PT PP LONDON SUMATRA INDNESIA Tbk
Persevering Amidst Challenges
Prudential Tower 15th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 79 Jakarta, 12920 Tel. (62-21) 5795 7718 Fax. (62-21) 5795 7719 www.londonsumatra.com
ANNUAL REPORT 2012 LAPORAN TAHUNAN
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk
Persevering Amidst Challenges
Annual Report Laporan Tahunan
2012
Table of Content Daftar Isi The Company Perseroan 004
Vision, Mission, Core Values Visi, Misi, Nilai-nilai Perusahaan
006
Lonsum at A Glance Sekilas Lonsum
008
Milestones Jejak Langkah
010
Shareholding Structure Struktur Pemegang Saham
The Reports Laporan 024
Message From the President Commissioner Sambutan Presiden Komisaris
027
Report of the President Director Laporan Presiden Direktur
030
Management’s Analysis & Discussion Analisa & Pembahasan Oleh Manajemen
042
Operational Review Ulasan Kinerja Operasional
048
Research and Development Penelitian dan Pengembangan
052
Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
058
Corporate Human Resources Sumber Daya Manusia
062
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
082
Audit Committee Report Laporan Komite Audit
Corporate Data Data Perusahaan
011
Management Structure Struktur Manajemen
086
Board of Commissioners Dewan Komisaris
012
Significant Events Peristiwa Penting
092
Board of Directors Direksi
013
Accolades & Certifications Penghargaan & Sertifikasi
098
Location Map Peta Lokasi
014
Product Portfolio Portofolio Produk
100
Nucleus Estate Location Lokasi Perkebunan Inti
016
Financial Highlights Ikhtisar Keuangan
101
Factory Location Lokasi Pabrik
018
Operational Highlights Ikhtisar Operasional
102
Subsidiaries Entitas Anak
020
Chronological Shares Listing at IDX Kronologis Pencatatan Saham di BEI
103
Professional Advisors & Banks Lembaga Profesional & Bank
021
Share Price Information Informasi Harga Saham
104
Acknowledgement Pernyataan
The Consolidated Financial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
The Company Perseroan
2
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
3
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Vision, Mission, Core Values Visi, Misi, Nilai-nilai Perusahaan
Vision Visi
To be the Leading 3C (Crops, Cost, Conditions) and Research-Driven Sustainable
Menjadi Perusahaan Agribisnis Terkemuka yang Berkelanjutan dalam hal Tanaman, Biaya, Lingkungan (3C) yang Berbasis Penelitian dan Pengembangan
Agribusiness Mission Misi
To Add Value for Stakeholders in Agribusiness
4
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Menambah Nilai bagi “Stakeholders” di Bidang Agribisnis
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
Core Values
Nilai-nilai Perusahaan
Integrity
Teamwork
Excellence
Honesty & Responsibility
Mutual Respect & Caring
Discipline & Continuous Improvement (Kaizen)
Integritas Jujur & Bertanggung Jawab
Kerjasama Saling Menghormati & Peduli
Unggul Disiplin & Perbaikan Terus Menerus
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
5
The Company Perseroan
The Reports Laporan
LONSUM at A Glance Sekilas LONSUM
The origin of PT PP London Sumatra Indonesia Tbk goes
Sejarah PT PP London Sumatra Indonesia Tbk berawal
back 106 years ago in 1906 with the initiatives of the London-
106 tahun yang lalu di tahun 1906 melalui inisiatif Harrisons
based Harrisons & Crosfield Plc, as a general trading and
& Crosfield Plc, perusahaan perkebunan dan perdagangan
plantation management services firm. The London-Sumatra
yang berbasis di London. Perkebunan London-Sumatra, yang
plantations, which later came to be known as “Lonsum”,
kemudian lebih dikenal dengan nama “Lonsum”, berkembang
evolved over time to become one of the world’s renowned
menjadi salah satu perusahaan perkebunan terkemuka di dunia,
plantation companies, with over 100,000 hectares of planted
dengan lebih dari 100.000 hektar perkebunan kelapa sawit,
oil palm, rubber, cocoa and tea plantations spread across
karet, kakao dan teh di empat pulau terbesar di Indonesia.
Indonesia’s four largest islands. Di awal berdirinya, Perseroan melakukan diversifikasi melalui Having diversified into rubber, tea and cocoa in its early
penanaman karet, teh dan kakao. Di awal kemerdekaan
years, Lonsum concentrated on rubber during Indonesia’s
Indonesia, Lonsum lebih memfokuskan usahanya pada tanaman
formative years as an independent nation, and commenced
karet, dan kemudian beralih ke kelapa sawit di era tahun 1980.
oil palm production in the 1980s. By the end of the following
Pada akhir dekade berikutnya, kelapa sawit telah menggantikan
decade, oil palm had replaced rubber as the Company’s
karet sebagai komoditas utama Perseroan.
primary commodity. Lonsum memiliki perkebunan inti dan perkebunan plasma di Lonsum’s nucleus estates (Company owned) and plasma
Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, yang memanfaatkan
estates (smallholder farmers), which are currently
keunggulan Perseroan di bidang penelitian dan pengembangan,
operational in Sumatra, Java, Kalimantan and Sulawesi,
6
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data Data Perusahaan
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
make use of advanced research and development as well
keahlian di bidang agro-manajemen, serta tenaga kerja yang
as agro-management expertise and a highly skilled and an
terampil dan profesional.
experienced workforce. Lingkup usaha telah berkembang meliputi pemuliaan tanaman, The scope of the business has broadened to include plant
penanaman, pemanenan, pengolahan dan penjualan produk-
breeding, planting, harvesting, processing and the selling of
produk kelapa sawit, karet, kakao dan teh. Perseroan memiliki
palm products, rubber, seeds, cocoa and tea. The Company
fasilitas pengolahan di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan
has processing facilities which are operational in Sumatra,
Sulawesi. Lonsum juga dikenal sebagai produsen benih bibit
Java, Kalimantan and Sulawesi. Lonsum is also known in the
kelapa sawit yang berkualitas, yang kini menjadi salah satu
industry for the quality of its oil palm seeds, at this business
pendorong pertumbuhan Perseroan.
is now part of the growth drivers for the Company. Di tahun 2009, Lonsum menjadi penghasil minyak sawit lestari Lonsum became the producer of certified sustainable palm
(CSPO) setelah menerima sertifikasi Roundtable on Sustainable
oil (CSPO) in 2009, after its North Sumatra estates and mills
Palm Oil (RSPO) atas perkebunan dan pabrik kelapa sawitnya di
received the certification from the Roundtable on Sustainable
Sumatera Utara. Perjalanan pengembangan minyak sawit lestari
Palm Oil (RSPO). The journey to promote sustainable
terus berlanjut ketika perkebunan dan pabrik kelapa sawit di
cultivation of palm oil continues when its South Sumatra
Sumatera Selatan memperoleh sertifikasi RSPO di tahun 2011.
estates and mill received the certification in 2011. Now,
Kini, Lonsum merupakan salah satu penghasil minyak sawit
Lonsum emerges as one of the largest producers of CSPO
lestari terbesar di Indonesia, dengan produksi sekitar
in Indonesia, with approximately 195,000 tons production of
195.000 ton minyak sawit lestari setiap tahunnya.
sustainable palm oil annually. Di tahun 1994, Harrisons & Crosfield menjual seluruh In 1994, Harrisons & Crosfield sold its entire interest in
kepemilikan sahamnya di Lonsum kepada PT Pan London
Lonsum to PT Pan London Sumatra Plantation (PPLS), which
Sumatra Plantations (PPLS), yang kemudian mencatatkan
took Lonsum public by listing its shares on the Jakarta
Lonsum sebagai perusahaan publik melalui pencatatan saham
and Surabaya stock exchanges in 1996. In October 2007,
di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1996. Pada
Indofood Agri Resources Ltd (IndoAgri), the agribusiness arm
bulan Oktober 2007, Indofood Agri Resources Ltd (IndoAgri),
of PT Indofood Sukses Makmur Tbk, became the Company’s
anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk di bidang
majority shareholder through its Indonesian subsidiary, PT
agribisnis, menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan
Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), hence Lonsum become
melalui anak perusahaannya di Indonesia, PT Salim Ivomas
part of Indofood Group (Group). In December 2010, IndoAgri
Pratama Tbk (SIMP), sehingga Perseroan menjadi bagian dari
divested 8% interest in Lonsum, of which 3.1% was sold to
Grup Indofood (Grup). Di bulan Desember 2010, IndoAgri
SIMP. This divestment has increased Lonsum’s public float to
melepaskan 8% kepemilikannya di Lonsum, dimana 3,1% dijual
40.5% from 35.6%.
ke SIMP. Pelepasan kepemilikan ini telah meningkatkan porsi saham bagi investor publik menjadi sebesar 40,5% dari 35,6%.
Today, Lonsum’s workforce comprises close to 14,000 employees working at the Company’s headquarter in Jakarta,
Kini, total tenaga kerja Lonsum hampir mencapai 14.000
regional offices, as well as in its plantation estates in
karyawan, yang bekerja di kantor pusat Perseroan di Jakarta,
Sumatra, Java, Kalimantan and Sulawesi.
kantor-kantor regional, serta di area perkebunan yang berlokasi di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
7
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Milestones Jejak Langkah
1906 PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia
PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia
(Lonsum) was established
(Lonsum) didirikan
1995 Started to develop palm oil plantation in South Sumatra
Mulai mengembangkan perkebunan kelapa sawit di Sumatera Selatan
1996 Initial Public Offering of 38.8 million shares at Rp500 per
Penawaran Umum Perdana sebanyak 38,8 juta saham dengan
value per share, listing on Indonesia Stock Exchange
harga nominal Rp500 per saham, tercatat di Bursa Efek Indonesia
2004 Finalized debt restructuring providing Lonsum with a
Menyelesaikan restrukturisasi hutang menjadikan Lonsum
much stronger balance sheet and greater liquidity to allow
memiliki posisi keuangan dan likuiditas yang lebih kuat sehingga
refocusing on operational improvement
dapat fokus kembali dalam peningkatan operasional
2007 SIMP and IndoAgri acquired 64.4% stake at Lonsum
SIMP dan IndoAgri mengakuisisi 64,4% kepemilikan saham pada Lonsum
8
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
2009 Received RSPO Certification for all North Sumatra estates
Memperoleh Sertifikasi RSPO untuk seluruh perkebunan dan
and mills with CSPO around 170,000 MT per annum
pabrik di Sumatera Utara yang menghasilkan CSPO sekitar 170.000 ton per tahun
2010 Restructured shareholding ownership resulting SIMP now
Melakukan restrukturisasi atas struktur kepemilikan sehingga
directly owns 59.5% and public float increased to 40.5%
SIMP kini memiliki secara langsung 59,5% dan kepemilikan publik meningkat menjadi 40,5%
2011 • Performed a 1:5 stock split on February 2011
• Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1:5 pada bulan Februari 2011
• Received RSPO certification for 3 estates and 1 mill in
• Memperoleh Sertifikasi RSPO untuk 3 lokasi perkebunan
South Sumatra on October 2011, adding CSPO around
dan 1 pabrik kelapa sawit di Sumatera Selatan pada bulan
25,000 MT to around 195,000 MT per annum
Oktober 2011, yang menambah produksi CSPO sekitar 25.000 ton menjadi 195.000 ton per tahun
2012 • Big bang GO Live SAP
• Implementasi SAP secara serentak di seluruh unit usaha
• Joined Cocoa Sustainability Partnership (CSP)
• Lonsum menjadi bagian dari Cocoa Sustainability Partnership (CSP)
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
9
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Shareholding Structure Struktur Pemegang Saham
Name of Shareholders Nama Pemegang Saham
Percentage of Ownership
Total Share Issued and Fully Paid Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Kepemilikan
4.058.425.010
59,5%
-
-
PT Salim Ivomas Pratama Tbk PT Salim Ivomas Pratama Tbk Directors & Commissioners Direksi & Komisaris Public (with ownership interest below 5%) Publik (dengan kepemilikan di bawah 5%)
2.764.438.955
40,5%
Total Jumlah
6.822.863.965
100,0%
50,1% 1
59,8% 2
6,7%
72,0%
Public
72,0% 59,5%
40,5%
1
Through CAB Holdings Limited
1
Melalui CAB Holdings Limited
2
Effective ownership through Indofood Singapore Holdings Pte Ltd,
2
Kepemilikan efektif melalui Indofood Singapore Holdings Pte Ltd,
including 1.4% Indofood’s direct ownership to IndoAgri
10
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
termasuk 1,4% kepemilikan langsung Indofood terhadap IndoAgri
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
Management Structure Struktur Manajemen
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Franciscus Welirang Werianty Setiawan Hendra Widjaja Axton Salim Hans Ryan Aditio Rachmat Soebiapradja Tengku Alwin Aziz Hans Kartikahadi Eddy Sugito
Board of Directors President Director Vice President Director I Vice President Director II Director Director Director Director Director
Audit Committee Chairman
Tengku Alwin Aziz (Independent Commissioner)
Members
Bambang Suhermadi Hans Kartikahadi (Independent Commissioner)
Nomination & Remuneration Committee Benny (Benny Tjoeng) Sonny Lianto Eddy Hariyanto Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) Moleonoto (Paulus Moleonoto) Mark Julian Wakeford Gunadi Joefly Joesoef Bahroeny
Operations
Chairman
Axton Salim (Commissioner)
Members
Hendra Widjaja (Commissioner)
Corporate Functions
Area Agronomy
Sular Pramu Nissiyoko Rudiyanto Sirait A. Fattah Ibrahim M. Topan Ketaren Indra Purnama Syaiful Fitri Win Alamsyah
Area Processing
Peribadi Karo Karo Yose Rizal Kirjan
Accounting & Taxation Corporate Secretary & Legal Affairs Engineering & Processing Financial Control General Services, Environment & CSR Human Resources Information Technology Services Internal Audit & Risk Management Investor Relations Operations Administration Procurement Research & Development Sales Treasury
Sonny Lianto Endah R. Madnawidjaja CYO Sorongan Sonny Lianto Muhammad Waras F. Haryo Subyarto Rafii Nyomin Rogers H. Wirawan Daniel Budiono Ukur Kami Surbakti Jimmy Bunawan Stephen Nelson Subakri Widya P. Hartanto
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
11
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Significant Events Peristiwa Penting
01
05
07
January Januari
May Mei
July Juli
SAP GO Live
Investment in Heliae
Joined Cocoa Sustainability Partnership (CSP)
Entering the year 2012, Lonsum implemented Big Bang GO Live SAP within its entire business areas and received by winning SAP award 2012 for Best SAP Implementation Project Overall. Memasuki tahun 2012, Lonsum mengimplementasikan SAP secara serentak dan menyeluruh di semua area bisnis dan menerima penghargaan SAP 2012 untuk Best SAP Implementation Project - Overall.
12
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Lonsum, through its wholly owned subsidiary, Agri Investments Pte. Ltd. (AIPL), invested around 26% stake in Heliae Technology Holdings, Inc. (Heliae). Heliae is a development-stage algae technology solutions company.
Lonsum, melalui anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya, Agri Investments Pte. Ltd. (AIPL), menginvestasikan sekitar 26% kepemilikan saham di Heliae Technology Holdings, Inc. (Heliae). Heliae merupakan sebuah perusahaan dalam tahap pengembangan yang bergerak dalam bidang solusi teknologi algae.
Lonsum joined Cocoa Sustainability Partnership (CSP) to improve communication, coordination, and collaboration between public and private stakeholders engaged in cocoa sustainability in Indonesia for the mutual benefit of all cocoa sector players. Lonsum menjadi bagian dari Cocoa Sustainability Partnership (CSP) untuk meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antara pemegang kepentingan publik dan pribadi yang berkecimpung dalam kakao berkelanjutan di Indonesia yang menguntungkan bagi seluruh pemain di sektor kakao.
Corporate Data Data Perusahaan
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
Accolades & Certifications Penghargaan & Sertifikasi
Accolades Penghargaan
• Bisnis Indonesia Award 2012 - Kategori Sektor Pertanian Terbaik, by Bisnis Indonesia • Indonesia Best Companies 2012 - The Biggest Growing Profitable Agriculture Company, by Warta Ekonomi • Best Under A Billion Award 2012 - The Region’s Top 200 Small and Midsize Companies, by Forbes Asia • SAP Award 2012 - Best SAP Implementation Project - Overall, by SAP Indonesia
Certifications Sertifikasi
• ISO 9001:2008 • ISO 14001:2004 • PROPER (Performance Rating in Relation to Environmental Management) • RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) • SNI (Indonesian National Standard) • OHSAS 18001: 2007 (Occupational Health and Safety Management Permenaker 05/1996) • SMK3 (Occupational Health and Safety Management) • Halal
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
13
The Company Perseroan
Product Portfolio Portofolio Produk
Oil Palm
Kelapa Sawit
“Lonsum’s nucleus oil palm average age is around 12 years old, with 30% of the planted area are still below 7 years” “Umur rata-rata tanaman kelapa sawit inti Lonsum adalah sekitar 12 tahun, dengan komposisi sekitar 30% masih di bawah umur 7 tahun”
Rubber Karet
“Lonsum’s nucleus rubber plantation covered over 17,300 ha, of which around 25% still immature” “Kawasan perkebunan karet inti Lonsum meliputi area lebih dari 17.300 ha, dimana sekitar 25% masih belum menghasilkan”
14
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
The Reports Laporan
Corporate Data Data Perusahaan
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
Oil Palm Seeds
Benih Bibit Kelapa Sawit
“Lonsum sold around 24 million high quality “SumBio” oil palm seeds in 2012” “Lonsum menjual sekitar 24 juta benih bibit kelapa sawit “SumBio” di tahun 2012”
Others Lainnya
“Lonsum also manages cocoa plantations in East Java, North Sulawesi and North Sumatra as well as tea plantation in West Java”
“Lonsum juga mengelola perkebunan kakao di Jawa Timur, Sulawesi Utara dan Sumatera Utara serta perkebunan teh di Jawa Barat”
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
15
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Financial Highlights Ikhtisar Keuangan
In million of Rupiah (unless otherwise stated)
2012
2011
2010
Net Sales
4.211.578
4.686.457
3.592.658
Gross Profit
1.681.075
2.362.319
1.771.414
Laba Bruto
Income from Operations (EBIT)
1.323.973
2.005.524
1.360.629
Laba Operasi (EBIT)
EBITDA
1.553.277
2.244.965
1.564.640
EBITDA
Income for the Year
1.115.539
1.701.513
1.033.329
Laba Tahun Berjalan
Income for the Year Attributable to Owners of the Parent Company
1.116.186
1.701.580
1.033.329
Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Total Comprehensive Income for the Year
1.122.575
1.701.513
1.033.329
Total Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan
Total Comprehensive Income Attributable to Owners of the Parent Company
1.123.222
1.701.580
1.033.329
Total Pendapatan Komprehensif yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Shares Outstanding (thousand) 1
6.822.864
6.822.864
6.822.864
Jumlah Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh (ribu) 1
164
249
151
Laba Per Saham Dasar yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk (Rp) 1
2.593.816
2.560.596
1.481.513
Aset Lancar
792.482
531.326
621.593
Liabilitas Jangka Pendek
Net Working Capital
1.801.334
2.029.270
859.920
Modal Kerja Bersih
Total Assets
7.551.796
6.791.859
5.561.433
Total Aset
803.799
393.669
395.600
Pengeluaran Barang Modal
6.279.713
5.839.424
4.554.105
Total Ekuitas 2
(714)
(67)
-
Kepentingan Nonpengendali
1.272.083
952.435
1.007.328
Total Liabilitas
-
-
-
Pinjaman yang Dikenakan Bunga
Gross Profit Margin
39,9
50,4
49,3
Marjin Laba Bruto
EBIT Margin
31,4
42,8
37,9
Marjin Laba Operasi
Net Income Margin Attributable to Owners of the Parent Company
26,5
36,3
28,8
Marjin Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Return on Assets (%) - Net Income 3
15,6
27,5
19,9
Imbal Hasil atas Aset (%) - Laba Bersih 3
Return on Assets (%) - EBIT
18,5
32,5
26,1
Imbal Hasil atas Aset (%) - Laba Operasi 3
18,4
32,7
24,7
Imbal Hasil atas Ekuitas (%) 3
Current Ratio (x)
3,27
4,82
2,38
Rasio Lancar (x)
Liabilities to Assets Ratio (x)
0,17
0,14
0,18
Rasio Liabilitas terhadap Aset (x)
Liabilities to Equity Ratio (x) 2
0,20
0,16
0,22
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas (x) 2
-
-
-
Gearing Ratio - Gross (x) 2
(0,29)
(0,35)
(0,25)
Gearing Ratio - Net (x) 2
Basic Earnings Per Share Attributable to Owners of the Parent Company (Rp) 1 Current Assets Current Liabilities
Capital Expenditures Total Equity 2 Non-controlling Interests Total Liabilities Funded Debt
Return on Equity (%)
3
Gearing Ratio - Gross (x) Gearing Ratio - Net (x)
1
2 3
3
2
2
After the retroactive effect of implementation PSAK No. 56 of stock split from the original nominal value of Rp500 become Rp100 per share Taking into account Non-Controlling Interests Return represents total return including Non-Controlling Interests
1
2 3
Dalam jutaan Rupiah (kecuali dinyatakan lain) Penjualan Neto
Sesudah pengaruh retroaktif sehubungan dengan penerapan PSAK No. 56 atas pemecahan nilai nominal saham dari Rp500 menjadi Rp100 Dengan memperhitungkan Kepentingan Nonpengendali Imbal hasil menampilkan total imbal hasil termasuk Kepentingan Nonpengendali
Certain accounts in the 2010 and 2011 Consolidated Financial Statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the 2012 Consolidated Financial Statements.
Beberapa akun tertentu pada Laporan Keuangan Konsolidasi 2010 dan 2011 telah disesuaikan dengan akun yang disajikan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian 2012.
All figures in tables and graphs are stated in Indonesian numericals
Seluruh angka dalam tabel dan grafik disajikan dalam Bahasa Indonesia
16
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
Income for the Year Attributable to Owners of the Parent Company
Net Sales
Penjualan Neto
Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatrubusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Billion Rupiah Miliar Rupiah
Billion Rupiah Miliar Rupiah
4.686,5
1.701,6
4.211,6 3.592,7
1.116,2
1.033,3
2010
2011
2012
2010
2011
Total Assets
Total Equity
Billion Rupiah Miliar Rupiah
Billion Rupiah Miliar Rupiah
Total Aset
Total Ekuitas
7.551,8
6.279,7
6.791,9
5.839,4
5.561,4
2010
2012
4.554,1
2011
2012
2010
2011
2012
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
17
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Operational Highlights Ikhtisar Operasional
In hectares (unless otherwise stated)
2012
2011
Dalam hektar (kecuali dinyatakan lain)
2010
106.407
102.221
101.705
Oil Palm
85.343
80.732
80.372
Kelapa Sawit
• Mature
74.268
70.022
68.583
• Menghasilkan
• Immature
11.075
10.710
11.789
• Belum Menghasilkan
Rubber
17.393
17.776
17.619
Karet
• Mature
13.098
13.336
13.147
• Menghasilkan
• Immature
4.295
4.440
4.472
• Belum Menghasilkan
Others
3.671
3.713
3.714
Lainnya
• Mature
3.227
3.365
3.199
• Menghasilkan
Planted Area - Nucleus
Lahan Tertanam - Inti
444
348
515
• Belum Menghasilkan
35.735
35.995
35.976
Kebun plasma yang telah menghasilkan
4 - 6 years
14.158
14.181
16.210
4 - 6 tahun
7 - 20 years
53.025
50.035
46.751
7 - 20 tahun >20 tahun
• Immature Plasma - Mature
Profil Umur Tanaman Kelapa Sawit
Age Maturity of Oil Palm Trees
>20 years Total
7.086
5.806
5.622
74.268
70.022
68.583
Total Distribusi Laham Tertanam - Inti
Distribution of Planted Areas - Nucleus North Sumatra
39.360
39.334
40.501
Sumatera Utara
South Sumatra
45.852
44.729
44.719
Sumatera Selatan
East Kalimantan
12.662
9.617
8.071
Kalimantan Timur
2.864
2.870
2.862
Jawa
729
729
729
Sulawesi Utara Sulawesi Selatan
Java North Sulawesi South Sulawesi Total
4.940
4.942
4.823
106.407
102.221
101.705
Total Volume Produksi (Ton)
Production Volume (Tons) Fresh Fruit Bunches (FFB) - Nucleus
1.314.823
1.291.326
1.170.398
Tandan Buah Segar (TBS) - Inti
Processed FFB
1.989.039
1.923.305
1.585.449
TBS Yang Diolah
Crude Palm Oil (CPO)
448.250
442.949
365.669
Minyak Sawit
Palm Kernel (PK)1
107.794
106.737
92.170
Inti Sawit1
Oil Palm Seed (thousand seeds)
27.383
26.397
20.691
Benih Bibit Kelapa Sawit (ribu benih bibit)
Rubber
13.119
13.941
18.492
Karet
Cocoa
1.750
1.228
1.247
Kakao
Tea
1.149
1.101
1.394
Teh
Sales Volume (Tons)
1
Volume Penjualan (Ton)
Crude Palm Oil (CPO)
409.823
432.936
352.437
Minyak Sawit
Palm Kernel (PK)1
103.423
105.356
90.723
Inti Sawit1
Oil Palm Seed (thousand seeds)
24.126
23.497
18.232
Benih Bibit Kelapa Sawit (ribu benih bibit)
Rubber
13.588
14.150
18.318
Karet
Cocoa
1.669
1.325
1.149
Kakao
Tea
1.065
1.180
1.408
Including PKO & PKC
18
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Teh 1
Termasuk Minyak & Ampas Inti Sawit
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
FFB - Nucleus Production
CPO Production
Thousand Tons Ribu Ton
Thousand Tons Ribu Ton
Produksi TBS - Inti
1.291,3
1.314,8
1.170,4
2010
Produksi Minyak Sawit
442,9
448,2
2011
2012
365,7
2011
2012
2010
Rubber Production
Oil Palm Seed Production
Thousand Tons Ribu Ton
Million Seeds Juta Benih Bibit
Produksi Karet
Produksi Benih Bibit Kelapa Sawit
18,5
2010
26,4 13,9
13,1
20,7
2011
2012
2010
2011
27,4
2012
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
19
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Chronological Shares Listing at IDX Kronologis Pencatatan Saham di BEI
Corporate Action Aksi Korporasi
Date Tanggal
Number of Shares Issued and Outstanding Jumlah Saham Ditempatkan dan Beredar
Par Value per Share (Rp) Nilai Nominal per Saham (Rp)
202.338.872
500
June 7, 1996 7 Juni 1996
Initial public offering of 38,800,000 shares
June 16, 1997
Bonus shares of 283,274,421 shares from the capitalization of the additional paid-in capital from the initial public offering Saham bonus sebanyak 283.274.421 saham yang berasal dari kapitalisasi agio saham hasil penawaran umum saham perdana
485.613.293
500
Issuance of new shares as the conversion of Company’s debts Penerbitan saham baru sebagai konversi dari utang perusahaan
765.709.793
500
Issuance of new shares as the conversion of Mandatory Convertible Notes (MCN) Penerbitan saham baru sebagai konversi dari Surat Utang Wajib Konversi
1.034.334.293
500
Issuance of new shares as the conversion of Mandatory Convertible Notes (MCN) Penerbitan saham baru sebagai konversi dari Surat Utang Wajib Konversi
1.095.229.293
500
Issuance of new shares as the conversion of Mandatory Convertible Notes (MCN) Penerbitan saham baru sebagai konversi dari Surat Utang Wajib Konversi
1.364.572.793
500
Stock split from the original nominal value of Rp500 per share to Rp100 per share Pemecahan nilai nominal per saham dari Rp500 menjadi Rp100
6.822.863.965
100
16 Juni 1997
May 27, 2004 27 Mei 2004
June 4, 2004 4 Juni 2004
August 4, 2004 4 Agustus 2004 October 31, 2007 31 October 2007 January 28, 2011 28 Januari 2011
20
Penawaran umum perdana sebesar 38.800.000 saham
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
Share Price Information Informasi Harga Saham
5.000
4.317
4.500 4.000 3.500 3.000
2.300
2.500 2.000 1.500 1.000 500 01 ’11
02 ’11
03 ’11
04 ’11
05 ’11
06 ’11
07 ’11
08 ’11
09 ’11
10 ’11
11 ’11
12 ’11
01 ’12
Year
Outstanding Shares 2
2012
04 ’12
05 ’12
06 ’12
07 ’12
08 ’12
09 ’12
10 ’12
11 ’12
12 ’12
Market Capitalization 3,4
Highest
Lowest
Closing
Volume
Kapitalisasi Pasar 3,4
Tertinggi
Terendah
Penutupan
Volume
I
6.822.864
19.615.734
3.000
2.175
2.875
712.252.000
II
6.822.864
18.251.161
3.150
2.275
2.675
764.181.000
III
6.822.864
16.716.017
3.050
2.325
2.450
1.095.940.500
IV
6.822.864
15.692.587
2.450
1.830
2.300
919.544.500
6.822.864
15.692.587
3.150
1.830
2.300
3.491.918.000
I1
6.822.864
15.522.016
2.600
2.090
2.275
1.135.326.000
During The Year Selama Tahun Laporan
2011
Saham Beredar 2
03 ’12
Share Price Rp, Harga Saham Rp
JSX - CI, IHSG
Tahun
02 ’12
II
6.822.864
15.863.159
2.525
2.250
2.325
932.917.500
III
6.822.864
13.986.871
2.450
1.710
2.050
560.677.000
IV
6.822.864
15.351.444
2.400
1.730
2.250
525.937.500
6.822.864
15.351.444
2.600
1.710
2.250
3.154.858.000
During The Year Selama Tahun Laporan
After the retroactive effect of implementation PSAK No.56 of stock split from the original nominal value of Rp500 become Rp100 per share 2 In Thousand 3 Rp Million 4 As end of the period
1
As of December 31, 2012, Lonsum’s 6,822,863,965 shares
Per 31 Desember 2012, sejumlah 6.822.863.965 saham
with a par value of Rp100 per share, were listed on the
Lonsum dengan nilai nominal Rp100 per saham, tercatat
Indonesia Stock Exchange, with total registered shareholders
pada Bursa Efek Indonesia, dengan jumlah pemegang saham
exceeding 5,600. Share volume traded on the regular market
melebihi 5.600. Volume saham yang diperdagangkan di pasar
during 2012 totaled 3,491,918,000 share at prices ranging
reguler selama tahun 2012 berjumlah 3.491.918.000 dengan
from Rp1,830 per share to Rp3,150 per share and closing at
harga berkisar antara Rp1.830 per saham hingga Rp3.150 per
Rp2,300.
saham dan ditutup pada harga Rp2.300.
1
Sesudah pengaruh retroaktif sehubungan dengan penerapan PSAK No.56 atas pemecahan nilai nominal saham dari Rp500 menjadi Rp100 Dalam Ribu 3 Juta Rupiah 4 Per Akhir Periode 2
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
21
The Reports Laporan
22
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
23
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Message from The President Commissioner Sambutan Presiden Komisaris
Franciscus Welirang President Commissioner Presiden Komisaris
Dear Shareholders,
Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Indonesia’ growth momentum continued in 2012 with GDP growth
Momentum pertumbuhan Indonesia terus berlanjut di tahun 2012
of 6.2%, just slightly lower than the previous year’s figure of 6.5%.
dengan pertumbuhan PDB sebesar 6,2%, sedikit lebih rendah dari
This performance was mainly attributed to ongoing strong domestic
pencapaian tahun sebelumnya sebesar 6,5%. Kinerja ini terutama
demand, high influx of new investments, as well as growth in
didorong tetap tingginya permintaan domestik, kenaikan nilai investasi,
government spending. Inflation in 2012 remained under control at
serta pertumbuhan pembiayaan pemerintah. Inflasi tetap terjaga sebesar
4.3%, providing further positive support to the conducive macro
4,3% di tahun 2012, yang mendukung terciptanya kondisi makro yang
environment.
kondusif.
However, prolonged global economic slowdown has started to
Namun demikian, berlanjutnya perlambatan ekonomi dunia telah mulai
impact growth in Asia’s largest emerging markets, China and India,
mempengaruhi pertumbuhan di negara-negara berkembang terbesar
and put pressure on commodity prices. As a result, Indonesia
di Asia, Cina dan India, yang telah menekan harga-harga komoditas.
experienced lower commodity exports that widened trade deficit,
Akibatnya, Indonesia mengalami penurunan ekspor komoditas
triggering the weakening of Rupiah to Rp9,670 per 1 US$ by year
yang menyebabkan melebarnya defisit neraca perdagangan serta
end from Rp9,068 in 2011.
melemahnya mata uang Rupiah yang mencapai Rp9.670 per 1 US$ di akhir tahun dari Rp9.068 di tahun 2011.
24
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
The ongoing European crisis, China’s slower growth, coupled with
Masih berlanjutnya krisis di Eropa, melambatnya pertumbuhan Cina,
higher seasonal production in second semester that increased
serta produksi musiman yang lebih tinggi di semester ke dua yang
palm oil stock level, has adversely impacted global CPO prices in
meningkatkan jumlah persediaan kelapa sawit, telah mempengaruhi
second half of 2012. On a full year basis, CPO prices (CIF Rotterdam)
harga CPO dunia di semester ke dua tahun 2012. Secara tahunan,
averaged at US$1,006 per ton in 2012 compared to US$1,128 in
harga CPO rata-rata (CIF Rotterdam) mencapai US$1.006 per ton
2011. The decline in market prices for rubber was even sharper,
di tahun 2012 dibandingkan sebesar US$1.128 tahun 2011. Harga
declining by 30% to US$3,384 per ton on a full year basis in 2012
komoditas karet mengalami penurunan yang lebih signifikan, menurun
from US$4,824 per ton a year earlier.
sebesar 30% mencapai US$3.384 per ton secara tahunan di tahun 2012 dari US$4.824 per ton di tahun sebelumnya.
Lonsum’s financial performance for 2012 has also been affected by this development, where income for the year attributable to owners of
Kinerja keuangan Lonsum di tahun 2012 juga terpengaruh oleh
the parent company was Rp1.12 trillion, 34.4% lower from Rp1.70 trillion
perkembangan ini, dimana laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan
in 2011, largely due to lower average selling price and sales volume
kepada pemilik entitas induk mencapai Rp1,12 triliun, 34,4% lebih
decline for rubber and palm products.
rendah dari pencapaian tahun 2011 sebesar Rp1,70 triliun, terutama akibat harga jual rata-rata yang lebih rendah dan penurunan volume
Nevertheless, in the longer term, the outlook for palm oil products
penjualan produk karet dan kelapa sawit.
remains upbeat, supported by consumption from emerging Asian markets like China and India, and growing bio-diesel consumption
Namun demikian, dalam jangka panjang prospek produk kelapa sawit
driven by government mandates. Additionally, bolstered by its large
tetap positif, didukung konsumsi dari pasar-pasar negara berkembang
population of 240 million and the country’s rising middle class,
di Asia seperti Cina dan India, serta meningkatnya pemanfaatan
Indonesia has now become one of the largest palm oil consumers
bio-diesel didorong oleh mandat dari pemerintah. Selain itu, didukung
together with China and India.
populasi sebesar 240 juta penduduk dan tumbuhnya kelas menengah, Indonesia kini menjadi salah satu konsumen produk kelapa sawit
The long-term outlook for the rubber industry is equally promising,
terbesar bersama Cina dan India.
with healthy demand from tyre-makers, automotive industries and rubber goods manufacturers in developing markets. China is
Prospek jangka panjang industri komoditas karet juga tetap positif,
expected to continue driving demand, given its large population
dengan tingginya permintaan dari produsen ban, industri otomotif dan
and its standing as the world’s largest natural rubber consumer
produsen produk karet di negara berkembang. Cina diperkirakan akan
comprising approximately 35% of global demand for natural rubber.
terus menjadi pendorong permintaan, didukung besarnya populasi penduduk dan posisinya sebagai konsumen karet alam terbesar di
As good environmental stewards, we are resolute in responsible
dunia yang meliputi sekitar 35% permintaan dunia akan komoditas karet
farming practices. For the year of 2012, total certified sustainable
alam.
palm oil (CSPO) production represented approximately 43% of 2012’s total CPO output. Lonsum has also joined Cocoa
Sejalan dengan komitmen pada perlindungan lingkungan, kami
Sustainability Partnership (CSP) in 2012, a forum that is actively
mendukung praktik agrikultur yang bertanggung jawab. Untuk tahun
engaged in promoting sustainable cocoa development in Indonesia,
2012, total produksi certified sustainable palm oil (CSPO) menyumbang
a further evidence of our commitment to sustainable agriculture
sekitar 43% dari total output CPO di tahun 2012. Lonsum juga telah
practices.
bergabung dengan Cocoa Sustainability Partnership (CSP) di tahun 2012, sebuah forum yang aktif mendorong pengembangan kakao
As responsible corporate citizens, we continue efforts to nurture
berkelanjutan di Indonesia, bukti komitmen kami pada praktik agrikultur
harmonious relationships with our communities through various
yang berkelanjutan.
economic development, education, healthcare, youth, cultural, sports and religious programs for the surrounding communities. Our
Sebagai warga korporasi yang bertanggung jawab, kami terus
participation in the development of 10 Rumah Pintar (Smart House)
melanjutkan upaya untuk membangun hubungan yang harmonis
facilities in 2012 was one example of our many efforts aimed at
dengan komunitas masyarakat melalui berbagai program
developing knowledgeable communities across Indonesia.
pengembangan di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, kepemudaan, budaya, olah raga dan keagamaan dengan komunitas
We continue to place strong emphasis on good corporate
sekitar. Partisipasi kami dalam pembangunan 10 fasilitas Rumah
governance. Two Committees, namely the Audit Committee and
Pintar di tahun 2012 merupakan salah satu contoh upaya kami untuk membangun masyarakat yang berpengetahuan di seluruh Indonesia.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
25
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Remuneration & Nomination Committees, have been established to
Kami senantiasa memberikan prioritas pada tata kelola perusahaan
assist the Board of Commissioners in performing its oversight duties.
yang baik. Kedua Komite, yakni Komite Audit dan Komite Remunerasi
Through Board and Committee meetings, all members of the Board
& Nominasi, telah dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam
of Commissioners actively participate in exercising their oversight
menjalankan tanggung jawab pengawasannya. Melalui rapat-rapat
duties, ensuring Lonsum’s adherence to the highest standards of
Dewan Komisaris dan Komite, seluruh anggota Dewan Komisaris
compliance, transparency, accountability and professional ethics.
aktif berpartisipasi dalam melaksanakan tugas pengawasannya, serta
A full account of the work of the Board and Committees during
memastikan kepatuhan Lonsum pada standar tertinggi di bidang
2012 is available in the corporate governance section of this Annual
kepatuhan, transparansi, akuntabilitas dan etika profesional. Laporan
Report.
lengkap tentang kegiatan Dewan Komisaris dan Komite-komite selama tahun 2012 dapat dilihat di bagian tata kelola perusahaan dari Laporan
In 2012, there were a few changes in the composition of both the
Tahunan ini.
