindak pidana “Penganiayaan yang mengakibatkan luka-luka berat”, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (2) KUH Pidana dalam dakwaan Penuntut Umum; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa HERIAWAN Alias BUAYA berupa pidana penjara selama 2 (dua) Tahun penjara, dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan, dengan perintah agar terdakwa tetap berada dalam tahanan; 3. Menyatakan barang bukti berupa : -
1 (satu) buah pisau dapur steinlist panjang lebih kurang 20 (dua puluh) cm dan bergagangkan steinlist, dirampas untuk dimusnahkan;
4. Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah); Setelah mendengar pembelaan Terdakwa secara lisan yang pada pokoknya menyatakan memohon keringanan hukuman karena terdakwa mengaku bersalah dan menyesali perbuatannya; Setelah mendengar Replik dari Penuntut Umum secara lisan yang pada pokoknya tetap pada tuntutannya; Setelah mendengar Duplik dari Terdakwa secara lisan yang pada pokoknya tetap pada permohonannya; Menimbang, bahwa Terdakwa telah dihadapkan di persidangan dengan surat dakwaan dengan Nomor : PDM-40/BNJEI/Ep/04/2015, tertanggal 13 April 2015, adalah sebagai berikut : Bahwa ia Terdakwa HERIAWAN Als BUAYA pada hari Selasa tanggal 17 Februari 2015 sekira pukul 05.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Februari Tahun 2015, bertempat di Jalan Flamboyan Kel. Pahlawan Kec. Binjai Utara Kota Binjai, atau setidak-tidaknya pada tempat-tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Binjai yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, penganiayaan yang mengakibatkan lukaluka berat, perbuatan tersebut terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut :
Halaman 2 dari 16 Putusan No. 121/Pid.B/2015/PN. Bnj
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 17 Februari 2015, saat korban YUSRI Als DEING dan saksi HAMDAN datang mengetuk pintu rumah saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT, dan saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT terbangun dan membuka pintu depan rumahnya, lalu mengatakan “ada apa?” saksi YUSRI Als DEING mengatakan kepada saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT bahwa yang melarikan/ mencuri becak milik bang SUPRIS adalah terdakwa HERIAWAN Als BUAYA. Mendengar itu saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT langsung keluar, pada saat itu terdakwa dan korban JHON INDRA SIAHAAN sedang berada diatas becak., kemudian saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT bermaksud hendak melihat terdakwa dan HERIAWAN Als BUAYA hendak turun dari becak dan ingin melarikan diri. Namun korban JHON INDRA SIAHAAN menahan dan menangkap terdakwa, dan terjadilah perlawaanan terhadap terdakwa dan sehingga korban JHON INDRA SIAHAAN dan terdakwa HERIAWAN Als BUAYA bergumul dan jatuh ke aspal dan setelah itu saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT mendengar jeritan korban JHON INDRA SIAHAAN “Woi aku kena, dia bawa pisau...? mendengar itu korban YUSRI Als DEING bermaksud untuk mengambil pisau yang ada ditangan terdakwa, namun tangan korban YUSRI Als DEING terluka dibagian tangan sebelah kiri (selah jari telunjuk dan jari tengah) dan korban YUSRI Als DEING berteriak dan mengatakan “bang ambil pisaunya?”, lalu saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT langsung mengambil pisau yang ada ditangan terdakwa. Setelah terlepas kemudian saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT melihat korban YUSRI Als DEING tangan sebelah kirinya terluka, dan SUPRIS langsung membawa korban JHON INDRA SIAHAAN ke Rumah Sakit Umum Djoelham Binjai, kemudian terdakwa diamankan oleh warga menunggu polisi datang untuk di proses lebih lanjut. - Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi korban JHON INDRA SIAHAAN sesuai dengan Visum et Repertum Nomor: 353 - 2037 tanggal 24 Februari 2015 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. THERESIA pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djoelham Kota Binjai ditemukan: - Luka tusuk dibawah tulang rusuk kesembilan P : 4 cm L: 1 cm - Luka tusuk sejajar pusat sebelah kiri P : 4 cm L : 2 cm - Luka tusuk dibagian punggung sebelah kanan P : 1 cm L : 3 cm - Luka robek di kepala atas P : 0,5 cm L : 0,1 cm Diduga akibat kekerasan benda tajam.
