86
LAMPIRAN
87
Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
Berikut adalah daftar pertanyaan wawancara mengenai analisis lingkungan internal dan eksternal di surat kabar Jurnal Bogor: 1. Daftar pertanyaan mengenai gambaran umum perusahaan?
Siapakah pendiri Jurnal Bogor dan kapan perusahaan ini berdiri?
Bisakah anda ceritakan secara garis besar sejarah berdirinya Jurnal Bogor?
Apa visi dan misi Jurnal Bogor?
Bagaimana keadaan perusahaan sekarang ini?
Bagaimana bentuk struktur organisasi pada Jurnal Bogor?
Bagaimana bentuk pembagian kerja pada Jurnal Bogor?
Dimana lokasi pertama berdirinya Jurnal Bogor? Mengapa lokasi tersebut dipilih?
2. Daftar pertanyaan mengenai lingkungan internal perusahaan? STP a.
Segmentation: Segmen pasar seperti apa yang dimasuki perusahaan, alasannya? Variabel segmentasi apa saja yang mempengaruhi perusahaan?
b.
Targeting: Siapa yang menjadi target pasar sasaran perusahaan? Atas dasar apa perusahaan memilih pasar sasaran tersebut?
c.
Positioning: Posisi seperti apa yang diinginkan perusahaan di pasar sasaran? Hal apa yang sudah dan akan dilakukan perusahaan untuk mendapatkan posisi yang diinginkan?
Marketing Mix a.
Product: Apa yang membedakan surat kabar Jurnal Bogor dan surat kabar lokal lainnya? Bagaimana perkembangan surat kabar dari tahun ke tahun?
88
Lanjutan Lampiran 1. Berapa jumlah oplah yang diproduksi perusahaan dalam satu hari? Bahan baku apa saja yang menjadi kebutuhan persuahaan dalam melakukan proses produksi? Berapa unit mesin produksi yang dimiliki perusahaan untuk melakukan proses produksi? b.
Price: Berapa harga yang ditetapkan untuk satu oplah surat kabar Jurnal Bogor? Faktor-faktor apa saja yang bisa mempengaruhi penetapan harga tersebut? Apakah ada perbedaan harga produk untuk konsumen, agen ataupun toko untuk jumlah pembelian yang berbeda? Apakah area distribusi produk mempengaruhi penetapan harga? Seberapa besar target perusahaan dalam pemasukan melalui iklan, apakah target sudah tercapai?
c.
Promotion: Bentuk promosi seperti apa yang dilakukan perusahaan untuk menarik perhatian para pembeli? Media apa saja yang biasanya menjadi bahan promosi? Apakah bentuk promosi yang dilakukan cukup efektif?
d.
Place/Distribution: Bagaimana perusahaan memasarkan produknya? Kendala apa yang sering dihadapi dan bagaimana perusahaan mengatasinya? Berapa jumlah agen yang dimiliki perusahaan dan siapa saja yang terlibat dalam alur distribusi produk? Daerah mana saja yang menjadi target pasar sasaran?
89
Lanjutan Lampiran 1 3. Daftar pertanyaan mengenai lingkungan eksternal perusahaan? a. Lingkungan Jauh: Faktor Politik Bagaimana pengaruh kebijakan politik atau hukum pemerintah terhadap kelancaran usaha? Apakah terdapat undang-undang yang berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan pemasaran surat kabar lokal, jika ada sebutkan? Faktor Ekonomi Bagaimana pengaruh kondisi ekonomi saat ini terhadap perkembangan perusahaan? Apakah kenaikan harga-harga barang dan jasa mempengaruhi permintaan produk? Faktor Sosial Bagaimana perusahaan melihat gaya hidup masyarakat di wilayah Bogor? Apakah gaya hidup yang semakin modern dan beragam ikut berpengaruh terhadap penjualan produk? Faktor Teknologi Bagaimana pengaruh perkembangan teknologi terhadap tumbuh kembangnya perusahaan? Dampak apa yang paling dirasakan oleh perusahaan terhadap pemasaran surat kabar Jurnal Bogor sendiri melalui kemajuan teknologi? b. Lingkungan Industri: Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Seberapa besar pengaruh masuknya pendatang baru terhadap pertumbuhan perusahaan?
Bagaimana perusahaan meyikapi pendatang baru tersebut?
90
Lanjutan Lampiran 1. Persaingan Sesama Perusahaan di Dalam Industri
Berapa jumlah kompetitor dalam persaingan surat kabar lokal, dan siapa yang menjadi pesaing potensial?
Bagimana market share surat kabar Jurnal Bogor dibandingkan para pesaing sejenis?
Ancaman Dari Produk Pengganti
Apakah terdapat produk subtitusi dalam industri ini, jika ya bagaimana pengaruhnya terhadap perusahaan?
Hal-hal
preventif
apa
yang
sudah
dipersiapkan
untuk
mengantisipasi posisi produk di pasar agar tetap stabil? Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Buyers)
Seberapa besar pengaruh kekuatan pembeli dalam industri ini, jelaskan?
Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Suppliers)
Seberapa besar pengaruh kekuatan pemasok dalam industri ini, jelaskan?
Pengaruh Kekuatan Stakeholder lainnya
Bagaimana pengaruh stakeholder terhadap perusahaan, jelaskan?
91
Lampiran 2. Petunjuk pengisian kuesioner ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SURAT KABAR JURNAL BOGOR
Kepada Responden yang Terhormat, Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir penelitian di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, maka dibutuhkan kesediaan dari bapak/ibu untuk mengisi kuesioner berikut. Adapun tujuan dari pengisian kuesioner ini yaitu: 1.
Penentuan bobot dan rating untuk matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (External Factor Evaluation). Kuesioner digunakan untuk mendapatkan penilaian dari responden mengenai faktor-faktor strategis internal dan eksternal perusahaan dengan cara memberikan bobot dan rating terhadap berbagai faktor yang dinilai mempengaruhi perusahaan dalam pengambilan keputusan.
2.
Penentuan sejauh mana pengaruh dari tingkat faktor, aktor, tujuan dan komponen lain dengan menggunakan metode AHP untuk memperoleh strategi alternatif dalam pengambilan keputusan bagi perusahaan. Landasan utama dalam pengisian kuesioner dengan metode ini adalah sebuah hierarki yang merupakan struktur dari metode AHP dengan berbagai komponennya yang disusun berdasarkan alternatif, observasi langsung dan keterlibatan dari pihak perusahaan Pemilihan berbagai strategi alternatif akan menjadi pilihan yang patut
dipertimbangkan oleh perusahaan dalam mengambil keputusan. Oleh karenanya diharapkan kepada responden (Bapak/Ibu) untuk mengisi kuesioner ini secara baik dan benar. Atas kesediaan waktu dari Bapak/Ibu, penulis mengucapkan terima kasih. Bogor, Maret 2012 Raja Asfar H24097097
92
Lanjutan Lampiran 2. KUESIONER PENELITIAN PENENTUAN BOBOT DAN RATING FAKTOR STRATEGIS INTERNAL DAN FAKTOR STRATEGIS EKSTERNAL PEMASARAN
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SURAT KABAR JURNAL BOGOR
IDENTITAS RESPONDEN Nama
:
............................................................
Jabatan
:
............................................................
Tingkat Pendidikan
:
............................................................
Lama Kerja
:
............................................................
Tanda Tangan
:
............................................................
Diharapkan Bapak/Ibu dapat mengisi kuesioner ini secara lengkap, objektif dan benar adanya, karena kuesioner ini adalah untuk penelitian skripsi dengan tujuan ilmiah sehingga diperlukan data yang valid dan lengkap.
Peneliti Raja Asfar H24097097
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012
93
Lampiran 3. Kuesioner penentuan bobot internal dan eksternal PENENTUAN BOBOT
Tujuan: Mendapatkan penilaian responden mengenai faktor-faktor strategis internal maupun eksternal pemasaran yaitu dengan cara pemberian bobot terhadap seberapa besar faktor tersebut dapat mempengaruhi atau membentuk keberhasilan pemasaran surat kabar Jurnal Bogor. Petunjuk Umum: 1.
Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden.
2.
Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden.
3.
Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan untuk melakukan secara langsung (tidak menunda) untuk menghindari ketidakkonsistenan atas jawaban.
4.
Responden berhak untuk menambah atau mengurangi hal-hal yang sudah tercantum dari kuesioner ini, memiliki pandangan berbeda dengan responden lainnya atau dengan peneliti. Hal ini dibenarkan jika dilengkapi dengan alasan yang kuat.
Petunjuk khusus: 1.
Alternatif pemberian bobot terhadap faktor-faktor strategis internal dan eksternal yang tersedia untuk kuesioner ini adalah: 1 = di bawah rata-rata 2 = rata-rata 3 = di atas rata-rata 4 = sangat bagus Pemberian
bobot
masing-masing
faktor
strategis
dilakukan
dengan
memberikan tanda (X) pada tingkat kepentingan (1-4) yang paling sesuai menurut responden. 2.
Penentuan bobot merupakan pendapat masing-masing responden terhadap faktor-faktor strategis internal dan eksternal yang telah ditinjau dari segi pemasaran.
94
Lanjutan Lampiran 3. No
Faktor Internal Kekuatan
1.
Kualitas dan konsep berita Surat Kabar Jurnal Bogor
2.
Penetapan harga produk yang relatif lebih bersaing dibandingkan kompetitor
3.
Area distribusi produk yang luas
4.
Kegiatan promosi yang terus gencar dilakukan
5.
Fasilitas kerja yang mumpuni kepada karyawan
6.
Pelayanan yang optimal kepada pelanggan
7.
Tingkat loyalitas karyawan yang tinggi terhadap perusahaan
8.
