PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG PEMERINTAH Hasil Survei Penelitian dan Pengembangan di Sektor Pemerintah Tahun 2011
ASISTEN DEPUTI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN IPTEK KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI Tahun 2011
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG PEMERINTAH
Hasil Survei Penelitian dan Pengembangan di Sektor Pemerintah Tahun 2011
ASISTEN DEPUTI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN IPTEK KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI Tahun 2011
Penanggung Jawab : Tim Penyusun
:
Benyamin Lakitan Fajar Suprapto Dudi Hidayat Sylvia Supartiningsih Fitri Suhariyadi Anita Febriyanti
Tata Letak dan Sampul
:
Dadan Nugraha
Sambutan Deputi Bidang Kelembagaan Iptek
A
da banyak alasan perlunya dilakukan survei. Ada yang dilakukan agar dapat memahami gambaran umum tentang suatu isu tertentu, untuk memahami karakteristik suatu organisasi tertentu, untuk mendapatkan gambaran tentang apakah yang dilakukan oleh lembaga telah sesuai dengan skenario besar yang telah ditetapkan, digunakan sebagai alat pembandingan kinerja antara lembaga yang sejenis, untuk menelusuri siapa yang lebih diingini publik untuk menjadi pemimpin, atau banyak ragam alasan lainnya. Satu hal yang pasti adalah setiap survei dilakukan karena butuh informasi objektif tentang hal-hal yang belum atau masih samar diketahui. Bermula dari sebuah pertanyaan populer saat ini, yakni mengapa teknologi yang dihasilkan di Indonesia tidak banyak yang digunakan oleh industri? Dari sisi pengembang teknologi, pertanyaan ini tidak cukup spesifik tentang lembaga pengembang teknologi mana yang disasar: perguruan tinggi? Lembaga litbang kementerian? Lembaga Pemerintah NonKementerian yang tugasnya melakukan riset dan mengembangkan teknologi? atau lembaga riset non-pemerintah?
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
i
Dari sisi pengguna teknologi juga timbul pertanyaan tentang apa justifikasinya sehingga industri yang harus disasar, padahal pengguna teknologi yang lain juga penting, misalnya individu atau kelompok masyarakat awam, seperti petani, nelayan, industri rumah tangga, dan banyak pelaku sektor informal lainnya yang juga butuh teknologi. Pemerintah juga adalah pengguna teknologi, misalnya untuk teknologi hankam dan teknologi yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Semua penting memang, tapi keterbatasan sumberdaya sering memaksa semua orang untuk memilih, untuk menetapkan prioritas. Karena perguruan tinggi umumnya mengambil posisi untuk sibuk dengan riset untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan lembaga riset industri masih sulit untuk diakses informasinya (termasuk karena alasan rahasia bisnis), serta lembaga riset non-pemerintah lebih banyak fokus pada isu sosial kemanusiaan dari pada pengembangan teknologi, maka kesepakatan berakhir pada pilihan yang sangat bijak, yakni penggembang teknologi yang disasar adalah lembaga litbang pemerintah, baik yang di bawah bendera kementerian maupun yang bukan. Sekarang sisi pengguna teknologinya. Pemerintah sebagai pengguna teknologi disepakati terlalu sempit spektrum ragamnya. Industri memang penting, apalagi jika dikaitkan dengan potensi kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi, apalagi jika dikaitkan dengan niat kolektif kita untuk mewujudkan sistem inovasi. Tapi masyarakat juga penting (selain industri), malah untuk kondisi Indonesia saat ini, kontribusi kegiatan produktif masyarakat dalam bentuk kerja individual, usaha mikro, kecil, sampai menengah telah diakui perannya dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional pada saat negeri ini diterpa krisis.
ii|PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
Latar belakang ini yang menyebabkan survei difokuskan pada lembaga litbang pemerintah sebagai pengembang teknologinya. Kinerja lembaga litbang dalam skenario sistem inovasi perlu memiliki paling tidak tiga kapasitas, yakni: (1) kemampuan menjalin hubungan kemitraan, sumber pembiayaan, dan informasi kebutuhan teknologi (sourcing capacity); ( 2 ) ke m a m p u a n m e l a ks a n a ka n r i s et d a n pengembangan teknologi (R&D capacity); dan (3) kemampuan menyebarluaskan informasi hasil riset dan memasarkan teknologi yang dihasilkan (disseminating capacity). Indikasi untuk sourcing capacity lembaga litbang pada survei didasarkan atas kerjasama yang mampu dibangun, baik dengan lembaga di dalam maupun luar negeri. Untuk R&D capacity digunakan beberapa output kegiatan riset yang dihasilkan sebagai penaksirnya, termasuk jumlah publikasi dan paten yang dihasilkan. Sedangkan untuk disseminating capacity ditunjukkan oleh persentase hasil riset yang telah dimanfaatkan oleh pengguna, dalam hal ini adalah industri dan masyarakat. Jika seluruh data yang ditampilkan pada laporan hasil survei ini sesuai dengan ekspektasi anda, maka kemanfaatan survei ini berada pada titik minimal, yakni hanya sebagai justifikasi dari apa yang sudah diketahui secara umum. Akan tetapi, jika ada data yang mengejutkan anda, maka akan ada dua ekstrim kemungkinan, yakni secara signifikan telah menambah pengetahuan anda atau ada kebutuhan segera untuk memvalidasi ulang data tersebut. Di negara yang miskin data, upaya-upaya survei seperti ini perlu difasilitasi dan disemangati. Deputi Bidang Kelembagaan Iptek, Benyamin Lakitan PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
iii
Halaman ini sengaja dikosongkan
iv|PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
Kata Pengantar
P
eningkatan kemampuan Pelaku Penelitian dan Pengembangan (Litbang) menghasilkan keluaran (output) dan kemampuan mendiseminasi keluaran litbang merupakan salah satu isu publik yang mendesak dalam mendukung tercapainya penguatan Sistem Inovasi Nasional (SINas) yang berkelanjutan dan menjadi pendukung suksesnya Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Kemampuan tersebut terukur dari manfaat nyata bagi peningkatan kemandirian bangsa dan peningkatan daya saing nasional yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mengetahui kinerja kemampuan dan diseminasi litbang dari lembaga Litbang (Lemlitbang), Pada Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Riset dan Teknologi (Rakornas Kemenristek) Tahun 2010 telah menetapkan 7 (tujuh) Indikator Kinerja Lemlitbang yaitu: Publikasi Ilmiah Nasional, Publikasi Ilmiah Internasional, Paten, Layanan Jasa Teknologi, Layanan Teknologi, Lisensi dan Spin off. Selanjutnya untuk mengetahui kondisi terkini Kinerja Lembaga Litbang, maka telah dilakukan Survei Penelitian dan Pengembangan yang pertama kali di Sektor Pemerintah pada tahun
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
v
2011, untuk memperoleh data dalam kurun waktu tahun 2008 s/d 2010. Hasil survei yang diberi judul Peta Kemampuan Litbang dan Kemampuan Diseminasi Lembaga Litbang Pemerintah, merupakan upaya untuk mengantarkan pembaca pada refleksi terkini kemampuan litbang dan kemampuan diseminasi litbang di sektor pemerintah. Diharapkan hasil survei ini dapat mendorong upaya lembaga litbang dan pihak terkait, agar meningkatkan kemampuan untuk menghasilkan produk yang relevan dengan kebutuhan pengguna dan mendiseminasikannya sehingga dapat meningkatkan kontribusi pelaku litbang untuk menyediakan sistem yang kondusif untuk mendukung SINas dan MP3EI. Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kami haturkan pada seluruh Lembaga Litbang Kementerian dan Non Kementerian, atas partisipasi dan kerjasama dalam pengisian kuesioner Survei Litbang Pemerintah tahun 2011. Semoga kerjasama dapat ditingkatkan agar kualitas dari hasil survei yang diperoleh dapat lebih baik.