Board of Commissioners and Board of Directors. At the Board of Commissioners level, I was appointed as Lonsum’s new President
Selama tahun 2012, terjadi beberapa perubahan komposisi Dewan
Commissioner following the resignation of Mr. Eddy Kusnadi
Komisaris dan Direksi. Di tingkat Dewan Komisaris, saya telah ditunjuk
Sariaatmadja as President Commissioner. In the same year,
untuk menjabat sebagai Presiden Komisaris Lonsum yang baru
the shareholders have appointed Mr. Eddy Sugito as Independent
menyusul pengunduran diri Bapak Eddy Kusnadi Sariaatmadja dari
Commissioner. At the Board of Directors level, we bid farewell to
jabatan Presiden Komisaris. Di tahun yang sama, para pemegang
Mr. Emanuel Loe Soei Kim and Mr. Bryan John Dyer who resigned as
saham telah mengangkat Bapak Eddy Sugito sebagai Komisaris
Directors of the Company.
Independen. Di tingkat Direksi, Bapak Emanuel Loe Soei Kim dan Bapak Bryan John Dyer telah mengundurkan diri dari jabatan Direksi Perseroan.
On behalf of the Board, I would like to extend the Board’s gratitude to Mr. Eddy Kusnadi Sariaatmadja, Mr. Emanuel Loe Soei Kim and
Mewakili Dewan Komisaris, saya ucapkan terima kasih kepada Bapak
Mr. Bryan John Dyer for their extraordinary dedication and
Eddy Kusnadi Sariaatmadja, Bapak Emanuel Loe Soei Kim dan Bapak
contribution to the Company.
Bryan John Dyer atas dedikasi dan sumbangannya bagi Perseroan.
Entering 2013, Indonesia’s economic outlook is set to remain
Memasuki tahun 2013, kondisi perekonomian Indonesia diperkirakan
positive, thanks to a strong domestic consumption and robust
tetap positif, didukung tingginya konsumsi domestik serta iklim investasi
investment climate. Commodity prices are expected to recover
yang positif. Harga-harga komoditas diperkirakan akan pulih seiring
following encouraging development in emerging economies,
perkembangan menggembirakan di negara-negara berkembang,
especially China. Domestic demands for our key commodities will
terutama di Cina. Permintaan domestik akan komoditas-komoditas
remain strong, given Indonesia’s rising middle-income class.
utama kami tetap akan tinggi, seiring makin tumbuhnya segmen kelas menengah di Indonesia.
I would like to close my message by extending our appreciation to all stakeholders for their cooperation and confidence in us. We thank
Saya ingin menutup laporan ini dengan menyampaikan apresiasi kepada
the management and our employees who have shown dedication
seluruh pemangku kepentingan atas kerjasama dan kepercayaannya
to our vision and mission. With the trust and support bestowed to
kepada kami. Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran
the Company, I am confident that we can deliver a better future for
manajemen dan karyawan yang telah membuktikan dedikasinya kepada
Lonsum and its larger community of stakeholders in the years ahead.
visi dan misi Perseroan. Dengan kepercayaan dan dukungan kepada Perseroan, saya percaya bahwa kami dapat meraih masa depan yang lebih baik bagi Lonsum dan seluruh pemangku kepentingan di tahuntahun mendatang.
Jakarta, April 2013
Franciscus Welirang President Commissioner
26
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data Data Perusahaan
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
Report of The President Director Laporan Presiden Direktur
Benny Tjoeng President Director Presiden Direktur
Dear Shareholders,
Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Overshadowed by prolonged global economic crisis, 2012 was
Dengan berlanjutnya krisis ekonomi global, tahun 2012 merupakan
a difficult year for the world commodity market. The sovereign
tahun penuh tantangan bagi pasar komoditas dunia. Krisis hutang
debt crisis in Europe and weak economy growth in the US have
di Eropa dan lemahnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat
constrained investment, causing subsequent declines in the
telah menghambat laju investasi, serta menyebabkan turunnya
demand for manufactured goods from developing nations, most
permintaan produk manufaktur dari negara-negara berkembang,
notably China, resulting in lower commodity prices.
terutama dari Cina, sehingga mendorong melemahnya harga-harga komoditas.
This unfavorable operating environment has also impacted Lonsum’s business performance for 2012, with consolidated net
Kondisi yang penuh tantangan ini juga mempengaruhi kinerja usaha
sales declined by 10.1% to Rp4.21 trillion from Rp4.69 trillion in
Lonsum di tahun 2012. Penjualan neto konsolidasi turun sebesar
2011 resulting in lower income for the year attributable to owners
10,1% menjadi Rp4,21 triliun dari Rp4,69 triliun di tahun 2011,
of the parent company of Rp1.12 trillion in 2012, 34.4% lower
sehingga laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada
from Rp1.70 trillion in 2011, largely due to lower average selling
pemilik entitas induk mencapai Rp1,12 triliun di tahun 2012, turun
price and sales volume decline for rubber and palm products.
34,4% dibandingkan kinerja 2011 sebesar Rp1,70 triliun, terutama akibat penurunan harga jual rata-rata serta penurunan volume produk karet dan kelapa sawit. PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
27
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Average selling price for CPO in 2012 was Rp7,376/kg from
Harga jual rata-rata CPO di tahun 2012 mencapai Rp7.376/kg dari
Rp7,542/kg in 2011, while average selling price for palm kernel
Rp7.542/kg di tahun 2011, sedangkan harga jual rata-rata produk
products also decreased to Rp3,792/kg from Rp4,828/kg.
inti sawit juga melemah mencapai Rp3.792/kg dari Rp4.828/kg.
CPO and palm kernel products sales volume was 5.3% and 1.8%
Volume penjualan produk CPO dan inti sawit menurun masing-
lower to 409,823 tons and 103,423 tons respectively in 2012
masing sebesar 5,3% dan 1,8% menjadi sebesar 409.823 ton dan
compared to 2011.
103.423 ton di tahun 2012 dibandingkan tahun 2011.
Average selling price for rubber was also lower, reaching
Harga jual rata-rata produk karet juga mengalami penurunan,
Rp31,046/kg from Rp42,078/kg in 2011. Sales volume declined
mencapai Rp31.046/kg dari Rp42.078/kg di tahun 2011. Volume
by 4.0% to 13,588 tons from 14,150 tons a year earlier.
penjualan menurun sebesar 4,0% menjadi sebesar 13.588 ton dari 14.150 ton di tahun sebelumnya.
Oil palm seeds booked higher sales volume however, reaching 24.1 million seeds in 2012 from 23.5 million seeds in 2011.
Namun demikian, benih bibit kelapa sawit mengalami peningkatan
Average selling price also increased to Rp13,581/seed from
volume penjualan menjadi sebesar 24,1 juta benih bibit di tahun
Rp11,647/seed in previous year. As a result, total sales value of
2012 dari 23,5 juta benih bibit di tahun 2011. Harga jual rata-rata
seed registered a 19.7% increase to Rp327.7 billion in 2012 from
juga meningkat mencapai Rp13.581/benih bibit dari Rp11.647/
Rp273.9 billion in 2011, again underlining Lonsum’s leadership
benih bibit di tahun sebelumnya. Dengan demikian total penjualan
in research and development and market’s confidence on the
benih mengalami peningkatan sebesar 19,7% mencapai Rp327,7
quality of our oil palm seeds.
miliar di tahun 2012 dari Rp273,9 miliar di tahun 2011, sekali lagi membuktikan keunggulan Lonsum di bidang penelitian dan
FFB nucleus grew by 1.8% to 1,314,823 tons during the year,
pengembangan, serta kepercayaan pasar pada kualitas benih bibit
driven largely by additional mature area of around 4,480 hectares.
kelapa sawit kami.
FFB purchased from external increased by 7.5%, reaching 679,149 tons in 2012 from 631,680 tons a year earlier. Lonsum’s
Hasil panen TBS inti tumbuh 1,8% menjadi 1.314.823 ton di
CPO production reached 448,250 tons, a 1.2% increase from
tahun 2012, terutama didukung oleh penambahan area yang
442,949 tons in the previous year. Production of rubber was 5.9%
menghasilkan seluas 4.480 hektar. TBS yang dibeli dari eksternal
lower to 13,119 tons in 2012, mainly due to the effects of early
meningkat 7,5% mencapai 679.149 ton di tahun 2012 dari 631.680
wintering in our rubber estates.
ton di tahun sebelumnya. Produksi CPO Lonsum mencapai sebesar 448.250 ton, tumbuh 1,2% dari 442.949 ton di tahun sebelumnya.
In 2012, we succeeded in expanding our oil palm plantation
Produksi karet menurun sebesar 5,9% mencapai 13.119 ton di
area with around 4,522 hectares new planted area, so that by
tahun 2012, terutama akibat terjadinya gugur daun yang lebih awal
the end of the year, total oil palm plantations reached 85,343
di perkebunan karet kami.
hectares comprising 74,268 hectares mature and 11,075 hectares immature areas.
Selama tahun 2012, area perkebunan kelapa sawit kami telah diperluas dengan sekitar 4.522 hektar area perkebunan baru,
As part of the group-wide information technology strategy, in
sehingga di akhir tahun, total perkebunan kelapa sawit mencapai
January 2012 we completed the implementation of our SAP
seluas 85.343 hektar yang terdiri dari 74.268 hektar area yang
system, which now runs within the entire plantation areas, mills,
menghasilkan dan 11.075 hektar area yang belum menghasilkan.
regional offices and the head office. This achievement was awarded as the ‘Best SAP Implementation Project - Overall’ by
Sebagai bagian dari strategi teknologi informasi Grup, di bulan
SAP Indonesia.
Januari 2012 kami berhasil menyelesaikan proses implementasi sistem SAP, yang kini telah beroperasi di seluruh area perkebunan,
Human resources development remains a top priority, given our
pabrik, kantor-kantor cabang dan kantor pusat. Keberhasilan ini
recognition that people is Lonsum’s most important asset. We
berhasil meraih penghargaan sebagai ‘Best SAP Implementation
believe that a competent and dedicated workforce is important
Project - Overall’ dari SAP Indonesia.
to the successful execution of Lonsum’s strategic programs and initiatives. A wide ranging human resources initiative has
Pengembangan sumber daya manusia tetap menjadi prioritas
been implemented in 2012 to ensure better alignment with the
penting, karena kami menyadari bahwa sumber daya manusia
organizational goals.
adalah aset Lonsum yang paling utama. Kami percaya bahwa sumber daya manusia yang kompeten dan berdedikasi merupakan bagian penting yang menentukan keberhasilan dari pelaksanaan
28
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
In the area of corporate governance, Lonsum is among a group
program dan inisiatif strategis Lonsum. Berbagai inisiatif di bidang
of companies in Indonesia that is committed to responsible
sumber daya manusia telah dilaksanakan di tahun 2012 guna
farming practices. As an RSPO certified company, we adopt the
meningkatkan keselarasan dengan sasaran-sasaran organisasi.
standards incorporated in the RSPO’s Principles and Criteria (P&C), which ensure our performance with regard to transparency,
Di bidang tata kelola perusahaan, Lonsum merupakan salah
legal compliance, as well as responsibility to our environment and
satu perusahaan di Indonesia dengan komitmen pada praktik
community. Total certified sustainable palm oil (CSPO) production
perkebunan yang bertanggungjawab. Sebagai perusahaan yang
reached 43% of CPO output in 2012 totaling around 195,000 tons
telah menerima sertifikasi RSPO, kami mengadopsi standar-standar
by the end of the year. Moreover, in 2012 Lonsum has become a
dalam Prinsip-prinsip dan Kriteria (P&C) RSPO, yang menjamin
member of the Cocoa Sustainability Partnership (CSP), a further
kinerja kami pada aspek transparansi, kepatuhan hukum serta
testament of our long term support to environmentally sustainable
tanggung jawab kepada lingkungan dan masyarakat. Di akhir tahun,
activities.
total produksi minyak sawit lestari (CSPO) mencapai 43% dari total output CPO tahun 2012 atau sebesar 195.000 ton. Selain itu, di
Entering 2013, despite industry-wide challenges in acreage
tahun 2012 Lonsum telah menjadi anggota Cocoa Sustainability
expansion due to growing consciousness about environmental
Partnership (CSP), bukti dukungan jangka panjang kami pada
conservation and land social issues, we remain committed to
kegiatan yang mendukung lingkungan secara berkelanjutan.
develop our existing land banks into production plantations while continue adhering Lonsum’s sustainable farming practices in line
Memasuki tahun 2013, walaupun harus menghadapi tantangan
with RSPO principles and criteria.
yang dihadapi industri agrikultur terkait perluasan lahan dengan meningkatnya kesadaran tentang konservasi lingkungan dan
Efforts to deliver higher productivity and efficiency will continue
tantangan-tantangan sosial, kami tetap berkomitmen dalam
through improvements in our farming and processing activities as
mengembangkan tanah yang telah dimiliki menjadi area perkebunan
well as continuous enhancement in Lonsum’s internal transport
produksi tanpa mengesampingkan kepatuhan pada praktik
capabilities. To anticipate higher yields as well as increasing
perkebunan berkelanjutan sejalan dengan prinsip-prinsip dan kriteria
mature areas, in 2013 we are planning to improve our mill’s
RSPO.
condition and increase the capacity of our milling and storage Upaya untuk meraih peningkatan produktivitas dan efisiensi akan
facilities in South Sumatra and East Kalimantan.
terus berlanjut melalui penyempurnaan aktivitas perkebunan dan On behalf of the management, let me close my message with
pengolahan, serta peningkatan terus menerus pada kemampuan
profound thanks to our stakeholders – shareholders, customers,
transportasi internal Lonsum. Guna mengantisipasi peningkatan
business partners and all employees – who all have provided
hasil panen serta peningkatan luas area yang menghasilkan, di
the fullest support to Lonsum. We are confident that with your
tahun 2013 kami akan meningkatkan kondisi pabrik kami serta
continuing support, we will be able to bring the Company to
meningkatkan kapasitas fasilitas pabrik dan penyimpanan Lonsum
greater heights.
di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur. Mewakili jajaran manajemen, ijinkan saya menutup laporan ini dengan ucapan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan – para pemegang saham, pelanggan, mitra usaha dan seluruh karyawan – yang telah memberikan dukungan sepenuhnya kepada Lonsum. Kami yakin dengan dukungan yang berkelanjutan, Lonsum dapat mencapai kinerja yang lebih baik.
Jakarta, April 2013
Benny Tjoeng President Director PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
29
The Company Perseroan
The Reports Laporan
Management’s Analysis & Discussion Analisa & Pembahasan Oleh Manajemen
In 2012, the prolonged debt crisis in Europe, China’s slower
Di tahun 2012, berlanjutnya krisis hutang di benua Eropa, serta
growth, coupled with higher seasonal production in second
melambatnya pertumbuhan Cina dan produksi musiman yang lebih
semester that increased palm oil stock level, has adversely
tinggi di semester kedua yang meningkatkan jumlah persediaan
impacted global CPO prices in second half of the year. CPO
minyak kelapa sawit, telah mempengaruhi harga CPO dunia selama
prices (CIF Rotterdam) averaged at US$1,006 per ton in 2012
semester kedua tahun 2012. Harga rata-rata CPO (CIF Rotterdam)
compared to US$ 1,128 a year ago, while rubber market price
mencapai US$1.006 per ton di tahun 2012 dibandingkan dengan
declined by 30% to US$3,384 per ton on a full year basis from
sebesar US$1.128 di tahun sebelumnya, sedangkan harga
US$4,824 per ton in the previous year.
komoditas karet melemah sebesar 30% menjadi US$3.384 per ton secara tahunan dari US$4.824 per ton di tahun sebelumnya.
Lonsum’s financial performance for 2012 has been affected by this challenging environment, where income for the year
Kinerja keuangan Lonsum di tahun 2012 terpengaruh oleh kondisi
attributable to owners of the parent company was Rp1.12 trillion,
yang penuh tantangan ini, dimana laba tahun berjalan yang dapat
34.4% lower from Rp1.70 trillion in 2011, largely due to lower
diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp1,12 triliun,
average selling price and volume decline for rubber and palm
34,4% lebih rendah dari pencapaian tahun 2011 sebesar Rp1,70
products.
triliun, terutama akibat harga jual rata-rata yang lebih rendah dan penurunan volume produk karet dan sawit.
30
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data Data Perusahaan
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
Profit & Loss Statement Laporan Rugi Laba Net Sales
Penjualan Neto
The Company booked consolidated net sales of Rp4.21 trillion
Perseroan membukukan penjualan neto konsolidasi sebesar Rp4,21
in 2012, a decrease of 10.1% from Rp4.69 trillion in 2011 mainly
triliun di tahun 2012, turun 10,1% dari Rp4,69 triliun di tahun 2011,
driven by lower average selling price and volume for rubber
terutama disebabkan oleh penurunan harga jual rata-rata dan
and palm products. About 89% of consolidated net sales were
volume untuk produk karet dan sawit. Sekitar 89% dari penjualan
absorbed by local market while the remaining 11% were for
neto konsolidasi diserap oleh pasar dalam negeri, sedangkan
export market.
sisanya sebesar 11% diperuntukkan bagi pasar ekspor.
In 2012, palm products contributed 81.1% to consolidated net
Di tahun 2012, produk sawit memberikan kontribusi sebesar 81,1%
sales, while rubber, seeds and other products contributed 10.0%,
terhadap penjualan neto konsolidasi, sedangkan karet, benih dan
7.8% and 1.1% respectively to consolidated net sales.
produk lain masing-masing memberikan kontribusi sebesar 10,0%, 7,8% dan 1.1% terhadap penjualan neto konsolidasi.
Palm products posted 9.5% decline in total sales value of Rp3.41 trillion in 2012 as compared to Rp3.77 trillion in 2011 due to
Produk sawit mencatatkan penurunan total nilai penjualan sebesar
decrease in volume and average selling price.
9,5% menjadi Rp3,41 triliun di tahun 2012 dibandingkan dengan Rp3,77 triliun di tahun 2011, karena penurunan volume dan harga
CPO and palm kernel products sales volume decreased by 5.3%
jual rata-rata.
and 1.8% to 409,823 tons and 103,423 tons in 2012 compared to 2011. Of the total CPO sales volume, about 69% was sold to
Volume penjualan produk CPO dan inti sawit menurun sebesar
SIMP, Lonsum’s parent company, declined from 83% in 2011.
5,3% dan 1,8% menjadi 409.823 ton dan 103.423 ton di tahun
Sales to SIMP were based on arm’s length commercial terms.
2012 dibandingkan tahun 2011. Dari total volume penjualan CPO, sekitar 69% dijual ke SIMP, entitas induk Lonsum, turun dari 83% di tahun 2011. Transaksi penjualan ke SIMP dilaksanakan berdasarkan syarat dan ketentuan komersial yang wajar.
80,5% Palm Product
Sales Contribution Kontribusi Penjualan
2011
12,7% Rubber
5,9% Seeds
0,9% Others
81,1% Palm Product
Sales Contribution Kontribusi Penjualan
2012
10,0% Rubber
7,8% Seeds
1,1% Others
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
31
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Sales Revenue and Volume by Product Type Pendapatan dan Volume Penjualan berdasarkan Jenis Produk Sales (Rp Billion) Palm Product CPO
Volume (tons/000 seeds)
2011
2012
∆%
2011
2012
3.774,0
3.414,8
(9,5)
3.265,3
3.022,7
(7,4)
432.936
409.823
∆% (5,3)
508,6
392,1
(22,9)
105.356
103.423
(1,8)
Rubber
595.4
421,9
(29,1)
14.150
13.588
(4,0)
Seeds 1
273,9
327,7
19,7
273,7
327,6
19,7
23.497
24.126
2,7
Others
43,2
47,2
9,1
Total
4.686,5
4,211.6
(10,1)
PK (incl PKO)
OP Seeds
1
Includes Cocoa Seeds
Average selling price for CPO in 2012 decreased to Rp7,376/kg
Harga jual rata-rata CPO di tahun 2012 turun menjadi Rp7.376/kg
from Rp7,542/kg in 2011, while average selling price for palm
dari Rp7.542/kg di tahun 2011, sedangkan harga jual rata-rata
kernel products also decreased to Rp3,792/kg from Rp4,828/kg.
untuk produk inti sawit juga mengalami penurunan menjadi Rp3.792/kg dari Rp4.828/kg.
Rubber posted total sales value of Rp421.9 billion in 2012, a decrease of 29.1% from Rp595.4 billion in 2011, due to lower
Karet mencatatkan total nilai penjualan sebesar Rp421,9 miliar
average selling price and volume.
di tahun 2012, turun 29,1% dari Rp595,4 miliar di tahun 2011 disebabkan oleh turunnya harga jual rata-rata dan volume.
Average selling price of rubber was Rp31,046/kg in 2012, 26.2% lower than Rp42,078/kg in 2011.
Harga jual rata-rata karet menjadi Rp31.046/kg di tahun 2012, turun sebesar 26,2% dari Rp42.078/kg di tahun 2011.
Rubber sales volume declined by 4.0% to 13,588 tons in 2012 from 14,150 tons in 2011 mainly due to lower production. Almost
Volume penjualan karet turun sebesar 4,0% menjadi 13.588 ton di
all rubber sales were absorbed by the export market, similar with
tahun 2012 dari 14.150 ton di tahun 2011 terutama akibat produksi
last year reached 99% of rubber sales.
yang lebih rendah. Hampir seluruh penjualan karet diserap oleh pasar ekspor, dimana tidak mengalami perubahan yang signifikan
In 2012 seeds achieved higher sales compared to 2011 driven by
dari tahun sebelumnya yaitu mencapai 99% dari penjualan karet.
strong volume and increase in average selling price. Total sales value increased 19.7% to Rp327.7 billion in 2012 from Rp273.9
Di tahun 2012 benih bibit mencapai penjualan yang lebih tinggi
billion in 2011.
dibandingkan tahun 2011 yang didorong oleh volume penjualan yang kuat dan kenaikan harga jual rata-rata. Total nilai penjualan naik
Oil palm seed sales volume increased by 2.7% to 24.1 million
19,7% menjadi Rp327,7 miliar dari Rp273,9 miliar di tahun 2011.
seeds in 2012 from 23.5 million seeds in 2011. Average selling price increased by 16.6% to Rp13,581/seed from Rp11,647/seed
Volume penjualan benih bibit kelapa sawit meningkat sebesar
in previous year, due to full year impact of price increase in June
2,7% menjadi 24,1 juta benih bibit di tahun 2012 dari 23,5 juta
2011 and the weakening of Rupiah exchange against US$ in
benih bibit di tahun 2011. Harga jual rata-rata meningkat 16,6%
2012.
menjadi Rp13.581/benih bibit dari Rp11.647/benih bibit di tahun sebelumnya, karena kenaikan harga di bulan Juni 2011 telah berlaku sepanjang 2012 ditambah dengan adanya penurunan nilai mata uang Rupiah terhadap US$ di tahun 2012.
32
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
Gross Profit and Income from Operations (EBIT)
Laba Bruto dan Laba Operasi (EBIT)
Gross profit decreased 28.8% to Rp1.68 trillion in 2012 from
Laba bruto turun 28,8% menjadi Rp1,68 triliun di tahun 2012 dari
Rp2.36 trillion in 2011 mainly due to lower average selling price
Rp2,36 triliun di tahun 2011, terutama karena penurunan harga jual
of rubber and palm products as well as higher production cost
rata-rata dari produk karet dan sawit, serta kenaikan biaya produksi
relating to higher fertilizer and labor cost, and gross margin
terkait dengan peningkatan biaya pemupukan dan tenaga kerja, dan
declined to 39.9% in 2012 from 50.4% in 2011.
marjin laba bruto turun menjadi 39,9% ditahun 2012 dari 50,4% di tahun 2011.
Operating expenses increased by 9.8% to Rp405.3 billion in 2012 from Rp369.1 billion a year earlier, mainly driven by higher freight
Beban operasi meningkat 9,8% menjadi Rp405,3 miliar di tahun
and insurance in relation to changes in sales terms from FOB to
2012 dari Rp369,1 miliar di tahun sebelumnya, terutama akibat
CIF, as well as higher rental expenses.
meningkatnya biaya angkut dan asuransi sehubungan perubahan persyaratan penjualan dari FOB menjadi CIF, serta kenaikan biaya
Income from operations decreased 34.0% to Rp1.32 trillion in
sewa.
2012 from Rp2.01 trillion in 2011, in line with lower gross profit. Operating margin declined to 31.4% in 2012 from 42.8% in 2011.
Laba operasi turun 34,0% menjadi Rp1,32 triliun di tahun 2012 dari Rp2,01 triliun di tahun 2011 sejalan dengan turunnya laba bruto. Marjin laba operasi turun menjadi 31,4% di tahun 2012 dari 42,8% di tahun 2011.
Income for the Year
Laba Tahun Berjalan
Income for the year in 2012 was Rp1.12 trillion, a decrease of
Laba tahun berjalan di tahun 2012 mencapai sebesar Rp1,12 triliun,
34.4% from Rp1.70 trillion in 2011 mainly because of lower
turun 34,4% dari Rp1,70 triliun di tahun 2011 terutama karena hasil
operational result despite having higher net gain on foreign
operasional yang lebih rendah walaupun mengalami peningkatan
exchange. After taking into account non-controlling interests,
laba kurs. Setelah memperhitungkan kepentingan nonpengendali,
income for the year attributable to owners of the parent company
laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
decreased 34.4% to Rp1.12 trillion in 2012 from Rp1.70 trillion
induk turun 34,4% menjadi Rp1,12 triliun di tahun 2012 dari Rp1,70
in 2011.
triliun di tahun 2011.
Other Comprehensive Income and Total Comprehensive Income for the Year
Pendapatan Komprehensif Lain dan Total Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan
Other comprehensive income in 2012 was Rp7.0 billion consists
Pendapatan komprehensif lain di tahun 2012 mencapai Rp7,0 miliar,
of foreign exchange differences from translation of the accounts
terdiri dari selisih kurs atas penjabaran akun-akun kegiatan usaha
of foreign operations.
luar negeri.
Therefore total comprehensive income for the year in 2012 was
Sehingga total pendapatan komprehensif tahun berjalan di tahun
Rp1.12 trillion or decreased 34.0% from Rp1.70 trillion in 2011.
2012 mencapai Rp1,12 triliun, atau turun 34,0% dari Rp1,70 triliun di tahun 2011.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
33
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
BALANCE SHEET NERACA
Total Assets
Total Aset
Total assets as of December 31, 2012, were Rp7.55 trillion,
Total aset pada tanggal 31 Desember 2012 mencapai Rp7,55
an increase of 11.2% from Rp6.79 trillion as of December 31,
triliun, naik 11,2% dari Rp6,79 triliun pada tanggal 31 Desember
2011. Total assets at the end of 2012 consist of total current
2011. Total aset pada akhir tahun 2012 terdiri dari total aset lancar
assets of Rp2.59 trillion and total non-current assets of Rp4.96
dan total aset tidak lancar masing-masing sebesar Rp2,59 triliun
trillion. The increase in total current assets was primarily due
dan Rp4,96 triliun. Kenaikan total aset lancar terutama disebabkan
to increase in inventory while the increase in total non-current
oleh naiknya persediaan, sedangkan naiknya total aset tidak
assets was primarily due to increase in net fixed assets mainly for
lancar terutama didorong oleh kenaikan aset tetap bersih terutama
the construction of housing and other supporting facilities in the
terkait dengan pembangunan beberapa sarana perumahan dan
estates, as well as additional plantation development cost.
sarana pendukung di area perkebunan, serta penambahan biaya pengembangan perkebunan.
Total Liabilities
Total Liabilitas
The Company booked total liabilities as of December 31, 2012
Perseroan membukukan total liabilitas pada tanggal 31 Desember
of Rp1.27 trillion, of which 62.3% were current liabilities and
2012 sebesar Rp1,27 triliun, dimana sekitar 62,3% merupakan
37.7% were non-current liabilities. Total current liabilities was
liabilitas jangka pendek dan sekitar 37,7% merupakan liabilitas
Rp792.5 billion or increased 49.2% from Rp531.3 billion at the
jangka panjang. Total liabilitas jangka pendek mencapai Rp792,5
end of 2011 mainly due to higher account payables and advances
miliar atau naik 49,2% dari Rp531,3 miliar pada akhir tahun 2011
from customers. Total non-current liabilities increased 13.9% to
terutama karena utang dan uang muka pelanggan yang lebih tinggi.
Rp479.6 billion from Rp421.1 billion as of December 31, 2011
Total liabilitas jangka panjang meningkat 13,9% menjadi Rp479,6
primarily on higher employee benefits liability, net.
miliar dari Rp421,1 miliar pada tanggal 31 Desember 2011 terutama disebabkan naiknya liabilitas imbalan kerja, neto.
The Company’s balance sheet position continued to be strong with no funded debt at the end of 2012. Gross debt to equity and
Posisi keuangan Perseroan terus kuat dengan tidak memiliki
net debt to equity ratios were 0.00 times and -0.29 times in 2012
pinjaman yang dikenakan bunga di akhir tahun 2012. Rasio utang
compared to 0.00 times and -0.35 times in 2011.
kotor terhadap ekuitas dan rasio utang bersih terhadap ekuitas, masing-masing sebesar 0,00 kali dan -0,29 kali di tahun 2012 dibandingkan dengan 0,00 kali dan -0,35 kali di tahun 2011.
Total Equity
Total Ekuitas
As of December 31, 2012 total equity was Rp6.28 trillion
Pada tanggal 31 Desember 2012 total ekuitas mencapai Rp6,28
compared to Rp5.84 trillion as of December 31, 2011, mainly
triliun dibandingkan dengan Rp5,84 triliun per tanggal 31 Desember
due to earnings generated in 2012.
2011, terutama karena laba bersih yang diperoleh sepanjang tahun 2012.
SOLVABILITY SOLVABILITAS
Total liabilities to total equity ratio increased to 20.3% in 2012
Rasio total liabilitas terhadap total ekuitas naik menjadi 20,3% di
from 16.3% in 2011 mainly due to increase in total liabilities.
tahun 2012 dari 16,3% di tahun 2011 terutama karena peningkatan total liabilitas.
As the Company did not have funded debt, interest coverage ratio is not applicable.
Perseroan tidak memiliki pinjaman yang dikenakan bunga sehingga rasio interest coverage tidak berlaku.
34
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data Data Perusahaan
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
COLLECTIBILITY KOLEKTIBILITAS
Total trade account receivables as of December 31, 2012 was
Piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2012 mencapai Rp37,2
Rp37.2 billion, of which around 84% is current trade receivables.
miliar di mana sekitar 84% merupakan piutang usaha lancar.
CASH FLOW ARUS KAS
Net cash provided by operating activites decreased to Rp1.41
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi turun menjadi Rp1,41
trillion in 2012 from Rp1.74 trillion in 2011 mainly driven by lower
triliun di tahun 2012 dari Rp1,74 triliun di tahun 2011 terutama
sales.
disebabkan oleh turunnya penjualan.
Net cash used in investing activities increased to Rp1.02
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi naik menjadi
trillion from Rp420.9 billion in 2011 mainly due to higher capital
Rp1,02 triliun dari Rp420,9 miliar di tahun 2011 terutama karena
expenditure as well as payments for investment in an associate.
peningkatan pengeluaran belanja modal serta pembayaran untuk investasi pada entitas asosiasi.
Net cash used in financing activities increased to Rp681.8 billion in 2012 compared to Rp408.7 billion in 2011, mainly due to higher
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan meningkat
dividend payment.
menjadi Rp681,8 miliar di tahun 2012 dibandingkan dengan Rp408,7 miliar di tahun 2011, terutama karena pembayaran dividen yang lebih tinggi.
RELATED PARTY TRANSACTIONS
TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI PT PP London Sumatra Indonesia Tbk and Subsidiaries (the
Transaksi-transaksi PT PP London Sumatra Tbk dan Entitas Anak
“Company”) transactions with related parties in 2012 were as
(“Perseroan”) dengan pihak-pihak yang berelasi sepanjang tahun
follows:
2012 adalah sebagai berikut:
1. The Company sells crude palm oil and copra to SIMP and
1. Perseroan menjual minyak kelapa sawit dan kopra kepada SIMP
PT Citranusa Intisawit.
2. The Company purchased fresh fruit bunches from PT Mentari Subur Abadi, PT Swadaya Bhakti Negaramas, and PT Kebun Mandiri Sejahtera. 3. The Company purchased motor vehicles from PT Indomobil Prima Niaga. 4. The Company insured its assets with PT Asuransi Central Asia. 5. The Company sells oil palm seedlings to PT Mentari Subur
dan PT Citranusa Intisawit. 2. Perseroan melakukan pembelian tandan buah segar dari PT Mentari Subur Abadi, PT Swadaya Bhakti Negaramas dan PT Kebun Mandiri Sejahtera. 3. Perseroan membeli kendaraan dari PT Indomobil Prima Niaga. 4. Perseroan mengasuransikan asetnya kepada PT Asuransi Central Asia. 5. Perseroan menjual pokok bibit kelapa sawit kepada PT Mentari
Abadi, PT Intimegah Bestari Pertiwi and PT Pelangi Intipertiwi
Subur Abadi, PT Intimegah Bestari Pertiwi dan PT Pelangi
and red sugar to PT Indofood CBP Sukses
Intipertiwi serta gula kelapa kepada PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk.
Makmur Tbk.
6. The Company utilizes the bulking tank rental services from SIMP.
6. Perusahaan menggunakan jasa penyewaan tangki dari SIMP.
7. The Company utilizes transportation services of crude palm
7. Perusahaan menggunakan jasa transportasi minyak kelapa
oil from SIMP.
sawit dari SIMP.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
35
The Company
The Reports
Perseroan
The nature of relationships with the related parties are as follows:
Laporan
Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Related Parties Pihak Berelasi
Nature of Relationship Sifat Hubungan
Parent company (direct)
SIMP
Entitas induk (langsung) PT Citranusa Intisawit, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT Intimegah Bestari Pertiwi, PT Kebun Mandiri Sejahtera, PT Mentari Subur Abadi, PT Pelangi Intipertiwi, PT Swadaya Bhakti Negaramas
Under common control entity
PT Asuransi Central Asia, PT Indomobil Prima Niaga
Other related party
Entitas dengan pengendalian bersama
Pihak berelasi lainnya
CAPITAL STRUCTURE AND LIQUIDITY STRUKTUR MODAL DAN LIKUIDITAS
The Company has strong liquidity, with cash and cash equivalent
Perseroan memiliki tingkat likuiditas yang kuat ditunjukkan
of Rp1.80 trillion as of December 31, 2012, declined from Rp2.06
dengan saldo kas dan setara kas mencapai Rp1,80 triliun pada
trillion in the previous year. Company’s current ratio in 2012 was
tanggal 31 Desember 2012, turun dari Rp2,06 triliun di tahun
3.27x, compared to 483.3% in 2011.
sebelumnya. Rasio lancar Perseroan pada tahun 2012 adalah 3,27x dibandingkan dengan 483,3% di tahun 2011.
CAPITAL EXPENDITURE INVESTASI BARANG MODAL
During the year, the Company has spent a total of Rp803.8 billion
Sepanjang tahun 2012, Perseroan telah membelanjakan sebesar
capital expenditure for fixed assets and plantation development.
Rp803,8 miliar investasi barang modal untuk penambahan aset tetap dan pengembangan perkebunan.
As of December 31, 2012, the Company has commitments to acquire fixed assets with total contract value of Rp943.3 billion,
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perseroan memiliki komitmen
US$10.47 million dan JP¥55.90 million.
untuk memperoleh aset tetap dengan nilai keseluruhan kontrak sebesar Rp943,3 miliar, US$10,47 juta dan JP¥55,90 juta.
SUBSEQUENT EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
On March 8 2013, the Company has signed a Subscription
Pada tanggal 8 Maret 2013 Perseroan telah menandatangani
Agreement with respect to the subscription of new shares of
Perjanjian Penyertaan Saham sehubungan dengan penyertaan
PT Mentari Pertiwi Makmur (“MPM”). The Company’s
saham dalam PT Mentari Pertiwi Makmur (“MPM”) dengan cara
subscription in MPM comprises a total of 161,700,000 (one
mengambil bagian dan menyetor penuh saham baru MPM.
hundred sixty one million seven hundred thousand) shares or
Penyertaan saham dalam MPM yang dilakukan oleh Perseroan
48.7% (forty eight point seven percent) of total shares issued by
adalah sebanyak 161.700.000 (seratus enam puluh satu juta tujuh
MPM at a nominal value of Rp1,000.00 (one thousand Rupiah)
ratus ribu) lembar atau 48,7% (empat puluh delapan koma tujuh
36
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
per share, with a total consideration of Rp161,700,000,000,-
persen) dari seluruh saham yang diterbitkan MPM dengan nilai
(one hundred sixty one billion seven hundred million Rupiah).
nominal sebesar Rp1.000,00 (seribu Rupiah) per lembar saham sehingga total nilai penyertaan Perseroan adalah sebesar
MPM is an investment company with equity investment in PT
Rp161.700.000.000,00 (seratus enam puluh satu miliar tujuh
Sumalindo Alam Lestari (“SAL”), including its subsidiary PT Wana
ratus juta Rupiah).
Kaltim Lestari (“WKL”) (SAL and WKL both referred as “SAL Group”). SAL Group is engaged in industrial forest plantations
MPM merupakan suatu perusahaan investasi yang memiliki
and has three concessions areas in East Kalimantan.
penyertaan saham dalam PT Sumalindo Alam Lestari (“SAL”), beserta anak perusahaannya PT Wana Kaltim Lestari (“WKL”) (SAL dan WKL bersama-sama disebut “Kelompok Usaha SAL”). Kelompok Usaha SAL bergerak di bidang kehutanan khususnya Hutan Tanaman Industri dengan memegang 3 areal konsesi di Kalimantan Timur.
DIVIDEND AND MARKET CAPITALIZATION DIVIDEN DAN KAPITALISASI PASAR
Under Indonesian law and the Company’s Articles of Association,
Sesuai peraturan perundang-undangan di Indonesia dan Anggaran
a portion of our net profit, can be distributed to the shareholders
Dasar Perseroan, laba bersih Perseroan dapat dibagikan kepada
after allocating a reserve fund as required by the law. The
pemegang saham sebagai dividen setelah dilakukannya penyisihan
payment of final dividend in each year is required to be
dana cadangan wajib yang dipersyaratkan oleh undang-undang.
approved by the shareholders at the annual general meeting of
Pembagian dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam
shareholders upon the recommendation of the Board of Directors.
rapat umum pemegang saham tahunan berdasarkan rekomendasi Direksi Perseroan.
The decision on payment of final dividend should consider several factors, among others:
Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut akan
a. Cash position of the Company and subsidiaries for the
tergantung pada rekomendasi dari Direksi Perseroan dengan
particular year book, b. Operating and financial results of the Company, c. Future business prospect of the Company, and d. Any other factors considered relevant by the Company’s Board of Directors.
mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain: a. Kemampuan kas Perseroan dan entitas anak pada tahun buku yang bersangkutan, b. Hasil operasi dan kondisi keuangan Perseroan, c. Prospek usaha Perseroan di masa mendatang, dan d. Hal-hal lain yang dipandang relevan oleh Direksi Perseroan.
According to the decision of the shareholders at Lonsum Annual General Meeting in May 10, 2012, a total dividend of Rp682.3
Berdasarkan keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham
billion or Rp100 per share which represents 40% dividend payout
Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal
and paid to shareholders in June 2012. The dividend payment
10 Mei 2012, total dividen sebesar Rp682,3 miliar atau Rp100 per
for 2011 year book was higher than those for the previous year
lembar saham yang mewakili sekitar 40% dividend payout, telah
in which the Company distributed and paid a total dividend of
didistribusikan dan dibayarkan kepada para pemegang saham
Rp416.2 billion or Rp61 per share which represents 40% dividend
pada bulan Juni 2012. Pembayaran dividen untuk tahun buku
payout in July 2011. As of December 31, 2012, Lonsum market
2011 tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun buku
capitalization was valued at Rp15.69 trillion.
sebelumnya dimana Perseroan mendistribusikan dan membayarkan total dividen sebesar Rp416,2 miliar atau Rp61 per lembar saham yang mewakili sekitar 40% dividend payout, kepada para pemegang saham pada bulan Juli 2011. Pada tanggal 31 Desember 2012, kapitalisasi pasar Lonsum berjumlah Rp15,69 triliun.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
37
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
ACCOUNTING POLICY AND ADDITIONAL FINANCIAL INFORMATION
KEBIJAKAN AKUNTASI DAN INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN The consolidated financial statements have been prepared in
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan
accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards
Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia, yang mencakup
(“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations
Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
issued by the Board of Financial Accounting Standards of the
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-
Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the
peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures
Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan
issued by Indonesian Capital Market and Financial Institutions
Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”).
