BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN PEMDA SEMESTER II TAHUN 2015
S-21/D4.03/2016 25 JANUARI 2016
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Penyerapan Anggaran Semester II Tahun 2015
DAFTAR ISI Hal i
Daftar Isi Kata Pengantar
ii
Bab I
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan
1
C. Ruang Lingkup
2
D. Sistematika Pedoman
2
GAMBARAN UMUM EVALUASI
3
A. Tujuan dan Sasaran Evaluasi
3
B.
4
Bab II
Bab III
Bab IV
Ruang Lingkup dan Fokus Evaluasi
C. Batasan Tanggung Jawab
6
D. Organisasi
6
E.
Keluaran (Output)
7
F.
Pembiayaan
7
G. Jadwal Evaluasi
8
PELAKSANAAN EVALUASI
10
A. Pembahasan Awal (Entry Meeting)
10
B.
10
Langkah Kerja Evaluasi
C. Reviu Berjenjang
18
PELAPORAN
20
A. Umum
20
B.
20
Jenis dan Penyampaian Laporan
C. Format Laporan
Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
21
i
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Penyerapan Anggaran Semester II Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP dan Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun 2011 tanggal 17 Februari 2011 tentang
Percepatan
Peningkatan
Kualitas
Akuntabilitas
Keuangan
Negara, BPKP memiliki fungsi pelaksanaan evaluasi terhadap penyerapan anggaran kementerian/lembaga/pemerintah daerah, dan memberikan rekomendasi
langkah-langkah
strategis
percepatan
penyerapan
anggaran. Pelaksanaan evaluasi tersebut selaras dengan tugas BPKP dalam mengawal jalannya pembangunan nasional dengan berfokus pada
4
(empat)
strategi/kebijakan/arah
pengawasan,
yakni:
1)
mengawal jalannya pembangunan nasional, 2) mendorong upaya peningkatan ruang fiskal, 3) mengawal aset negara/daerah, dan 4) memantapkan governance system. Agar dapat
mengetahui tingkat
dan
efektifitas penyerapan
anggaran pada tahun 2015, dipandang perlu dilakukan evaluasi pada akhir semester II, terutama difokuskan pada penyerapan anggaran belanja barang/jasa, belanja modal, belanja hibah, dan belanja bantuan sosial.
B. TUJUAN Tujuan
Petunjuk
Pelaksanaan
Evaluasi
Penyerapan
Anggaran
Pemerintah Daerah adalah untuk memberi panduan bagi evaluator dalam melaksanakan evaluasi yang berkaitan dengan: 1. Pemahaman mengenai tujuan evaluasi dan
penetapan ruang
lingkup evaluasi; Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
1
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Penyerapan Anggaran Semester II Tahun 2015
2. Pemahaman
mengenai
strategi
evaluasi
dan
metodologi
yang digunakan dalam evaluasi; 3. Penetapan langkah-langkah kerja yang harus ditempuh dalam proses evaluasi; 4. Penyusunan Laporan Hasil Evaluasi (LHE) dan mekanisme pelaporan serta proses pengolahan datanya. C. RUANG LINGKUP Ruang
lingkup
Petunjuk
Pelaksanaan
Evaluasi
Penyerapan
Anggaran Pemerintah Daerah tahun 2015 mencakup kegiatan evaluasi penyerapan anggaran pemerintah daerah s.d semester II tahun 2015 (periode 1 Januari 2015 s.d 31 Desember 2015). D. SISTEMATIKA PEDOMAN Sistematika Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Penyerapan Anggaran Pemerintah Daerah meliputi: Bab I
: Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan, ruang lingkup, dan sistematika pedoman.
Bab II
: Gambaran Umum Evaluasi, berisi tujuan dan sasaran evaluasi, ruang lingkup dan fokus evaluasi, batasan tanggung jawab, organisasi, keluaran (output), pembiayaan, dan jadwal evaluasi.
Bab III
: Pelaksanaan
Evaluasi,
berisi
pembahasan
awal
(entry
meeting), langkah kerja evaluasi, dan riviu berjenjang hasil evaluasi. Bab IV : Pelaporan Hasil Evaluasi, berisi informasi umum, jenis dan format laporan.
Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
2
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Penyerapan Anggaran Semester II Tahun 2015
BAB II GAMBARAN UMUM EVALUASI A. TUJUAN DAN SASARAN EVALUASI 1. Tujuan Evaluasi Tujuan
evaluasi
penyerapan
anggaran
pemerintah
daerah
semester II Tahun 2015 (periode 1 Januari s.d 31 D e s e m b e r 2015 ) adalah untuk: a. Memperoleh informasi tentang tingkat penyerapan anggaran belanja pemerintah daerah pada periode tersebut. b. Mengidentifikasi
permasalahan
yang
menghambat
penyerapan anggaran pemerintah daerah pada periode tersebut. c. Memberikan saran/rekomendasi
langkah-langkah
strategis
percepatan penyerapan anggaran pemerintah daerah untuk periode t ah un yang akan datang. 2. Sasaran Evaluasi Perwakilan BPKP diwajibkan memperoleh data Laporan Realisasi Anggaran (LRA) serta anggaran dan realisasi belanja per urusan dan per jenis belanja untuk seluruh pemerintah daerah di wilayah kerjanya. Sasaran evaluasi hanya meliputi anggaran dan realisasi belanja pada pemerintah daerah yang menjadi obyek evaluasi dengan batasan sebagai berikut: a. Jumlah pemda yang dievaluasi minimal tiga Pemda untuk dapat menghasilkan satu rekomendasi strategis sesuai dengan PKP2T tahun 2016 masing-masing Perwakilan BPKP. b. Pemda yang menjadi obyek evaluasi adalah pemda yang dievaluasi yang menjadi objek evaluasi pada semester I tahun 2015 (salah satunya adalah pemerintah provinsi), dan Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
3
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Penyerapan Anggaran Semester II Tahun 2015
diutamakan yang menggunakan aplikasi SIMDA. B. RUANG LlNGKUP DAN FOKUS EVALUASl 1. Ruang Lingkup Evaluasi Evaluasi penyerapan anggaran pemerintah daerah tahun 2015 dilakukan terhadap realisasi anggaran sampai dengan semester II tahun anggaran 2015 (periode 1 Januari 2015 s.d. 31 Desember 2015) berdasarkan LRA Semester II tahun 2015. 2. Fokus Evaluasi Evaluasi difokuskan pada penyerapan anggaran terhadap jenis belanja yaitu belanja barang dan jasa, belanja modal, belanja hibah, dan belanja bantuan sosial. a. Belanja Barang dan Jasa Evaluasi belanja barang dan jasa dilakukan terhadap semua objek belanja barang dan jasa kecuali objek belanja hibah barang dan jasa dan obyek belanja bantuan sosial barang dan
jasa
(belanja
barang
untuk
diserahkan
kepada
masyarakat/ pihak ketiga), karena obyek belanja tersebut akan
dievaluasi
khusus pada belanja hibah dan belanja
bantuan sosial. b. Belanja Modal Evaluasi belanja modal dilakukan terhadap seluruh objek belanja modal. c. Belanja Hibah Evaluasi untuk belanja hibah (sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 terakhir direvisi dengan Permendagri
nomor
39
Tahun
2012
Tentang
Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah), dirinci atas dua bagian yaitu :
Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
4
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Penyerapan Anggaran Semester II Tahun 2015
1) Belanja hibah berupa uang. Belanja Hibah berupa uang dianggarkan dalam kelompok belanja tidak langsung, jenis belanja hibah, obyek, dan rincian obyek belanja berkenaan pada PPKD (BUD). Objek belanja hibah dan rincian objek belanja hibah meliputi: - P emerintah - Pemerintah daerah lainnya - Perusahaan daerah - Masyarakat - Organisasi kemasyarakatan 2) Belanja hibah dalam bentuk barang dan jasa Belanja Hibah dalam bentuk barang dan jasa dianggarkan dalam kelompok belanja langsung yang diformulasikan kedalam program dan kegiatan, yang diuraikan kedalam jenis belanja barang dan jasa, obyek belanja hibah barang dan jasa, dan rincian obyek belanja hibah barang dan jasa yang diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat. Belanja ini dianggarkan pada SKPD. d. Belanja Bantuan Sosial Evaluasi
Belanja
Bantuan
Sosial
(sesuai
dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 terakhir direvisi dengan Permendagri nomor 39 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Pemberian
Hibah
Dan
Bantuan
Sosial
Yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah), dirinci atas dua bagian yaitu : 1) Belanja Bantuan Sosial berupa Uang Belanja Bantuan Sosial berupa uang dianggarkan dalam kelompok belanja tidak langsung, jenis belanja Bantuan Sosial, obyek belanja, dan rincian obyek belanja berkenaan pada PPKD. Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
5
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Penyerapan Anggaran Semester II Tahun 2015
Objek
belanja
hibah
dan
rincian
objek
belanja
Bantuan Sosial meliputi: - Individu dan/atau keluarga - Masyarakat - Lembaga non pemerintahan 2) Belanja Bantuan Sosial dalam bentuk Barang dan Jasa Belanja Bantuan Sosial dalam bentuk barang dan jasa dianggarkan
dalam
diformulasikan
kelompok
kedalam
belanja
program
dan
langsung
yang
kegiatan,
yang
diuraikan kedalam jenis belanja barang dan jasa, obyek belanja Bantuan Sosial barang dan jasa, dan rincian obyek belanja Bantuan
Sosial
barang
atau
jasa
yang
akan
diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat. Belanja ini dianggarkan pada SKPD.