Jakarta, Desember 2011 Asisten Deputi Pengembangan Kelembagaan Fajar Suprapto
vi|PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
Daftar Isi Sambutan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar 1. Pendahuluan 2. Profil Responden 3. Output Lembaga Litbang Pemerintah Tahun 2008-2010 a). Publikasi Ilmiah Nasional b). Publikasi Ilmiah Internasional c). Produk Barang d). Layanan Teknologi e). Paten f). Lisensi g). Spin off 4. Kerjasama Litbang a). Kerjasama Dalam Negeri b). Kerjasama Luar Negeri 5. Inkubasi Produk 6. Integrasi Produk 7. Persepsi tentang Beberapa Aspek Pengelolaan Litbang a). Visi dan Misi Lembaga b). Tata Kelola c). Sarana dan Prasarana d). Sumber Daya Manusia e). Sumber Daya Keuangan f). Kebijakan Kementerian Riset dan Teknologi Lampiran
I v vii viii 1 3 5 5 8 10 14 15 17 17 19 19 20 21 23 25 26 27 27 29 30 30 33
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
vii
Daftar Gambar Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6. Gambar 7. Gambar 8. Gambar 9. Gambar 10. Gambar 11. Gambar 12. Gambar 13. Gambar 14. Gambar 15. Gambar 16. Gambar 17. Gambar 18. Gambar 19. Gambar 20. Gambar 21. Gambar 22. Gambar 23. Gambar 24. Gambar 25.
Komposisi Responden Publikasi Ilmiah Nasional Publikasi Ilmiah Nasional per Peneliti Publikasi Ilmiah Internasional Publikasi Ilmiah Internasional per Peneliti Produk Litbang Produk Litbang yang Sudah dan BelumTermanfaatkan Pengguna Produk Litbang Pengguna Produk Litbang per Tahun Produk Litbang Menurut Kategori Jasa Litbang Paten Hasil Litbang Paten Sederhana Hasil Litbang Paten Luar Negeri Hasil Litbang Lisensi Litbang Kerjasama Litbang Dalam Negeri Kerjasama Litbang Luar Negeri Inkubasi Produk Litbang Integrasi Produk Litbang Persepsi Negatif dalam Hal Visi dan Misi Persepsi Negatif dalam Hal Tata Kelola Persepsi Negatif dalam Hal Sarana Prasarana Persepsi Negatif dalam Hal Sumber Daya Manusia Persepsi Negatif dalam Hal Sumber Daya Keuangan Persepsi Negatif dalam Hal Kebijakan Kemenristek
viii|PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
4 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 16 17 19 20 21 23 26 27 28 29 30 31
1 Pendahuluan
P
eran lembaga litbang dalam mendukung p e m b a n g u n a n e ko n o m i s a n ga t ditentukan terutama oleh kemampuan lembaga litbang tersebut dalam menghasilkan output litbang yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pengguna, dan kemampuan dalam mendiseminasikan hasil litbang ke pihak pengguna. Dalam hal kemampuan diseminasi perlu dipahami bahwa kemampuan ini juga ditentukan oleh proses awal penentuan program litbang. Jika proses awal penentuan program litbang tidak memperhitungkan kebutuhan pengguna, maka diseminasi hasil litbang akan mengalami kesulitan. Sementara itu, dalam hal kemampuan litbang, faktor yang menentukan adalah kualitas SDM dan infrastruktur litbang, serta pola manajemen litbang. Kemampuan litbang dapat diindikasikan melalui output litbang yang meliputi publikasi, paten dan kualitas produk litbang. Dapat dipahami bahwa jika suatu lembaga litbang menghasilkan banyak publikasi ilmiah di jurnal internasional maka ia memiliki kapasitas litbang yang lebih besar daripada lembaga litbang yang menghasilkan sedikit publikasi ilmiah.
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
1
pula dengan paten. Semakin banyak suatu lembaga litbang menghasilkan paten, maka semakin besar kapasitas litbang lembaga tersebut. Lebih jauh, karena kemampuan litbang juga dipengaruhi oleh kemampuan suatu lembaga litbang dalam menjalin kerja sama litbang dengan lembaga lain, maka jumlah kerja sama juga dapat menjadi indikasi tingkat kemampuan litbang. Kemampuan diseminasi diindikasikan dengan sejauh mana hasil-hasil litbang sampai kepada dan dimanfaatkan oleh pengguna, baik melalui aransemen komersial dengan industri, maupun melalui penyebarluasaan pemanfaatan produk kepada masyarakat secara luas tanpa aspek komersial. Kemampuan ini dapat diindikasikan oleh jumlah produk yang sudah terdiseminasikan baik secara komersial maupun non-komersial. Menindaklanjuti rekomendasi Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Riset dan Teknologi 2010 di Serpong yang menekankan pentingnya memetakan tingkat kemampuan litbang dan kemampuan diseminasi dari lembaga litbang pemerintah, maka pada tahun 2011 telah dilaksanakan survei ke lembaga litbang pemerintah untuk memperoleh data terkait indikator-indikator tersebut di atas. Paparan berikut ini menguraikan data serta interpretasi terhadap data yang diperoleh.
2|PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
2 Profil Responden
R
esponden Survei Litbang di Sektor Pemerintah Tahun 2011 meliputi Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi 1 , Lembaga Pemerintah Kementerian (LPK), Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP/Balitbangda) dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda). Dengan metode sensus, sebanyak 365 kuesioner didistribusikan untuk mendapatkan realita kondisi terkini dari hasil output lembaga litbang pemerintah. Sebanyak 250 kuesioner tervalidasi dan dapat dianalisis lebih lanjut. Sebaran 250 responden dari tiap lembaga terlihat dalam Gambar 1 :
1
Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi yaitu Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Badan Standardisasi Nasional (BSN), Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
3
Kementerian Pertanian teridentifikasi memiliki responden unit litbang terbanyak sejumlah 58 respoden (23,2%), BPPT 29 responden (11,6%), Kementerian Perindustrian 22 responden (8%), dan LIPI 17 responden (6,8%).
LAPAN
1
Bakosurtanal
1
BSN
1
Kementerian Perdagangan
1
Kementerian Pendidikan Nasional
1
Kementerian Luar Negeri
1
Kementerian Koperasi dan UKM
2
Kementerian Hukum dan HAM
2
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
2
Kementerian Sosial
3
Kementerian Agama
3
Kementerian ESDM
4
Kementerian Pertahanan
4
Kementerian Perhubungan
5
Kementerian Komunikasi dan …
7
Bappeda
8
Kementerian Kesehatan
8
Kementerian Kelautan dan Perikanan
9
Kementerian Pekerjaan Umum
9
BATAN
11
Kementerian Kehutanan
13
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Balitbangda
13 15
LIPI
17
Kementerian Perindustrian
22
BPPT
29
Kementerian Pertanian
58 0
10
20
30
Gambar 1. Komposisi Responden
4|PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
40
50
60
70
3 Output Lembaga Litbang Pemerintah Tahun 2008-2010
P
ada kesempatan Rakornas Kementerian Riset dan Teknologi Tahun 2010, telah ditetapkan 7 (Tujuh) Rekomendasi Indikator Kinerja lembaga Litbang yaitu : publikasi ilmiah nasional, publikasi ilmiah internasional, pelayanan teknologi (produk litbang), pelayanan jasa teknologi (jasa litbang), paten, lisensi, dan spin off. Hasil output litbang yang teridentifikasi berdasarkan hasil survei yang meliputi : a)
Publikasi Ilmiah Nasional Indikator Publikasi Ilmiah Nasional adalah jumlah artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal nasional terakreditasi LIPI maupun DIKTI selama tahun 2008-2010. Hasil p u b l i ka s i n a s i o n a l l e m b a ga l i t b a n g pemerintah adalah sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2. Dalam kurun waktu 2008-2010, sebanyak 4190 makalah ilmiah telah dipublikasikan lembaga litbang pemerintah. Kementerian Pertanian menghasilkan jumlah publikasi terbesar dengan jumlah makalah sebanyak
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
5
927 makalah (22,1%). Menyusul kemudian LIPI sebanyak 704 makalah (16,8%), Kementerian Kehutanan sebanyak 381 makalah (0,9%), Kementerian ESDM 327 makalah (7,8%), BATAN sebanyak 320 makalah (7,6%) dan Kementerian Perindustrian sebanyak 248 makalah (5,9%).