Halaman 3 dari 16 Putusan No. 121/Pid.B/2015/PN. Bnj
- Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi korban YUSRI sesuai dengan Visum et Repertum Nomor : 353 - 2036 tanggal 24 Februari 2015 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. THERESIA pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djoelham Kota Binjai ditemukan : - Luka lecet dikepala P : 1 cm x 0,1 cm - Luka robek dijari ke-II tangan sebelah kiri P : 1,5 cm x 0,2 cm - Luka lecet di lengan bawah tangan sebelah kiri P : 3 cm Diduga akibat kekerasan tumpul. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (2) dari KUHP. Menimbang, bahwa atas dakwaan Penuntut Umum tersebut, terdakwa menyatakan mengerti dan tidak mengajukan keberatan / eksepsi; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya, Penuntut umum telah mengajukan saksi-saksi di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Saksi YUSRI Alias DEING : - Bahwa pada hari Selasa, tanggal 17 Februari 2015, ketika saksi dan HAMDAN datang mengetuk pintu rumah RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT dan RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT terbangun lalu membuka pintu depan rumahnya, dan mengatakan “ada apa?” saksi mengatakan kepada RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT bahwa yang melarikan / mencuri becak milik bang SUPRIS adalah terdakwa HERIAWAN Als BUAYA; - Bahwa mendengar hal tersebut, RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT langsung keluar dan saat itu terdakwa dan JHON INDRA SIAHAAN sedang berada diatas becak, kemudian RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT bermaksud hendak melihat terdakwa hendak turun dari becak dan ingin melarikan diri; - Bahwa kemudian JHON INDRA SIAHAAN menahan dan menangkap terdakwa, dan terjadilah perlawaanan terhadap terdakwa sehingga JHON INDRA SIAHAAN dan terdakwa bergumul dan jatuh ke aspal dan setelah itu RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT mendengar jeritan JHON INDRA SIAHAAN “Woi aku kena, dia bawa pisau...? dan mendengar itu saksi bermaksud untuk mengambil pisau yang ada ditangan terdakwa, namun tangan saksi terluka di bagian tangan sebelah kiri (selah jari telunjuk dan jari tengah) dan saksi berteriak dan mengatakan “bang
Halaman 4 dari 16 Putusan No. 121/Pid.B/2015/PN. Bnj
ambil pisaunya?”, lalu RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT langsung mengambil pisau yang ada ditangan terdakwa; - Bahwa akibat perbuatan terdakwa, tangan sebelah kiri saksi terluka sedangkan Jhon Indra Siahaan mengalami luka pada bagian pinggang sebelah kiri sebanyak 2 (dua) tusukan dan dirawat di Rumah Sakit Djoelham Binjai; - Bahwa kemudian terdakwa diamankan oleh warga menunggu polisi datang untuk di proses lebih lanjut; - Bahwa saksi melihat terdakwa menikam Jhon Indra Siahaan sebanyak 3 (tiga) kali dengan pisau; Terhadap keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkannya; 2. Saksi JHON INDRA SIAHAAN : - Bahwa pada hari Selasa, tanggal 17 Februari 2015, ketika YUSRI Als DEING dan HAMDAN datang mengetuk pintu rumah saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT, dan RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT terbangun dan membuka pintu depan rumahnya, lalu mengatakan “ada apa?” YUSRI Als DEING mengatakan kepada RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT bahwa yang melarikan/ mencuri becak milik bang SUPRIS adalah terdakwa HERIAWAN Als BUAYA; - Bahwa mendengar itu RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT langsung keluar, pada saat itu terdakwa dan saksi sedang berada diatas becak, kemudian terdakwa ingin melarikan diri, namun saksi menahan dan menangkap terdakwa, dan terjadilah perlawaanan terhadap terdakwa dan sehingga saksi dan terdakwa bergumul dan jatuh ke aspal dan setelah itu saksi mengatakan “Woi aku kena, dia bawa pisau...? mendengar itu YUSRI Als DEING bermaksud untuk mengambil pisau yang ada ditangan terdakwa, namun tangan YUSRI Als DEING terluka di bagian tangan sebelah kiri (selah