Pertumbuhan penjualan yang terus meningkat Kelemahan
1.
Belum memiliki mesin produksi sendiri
2.
Brand image yang belum kuat di wilayah Bogor
3.
Daya saing yang masih lemah terhadap surat kabar lainnya
Skor 1
2
3
4
95
Lanjutan Lampiran 3. No
Faktor Eksternal Peluang
1.
Kebutuhan informasi yang semakin besar
2.
Potensi pasar yang masih bisa terus digali
3.
Mesin produksi yang makin canggih
4.
Daya beli masyarakat yang terus meningkat
5.
Adanya kebijakan pemerintah pusat Ancaman
1.
Brand image surat kabar pesaing yang besar yang kuat
2.
Semakin banyaknya para pesaing lokal
3.
Adanya media elektronik dengan kecepatan penyampaian berita yang lebih tinggi
4.
Harga bahan baku produksi yang meningkat
Skor 1
2
3
4
96
Lampiran 4. Kuesioner penentuan peringkat internal dan eksternal PENENTUAN PERINGKAT
Tujuan: Mendapatkan penilaian responden mengenai faktor-faktor strategis internal maupun eksternal pemasaran yaitu dengan cara memberikan peringkat terhadap seberapa besar faktor tersebut dapat mempengaruhi atau membentuk keberhasilan pemasaran surat kabar Jurnal Bogor. Petunjuk Umum: 1.
Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden.
2.
Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden.
3.
Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan untuk melakukan secara langsung (tidak menunda) untuk menghindari ketidakkonsistenan atas jawaban.
4.
Responden berhak untuk menambah atau mengurangi hal-hal yang sudah tercantum dari kuesioner ini, memiliki pandangan berbeda dengan responden lainnya atau dengan peneliti. Hal ini dibenarkan jika dilengkapi dengan alasan yang kuat.
Petunjuk khusus: 1.
Alternatif pemberian peringkat terhadap faktor-faktor strategis internal dan eksternal yang tersedia untuk kuesioner ini adalah: 1 = sangat lemah 2 = tidak begitu lemah 3 = cukup kuat 4 = sangat kuat Pemberian peringkat masing-masing faktor strategis dilakukan dengan memberikan tanda (X) pada tingkat kepentingan (1-4) yang paling sesuai menurut responden.
2.
Penentuan peringkat merupakan pendapat masing-masing responden terhadap faktor-faktor strategis internal dan eksternal yang telah ditinjau dari segi pemasaran.
97
Lanjutan Lampiran 4. No
Faktor Internal Kekuatan
1.
Kualitas dan konsep berita Surat Kabar Jurnal Bogor
2.
Penetapan harga produk yang relatif lebih bersaing dibandingkan kompetitor
3.
Area distribusi produk yang luas
4.
Kegiatan promosi yang terus gencar dilakukan
5.
Fasilitas kerja yang mumpuni kepada karyawan
6.
Pelayanan yang optimal kepada pelanggan
7.
Tingkat loyalitas karyawan yang tinggi terhadap perusahaan
8.
Pertumbuhan penjualan yang terus meningkat Kelemahan
1.
Belum memiliki mesin produksi sendiri
2.
Brand image yang belum kuat di wilayah Bogor
3.
Daya saing yang masih lemah terhadap surat kabar lainnya
Skor 1
2
3
4
98
Lanjutan Lampiran 4. No
Faktor Eksternal Peluang
1.
Kebutuhan informasi yang semakin besar
2.
Potensi pasar yang masih bisa terus digali
3.
Mesin produksi yang makin canggih
4.
Daya beli masyarakat yang terus meningkat
5.
Adanya kebijakan pemerintah pusat Ancaman
1.
Brand image surat kabar pesaing yang besar yang kuat
2.
Semakin banyaknya para pesaing lokal
3.
Adanya media elektronik dengan kecepatan penyampaian berita yang lebih tinggi
4.
Harga bahan baku produksi yang meningkat
Skor 1
2
3
4
99
Lampiran 5. Kuesioner penilaian menggunakan metode AHP
DATA RESPONDEN
1. Nama
: ....................................................................
2. Jenis Kelamin
: ....................................................................
3. Usia
: ....................................................................
4. Pendidikan Terakhir
: ....................................................................
5. Jabatan
: ....................................................................
6. Tugas dan Wewenang
:
a. .......................................................................................................... b. .......................................................................................................... c. .......................................................................................................... d. .......................................................................................................... e. .......................................................................................................... 7. Lama Bekerja
: ....................................................................
100
Lanjutan Lampiran 5.