LIPI LAPAN Kementerian Sosial Kementerian Pertanian Kementerian Perindustrian Kementerian Perhubungan Kementerian Perdagangan Kementerian Pekerjaan Umum Kementerian Komunikasi dan Informatika Kementerian Kesehatan Kementerian Kelautan dan Perikanan Kementerian Kehutanan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Kementerian Hukum dan HAM Kementerian ESDM Kementerian Agama BSN BPPT BATAN Bappeda Balitbangda Bakosurtanal
704 12 48 927 248 209 4 104 127 122 267 381 82 1 327 29 8 233 320 6 4 27 0
100
200
Gambar 2. Publikasi Ilmiah Nasional Tahun 2008-2010
Namun jika dilihat dari jumlah publikasi nasional per peneliti, maka urutan di atas berubah secara signifikan. Sebagaimana d i p e r l i h at ka n d a l a m G a m b a r 3 , Kementerian Komunikasi dan Informasi dan Kementerian Perhubungan memiliki jumlah publikasi nasional per peneliti 6|PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
300
400
500
600
700
800
900 1000
yang paling besar; masing-masing 1,44 dan 1,42 publikasi per peneliti selama kurun 2008-2010. Kementerian pertanian yang memiliki jumlah publikasi terbanyak, menghasilkan 0,39 publikasi
LIPI
0.54
LAPAN
0.24
Kementerian Sosial
0.52
Kementerian Pertanian
0.39
Kementerian Perindustrian
0.46
Kementerian Perhubungan
1.42
Kementerian Perdagangan
0.17
Kementerian Pekerjaan Umum
0.26
Kementerian Komunikasi dan …
1.44
Kementerian Kesehatan
0.44
Kementerian Kelautan dan Perikanan
0.81
Kementerian Kehutanan
1.06
Kementerian Kebudayaan dan … Kementerian Hukum dan HAM
0.47 0.03
Kementerian ESDM
0.58
Kementerian Agama
0.37
BSN
0.73
BPPT
0.16
BATAN
0.45
Bappeda
0.17
Balitbangda
0.02
Bakosurtanal
0.71 0
0.2 0.4 0.6 0.8
1
1.2 1.4 1.6
Gambar 3. Publikasi Ilmiah Nasional Per Peneliti Tahun 2008-2010
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
7
a) Publikasi Ilmiah Internasional Hasil output publikasi internasional teridentifikasi dari jumlah makalah ilmiah yang dipublikasikan di jurnal internasional selama tahun 2008-2010. Publikasi internasional ini tidak termasuk publikasi yang dihasilkan selama menempuh pendidikan doktoral atau master di luar negeri. Selama kurun 2008-2010, terdapat 447 makalah ilmiah yang dipublikasi di jurnal internasional. LIPI menghasilkan publikasi internasional tertinggi dibandingkan lemlitbang lainya, yakni 236 makalah (52,7%). Jumlah terbanyak berikutnya dihasilkan oleh Kementerian Pertanian sebanyak 84 makalah (18,8%), dan BPPT sebanyak 44 makalah (9,8%). LIPI
236
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
1
Kementerian Pertanian
84
Kementerian Perindustrian
4
Kementerian Perhubungan
1
Kementerian Pekerjaan Umum
3
Kementerian Kesehatan
4
Kementerian Kelautan dan Perikanan
7
Kementerian Kehutanan
9
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata
19
Kementerian ESDM
2
BPPT
44
BATAN
29
Bakosurtanal
4 0
50
100
Gambar 4. Publikasi Ilmiah Internasional Tahun 2008-2010
8|PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
150
200
250
Dalam hal jumlah publikasi internasional per peneliti, LIPI tetap memiliki jumlah tertinggi dengan 0,18 publikasi internasional per peneliti. Kementerian Pertanian menghasilkan 0,04 publikasi internasional per peneliti. Namun angka tertinggi yang dihasilkan LIPI (0,18), jika dibandingkan dengan rata-rata jumlah publikasi per peneliti di lembaga litbang di luar negeri masih sangat kecil. Di beberapa lembaga litbang di luar negeri, para peneliti dituntut untuk menghasilkan minimal 2-3 publikasi di jurnal internasional dalam kurun waktu tiga tahun.
0.18
LIPI Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kementerian Pertanian Kementerian Perindustrian Kementerian Perhubungan Kementerian Pekerjaan Umum Kementerian Kesehatan Kementerian Kelautan dan Perikanan Kementerian Kehutanan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Kementerian ESDM BPPT BATAN Bakosurtanal
0.02 0.04 0.01 0.01 0.01 0.01 0.02 0.03 0.11 0.00 0.03 0.04 0.11
0.00
0.05
0.10
0.15
0.20
Gambar 5. Publikasi Ilmiah Internasional Per Peneliti Tahun 2008-2010
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
9
c) Produk Barang Total produk yang dihasilkan lembaga litbang dalam kurun waktu 2008-2010 sebanyak 259 produk yang bersumber dari 96 lembaga litbang (38,4%) dari total responden 250 lembaga litbang. Hasil tersebut tersebar di beberapa lembaga terlihat pada Gambar 6.
LIPI
16
Kementerian Sosial
4
Kementerian Pertanian
111
Kementerian Perindustrian
31
Kementerian Pekerjaan Umum Kementerian Kesehatan
9 2
Kementerian Kelautan dan Perikanan
14
Kementerian Kehutanan
5
Kementerian ESDM
2
Kementerian Agama
1
BPPT
41
BATAN
18
Bappeda
2
Balitbangda
3
Gambar 6. Produk Litbang Tahun 2008-2010
Gambar 6 menunjukkan bahwa Kementerian Pertanian menghasilkan produk sebanyak 111 (42,8%), BPPT 41 (15,8%) produk dan Kementerian Perindustrian sebanyak 31 produk (11,9%). Berdasarkan hasil survei, beberapa produk yang dihasilkan lembaga litbang sudah terkomersialisasikan. Yang dimaksud dengan produk litbang yang sudah dikomersialisasikan
10|PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
pada survei ini adalah produk litbang yang telah diproduksi dan digunakan secara masal ke banyak pengguna, baik melalui aransemen komersial maupun tidak. Data jumlah produk yang terkomersialisasi (termanfaatkan) tersaji pada Gambar 7.