Supervisory Board (“Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan” or “Bapepam-LK”).
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan konsep akrual menggunakan
The consolidated financial statements, except for the
konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam
consolidated statement of cash flows, have been prepared on
catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
the accrual basis using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the consolidated
Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan
financial statements.
menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam
The consolidated statements of cash flows, which have
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan
operating, investing and financing activities.
konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan seluruh entitas anak di Indonesia.
The reporting currency used in the consolidated financial
Tiap entitas dalam Kelompok Usaha menentukan mata uang
statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency
fungsionalnya masing-masing dan laporan keuangannya masing-
of the Company and all subsidiaries in Indonesia. Each entity
masing diukur menggunakan mata uang fungsional tersebut.
in the Group determines its own functional currency and their financial statements are measured using that functional currency.
38
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
UPDATE OF ACCOUNTING STANDARDS AND OTHER REGULATIONS
PEMUTAKHIRAN STANDAR AKUNTANSI DAN KETENTUAN LAINNYA The accounting policies adopted in the preparation of the
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan
consolidated financial statements are consistent with those
keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi
followed in the preparation of the consolidated financial
yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
statements as of and for the year ended December 31, 2011,
pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
except for the effects of the adoptions of several revised Financial
31 Desember 2011, kecuali pengaruhnya atas penerapan beberapa
Accounting Standards effective in 2012 as discussed in the notes
SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif tahun 2012 seperti
to the consolidated financial statements.
yang telah diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
The followings are several accounting standards adopted by the Company effective on January 1, 2012 which are considered
Berikut adalah beberapa standar akuntansi yang diterapkan
relevant to the consolidated financial statements but did not have
Perseroan efektif tanggal 1 Januari 2012 yang dianggap
significant impact:
relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian namun tidak
-
PSAK No. 10 (Revised 2010). “The Effects of Changes in
menimbulkan dampak yang signifikan:
Foreign Exchange Rates”
-
PSAK No. 10 (Revisi 2010), ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.
-
PSAK No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets”
-
PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”
-
PSAK No.16 (Revisi 2011), ”Aset Tetap”
-
PSAK No. 30 (Revised 2011), “Lease”
-
PSAK No. 24 (Revisi 2010), ”Imbalan Kerja”
-
PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”
-
PSAK No. 30 (Revisi 2011), ”Sewa”
-
PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments:
-
PSAK No. 46 (Revisi 2010), ”Pajak Penghasilan”
Presentation”
-
PSAK No. 50 (Revisi 2010), ”Instrumen Keuangan: Penyajian”
PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments:
-
PSAK No. 55 (Revisi 2011), ”Instrumen Keuangan: ”Pengakuan
-
dan Pengukuran”
Recognition and Measurement” -
PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”
-
PAK No. 56 (Revisi 2011), ”Laba per Saham”
-
PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”
-
PSAK No. 60, ”Instrumen Keuangan: ”Pengungkapan”
-
ISAK No. 25, “Land Rights”
-
ISAK No. 25, ”Hak Atas Tanah”
Details are disclosed in notes to the audited consolidated
Penjelasan secara rinci telah diungkapkan pada catatan atas
financial statements.
laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
39
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
BUSINESS PROSPECT PROSPEK BISNIS
The outlook for the palm oil industry is expected to remain
Prospek industri kelapa sawit diperkirakan tetap positif dimana
positive as global demand is likely to be supported by
permintaan dunia ditopang oleh pertumbuhan konsumsi dari
consumption growth from emerging Asian economies like India,
negara-negara berkembang di Asia seperti India, Cina dan
China and Indonesia. Bolstered by its large population of 240
Indonesia. Didukung populasi sebanyak 240 juta penduduk,
million people, Indonesia has now become the one of the largest
Indonesia kini telah menjadi salah satu konsumen minyak sawit
consumers of palm oil together with China and India. We also
terbesar bersama dengan Cina dan India. Kami juga memperkirakan
expect Indonesia’s growing food and beverage industry to sustain
bahwa pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia
domestic demand for palm oil products.
akan meningkatkan permintaan domestik untuk produk-produk minyak sawit.
The long-term outlook for rubber remains healthy, supported by healthy demand from tyre-makers, automotive industries and
Prospek jangka panjang komoditas karet tetap sehat, didukung
rubber goods manufacturers in developing markets. China in
tingginya permintaan dari para produsen ban, industri otomotif dan
particular, is expected to contribute strongly to this demand,
produsen produk karet di pasar-pasar negara berkembang. Cina
given its large population and status as the world’s largest natural
terutama diperkirakan akan memberikan dukungan permintaan yang
rubber consumer.
tinggi, mengingat besarnya jumlah populasi serta posisinya sebagai konsumen karet alam terbesar di dunia.
In 2013, we are looking to grow single digit in net sales, assuming average CPO selling prices will be approximately the same level
Pada tahun 2013, kami memperkirakan penjualan neto akan
as 2012 at Rp7,376/kg. This will be driven by volume growth
bertumbuh satu digit, dengan asumsi harga rata-rata jual CPO
especially from our 4-6 years old young trees and upcoming
pada level yang sama di tahun 2012 yaitu Rp7.376/kg. Penjualan
newly matured area with relatively lower production per hectare.
neto akan didorong oleh pertumbuhan volume terutama dari pohon
As a plantation company, operating profit is most sensitive to
muda yang berumur 4 sampai 6 tahun dan area baru menghasilkan
commodity prices which are outside of the Company’s control.
mendatang yang masih memiliki produktivitas per hektar yang relatif
Assuming flat commodity prices for all our crops, operating profit
rendah. Sebagai perusahaan perkebunan, laba usaha sangat sensitif
is expected to grow in single digits, driven by production growth
terhadap harga komoditas yang berada di luar kendali Perusahaan.
but offset by higher expected production costs, notably labour
Dengan asumsi harga komoditas yang stabil untuk semua tanaman
inflation which will put further pressure on the operating profit of
kami, laba usaha diperkirakan akan bertumbuh satu digit, didorong
the Company.
oleh pertumbuhan produksi tetapi diimbangi dengan biaya produksi yang diperkirakan lebih tinggi, terutama oleh inflasi biaya tenaga kerja yang akan memberikan tekanan lebih lanjut pada laba usaha
Our 2013 strategies are to continue to build scale by expanding
Perseroan.
our oil palm acreage through up to 5,000 hectares of new plantings in order to sustain production outputs. We are also
Strategi Perseroan di tahun 2013 adalah untuk terus melakukan
expanding our capacities by starting construction of one new
peningkatan skala usaha melalui perluasan area perkebunan
palm oil mill and expanding the capacity of one existing mill as
kelapa sawit melalui penanaman baru sampai dengan 5.000 hektar
well as expanding the capacity of one of our bulking station.
untuk mempertahankan produksi. Kami juga akan meningkatkan kapasitas kami dengan akan dimulainya pembangunan satu pabrik kelapa sawit baru dan meningkatkan kapasitas dari satu pabrik yang telah ada serta meningkatkan kapasitas dari salah satu tangki penyimpanan.
40
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data Data Perusahaan
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
41
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Operational Review Ulasan Kinerja Operasional
Overview
Gambaran Umum Lonsum traces its history back in 1906, as a trading and
Sejarah Lonsum berawal di tahun 1906, sebagai perusahaan
plantation company in North Sumatera. Today, the Company
perdagangan dan perkebunan di Sumatera Utara. Kini, Perseroan
has grown to become one of the world’s renowned plantation
telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan di bidang perkebunan
companies, with over 100,000 hectares of planted oil palm,
yang terdepan di dunia, dengan area seluas lebih dari 100.000
rubber, cocoa and tea plantations spread across North Sumatra,
hektar untuk perkebunan kelapa sawit, karet, kakao dan teh di
South Sumatra, East Kalimantan, Sulawesi and Java.
Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi dan Jawa.
Oil palm production commenced in the 1980s, and since then evolved to become Lonsum’s primary commodity. In 2012,
Produksi minyak sawit dimulai di tahun 1980an, dan sejak itu
Lonsum’s palm oil plantation area was expanded with around
berangsur-angsur menjadi komoditas utama Lonsum. Di tahun
4,522 hectares new planted area and replanted roughly 295
2012, area perkebunan kelapa sawit Perseroan telah bertambah
hectares plantation area. By the end of the year, total oil palm
dengan sekitar 4.522 hektar area perkebunan baru dan area
42
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data Data Perusahaan
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
plantations reached 85,343 hectares comprising 74,268 hectares
penanaman kembali sekitar 295 hektar. Di akhir tahun, total area
mature and 11,075 hectares immature areas. In addition, the
perkebunan kelapa sawit mencapai seluas 85.343 hektar yang
Company also has access to around 32,300 hectares of plasma
terdiri dari 74.268 hektar area yang telah menghasilkan dan 11.075
(smallholder) oil palm plantations located in South Sumatra and
hektar area yang belum menghasilkan. Selain itu, Perseroan juga
East Kalimantan.
memiliki akses ke sekitar 32.300 hektar perkebunan plasma kelapa sawit di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur.
The Company operates a total of eleven palm oil mills: four in North Sumatra, six in South Sumatra and one in East Kalimantan;
Perseroan memiliki total sebanyak sebelas pabrik kelapa sawit:
total processing capacity reached 2,295,000 tons FFB per annum
empat pabrik di Sumatera Utara, enam di Sumatera Selatan dan
in 2012.
satu di Kalimantan Timur; di tahun 2012 total kapasitas pengolahan mencapai 2.295.000 ton TBS per tahun.
Lonsum’s oil palm plantation in North Sumatra has been fully Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) certified since
Area perkebunan kelapa sawit Lonsum di Sumatera Utara telah
early 2009, while certification for its South Sumatra area began
seluruhnya menerima sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm
in October 2011 with the certification of three estates and one
Oil (RSPO) sejak awal tahun 2009, sedangkan sertifikasi untuk area
palm oil mill. In 2012, total certified sustainable palm oil (CSPO)
Sumatera Selatan dimulai di bulan Oktober 2011 dengan sertifikasi
production reached approximately 195,000 tons, roughly 43% of
tiga area perkebunan dan satu pabrik kelapa sawit. Di tahun 2012,
2012’s total CPO output.
total produksi minyak sawit lestari (CSPO) mencapai sekitar 195.000 ton, atau sekitar 43% dari total output CPO di tahun 2012.
The Company’s rubber plantation areas are located in North Sumatra, South Sumatra and South Sulawesi estates. A total
Perkebunan karet Perseroan berada di Sumatera Utara, Sumatera
of 865 hectares have been replanted during the year, so that by
Selatan dan Sulawesi Selatan. Total seluas 865 hektar telah
the end of 2012 total planted area reached 17,393 hectares in
dilakukan penanaman kembali sepanjang tahun 2012, sehingga di
2012, of which 13,098 hectares were mature and 4,295 hectares
akhir tahun total area perkebunan mencapai 17.393 hektar, di mana
immature plantations.
seluas 13.098 hektar merupakan lahan menghasilkan sedangkan 4.295 hektar merupakan lahan belum menghasilkan.
Lonsum operates four rubber factories, consisting of four crumb rubber production lines with annual processing capacity of
Lonsum memiliki empat pabrik pengolahan karet, yang terdiri
42,720 tons and three sheet rubber production lines with annual
dari empat lini produksi crumb rubber dengan kapasitas produksi
processing capacity of 11,100 tons.
tahunan sebesar 42.720 ton dan tiga lini produksi sheet rubber dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 11.100 ton.
Other than oil palm and rubber, Lonsum also owns several cocoa plantations in East Java, North Sulawesi and North Sumatra,
Selain kelapa sawit dan karet, Lonsum juga memiliki beberapa area
totaling 2,742 hectares by end of 2012. During the year, we
perkebunan kakao di Jawa Timur, Sulawesi Utara dan Sumatera
replanted 105 hectares cocoa plantations as the initial stage of
Utara, dengan luas 2.742 hektar di akhir tahun 2012. Sepanjang
our cocoa revitalization program. Lonsum has also joined the
tahun 2012, kami telah melakukan penanaman kembali seluas
Cocoa Sustainability Partnership (CSP) in 2012, a forum that is
105 hektar perkebunan kakao sebagai awal program revitalisasi
actively engaged in promoting sustainable cocoa development
kakao Perseroan. Di tahun 2012, Lonsum juga bergabung sebagai
in Indonesia. This development demonstrates our effort to
anggota Cocoa Sustainability Partnership (CSP), sebuah forum
reform our cocoa business and the commitment to sustainable
yang aktif terlibat mendorong pengembangan kakao secara
agriculture practices.
berkelanjutan di Indonesia. Hal ini membuktikan upaya Perseroan untuk melakukan reformasi atas usaha kakaonya serta komitmen pada praktik agrikultur berkelanjutan. PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
43
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Lonsum has tea plantation located in West Java. Out of 579
Lonsum memiliki perkebunan teh di Jawa Barat. Dari 579 hektar
hectares tea plantation, 14 hectares have been replanted for
area perkebunan teh, 14 hektar telah ditanami kembali untuk proses
revitalization during the year.
revitalisasi di tahun 2012.
2012 Highlights Kinerja Penting 2012
In 2012, FFB nucleus grew by 1.8% to 1,314,823 tons during the
Selama tahun 2012, produksi TBS inti tumbuh 1,8% menjadi
year, driven largely by additional mature area of around 4,500
1.314.823 ton, terutama didukung oleh penambahan area yang
hectares. FFB purchased from plasma and third parties increased
menghasilkan sekitar 4.500 hektar. TBS yang dibeli dari plasma dan
by 7.5%, reaching 679,149 tons from 631,680 tons a year
pihak ketiga meningkat 7,5% mencapai 679.149 ton dari 631.680 ton
earlier. Lonsum’s CPO production reached 448,250 tons, a 1.2%
di tahun sebelumnya. Produksi CPO Lonsum mencapai 448.250 ton,
increase from 442,949 tons in the previous year.
tumbuh 1,2% dari 442.949 ton di tahun sebelumnya.
Nucleus FFB yield declined from 18.4 tons per hectare to 17.7 tons
Hasil panen TBS inti menurun dari 18,4 ton per hektar menjadi
per hectare in 2012. Nucleus CPO yield reached 4.1 tons per
17,7 ton per hektar di tahun 2012. Hasil CPO inti mencapai 4,1 ton
hectare, with oil extraction rate (OER) and kernel extraction rate
per hektar, dengan tingkat rendemen minyak sawit dan tingkat
(KER) stood at 22.5% and 5.4% respectively.
rendemen inti sawit masing-masing sebesar 22,5% dan 5,4%.
Production of rubber was 5.9% lower to 13,119 tons in 2012,
Produksi karet mengalami penurunan sebesar 5,9% menjadi
mainly due to the effects of early wintering in our rubber estates.
sebesar 13,119 ton di tahun 2012, terutama akibat pengaruh terjadinya gugur daun yang lebih awal di perkebunan karet kami.
44
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
Nucleus Yield
Extraction Rate
Tons/Ha Ton/Ha
Percentage Persentase
Panen Inti
18,4
Tingkat Rendemen
23,0%
17,7
4,3
4,1
5,5% 5,4%
1,1 FFB
CPO 2011
22,5%
1,0 PK
OER 2011
2012
KER 2012
Lonsum’s advanced research and development facility in
Fasilitas penelitian dan pengembangan Lonsum di Bah Lias,
Bah Lias, North Sumatra, produced 27.4 million high-yielding
Sumatera Utara (SumBio), memproduksi 27,4 juta benih bibit
oil palm seeds, up by 3.7% from 26.4 million seeds produced
kelapa sawit berkualitas tinggi, meningkat 3,7% dari produksi tahun
in the previous year. On top of fulfilling Lonsum’s own internal
sebelumnya sebesar 26,4 juta benih bibit. Selain untuk memenuhi
needs, seeds produced were also sold to external parties,
kebutuhan internal Lonsum, benih bibit yang diproduksi juga dijual
thereby generating additional revenue for the Company. Total
ke pihak eksternal, sehingga menghasilkan tambahan pendapatan
sales to external parties reached 24.1 million seeds at a price of
bagi Perseroan. Total penjualan ke pihak eksternal mencapai
US$1.5/seed in 2012, up from 23.5 million seeds a year earlier.
sebanyak 24,1 juta benih bibit dengan harga US$1,5/benih bibit
Sales for Lonsum’s oil palm seeds are expected to remain strong
di tahun 2012, meningkat dari sebanyak 23,5 juta benih bibit di
going forward, driven by growing global dependency on palm oil
tahun sebelumnya. Ke depan, penjualan benih bibit kelapa sawit
products and Indonesia’s expanding palm oil industry.
Lonsum diperkirakan akan terus meningkat, didorong makin tumbuhnya ketergantungan dunia pada produk-produk kelapa sawit
Together, cocoa and tea accounted for less than 3.5% of
serta makin berkembangnya industri kelapa sawit di Indonesia.
Lonsum’s plantation area with production of 1,750 tons cocoa Kakao dan teh meliputi kurang dari 3,5% dari total area perkebunan
and 1,149 tons tea in 2012.
Lonsum, dengan produksi sebesar 1.750 ton kakao dan 1.149 ton teh di tahun 2012. 30% are Below 7 Years
13% Immature 25% Immature
Oil Palm Age Profile - Nucleus Profil Umur Kelapa Sawit - Inti
17% 4-6 Years
62% 7-20 Years
Rubber Age Profile - Nucleus Profil Umur Karet - Inti
60% 6-20 Years
15% > 20 Years 8%
> 20 Years
31 Dec 2012 • Planted Area: 85,343 ha • Avg Age: 11.8 Years
31 Dec 2012 • Planted Area: 17,393 ha • Avg Age: 12.8 Years
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
45
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT Pembangunan Infrastruktur
Infrastructure development continues to become one of Lonsum’s
Pembangunan infrastruktur tetap menjadi salah satu prioritas utama
key priorities to boost productivity within the Company’s estates
Lonsum untuk meningkatkan produktivitas perkebunan dan pabrik-
and factories.
pabrik Perseroan.
The ongoing construction of housing building for Lonsum’s
Berlanjutnya pembangunan fasilitas perumahan bagi pekerja dan
labor force and road infrastructure in our Kalimantan and South
pembangunan infrastruktur jalan di area perkebunan Kalimantan dan
Sumatra estates has delivered significant progress during 2012,
Sumatera Selatan telah mencapai kemajuan berarti selama tahun
supporting productivity improvement and less reliance on
2012, serta mendukung peningkatan produktivitas, menurunkan
contract workers, as well as enhanced the transportation of crops
ketergantungan pada karyawan kontrak dan meningkatkan proses
and fertilizer.
pengangkutan hasil panen dan pupuk.
Programs to promote synergies with Group also delivered positive
Program untuk mendorong sinergi dengan Grup juga mencapai
results. Efforts to combine fertilizer purchases have delivered
hasil-hasil yang positif. Upaya penggabungan proses pembelian
greater economies of scale thereby providing us with higher
pupuk telah berhasil meningkatkan skala ekonomis dan bargaining
bargaining power. With regard to research and development,
power Perseroan. Di bidang penelitian dan pengembangan,
the Company has successfully pooled its R&D technology,
Perseroan berhasil menyatukan teknologi risetnya, informasi dari uji
information from field trials and data on plantation production to
coba lapangan dan data produksi perkebunan untuk mempercepat
accelerate breeding and seed cultivation as well as to achieve
proses budi daya benih bibit dan menghasilkan benih bibit yang
better quality and higher-yielding seed material.
lebih unggul.
46
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
As part of a group-wide information technology strategy, after two
Sebagai bagian dari strategi teknologi informasi Grup, setelah
years of preparation, development and training program, Lonsum
melalui program persiapan, pengembangan dan pelatihan selama
has successfully implemented its SAP system throughout its
dua tahun, Perseroan berhasil mengimplementasikan sistem SAP
business area in January 2012, covering 10 modules, around
secara serentak dan menyeluruh di semua area bisnis di bulan
90 business areas, and more than 1,000 users within the entire
Januari 2012, yang meliputi modul aplikasi 10 modul, sekitar
operations of the Company.
90 area bisnis, dan lebih dari 1.000 pengguna di seluruh operasional Perseroan.
Overall, the system now runs within the Company’s entire plantation areas, mills, regional offices and the head office. This
Secara keseluruhan sistem baru ini kini telah beroperasi di seluruh
achievement has garnered recognition and being awarded as
area perkebunan, fasilitas pabrik, kantor-kantor cabang dan kantor
the ‘Best SAP Implementation Project - Overall’ in 2012 by SAP
pusat Perseroan. Prestasi ini berhasil meraih penghargaan sebagai
Indonesia.
‘Best SAP Implementation Project - Overall’ tahun 2012 dari SAP Indonesia.
2013 OUTLOOK Pandangan 2013
Despite pressures on palm oil prices in 2012, triggered mainly by
Walaupun harga kelapa sawit mengalami tekanan di tahun 2012
slowdown in Europe and China economies, as well as increased
akibat perlambatan ekonomi di Eropa dan Cina, serta meningkatnya
palm oil stocks due to higher seasonal production in the second
persediaan minyak sawit seiring produksi musiman yang lebih tinggi
half of the year, the outlook for palm oil industry will remain
di semester ke dua tahun 2012, prospek industri kelapa sawit
positive in the longer term. Palm oil is still considered as the
tetap positif dalam jangka panjang. Minyak sawit tetap dipandang
cheapest vegetable oil alternative to fulfill demand from growing
sebagai alternatif minyak nabati yang paling murah guna memenuhi
population in emerging Asian economies, booming F&B industry
peningkatan permintaan yang didorong pertumbuhan penduduk di
and bio-diesel consumption driven by government mandates.
negara-negara berkembang Asia, pesatnya pertumbuhan industri makanan dan minuman, serta konsumsi bio-diesel yang didorong
The development of our existing land bank into production
oleh mandat pemerintah.
plantations remains an important agenda for 2013, with a focus on developing new oil palm plantation areas. Efforts to
Pengembangan lahan yang sudah ada menjadi area perkebunan
deliver higher productivity and efficiency through operation
produksi akan menjadi agenda penting tahun 2013, dengan fokus
excellence practices are still our important focus, with ongoing
pada pengembangan area perkebunan kelapa sawit. Upaya
improvements in Lonsum’s farming and processing activities.
meningkatkan produktivitas dan efisiensi melalui penyempurnaan
Housing and infrastructure construction will continue, especially
operasi juga tetap menjadi prioritas, melalui upaya penyempurnaan
to support our newly developing estates in East Kalimantan and
berkelanjutan aktivitas perkebunan dan produksi Lonsum.
South Sumatra.
Pembangunan fasilitas perumahan dan infrastruktur akan berlanjut, terutama untuk mendukung area perkebunan baru kami di
To anticipate higher yields as well as increasing mature areas,
Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan.
initiatives to improve our mill’s condition are also our priority in 2013 to ensure optimum mill utilization. Plans are also already in
Guna mengantisipasi peningkatan hasil panen serta penambahan
place to increase the capacity of our milling and storage facilities
area yang menghasilkan, inisiatif peningkatan kondisi fasilitas
in South Sumatra and East Kalimantan.
pabrik juga menjadi prioritas tahun 2013 guna mencapai utilisasi pabrik yang optimal. Kami juga telah merencanakan perluasan
Last but not least is Lonsum’s strong drive toward sustainable
kapasitas fasilitas pabrik dan penyimpanan di Sumatera Selatan dan
farming practices as we continue our sustainability journey with
Kalimantan Timur.
further RSPO certification for the remaining mills and estates, as well as improvements in Lonsums’ cocoa plantation in line
Akhirnya, Lonsum tetap berkomitmen pada praktik perkebunan
with CSP requirements.
berkelanjutan melalui sertifikasi RSPO bagi fasilitas pabrik dan area perkebunan yang lain, serta peningkatan area perkebunan kakao Perseroan sesuai dengan persyaratan CSP.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
47
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Research and Development Penelitian dan Pengembangan
Lonsum’s research and development (R&D) activities is run
Kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D: Research &
through its research center in North Sumatra, Sumatra Bioscience
Development) Lonsum dilaksanakan oleh pusat penelitiannya di
(SumBio), which showcases a comprehensive research facility
Sumatera Utara, Sumatra Bioscience (SumBio), yang memanfaatkan
for the analysis of soil, plant tissue, fertilizer, palm oil and latex. In
fasilitas riset komprehensif untuk analisis tanah, jaringan tanaman,
addition, SumBio’s advanced oil palm seed-breeding program is
pupuk, kelapa sawit dan lateks. Selain itu, program Sumbio
capable of producing superior seeds that can contribute to higher
di bidang pengembangan benih bibit kelapa sawit mampu
crop yields, and lower costs.
memproduksi benih bibit unggul dengan hasil panen yang tinggi, serta biaya produksi yang rendah.
SumBio’s main strength lies in its field trial programs, which allows new ideas and planting material to be evaluated, in
Keunggulan utama SumBio terletak pada program-program uji
statistically designed field trials, before being implemented
coba lapangannya, yang mendukung evaluasi gagasan-gagasan
to change the Company’s standard agriculture operating
dan material tanaman baru, melalui uji lapangan yang dirancang
procedures. Changes to agricultural procedures are carefully
secara statistik, sebelum digunakan untuk menyempurnakan
monitored and, if necessary, further revised following consultation
standar prosedur operasional perkebunan Lonsum. Perubahan
with Lonsum’s estate staff. Its R&D activities are centered on four
pada prosedur perkebunan dipantau secara seksama, dan terus
key areas – Agronomy, Crop Protection, Plant Breeding and
disempurnakan setelah berkonsultasi dengan staf perkebunan
Data Management & Analysis.
Lonsum. Kegiatan R&D difokuskan pada empat bidang – Agronomi, Perlindungan Tanaman, Pemuliaan Tanaman, serta Pengelolaan Data & Analisa.
48
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data Data Perusahaan
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
Agronomy
Agronomi
Lonsum’s agronomy research activities focus on determining
Kegiatan riset di bidang agronomi difokuskan untuk menentukan
optimum soil management and crop cultivation techniques that
teknik manajemen tanah dan budidaya tanaman yang optimum
provide recommendations on the best crop management and
sehingga dapat memberikan rekomendasi pengelolaan tanaman
planting densities, providing insight for yield forecasts and
dan kerapatan tanaman yang terbaik, serta memberikan prediksi
block-by-block fertilizer and herbicide usage.
hasil panen serta pemanfaatan pupuk dan herbisida tiap-tiap blok.
Crop Protection
Perlindungan Tanaman
Crop protection research aims at developing an integrated pest
Riset di bidang perlindungan tanaman bertujuan mengembangkan
management control systems to minimize crop losses and to
sistem penanggulangan hama terpadu guna meminimalisasikan
prevent, monitor and eradicate pest and disease outbreaks.
kehilangan hasil tanaman, serta untuk mencegah, memonitor dan memusnahkan wabah hama dan penyakit.
Plant Breeding
Pemuliaan Tanaman
Activities centered on the development of top quality seed and
Kegiatan difokuskan pada pengembangan benih bibit dan bahan
planting material through traditional and advanced breeding
tanaman berkualitas tinggi melalui metode pemuliaan tradisional
methods, a diverse germ-plasm base and biotechnology,
dan canggih, beragam germ-plasm base dan bioteknologi, yang
supported by field trials to test progenies across a range of
didukung oleh uji coba lapangan untuk menguji progenies di
planting environments. The Quality Management Systems of seed
berbagai lingkungan perkebunan. Sistem Manajemen Mutu untuk
production, sales, breeding and tissue culture operations are all
produksi benih bibit, penjualan, kegiatan pemuliaan dan kultur
ISO 9001:2000 certified with no significant findings during the last
jaringan, seluruhnya telah menerima sertifikasi ISO 9001:2000,
11 years.
tanpa ada temuan signifikan dalam 11 tahun terakhir.
Data Management & Analysis
Pengelolaan Data & Analisa
Data management & analysis activities include conducting GPS
Kegiatan pengelolaan data & analisa mencakup pelaksanaan
surveys and applying remote sensing technology to develop
survei GPS dan pemanfaatan teknologi penginderaan jarak jauh
detailed topographic maps. Activities also utilize Geographic
untuk mengembangkan peta topografi yang rinci. Kegiatan juga
Information System (GIS) tools to provide analysis to ensure
memanfaatkan fasilitas sistem informasi geografis (GIS) untuk
optimum plantation management.
mendukung proses analisa yang memastikan pengelolaan perkebunan yang optimal.
2012 Highlights Kinerja Penting 2012
With the support from a strong team of international scientific
Didukung oleh tim penasihat ahli internasional, di tahun 2012
advisors, SumBio made good progress with its agronomy, plant
SumBio berhasil meraih berbagai pencapaian penting di bidang riset
breeding and crop protection research during 2012. During their
agronomi, pemuliaan tanaman dan perlindungan tanaman. Selama
visits to Indonesia, the advisors ensured our research strategies
melakukan kunjungan ke Indonesia, para penasihat ahli menguji
were challenged and where revised, if necessary, to better meet
strategi-strategi riset kami dan jika perlu, juga melakukan perubahan
the needs of Lonsum’s estates.
agar dapat lebih sesuai dengan kebutuhan area perkebunan Lonsum.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
49
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
In 2012, SumBio produced 27.4 million high-yielding oil palm
Di tahun 2012, SumBio telah memproduksi 27,4 juta benih bibit
seeds, up from 26.4 million seeds produced in the previous year.
kelapa sawit unggul, meningkat dari sebanyak 26,4 juta benih bibit
On top of fulfilling Lonsum’s own internal needs, seeds produced
yang diproduksi di tahun sebelumnya. Selain untuk mendukung
were also sold external parties, thereby generating additional
kebutuhan benih bibit internal Lonsum, benih bibit yang diproduksi
revenue for the Company. During the year, total sales to external
juga dipasarkan ke pihak eksternal, sehingga memberikan
parties reached 24.1 million seeds at a price of US$1.5/seed.
pendapatan tambahan bagi Perseroan. Selama tahun 2012, total
This total sales is higher than the previous year’s figure of 23.5
penjualan ke pihak eksternal mencapai 24,1 juta benih bibit dengan
million seeds, an evidence of market’s confidence on the quality
harga US$1,5/benih bibit. Total penjualan ini lebih tinggi dari hasil
of Lonsum’s oil palm seeds.
tahun sebelumnya sebesar 23,5 juta benih bibit, bukti kepercayaan pasar pada kualitas benih bibit kelapa sawit Lonsum.
SumBio has success to seed using The semi-clonal approach which is considered much safer than the traditional “tenera clone”
SumBio telah berhasil memproduksi benih bibit menggunakan
tissue culture approach. Some of commercial fields in Lonsum’s
metoda semi-clonal yang dianggap lebih aman dibandingkan
estates are now planting ‘semi-clonal seeds’, which have been
dengan metoda kultur jaringan “tenera clone” yang tradisional.
demonstrated to flower normally and to achieve high palm
Sebagian area perkebunan komersial milik Lonsum saat ini telah
product yields per hectare.
ditanami dengan bibit semi-clonal, yang terbukti dapat berbunga secara normal dan memproduksi hasil panen per hektar yang lebih
Greater emphasis has been placed during the year to develop
tinggi.
Lonsum’s Geographic Information System (GIS) capabilities and integrate it with the Company’s enterprise resource planning
Di tahun 2012, pengembangan kemampuan GIS menjadi salah satu
system (SAP). The progress allows us to quickly gain up-to-date
prioritas, selain upaya integrasi dengan sistem enterprise resource
information to monitor each individual estate block and assess
planning (SAP) Perseroan. Berkat pencapaian ini, Lonsum kini dapat
the health condition of our crops, thus preventing losses from
mengakses informasi terkini secara cepat untuk memonitor masing-
potential agronomic issues.
masing blok perkebunan serta mengevaluasi kondisi kesehatan tanaman, sehingga dapat menghindari kerugian akibat potensi masalah agronomi.
50
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data Data Perusahaan
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
2013 OUTLOOK Pandangan 2013
Entering 2013, sales for SumBio oil palm seeds is expected to
Memasuki tahun 2013, penjualan benih bibit kelapa sawit
continue growing, driven by growing global dependency on palm
SumBio diproyeksikan akan terus tumbuh, didorong oleh makin
oil products and Indonesia’s expanding palm oil industry, which
meningkatnya ketergantungan global pada produk-produk kelapa
will further boost demand for high quality seeds.
sawit dan perkembangan di industri kelapa sawit Indonesia, yang akan meningkatkan permintaan akan benih bibit unggul.
Results from Ganoderma screening nursery and field trials will determine the selection of commercial progenies which are
Hasil dari screening nursery Ganoderma dan uji coba lapangan akan
more resistant/tolerant to Ganoderma and the development of
menetapkan pemilihan progenies komersial yang lebih tahan/toleran
more resistant parental materials. The release of such material,
terhadap penyakit Ganoderma serta pengembangan parental
combined with the estate management practices to reduce
material yang lebih memiliki ketahanan. Didukung produksi material-
Ganoderma inoculum, will all reduce palm losses because of
material tersebut, serta praktik manajemen perkebunan yang
this disease.
mengurangi Ganoderma inoculum, akan mengurangi kehilangan tanaman akibat penyakit tersebut.
During 2013, preliminary conclusions as to whether trace element deficiency is depressing North Sumatra oil palm yields will be
Pada tahun 2013, hasil awal untuk menguji apakah kekurangan
available. A series of agronomy trials has been investigating
trace element menyebabkan penurunan panen kelapa sawit di
whether trace element deficiency (copper) is depressing oil palm
Sumatera Utara akan sudah tersedia. Berbagai uji coba agronomi
yields in North Sumatra and there will be sufficient results to
telah dilakukan untuk mengetahui apakah kekurangan trace element
analyze and interpret.
(tembaga) yang menjadi penyebab penurunan hasil panen kelapa sawit di Sumatera Utara, sehingga akan diperoleh cukup informasi
The Company’s estate maps will be accessible through the
untuk dianalisis dan diinterpretasi.
web and available to all management staff in 2013. Further development will continue to utilize Lonsum’s GIS resource to
Peta area-area perkebunan akan dapat dapat diakses
assess the health of palms and to ensure the achievement of the
melalui internet oleh seluruh staf manajemen mulai tahun
estates’ full potential.
2013. Pengembangan lebih lanjut akan terus dilakukan guna memanfaatkan sumber daya GIS Lonsum untuk mengevaluasi kesehatan tanaman serta memastikan tercapainya seluruh potensi area perkebunan. PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
51
The Company Perseroan
The Reports Laporan
Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
ENVIRONMENTAL MANAGEMENT PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Throughout 2012, Lonsum strived to become an agriculture
Sepanjang tahun 2012, Lonsum terus melanjutkan upaya untuk
company that implements the sustainable principles and criteria
menjadi perusahaan perkebunan yang menerapkan prinsip dan
in its entire business activities.
kriteria keberlanjutan di setiap kegiatan usahanya.
Since 2006, we have implemented ISO 14001 and 9001
Sejak tahun 2006 kami telah menerapkan sistem manajemen
environmental management system, which serves as a framework
lingkungan ISO 14001 dan 9001, dan menjadikan sistem tersebut
and standard in the implementation of a sustainable and
sebagai kerangka dan standar dalam melaksanakan usaha
integrated agriculture business. The Company was also a pioneer
perkebunan secara berkelanjutan dan terintegrasi. Perseroan
in the implementation of internationally recognized sustainable
juga menjadi pionir dalam pelaksanaan praktik minyak sawit
palm oil practices through participation in the Roundtable on
berkelanjutan berstandar internasional melalui partisipasi Lonsum
Sustainable Palm Oil (RSPO). RSPO covers 8 principles and
dalam Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). RSPO meliputi
39 criteria (RSPO P&C), as well as 139 national indicators with
8 prinsip dan 39 kriteria (RSPO P&C) dan 139 indikator nasional
65 major indicators as requirements to receive certification for
dengan 65 indikator utama (major) yang harus dipenuhi untuk
sustainable palm oil production. Currently, Lonsum has been
mendapatkan sertifikasi produksi minyak sawit yang berkelanjutan.
52
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
awarded with RSPO certification for its 5 (five) palm oil mills and
Sampai dengan saat ini, Lonsum telah menerima sertifikasi
15 (fifteen) estates, with total sustainable palm oil production of
RSPO untuk 5 (Iima) pabrik minyak sawit dan 15 (lima belas)
approximately 195,000 tons per annum.
perkebunannya, dengan total volume produksi minyak sawit lestari sekitar 195.000 ton setiap tahunnya.
In 2012, the Government of Indonesia is starting to apply Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) principles and criteria. We
Pada tahun 2012, Pemerintah Indonesia mulai menerapkan prinsip
have completed all certification stages covering audits from the
dan kriteria Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). Kami telah
certification body and conducted public consultation for
merampungkan semua tahapan sertifikasi berupa pelaksanaan audit
3 plantation units and one mill located in Langkat District.
oleh lembaga sertifikasi serta melaksanakan konsultasi publik di
Currently, the Company is in the process of submitting
3 unit usaha perkebunan dan 1 pabrik di Kabupaten Langkat. Saat
its certification process held by the Indonesian Palm Oil
ini kami sedang mengajukan proses penetapan sertifikasi oleh
Commission.
Komisi Minyak Sawit Indonesia.
We are duly aware that further initiatives are necessary to
Tentu saja berbagai inisiatif yang telah dilakukan masih perlu
ensure that Lonsum’s oil palm plantations are managed
ditingkatkan, demi menjadikan perkebunan kelapa sawit Lonsum
in environmentally friendly ways. Equally important is the
sebagai perkebunan yang ramah lingkungan. Yang tak kalah
participation of the surrounding communities in Lonsum’s
pentingnya adalah keterlibatan masyarakat sekitar dalam setiap
business processes, as workers, local suppliers and plasma
proses bisnis Perseroan, baik sebagai tenaga kerja, pemasok lokal,
farmer partners. We always encourage dialogues involving all
maupun sebagai mitra binaan petani plasma. Kami senantiasa
stakeholders in addressing any social issue through regular
mengedepankan dialog yang melibatkan para pemangku
meetings with the stakeholders (government, local leaders and
kepentingan dalam menyelesaikan setiap permasalahan sosial
Non-governmental organizations (NGOs)). Issues are followed-up
melalui pertemuan-pertemuan rutin dengan para pemangku
with local governments to ensure that differences between the
kepentingan (pemerintah, tokoh adat dan Non-governmental
communities and the Company can be resolved through win-win
organizations (NGO)). Permasalahan ditindaklanjuti bersama dengan
solutions.
pemerintah setempat sehingga perbedaan kepentingan antara masyarakat dan Perseroan dapat diselesaikan melalui solusi yang saling menguntungkan.