KUESIONER AHP
Petunjuk Pengisian: 1. Pada bagian ini responden diminta untuk membandingkan antara elemenelemen kiri dan kanan, lalu memberi jawaban berupa tanda (x) pada nilai perbandingannya. 2. Jawaban dari pertanyaan tersebut diberi nilai oleh responden berdasarkan tingkat
kepentingan
dari
elemen-elemen
yang
dibandingkan
secara
berpasangan. 3. Nilai perbandingan yang diberikan mempunyai skala 1-9. Definisi dari skala yang digunakan untuk menilai komparasi ditentukan sebagai berikut: Nilai Komparasi (Kiri Dibandingkan Kanan) 1 3 5 7 9 2, 4, 6, 8
Definisi A dan B sama penting A sedikit lebih penting dari B A lebih penting dari B A sangat jelas lebih penting dari B A mutlak lebih penting dari B Nilai-nilai diantara dua pertimbangan
101
Lanjutan Lampiran 5. Struktur Hierarki Strategi Pemasaran Surat Kabar Jurnal Bogor
Strategi Pemasaran Surat Kabar Jurnal Bogor
Fokus
Faktor
Kualitas Berita
Area Distribusi Produk
Pemimpin Perusahaan
Aktor
S1
S2
Potensi Pasar
Manajer Sirkulasi
Meningkatkan Penjualan
Tujuan
Strategi
Harga Surat Kabar
Manajer Marketing
Meningkatkan Daya Saing
S3
S4
S5
Kompetitor
Memperluas Pangsa Pasar
S6
S7
S8
S9
102
Lanjutan Lampiran 5. 1. Perbandingan Antar Elemen Faktor Terhadap Fokus Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu faktor dengan faktor lainnya dalam menentukan bobot prioritas terhadap strategi pemasaran surat kabar Jurnal Bogor. Elemen-elemen faktor (F) dalam penetapan strategi pemasaran surat kabar Jurnal Bogor adalah: 1. Kualitas Berita (F1) 2. Harga Surat Kabar (F2) 3. Area Distribusi Produk (F3) 4. Potensi Pasar (F4) 5. Kompetitor (F5) Kolom Kiri Lebih Penting
Kolom Kiri
2
3
4
5
6
7
8
Sama 9
1
Kolom Kanan Lebih Penting
Kolom
2
Kanan
3
4
5
6
7
8
9
F1
F2
F1
F3
F1
F4
F1
F5
F2
F3
F2
F4
F2
F5
F3
F4
F3
F5
F4
F5
Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya. 2. Perbandingan Aktor Terhadap Faktor Elemen Aktor yang berpengaruh yaitu: 1. Pemimpin Perusahaan (A1) 2. Manajer Sirkulasi (A2) 3. Manajer Marketing (A3)
103
Lanjutan Lampiran 5. 2.1 Perbandingan Aktor Terhadap Elemen Faktor Kualitas Berita
Kualitas Berita
Faktor
Harga Surat Kabar
Area Distribusi Produk
Pemimpin Perusahaan
Aktor
Potensi Pasar
Manajer Sirkulasi
Kompetitor
Manajer Marketing
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap elemen Kualitas Berita. Kolom Kiri Lebih Penting
Kolom Kiri
2
3
4
5
6
7
8
Sama 9
1
Kolom Kanan Lebih Penting
Kolom
2
Kanan
3
4
5
6
7
8
9
A1
A2
A1
A3
A2
A3
Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai diantaranya. 2.2 Perbandingan Aktor Terhadap Elemen Faktor Harga Surat Kabar
Faktor
Aktor
Kualitas Berita
Harga Surat Kabar
Pemimpin Perusahaan
Area Distribusi Produk
Manajer Sirkulasi
Potensi Pasar
Manajer Marketing
Kompetitor
104
Lanjutan Lampiran 5. Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap elemen Harga Surat Kabar. Kolom Kiri Lebih Penting
Kolom Kiri
2
3
4
5
6
7
8
Sama 9
1
Kolom Kanan Lebih Penting
Kolom
2
Kanan
3
4
5
6
7
8
9
A1
A2
A1
A3
A2
A3
Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai diantaranya. 2.3 Perbandingan Aktor Terhadap Elemen Faktor Area Distribusi Produk
Kualitas Berita
Faktor
Harga Surat Kabar
Area Distribusi Produk
Pemimpin Perusahaan
Aktor
Kompetitor
Potensi Pasar
Manajer Sirkulasi
Manajer Marketing
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap elemen Area Distribusi Produk. Kolom Kiri Lebih Penting
Kolom Kiri
2
3
4
5
6
7
8
Sama 9
1
Kolom Kanan Lebih Penting
Kolom
2
Kanan
3
4
5
6
7
8
9
A1
A2
A1
A3
A2
A3
105
Lanjutan Lampiran 5. Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai diantaranya. 2.4 Perbandingan Aktor Terhadap Elemen Faktor Potensi Pasar
Kualitas Berita
Faktor
Harga Surat Kabar
Area Distribusi Produk
Pemimpin Perusahaan
Aktor
Potensi Pasar
Manajer Sirkulasi
Kompetitor
Manajer Marketing
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap elemen Potensi Pasar. Kolom Kiri Lebih Penting
Kolom Kiri
2
3
4
5
6
7
8
Sama 9
1
Kolom Kanan Lebih Penting
Kolom
2
Kanan
3
4
5
6
7
8
9
A1
A2
A1
A3
A2
A3
Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai diantaranya. 2.5 Perbandingan Aktor Terhadap Elemen Faktor Kompetitor.
