1
UNIVERSITAS PANCASILA Sekolah Pasca-Sarjana
Perspektif Prodi Aktuaria suatu Universitas untuk Pengembangan SDM Asuransi Prof. B. Purwoko, MA, PhD Ketua Proram Studi S3-Ekonomika
Disampaikan dalam Seminar Sehari tentang Pengembagan SDM Asuransi melalui Pendidikan Profesi, yang diselenggarakan oleh SPS-UP di Jakarta, tanggal 4 Agustus 2016
2
DAFTAR ISI 0. ABSTRACT, ………………………………………….. 1. PENGANT AR, ……………………………............. 2. PROSES BISNIS ASURANSI ........................ 3. SDM DAN INDUSTRI ASURANSI, ….................... 4. UNIVERSITAS SEBAGAI PRASARANA UNTUK PENGEMBANGAN SDM ASURANSI, ……………….. 5. PERBEDAAN KURIKULUM AKTUARIA ANTARA INDONESIA DAN AS, ………………. 6. KESIMPULAN DAN SARAN, ……………………… 7. DAFTAR PUSTAKA, ……………………………………… 8. CV SINGKAT PENULIS, ……………………………
3 4. 6 7 9 17 21 23 25
3 Perspectives of University’s Study Program on Actuary for HRD of Insurance Abstract Statement of the problems: HRD of insurance could be seen linearly from the students’ participation in BS-Mathematics from Indonesia and then continued their MS-Actuary to certain universities in USA. After that, university gruduates in actuary join the exam on actuarial profession beginning from ASAI to FSAI with the duration of 6-10 years. The admission test for an actuarial profession is also open for those having economics and management. However, there was negative image in case of doing an actuary in Indonesia which is too long to complete it making such a coursework as the exclusive profession. Research methodology used in this study analyzes a different curriculum on actuary as designed by the university which seems to be more complicated as compared with actuarial profession provided by the SOA in USA which seem to be more practical. Actuarial coursework from the university despite with an actuarial doctoral qualification are not so powerful as the position of FSA in case of setting an actuarial analysis for the insurance industry. Because of that, there is need for actuarial curriculums to be harmonized between the University and the SOA in order to make a useful education for the actuarial profession in Indonesia. Tentative conclusion is necessary for the actuarial practice to have reference on the outcome of actuarial research by university scholars resulting from actuarial novelty which is useful input for the estimation on actuarial liability to the insurance industry. For this reason, an actuarial research updates knowledge which is so meaningful for the actuarial practice.
Key-words: Actuarial science, actuary, insurance human resources, ASAI, FSAI, SOA and actuarial liability, 4-August 2016
4
1. PENGANTAR a. Asuransi sebagai LKBB yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk premi untuk pembiayaan risiko atas obyek yang dipertanggungkan bisa jadi orang dan atau barang (insurable interest); b. Dasar hukum penyelenggaraan Asuransi adalah UU No 40/2014 dan OJK sebagai pengawas atas operasional asuransi sedangkan Kemkeu tetap berfungsi melakukan regulasi atas asuransi; c. Uang pertanggungan yang dibayar oleh tertanggung sebagai premi sedang klaim yang dibayar oleh operator asuransi sebagai biaya risiko atas suatu ketidak-pastian peristiwa; d. Fungsi asuransi sebagai (i) pertanggungan, (ii) tabungan dan (iii) investasi dan klaim yang diterima tertanggung dalam bentuk uang tunai merupakan kompensasi bagi peserta asuransi umum dan penghasilan yang ditunda bagi peserta asuransi jiwa; e. Asuransi adalah proteksi sebagai kebutuhan tertier. Mengapa? Karena premi asuransi relatif mahal sekalipun asuransi mengembangkan paket asuransi mikro.
