PERUBAHAN KATA KERJA
O L E H
ZULNAIDI,SS,M.Hum NIP: 132316223 DEPARTEMEN SASTRA JEPANG
DEPARTEMEN SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007
i Zulnaidi : Perubahan Kata Kerja, 2007
USU Repository © 2007
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, serta salawat dan salam penulis sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, atas segala rahmat dan karunia Nya lah sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Karya ilmiah ini ditulis untuk menugkatkan salah satu bidang pengetahuan bahasa Jepang bagi penulis maupun mahaiswa yang mempelajari bahasa Jepang pada umumnya dan Departemen Sastra Jepang USU Medan khususnya. Adapun yang menjadi topik penelitian dalam karya ilmiah ini adalah suatu ‘analisis perubahan kata kerja dalam bahasa Jepang’. Penulis sangat menyadari bahwa disana-sini masih banyak terdapat kekurangan yang perlu disempurnakan terutama yang berkaitan dengan isi tesis ini, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.
Medan, Januari 2007
ii Zulnaidi : Perubahan Kata Kerja, 2007
USU Repository © 2007
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...i DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….ii BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………….1 BAB II KATA KERJA………………………………………………….…………………………3 2.1. Jenis Perubahan Kata Kerja………………………………….…………………3 2.2. Bentuk Perubahan Kata Kerja………………………………………………….9 2.3. Jidooshi dan Tadooshi………………..……………………..………………….11 2.4. Kanoo Dooshi…………………………………………………………………….13 2.5. Hojo Dooshi………………………………………………………………………14 2.6. Onbin dari Godan Katsuyoo Dooshi……………...……………………………15 BAB III KESIMPULAN……………..…………………………………………………………..16 3.1. Kesimpulan………………………………………………………………………..16 DAFTAR PUSTAKA
iii Zulnaidi : Perubahan Kata Kerja, 2007
USU Repository © 2007
BAB I PENDAHULUIAN
Kata kerja dalam bahasa Jepang mempunyai perubahan (kunjugasi) menurut pemakainnya dalam kalimat. Konjugasi ini disebut katsuyoo. Kunjugasi atau katsuyoo dalam bahasa Jepang tidak sama dengan dengan konjugasi bahasa Inggeris. Kata kerja dalam bahasa Jepang teridri dari bagian yaitu : bagian depan yang disebut Gokan dan bagian belakang yang disebut Gobi. Contoh Gokan dan Gobi dalam Kata Kerja Contoh (kata kerja)
Gokan
Gobi
Arti
Kaku
Ka
Ku
Menulis
Nomu
No
Mu
Minum
Asobu
Aso
Bu
Bermain
Au
A
U
Bertemu
Shinu
Tabe
Ru
Makan
Wakaru
Oki
Ru
Bangun
Hanasu
Hana
Su
Bercerita
Matsu
Ma
Tsu
Menunggu
Oyogu
Oyo
Gu
Berenang
Taberu
Tabe
Ru
Makan
Okiru
Oki
Ru
Bangun
Suru
Su
Ru
Melakukan
Kuru
Ku
Ru
Datang
iv Zulnaidi : Perubahan Kata Kerja, 2007
USU Repository © 2007
Contoh Perubahan Ka-ku
menulis
Ka-kimasu
menulis (sopan)
Ka-kimashita
sudah menulis
Ka-kanai
tidak menulis
Ka-ite imasu
sedang menulis
Dooshi adalah jenis kata yang termasuk salah satu yoogen dan menyatakan kegiatan/aktifitas (nani ga dou suru). Biasanya pada waktu akhir, katanya selalu diakhiri dengan suara “u”. Contoh: kaku
menulis
yomu
membaca
Miru
melihat
suru
melakukan
Hanasu
berbicara
kuru
datang
Dooshi dapat mengalami perubahan. Contoh: kaku >kakimasu, kaku toki, kakeba, kako, dan lain-lain. Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa pada kerja terdapat bagian yang berubah dan bagian yang tidak berubah. Bagian yang berubah (suku kata akhir) disebut gobi. Bagian yang tidak berubah (suku kata awal) disebut gokan.