jari telunjuk dan jari tengah) dan YUSRI Als DEING berteriak dan mengatakan “bang ambil pisaunya?”, lalu RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT langsung mengambil pisau yang ada di tangan terdakwa; - Bahwa saksi ditusuk terdakwa di bagian belakang pinggang dan juga di kepala; - Bahwa saksi kemudian pingsan dan tidak sadarkan diri; - Bahwa saksi rawat inap di Rumah Sakit Djoelham Binjai; Terhadap keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkannya; 3. Saksi RAHMAT HIDAYAT Alias RAHMAT : - Bahwa pada hari Selasa, tanggal 17 Februari 2015, ketika Yusri Alias Deing dan HAMDAN datang mengetuk pintu rumah saksi dan saksi terbangun lalu membuka pintu depan rumahnya, dan mengatakan “ada apa?” Yusri Alias Deing mengatakan kepada saksi bahwa yang melarikan / mencuri becak milik bang SUPRIS adalah terdakwa HERIAWAN Als BUAYA;
Halaman 5 dari 16 Putusan No. 121/Pid.B/2015/PN. Bnj
- Bahwa mendengar hal tersebut, saksi langsung keluar dan saat itu terdakwa dan JHON INDRA SIAHAAN sedang berada diatas becak, kemudian saksi bermaksud hendak melihat terdakwa hendak turun dari becak dan ingin melarikan diri; - Bahwa kemudian JHON INDRA SIAHAAN menahan dan menangkap terdakwa, dan terjadilah perlawaanan terhadap terdakwa sehingga JHON INDRA SIAHAAN dan terdakwa bergumul dan jatuh ke aspal dan setelah itu saksi mendengar jeritan JHON INDRA SIAHAAN “Woi aku kena, dia bawa pisau...? dan mendengar itu saksi bermaksud untuk mengambil pisau yang ada ditangan terdakwa, namun tangan saksi terluka di bagian tangan sebelah kiri (selah jari telunjuk dan jari tengah) dan berteriak dan mengatakan “bang ambil pisaunya?”, lalu saksi langsung mengambil pisau yang ada ditangan terdakwa; - Bahwa akibat perbuatan terdakwa, tangan sebelah kiri Yusri Alias Deing terluka sedangkan Jhon Indra Siahaan mengalami luka pada bagian pinggang sebelah kiri sebanyak 2 (dua) tusukan lalu Supris membawa Jhon Indra Siahaan ke Rumah Sakit Djoelham Binjai; - Bahwa kemudian terdakwa diamankan oleh warga menunggu polisi datang untuk di proses lebih lanjut; Terhadap keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkannya; 4. Saksi M. SUPRIS HUTAGALUNG Alias SUPRIS : - Bahwa pada hari Selasa, tanggal 17 Februari 2015, ketika Yusri Alias Deing dan HAMDAN datang mengetuk pintu rumah Rahmat Hidayat dan Rahmat Hidayat terbangun lalu membuka pintu depan rumahnya, dan mengatakan “ada apa?” Yusri Alias Deing mengatakan kepada Rahmat Hidayat bahwa yang melarikan / mencuri becak milik bang SUPRIS adalah terdakwa HERIAWAN Als BUAYA; - Bahwa mendengar hal tersebut, Rahmat Hidayat langsung keluar dan saat itu terdakwa dan JHON INDRA SIAHAAN sedang berada diatas becak, kemudian Rahmat Hidayat bermaksud hendak melihat terdakwa hendak turun dari becak dan ingin melarikan diri; - Bahwa kemudian JHON INDRA SIAHAAN menahan dan menangkap terdakwa, dan terjadilah perlawaanan terhadap terdakwa sehingga JHON INDRA SIAHAAN dan terdakwa bergumul dan jatuh ke aspal dan setelah itu Rahmat Hidayat mendengar jeritan JHON INDRA SIAHAAN “Woi aku kena, dia bawa pisau...? dan mendengar itu Rahmat Hidayat bermaksud untuk mengambil pisau yang ada ditangan terdakwa, namun tangan saksi terluka di bagian tangan sebelah kiri (selah jari telunjuk dan jari tengah) dan berteriak dan mengatakan “bang ambil pisaunya?”, lalu Rahmat Hidayat langsung mengambil pisau yang ada ditangan terdakwa;
Halaman 6 dari 16 Putusan No. 121/Pid.B/2015/PN. Bnj