5
2. PROSES BISNIS ASURANSI a. INPUT Asuransi adalah dalam bentuk PREMI yang berarti uang tunai dari tertanggung; b. PROSES Asuransi adalah seting KONTINJENSI oleh Aktuaris dan seting INVESTASI oleh analis sekuritas untuk memperoleh imbalan yang berarti uang tunai; c. OUTPUT Asuransi adalah perkembangan premi, imbalan investasi dan pertumbuhan aset serta penambahan jumlah tertanggung; d. OUTCOME Asuransi adalah pembayaran manfaat / klaim asuransi yang dirasakan oleh tertanggung baik sebagai kompensasi maupun penghasilan yang tertunda; e. ASURANSI adalah bisnis yang memberikan prospektif, yaitu janji tentang manfaat di masa datang. Risiko manfaat tunai di masa datang bisa jadi terdepresiasi terhadap mata uang keras atau tererosi inlasi. f. Sebagai illustrasi tentang Proses Bisnis Asuransi dapat dilihat dari Bagan 1 pada halaman 6.
6
BAGAN 1. PROSES BISNIS ASURANSI Insurance claims Sumber: BPurwoko, Juli 2016 --------------Contingency is uncertain event which needs to be funded right now for future incidence that may happen at any-time
5
Investment policy 4
Casualty & life contingencies
Premium as INPUT (Money)
6
Functions of Actuaries and securities analyst
Insurance underwriting 1
Premium-rate making 2
Insurance policy 3
PROCESS is the process of investment meaning as Money
Claim as OUTPUT is also Money
7
BAGAN 2. FAKTOR2 RISIKO YANG MEMPENGARUHI INDUSTRI ASURANSI SECARA EKONOMI
Inflasi
Pengangguran Sumber: BPurwoko, Juli 2016
Kelesuan usaha
INDUSTRI ASURANSI
FSAI, AAIJ, AAIK dan AAK
Penurunan IHSG
Nilai-tukar
Peningkattan bunga
8
3. SDM DAN INDUSTRI ASURANSI a. Sifat bisinis asuransi mengembangkan premi dari tertanggung yang berarti mengelola 2 risiko antara risiko finansial dan risiko murni (peristiwa asuransi yang akan terjadi seperti kecelakaan diri, sakit & kematian dini); b. SDM Asuransi mencakup tenaga ahli yang spesifik seperti untuk tataran manajemen asuransi diperlukan profesi AAIJ (Jiwa), AAIK (Umum) dan AAK (Kesehatan) serta FSAI yang berfungsi untuk estimasi biaya risiko atas suatu ketidak-pastian peristiwa di masa datang; c. Tenaga ahli khusus untuk Asuransi adalah Aktuaris sebagai profesi utama yang bekerja untuk menetapkan premi, menghitung cadangan terminal dan mengestimasi biaya risiko di masa datang. d. AKTUARIA adalah kecabangan dari MIPA yang membentuk Prodi sendiri (lihat Bagan 3). Dengan kata lain, aktuaria merupakan matematika sosial karena dalam analisisnya menggunakan demografi / kependudukan dan asumsi-asumsi ekonomi-finansial; e. Perkembangan industri asuransi di AS, Inggris Raya dan Indonesia dapat dilihat dari Tabel 1.
9
Tabel 1. Perkembangan Asuransi Internasional 2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Parameter Asuransi Jumlah perusahaan asuransi Jumlah aktuaris (orang) Rata2 gaji aktuaris/tahun (USD) Jumlah peserta asuransi (jutaan) Total premi (Milyar USD) Total aset (Milyar USD) Nilai PDB (USD Milyar) Angkatan kerja (Jutaan orang) Penduduk (Jutaan orang)
AS
Inggris
RI
9.480 19.770 110.560 130 1.280 6.406 17.947 158 324
1.282 11.717 97.070 28 351 878 2.849 31 65
141 188 22.642# 15* 1,89 6,14 889 128 255
Sumber: American Council of life Insurers (2015); Association of British Insurers (2015); OJK (2014); IMF (2015); US Bureau of Labor Statistics 2016 serta UK Labour Market of February-2016 sedangkan data atau informasi yang diberi notasi* bersumber dari http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/11/27/324538, dan data yang diberi notasi # berasal dari Kontan.co.id tertanggal 18 Juli 2016, yaitu gaji rata-rata tahunan untuk aktuaris pemula dengan gelar FSA sekitar Rp 25 juta per bulan.
