PERUBAHAN IKLIM DAN PEMBANGUNAN KOTA YANG BERKELANJUTAN Oot Hotimah *)
ABSTRAK Urbanisasi merupakan salah satu isu kependudukan yang penting dan mendesak untuk segera ditangani secara menyeluruh. urbanisasi menyebabkan beberapa masalah, seperti
kemiskinan akibat tidak tersedianya lapangan
pekerjaan, ketidaksiapan infrastruktur, perumahan dan layanan publik yang baik.
Pendahuluan
U
rbanisasi merupakan salah satu
kota besar di dunia adalah 70% penyebab
isu kependudukan yang penting
emisi gas. Apalagi kehidupan kota besar
dan
tersebut hanya menempati 2% dari planet
mendesak
untuk
segera
ditangani secara menyeluruh. Sebagian
bumi.
besar negara di era industrialisasi dapat
merupakan
mencapai pertumbuhan ekonomi berarti
iklim dengan urbanisasi, jika tidak ada
dengan
upaya
adanya
urbanisasi
urbanisasi.
menyebabkan
Namun beberapa
Maka,
nyata
di
masa
depan.
Kawasan urban sangat konsumtif terhadap
tersedianya
energi,
transportasi,
mesin
lapangan
pekerjaan,
pemanas dan pendingin rumah tangga dan
infrastruktur,
perumahan
aktifitas ekonomi lainnya. Setiap tahun
dan layanan publik yang baik. Perubahan tantangan
tersebut
benturan antara perubahan
yang
masalah, seperti kemiskinan akibat tidak
ketidaksiapan
fenomena
yang
Iklim paling
penduduk yang tinggal di kota akan merupakan
67
juta
jiwa
dan
91%
yang
diantaranya terjadi di wilayah berkembang
dihadapi dunia di abad 21. Sejumlah bukti
seperti negara-negara di benua Asia dan
baru
Afrika.
memperlihatkan
serius
bertambah
bahwa
masalah
pemanasan yang terjadi 50 tahun terakhir disebabkan
oleh
tindakan
manusia.
Pemanasan global di masa depan lebih besar dari yang diduga sebelumnya.
Pembahasan Urbanisasi
adalah
perpindahan
penduduk dari desa ke kota. Persebaran
Kota besar yang menjadi kawasan
penduduk yang tidak merata antara desa
urban telah bekembang menjadi area
dengan kota akan menimbulkan berbagai
tempat
permasalahan
kehidupan
kemasyarakatan.
Jumlah
bergelut/berjuang
melawan
perubahan cuaca (climate change). Kota-
sosial
peningkatan
*) Dosen Geografi, FIS UNJ, sedang menempuh studi lanjut di Program Doktoral Pascasarjana Universitas Indonesia, Program Studi Ilmu Lingkungan REGION Volume V No. 1 Maret 2013
1
penduduk
kota
yang
signifikan tanpa
tinggi di kota sebagai suatu bentuk seleksi
didukung dan diimbangi dengan jumlah
alam. Mereka yang memiliki keterampilan
lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat
rendah akan tergusur. Akibatnya, hanya
penegak hukum, perumahan, penyediaan
mereka yang memiliki kemampuan atau
pangan, dan lain sebagainya tentu adalah
keterampilan yang memadai yang bisa
suatu
bertahan
masalah
yang
harus
segera
dicarikan jalan keluarnya. Urbanisasi
menunjukkan
memiliki
beberapa
karakteristik, yaitu: • Pertama,
di
kota bahwa
besar.
Fakta
sebagian
besar
pelaku urbanisasi khususnya di Indonesia hampir tidak memiliki keterampilan yang
Pertumbuhan
penduduk
memadai untuk bekerja di kota. Pada
yang pesat, terjadi di luar batas
akhirnya, banyak pelaku urbanisasi yang
administratif kota, yaitu di daerah
tergusur dari kerasnya persaingan di kota
perdesaan
besar.
