Pidato Rektor Sidang Terbuka Senat Institut Teknologi Indonesia dalam rangka penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2013/2014 Kampus ITI, 2 September 2013
Bapak Ibu anggota Senat Institut Teknologi Indonesia yang saya muliakan, Saudara-saudara para undangan Sidang Terbuka Senat Institut Teknologi Indonesia yang saya hormati, Para mahasiswa baru Institut Teknologi Indonesia TA 2013/2014 yang saya cintai dan saya banggakan, Hadirin sekalian yang berbahagia, Assalamu’alaikum wr wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan YME, karena hanya atas limpahan rahmatNya kita bisa berkumpul di aula ini guna menyelenggarakan Sidang Terbuka Senat Institut Teknologi Indonesia dalam rangka penerimaan mahasiswa baru TA 2013/2014. Pada kesempatan yang sangat baik ini, saya selaku pribadi dan selaku pimpinan Institut Teknologi Indonesia menyampaikan terimakasih dan selamat datang kepada hadirin sekalian, khususnya kepada para mahasiswa baru yang datang dari berbagai penjuru tanah air. Diantara mereka yang hadir disini ada yang berasal dari Aceh, Medan, Padang, Bengkulu, Lampung, hampir seluruh provinsi di pulau Jawa, juga dari Singkawang, Mataram dan dari Papua, ada pula diantara mereka yang SMUnya di luar negeri, bahkan ada juga diantara mereka saudara-saudara kita yang berasal dari Timor Leste. Selamat datang di “Kampus Jingga”, kampus Institut Teknologi Indonesia, kebanggaan kita semua. Pada TA 2013/2014 ini, Institut Teknologi Indonesia akan menerima lebih dari 500 orang mahasiswa baru program reguler. Sedangkan mahasiswa baru program ekstensi untuk semester I ini diperkirakan akan melebihi 125 orang dan untuk semester II diharapkan akan mencapai lebih kurang 100 orang. Sehingga dengan demikian pada TA 2013/2014 ini diperkirakan akan ada sekitar 750 orang
mahasiswa baru di kampus ini. Jumlah mahasiswa baru yang selalu meningkat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini membawa kondisi ITI saat ini kembali mendekati kondisi ITI di era popularitasnya pada tahun 90an, dimana jumlah mahasiswa baru ITI saat itu di kisaran 800 orang setiap tahunnya yang datang dari berbagai daerah di tanah air. Saya berharap peningkatan kuantitas mahasiswa baru ini juga diiringi dengan peningkatan kapasitas akademik dan kepribadian para mahasiswanya serta peningkatan kualitas kehidupan kampusnya. Para hadirin yang kami hormati, Sejak restrukturisasi di TA 2007/2008, ITI selalu menempatkan peningkatan mutu dalam segala aspek menjadi prioritas kerja utama. ITI juga selalu mendahulukan capaian kualitas dibanding dengan capaian kuantitas karena hanya dengan basis kualitas yang baik kita dapat memperbaiki lingkungan kita dan sebaliknya bila kualitas kita buruk maka justru kita akan menjadi beban lingkungan kita; atau dengan kata lain “walaupun kecil tapi bermutu adalah jauh lebih baik daripada besar tapi tidak bermutu”. Hadirin yang saya hormati, Sesuai dengan roadmap ITI 2007–2015, TA ini (2013/2014) akan ditandai dengan beberapa indikator antara lain diberlakukannya kurikulum baru yang terintegrasi (integrated curriculum); tumbuhnya kekhasan program studi dan kekhasan program penelitian, pengabdian, dan pemberdayaan masyarakat; serta diterapkannya manajemen institusi yang berbasis pada peningkatan kinerja. Saat ini kita semua sedang bekerja keras mempersiapkan segala sesuatu agar dapat mencapai milestone “good university governance” di tahun depan. Penyempurnaan kurikulum akan dititikberatkan pada perbaikan proses pembelajarannya dan pengintegrasian program intra, ko, dan ekstra kurikulernya. Penyempurnaan isi/materi kurikulum akan dilakukan kemudian secara bertahap sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan kekhasan program studi. Pengembangan kekhasan sudah harus dimulai tahun ini, karena hanya dengan adanya kekhasan kita bisa lebih fokus, lebih efisien, dan lebih efektif dalam menciptakan keunggulan. Sedangkan di sektor manajemen, ITI sedang menuntaskan program pengembangan manajemen berbasis kinerja melalui Program Hibah Kompetisi
