PERPUSTAKAAN NASIONAL RI
SAMBUTAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI DALAM ACARA PENGANUGERAHAN PENGHARGAAN PERPUSTAKAAN DAN TALKSHOW NAGARA KRETAGAMA
Jakarta, 26 Mei 2008
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua
Yth.: 1.
Bapak/Ibu para Tokoh Penerima Penghargaan
2.
Bapak/Ibu para Pembicara Talkshow Nagara Kretagama
1
3.
Bapak/Ibu Anggota Komisi X DPR-RI
4.
Mr. Giuseppe Arduino, PLH Direktur Unesco dan Bapak Prof. Dr. Jan Sopaheluwakan, MSc, Ketua Komisi Nasional MoW.
5.
Duta Baca Indonesia Sdr. Tantowi Yahya
6.
Kepala Badan/Kantor Perpustakaan Propinsi dan Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota
7.
Para undangan serta hadirin sekalian yang berbahagia.
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rakhmat dan ridho-Nya kita dapat berkumpul di tempat ini, dalam keadaan sehat wal afiat, dalam rangka memperingati 100 Tahun Kebangkitan Nasional dan 28 Tahun Perpustakaan Nasional RI.
2
Hadirin yang berbahagia,
Perpustakaan Nasional merasa bersyukur atas peran para tokoh nasional, tokoh daerah dan tokoh masyarakat pada umumnya
yang
telah
menyumbangkan
dedikasi
dan
pemikirannya sehingga perkembangan perpustakaan dan gerakan gemar membaca menjadi perhatian masyarakat Indonesia secara menyeluruh.
Pada kesempatan ini pula saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Unesco, atas pengakuan pada salah satu koleksi Perpusnas yaitu Nagara Kretagama mendapat pengakuan dunia menjadi bagian dari Memory of the World. Pada hari ini, atas saran dari Unesco Perpusnas melakukan road show untuk mempromosikan naskah Nagara Kretagama di dalam dan di luar negeri. Sesaat lagi kita akan melihat dan mendengar pemaparan para pembicara dalam acara talk show. Saya menyampaikan terima kasih atas
3
kehadiran Prof. Robson dari Belanda, Dr. Rujaya dari Thailand dan Prof. Edy Sedyawati dari Indonesia, yang pada kesempatan ini menjadi nara sumber Talk Show Nagara Kretagama.
Sudah menjadi tradisi Perpustakaan Nasional bahwa dalam rangka
memperingati
hari
jadinya,
selalu
memberikan
penghargaan kepada para tokoh pemerintahan, tokoh masyarakat, serta media massa dan wartawan yang berperan aktif memberikan kontribusi bagi pengembangan perpustakaan dan peningkatan minat baca masyarakat. Hal ini diharapkan dapat mendorong semangat para pimpinan daerah lainnya agar perpustakaan dan minat baca menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya peningkatan kualitas SDM. Apalagi dengan adanya Undang-undang Nomor
43
pengembangan
Tahun
2007
perpustakaan
Tentang di
daerah,
Perpustakaan, provinsi
dan
4
kabupaten/kota
menjadi
urusan
wajib
yang
harus
dilaksanakan oleh kepala daerah.
Perpusnas juga memperhatikan para tokoh yang peduli terhadap perpustakaan dan minat baca ini baik itu dari pusat maupun
pemerintah
daerah
seperti
Gubernur
atau
Bupati/Walikota, juga dari kalangan masyarakat biasa termasuk swasta. Untuk tahun ini, Perpusnas melihat kepedulian yang tinggi kepada pimpinan daerah seperti Bupati Sintang Kalimantan Barat dan Bupati Alor Nusa Tenggara Timur yang berperan aktif mengembangkan perpustakaan dan gemar membaca di daerahnya masingmasing. Saya yakin, di negeri kita ini untuk saat sekarang tanpa dukungan dari pimpinan daerah pengembangan perpustakaan dan minat baca akan mengalami keterbatasan.
Apresiasi
dan
penghargaan
yang
tinggi
juga
perlu
disampaikan kepada masyarakat yang berkontribusi nyata
5
terhadap pengembangan perpustakaan dan minat baca. Salah satunya yang telah mengembangkan perpustakaan di pedesaan yaitu Perpustakaan Sariwangi di Desa Arjasari Kabupaten Bandung, yang dirintis oleh sdr. Ayi Rohaman, atau Waralabal ( Warung Baca Kampung Lebak Parung Bogor ) yang dikelola oleh Ibu Kiswanti. Kiprah lainnya yang juga menjadi perhatian Perpusnas adalah Pustaka Kelana melalui layanan perpustakaan keliling sejak puluhan tahun yang
lalu
sehingga
dapat
membantu
masyarakat
memperoleh informasi, dan dapat menumbuhkan motivasi masyarakat gemar membaca. Kepada mereka penghargaan NUGRA JASADARMA PUSTALOKA sudah selayaknya diberikan.