sekitarnya
yang
berkarakteristik urban
Mereka pada umumnya justru
menimbulkan masalah baru di kota seperti
• Kedua, kawasan perkotaan akibat
pengangguran, meningkatnya kriminalitas,
urbanisasi ini, memperoleh benefit
munculnya pemukiman kumuh, pengemis,
(keuntungan) dari adanya aglomerasi
pemulung, dan anak jalanan. Fenomena
dan economies of scale
tersebut
• Ketiga,
ukuran
kepadatan
mengakibatkan
kesenjangan
dan
sosial yang semakin tinggi di perkotaan. Di
keragaman kota mengakibatkan pola
sisi lain, dengan “iklim persaingan” yang
hidup yang berbeda dari pola di desa,
tinggi,
kawasan perdesaan bahkan di kota-
terakselerasi pembangunan ekonominya
kota kecil
yang
• Keempat, timbul dan meningkatnya golongan
menengah
diperkotaan
sebuah
pada
kota
akhirnya
akan
semakin
menyebabkan
ketimpangan ekonomi yang tajam antara desa
dan
kota.
Terjadilah
sebuah
(urban middle class), berpengaruh
fenomena di mana gemerlapnya kota
pula pada pola kehidupan keluarga
menyilaukan daerah, yang ikut mendorong
dan
masyarakat daerah melakukan urbanisasi
pola
permukimannya,
penggunaan
ruang-ruang
pola publik
ke kota besar.
seperti jalan , ruang terbuka, taman dan sebagainya.
pertumbuhan wilayahnya sangat cepat
Perkotaan menjadi tujuan utama urbanisasi,
fenomena
Asia dan Afrika, dua benua yang
ini
saja
paling besar. Selain itu negara-negara
menambah padatnya area perkotaan. Hal
miskin yang pendapatan perkapita kurang
ini mendorong terjadinya persaingan yang
dari
REGION Volume V No. 1 Maret 2013
tentu
merupakan benua yang memiliki populasi
US $1 berada pada benua ini.
2
Wilayah urban di benua ini berkembang
air.
dengan sangat cepat. Namun dampaknya
kehilangan US $ 28 per hektar per tahun
adalah pengelolaan limbah yang buruk,
untuk setiap kenaikan 1°C pada suhu
kekurangan
global.
sumber
air,
kekurangan
Diperkirakan
wilayah pemukiman, besarnya intensitas cuaca buruk, dan kenaikan muka air.
Afrika
Dampak penting lain perubahan
penggurunan.
paling miskin dan terbelakang. Sebagian
disebabkan
besar
penutup
kekurangan
petani
iklim pada negara-negara Afrika adalah
Afrika masih wilayah dunia yang
menderita
para
gizi,
Kondisi oleh
gurun
hilangnya
secara
yang vegetasi
bertahap
dan
penyediaan air yang tidak memadai dan
berkepanjangan atas lahan yang luas di
sanitasi,
sebuah negara atau di dua atau lebih
kemiskinan,
kejahatan
dan
kekerasan. Sebanyak 76% dari populasi
negara.
urban,
100.000
menyebabkan pengurangan kelembaban
kejahatan
tanah yang membatasi keanekaragaman
dengan
penduduk,
lebih
menjadi
dari
korban
Kehilangan
hayati
berkembang
dan
Kurangnya pemanfaatan lahan, terutama
terkendalinya
di subsistem pertanian dan ekonomi di
informal,
sebagian besar negara-negara Afrika telah
menyebabkan pertumbuhan
direncanakan
tidak pemukiman
perumahan
yang
pelayanan
dasar,
mempercepat hilangnya vegetasi alam dan
meningkatkan
memperburuk masalah perubahan iklim.
Meskipun
Dengan pertambahan waktu, penggurunan
yang
telah mengubah lahan yang luas menjadi
mengesankan, 40% dari pendudukk Afrika
kondisi kering dan semi-kering. Dalam hal
hidup dengan pendapatan kurang dari US
ini, kapasitas tanah tutupan vegetasi asli
$ 1 per hari, dan jumlah mereka terus
untuk
bertambah.
yang
lemah karena total hampir tidak ada hujan.
adalah
Asia telah memiliki pertumbuhan
penyediaan lapangan kerja, perumahan
penduduk, perkotaan dan ekonomi yang
dan
cepat
dan
perkotaan.
pertumbuhan
dihadapi
memadai
lingkungan.
