LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 12/Permentan/HK.140/J/03/15 TANGGAL : 9 Maret 2015 PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PADI, JAGUNG DAN KEDELAI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BINTARA PEMBINA DESA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan sektor pertanian khususnya sub sektor Tanaman Pangan merupakan salah satu strategi kunci dalam memacu pertumbuhan ekonomi di Indonesia, karena selain berperan sebagai sumber penghasil devisa yang besar, juga merupakan sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Untuk sub sektor Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian telah mencanangkan swasembada padi dan jagung berkelanjutan serta pencapaian swasembada kedelai. Target pencapaian produksi tahun 2015 padi sebesar 73,40 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) dengan pertumbuhan 2,21%, jagung sebesar 20,31 juta ton Pipilan Kering (PK) dengan pertumbuhan 5,57% dan kedelai sebesar 1,50 juta ton Biji Kering (BK) dengan pertumbuhan 60,81%. Dalam rangka pencapaian target produksi padi, jagung, dan kedelai, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengintegrasikan dukungan kegiatan antar sub sektor lingkup pertanian dan lintas sektor serta antar wilayah. Kegiatan budidaya tanaman, panen, penanganan pascapanen dan pengolahan hasil padi, jagung dan kedelai merupakan tahapan yang penting dalam pencapaian peningkatan produksi pertanian. Seluruh tahapan ini akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas produk. Untuk itu diperlukan budidaya pertanian yang baik atau Good Agricultural Practices (GAP), penanganan pascapanen yang baik atau Good Handling Practices (GHP) dan pengolahan hasil yang baik atau Good Manufacturing Practices (GMP). Dalam rangka mencapai target produksi, diperlukan sumber daya manusia pertanian khususnya Penyuluh Pertanian dan Bintara Pembina Desa khususnya Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang kompeten melalui pendidikan dan pelatihan. Agar penyelenggaraan diklat sistematis dan terarah maka diperlukan petunjuk pelaksanaan diklat teknis padi, jagung dan kedelai bagi Penyuluh Pertanian dan Bintara Pembina Desa. B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud Petunjuk pelaksanaan ini dimaksudkan memberikan acuan kepada penyelenggara diklat pusat dan daerah dalam menyelenggarakan Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Penyuluh Pertanian dan Bintara Pembina Desa. 1
2. Tujuan Petunjuk pelaksanaan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penyelenggara diklat dalam memfasilitasi penyelengaraan Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Penyuluh Pertanian dan Bintara Pembina Desa. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup petunjuk pelaksanaan Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Penyuluh Pertanian dan Bintara Pembina Desa meliputi : 1. Penyelenggaraan Diklat; 2. Standar Kompetensi Kerja dan Kurikulum Diklat; 3. Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, Pembinaan dan Pembiayaan Diklat. D. Pengertian Dalam petunjuk pelaksanaan ini yang dimaksud dengan : 1. Standar Kompetensi Kerja yang selanjutnya disebut SKK adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. 2. Unit Kompetensi yang selanjutnya disebut UK adalah standar kompetensi untuk satu pekerjaan atau satuan tugas tertentu yang menggambarkan sebagian atau keseluruhan standar kompetensi yang dapat diukur dan diobservasi. 3. Elemen Kompetensi yang selanjutnya disebut EK adalah bagian terkecil dari unit kompetensi yang mengidentifikasi tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai unit kompetensi tersebut. 4. Kriteria Unjuk Kerja yang selanjutnya disebut KUK adalah bentuk pernyataan yang menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan kompetensi di setiap elemen kompetensi. 5. Indikator Unjuk Kerja yang selanjutnya disebut IUK adalah petunjuk yang menggambarkan ukuran keberhasilan KUK. 6. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pembelajaran, serta cara yang digunakan sebagai acuan untuk mencapai tujuan pelatihan tertentu yang disusun secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan Pelatihan. 7. Pengelolaan Tanaman dan sumberdaya secara Terpadu (PTT) adalah suatu pendekatan inovatif dalam upaya meningkatkan produktivitas dan efisiensi usahatani melalui perbaikan sistem/pendekatan dalam perakitan paket teknologi yang sinergis antar komponen teknologi, dilakukan secara partisipatif oleh petani serta bersifat spesifik lokasi. 8. Rencana Usahatani Kelompok (RUK) adalah rencana kerja usahatani dari kelompok tani untuk satu periode musim tanam yang disusun melalui musyawarah dan kesepakatan bersama dalam pengelolaan usahatani sehamparan wilayah kelompok tani yang memuat uraian kebutuhan saprodi yang meliputi: jenis, volume, harga satuan dan jumlah uang yang diajukan untuk pembelian saprodi sesuai kebutuhan di lapangan (spesifik lokasi) dan atau pengeluaran lainnya (pertemuan kelompok tani) dan lainnya. 9. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan/atau limbah organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. 2
10. Budidaya yang baik (Good Agricultural Practices) yang selanjutnya disebut GAP adalah suatu pedoman yang menjelaskan cara budidaya tumbuhan/ternak yang baik agar menghasilkan pangan bermutu, aman dan layak dikonsumsi. 11. Penanganan Pascapanen yang baik (Good Handling Practices) yang selanjutnya disebut GHP adalah adalah suatu pedoman yang menjelaskan cara penanganan pascapanen hasil pertanian yang baik agar menghasilkan pangan bermutu, aman dan layak dikonsumsi. 12. Pengolahan Hasil yang baik (Good Manufacturing Practices) yang selanjutnya disebut GMP adalah suatu pedoman yang menjelaskan cara pengolahan hasil pertanian yang baik agar menghasilkan pangan bermutu, aman dan layak dikonsumsi. 13. Bintara Pembina Desa yang selanjutnya disebut Babinsa adalah Prajurit TNI AD yang diperbantukan untuk Berbasis kegiatan swasembada pangan di wilayah.
3
BAB II PENYELENGGARAAN DIKLAT Petunjuk Pelaksanaan Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Penyuluh Pertanian dan Babinsa mengatur : A. Jenis Diklat 1. Diklat Teknis Padi Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Penyuluh Pertanian; 2. Diklat Teknis Jagung Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Penyuluh Pertanian; 3. Diklat Teknis Kedelai Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Penyuluh Pertanian; 4. Diklat Teknis Padi Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Babinsa; 5. Diklat Teknis Jagung Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Babinsa; 6. Diklat Teknis Kedelai Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Babinsa. B. Persiapan Diklat Guna menjamin kualitas penyelenggaraan diklat, lembaga penyelenggara diklat perlu melakukan persiapan diklat sebagai berikut: 1. Penetapan Calon Peserta dan Lokasi diklat; 2. Penetapan bahan ajar yang akan digunakan; 3. Penetapan metode diklat sesuai dengan kurikulum dan silabus (mata diklat); 4. Penetapan narasumber, fasilitator, dan instruktur diklat sesuai dengan kompetensi; 5. Penyiapan prasarana dan sarana diklat; 6. Penyiapan perangkat evaluasi penyelenggaraan dan pembelajaran; 7. Penetapan ketenagaan diklat; 8. Penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan diklat; 9. Penyusunan panduan pelaksanaan diklat; 10. Penyusunan panduan praktek lapangan; 11. Penyusunan jadwal diklat; 12. Penyiapan blanko Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP). C. Pengorganisasian Diklat 1. Penyelenggara Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai Berbasis GAP, GHP dan GMP diorganisasikan dan dilaksanakan oleh UPT Pelatihan Pusat dan Daerah yang terakreditasi serta penyelenggara diklat lainnya yang memenuhi persyaratan. Penjamin mutu diklat adalah UPT Pelatihan Pusat sesuai wilayah kerja. 2. Panitia Pelaksana Panitia pelaksana diklat pada setiap UPT Pelatihan Pertanian Pusat /UPTD daerah ditetapkan oleh pimpinan lembaga diklat yang bersangkutan dan diutamakan yang mempunyai sertifikat Management of Training (MOT) dan Training Official Comitte (TOC). 3. Metode Diklat Metoda diklat yang digunakan adalah pendekatan Experiential Learning Cycle (ELC) atau AKOSA (Alami, Kemukakan, Olah, Simpulkan, Aplikasikan) dengan pendekatan pembelajaran orang dewasa/Andragogy yang bersifat pembaharuan, dengan metode pembelajaran meliputi: ceramah, diskusi kelompok, presentasi, curah pendapat, pemecahan masalah, peragaan dan praktik lapangan. 4
D. Surat Keterangan Mengikuti Diklat Peserta diklat aparatur yang telah mengikuti diklat diberikan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP). E. Pelaksanaan Diklat 1. Durasi Waktu Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Penyuluh Pertanian dan Bintara Pembina Desa dilaksanakan selama 7 hari atau 56 Jam Pelatihan @ 45 menit. 2. Peserta a. Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai Berbasis GAP, GHP dan GMP diperuntukkan bagi Penyuluh Pertanian dan Bintara Pembina Desa yang belum pernah mengikuti diklat sejenis; b. Penyuluh Pertanian yang menjadi peserta diklat tersebut dalam huruf a adalah Penyuluh Pertanian PNS dan/atau THL-TBPP yang berasal dari BP3K yang mendapat fasilitasi penguatan kapasitas BP3K; 3. Fasilitator Fasilitator Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Penyuluh Pertanian dan Bintara Pembina Desa berasal dari unsur-unsur: a. Widyaiswara dengan persyaratan : 1) Spesialisasi kompetensi/keahlian budidaya tanaman; 2) Mengampu mata diklat sesuai materi yang diajarkan; 3) Diutamakan pernah mengikuti diklat pelatih (DP/TOT) Padi, Jagung dan Kedelai ; 4) Memiliki pengalaman dan penguasaan di bidang budidaya tanaman padi, jagung dan kedelai; 5) Menguasai metode dan mampu mengevaluasi proses pembelajaran. 6) Persyaratan lain yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: a) Memiliki pengalaman dan menguasai materi yang diajarkan; b) Mampu menyusun GBPP/SAP dan bahan ajar; c) Menguasai metodologi pembelajaran dengan pendekatan andragogi; d) Mampu melakukan evaluasi hasil pembelajaran peserta; e) Memiliki sikap tanggung jawab dan mampu bekerjasama dalam tim fasilitator. b. Penyuluh Pertanian dengan persyaratan : 1) Berlatar belakang pendidikan budidaya tanaman; 2) Diutamakan pernah mengikuti diklat pelatih (DP/TOT) Padi, Jagung dan Kedelai; 3) Memiliki pengalaman dan penguasaan di bidang budidaya tanaman padi, jagung dan kedelai. 4) Menguasai metodologi pembelajaran dengan pendekatan andragogi; 5) Mampu melakukan evaluasi hasil pembelajaran peserta; 6) Memiliki sikap tanggung jawab dan mampu bekerjasama dalam tim fasilitator. c. Instruktur Diklat Babinsa dengan persyaratan : 1) Telah mengikuti diklat teknis padi, jagung, dan kedelai; 2) Ditugaskan oleh pimpinan. 5
BAB III STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN KURIKULUM DIKLAT A. Standar Kompetensi Kerja dan Kurikulum Diklat Teknis Padi Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Penyuluh Pertanian. Standar Kompetensi Kerja Diklat Teknis Padi Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Penyuluh Pertanian disusun dengan menyusun pemetaan kompetensi untuk mengidentifikasi unit-unit kompetensi. Pemetaan Kompetensi Diklat Teknis Padi Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Penyuluh Pertanian disusun sebagai berikut : TUJUAN UTAMA Peningkatan produksi dalam pencapaian swasembada padi berkelanjutan
FUNGSI KUNCI Upaya khusus peningkatan produksi padi
FUNGSI UTAMA Pendampingan dan pengawalan peningkatan produksi padi melalui penyuluhan pertanian
FUNGSI DASAR (SKK) 1. Melaksanakan penyuluhan melalui sistem Latihan dan Kunjungan/Laku dalam rangka UPSUS peningkatan produksi padi
2. Menerapkan metode penyuluhan yang tepat sesuai program UPSUS Padi
3. Menyiapkan benih
4. Menyiapkan lahan sawah 5. Menanam dengan sistem legowo
6
ELEMEN KOMPETENSI 1.1. Penyusunan jadwal Laku 1.2. Penyiapan materi yang akan disampaikan dalam Laku (KATAM, Agroklimat, RDK/RDKK, dan PTT) dalam rangka UPSUS Padi 1.3. Penyiapan alat bantu terkait dengan materi yang akan disampaikan dalam Laku 1.4. Pelaksanaan Laku 1.5. Penyusunan laporan 2.1. Percontohan usaha tani padi (demfarm) 2.2. Fasilitasi: a. Penyusunan RDK/RDKK b. Penerapan tanam legowo serempak c. Pengendalian OPT bersama POPT d. Perbaikan jaringan irigasi 2.3. Hari lapangan petani 3.1. Penyiapan Varietas Unggul Baru 3.2. PenggunaanBenih bermutu dan berlabel 3.3. Perlakuan benih 3.4 Penggunaan benih muda kurang dari 21 HSS 4.1. Pengolahan tanah 4.2. KATAM Manfaat teknik budidaya padi dengan tanam jajar legowo
TUJUAN UTAMA
FUNGSI KUNCI
FUNGSI UTAMA
FUNGSI DASAR (SKK) 6. Melakukan pemupukan spesifik lokasi
7. Mengendalikan OPT
8. Melakukan pengairan
9. Melakukan penyiangan
10. Melakukan panen dan pengelolaan pascapanen
11. Mengenal alsintan pra dan pasca panen
No
Unit Kompetensi
1
Melaksanakan penyuluhan melalui sistem Latihan dan Kunjungan/Laku dalam rangka UPSUS peningkatan produksi padi
Elemen Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja
Penyusunan jadwal Laku Penyiapan materi yang akan disampaikan dalam Laku (KATAM, Agroklimat, RDK/RDKK, dan PTT) dalam rangka UPSUS Padi
7
Jadwal dibuat berdasarkan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian Materi Laku dibuat dalam rangka UPSUS Padi
ELEMEN KOMPETENSI 6.1. BWD 6.2. Petak Omisi 6.3. Permentan No. 40/OT. 140/4/2007 6.4. PUPS/web IRRI 6.5. PUTS 7.1. Pengamatan agroekosistem 7.2. Analisa agroekosistem 7.3. Tindakan pengendalian 8.1. Pengairan basah kering 8.2. Pengairan berselang 8.3. Fase kritis kekurangan air 9.1. Gulma utama padi sawah 9.2. Alat penyiangan 9.3. Manfaat penyiangan 10.1. Menentukaan waktu panen 10.2. Teknik panen 10.3. Perontokan 10.4. Pengeringan 10.5. Pembersihan 10.6. Pengangkutan 10.7. Penyimpanan 11.1. Pengenalan alsintan pra panen (Traktor Roda-2, Traktor Roda-4, Pompa Air, dan Rice Transplanter) 11.2. Pengenalan alsintan pasca panen (Combine Harvester Kecil Padi)
Indikator Unjuk Kerja Tersusunnya jadwal Laku untuk UPSUS Padi Tersusunnya materi Laku dalam rangka UPSUS Padi
No
Unit Kompetensi
Elemen Kompetensi Penyiapan alat bantu terkait dengan materi yang akan disampaikan dalam Laku Pelaksanaan Laku
Kriteria Unjuk Kerja
Penyusunan laporan 2.