- Bahwa akibat perbuatan terdakwa, tangan sebelah kiri Yusri Alias Deing terluka sedangkan Jhon Indra Siahaan mengalami luka pada bagian pinggang sebelah kiri sebanyak 2 (dua) tusukan lalu saksi membawa Jhon Indra Siahaan ke Rumah Sakit Djoelham Binjai; - Bahwa kemudian terdakwa diamankan oleh warga menunggu polisi datang untuk di proses lebih lanjut; Terhadap keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkannya; Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa pada hari Selasa, tanggal 17 Februari 2015, sekira pukul 05.30 Wib, terdakwa bersama dengan 2 (dua) orang korban bersama dan 2 (dua) orang temannya membawa terdakwa untuk menawarkan batu cincin milik terdakwa ke Jl. Flamboyan Kel. Pahlawan, Kec. Binjai Utara (dekat Pajak Pagi) dengan menggunakan becak; - Bahwa setelah sampai ditempat tujuan, terdakwa hendak turun dari becak, akan tetapi Jhon Indra Siahaan menahan terdakwa dibecak; - Bahwa kemudian terdakwa langsung mendorong Jhon Indra Siahaan agar bisa keluar dari becak; - Bahwa setelah terdakwa turun dari becak, terdakwa curiga melihat perempuan yang serius melihat terdakwa dan terdakwa menduga perempuan tersebut adalah isteri pemilik becak yang terdakwa curi / larikan; - Bahwa terdakwa ingin melarikan diri, namun Jhon Indra Siahan menahan dan menangkap terdakwa, dan terjadilah perlawaanan terhadap terdakwa dan sehingga Jhon Indra Siahaan dan terdakwa bergumul dan jatuh ke aspal; - Bahwa terdakwa kemudian melakukan penikaman terhadap Jhon Indra Siahaan sebanyak 3 (tiga) kali yaitu 2 (dua) kali pada bagian pinggang dan 1 (satu) kali pada bagian kepala sedangkan terhadap Yusri Alias Deing kena pada selah jari sebelah kiri saat hendak merebut pisau di tangan terdakwa; - Bahwa pisau tersebut diperoleh terdakwa dari sebuah warung di Stabat lalu terdakwa selipkan di pinggang sebelah kiri; - Bahwa setelah terdakwa menikam Jhon Indra Siahaan dan Yusri lalu terdakwa jatuh tidak tahu apa-apa karena terdakwa dipukul oleh orang banyak dan kemudian terdakwa diamankan oleh warga menunggu polisi datang untuk di proses lebih lanjut; Menimbang, bahwa di persidangan Penuntut Umum mengajukan barang bukti berupa : 1 (satu) buah pisau dapur steinlist panjang lebih kurang 20 (dua puluh) cm dan bergagangkan steinlist;
Halaman 7 dari 16 Putusan No. 121/Pid.B/2015/PN. Bnj
Menimbang, bahwa barang bukti tersebut telah disita berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan barang bukti tersebut telah diperlihatkan kepada saksi-saksi dan terdakwa dimana saksi-saksi dan terdakwa membenarkan barang bukti tersebut; Menimbang, bahwa di persidangan Penuntut Umum juga telah membacakan Visum Et Repertum Nomor : 353 - 2037 tanggal 24 Februari 2015 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. THERESIA pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djoelham Kota Binjai, dengan hasil pemeriksaan terhadap saksi korban JHON INDRA SIAHAAN sebagai berikut : - Luka tusuk dibawah tulang rusuk kesembilan P : 4 cm L: 1 cm - Luka tusuk sejajar pusat sebelah kiri P : 4 cm L : 2 cm - Luka tusuk dibagian punggung sebelah kanan P : 1 cm L : 3 cm - Luka robek di kepala atas P : 0,5 cm L : 0,1 cm Diduga akibat kekerasan benda tajam. Menimbang, bahwa berdasarkan Visum et Repertum Nomor : 353 - 2036 tanggal 24 Februari 2015 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. THERESIA pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djoelham Kota Binjai, dengan hasil pemeriksaan terhadap saksi korban YUSRI sebagai berikut : - Luka lecet dikepala P : 1 cm x 0,1 cm - Luka robek dijari ke-II tangan sebelah kiri P : 1,5 cm x 0,2 cm - Luka lecet di lengan bawah tangan sebelah kiri P : 3 cm Diduga akibat kekerasan tumpul. Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti serta Visum Et Repertum yang diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : - Bahwa benar pada hari Selasa, tanggal 17 Februari 2015, saat korban YUSRI Als DEING dan saksi HAMDAN datang mengetuk pintu rumah saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT dan saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT terbangun lalu membuka pintu depan rumahnya, dan mengatakan “ada apa?” saksi YUSRI Als DEING mengatakan kepada saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT bahwa
Halaman 8 dari 16 Putusan No. 121/Pid.B/2015/PN. Bnj