LABOR, OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH PRACTICES
PRAKTIK KETENAGAKERJAAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Throughout 2012, Lonsum continued its commitment to society
Sepanjang tahun 2012, Lonsum tetap melanjutkan komitmennya
through its sustainable Corporate Social Responsibility (CSR)
bagi masyarakat melalui program-program Tanggung Jawab Sosial
programs. The Company’s corporate social responsibility strategy
(CSR) yang berkelanjutan. Strategi tanggung jawab sosial Perseroan
focuses on the following five pillars:
difokuskan pada lima pilar berikut:
1. Building human capital
1. Pembangunan sumber daya manusia
2. Strengthening economic value
2. Peningkatan nilai ekonomi
3. Solidarity for humanity
3. Solidaritas kemanusiaan
4. Outreaching to the community, and
4. Partisipasi aktif dalam kegiatan komunitas, dan
5. Protecting the environment
5. Menjaga kelestarian lingkungan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
53
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Building Human Capital
Pembangunan Sumber Daya Manusia
CSR programs under the first pillar underscore Lonsum’s
Program tanggung jawab sosial di bawah pilar pertama ini
commitment to education as a key factor in the development of
menekankan komitmen Lonsum pada sektor pendidikan sebagai
high quality Indonesian people.
faktor kunci bagi pengembangan manusia Indonesia yang berkualitas.
During the year, the Company continued to provide honorarium support for part-time teachers working in schools located
Di tahun 2012, Perseroan terus memberikan dukungan bantuan
near Lonsum’s plantation areas, encompassing support for
honorarium bagi para guru honorer yang mengajar di sekolah-
kindergarten up to high school teachers.
sekolah di sekitar area perkebunan Lonsum, yang meliputi bantuan bagi para guru Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah
Lonsum’s scholarship program, Lonsum Peduli or Lonsum Cares,
Atas (SMA).
is a program dedicated to enable under-privileged students to get better opportunities to further their study. The scholarship is
Program beasiswa Lonsum Peduli merupakan program bagi para
awarded to primary and high school students living within and
murid kurang mampu agar dapat memperoleh kesempatan untuk
outside the plantation areas.
melanjutkan sekolah. Beasiswa ini diberikan kepada para murid Sekolah Dasar (SD) hingga SMA yang tinggal di sekitar atau di luar
As in the previous year, Lonsum also took part in the rehabilitation
area perkebunan.
of school buildings for children of the Company’s employees. During the year Lonsum participated in the rebuilding of
Seperti di tahun sebelumnya, Lonsum juga turut berpartisipasi
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kongsi in Begerpang,
dalam rehabilitasi gedung-gedung sekolah bagi anak-anak
renovation of primary school building in Kertasarie and the
karyawan Perseroan. Di tahun 2012, Lonsum berpartisipasi dalam
construction of a multi purpose building located in Bahorok.
pembangunan ulang gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kongsi di Begerpang, renovasi gedung Sekolah Dasar Negri (SDN)
Working with Indonesia Heritage Foundation (IHF) Jakarta, the
di Kertasarie, dan pembangunan gedung serba guna di Bahorok.
Company organized Teacher Character Training program in the Company’s Balombissie estate. The aim of this program was
Bekerja sama dengan Indonesia Heritage Foundation (IHF) Jakarta,
to increase the quality of teachers, not just by discussing the
Perseroan menyelenggarakan program Pelatihan Guru Karakter di area perkebunan Balombissie. Tujuan pelatihan ini adalah untuk
54
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data Data Perusahaan
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
education curriculum but by also providing tips on teaching with
meningkatkan kualitas para guru, tidak hanya melalui diskusi
character.
kurikulum pendidikan tetapi juga dengan berbagai cara mengajar yang berkarakter.
Inspired by concerns to participate in increasing the welfare of Indonesia’s population, the Indonesian’s First Lady and Solidaritas
Terinspirasi oleh keinginan untuk turut berpartisipasi dalam
Isteri Kabinet Bersatu (SIKIB) has launched Program Indonesia
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, Ibu Negara
Pintar (or Smart Indonesia Program), aiming at developing a
bersama Solidaritas Isteri Kabinet Bersatu (SIKIB) telah meluncurkan
knowledgeable, prosperous and a civilized society. Program
Program Indonesia Pintar dengan tujuan mewujudkan masyarakat
Rumah Pintar (or Smart House Program) is one of the activities
berpengetahuan, sejahtera dan beradab. Program Rumah Pintar
under Program Indonesia Pintar, focusing on the development of
merupakan salah satu kegiatan di bawah Program Indonesia Pintar,
community empowerment facilities encompassing Books Center,
yang memfokuskan pada pengembangan fasilitas pemberdayaan
Games Center, Computer Center, Audio-Visual Center and Craft
masyarakat yang meliputi fasilitas Sentra Buku, Sentra Bermain
Center. Rumah Pintar is accessible to small children, adolescents,
dan Permainan, Sentra Komputer, Sentra Audio-Visual dan Sentra
women, up to senior citizens to promote innovative, creative and
Kriya. Rumah Pintar dapat diakses oleh anak-anak usia dini, kaum
independent communities. During the year, Lonsum took part in
remaja dan wanita, hingga kelompok lanjut usia untuk membangun
this inspiring program by building 10 Rumah Pintar facilities.
masyarakat yang inovatif, kreatif dan mandiri. Di tahun 2012, Lonsum ikut berperan dalam program ini melalui pembangunan 10 fasilitas Rumah Pintar.
Strengthening Economic Value
Peningkatan Nilai Ekonomi
Lonsum aims to be a valued member of the communities in which
Lonsum memiliki tujuan menjadi warga masyarakat yang
it operates. Programs in this area have the objective of fostering
menyumbangkan nilai bagi masyarakat dimana Perseroan
economic development among the families of our partnering
beroperasi. Program-program di bidang ini bertujuan mendorong
stakeholders.
pengembangan ekonomi dari keluarga-keluarga pemangku kepentingan Perseroan.
To promote economic development, in partnership with Bogasari Baking Center (BBC), the Company organized baking
Dalam rangka mendorong perkembangan ekonomi, bekerja
workshops and trainings on basic entrepreneurship targeting the
sama dengan Bogasari Baking Center (BBC), Perseroan
wives and female residents living within the plantation areas in
menyelenggarakan kursus pembuatan roti serta pelatihan PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
55
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Sumatra, Jawa, Kalimantan and Sulawesi. On top of providing
dasar-dasar kewirausahaan bagi para istri dan warga wanita di
hands-on trainings, the Company also distributed the necessary
sekitar area perkebunan Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.
baking tools, such as ovens and flour mixers so that the female
Selain memberikan pelatihan praktis, Perseroan juga membagikan
residents can start their bakery business in their respective local
alat-alat pembuatan roti, seperti oven dan mixer tepung, sehingga
communities.
para warga wanita dapat memulai usaha penjualan roti dan kuenya di komunitas setempat.
For the people in Tanjung Isuy, East Kalimantan, the Company offers working capital to produce local handicrafts. In addition,
Bagi warga desa Tanjung Isuy, Kalimantan Timur, Perseroan
Lonsum provides help to the community to allow access to a
menawarkan modal kerja untuk memproduksi hasil kerajinan
wider market base, among others by inviting local Ulap Doyo
setempat. Selain itu, Perseroan juga memberikan bantuan kepada
artists to participate in the Agrinex exhibition held in Jakarta
masyarakat setempat akses ke pasar yang lebih luas, antara lain
Convention Center in 2012.
dengan mengundang para pengrajin Ulap Doyo untuk berpartisipasi dalam pameran Agrinex yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center pada tahun 2012.
Solidarity for Humanity
Solidaritas Kemanusiaan
Public health programs are regularly held in Lonsum’s plantation
Program-program kesehatan masyarakat diadakan secara rutin di
areas to support the Millennium Development Goals program,
area perkebunan Lonsum untuk mendukung program Millennium
especially those aimed at reducing child mortality and promoting
Development Goals, terutama dalam menurunkan angka kematian
the health of pregnant mothers.
anak serta mendorong kesehatan para ibu hamil.
Through this program Lonsum conducted free pregnant mother
Melalui program ini Lonsum menyelenggarakan pemeriksaan gratis
and children examination, as well as blood donor programs
ibu hamil dan anak-anak, serta program donor darah di cabang-
held in Lonsum’s branches in North and South Sumatra, Java,
cabang Lonsum di Sumatera Utara dan Selatan, Jawa, Kalimantan
Kalimantan and Sulawesi. During the year, 956 pregnant mothers,
dan Sulawesi. Di tahun 2012, sebanyak 956 ibu hamil, 1.610
1,610 children and 770 public beneficiaries were touched by this
anak-anak dan 770 masyarakat umum telah menerima manfaat dari
program. Also in 2012, Lonsum donated medical equipment to
program ini. Juga di tahun 2012, Lonsum memberikan sumbangan
Pustu Nayan. The blood donor program succeeded in donating
peralatan kesehatan bagi Pustu Nayan. Program donor barah
1,433 blood bags from Lonsum’s regional office in Medan,
berhasil mengumpulkan sebanyak 1.433 kantong darah dari kantor-
Palembang and Samarinda.
kantor regional Perseroan di Medan, Palembang dan Samarinda.
Outreaching to The Community
Partisipasi Aktif dalam Kegiatan Komunitas
Lonsum consistently develops and nurtures social interaction with
Lonsum senantiasa membangun interaksi sosial dengan masyarakat
communities in the area of all its operational units.
di setiap lokasi kegiatan usahanya.
In infrastructure development, Lonsum donated in 2012, which
Di bidang pengembangan infrastuktur, Lonsum memberikan
among others was spent for the construction of fresh water
sumbangan di tahun 2012, antara lain untuk pembangunan fasilitas
facility in Tibona and Bontominasa, South Sulawesi, as well as
air bersih di desa Tibona dan Bontominasa, Sulawesi Selatan, serta
road and bridge building in East Kalimantan.
pembangunan jalan dan jembatan di Kalimantan Timur.
During the year, Lonsum also took part in the construction
Di tahun 2012, Lonsum juga turut berperan dalam pembangunan
and rehabilitation of worshipping buildings, as well as mass
dan rehabilitasi rumah-rumah ibadah, serta program sunat masal
circumcision programs held around the Company’s estates. As in
yang diselenggarakan di area perkebunan Perseroan. Seperti di
previous years, we also supported various religious festivals, such
tahun-tahun sebelumnya, kami juga memberikan dukungan pada
as the MTQ (Qur’an reading competition), which in 2012 held in
berbagai kegiatan keagamaan seperti MTQ (lomba membaca
Bayung Lencir Palembang and Muara Kedang.
Qur’an) yang diselenggarakan di Bayung Lencir Palembang dan Muara Kedang pada tahun 2012.
Support for sport and youth programs was conducted by providing sponsorships for various sport competitions and
Dukungan bagi program olahraga dan kepemudaan dilakukan
providing sport facilities for local communities.
dengan menjadi sponsor berbagai kompetisi olahraga serta penyediaan sarana olah raga bagi komunitas-komunitas lokal.
56
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data Data Perusahaan
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
Protecting the Environment
Menjaga Kelestarian Lingkungan
The fifth pillar of Lonsum corporate social responsibility
Pilar ke lima tanggung jawab sosial perusahaan Lonsum berkaitan
addresses the Company’s strong commitment to preserving the
dengan komitmen Perseroan pada kelestarian lingkungan.
environment. Uraian lebih lanjut tentang kegiatan pelestarian lingkungan Further discussion on Lonsum’s environment protection activities
Perseroan dapat dibaca pada sub bab Pengelolaan Lingkungan
is available in the Environmental Management part of the
dari bagian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan
Corporate Social Responsibility section in this Annual Report.
Tahunan ini.
PRODUCT responsibility tanggung jawab produk
Lonsum’s business sustainability is highly dependent on its
Keberlanjutan usaha Lonsum tidak dapat dipisahkan dari
success in ensuring the quality and safety of our products.
keberhasilan Perseroan menjamin kualitas dan keamanan produk
Lonsum’s agricultural products consist of intermediate goods that
yang dihasilkan. Produk-produk perkebunan Lonsum merupakan
require further processing to be consumable. We adopt rigorous
produk antara sehingga harus melalui pengolahan lebih lanjut agar
quality testing procedures in laboratories to ensure the safety and
bisa dikonsumsi manusia. Kami memberlakukan prosedur pengujian
feasibility of every product for further processing. Supported by
kualitas yang ketat di laboratorium guna memastikan keamanan
the Company’s compliance to product quality standards, up to
dan kelayakan setiap produk untuk proses selanjutnya. Didukung
now the Company has not been subjected to any legal sanctions
kepatuhan Perseroan pada standar kualitas produk, Perseroan
related to product safety and feasibility issues.
hingga saat ini belum pernah mendapatkan sanksi hukum terkait ketidakamanan dan ketidaklayakan produk.
Given its product characteristics as intermediary goods, the Company does not particularly conduct any marketing
Sesuai dengan karakteristik produknya sebagai produk antara,
communication activities. However, we present product
Perseroan tidak secara khusus melakukan kegiatan komunikasi
information based on its quality, characteristics, brand and fair
pemasaran. Meski demikian, kami tetap menyajikan informasi terkait
value. Lonsum never disseminate any negative information related
produk yang dihasilkan, berdasarkan pada kualitas, karakteristik,
to its competitors, as part of the Company’s commitment toward
merek dan harga yang wajar. Perseroan juga tidak menyebarkan
fair competition practices.
berita buruk terkait dengan para pesaing, sebagai bagian dari komitmen kami untuk menjalankan praktik persaingan usaha sehat.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
57
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Corporate Human Resources Sumber Daya Manusia
Human Resources is always considered as Lonsum’s single
Sumber daya manusia senantiasa menjadi faktor penentu
most important competitive advantage. The Company values the
keunggulan bersaing Lonsum secara komprehensif. Perseroan
importance of integrity, teamwork and commitment to excellence
menghargai pentingnya aspek integritas, kerjasama, serta komitmen
within its entire workforce to ensure successful implementation of
meraih keunggulan dalam sumber daya manusianya, guna
Lonsum’s strategic programs and initiatives.
menjamin keberhasilan pelaksanaan program dan insiatif strategis Lonsum.
As a part of ongoing improvements across the entire organization, in 2012 Lonsum has engaged in a wide ranging initiative within its
Sebagai bagian upaya penyempurnaan yang berkelanjutan
human resources practices, to ensure better alignment with the
di seluruh jajaran organisasi, di tahun 2012 Lonsum telah
organizational goals.
melaksanakan berbagai inisiatif di bidang sumber daya manusia untuk meningkatkan keselarasan kebijakan SDM dengan sasaran-
During the year, a new human resources organization structure
sasaran organisasi.
was introduced, featuring a more empowered human resources function at the estates with matrix reporting lines to each
Di tahun 2012, telah diluncurkan struktur organisasi fungsi sumber
respective estate and the human resources division at the
daya manusia yang baru yang lebih memberdayakan fungsi
headquarter. The new, more decentralized structure gives the
sumber daya manusia di masing-masing wilayah perkebunan.
plantation estates more authorities to deal with their respective
Dengan struktur yang lebih terdesentralisasi guna mempercepat
human resources matters for faster decision making process,
proses pengambilan keputusan di tingkat operasional, dengan demikian, fungsi sumber daya manusia di kantor pusat dapat lebih
58
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data Data Perusahaan
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
thereby allowing the headquarter’s human resources function
memfokuskan pada aspek pengembangan sumber daya manusia
to deal with broader and strategic human capital development
yang lebih strategis.
issues. Untuk mewujudkan komitmen Lonsum dalam Career Development To implement Lonsum’s commitment in Career Development
and Succession Planning Program, kami mengutamakan kandidat
and Succession Planning Program, we put priority to internal
dari internal untuk mengisi posisi-posisi yang kosong di setiap
candidates to fill vacant positions at all levels. The respective
levelnya. Kandidat tersebut adalah kandidat potensial yang
candidates are potential candidates or star talents who have
merupakan Star Talent yang telah dipersiapkan untuk mengisi
been prepared for higher level positions. To support this
posisi-posisi yang lebih tinggi. Untuk menunjang hal tersebut maka
initiative, we have conducted our Human Capital Assessment
dilakukan Human Capital Assessment Program yang bertujuan
Program to identified potential individuals based on the existing
untuk mengidentifikasi individu potensial berdasarkan kompetensi
competencies, focusing on Supervisory and Managerial
yang dimiliki, dengan fokus pada tingkat Supervisor dan Manager.
Positions. Disamping itu, Perseroan mengembangkan dan melaksanakan In addition, the Company has developed and implemented
program pelatihan dan pengembangan organisasi melalui
its training and organizational development programs through
investasi pengembangan sumber daya manusianya untuk
invesments in human resources development, to create a
menciptakan lingkungan dan budaya kerja yang mendorong
working environment and culture that promotes leadership,
proses kepemimpinan, profesionalisme dan pembelajaran yang
professionalism and ongoing learning. These activities will allow
berkelanjutan. Kegiatan di atas akan memungkinkan kami
us to build the competences and qualities of our employees,
membangun kompetensi dan kualitas karyawan guna menunjang
thereby supporting the Company’s growth strategy and
strategi pertumbuhan serta rencana suksesi untuk pengembangan
succession planning to develop future leaders.
pemimpin masa depan.
Lonsum also organizes various agronomy technique, plantation
Perusahaan juga menyelenggarakan pelatihan baik yang bersifat
administration, and palm oil mill processing training programs, as
teknis agronomi, administrasi perkebunan, pengolahan pabrik
well as trainings in non-technical subjects such as security and
kelapa sawit serta hal-hal lain yang bersifat non teknis seperti
safety training, community development, legal and other topics.
keamanan dan pengamanan, hubungan masyarakat, aspek hukum dan lain sebagainya.
Entering 2013, efforts to strengthen Lonsum’s human resources infrastructure will continue, focusing on nurturing harmonious
Memasuki tahun 2013, upaya meningkatkan infrastruktur sumber
industrial relations with the labor unions. Initiatives in organization
daya manusia Lonsum akan berlanjut, dengan fokus pada
review and development will also be maintained, aiming at
pembinaan hubungan industrial yang harmonis dengan serikat
developing a comprehensive job evaluation and job grading
pekerja serta membangun sistem evaluasi kerja dan job grading
system that is better aligned with the Group. People development
yang komprehensif. Program pengembangan dan pelatihan akan
and training programs will remain one of Lonsum’s key
tetap menjadi salah satu prioritas utama, disamping pengembangan
priorities, among others by continuing the Company’s multi-skill
ketrampilan teknis juga pengembangan ketrampilan non-teknis yang
development programs targeting the pieceworkers at the estates,
dibutuhkan di masing-masing area perkebunan. Akhirnya, berbagai
as well as the development of non-technical skills required to
upaya akan dilaksanakan tahun 2013 untuk mengevaluasi kebijakan
better manage Lonsum’s newly developed plantation estates.
sumber daya manusia agar selaras dengan praktik-praktik di industri
Finally, efforts will be launched in 2013 to review the Company’s
dan agar dapat memberikan dukungan bagi pencapaian sasaran
compensation and benefit policies to match with industry best
usaha Lonsum.
practices and to better support the achievement of Lonsum’s business targets. PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
59
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Employee by Category
Management Level
Karyawan Berdasarkan Kategori
12.702
13.312
Jenjang Manajemen
12.196
2010
2011
2012
429
481
487
2010
2011
2012
Administrative / Operational Tenaga Pelaksana / Operasional
Staff Staf
Jenjang Pendidikan
Education Level
Primary School Sekolah Dasar
5,037 5.037
2010 2010
4,937 4.937
2011 2011
4,716 4.716
2012 2012
Primary School Sekolah Dasar
Usia
Age
2010
710
2011
2012
< 25 Years Old < 25 Tahun
60
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
2.141
2010
2011
2012
Junior High School Sekolah Menengah Pertama
589
447
3.715 2.163
3.924
4.322
4.713
2010
2011
2012
25 - 35 Years Old 25 - 35 tahun
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
112
108
110
88
76
78
2010
2011
2012
2010
2011
2012
Supervisor Supervisor
4.624
2010
5.218
2011
Manager and Above Manajer ke Atas
4.444
2012
234
262
321
767
809
791
2010
2011
2012
2010
2011
2012
5.298
Bachelor and Above Sarjana ke Atas
Diploma Diploma
Senior High School Sekolah Menengah Atas
5.192
5.206 3.156
2010
2011 36 - 45 Years Old 36 - 45 Tahun
2012
2010
3.264
3.358
2011
2012
46 - 55 Years Old 46 - 55 Tahun
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
61
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Lonsum is committed to the highest standards of corporate
Lonsum memiliki komitmen pada penerapan standar tata kelola
governance and consistently strives to strengthen its
perusahaan yang tinggi dan secara konsisten terus berupaya
transparency, accountability, responsibility, fairness and
memperkuat praktik-praktik transparansi, akuntabilitas, tanggung
independence practices in the Company’s operations.
jawab, kesetaraan dan independensi di seluruh operasi Perseroan.
The Company’s corporate governance practices are guided by all
Praktik tata kelola perusahaan Perseroan dilaksanakan berpedoman
prevailing laws and regulations applicable in Indonesia.
pada seluruh ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Pursuant to the Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Companies (“Company Law”) and Lonsum’s Articles
Sesuai Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan
of Association, the control and management of the Company
Terbatas (“UUPT”) dan Anggaran Dasar Lonsum, pengawasan
is executed through the General Meeting of Shareholders
dan manajemen Perseroan dilaksanakan melalui Rapat Umum
(“GMS”), the Board of Commissioners and the Board of Directors.
Pemegang Saham (”RUPS”), Dewan Komisaris dan Direksi.
These three organs, along with Lonsum’s Committees and the
Ketiga organ tersebut, bersama-sama dengan Komite-komite dan
Corporate Secretary, play a role in implementing good corporate
Sekretaris Perusahaan, berperan penting dalam pelaksanaan tata
governance.
kelola perusahaan yang baik.
62
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham
GMS is the Company’s highest governance body. It has the
RUPS merupakan organ tata kelola tertinggi dalam Perseroan.
authority which cannot delegated to the Board of Directors or
RUPS memiliki kewenangan yang tidak diberikan kepada Direksi
Board of Commissioners subject to the restraint determined by
atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam UUPT
the Company Law and/or the capital market prevailing regulations
dan/atau peraturan yang berlaku di bidang pasar modal dan/atau
and/or Company’s Articles of Association. GMS is a forum for
Anggaran Dasar Perseroan. RUPS merupakan forum bagi pemegang
the shareholder to obtain important information pertaining to the
saham untuk memperoleh informasi penting yang berkaitan dengan
Company’s business and operations from the Board of Directors
bisnis dan operasional Perseroan dari Direksi dan/atau Dewan
and/or the Board of Commissioners as long as it is related to the
Komisaris Perseroan sepanjang berhubungan dengan agenda rapat
agenda of meeting and is not contrary to the Company’s interest.
dan tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan.
The guidelines for GMS are stipulates in the Company Law and
Tata cara penyelenggaraan RUPS diatur sesuai dengan ketentuan
Capital Market regulation and Company’s Articles of Association.
dalam UUPT, peraturan yang berlaku di bidang pasar modal dan
GMS i.e. Annual General Meeting of Shareholders (“AGMS”)
Anggaran Dasar Perseroan. RUPS terdiri dari RUPS Tahunan
and Extraordinary General Meeting of Shareholders (“EGMS”).
(”RUPST”) dan RUPS Luar Biasa (”RUPSLB”). RUPST wajib
AGMS must be conducted within 6 (six) months after the year
diselenggarakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam)
ended. The EGMS can be convened at any time subject to the
bulan setelah berakhirnya tahun buku. Sedangkan RUPSLB dapat
Company’s interest need as proposed by the Board of Directors
diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan
and Board of Commissioners of Company. The notice of meeting
Perseroan sesuai yang diusulkan Direksi dan Dewan Komisaris
either AGMS or EGMS is posted at least 14 (fourteen) days prior
Perseroan. Undangan rapat baik RUPST atau RUPSLB dimuat
to the meeting in major newspapers, and includes information on
dalam surat-surat kabar utama minimal 14 (empat belas) hari
how to gain access to the GMS and how to vote by proxy.
sebelumnya, termasuk informasi tentang cara mengakses RUPS dan tata cara pemilihan melalui mandat.
In 2012, Lonsum held its AGMS and EGMS on May 10, 2012. The AGMS approved among others the following resolutions: 1. Approved the Company’s Annual Report for the year ended 31 December 2011. 2.a. Approved and ratified the Company’s Financial Statement that includes Balance Sheet and Income Statement for the year ended 31 December 2011, audited by the Public Accountant Firm Purwantono, Suherman & Surja who expressed unqualified opinion as stated in the Independent Auditor Report No. RPC-1858/PSS/2012 dated 6 February 2012.
Pada tahun 2012, Lonsum telah menyelenggarakan RUPST dan RUPSLB pada tanggal 10 Mei 2012. RUPST antara lain menyetujui keputusan-keputusan sebagai berikut: 1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. 2. a. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan yang diantaranya memuat Neraca serta Perhitungan Laba-Rugi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan opini wajar tanpa pengecualian sebagaimana dinyatakan dalam Laporan Auditor Independen No. RPC-1858/PSS/2012 tanggal 6 Februari 2012. PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
63
The Company
The Reports
Perseroan
b. Granted full release and discharge (volledig acquit et
Laporan
b. Memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya
decharge) to the Board of Directors of the Company in
(volledig acquit et decharge) dari tanggung jawab kepada
respect to their actions and the Board of Commissioners
seluruh anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan
in respect to their supervisions during the year ended
dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan
31 December 2011 to the extent that such actions were
yang telah dijalankan dalam tahun buku yang berakhir pada
reflected in the Company’s Annual Report and Financial
tanggal 31 Desember 2011 sepanjang tindakan-tindakan
Statements for the year ended 31 December 2011.
mereka tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
3. Approved and allocated the income for the year attributable
Desember 2011.
to equity holders of the parent company for the financial year 2011 as follows:
3. Menyetujui dan mengalokasi penggunaan laba tahun berjalan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2011 yaitu
a. An aggregate amount of Rp 5,000,000,000,- (five billion
sebagai berikut:
Rupiahs) was allocated as reserve fund. a. Sebesar Rp5.000.000.000,- (lima miliar Rupiah) disisihkan b. Approved and allocated cash dividends in the amount of Rp
sebagai dana cadangan.
100,- (one hundred Rupiahs) per share or in total amount of Rp 682,286,396,500,- (six hundred eighty two billion two
b. Menyetujui dan menetapkan pembagian dividen tunai sebesar
hundred eighty six million three hundred ninety six thousand
Rp100,- (seratus Rupiah) per saham atau sebesar Rp
five hundred Rupiahs):
682.286.396.500,- (enam ratus delapan puluh dua miliar dua
i. Payment of cash dividend on 22 June 2012
ratus delapan puluh enam juta tiga ratus sembilan puluh enam
ii. Recording Date on 8 June 2012
ribu lima ratus Rupiah):
iii. Cum dividend for regular market and negotiated market
i. Pembayaran dividen akan dilakukan pada tanggal 22 Juni
on 5 June 2012, which means that ex dividend for regular market and negotiated market on 6 June 2012 iv. Cash market, cum dividend on 8 June 2012, and ex dividend on 11 June 2012 in cash market.
2012 ii. Tanggal pencatatan (Recording Date) pada 8 Juni 2012 iii. Saham cum dividend di pasar reguler dan negosiasi pada tanggal 5 Juni 2012, yang berarti bahwa ex dividen di pasar reguler dan negosiasi tanggal 6 Juni 2012
c. The balance was recorded as part of the Company’s unappropriated retained earnings.
iv. Pada pasar tunai, saham cum dividen pada 8 Juni 2012 sedangkan ex dividen pada tanggal 11 Juni 2012 di pasar tunai.
4.a. Accepted the resignation of Mr. Eddy Kusnadi Sariaatmadja as President Commissioner of the Company as of the closing of the Meeting, Mr. Emanuel Loe Soei Kim as Director of
c. Sisanya dicatat sebagai saldo laba Perseroan yang belum ditentukan penggunaannya.
the Company effective on 1 February 2012 and Mr. Bryan John Dyer as Director of the Company as of the closing of
4. a. Menerima dengan baik pengunduran diri dari Bapak Eddy
the Meeting with highest appreciation and gratitude for their
Kusnadi Sariaatmadja selaku Presiden Komisaris Perseroan
valuable contribution and services to the Company.
terhitung sejak tanggal ditutupnya Rapat ini, Bapak Emanuel Loe Soei Kim selaku Direktor Perseroan efektif sejak tanggal
b. Appointed Mr. Eddy Sugito as Independent Commissioner of
1 Februari 2012 dan Bapak Bryan John Dyer selaku Direktur
the Company effective on 1 July 2012 until the closing of the
Perseroan terhitung sejak tanggal ditutupnya Rapat ini dengan
Company’s Annual General Meeting of the Shareholders in
disertai ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-
2013 for fiscal year 2012 and determined the composition of
tingginya atas pengabdian dan jasa-jasanya kepada Perseroan.
the Company’s Board of Commissioners as follows: b. Mengangkat Bapak Eddy Sugito sebagai Komisaris Independen Perseroan terhitung sejak tanggal 1 Juli 2012 sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2013 untuk tahun buku 2012, dan mengubah susunan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:
64
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data Data Perusahaan
President Commissioner
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
: Franciscus Welirang
Presiden Komisaris
: Franciscus Welirang
Commissioner
: Werianty Setiawan
Komisaris
: Werianty Setiawan
Commissioner
: Hendra Widjaja
Komisaris
: Hendra Widjaja
Commissioner
: Axton Salim
Komisaris
: Axton Salim
Commissioner
: Hans Ryan Aditio
Komisaris
: Hans Ryan Aditio
Independent Commissioner : Rachmat Soebiapradja
Komisaris Independen
: Rachmat Soebiapradja
Independent Commissioner : Tengku Alwin Aziz
Komisaris Independen
: Tengku Alwin Aziz
Independent Commissioner : Hans Kartikahadi
Komisaris Independen
: Hans Kartikahadi
Independent Commissioner : Eddy Sugito
Komisaris Independen
c. Changed and resolved the composition of the Company’s
: Eddy Sugito
c. Mengubah dan menetapkan susunan Direksi Perseroan
Board of Directors as follows:
sebagai berikut:
President Director
: Benny (Benny Tjoeng)
Presiden Direktur
: Benny (Benny Tjoeng)
Vice President Director I
: Sonny Lianto
Wakil Presiden Direktur I
: Sonny Lianto
Vice President Director II
: Eddy Hariyanto
Wakil Presiden Direktur II : Eddy Hariyanto
Director
: Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
Direktur
: Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
Director
: Moleonoto (Paulus Moleonoto)
Direktur
: Moleonoto (Paulus Moleonoto)
Director
: Mark Julian Wakeford
Direktur
: Mark Julian Wakeford
Director
: Gunadi
Direktur
: Gunadi
Director
: Joefly Joesoef Bahroeny
Direktur
: Joefly Joesoef Bahroeny
d. Granted the authority and power of attorney to the
d. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan,
Company’s Board of Directors, both separately and jointly,
sendiri-sendiri maupun bersama-sama, dengan hak substitusi,
with the right of substitution, to perform all actions in relation
untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan
to the changes and resolutions of the Company’s Board
perubahan dan penetapan susunan Dewan Komisaris dan
of Commissioners and Board of Directors compositions
Direksi Perseroan sebagaimana tersebut di atas, termasuk
as stated above, including but not limited to drawing up
tetapi tidak terbatas untuk membuat atau meminta untuk
or requesting to be drawn up as well as to sign any deeds
dibuatkan serta menandatangani dalam akta yang dibuat
passed before the Notary in relation to the changes and
dihadapan notaris sehubungan dengan perubahan dan
resolutions of the Company’s Board of Commissioners and
penetapan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan,
Board of Directors and to notify competent authorities, and
dan memberitahukan kepada pihak yang berwenang, serta
perform any and all necessary actions in accordance with
melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sesuai
the prevailing laws and regulations.
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Determined the total amount of remuneration for members
5. Menetapkan besarnya seluruh jumlah remunerasi yang akan
of the Board of Commissioners and Board of Directors of the
dibayarkan oleh Perseroan kepada anggota Dewan Komisaris
Company with effect from 1 January 2012 to 31 December
dan Direksi Perseroan, yang berlaku terhitung sejak tanggal
2012, maximum of Rp 37,000,000,000,- (thirty seven billion
1 Januari 2012 sampai dengan tanggal 31 Desember 2012,
Rupiahs) (before tax).
maksimum sebesar Rp.37.000.000.000,- (tiga puluh tujuh miliar Rupiah) (sebelum dipotong pajak).
6. Appointed Registered Public Accountant Purwantono, Suherman & Surja as the Company’s Auditor for the financial
6. Menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman &
year ending 31 December 2012 and authorized the Board of
Surja sebagai Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan
Directors to determine the honorarium of the said Registered
Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada
Public Accountant and other conditions related to their
31 Desember 2012 dan memberi wewenang kepada Direksi
appointment.
Perseroan untuk menentukan jumlah honorarium Akuntan Publik tersebut dan menetapkan persyaratan lain yang berkaitan dengan penunjukannya.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
65
The Company
The Reports
Perseroan
The EGMS approved among others the following resolutions:
Laporan
RUPS-LB antara lain menyetujui keputusan-keputusan sebagai berikut:
1.a. Approved the amendment of the Article 12 paragraph (9) of the Company’s Articles of Association regarding Duties and
1.a. Menyetujui perubahan ketentuan Pasal 12 ayat (9) Anggaran
Authorities of the Company’s Board of Directors to become
Dasar Perseroan mengenai Tugas dan Wewenang Direksi
as follows:
Perseroan menjadi berbunyi sebagai berikut:
“The person who has the rights and authorities to act for
“Yang berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama
and on behalf of the Board of Directors and to represent the
Direksi serta mewakili Perseroan adalah 3 (tiga) orang anggota
Company are 3 (three) members of the Board of Directors”.
Direksi.”
b. Granted authority and power of attorney to the Board of
b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan,
Directors of the Company, with the right of substitution,
dengan hak substitusi, untuk menuangkan keputusan tentang
to sign any deeds made before Notary in connection with
perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut dalam akta
the amendment of the Company’s Articles of Association,
yang dibuat dihadapan notaris, untuk mengajukan permohonan
to submit application for approval and/or to submit the
persetujuan dan/atau penyampaian pemberitahuan kepada
notification to the authorities, to change and/or amend in
pihak yang berwenang, untuk membuat perubahan dan/
whatever manner required in relation to the amendment of
atau tambahan dalam bentuk apapun juga yang diperlukan
the Company’s Articles of Association in order to obtain
berkaitan dengan perubahan Anggaran Dasar Perseroan
the approval and/or receiving such notification, as well as
tersebut guna diperolehnya persetujuan dan/atau diterimanya
to proceed and perform all and any necessary actions in
pemberitahuan tersebut, serta melakukan semua dan setiap
accordance with the prevailing laws and regulations.
tindakan yang diperlukan, sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
66
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
Board of Commissioners
Dewan Komisaris
The Board of Commissioner (BOC) is responsible for supervising
Dewan Komisaris bertugas untuk melakukan pengawasan atas
the management of the Company, as well as providing advice
manajemen Perseroan, serta memberikan masukan kepada Direksi.
to the Board of Directors (BOD). In accordance to the resolution
Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal
of the General Meeting of Shareholders (GMS) held on May 10,
10 Mei 2012, Dewan Komisaris terdiri dari sembilan anggota,
2012, the BOC consists of nine members, including the President
termasuk Komisaris Utama, serta delapan Komisaris, empat
Commissioner and eight Commissioners, four of which are
diantaranya adalah Komisaris Independen yang tidak memiliki afiliasi
Independent Commissioners who are not affiliated with any other
dengan Komisaris atau Direksi lainnya, ataupun dengan pemegang
Commissioners, Directors or the controlling shareholders. All
saham pengendali. Semua anggota Dewan Komisaris merupakan
members of the BOC are competent professionals with extensive
profesional yang kompeten dengan pengalaman dan bidang
experience and a wide range of expertise. The composition of the
keahlian yang luas. Susunan Dewan Komisaris adalah sebagai
BOC is as follows:
berikut:
Board of Commissioners Dewan Komisaris
Name Nama
President Commissioner Presiden Komisaris
Franciscus Welirang
Commissioner Komisaris
Werianty Setiawan
Commissioner Komisaris
Hendra Widjaja
Commissioner Komisaris
Axton Salim
Commissioner Komisaris
Hans Ryan Aditio
Independent Commissioner Komisaris Independen
Rachmat Soebiapradja
Independent Commissioner Komisaris Independen
Tengku Alwin Aziz
Independent Commissioner Komisaris Independen
Hans Kartikahadi
Independent Commissioner Komisaris Independen
Eddy Sugito
Members of the BOC are nominated by the Nomination
Anggota Dewan Komisaris dinominasikan oleh Komite Nominasi
Committee and appointed by at the AGMS. The term of office
dan diangkat oleh RUPST. Masa jabatan dimulai pada tanggal
runs from the date resolved at the AGMS until the closing of the
pengangkatan dalam RUPST sampai penutupan RUPST ke tiga
third AGMS following the appointment of the Commissioners
setelah pengangkatan anggota Dewan Komisaris tersebut. Dalam
concerned. In the event of a substitution prior to the end of this
hal terjadi perubahan sebelum akhir masa jabatan, anggota Dewan
term, the new member of the BOC will serve for the remaining
Komisaris yang baru akan bertugas untuk sisa masa jabatan
term of the Commissioner who is replaced. The term of office
anggota Dewan Komisaris yang digantikan. Masa jabatan Dewan
of the BOC until the closing of the AGMS in 2013 for fiscal year
Komisaris sampai dengan penutupan RUPST 2013 untuk tahun
2012.
buku 2012.
In performing its duties the BOC conducts regular meetings
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris menyelenggarakan
attended by members of the BOC. For the period of January 1 to
rapat rutin yang dihadiri oleh para anggota Dewan Komisaris. Untuk
December 31, 2012, the BOC held 5 (five) formal meetings with
periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2012, Dewan
80% attendance record.
Komisaris menyelenggarakan 5 (lima) rapat resmi dengan catatan kehadiran 80%.
Each year begins with the establishment of a schedule of formal Board of Commissioners meetings in order to provide sufficient
Setiap awal tahun ditetapkan jadwal rapat Dewan Komisaris dan
notice to Commissioners to attend such meeting. The notice
jadwal tersebut diberitahukan kepada seluruh Komisaris agar
of meeting must be sent to all members of the BOC stating
mereka dapat menjadwalkan waktu mereka untuk hadir dalam rapat tersebut. Undangan Rapat harus dikirimkan kepada seluruh
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
67
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
the agenda, date, time and place of the Meeting. Minutes of
anggota Dewan Komisaris dengan mencantumkan agenda, waktu
the meeting are drawn up in accordance with our Articles of
dan tempat Rapat. Informasi yang berhubungan dengan topik
Association and serve as legal evidence regarding event in the
pembahasan untuk setiap rapat, disampaikan kepada setiap
meeting and resolutions taken.
anggota Dewan Komisaris sebelum penyelenggaraan rapat yang bersangkutan. Notulen Rapat disusun sesuai ketentuan Anggaran
To improve the Commissioners’ competencies in performing their
Dasar Perseroan dan berfungsi sebagai bukti yang sah atas
duties, the Company’s Commissioners regularly attend various
penyelenggaraan rapat dan hasil-hasil keputusannya.
training and seminars programs. In Year 2012, the members of BOC has attended seminars regarding “Indonesia and ASEAN
Guna meningkatkan kompetensi para anggota Dewan Komisaris
Corporate Governance Principles”.
dalam menjalankan tugasnya, secara rutin Dewan Komisaris Perseroan mengikuti berbagai program pelatihan dan seminar.