v Zulnaidi : Perubahan Kata Kerja, 2007
USU Repository © 2007
BAB II KATA KERJA 2.1. Jenis Perubahan Kata Kerja Menurut perubahannya dooshi dapat dibagi menjadi 5 jenis, yaitu: a. Godan Katsuyoo Dooshi. Adalah kata kerja yang berakhiran u, tsu, ru, bu, nu, mu, ku, gu, su. b. Kami Ichidan Katsuyoo Dooshi. Kata kerja yang berakhiran IRU c. Shimo Ichidan Katsuyoo Dooshi. Kata kereja yang berakhiran ERU d. Henkaku Katsuyoo Dooshi (Kahen Dooshi). Hanya satu kata kerja yaitu kuru e. Sagyoo Henkaku Katsuyoo Dooshi (Sahen Dooshi). Hanya satu kata kerja yaitu suru a. Godan Katsuyoo Dooshi. Yang dimaksud dengan Godan Katsuyoo Dooshi adalah kelompok kata kerja dimana gobi (suku akhir) dari kata kerja tersebut dapat berubah melalui 5 tingkat kata suara yaitu a, i, u, e, o menurut gojuuonzu.
vi Zulnaidi : Perubahan Kata Kerja, 2007
USU Repository © 2007
Contoh: Bentuk
Suku kata Mizen
Renyoo
Shuushi
Rentai
Katei
Meirei
kamus
awal(gobi) kei
kei
kei
kei
kei
kei
1
2
3
4
5
6
7
8
Kaku
Ka
Ka-ka
Ka- ki
Ka-ku
Ka-ku
Ka-ke
Ka- ke
-
nai
- masu
- hito
- ba
-
reru - mashita
- mono
-
seru - masen
- toki
Ka- ku
- tai - te - ta
Beberapa contoh kata kerja yang termasuk pada Godan Katsuyoo Dooshi menurut gyoo (a, ka, sa, ta, na, ha, ma, ya, ra, wa, n). pada bentuk perubahannya disebut nangyoo, nandan katsuyoo no dooshi. Contoh: kata kaku disebut kagyoo godan katsuyoo dooshi. Renyookei pada Godan Katsuyoo Dooshi kalau disambungkan dengan Jodooshi “ta” atau joshi “te”, “tari”, pada umumnya gobi-nya banyak berubah menjadi “t” atau “n”. Contoh: kaku-kakite-kaite Furu-furite-futte Yomu-yomite-yonde.
vii Zulnaidi : Perubahan Kata Kerja, 2007
USU Repository © 2007
Meireikei pada Godan Katsoyoo biasanya berubah menurut tingkatan suara “e”. akan tetapi pada kata kerja berikut ini berubah menjadi “i”. Contoh: Irassharu-irasshai = ada, pergi, datang. Ossharu-osshai = berbicara Nasaru-nasai = melakukan b. Kami Ichidan Katsuyoo Dooshi. Yang dimaksud kelompok kata kerja Kami Ichidan Katsuyoo Dooshi adalah kata kerja yang gobi-nya mengalami perubahan suara “i” menurut gojuuonzu. Contoh: Bentuk
Suku kata Mizen
Renyoo
Shuushi
Rentai
Katei
Meirei
kamus
awal(gobi) kei
kei
kei
kei
kei
kei
2
3
4
5
6
7
8
Oki
Oki
Oki
Oki-ru
Oki-ru
Oki-re
Oki-ro
- nai
- masu
- hito
- ba
Okiyo
- rareru
- mashita
- mono
- saseru
- masen
- toki
- yo
- tai
1 Okiru Oki-ru
- te - ta
viii Zulnaidi : Perubahan Kata Kerja, 2007
USU Repository © 2007
Beberapa contoh kata kerja yang termasuk Kami Ichidan Katsuyoo Dooshi: Oriru
turun
Okiru
bangun
Miru
melihat
c. Shimo Ichidan Katsuyoo Dooshi. Yang disebut Shimo Ichidan Katsuyoo Dooshi adalah kelompok kata kerja yang suku akhir (gobi) kata kerja tersebut berubah melalui tingkat suara “e” menurut gojuuonzu. Contoh: Bentuk