Menerapkan metode penyuluhan yang tepat sesuai program UPSUS Padi
Percontohan usaha tani padi (demfarm) Fasilitasi: a. Penyusunan RDK/RDKK b. Penerapan tanam legowo serempak c. Pengendalian OPT bersama POPT d. Perbaikan jaringan irigasi Hari lapangan petani
3.
Menyiapkan benih
Penyiapan Varietas Unggul Baru Penggunaan Benih bermutu dan berlabel Perlakuan benih
Penggunaan benih muda kurang dari 21 HSS
8
Indikator Unjuk Kerja
Alat bantu materi Laku dibuat dalam rangka UPSUS Padi
Terinventarisasi dan tersedianya alat bantu materi dalam rangka UPSUS Padi
MeLakukan Laku dalam kontek UPSUS Padi dilaksanakan dengan baik dan benar Laporan disusun dengan benar
Terselenggaranya Laku sesuai dengan RKTP
Percontohan usaha tani (demfarm) dilaksankan dengan benar Penyusunan RDK/RDKK difasilitasi dengan baik Gerakan penerapan tanam legowo difasilitasi dengan baik Gerakan Pengendalian OPT bersama POPTterfasilitasi dengan baik Gerakan Perbaikan jaringan irigasi terfasilitasi dengan baik Hari lapangan petani dilaksanakan dengan baik dan benar Varietas unggul baru dipilih sesuai spesifik lokasi Benih bermutu dan berlabel diseleksi kebernasannya dengan benar Perlakuan benih dilakukan dengan baik dan benar Benih muda disiapkan dengan umur dibawah 21 HSS
Tersusunnya laporan Laku UPSUS Padi sesuai format yang berlaku Terlaksananya Percontohan usaha tani (demfarm) dengan benar Terfasilitasinya Penyusunan RDK/RDKK difasilitasi dengan baik Terfasilitasinya Gerakan penerapan tanam legowo difasilitasi dengan baik Terfasilitasinya Gerakan Pengendalian OPT bersama POPT dengan baik Terfasilitasinya Perbaikan jaringan irigasi terfasilitasi dengan baik Terlaksananya Hari lapangan petani dengan baik dan benar Terpilihnya varietas unggul baru sesuai spesifik lokasi Terseleksinya benih bernas dari benih bermutu dan berlabel Terlaksananya Perlakuan benih dilakukan dengan baik dan benar Tersedianya benih umur muda kurang dari 21 HSS
No 4.
Unit Kompetensi Menyiapkan lahan sawah
5.
Menanam dengan sistem legowo
6.
Melakukan pemupukan spesifik lokasi
Elemen Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja
Indikator Unjuk Kerja
Pengolahan tanah
Tanah diolah dengan benar
KATAM
a. Informasi awal musim hujan dan kemarau digali dengan benar
Terlaksananya pengolahan tanah sesuai dengan KATAM Tergalinya informasi awal musim hujan dan kemarau dengan tepat melalui penggunaan program KATAM
Manfaat teknik budidaya padi dengan tanam jajar legowo BWD Petak Omisi Permentan No. 40/OT. 140/4/2007 PUPS/web IRRI PUTS
7.
8.
Mengendalikan OPT
Melakukan pengairan
Pengamatan agroekosistem
b. Pola tanam ditetapkan dengan tepat Padi ditanam dengan sistem jajar legowo
Terlaksananya pola tanam yang tepat sesuai KATAM Tertanamnya padi secara jajar legowo
Pupuk N ditetapkan sesuai dengan BWD
Terinformasikannya pemupukan N sesuai dengan BWD Terinformasikannya pemupukan sesuai dengan Petak Omisi Terinformasikannya pemupukan sesuai denganPermentan No. 40/OT. 140/4/2007 Terinformasikannya pemupukan sesuai dengan PUPS/web IRRI Terinformasikannya pemupukan sesuai dengan PUTS Tergambarkannya agroekosistem secara lengkap: populasi OPT, populasi musuh alami, kondisi iklim mikro, umur tanaman, jumlah anakan, tinggi tanaman, varietas tanaman, perlakuan petani sebelumnya Teranalisinya agroekositem dengan benar sehingga dapat ditarik kesimpulan tindakan pengendalian yang tepat Terlaksananya pengendalian sesuai analisis agroekosistem
Dosis pupuk ditetapkan sesuai Petak Omisi Dosis pupuk ditetapkan sesuai Permentan No. 40/OT. 140/4/2007 Dosis pupuk ditetapkan sesuai PUPS/web IRRI Dosis pupuk ditetapkan sesuai PUTS Agroekosistem digambarkan dengan tepat
Analisa agroekosistem
Agroekosistem dianalisis dengan benar
Tindakan pengendalian
Tindakan pengendalian dilakukan dengan tepat Teknik PBK diterapkan dengan benar Irigasi berselang diterapkan dengan benar
Pengairan basah kering Pengairan berselang
9
Terlaksananya penerapan teknik PBK dengan benar Terlaksananya penerapan irigasi berselang dengan benar
No
Unit Kompetensi
Elemen Kompetensi Fase kritis kekurangan air
9.
Melakukan penyiangan
Gulma utama padi sawah Alat penyiangan Manfaat penyiangan
10. Melakukan panen dan pengelolaan pascapanen
Menentukaan waktu panen
Teknik panen
Fase kritis kekurangan air dijelaskan dengan benar Gulma utama padi dijelaskan dengan benar Alat penyiangan dijelaskan dengan benar Manfaat penyiangan dijelaskan dengan benar Waktu panen ditetapkan dengan tepat Teknik panen dijelaskan dengan benar Perontokan dijelaskan dengan benar
Perontokan Pengeringan
Pembersihan Pengangkutan Penyimpanan
11. Mengenal alsintan pra dan pasca panen
Kriteria Unjuk Kerja
Pengenalan alsintan pra panen (Traktor Roda-2, Traktor Roda-4, Pompa Air, dan Rice Transplanter) Pengenalan alsintan pasca panen (Combine Harvester Kecil Padi)
10
Indikator Unjuk Kerja Terinformasikan fase kritis kekurangan air dengan benar Terinformasikan gulma utama padi dengan benar Terinformasikan alat penyiangan dengan benar Terinformasikan manfaat penyiangan dengan benar Terinformasikan saat panen dengan benar sesuai pengamatan visual di lapangan atau umur tanaman Terinformasikan teknik panen dengan benar
Pengeringan dijelaskan dengan benar Pembersihan dijelaskan dengan benar Pengangkutan dijelaskan dengan benar Penyimpanan dijelaskan dengan benar
Terinformasikan perontokan dengan benar Terinformasikan pengeringan dengan benar Terinformasikan pembersihan dengan benar Terinformasikan pengangkutan dengan benar Terinformasikan penyimpanan dengan benar
Jenis dan fungsi alsintan pra panen dijelaskan dengan benar
Teridentifikasinya berbagai jenis dan fungsi alsintan pra panen
Jenis dan fungsi alsintan pasca panen dijelaskan dengan benar
Teridentifikasinya berbagai jenis dan fungsi alsintan pasca panen
Kurikulum Diklat Teknis Padi Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Penyuluh Pertanian No
Materi/Pokok Bahasan
I 1.
KELOMPOK DASAR Kebijakan Pencapaian Swasembada Padi, Jagung Berkelanjutan serta Swasembada Kedelai Kebijakan Pengawalan dan Pendampingan Peningkatan Produksi Padi Pengantar GAP dan GHP
2.
3.
II 1.
Sub Pokok Bahasan
1.1. Program Intensifikasi 1.2. Program Ektensifikasi
2.1. Tim Pengawalan dan pendampingan 2.2. Tata hubungan kerja 3.1. Pengertian GAP dan GHP 3.2. Prinsip GAP dan GHP 3.3. Strategi GAP dan GHP 3.4. Ruang lingkup GAP dan GHP
Jam Pembelajaran (@ 45 menit) Teori Praktek Jumlah
2
0
2
2
0
2
2
0
2
2
3
5
1
2
3
2
3
5
KELOMPOK INTI Pelaksanaan penyuluhan melalui sistem Kerja Latihan dan Kunjungan/Laku
1.1.Penyusunan jadwal Laku 1.2.Penyiapan materi yang akan disampaikan dalam Laku (KATAM, Agroklimat, RDK/RDKK, dan PTT) dalam rangka UPSUS Padi 1.3.Penyiapan alat bantu terkait dengan materi yang akan disampaikan dalam Laku 1.4.Pelaksanaan Laku 2. Metode penyuluhan 2.1. Demfarm 2.2. Fasilitasi gerakan: a. Penyusunan RDK/RDKK b. Penerapan tanam legowo serempak c. Pengendalian OPT bersama POPT d. Perbaikan jaringan irigasi 2.3. Hari lapangan petani 3. Teknologi budidaya PTT Padi a. Perbenihan (VUB, Benih a.1. Penyiapan Varietas Bermutu dan Berlabel, Unggul Baru Seed Treatmen, Benih a.2. PenggunaanBenih Muda) bermutu dan berlabel a.3. Perlakuan benih a.4. Penggunaan benih muda kurang dari 21 HSS
11
No
Materi/Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
b. KATAM, pola tanam dan pengolahan tanah c. Populasi dan cara tanam (sistem tanam legowo 2:1) d. Pemupukan
b.1. KATAM b.2. Pengolahan tanah c.1. Mengatur jarak tanam c.2. Sistem tanam jajar legowo d.1. BWD d.2. PUTS d.3. Petak Omisi d.4 Permentan No. 40/OT.140/4/2007 d.5. PUPS/web IRRI e.Pembuatan kompos Teknik pembuatan kompos f. PHT sesuai dengan OPT f.1. Pengamatan agroekosistem sasaran f.2. Analisa agroekosistem f.3. Tindakan pengendalian g.Pengairan g.1. Pengairan basah kering
h.Penyiangan
i. Pengelolaan panen dan pasca panen
4.
III 1.
2.
Pengenalan alsintan (pra dan pasca panen)
g.2. Pengairan berselang g.3. Fase kritis kekurangan air h.1. Manfaat penyiangan h.2. Gulma utama padi sawah h.3. Alat dan cara penyiangan i.1. Penentuan saat panen i.2. Teknik panen i.3. Perontokan i.4. Pengeringan i.5. Pembersihan i.6. Pengangkutan i.7. Penyimpanan 4.1. Alsintan pra panen (Traktor Roda- 2, Traktor Roda-4, Pompa Air, dan Rice Transplanter) 4.2. Alsintan pasca panen (Combine Harvester Kecil Padi)
Jam Pembelajaran (@ 45 menit) Teori Praktek Jumlah 1
3
4
1 1
1 3
2 4
1
3
4
2
3
5
3
4
1
2
3
4
1
3
4
2
0
2
2
0
2
25
31
56
1
1
1
KELOMPOK PENUNJANG Komitmen Berlatih Rencana Implementasi
1.1. Tujuan berlatih 1.2. Hak dan kewajiban peserta 2.1. Keragaan produktivitas dan potensi wilayah binaan 2.2. Target peningkatan produktivitas 2.3. Tabulasi Rencana Tindak Lanjut
TOTAL
12
B. Standar Kompetensi Kerja dan Kurikulum Diklat Teknis Jagung Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Penyuluh Pertanian. Standar Kompetensi Kerja Diklat Teknis Jagung Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Penyuluh Pertanian disusun dengan menyusun pemetaan kompetensi untuk mengidentifikasi unit-unit kompetensi. Pemetaan Kompetensi Diklat Teknis Jagung Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Penyuluh Pertanian disusun sebagai berikut : TUJUAN UTAMA Peningkatan produksi dalam pencapaian swasembada jagung berkelanjutan
FUNGSI KUNCI Upaya khusus peningkatan produksi jagung
FUNGSI UTAMA Pendampingan dan pengawalan peningkatan produksi jagung melalui penyuluhan pertanian
FUNGSI DASAR (SKK) 1. Melaksanakan penyuluhan melalui sistem Latihan dan Kunjungan/Laku dalam rangka UPSUS peningkatan produksi jagung
2. Menerapkan metode penyuluhan yang tepat sesuai program UPSUS jagung
3.