10 4. UNIVERSITAS SEBAGAI PRASARANA DALAM PENGEMBANGAN SDM ASURANSI a. Pengembangan SDM Asuransi membutuhkan prasarana atau Program studi (Prodi). Prodi Aktuaria diselenggarakan menurut jenjang pendidikan yang meliputi S1-S2-S3 Aktuaria untuk membedakan kualifikasi kelulusan aktuaria sebagaimana mengacu pada KKNI (lihat Tabel 9). b. Peminatan seseorang dalam asuransi/aktuaria sebelum memasuki industri asuransi, biasanya seseorang perlu belajar lebih dulu di Universitas, karena proses pembelajaran-nya bersifat insklusif, transparan dan terskedul. c. Masakahnya adalah kesiapan PTN dalam penyelenggaraan Prodi Aktuaria belum maksimal, karena keterbatasan dosen kekhusuan aktuaria, sehingga terkait dengan masalah SDM juga di universitas.
d. Mengapa PTN kita terlambat dalam pengembangan Prodi Aktuaria walau pembentukan PAI terjadi pada tahun 1964? Karena situasi politik yang belum pasti sehingga kurikulum Prodi di PTN-PTS menyesuaikan rezim yang berkuasa waktu itu. e. Terlampir disampaikan Daftar Universitas sebagai Penyelenggara Prodi Aktuaria di AS yang diakui oleh Pemerintah Indonesia.
11
Tabel 2. Daftar Universitas sebagai Penyelenggara Program Studi S1-Aktuaria (Bachelor Honour) No
PERGURUAN TINGGI DI AS YANG DIAKUI PEMERINTAH
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Arizona State University Auburn University Baylor University Bell-armine University Benedictine University Binghamton University Boston university California Polytechnic State University Case Western Reserve University Central Michigan University Cincinnati University Colorado State University Clemson University Florida State University Texas University at Dallas
12 Tabel 3. Daftar Universitas sebagai Penyelenggara Program Studi S2-Aktuaria (Master of Science) No
PERGURUAN TINGGI DI AS YANG DIAKUI PEMERINTAH
1 2 3 5 6 7 8 9 10
Boston University Columbia University Florida State University IOWA University Michigan University Nebraska University (Lincoln) Northern Arizona State University Oregon State University Roosevelt University Wisconsin Madison University
Tabel 4. Daftar Universitas sebagai Penyelenggara Porgram Studi S3-Aktuaria (PhD in Actuary) No
1 2 3 5 6 7 8
PERGURUAN TINGGI DI AS YANG DIAKUI PEMERINTAH
Boston University Florida State University IOWA University Michigan University Nebraska University (Lincoln) Wharton School, University of Pennsylvania Wisconsin Madison University
13
BAGAN 3. STRUKTUR PROGRAM STUDI AKTUARIA UNIVERSITAS BOSTON
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-MIPA)
FT, FK, FKM, FISIP dan FE
Program-studi
Matematika & statistika
Fisika
Aktuaria
Jenjang-studi
Doktor (S3) Magister (S2) Sarjana (S1)
Doktor (S3) Magister (S2) Sarjana (S1)
Doktor (S3) Magister (S2) Sarjana (S1)
Konsentrasi
Asuransi; Matematika-keu
14
Tabel 5. Kurikulum Prodi S1-Aktuaria No a b c d e f g h i j k l
Mata Kuliah Pokok Principles of actuarial models: Life contingencies I Principles of actuarial models: Financial economics Construction and evaluation of actuarial models Actuarial financial mathematics Business finance Investment management Complex variables Numerical analysis Data analysis for the statisticians and actuaries Probability Mathematical statistics Stochastic process
Kredit 6 3 6 6 4 4 4 3 3 6 6 4 55
Sumber: Texas University at Dallas, Department of Mathematics and Actuarial Science (26 March 2015)
15
Tabel 6. Kurikulum Prodi S2-Aktuaria No a b c d e f g h i j
Mata Kuliah Pokok Mathematical statistics I-II Statistical inference Mathematics of finance I Quantitative methods for actuaries Life contingencies II Mathematics of finance II Topics in actuarial science Loss distributions Credibility and survival analysis Regression, time series analysis and forecasting