yang melarikan / mencuri becak milik bang SUPRIS adalah terdakwa HERIAWAN Als BUAYA; - Bahwa benar mendengar hal tersebut, saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT langsung keluar dan saat itu terdakwa dan korban JHON INDRA SIAHAAN sedang berada diatas becak, kemudian saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT bermaksud hendak melihat terdakwa dan HERIAWAN Als BUAYA hendak turun dari becak dan ingin melarikan diri; - Bahwa benar kemudian korban JHON INDRA SIAHAAN menahan dan menangkap terdakwa, dan terjadilah perlawaanan terhadap terdakwa dan sehingga korban JHON INDRA SIAHAAN dan terdakwa HERIAWAN Als BUAYA bergumul dan jatuh ke aspal dan setelah itu saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT mendengar jeritan korban JHON INDRA SIAHAAN “Woi aku kena, dia bawa pisau...? dan mendengar itu korban YUSRI Als DEING bermaksud untuk mengambil pisau yang ada ditangan terdakwa, namun tangan korban YUSRI Als DEING terluka dibagian tangan sebelah kiri (selah jari telunjuk dan jari tengah) dan korban YUSRI Als DEING berteriak dan mengatakan “bang ambil pisaunya?”, lalu saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT langsung mengambil pisau yang ada ditangan terdakwa; - Bahwa benar terdakwa melakukan penikaman terhadap korban Jhon Indra Siahaan sebanyak 3 (tiga) kali yaitu 2 (dua) kali pada bagian pinggang dan 1 (satu) kali pada bagian kepala sedangkan terhadap korban Yusri Alias Deing kena pada selah jari sebelah kiri saat hendak merebut pisau di tangan terdakwa; - Bahwa benar setelah terlepas kemudian saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT melihat korban YUSRI Als DEING tangan sebelah kirinya terluka, dan SUPRIS langsung membawa korban JHON INDRA SIAHAAN ke Rumah Sakit Umum Djoelham Binjai, kemudian terdakwa diamankan oleh warga menunggu polisi datang untuk di proses lebih lanjut; - Bahwa benar akibat perbuatan terdakwa, saksi korban JHON INDRA SIAHAAN sesuai dengan Visum et Repertum Nomor : 353 - 2037 tanggal 24 Februari 2015 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. THERESIA pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djoelham Kota Binjai ditemukan : - Luka tusuk dibawah tulang rusuk kesembilan P : 4 cm L: 1 cm - Luka tusuk sejajar pusat sebelah kiri P : 4 cm L : 2 cm - Luka tusuk dibagian punggung sebelah kanan P : 1 cm L : 3 cm - Luka robek di kepala atas P : 0,5 cm L : 0,1 cm Diduga akibat kekerasan benda tajam;
Halaman 9 dari 16 Putusan No. 121/Pid.B/2015/PN. Bnj
- Bahwa benar akibat perbuatan terdakwa, saksi korban YUSRI sesuai dengan Visum et Repertum Nomor: 353 - 2036 tanggal 24 Februari 2015 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. THERESIA pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djoelham Kota Binjai ditemukan: - Luka lecet dikepala P : 1 cm x 0,1 cm - Luka robek dijari ke-II tangan sebelah kiri P : 1,5 cm x 0,2 cm - Luka lecet di lengan bawah tangan sebelah kiri P : 3 cm Diduga akibat kekerasan tumpul; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya; Menimbang, bahwa terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan melanggar Pasal 351 ayat (2) KUH Pidana, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut : 1. Barang siapa; 2. Dengan sengaja melakukan penganiayaan; 3. Yang mengakibatkan orang lain luka berat; Menimbang,
bahwa
terhadap
unsur-unsur
tersebut
Majelis
Hakim
mempertimbangkan sebagai berikut: Ad. 1. Barang siapa; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “Barang siapa” adalah setiap orang atau siapa saja baik secara sendiri-sendiri atau secara bersama-sama atau badan hukum yang merupakan subyek hukum yang dihadapkan dan didakwa kedepan persidangan karena diduga telah melakukan perbuatan pidana; Menimbang, bahwa dari fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan ternyata bahwa subyek hukum yang dihadapkan dan didakwa telah melakukan suatu tindak pidana tersebut, adalah subyek hukum yang identitasnya diuraikan didalam dakwaan Penuntut Umum dan hal ini dibenarkan oleh terdakwa di persidangan; Menimbang, bahwa
selama
pemeriksaan
berlangsung terdakwa
HERIAWAN Alias BUAYA adalah subyek hukum yang dipandang cakap dan mampu untuk mempertanggungjawabkan
akibat
dari
perbuatan
yang
didakwakan