Menyiapkan benih
4. Mengolah tanah 5. Menanam dengan populasi 66.00075.000 tanaman/ha 6. Melakukan pemupukan spesifik lokasi 7. Membuat organik
pupuk
8. Membumbun tanaman jagung
13
ELEMEN KOMPETENSI 1.1.Penyusunan jadwal Laku 1.2.Penyiapan materi yang akan disampaikan dalam Laku (Agroklimat, RDK/RDKK, dan PTT) dalam rangka UPSUS jagung 1.3. Penyiapan alat bantu terkait dengan materi yang akan disampaikan dalam Laku 1.4 Pelaksanaan Laku 1.5. Penyusunan laporan 2.1.Percontohan usaha tani jagung (demfarm) 2.2.Fasilitasi: a. Penyusunan RDK/RDKK b. Penerapan tanam legowo serempak c. Pengendalian OPT bersama POPT 2.3. Hari lapangan petani 3.1. Penyiapan Varietas Unggul Baru 3.2. Penggunaan Benih bermutu dan berlabel 3.3. Perlakuan benih Pengolahan tanah Penanaman dengan populasi 66.000 - 75.000 tanaman/ha 6.1. BWD 6.2.Petak Omisi 6.3.PUTK 7.1.Manfaat pupuk organik 7.2.Teknik pembuatan pupuk organik 8.1. Teknik membumbun 8.2. Manfaat pembumbunan
TUJUAN UTAMA
FUNGSI KUNCI
FUNGSI UTAMA
FUNGSI DASAR (SKK)
ELEMEN KOMPETENSI
9. Mengendalikan OPT
9.1. Pengamatan agroekosistem 9.2. Analisa agroekosistem 9.3. Tindakan pengendalian 10. Mengairi Jagung Pembuatan saluran irigasi/drainase 11. Melakukan panen 11.1. Menentukaan waktu dan pengelolaan panen pascapanen 11.2.Teknik panen 11.3.Pemipilan 11.4.Pengeringan 11.5.Pembersihan 11.6.Pengangkutan 12.Mengenal alsintan pra dan pasca panen
No
Unit Kompetensi
1
Melaksanakan penyuluhan melalui sistem Latihan dan Kunjungan/Laku dalam rangka UPSUS peningkatan produksi jagung
Elemen Kompetensi
11.7.Penyimpanan 12.1.Pengenalan alsintan pra panen (Traktor Roda-2, Traktor Roda-4,dan Pompa Air,) 12.2.Pengenalan alsintan pasca panen (Combine Harvester Jagung, Pemipil Jagung/Corn Sheler, Flat Bed Dryer Jagung dan Bangunan, Vertical Dryer Jagung dan Bangunan)
Kriteria Unjuk Kerja
Indikator Unjuk Kerja
Penyusunan jadwal Laku
Jadwal dibuat berdasarkan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian
Tersusunnya jadwal Laku untuk UPSUS jagung
Penyiapan materi yang akan disampaikan dalam Laku (Agroklimat, RDK/RDKK, dan PTT) dalam rangka UPSUS jagung Penyiapan alat bantu terkait dengan materi yang akan disampaikan dalam Laku Pelaksanaan Laku
Materi Laku dibuat dalam rangka UPSUS jagung
Tersusunnya materi Laku dalam rangka UPSUS jagung
Alat bantu materi Laku dibuat dalam rangka UPSUS jagung
Terinventarisasi dan tersedianya alat bantu materi dalam rangka UPSUS jagung Terselenggaranya Laku sesuai dengan RKTP
Penyusunan laporan
14
MeLakukan Laku dalam kontek UPSUS jagung dilaksanakan dengan baik dan benar Laporan disusun dengan benar
Tersusunnya laporan Laku UPSUS jagung sesuai format yang berlaku
No
Unit Kompetensi
2.
Menerapkan metode penyuluhan yang tepat sesuai program UPSUS jagung
Elemen Kompetensi Percontohan usaha tani jagung (demfarm) Fasilitasi: a. Penyusunan RDK/RDKK
Menyiapkan benih
Percontohan usaha tani (demfarm) dilaksankan dengan benar Penyusunan RDK/RDKK difasilitasi dengan baik
b. Penerapan tanam legowo serempak
Gerakan penerapan tanam legowo difasilitasi dengan baik
c. Pengendalian OPT bersama POPT
Gerakan Pengendalian OPT bersama POPTterfasilitasi dengan baik
d. Perbaikan jaringan irigasi
Gerakan Perbaikan jaringan irigasi terfasilitasi dengan baik Hari lapangan petani dilaksanakan dengan baik dan benar
Hari lapangan petani
3.
Kriteria Unjuk Kerja
Penyiapan Varietas Unggul Baru Penggunaan Benih bermutu dan berlabel Perlakuan benih
Varietas unggul baru dipilih sesuai spesifik lokasi Benih bermutu dan berlabel diseleksi kebernasannya dengan benar Perlakuan benih dilakukan dengan baik dan benar
4.
Mengolah tanah
Pengolahan tanah
Tanah diolah dengan benar
5.
Menanam dengan populasi 66.000 75.000 tanaman/ha
Penanaman dengan populasi 66.000 75.000 tanaman/ha
Jagung ditanam dengan baik dan benar
6.
Melakukan pemupukan spesifik lokasi
BWD
Pupuk N ditetapkan sesuai dengan BWD
Petak Omisi
Dosis pupuk ditetapkan sesuai Petak Omisi Dosis pupuk ditetapkan sesuai PUTK
PUTK
15
Indikator Unjuk Kerja Terlaksananya Percontohan usaha tani (demfarm) dengan benar Terfasilitasinya Penyusunan RDK/RDKK difasilitasi dengan baik Terfasilitasinya Gerakan penerapan tanam legowo difasilitasi dengan baik Terfasilitasinya Gerakan Pengendalian OPT bersama POPT dengan baik Terfasilitasinya Perbaikan jaringan irigasi terfasilitasi dengan baik Terlaksananya Hari lapangan petani dengan baik dan benar Terpilihnya varietas unggul baru sesuai spesifik lokasi Terseleksinya benih bernas dari benih bermutu dan berlabel Terlaksananya Perlakuan benih dilakukan dengan baik dan benar Terlaksananya pengolahan tanah sesuai dengan KATAM Tertanamnya jagung dengan benar sesuai dengan anjuran populasi per hektar Terinformasikannya pemupukan N sesuai dengan BWD Terinformasikannya pemupukan sesuai dengan Petak Omisi Terinformasikannya pemupukan sesuai dengan PUTK
No
Unit Kompetensi
7
Membuat pupuk organik
Elemen Kompetensi Manfaat pupuk organik Teknik pembuatan pupuk organik
8
Membumbun tanaman jagung
Teknik membumbun
Manfaat pembumbunan 9
Mengairi tanaman jagung
Pembuatan saluran irigasi/drainase
10
Mengendalikan OPT
Pengamatan agroekosistem
11
Melakukan panen dan pengelolaan pascapanen
Kriteria Unjuk Kerja Manfaat pupuk organik dijelaskan dengan baik dan benar Teknik pembuatan pupuk organik dijelaskan dengan baik Teknik pembumbunan dijelaskan dengan baik dan benar Manfaat pembumbunan dijelaskan dengan baik dan benar Pembuatan saluran drainase / irigasi dijelaskan dengan benar Agroekosistem digambarkan dengan tepat
Analisa agroekosistem
Agroekosistem dianalisis dengan benar
Tindakan pengendalian
Tindakan pengendalian dilakukan dengan tepat Waktu panen ditetapkan dengan tepat
Menentukaan waktu panen
Teknik panen
Teknik panen dijelaskan dengan benar Pemipilan dijelaskan dengan benar Pengeringan dijelaskan dengan benar Pembersihan dijelaskan dengan benar Pengangkutan dijelaskan dengan benar
Pemipilan Pengeringan Pembersihan Pengangkutan
16
Indikator Unjuk Kerja Terinformasikannya manfaat pupuk organik Terinformasikannya pemupukan sesuai dengan PUTK Terinformasikannya Teknik pembuatan pupuk organik Terinformasikannyamanfaat pembumbunan dengan baik dan benar Terinformasikan pembuatan saluran drainase / irigasi dengan baik danbenar Tergambarkannya agroekosistem secara lengkap: populasi OPT, populasi musuh alami, kondisi iklim mikro, umur tanaman, jumlah anakan, tinggi tanaman, varietas tanaman, perlakuan petani sebelumnya Teranalisinya agroekositem dengan benar sehingga dapat ditarik kesimpulan tindakan pengendalian yang tepat Terlaksananya pengendalian sesuai analisis agroekosistem Terinformasikan saat panen dengan benar sesuai pengamatan visual di lapangan atau umur tanaman Terinformasikan teknik panen dengan benar Terinformasikan pemipilan dengan benar Terinformasikan pengeringan dengan benar Terinformasikan pembersihan dengan benar Terinformasikan pengangkutan dengan benar
No
12
Unit Kompetensi
Mengenal alsintan pra dan pasca panen
Elemen Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja
Indikator Unjuk Kerja
Penyimpanan
Penyimpanan dijelaskan dengan benar
Terinformasikan penyimpanan dengan benar
Pengenalan alsintan pra panen (Traktor Roda-2, Traktor Roda-4,dan Pompa Air,) Pengenalan alsintan pasca panen (Combine Harvester Jagung, Pemipil Jagung/Corn Sheler, Flat Bed Dryer Jagung dan Bangunan, Vertical Dryer Jagung dan Bangunan)
Jenis dan fungsi alsintan pra panen dijelaskan dengan benar
Teridentifikasinya berbagai jenis dan fungsi alsintan pra panen
Jenis dan fungsi alsintan pasca panen dijelaskan dengan benar
Teridentifikasinya berbagai jenis dan fungsi alsintan pasca panen
Kurikulum Diklat Teknis Jagung Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Penyuluh Pertanian No
Materi/Pokok Bahasan
I 1.
KELOMPOK DASAR Kebijakan Pencapaian Swasembada Padi, Jagung Berkelanjutan serta Swasembada Kedelai Kebijakan Pengawalan dan Pendampingan Peningkatan Produksi Jagung Pengantar GAP dan GHP
2.
3.
II 1.
KELOMPOK INTI Pelaksanaan penyuluhan melalui sistem Kerja Latihan dan Kunjungan/Laku
Sub Pokok Bahasan
1.1. Program Intensifikasi 1.2. Program Ektensifikasi 2.1. Tim Pengawalan dan pendampingan 2.2. Tata hubungan kerja 3.1. GHP 3.2. 3.3. 3.4.
Jam Pembelajaran (@ 45 menit) Teori Praktek Jumlah
2
0
2
2
0
2
2
0
2
2
3
5
Pengertian GAP dan Prinsip GAP dan GHP Strategi GAP dan GHP Ruang lingkup GAP dan GHP
1.1. Penyusunan jadwal Laku 1.2. Penyiapan materi yang akan disampaikan dalam Laku (Agroklimat, RDK/RDKK, dan PTT) dalam rangka UPSUS jagung 1.3. Penyiapan alat bantu terkait dengan materi yang akan disampaikan dalam Laku 1.4. Pelaksanaan Laku 1.5. Penyusunan laporan
17
No 2
3
4 5
Materi/Pokok Bahasan Metode penyuluhan
Perbenihan
6
Pengolahan tanah Penanaman dengan populasi 66.000 - 75.000 tanaman/ha Pemupukan spesifik lokasi
7
Pembuatan pupuk organik
8
Pembumbunan tanaman jagung Pengendalian OPT
9
10
Pengairan
11
Panen dan pengelolaan pascapanen
12
III 1. 2.
Pengenalan alsintan pra dan pasca panen
Sub Pokok Bahasan 2.1. Percontohan usaha tani jagung (demfarm) 2.2. Fasilitasi: a. Penyusunan RDK/RDKK b. Penerapan tanam legowo serempak c. Pengendalian OPT bersama POPT d. Perbaikan jaringan irigasi 2.3. Hari lapangan petani 3.1.Penyiapan Varietas Unggul Baru 3.2.Penggunaan Benih bermutu dan berlabel 3.3.Perlakuan benih Pengolahan tanah Penanaman dengan populasi 66.000 - 75.000 tanaman/ha 6.1. 6.2. 6.3. 7.1. 7.2.