C. BATASAN TANGGUNG JAWAB Pemerintah daerah bertanggung jawab atas data penyerapan anggaran yang dievaluasi berupa data anggaran dan realisasi, serta jawaban
atas
sedangkan
pertanyaan
BPKP
hanya
dalam
daftar
pertanyaan
bertanggung
jawab
(kuesioner), atas
hasil
evaluasi penyerapan anggaran pemerintah daerah dan rekomendasinya.
D. ORGANISASI Bagan organisasi pelaksana evaluasi, sebagai berikut:
Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
6
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Penyerapan Anggaran Semester II Tahun 2015
Penanggung Jawab: Deputi IV
Koordinator: Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
Perwakilan BPKP
Tim Penyusun Pedoman
Tim evaluasi
Tim Kompilasi
Keterangan: Garis Komando Garis Koordinasi Garis Penyampaian
E. KELUARAN (OUTPUTJ Keluaran
(output)
yang
diharapkan
dari
kegiatan
evaluasi
penyerapan anggaran pemerintah daerah sampai dengan semester II tahun 2015 terdiri dari: 1. Laporan individu masing-masing pemerintah daerah. 2. Laporan kompilasi provinsi. 3. Laporan kompilasi nasional. F. PEMBIAYAAN Pembiayaan sehubungan dengan kegiatan evaluasi penyerapan anggaran pada pemerintah daerah menjadi beban DIPA Perwakilan BPKP tahun anggaran 2016. Jumlah evaluator, obyek evaluasi, dan jadwal waktu (unsurunsur
yang
mempengaruhi
mempertimbangkan
asas
efisiensi
biaya) dan
ditetapkan efektivitas,
dan
dengan tetap
memperhatikan pencapaian sasaran evaluasi, dan ketentuan yang berlaku. Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
7
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Penyerapan Anggaran Semester II Tahun 2015
G. JADWAL EVALUASI Evaluasi direncanakan akan dimulai pada minggu ke-4 bulan Januari 2016, dengan uraian sebagai berikut: No
Uraian
Tanggal
1
Pelaksanaan Evaluasi
25 Jan 10 Feb
2
Penyusunan Draft dan Finalisasi LHE individu dan Kompilasi Provinsi Penyampaian LHE Individu dan Kompilasi Provinsi Kompilasi LHE Nasional
3
4 5
Penyusunan Draft finalisasi LHE Nasional
dan
Januari 2016 Mg 4
Februari 2016 Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
Mg 5
11 - 19 Feb 15 - 19 Feb 15 - 26 Feb 22 – 29 Feb
1. Pelaksanaan Evaluasi Pelaksanaan evaluasi dilakukan dengan menyusun tim evaluasi, membuat surat tugas evaluasi, dan pelaksanaan evaluasi. Surat tugas ditujukan
kepada
Gubernur/Bupati/Walikota
dengan
tembusan
kepada Sekretaris Daerah dan Inspektur Provinsi/Kabupaten/Kota. Pelaksanaan evaluasi paling lambat selesai pertengahan minggu kedua bulan Februari 2016. 2. Penyusunan Draft dan Finalisasi LHE Individu dan Kompilasi Provinsi Penyusunan Laporan Hasil Evaluasi (LHE) Individu dan Laporan Kompilasi Provinsi oleh Perwakilan BPKP diselesaikan paling lambat akhir minggu ketiga bulan Februari 2016 . 3. Penyampaian LHE Individu dan Kompilasi Provinsi LHE individu untuk masing-masing pemda disampaikan kepada Gubernur/Bupati/Walikota
dan
Deputi
Bidang
Pengawasan
Penyelenggaraan Keuangan Daerah paling lambat akhir minggu ketiga bulan Februari 2016. Untuk kepentingan kompilasi nasional, Perwakilan BPKP agar menyampaikan soft copy LHE individu beserta seluruh KKE
melalui
email:
[email protected]
Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
paling
lambat 8
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Penyerapan Anggaran Semester II Tahun 2015
tanggal
19 Februari
Perwakilan
2016
(mendahului
hard
copy
LHE).