Belum Termanfaatkan: 92 (36%)
Sudah Termanfaatkan: 167 (64%)
Gambar 7. Produk Litbang yang sudah dan belum termanfaatkan Tahun 2008-2010
Gambar 7 menunjukkan hasil litbang yang telah terkomersialisasi cukup besar, yakni 64%. Namun perlu dicatat, bahwa sebagian besar produk litbang yang terkomersialisasi atau terdiseminasi adalah produk yang digunakan oleh masyarakat, dan sebagian besar adalah produk komoditas pertanian seperti varitas padi atau tanaman lainnya dan alat atau teknik produksi makanan olahan. Patut diduga bahwa produk tersebut didiseminasikan secara non-komersial. Sementara itu, pengguna dari industri hanya 21% (Lihat Gambar 8). PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
11
Pemerintah 8 (5%)
Industri 35 (21%)
Masyarakat 124 (74%)
Gambar 8. Pengguna Produk Litbang Tahun 2008-2010
Selama tahun 2008-2010, pengguna produk litbang terkomersialisasi (termanfaatkan) teridentifikasi disajikan pada Gambar 10 :
60 49
48
50 40
INDUSTRI
27
30 21
MASYARAKAT
20
PEMERINTAH 7
10
7 3
2
3
0 2008
2009
Gambar 8. Pengguna Produk Litbang per Tahun Tahun 2008-2010
12|PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
2010
Pemerintah selaku pengguna produk litbang teridentifikasi memanfaatkan produk litbang yakni 2 produk pada tahun 2008, 3 produk pada tahun 2009 dan 3 produk pada tahun 2010. Jumlah produk litbang yang digunakan oleh masyarakat 48 produk pada tahun 2008, 27 produk pada tahun 2009 dan 49 produk 2010. Pada sektor industri, terjadi trend penurunan penggunaan produk litbang terlihat yakni 21 produk pada tahun 2008, dan hanya 7 produk litbang yang digunakan industri pada tahun 2009 dan 2010. Jenis Produk yang sudah termanfaatkan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori seperti terlihat dalam Gambar 10. Sebagian besar produk terkomersialisasi (71%) adalah produk pertanian: benih tanaman (37%), alat pertanian (16%), produk pertanian seperti pupuk kompos (10%), makanan dan minuman olahan (8%). Data : 2 (1%) Metode : 2 (1%) Buku / Hak Cipta : 8 (5%)
Rancang Bangun : 1 (1%) Software : 2 (1%)
Material / Bahan : 11 (7%) Produk Manufaktur : 4 (2%) Benih Tanaman : 62 (37%) Produk Pertanian : 16 (10%)
Instalasi /Sistem : 3 (2%) Makanan dan Minuman Olahan : 14 (8%) Alat Pertanian : 27 (16%) Mesin Industri : 15 (9%)
Gambar 10. Produk Litbang menurut Kategori
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
13
d) Layanan Teknologi Gambar 11 menunjukkan bahwa beberapa lembaga Litbang telah memberikan jasa litbang yang cukup banyak. Kementerian Pertanian (59 jasa litbang), BPPT (53), LIPI (35), BATAN (15) dan Kementerian Perindustrian (13) adalah lima besar lembaga yang telah memberikan layanan jasa litbang selama tahun 2008-2010. Kelima lembaga ini juga merupakan lima lembaga yang paling banyak menghasilkan produk litbang dibanding lembaga lainnya.
LIPI
35
LAPAN
2
Kementerian Sosial
4
Kementerian Pertanian
59
Kementerian Perindustrian
13
Kementerian Pendidikan Nasional
3
Kementerian Pekerjaan Umum
11
Kementerian Komunikasi dan Informatika
1
Kementerian Kesehatan
2
Kementerian Kelautan dan Perikanan
6
Kementerian Kehutanan
9
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata
2
Kementerian ESDM
5
Kementerian Agama
1
BPPT
53
BATAN
15 0
10
Gambar 11. Jasa Litbang Tahun 2008-2010
14|PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
20
30
40
50
60
70
e) Paten Output litbang berikutnya adalah Paten. Berdasarkan hasil survei, selama kurun 2008-2010 paten yang diusulkan berjumlah 182 usulan. LPNK yang terdiri dari LIPI, BPPT dan Batan menghasilkan 90 usulan paten dan LPK menghasilkan 92 usulan paten. Lima besar pengusul paten terbanyak yaitu Kementerian Pertanian dengan 67 usulan paten, LIPI 46 usulan paten, BPPT 27 usulan paten, BATAN 17 usulan paten, dan Kementerian Perindustrian 16 usulan paten.
80
70
67
60
USULAN PATEN DISETUJUI TERKOMERSIALISASI
50
40
30
46
27
26
24 20
17
16
15
11 10 4 0
0
0
BATAN
BPPT
6 3
2
3 0
KEMENTERIAN ESDM
3 0
0
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
0
0
3
1
KEMENTERIAN KEMENTERIAN KEMENTERIAN PEKERJAAN PERINDUSTRIAN PERTANIAN UMUM
LIPI
Gambar 12. Paten Hasil Litbang Tahun 2008-2010
Selain output litbang berbentuk paten, terdapat output kegiatan litbang yang berbentuk paten sederhana. BATAN, BPPT dan LIPI menghasilkan usulan paten sederhana berjumlah 29 dan LPK menghasilkan usulan paten berjumlah 63 usulan. Sepanjang tahun 2008-2010, paten sederhana yang berhasil disetujui berjumlah 43 buah. PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
15
LIPI
3 3
KEMENTERIAN PERTANIAN
10 4
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
16
1 1
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
0 0
KEMENTERIAN KESEHATAN
0 0
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
0
KEMENTERIAN KEHUTANAN
0
KEMENTERIAN ESDM
0
6
1
3
TERKOMERSIALISASI DISETUJUI
2 2
USULAN PATEN SEDERAHANA 6
1
19
2 4
BPPT 0 0
BATAN
30
0
14
15
4
5
10
15
20
25
30
Gambar 13. Paten Sederhana Hasil Litbang Tahun 2008-2010
Dari 250 responden, selama tahun 2008-2010, paten lemlitbang yang berhasil dipatenkan di luar negeri berjumlah 23 buah. Kementerian Pertanian menghasilkan paten di luar negeri terbanyak dengan jumlah 11 buah, diikuti oleh BPPT sebanyak 7 buah paten, Kementerian Kelautan dan Perikanan 3 buah dan BATAN 2 buah.
BATAN: 2 an Kementeri nan: dan Perika an ut la Ke 3
BPPT: 7
Gambar 14. Paten Luar Negeri Hasil Litbang Tahun 2008-2010
16|PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
terian Kemen n: 11 ia n ta Per
f) Lisensi
11
Lisensi yang dihasilkan oleh lembaga litbang sepanjang tahun 2008-2010 berjumlah 14 buah lisensi. Jumlah tersebut dihasilkan oleh LPK 12 lisensi dan LPNK 1 (satu) buah lisensi. Kementerian Pertanian mendominasi lisensi litbang sebanyak 11 lisensi. Kemenkes dan BPPT hanya menghasilkan 1 (satu) buah lisensi dalam kurun waktu tahun 2008-2010.
1 1 KEMENTERIAN PERTANIAN KEMENTERIAN KESEHATAN BPPT
Gambar 15. Lisenasi Litbang Tahun 2008-2010
g) Spin-off Spin-off adalah pendirian perusahaan baru yang independen dari lembaga litbang. Perusahaan spin-off dibentuk untuk dapat memproduksi dan memasarkan output litbang yang berpotensi tinggi di pasar. Berdasarkan hasil survei, beberapa lemlitbang seperti Balai Besar Tekstil Kementerian Perindustrian, Balai Inkubator BPPT, Pusat Teknologi Bahan Bakar Nukli BATAN dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur menyatakan memiliki spin-off. Namun
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
17
berdasarkan klarifikasi lapangan, terdapat persepsi dan intepretasi yang berbeda mengenai spin off. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa sepanjang tahun 2008-2010 tidak terjadi spin-off pada lemlitbang.
18|PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
4 Kerjasama Litbang
K
erjasama litbang merupakan Kerjasama yang dilakukan berupa kerjasama kegiatan litbang atau kerjasama yang terkait litbang, seperti : kerjasama dalam penguatan kapasitas litbang, diseminasi litbang dan penguatan kapasitas Iptek sistem produksi. Kerjasama ini dilakukan dengan unit litbang lain dalam satu lembaga dan atau dengan lembaga yang berbeda baik kerjasama dalam negeri maupun kerjasama luar negeri. a) Kerjasama Dalam Negeri LIPI LAPAN Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kementerian Sosial Kementerian Pertanian Kementerian Pertahanan Kementerian Perindustrian Kementerian Perhubungan Kementerian Perdagangan Kementerian Pendidikan Nasional Kementerian Pekerjaan Umum Kementerian Luar Negeri Kementerian Koperasi dan UKM Kementerian Komunikasi dan Informatika Kementerian Kesehatan Kementerian Kelautan dan Perikanan Kementerian Kehutanan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Kementerian Hukum dan HAM Kementerian ESDM Kementerian Agama BSN BPPT BATAN Bappeda Balitbangda Bakosurtanal
119 4 3 1 513 5 108 5 2 2 79 6 3 5 62 33 21 33 1 67 54 3 93 59
Gambar 16. Kerjasama Litbang Dalam Negeri Tahun 2008-2010
9 78 5 0
100
200
300
400
500
600
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
19
Gambar 16 memperlihatkan bahwa LPNK melakukan kerjasama penelitian sebanyak 283 jenis kegiatan kerjasama penelitian, BPP (Balitbangda)/Bappeda sebanyak 87 jenis kegiatan kerjasama penelitian dan LPK sebanyak 1.005 jenis kegiatan kerjasama penelitian. b) Kerjasama Luar Negeri Kerjasama luar negeri litbang juga dilakukan oleh beberapa unit litbang di sektor pemerintah. Jumlah kerjasama luar negeri Kementerian Pertanian dipandang cukup banyak dibandingkan dengan lembaga litbang lainya, yakni sebanyak 106 jenis kegiatan penelitian yang bekerjasama dengan pihak luar/asing.