BWD Petak Omisi PUTK Manfaat pupuk organik Teknik pembuatan pupuk organik 8.1. Teknik membumbun 8.2. Manfaat pembumbunan 9.1. Pengamatan agroekosistem 9.2. Analisa agroekosistem 9.3. Tindakan pengendalian Pembuatan saluran irigasi/drainase 11.1.Menentukaan waktu panen 11.2.Teknik panen 11.3.Pemipilan 11.4.Pengeringan 11.5.Pembersihan 11.6..Pengangkutan 11.7.Penyimpanan 12.1.Pengenalan alsintan pra panen (Traktor Roda-2, Traktor Roda-4,dan Pompa Air,) 12.2.Pengenalan alsintan pasca panen (Combine Harvester Jagung, Pemipil Jagung/Corn Sheler, Flat Bed Dryer Jagung dan Bangunan, Vertical Dryer Jagung dan Bangunan)
Jam Pembelajaran (@ 45 menit) Teori Praktek Jumlah
1
2
3
1
3
4
1
1
2
1
1
2
2
3
5
2
3
5
1
1
2
2
3
5
1
3
4
2
3
5
1
3
4
2 2 27
0 0 29
2 2 56
KELOMPOK PENUNJANG Komitmen Berlatih Rencana Implementasi TOTAL
18
C. Standar Kompetensi Kerja dan Kurikulum Diklat Teknis Kedelai Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Penyuluh Pertanian. Standar Kompetensi Kerja Diklat Teknis Kedelai Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Penyuluh Pertanian disusun dengan menyusun pemetaan kompetensi untuk mengidentifikasi unit-unit kompetensi. Pemetaan Kompetensi Diklat Teknis Kedelai Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Penyuluh Pertanian disusun sebagai berikut : TUJUAN UTAMA Peningkatan produksi dalam pencapaian swasembada kedelai
FUNGSI KUNCI Upaya khusus peningkatan produksi kedelai
FUNGSI UTAMA Pendamping an dan pengawalan peningkatan produksi kedelai melalui penyuluhan pertanian
FUNGSI DASAR (SKK) 1. Melaksanakan penyuluhan melalui sistem Latihan dan Kunjungan/Laku dalam rangka UPSUS peningkatan produksi kedelai
2. Menerapkan metode penyuluhan yang tepat sesuai program UPSUS kedelai
3. Menyiapkan benih
4. Mengolah tanah
5. Pengaturan populasi tanam
19
ELEMEN KOMPETENSI 1.1. Penyusunan jadwal Laku 1.2. Penyiapan materi yang akan disampaikan dalam Laku (Agroklimat, RDK/RDKK, dan PTT) dalam rangka UPSUS kedelai 1.3. Penyiapan alat bantu terkait dengan materi yang akan disampaikan dalam Laku 1.4. Pelaksanaan Laku 1.5. Penyusunan laporan 2.1. Percontohan usaha tani kedelai (demfarm) 2.2. Fasilitasi: a. Penyusunan RDK/RDKK b. Penerapan tanam legowo serempak c. Pengendalian OPT bersama POPT 2.3.Hari lapangan petani 3.1. Penyiapan Varietas Unggul Baru 3.2. Penggunaan Benih bermutu dan berlabel 3.3. Perlakuan benih 4.1. Pengolahan tanah 4.2. Manfaat saluran drainase 4.3. Teknik pembuatan saluran drainase Penanaman dengan jumlah populasi anjuran
TUJUAN UTAMA
FUNGSI KUNCI
FUNGSI UTAMA
FUNGSI DASAR (SKK) 6. Melakukan pemupukan spesifik lokasi 7. Mengairi tanaman kedelai
8.
Membuat pupuk organik
9.
Mengaplikasikan Amelioran/ pengapuran pada lahan kering masam 10. Mengendalikan OPT
11. Melakukan panen dan pengelolaan pascapanen
12. Mengenal alsintan pra dan pasca panen
No 1
Unit Kompetensi Melaksanakan penyuluhan melalui sistem Latihan dan Kunjungan/Laku dalam rangka UPSUS peningkatan produksi kedelai
Elemen Kompetensi Penyusunan jadwal Laku
Penyiapan materi yang akan disampaikan dalam Laku (Agroklimat, RDK/RDKK, dan PTT) dalam rangka UPSUS kedelai
20
ELEMEN KOMPETENSI 6.1. Petak Omisi 6.2. PUTK 7.1. Teknik pengairan tanman kedelai 7.2. Fase kritis air pada tanaman kedelai 8.1. Manfaat pupuk organik 8.2. Teknik pembuatan pupuk organik 9.1. Keasaman tanah 9.2. Pengapuran 10.1. Pengamatan agroekosistem 10.2. Analisa agroekosistem 10.3. Tindakan pengendalian 11.1. Menentukaan waktu panen 11.2.Teknik panen 11.3. Pemipilan 11.4.Pengeringan 11.5.Pembersihan 11.6.Pengangkutan 11.7.Penyimpanan
12.1. Pengenalan alsintan pra panen (Traktor Roda-2, Traktor Roda-4,dan Pompa Air,) 12.2. Pengenalan alsintan pasca panen (Power Threser Multiguna Kedelai)
Kriteria Unjuk Kerja Jadwal dibuat berdasarkan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian
Indikator Unjuk Kerja Tersusunnya jadwal Laku untuk UPSUS kedelai
Materi Laku dibuat dalam rangka UPSUS kedelai
Tersusunnya materi Laku dalam rangka UPSUS kedelai
No
Unit Kompetensi
Elemen Kompetensi Penyiapan alat bantu terkait dengan materi yang akan disampaikan dalam Laku Pelaksanaan Laku
Penyusunan laporan
2.
Menerapkan metode penyuluhan yang tepat sesuai program UPSUS kedelai
Percontohan usaha tani kedelai (demfarm) Fasilitasi: a. Penyusunan RDK/RDKK
Menyiapkan benih
Penyusunan RDK/RDKK difasilitasi dengan baik
c. Pengendalian OPT bersama POPT
Gerakan Pengendalian OPT bersama POPTterfasilitasi dengan baik Hari lapangan petani dilaksanakan dengan baik dan benar Varietas unggul baru dipilih sesuai spesifik lokasi
Penyiapan Varietas Unggul Baru
Perlakuan benih
Mengolah tanah
Percontohan usaha tani (demfarm) dilaksankan dengan benar
Gerakan penerapan tanam legowo difasilitasi dengan baik
Penggunaan Benih bermutu dan berlabel
4.
MeLakukan Laku dalam kontek UPSUS kedelai dilaksanakan dengan baik dan benar Laporan disusun dengan benar
b. Penerapan tanam legowo serempak
Hari lapangan petani
3.
Kriteria Unjuk Kerja Alat bantu materi Laku dibuat dalam rangka UPSUS kedelai
Pengolahan tanah
21
Benih bermutu dan berlabel diseleksi kebernasannya dengan benar Perlakuan benih dilakukan dengan baik dan benar Tanah diolah dengan benar
Indikator Unjuk Kerja Terinventarisasi dan tersedianya alat bantu materi dalam rangka UPSUS kedelai Terselenggaranya Laku sesuai dengan RKTP
Tersusunnya laporan Laku UPSUS kedelai sesuai format yang berlaku Terlaksananya Percontohan usaha tani (demfarm) dengan benar Terfasilitasinya Penyusunan RDK/RDKK difasilitasi dengan baik Terfasilitasinya Gerakan penerapan tanam legowo difasilitasi dengan baik Terfasilitasinya Gerakan Pengendalian OPT bersama POPT dengan baik Terlaksananya Hari lapangan petani dengan baik dan benar Terpilihnya varietas unggul baru sesuai spesifik lokasi Terseleksinya benih bernas dari benih bermutu dan berlabel Terlaksananya Perlakuan benih dilakukan dengan baik dan benar Terlaksananya pengolahan tanah sesuai dengan KATAM
No
Unit Kompetensi
Elemen Kompetensi Pembuatan Drainase
Kriteria Unjuk Kerja Drainase dibuat dengan benar
5
Mengatur populasi tanam
Penanaman dengan jumlah populasi anjuran
Benih kedelai ditanam dengan baik dan benar
6.
Melakukan pemupukan spesifik lokasi
Petak Omisi
Dosis pupuk ditetapkan sesuai Petak Omisi Dosis pupuk ditetapkan sesuai PUTK Manfaat pupuk organik dijelaskan dengan baik dan benar Teknik pembuatan pupuk organik dijelaskan dengan baik Teknik pengairan tanaman kedelai dijelaskan dengan baik Fase kritis air pada tanaman kedelai dijelaskan dengan baik Keasaman tanah dijelaskan dengan baik
PUTK 7
Membuat pupuk organik
Manfaat pupuk organik
Teknik pembuatan pupuk organik 8
Mengairi tanaman kedelai
Teknik mengairi tanaman kedelai
Fase kritis air pada tanaman kedelai 9
10
Mengaplikasikan Amelioran/pengapuran pada lahan kering masam
Mengendalikan OPT
Keasaman Tanah
Indikator Unjuk Kerja Terbentuknya saluran drainase dengan benar berdasarkan kebutuhan yang disesuaikan dengan jenis tanah Tertanamnya benih kedelai dengan benar sesuai dengan anjuran populasi per hektar Terinformasikannya pemupukan sesuai dengan Petak Omisi Terinformasikannya pemupukan sesuai dengan PUTK Terinformasikannya manfaat pupuk organik
Terinformasikannya pemupukan sesuai dengan PUTK Terinformasikannya teknik pengairan tanaman kedelai dengan baik Terinformasikannya fase kritis air pada tanaman kedelai dijelaskan dengan baik Terinformasikannya keasamaan tanah dengan baik sesuai hasil pengukuran dengan menggunakan pH-meter
Pengapuran
Pengapuran dijelaskan dengan baik
Terinformasikannya pengapuran tanah dengan baik sesuai kebutuhan kapur berdasarankan penetapan menggunakan PUTK
Pengamatan agroekosistem
Agroekosistem digambarkan dengan tepat
Tergambarkannya agroekosistem secara lengkap: populasi OPT, populasi musuh alami, kondisi iklim mikro, umur tanaman, jumlah anakan, tinggi tanaman, varietas tanaman, perlakuan petani sebelumnya
22
No
Unit Kompetensi
Elemen Kompetensi Analisa agroekosistem
Tindakan pengendalian 11
Melakukan panen dan pengelolaan pascapanen
Menentukaan waktu panen
Teknik panen Perontokan Pengeringan
Pembersihan Pengangkutan Penyimpanan
12
Mengenal alsintan pra dan pasca panen
Pengenalan alsintan pra panen (Traktor Roda-2, Traktor Roda-4,dan Pompa Air,) Pengenalan alsintan pasca panen (Power Threser Multiguna Kedelai)
23
Kriteria Unjuk Kerja Agroekosistem dianalisis dengan benar
Teknik panen dijelaskan dengan benar Perontokan dijelaskan dengan benar Pengeringan dijelaskan dengan benar Pembersihan dijelaskan dengan benar Pengangkutan dijelaskan dengan benar Penyimpanan dijelaskan dengan benar
Indikator Unjuk Kerja Teranalisinya agroekositem dengan benar sehingga dapat ditarik kesimpulan tindakan pengendalian yang tepat Terlaksananya pengendalian sesuai analisis agroekosistem Terinformasikan saat panen dengan benar sesuai pengamatan visual di lapangan atau umur tanaman Terinformasikan teknik panen dengan benar Terinformasikan perontokan dengan benar Terinformasikan pengeringan dengan benar Terinformasikan pembersihan dengan benar Terinformasikan pengangkutan dengan benar Terinformasikan penyimpanan dengan benar
Jenis dan fungsi alsintan pra panen dijelaskan dengan benar
Teridentifikasinya berbagai jenis dan fungsi alsintan pra panen
Jenis dan fungsi alsintan pasca panen dijelaskan dengan benar
Teridentifikasinya berbagai jenis dan fungsi alsintan pasca panen
Tindakan pengendalian dilakukan dengan tepat Waktu panen ditetapkan dengan tepat
Kurikulum Diklat Teknis Kedelai Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Penyuluh Pertanian No
Materi/Pokok Bahasan
I 1.
KELOMPOK DASAR Kebijakan Pencapaian Swasembada Padi, Jagung Berkelanjutan dan Swasembada Kedelai Kebijakan Pengawalan dan Pendampingan Peningkatan Produksi Kedelai Pengantar GAP dan GHP
2.
3.
II 1.
KELOMPOK INTI Pelaksanaan penyuluhan melalui sistem Kerja Latihan dan Kunjungan/Laku
Sub Pokok Bahasan
1.1. Program Intensifikasi 1.2. Program Ektensifikasi 2.1. Tim Pengawalan dan pendampingan 2.2. Tata hubungan kerja 3.1. Pengertian GAP dan GHP 3.2. Prinsip GAP dan GHP 3.3. Strategi GAP dan GHP 3.4. Ruang lingkup GAP dan GHP 1.1. Penyusunan jadwal Laku 1.2. Penyiapan materi yang akan disampaikan dalam Laku (Agroklimat, RDK/RDKK, dan PTT) dalam rangka UPSUS jagung 1.3. Penyiapan alat bantu terkait dengan materi yang akan disampaikan dalam Laku 1.4. Pelaksanaan Laku
Jam Pembelajaran (@ 45 menit) Teori Praktek Jumlah
2
0
2
2
0
2
2
0
2
2
3
5
1
2
3
1
2
3
1
3
4
1
3
4
1.5. Penyusunan laporan 2
3
4
5
Metode penyuluhan
Perbenihan
Pengolahan tanah
Pengaturan populasi tanam
2.1. Percontohan usaha tani jagung (demfarm) 2.2. Fasilitasi: a. Penyusunan RDK/RDKK b. Pengendalian OPT bersama POPT 2.3. Hari lapangan petani 3.1. Penyiapan Varietas Unggul Baru 3.2. Penggunaan Benih bermutu dan berlabel 3.3. Perlakuan benih 4.1. Pengolahan tanah 4.2. Manfaat pupuk organik 4.3. Teknik pembuatan saluran drainase Penanaman dengan jumlah populasi anjuran
24
No 6 7
Materi/Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Pemupukan spesifik lokasi Pembuatan pupuk organik
8
Pengairan
9
Pengendalian OPT
6.1. 6.2. 7.1. 7.2.