Refer to page 86-91 in this Annual Report for profiles of members
Untuk tahun 2012, anggota Dewan Komisaris telah mengikuti
of the BOC.
pelatihan dan seminar diantaranya pelatihan mengenai “Indonesia and ASEAN Corporate Governance Principles”. Profil anggota Dewan Komisaris dapat dilihat di halaman 86-91 dalam Laporan Tahunan ini.
Board of Directors
Direksi
The BOD is responsible for the day-to-day management of the
Direksi bertanggung jawab pada pengelolaan Perseroan sehari-
Company under the supervision of the BOC. Responsibility
hari di bawah pengawasan Dewan Komisaris. Tanggung jawab
covers, among others, the formulation and execution of
Direksi antara lain meliputi penetapan dan pelaksanaan rencana
business plans, annual budgets and policies, the monitoring and
usaha, anggaran dan kebijakan tahunan, serta pengawasan dan
managing of risk, the prudent management of the Company’s
pengelolaan risiko, pengelolaan aset, sumber daya dan reputasi
assets, resources and reputation, the recruitment and conduct
Perseroan secara berhati-hati, rekrutmen dan pengawasan perilaku
of Company personnel as well as the formation and operation of
karyawan, serta pembentukan dan operasional komite manajemen
management committees in the day-to-day governance of the
dalam tata kelola Perseroan sehari-hari.
Company. Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) In accordance to the resolution of the General Meeting of
tanggal 10 Mei 2012, Direksi Perseroan terdiri atas delapan
Shareholders (GMS) held on May 10, 2012, the BOD consists
anggota, termasuk Presiden Direktur, dua Wakil Presiden
of eight members, including the President Director, two Vice
Direktur dan lima Direktur; di mana seluruh anggota merupakan
President Directors and five Directors; all are highly qualified
profesional berkualifikasi dengan reputasi di masing-masing area
professionals with established reputations in their fields of
kompetensinya. Susunan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
competence. The composition of the BOD of the Company is as follows: Board of Directors Direksi
Name Nama
President Director Presiden Direktur
Benny (Benny Tjoeng)
Vice President Director I Wakil Presiden Direktur I
Sonny Lianto
Vice President Director II Wakil Presiden Direktur II
Eddy Hariyanto
Director Direktur
Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
Director Direktur
Moleonoto (Paulus Moleonoto)
Director Direktur
Mark Julian Wakeford
Director Direktur
Gunadi
Director Direktur
Joefly Joesoef Bahroeny
68
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data Data Perusahaan
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
Members of the BOD are nominated by the Nomination
Anggota Direksi dinominasikan oleh Komite Nominasi dan
Committee and appointed by at the AGMS. The term of office
diangkat oleh RUPST. Masa jabatan dimulai pada tanggal
runs from the date resolved at the AGMS until the closing of
pengangkatan dalam RUPS sampai penutupan RUPS ke tiga
the third AGMS following the appointment of the Directors
setelah pengangkatan anggota Direksi tersebut. Dalam hal terjadi
concerned. In the event of a substitution prior to the end of this
perubahan sebelum akhir masa jabatan, anggota Direksi yang
term, the new member of the BOD will serve for the remaining
baru akan bertugas untuk sisa masa jabatan anggota Direksi yang
term of the Director who is replaced. The term of office of the
digantikan. Masa jabatan Direksi sampai dengan penutupan RUPST
BOD until the closing of the AGMS in 2013 for fiscal year 2012.
2013 untuk tahun buku 2012.
The BOD conducts regular formal meetings whose schedules
Direksi menyelenggarakan rapat-rapat rutin resmi, di mana jadwal
are determined at the beginning of each calendar year to ensure
rapat telah ditetapkan pada awal tahun kalender guna memastikan
sufficient notice to the Directors. Whenever deemed necessary,
pemberitahuan yang awal bagi Direksi. Jika dipandang perlu,
the BOD also holds informal meetings to discuss including to
Direksi juga menyelenggarakan sejumlah pertemuan informal
evaluate the performance of operational and financial matters,
untuk membahas masalah-masalah operasional dan keuangan.
strategy and any other important matters. In the beginning
Setiap awal tahun ditetapkan jadwal rapat Direksi dan jadwal
of year determined the board of Directors meetings and the
tersebut diberitahukan kepada seluruh Direktur agar mereka dapat
schedule must be informed to all members of BOD so that they
menjadwalkan waktu mereka untuk hadir dalam rapat tersebut.
can arrange their time to attend such meeting. Prior to every
Sebelum penyelenggaraan rapat, agenda dan informasi terkait
meeting, the agenda and all information relevant to the subject
dengan materi pembahasan di setiap rapat disampaikan kepada
of discussion at each meeting are provided to all meeting
seluruh peserta.
participants. Selama tahun 2012, Direksi menyelenggarakan 9 (sembilan) rapat During 2012, the BOD held 9 (nine) formal meetings with 73%
resmi dengan tingkat kehadiran sebesar 73%.
attendance record. Guna meningkatkan kompetensi para anggota Direksi dalam To improve the Directors’ competencies in performing their
menjalankan tugasnya, secara rutin Direksi Perseroan mengikuti
duties, the Company’s Directors regularly attend various training
berbagai program pelatihan dan seminar . Untuk tahun 2012,
and seminars programs. In Year 2012, the members of BOD has
anggota Direksi telah mengikuti pelatihan dan seminar diantaranya
attended seminars regarding “Indonesia and ASEAN Corporate
pelatihan mengenai “Indonesia and ASEAN Corporate Governance
Governance Principles”.
Principles”.
Refer to page 92-97 in this Annual Report for profiles of members
Profil anggota Direksi dapat dilihat di halaman 92-97 dalam Laporan
of the BOD.
Tahunan ini.
Remuneration of the Company’s BOC and BOD
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
As stipulated in the Company’s Articles of Association, the
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, remunerasi Dewan Komisaris
remuneration of the BOC and the BOD is decided through the
dan Direksi ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham
GMS. In determining the remuneration of the Commissioners
(RUPS). Dalam menetapkan remunerasi para Komisaris dan Direktur,
and Directors, the GMS receives recommendations from the
RUPS menerima saran dari Komite Nominasi dan Remunerasi.
Nomination and Remuneration Committee. The amount of
Besaran remunerasi ditetapkan dengan memperhatikan besaran
remuneration is determined by taking into consideration the
pendapatan tahun-tahun sebelumnya, beban tugas dan tanggung
Company’s earnings in the previous years, the assigned duties
jawab, serta disesuaikan dengan tingkat remunerasi eksekutif pada
and responsibilities and the remuneration level of executives in
industri sejenis.
related industries. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, For the year ending December 31, 2012, total gross
jumlah beban kompensasi bruto bagi Dewan Komisaris dan Direksi
compensation of the BOC and BOD of the Company was
Perseroan adalah sebesar Rp36,99 miliar.
Rp36.99 billion.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
69
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Committees Under The BOC
Komite-komite di Bawah Dewan Komisaris
In performing its oversight duties, the BOC is assisted by two
Dalam rangka menjalankan fungsi pengawasannya, Dewan
Committees, namely:
Komisaris dibantu oleh dua Komite sebagai berikut:
1. Audit Committee
1. Komite Audit
2. Nomination and Remuneration Committee
2. Komite Nominasi dan Remunerasi
Audit Committee
Komite Audit
In line with the spirit of good corporate governance, the Financial
Sejalan dengan semangat tata kelola perusahaan yang baik,
Services Authority (Otoritas Jasa Keuangan) (formerly Indonesian
Otoritas Jasa Keuangan (sebelumnya Badan Pengawas Pasar
Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency
Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam-LK) mensyaratkan
or Bapepam-LK) requires listed companies to have an Audit
bahwa setiap perusahaan publik wajib untuk memiliki Komite Audit.
Committee. Komite Audit Perseroan dibentuk untuk membantu Dewan The Audit Committee was established to assist the BOC in
Komisaris Perseroan dalam menjalankan peran pengawasan.
conducting its oversight duties. The Audit Committee has the
Komite Audit memiliki tugas sebagai berikut:
following duties: a. melakukan penelaahan atas laporan keuangan interim bersama a. to review interim financial reports with management and the
dengan manajemen dan auditor eksternal sebelum diserahkan
external auditors, before filing with regulators, and consider
pada pihak yang berkepentingan, serta melakukan pemeriksaan
whether they are complete and consistent with the information
kelengkapan dan konsistensi laporan tersebut sesuai dengan
known to committee members;
informasi yang telah diketahui oleh anggota komite;
b. to review significant accounting and reporting issues and to understand their impact on the financial statements; c. to evaluate the performance of the external auditors, and exercise final approval on the appointment or discharge of the
b. melakukan review atas isu akuntansi dan laporan yang signifikan serta memahami dampaknya pada laporan keuangan Perseroan; c. mengevaluasi kinerja auditor eksternal, dan memberikan persetujuan akhir terkait penunjukan atau pemberhentian auditor;
auditors; d. menilai independensi dan objektivitas pihak auditor eksternal yang d. to assess the independence and objectivity of the Company’s
ditunjuk;
external auditors; e. mengadakan pertemuan dengan pihak auditor eksternal e. to meet with the external auditors to discuss matters arising
guna membahas berbagai hal yang terdapat di dalam laporan
from the Company’s financial statements or any review of
keuangan atau hal terkait pada review atas pengendalian internal
internal controls by the external auditor;
Perseroan oleh auditor eksternal;
f. to meet with the Company’s internal audit unit from time to time to discuss various control issues; and
f. mengadakan pertemuan secara berkala dengan audit internal Perseroan guna membahas berbagai hal terkait kegiatan pengawasan; serta
g. to review the control and monitoring function conducted by the internal audit department, the financial reporting, risk
g. menelaah fungsi pengendalian dan pemantauan yang dilakukan
management and business processes and the internal control
oleh Departemen Audit Internal, laporan keuangan, manajemen
and governance system of the Company.
resiko, dan proses bisnis serta pengendalian internal dan sistem pengelolaan Perseroan.
70
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
In compliance with the prevailing regulations, the Audit
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Komite Audit diangkat
Committee appointed by and responsible directly to the Board of
oleh, dan bertanggung jawab langsung kepada, Dewan Komisaris.
Commissioners. The Company’s Audit Committee is chaired by
Komite Audit Perseroan diketuai oleh seorang Komisaris
an Independent Commissioner and consists of two independent
Independen, dengan dua orang anggota profesional independen
professional members with appropriate qualifications and
yang memiliki kualifikasi yang sesuai serta pengalaman yang luas di
extensive financial experience.
bidang keuangan.
The members of the Audit Committee are as follows:
Anggota Komite Audit adalah sebagai berikut:
Chairman:
Ketua:
Tengku Alwin Aziz (Independent Commissioner)
Tengku Alwin Aziz (Komisaris Independen)
Members:
Anggota:
1. Bambang Suhermadi
1. Bambang Suhermadi
Mr. Bambang Suhermadi is a member of Lonsum’s Audit
Bapak Bambang Suhermadi adalah anggota Komite Audit
Committee (2001-2002, 2006-present) and Head of Lonsum’s
Lonsum (2001-2002, 2006-sekarang) dan Head of Internal
Internal Audit Department (2002-2006). Previously, he was a
Audit Department Lonsum (2002-2006). Sebelumnya, Beliau
Director of Finance of Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta
menjabat sebagai Direktur Keuangan Rumah Sakit Pondok
(1999-2000); Vice Chairman & Corporate Auditor of Caraka
Indah, Jakarta (1999-2000); Wakil Ketua & Auditor Perusahaan
Group, Jakarta (1991-1999); Audit Committee member of PT
Caraka Group, Jakarta (1991-1999); Anggota Komite Audit PT
Bank Bintang Manunggal Tbk, Jakarta and Administrative
Bank Bintang Manunggal Tbk, Jakarta dan Spesialis Administrasi
Specialist of Winrock International AARP II (1987-1990);
Winrock International AARP II (1987-1990); Direktur Keuangan PT
Director of Finance of PT RFComm, Bandung (1984-1986);
RFComm, Bandung (1984-1986); Senior Auditor Bank Dagang
Senior Auditor Bank Dagang Negara, Jakarta (1973-1983). He
Negara, Jakarta (1973-1983). Beliau adalah lulusan Universitas
graduated from the State University of Padjadjaran (UNPAD),
Padjadjaran (UNPAD), Bandung (1973), jurusan Akuntansi, dan
Bandung (1973), majoring in Accounting, and he is a member
Beliau merupakan anggota dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
of the Indonesian Accountants’ Association (IAI) Jakarta and
Jakarta, serta anggota dari Institute of Internal Auditors, Florida,
a member of the Institute of Internal Auditors, Florida, USA,
USA, Jakarta Chapter.
Jakarta Chapter. 2. Hans Kartikahadi (Independent Commissioner)
2. Hans Kartikahadi (Komisaris Independen)
Profiles of members of the Audit Committees and brief
Profil para anggota dan uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite
information on the committee activities during the year are
Audit pada tahun buku dapat dibaca pada bagian Laporan Komite
available on the Audit Committee Report in page 82-83 of this
Audit di halaman 82-83 dalam Laporan Tahunan ini.
Annual Report.
Nomination and Remuneration Committee
Komite Nominasi dan Remunerasi
The Nomination and Remuneration Committee determines
Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas menetapkan kebijakan
the broad policy for the remuneration of the BOD, heads of
dasar tentang remunerasi Direksi, kepala departemen dan
department and expatriate managers and is responsible for
manajer asing, serta bertanggung jawab atas peninjauan terhadap
reviewing the ongoing appropriateness or relevance of the
kesesuaian kebijakan remunerasi yang berlaku bagi para eksekutif.
executive remuneration policy. Komite juga bertugas melakukan peninjauan atas rencana suksesi The Committee is also tasked with reviewing management
manajemen dan menyusun rekomendasi tentang nominasi dan
succession planning and making recommendations on the
nominasi kembali para Direksi kepada Dewan Komisaris dan para
nomination and re-nomination of Directors to the BOC and
pemegang saham.
shareholders.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
71
The Company
The Reports
Perseroan
The members of the Nomination and Remuneration Committee are as follows: Chairman
: Axton Salim (Commissioner)
Members
: Hendra Widjaja (Commissioner)
Laporan
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut: Ketua
: Axton Salim (Komisaris)
Anggota
: Hendra Widjaja (Komisaris)
Untuk periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2012, Komite For the period of January 1 to December 31, 2012, the
Nominasi dan Remunerasi menyelenggarakan sebanyak 1 (satu) kali
Nomination and Remuneration Committee held 1 (one) meeting
rapat dengan catatan kehadiran 100%.
with 100% attendance record. Profil anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dapat dilihat di Refer to page 88-89 in this Annual Report for profiles of members
halaman 88-89 dalam Laporan Tahunan ini.
of the Nomination and Remuneration Committee.
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan
Pursuant to the regulation on information disclosure policy, the
Sesuai dengan peraturan tentang kebijakan keterbukaan informasi,
Corporate Secretary serves as the key liaison by developing
Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai penghubung utama yang
relationships between Lonsum and the capital market authority,
membina hubungan antara Lonsum dengan institusi pasar modal,
shareholders, investors and other stakeholders in keeping the
pemegang saham, investor dan para pemangku kepentingan lainnya
Company transparent. Based on the Company’s GCG Guidance,
dalam menjaga transparansi Perseroan. Berdasarkan kebijakan
the term of office of the Corporate Secretary is not defined by
GCG Perseroan, periode jabatan Sekretaris Perusahaan tidak
a certain period of time but is based on the competence and
ditentukan berdasarkan batas waktu terntentu tetapi berdasarkan
ability to perform the task of Corporate Secretary.
kompetensi dan kemampuannya dalam menjalankan tugas sebagai Sekretaris Perusahaan.
The Corporate Secretary is also responsible for, among other matters:
Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab antara lain:
• Monitoring compliance with prevailing capital market rules
• Memastikan kepatuhan pada peraturan dan ketentuan pasar
and regulations and conducting punctual report to the capital
modal yang berlaku dan pelaporan tepat waktu pada otoritas
market authority and informing the Company in form of
pasar modal dan informasi mengenai Perseroan dalam bentuk
disclosure information which can be access to public through
keterbukaan informasi yang bisa diakses oleh masyarakat melalui
IDX net.
IDX net,
• Maintaining regular communication with regulatory institutions
• Memelihara komunikasi secara berkala dengan instansi
and capital market regulatory agency including OJK and the
pemerintahan dan otoritas pasar modal termasuk OJK dan Bursa
Indonesian Stock Exchange, on all corporate governance
Efek Indonesia, yang berkaitan dengan permasalahan tata kelola,
matters and corporate actions
tindakan korporasi.
• Monitoring the Company’s compliance with the Company Law,
• Memantau kepatuhan Perseroan terhadap UUPT, Anggaran
the Articles of Association, capital market rules and various
Dasar, dan ketentuan pasar modal dan peraturan lainnya dan
statutory regulations and providing advice to the Board on any
memberikan masukan kepada Direksi tentang perubahan
regulatory changes and its implication.
peraturan dan implikasinya terhadap Perseroan.
• Administering the meetings of the BOC and BOD and recording the minutes of the meetings.
• Mengatur tata laksana rapat Dewan Komisaris dan Direksi serta mencatat risalah rapat.
Endah R. Madnawidjaja has served as the Company’s Corporate
Endah R. Madnawidjaja, yang telah menduduki jabatan sebagai
Secretary since November 19, 2007. Concurrently, she is also
Sekretaris Perusahaan Perseroan sejak 19 November 2007. Selain
Head of Legal Affairs of the Company since 2007. She graduated
itu, Beliau juga menjabat sebagai Kepala Dvisi Legal Perseroan
in law, majoring in Economic Activities Law, from the University
sejak tahun 2007. Ibu Endah menyelesaikan studi di bidang hukum,
of Indonesia and is a Licensed Advocate as well as a member
dengan spesialisasi Hukum Kegiatan Ekonomi, dari Universitas
of IKADIN (equivalent to BAR Associates). Prior to joining the
Indonesia dan merupakan Advokat Terdaftar serta juga anggota
Company, she had been a Legal Consultant of Lubis, Ganie,
IKADIN (setara dengan BAR Associates). Sebelum bergabung
Surowidjojo law firm since 1995.
dengan Perseroan, Beliau menjabat sebagai Konsultan Legal di law firm Lubis, Ganie, Surowijojo sejak 1995.
72
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data Data Perusahaan
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
Internal Audit and Risk Management
Audit Internal dan Manajemen Risiko
The BOC is responsible for overseeing and coordinating the
Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan
Company’s internal control and monitoring function. The control
fungsi pengendalian internal dan pemantauan Perseroan. Fungsi
and monitoring function includes the embedded internal controls
pengendalian dan pemantauan juga meliputi pengendalian internal
within each department and business unit, as well as the
yang melekat di setiap departemen dan unit usaha, serta fungsi
Company’s internal audit function and the external audit.
audit internal dan audit eksternal.
The main responsibility for internal control rests on the
Tanggung jawab pengawasan internal ada pada fungsi Audit Internal
Company’s Internal Audit function, which functionally reports
Perseroan, yang secara fungsional bertanggung jawab pada Komite
to the Audit Committee and administratively to the Company’s
Audit dan secara administratif pada Presiden Direktur Perseroan.
President Director. In conducting its roles and duties, the Internal
Dalam mengemban peran dan tugasnya, Unit Audit Internal
Audit refers to the Company’s Internal Audit Charter which was
mengacu kepada Piagam Audit Internal Perseroan yang disusun
prepared based on Peraturan BAPEPAM dan LK No. Kep-
berdasarkan Peraturan BAPEPAM dan LK No. Kep-496/BL/2008
496/BL/2008 regarding the Formation and Guideline for the
tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit
preparation of Internal Audit Charter.
Audit Internal.
The Company adopts a risk-based internal audit approach.
Perseroan menggunakan pendekatan audit internal yang berbasis
The annual Internal Audit plan is based on the risk assessment
risiko. Rencana tahunan audit internal dibuat berdasarkan evaluasi
developed by the Risk Management Unit (RMU) as well as on risk
risiko oleh Unit Manajemen Risiko (RMU) serta indikator-indikator
indicators established by the Internal Audit.
risiko yang ditetapkan oleh Audit Internal.
Internal Audit performs its function within the framework set
Audit Internal melaksanakan fungsinya dalam kerangka yang
out in the Internal Audit Charter and Code of Ethics, which
tertuang dalam Piagam Audit Internal dan Kode Etik yang
is determined by the BOD in accordance with the prevailing
ditetapkan oleh Direksi sesuai dengan peraturan yang berlaku,
regulations, after being approved by the BOC. It implements
setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Audit
a systematic, disciplined approach to evaluate and improve
Internal menerapkan pendekatan yang sistematis dan disiplin
the effectiveness of risk management, internal controls and
untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen
governance processes. Internal Audit also performs independent
risiko, pengendalian internal dan proses tata kelola. Audit Internal
reviews of the risks and controls identified by the RMU to provide
juga melakukan telaah independen atas risiko dan kontrol yang
reasonable assurance to management and the Audit Committee
diidentifikasi oleh RMU untuk memberikan keyakinan memadai
that key risks and controls have been adequately monitored and
kepada manajemen dan Komite Audit bahwa risiko-risiko utama dan
addressed.
kontrol telah dipantau dan ditangani secara layak.
On a quarterly basis, the RMU in coordination with the respective
Secara triwulanan, RMU berkoordinasi dengan para Pemilik
Risk Owners of operating units and supporting departments,
Risiko dari setiap unit operasional dan departemen pendukung,
conducts review and assessment on identified risks based on
melakukan kajian dan pengukuran terhadap risiko-risiko yang telah
controls in place, monitors implementation of agreed action plans
diidentifikasi berdasarkan kontrol-kontrol yang telah ada, memantau
to further mitigate identified risks and reports significant risks to
implementasi dari tindakan-tindakan perbaikan untuk memitigasi
the Board of Directors and Independent Audit Committee.
risiko dan melaporkan risiko-risiko signifikan kepada Direksi dan Komite Audit Independen.
Risk management is viewed and regarded as a “Continuous Process” starting from the risk identification until the
Manajemen risiko dipandang dan dianggap sebagai sebuah “Proses
implementation and monitoring of controls in place as well as
Berkelanjutan” dimulai dari identifikasi risiko hingga implementasi
additional mitigating action plans. This process is as follows:
dan pemantauan kontrol yang ada serta tambahan rencana mitigasi risiko. Proses ini adalah sebagai berikut ini:
1. Identify risks To manage risks effectively, the Company identifies all potential events that may affect the Company’s ability to successfully
1. Identifikasi risiko Untuk mengelola risiko secara efektif, Perusahaan mengidentifikasi seluruh potensi kejadian yang dapat berdampak
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
73
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
implement strategies and achieve objectives, through a formal
pada kemampuan Perusahaan agar dapat sukses dalam
and dedicated effort, such as:
mengimplementasi strategi dan mencapai tujuan, melalui usaha
• Conducting of risk identification via understanding of the
formal dan terdedikasi, seperti:
business processes, taking into consideration the existing issues and problems in the respective risk owners’ unit/divisions/departments. • Identifying “what could go wrong” in/along the process that may create an adverse impact. • Identifying/analyzing on why the potential risks may occur
• Melakukan identifikasi risiko melalui pemahaman atas proses bisnis, dengan mempertimbangkan isu-isu dan masalahmasalah yang ada di unit/divisi/departemen terkait. • Mengidentifikasi “apa yang bisa salah” dalam/selama proses, yang dapat mengakibatkan dampak yang merugikan. • Mengidentifikasi/menganalisa mengenai mengapa risiko
to help in the determination of necessary actions to prevent
potensial dapat terjadi, untuk membantu dalam penentuan
such from happening, if possible or minimize impact.
tindakan yang diperlukan untuk mencegah terjadinya, jika memungkinkan atau menurunkan dampaknya.
2. Assess/measure Risk assessment allows the Company to consider the extent to which potential events might have an impact on achievement
2. Menilai/mengukur Manajemen risiko memungkinkan Perusahan untuk
of objectives. It provides input(s) to decisions on whether
mempertimbangkan kejadian potensial mana yang dapat memiliki
risks need to be treated in the most appropriate and cost-
dampak atas pencapaian tujuan. Hal ini memberikan masukan
effective risk treatment strategies. Risk assessment involves
untuk pengambilan keputusan apakah risiko perlu ditindak
consideration of the sources/causes of risks, their impact, the
dengan strategi perlakuan risiko yang paling tepat dan efektif
likelihood that those may occur, as well the adequacy and
biaya. Penilaian risiko mempertimbangkan sumber/penyebab
effectiveness of the controls associated with each risk event.
risiko, dampaknya, kemungkinan terjadinya, serta kecukupan
Risks are measured using the Risk Assessment Criteria Matrix
dan efektivitas dari kontrol-kontrol yang terkait dengan setiap
adopted based on the Company’s risk philosophy, appetite and
risiko. Risiko-risiko diukur dengan menggunakan Matriks Kriteria
tolerance.
Penilaian Risiko yang diadopsi berdasarkan filosofi, selera dan toleransi risiko Perusahaan.
3. Treat/mitigate Risk treatments deal with deciding on what actions should be
3. Perlakuan/mitigasi
taken to mitigate risks that are not deemed acceptable to such
Perlakuan risiko berhadapan dengan pemutusan tindakan apa
that the amount of risk is still within the tolerable level accepted
yang harus diambil untuk memitigasi risiko yang tidak dapat
by the Company. Our treatments options include decision to
diterima agar risiko tersebut berada di dalam tingkat toleransi
accept, avoid, reduce, and transfer the risks with consideration
yang dapat diterima oleh Perusahaan. Pilihan perlakuan risiko
of costs and benefits.
termasuk di dalamnya keputusan untuk menerima, menghindari, menurunkan, dan memindahkan risiko dengan pertimbangan
4. Report/escalate
biaya dan keuntungannya.
Through this reporting process, RMU re-evaluates (if necessary) and consolidates all risks identified by the operating units and
4. Melaporkan/mengeskalasi
support functions across the Company through the assistance
Melalui proses pelaporan, RMU melakukan evaluasi ulang
of the appointed RMU Coordinators from each unit/division/
(jika dibutuhkan) dan mengkonsolidasi seluruh risiko yang
department. With this, RMU prepares the risk profile of the
telah diidentifikasi oleh unit operasional dan fungsi pendukung
Company, identifies and summarizes in a report format the
di seluruh Perusahaan dengan dukungan dari Koordinator
significant risks with Red and Yellow residual risk levels.
RMU yang telah ditunjuk untuk setiap unit/divisi/departemen.
This report is being presented to the Management and Audit
Dengan ini, RMU menyiapkan profil risiko dari Perusahaan dan
Committee on a quarterly basis.
menyimpulkan dalam sebuah format pelaporan atas risiko-risiko signifikan dengan tingkat risiko Merah dan Kuning. Laporan ini
5. Monitor risks and its mitigation
dipresentasikan kepada Manajemen dan Komite Audit secara
This is necessary to obtain current and accurate information
triwulanan.
on status of the existing key risks together with the implementation of approved mitigation plans, i.e., already
5. Memantau risiko dan mitigasinya
being done as reported and within the agreed target period;
Hal ini penting untuk memperoleh informasi terkini dan akurat atas status dari risiko-risiko utama saat ini beserta dengan
74
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data Data Perusahaan
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
and, enabling better decision making for the Management. In
implementasi dari rencana mitigasi yang telah disetujui, yaitu
addition to the risk owners’ own monitoring, RMU is active in
telah dilakukan sesuai dengan yang dilaporkan dan sesuai target
doing a separate monthly monitoring of the status of agreed
yang disepakati; dan, memungkinkan pengambilan keputusan
action plans.
yang lebih baik bagi Manajemen. Selain itu, secara terpisah RMU dengan aktif melakukan pemantauan risiko bulanan atas status
6. Update/feedback
rencana tindakan yang telah disepakati.
As part of the effective process, the Management and Audit Committee perform its own review, challenge, agree and
6. Update/tanggapan
give additional inputs on the existing practices of RMU
Sebagai bagian dari proses yang efektif, Manajemen dan Komite
process as well as the existing Company’s risk profile and the
Audit melakukan kajian, menguji, menyetujui dan memberikan
implementation of the mitigation plans. This is to ensure that all
masukan atas praktik RMU yang ada saat ini serta profil risiko
risks are already identified and managed effectively.
Perusahaan terkini dan implementasi dari rencana mitigasi risiko. Hal ini untuk memastikan seluruh risiko telah diidentifikasi dan
As part of its effective risk management program, RMU also
dikelola dengan efektif.
continuously and constantly communicates and coordinates with the Internal Audit Department to focus on significant risks
Sebagai bagian dari program manajemen risiko yang efektif, RMU
particularly operational and compliance risks, such as plant
secara terus menerus dan konstan berkomunikasi dan berkoodinasi
diseases and infestation of pests, health & safety, resource
dengan Departemen Audit Intenal agar fokus kepada risiko dengan
availability, social conflicts, natural disasters, environmental and
tingkat risiko tinggi, terutama risiko operasional dan kepatuhan,
risks of land ownership/ areas being claimed by third parties.
seperti serangan hama & penyakit, kesehatan & keselamatan,
This is to have additional assurance that correctness of risk
ketersediaan sumber daya, konflik sosial, bencana alam, lingkungan
assessments done; and, check/ verify the proper implementation
hidup dan risiko kepemilikan/ klaim lahan oleh pihak ketiga.
of the reported risk mitigation strategies and controls.
Hal ini untuk memperoleh keyakinan bahwa pengukuran risiko telah dijalankan dengan benar; dan, memeriksa/ memverifikasi
The Internal Audit unit examines the accuracy of the risk reports
implementasi yang tepat dari strategi penanganan dan kontrol risiko
and tests the mitigation strategies and control systems. Any
yang telah dilaporkan.
finding is then incorporated in the internal audit report. RMU then uses the report as inputs during the next process of risks
Unit Audit Internal memeriksa ketepatan laporan profil risiko serta
identification and assessment.
menguji strategi mitigasi dan sistem pengendalian. Hasil temuan kemudian digabungkan dalam laporan audit internal. Selanjutnya,
With regards to the risks above, the Company had identified the
RMU menggunakan laporan tersebut sebagai masukan dalam
main risk factors that could affect the business activities of the
proses identifikasi dan pengukuran risiko berikutnya.
Company. The factors are as follows: Sehubungan dengan risiko di atas, Perseroan telah mengidentifikasi 1. Commodity Price Risk
risiko-risiko utama yang mungkin mempengaruhi aktivitas bisnis
Commodity price risks are risks arising from fluctuations in
Perseroan sebagai berikut:
commodity prices due to changes in demand and supply levels at the international market, which may have considerable
1. Risiko Harga Komoditas
impact to the Company’s business performance.
Risiko harga komoditas adalah risiko-risiko yang timbul dari gejolak harga-harga komoditas akibat perubahan tingkat
To address these risks, the Company adopts high quality and
permintaan dan penawaran di pasar internasional, yang dapat
low cost agriculture development strategies, emphasizing
memberikan dampak signifikan pada kinerja usaha Perseroan.
on well planned plantation intensification and expansion. In addition, the Company always emphasizes on disciplined
Untuk mengatasi risiko-risiko ini, Perseroan telah melaksanakan
cash flow management practices to address commodity price
strategi pengembangan perkebunan dengan kualitas tinggi
fluctuation possibilities.
dan berbiaya rendah, melalui proses intensifikasi dan perluasan perkebunan yang terencana. Perseroan juga senantiasa mengutamakan praktik pengelolaan arus kas yang berhati-hati guna menghadapi kemungkinan gejolak harga komoditas.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
75
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
2. Catastrophic Risk
2. Risiko Katastropik (Risiko Bencana)
Catastrophic risks are risks triggered by natural disasters such
Risiko katastropik adalah risiko-risiko yang timbul akibat terjadinya
as earthquakes, floods and fire, and man-made disasters
bencana alam seperti gempa bumi, banjir dan kebakaran, serta
such as terrorist attack, with significant adverse impact to the
bencana yang diciptakan manusia seperti serangan teroris, yang
Company’s performance.
memberikan dampak negatif signifikan bagi kinerja Perseroan.
The Company has taken a number of protective measures to
Perseroan telah melaksanakan beberapa langkah untuk
mitigate these risks, among others by developing a Business
memitigasi risiko-risiko ini, antara lain dengan mengembangkan
Continuity Plan and through insurance contracts.
Business Continuity Plan serta melalui kontrak-kontrak asuransi.
3. Social Conflict and Land Dispute Risks
3. Risiko Konflik Sosial dan Klaim Lahan
These risks are triggered by conflict with the local communities
Risiko ini disebabkan oleh konflik masyarakat setempat dan/
and/or non governmental organization due to amongst others
atau lembaga swadaya masyarakat yang disebabkan antara lain
the uncertainties over land ownership including the overlapping
ketidakpastian atas kepemilikan dan penguasaan tanah termasuk
ownership issues and third party claim. Land constitutes a
masalah tumpang tindih kepemilikan tanah dan klaim dari pihak
key factor in the plantation business. These risks may affect
ketiga. Risiko ini mempengaruhi operasional, membatasi akses
the operations, limited/controlled access to areas, higher
ke area, meningkatkan biaya operasional akibat kegiatan/operasi
operational costs due to plantation activities/operations could
perkebunan yang tidak dapat dilaksanakan secara efisien dan
not be implemented efficiently and threat to the safety of
ancaman keselamatan para pekerja.
workers. Untuk mengantisipasi risiko ini, Perseroan telah memastikan To mitigate these risk, the Company has ensure in getting the
dalam memperoleh hak kepemilikan atas tanah dan memenuhi
appropriate land ownership and comply proper licenses and
seluruh perijinan yang disyaratkan oleh hukum dan peraturan
permits in accordance with prevailing laws and regulations and
perundang-undangan yang berlaku dan mengembangkan
develop partnership programs throughout the corporate social
program kerjasama kemitraan dengan masyarakat di lokasi kebun
responsibility program with communities surrounding its estate
sebagai salah satu upaya untuk mencegah timbulnya konflik
as one of the ways to prevent potential social conflicts and
teritorial maupun sengketa pertanahan serta telah membentuk
land disputes and has also formed a special team internally to
tim khusus secara internal untuk menangani sengketa hukum dan
handle a legal issues regarding a land rights.
pertanahan.
4. Environmental Compliance Risk
4. Risiko Kepatuhan Lingkungan
Non compliance to environmental law may expose the
Ketidakpatuhan dengan peraturan lingkungan dapat
Company to regulatory sanctions, public protest, security
menimbulkan sanksi hukum bagi Perseroan, protes masyarakat,
probles and imposition of fines and penalties by the
masalah keamanan serta penetapan denda dan penalti dari
government. To minimize the impact from such risk, the
Pemerintah. Untuk meminimalisir risiko tersebut, Perseroan
Company adopts internationally recognized standards and best
mengadopsi standar dan praktik yang diakui secara internasional
practices, including the RSPO’s Principles and Criteria (P&C).
termasuk Prinsip-Prinsip dan Kriteria (P&C) RSPO.
At the time this annual report is submitted, the Company’s
Saat Laporan Tahunan ini disampaikan, Audit Internal dan
Internal Audit and Risk Management is chaired by Mr. Rogers H.
Manajemen Risiko dipimpin oleh Bapak Rogers H. Wirawan. Beliau
Wirawan. He was appointed as Head of Internal Audit and Risk
menjabat sebagai Kepala Audit Internal dan Manajemen Risiko sejak
Management since April 5, 2010, by BOD with the approval from
5 April 2010, yang diangkat oleh Direksi dengan persetujuan dari
Board of Commissioners. He started his career in 1993 at Public
Dewan Komisaris. Beliau mengawali karirnya pada tahun 1993 di
Accounting Firm Hans Tuanakotta & Mustofa which was the
Kantor Akuntan Publik Hans Tuanakotta & Mustofa yang merupakan
member firm of Deloitte Touche Tohmatsu. Subsequently in 1994-
anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu. Kemudian selama periode
2002, he joined with Public Accounting Firm Prasetio Utomo
1994-2002, Beliau bergabung dengan Kantor Akuntan Publik
& Co., a member firm of Arthur Andersen & Co. He then joined
Prasetio Utomo & Co., anggota perusahaan dari Arthur Andersen
with Public Accounting Firm Purwantono, Sarwoko & Sandjaja, a
& Co. Selanjutnya selama periode 2002-2009, Beliau bergabung
76
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
member firm of Ernst & Young global organization in 2002-2009.
dengan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja,
Mr. Rogers H. Wirawan graduated from Trisakti University, Jakarta
anggota perusahaan dari organisasi global Ernst & Young. Bapak
majoring in Accounting.
Rogers H. Wirawan menamatkan pendidikan pada jurusan Akuntansi di Universitas Trisakti, Jakarta.
Internal Control System
Sistem Pengendalian Internal
As part of the implementation of Good Corporate Governance,
Sebagai wujud penting dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
the Company’s BOD and management are responsible for
yang baik maka Direksi dan manajemen bertanggung jawab untuk
ensuring the implementation of the Company’s internal control
memastikan terlaksananya sistem pengendalian internal Perseroan.
system. The frameworks of internal control are designed to
Kerangka kerja pengendalian internal Perseroan dirancang untuk
provide adequate assurance towards effective operations,
memberikan keyakinan yang memadai terhadap tercapainya
accurate and reliable financial reporting as well as adherence
pelaksanaan operasi Perseroan yang efektif, laporan keuangan yang
to prevailing regulations. The internal control framework is
akurat dan dapat diandalkan serta kepatuhan terhadap peraturan
supported through a code of business principles which sets
perundang-undangan yang berlaku. Kerangka kerja pengendalian
standard of professionalism, integrity and compliance with
internal tersebut didukung melalui prinsip bisnis yang menetapkan
applicable laws and regulations in carrying out the Company’s
standar profesionalisme, integritas dan kepatuhan terhadap
operations activities.
peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam melaksanakan kegiatan operasional Perseroan.
The Company implements a risk-based internal monitoring and control system to ensure the implementation of standard
Perseroan menerapkan sistem pengawasan dan pengendalian
operating procedures (SOP) and comprehensive working
internal berbasis risiko untuk memastikan penerapan prosedur
instructions. Company’s SOP are cover the scope of its finance
standar operasi (SOP) dan instruksi kerja yang komprehensif. SOP
and accounting, operational, sales, procurements, social,
Perseroan memuat secara terperinci prosedur terkait aktivitas
strategic and environmental management and compliance
keuangan dan akuntansi, operasional, penjualan, pengadaan,
regulatory matters which prepared based on the financial
sosial, strategis dan manajemen lingkungan serta kepatuhan atas
accounting standards (PSAK), the prevailing laws and apply best
ketentuan perundang-undangan, yang disusun dengan mengacu
practices. The Internal Audit Unit performs review and evaluation
kepada standar akuntansi keuangan (PSAK) dan peraturan
of the effectiveness of the internal control system.
perundangan yang berlaku serta praktik usaha terbaik (best practice). Untuk pengawasannya, Unit Audit Internal melakukan
In certain key areas, the Company also adopts internationally
pengkajian dan evaluasi atas efektivitas dari sistem pengendalian
recognized standards and best practices, including the RSPO’s
internal.
Principles and Criteria (P&C). RSPO’s P&C covers many aspects within the Company’s operation that directly related to good
Di bidang-bidang tertentu, Perseroan juga mengadopsi standar dan
governance practices, including transparency, legal compliance,
praktik-praktik yang diakui secara internasional, termasuk Prinsip-
environmental responsibility as well as responsibility to
Prinsip dan Kriteria RSPO (P&C). P&C mencakup banyak aspek
employees and the communities.
dalam operasi Perseroan yang langsung terkait dengan praktik tata kelola perusahaan, termasuk aspek transparansi, kepatuhan hukum, tanggung jawab lingkungan serta tanggung jawab kepada karyawan dan komunitas sekitar.