Suku kata Mizen
Renyoo
Shuushi
Rentai
Katei
Meirei
kamus
awal(gobi) kei
kei
kei
kei
kei
kei
2
3
4
5
6
7
8
Tabe
Tabe
Tabe
Tabe-ru
Tabe-ru
Tabe-re Tabe-ro
- nai
- masu
- hito
- ba
- rareru
- mashita
- mono
- saseru
- masen
- toki
- yo
- tai
1 Taberu Tabe-ru
- te - ta
ix Zulnaidi : Perubahan Kata Kerja, 2007
USU Repository © 2007
Tabe-yo
Beberapa contoh kata kerja yang termasuk pada Kami Ichidan KatsuyooDooshi: Deru
keluar
Taberu
makan
Oshieru
mengajar
Neru
tidur
Shimeru
menutup
Atsumeru
mengumpulkan
d. Kagyoo Henkaku Katsuyoo Dooshi. Kelompok kata kerja Kagyoo Henkaku Katsuyoo Dooshi terdiri dari satu kata kerja, yaitu “kuru”. Istilah Kagyoo Henkaku Katsuyoo Dooshi disingkat menjadi Kahen Dooshi yang mengalami perubahan seperti berikut: Contoh: Bentuk
Suku kata Mizen
Renyoo
Shuushi
Rentai
Katei
Meirei
kamus
awal(gobi) kei
kei
kei
kei
kei
kei
2
3
4
5
6
7
8
Ku
Konai
Kimasu
Kuru
Kuru
Kure
Koi
Korareru
Kimashita
- hito
- ba
Koyo
Kosaseru
Kimasen
- mono
Koyo
Kitai
- toki
1 Kuru
Kite Kita
x Zulnaidi : Perubahan Kata Kerja, 2007
USU Repository © 2007
Untuk kata kerja Kagyoo Henkaku Katsuyoo Dooshi tidak dapat pembagian gokan dan gobi. e. Sagyoo Henkaku Katsuyoo Dooshi. Kata Sagyoo Henkaku Katsuyoo Dooshi disingkat menjadi Sahen Dooshi dan kata ini juga terdiri dari satu kata kerja yaitu “suru” yang mengalami perubahan seperti berikut: Contoh: Bentuk
Suku kata Mizen
Renyoo
Shuushi
Rentai
Katei
Meirei
kamus
awal(gobi) kei
kei
kei
kei
kei
kei
2
3
4
5
6
7
8
Su
Shinai
Shimasu
Suru
Suru
Sure
Shiro
Dekiru
Shimashita
- hito
- ba
shiyo
Saseru
Shimasen
- mono
Shiyo
Shitai
- toki
1 Suru
Shite Shita
Untuk Sahen tidak juga terdapat pembagian gokan dan gobi. Walaupun Kagyoo ini hanya memiliki satu kata kerja, yaitu “suru” tetapi banyak pula kata-kata yang disambungkan dengan kata “suru”, sehingga membentuk Fukugo Dooshi (kata kerja jadian). Contoh:
Benkyou suru belajar
Renshuu suru latihan
Nokku suru
Shuppatsu suru berangkat.
mengetuk
xi Zulnaidi : Perubahan Kata Kerja, 2007
USU Repository © 2007
2.2. Dooshi no katsuyoukei (Bentuk perubahan kata kerja). Bentuk bentuk perubahan katsuyoukei biasanya dibagi menjadi 6 macam perubahan seperti berikut ini: Mizenkei, Renyoukei, Shushikei, Rentaikei,
Kateikei,
Meireikei. a. Mizenkei Mizenkei ini selalu bersambung dengan jodooshi “nai” dan menyatakan arti yang menyangkal. Namun selain dari itu ada juga yang bersambung dengan jodooshi “u”, “yoo” dan menyatakan suatu perkiraan, niat, atau kehendak hati. Contoh:
kaku (menulis) –kakanai (tidak menulis) Kakoo (mari menulis) Okiru (bangun) – okinai (tidak bangun). Okiyoo (mari bangun). Kangaeru (berpikir) – kangaenai (tidak berpikir) Kangaeyoo (mari berpikir).