10
Amelioran / pengapuran
11
Panen dan pengelolaan pascapanen
12
Petak Omisi PUTK Manfaat pupuk organik Teknik pembuatan pupuk organik 8.1. Teknik Pengairan 8.2. Fase kritis kekurangan air 9.1. Pengamatan agroekosistem 9.2. Analisa agroekosistem 9.3. Tindakan pengendalian 10.1. Keasaman Tanah 10.2. Pengapuran 11.1. Menentukaan waktu panen 11.2. Teknik panen 11.3. Perontokan 11.4. Pengeringan Pembersihan Pengangkutan Penyimpanan Pengenalan alsintan pra panen (Traktor Roda-2, Traktor Roda4,dan Pompa Air,) 12.2. Pengenalan alsintan pasca panen (Power Threser Multiguna Kedelai)
Jam Pembelajaran (@ 45 menit) Teori Praktek Jumlah 1 3 4
1
3
4
1
2
3
2
3
5
1
2
3
1
3
4
1
3
4
2 2 24
0 0 32
2 2 56
11.5. 11.6. 11.7. 12.1.
Pengenalan alsintan pra dan pasca panen
III
KELOMPOK PENUNJANG
1. 2.
Komitmen Berlatih Rencana Implementasi TOTAL
D. Standar Kompetensi Kerja dan Kurikulum Diklat Teknis Padi Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Bintara Pembina Desa. Standar Kompetensi Kerja Diklat Teknis Padi Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Bintara Pembina Desa disusun dengan menyusun pemetaan kompetensi untuk mengidentifikasi unit-unit kompetensi, seperti tabel berikut : Pemetaan Kompetensi Bintara Pembina Desa dalam Berbasis Swasembada Padi Berkelanjutan. TUJUAN UTAMA Peningkatan Produksi dalam pencapaian swasembada padi berkelanjutan
FUNGSI KUNCI Upaya khusus Peningkatan Produksi Padi
FUNGSI UTAMA Pengawalan peningkatan produksi padi
25
FUNGSI DASAR (SKK) 1. Merakit teknologi berdasarkan KKP
ELEMEN KOMPETENSI 1.1. Menggali masalah budidaya 1.2. Menggali peluang 1.3. Merakit teknologi
TUJUAN UTAMA
FUNGSI KUNCI
FUNGSI UTAMA
FUNGSI DASAR (SKK) 2. Mengidentifikasi potensi padi
3. Melakukan teknik fasilitasi
4. Teknik menyusun RDK/RDKK 5. Menggali data Katam
6. Mengolah lahan 7. Menyiapkan Benih
8. Melakukan penanaman
9. Melakukan Pemupukan
10. Melakukan penyiangan
ELEMEN KOMPETENSI 2.1. Identifikasi kondisi produktifitas dan luas lahan padi 2.2. Identifikasi peluang peningkatan produktifitas, peningkatan IP dan perluasan lahan padi 3.1. Teknik komunikasi 3.2. Metode fasilitasi 3.3. Merancang kegiatan fasilitasi 3.4. Teknik motivasi 4.1. Memotivasi petani dalam menyusun RDK/RDKK 4.2. Penentuan jenis saprodi Padi sesuai kebutuhan 5.1. Penggalian informasi awal musim hujan dan kemarau 5.2. Penggalian informasi pola tanam 6.1. Penyiapan alat 6.2. Pengolahan lahan/TOT 7.1. Penggalian informasi tentang varietas 7.2. Penggalian informasi seleksi benih dan seed treatment 8.1. Persemaian 8.2. Penggalian informasi tentang system tanam 8.3. Penyiapan alat tanam 8.4. Penanaman 9.1. Penentuan dosis pemupukan spesifik lokasi 9.2. Penyiapan pupuk 9.3. Pemupukan 10.1. Penyiapan alat penyiangan 10.2. Penyiangan 11.1. Penyiapan alat PBK 11.2. Pengaplikasian PBK 11.3. Pemeliharan jaringan irigasi tersier
11. Melakukan pengairan intermitten dan pemeliharaan jaringan irigasi 12. Melakukan 12.1. Pengamatan OPT pengendalian 12.2. Penyiapan bahan OPT pengendalian 12.3. Pengambilan keputusan dan eksekusi 13. Melakukan 13.1. Penyiapan alat panen Panen dan dan pasca panen pasca panen 13.2. Penentuan waktu panen 13.3. Panen 13.4. Pascapanen
26
Standar Kompetensi Kerja Babinsa dalam Berkelanjutan N TUGAS o BABINSA 1 Melakukan Anjangsana ke masyarakat : Mengenal potensi padi
UNIT KOMPETENSI Mengidentifikasi potensi padi
ELEMEN KOMPETENSI Mengidentifikasi kondisi produktifitas dan luas lahan Mengidentifikasi peluang peningkatan produktifitas, peningkatan IP dan perluasan lahan
Mendampingi penyuluh pertanian dalam melakukan LAKU
Melakukan teknik fasilitasi
Teknik komunikasi Metode fasilitasi Merancang kegiatan fasilitasi Teknik motivasi
2 Mengikuti semua kegiatan masyarakat : Mengikuti kegiatan UPSUS peningkatan produksi padi dan atau jagung dan atau kedelai Melakukan pendampingan bersama penyuluh dalam Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi
Mendampingi petani dalam penyusunan RDK/RDKK
Merakit teknologi berdasarkan KKP
Memotivasi petani dalam menyusun RDK/RDKK
Berbasis
Swasembada Padi
KRITERIA UNJUK KERJA Kondisi produktifitas dan data luas lahan dikumpulkan dengan lengkap Peluang peningkatan produktifitas, peluang peningkatan IP dan perluasan lahan diidentifikasi dengan tepat Unsur unsur komunikasi dikuasai dengan baik Jenis jenis metode fasilitasi dikuasai denga baik Merancang kegiatan fasilitasi disusun dengan lengkap Pengertian , unsur-unsur motivasi,dan teknik memotivasi dikuasai dengan baik Petani termotivasi dalam menyusun RDK/RDKK dengan benar
Menentukan jenis saprodi padi sesuai kebutuhan
Saprodi padi diidentifikasi dengan benar
Menggali masalah budidaya
Masalah budidaya digali dengan tepat
Menggali peluang
Peluang digali dengan tepat
Merakit teknologi
Teknologi dirakit dengan tepat
27
INDIKATOR UNJUK KERJA Terkumpulnya kondisi produktifitas dan data luas lahan Teridentifikasinya data produktifitas, peluang peningkatan IP dan perluasan lahan
Teridentifikasinya unsur unsur komunikasi Teridentifikasinya metode metode fasilitasi Teridentifikasinya urutan kegiatan dalam melakukan fasilitasi Teridentifikasinya unsur unsur motivasi,dan teknik memotivasi
Tersusunnya RDK/RDKK berdasarkan data hasil analisis potensi wilayah Teridentifikasi saprodi padi tepat jenis, kualitas dan kuantitas
Tergalinya masalah budidayapada aspek teknis ekonomi dan SDM Tergalinya pada aspek teknis, ekonomi dan SDM Terciptanya rakitan teknologi spesifik lokasi
N o
TUGAS BABINSA
UNIT KOMPETENSI Menggali data Katam
Mengolah lahan
ELEMEN KOMPETENSI Menggali informasi awal musim hujan dan kemarau
KRITERIA UNJUK KERJA Informasi awal musim hujan dan kemarau digali dengan tepat
Menggali informasi pola tanam
Informasi pola tanam dikumpulkan dengan tepat Alat dan mesin pertanian disediakan dengan tepat
Menyiapkan alat dan mesin pertanian Melakukan olah tanah
Menyiapkan Benih
Melakukan penanaman
Terolahnya tanah secara sempurna
Memperoleh informasi persyaratan benih yang baik
Informasi persyaratan benih digali yang tepat
Melakukan persemaian
Persemaian dilakukan dengan tepat
Menggali informasi tentang system tanam
Informasi tentang system tanam digali dengan tepat Alat tanam disiapkan dengan tepat Penanaman dilakukan tepat
Diperolehnya informasi kelas benih, sifat fisik benih daya tumbuh dan kadar air, CVL Terlaksananya persemaian persemaian basah atau kering Tergalinya system tanam padi mencakup tegel atau jajar legowo
Memperoleh informasi tentang varietas
Melakukan penanaman
Melakukan penyiangan
Tersedianya traktor roda 4 atau roda 2 sesuai spesifikasi dan dalam keadaan baik
Olah tanah dilakukan dengan tepat Informasi tentang varietas diperoleh dengan tepat
Menyiapkan alat tanam
Melakukan Pemupukan
INDIKATOR UNJUK KERJA Terkumpulnya informasi awal musim hujan dan kemarau yang bersumber dari Website KATAM Kementerian Pertanian Terkumpulnya informasi pola tanam dari Website KATAM
Menentukan dosis pemupukan spesifik lokasi
Dosis pemupukan spesifik lokasi ditentukan dengan tepat
Menyiapkan pupuk
Pupuk disiapkan dengan tepat
Melakukan pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan tepat
Menyiapkan alat penyiangan
Alat penyiangan disiapkan dengan tepat
28
Diperolehnya informasi varietas spesifik lokasi
Tersedianya alat tanam garet atau caplak roda Terlaksananya penanaman manual atau mekanisasi Terlaksananya dosis pupuk spesifik lokasi dengan PUTS, Web IRRI, Petak Omisi, BWD, Permentan 40/2007 Tersedianya pupuk sesuai persyaratan teknis produksi pupuk organik dan anorganik Terlaksananya pemupukan tepat waktu, cara dan ekonomi Tersedianya alat mekanis dan manual
N o
TUGAS BABINSA
UNIT KOMPETENSI
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
INDIKATOR UNJUK KERJA
Penyiangan dilakukan dengan tepat Alat PBK disiapkan dengan tepat PBK diaplikasikan dengan tepat
Terlaksananya penyiangan dengan tepat waktu dan cara Tersediannya alat PBKdari bahan yang mudah didapat Terlaksananya PBK sesuai petunjuk
Pemeliharaaan jaringan irigasi tersier Melakukan pengamatan OPT
Jaringan irigasi dipelihara dengan baik Pengamatan OPT dilakukan dengan tepat
Terpeliharanya jaringan irigasi tersier
Menyiapkan bahan pengendalian
Bahan pengendalian OPT disiapkan dengan tepat Pengambilan keputusan dan eksekusi dilakukan dengan tepat
Melakukan penyiangan Melakukan pengairan intermitten dan pemeliharaan jaringan irigasi tersier Melakukan pengendalian OPT
Menyiapkan alat PBK Mengaplikasikan PBK
Melakukan pengambilan keputusan dan eksekusi
Melakukan Panen dan pasca panen
Membuat dan menyampaikan laporan hasil pendampingan
Menyusun laporan
Menyiapkan alat panen dan pasca panen
Alat panen dan pascapanen disiapkan dengan tepat
Menentukan waktu panen
Waktu panen ditentukan dengan tepat
Melakukan panen
Panen dilakukan dengan tepat
Melakukan pasca panen
Pasca panendilakukan dengan tepat Laporan disusun dengan baik dan benar
Menyusun laporan
29
Teramatinya OPT sesuai kaidah dan dihubungkan dengan kondisi agroekosistem Tersedianya bahan pengendalian meliputi pestisida nabati dan sintetik Terlaksananya pengambilan keputusan dan eksekusi dengan pertimbangan “ambang ekonomi” dan kebijakan “spot stop” Tersedianya alat panen dan pascapanen sesuai spesifikasi dan kondisi yang baik Teridentifikasinya waktu panen dengan daun bendera, umur sesuai deskripsi, prosentase dan kemasakan Terlaksananya panen dengan system ceblokan atau kelompok Terlaksananya Pasca panensesuai standar teknis GHP Laporan disusun sesuai 5 W 1 H
Kurikulum Diklat Teknis Padi Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Bintara Pembina Desa No A. 1.
2.
Materi/Pokok Bahasan KELOMPOK DASAR Kebijakan Pencapaian Swasembada Padi, Jagung Berkelanjutan serta Swasembada Kedelai Kebijakan Pengawalan dan Pendampingan Peningkatan Produksi Padi
3.
Pengantar GAP dan GHP
B. 1.
KELOMPOK INTI Perakitan teknologi dengan Kajian Kebutuhan Peluang (KKP) Identifikasi potensi padi
2.
3.
Teknik fasilitasi dalam sinergi melaksanakan Laku
4.
Pendampingan petani dalam penyusunan RDK/RDKK
5.
Penggalian data Kalender tanam
6.
Pengolahan lahan
7.
Penyiapan Benih
8.
Penanaman
Sub Pokok Bahasan
Jam Pembelajaran (@ 45 menit) Teori Praktek Jumlah
1.1.Teknis pelaksanaan 1.2.Tata kerja dan tata hubungan kerja 1.3.Pengawalan, pendampingan dan pengawasan 2.1 Optimalisasi peran penyuluh 2.2 Penguatan kelembagaan tani 2.3 Peningkatan kelembagaan swadaya/P4S 3.1. Pengertian GAP dan GHP 3.2. Prinsip GAP dan GHP 3.3. Strategi GAP dan GHP 3.4. Ruang lingkup GAP dan GHP
2
0
2
2
0
2
2
0
2
1.1.Menggali masalah budidaya 1.2.Menggali peluang 1.3.Merakit teknologi
2
3
5
2.1.Mengidentifikasi kondisi produktifitas dan luas lahan 2.2.Mengidentifikasi peluang peningkatan produktifitas, peningkatan IP dan perluasan lahan 3.1.Teknik komunikasi 3.2.Metode fasilitasi 3.3.Merancang kegiatan fasilitasi 3.4.Teknik motivasi 4.1.Memotivasi petani dalam Menyusun RDK/RDKK 4.2. Menentukan jenis saprodi padi sesuai kebutuhan 5.1. Menggali informasi awal musim hujan dan kemarau 5.2. Menggali informasi pola tanam 6.1. Menyiapkan alat 6.2. Melakukan olah tanah 7.1. Menggali informasi tentang varietas 7.2. Menggali informasi persyaratan benih yang baik 7.3. Melakukan persemaian 7.4. Menggali informasi tentang sistem tanam 8.1. Menyiapkan alat tanam 8.2. Melakukan penanaman
1
2
3
1
3
4
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
30
No
Materi/Pokok Bahasan
9.