dan
kemiskinan
tidak
produktivitas
vegetasi
tertinggi di dunia. Banyak kota-kota Afrika tanpa
dan
tutupan
ekonomi
Tantangan kota-kota
infrastruktur,
utama Afrika
ditambah
dengan
menumbuhkan
benih
dalam
sungguh
beberapa
dampak ekonomi politik yang lemah dan
dekade terakhir. Selain sangat berbeda
lingkungan global yang berubah.
dalam kondisi demografis dan komposisi
Perubahan
iklim
telah
ekonomi,
tidak
beberapa kesamaan. Asia, seperti Afrika,
menentu, erosi garis pantai, penyebaran
terdiri dari beberapa daerah sub, yang
hama dan penyakit yang ditularkan melalui
bervariasi negaranya dalam hal ukuran
menghasilkan pola cuaca yang
REGION Volume V No. 1 Maret 2013
Asia
dan
Afrika
memiliki
3
populasinya, sejarah, budaya, geografi,
investasi dan sumber daya hanya di
pembangunan dan lingkungan hidup. Asia
beberapa kota besar saja.
ini juga berisi beberapa negara pascakonflik (misalnya:
Menurut Richard T. T. Forman
Kamboja dan Timor
dalam buku Urban Regions : Ecology and
Leste) dan beberapa negara termiskin di
Planning Beyond the City (2008) gejala
dunia seperti Myanmar dan Laos).
alam tersebut dapat dikelompokkan dalam
Kesamaan lainnya pada urbanisasi,
pada
berpenghasilan populasi
pertumbuhan misalnya,
negara-negara
rendah,
yang
tren
lebih
memiliki
tinggi
tahunan Timor
tingkat
perkotaan,
Leste
(6%),
dua
topik
ekologis
yang
penting
diperkenalkan dalam konteks perkotaan yaitu : (1) Bumi dan tanah Bumi menyediakan berbagai fungsi penting
di
daerah
perkotaan,
Kamboja (5%) dan Indonesia (4%). Cina,
termasuk penyediaan air akuifer,
salah satu negara terbesar di Asia, dan
sistem
bahkan di dunia, diperkirakan memiliki dua
permukaan tanah. Tanah merupakan
kali lipat jumlah penduduk perkotaan atau
bagian
sekitar
organisme,
40%
selama
2006-2030
dan
drainase,
atas
bumi
dan
struktur
diubah
merupakan
oleh
campuran
mencapai lebih dari 70% pada tahun 2050.
partikel yang dinamis yang kaya
Pertumbuhan ekonomi di Asia sebagian
mineral, air, udara, akar, bahan
besar terkonsentrasi di perkotaan. Kota-
organic, jamur, bakteri, dan hewan
kota menjadi lebih besar dan jumlah kota
tanah kecil. Profil tanah dan jenis
besar
tanah mencerminkan jenis batuan
bertambah.
Pada
tahun
2015,
sepuluh dari 22 kota di dunia akan berada
yang
di Asia. Yang tidak merata pola urbanisasi
berpengaruh pada iklim dan iklim
yang paling jelas dalam situasi di mana
mikro.
pertumbuhan
menggunakan
perkotaan
terkonsentrasi
mendasarinya,
Perencana peta
dan
lalu
desainer
tanah
untuk
sekitar kota-kota besar sebuah negara,
menunjukkan kapasitas penyerapan
kadang-kadang
air dari masing-masing jenis tanah,
termasuk
daerah
sekitarnya saja. Sering disebut sebagai
untuk meminimalkan banjir.
kota primata (ada yang tumbuh menjadi
(2) Iklim mikro dan polusi udara
kota-kota
besar),
menyediakan proporsional nasional,
kota-kota
jumlah akan
ini
Iklim mikro merupakan kondisi cuaca
tidak
di ruang kecil, berbeda di utara dan
jasa
selatan, bukit dan lereng, dekat atau
konsentrasi
jauh dari pantai atau badan air
yang
penyediaan
mengakibatkan
lainnya, dan pada sisi bangunan
REGION Volume V No. 1 Maret 2013
4
yang
berbeda.
sudut
mengurangi produksi pangan, mengancam
matahari, dan sumber uap air adalah
kota-kota pesisir, membuat tekanan air dan
penyebab
menghancurkan
utama
Angin,
terjadinya
iklim
mikro.
infrastruktur
wilayah
perkotaan.