Kredit 6 6 3 3 6 3 3 4 3 3 40
Sumber: University of IOWA, Department of Statistics and Actuarial Science (5 March 2016)
16
Tabel 7. Kurikulum Prodi S3-Aktuaria No a b c d e f g h i j
Mata Kuliah Pokok Mathematical methods for statistics Advanced inference I-II Linear models Computer intensive statistics Seminar Advanced topics in actuarial science Probability stochastic process II Time series analysis Finance theory I-II Preparing dissertation
Kredit 3 4 4 3 3 3 3 3 4 18 50
Sumber: University of IOWA, Department of Statistics and Actuarial Science (5 March 2016)
17 5. PERBEDAAN KURIKULUM AKTUARIA ANTARA RI DAN AS a. Sebagaimana dilihat dari Bagan 3 dan Tabel2 2-4 bahwa Prodi Aktuaria suatu Universitas di AS berkembang pesat. Hingga kini AS memiliki 100 Universitas yang memiliki Prodi Aktuaria, suatu kemajuan luar biasa yg terjadi pada Universitas2 di AS; b. Akan tetapi, Prodi2 Aktuaria dengan berbagai jenjang pendidikan yang begitu lengkap sebagaimana disampaikan dalam kajian ini adalah 32 universitas sebagaimana dilihat dari Tabel2 2-4; c. Universitas2 di AS telah meluluskan ribuan sarjana / magister aktuaria selain Kanada dan Inggris Raya; d. Indonesia memiliki obsesi sejak lama karena memiliki PTN besar seperti ITB, UI dan UGM yang berminat untuk mengembangkan Prodi Aktuaria tetapi problem-nya terkait dengan tenaga pendidik kekhususan aktuaria; e. Untuk mewujudkan obsesi tersebut diperlukan waktu antara 5-7 tahun, karena PTN kita kekurangan dosen dengan gelar magister dan doktor aktuaria. Selain itu, juga diperlukan kelengkapan administrasi seperti jabatan fungsional dosen sesuai jenjang studi bahwa jenjang studi ke depan perlu menambah dosen dengan gelar doktor lebih banyak.
18
BAGAN 4. KURIKULUM ASAI-FSAI
ASAI 1 2 3 4 5 6 7
Mathematics of finance Probability & statistics Economics Accountancy Statistical method Actuarial mathematics Modeling & risk theory
Sumber: Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) 2015
FSAI 8 9 10 11 12 13 14
Investment management Actuarial management Actuarial aspect Life insurance Pension funds General insurance Health insurance
19
Tabel 8. Perbedaan Kurikulum Aktuaria antara ……. No
Society of Actuaries in US
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Enterprise risk management (ERM) Financial modeling module Investment risk management Life pricing Life finance and valuation Life risk management Retirement benefits Retirement plan Social insurance module Life contingencies Enrolled actuary Applications of statistical techniques
Boston University’s MS Actuary
Actuarial mathematics 1-2 Actuarial statistics 1-2 Regression, TSA and forecasting Finance for the actuaries Financial mathematics Mathematics for investment and portfolio Pension mathematics & mortality table Casualty insurance principles Group insurance applications of actuary Probability Mathematical statistics SAS with statistical applications
Sumber: SOA in US dan Boston University (2015)
20 Tabel 9. Aplikasi KKNI untuk Program Studi Aktuaria Jenjang
Kompetensi, Keahlian dan Kemampuan Kerja
LS
TK
Doktor
Melakukan eksplorasi teori aktuaria, mengembangkan empirikal tentang aktuaria dengan riset dan perluasannya atas hasil riset untuk membaharui ilmu pengetahuan aktuaria sebagai salah satu sumbangan secara autentik terhadap teori aktuaria;
3
IX
Magister
Mampu mengelola sumber daya, memetakan masalah aktuaria, mengamati, memantau dan mengevaluasi atas aplikiasi serta temuan penerapan aktuaria yang tidak sebagaimana mestinya.
