BUDIDAYA TANAMAN KELAPA BUDIDAYA TANAMAN KELAPA • • • • •
Pembibitan Persiapan lahan, Penanaman Pemeliharaan tanaman Pengambilan hasil (panen)
BUDIDAYA TANAMAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN KELAPA
PERSEMAIAN Pre Nursery Pre Nursery (3 bulan)
PEMIBITAN Main Nursery Main Nursery (6‐8 bulan)
TANAM DAN TANAM DAN PEMELIHARAAN
Tanaman yang baik yang baik
Produksi tinggi
PEMBIBITAN • Perbanyakan secara generatif • Ada 2 tahap : pre nursery dan main nursery p p y y • Persyaratan pohon induk : ‐ telah berumur 20‐40 tahun; ‐ menghasilkan buah terus menghasilkan buah terus‐menerus menerus ‐ Produksi tinggi 80‐100 butir/pohon/tahun setara 25 kg kopra/pohon/tahun ‐ batang tumbuh kuat dan lurus g ‐ bentuk tajuk sperical atau semi‐sperical dengan anak daunnya yang rimbun; ‐ daun pendek dan kencang (tidak terkulai) dengan tangkai daun pendek dan kuat ‐ pada tiap ketiak daun terdapat tandan buah; ‐ bebas dari gangguan hama penyakit
PRE NURSERY C c bua ya g ba u tu d jad a be Ciri‐ciri buah yang baik untuk dijadikan benih : • berbentuk bundar atau setengah bundar; berukuran sedang (panjang 22‐25 25 cm dan lebar cm dan lebar • berukuran sedang (panjang 22 17‐20 cm); • bobotnya baik (mengandung endosperm yang y ( g g p y g cukup); • air buahnya cukup; • kulit luarnya licin dan mulus; dan • sebaiknya sewaktu dipetik tidak dijatuhkan
Pembibitan awal Kelapa (3 Bln) (PRE NURSERY) (PRE NURSERY) Pembuatan bedengan, dengan ukuran lebar 1.2 P 1. Pembuatan bedengan, dengan ukuran lebar 1.2 m, panjang sesuai tempatnya E M M 2 Penanaman benih (pendederan) Penanaman benih (pendederan) B 2. I Sebelum ditanam bagian pangkal benih disayat B untuk memudahkan masuknya air t k d hk k i I T 1. Pemeliharaan (penyiraman, penyiangan, A pemupukan, pengendlian HPT) N N 2. Seleksi (+ ( 5 – 10 %))
PRE NURSERY PRE NURSERY
Pre nursery Pre nursery
Pembibitan Utama (6‐9 Bln) (MAIN NURSERY) (MAIN NURSERY) P E M B I B I T A N
1. Persiapan dan Pengolahan Tanah p g 2. Instalasi Penyiraman (selang, sprinkle, drip) 3 Ukuran polibag 60 cm x 50 cm 3. Ukuran polibag 60 cm x 50 cm 4. Pengisian polibag dengan media topsoil (20 kg tanah/polibag) 5. Jarak tanam bibit (dianjurkan 75 cm x 75 cm x 75 cm) 6 Pemeliharaan 6. Pemeliharaan (penyiraman, penyiangan, mulching, (pen iraman pen iangan m lching pemupukan, pengendlian HPT) 7 Seleksi bibit (+ 7. Seleksi bibit (+ 5 – 5 – 10 %) 10 %)
Dosis Pupuk Di Pembibitan Utama (gram/polibag) Umur (Bl ) (Bln) 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Urea
ZA
TSP
MOP
Kies
5 5 5 10 10 10 15 15 15
10 10 10 15 15 15 20 20 20
10 10 10 10 10
10 10 10 15 15 15 20 20 20
5 5 5 10 10 10 15 15 15
Ciri – ciri BIBIT yang UNGGUL P E M B I B I T A N
1. Sehat dan jagur (kokoh = j g ( kuat) 2 Pertumbuhan seragam 2. Pertumbuhan seragam 3. Tidak terserang hama penyakit 4. Pada umur 6 – 9 bulan sudah ada pelepah daun yang pecah (siap dipindah tanam ke lapangan) tanam ke lapangan)
Ciri – ciri BIBIT tidak unggul P E M B I B I T A N
1. Bibit kurus dan lemah 2 Pertumbuhan tidak seragam 2. Pertumbuhan tidak seragam 3. Terserang hama penyakit 4. Persentase abnormal tinggi
Pemeliharaan TANAMAN Pemeliharaan TANAMAN P e m e l i h a r a a n
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7 7. 8.
Konsolidasi Tanaman Penyulaman g g Pengendalian gulma Pemupukan Pengendalian hama dan penyakit Pengendalian hama dan penyakit Penunasan pelepah Konservasi tanah dan air Konservasi tanah dan air Pemeliharaan jalan Sangat berpengaruh terhadap kegiatan panen dan tingkat produktivitas
P e m e l i h a r a a n
1. Konsolidasi Tanaman ‐ inventarisasi i t i i tanaman t yg mati, abnormal, ti b l terserang HPT ‐ menegakkan tanaman yg doyong 2. Penyulaman thd tanaman yg mati Jika Konsolidasi dan penyulaman tidak dilakukan : pohon < normal ‐ jjumlah p ‐ produksi per Ha << 3. Pengendalian Gulma : ‐ di dalam piringan (sekitar tanaman) ‐ di gawangan
4. PEMUPUKAN 4. PEMUPUKAN P e m e l i h a r a a n
Tujuan pemupukan j p p untuk menyediakan y kebutuhan hara bagi g tanaman sehingga mampu tumbuh dengan baik dan berproduksi maksimal Dasar Pemupukan 1. 2. 3 3. 4.