Urbanisasi memberikan kontribusi
Pola pembangunan perkotaan di
terhadap pertumbuhan ekonomi. Ekonomi
Afrika, khususnya di Afrika Sub-Sahara
Asia termasuk generasi pertama industri
sangat
baru, yakni: Republik Korea, Hong Kong
perubahan iklim. Pilihan-pilihan kebijakan
dan
kedua
tersedia untuk pembuat kebijakan dalam
industri baru, yakni ASEAN-4 negara:
hal strategi adaptasi dan mitigasi. Hal yang
Malaysia,
menarik
Singapura,
dan
Thailand,
generasi
Indonesia,
dan
berhubungan
bahwa
erat
dengan
meskipun
Afrika
Filipina; ekonomi transisi adalah Cina dan
memberikan kontribusi yang besar untuk
Vietnam, dan belum munculnya daerah
perubahan iklim global, ia adalah yang
ekonomi di wilayah Mekong, misalnya:
paling
Laos, adalah yang termiskin di dunia.
perubahan iklim akibat kapasitas yang
Urbanisasi dan pertumbuhan kota
dipengaruhi
rendah
benua
untuk
menangani
masalah
gaya hidup dan pola permukiman
dan
kemiskinan di Afrika. Dengan 11% dari
karena itu akan meningkatkan permintaan
populasi dunia, Afrika menyumbang hanya
energi, infrastruktur transportasi. Hal ini
3% dari total emisi global, sementara
pada gilirannya akan berdampak pada
negara-negara kaya dengan 15% dari
iklim karena ada peningkatan emisi gas
populasi global menyumbang 45% dari
rumah kaca, pembuangan limbah dan
emisi CO2. Karakteristik umum yang utama
perubahan penggunaan lahan yang tidak
dari pembangunan perkotaan di Afrika,
berkelanjutan.
yaitu: tingginya tingkat kemiskinan dan
lebih lanjut meskipun
tentang hal ini kota
bisa
adalah
menjadi
dan
dampak
yang cepat akan disertai oleh perubahan
Banyak hipotesa yang menelaah
ini,
ini
oleh
tingkat
menjamurnya permukiman kumuh dan permukiman informal.
mesin
Perubahan iklim lebih lanjut akan
pertumbuhan dan solusi untuk perubahan
semakin buruk
iklim, tapi
untuk
juga sangat terpengaruh dan
tingginya
dan merusak kemajuan
meningkatkan
kesejahteraan
bisa rentan terhadap perubahan
iklim.
penduduk perkotaan di Afrika. Perubahan
Masalah
yang
iklim
iklim
seperti:
banjir,
tingkat
disebabkan
oleh
kekeringan,
permukaan
laut,
kenaikan
akan
pertanian
berdampak dan
negatif
ketahanan
pada
pangan,
dapat
ketersediaan air bersih dan meningkatkan
mempengaruhi kesehatan penduduk kota,
tekanan air di Afrika. Hal ini juga akan
REGION Volume V No. 1 Maret 2013
5
meningkatkan frekuensi
kekeringan dan
kebijakan harus berpikir lokal dan jangka
banjir serta menyebabkan malapetaka di
panjang
permukiman
menggabungkan
perkotaan
di
Afrika.
Perubahan iklim juga akan berpengaruh
Afrika.
Karena
Afrika
terpadu strategi
yang
mitigasi
dan
adaptasi.
secara signifikan pada kesehatan manusia di
serta
Clive Doucet dalam
buku Urban
berkontribusi
Meltdown (2007) mengemukakan bahwa
marjinal, pembuat
permasalahan global memiliki solusi di
kebijakan di Afrika harus fokus pada
tingkat lokal. Permasalahan perubahan
kebijakan adaptasi dan mitigasi. Dalam hal
iklim global memiliki penanganan di tingkat
ini, baik pemerintah daerah dan nasional
kota.