Faktor
Aktor
Kualitas Berita
Harga Surat Kabar
Pemimpin Perusahaan
Area Distribusi Produk
Manajer Sirkulasi
Potensi Pasar
Manajer Marketing
Kompetitor
106
Lanjutan Lampiran 5. Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap elemen Kompetitor. Kolom Kiri Lebih Penting
Kolom Kiri
2
3
4
5
6
7
8
Sama 9
1
Kolom Kanan Lebih Penting
Kolom
2
Kanan
3
4
5
6
7
8
9
A1
A2
A1
A3
A2
A3
Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai diantaranya. 3. Perbandingan Tujuan Terhadap Aktor Elemen Tujuan yang Bepengaruh adalah: 1. Meningkatkan Penjualan (T1) 2. Meningkatkan Daya Saing (T2) 3. Memperluas Pangsa Pasar (T3) 3.1 Perbandingan Tujuan Terhadap Aktor Pemimpin Perusahaan
Pemimpin Perusahaan
Aktor
Manajer Sirkulasi
Meningkatkan Penjualan
Tujuan
Manajer Marketing
Meningkatkan Daya Saing
Memperluas Pangsa Pasar
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap elemen Pemimpin Perusahaan. Kolom Kiri Lebih Penting
Kolom Kiri
2
3
4
5
6
7
8
Sama 9
1
Kolom Kanan Lebih Penting
Kolom
2
Kanan
3
4
5
6
7
8
9
T1
T2
T1
T3
T2
T3
107
Lanjutan Lampiran 5. Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai diantaranya. 3.2 Perbandingan Tujuan Terhadap Aktor Manajer Sirkulasi
Pemimpin Perusahaan
Aktor
Manajer Sirkulasi
Meningkatkan Penjualan
Tujuan
Manajer Marketing
Meningkatkan Daya Saing
Memperluas Pangsa Pasar
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap elemen Manajer Sirkulasi. Kolom Kiri Lebih Penting
Kolom Kiri
2
3
4
5
6
7
8
Sama 9
1
Kolom Kanan Lebih Penting
Kolom
2
Kanan
3
4
5
6
7
8
9
T1
T2
T1
T3
T2
T3
Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai diantaranya. 3.3 Perbandingan Tujuan Terhadap Aktor Manajer Marketing
Aktor
Tujuan
Pemimpin Perusahaan
Meningkatkan Penjualan
Manajer Sirkulasi
Meningkatkan Daya Saing
Manajer Marketing
Memperluas Pangsa Pasar
108
Lanjutan Lampiran 5. Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap elemen Manajer Marketing. Kolom Kiri Lebih Penting
Kolom Kiri
2
3
4
5
6
7
8
Sama 9
1
Kolom Kanan Lebih Penting
Kolom
2
Kanan
3
4
5
6
7
8
9
T1
T2
T1
T3
T2
T3
Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai diantaranya. 4. Perbandingan Alternatif Strategi Terhadap Tujuan Pilihan strategi yang dapat dilakukan untuk mendukung pencapaian tujuan adalah: 1. Memperluas Area Distribusi Produk (S1) 2. Melakukan Inovasi dalam Konsep Penyampaian Berita (S2) 3. Memanfaatkan Daya Beli Masyarakat yang Tinggi (S3) 4. Melakukan Promosi Secara Berkala (S4) 5. Meningkatkan Mutu dan Kualitas Berita (S5) 6. Menyajikan Berita yang Dapat di Akses Melalui Media Internet (S6) 7. Meningkatkan Kesinergisan antar Divisi (S7) 8. Memiliki Mesin Produksi Sendiri (S8) 9. Meningkatkan Citra Surat Kabar (S9) 4.1 Perbandingan Alternatif Meningkatkan Penjualan
Meningkatkan Penjualan
Tujuan
Strategi
S1
S2
Strategi
Terhadap
Meningkatkan Daya Saing