Institusi tahap terakhir. Puji syukur alhamdulillah, sejauh ini, sejak dilaksanakannya restrukturisasi ITI, secara perlahan namun pasti ITI telah berhasil mencapai sasaran-sasaran pengembangan yang direncanakan. Semoga ke depan dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan hingga dapat diwujudkan ITI yang mandiri, maju dan martabat. Bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudara, para mahasiswa baru, serta hadirin sekalian yang saya muliakan. Program peningkatan mutu di segala aspek hendaknya direncanakan dan diupayakan dengan seksama dan berkesinambungan sesuai dengan standar mutu oleh semua unsur masyarakat ITI secara sinergis. Untuk itulah, masing-masing pihak baik secara individual maupun secara berkelompok dalam unit kerjanya harus membiasakan diri untuk secara berkala mencanangkan target mutu yang ingin dicapai, melakukan evaluasi diri, memperbaiki segala kekurangan yang ada, serta meningkatkan prestasi yang telah diraih secara berkelanjutan. Hanya dengan continuous improvement yang terarah, kita akan sampai pada visi yang kita canangkan. Kebiasaan semacam ini (synergic & continuous improvement) haruslah menjadi tradisi dan budaya komunitas ITI. Untuk itu 3 hal harus kita lakukan: pertama, kita semua harus peduli; kedua, tidak boleh lagi ada waktu terbuang percuma; dan ketiga, di setiap saat segalanya harus selalu menjadi lebih baik dari saat sebelumnya. Demikian pula bagi para mahasiswa, kalian harus memiliki rencana pribadi, target apa yang ingin kalian capai, kapan target tersebut harus tercapai, dan apa yang akan kalian lakukan untuk mencapai semua target itu? Sebagai contoh: Kapan kalian akan diwisuda? Kalian ingin lulus dengan predikat apa? Kompetensi apa saja yang ingin kalian peroleh saat kalian lulus? Dari jawaban kalian tersebut, cobalah kalian membuat perencanaan tahunan dan semesteran, lalu coba kalian turunkan menjadi program mingguan dan harian. Biasakanlah kalian berbuat sesuai dengan rencana yang telah kalian susun sendiri; biasakan pula melakukan evaluasi diri, lalu buatlah catatan pribadi tentang keberhasilan dan kegagalan kalian, serta hal-hal yang kalian anggap penting lainnya. Untuk itulah saya sarankan kalian memiliki catatan pribadi dan bacalah selalu sebelum kalian tidur malam juga saat kalian
bangun pagi. Dari evaluasi diri kalian tersebut, rencanakan dengan lebih baik lagi kegiatan-kegiatan kalian yang akan datang. Apabila kebiasaan ini kalian lakukan dengan disiplin, saya yakin kalian akan selalu berhasil mencapai cita-cita kalian secara tepat waktu dan dengan bermutu. Para mahasiswa baru ITI angkatan 2013 yang saya cintai dan saya banggakan, Institut ini didirikan dengan dedikasi yang sangat tinggi untuk menjunjung kejayaan ibu pertiwi, didirikan pada waktu yang hampir bersamaan dengan didirikannya Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia (PUSPIPTEK) pada tahun 1984 sekitar 29 tahun yang lalu. Institut ini didirikan oleh Yayasan Pengembangan Teknologi Indonesia (YPTI) atas prakarsa Persatuan Insinyur Indonesia (PII), yang dimotori oleh beberapa tokoh nasional antara lain Bapak Prof. BJ Habibie, Presiden RI ke 3 yang saat itu menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi. Sejak akhir tahun 2006, Yayasan Pengembangan Teknologi Indonesia dipimpin oleh Bapak BJ Habibie selaku Ketua Umum Pembina dan Bapak Aburizal Bakrie selaku Ketua Harian Pembina; aktivitas operasional yayasan dipimpin oleh Bapak Iman Sucipto Umar selaku Ketua Umum Pengurus. Sejak TA 2007/2008, ITI telah melakukan restrukturisasi dan reorientasi akademik menuju “Technology-based Entrepreneur University”, yaitu sebuah perguruan tinggi teknologi/keteknikan yang memberikan dasar-dasar kompetensi entrepreneurial yang kuat kepada para mahasiswanya. Dengan demikian diharapkan para lulusan ITI dimanapun mereka bekerja, akan memiliki keunggulan karena entrepreneurial skill nya yang tangguh disamping leadership dan moralnya yang tinggi. Para lulusan ITI diharapkan mampu menjadi problem solver di tempat mereka bekerja, dan berpotensi menjadi sumber inspirasi bagi pertumbuhan dan kemajuan unit kerjanya, karena mereka kreatif, inovatif, dan mampu bekerjasama, serta terpercaya/amanah. Oleh karena itulah kampus ITI harus menjadi kampus pembelajaran total, dan kehidupan di kampus ITI haruslah mendukung tumbuhnya budaya masyarakat intelektual maju seperti yang kita harapkan bersama itu. Itulah pula sebabnya tidak boleh ada hal-hal yang kontraproduktif terjadi dikampus ini, tidak boleh ada hal-hal yang melanggar kaidah kepatutan yang terjadi di kampus ini, apalagi hal-hal yang secara moral dan kultural destruktif. Kita semua berkewajiban mengawal dan menjaga kondusivitas kampus ini, baik itu dosen, karyawan, maupun mahasiswa, bahkan alumni dan yayasan. Mengapa semuanya