External Auditors
Auditor Eksternal
External Auditors are appointed by the AGMS with the
Auditor Eksternal diangkat oleh RUPST dengan tanggung jawab
responsibility to present their opinion regarding the compliance of
menyampaikan pendapatan terkait kepatuhan laporan keuangan
the audited financial report against the prevailing financial report
yang telah diaudit terhadap standar laporan keuangan yang berlaku.
standard.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
77
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
The AGMS of May 10, 2012 appointed KAP Purwantono,
RUPST tanggal 10 Mei 2012 menunjuk KAP Purwantono, Suherman
Suherman & Surja (“Independent Auditor”) to conduct the audit
& Surja untuk melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan
of the Company’s financial statements for the year ending
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
December 31, 2012. The Independent Auditor has provided
2012. Auditor Independen yang ditunjuk kembali tersebut telah
audit services to the Company since the 2010 financial reporting
memberikan jasa audit sejak tahun 2010. Direksi telah menetapkan
period. The BOD determined the honorarium of the public
jumlah honorarium akuntan publik yaitu sebesar Rp3.116.276.250
accountant as Rp3,116,276,250 for professional services
untuk periode penugasan profesional sejak tanggal 1 Januari 2012
rendered since January 1, 2012 and ending on February 12, 2013.
dan berakhir pada tanggal 12 Februari 2013.
Legal Compliance
Kepatuhan Hukum
As per December 31, 2012, neither the Company nor members
Per 31 Desember 2012, Perseroan beserta anggota Dewan
of the BOC and BOD were facing any civil, criminal, bankruptcy,
Komisaris dan Direksi tidak sedang terkait dalam suatu kasus
state administrative court or arbitration cases in the Indonesian
perkara baik perdata, pidana, kepailitan, tata usaha negara,
National Board of Arbitration, labor cases in the Industrial
maupun perkara arbitrase di Badan Arbitrase Nasional Indonesia
Relations Court or tax cases that may significantly impact the
(BANI), perkara perburuhan di Pengadilan Hubungan Industrial dan
Company’s performance.
perpajakan yang dapat mempengaruhi secara signifikan kegiatan usaha Perseroan.
Administrative Sanctions Sanksi Administratif During 2012 financial year, the Company and members of BOC and BOD were not subject to administrative sanctions imposed
Perseroan beserta anggota Komisaris dan Direksi tidak
by the capital market and other authorities.
mendapatkan sanksi administratif oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya untuk tahun buku 2012.
Code of Conduct Petunjuk Perilaku Bisnis The Company has adopted a set of Code of Conduct since January 2006, which serves as a guidance on ethical behavior
Lonsum telah memberlakukan Petunjuk Perilaku Bisnis sejak bulan
in the workplace for all employees. In January 2009, the Code
Januari 2006, sebagai pedoman perilaku etis di tempat kerja bagi
was augmented with detailed Conflict of Interest Rules to provide
seluruh karyawan. Pada bulan Januari 2009, Petunjuk Perilaku
guidance on what constitutes a conflict of interest.
Bisnis tersebut telah dilengkapi dengan Ketentuan Benturan Kepentingan yang rinci tentang hal-hal yang terkait dengan benturan
Code of Conduct of the Company describe the guidance on
kepentingan.
the individual responsibility of Employees, Commissioners and Directors of the Company in conducting all of its task and
Petunjuk Perilaku Bisnis Perseroan mengatur pedoman umum
duties to meet the standard of business ethics, dedicated and
tentang tanggung jawab pribadi Karyawan, Komisaris dan
conduct professionalism in working and integrity to the growth
Direktur Perseroan atas pelaksanaan seluruh tugas-tugasnya agar
and development of the Company. The Code of conduct also
sesuai standar etika bisnis, berdedikasi dan menjunjung tinggi
supports our approach to the governance and corporate social
profesionalitas kerja dan integritas pribadi untuk pertumbuhan
responsibility
dan perkembangan Perseroan. Petunjuk Perilaku Bisnis ini juga mendukung pendekatan kami terhadap tata kelola perusahaan dan
The Code of Conduct is in line with the core value of the
tanggung jawab sosial Perseroan.
Company: Integrity, Teamwork and Excellence. Petunjuk Perilaku Bisnis Perseroan sejalan dengan budaya perusahaan yang dibangun melalui nilai-nilai dasar yang dianut (core values) yaitu: Integritas, Kerjasama dan Unggul.
78
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
The Code of Conduct must be understood and followed by
Petunjuk Perilaku Bisnis Perseroan harus dipahami serta wajib
Employees in all level, Directors and Commissioners. Any
dilakukan oleh seluruh Komisaris, Direktur dan Karyawan untuk
breaches to the code must be reported in accordance with the
setiap tingkatan. Pelanggaran Petunjuk Perilaku Bisnis harus
procedures specified by the Company.
dilaporkan sesuai dengan prosedur yang digariskan oleh Perseroan.
In the event any Commissioners, Directors and Employees had
Dalam hal Komisaris, Direktur dan Karyawan terbukti melanggar
proofed breaching the Code, then such violation is a form of
Petunjuk Perilaku Bisnis Lonsum, maka pelanggaran tersebut
violation to the terms and conditions of employment which can
adalah bentuk pelanggaran terhadap persyaratan dan kondisi
cause the sanction in accordance with the Company Regulation,
ketenagakerjaan serta dapat mengakibatkan pemberian sanksi
or the prevailing Laws and Regulations from warning letters until
sesuai dengan Peraturan Perusahaan atau hukum dan peraturan
termination as Company’s employee.
perundang-undangan yang berlaku, dari yang paling ringan berupa teguran, pemberhentian sebagai karyawan Perseroan.
In line of that, the Code of Conduct had been socialized by all Commissioners, Directors and Employees through various
Sejalan dengan hal tersebut, Petunjuk Perilaku Bisnis telah
media communication and the management has to update and
disosialisasikan kepada seluruh Komisaris, Direktur dan Karyawan
implement the implementation of the Code of conduct.
melalui berbagai media komunikasi dan manajemen harus memastikan relevansi serta implementasi Petunjuk Perilaku Bisnis.
The guidance of code of conduct are as follows: Kebijakan dasar Petunjuk Perilaku Bisnis Lonsum terdiri atas: 1. Responsibility to the individual 1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri 2. Responsibility amongst peers specify among others: a) Obeying the law and human rights.
2. Tanggung jawab terhadap sesama mengatur antara lain:
b) Fairness treatment and providing same equal chance
a) Ketaatan terhadap hukum dan hak asasi manusia
c) Respect diversity
b) Perlakuan yang adil dan pemberian kesempatan yang sama
d) Prohibition of harassment
c) Menghargai keberagaman
e) Health, safety and security of works
d) Pelarangan pelecehan e) Keselamatan, kesehatan dan keamanan kerja
3. Responsibility to the customer specify amongs others: to ensure and maintain high quality with the good product value
3. Tanggung jawab terhadap pelanggan mengatur antara lain: memastikan dan menjaga kualitas tinggi dengan nilai produk yang
4. Responsibility to the shareholders specify amongst others:
baik
a) Obligation to protect the Company’s assets b) Protection to the confidential information c) Obligation to avoid any conflict of interest transaction d) Prohibit to the insider information practice and insider trading
4. Tanggung jawab terhadap pemegang saham mengatur antara lain: a) Kewajiban perlindungan terhadap asset-aset perusahaan b) Perlindungan terhadap informasi rahasia c) Kewajiban menghindari transaksi yang mengandung benturan
5. Responsibility to the business partner specify amongst others: a) Obligation to conduct procurement practice b) Prohibition in giving gift, entertainment and other form of
kepentingan d) Pelarangan praktik ”Informasi Dalam” dan perdagangan orang dalam
giving c) Prohibition to obtain competitor information by way of breaking law
5. Tanggung jawab terhadap rekanan (partner) bisnis mengatur antara lain: a) Kewajiban pelaksanaan praktik-praktik pengadaan b) Pelarangan pemberian hadiah (gift), entertainment dan bentukbentuk pemberian lainnya c) Pelarangan mendapatkan informasi pesaing dengan melawan hukum
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
79
The Company
The Reports
Perseroan
6. Responsibility to the government and community specify
Laporan
6. Tanggung jawab terhadap pemerintah dan masyarakat mengatur
amongst others:
antara lain:
a) Compliance to the law
a) Ketaatan pada hukum
b) Committed to the community
b) Komitmen terhadap lingkungan masyarakat
c) Committed to the environment
c) Komitmen terhadap lingkungan (environment)
d) Employees political activities
d) Aktivitas politik karyawan
Employee Stock Ownership Program
Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan
Up until December 31, 2012, the Company has not introduced
Selama tahun buku 2012, Perseroan tidak menyelenggarakan
any Employee and/or Management Stock Ownership Program.
Program Kepemilikan Saham Karyawan dan/atau manajemen.
Whistleblower System
Sistem Whistleblower
The Company’s internal hotline (whistleblower) system was
Sistem internal hotline (whistleblower) telah dibangun di awal tahun
established in early 2007 as a secured channel where employees
2007 sebagai saluran yang aman di mana para karyawan dan pihak
and external parties (such as vendors) can file a report on
ketiga (seperti pihak pemasok) dapat mengajukan laporan atas
activities perceived to be illegal or against the ethical standard
aktivitas yang dipandang sebagai ilegal atau menyalahi standar etis
through email and fixed line to the Business Conduct Officer
melalui email maupun telepon kepada Business Conduct Officer
or Internal Audit Staff. Any information received is subject to
atau Staf Audit Internal. Setiap informasi yang diterima akan melalui
further investigation by the Internal Audit Unit. If the informer
proses investigasi oleh Unit Audit Internal. Dalam hal pelapor
discloses his/her name and identity, such identity will be kept in
memberitahu nama dan identitasnya, maka identitas tersebut
confidentially manners. Outcomes from the investigation are to be
akan senantiasa dijaga kerahasiaannya. Hasil investigasi akan
reported to the Board of Directors and the Audit Committee for
disampaikan kepada Direksi dan Komite Audit untuk menentukan
appropriate follow up action.
tindak lanjutnya.
Investor Relations
Investor Relations
The Investor Relations unit is responsible for maintaining
Unit Investor Relations bertanggung jawab memelihara komunikasi
sound and open communications between the Company and
yang sehat dan terbuka antara Perseroan dan para pemegang
the shareholders. Its primary responsibility is to proactively
saham. Tanggung jawab utamanya adalah untuk secara proaktif
communicate information in a consistent and transparent way to
mengkomunikasikan informasi secara konsisten dan transparan
analysts and investors.
kepada para analis dan investor.
During 2012, the Investor Relations unit organized over 200
Selama tahun 2012, unit Investor Relations menyelenggarakan
meetings with investors and analysts through formal forums,
sebanyak lebih dari 200 pertemuan dengan para investor dan analis
regular meetings and conferences. The company also arranged
melalui forum resmi, pertemuan dan konferensi rutin. Perseroan juga
one site visit and one public expose by participating Investor
mengadakan satu kali kunjungan lapangan dan satu kali paparan
Summit arranged by IDX.
publik dengan ikut serta dalam Investor Summit yang diadakan oleh BEI.
80
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
Access to Company Information
Akses Informasi Perseroan
Every year, Lonsum publishes its Annual Report in Bahasa
Setiap tahun, Lonsum menerbitkan Laporan Tahunannya
Indonesia and English versions, which provides information
dalam versi Bahasa Indonesia dan Inggris, yang menguraikan
on the results of its business. The annual report also provides
informasi tentang kinerja usaha Perseroan. Laporan Tahunan juga
information on recent developments in the Company’s efforts
menguraikan informasi berkenaan perkembangan upaya Perseroan
regarding human resources development, good corporate
di bidang pengembangan sumber daya manusia, tata kelola
governance and corporate citizenship.
perusahaan dan tanggung jawab sosial.
Information dissemination to investors and shareholders is
Penyebarluasan informasi kepada para investor dan pemegang
also carried out through the publication of half year financial
saham dilaksanakan melalui publikasi laporan keuangan tengah
statements and audited annual financial statements in leading
tahunan dan laporan keuangan tahunan yang diaudit di surat kabar
national newspapers. Press Releases and Quarterly Operation
nasional yang terkemuka. Siaran Pers dan Kinerja Operasional Per
Highlights are disclosed to Financial Services Authority (OJK)
Kuartal dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (dahulu
(formerly Bapepam-LK) and the Indonesia Stock Exchange. All
Bapepam-LK) dan Bursa Efek Indonesia. Seluruh publikasi juga
publications are also available in the Company’s website, www.
dapat diakses melalui situs Perseroan di www.londonsumatra.com.
londonsumatra.com. Kami juga menerima dan merespon pertanyaan-pertanyaan yang We also welcome and respond to inquiries, which may be made
dapat diajukan melalui:
at any time to: PT PP London Sumatra Indonesia Tbk PT PP London Sumatra Indonesia Tbk
Prudential Tower 15th Floor
Prudential Tower 15 Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 79
Jl. Jend. Sudirman Kav. 79
Jakarta 12910
th
Jakarta 12910
Tel
: (62 21) 5795 7718
Tel
: (62 21) 5795 7718
Fax
: (62 21) 5795 7719
Fax
: (62 21) 5795 7719
Email :
[email protected]
Email :
[email protected]
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
81
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Audit Committe Report Laporan Komite Audit
In performing its activities, the Audit Committee is guided by
Dalam menjalankan aktivitasnya, Komite Audit mengacu pada
the Audit Committee Charter that complies with Bapepam-LK
Piagam Komite Audit yang disusun dengan memperhatikan
Regulation No. KEP-29/PM/2004 dated September 24, 2004 on
ketentuan dalam Peraturan Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004
the Establishment and Working Guideline of Audit Committee, the
tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman
Decision of the Board of Directors of the Jakarta Stock Exchange
Pelaksanaan Kerja Komite Audit; dan Keputusan Direksi Bursa
No. Kep-305/BEJ/07-2004 and the Good Corporate Governance
Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/07-2004; serta Pedoman Tata
Guideline issued by the National Committee for Corporate
Kelola Perusahaan yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan
Governance Policy in 2006.
Governance tahun 2006.
With the enactment of the Decision of the Chairman of Bapepam-
Dengan ditetapkannya Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
LK No. Kep-643/BL/2012 dated December 7, 2012 on the
Modal-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang
Establishment and Implementation Guidelines for the Audit
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit,
Committee, Regulation Bapepam-L. No. Kep-29/PM/2004 is
maka Peraturan Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 dicabut dan
revoked and declared void. Therefore, the Audit Committee
dinyatakan tidak berlaku lagi. Oleh karenanya, Piagam Komite Audit
Charter will be adjusted based on the provisions set out in the
akan disesuaikan dengan mengacu kepada ketentuan yang diatur
Decision of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012
dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal-LK No.
- Rule Number IX.I.5: Formation and Guidelines of the Audit
Kep-643/BL/2012 – Peraturan Nomor IX.I.5: Pembentukan dan
Committee Responsibilities.
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
The composition of the Company’s Audit Committee is as follows:
Susunan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:
Chairman:
Ketua:
Tengku Alwin Aziz (Independent Commissioner)
Tengku Alwin Aziz (Komisaris Independen)
A profile of Mr. Tengku Alwin Aziz is available on page 90 of this
Profil Bapak Tengku Alwin Aziz dapat dibaca di halaman 90 dalam
Annual Report.
Laporan Tahunan ini.
Members:
Anggota:
1. Bambang Suhermadi
1. Bambang Suhermadi
A profile of Mr. Bambang Suhermadi is available on page 71 of
Profil Bapak Bambang Suhermadi dapat dibaca di halaman 71
this Annual Report.
dalam Laporan Tahunan ini.
2. Hans Kartikahadi (Independent Commissioner)
2. Hans Kartikahadi (Komisaris Independen)
A profile of Mr. Hans Kartikahadi is available on page 91 of this
Profil Bapak Hans Kartikahadi dapat dibaca di halaman 91 dalam
Annual Report.
Laporan Tahunan ini.
All members of the Audit Committee have fulfilled the
Seluruh anggota Komite Audit Perseroan telah memenuhi kriteria
independency criteria stated in Bapapem-LK Regulation
independensi yang disyaratkan dalam Peraturan Bapepam-LK
No.Kep-29/PM/2004, as follows:
No.Kep-29/PM/2004, yaitu:
• do not work for any Public Accounting Firm, Law Firm, or other
• bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor
organization that has provided audit, non-audit and/or other
Konsultan Hukum, atau pihak lain yang memberi jasa audit, jasa
consulting services to the Company in the past 6 (six) months;
non audit dan atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam
• do not constitute individuals having the authority and
waktu 6 (enam) bulan terakhir;
responsibility for planning, leading or controlling the activities of
• bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang dan
the Company within the 6 (six) months before being appointed
tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin atau
by Commissioners, except the Independent Commissioner;
mengendalikan kegiatan Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan
• do not directly or indirectly own shares in the Company;
82
terakhir sebelum diangkat oleh Komisaris, kecuali Komisaris Independen;
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
• in the case that any member of the Audit Committee gains shares of the Company due to a legal event, then within a period of 6 (six) months after obtaining such shares, the
• tidak mempunyai saham Perseroan baik langsung maupun tidak langsung; • dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Perseroan
respective member of the Audit Committee shall transfer the
akibat suatu peristiwa hukum, maka dalam jangka waktu 6 (enam)
shares to another party;
bulan setelah diperolehnya saham tersebut anggota Komite Audit
• do not have any family relationship by marriage or descent both horizontally and vertically with the Commissioners, the Directors or major shareholders of the Company; and • do not possess any direct or indirect business relationship related to the Company’s business activities.
wajib mengalihkan kepada pihak lain; • tidak mempunyai hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua baik secara horizontal maupun vertikal dengan Komisaris, Direksi, atau pemegang saham utama Perseroan; dan • tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak
The activities of the Audit Committee during the year included the
langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.
following: • Discussing the Company’s business strategy, financial, and operational performance and annual budget • Reviewing affiliated transactions and financial reports prior to their publication • Discussing with the external auditor regarding the scope of their audit and reviewing the financial reports for the year 2012
Kegiatan-kegiatan Komite Audit selama tahun pelaporan mencakup: • Pembahasan strategi bisnis Perseroan, kinerja keuangan dan operasional, serta anggaran tahunan • Penelaahan terhadap transaksi terafiliasi dan laporan keuangan sebelum dipublikasikan • Pembahasan dengan auditor eksternal tentang ruang lingkup
whether have been prepared and fairly presented in conformity
pekerjaan audit serta penelaahan terhadap Laporan Keuangan
with Indonesian Financial Accounting Standards
Tahunan 2012 apakah telah disusun dan disajikan secara wajar
• Discussing with the Internal Audit Department and Risk Management Unit regarding the regular audit plan, quality assurance and audit findings.
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia • Pembahasan dengan Departemen Audit Internal dan Unit Manajemen Risiko mengenai rencana audit, quality assurance dan temuan audit.
Based on the Audit Committee Charter, the Audit Committee meeting must be conducted minimum 4 (four) times in a year and
Berdasarkan Piagam Komite Audit, rapat Komite Audit dilakukan
must be attended by majority member of Audit Committee. For
minimal 4 (empat) kali dalam setahun dan harus dihadiri oleh
the period of January 1 to December 31, 2012, Audit Committee
mayoritas anggota Komite Audit. Untuk periode 1 Januari sampai
held 13 (thirteen) meetings with 100% attendance record consist
dengan 31 Desember 2012, Komite Audit menyelenggarakan
of meeting held with external auditor 1 (one) time and meeting
sebanyak 13 (tiga belas) rapat dengan catatan kehadiran 100%
held with Board of Directors and management of Company 7
yang terdiri dari rapat dengan auditor eksternal sebanyak 1 (satu)
(seven) times and the remaining meetings are amongst audit
kali dan rapat dengan Direksi dan manajemen Perseroan sebanyak
committee members.
7(tujuh) kali serta sisanya rapat internal komite audit.
KAP Purwantono, Suherman & Surja, a member firm of Ernst
KAP Purwantono, Suherman & Surja, anggota dari Ernst & Young
& Young Global was appointed to conduct audit of Company’s
Global ditunjuk untuk melaksanakan audit atas laporan keuangan
inancial statements for the year ended December 31, 2012.
Perseroan untuk ahun yang berakhir pada 31 Desember 2012.
The Audit Committee was assured that there were no scope
Komite Audit telah memastikan bahwa tidak ada kendala atas
limitations on the work of the auditors and that all important risks
lingkup kerja auditor dan bahwa semua risiko utama telah
were addressed in the audit. The Audit Committee is satisfied
diperhitungkan dalam proses audit. Komite Audit cukup puas
with the assurance given by the External Auditors that the
dengan pernyataan yang disampaikan oleh Auditor Eksternal bahwa
financial statements have been prepared and fairly presented
laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan
in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
83
Corporate Data Data Perusahaan
84
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
85
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Board Of Commissioners Dewan Komisaris
Axton Salim
Werianty Setiawan
Franciscus Welirang
Hendra Widjaja
Hans Ryan Aditio
Franciscus Welirang President Commissioner Presiden Komisaris
Mr. Franciscus Welirang currently serves as the President Commissioner of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2012, and previously served as the Vice President Commissioner of Lonsum based on the resolution of the AGM 2010 (2010-2011). He concurrently serves as Director of PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) since 1995 and has been responsible for the Bogasari Strategic Business Group; Commissioner of PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) from 2009; Commissioner of PT Indosiar Karya Media Tbk, Chairman of the Indonesian Flour Mills Association; Vice Chairman of the National Consumer Protection Agency; Head Permanent Committee on Food Security Indonesian Chamber of Commerce and Industry; and member of the Advisory Board of the Indonesian Association of Food Technologists. He was President Commissioner of the Surabaya Stock Exchange from 2001 to October 2007. Mr. Franciscus Welirang was awarded a Higher National Diploma in Chemical Engineering from South Bank Polytechnic in London, United Kingdom.
86
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Bapak Franciscus Welirang menjabat sebagai Presiden Komisaris Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2012, dan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPST 2010 (2010-2011). Beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) sejak tahun 1995 dan bertanggung jawab memimpin Kelompok Usaha Strategis Bogasari, Komisaris PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dari tahun 2009, Komisaris PT Indosiar Karya Media Tbk, Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia, Wakil Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional, Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan Kadin Indonesia dan anggota Dewan Penasihat Asosiasi Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia. Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama Bursa Efek Surabaya dari tahun 2001 hingga bulan Oktober 2007. Bapak Franciscus Welirang meraih gelar Diploma dalam bidang Chemical Engineering dari South Bank Polytechnic di London, Inggris.
Corporate Data Data Perusahaan
Tengku Alwin Aziz
Rachmat Soebiapradja
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
Eddy Sugito
Hans Kartikahadi
During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others the 2013 Market Outlook Seminar on 1 August 2012, Business Strategy Workshop for Board Members on 7-8 September 2012, A Look Into the Future Indonesia Seminar on 2 November 2012 as well as Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012.
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain 2013 Market Outlook Seminar pada 1 Agustus 2012, Business Strategy Workshop for Board Members pada tanggal 7-8 September 2012, A Look Into the Future Indonesia Seminar pada 2 November 2012 serta Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN pada 3 Desember 2012 di Jakarta.
Mr. Franciscus Welirang is related to Mr. Axton Salim, Commissioner of the Company and has affiliation with the Company’s shareholders.
Bapak Franciscus Welirang memiliki hubungan afiliasi dengan Bapak Axton Salim yang menjabat sebagai Komisaris Perseroan, serta memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham Perseroan.
Werianty Setiawan Commissioner Komisaris
Ms. Werianty Setiawan was appointed as Commissioner of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2010. She concurrently serves as Director, Corporate Secretary and Head of Investor Relations of Indofood; Director of ICBP; Commissioner of PT Indofood Fritolay Makmur (IFL); PT Surya Rengo Containers (SRC); PT Nestlé Indofood
Ibu Werianty Setiawan menjabat sebagai Komisaris Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2010. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Direktur, Corporate Secretary, serta Head of Investor Relations Indofood, Direktur ICBP, Komisaris PT Indofood Fritolay Makmur (IFL), PT Surya Rengo Containers (SRC), PT Nestlé
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
87
The Company
The Reports
Citarasa Indonesia (NICI) and PT Indolakto. She began her career in 1983 as a management trainee with the Chase Manhattan Bank N.A. Jakarta; her last position with the bank was VP Treasury Marketing. Subsequently she joined Nawa Panduta Group as the Group Treasury Manager and Finance Director of SCTV, and at Bank Universal as Treasury Manager. Prior to joining Indofood, she served as Managing Directors in various securities companies including PT Natura Pacific Sekuritas, PT Danpac Sekuritas and PT Victoria Kapitalindo International Sekuritas (VCAP), as well as Commissioner of PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. Ms. Werianty Setiawan was awarded a Bachelor of Science in Accounting from San Francisco State University, California, USA.
Indofood Citarasa Indonesia (NICI), dan PT Indolakto. Beliau memulai karirnya pada tahun 1983 sebagai management trainee di Chase Manhattan Bank N.A. Jakarta dengan posisi terakhirnya sebagai VP Treasury Marketing. Kemudian Beliau bergabung dengan Nawa Panduta Group sebagai Group Treasury Manager dan Finance Director SCTV, serta Bank Universal sebagai Treasury Manager. Sebelum bergabung dengan Indofood, Beliau pernah menjabat sebagai Managing Director di berbagai perusahan sekuritas termasuk PT Natura Pacific Sekuritas, PT Danpac Sekuritas dan PT Victoria Kapitalindo International Sekuritas (VCAP), serta Komisaris PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. Ibu Werianty Setiawan meraih gelar Bachelor of Science in Accounting dari San Francisco State University, California, AS.
Perseroan
During 2012, she participated in training programs, workshops and seminars, among others the 2013 Market Outlook Seminar on 1 August 2012, Business Strategy Workshop for Board Members on 7-8 September 2012, A Look into the Future Indonesia Seminar on 2 November 2012, as well as the Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012. Ms. Werianty Setiawan has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors of the Company, but she has affiliation with the Company’s shareholders.
Laporan
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain 2013 Market Outlook Seminar pada 1 Agustus 2012, Business Strategy Workshop for Board Members pada 7-8 September 2012, A Look into the Future Indonesia Seminar pada 2 November 2012 dan Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN pada 3 Desember 2012. Ibu Werianty Setiawan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris atau Direksi lainnya, namun memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham Perseroan.
Hendra Widjaja Commissioner Komisaris
Mr. Hendra Widjaja was appointed as Commissioner of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2009 and was re-elected as Commissioner of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2010 and concurrently serves as Director at ICBP, Director & Chief Financial Officer (CFO) at PT Indolakto since 2009 and serves as the Deputy Division Head – Controller at Indofood since 2002. He started his career as a National Administration Manager at PT Intiboga Sejahtera (1991 – 2000); and he was appointed as the Director & CFO at PT Indomarco Adi Prima (2000 – 2002). Mr. Hendra Widjaja was awarded Management and Finance degree from Atmajaya University, Jakarta.
Bapak Hendra Widjaja diangkat sebagai Komisaris Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2009 dan diangkat kembali menjadi Komisaris Lonsum berdasarkan RUPST tahun 2010 dan saat ini Beliau juga menjabat sebagai Direktur ICBP, Direktur & Chief Financial Officer (CFO) di PT Indolakto sejak tahun 2009 dan menjabat sebagai Deputy Division Head – Controller di Indofood sejak tahun 2002. Perjalanan karirnya dimulai sebagai National Administration Manager di PT Intiboga Sejahtera (1991 – 2000); kemudian sebagai Direktur & CFO di PT Indomarco Adi Prima (2000 – 2002). Bapak Hendra Widjaja menamatkan pendidikan pada jurusan Manajemen dan Keuangan di Universitas Atmajaya, Jakarta.
During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others the Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012.
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN pada 3 Desember 2012.
Mr. Hendra Widjaja has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors of the Company, but he has affiliation with the Company’s shareholders.
Bapak Hendra Widjaja tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris atau Direksi lainnya, namun memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham Perseroan.
88
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data Data Perusahaan
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
Axton Salim Commissioner Komisaris
Mr. Axton Salim was appointed as Commissioner of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2009 and was re-elected as Commissioner of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2010. He concurrently serves as Director of Indofood since 2009; Director of ICBP since 2009 and heads the Dairy Division; Commissioner of NICI from April 2010; Non-Executive Director of Indofood Agri Resources Ltd. (IndoAgri) since 2007; Commissioner of PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) since 2007; as well as Director of PT Indolakto since 2009 and Pacsari Pte. Ltd. since 2007. He began his career with Credit Suisse Singapore in the Investment Banking division. He joined Indofood in 2004 as Marketing Manager of IFL and was subsequently promoted to an executive position as the Assistant to the CEO. He was awarded a Bachelor of Science in Business Administration from the University of Colorado.
Bapak Axton Salim menjabat sebagai Komisaris Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2009 dan diangkat kembali menjadi Komisaris Lonsum berdasarkan RUPST tahun 2010. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur Indofood sejak tahun 2009, Direktur ICBP sejak tahun 2009 dan mengepalai Divisi Dairy, Komisaris NICI dari bulan April 2010, Non-Executive Director Indofood Agri Resources Ltd. (IndoAgri) sejak tahun 2007, Komisaris PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) sejak tahun 2007, serta Direktur PT Indolakto sejak tahun 2009 dan Pacsari Pte. Ltd. sejak tahun 2007. Beliau memulai karirnya di Credit Suisse Singapore, Divisi Investment Banking. Beliau bergabung di Indofood pada tahun 2004 sebagai Marketing Manager IFL dan kemudian dipromosikan menjadi Asisten CEO Indofood. Bapak Axton Salim meraih gelar Bachelor of Science in Business Administration dari University of Colorado.
During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others the 2013 Market Outlook Seminar on 1 August 2012, the Business Strategy Workshop for Board Members on 7-8 September 2012, A Look into the Future Indonesia Seminar on 2 November 2012 and the Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012.
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain 2013 Market Outlook Seminar pada 1 Agustus 2012, Business Strategy Workshop pada 7-8 September 2012, A Look into the Future Indonesia Seminar pada 2 November 2012 dan Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN pada 3 Desember 2012.
Mr. Axton Salim is related to Mr. Franciscus Welirang, President Commissioner of the Company and he is affiliated to the Company’s shareholders.
Bapak Axton Salim memiliki hubungan afiliasi dengan Bapak Franciscus Welirang yang menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan serta memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan.
Hans Ryan Aditio Commissioner Komisaris
Mr. Hans Ryan Aditio was appointed as Commissioner of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2010. Currently he is also Director of PT Laju Perdana Indah and PT Inti Abadi Kemasindo and concurrently serves as Senior Vice President Commercial of Bogasari Division at Indofood. Previously, he worked at PT Binatara Grafikomindo and PT Bank Windu Kencana. He holds a Bachelor degree in Economics from University of Tarumanagara while his Master of Business Administration was from Prasetya Mulya Business School.
Bapak Hans Ryan Aditio menjabat sebagai Komisaris Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2010. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur di PT Laju Perdana Indah dan PT Inti Abadi Kemasindo, sekaligus menjabat sebagai Senior Vice President Commercial Divisi Bogasari di Indofood. Beliau sebelumnya bekerja pada PT Binatara Grafikomindo dan PT Bank Windu Kencana. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Tarumanagara sementara gelar Master of Business Administration diraihnya dari Prasetya Mulya Business School.
Mr. Hans Ryan Aditio is related to Mr. Eddy Hariyanto, Vice President Director II of the Company and he is affiliated to the Company’s shareholders.
Bapak Hans Ryan Aditio memiliki hubungan afiliasi dengan Bapak Eddy Hariyanto yang menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur II Perseroan serta memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
89
The Company Perseroan
The Reports Laporan
Rachmat Soebiapradja Independent Commissioner Komisaris Independen
Mr. Rachmat Soebiapradja was appointed as a Commissioner of Lonsum and Commissioner of PT REA Kaltim since 1993 and was re-elected as Independent Commissioner of Lonsum based on the resolution of the EGM in 2007 and AGM in 2010. He is also a Visiting Lecturer and Former Dean of the Faculty of Agriculture, Universitas Mercu Buana. He previously served as President Commissioner of PT Perkebunan XIII (1994-2002), President Commissioner of PT Socfindo (1987-1993) and President Commissioner of PTP XII, Bandung, West Java (1982-1988). He holds a Master of Science degree and a Ph.D. from Oklahoma State University.
Bapak Rachmat Soebiapradja menjabat sebagai Komisaris Lonsum dan Komisaris PT REA Kaltim sejak 1993 dan diangkat kembali menjadi Komisaris Independen Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPSLB tahun 2007 dan RUPST tahun 2010. Beliau juga adalah dosen tidak tetap dan mantan Dekan Fakutas Pertanian Universitas Mercu Buana. Sebelumnya Beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Perkebunan XIII (1994-2002), Presiden Komisaris PT Socfindo (1987-1993) dan Presiden Komisaris PTP XII, Bandung, Jawa Barat (1982-1988). Beliau memperoleh gelar Master of Science dan Ph.D. dari Oklahoma State University.
Mr. Rachmat Soebiapradja has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors and shareholders of the Company.
Bapak Rachmat Soebiapradja tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris atau Direksi lainnya dan pemegang saham Perseroan.
Tengku Alwin Aziz Independent Commissioner Komisaris Independen
Mr. Tengku Alwin Aziz was appointed as a Commissioner of Lonsum based on the resolution of the EGM in 2000 (2000-2007) and was re-elected as Independent Commissioner of Lonsum based on the resolution of the EGM in 2007 and AGM in 2010, and concurrently serves as Vice Chairman and Non-Executive Director at Kencana Agri Ltd. based in Singapore since 2008. He has previously served as President Director of Bank Umum Nasional (1998-1999), President Commissioner of Staco Graha, Staco Mitra Sedaya, Staco Jasa Pratama, Salindo Perdana Finance (1993-1998), and as a Director of Bank Dagang Negara (1992-1997). He holds a degree in Economics majoring in Accountancy from Universitas Sumatera Utara, Medan.
Bapak Tengku Alwin Aziz menjabat sebagai Komisaris Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPSLB tahun 2000 (2000-2007) dan diangkat kembali menjadi Komisaris Independen Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPSLB tahun 2007 dan RUPST tahun 2010, dan saat ini Beliau juga menjabat sebagai Wakil Komisaris dan Non-Executive Director di Kencana Agri Ltd. yang berkedudukan di Singapura sejak tahun 2008. Beliau sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Bank Umum Nasional (1998-1999), Presiden Komisaris Staco Graha, Staco Mitra Sedaya, Staco Jasa Pratama, Salindo Perdana Finance (1993-1998) dan Direktur Bank Dagang Negara (1992-1997). Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Universitas Sumatera Utara, Medan.
During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012.
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN tanggal 3 Desember 2012.
Mr. Tengku Alwin Aziz has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors and shareholders of the Company.
Bapak Tengku Alwin Aziz tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris atau Direksi lainnya dan pemegang saham Perseroan.
90
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data Data Perusahaan
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
Hans Kartikahadi Independent Commissioner Komisaris Independen
Mr. Hans Kartikahadi was appointed as Independent Commissioner of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2010. He has over 40 years experience as public accountant, management and tax consultant. He is a Certified Public Accountant and Tax Consultant Brevet C (Advance). He started his career as Partner at Sie (Siddharta) & Co. from 1966-1973. He was also the Founding/ Managing Partner of Hans Kartikahadi & Co. a correspondent firm of Deloitte Haskin & Sells from 1973-1990, Founding Partner of HTM (Hans Tuanakotta & Mustofa), which was the member firm of Deloitte Touche Tohmatsu as Chairman/CEO from 1990-2001, and continued as Chairman until 2004. Since 2004 until now, he is also the Founder/ Senior Advisor of DELOITTE (Deloitte Touche Tohmatsu), member firm in Indonesia. Mr. Hans Kartikahadi is a Senior Lecturer Faculty of Economy, University of Indonesia (FEUI). He holds Bachelor in Economics, Majoring in Accountancy, University of Indonesia. During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012. Mr. Hans Kartikahadi has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors and shareholders of the Company.
Bapak Hans Kartikahadi menjabat sebagai Komisaris Independen Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2010. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun sebagai akuntan publik, konsultan pajak dan konsultan manajemen. Beliau merupakan Akuntan dan Konsultan Pajak Brevet C (Advance) terdaftar. Beliau mengawali kariernya sebagai Partner pada Sie (Siddharta) & Co. pada tahun 19661973. Beliau adalah Founding/Managing Partner Hans Kartikahadi & Co. yang merupakan correspondent firm of Deloitte Haskins & Sells pada tahun 1973 -1990, Founding Partner HTM (Hans Tuanakotta & Mustofa), yang merupakan anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu sebagai Chairman/CEO pada tahun 1990-2001 selanjutnya menjadi Chairman sampai tahun 2004. Sejak tahun 2004 sampai sekarang, Beliau merupakan Founder/Senior Advisor DELOITTE (Deloitte Touche Tohmatsu), member firm di Indonesia. Bapak Hans Kartikahadi adalah Dosen Senior Fakultas Ekonomi dari Universitas Indonesia (FEUI). Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN tanggal 3 Desember 2012. Bapak Hans Kartikahadi tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris atau Direksi lainnya dan pemegang saham Perseroan.
Eddy Sugito Independent Commissioner Komisaris Independen
Mr. Eddy Sugito was appointed as Independent Commissioner of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2012. He started his career with Arthur Andersen & Co as Senior Auditor during 19891991 and began his career in capital market in 1994 as Operations Manager of PT ABN Amro Asia Securities (d/h HG Asia) and Associate Director - Head of Operations of PT Bahana Securities in 1997. Mr. Eddy Sugito was a Director of PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) from 1998 to 2000, Director of PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) up to 2005, before joined with PT Bursa Efek Indonesia as Director of Listing for a term up to June 27, 2012. He was awarded Bachelor of Accountancy degree from Trisakti University, Jakarta. During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012. Mr. Eddy Sugito has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors and shareholders of the Company.
Bapak Eddy Sugito diangkat sebagai Komisaris Independen Lonsum pada berdasarkan hasil keputusan RUPST tahun 2012. Beliau memulai karirnya sebagai Senior Auditor di Arthur Andersen & Co pada tahun 1989-1991 dan mengawali karirnya di pasar modal pada tahun 1994 sebagai Operations Manager di PT ABN Amro Asia Securities (d/h HG Asia) dan pada tahun 1997 sebagai Associate Director - Head of Operations di PT Bahana Securities. Dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2000, Bapak Eddy Sugito menjabat sebagai Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan selanjutnya sampai dengan tahun 2005, Beliau menjabat sebagai Direktur PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), sebelum akhirnya bergabung dengan PT Bursa Efek Indonesia sebagai Direktur Penilaian Perusahaan (dahulu disebut Direktur Pencatatan) untuk masa jabatan sampai dengan tanggal 27 Juni 2012. Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Trisakti, Jakarta. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN tanggal 3 Desember 2012. Bapak Eddy Sugito tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris atau Direksi lainnya dan pemegang saham Perseroan.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
91
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Board Of Directors Direksi
Eddy Hariyanto
Sonny Lianto
Benny Tjoeng
Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
Benny Tjoeng President Director Presiden Direktur
Mr. Benny Tjoeng was appointed as the President Director of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2009 and was re-elected as President Director of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2010. He started his career with SGV Prasetio Utomo Co as a Senior Auditor during 1984-1989 prior to joining PT United Tractors Tbk as the Head of Accounting Department in 1990 and Head of Accounting & Budgeting Division of PT Astra International Tbk in 1993. He subsequently became Director of PT Astra Grafia Tbk in 1996, Director of PT Astro Agro Lestari Tbk and held various Commissioner positions in several subsidiaries of PT Astra Agro Lestari Tbk. He was later appointed as Vice President Director at that company from 2000 to 2006. His last position before joining Lonsum was President Director at PT Astra Sedaya Finance from 2006 to 2008. Mr. Benny Tjoeng holds a Diploma Degree in Accountancy from Jayabaya Accounting Academy and a Bachelor Degree from the University of Indonesia, majoring in Financial Management.