b. Renyookei Bentuk ini biasanya seperti mengakhiri bacaan dan selain bersambung dengan yoogen lain, juga bersambung dengan jodooshi “masu, “ta” dan lain-lain. Contoh: Yang bersambungan dengan “ta” dan “masu”. Kaku-kakimasu (akan menulis) Kaita (telah menulis) Okiru-okimasu (akan bangun) Okita (telah bangun)
xii Zulnaidi : Perubahan Kata Kerja, 2007
USU Repository © 2007
Kangaeru- kangaemasu (akan berpikir) Kangaeta (telah berpikir) Yang bersambung dengan Yoogen lain: Kaku-kaki owari (selesai menulis) Yomu-yomi owari (selesai membaca) Kaku-kaki hajime (mulai menulis) Yomu-yomi hajime (mulai membaca) Renyookei dapat juga digunakan sebagai tanda berhenti (koma) pada tengah kalimat. Cara ini disebut Chuushihoo. Contoh: Hana ga saki, tori ga naku. (Bunga mekar, burung bernyanyi). Ani ga ongaku o narai, One wa e o kaku. (Kakak laki-laki belajar musik, kakak perempuan menggambar). c. Shuushikei Shuushikei digunakan pada saat berakhirnya kalimat, biasanya kata kerja tersebut dalam bentuk kamus. Contoh: kaku-menulis Kuru – datang
miru- melihat suru – melakukan
d. Rentaikei Rentaikei digunakan pada waktu disambungkan dengan Taigen. Contoh: kaku – kakeba
waktu menulis
Okiru – okiru
waktu bangun
Kangaeru – kangaeru toki waktu berpikir
xiii Zulnaidi : Perubahan Kata Kerja, 2007
USU Repository © 2007
e. Kateikei Kateikei bersambung dengan jodoushi “ba” dan menyatakan arti dugaan. Contoh: kaku – kakeba
kalau menulis
Okiru – okireba
kalau bangun
Kangaeru – kangaereba
kalau berpikir
Suru – sureba
kalau melakukan
Kuru – kureba
kalau datang.
f. Meireikei Meireikei digunakan pada saat akan memerintah. Contoh: kaku – kake tulislah Okiru – okiyo, okiro bangunlah Taberu – tabeyo, tabero makanlah
2.3. Jidooshi dan Tadooshi Jidooshi adalah kata kerja yang dapat menyatakan aktivitasnya dengan tanpa pelengkap (objek), dalam bahasa Indonesia disebut kata kerja Intransitif. Contoh: Okiru
bangun
Hajimaru
mulai
Naoru
sembuh
Saku
berkembang
Naku
menangis
Hana ga saku – bunga mekar. Tori ga naku – burung berkicau.