harus berkewajiban? Karena hanya melalui keberhasilan kita dalam melakukan transformasi budaya di kampus ITI ini, kita bisa menghasilkan pemimpin2 bangsa masa depan yang yang memiliki kapasitas intelektual dan moral yang tinggi. Hanya melalui keberhasilan kita dalam melakukan transformasi budaya di kampus ini, ITI akan menjadi suatu perguruan tinggi yang bernilai dan membanggakan, baik di tataran nasional maupun internasional. Karena pada hakikatnya budaya perguruan tinggilah yang akan menentukan mutu dan pamor yang membedakan perguruan tinggi yang satu dengan yang lainnya. Ibu-ibu, Bapak-bapak, para hadirin, dan para mahasiswa yang saya cintai. Di tengah hiruk-pikuk dan hingar-bingar kehidupan sosial dan politik bangsa kita, kita harus bisa tetap tegak berdiri di atas landasan moral yang kuat, kita tidak boleh ikut larut ke dalam suasana ketidakwajaran, bahkan sebaliknya, kita harus bisa menjadi contoh sukses dalam pengembangan budaya komunitas di tengah masyarakat luas. Marilah dari kampus ini kita kumandangkan nilai-nilai moral, yakni nilai-nilai kebenaran, nilai-nilai kejujuran, nilai-nilai keterbukaan, nilai-nilai keadilan, dan nilai-nilai keluhuran budi serta nilai-nilai kesantunan sosial. Masyarakat kampus ini harus mengutuk tindakan koruptif, masyarakat kampus ini harus menolak keras narkotika dan sejenisnya, masyarakat kampus ini harus menentang keras terjadinya proses pembodohan dalam segala bentuk akibat adanya tindakan-tindakan manipulatif yang dilakukan oleh siapapun di negeri ini. Apalagi yang dilakukan oleh mereka yang menamakan dirinya kaum intelektual, kaum ilmuwan, ataupun kaum profesional. Dalam suasana apapun, kita harus terus berupaya menumbuhkembangkan kapasitas intelektual dan kapasitas moral kita, agar budaya komunitas ITI semakin berakar kuat sehingga ITI mampu memberikan sumbangsih secara nyata dan berkelanjutan kepada masyarakat luas. Marilah dari ITI, mulai saat ini, kita bersama bahu-membahu bekerja keras dengan tekun dan disiplin yang tinggi berbuat sesuatu yang berarti untuk ITI, untuk bangsa, dan untuk kehidupan ini sebagai ibadah kita kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Marilah mulai saat ini kita buktikan, bahwa kita tidak hanya bisa bicara. Yakinlah bahwa apa yang kita lakukan akan bersuara lebih keras dari apa yang kita bicarakan. Saya yakin kita pasti mampu.
Para mahasiswa baru yang saya cintai, Kalian adalah sivitas akademika termuda di kampus ini. Walaupun demikian, kalian mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan semua sivitas akademika lainnya. Masyarakat kampus ini adalah masyarakat intelektual, masyarakat pembelajar, kampus ini merupakan sumber nilai-nilai moral dan kebenaran. Dengan demikian, segala yang terjadi di kampus ini harus dapat dipertanggungjawabkan secara intelektual dan secara moral. Tidak boleh ada di kampus ini, apapun yang tidak dapat dinalar secara rasional dan secara moral. Semua yang terjadi harus menjadi bagian dari proses pendidikan yang menjadikan kita semakin arif dan bijak. Oleh karena itulah gunakan waktu kalian sebanyakbanyaknya untuk belajar dan berlatih agar kapasitas intelektual kalian semakin besar dan kapabilitas moral kalian semakin tinggi, yakni dengan cara menguasai baik ilmu pengetahuan dan teknologi yang kalian tekuni, serta dengan cara terusmenerus menempa diri kalian dengan nilai-nilai moral; hingga tumbuh karakter pribadi yang tangguh dan akhlak yang mulia. Mulailah dari sekarang selalu berkata jujur dan bertindak amanah, karena akar korupsi adalah ketidakjujuran dan ketidakamanahan. Contoh paling populer dari tindakan koruptif di dunia pendidikan