S3
S4
S5
Tujuan
Memperluas Pangsa Pasar
S6
S7
S8
S9
109
Lanjutan Lampiran 5. Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu alternatif strategi dengan alternatif strategi lainnya (besarnya pengaruh alternatif strategi) terhadap elemen Meningkatkan Penjualan. Kolom Kiri Lebih Penting
Kolom Kiri
2
3
4
5
6
7
8
Sama 9
1
Kolom Kanan Lebih Penting
Kolom
2
Kanan
3
4
5
6
7
8
9
S1
S2
S1
S3
S1
S4
S1
S5
S1
S6
S1
S7
S1
S8
S1
S9
S2
S3
S2
S4
S2
S5
S2
S6
S2
S7
S2
S8
S2
S9
S3
S4
S3
S5
S3
S6
S3
S7
S3
S8
S3
S9
S4
S5
S4
S6
S4
S7
S4
S8
S4
S9
S5
S6
S5
S7
110
Lanjutan Lampiran 5. Kolom Kiri Lebih Penting
Kolom Kiri
2
3
4
5
6
7
8
Sama 9
1
Kolom Kanan Lebih Penting
Kolom
2
Kanan
3
4
5
6
7
8
9
S5
S8
S5
S9
S6
S7
S6
S8
S6
S9
S7
S8
S7
S9
S8
S9
Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai diantaranya. 4.2 Perbandingan Alternatif Meningkatkan Daya Saing Meningkatkan Penjualan
Tujuan
S1
Strategi
S2
Strategi
Terhadap
Meningkatkan Daya Saing
S3
S4
S5
Tujuan
Memperluas Pangsa Pasar
S6
S7
S8
S9
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu alternatif strategi dengan alternatif strategi lainnya (besarnya pengaruh alternatif strategi) terhadap elemen Meningkatkan Daya Saing. Kolom Kiri Lebih Penting
Kolom Kiri
2
3
4
5
6
7
8
Sama 9
1
Kolom Kanan Lebih Penting
Kolom
2
Kanan
3
4
5
6
7
8
9
S1
S2
S1
S3
S1
S4
S1
S5
S1
S6
111
Lanjutan Lampiran 5. Kolom Kiri Lebih Penting
Kolom Kiri
2
3
4
5
6
7
8
Sama 9
1
Kolom Kanan Lebih Penting
Kolom
2
Kanan
3
4
5
6
7
8
9
S1
S7
S1
S8
S1
S9
S2
S3
S2
S4
S2
S5
S2
S6
S2
S7
S2
S8
S2
S9
S3
S4
S3
S5
S3
S6
S3
S7
S3
S8
S3
S9
S4
S5
S4
S6
S4
S7
S4
S8
S4
S9
S5
S6
S5
S7
S5
S8
S5
S9
S6
S7
S6
S8
S6
S9
S7
S8
S7
S9
S8
S9
112
Lanjutan Lampiran 5. Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai diantaranya. 4.3 Perbandingan Alternatif Strategi Terhadap Tujuan Memperluas Pangsa Pasar
Meningkatkan Penjualan
Tujuan
S1
Strategi
S2
Meningkatkan Daya Saing
S3
S4
S5
Memperluas Pangsa Pasar
S6
S7
S8
S9
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu alternatif strategi dengan alternatif strategi lainnya (besarnya pengaruh alternatif strategi) terhadap elemen Memperluas Pangsa Pasar. Kolom Kiri Lebih Penting
Kolom Kiri
2
3
4
5
6
7
8
Sama 9
1
Kolom Kanan Lebih Penting
Kolom
2
Kanan
3
4
5
6
7
8
9
S1
S2
S1
S3
S1
S4
S1
S5
S1
S6
S1
S7
S1
S8
S1
S9
S2
S3
S2
S4
S2
S5
S2
S6
S2
S7
S2
S8
113
Lanjutan Lampiran 5. Kolom Kiri Lebih Penting
Kolom Kiri
2
3
4
5
6
7
8
Sama 9
1
Kolom Kanan Lebih Penting
Kolom
2
Kanan
3
4
5
6
7
8
9
S2
S9
S3
S4
S3
S5
S3
S6
S3
S7
S3
S8
S3
S9
S4
S5
S4
S6
S4
S7
S4
S8
S4
S9
S5
S6
S5
S7
S5
S8
S5
S9
S6
S7
S6
S8
S6
S9
S7
S8
S7
S9
S8
S9
Keterangan: Nilai 1 = sama penting ; 3 = sedikit lebih penting ; 5 = jelas lebih penting ; 7 = sangat jelas lebih penting ; 9 = mutlak lebih penting ; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai diantaranya.