xiv Zulnaidi : Perubahan Kata Kerja, 2007
USU Repository © 2007
Pada kalimat di atas, kata “saku” (mekar) dan “naku” (berkicau) tanpa ditambah kata lain dapat menyatakan aktivitas atau kegiatan dari subjek “hana” (bunga) serta “tori” (burung). Maka kata kerja tersebut dinamakan Jidooshi. Selanjutnya dalam contoh kalimat berikut ini: Kare ga denki o kesu. = Dia memadamkan listrik Tori ga esa o sagasu = Burung mencari makanan Kata “kesu” (memadamkan) dan “sagasu” (mencari) pada kalimat di atas tanpa ada kata lain yang menjadi objek tidak dapat menyatakan kegiatan/aktivitas dengan sempurna. Kata seperti ini disebut Tadooshi. Jadi Tadooshi adalah kata kerja yang menyatakan sesuatu dengan memerlukan pelengkap, dalam bahasa Indonesia disebut kata kerja transitif. Beberapa contoh kata kerja yang termasuk Tadooshi: Okosu = membangunkan Dasu = mengeluarkan Naosu = menyembuhkan dan lain-lain Dilihat dari bentuknya Jidooshi dan Tadooshi dapat dibedakan menjadi 3 kelompok: 1. Kata kerja yang bentuknya sama, hanya dibedakan fungsi dan pengertiannya oleh kata bantu (joshi). Contoh: benkyoo ga owaru (jidooshi) = pelajaran selesai Benkyoo o owaru (tadooshi) = menyelesaikan pelajaran Gakko ga yasumu (jidooshi) = sekolah libur Gakko o yasumu (tadooshi) = libur sekolah
xv Zulnaidi : Perubahan Kata Kerja, 2007
USU Repository © 2007
2. Yang berlainan perubahannya. Okiru – bangun (jidooshi)
Okosu – membangunkan (tadooshi)
Deru – keluar (jidooshi)
Dasu – mengeluarkan (tadooshi)
Naoru – sembuh ( jidooshi)
Naosu – menyembuhkan (tadooshi)
3. Yang bentuknya berlainan sama sekali Shinu – mati
Korosu – membunuh
2.4. Kanoo Dooshi Cara pengucapan bentuk Kanoo Dooshi (bentuk dapat) pada kata kerja dalam bahasa Jepang ada beberapa macam. Kata kerja dalam “bentuk dapat” ini disebut kata kerja Kanoo atau Kanoo Dooshi. 1. Kata kerja bentuk kamus + koto ga dekiru Kaku (menulis) Neru ( tidur) Kuru (datang)
kaku + koto ga dekiru (dapat menulis) neru + koto ga dekiru (dapat tidur). kuru + koto ga dekiru (dapat datang)
Benkyoo suru (belajar)
benkyoo suru + koto ga dekiru (dapat belajar).
2. Godan Katsuyoo Dooshi diubah menjadi Shimo Ichidan Dooshi. Kaku (menulis) Hanasu (berbicara)
kakeru (dapat menulis) hanaseru (dapat berbicara)
3. Godan Katsuyoo Dooshi + kata kerja kopula reru. Iku (pergi )
ika + reru (dapat pergi)
Hairu (masuk)
haira + reru (dapat masuk)
xvi Zulnaidi : Perubahan Kata Kerja, 2007
USU Repository © 2007
4. Ichidan Katsuyoo Dooshi + kata kerja kopula rareru. Okiru (bangun)
oki + rareru (dapat bangun)
5. Kahenkaku Katsuyoo Dooshi + kata kerja kopula rareru Kuru (datang) 6. Bentuk suru
ko + rareru (dapat datang) dekiru
Unten suru (menyetir)
unten dekiru (dapat menyetir).