2
VIII
Profesi
Mampu mendalami setiap persoalan, menganalisis-nya dan memberitahukan kepada pasen atas masalah yang dihadapi baik dalam diagnosa maupun hal lain, contoh Kedokteran dan Apotiker dst.
(1)
VII
Sarjana
Menggunakan, mengkaji, menyelesaikan persoalan2 dan memanfaatkan teori aktuaria yang ada dalam solusi permasalahan aktuaria.
4
VI
LS (Lama studi); TK (Tingkat kualifikasi)
9
21
6. KESIMPULAN DAN SARAN a. Pengembangan SDM-Asuransi dalam suatu Universitas mengacu pada penyelenggaraan Prodi Aktuaria. Mengapa? Karena tupoksi-nya adalah seting premi, biaya risiko dan estimasi kewajiban aktuaria. b. Profesi2 Asuransi dari tataran Manajemen mencakup AAIJ, AAIK, AAK telah dipenuhi secara proporsional di dalam negeri melalui AAMAI dan PAMJAKI sedangkan Profesi Aktuaria yang menggunakan Matematika, Statistika, Finance dan Demografi dalam pekerjaan masih belum terpenuhi secara proporsional. c. Kesulitan-kesulitan secara teknis dalam pengembangan Profesi Aktuaria di Indonesia, antara lain: (i) keterbatasan jumlah profesi Aktuaria yang belum memenuhi kebutuhan esensial untuk industri asuransi, (ii) Kebutuhan esensial profesi aktuaria paling tidak 200-300 agar dapat terserap dalam industri asuransi, (iii) dasar pemahaman studi aktuaria adalah penguasaan MIPA, akan tetapi penyelenggaraan Prodi MIPA masih terbatas pada PTN sehingga Indonesia mengalami kesulitan untuk pengembangan SDM Asuransi, (iv) dengan sendirinya terjadi keterbatasan waktu tutorial dalam pendidikan profesi aktuaria dan (v) penyelenggaraan prodi Aktuaria di PTN masih terbatas dan baru akan dihidupkan kembali.
22 d. Sebagai konsekuensi sebagaimana disampaikan dalam huruf (c), maka penyelenggaraan Asuransi di Indonesia tidak memiliki keunggulan kompetisi karena Indonesia baru memiliki 188 profesi aktuaris dengan gelar FSAI sementara AS memiliki lebih dari 19 ribu karena Prodi Aktuaria ada pada ratuan universitas dan Inggris memiliki 11 ribua aktuaria. Demikian halnya jumlah operator asuransi di Indonesia hanya 141 perusahaan dimana AS memiliki 9 ribu perusahaan sedangkan Inggris memiliki 1,2 ribu. e. Karena a-d, maka saatnya Universitas2 besar seperti UI, ITB, UGM dan Unair memulai mengembangkan Prodi S2-Aktuaria dalam jangka pendek sedangkan pengembangan Prodi S1-Aktuaria ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan Aktuaria dalam jangka panjang, karena PTN2 tsb perlu melakukan human investment in actuarial science. f. Pengembangan SDM Asuransi khususnya untuk pemenuhan kebutuhan profesi Aktuaria perlu dimulai dari penyelenggaraan Prodi Aktuaria sekarang juga dengan melibatkan Profesi Aktuaria baik yang bekerja pada industri asuransi maupun bekerja sebagai konsultan aktuaria. g. Mengingat kesibukan profesi Aktuaria di industri asuransi, maka sepakat agar Universitas memiliki dosen dengan jenjang studi S3 Aktuaria tidak perlu memenuhi pendidikan profesi aktuaria karena tupoksi masing masing berbeda sedang tupoksi aktuaris akademik melakukan kajian/riset aktuaria.