114
Lampiran 6. Undang-undang No. 40 tahun 1999 mengenai pers UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa kemerdekaan pers merupakan salah satu wujud kedaulatan rakyat dan menjadi unsur yang sangat penting untuk menciptakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang demokratis, sehingga kemerdekaan mengeluarkan pikiran dan pendapat sebagaimana tercantum dalam Pasal 28 Undang-undang Dasar 1945 harus dijamin; b. bahwa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang demokratis, kemerdekaan menyatakan pikiran dan pendapat sesuai dengan hati nurani dan hak memperoleh informasi, merupakan hak asasi manusia yang sangat hakiki, yang diperlukan untuk menegakkan keadilan dan kebenaran, memajukan kesejateraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa; c. bahwa pers nasional sebagai wahana komunikasi massa, penyebar informasi, dan pembentuk opini harus dapat melaksanakan asas, fungsi, hak, kewajiban, dan peranannya dengan sebaik-baiknya berdasarkan kemerdekaan pers yang profesional, sehingga harus mendapat jaminan dan perlindungan hukum, serta bebas dari campur tangan dan paksaan dari manapun; bahwa pers nasional berperan ikut menjaga ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial; d. bahwa Undang-undang Nomor 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan ketentuan Pokok Pers sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Nomor 4 Tahun 1967 dan diubah dengan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1982 sudah tidak sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, c, d, dan e, perlu dibentuk Undang-undang tentang Pers; Mengingat: 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), Pasal 27, dan Pasal 28 Undang-undang Dasar 1945; 2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia;
Indonesia
115
Lanjutan Lampiran 6. Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN: Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG PERS BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini, yang dimaksud dengan: 1. Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. 2. Perusahaan pers adalah badan hukum Indonesia yang menyelenggarakan usaha pers meliputi perusahaan media cetak, media elektronik, dan kantor berita, serta perusahaan media lainnya yang secara khusus menyelenggarakan, menyiarkan, atau menyalurkan informasi. 3. Kantor berita adalah perusahaan pers yang melayani media cetak, media elektronik, atau media lainnya serta masyarakat umum dalam memperoleh informasi. 4. Wartawan adalah orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik. 5. Organisasi pers adalah organisasi wartawan dan organisasi perusahaan pers. 6. Pers nasional adalah pers yang diselenggarakan oleh perusahaan pers Indonesia. 7. Pers asing adalah pers yang diselenggarakan oleh perusahaan asing. 8. Penyensoran adalah penghapusan secara paksa sebagian atau seluruh materi informasi yang akan diterbitkan atau disiarkan, atau tindakan teguran atau peringatan yang bersifat mengancam dari pihak manapun, dan
116
Lanjutan Lampiran 6. atau kewajiban melapor, serta memperoleh izin dari pihak berwajib, dalam pelaksanaan kegiatan jurnalistik. 9. Pembredelan atau pelarangan penyiaran adalah penghentian penerbitan dan peredaran atau penyiaran secara paksa atau melawan hukum. 10. Hak Tolak adalah hak wartawan karena profesinya, untuk menolak mengungkapkan nama dan atau identitas lainnya dari sumber berita yang harus dirahasiakannya. 11. Hak Jawab adalah seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta yang merugikan nama baiknya. 12. Hak Koreksi adalah hak setiap orang untuk mengoreksi atau membetulkan kekeliruan informasi yang diberitakan oleh pers, baik tentang dirinya maupun tentang orang lain. 13. Kewajiban Koreksi adalah keharusan melakukan koreksi atau ralat terhadap suatu informasi, data, fakta, opini, atau gambar yang tidak benar yang telah diberitakan oleh pers yang bersangkutan. 14. Kode Etik Jurnalistik adalah himpunan etika profesi kewartawanan. BAB II ASAS, FUNGSI, HAK, KEWAJIBAN DAN PERANAN PERS Pasal 2 Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum.
yang
Pasal 3 1. Pers nasional mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. 2. Disamping fungsi-fungsi tersebut berfungsi sebagai lembaga ekonomi.
ayat
(1),
pers nasional dapat
Pasal 4 1. Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara. 2. Terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan atau pelarangan penyiaran. 3. Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi.
117
Lanjutan Lampiran 6. 4. Dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di depan hukum, wartawan mempunyai Hak Tolak. Pasal 5 1. Pers nasional berkewajiban memberitakan peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah. 2. Pers wajib melayani Hak Jawab. 3. Pers wajib melayani Hak Koreksi. Pasal 6 Pers nasional melaksanakan peranannya sebagai berikut: a. memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui; b. menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum, dan Hak Asasi Manusia, serta menghormat kebhinekaan; c. mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar; d. melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum; e. memperjuangkan keadilan dan kebenaran; BAB III WARTAWAN Pasal 7 1. Wartawan bebas memilih organisasi wartawan. 2. Wartawan memiliki dan menaati Kode Etik Jurnalistik. Pasal 8 Dalam melaksanakan profesinya wartawan mendapat perlindungan hukum. BAB IV PERUSAHAAN PERS Pasal 9 1. Setiap warga negara Indonesia dan negara berhak mendirikan perusahaan pers.