Semua cara pengucapan di atas dapat dipakai secara bebas, berarti Si pembicara boleh mempergunakan cara yang manapun menurut kemauannya. Misalnya untuk mengatakan dapat pergi kita dapat menggunakan 3 cara pengucapan yaitu: Iku koto ga dekiru Ikareru Ikeru
2.5. Hojo Doushi (Kata Kerja Pelengkap) Kata kerja “aru, iru, ageru, morau, hajimeru, owaru, yaru” sering ditempelkan atau disambungkan pada bentuk “-te” suatu kata kerja yang lain, sebagai penekan. Kata-kata tersebut di atas disebut hojo dooshi atau kata kerja pelengkap. Contoh: Hanashiteiru (sedang berbicara) Tabetemiru (mencoba makan) Kaitearu (tertulis)
xvii Zulnaidi : Perubahan Kata Kerja, 2007
USU Repository © 2007
2.6. Onbin dari Godan Katsuyoo Dooshi Pada kata kerja Godan Katsuyoo dalam Renyookei bentuk “te”, terjadi asimilasi bunyi pada kata-kata yang ber-gobi: u, ku, gu, bu, tsu, mu, nu, su, ru. Asimilasi ini disebut onbin. Dalam kata kerja ini terdapat 3 Onbin yaitu: 1. I onbin Untuk kata-kata yang ber-gobi ku dan gu Contoh: kaku > kakite > kaite Oyogu > oyogite > oyoide 2. Hatsu onbin (n) Untuk kata-kata yang ber-gobi bu, mu, nu Contoh: nomu > nomite > nonde Shinu > shinite > shinde 3. Soku onbin (konsonan rangkap) Untuk kata-kata yang ber-gobi u, tsu, ru Contoh: Tatsu > tachite > tatte Toru -> torite -> totte Kau -> kaite ->katte
xviii Zulnaidi : Perubahan Kata Kerja, 2007
USU Repository © 2007
BAB III KESIMPULAN
Jenis perubahan kata kerja menurut perubahannya dapat dibagi menjadi 5 jenis, yaitu: Godan Katsuyoo Dooshi adalah kata kerja yang berakhiran u, tsu, ru, bu, nu, mu, ku, gu, su. Kami Ichidan Katsuyoo Dooshi. adalah kata kerja yang berakhiran iru, Shimo Ichidan Katsuyoo Dooshi adalah kata kereja yang berakhiran eru, Henkaku Katsuyoo Dooshi hanya satu kata kerja yaitu kuru, Henkaku Katsuyoo Dooshi hanya satu kata kerja yaitu suru. Bentuk perubahan kata kerja biasanya dibagi menjadi 6 macam perubahan seperti berikut ini: Mizenkei, Renyoukei, Shushikei, Rentaikei, Kateikei, Meireikei., Mizenkei. Mizenkei ini selalu bersambung dengan jodooshi “nai” dan menyatakan arti yang menyangkal. Renyookei bentuk ini biasanya seperti mengakiri bacaan dan selain bersambung dengan yoogen lain, juga bersambung dengan jodooshi “masu, “ta” dan lain-lain. Renyookei dapat juga digunakan sebagai tanda berhenti (koma) pada tengah kalimat. Shuushikei digunakan pada saat berakhirnya kalimat, biasanya kata kerja tersebut dalam bentuk kamus. Rentaikei digunakan pada waktu disambungkan dengan Taigen. Kateikei bersambung dengan jodoushi “ba” dan menyatakan arti dugaan. Meireikei digunakan pada saat akan memerintah.
xix Zulnaidi : Perubahan Kata Kerja, 2007
USU Repository © 2007
DAFTAR PUSTAKA
Harimurti Kridalaksana, 1989. Pembentukan Kata Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Hiroshi Kabaya, dkk. 1998. Keigo Hyougen. Tokyo: Kabushiki Kaisha Taishuu Shoso. Himeno. Masako, 1999. Fukugo Doushi. Tokyo : Yugen Kaisha. J. Vance Thimoty dalam Rahayu Ratna Ningsih. 1993, Prefiks dan Sufiks dalam Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc. Katamba Francis. 1994. Morphology; Modern Linguistics. London : The MacMillan Press. Moeliono. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Ramlan, M. 2001. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. (Edisi ke 12). Jogyakarta: Karyono. Spencer Andrew. 1991. Morphology Theory; An Introduction to Word Structure in Generative Grammar. Cambridge: Basil Blackwell. Sudjianto. 1999. Gramatika Bahasa Jepang Modern.Jakarta : Kesaint Blanc. Shinjiro Muraki. 1996. Nihon Go Bunpou Nyuumon. Japan. Yuugen Kaisha. Reoproduct. Taro Kageyama. 1996. Doushi Imiron. Tokyo : Kuroshio Shuppan. Yoshikawa Taketoki. 1989. Nihon Go Bunpou Nyuumon. Tokyo : Kabushiki Kaisha.
xx Zulnaidi : Perubahan Kata Kerja, 2007
USU Repository © 2007