BPKP diharapkan agar tidak mengirimkan soft copy LHE
individu dan KKE dalam bentuk PDF. Laporan Kompilasi Provinsi disampaikan kepada Gubernur dalam bentuk
surat
dengan
tembusan
kepada
Deputi
Bidang
Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah. Tembusan paling lambat disampaikan akhir minggu ke-4 bulan Februari 2016. 4. Kompilasi LHE Nasional Kompilasi data sebagai bahan penyusunan LHE Nasional dilakukan pada minggu ke-3 dan ke-4 bulan Februari 2016. 5. Penyusunan Draft dan Finalisasi LHE Nasional Penyusunan Draft dan Finalisasi LHE serta penyampaian LHE Kompilasi Nasional dilakukan paling lambat akhir minggu ke-5 bulan Februari 2016.
Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
9
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Penyerapan Anggaran Semester II Tahun 2015
BAB III PELAKSANAAN EVALUASI
A. PEMBAHASAN AWAL (ENTRY MEET/NG) Pelaksanaan evaluasi dimulai dengan entry meeting bersama dengan kepala daerah atau yang mewakili untuk mengkomunikasikan maksud, tujuan, mekanisme pelaksanaan evaluasi dan berbagai informasi umum lainnya yang berkaitan dengan evaluasi yang akan dilaksanakan. Pada kesempatan ini, tim evaluasi menyampaikan surat pengantar yang dilampiri dengan surat tugas kepada kepala daerah.
B. LANGKAH KERJA EVALUASI 1. Pengumpulan Data Sumber data yang diperlukan untuk melakukan evaluasi penyerapan anggaran adalah data yang diperoleh dari pemerintah daerah, berupa dokumen anggaran dan dokumen pelaporan. Dokumen anggaran berupa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2015 atau perubahannya, Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2015 serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD Tahun Anggaran 2015, sedangkan dokumen pelaporan berupa Laporan Realisasi Anggaran (LRA) sampai dengan Semester II Tahun Anggaran 2015. Data penyerapan anggaran untuk evaluasi adalah LRA periode 1 Januari 2015 s.d. 31 Desember 2015 yang disajikan per program, kegiatan, dan rekening belanja sampai dengan obyek belanja. LRA yang dievaluasi adalah LRA pemerintah daerah secara keseluruhan dan LRA SKPD yang dijadikan obyek evaluasi. Pengumpulan data penyebab rendahnya penyerapan anggaran dilakukan
dengan
menggunakan
kuesioner
Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
atau
wawancara 10
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Penyerapan Anggaran Semester II Tahun 2015
langsung dengan Pejabat pada Dinas/Badan/Biro/Bagian Pengelola Keuangan, SKPD Teknis, dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) yang terkait dengan penyerapan anggaran. 2. Penetapan Sampel (Uji Petik) Evaluasi atas penyerapan anggaran belanja barang dan jasa serta belanja modal dilakukan pada SKPD sampel untuk bidang urusan yang ditentukan. Sedangkan untuk evaluasi atas penyerapan belanja hibah dan belanja bantuan sosial dilakukan pada seluruh SKPD yang menerima alokasi anggaran belanja tersebut. Evaluasi atas penyerapan anggaran belanja barang dan jasa serta belanja modal dilakukan secara sampel (uji petik) pada SKPD untuk urusan
yang
ditentukan
yaitu
urusan
pendidikan,
kesehatan,
pekerjaan umum, dan salah satu urusan pilihan. Sedangkan terhadap urusan otonomi hanya dilakukan evaluasi atas belanja hibah dan bansos dalam bentuk uang. Jumlah SKPD dalam suatu urusan pada setiap pemda kemungkinan berbeda dan oleh sebab itu pengaturan sampel ditentukan sebagai berikut: a. Urusan Otonomi Untuk urusan otonomi, yang menjadi sampel adalah 1 satker yaitu Satuan
Kerja
Pengelola
Keuangan
Daerah
(SKPKD)
yang
menjalankan fungsi sebagai BUD yang mengelola Belanja Hibah dan Bantuan Sosial dalam bentuk uang. b. Urusan Pendidikan Untuk urusan pendidikan, yang menjadi sampel adalah 3 SKPD, salah satunya adalah Dinas Pendidikan. Jika urusan pendidikan dilaksanakan oleh kurang dari 3 SKPD, maka semua SKPD tersebut akan menjadi sampel. Namun jika urusan pendidikan dilaksanakan oleh lebih dari 3 SKPD, maka yang dijadikan sampel hanya 3 SKPD. c. Urusan Kesehatan Untuk urusan kesehatan, yang menjadi sampel adalah 3 SKPD, Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