118
Lanjutan Lampiran 6. 2. Setiap perusahaan pers harus berbentuk badan hukum Indonesia. Pasal 10 Perusahaan pers memberikan kesejahteraan kepada wartawan dan karyawan pers dalam bentuk kepemilikan saham dan atau pembagian laba bersih serta bentuk kesejahteraan lainnya. Pasal 11 Penambahan modal asing pada perusahaan pers dilakukan melalui pasar modal. Pasal 12 Perusahaan pers wajib mengumumkan nama, alamat dan penanggung jawab secara terbuka melalui media yang bersangkutan; khusus untuk penerbitan pers ditambah nama dan alamat percetakan. Pasal 13 Perusahaan pers dilarang memuat iklan: a. yang berakibat merendahkan martabat suatu agama dan atau mengganggu kerukunan hidup antarumat beragama, serta bertentangan dengan rasa kesusilaan masyarakat; b. minuman keras, narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. peragaan wujud rokok dan atau penggunaan rokok. Pasal 14 Untuk mengembangkan pemberitaan ke dalam dan ke luar negeri, setiap warga negara Indonesia dan negara dapat mendirikan kantor berita. BAB V DEWAN PERS Pasal 15 1. Dalam upaya mengembangkan kemerdekaan pers dan meningkatkan kehidupan pers nasional, dibentuk Dewan Pers yang independen. 2. Dewan Pers melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut: a. melindungi kemerdekaan pers dari campur tangan pihak lain; b. melakukan pengkajian untuk pengembangan kehidupan pers; c. menetapkan dan mengawasi pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik;
119
Lanjutan Lampiran 6. d. memberikan pertimbangan dan mengupayakan penyelesaian pengaduan masyarakat atas kasus-kasus yang berhubungan dengan pemberitaan pers; e. mengembangkan komunikasi pemerintah;
antara pers, masyarakat,
dan
f. memfasilitasi organisasi-organisasi pers dalam menyusun peraturan-peraturan di bidang pers dan meningkatkan kualitas profesi kewartawanan; g. mendata perusahaan pers; 3. Anggota Dewan Pers terdiri dari : a. wartawan yang dipilih oleh organisasi wartawan; b. pimpinan perusahaan pers yang dipilih oleh organisasi perusahaan pers; c. tokoh masyarakat, ahli di bidang pers dan atau komunikasi, dan bidang lainnya yang dipilih oleh organisasi wartawan dan organisasi perusahaan pers; 4. Ketua dan Wakil Ketua Dewan Pers dipilih dari dan oleh anggota. 5. Keanggotaan Dewan Pers sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) pasal ini ditetapkan dengan Keputusan Presiden. 6. Keanggotaan Dewan Pers berlaku untuk masa tiga tahun dan sesudah itu hanya dapat dipilih kembali untuk satu periode berikutnya. 7. Sumber pembiayaan Dewan Pers berasal dari: organisasi pers, perusahaan pers, dan bantuan dari negara dan bantuan lain yang tidak mengikat. BAB VI PERS ASING Pasal 16 Peredaran pers asing dan pendirian perwakilan perusahaan pers asing di Indonesia disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
120
Lanjutan Lampiran 6. BAB VII PERAN SERTA MASYARAKAT Pasal 17 1. Masyarakat dapat melakukan kegiatan untuk mengembangkan kemerdekaan pers dan menjamin hak memperoleh informasi yang diperlukan. 2. Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat berupa: a. Memantau dan melaporkan analisis mengenai pelanggaran hukum, dan kekeliruan teknis pemberitaan yang dilakukan oleh pers; b. menyampaikan usulan dan saran kepada Dewan Pers dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas pers nasional. BAB VIII KETENTUAN PIDANA Pasal 18 1. Setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah). 2. Perusahaan pers yang melanggar ketentuan Pasal 5 ayat (1) dan ayat (2), serta Pasal 13 dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah). 3. Perusahaan pers yang melanggar ketentuan Pasal 9 ayat (2) dan Pasal 12 dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (Seratus juta rupiah). BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 19 1. Dengan berlakunya undang-undang ini segala peraturan perundangundangan di bidang pers yang berlaku serta badan atau lembaga yang ada tetap berlaku atau tetap menjalankan fungsinya sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan undang-undang ini. 2. Perusahaan pers yang sudah ada sebelum diundangkannya undang-undang ini, wajib menyesuaikan diri dengan ketentuan undang-undang ini dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak diundangkannya undang-undang ini.
121
Lanjutan Lampiran 6. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Pada saat undang-undang ini mulai berlaku: 1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pers (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1966 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2815) yang telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1982 tentang Perubahan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pers sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1967 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia); 2. Undang-undang Nomor 4 PNPS Tahun 1963 tentang Pengamanan Terhadap Barang-barang Cetakan yang Isinya Dapat Mengganggu Ketertiban Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2533), Pasal 2 ayat (3) sepanjang menyangkut ketentuan mengenai buletin-buletin, surat-surat kabar harian, majalah-majalah, dan penerbitan-penerbitan berkala; Dinyatakan tidak berlaku. Pasal 21 Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Disahkan di Jakarta Pada tanggal 23 September 1999 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd BACHARUDIN JUSUF HABIBIE
122
Lanjutan Lampiran 6. Diundangkan di Jakarta Pada tanggal 23 September 1999 MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
ttd MULADI
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1999 NOMOR 166 Salinan sesuai dengan aslinya. SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Peraturan Perundangundangan II
Plt Edy Sudibyo
123
Lampiran 7. Hasil verifikasi strategi dengan Expert Choice 10