LIPI LAPAN Kementerian Pertanian Kementerian Perindustrian Kementerian Pendidikan Nasional Kementerian Pekerjaan Umum Kementerian Luar Negeri Kementerian Komunikasi dan Informatika Kementerian Kesehatan Kementerian Kelautan dan Perikanan Kementerian Kehutanan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Kementerian Hukum dan HAM Kementerian ESDM BSN BPPT BATAN Bakosurtanal
53 4 106 25 2 3 3 1 16 16 15 6 1 4 1 26 20 3 0
20
Gambar 17. Kerjasama Litbang Luar Negeri Tahun 2008-2010
20|PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
40
60
80
100
120
5 Inkubasi Produk
S
ebanyak 44 jenis inkubasi produk dilakukan oleh lembaga litbang selama tahun 20082010. Kementerian Pertanian melakukan inkubasi 11 produk, BPPT 9 produk dan Kementerian Perindustrian sebanyak 8 produk.
LIPI
2
Kementerian Pertanian
11
Kementerian Perindustrian
8
Kementerian Pekerjaan Umum
4
Kementerian Kesehatan
1
Kementerian Kelautan dan Perikanan
5
Kementerian ESDM
1
BPPT
9
BATAN
1
Balitbangda
2 0
2
4
6
8
10
12
Gambar 18. Inkubasi Produk Litbang Tahun 2008-2010
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
21
Halaman ini sengaja dikosongkan
22|PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
6 Integrasi Produk
I
ntegrasi produk adalah penyatuan beberapa produk litbang sehingga menjadi produk baru yang lebih inovatif dan memberikan nilai tambah ekonomi yang lebih tinggi. Selama tahun 2008-2010, telah dilakukan 33 integrasi produk litbang dilakukan oleh Kementerian Pertanian, 19 integrasi produk litbang oleh BPPT dan 14 integrasi produk litbang oleh Kementerian Perindustrian. LIPI
7
Kementerian Pertanian
33
Kementerian Perindustrian
14
Kementerian Pekerjaan Umum
6
Kementerian Kelautan dan Perikanan
3
Kementerian Kehutanan
7
Kementerian ESDM
6
BPPT
19
BATAN
1 0
5
10
15
20
25
30
35
Gambar 19. Integrasi Produk Litbang Tahun 2008-2010
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
23
Halaman ini sengaja dikosongkan
24|PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
7 Persepsi Lembaga Litbang tentang Beberapa Aspek Pengelolaan Litbang
S
urvei Litbang 2011 juga telah mencoba menggali persepsi responden tentang beberapa aspek yang berperan penting dalam mempengaruhi pengelolaan dan kinerja lembaga litbang diantaranya: Visi Misi, Tata Kelola, Sumber Daya Manusia (SDM), Sarana dan Prasarana, Sumberdaya Keuangan dan Kebijakan Riset dan Teknologi. Meskipun disadari bahwa persepsi dari satu responden dari setiap unit litbang tidak akan mencerminkan realita persepsi yang ada dalam unit litbang, namun data persepsi ini dapat memberikan indikasi awal tentang aspek yang ditanyakan. Persepsi ini digali bersumber dari 204 (81,6%) dari 250 responden tervalidasi. Upaya ini dilakukan dengan meminta responden untuk memberikan skor terhadap pernyataan positif dalam kuesioner. Skor mengindikasikan tingkat persetujuan responden terhadap pernyataan tersebut dengan skala 1-5. Makna dari skala adalah sebagai berikut: 5 = sangat setuju; 4 = Setuju; 3 = Ragu-ragu; 2 = Tidak setuju; 1 = Sangat tidak setuju. Skor “3” ke bawah mengindikasikan persepsi responden yang negatif
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
25
terhadap pernyataan, dan karenanya mengindikasikan adanya “masalah” dalam hal yang dipertanyakan dalam kuesioner. Tingkat keseriusan permasalahan yang perlu m e n d a p at p e r h at i a n d i te ta p ka n d e n ga n menetapkan ambang 30%; artinya, jika 30% dari responden menjawab negatif (skor “3” ke bawah) maka permasalahan tersebut perlu mendapat perhatian. Penetapan ambang sebesar 30% adalah sembarang. Sebagian pihak mungkin menganggap bahwa jika 20% responden menyatakan masalah, maka masalah tersebut patut mendapat perhatian. a) Visi dan Misi Lembaga Gambar 20 menunjukkan bahwa hanya dalam hal “Keselerasan volume kegiatan dengan kemampuan”, lebih dari 30% responden di LPNK mengindikasikan masih terdapat masalah.
Program unit kerja telah mendukung program prioritas
Telah merumuskan program strategis masa depan
Keselarasan volume kegiatan dengan Kemampuan
Keselarasan visi dan misi dalam action plan
Pemahaman visi dan misi
9%
LPK
10%
LPNK
6%
LPK
9%
LPNK
20%
LPK
30%
LPNK LPK
3% 6%
LPNK
11%
LPK
12%
LPNK
Pemahaman tupoksi oleh seluruh anggota organisasi
LPK LPNK
4% 6%
26|PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
Gambar 20. Persepsi Negatif dalam Hal Visi dan Misi
b) Tata Kelola Dalam hal tata kelola juga hanya di LPNK terdapat 31% dan 31% dari responden yang menjawab negatif dalam dua hal: “Penerapan sistem kepuasan pelanggan” dan “Keberadaan unit khusus pemasaran produk”.
13%
SOP telah dilaksanakan LPK dalam setiap pelaksanaan kegiatan LPNK
18%
LPK
5%
Telah melaksanakan sistem akuntabilitas LPNK
12% 14%
LPK
Telah memiliki sistem penjaminan mutu LPNK LPK
Telah melakukan monitoring secara periodik terhadap capaian kinerja LPNK
19% 1% 5% 19%
Penerapan sistem LPK kepuasan pelanggan LPNK
31%
LPK
Akses stakeholders thd informasi ttg aktivitas dan luaran litbang LPNK
18% 25%
Keberadaan LPK unit khusus pemesanan produk LPNK Sistem monev dilakukan secara baik
LPK
21% 31% 4% 12%
LPNK
Gambar 21. Persepsi Negatif Dalam Hal Tata Kelola
c) Sarana dan Prasarana Dalam hal sarana dan prasarana, masih terdapat banyak unit litbang yang menyatakan negatif. Dalam hal “Sudah memiliki peralatan lengkap untuk menyeselaikan kegiatan litbang”, baik di LPNK maupun di LPK terdapat lebih dari 30% responden yang menyatakan negatif.
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
27
Sejumlah 53% responden di LPNK dan 43% responden di LPK menyatakan bahwa kelengkapan peralatan masih merupakan masalah. Sementara itu, dalam hal “Kondisi dana pemeliharaan fasilitas”, 67% responden di LPNK menyatakan masih bermasalah. Di LPNK, 30% menyatakan masih memiliki masalah dalam hal dana pemeliharaan fasilitas.
