Pertanyaan Wawancara Daftar Pertanyaan 1.
Apa latar belakang berdirinya bisnis syariah yang bapak atau ibu jalankan?
2.
Kapan berdirinya bisnis syariah yang bapak atau ibu jalankan?
3.
Bagaimana bapak atau ibu merumuskan bisnis syariah ini?
4.
Apa yang memberikan nilai lebih bisnis syariah bapak atau ibu dibandingkan bisnis lain?
5.
Bagaimana konsep syariah bisnis bapak atau ibu yang sedang dijalankan?
6.
Darimana modal awal bisnis yang bapak atau ibu jalankan saat ini?
7.
Adakah dampak tertentu dengan diberikannya label syariah pada bisnis yang bapak atau ibu jalankan?
8.
Bagaimana proses pengawasan syariah pada bisnis bapak atau ibu?
9.
Siapa pengawas syariah pada bisnis bapak atau ibu?
10. Apa pada bisnis yang bapak atau ibu jalankan sudah mendapatkan sertifikat halal? 11. Apakah terdapat evaluasi produk pada bisnis yang bapak atau ibu jalankan?
Hasil Wawancara Hasil Wawancara dan Dokumentasi Polaris Laundry Syariah Semarang
No. 1.
2.
3.
Jawaban Yang melatarbelakangi pendirian bisnis syariah ini satu tasyfiyah memurnikan akidah, kalau saya tidak melakukan ini saat temanteman mendirikan laundry hanya untuk untung dan rugi, padahal bagi kami tidak, bisnis tidak sekedar untung dan rugi tapi niatnya untuk Allah SWT dengan demikian akan dimudahkan Allah SWT. Jika tidak didirikan bisnis dengan apa yang disuruh Rosulullah SAW maka menghilangkan konsep thaharah . Polaris laundry syariah semarang berdiri sejak tahun 1994 pada saat pendiriannya di jakarta laundry yang didirika belum menggunakan label syariah namun konsep yang digunakan dalam thaharahnya ttap sesuai dengan syariah Islam. Kemudian dari jakarta pada tahun 2007 pindah ke Semarang dan mengunakan label syariah hingga sekarang. Perumusan konsep bisnis yang digunakan adalah menggunakan konsep Islam yang berasal dari Al-Qur’an dan As-Sunah
4.
Nilai lebih yang diberikan pada bisnis ini adalah jaminan konsep thaharah yang diberikan pada pencucianyang dilakukan yaitu sesuai dengan syariah Islam.
5.
Dalam pembentukan bisnis syariah ada empat konsep utama dalam menjalankan bisnis syariah yaitu modal, niat, karyawan dan pelaksanaan
6.
Kalau modal pertama kali itu ya dari saya pribadi dan tidak ada pinjaman dari bank jadi saya pertama punya laundry dulu setelah kita runing dengan berbagai kendala dan teknis dan sebagai baru kita perbaiki pelan-pelan. Sebaiknya ketika ingin berwirausaha janganberhutang apalagi hutangnya terdapat unsur riba. Dengan adanya branding dan konsep yang diberikan adanya kepercayaan dari masyarakat, dan juga dengan adanya branding syariah membuat masyarakat lebih yakin, walaupun terkadang terdapat beberapa kesalahan yang kita lakukan masyarakat tetap memebrikan kepercayaannya kepada laundry syariah.
7.
8.
Qodarullah pengawasan dalam laundry syariah dilakukan oleh bapak Ananta Wijaya sendiri, karena selain belajar beliau juga praktisi jadi ketika praktisi belajar dan terdapat kesalahan maka langsung diperbaiki
9.
Dalam pemilihannya bapak Ananta Wijaya sendiri yang menjadi Dewan Pengawas Syariah dengan menjadi praktisi dan belajar sekaligus.
10.
Saya sudah pernah ke MUI apanya yang dilegalkan karena ini jasa bukan produk, MUI juga bingung apa yang mau dilegalkan, mungkin deterjenya kalau ini yang jual deterjen tapi saya tidak menjual deterjen saya menjual jasa, saya sudah bertanya kalau emang bisa yang tidak apaapa, MUI berkaitan dengan produk tapi ini jasa. Evaluasi produk dilakukan saat terdapat kesalahan dalam pelaksanaan yang dilakukan dalam transaksinya hal tersbut bisa dilakukan dengan berjalannya bisnis yang dijalankan.
11.
Dokumentasi Foto Wawancara dan Observasi Polaris laundry syariah semarang
A. Hasil Wawancara dengan Omah Dusun Padi View Guest House Syariah Yogyakarta
No. 1.
2.
Jawaban Bisnis penginapan ini identik dengan sesuatu yang bebas dan bisnis hotel itu uncontrolable, tidak dapat dikontrol sehingga disitu terjadi zina dan pelanggaran terhadap hukum Islam, Ketika saya melihat belum ada penginapan yang yang berbasis syariah yang melakukan penjagaan terhadap hukum Islam itu tentunya terdapat peluang market sementara mayoritas orang muslim di Indonesia yang mulai belajar dan memahami tentang agama tentunya bisa dijadikan peluang bisnis tanpa melupakan niat ibadah. Berdirinya Omah dusun baru dua tahun awal tahun 2015, secara soft opening 1 Agustus 2014 pada saat itu masih belum tahu dan manual dan kita masih belajar bisnis proses.
3.
Perumusan konsep bisnis yang digunakan adalah menggunakan konsep Islam yang berasal dari Al-Qur’an dan As-Sunah dengan menjalankan sunnah.
4.
Nilai lebih yang diberikan oleh Omah dusun adalah adanya seleksi tamu dan konsumen bisa mendapatkan penginapan yang dasarnya terhindar dari zina ataupun pelanggaran hukum Islam lainnya.
5.
Dalam pembentukan bisnis syariah terdapat empat konsep utama dalam pembentukannya yaitu dengan dijalankannya hukum Islam pada empat unsur utama yaitu perencanaan, modal SDM (Sumberdaya Daya Manusia) dan pelaksanaan.
6.
Ini (modal) saya tidak memakai uang bank modal awalnya benarbenar uang pribadi uang case dan saya memakai bank syariah dalam dan saya tidak mau pinjam-meminjam.
7.
Tidak adanya dampak tertentu yang saya dapatkan, namun dengan adanya label syariah ini bisa memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai syariah.
8.
Tidak ada DPS (Dewan Pengawas Syariah), syariah yang ada disini bagaimana konsep islami atau kehidupan islami yang bagaimana kita berpakaian bagaimana kita menerapkan adab-adab Islam dalam kehidupan.
9.
Tidak terdapat pengawas pada bisnis yang dijalankan pada Omah dusun padi view guest house syariah Yogyakarta. Omah dusun padi view belum mempunyai setifikat halal pada bisnis yang dijalankannya. Belum terdapatnya DPS(Dewan Pengawas Syariah) pada bisnis yang dijalankan maka Omah dusun tidak mengadakan evaluasi pada produk-produk yang ditawarkan.
10. 11
Dokumentasi Foto Wawancara dan Observasi Omah dusun padi view guest house syariah Yogyakarta