Pemupukan
10.
Penyiangan
11.
Pengairan intermitten dan pemeliharaan jaringan irigasi tersier
12.
Pengendalian OPT
13.
Panen dan pascapanen
C. 1.
KELOMPOK PENUNJANG Kontrak belajar
2. 3.
Sub Pokok Bahasan 9.1. Pengenalan pupuk 9.2. Menentukan dosis pemupukan spesifik lokasi 9.3. Prosedur distribusi pupuk 10.1. Menyiapkan alat penyiangan 10.2. Melakukan penyiangan 11.1. Menyiapkan alat Pengairan Basah Kering 11.2. Mengaplikasikan Pengairan Basah Kering 11.3. Memelihara jaringan irigasi 12.1. Melakukan pengamatan OPT 12.2. Menyiapkan bahan pengendalian 12.3. Melakukan pengambilan keputusan dan eksekusi 13.1. Menyiapkan alat panen dan pasca panen 13.2. Menentukan waktu panen 13.3. Melakukan panen 13.4. Melakukan pasca panen
1.1. Tujuan berlatih 1.2. Hak dan kewajiban peserta 1.3. Perencanaan Target Produksi Penyusunan laporan Penyusunan laporan Rencana implementasi 3.1. Penyusunan kegiatan 3.2. Penentuan waktu Jumlah
Jam Pembelajaran (@ 45 menit) Teori Praktek Jumlah 1 3 4
1
1
2
1
2
3
2
3
5
1
2
3
0
2
2
1 0
1 2
2 2
22
34
56
E. Standar Kompetensi Kerja dan Kurikulum Diklat Teknis Jagung Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Bintara Pembina Desa Standar Kompetensi Kerja Diklat Teknis Jagung Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Bintara Pembina Desa disusun dengan menyusun pemetaan kompetensi untuk mengidentifikasi unit-unit kompetensi. Pemetaan Kompetensi Diklat Teknis Jagung Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Bintara Pembina Desa disusun sebagai berikut : TUJUAN UTAMA Peningkatan Produksi dalam pencapaian swasembada jagung berkelanjutan
FUNGSI KUNCI Upaya khusus Peningkatan Produksi Jagung
FUNGSI FUNGSI DASAR UTAMA (SKK) Pengawalan 2. Mengidentifika peningkatan si potensi produksi jagung jagung
31
ELEMEN KOMPETENSI 1.1. Identifikasi kondisi produktifitas dan luas lahan jagung 1.2. Identifikasi peluang peningkatan produktifitas, peningkatan IP dan perluasan lahan jagung
TUJUAN UTAMA
FUNGSI KUNCI
FUNGSI UTAMA
FUNGSI DASAR (SKK) 2. Teknik menyusun RDK/RDKK
ELEMEN KOMPETENSI
2.1. Memotivasi petani dalam menyusun RDK/RDKK 2.2. Penentuan jenis saprodi jagung sesuai kebutuhan 3. Teknik fasilitasi 3.1. Teknik komunikasi 3.2. Metode fasilitasi 3.3. Merancang kegiatan fasilitasi 3.4. Teknik motivasi 4. Merakit teknologi 4.1. Penggalian masalah berdasarkan budidaya KKP 4.2. Penggalian peluang 4.3. Perakitan teknologi 5. Menggali data 5.1. Penggalian informasi Katam awal musim hujan dan kemarau 5.2. Penggalian informasi pola tanam 6. Mengolah lahan 6.1. Penyiapan alat 6.2. Pengolahan lahan/TOT 7. Menyiapkan 7.1. Penggalian informasi Benih tentang varietas 7.2. Penggalian informasi seleksi benih dan seed treatment 8. Melakukan 8.1. Persemaian penanaman 8.2. Penggalian informasi tentang system tanam 8.3. Penyiapan alat tanam 8.4. Penanaman 9. Melakukan 9.1. Penentuan dosis Pemupukan pemupukan spesifik lokasi 9.2. Penyiapan pupuk 9.3. Pemupukan 10. Melakukan 10.1. Penyiapan alat penyiangan penyiangan 10.2. Penyiangan 11. Melakukan 11.1. Penyiapan alat dan pengairan dan bahan pemeliharaan 11.2.Pembuatan saluran jaringan irigasi irigasi dan drainase 11.3. Pemeliharaan jaringan irigasi tersier 12. Melakukan 12.1. Pengamatan OPT pengendalian 12.2. Penyiapan bahan OPT pengendalian 12.3. Pengambilan keputusan dan eksekusi
32
TUJUAN UTAMA
N o
TUGAS BABINSA
1 Anjangsana ke masyarakat : Mengenal potensi jagung
FUNGSI KUNCI
UNIT KOMPETENSI Mengidentifikasi potensi jagung
FUNGSI UTAMA
FUNGSI DASAR (SKK) 13. Melakukan Panen dan pasca panen
Melakukan teknik fasilitasi
KRITERIA UNJUK KERJA
Mengidentifikasi kondisi produktifitas dan luas lahan
Kondisi produktifitas dan data luas lahan dikumpulkan dengan lengkap Peluang peningkatan produktifitas, peluang peningkatan IP dan perluasan lahan diidentifikasi dengan tepat Unsur unsur komunikasi dikuasai dengan baik Jenis jenis metode fasilitasi dikuasai denga baik Merancang kegiatan fasilitasi disusun dengan lengkap Pengertian , unsur-unsur motivasi,dan teknik memotivasi dikuasai dengan baik Petani termotivasi dalam menyusun RDK/RDKK dengan benar Saprodi jagung diidentifikasi dengan benar
Teknik komunikasi Metode fasilitasi Merancang kegiatan fasilitasi Teknik motivasi
2 Mengikuti semua kegiatan masyarakat : Mengikuti kegiatan UPSUS peningkatan produksi padi dan atau jagung dan atau kedelai
Mendampingi petani dalam penyusunan RDK/RDKK
13.1. Penyiapan alat panen dan pasca panen 13.2. Penentuan waktu panen 13.3. Pemanen 13.4. Pascapanen
ELEMEN KOMPETENSI
Mengidentifikasi peluang peningkatan produktifitas, peningkatan IP dan perluasan lahan Mendampingi penyuluh pertanian dalam melakukan LAKU
ELEMEN KOMPETENSI
Memotivasi petani dalam menyusun RDK/RDKK Menentukan jenis saprodi Jagung sesuai kebutuhan
33
INDIKATOR UNJUK KERJA Terkumpulnya kondisi produktifitas dan data luas lahan Teridentifikasinya data produktifitas, peluang peningkatan IP dan perluasan lahan
Teridentifikasinya unsur unsur komunikasi Teridentifikasinya metode metode fasilitasi Teridentifikasinya urutan kegiatan dalam melakukan fasilitasi Teridentifikasinya unsur unsur motivasi,dan teknik memotivasi
Tersusunnya RDK/RDKK berdasarkan data hasil analisis potensi wilayah Teridentifikasi saprodi jagung tepat jenis, kualitas dan kuantitas
N o
TUGAS BABINSA Melakukan pendampingan bersama penyuluh dalam Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Jagung
UNIT KOMPETENSI Merakit teknologi berdasarkan KKP
Menggali data Katam
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
INDIKATOR UNJUK KERJA
Menggali masalah budidaya
Masalah budidaya digali dengan tepat
Menggali peluang
Peluang digali dengan tepat
Merakit teknologi
Teknologi dirakit dengan tepat Informasi awal musim hujan dan kemarau digali dengan tepat
Tergalinya masalah budidayapada aspek teknis ekonomi dan SDM Tergalinya pada aspek teknis, ekonomi dan SDM Terciptanya rakitan teknologi spesifik lokasi Terkumpulnya informasi awal musim hujan dan kemarau yang bersumber dari Website KATAM Kementerian Pertanian Terkumpulnya informasi pola tanam dari Website KATAM
Menggali informasi awal musim hujan dan kemarau Menggali informasi pola tanam
Mengolah lahan
Menyiapkan alat
Melakukan olah tanah Membuat saluran irigasi dan drainase Menyiapkan Benih
Melakukan penanaman
Menggali informasi tentang varietas Menggali informasi persyaratan benih yang baik Menggali informasi tentang system tanam Menentukan jarak tanam dan penanaman
Melakukan Pemupukan
Menentukan dosis pemupukan spesifik lokasi Menyiapkan pupuk Melakukan pemupukan
34
Informasi pola tanam dikumpulkan dengan tepat Alat disediakan dengan tepat Olah tanah dilakukan dengan tepat Saluran irigasi dan drainase dibuat dengan tepat Informasi tentang varietasdigali dengan tepat Informasi persyaratan seed treatmen benih digali yang tepat Informasi tentang system tanam digali dengan tepat Jarak tanam di tentukan dengan tepat Dosis pemupukan spesifik lokasi ditentukan dengan tepat Pupuk disiapkan dengan tepat Pemupukan dilakukan dengan tepat
Tersedianya alat traktor roda 4 atau roda 2 sesuai spesifikasi dan dalam keadaan baik Terolahnya tanah secara sempurna atau TOT Saluran irigasi dan drainase tersedia sesuai kebutuhan Tergalinya informasi varietas spesifik lokasi Tergalinya informasi kelas benih, sifat fisik benih daya tumbuh dan kadar air, CVL dan seed treatment Tergalinya system tanam jagung Tergalinya teknik menentukan jarak tanam dan teknik penanaman Terlaksananya dosis pupuk spesifik lokasi dengan PUTK, BWD Tersedianya pupuk sesuai persyaratan teknis produksi pupuk organik dan anorganik Terlaksananya pemupukan tepat waktu, cara dan ekonomi
N o
TUGAS BABINSA
UNIT KOMPETENSI Melakukan penyiangan
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
Menyiapkan alat penyiangan
Alat penyiangan disiapkan dengan tepat Penyiangan dilakukan dengan tepat Kebutuhan air dihitung dengan tepat Waktu pengairan ditentukan dengan tepat Pengairan dilakukan dengan alat yang tepat Jaringan irigasi dipelihara dengan baik Pengamatan OPT dilakukan dengan tepat
Melakukan penyiangan Melakukan pengairan dan pemeliharaan jaringan irigasi
Menghitung kebutuhan air Menentukan waktu pengairan Melakukan pengairan Pemeliharaaan jaringan irigasi
Melakukan pengendalian OPT
Melakukan pengamatan OPT Menyiapkan bahan pengendalian Melakukan pengambilan keputusan dan eksekusi
Melakukan Panen dan pasca panen
Menyiapkan alat panen dan pasca panen Menentukan waktu panen
Membuat dan menyampaikan laporan hasil pendampingan
Menyusun laporan
Bahan pengendalian OPT disiapkan dengan tepat Pengambilan keputusan dan eksekusi dilakukan dengan tepat Alat panen dan pascapanen disiapkan dengan tepat Waktu panen ditentukan dengan tepat
Melakukan panen
Panen dilakukan dengan tepat
Melakukan pasca panen
Pasca panendilakukan dengan tepat Laporan disusun dengan baik dan benar
Menyusun laporan
35
INDIKATOR UNJUK KERJA Tersedianya alat mekanis dan manual Terlaksananya penyiangan dengan tepat waktu dan cara Terhitungnya kebutuhan air dengan tepat Ditentukannya waktu pengairan dengan tepat Alat pengairan teraplikasi dengan tepat Terpeliharanya jaringan irigasi Teramatinya OPT sesuai kaidah dan dihubungkan dengan kondisi agroekosistem Tersedianya bahan pengendalian meliputi pestisida nabati dan sintetik Terlaksananya pengambilan keputusan dan eksekusi dengan pertimbangan “ambang ekonomi” dan kebijakan “spot stop” Tersedianya alat panen dan pasca-panen sesuai spesifikasi dan kondisi yang baik Teridentifikasinya waktu panen dengan daun bendera, umur sesuai deskripsi, prosentase dan kemasakan Terlaksananya panen dengan system ceblokan atau kelompok Terlaksananya Pasca panensesuai standar teknis GHP Laporan disusun sesuai abdikasim
Kurikulum Diklat Teknis Jagung Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Bintara Pembina Desa No
Materi/Pokok Bahasan
A. 1.
KELOMPOK DASAR Kebijakan Pencapaian Swasembada Padi, Jagung Berkelanjutan serta Swasembada Kedelai
2.
Kebijakan Pengawalan dan Pendampingan Peningkatan Produksi Jagung
3.
Pengantar GAP dan GHP
B. 1.
KELOMPOK INTI Merakit teknologi dengan KKP
2.
Identifikasi potensi jagung
3.
Teknik fasilitasi dalam sinergi melaksanakan Laku
4.
Mendampingi petani dalam penyusunan RDK/RDKK
5.
Menggali data Katam
6.