kepadanya menurut hukum pidana karena terdakwa sehat jasmani dan rohani; Menimbang, bahwa dengan demikian unsur “Barang siapa” telah terpenuhi; Ad. 2. Dengan sengaja melakukan penganiayaan;
Halaman 10 dari 16 Putusan No. 121/Pid.B/2015/PN. Bnj
Menimbang, bahwa menurut penjelasan Memorie Van Toelichting, yaitu MODDERMAN yang menyatakan dalam memorie van Toelichting, maka sengaja itu “de (bewuste) richting van van den wil op een bepaald mistrijf. Dengan penjelasan ini dan berdasarkan hal dalam Psychologi orang tetap masih ragu-ragu apakah “sengaja” itu sesuatu yang juga dapat tidak diinsafi; Menimbang, bahwa menurut Van Hattum mengemukakan bahwa bagi hukum pidana positif “sengaja” itu sesuatu yang diinsafi oleh pembuat delik; Menimbang, bahwa menurut pendapat ZEVENBERGEN menyatakan oleh karena seorang dapat juga dengan sengaja berbuat hal-hal yang baik (yang tidak melanggar hukum atau kesusilaan), maka sering juga ada orang yang berbuat sesuatu tetapi tidak mengetahui bahwa perbuatannya itu adalah suatu perbuatan yang melawan hukum. Oleh sebab itu, maka tidak perlu ditentukan sebagai syarat bahwa pembuat harus mengetahui bahwa perbuatannya suatu pelanggaran hukum (buku karangan Utrecht halaman 300-301); Menimbang, bahwa yang dimaksud “Dengan sengaja” merupakan sikap bathin yang letaknya dalam hati sanubari terdakwa yang tidak dapat dilihat oleh orang lain dengan mata, sungguhpun dengan demikian, unsur dengan sengaja ini dapat dianalisa, dipelajari dan disimpulkan dari rangkaian perbuatan yang dilakukan terdakwa, karena setiap orang melakukan perbuatan selalu sesuai dengan niat, kehendak atau maksud artinya, kecuali ada paksaan atau tekanan dari orang lain, dengan kata lain, sikap bathin tercermin dari sikap lahir atau perilaku seseorang merupakan refleksi dari niatnya; Menimbang, bahwa secara umum tindak pidana terhadap tubuh pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) disebut “Penganiayaan”, mengenai arti dan kana kata “Penganiayaan” tersebut banyak perbedaan di antara para ahli hukum dalam memahaminya; “Penganiayaan” diartikan sebagai perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit (pijn) atas luka (Letsel) pada tubuh orang lain (Satochid Kartanegara, hal 509); Adapula yang memahami “Penganiayaan” adalah dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka, kesengajaan itu harus dicantumkan dalam “surat tuduhan” (Sunarto Soerodibroto, 1994, hal 211), sedangkan dalam doktrin/ilmu pengetahuan hukum pidana “Penganiayaan” mempunyai unsur sebagai berikut : a. adanya kesengajaan; b. adanya perbuatan;
Halaman 11 dari 16 Putusan No. 121/Pid.B/2015/PN. Bnj
c. adanya akibat perbuatan (yang dituju), yaitu : 1. rasa sakit pada tubuh; 2. luka pada tubuh). Unsur a adalah berupa unsur subjektif (kesalahan), unsure b dan c adalah unsur objektif. Menimbang, bahwa dari fakta-fakta yang diperoleh di persidangan dihubunga dengan keterangan saksi-saksi dan terdakwa serta barang bukti menerangkan bahwa pada hari Selasa, tanggal 17 Februari 2015, saat korban YUSRI Als DEING dan saksi HAMDAN datang mengetuk pintu rumah saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT dan saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT terbangun lalu membuka pintu depan rumahnya, dan mengatakan “ada apa?” saksi YUSRI Als DEING mengatakan kepada saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT bahwa yang melarikan / mencuri becak milik bang SUPRIS adalah terdakwa HERIAWAN Als BUAYA; Menimbang, bahwa kemudian saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT langsung keluar dan saat itu terdakwa dan korban JHON INDRA SIAHAAN sedang berada diatas becak, kemudian saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT bermaksud hendak melihat terdakwa dan HERIAWAN Als BUAYA hendak turun dari becak dan ingin melarikan diri; Menimbang, bahwa kemudian korban JHON INDRA SIAHAAN menahan dan menangkap terdakwa, dan terjadilah perlawaanan terhadap terdakwa dan sehingga korban JHON INDRA SIAHAAN dan terdakwa HERIAWAN Als BUAYA bergumul dan jatuh ke aspal dan setelah itu saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT mendengar jeritan korban JHON INDRA SIAHAAN “Woi aku kena, dia bawa pisau...? dan mendengar itu korban YUSRI Als DEING bermaksud untuk mengambil pisau yang ada ditangan terdakwa, namun tangan korban YUSRI Als DEING terluka dibagian tangan sebelah kiri (selah jari telunjuk dan jari tengah) dan korban YUSRI Als DEING berteriak dan mengatakan “bang ambil pisaunya?”, lalu saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT langsung mengambil pisau yang ada ditangan terdakwa; Menimbang, bahwa setelah terlepas kemudian saksi RAHMAT HIDAYAT Als RAHMAT melihat korban YUSRI Als DEING tangan sebelah kirinya terluka, dan SUPRIS langsung membawa korban JHON INDRA SIAHAAN ke Rumah Sakit Umum Djoelham Binjai, kemudian terdakwa diamankan oleh warga menunggu polisi datang untuk di proses lebih lanjut; Menimbang, bahwa terdakwa melakukan penikaman terhadap korban Jhon Indra Siahaan sebanyak 3 (tiga) kali yaitu 2 (dua) kali pada bagian pinggang dan 1 (satu) kali pada bagian kepala sedangkan terhadap korban Yusri Alias Deing kena pada selah jari sebelah kiri saat hendak merebut pisau di tangan terdakwa;
Halaman 12 dari 16 Putusan No. 121/Pid.B/2015/PN. Bnj
Menimbang, bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi korban JHON INDRA SIAHAAN mengalami luka tusuk dibawah tulang rusuk kesembilan, dibagian punggung dan luka robek di kepala atas serta saksi korban YUSRI mengalami luka lecet di kepala, luka robek dijari ke-II tangan sebelah kiri dan luka lecet di lengan bawah tangan sebelah kiri; Menimbang, bahwa dari pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat unsur “Dengan sengaja telah melakukan penganiayaan” telah terpenuhi oleh perbuatan terdakwa; Ad. 3. Yang mengakibatkan orang lain luka berat; Menimbang, bahwa luka berat tersebut bukan merupakan tujuan akhir atau bukan tujuan yang dikehendaki. Tujuan akhir bukan untuk menimbulkan akibat yang fatal sehingga si korban tidak dapat menjalankan tugas secara normal, atau sakit yang ditimbulkan tidak dapat disembuhkan secara sempurna. Tujuannya juga bukan untuk membunuh korbannya melainkan hanya untuk menimbulkan rasa sakit. Namun di luar kemampuan si pelaku, penganiayaan itu telah menimbulkan luka berat. Luka berat menurut Pasal 90 KUHP berarti : 1. Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut; 2. Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan
atau
pekerjaan pencarian; 3. Kehilangan salah satu panca indra; 4. Mendapat cacat berat; 5. Menderita sakit lumpuh; 6. Terganggu daya pikir selama empat minggu atau lebih; 7. Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan; Menimbang, bahwa dari fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan dihubungkan dengan Visum Et Repertum menerangkan bahwa terdakwa melakukan penikaman terhadap korban Jhon Indra Siahaan sebanyak 3 (tiga) kali yaitu 2 (dua) kali pada bagian pinggang dan 1 (satu) kali pada bagian kepala sedangkan terhadap korban Yusri Alias Deing kena pada selah jari sebelah kiri saat hendak merebut pisau di tangan terdakwa sehingga akibat perbuatan terdakwa yang melakukan penikaman tersebut, saksi korban JHON INDRA SIAHAAN sesuai dengan Visum et Repertum Nomor : 353 - 2037 tanggal 24 Februari 2015 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. THERESIA pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djoelham Kota Binjai ditemukan :
Halaman 13 dari 16 Putusan No. 121/Pid.B/2015/PN. Bnj