11
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Penyerapan Anggaran Semester II Tahun 2015
salah satunya adalah Dinas Kesehatan. Jika urusan kesehatan dilaksanakan oleh kurang dari 3 SKPD, maka semua SKPD tersebut akan menjadi sampel. Namun jika urusan kesehatan dilaksanakan oleh lebih dari 3 SKPD, maka yang dijadikan sampel hanya 3 SKPD. d. Urusan Pekerjaan Umum Untuk urusan pekerjaan umum, yang menjadi sampel adalah 3 SKPD, salah
satunya
adalah
Dinas
Pekerjaan
Umum. Jika
urusan pekerjaan umum dilaksanakan oleh kurang dari 3 SKPD, maka semua SKPD tersebut akan menjadi sampel. Namun jika urusan pekerjaan umum dilaksanakan oleh lebih dari 3 SKPD, maka yang dijadikan sampel hanya 3 SKPD. e. Urusan Pilihan Urusan pilihan yang diambil sebagai sampel adalah urusan pertanian. Jika urusan pertanian dilaksanakan oleh kurang dari 3 SKPD, maka semua SKPD tersebut akan menjadi sampel. Namun jika urusan tersebut dilaksanakan oleh lebih dari 3 SKPD, maka yang dijadikan sampel hanya 3 SKPD. Evaluasi atas program dan kegiatan pada SKPD yang menjadi sampel dilaksanakan dengan membandingkan data realisasi penyerapan anggaran setiap kegiatan terhadap rencana pengeluarannya dalam periode evaluasi yang ditentukan. Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui penyebab tidak tercapainya target sesuai rencana pengeluaran yang telah ditetapkan. 3. Teknik Evaluasi a. Evaluasi atas Belanja Barang dan Jasa Evaluasi dilakukan jika total serapan anggaran belanja barang dan jasa pemda adalah ≤90%. Evaluasi atas penyerapan anggaran belanja barang dan jasa dilakukan terhadap SKPD sampel yang realisasi serapan anggarannya ≤90%.
Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
12
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Penyerapan Anggaran Semester II Tahun 2015
b. Evaluasi atas Belanja Modal Evaluasi dilakukan jika total serapan anggaran belanja modal pemda adalah ≤90%. Evaluasi atas penyerapan anggaran belanja modal dilakukan terhadap SKPD sampel yang realisasi serapan anggarannya ≤90%. c. Evaluasi atas Belanja Hibah Evaluasi atas belanja hibah
berupa uang
tunai, dilakukan
terhadap PPKD, sedangkan evaluasi atas belanja hibah berupa barang dan jasa dilakukan terhadap seluruh SKPD yang menerima alokasi anggaran belanja tersebut dengan mendapatkan data program dan kegiatan dimana anggaran tersebut ada. Evaluasi dilakukan jika total serapan anggaran pemda ≤90% dan dilakukan terhadap SKPD yang realisasi serapan anggarannya ≤90%. d. Evaluasi atas Belanja Bantuan Sosial Evaluasi atas belanja bantuan sosial berupa uang tunai, dilakukan terhadap PPKD, sedangkan evaluasi atas belanja bantuan sosial berupa barang dan jasa dilakukan terhadap seluruh SKPD yang menerima
alokasi
anggaran
belanja
tersebut
dengan
mendapatkan data program dan kegiatan dimana anggaran tersebut ada. Evaluasi dilakukan jika total serapan anggaran pemda ≤90%
dan
dilakukan
terhadap
SKPD
yang
realisasi
serapan anggarannya ≤90%. 4. Program Kerja Evaluasi (PKE) dan Kertas Kerja Evaluasi (KKE) Evaluasi dilaksanakan berdasarkan program kerja evaluasi (PKE) dan dituangkan ke dalam kertas kerja evaluasi (KKE). Kertas kerja evaluasi disajikan dalam Lampiran 1, sedangkan program kerja evaluasi adalah sebagai berikut.
Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
13
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Penyerapan Anggaran Semester II Tahun 2015
PROGRAM KERJA EVALUASI (PKE) No 1.
Uraian Kegiatan
Ref KKE
Dapatkan data anggaran dan realisasi penyerapan
Kertas Kerja Data Serap per Jenis Belanja dan per Urusan.
seluruh pemda yang ada di wilayah kerja Perwakilan BPKP dimaksud. Anggaran dan realisasi penyerapan adalah berdasarkan jenis belanja dan belanja per urusan pemerintahan, baik urusan wajib maupun urusan pilihan. 2.