Pengolahan lahan
Sub Pokok Bahasan
Jam Pembelajaran (@ 45 menit) Teori Praktek Jumlah
1.1. Teknis pelaksanaan 1.2. Tata kerja dan tata hubungan kerja 1.3. Pengawalan, pendampingan dan pengawasan 2.1. Optimalisasi peran penyuluh 2.2. Penguatan kelembagaan tani 2.3. Peningkatan kelembagaan swadaya/P4S 3.1. Pengertian GAP dan GHP 3.2. Prinsip GAP dan GHP 3.3. Strategi GAP dan GHP 3.4. Ruang lingkup GAP dan GHP
2
0
2
2
0
2
2
0
2
1.1. Menggali masalah budidaya 1.2. Menggali peluang 1.3. Merakit teknologi 2.1. Mengidentifikasi kondisi produktifitas dan luas lahan 2.2. Mengidentifikasi peluang peningkatan produktifitas, peningkatan IP dan perluasan lahan 3.1. Teknik komunikasi 3.2. Metode fasilitasi 3.3. Merancang kegiatan fasilitasi 3.4. Teknik motivasi 4.1. Memotivasi petani dalam Menyusun RDK/RDKK 4.2. Menentukan jenis saprodi jagung sesuai kebutuhan
1
3
4
1
2
3
1
3
4
1
3
4
5.1. Menggali informasi awal musim hujan dan kemarau 5.2. Menggali informasi pola tanam 6.1. Menyiapkan alat 6.2. Melakukan olah tanah 6.3. Pembuatan saluran irigasi dan drainase
1
2
3
1
2
3
36
No
Materi/Pokok Bahasan
7.
9.
10.
11.
12.
13.
2. 3.
7.1. Menggali informasi tentang varietas 7.2. Menggali informasi persyaratan benih yang baik 7.3. Melakukan persemaian 7.4. Menggali informasi tentang sistem tanam 8.1. Menyiapkan alat tanam Melakukan penanaman 8.2. Melakukan penanaman 9.1. Menentukan dosis Melakukan Pemupukan pemupukan spesifik lokasi 9.2. Menyiapkan pupuk 9.3. Melakukan pemupukan Melakukan 10.1.Menyiapkan alat pembunbunan pembunbunan 10.2.Melakukan pembunbunan Melakukan pengairan 11.1. Menentukan kebutuhan air dan pemeliharaan 11.2. Teknik pengairan jaringan irigasi drainase dan irigasi 11.3. Pengawalan perbaikan jaringan irigasi Melakukan pengendalian 12.1. Melakukan pengamatan OPT OPT 12.2. Menyiapkan bahan pengendalian 12.3. Melakukan pengambilan keputusan dan eksekusi Melakukan Panen dan 13.1. Menyiapkan alat panen dan pasca panen pasca panen 13.2. Menentukan waktu panen 13.3. Melakukan panen 13.4. Melakukan pasca panen KELOMPOK PENUNJANG Kontrak belajar 1.1. Tujuan berlatih 1.2. Hak dan kewajiban peserta Menyusun laporan Menyusun laporan Rencana implementasi 3.1. Menyusun kegiatan 3.2. Menentukan waktu Jumlah Menyiapkan Benih
8.
C. 1.
Sub Pokok Bahasan
Jam Pembelajaran (@ 45 menit) Teori Praktek Jumlah 1 2 3
1
1
2
1
3
4
1
1
2
1
3
4
2
3
5
1
2
3
0
2
2
1 0
1 2
2 2
21
35
56
F. Standar Kompetensi Kerja dan Kurikulum Diklat Teknis Kedelai Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Bintara Pembina Desa. Standar Kompetensi Kerja Diklat Teknis Kedelai Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Bintara Pembina Desa disusun dengan menyusun pemetaan kompetensi untuk mengidentifikasi unit-unit kompetensi. Pemetaan Kompetensi Diklat Teknis Kedelai Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Bintara Pembina Desa disusun sebagai berikut : 37
TUJUAN UTAMA Peningkatan Produksi dalam pencapaian swasembada kedelai
FUNGSI KUNCI Upaya khusus Peningkatan Produksi Kedelai
FUNGSI FUNGSI DASAR UTAMA (SKK) Pengawalan 2. Mengidentifik peningkatan asi potensi produksi kedelai kedelai
ELEMEN KOMPETENSI
1.1. Identifikasi kondisi produktifitas dan luas lahan kedelai 1.2. Identifikasi peluang peningkatan produktifitas, peningkatan IP dan perluasan lahan kedelai 2. Teknik 2.1. Memotivasi petani menyusun dalam menyusun RDK/RDKK RDK/RDKK 2.2. Penentuan jenis saprodi kedelai sesuai kebutuhan 3. Teknik fasilitasi 3.1. Teknik komunikasi 3.2. Metode fasilitasi 3.3. Merancang kegiatan fasilitasi 3.4. Teknik motivasi 4. Merakit 4.1. Penggalian masalah teknologi budidaya berdasarkan 4.2. Penggalian peluang KKP 4.3. Perakitan teknologi 5. Menggali data 5.1. Penggalian Katam informasi awal musim hujan dan kemarau 5.2. Penggalian informasi pola tanam 6. Mengolah lahan 6.1. Penyiapan alat 6.2. Pengolahan lahan/TOT 7. Menyiapkan 7.1. Penggalian Benih informasi tentang varietas 7.2. Penggalian informasi tentang persyaratan benih yang baik 7.3. Seed treatment/ rhizobium 8. Melakukan 8.1. Penggalian penanaman informasi tentang system tanam 8.2. Penyiapan alat tanam 8.3. Penentuan jarak tanam 8.4. Penanaman 9. Melakukan 9.1. Penentuan dosis Pemupukan pemupukan spesifik lokasi 9.2. Penyiapan pupuk 9.3. Pemupukan
38
TUJUAN UTAMA
FUNGSI KUNCI
FUNGSI UTAMA
FUNGSI DASAR (SKK) 10. Melakukan penyiangan
ELEMEN KOMPETENSI
10.1. Penggalian informasi tentang pentingnya penyiangan 10.2. Penyiapan alat penyiangan 10.3. Penyiangan 11. Melakukan 11.1. Penghitungan pengairan dan kebutuhan air pemeliharaan 11.2.Penentuan waktu jaringan pengairan irigasi 11.3.Pengairan 11.4. Pemeliharaan jaringan irigasi tersier 12. Melakukan 12.1. Pengamatan OPT pengendalian 12.2. Penyiapan bahan OPT pengendalian 12.3. Pengambilan keputusan dan eksekusi 13. Melakukan 13.1. Penyiapan alat Panen dan panen dan pasca pasca panen panen 13.2. Penentuan waktu panen 13.3. Panen 13.4. Pascapanen N o
TUGAS BABINSA
1 Anjangsana ke masyarakat : Mengenal potensi kedelai
UNIT KOMPETENSI Mengidentifikasi potensi kedelai
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
INDIKATOR UNJUK KERJA
Mengidentifikasi kondisi produktifitas dan luas lahan
Kondisi produktifitas dan data luas lahan dikumpulkan dengan lengkap Peluang peningkatan produktifitas, peluang peningkatan IP dan perluasan lahan diidentifikasi dengan tepat Unsur unsur komunikasi dikuasai dengan baik Jenis jenis metode fasilitasi dikuasai denga baik Merancang kegiatan fasilitasi disusun dengan lengkap
Terkumpulnya kondisi produktifitas dan data luas lahan
Mengidentifikasi peluang peningkatan produktifitas, peningkatan IP dan perluasan lahan Mendampingi penyuluh pertanian dalam melakukan LAKU
Melakukan teknik fasilitasi
Teknik komunikasi Metode fasilitasi Merancang kegiatan fasilitasi
39
Teridentifikasinya data produktifitas, peluang peningkatan IP dan perluasan lahan
Teridentifikasinya unsur unsur komunikasi Teridentifikasinya metode metode fasilitasi Teridentifikasinya urutan kegiatan dalam melakukan fasilitasi
N o
TUGAS BABINSA
UNIT KOMPETENSI
ELEMEN KOMPETENSI Teknik motivasi
2 Mengikuti semua kegiatan masyarakat : Mengikuti kegiatan UPSUS peningkatan produksi padi dan atau jagung dan atau kedelai Melakukan pendampingan bersama penyuluh dalam Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Kedelai
Mendampingi petani dalam penyusunan RDK/RDKK
Merakit teknologi berdasarkan KKP
Menggali data Katam
Mengolah lahan
Memotivasi petani dalam menyusun RDK/RDKK
Melakukan penanaman
Pengertian , unsurunsur motivasi,dan teknik memotivasi dikuasai dengan baik Petani termotivasi dalam menyusun RDK/RDKK dengan benar
Menentukan jenis saprodi kedelai sesuai kebutuhan
Saprodi kedelai diidentifikasi dengan benar
Menggali masalah budidaya
Masalah budidaya digali dengan tepat
Menggali peluang
Peluang digali dengan tepat
Merakit teknologi
Teknologi dirakit dengan tepat
Menggali informasi awal musim hujan dan kemarau
Informasi awal musim hujan dan kemarau digali dengan tepat
Menggali informasi pola tanam
Informasi pola tanam dikumpulkan dengan tepat Alat disediakan dengan tepat
Menyiapkan alat
Melakukan olah tanah
Menyiapkan Benih
KRITERIA UNJUK KERJA
Membuat saluran irigasi dan drainase Menggali informasi tentang varietas Menggali informasi persyaratan benih yang baik Melakukan teknik penyulaman
40
Olah tanah dilakukan dengan tepat Saluran irigasi dan drainase dibuat dengan tepat Informasi tentang varietasdigali dengan tepat Informasi persyaratan seed treatmen benih digali yang tepat Penyulaman dilakukan dengan tepat
INDIKATOR UNJUK KERJA Teridentifikasinya unsur unsur motivasi,dan teknik memotivasi Tersusunnya RDK/RDKK berdasarkan data hasil analisis potensi wilayah Teridentifikasi saprodi kedelai tepat jenis, kualitas dan kuantitas
Tergalinya masalah budidayapada aspek teknis ekonomi dan SDM Tergalinya pada aspek teknis, ekonomi dan SDM Terciptanya rakitan teknologi spesifik lokasi Terkumpulnya informasi awal musim hujan dan kemarau yang bersumber dari Website KATAM Kementerian Pertanian Terkumpulnya informasi pola tanam dari Website KATAM Tersedianya alat traktor roda 4 atau roda 2 sesuai spesifikasi dan dalam keadaan baik Terolahnya tanah secara sempurna atau TOT Saluran irigasi dan drainase tersedia sesuai kebutuhan Tergalinya informasi varietas spesifik lokasi Tergalinya informasi kelas benih, sifat fisik benih daya tumbuh dan kadar air, CVL dan seed treatment Terlaksananya teknik penyulaman
N o
TUGAS BABINSA
UNIT KOMPETENSI
Melakukan Pemupukan
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
INDIKATOR UNJUK KERJA
Menggali informasi tentang system tanam
Informasi tentang system tanam digali dengan tepat
Menentukan dosis pemupukan spesifik lokasi
Dosis pemupukan spesifik lokasi ditentukan dengan tepat Pupuk dan ameliorant tanah disiapkan dengan tepat Pemupukan dilakukan dengan tepat
Tergalinya teknik menentukan jarak tanam dan perhitungan populasi tanaman perhektar Terlaksananya dosis pupuk spesifik lokasi dengan PUTK
Menyiapkan pupuk dan ameliorant/pembenah tanah Melakukan pemupukan Melakukan penyiangan
Menyiapkan alat penyiangan Melakukan penyiangan
Melakukan pengairan dan pemeliharaan jaringan irigasi
Menghitung kebutuhan air Menentukan waktu pengairan Melakukan pengairan Pemeliharaaan jaringan irigasi
Melakukan pengendalian OPT
Melakukan pengamatan OPT Menyiapkan bahan pengendalian Melakukan pengambilan keputusan dan eksekusi
Melakukan Panen dan pasca panen
Menyiapkan alat panen dan pasca panen
41
Alat penyiangan disiapkan dengan tepat Penyiangan dilakukan dengan tepat Kebutuhan air dihitung dengan tepat Waktu pengairan ditentukan dengan tepat Pengairan dilakukan dengan alat yang tepat Jaringan irigasi dipelihara dengan baik Pengamatan OPT dilakukan dengan tepat Bahan pengendalian OPT disiapkan dengan tepat Pengambilan keputusan dan eksekusi dilakukan dengan tepat
Alat panen dan pascapanen disiapkan dengan tepat
Tersedianya pupuk dan ameliorant tanah sesuai persyaratan teknis Terlaksananya pemupukan tepat waktu, cara dan ekonomi Tersedianya alat mekanis dan manual Terlaksananya penyiangan dengan tepat waktu dan cara Terhitungnya kebutuhan air dengan tepat Ditentukannya waktu pengairan dengan tepat Alat pengairan teraplikasi dengan tepat Terpeliharanya jaringan irigasi Teramatinya OPT sesuai kaidah dan dihubungkan dengan kondisi agroekosistem Tersedianya bahan pengendalian meliputi pestisida nabati dan sintetik Terlaksananya pengambilan keputusan dan eksekusi dengan pertimbangan “ambang ekonomi” dan kebijakan “spot stop” Tersedianya alat panen dan pascapanen sesuai spesifikasi dan kondisi yang baik
N o
TUGAS BABINSA
Membuat dan menyampaikan laporan hasil pendampingan
UNIT KOMPETENSI
Menyusun laporan
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
INDIKATOR UNJUK KERJA
Menentukan waktu panen
Waktu panen ditentukan dengan tepat
Melakukan panen
Panen dilakukan dengan tepat
Melakukan pasca panen
Pasca panendilakukan dengan tepat Laporan disusun dengan baik dan benar
Teridentifikasinya waktu panen dengan daun bendera, umur sesuai deskripsi, prosentase dan kemasakan Terlaksananya panen dengan system ceblokan atau kelompok Terlaksananya Pasca panensesuai standar teknis GHP Laporan disusun sesuai abdikasim
Menyusun laporan
Kurikulum Diklat Teknis Kedelai Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Bintara Pembina Desa No
Materi/Pokok Bahasan
A. 1.
KELOMPOK DASAR Kebijakan Pencapaian Swasembada Berkelanjutan Padi, Jagung serta Swasembada Kedelai
2.
Kebijakan Pengawalan dan Pendampingan Peningkatan Produksi Kedelai
3.