adalah tidakan berbohong, pemalsuan, plagiarisme dan menyontek. Apapun alasannya, bagi para intelektual, berbohong, memalsukan, plagiarisme dan menyontek adalah perbuatan nista dan dosa besar. Dengan demikian, membiarkan hal ini terjadi sama dengan menyuburkan korupsi. Oleh karenanya kita semua, terutama para dosen dan mahasiswa ITI harus bertekad mewujudkan ITI sebagai perguruan tinggi yang bebas dari pencemaran akibat tindakan-tindakan kebohongan, pemalsuan, plagiarisme, dan penyontekan. Daya upaya kita ini akan terganggu apabila lingkungan kita tidak kondusif. Pengaruh lingkungan sangatlah kuat dan menghanyutkan, maka pandai-pandailah kalian memilih teman dalam bermasyarakat. Menurut statistik, gangguan yang menyebabkan para pemuda dan remaja kita terperosok fatal adalah melalui interaksi dengan teman/kelompok. Contoh gangguan yang berakibat sangat fatal adalah pengaruh narkoba dan aliran-aliran sesat. Guna mencegah akibat buruk ini, marilah kita jadikan masyarakat kampus ITI ini menjadi “masyarakat peduli”, yakni masyarakat yang selalu saling mengingatkan dan selalu saling mengulurkan tangan
untuk membantu ke arah kebaikan, serta selalu mencegah segala bentuk yang mengarah pada kemungkaran dan kemaksiatan. Para mahasiswa baru yang saya cintai dan saya banggakan. Kami semua senang dan bangga pada kalian karena kalian telah memilih ITI sebagai almamater kalian, kami berharap kebanggaan ini akan terus bertambah karena prestasi-prestasi kalian selama menempuh studi di Institut yang kita cintai ini. Saya sangat berharap kalian semua dapat menyelesaikan pendidikan kalian dengan prestasi yang terbaik tepat pada waktunya; sehingga kalian bisa diwisuda menjadi sarjana empat tahun yang akan datang atau menjadi lulusan diploma 3 tiga tahun lagi. Perlu kalian ketahui bahwa diantara kakak-kakak kalian, beberapa orang telah berhasil lulus sarjana kurang dari empat tahun, bahkan beberapa yang lulus cepat tersebut memperoleh predikat cumlaude. Perlu kalian ketahui pula bahwa telah banyak prestasi baik akademik maupun non akademik yang telah diukir kakak-kakak kalian baik secara individual maupun kelompok dalam kegiatan tingkat daerah dan nasional, misalnya seperti olimpiade ilmu pengetahuan, lomba karya ilmiah dan karya kreatif, kompetisi ataupun kejuaraan di bidang seni, olahraga, maupun kewirausahaan, juga prestasi dalam aktivitas sosial kemasyarakatan. Mahasiswa baru yang saya cintai dan saya banggakan, Kalian sudah tepat memilih ITI sebagai almamater kalian yang akan melahirkan kalian kelak menjadi sarjana teknik ataupun ahli teknik. Kampus ini akan memberikan kasih sayang kepada kalian dengan sepenuh hati, maka isilah pula hari-hari kalian sejak saat ini dengan kasih sayang kepada kampus ini. Dengan demikian kalian akan merasakan bahwa kampus ini adalah tempat yang nyaman untuk belajar dan mengembangkan diri kalian. Oleh karena itu mulai sekarang rubahlah cara hidup SMA kalian dan menjadilah seorang mahasiswa yang baik. Buatlah rencana diri kalian seperti yang saya uraikan di awal pidato ini, penuhilah hari-hari kalian dengan tindakan-tindakan yang produktif dan konstruktif, jangan ada yang mubazir. Walaupun tiada hari tanpa kerja keras, hendaklah kalian tetap sehat dan ceria; ikutilah semua program akademik kalian dengan penuh semangat. Banyaklah berdiskusi, belajar bersama dengan teman maupun dengan senior ataupun dosen kalian. Gunakan setiap kesempatan kalian berinteraksi sebagai
proses latihan kalian untuk berkomunikasi secara santun dan efektif. Seandainya diperlukan, kalian juga bisa bertemu dengan rektor, dengan senang hati saya akan memberikan perhatian untuk hal ini. Bapak, Ibu, Saudara, dan hadirin sekalian yang saya hormati. Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan YME, ijinkan saya mengakhiri pidato ini dengan iringan doa semoga Allah SWT mengabulkan permohonan kita semua, mengabulkan cita-cita kita semua terutama cita-cita para mahasiswa baru dan orangtuanya. Sekian, terimakasih atas perhatian dan kesabaran hadirin sekalian. Billaahi taufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum wr wb.
Serpong, 2 September 2013 Rektor,
Isnuwardianto