23%
Dukungan tenaga LPK personil untuk optimalisasi sarpras LPNK
32%
Kalibrasi dan LPK pemutakhiran peralatan secara periodik LPNK
27% 42% 28%
LPK
Kesesuaian peralatan dengan kebutuhan LPNK Prosedur pencatatan penggunaan peralatan
38%
LPK
17%
LPNK
24% 30%
LPK
Kondisi dana pemeliharaan fasilitas LPNK Prosedur pemeliharaan LPK peralatan telah berjalan secara baik LPNK
67% 13% 25%
Sudah memiliki peralatan LPK yang lengkap untuk kegiatan litbang LPNK LPK
Tingkat pemanfaatan fasilitas litbang LPNK yang ada
43% 53% 10% 18%
Gambar 22. Persepsi Negatif dalam Hal Sarana dan Prasarana Litbang
Indikasi permasalahan juga ditemukan dalam dua hal lainnya: “Kesesuaian peralatan dengan kebutuhan” dan “Kalibrasi dan pemutakhiran peralatan secara
28|PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
periodik”. Terutama di LPNK, dalam kedua hal ini, secara berurutan terdapat 38% dan 42% responden yang menyatakan masih adanya permasalahan dalam pengelolaan lembaga litbang. d) Sumber Daya Manusia Dalam aspek SDM, baik di LPNK maupun di LPK, terdapat indikasi masalah dalam dua hal: “Kesesuaian kuantitas SDM dengan beban kerja unit kerja” dan “Kualifikasi dan kompetensi SDM”. Dalam hal kesesuaian kuantitas SDM dengan beban kerja, sejumlah 32% responden di LPNK dan 34% responden di LPK menyatakan masih bermasalah. Sementara itu, dalam hal kualifikasi dan kompetensi SDM lebih banyak lagi responden yang menyatakan masalah; 42% responden di LPNK dan 43% responden di LPK m e nyata ka n p e r m a s a l a h a n d a l a m h a l kompetensi.
Kesesuaian kuantitas SDM dengan beban kerja unit kerja Kualifikasi dan kompetensi SDM sudah memadai
Peningkatan kualitas SDM telah dilakukan dengan baik
34%
LPK
32%
LPNK LPK
43%
LPNK
42%
LPK
11%
LPNK
22%
Gambar 23. Persepsi Negatif Dalam Hal Sumber Daya Manusia
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
29
e) Sumber Daya Keuangan Dalam aspek sumber daya keuangan, terdapat perbedaan respon yang cukup besar antara responden LPNK dengan responden LPK di ketiga hal dalam aspek ini. Ketiga hal tersebut adalah “Kesesuaian distribusi alokasi anggaran dengan program yang direncanakan”, perencanaan dan target” dan “Hambatan dalam memperoleh dana litbang dari hasil kerjasama”. Permasalahan di ketiga hal ini masih dikemukakan oleh responden dari LPNK. Secara berurutan, 36%; 36% dan 35% dari responden di LPNK menyatakan adanya permasalahan di ketiga hal.
Hambatan dalam memperoleh dana litbang dari hasil kerjasama Kesesuaian sumberdaya keuangan dengan perencanaan dan target
Kesesuaian distribusi alokasi anggaran dengan program yg direncanakan
22%
LPK
35%
LPNK 19%
LPK
36%
LPNK LPK
17%
LPNK
Gambar 24. Persepsi Negatif dalam Hal Sumber Daya Keuangan
f)
Kebijakan Kementerian Riset dan Teknologi Dalam aspek kebijakan, indikasi permasalahan terdapat dalam hal “Dukungan kebijakan Menristek bagi pengembangan kelembagaan”. Sejumlah 47% responden di LPNK
30|PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
36%
34% responden di LPK menyatakan masih adanya permasalahan dalam hal dukungan kebijakan.
Dukungan kebijakan Menristek bagi pengembangan kelembagaan Kondisi dan arah pengembangan program telah sesuai UU 18/2002
Program prioritas telah tertuang dalam peta jalan
LPK
34%
LPNK
47%
LPK
21%
LPNK
28%
LPK
10%
LPNK
10%
Gambar 25. Persepsi Negatif Dalam Hal Kebijakan Kementerian Ristek
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
31
Halaman ini sengaja dikosongkan
32|PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
Lampiran
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
33
RAHASIA
KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI
SURVEI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DI SEKTOR PEMERINTAH
KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI
lampiran
2011
34 | PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
Pertanyaan di bawah ini disarikan dari Kuesioner “Survei Penelitian dan Pengembangan di Sektor Pemerintah Tahun 2011”. Pertanyaan yang tercantum di bawah ini merupakan pertanyaan yang berkaitan dengan 7 (tujuh) indikator Kinerja Lembaga Litbang, rekomendasi Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Riset dan Teknologi Tahun 2010 dan pertanyaan mengenai kerjasaman Litbang.
Kuesioner Bagian A Berikut adalah pertanyaan mengenai kondisi litbang di unit kerja Saudara. Berilah tanda check (a) pada pilihan Ya/Tidak atau Ada/Tidak Ada, serta isilah kolom atau tabel yang disediakan dengan data yang sesuai dengan kondisi nyata pada unit kerja Saudara. Apabila diperlukan, Saudara dapat memberikan lembar tambahan, atau dituliskan pada bagian kuesioner yang kosong. Penjelasan dari masing-masing pertanyaan dapat dilihat pada bagian PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER.
I. Keluaran Litbang dan Kinerja litbang selama tahun 2008-2010 1. Adakah makalah ilmiah dari peneliti di unit kerja Saudara yang dipublikasikan di jurnal nasional terakreditrasi LIPI maupun DIKTI selama tahun 2008-2010?
Ada (Mohon isi tabel di bawah ini) Tidak Ada
Nama Jurnal
Kode Bidang Penelitian
2. Adakah makalah ilmiah dari peneliti di unit kerja Saudara yang dipublikasikan di jurnal internasional selama tahun 2008-2010 (tiga tahun terakhir)? Mohon diperhatikan bahwa publikasi yang dihasilkan selama menempuh pendidikan doktoral atau master tidak termasuk dalam publikasi yang dimaksud dalam kuesioner ini.
Tahun Terbit
Jumlah
Ada (Mohon isi tabel di bawah ini) Tidak Ada
Sebutkan Nama lengkap peneliti di unit kerja Saudara yang makalah ilmiahnya terbit di jurnal internasional dalam kurun tiga tahun terakhir:
Nama Peneliti
Frekuensi sebagai Penulis Pertama (kali)
Frekuensi sebagai co-author (kali)
lampiran
No
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
35
3 . Sebutkan produk teknologi (barang dan atau jasa) yang dihasilkan oleh unit kerja Saudara dalam tiga tahun terkahir (2008-2010). Produk yang terkomersialisasi adalah produk yang telah dimanfaatkan pengguna secara massal dimana proses produksi massalnya dapat dilakukan oleh unit kerja Saudara maupun oleh pihak lain. a. Produk berbentuk barang:
No
Terkomersialisasi (Sudah / Belum)
Nama Barang
Tahun
b. Produk berbentuk Jasa:
No
Nama Jasa
Pengguna Jasa
4. Adakah usulan paten dan paten terdaftar dari unit kerja Saudara
Ada (Mohon isi tabel di bawah ini)
selama 3 tahun terakhir?
Tidak Ada Jumlah Usulan Tahun Paten
Paten Sederhana
Jumlah yang disetujui kantor paten Paten Paten Sederhana
Jumlah yang terkomersialisasi Paten Paten Sederhana
2008
lampiran
2009
2010 Dari semua paten tersebut di atas, berapa paten yang terdaftar/disetujui di kantor paten luar negeri? …….. buah paten.
36 | PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
Ada
5. Apakah unit kerja Saudara menghasilkan lisensi teknologi?
(Mohon isi tabel di bawah ini) Tidak Ada No
Tahun
Lisensi
Nilai (Rp)
Ada
6. Apakah unit kerja Saudara menghasilkan perusahaan spin-off?
(Mohon isi tabel di bawah ini) Tidak Ada No
Bidang Usaha Perusahanan Spin off
Tahun
Rata-rata Omset per Tahun (Rp)
II. Kerjasama Litbang (2008 - 2010) 7. Apakah unit kerja melakukan kerjasama litbang dan atau kerjasama yang terkait dengan litbang dengan institusi lain?