Pengantar GAP dan GHP
B. 1.
KELOMPOK INTI Merakit teknologi dengan Kajian Kebutuhan dan Peluang
2.
Identifikasi potensi kedelai
Sub Pokok Bahasan
1.1. Teknis pelaksanaan 1.2. Tata kerja dan tata hubungan kerja 1.3. Pengawalan, pendampingan dan pengawasan 2.1. Optimalisasi peran penyuluh 2.2. Penguatan kelembagaan tani 2.3. Peningkatan kelembagaan swadaya/P4S 3.1. Pengertian GAP dan GHP 3.2. Prinsip GAP dan GHP 3.3. Strategi GAP dan GHP 3.4. Ruang lingkup GAP dan GHP 1.1. Menggali masalah budidaya 1.2. Menggali peluang 1.3. Merakit teknologi 2.1. Mengidentifikasi kondisi produktifitas dan luas lahan 2.2. Mengidentifikasi peluang peningkatan produktifitas, peningkatan IP dan perluasan lahan
42
Jam Pembelajaran (@ 45 menit) Teori Praktek Jumlah 2
0
2
2
0
2
2
0
2
2
3
5
1
2
3
No
Materi/Pokok Bahasan
3.
Melakukan Teknik fasilitasi dalam melakukan Laku
4.
Mendampingi petani dalam penyusunan RDK/RDKK
5.
Menggali data Katam
6.
Pengolahan lahan
7.
Penyiapan Benih
8.
Penanaman
9.
Pemupukan
10.
Penyiangan
11.
Pengairan
Sub Pokok Bahasan 3.1. Teknik komunikasi 3.2. Metode fasilitasi 3.3. Merancang kegiatan fasilitasi 3.4. Teknik motivasi 4.1. Memotivasi petani dalam Menyusun RDK/RDKK 4.2. Menentukan jenis saprodi kedelai sesuai kebutuhan 5.1. Menggali informasi awal musim hujan dan kemarau 5.2. Menggali informasi pola tanam 6.1. Menyiapkan alat dan mesin pertanian 6.2. Pengolahan tanah 6.3. Pemberian amelioran tanah (pengukuran pH, dan pengapuran) 6.4. Membuat saluran drainase dan saluran irigasi 7.1. Menggali informasi tentang varietas 7.2. Menggali informasi persyaratan benih yang baik 7.3. Penyiapan benih sulam 7.4. Menggali informasi tentang sistem tanam 8.1. Menyiapkan alat tanam 8.2. Menentukan jarak tanam 8.3. Melakukan penanaman 9.1. Pengenalan pupuk 9.2. Menentukan dosis pemupukan spesifik lokasi 9.3. Prosedur distribusi pupuk 10.1. Menyiapkan alat penyiangan 10.2. Melakukan penyiangan 11.1. Menghitung kebutuhan air 11.2. Menentukan waktu pengairan 11.3. Melakukan pengairan 11.4. Memelihara jaringan irigasi
43
Jam Pembelajaran (@ 45 menit) Teori Praktek Jumlah 1 3 4
1
3
4
1
2
3
1
2
3
1
1
2
1
2
3
1
3
4
1
1
2
1
2
3
No
Materi/Pokok Bahasan
12.
Pengendalian OPT
13.
Melakukan Panen dan pasca panen
C. 1. 2. 3.
Sub Pokok Bahasan 12.1. Pengamatan OPT 12.2. Penyiapan bahan pengendalian 12.3. Pengambilan keputusan dan eksekusi 13.1. Menyiapkan alat panen dan pasca panen 13.2. Menentukan waktu panen 13.3. Melakukan panen 13.4. Melakukan pasca panen
KELOMPOK PENUNJANG Kontrak belajar
1.1. Tujuan berlatih 1.2. Hak dan kewajiban peserta Menyusun laporan Menyusun laporan Rencana implementasi 3.1. Menyusun kegiatan 3.2. Menentukan waktu Jumlah
44
Jam Pembelajaran (@ 45 menit) Teori Praktek Jumlah 2 3 5
1
2
3
0
2
2
1 0
1 2
2 2
22
34
56
BAB IV MONITORING, EVALUASI, PELAPORAN, PEMBINAAN DAN PEMBIAYAAN DIKLAT A. Monitoring Kegiatan monitoring diklat dari pusat dilaksanakan oleh Pusat Pelatihan Pertanian bekerjasama dengan Eselon I Teknis yang terkait secara periodik dari persiapan sampai dengan berakhirnya pelaksanaan diklat. B. Evaluasi Penyelenggaraan Diklat Aspek evaluasi diklat meliputi: 1. Evaluasi Peserta Diklat Evaluasi peserta diklat terdiri dari evaluasi materi dan evaluasi sikap dan perilaku. a. Evaluasi Materi Tujuan : Untuk mengukur peningkatan penguasaan materi yang telah dipelajari melalui pre test dan post test Waktu : Dilakukan sebelum dan setelah proses pembelajaran pada setiap mata diklat. Sasaran : Peserta diklat Pelaksana : Diisi oleh peserta diklat Petugas Pengolah : Tim Evaluator (seksi evaluasi dan fasilitator) Bentuk Instrumen : Format LP6 Teknik Evaluasi : 1. Evaluasi hanya dilakukan pada materi kelompok inti setelah penyampaian mata diklat; 2. Setiap soal pre test/post test diberikan minimal 2 soal yang terdiri dari ranah pengetahuan ; 3. Untuk penilaian ranah keterampilan dan sikap dilakukan oleh widyaiswara dengan menggunakan skala likert (1,2,3,4,5). Sangat Menguasai diberikan nilai 5, Menguasai nilai 4, Cukup Menguasai nilai 3, Kurang Menguasai nilai 2, dan Tidak Menguasai nilai 1. Pengolahan Data : 1. Rekapitulasi hasil pre test dilakukan oleh tim evaluator (seksi evaluasi) untuk diinformasikan kepada fasilitator sebagai acuan dalam proses pembelajaran 2. Rekapitulasi hasil post test dilakukan oleh tim evaluator (seksi evaluasi) untuk diinformasikan kepada fasilitator sebagai bahan penyusunan laporan evaluasi 3. Pengukuran sikap dan keterampilan dilakukan dengan mencari nilai rata-rata skala likert (1,2,3,4,5). Analisa Data : Analisis Deskriptif Tindaklanjut : Proses pembelajaran diklat dinyatakan berhasil apabila hasil pre test dan post test meningkat dan memenuhi standar kompetensi yang dipersyaratkan minimal nilai 4. 1. Jika nilai selisih antara pre test dan post test untuk setiap materi belum mencapai nilai minimal dilakukan pengulangan selama proses diklat 2. Jika nilai kumulatif dari semua mata diklat belum mencapai nilai minimum maka ditindaklanjuti dengan bimbingan lanjutan 45
b. Evaluasi Terhadap Sikap dan Perilaku Peserta Tujuan : Untuk mengetahui dengan cepat sikap perilaku peserta diklat terhadap penerapan hasil-hasil diklat Waktu : Untuk Diklat Teknis dilakukan 3(tiga) kali selama proses diklat (awal, tengah dan akhir diklat). Sasaran : Peserta diklat Pelaksana : Diisi oleh tim evaluator Petugas Pengolah : Tim Evaluator (seksi evaluasi dan fasilitator terlatih) Bentuk Instrumen : Format LP7 Teknik Evaluasi : 1. Tim Evaluator melakukan penilaian perilaku peserta (Disiplin, motivasi, kerjasama, prakarsa, dan kepemimpinan); 2. Penilaian perilaku peserta disesuaikan dengan budaya daerah masing-masing peserta Pengolahan Data : 1. Dilakukan pembobotan untuk setiap unsur : Disiplin (40%), Motivasi (20%), Kerjasama (15%), Prakarsa (15%), Kepemimpinan (10%) 2. Rekapitulasi hasil evaluasi diserahkan kepada ketua panitia penyelenggara diklat sebagaimana Format LP7A Analisa Data : Dilakukan melalui tabulasi data dan dinyatakan dalam nilai prosentase (%) Interpretasi : Nilai >81 dinyatakan Sangat Baik Nilai 71- 80 dinyatakan Baik Nilai 61- 70 dinyatakan Cukup Nilai 51- 60 dinyatakan Kurang Nilai < 50 dinyatakan Sangat Kurang Tindaklanjut : Kepada purnawidya Diklat, diberikan surat hasil evaluasi kepada atasan atau intansi pengirim 2. Evaluasi Fasilitator Evaluasi fasilitator merupakan evaluasi terhadap Widyaiswara/Fasilitator dalam memberikan materi. Tujuan : Untuk mendapatkan input terhadap unsur-unsur kemampuan Widyaiswara/Fasilitator dari peserta dalam aspek pembelajaran Waktu : Dilakukan segera setelah Widyaiswara/ Fasilitator memberikan materi. Sasaran : Peserta diklat Pelaksana : Diisi oleh Peserta Petugas Pengolah : Tim Evaluator (seksi evaluasi) Bentuk Instrumen : Format LP8 Teknik Evaluasi : Format ini dibagikan oleh petugas kepada peserta Pengolahan Data Rekapitulasi dilakukan setiap hari dan untuk setiap materi serta hasilnya diserahkan kepada ketua panitia penyelenggara diklat sebagaimana Format LP8A Analisa Data : Analisis deskriptif Interpretasi : Nilai 5 dinyatakan Sangat Baik Nilai 4 dinyatakan Baik Nilai 3 dinyatakan Cukup Nilai 2 dinyatakan Kurang Nilai 1 dinyatakan Sangat Kurang
46
Tindaklanjut
: 1. Rekapitulasi hasil evaluasi peserta terhadap fasilitator segera disampaikan kepada yang bersangkutan setelah pembelajaran 2. Apabila Widyaiswara/Fasilitator memperoleh penilaian < 3 dari peserta maka kompetensi widyaiswara perlu ditingkatkan
3. Evaluasi Penyelenggaraan Diklat Evaluasi penyelenggaraan diklat merupakan evaluasi kepuasan peserta terhadap penyelenggaraan diklat. Tujuan : Untuk mendapatkan masukan penyempurnaan penyelenggaraan diklat berikutnya Waktu : Dilakukan sehari sebelum diklat ditutup Sasaran : Peserta Diklat Pelaksana : Diisi oleh Peserta Petugas Pengolah : Tim Evaluator (seksi evaluasi) Bentuk Instrumen : Format LP9 Teknik Evaluasi : Format ini dibagikan oleh petugas kepada peserta Pengolahan Data : 1. Untuk memperoleh penilaian kepuasan peserta menggunakan rumus : Kenyataan – Harapan = Hasil 2. Hasil negatif, menunjukkan ketidakpuasan peserta terhadap penyelenggaraan diklat 3. Rekapitulasi dilakukan sehari sebelum diklat ditutup dan hasilnya diserahkan kepada ketua panitia penyelenggara diklat sebagaimana Format LP9A sebagai bahan evaluasi penyelenggaraan pada saat penutupan diklat Analisa Data : Analisis deskriptif Interpretasi : Semakin besar selisih negatif maka semakin besar ketidakpuasan terhadap penyelenggaraan diklat Tindaklanjut : Untuk setiap aspek yang memperoleh penilaian negatif harus segera dilakukan upaya perbaikan C. Pelaporan Lembaga penyelenggara diklat wajib mengirimkan laporan pelaksanaan diklat di lengkapi dengan soft copy dan hard copy kepada Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, paling lambat 1 bulan setelah pelaksanaan diklat selesai. Pelaporan disusun dengan mengacu pada lampiran yang tertuang dalam Permentan Nomor 49 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelatihan dan Pendidikan Aparatur dan Non Aparatur. D. Pembinaan Diklat Pembinaan terhadap penyelenggaraan diklat dilakukan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian dan atasan langsung lembaga diklat daerah.
47
E. Pembiayaan Diklat Biaya diklat dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah serta sumber anggaran lain yang tidak mengikat.
48
BAB V PENUTUP 1. Petunjuk Pelaksanaan Diklat Teknis Padi, Jagung, Kedelai Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Bintara Pembina Desa dan Penyuluh Pertanian wajib dipedomani dan digunakan sebagai acuan oleh penyelenggara diklat pusat dan daerah yang terakreditasi dan penyelenggara diklat lainnya yang terklasifikasi; 2. Penyelenggara diklat berkewajiban menyusun Petunjuk Teknis Diklat Padi, Jagung, Kedelai Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Bintara Pembina Desa dan Penyuluh Pertanian; 3. Petunjuk Pelaksanaan Diklat Teknis Padi, Jagung, Kedelai Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Bintara Pembina Desa dan Penyuluh Pertanian bersifat dinamis dan dapat disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
An. MENTERI PERTANIAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN,
WINNY DIAN WIBAWA NIP 19590329 198403 1 002
49
Lampiran : Alokasi Peserta Diklat Teknis Padi, Jagung, Kedelai Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Bintara Pembina Desa NO
ASAL PESERTA
JUMLAH PESERTA
1
KODAM I/BB
1.056
2
KODAM II/SWJ
891
3
KODAM III/SLW
782
4
KODAM IV/DIP
1.224
5
KODAM V/BRW
1.122
6
KODAM VI/MLW
792
7
KODAM VII/WRB
1.258
8
KODAM IX/UDY
891
9
KODAM XII/TPR
416
10
KODAM XVI/PTM
288
11
KODAM XVII/CEN
448
12
KODAM IM
288
13
KODAM JAYA
544
TOTAL
10.000
50
Lampiran : Alokasi Peserta Diklat Teknis Padi, Jagung, Kedelai Berbasis GAP, GHP dan GMP bagi Penyuluh Pertanian
51