Dapatkan dokumen APBD
tahun
2015,
meliputi
KKE 01
Dapatkan data mengenai SKPD yang diuji petik, meliputi
KKE 01
Perda APBD, Perkada APBD.
3.
nama SKPD, jumlah program, dan jumlah
kegiatan.
Sampel uji petik terdiri dari 5 bidang urusan, masingmasing urusan diwakili oleh 3 SKPD
(kecuali
jumlah
SKPD-nya kurang dari 3). Khusus untuk urusan otonomi hanya
SKPKD yang
berfungsi sebagai BUD
yang
mengelola Belanja Hibah dan Bantuan Sosial dalam bentuk uang.
4.
Dapatkan data mengenai SKPD pengelola belanja hibah dan belanja bantuan sosial
KKE 01
dalam bentuk
barang (belanja barang untuk diserahkan kepada masyarakat/pihak ketiga).
5.
Dapatkan LRA per 31 Desember 2015 menurut format Permendagri
64
Tahun
2014.
Hitung
KKE 02
penyerapan
anggaran pemda dan persentase penyerapan per jenis pendapatan dan belanjanya. Jika penyerapan belanja Barang/Jasa, belanja Modal, belanja Hibah, belanja Bantuan Sosial ≤90%, lakukan evaluasi mendalam kepada SKPD yang diuji petik. Catatan: Dalam
LRA,
anggaran
maupun
realisasi
Belanja
Hibah/Bantuan Sosial seharusnya sudah merupakan penggabungan belanja dalam bentuk uang dan Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
14
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Penyerapan Anggaran Semester II Tahun 2015
No
Uraian Kegiatan
Ref KKE
barang/jasa. Jika evaluator mendapati bahwa LRA pemda belum menggabungkan belanja Hibah/Bantuan Sosial dalam bentuk uang dan barang/jasa, maka untuk kondisi ini agar
dimasukkan dalam
hal-hal
lain
yang
harus
diperhatikan dan diberikan rekomendasi perbaikan.
6.
Dapatkan LRA PPKD (BUD) dan SKPD yang diuji petik.
KKE 03
Masukkan LRA tersebut ke dalam Kertas Kerja Evaluasi
dan KKE
(KKE) 03 untuk PPKD (BUD) dan KKE 04 untuk SKPD yang
04
diuji petik. KKE diperbanyak sesuai dengan jumlah SKPD yang diuji petik. Untuk total belanja barang/jasa/belanja modal/ belanja hibah/belanja bansos dengan tingkat penyerapan ≤90%
akan dilakukan evaluasi lebih lanjut dengan
menggunakan kuesioner untuk menggali penyebab rendahnya tingkat penyerapan. Jika total belanja barang/jasa/belanja modal/belanja hibah/belanja bansos >90% maka tidak dilakukan evaluasi lebih lanjut. Catatan: Pastikan
bahwa
anggaran
dan
realisasi
belanja
barang/jasa pada KKE 04 sudah dikurangi dengan anggaran dan realisasi belanja barang/jasa yang akan diserahkan kepada pihak ketiga (hibah/bansos oleh SKPD). Dan realisasi belanja barang/jasa yang akan diserahkan kepada pihak ketiga tersebut dikonversi menjadi belanja Hibah/Bansos di LRA pemda.
7.
Dapatkan data anggaran, realisasi, dan hitung tingkat
KKE 05
penyerapan obyek belanja barang/jasa dari SKPD yang diuji petik. Jika obyek belanja barang dan jasa ≤90% maka akan dilakukan evaluasi lebih lanjut. Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
15
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Penyerapan Anggaran Semester II Tahun 2015
No
Uraian Kegiatan
Ref KKE
Data ini akan di-break down per program/kegiatan (menggunakan KKE 07) untuk menentukan responden kuesioner penyebab.
8.
Dapatkan data anggaran, realisasi, dan hitung tingkat
KKE 06
penyerapan obyek belanja modal dari SKPD yang diuji petik. Jika obyek belanja modal ≤90% maka akan dilakukan evaluasi lebih lanjut. Data ini akan di-break down per program/kegiatan (menggunakan KKE 07) untuk menentukan responden kuesioner penyebab.
9.