- Luka tusuk dibawah tulang rusuk kesembilan P : 4 cm L: 1 cm - Luka tusuk sejajar pusat sebelah kiri P : 4 cm L : 2 cm - Luka tusuk dibagian punggung sebelah kanan P : 1 cm L : 3 cm - Luka robek di kepala atas P : 0,5 cm L : 0,1 cm Diduga akibat kekerasan benda tajam; Dan terhadap saksi korban YUSRI sesuai dengan Visum et Repertum Nomor: 353 2036 tanggal 24 Februari 2015 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. THERESIA pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djoelham Kota Binjai ditemukan : - Luka lecet dikepala P : 1 cm x 0,1 cm; - Luka robek dijari ke-II tangan sebelah kiri P : 1,5 cm x 0,2 cm; - Luka lecet di lengan bawah tangan sebelah kiri P : 3 cm; Diduga akibat kekerasan tumpul; Menimbang, bahwa dari pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat unsur “Yang mengakibatkab orang lain luka berat” juga telah terpenuhi oleh perbuatan terdakwa; Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 351 ayat (2) KUH Pidana telah terpenuhi, maka terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan tersebut di atas; Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan halhal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan alasan pemaaf, maka Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana yang setimpal dengan perbuatannya; Menimbang, bahwa dalam perkara ini terdakwa ditangkap dan ditahan, dengan mengingat ketentuan Pasal 22 ayat 4 KUHAP, maka masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa tersebut dikurangkan seluruhnya dari pidana yang akan dijatuhkan; Menimbang, bahwa oleh karena pidana yang dijatuhkan lebih lama dari masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa, maka berdasarkan Pasal 193 ayat 1 huruf b KUHAP, terdakwa harus dinyatakan tetap berada dalam tahanan; Menimbang, bahwa mengenai barang bukti akan ditentuakn statusnya dalam amar putusan ini;
Halaman 14 dari 16 Putusan No. 121/Pid.B/2015/PN. Bnj
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa telah dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana, maka berdasarkan ketentuan Pasal 197 huruf “i” dan Pasal 222 ayat (1) KUHAP, terdakwa harus dibebani membayar biaya perkara yang besarnya sebagaimana ditentukan dalam amar putusan ini; Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Tedakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan Terdakwa; Keadaan yang memberatkan: -
Terdakwa sudah pernah dihukum;
Keadaan yang meringankan: -
Terdakwa mengaku bersalah dan menyesali perbuatannya; Menimbang, bahwa dikaitkan dengan tujuan pemidanaan yang bukan semata-
mata sebagai pembalasan atau nestapa atas perbuatan terdakwa, melainkan bertujuan persuasif, korektif, dan edukatif agar terdakwa pada waktu dan setelah menjalani pidananya menyadari dan menginsafi kesalahannya, serta tidak akan mengulangi untuk melakukan tindak pidana; Menimbang, bahwa dengan memperhatikan parameter-parameter tersebut di atas, maka memandang adil dan patut apabila terdakwa dijatuhi hukuman seperti yang akan disebutkan dalam amar putusan di bawah ini Mengingat dan memperhatikan Pasal 351 ayat (2) KUH Pidana, UU No. 8 tahun 1981 tentang KUHAP serta peraturan perundan-undangan lainnya yang berkaitan dengan perkara ini; M E N G A D I L I : 1. Menyatakan terdakwa HERIAWAN Alias BUAYA, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “PENGANIAYAAN YANG MENGAKIBATKAN LUKA-LUKA BERAT”; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama :1 (satu) tahun dan 10 (sepuluh) bulan; 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Menetapkan terdakwa tetap berada dalam tahanan; 5. Menetapkan barang bukti berupa : -
1 (satu) buah pisau dapur steinlist panjang lebih kurang 20 (dua puluh) cm dan bergagangkan steinlist, dirampas untuk dimusnahkan;
Halaman 15 dari 16 Putusan No. 121/Pid.B/2015/PN. Bnj
6. Membebankan terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,(dua ribu rupiah);
Demikian
diputuskan
dalam
sidang
permusyawaratan
Majelis
Hakim
Pengadilan Negeri Binjai pada hari Senin, tanggal 18 Mei 2015, oleh HENDRA UTAMA SOTARDODO, SH, MH, sebagai Hakim Ketua, DWIANA KUSUMASTANTI, SH, MH dan ZUFIDA HANUM, SH, masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut dengan dibantu oleh ZAIYADI, Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri tersebut dan dihadiri oleh PERWIRA, SH. Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Binjai serta dihadapan Terdakwa. Hakim-hakim Anggota,
Hakim Ketua,
DWIANA KUSUMASTANTI, SH, MH.
HENDRA UTAMA SOTARDODO, SH, MH.
ZUFIDA HANUM, SH. Panitera Pengganti,
ZAIYADI.
Halaman 16 dari 16 Putusan No. 121/Pid.B/2015/PN. Bnj