Hadirin yang saya hormati,
Selain
penghargaan
kepada
tokoh
pemerintah
tokoh
masyarakat tadi, Perpusnas juga memberikan penghargaan
6
CITRA DARMA PUSTALOKA kepada Pimpinan Redaksi Harian Fajar, Makassar Sulsel dan Pimpinan Redaksi Harian
Surya,
memberikan
Surabaya
Jawa
sumbangsihnya
Timur
bagi
yang
telah
pengembangan
perpustakaan di Indonesia, karena tanpa pemberitaan media, perpustakaan tidak akan pernah dikenal masyarakat. Secara khusus,
penghargaan
Citra
Darma
Pustaloka
juga
disampaikan kepada Saudara Christine Novita Nababan dari Harian Suara Pembaruan, Jakarta dan Saudara Stanley
Boymau
dari
Harian
Timor
Expres,
Nusa
Tenggara Timur yang telah mengangkat masalah-masalah perpustakaan, buku, dan budaya baca di harian yang dikelola masing-masing,
sehingga
informasi
mengenai
dunia
kepustakaan makin dikenal masyarakat.
Selanjutnya hadirin, Dengan stimulasi yang diberikan Perpustakaan Nasional ini diharapkan dapat mendorong Perpustakaan Propinsi dan
7
Kabupaten/Kota
untuk
juga
memberikan
perhatian
di
wilayahnya dengan memonitor dan mengapresiasi, kegiatankegiatan yang telah dilakukan tokoh-tokoh masyarakat, maupun
pers/media
yang
mempublikasikan
kegiatan
perpustakaan dan gemar membaca. Harapan saya, di tingkat daerah ada juga apresiasi dan penghargaan yang dapat memotivasi terhadap
masyarakat pentingnya
meningkatkan
pemanfaatan
kepeduliannya
perpustakaan
dan
Kretagama
yang
peningkatan minat baca.
Saudara sekalian yang berbahagia,
Pengakuan
dunia
terhadap
Nagara
merupakan salah satu dari sekian banyak naskah kuno nusantara hendaknya mengubah kesadaran kita terhadap pentingnya naskah-naskah kuno nusantara tersebut sebagai kekuatan
khasanah
budaya
bangsa
kita.
Perlu
saya
sampaikan bahwa untuk mendapatkan pengakuan dari MoW
8
Unesco ini tidak mudah, karena sebelumnya, pada tahun 2006 kami pernah mengajukan naskah Pararaton, namun ditolak. Karena naskah kuno yang masuk MoW harus bermuatan global bukan lokal.
Masuknya naskah Nagara Kretagama merupakan usulan Dr. Rujaya dari Thailand, bahwa naskah Nagara Kretagama ini layak mendapatkan MoW karena kekuatan naskah ini sangat komprehensif karena mempunyai nilai-nilai budaya yang diakui dunia. Sama halnya dengan naskah Ila Galigo, naskah kuno dari Makassar yang sekarang ini sering dipentaskan di dunia, sudah layak didaftarkan ke MoW. Bersamaan dengan acara ini, di lobby dan koridor Perpustakaan Nasional juga dilaksanakan pameran perpustakaan dan bazar buku.
Akhir kata, saya ucapkan selamat kepada para penerima penghargaan dan juga semua pihak yang telah berperan aktif dalam mengembangkan perpustakaan dan menyukseskan
9
gerakan membaca nasional. Mudah-mudahan di tahun ini dan yang akan datang, semarak kebangkitan nasional menjadi motivasi kebangkitan perpustakaan di Indonesia. Dengan
mengucap
BISMILLAHHIRROHMANNIRROHIIM
serangkaian acara peringatan HUT ke-28 Perpustakaan Nasional saya nyatakan dibuka. Sekali lagi, sukses untuk kita semua.
Dirgahayu
Perpustakaan
Nasional
Republik
Indonesia.
Sekian dan terima kasih. Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarakatuh.
Kepala Perpustakaan Nasional RI
Dady P. Rachmananta
10