Terhadap
penyerapan
belanja
barang/jasa SKPD
dengan tingkat serapan ≤90%, tentukan 5 obyek belanja barang/jasa
terbesar
anggarannya
untuk
dirinci
KKE 07 dan KKE 08
berdasarkan program dan kegiatannya dan dituangkan dalam KKE 07. Terhadap penyerapan belanja modal SKPD dengan tingkat serapan ≤90%, tentukan 5 obyek belanja modal terbesar
anggarannya
untuk
dirinci
berdasarkan
program dan kegiatannya dan dituangkan dalam KKE 08. Lakukan
evaluasi
dengan
penyebab
kepada
penyebab
rendahnya
pemberian
responden tingkat
untuk
kuesioner
mengetahui
penyerapan
obyek
belanja barang /jasa dan belanja modal tersebut. Buat
simpulan
penyebab
rendahnya
penyerapan
belanja tersebut. Lakukan langkah tersebut untuk seluruh urusan dan SKPD yang di uji petik.
10.
Dapatkan data anggaran, realisasi, dan hitung tingkat
KKE 09
penyerapan belanja hibah dalam bentuk barang dan
Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
16
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Penyerapan Anggaran Semester II Tahun 2015
No
Uraian Kegiatan belanja bantuan sosial dalam bentuk barang (obyek
Ref KKE
belanja : Belanja Barang yang Akan Diserahkan Kepada Masyarakat/Pihak Ketiga) dari seluruh SKPD pengelola anggaran dana hibah. Jika total penyerapan belanja hibah/bansos >90% maka tidak dilakukan evaluasi lebih lanjut. Jika total penyerapan belanja hibah/bansos ≤90% maka akan dilakukan evaluasi lebih lanjut. Jika ditemukan adanya belanja hibah dan bantuan sosial yang dianggarkan pada SKPD dalam bentuk uang,
maka diungkap dalam hal-hal lain yang perlu
diperhatikan dan berikan rekomendasi.
11.
Terhadap
penyerapan belanja
hibah
dan
bansos
KKE 10
dalam bentuk barang dengan tingkat serapan ≤90%, maka
belanja
dirinci
sampai
ke
program
dan
kegiatannya. Lakukan evaluasi dengan pemberian kuesioner
penyebab
kepada
responden
untuk
mengetahui penyebab rendahnya tingkat penyerapan belanja hibah dan bansos dalam bentuk barang. Buat
simpulan
penyebab
rendahnya
penyerapan
belanja tersebut.
12.
Dapatkan
data
anggaran,
realisasi,
dan
hitung
KKE 11
tingkat penyerapan belanja hibah dan belanja bansos dalam berbentuk uang dari BUD/PPKD/SKPKD. Jika total penyerapan belanja hibah BTL/bansos BTL ≤90% maka akan dilakukan evaluasi lebih lanjut dengan pemberian
kuesioner
kepada
penanggung
jawab
belanja hibah/bansos untuk mengetahui penyebab rendahnya serapan. Buat
simpulan
penyebab
rendahnya
penyerapan
belanja tersebut.
Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
17
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Penyerapan Anggaran Semester II Tahun 2015
5. Wawancara/Kuesioner Wawancara adalah tanya jawab untuk memperoleh informasi atau keterangan akan suatu hal. Instrumen wawancara diperlukan sebagai bagian dari teknik evaluasi selain melalui analisis dan pengumpulan data. Instrumen wawancara menggunakan metode kuesioner dengan memberikan tick mark (√) pada jawaban yang dipilih. Instrumen wawancara berisi tentang isian data responden, petunjuk pengisian, dan daftar pertanyaan wawancara dengan rincian sebagai berikut: a. Responden Responden yang ditetapkan dalam mengidentifikasi penyebab rendahnya belanja barang dan jasa, belanja modal, belanja hibah, dan belanja bantuan sosial adalah Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) yang terkait dengan belanja tersebut pada SKPD yang diuji petik dan penanggung jawab dana hibah/bansos pada PPKD (BUD). b. Petunjuk Wawancara Pengisian jawaban kuesioner dilakukan dengan wawancara terhadap responden yang terkait dengan penyerapan anggaran rendah. Instrumen (kuesioner) wawancara ini diisi oleh evaluator berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan responden. Wawancara mendalam diperlukan untuk memastikan jawaban yang diberikan responden valid dan bila dianggap perlu minta bukti yang dapat mendukung jawaban responden. Instrumen wawancara disajikan pada Lampiran 2. Jika terdapat penyebab diluar kode yang telah ada pada kuesioner penyebab, maka dapat ditambahkan dalam laporan maupun Lampiran 2 kuesioner penyebab tanpa diberi kode. C. REVIU BERJENJANG Proses riviu berjenjang terhadap daftar Isian, konsep LHE, dan kertas Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
18
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Penyerapan Anggaran Semester II Tahun 2015
kerja
evaluasi
(KKE)
dilakukan
oleh
Pengendali
Teknis,
Kepala
Bidang/Koordinator Bidang, dan Kepala Perwakilan BPKP. Riviu dilakukan antara lain untuk melihat kesesuaian antara data yang diinput dengan dokumen pendukungnya serta antara data yang diinput dengan informasi yang tercetak pada laporan. Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah selaku rendal melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan evaluasi di Perwakilan BPKP sebagai bentuk konsultasi dan menjamin kualitas (quality assurance).
Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
19
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Penyerapan Anggaran Semester II Tahun 2015
BAB IV PELAPORAN A. UMUM Penyajian
laporan
hasil
evaluasi
penyerapan
anggaran
harus
memenuhi ketentuan umum sebagai berikut: 1. Setiap
surat
tugas
evaluasi
penyerapan
anggaran
pemda
menghasilkan Kertas Kerja Evaluasi (KKE) dan Laporan Hasil Evaluasi (LHE). 2. Laporan
Hasil
Evaluasi
(LHE)
disusun
berdasarkan
berbagai
hasil
pengumpulan data dan fakta serta analisis yang didokumentasikan dalam Kertas Kerja Evaluasi (KKE). 3. LHE disusun berdasarkan prinsip kehati-hatian dan mengungkapkan hal-hal
penting
pemerintah
bagi
perbaikan
daerah.
Evaluator
dalam
penyerapan
harus
anggaran
berhati-hati
dalam
menginterprestasikan data hasil penyimpulan dan menuangkannya dalam laporan. 4. Penulisan LHE harus mengikuti kaidah-kaidah umum penulisan laporan yang baik, antara lain: a. Penggunaan kalimat dalam laporan diupayakan menggunakan kalimat yang jelas dan bersifat persuasif untuk perbaikan. b. Tidak
menggunakan
ungkapan
yang
ambivalen
atau
membingungkan dalam proses penyimpulan dan kompilasi data. B. JENIS DAN PENYAMPAIAN LAPORAN Jenis laporan evaluasi penyerapan anggaran pemerintah daerah yang diterbitkan adalah sebagai berikut: 1. Laporan yang diterbitkan Perwakilan BPKP. Laporan yang diterbitkan Perwakilan BPKP adalah Laporan Individu dan Laporan Kompilasi Provinsi. Laporan Individu merupakan LHE masing-masing pemda provinsi/ kabupaten/kota
yang
dievaluasi.
Laporan
Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
individu
disampaikan 20
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Penyerapan Anggaran Semester II Tahun 2015
kepada kepala daerah (Gubernur/Bupati/Walikota) terkait dan kepada BPKP
Pusat
c.q.
Deputi
Bidang
Pengawasan
Penyelenggaraan
Keuangan Daerah. Laporan Kompilasi Provinsi merupakan kompilasi atas LHE individu provinsi/kabupaten/kota yang dievaluasi. Laporan kompilasi provinsi disampaikan kepada Gubernur selaku pembina pengelolaan keuangan daerah kabupaten/kota dalam bentuk surat dengan tembusan kepada BPKP
Pusat
c.q.
Deputi
Bidang
Pengawasan
Penyelenggaraan
Keuangan Daerah. Untuk
kepentingan
kompilasi
nasional,
Perwakilan
BPKP
agar
menyampaikan soft copy LHE Kompilasi Provinsi dan LHE individu beserta seluruh KKE melalui email:
[email protected] (mendahului
hard copy LHE) paling lambat tanggal 19 Februari 2016. Perwakilan BPKP dimohon agar tidak mengirimkan soft copy LHE individu dan KKE dalam bentuk PDF. 2. Laporan yang diterbitkan BPKP Pusat. Laporan yang diterbitkan BPKP Pusat c.q. Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan
Keuangan
Daerah
adalah
Laporan
Kompilasi
Nasional. C. FORMAT LAPORAN Format Laporan Hasil Evaluasi Penyerapan Anggaran Pemerintah Daerah sampai dengan Semester II Tahun 2015 (Periode 1 Januari 2015 s.d 31 Desember 2015) ditentukan sebagai berikut: 1. Laporan individu disusun dalam bentuk bab beserta lampirannya. 2. Laporan kompilasi provinsi disusun dalam bentuk surat. Format laporan individu dan format laporan kompilasi provinsi disajikan pada Lampiran 3.
Direktorat Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
21