harus mendesain strategi yang efektif dan
menciptakan
waspada dalam
tindakan kolektif tentang kota, politik dan
terhadap variasi iklim
mereka
untuk
pendekatan kebijakan mengendalikan
dampak
iklim di kota-kota daerah mereka
dan
dampak bagi nasional secara keseluruhan. Perubahan iklim global sebenarnya
Perubahan
diperlukan
lingkungan
untuk
yang
aman,
reformasi peradilan yang aman juga.Untuk menghentikan pengisian
perubahan
bahan
bakar,
iklim maka
dari harus
diputus rantai politik yang mengikat.
solusinya ada pada tingkat lokal dan pada
Para perencana kota seharusnya
tingkat kota. Perubahan iklim muncul
mengenali peran penting aspek lingkungan
dalam banyak bentuk seperti kenaikan
yang dimiliki suatu kota. Urbanisasi yang
suhu, banjir, dan kenaikan muka laut. Hal
meningkat akan meningkatkan konsumsi
tersebut
bagi
energi dan kebutuhan transportasi, maka
kehidupan kota, misalnya pada kesehatan
akan berpengaruh pada perubahan iklim.
penduduk, kerusakan infrastruktur dan
Maka
bentuk kehidupan. Maka tugas pemerintah
keputusan seharusnya mengintegrasikan
adalah melindungi penduduk dari bahaya
kebijakan pada adaptasi dan mitigasi
tersebut.
dalam
menimbulkan
Pemerintah
bencana
mmemiliki
peran
pemerintah
sebagai
perencanaan
pembuat
urbanisasi.
yang penting dalam pembuatan keputusan
Pemerintah seharusnya bertindak secara
dalam
lokal namun berpikir secara global dan
usaha
perlindungan
penduduk
terhadap bencana perubahan iklim.
berpikir
mengenai
rencana
jangka
Solusi untuk masalah perubahan
panjang. Karena kota merupakan sistem
iklim harus datang dari kota itu sendiri
yang kompleks, maka kebijakan harus
karena mereka memiliki sistem mitigasi
dirancang sesuai dengan keunikan tiap
dan kapasitas serta kemampuan adaptasi
kota. Perencanaan urbanisasi hendaknya
yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas
kompleks.
perencana
Oleh
perkotaan
karena dan
REGION Volume V No. 1 Maret 2013
itu,
pembuat
6
hidup
penduduk
kota
yang
memiliki
perumahan umum
tanggung jawab terhadap lingkungan.
di negara lainnya.
Maka tidak heran jika Singapura
Pembangunan di Singapura, salah
dianugerahi Pelayanan Publik Award pada
satu bentuknya dapat dilihat dari upaya
2008 oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa
Dewan Pembangunan dan Perumahan–
untuk
Housing and Development Board (HDB)
Kelangkaan tanah di Singapura, disiasati
dalam
melalui
menciptakan
perumahan rakyat
Program
HDB
yang berkelanjutan di Singapura. Sejak
Highrise
kemerdekaan,
kepadatan
kemajuan
Singapura
yang
memiliki
dengan
dan
Rumah.
membangun
perumahan
tinggi.
Selain
dengan memenuhi
dalam
kebutuhan perumahan penduduk, desain
pembangunan ekonomi dan perkotaan.
perkotaan dan perumahan di Singapura
Singapura
mengimplementasikan
memberikan pertimbangan lingkungan dan
proses pembangunan perkotaan dan telah
pemanfaatan energi air dan pengelolaan
berhasil
dan
limbah yang efektif. Lebih khusus, sebagai
penggunaan jalan yang lebih efektif dan
bagian dari strategi keseluruhan untuk
efesien
mencapai keberlanjutan lingkungan, HDB
telah
signifikan
Kepemilikan
menciptakan
untuk
perkotaan.
ketertiban
menghindari
Singapura
kemacetan
sering
dijadikan
telah mengambil inisiatif sebagai berikut:
model keberhasilan dari yang sebelumnya
•
Mempromosikan efisiensi energi
tertinggal, ekonomi terbelakang dan kota
•
Mengurangi efek heat island dari
liar yang dipugar menjadi modern, bersih dan hijau, kota dengan infrastruktur yang efisien
dan
efektif
dalam
sebuah perkotaan •
kebijakan
Mempromosikan
pembangunan
berkelanjutan
manajemen lingkungan perkotaan.