Ada (Mohon isi tabel di samping ini)
Tingkatan Kerjasama
Tidak Ada
Dalam Negeri
(Langsung lanjutkan ke
Luar Negeri
Jumlah Kerjasama
lampiran
pertanyaan No. 26)
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
37
8.
Adakah produk unit kerja yang digunakan/dimasukkan ke
Ada
dalam inkubator pada tiga tahun terakhir?
(Mohon isi tabel di bawah ini) Tidak Ada
Diseminasi dan Difusi Produk Tahun 2008 - 2010 Tahun
Nama Inkubator
Produk
9. Dari produk yang unit kerja Saudara hasilkan pada tahun 2008 - 2010, adakah yang digunakan bekerjasama dengan lembaga lain/perusahaan lain menjadi produk/sistem yang terintegrasi ?
Ada (Mohon isi tabel di bawah ini) Tidak Ada
Bentuk Kerjasama Tahun 2009 dan 2010 (Diisi nama instansi) Gabungan Produk
Instansi (Pemerintah, NGO, Swasta)
Industri
lampiran
Produk
38 | PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
Masyarakat
PT/ Lembaga Akademis
III. Tanggapan dan Saran 10. Mohon tuliskan komentar dan saran Saudara berkaitan dengan survei ini untuk perbaikan di masa
- TERIMA KASIH ATAS KESEDIAAN SAUDARA MENGISI KUESIONER BAGIAN A INI, SILAHKAN LANJUTKAN DENGAN KUESIONER BAGIAN B –
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
lampiran
mendatang.
39
Kuesioner Bagian B Berikut ini adalah serangkaian pernyataan dan pertanyaan yang berkenaan dengan pengelolaan kegiatan litbang di unit kerja Saudara. Harap Saudara melingkari pilihan nomor yang menurut pendapat Saudara bersesuaian dengan kondisi unit kerja Saudara dan mengisi setiap isian yang disediakan.
I. VISI DAN MISI UNIT KERJA 1.
Tupoksi unit kerja telah dipahami dengan baik oleh seluruh anggota unit kerja.
0
1
2
Tidak dapat Sangat tidak Tidak berpendapat setuju setuju
2.
3.
4.
5.
6.
Visi dan misi unit kerja telah dipahami dengan baik oleh seluruh anggota unit kerja
0
1
2
Tidak dapat Sangat tidak Tidak berpendapat setuju setuju
0 1 2 Visi dan misi unit kerja telah dijabarkan dalam rencana tindak (action plan) kegiatan unit Tidak dapat Sangat tidak Tidak kerja secara: berpendapat baik baik
Volume kegiatan litbang telah selaras dengan kemampuan sumberdaya yang dimiliki.
Unit kerja telah merumuskan program strategis masa depan secara:
Program utama unit kerja telah mendukung program prioritas iptek nasional.
0
1
2
Tidak dapat Sangat tidak Tidak berpendapat setuju setuju
0
1
2
Tidak dapat Sangat tidak Tidak berpendapat baik baik
0
1
2
Tidak dapat Sangat tidak Tidak berpendapat setuju setuju
3 Raguragu
3 Raguragu
3 Raguragu
3 Raguragu
3 Raguragu
3 Raguragu
4
5
Setuju
Sangat setuju
4
5
Setuju
Sangat setuju
4
5
Baik
Sangat baik
4
5
Setuju
Sangat setuju
4
5
Baik
Sangat baik
4
5
Setuju
Sangat setuju
4
5
Setuju
Sangat setuju
II. KEPEMIMPINAN
lampiran
1.
Manajemen puncak mampu memberikan 0 arahan dan motivasi kepada anggota unit kerja dalam pencapaian visi dan misi unit kerja. Tidak dapat
1
2
Sangat tidak Tidak berpendapat setuju setuju
40 | PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
3 Raguragu
2.
3.
Dalam penyusunan program lembaga, kepemimpinan saat ini memperhatikan kebutuhan pemangku kepentingan.
Dalam rangka perencanaan program litbang, setiap tahun dilakukan pertemuan dengan pemangku kepentingan dan calon pengguna sebanyak:
0
1
2
Tidak dapat Sangat tidak Tidak berpendapat setuju setuju
0
1
Tidak pernah Tidak tentu hanya jika diperlukan
2 1 kali
3
4
5
Setuju
Sangat setuju
3
4
5
2 kali
3 kali
> 3 kali
3
4
5
Setuju
Sangat setuju
4
5
Raguragu
III. TATA KELOLA
2.
3.
4.
5.
Standard Operating Procedures (SOP) telah dilaksanakan dalam setiap pelaksanaan kegiatan unit kerja.
Unit kerja telah menerapkan sistem akuntabilitas sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan kepada publik dengan:
Unit kerja telah memiliki sistem penjaminan mutu untuk mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kebijakan, tujuan, sasaran, dan rencana yang ditetapkan.
Unit kerja telah melakukan monitoring secara periodik terhadap capaian indikator kinerja litbang.
Bagaimana kondisi penerapan sistem kepuasan pelanggan/stakeholder?
0
7.
Bagaimana akses para pemangku kepentingan terhadap informasi tentang aktivitas dan luaran litbang dari unit kerja?
Di unit kerja telah ada unit khusus yang melakukan pemasaran produk litbang kepada pengguna dengan peran dan tanggung jawab yang jelas.
2
Tidak dapat Sangat tidak Tidak berpendapat setuju setuju
0
1
2
Tidak dapat Sangat tidak Tidak berpendapat baik baik
0
1
2
Tidak dapat Sangat tidak Tidak berpendapat setuju setuju
0
1
2
Tidak dapat Sangat tidak Tidak berpendapat setuju setuju
0 Tidak relevan
6.
1
0 Tidak dapat berpendapat
0
1
2
Sangat tidak Tidak baik baik
1
2
Sangat sulit
Agak sulit
1
2
Tidak dapat Sangat tidak Tidak berpendapat setuju setuju
Raguragu
3 Raguragu
3
Baik
Sangat baik
4
5
Raguragu
Setuju
Sangat setuju
3
4
5
Setuju
Sangat setuju
4
5
Raguragu
3 Raguragu
3
Baik
4
Cukup Mudah mudah
3 Raguragu
Sangat baik
5 Sangat mudah
4
5
Setuju
Sangat setuju
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
lampiran
1.
41
8.
Sistem monitoring dan evaluasi kegiatan dilakukan secara
0
1
2
Tidak dapat Sangat tidak Tidak berpendapat baik baik
3 Raguragu
4
5
Baik
Sangat baik
4
5
IV. SARANA DAN PRASARANA LITBANG 1.
Sejauh mana pemanfaatan fasilitas litbang yang ada saat ini?
1
2
0 - 20%
2.
Apakah unit kerja sudah memiliki peralatan yang lengkap untuk menyelesaikan kegiatan litbang?
3
21 - 40% 41 - 60%
1
61 - 80% 81 - 100%
2
Belum
Sudah
Jika ”Belum”, mohon sebutkan peralatan utama yang sangat diperlukan tetapi belum tersedia, sesuai dengan prioritasnya (nomor 1 adalah yang paling penting):
3.
4.
5.
6.
1)
....................................................................................................................................................
2)
....................................................................................................................................................
3)
....................................................................................................................................................
4)
....................................................................................................................................................
5)
.....................................................................................................................................................
Prosedur pemeliharaan fasilitas litbang telah berjalan secara:
Bagaimana kondisi dana pemeliharaan fasilitas litbang di unit kerja?
Bagaimana prosedur pencatatan penggunaan peralatan di unit kerja?
Apakah peralatan yang digunakan sudah sesuai dengan kebutuhan saat ini?