Kesuburan tanah (analisis tanah) Serapan hara tanaman (analisis daun) K di i ikli ( Kondisi iklim (curah hujan) hh j ) Umur tanaman
Tepat dosis p j Tepat jenis
Pemberian pupuk disesuaikan kebutuhan tanaman
Tepat waktu Tepat cara
5. PEGENDALIAN HAMA DAN 5. PEGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT P e m e l i h a r a a n
HAMA : Belalang (Sexava sp) Kumbang kelapa (Oryctes rhinoceros) Kumbang sagu (Rhyncophorus ferruginous) Kumbang sagu (Rhyncophorus ferruginous) Ngengat Artona catoxantha Babi hutan (Sus barbatus) Tikus (Ratus sp) Penyakit : y Busuk pucuk (Phytophtora palmivora) Bercak daun (Fusarium sp, Helminthosporium sp) Gugur buah (Phytophtora palmivora) Gugur buah (Phytophtora palmivora)
Cara Pengendalian 1. Cara 1 Cara mekanis (pakai alat) mekanis (pakai alat) 2. Cara biologis dengan : ‐ Parasit i ‐ Predator 3. Cara kimia ‐ Fungisida : jamur Fungisida : jamur ‐ Insektisida : ulat, kumbang, ngengat ‐ Rodentisida : tikus, tupai dsb R d i id ik id b
No
1
Nama Hama
Gejala
Kumbang Brontispa Kumbang merusak pucuk daun kelapa. ((Brontispa p longissima, bests)
Pengendalian C Cara mekanis : memotong daun yang terserang - Cara kimia : disemprot dengan Chlordan 0,16% setiap 4-6 minggu Cara biologis : menggunakan parasit telur dan larva Tetrasticodes brontispae
2
Kumbang kelapa (Oryctes rhyno-ceros)
Kumbang dewasa menggerek pucuk. bekas gerekan tampak seperti digunting segitiga
3
Kumbang sagu (Rhynchophorus ferrugineus)
- Sanitasi Cara kimia : insektisida Heptachlor 10 g pada pucuk tanaman Cara hayati : Materrhizium anisopliae dan Baculovirus oryctes yang menyerang larva atau kumbangnya
Larva menggerek - Preventif : menghindari timbulnya pucuk atau luka pada batang batang kelapa y sama seperti p ppada Cara lainnya yang terluka. pengendalian hama Oryctes
No
Nama Hama
Gejala
Pengendalian
4
Belalang Sexava ((Sexava sp) p)
merusak daun yang telah tumbuh sempurna (tua). Serangan hebat hanya tinggal lidinya saja saja.
C Cara mekanis : mencari dan menghancurkan telur dan larvanya Cara kimia : menyemprot tanaman dengan insektisida a.l. Sumithion 50-E,, Surecide 25-E Elsan 50-E
5
Ulat Api (Setora nitens)
memakan anak-anak daun sebelah bawah, menimbulkan i b lk lubang l b kecil tidak tembus tapi transparan..
- - Mekanis : membinasakan semua
Ulat Artona (Artoxa catozanta, Hamps)
menyerang pinggir daun daun sobek-sobek. Larva/ulat menyukai daundaun tua. Akibatnya buah
- -Mekanis : memangkas daun -
6
rontok. .
stadium y yang g ada baik telur,, ulat,, kepompong maupun kupu-kupunya. Kimia : semprot dengan insektisida a.l. Ambush 2 EC, Dursban 20 EC, Hostation 25 ULV ULV. Biologis : parasit ulat Fornicia sp, Spinaris sp, dan parasit kepompong lalat Chaetexorista javana
Biologi : parasit tawon kemit (Apanteles artonae); lalat (Pticnomya remota) atau (Cardusia leeffmansi). Kimia : Basudin 60 EC, Agrothion 50 EC.
No
Nama Penyakit y
Gejala j
Pengendalian g
1
Busuk Pucuk, Penyebab y : cendawan Phytopthora palmivora
Pucuk atau tunas bakal daun (umbut) mengalami pemb s kan pembusukan Pada serangan berat pangkal pelepah terkena yang mengakibatkan tanaman layu d matii dan
Semprot dengan fungisida bubur Bordo 1%, Dithane M-45, Kopper oxychlorida dan lain-lain
2
Penyakit bercak daun. Penyebab : Pesalotia sp., Gloeosporium sp sp., Helminthosporium sp. dll
Pada beberapa bagian daun terjadi perubahan warna mulai berupa bintik-bintik kuning kemudian hilang dengan meninggalkan warna hitam, abu-abu dan coklat. Serangan berat menyebabkan seluruh mahkota daun kering, kering putik dan buah-buah muda gugur.
- Memotong bagian yang terserang, kemudian membakarnya. Tanaman disemprot dengan fungisida seperti Dithane M-45, KOC, Cobox 50
6. PENUNASAN (PRUNING) 6. PENUNASAN (PRUNING) PELEPAH P e m e l i h a r a a n
Pelepah kelapa jika sudah tua akan mengering, ada yang lepas Pelepah kelapa jika sudah tua akan mengering ada yang lepas sendiri ada yang tetap menggantung Penunasan merupakan kegiatan pemotongan pelepah terutama yang telah mengering Tujuan penunasan untuk sanitasi pohon