Afrika Selatan merupakan negara
Lebih dari 80% populasinya tinggal
dengan
pendapatan
menengah
yang
di flat perumahan rakyat yang dibangun
mengembangkan
oleh HDB dan merupakan milik sendiri.
infrastruktur, telekomunikasi dan pasokan
HDB didirikan pada tahun 1960 untuk
jaringan
menyediakan perumahan murah untuk
pemerintah yang dihadapkan pada hal
Singapura.
memenuhi tujuan ekonomi energi-intensif
satunya
Singapura
negara
di
mungkin Asia
di
satumana
dari
energi
negara,
perekonomian,
secara
yang
baik.
Dilema
didasarkan
pada
pemerintah telah berhasil menyediakan
batubara, sebuah produk yang memiliki
perumahan
untuk
tingkat emisi tinggi. Negara ini memiliki
juga
salah satu bursa saham terbaik di dunia. Di
keluarga
yang
terjangkau
berpenghasilan
rendah
menghindari pemukiman dan perumahan
bidang
sosial kelas rendah yang menjadi ciri khas
menyumbang
REGION Volume V No. 1 Maret 2013
ekonomi, 40%
Afrika dari
Selatan
semua
hasil
7
industri dan 25% dari PDB benua Afrika.
dengan kebijakan reformasi ekonomi “Doi
Namun, ia adalah negara yang memiliki
Moi” tahun 1986 dan memperkenalkan
salah satu perbedaan pendapatan tertinggi
kebijakan
di dunia. Afrika Selatan juga merupakan
dengan
penghasil emisi gas rumah kaca terbesar
direncanakan
di Afrika. Afrika emitor CO2 terbesar di
reformasi
dunia
pada
ekonomi dan peningkatan per kapita PDB
iklim
sudah
dari US $ 200 sampai US $ 400 pada
perumahan
dan
1990-an, menjadi US $ 835 pada tahun
permukiman
2007. Angka kemiskinan juga menurun
karena
batubara.
ketergantungan
Variabilitas
mempengaruhi permukiman, informal
khususnya
dan
meninggalkan
pusat
ekonomi. mendorong
pasar yang
Kebijakan pertumbuhan
dari 58% pada tahun 1993 menjadi 12,4%
Chikulo
pada tahun 2008. Walaupun Vietnam telah
berpendapat bahwa 19% dari tempat
membuat kemajuan luar biasa dalam
tinggal di Selatan Afrika dianggap sebagai
pembangunan sosial-ekonomi dalam dua
permukiman informal dan ilegal - sekitar
dekade terakhir, negara ini rawan terhadap
3,6 juta orang tinggal dalam pemukiman
bencana seperti topan, badai tropis dan
informal dan tidak memiliki akses terhadap
tanah longsor. Karena sebagian dari sabuk
sanitasi, infrastruktur dan listrik yang layak.
pembangunan
Sebagian besar menggunakan batu bara,
terletak di sepanjang daerah pesisir pantai,
minyak tanah, kayu atau minyak cair untuk
mereka rentan terhadap bencana iklim
memasak dan menghangatkan rumah.
seperti topan, badai tropis, gelombang laut
Akibatnya, mereka terkena polusi udara
dan intrusi garam. Menurut Hoang, dalam
dalam ruangan yang berdampak pada
100 tahun ke depan, permukaan laut akan
kesehatan mereka. Di pemukiman ini,
meningkat antara 30 cm hingga 1 m, dan
orang
untuk
dengan demikian meningkatkan frekuensi
membersihkan sistem air dan sanitasi yang
dan intensitas banjir dan mengancam
layak. Akibatnya, bila ada hujan, mereka
dataran rendah pesisir. Kenaikan 1m di
terkena banjir dan penyakit menular.
permukaan laut akan berdampak buruk
hidup
tidak
murah
berorientasi
dimana
mayoritas
rumah
ekonomi
miskin.
memiliki
akses
industri
dan
perkotaan
Di Vietnam, dampak perubahan
bagi enam juta penduduk, atau 7,3% dari
terhadap
sosial-
populasi. Vietnam, karena variabilitas iklim
ekonomi dan perumahan berhubungan
baru-baru ini, telah mengalami perubahan
dengan
pengaturan kelembagaan dan
dalam intensitas dan frekuensi badai dan
strategi
bahwa
harus
curah
menangani secara cepat dampak negatif
1990
perubahan
menewaskan
iklim
iklim.