0
1
2
3
Tidak dapat Sangat tidak Tidak berpendapat baik baik
0
1
2
lampiran
Raguragu
3
0
1
2
Tidak dapat Sangat tidak Tidak berpendapat baik baik
0
1
Apakah dilakukan kalibrasi dan dimutakhirkan (updating) secara periodik terhadap sarana dan prasarana yang tersedia?
42 | PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
1
3 Raguragu
2
2
Belum Sebagian kecil
3 Raguragu
3
5
Baik
Sangat baik
4
Tidak dapat Sangat tidak Tidak Raguberpendapat memadai memadai ragu
Tidak dapat Sangat tidak Tidak berpendapat sesuai sesuai
7.
4
5
Memadai
4 Baik
Sangat memadai
5 Sangat baik
4
5
Sesuai
Sangat sesuai
4
5
Separuh- Sebagian Seluruhnya besar nya
8.
Bagaimana dukungan tenaga personil untuk mengoptimalisasikan sarana dan prasarana litbang yang ada?
0
1
2
3
4
Tidak dapat Sangat tidak Tidak Raguberpendapat memadai memadai ragu
5
Memadai
Sangat memadai
V. SUMBER DAYA MANUSIA Bagaimana kesesuaian kuantitas SDM dengan beban kerja unit kerja?
0
1
2
Tidak dapat Sangat tidak Tidak berpendapat sesuai sesuai
2.
Apakah jumlah SDM dari segi kualifikasi dan 0 kompetensi sudah memadai sesuai dengan Tidak dapat bidang riset prioritas?
1
2
3 Raguragu
4.
5.
Komposisi usia SDM saat ini didominasi oleh kelompok umur:
Jumlah Pejabat Fungsional sesuai kompetensi institusi yang akan memasuki masa pensiun sampai dengan 5 tahun ke depan:
7.
8.
Kebutuhan pegawai dengan tingkat pendidikan S3 dalam 5 tahun ke depan:
Perguruan tinggi yang akan menjadi tujuan utama apabila pendidikan gelar dilakukan di dalam negeri:
Sangat sesuai
4
5
Memadai
Sangat memadai
2
3
4
<35 tahun
35 - 45 tahun
46 - 55 tahun
>55 tahun
1
2
3
4
<5 orang
6-10 orang
11-20 orang
>20 orang
Upaya peningkatan kualitas dan pengembangan SDM di unit kerja baik melalui 0 pendidikan gelar maupun nongelar telah Tidak dapat dilakukan dengan:
Kebutuhan pegawai dengan tingkat pendidikan S2 dalam 5 tahun ke depan:
Sesuai
1
1
2
Sangat tidak Tidak berpendapat baik baik
6.
5
3
Sangat tidak Tidak Raguberpendapat memadai memadai ragu
3.
4
3
4
Raguragu
Baik
5 Sangat baik
1
2
3
4
<5 orang
6 - 10 orang
11 - 20 orang
>20 orang
1
2
3
4
<5 orang
6 - 10 orang
11 - 20 orang
>20 orang
UI ITB IPB UGM Lainnya: ........................................
lampiran
1.
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
43
9.
Negara yang akan menjadi tujuan utama apabila pendidikan gelar dilakukan di luar negeri:
Amerika
Kanada
Belanda
Australia
Prancis
Jerman
Jepang
ASEAN
Lainnya: .................................
10.
Negara yang akan menjadi tujuan utama apabila pemagangan riset, diklat, dilakukan di luar negeri:
Amerika
Kanada
Belanda
Australia
Prancis
Jerman
Jepang
ASEAN
Lainnya: .................................
11.
12.
13.
14.
15.
Jumlah pegawai yang saat ini sedang melakukan tugas belajar S2 di dalam negeri: Jumlah pegawai yang saat ini sedang melakukan tugas belajar S3 di dalam negeri:
Jumlah pegawai yang saat ini sedang melakukan tugas belajar S2 di luar negeri:
Jumlah pegawai yang saat ini sedang melakukan tugas belajar S3 di luar negeri:
Bidang Studi yang akan menjadi prioritas pendidikan gelar baik yang dilakukan di dalam maupun luar negeri: (Jawaban dapat lebih dari satu)
1
2
3
4
<5 orang
6 - 10 orang
11 - 20 orang
>20 orang
1
2
3
4
<5 orang
6 - 10 orang
11 - 20 orang
>20 orang
1
2
3
4
<5 orang
6 - 10 orang
11 - 20 orang
>20 orang
1
2
3
4
<5 orang
6 - 10 orang
11 - 20 orang
>20 orang
Fisika
Ilmu Kebumian
Biologi
Ilmu Teknik
Bioteknologi
Ilmu Sosial
Kimia Lainnya: .................................
Negara yang menjadi asal institusi mitra kerja sama yang masih berjalan: (Jawaban bisa lebih dari satu)
lampiran
16.
44 | PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG
Amerika
Kanada
Belanda
Australia
Prancis
Jerman
Jepang
ASEAN
Lainnya: .................................
17.
Negara yang menjadi asal institusi mitra kerja sama yang masih berjalan: (Jawaban dapat lebih dari satu)
Amerika
Kanada
Belanda
Australia
Prancis
Jerman
Jepang
ASEAN
Lainnya: .................................
VI. SUMBER DAYA KEUANGAN 1.
Distribusi alokasi anggaran litbang telah sesuai 0 dengan program kegiatan litbang yang telah direncanakan. Tidak dapat
1
2
3
Sangat tidak Tidak berpendapat sesua sesuai
2.
3.
Jumlah sumber daya keuangan dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan perencanaan dan target yang diinginkan.
0
1
1
5
Raguragu
Sesuai
Sangat sesuai
3
4
5
Sesuai
Sangat sesuai
2
Tidak dapat Sangat tidak Tidak berpendapat sesua sesuai
Seberapa sering ditemukan hambatan dalam memperoleh dana litbang dari hasil kerjasama/kemitraan?
4
2
Tidak kadangpernah kadang ditemukan
Raguragu
3
4
5
Cukup sering
Sering
Sangat sering
VII. FOKUS BIDANG PRIORITAS IPTEK Ketahanan Pangan
1.
Apakah fokus bidang yang menjadi prioritas unit kerja? Ketahanan Energi Tekn. Informasi dan Komunikasi Tekn. Transportasi Tekn. Pertahanan & Keamanan Tekn. Kesehatan dan Obat Material Maju Lainnya: ........................................
2.
Bidang riset prioritas yang menjadi fokus unit kerja telah tertuang dalam suatu program riset dan/atau peta jalan (road map) teknologi
0
1
2
Tidak dapat Sangat tidak Tidak berpendapat setuju setuju
3
4
5
Raguragu
Setuju
Sangat setuju
3
4
5
Sesuai
Sangat sesuai
1.
Menurut Saudara, apakah kondisi dan arah pengembangan program unit kerja Saudara telah sesuai dengan UU No. 18/2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SINas P3 IPTEK) dan Agenda Riset Nasional (ARN) 2010-2014
0
1
2
Tidak dapat Sangat tidak Tidak berpendapat sesuai sesuai
Raguragu
PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG |
lampiran
VIII. LAIN-LAIN
45
2.
lampiran
3.
Menurut Saudara, apakah kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Ristek sudah mendukung pengembangan kelembagaan Saudara dan sesuai dengan harapan Saudara ?
0
1
2
Tidak dapat Sangat tidak Tidak berpendapat sesuai sesuai
3 Raguragu
4
5
Sesuai
Sangat sesuai
Uraikan saran dan harapan Saudara tentang kebijakan yang seyogyanya Kementerian Ristek lakukan untuk meningkatkan kinerja unit kerja Saudara. Menurut Saudara, bagaimana Kementerian Ristek dapat membantu meningkatkan kinerja unit kerja Saudara?
- TERIMA KASIH ATAS KESEDIAAN SAUDARA MENGISI KUESIONER INI –
46 | PETA KEMAMPUAN LITBANG DAN KEMAMPUAN DISEMINASI LEMBAGA LITBANG