92
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Bapak Benny Tjoeng menjabat sebagai Presiden Direktur Lonsum berdasarkan berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2009 dan diangkat kembali menjadi Presiden Direktur Lonsum berdasarkan RUPST tahun 2010. Karir Beliau berawal sebagai Senior Auditor di SGV Prasetio Utomo Co selama tahun 1984-1989, untuk selanjutnya bergabung dengan PT United Tractors Tbk di tahun 1990 sebagai Kepala Departemen Akuntansi dan menjabat sebagai Kepala Divisi Akuntansi dan Anggaran di PT Astra International Tbk pada tahun 1993. Selanjutnya Beliau menjabat sebagai Direktur di PT Astra Grafia Tbk pada tahun 1996, menjadi Direktur di PT Astra Agro Lestari Tbk dan memangku berbagai jabatan Komisaris di beberapa anak perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk. Beliau kemudian diangkat menjadi Wakil Presiden Direktur di PT Astra Agro Lestari Tbk dari tahun 2000 sampai tahun 2006. Sebelum bergabung dengan Lonsum, jabatan terakhir Beliau adalah Presiden Direktur di PT Astra Sedaya Finance selama tahun 2006-2008. Bapak Benny Tjoeng lulus Sarjana Muda Akuntansi di Akademi Akuntansi Jayabaya dan meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Keuangan di Universitas Indonesia.
Corporate Data Data Perusahaan
Joefly Joesoef Bahroeny
Mark Julian Wakeford
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
Moleonoto (Paulus Moleonoto)
Gunadi
During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012.
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN tanggal 3 Desember 2012.
Mr. Benny Tjoeng has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors and shareholders of the
Bapak Benny Tjoeng tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris atau Direksi lainnya dan pemegang saham Perseroan.
Company.
Sonny Lianto Vice President Director I Wakil Presiden Direktur I
Mr. Sonny Lianto was appointed as Vice President Director I of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2012, and previously served as Director based on the resolution of the AGM in 2009 and was re-elected as Director of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2010. He concurrently serves as Executive Director of IndoAgri since 2012. He started his career as a Senior Auditor at Prasetio Utomo & Co, a member firm of Arthur Andersen & Co
Bapak Sonny Lianto diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur I Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2012, dan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPST di tahun 2009 dan diangkat kembali menjadi Direktur Lonsum berdasarkan RUPST tahun 2010. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Executive Director IndoAgri dari tahun 2012. Beliau mengawali karir sebagai Senior Auditor di Prasetio Utomo & Co, anggota perusahaan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
93
The Company
The Reports
Perseroan
(currently Ernst & Young) in 1994-1997. He then joined PT Mulia Industrindo Tbk in 1997 as Chief System & Procedures and PT Admadjaja Korpora, which is a holding company of Danamon Group, from 1997 to 1999 as Junior Assistant Vice President – Finance & Accounting. He then joined Indofood – Corporate Controller Division as Management Accounting Manager from 1999 to 2006, then as General Manager from 2006 to 2012. Mr. Sonny Lianto graduated from Trisakti University majoring in Accounting and holds a Post-Graduate Diploma in Strategic Marketing from Warren Keegan & Associates Inc. During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012. Mr. Sonny Lianto has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors of the Company, but he has affiliation with the Company’s shareholders.
Laporan
Arthur Andersen & Co (saat ini Ernst & Young) selama periode 19941997. Setelah itu Beliau bergabung di PT Mulia Industrindo Tbk pada tahun 1997 sebagai Chief System & Procedures dan PT Admadjaja Korpora yang merupakan holding company Danamon Group, dari 1997 sampai 1999 sebagai Junior Assistant Vice President – Finance & Accounting. Selanjutnya Beliau bergabung dengan Indofood pada Corporate Controller Division sebagai Management Accounting Manager pada tahun 1999 sampai tahun 2006, selanjutnya sebagai General Manager sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2012. Bapak Sonny Lianto meraih gelar sarjana Akuntansi dari Universitas Trisakti dan memegang Post-Graduate Diploma in Strategic Marketing dari Warren Keegan & Associates Inc. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN tanggal 3 Desember 2012. Bapak Sonny Lianto tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris atau Direksi lainnya, namun memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham Perseroan.
Eddy Hariyanto Vice President Director II Wakil Presiden Direktur II
Mr. Eddy Hariyanto was appointed as Vice President Director II of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2012, and previously served as Director based on the resolution of the AGM in 2010. He concurrently serves as Advisor & Manufacturing Manager of Packaging Division of ICBP since 2007. He was educated at Universitas Kristen Indonesia in major of Civil Engineering and began his career as a Representative Officer in PT Pakarti Sampurno (19831985) and subsequently served as Manager of Operations at CV Multi Connection until 1989. In 1989, he joined PT Arfak Indra & PT Wenang Sakti engaged in Forest Concessions and served as Director of Operations & Production from 1996 to 2003. Mr. Eddy Hariyanto is related to Mr. Hans Ryan Aditio, Commissioner of the Company and is affiliated to the Company’s shareholders.
Bapak Eddy Hariyanto diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur II Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPST tahun 2012, dan sebelumnya menjabat sebagai Direktur berdasarkan hasil keputusan RUPST tahun 2010. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Advisor & Manufacturing Manager di Divisi Packaging ICBP sejak 2007. Beliau menempuh pendidikan Teknik Sipil di Universitas Kristen Indonesia dan mengawali karirnya sebagai Representative Officer di PT Pakarti Sampurno (1983-1985) dan selanjutnya menjabat sebagai Manajer Operasional di CV Multi Connection sampai tahun 1989. Pada tahun 1989, Beliau bergabung di PT Arfak Indra & PT Wenang Sakti yang bergerak di bidang Konsesi Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dan menjabat sebagai Direktur Operasional & Produksi dari tahun 1996 sampai 2003. Bapak Eddy Hariyanto memiliki hubungan afiliasi dengan Bapak Hans Ryan Aditio yang menjabat sebagai Komisaris Perseroan serta memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan.
Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) Director Direktur
Mr. Thomas Tjhie has been a Director of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2010, and previously served as Director based on the resolution of the EGM in 2007 and Vice President Director in 2009. Mr. Thomas Tjhie has also been Director of ICBP from 2009, President Director of PT Indofood Asahi Sukses Beverage and Vice President Director of PT Asahi Indofood Beverage Makmur
94
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Bapak Thomas Tjhie menjabat menjadi Direktur Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2010, dan sebelumnya menjabat sebagai Direktur berdasarkan hasil keputusan RUPSLB pada tahun 2007 dan Wakil Presiden Direktur berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2009. Bapak Thomas Tjhie menjabat sebagai Direktur ICBP dari tahun 2009, Direktur Utama PT Indofood Asahi Sukses Beverage
Corporate Data Data Perusahaan
from 2012, President Commissioner of IFL from 2009, Non-Executive Director of IndoAgri from 2006, a Vice President Commissioner of PT Indolakto from 2009 and President Commissioner of SIMP from 2009. He previously served as a Director of PT Indomiwon Citra Inti and as Senior Executive of PT Kitadin Coal Mining. Mr. Thomas Tjhie was awarded a Bachelor’s Degree in Accounting from the Perbanas Banking Institute. During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others the 2013 Market Outlook Seminar on 1 August 2012, Business Strategy Workshop for Board Members on 7-8 September 2012, A Look into the Future Indonesia Seminar on 2 November 2012, as well as the Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012. Mr. Thomas Tjhie has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors of the Company, but he has affiliation with the Company’s shareholders.
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
dan Wakil Direktur Utama PT Asahi Indofood Beverage Makmur dari tahun 2012, Komisaris Utama IFL dari tahun 2009, Non-Executive Director IndoAgri dari tahun 2006, Wakil Komisaris Utama PT Indolakto dari tahun 2009 dan Komisaris Utama SIMP dari tahun 2009. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur PT Indomiwon Citra Inti dan Senior Executive PT Kitadin Coal Mining. Bapak Thomas Tjhie meraih gelar Sarjana dalam bidang Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Jakarta. Selama tahun 2012, Beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain 2013 Market Outlook Seminar pada 1 Agustus 2012, Business Strategy Workshop for Board Members pada 7-8 September 2012, A Look into the Future Indonesia Seminar pada 2 November 2012 dan Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN tanggal 3 Desember 2012. Bapak Thomas Tjhie tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris atau Direksi lainnya, namun memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham Perseroan.
Moleonoto (Paulus Moleonoto) Director Direktur
Mr. Paulus Moleonoto was appointed as Director of Lonsum based on the resolution of the EGM in 2007 and was re-elected as Director of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2010. Mr. Paulus Moleonoto is currently a Commissioner of ICBP; Executive Director, Head of Finance & Corporate Services of IndoAgri and Vice President Director of SIMP. He started his career in 1984 with Drs Hans Kartikahadi & Co., a public accounting firm in Jakarta.
Bapak Paulus Moleonoto menjabat sebagai Direktur Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPSLB pada tahun 2007 dan diangkat kembali menjadi Direktur Lonsum berdasarkan RUPST tahun 2010. Saat ini Beliau menjabat sebagai Komisaris ICBP, Executive Director, Head of Finance & Corporate Services IndoAgri dan Wakil Direktur Utama SIMP. Beliau memulai karirnya pada tahun 1984 di sebuah perusahaan akuntan publik Drs. Hans Kartikahadi & Rekan di Jakarta.
Before joining the Plantation Division of the Indofood Group as Chief Financial Officer in 2001, he had various management positions in the Salim Plantations Group since 1990. He was awarded a Bachelor of Accountancy degree from the University of Tarumanegara, a Bachelor’s degree in Management from the University of Indonesia and a Master of Science degree in Administration & Business Policy from the University of Indonesia. Mr. Paulus Moleonoto is a registered accountant in Indonesia.
Sebelum bergabung dengan Divisi Perkebunan dari Grup Indofood sebagai Chief Financial Officer pada tahun 2001, Beliau menjabat berbagai posisi manajemen di Salim Plantations Group sejak tahun 1990. Beliau meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Tarumanegara, meraih gelar Sarjana di bidang Manajemen dari Universitas Indonesia dan meraih gelar Magister Sains bidang Kebijakan Bisnis dan Administrasi dari Universitas Indonesia. Bapak Paulus Moleonoto juga merupakan akuntan terdaftar di Indonesia.
During 2012, he participated in a number of training programs, workshops and seminars, among others the Business Strategy Workshop for Board Members on 7-8 September 2012 and the Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012. Mr. Paulus Moleonoto has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors of the Company, but he has affiliation with the Company’s shareholders.
Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain Business Strategy Workshop for Board Members pada tanggal 7-8 September 2012 dan Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN pada tanggal 3 Desember 2012. Bapak Paulus Moleonoto tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris atau Direksi lainnya, namun memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham Perseroan.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
95
The Company Perseroan
The Reports Laporan
Mark Julian Wakeford Director Direktur
Mr. Mark Julian Wakeford was appointed as Director of Lonsum based on the resolution of the EGM in 2007 and was re-elected as Director of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2010. He is currently also CEO and Executive Director of IndoAgri. Prior to his appointment as Executive Director and CEO of IndoAgri in 2007, he had been an Advisor to the Group since January 2007. He is currently the President Director of SIMP. He started his career with Kingston Smith & Co, a firm of Chartered Accountants in London, England, and has been in the plantation industry since 1993, working with plantation companies in Indonesia, Papua New Guinea and Thailand. Mr. Mark Wakeford began his plantation career as Finance Director of Lonsum in 1993 before moving to Pacific Rim Plantations Limited (“PRPOL”) as CFO (1995-1999), based in Papua New Guinea. In 1999 he became CEO and Executive Director of PRPOL. When the company was sold to Cargill in 2005, he spent one year with Cargill prior to joining IndoAgri in January 2007. Mr. Mark Wakeford trained and qualified as a Chartered Accountant in London, England and attended the Senior Executive Program at the London Business School. During 2012, he participated in a number of training programs, workshops and seminars, among others the Palm & Lauric Oils Conference & Exhibition on 5 March 2012 in Kuala Lumpur, Malaysia. Mr. Mark Julian Wakeford has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors of the Company, but he has affiliation with the Company’s shareholders.
Bapak Mark Julian Wakeford menjabat sebagai Direktur Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPSLB pada tahun 2007 dan diangkat kembali menjadi Direktur Lonsum berdasarkan RUPST tahun 2010. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai CEO dan Executive Director di IndoAgri. Sebelum menjabat sebagai Executive Director dan CEO IndoAgri pada tahun 2007, Beliau pernah menjabat sebagai Advisor Grup tersebut sejak Januari 2007. Saat ini Beliau adalah Direktur Utama SIMP. Beliau memulai karirnya di Kingston Smith & Co, sebuah firma akuntan di London, Inggris dan sudah berkecimpung di industri perkebunan sejak 1993, bekerja di perusahaan perkebunan di Indonesia, Papua New Guinea dan Thailand. Bapak Mark Wakeford memulai karir perkebunannya sebagai Direktur Keuangan di Lonsum pada tahun 1993 sebelum bergabung dengan ke Pacific Rim Plantations Limited (PRPOL) sebagai CFO (1995-1999), berpusat di Papua New Guinea. Pada tahun 1999, Beliau menjabat sebagai CEO dan Executive Director PRPOL. Pada saat PRPOL dijual ke Cargill pada tahun 2005, Beliau masih bergabung dengan Cargill selama satu tahun, sebelum bergabung dengan IndoAgri pada Januari 2007. Bapak Mark Wakeford memiliki keahlian dan kualifikasi selaku Chartered Accountant di London, Inggris dan mengikuti Senior Executive Program di London Business School. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain Palm & Lauric Oils Conference & Exhibition pada tanggal 5 Maret 2012 di Kuala Lumpur, Malaysia. Bapak Mark Julian Wakeford tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris atau Direksi lainnya, namun memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham Perseroan.
Gunadi Director Direktur
Mr. Gunadi was appointed as Director of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2012. He previously served as Vice President Director of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2010, Commissioner of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2009 and Executive Director of IndoAgri in 2007-2012. Concurrently, he is also Director and Chief Operating Officer of SIMP since 2004. He started his career with Drs Hans Kartikahadi & Co, a public accounting firm in Jakarta, as Assistant Accountant (1977-1979). He then joined PT Besuki Indah Electric Industry (Luxor) as Finance Manager (1979-1980), PT Lippo Mulia as Finance and Administration Manager (1980-1981), PT Broco as Group Finance Director (1981-1991) and Salim Plantation Group as Senior Vice President of Finance (1991-2002). He was awarded Bachelor of Accountancy degree from the University of Indonesia.
96
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Bapak Gunadi menjabat sebagai Direktur Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2012 dan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2010, serta Komisaris Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2009 dan Executive Director di IndoAgri pada tahun 2007-2012. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Direktur dan Chief Operating Officer di SIMP sejak tahun 2004. Beliau memulai karirnya di Drs Hans Kartikahadi & Co, sebuah perusahaan akuntan publik di Jakarta sebagai Assistant Accountant (1977-1979). Kemudian Beliau bergabung dengan PT Besuki Indah Electric Industry (Luxor) sebagai Finance Manager (1979-1980), PT Lippo Mulia sebagai Finance and Administration Manager (1980-1981), PT Broco sebagai Group Finance Director (1981-1991) dan Salim Plantation Group sebagai Senior Vice President of Finance (1991-2002). Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia.
Corporate Data Data Perusahaan
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 Desember 2012.
Selama tahun 2012, Beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN tanggal 3 Desember 2012.
Mr. Gunadi has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors of the Company, but he has affiliation with the Company’s shareholders.
Bapak Gunadi tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris atau Direksi lainnya, namun memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham Perseroan.
Joefly Joesoef Bahroeny Director Direktur
Mr. Joefly Joesoef Bahroeny was appointed as Director of Lonsum based on the resolution of the EGM in 2007 and was re-elected as Director of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2010, previously served as a Commissioner of Lonsum based on the resolution of the EGM in 2004. He is also the Chairman of Indonesian Palm Oil Association (GAPKI) since 2009. He concurrently serves as a Director of PT Bahruny (Rubber Plantation); Director of PT Sisirau (Palm Oil Plantation & Mill), President Director of PT Joefly J. Bahroeny (Contractor), President Director of PT Bahrun and Sons (Rubber Plantation), President Director of PT Mitra Keramika Cemerlang (Distributor Urea, Export Urea), Commissioner of Minamas Plantation Group and Commissioner of PT Abhimata Mediatama. He has graduated from the University of New South Wales, Sydney, and has a Magister Management in Agrobusiness from the University of North Sumatera, Medan.
Bapak Joefly Joesoef Bahroeny menjabat sebagai Direktur Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPSLB pada tahun 2007 dan diangkat kembali menjadi Direktur Lonsum berdasarkan RUPST tahun 2010, sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPSLB pada tahun 2004. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Ketua Umum GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) sejak tahun 2009. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Bahruny (Perkebunan Karet), Direktur PT Sisirau (Palm Oil Plantation & Mill), Presiden Direktur PT Joefly J. Bahroeny (Kontraktor), Presiden Direktur PT Bahrun and Sons (Perkebunan Karet), Presiden Direktur PT Mitra Keramika Cemerlang (Distributor Urea, Ekspor Urea), Komisaris Minamas Plantation Group dan Komisaris PT Abhimata Mediatama. Beliau adalah lulusan Universitas New South Wales, Sydney, dan meraih gelar Magister Management in Agrobusiness dari Universitas Sumatera Utara, Medan.
During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012.
Selama tahun 2012, Beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN tanggal 3 Desember 2012.
Mr. Joefly Joesoef Bahroeny has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors and shareholders of the Company.
Bapak Joefly Joesoef Bahroeny tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris atau Direksi lainnya dan pemegang saham Perseroan.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
97
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Location Map Peta Lokasi
North Sumatra Sumatera Utara East Kalimantan Kalimantan Timur
South Sumatra Sumatera Selatan
West Java Jawa Barat
98
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
East Java Jawa Timur
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
Oil Palm Estate Kebun Sawit
Tea Estate Kebun Teh
Palm Oil Mill Pabrik Kelapa Sawit
Cocoa Factory Pabrik Kakao
Sheet Rubber Factory Pabrik Karet Lembaran
Rubber Estate Kebun Karet
Cocoa Estate Kebun Kakao
Tea Factory Pabrik Teh
Seed Germinating Unit Unit Pembenihan Bibit
Crumb Rubber Factory Pabrik Karet Remahan
North Sulawesi Sulawesi Utara
South Sulawesi Sulawesi Selatan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
99
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Nucleus Estate Location Lokasi Perkebunan Inti
Estate Name Nama Perkebunan
No.
District Kabupaten
Province Propinsi
Description Keterangan
1
Dolok
Batubara
North Sumatra
Oil Palm Estate
2
Gunung Malayu
Asahan
North Sumatra
Oil Palm Estate
3
Rambong Sialang
Serdang Bedagai
North Sumatra
Oil Palm Estate
4
Sibulan
Serdang Bedagai
North Sumatra
Oil Palm & Rubber Estate
5
Bah Bulian
Simalungun
North Sumatra
Oil Palm Estate
6
Bah Lias
Simalungun
North Sumatra
Oil Palm & Cocoa Estate
7
Sei Rumbiya
Labuhan Batu Selatan
North Sumatra
Oil Palm & Rubber Estate
8
Begerpang
Deli Serdang
North Sumatra
Oil Palm Estate
9
Sei Merah
Deli Serdang
North Sumatra
Oil Palm Estate
10
Bungara
Langkat
North Sumatra
Oil Palm Estate
11
Turangie
Langkat
North Sumatra
Oil Palm Estate
12
Pulo Rambong
Langkat
North Sumatra
Oil Palm Estate
13
Bukit Hijau
Musi Rawas
South Sumatra
Oil Palm Estate
14
Belani Elok
Musi Rawas
South Sumatra
Oil Palm Estate
15
Batu Cemerlang
Musi Rawas
South Sumatra
Oil Palm Estate
16
Ketapat Bening
Musi Rawas
South Sumatra
Oil Palm Estate
17
Sei Kepayang
Musi Rawas
South Sumatra
Oil Palm Estate
18
Gunung Bais
Musi Rawas
South Sumatra
Oil Palm Estate
19
Riam Indah
Musi Rawas
South Sumatra
Oil Palm Estate
20
Sei Lakitan
Musi Rawas
South Sumatra
Oil Palm Estate
21
Sei Gemang
Musi Rawas
South Sumatra
Oil Palm Estate
22
Terawas Indah
Musi Rawas
South Sumatra
Oil Palm Estate
23
Tulung Gelam
Ogan Komering Ilir
South Sumatra
Rubber Estate
24
Kubu Pakaran
Ogan Komering Ilir
South Sumatra
Rubber Estate
25
Bebah Permata
Ogan Komering Ilir
South Sumatra
Rubber Estate
26
Tirta Agung
Musi Banyuasin
South Sumatra
Oil Palm Estate
27
Budi Tirta
Musi Banyuasin
South Sumatra
Oil Palm Estate
28
Suka Damai
Musi Banyuasin
South Sumatra
Oil Palm Estate
29
Sei Punjung
Musi Banyuasin
South Sumatra
Oil Palm Estate
30
Suka Bangun
Musi Banyuasin
South Sumatra
Oil Palm Estate
31
Bangun Harjo
Musi Banyuasin
South Sumatra
Oil Palm Estate
32
Arta Kencana
Lahat
South Sumatra
Oil Palm Estate
33
Kencana Sari
Lahat
South Sumatra
Oil Palm Estate
34
Kertasarie
Bandung
West Java
Tea Estate
35
Treblasala
Banyuwangi
East Java
Cocoa Estate
36
Isuy Makmur
Kutai Barat
East Kalimantan
Oil Palm Estate
37
Pahu Makmur
Kutai Barat
East Kalimantan
Oil Palm Estate
38
Kedang Makmur
Kutai Barat
East Kalimantan
Oil Palm Estate
39
Balombissie
Bulukumba
South Sulawesi
Rubber Estate
40
Palang Isang
Bulukumba
South Sulawesi
Rubber Estate
41
Pungkol
Minahasa
North Sulawesi
Cocoa Estate
100
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
Factory Location Lokasi Pabrik
No.
Factory Name Nama Pabrik
Capacity Kapasitas
District Kabupaten
Province Propinsi
Description Keterangan
1
Turangie
45 tons/hour
Langkat
North Sumatra
Palm Oil Mill
2
Begerpang
50 tons/hour
Deli Serdang
North Sumatra
Palm Oil Mill
3
Dolok
45 tons/hour
Batu Bara
North Sumatra
Palm Oil Mill
4
Gunung Malayu
30 tons/hour
Asahan
North Sumatra
Palm Oil Mill
5
Belani Elok
60 tons/hour
Musi Rawas
South Sumatra
Palm Oil Mill
6
Sei Lakitan
60 tons/hour
Musi Rawas
South Sumatra
Palm Oil Mill
7
Gunung Bais
10 tons/hour
Musi Rawas
South Sumatra
Palm Oil Mill
8
Terawas Indah
20 tons/hour
Musi Rawas
South Sumatra
Palm Oil Mill
9
Arta Kencana
20 tons/hour
Lahat
South Sumatra
Palm Oil Mill
10
Tirta Agung
40 tons/hour
Musi Banyuasin
South Sumatra
Palm Oil Mill
11
Pahu Makmur
45 tons/hour
Kutai Barat
East Kalimantan
Palm Oil Mill
12
Bah Lias
12 million seeds/year
Simalungun
North Sumatra
Seed Germinating Unit
13
Samarinda
13 million seeds/year
Samarinda
East Kalimantan
Seed Germinating Unit
14
Kertasarie
225 tons/month
Bandung
West Java
Tea Factory
15
Treblasala
750 tons/month
Banyuwangi
East Java
Cocoa Factory
16
Sei Rumbiya
325 tons/month
Labuhan Batu Selatan
North Sumatra
Sheet Rubber Factory
17
Cengal
325 tons/month
Ogan Komering Ilir
South Sumatra
Sheet Rubber Factory
18
Palang Isang
275 tons/month
Bulukumba
South Sulawesi
Sheet Rubber Factory
19
Sei Rumbiya
560 tons/month
Labuhan Batu Selatan
North Sumatra
Crumb Rubber Factory
20
Cengal
1,600 tons/month
Ogan Komering Ilir
South Sumatra
Crumb Rubber Factory
21
Palang Isang
800 tons/month
Bulukumba
South Sulawesi
Crumb Rubber Factory
22
Mesuji/MAKP
600 tons/month
Ogan Komering Ilir
South Sumatra
Crumb Rubber Factory
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
101
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Subsidiaries Entitas Anak
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Head Office
Prudential Tower 15th Floor
Kantor Pusat
Jl. Jend Sudirman Kav 79 Jakarta, 12910 Tel. (021) 5795 7718 Fax. (021) 5795 7719 www.londonsumatra.com
Regional Office
North Sumatra
South Sumatra
East Kalimantan
Kantor Regional
Jl. Ahmad Yani No. 2
Jl. Veteran No. 335/76
Jl. Ahmad Yani
Medan, 20111
Palembang, 30126
Komplek Ruko Mitra Mas 8
Tel. (061) 453 2300
Tel. (0711) 351 035
No. 27-28
Fax. (061) 451 3596
Fax. (0711) 374 723
Samarinda, 75117 Tel. (0541) 738 804 Fax. (0541) 738 808
SUBSIDIARIES Jakarta
• PT MULTI AGRO KENCANA PRIMA
Prudential Tower 15 Floor th
Plantations, Processing and Trading, 80% owned by Lonsum
Jl. Jend Sudirman Kav 79 Jakarta, 12910
• PT TANI MUSI PERSADA
Tel. (021) 5795 7718
Plantations, 99.92% owned by Lonsum
Fax. (021) 5795 7719 • PT SUMATRA AGRI SEJAHTERA Plantations, 99.92% owned by Lonsum • PT TANI ANDALAS SEJAHTERA Plantations, 90% owned by Lonsum
Singapore
• LONSUM SINGAPORE Pte., Ltd.
8 Eu Tong Sen Street
Trading and Marketing, 100% owned by Lonsum
#16-96/97 The Central Singapore, 059818
• AGRI INVESTMENTS Pte., Ltd.
Tel. (65) 6557 2389
Investment, 100% owned by Lonsum
Fax. (65) 6557 2387 • SUMATRA BIOSCIENCE Pte., Ltd. Trading, Marketing and Research, 100% owned by Lonsum
102
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data Data Perusahaan
The Consolidated Fiancial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
Professional Advisors & Banks Lembaga Profesional & Bank
Public Accountant Akuntan Publik
KAP Purwantono, Suherman & Surja Ernst & Young Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jend Sudirman Kav. 52 - 53 Jakarta 12190, Indonesia Tel. (021) 5289 5000 Fax. (021) 5289 4111
Share Registrar Biro Administrasi Efek
PT Raya Saham Registrar Plaza Sentral Building 2nd Floor Jl. Jend Sudirman Kav. 47 - 48 Jakarta 12930, Indonesia Tel. (021) 252 5666 Fax. (021) 252 5028
Banks Bank
• Bank Central Asia, Tbk • Citibank, N.A • Bank CIMB Niaga, Tbk • Bank Mega, Tbk • Bank UOB Indonesia • Bank Mandiri (Persero), Tbk • Bank DBS Indonesia • Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk • Bank Sumsel Babel • Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk • CIMB Bank Bhd. (CIMB), Singapore Branch
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
103
The Company
The Reports
Perseroan
Laporan
Acknowledgement Pernyataan
Board of Commissioners and Directors’ statements on the responsibility for PT PP London Sumatra Indonesia Tbk Annual Report year 2012 We, the undersigned hereby declare that all the information disclosed in the 2012 Annual Report of PT PP London Sumatra Indonesia Tbk is complete and we are fully responsible for the accuracy of such information. This statement is made truthfully. Jakarta, April 2013
Board of Commissioners Dewan Komisaris
Franciscus Welirang President Commissioner Presiden Komisaris
Werianty Setiawan
Hendra Widjaja
Axton Salim
Hans Ryan Aditio
Commissioner Komisaris
Commissioner Komisaris
Commissioner Komisaris
Commissioner Komisaris
Rachmat Soebiapradja
Tengku Alwin Aziz
Hans Kartikahadi
Eddy Sugito
Independent Commissioner Komisaris Independen
Independent Commissioner Komisaris Independen
Independent Commissioner Komisaris Independen
Independent Commissioner Komisaris Independen
104
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
Corporate Data
The Consolidated Fiancial Statements
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
Surat pernyataan anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang tanggung jawab atas Laporan Tahunan 2012 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggungjawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, April 2013
Board of Directors Direksi
Benny Tjoeng
Sonny Lianto
Eddy Hariyanto
President Director Presiden Direktur
Vice President Director I Wakil Presiden Direktur I
Vice President Director II Wakil Presiden Direktur II
Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
Moleonoto (Paulus Moleonoto)
Mark Julian Wakeford
Director Direktur
Director Direktur
Director Direktur
Gunadi
Joefly Joesoef Bahroeny
Director Direktur
Director Direktur
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
105
The Consolidated Financial Statements Laporan Keuangan Konsolidasian
106
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk and Subsidiaries/dan Entitas Anak Consolidated financial statements with independent auditor’s report as of December 31, 2012, 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 Laporan keuangan konsolidasian beserta laporan auditor independen pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Annual Report 2012 Laporan Tahunan
107
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGALTANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT AS OF DECEMBER 31, 2012, 2011 AND JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ...................
1-2
.............. Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian ........
3
.... Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian .................
4
............. Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian .................................
5
....................... Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian..........
6 - 90
........... Notes to the Consolidated Financial Statements
**************************
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak-pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp393 pada tanggal 31 Desember 2012 (31 Desember 2011: Rp36; 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010: Rp561) Piutang lain-lain Pihak-pihak berelasi Pihak-pihak ketiga Persediaan, neto Uang muka Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka
2,3,4, 30,31,33 2,3,5, 30,31,33
2,5,31,33 29 2,3,6 7,36 2,3,15 2,8,29
Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang plasma, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp18.000 pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 Uang muka Investasi pada entitas asosiasi, neto Tanaman perkebunan
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2012, 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2012 December 31, 2011 December 31, 2010 ASSETS CURRENT ASSETS 1.799.137
2.063.982
1.160.688
Cash and cash equivalents Trade receivables
37.220
101.261
25.952
403 14.509 645.954 15.979 75.854 4.760
142 10.668 368.244 10.750 226 5.323
6.731 6.119 264.473 9.926 456 7.168
Third parties, net of allowance for impairment of Rp393 as of December 31, 2012 (December 31, 2011: Rp36; January 1, 2011/ December 31, 2010: Rp561) Other receivables Related parties Third parties Inventories, net Advances Prepaid taxes Prepaid expenses
2.593.816
2.560.596
1.481.513
Total Current Assets NON-CURRENT ASSETS
Tanaman menghasilkan, setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp683.580 pada tanggal 31 Desember 2012 (31 Desember 2011: Rp587.940; 1 Januari 2011/31 Desember 2010: Rp505.563) Tanaman belum menghasilkan Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp862.088 pada tanggal 31 Desember 2012 (31 Desember 2011: Rp711.983; 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010: Rp573.507) 2,3,11,29 Beban ditangguhkan, neto 2,12 Aset tidak lancar lainnya 2,3,13,31
1.639.043 605.140
1.504.674 571.505
1.388.195 630.683
2.229.928 124.421 61.331
1.824.630 117.379 87.691
1.728.694 102.663 93.111
Plasma receivables, net of allowance for impairment of Rp18,000 as of December 31, 2012, 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 Advances Investment in an associate, net Plantations Mature plantations, net of accumulated amortization of Rp683,580 as of December 31, 2012 (December 31, 2011: Rp587,940; January 1, 2011/ December 31, 2010: Rp505,563) Immature plantations Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp862,088 as of December 31, 2012 (December 31, 2011: Rp711,983; January 1, 2011/ December 31, 2010: Rp573,507) Deferred charges, net Other non-current assets
Total Aset Tidak Lancar
4.957.980
4.231.263
4.079.920
Total Non-current Assets
7.551.796
6.791.859
5.561.433
TOTAL ASSETS
TOTAL ASET
2,3,9, 30,31,35 7,36 1,2 2,10
32
65.144 91.150 141.823
57.374 68.010 -
56.751 66.693 13.130
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
1
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012, 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2012 December 31, 2011 December 31, 2010
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak-pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Utang lain-lain Pihak-pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Uang muka pelanggan Pihak-pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Biaya masih harus dibayar Utang pajak Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
LIABILITIES AND EQUITY 2,3, 14,31,33 29 2,3, 31,33 29 2,33 29 2,3, 16,29,31,36 2,3,15 2,17,31,36
Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan, neto Liabilitas imbalan kerja, neto
2,3,15 2,3,18
Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 (angka penuh) per saham Modal dasar 8.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 6.822.863.965 saham Tambahan modal disetor Selisih kurs atas penjabaran akun-akun kegiatan usaha luar negeri Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya
32
TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
Trade payables Third parties Related parties
264.459 34.388
110.912 1.306
82.685 122
19.041 4.825
29.873 1.886
35.145 33
111.611 43.511
28.141 36.674
53.846 103.534
Other payables Third parties Related parties Advances from customers Third parties Related parties
71.169 38.940
98.401 22.712
97.995 76.083
Accrued expenses Taxes payable
204.538
201.421
172.150
Current employee benefits liability
792.482
531.326
621.593
Total Current Liabilities
10.814 468.787
32.597 388.512
55.088 330.647
NON-CURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities, net Employee benefits liability, net
479.601
421.109
385.735
Total Non-current Liabilities
1.272.083
952.435
1.007.328
TOTAL LIABILITIES
19 20
682.286 1.030.312
682.286 1.030.312
682.286 1.030.312
1,2
7.036
-
-
22
45.000 4.515.793
40.000 4.086.893
35.000 2.806.507
EQUITY Share capital - Rp100 (full amount) par value per share Authorized 8,000,000,000 shares Issued and fully paid 6,822,863,965 shares Additional paid-in capital Foreign exchange differences from translation of the accounts of foreign operations Retained earnings Appropriated for general reserve Unappropriated
5.839.491
4.554.105
Equity attributable to the owners of the parent company
(67)
-
Non-controlling interests
5.839.424
4.554.105
TOTAL EQUITY
5.561.433
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
CURRENT LIABILITIES
6.280.427 2,23
(714) 6.279.713 7.551.796
6.791.859
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
2
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Catatan/ Notes
2012
2011
PENJUALAN NETO
4.211.578
2,24,29,32
4.686.457
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
2.530.503
2,25,29
2.324.138
COST OF GOODS SOLD
LABA BRUTO
1.681.075
2.362.319
GROSS PROFIT
Beban penjualan dan distribusi Beban umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya LABA OPERASI Pendapatan keuangan Beban keuangan Bagian atas rugi neto entitas asosiasi LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Beban pajak penghasilan, neto LABA TAHUN BERJALAN Pendapatan komprehensif lain: Selisih kurs atas penjabaran akun-akun kegiatan usaha luar negeri
(59.000) (346.273) 60.767 (12.596) 1.323.973 88.478 (3.695) (36.673) 1.372.083 (256.544) 1.115.539
7.036
2,26,29 2,26,29 26,29 1,2,26 32 2,27,32 2,27,32 1,2,32 32 2,3,15,32 32
1,2
(22.873) (346.276) 24.849 (12.495) 2.005.524 90.410 (3.873) (1.548) 2.090.513 (389.000)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
1.116.186 (647)
1.701.580 (67)
Total LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (angka penuh)
1.123.222 (647)
1.701.513
2,23
1.122.575
164
1.701.580 (67) 1.701.513
2,28
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Income tax expense, net
-
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
Total pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
INCOME BEFORE INCOME TAX
Other comprehensive income: Foreign exchange differences from translation of the accounts of foreign operations
1.701.513
2,23
Finance income Finance costs Share in net loss of an associate
INCOME FOR THE YEAR
1.122.575
1.115.539
INCOME FROM OPERATIONS
1.701.513
TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Total
Selling and distribution expenses General and administrative expenses Other operating income Other operating expenses
249
Income for the year attributable to: Owners of the parent company Non-controlling interests Total Total comprehensive income attributable to: Owners of the parent company Non-controlling interests Total BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT COMPANY (full amount)
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
3
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Parent Company
Catatan/ Notes Saldo 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain
1,2
Total pendapatan komprehensif Penyisihan cadangan umum Pembagian dividen tunai
Saldo 31 Desember 2012
Cadangan Umum/ Appropriated for General Reserve
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling Interests
Total/ Total
682.286
1.030.312
-
35.000
2.806.507
4.554.105
-
-
-
-
1.701.580
1.701.580
-
-
-
-
-
-
1.701.580
1.701.580
Total Ekuitas/ Total Equity -
(67 ) -
Balance as of January 1, 2011/ December 31, 2010
1.701.513
Income for the year
-
Other comprehensive income
-
-
-
-
-
5.000
(5.000 )
2,21
-
-
-
-
(416.194 )
682.286
1.030.312
-
40.000
4.086.893
5.839.491
(67 )
5.839.424
Balance as of December 31, 2011
-
-
-
-
1.116.186
1.116.186
(647 )
1.115.539
Income for the year
-
-
7.036
-
-
7.036
-
-
7.036
-
1.116.186
1.123.222
22
-
-
-
5.000
(5.000 )
2,21
-
-
-
-
(682.286 )
682.286
1.030.312
7.036
45.000
1,2
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4.515.793
(416.194 )
(682.286 ) 6.280.427
(67 )
4.554.105
-
Total pendapatan komprehensif
Pembagian dividen tunai
Saldo Laba/Retained Earnings
-
Laba tahun berjalan
Penyisihan cadangan umum
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital
22
Saldo 31 Desember 2011
Pendapatan komprehensif lain
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Share Capital
Selisih Kurs atas Penjabaran Akun-akun Kegiatan Usaha Luar Negeri/ Foreign Exchange Differences from Translation of the Accounts of Foreign Operations
-
(647 ) (714 )
1.701.513
Total comprehensive income
-
Appropriation for general reserve
(416.194 )
Distribution of cash dividends
7.036
Other comprehensive income
1.122.575
Total comprehensive income
-
Appropriation for general reserve
(682.286 ) 6.279.713
Distribution of cash dividends Balance as of December 31, 2012
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
4
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes
2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan dan buruh Kas neto yang diperoleh dari operasi Penerimaan bunga Pembayaran pajak penghasilan badan Pembayaran untuk biaya operasi lainnya, neto Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari pelepasan aset tetap dan tanaman perkebunan Penambahan beban ditangguhkan hak atas tanah Pembayaran untuk investasi pada entitas asosiasi Biaya pengembangan perkebunan Penambahan aset tetap Pembayaran untuk aset lain-lain Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2011
4.373.835
4.521.758
(2.393.386)
(2.151.182)
1.980.449 88.061 (333.472)
2.370.576 86.837 (464.973)
(321.672)
(256.093)
1.413.366
2.458
1.736.347
10,11
(473) (171.460) (266.969) (536.830) (49.812) (1.023.086)
Net cash provided by operations Receipts of interest Payments of corporate income tax Payments for other operating expenses, net Net cash provided by operating activities
(6.210) (150.731) (242.938) (20.503)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from disposal of fixed assets and plantations Additions to deferred charges landrights Payments for investment in an associate Development costs of plantations Additions to fixed assets Payment for other assets
(420.884)
Net cash used in investing activities
5.219 (5.721)
1 10 11
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash payments to suppliers, employees and laborers
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari pihak-pihak berelasi Pembayaran dividen tunai
279 (682.086)
7.288 (416.016)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Receipts from related parties Payments of cash dividends
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
(681.807)
(408.728)
Net cash used in financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
(291.527)
906.735
DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS
26.682
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
2.063.982
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.799.137
(3.441)
4
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS NET EFFECTS OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
1.160.688
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
2.063.982
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
5
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM
1.