pembangunan
negara
Vietnam
REGION Volume V No. 1 Maret 2013
ini
memulainya
hujan. hingga
Antara tahun
sekitar
2000, 3.173
tahun banjir orang,
8
sementara sekitar 804 orang kehilangan
pemukiman dan kehidupan perkotaan. Ada
nyawa mereka karena badai dan banjir
beberapa tantangan utama yang dihadapi
pantai.
kota-kota di Lain
halnya
Malaysia,
sebagai
Asia dan Afrika. Perlunya
komitmen politik dan perbaikan sistem
akibat dari perubahan iklim, Malaysia
manajemen
mengalami
pengetahuan, advokasi dan kesadaran,
bencana alam seperti banjir,
tata
pemerintahan,
kekeringan, badai / gelombang, kebakaran
peningkatan
hutan, badai angin
tingkat internasional, nasional, maupun
dan tanah longsor.
kolaborasi
yang
kemitraan
Sebagai contoh, antara tahun 1965 sampai
lokal
2007, sekitar 49 kasus bencana alam telah
menyusun strategi dan perumusan suatu
dilaporkan, dan mengakibatkan kematian
kebijakan lingkungan.
sekitar 1.062 orang selain mempengaruhi 1,24 juta orang lainnya.
sangat
dan
dibutuhkan
dalam
Semua aspek dampak perubahan iklim dalam perkotaan dari sisi ekologi,
Menurut Clive Doucet dalam buku
ekonomi, dan kehidupan sosial haruslah
Urban Meltdown (2007), Kota perlu otoritas
dipahami
politik,
benang merah antara gejala alam dengan
legislatif
dan
keuangan
yang
hingga
kita
dapat
sebanding dengan tanggung jawab. Kota-
kehidupan
kota perlu membuat rencana lingkungan
implikasinya pada kehidupan ekonomi.
yang
Masalah perubahan iklim harus dilihat
mampu
mendefinisikan
kembali
bagaimana kita hidup secara harmonis
masyarakat
menarik
Pemerintah
perlu
lingkungan,maka zaman kegelapan adalah
perencanaan
terpadu
yang
manajemen
sumber
Krisis perkotaan
akan terjadi bila terlalu banyak orang
mempromosikan
berada di tempat-tempat yang terlalu kecil
sistematis
tanpa
melalui
sumber
institusional
yang
daya
publik
diperlukan
dan
dan
dalam sudut pandang yang luas.
dengan alam. Tanpa reformasi politik dan
akan dihadapi.
sosial
integrasi
dan
kerangka
daya
integrasi
pengelolaan
memiliki
holistik sumber
rencana
yang dan daya
sektoral ke
untuk
tingkat daerah, lokal/federal dan rencana
bertahan hidup. Kekurangan sumber daya
nasional. Jenis rencana bertujuan untuk
akan berdampak pada pola pertumbuhan
menjamin lingkungan yang layak, asri dan
dan pola konsumsi.
ramah, sistem transportasi publik yang baik,
Kesimpulan
dengan perubahan iklim di benua Asia dan Urbanisasi
perambahan
pembangunan
perkotaan ke daerah-daerah yang jauh
Ada hubungan antara urbanisasi
Afrika.
dan
berpengaruh
REGION Volume V No. 1 Maret 2013
sekalipun, yang ditunjuk sebagai daerah produksi pertanian atau pangan daerah.
pada
9
Daftar Pustaka Doucet, Clive. 2007. Urban Meltdown: Cities,
Climate
Change
Politics-as-Usual..
New
and
Society
Publisher. Forman, R.T.T. 2008. Urban Regions : Ecology and Planning Beyond the City. Springer Netherlands Sugandhy, Aca. 2008. Instrumentasi Dan Standarisasi Pengelolaan
Kebijakan Lingkungan
Hidup.
Penerbit Trisakti. Yuen, Belinda. 2011. Climate Change and Sustainable Urban Development in Africa
and
Asia.
Springer
Netherlands
REGION Volume V No. 1 Maret 2013
10