23
7. DAFTAR PUSTAKA ______ American Council of Life Insurers of 2015 ______ Analysis and Valuation of Insurance Companies, Columbia Business School’s Center for Excellence in Accountancy and Security Analysis, November 2010. ______ Association of British Insurers of 2015 ______ Boston University’s Master Degree on Actuarial Science (2015). ______ International Monetary Fund of 2015. ______ Kontan.co.id dated 18 Juli 2016. ______ Laporan Perkembangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2014. ______ Panduan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dalam capaian Pembelajaran Program Studi oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2014). ______ Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI), 2015. ______ Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian. ______ UK Labour Market of February 2016 ______ US Department of Labor’s Bureau of Labor Statistics, December 2015 ______ University of IOW’s Department of Mathematics and Actuarial Science (2016) ______ University of Texas at Dallas Department of Statistics and Actuarial Science (2015)
24
______
http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/11/27/324538
Hardy, M.R; Dickson, D.C.M dan Paterson, L.J., (1990), “Perspectives on Actuarial Education”, JSS (32), 1990. Kundu, Subhash C dan Divya Malhan, (2009), “Human Resource Practices in Insurance Companies: a Study of Indian and Multinational Companies”, Journal of Managing Global Transitions, Volume 7, Number 2, Summer 2009. Nazim-Ud-Din, Mohammad, (2010), “Human Resource Practices in Insurance Companies: a Case Study of Bangladesh”, Abasyn Journal of Social Science, Volume 6 No 2, 2010. Purwoko, Bambang, (2015), “Tinjauan Aplikasi Strategic Assets Allocation (SAA) dan Tactical Assets Allocation (TAA) terhadap Dana Pensiun Global”, Jakarta, Makalah disampaikan kepada Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) dalam Seminar Sehari di Semarang pada tanggal 21 Mei 2015.
25 8. CV SINGKAT PEMBICARA a. Nama lengkap : Prof. Bambang Purwoko, SE, MA, PhD, AAM b. NIDN dari Ditjen Dikti : 03-0101-5604 c. Jabatan pekerjaan : Dosen S1-S2-S3 Ekonomi Universitas Pancasila d. Pendidikan tinggi
: a. SE Unas 1977-82 (Ujian Negara 1983); b. MA Economics Antwerp University 1984-86 c. PhD Economics University of Sydney 1990-94
e. Pendidikan khusus
: Social security pension at ILO Training Centre in Turin 1997 : -Direksi Jamsostek 1998-2003, -Konsultan DJSN sejak 2008 s/d sekarang, -Dosen tamu S-2 UI untuk jaminan sosial, sejak 2006 s/d sekarang, -Dosen tamu S-2 Usakti 2006 s/d sekarang -Penguji Disertasi Doktor pada berbagai PTNPTS sejak tahun 2005 hingga sekarang : Sistem Pensiun Jaminan Sosial : Ahli Asuransi Makro atau jamsos (Sertifikasi ILO).
f. Pengalaman kerja
g. Penelitian mandiri h. Lain lain
Jakarta, 30 Juli 2016
26
Terima kasih Thank you Danke sehr Merci beaucoup
Kami sedang di Jabbal Uhud di bulan Desember 2013