GENERAL
Pendirian Perusahaan
Establishment of the Company
PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia berdasarkan Akta Notaris Raden Kadiman No. 93 tanggal 18 Desember 1962 yang diubah dengan Akta No. 20 tanggal 9 September 1963. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A5/121/20 tanggal 14 September 1963 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1963, Tambahan No. 531.
PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia based on Notarial Deed No. 93 of Raden Kadiman dated December 18, 1962 and amended by Notarial Deed No. 20 dated September 9, 1963. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. J.A5/121/20 dated September 14, 1963 and was published in State Gazette No. 81 dated October 8, 1963, Supplement No. 531.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., M.Kn., No. 11 tanggal 21 Juni 2012 mengenai perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Perubahan ini telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-27027 tanggal 24 Juli 2012 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0067077.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 24 Juli 2012.
The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest amendment of which was documented in Notarial Deed No. 11 of Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., M.Kn., dated June 21, 2012 concerning changes in the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors. These amendments were received by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as documented in its Letter No. AHU-AH.01.10-27027 dated July 24, 2012 and had been registered in the Company’s Registry No. AHU-0067077.AH.01.09.Year 2012 dated July 24, 2012.
Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1963 dan bergerak di bidang usaha perkebunan yang berlokasi di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan dengan lahan yang ditanami seluas 106.407 hektar pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: 102.221 hektar) (tidak diaudit). Produk utama adalah minyak kelapa sawit dan karet, serta kakao, teh dan benih dalam kuantitas yang lebih kecil.
The Company commenced its commercial operations in 1963 and is engaged in the plantation business located in North Sumatera, South Sumatera, Java, East Kalimantan, North Sulawesi and South Sulawesi with a total planted area of 106,407 hectares as of December 31, 2012 (2011: 102,221 hectares) (unaudited). The main products are crude palm oil and rubber, and small quantities of cocoa, tea and seeds.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantorkantor cabang operasional berlokasi di Medan, Palembang, Makassar, Surabaya dan Samarinda. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Prudential Tower Lantai 15, Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Setiabudi, Jakarta Selatan.
The Company is domiciled in Jakarta with operational branch offices located in Medan, Palembang, Makassar, Surabaya and Samarinda. The Company’s registered office address is at Prudential Tower 15th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Setiabudi, South Jakarta.
Di samping mengelola perkebunannya sendiri, Perusahaan juga mengembangkan perkebunan di atas tanah yang dimiliki petani kecil setempat (perkebunan plasma) sesuai dengan pola perkebunan “inti-plasma” yang dipilih pada saat Perusahaan melakukan ekspansi perkebunan.
In addition to the development of its own plantations, the Company is developing plantations on behalf of local smallholders (plasma plantations) in line with the “nucleus-plasma” plantation scheme that was selected when the Company expanded its plantations.
6
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Entitas Induk dan Entitas Induk Terakhir
Parent and Ultimate Parent
PT Salim Ivomas Pratama Tbk (“SIMP”) dan First Pacific Company Limited, Hong Kong, masingmasing adalah entitas induk dan entitas induk terakhir Kelompok Usaha.
PT Salim Ivomas Pratama Tbk (“SIMP”) and First Pacific Company Limited, Hong Kong, are the parent company and the ultimate parent company of the Group, respectively.
Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian
Completion Statements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian, yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 12 Februari 2013.
The management is responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements, which were completed and authorized for issuance by the Company’s Directors on February 12, 2013.
Penawaran Umum dan Tindakan Perusahaan yang Mempengaruhi Modal Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh
Public Offering and Corporate Actions Affecting Issued and Fully Paid Share Capital
Tindakan Perusahaan (corporate action) yang mempengaruhi efek yang diterbitkan sejak penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The Company’s corporate actions from the date of its initial public offering up to December 31, 2012 are as follows:
Tanggal/ Date 7 Juni 1996/ June 7, 1996
Keterangan/ Description
of
the
Consolidated
Jumlah Saham Ditempatkan dan Beredar/ Number of Shares Issued and Outstanding
Financial
Nilai Nominal per Saham (Nilai Penuh)/ Par Value per Share (Full Amount)
Penawaran umum perdana sebesar 38.800.000 saham/ Initial public offering of 38,800,000 shares
202.338.872
500
16 Juni 1997/ June 16, 1997
Saham bonus sebanyak 283.274.421 saham yang berasal dari kapitalisasi agio saham hasil penawaran umum saham perdana/ Bonus shares of 283,274,421 shares from the capitalization of the additional paid-in capital from the initial public offering
485.613.293
500
27 Mei 2004/ May 27, 2004
Penerbitan saham baru sebagai konversi dari utang Perusahaan/ Issuance of new shares as the conversion of the Company’s debts
765.709.793
500
Penerbitan saham baru sebagai konversi dari Surat Utang Wajib Konversi/ Issuance of new shares as the conversion of Mandatory Convertible Notes (MCN)
1.034.334.293
500
Penerbitan saham baru sebagai konversi dari Surat Utang Wajib Konversi/ Issuance of new shares as the conversion of Mandatory Convertible Notes (MCN)
1.095.229.293
500
31 Oktober 2007/ October 31, 2007
Penerbitan saham baru sebagai konversi dari Surat Utang Wajib Konversi/ Issuance of new shares as the conversion of Mandatory Convertible Notes (MCN)
1.364.572.793
500
28 Januari 2011/ January 28, 2011
Pemecahan nilai nominal per saham dari Rp500 (angka penuh) menjadi Rp100 (angka penuh)/ Stock split from the original nominal value of Rp500 (full amount) per share to Rp100 (full amount) per share
6.822.863.965
100
4 Juni 2004/ June 4, 2004
4 Agustus 2004/ August 4, 2004
7
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Penawaran Umum dan Tindakan Perusahaan yang Mempengaruhi Modal Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan)
Public Offering and Corporate Actions Affecting Issued and Fully Paid Share Capital (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2012 and 2011, all of the Company’s shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange.
Manajemen Kunci dan Informasi Lainnya
Key Management and Other Information
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) yang diselenggarakan pada tanggal 10 Mei 2012, para pemegang saham menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah menjadi sebagai berikut:
In the Annual General Shareholders’ Meeting (“AGM”) held on May 10, 2012, the shareholders approved changes in the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors to be as follows:
Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur I Wakil Presiden Direktur II Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Ketua Komite Audit Anggota Komite Audit Anggota Komite Audit
Franciscus Welirang Werianty Setiawan Hendra Widjaja Axton Salim Hans Ryan Aditio Rachmat Soebiapradja Tengku Alwin Aziz Hans Kartikahadi Edy Sugito Benny Tjoeng Sonny Lianto Tio Eddy Hariyanto Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) Paulus Moleonoto Mark Julian Wakeford Gunadi Joefly Joesoef Bahroeny Tengku Alwin Aziz Bambang Suhermadi Hans Kartikahadi
Pada tanggal 31 Desember 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner President Director Vice President Director I Vice President Director II Director Director Director Director Director Audit Committee Chairman Audit Committee Member Audit Committee Member
As of December 31, 2011, the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors were as follows:
Eddy Kusnadi Sariaatmadja Franciscus Welirang Axton Salim Werianty Setiawan Hendra Widjaja Hans Ryan Aditio Rachmat Soebiapradja Tengku Alwin Aziz Hans Kartikahadi
8
President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) Manajemen (lanjutan)
Kunci
1. dan
Informasi
Lainnya
Key Management (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: (lanjutan) Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Ketua Komite Audit Anggota Komite Audit Anggota Komite Audit
GENERAL (continued) and
Other
Information
As of December 31, 2011, the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors were as follows: (continued)
Benny Tjoeng Gunadi Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) Mark Julian Wakeford Paulus Moleonoto Joefly Joesoef Bahroeny Bryan John Dyer Tio Eddy Hariyanto Emanuel Loe Soei Kim Sonny Lianto Tengku Alwin Aziz Bambang Suhermadi Hans Kartikahadi
President Director Vice President Director Director Director Director Director Director Director Director Director Audit Committee Chairman Audit Committee Member Audit Committee Member
Pada tanggal 1 Februari 2012, Bapak Emanuel Loe Soei Kim mengundurkan diri dari jabatannya selaku Direktur Perusahaan.
As of February 1, 2012, Mr. Emanuel Loe Soei Kim resigned from his position as the Company’s Director.
Pada tanggal 10 Mei 2012, Bapak Eddy Kusnadi Sariaatmadja dan Bapak Bryan John Dyer mengundurkan diri dari jabatannya masing-masing selaku Presiden Komisaris dan Direktur Perusahaan.
As of May 10, 2012, Mr. Eddy Kusnadi Sariaatmadja and Mr. Bryan John Dyer resigned from their position as the Company’s President Commissioner and Director, respectively.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah beban kompensasi bruto bagi manajemen kunci (termasuk Dewan Komisaris dan Direksi) Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
For the years ended December 31, 2012 and 2011, the amount of gross compensation for the key management (including Boards of Commissioners and Directors) of the Group is as follows:
2012
2011
Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja dan terminasi
59.884 12.419
56.134 17.904
Short-term employee benefits Post employment and termination benefits
Total kompensasi yang dibayar kepada manajemen kunci
72.303
74.038
Total compensation paid to the key management
The Group has an average total number of permanent employees of 13,987 for the year ended December 31, 2012 (2011: 13,367) (unaudited).
Kelompok Usaha memiliki total rata-rata karyawan tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebanyak 13.987 orang (2011: 13.367) (tidak diaudit).
9
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Kepemilikan Saham pada Entitas Anak
Share Ownerships in Subsidiaries
Perusahaan mempunyai kepemilikan saham secara langsung maupun tidak langsung pada entitas anak berikut:
The Company has direct and indirect share ownerships in the following subsidiaries:
Nama Entitas Anak/ Subsidiary’s Name
Domisili/ Domicile
Kegiatan Usaha/ Business Activity
Persentase Kepemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership 2012 2011
Tahun Beroperasi Komersial/ Start of Commercial Operations
Total Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination 2012 2011
Entitas Anak Langsung/Direct Subsidiaries (3) PT Multi Agro Kencana Prima (“MAKP”)
Palembang
Perkebunan, pengolahan dan perdagangan/ Plantation, processing and trading
80,00%
80,00%
2002
15.878
17.803
Lonsum Singapore Pte., Ltd. (“LSP”)
Singapura/ Singapore
Perdagangan dan pemasaran/ Trading and marketing
100,00%
100,00%
2004
1.467
1.381
PT Tani Musi Jakarta Persada (”TMP”) (2)
Perkebunan kelapa sawit/ Oil palm plantation
99,92%
99,92%
-
46.366
41.376
PT Sumatra Agri Jakarta Sejahtera (”SAS”) (2)
Perkebunan kelapa sawit/ Oil palm plantation
99,92%
99,92%
-
1.284
1.255
PT Tani Andalas Jakarta Sejahtera (”TAS”) (2)
Perkebunan kelapa sawit/ Oil palm plantation
90,00%
90,00%
-
14.167
14.316
Agri Investments Pte., Ltd. (”AIPL”)
Investasi di bidang usaha teknologi pertanian dan budidaya tanaman/ Investment in agricultural technology and cultivation businesses
100,00%
-
-
142.796
-
100,00%
100,00%
-
0,01
0,01
Singapura/ Singapore
Entitas Anak Tidak Langsung/Indirect Subsidiary Sumatra Bioscience Singapura/ Pte., Ltd. (dahulu/ Singapore formerly Sumatra Investment Corporation Pte., Ltd.) (1) (2) (1) (2) (3)
Perdagangan, pemasaran dan penelitian/ Trading, marketing and research
100% dimiliki oleh LSP/100% owned by LSP Dalam tahap pengembangan/Under development stage Seluruh Entitas Anak diaudit oleh auditor independen lain/All of the Subsidiaries were audited by other independent auditors
10
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) Kepemilikan (lanjutan)
Saham
1. pada
Entitas
Anak
GENERAL (continued) Share Ownerships in Subsidiaries (continued)
Pada bulan April 2012, Perusahaan telah mendirikan entitas anak di Republik Singapura dengan nama Agri Investment Pte., Ltd. (“AIPL”) dengan penyertaan saham sebesar US$100 yang seluruhnya dimiliki oleh Perusahaan. Pada bulan Mei 2012, Perusahaan meningkatkan penyertaan sahamnya menjadi sebesar US$15.100.000 (atau setara dengan Rp138.850). Kegiatan usaha utama AIPL adalah investasi di bidang usaha teknologi pertanian dan budidaya tanaman.
In April 2012, the Company incorporated a subsidiary in the Republic of Singapore namely Agri Investments Pte., Ltd. (“AIPL”) with total share capital of US$100 which is wholly owned by the Company. In May 2012, the Company increased its investment to US$15,100,000 (or equivalent to Rp138,850). The principal activity of AIPL is investment in agricultural technology and cultivation businesses.
Investasi pada Entitas Asosiasi
Investment in an Associate
Pada bulan Mei 2008, Perusahaan telah menandatangani “Perjanjian Perusahaan Patungan” (“Joint Venture Agreement”) dengan Council for Scientific and Industrial Research (“CSIR”), sebuah lembaga riset ilmiah di Republik Ghana, untuk mendirikan Ghana Sumatra Ltd. (“GSL”). GSL bergerak dalam bidang produksi dan pemasaran benih kelapa sawit. Proses pendirian GSL selesai pada akhir bulan Maret 2009.
In May 2008, the Company entered into a “Joint Venture Agreement” with the Council for Scientific and Industrial Research (“CSIR”), a scientific research organization in the Republic of Ghana, to establish Ghana Sumatra Ltd. (“GSL”). GSL is engaged in producing and marketing of oil palm seeds. The establishment process of GSL was completed by the end of March 2009.
Sampai dengan April 2011, Perusahaan memiliki penyertaan saham preferen pada GSL sebesar US$2.500.000 (setara dengan Rp23.059).
Until April 2011, the Company had subscribed preference shares in GSL amounting to US$2,500,000 (equivalent to Rp23,059).
Pada bulan Agustus 2011, Perusahaan mengalihkan seluruh penyertaan saham Perusahaan pada GSL kepada CSIR dan mengakui kerugian penurunan nilai penyertaan jangka panjang pada GSL sebesar Rp17.793 dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
In August 2011, the Company transferred all shares of the Company in GSL to CSIR and recognized impairment loss on long-term investment in GSL amounting to Rp17,793 in the consolidated statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2011.
Pada bulan Mei 2012, AIPL, entitas anak, telah melakukan penyertaan 26,4% saham pada Heliae Technology Holdings Inc. (“HTHI”), Amerika Serikat, sebesar US$15.000.000 (atau setara dengan Rp137.850). Pada bulan Oktober 2012, AIPL, entitas anak, menambah penyertaan pada HTHI sebesar US$3.500.000 (atau setara dengan Rp33.610). Penambahan penyertaan ini telah mengubah persentase kepemilikan efektif menjadi 26,25%. Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, HTHI belum memulai operasi komersialnya dan bergerak di bidang usaha teknologi dan solusi produksi untuk industri algae.
In May 2012, AIPL, a subsidiary, has investment in 26.4% of shares of Heliae Technology Holdings Inc. (“HTHI”), United States of America, amounting to US$15,000,000 (or equivalent to Rp137,850). In October 2012, AIPL, a subsidiary, has additional investment in HTHI amounting to US$3,500,000 (or equivalent to Rp33,610). This additional investment has changed the effective percentage of ownership to 26.25%. Investment in the associate is recorded using the equity method. Up to the completion date of these consolidated financial statements, HTHI has not commenced its commercial operations and is engaged in technology and production solutions for the algae industry.
11
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan)
Investment in an Associate (continued)
Penyertaan saham pada entitas asosiasi pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The investment in shares of stock of an associate as of December 31, 2012 is as follows:
Entitas Asosiasi/ Associate Heliae Technology Holdings Inc. (”HTHI”)
Domisili/ Domicile Amerika Serikat/USA
Tahun Beroperasi Secara Komersial/ Start of Commercial Operations -
Kegiatan Usaha/ Business Activities Teknologi pertanian dan budidaya tanaman/ Agricultural technology and cultivation business
Rincian kepemilikan saham AIPL di HTHI adalah sebagai berikut:
Persentase Kepemilikan Efektif/Effective Percentage of Ownership 26,25%
Investasi pada Entitas Asosiasi (dalam Miliar Rupiah)/ Investment in an Associate (in Billions of Rupiah) 142
The details of share ownership of AIPL in HTHI are as follows:
31 Desember 2012/ December 31, 2012 Nilai investasi di entitas asosiasi Bagian atas rugi neto entitas asosiasi Selisih kurs atas penjabaran akun-akun kegiatan usaha luar negeri
171.460 (36.673) 7.036
Cost of investment in an associate Share in net loss of an associate Foreign exchange differences from translation of the accounts of foreign operations
Investasi pada entitas asosiasi, neto
141.823
Investment in an associate, net
Jumlah gabungan yang berkaitan dengan entitas asosiasi Total aset Total liabilitas
133.778 (24.168)
Nilai aset bersih
109.610
Net assets
Bagian Kelompok Usaha atas nilai aset neto entitas asosiasi Goodwill Selisih kurs
28.773 107.889 5.161
Group’s share in net assets of an associate Goodwill Foreign exchange difference
Investasi pada entitas asosiasi, neto
141.823
Investment in an associate, net
200 (138.473) (36.673)
Revenue Loss for the year Share in net loss of an associate
Pendapatan Rugi tahun berjalan Bagian atas rugi neto entitas asosiasi
12
Aggregated amounts relating to an associate Total assets Total liabilities
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements of the Group.
Dasar Penyusunan Konsolidasian
Keuangan
Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”). Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tahun 2012.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Indonesian Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (“Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan” or “Bapepam-LK”). As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective in 2012.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, kecuali pengaruhnya atas penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif tahun 2012 seperti yang telah diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those followed in the preparation of the consolidated financial statements as of and for the year ended December 31, 2011, except for the effects of the adoptions of several revised Financial Accounting Standards effective in 2012 as discussed in the notes to the consolidated financial statements.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan konsep akrual menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statement of cash flows, have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.
Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.
Laporan
13
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
Dasar Penyusunan Laporan Konsolidasian (lanjutan)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Keuangan
Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements (continued)
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan seluruh entitas anak di Indonesia. Mata uang fungsional dari LSP dan AIPL masingmasing adalah Dolar Singapura dan Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS”). Tiap entitas dalam Kelompok Usaha menentukan mata uang fungsionalnya masing-masing dan laporan keuangannya masingmasing diukur menggunakan mata uang fungsional tersebut.
The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Company and all subsidiaries in Indonesia. The functional currency of LSP and AIPL are Singapore Dollar and United States Dollar (“US Dollar”), respectively. Each entity in the Group determines its own functional currency and their financial statements are measured using that functional currency.
Untuk tujuan konsolidasi, akun-akun entitas anak yang mata uang fungsionalnya dalam mata uang asing dijabarkan menjadi Rupiah dengan dasar sebagai berikut: a) Aset dan liabilitas, baik moneter maupun nonmoneter, dijabarkan dengan menggunakan kurs penutup. b) Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi atau kurs rata-rata periode tersebut, bila tidak fluktuatif. c) Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai “Pendapatan Komprehensif Lain - Selisih Kurs Atas Penjabaran Akun-akun Kegiatan Usaha Luar Negeri” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas sampai pelepasan investasi neto yang bersangkutan.
For consolidation purpose, the accounts of subsidiaries with functional currency in foreign currency are translated into Indonesian Rupiah on the following basis: a) Assets and liabilities, both monetary and nonmonetary, are translated using the closing rate of exchange. b) Revenues and expenses are translated using transactions date exchange rate or average rate for the period, if not fluctuating.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat.
All figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah unless otherwise stated.
Prinsip-prinsip Konsolidasi
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Kelompok Usaha, seperti yang disebutkan pada Catatan 1, yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.
The consolidated financial statements include the accounts of the Group, as mentioned in Note 1, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50%.
Seluruh saldo akun, transaksi, penghasilan dan beban intra dan antar perusahaan yang signifikan, dan laba atau rugi hasil transaksi dari intra kelompok usaha yang belum direalisasi telah dieliminasi.
All significant intra and intercompany balances, transactions, income and expenses, and unrealized profits and losses resulting from intra-group transactions have been eliminated.
c) The resulting exchange difference is presented as ”Other Comprehensive Income - Foreign Exchange Differences From Translation of the Accounts of Foreign Operations” in the equity section until disposal of the net investment.
14
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
Principles of Consolidation (continued)
Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah hak suara entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Group obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns directly or indirectly through Subsidiaries, more than half of the voting right of an entity.
Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali (“KNP”), bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Total comprehensive income is attributed to the owners of the parent company and to the noncontrolling interest (“NCI”), even if that results in a deficit balance.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha: i. menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; ii. menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; iii. menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, jika ada; iv. mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; v. mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; vi. mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan vii. mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
A change in the parent’s ownership interest in a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. If the Group loses control over a subsidiary, it:
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang diatribusikan pada kepentingan ekuitas yang tidak dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents a portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the parent company.
i. ii. iii. iv. v. vi. vii.
15
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Investasi pada Entitas Asosiasi
Investment in an Associate
Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan.
An associate is an entity in which the Group has significant influence.
Investasi pada entitas asosiasi diukur dan dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana jumlah tercatat investasi tersebut ditambah atau dikurang dengan bagian Kelompok Usaha atas aset neto entitas asosiasi, termasuk penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan. Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi termasuk dalam jumlah tercatat investasi dan tidak diamortisasi maupun diuji secara individual untuk penurunan nilai secara terpisah.
Investment in the associate is accounted for and recorded using the equity method, whereby the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net assets of the associate, including dividends received from the associate since the date of acquisition. Goodwill relating to the associate is included in the carrying amount of the investment and is neither amortized nor individually tested for impairment.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika relevan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan dalam entitas asosiasi.
The consolidated statement of comprehensive income reflect the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Group recognizes its share of any changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Group and the associate are eliminated to the extent of the interest in the associate.
Bagian Kelompok Usaha atas keuntungan entitas asosiasi diakui dalam laba rugi. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas asosiasi adalah laba setelah pajak dan kepentingan nonpengendali pada entitas anak dari entitas asosiasi.
The Group’s share in profit of an associate is shown in profit or loss. This is the profit attributable to owners of the associate and, therefore, is profit after tax and non-controlling interests in the subsidiaries of the associate.
Bila bagian Kelompok Usaha atas kerugian entitas asosiasi sama besar atau melebihi bagian atas ekuitas entitas asosiasi, maka pengakuan atas bagian dari rugi tersebut dihentikan. Setelah kepentingan Kelompok Usaha dikurangkan menjadi nihil, tambahan kerugian dicadangkan, dan liabilitas diakui atas kerugian lebih lanjut dari entitas asosiasi hanya bila Kelompok Usaha memiliki kewajiban konstruktif atau legal atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi. Bila entitas asosiasi kemudian melaporkan laba, Kelompok Usaha melanjutkan pengakuan atas bagian atas laba tersebut setelah bagian atas laba tersebut sama dengan bagian atas rugi yang tidak diakui sebelumnya.
If the Group’s share in losses of an associate equals or exceeds its interest in the associate, it discontinues recognizing its share of further losses. After the Group’s interest is reduced to nil, additional losses are provided for, and a liability is recognized, only to the extent that the Group has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate. If the associate subsequently reports profits, the Group resumes recognizing its share of those profits only after its share of the profits equals the share of losses not recognized.
16
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan)
Investment in an Associate (continued)
Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Kelompok Usaha.
The financial statements of the associate are prepared based on the same reporting period as the Group.
Setelah penerapan metode ekuitas, Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang objektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laba atau rugi.
After application of the equity method, the Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group’s investment in its associate. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. In this case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognizes the amount in profit or loss.
Kas dan Setara Kas
Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas terdiri atas kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak saat penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.
Cash and cash equivalents comprise cash on hand and in banks and short-term deposits with an original maturity of 3 months or less at the time of placements and not restricted to use.
Persediaan
Inventories
Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi neto. Harga perolehan produk dalam proses dan produk jadi terdiri dari semua biaya yang terjadi di kebun dan alokasi biaya tak langsung menggunakan luas hektar sebagai dasar alokasi. Harga perolehan bahan pembantu dan suku cadang terdiri dari harga pembelian ditambah dengan biaya angkut dan asuransi. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost and net realizable value. The cost of products in process and finished goods comprises all costs incurred at the estates and an allocation of indirect costs using hectares as the basis of allocation. The cost of supporting materials and spare parts comprises the purchase cost of such materials and spare parts plus any freight cost and insurance. Cost is determined by the weighted average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Kelompok Usaha menetapkan penyisihan untuk keusangan dan/atau penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan.
The Group provides allowance for obsolescence and/or decline in market value of inventories based on periodic reviews of the physical conditions and net realizable values of the inventories.
17
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Biaya Dibayar di Muka
Prepaid Expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited. The longterm portion of prepaid expenses is presented as part of “Other Non-current Assets” account in the consolidated statement of financial position.
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK No. 50 direvisi sehingga hanya mengatur penyajian instrumen keuangan, sedangkan prinsip pengungkapan instrumen keuangan dipindahkan ke PSAK No. 60.
Effective January 1, 2012, the Group adopted PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”. PSAK No. 50 was revised so it will only cover the principles for presentation of financial instruments, while the principles for disclosures of financial instruments were transferred to PSAK No. 60.
Revisi PSAK No. 55 tersebut tidak memberikan pengaruh bagi laporan keuangan konsolidasian pada saat penerapan awal, sedangkan penerapan PSAK No. 50 dan PSAK No. 60 yang direvisi tersebut memberikan pengaruh bagi pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
The revised PSAK No. 55 had no impact on the consolidated financial statements upon initial adoption, while the adoption of the revised PSAK No. 50 and PSAK No. 60 had impact on the disclosures made in the consolidated financial statements.
a)
a)
Aset Keuangan
Financial Assets
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Initial Recognition and Measurement
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi pada setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments or available-for-sale financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year-end.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar, namun dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, maka nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, but in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, the related fair values is added with the transactions cost that are directly attributable to the acquisition of financial assets.
18
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
a)
a)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Pengakuan dan Pengukuran Awal (lanjutan)
Initial Recognition (continued)
Aset keuangan Kelompok Usaha terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang plasma, piutang lain-lain dan piutang karyawan (disajikan sebagai akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian) diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang sesuai dengan PSAK No. 55.
The Group’s financial assets consist of cash and cash equivalents, trade receivables, plasma receivables, other receivables and loans to employees (presented as “Other Noncurrent Assets” account in consolidated statement of financial position) which are classified and accounted for as loans and receivables under PSAK No. 55.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No. 55 mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”), dan keuntungan dan kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, PSAK No. 55 requires such assets to be carried at amortized cost using the Effective Interest Rate (“EIR”) method, and the related gains and losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang objektif bahwa Kelompok Usaha tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan dalam catatan di bawah ini.
An allowance is made for uncollectible amounts when there is objective evidence that the Group will not be able to collect the receivables. Bad debts are written off when identified. Further details on the accounting policy for impairment of financial assets are disclosed below in this note.
19
and
Measurement
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
a)
a)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
i.
hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau ii. Kelompok Usaha mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
i.
Apabila Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan, Kelompok Usaha mengevaluasi sejauh mana Kelompok Usaha memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut. Pada saat Kelompok Usaha tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from the financial asset or has entered into a pass-through arrangement, it evaluates if and to what extent it has retained the risks and rewards of ownership. When it has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset but has transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that the Group could be required to repay.
ii.
20
the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or the Group has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
a)
a)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Penghentian Pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Dalam hal ini, Kelompok Usaha juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Kelompok Usaha yang ditahan.
In that case, the Group also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas harus diakui dalam laba atau rugi.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying value and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity is recognized in profit or loss.
Penurunan Nilai
Impairment
Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa merugikan” yang terjadi) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Group assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
21
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
a)
a)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Financial Assets Carried at Amortized Cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali menentukan secara individual apakah terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Kelompok Usaha memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau terus diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit yang diharapkan di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan penurunan nilai dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laba atau rugi.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying value and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The carrying value of the asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is directly recognized in profit or loss.
Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut, berdasarkan tingkat SBE awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Kelompok Usaha.
Interest income continues to be accrued on the reduced carrying value based on the original EIR of the asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collaterals, if any, have been realized or have been transferred to the Group.
22
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
a)
a)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan)
Financial Assets Carried at Amortized Cost (continued)
Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Kelompok Usaha memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau terus diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit yang diharapkan di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan penurunan nilai dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laba atau rugi.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying value and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The carrying value of the asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is directly recognized in profit or loss.
Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut, berdasarkan tingkat SBE awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Kelompok Usaha.
Interest income continues to be accrued on the reduced carrying value based on the original EIR of the asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collaterals, if any, have been realized or have been transferred to the Group.
23
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
a)
a)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan)
Financial Assets Carried at Amortized Cost (continued)
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan penurunan nilai. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui dalam laba atau rugi.
If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. The reversal shall not result in a carrying value of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. The recovery of financial assets is recognized in profit or loss.
Nilai kini atas estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan SBE awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah SBE yang berlaku.
The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial assets’ original EIR. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current EIR.
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan
Financial Assets Carried at Cost
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi yang tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periode berikutnya.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on an unquoted equity instrument that is not carried at fair value because its fair value cannot be reliably measured, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the carrying value of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment losses cannot be reversed in the subsequent period.
24
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
b)
b)
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Initial Recognition and Measurement
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, utang dan pinjaman. Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Pengakuan awal liabilitas keuangan dicatat pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are initially recognized at their fair values and, in case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Pada tanggal pelaporan, seluruh liabilitas keuangan Kelompok Usaha diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman.
As at the reporting date, the Group’s financial liabilities are all classified as loans and borrowings.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Liabilitas keuangan Kelompok Usaha mencakup utang usaha dan lain-lain, biaya masih harus dibayar dan liabilitas imbalan kerja jangka pendek.
The Group’s financial liabilities include trade and other payables, accrued expenses and current employee benefit liability.
Liabilitas untuk utang usaha dan utang lainlain, biaya masih harus dibayar dan liabilitas imbalan kerja jangka pendek dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.
Liabilities for trade and other payables, accrued expenses and current employee benefit liability are stated at carrying amounts (notional amounts), which approximate their fair values.
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kedaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing financial liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original financial liability and recognition of a new financial liability, and the difference in the respective carrying values is recognized in profit or loss.
25
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
c)
c)
Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
d)
Offsetting of Financial Instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
d)
Fair Value of Financial Instruments
Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diperbolehkan oleh PSAK No. 55 antara lain meliputi penggunaan transaksi pasar wajar yang terkini; referensi nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas yang didiskonto atau model penilaian lainnya.
For financial instruments not traded in an active market, the fair value is determined using appropriate valuation techniques permitted by PSAK No. 55 such as using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis or other valuation models.
Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara andal, aset keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya.
When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot be reliably determined, such financial assets are recognized and measured at their carrying values.
Tanaman Perkebunan
Plantations
Tanaman perkebunan dikelompokkan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman telah menghasilkan. Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan yang meliputi akumulasi biaya persiapan lahan, penanaman bibit, pemupukan, pemeliharaan, dan alokasi biaya tidak langsung lainnya sampai dengan saat tanaman yang bersangkutan dinyatakan menghasilkan dan dapat dipanen. Biaya-biaya tersebut juga termasuk kapitalisasi biaya pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan pengembangan tanaman belum menghasilkan. Kapitalisasi beban pinjaman tersebut berakhir ketika pohon-pohon telah menghasilkan dan siap untuk dipanen. Tanaman belum menghasilkan tidak diamortisasi.
Plantations are classified as immature plantations and mature plantations. Immature plantations are stated at cost, which consists mainly of the accumulated cost of land clearing, planting, fertilizing, upkeeping/maintaining the plantations, and allocations of indirect overhead costs up to the time the trees become commercially productive and available for harvest. Costs also include capitalized borrowing costs and other charges incurred in connection with the financing of the development of immature plantations. Such capitalization of borrowing costs ceases when the trees become commercially productive and available for harvest. Immature plantations are not amortized.
26
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Tanaman Perkebunan (lanjutan)
Plantations (continued)
Secara umum, tanaman kelapa sawit memerlukan waktu sekitar 3 sampai dengan 4 tahun sejak penanaman pokok bibit kelapa sawit di area perkebunan untuk menjadi tanaman menghasilkan. Tanaman telah menghasilkan dicatat sebesar akumulasi biaya perolehan sampai dengan reklasifikasi dari tanaman belum menghasilkan dilakukan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif tanaman yang bersangkutan antara 20 sampai dengan 25 tahun.
In general, an oil palm plantation takes about 3 to 4 years to reach maturity from the time of planting the seedlings to the field. Mature plantations are stated at cost, as accumulated up to the time of reclassification from immature plantations, and are amortized using the straight-line method over their estimated productive years of between 20 to 25 years.
Tanaman karet dinyatakan menghasilkan bila sudah berumur 5 sampai dengan 6 tahun. Tanaman karet yang telah menghasilkan dicatat sebesar biaya perolehan sampai dengan saat reklasifikasi dari tanaman belum menghasilkan dilakukan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif tanaman yang bersangkutan antara 20 sampai dengan 25 tahun.
A rubber plantation takes about 5 to 6 years to reach maturity. Mature rubber plantations are stated at cost, as accumulated up to the time of reclassification from immature plantations, and are amortized using the straight-line method over their estimated productive years of between 20 to 25 years.
Bibitan dicatat pada harga perolehan, terdiri dari kapitalisasi biaya-biaya untuk persiapan pembibitan dan pemeliharaan pokok bibit kelapa sawit, dan disajikan sebagai bagian dari akun “Tanaman Belum Menghasilkan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Nursery is stated at cost, which consists of capitalized costs of nursery preparation and upkeep/maintenance of seedlings, and presented as part of “Immature Plantations” account in the consolidated statement of financial position.
Aset Tetap
Fixed Assets
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. Revisi terhadap PSAK No. 16 menetapkan bahwa ruang lingkupnya meliputi juga properti yang dibangun atau dikembangkan untuk digunakan di masa depan sebagai properti investasi tetapi belum memenuhi kriteria sebagai properti investasi dalam PSAK No. 13 (Revisi 2011), “Properti Investasi”.
Effective January 1, 2012, the Group applies PSAK No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets” and ISAK No. 25, “Land Rights”. The revised PSAK No. 16 prescribes that its scope includes property that is being constructed or developed for future use as investment property but has not yet fulfilled the criteria set forth in the PSAK No. 13 (Revised 2011), “Investment Property”.
Adopsi PSAK No. 16 yang direvisi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Kelompok Usaha.
Adoption of the revised PSAK No. 16 has no significant impact on the financial reporting and disclosures of the Group.
27
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset Tetap (lanjutan)
Fixed Assets (continued)
ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sesuai dengan ketentuan transisi ISAK No. 25 tersebut, seluruh saldo beban tangguhan neto atas perolehan pertama HGU, HGB dan HP tersebut direklasifikasi ke akun “Aset Tetap - Tanah” pada laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 1 Januari 2012 dan dihentikan amortisasinya sejak tanggal tersebut. Sedangkan biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan, Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah.
ISAK No. 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (“Hak Guna Usaha” or “HGU”), Building Usage Right (“Hak Guna Bangunan” or “HGB”) and Usage Rights (“Hak Pakai” or “HP”) when the land was initially acquired is recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. In accordance with the transitional provision of ISAK No. 25, the balance of net deferred charges of initial acquisition of HGU, HGB and HP were reclassified to “Fixed Assets - Land” account in the consolidated statement of financial position at January 1, 2012 and the amortization ceased since that date. On the other hand, the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP were recognized as part of “Deferred Charges, Net” account in the consolidated statement of financial position and are amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life.
Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset terkait bila besar kemungkinan bagi Kelompok Usaha manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset terkait.
All fixed assets are initially recognized at cost, which comprises their purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset to its working condition and to the location where it is intended to be used. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Group, and is depreciated over the remaining useful life of the related asset.
Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai.
Subsequent to initial recognition, fixed assets are carried at cost less any subsequent accumulated depreciation and impairment losses.
Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset-aset tersebut sebagai berikut:
Depreciation of an asset begins when it is available for use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat-alat berat Perabot dan peralatan kantor
20 - 25 10 - 20 5 4 - 10 28
Buildings Machinery and equipment Motor vehicles and heavy equipment Furniture, fixtures and office equipment
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset Tetap (lanjutan)
Fixed Assets (continued)
Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.
The carrying amounts of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that their carrying values may not be fully recoverable.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar hak atas tanah tersebut dapat diperbarui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Land is stated at cost and not amortized as the management is of the opinion that it is probable that the titles can be renewed/extended upon expiration.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan maupun pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto dan jumlah tercatatnya) dimasukkan ke dalam laba atau rugi untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
The carrying amount of a fixed asset is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is directly included in profit or loss when the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun finansial untuk memastikan bahwa jumlah, metode dan periode penyusutan konsisten dengan estimasi awal dan pola konsumsi atas manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari aset tetap tersebut.
The residual values, useful life and depreciation method are reviewed at each financial year-end to ensure that the amount, method and periods of depreciation are consistent with previous estimates and the expected pattern of consumption of the future economic benefits embodied in the items of fixed assets.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pabrik, serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap yang sesuai pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai dan aset tersebut siap digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama.
The accumulated costs of the construction of buildings and plant and the installation of machinery are capitalized as construction in progress. These costs are reclassified to the appropriate fixed asset accounts when the construction or installation is complete and available for use. Depreciation is charged from such date.
Piutang Plasma
Plasma Receivables
Piutang plasma merupakan uang muka kepada petani plasma atas dana talangan untuk angsuran pinjaman petani plasma ke bank serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang untuk sementara dibiayai sendiri oleh Perusahaan.
Plasma receivables represents the advances to plasma farmers on topping up the loan installments of plasma farmers to the banks and the costs incurred for plasma plantation development which were temporarily self-funded by the Company.
Piutang plasma juga termasuk pinjaman talangan kredit, pinjaman pupuk serta sarana produksi pertanian lainnya kepada petani. Biaya-biaya ini akan ditagihkan kembali ke petani plasma.
Plasma receivables also include advances to plasma farmers for topping up loan installments to banks, advances for fertilizers and other agricultural supplies. These costs should be reimbursed by the plasma farmers.
29
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Beban Ditangguhkan
Deferred Charges
Biaya-biaya tertentu, terutama terdiri atas biaya dan beban-beban lain sehubungan dengan biaya perolehan perangkat lunak, dan beban sehubungan dengan perpanjangan hak atas tanah yang meliputi biaya legal, biaya survei area dan pengukuran tanah, biaya notaris, pajak dan biaya terkait lainnya, yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. Beban-beban ini disajikan dalam akun “Beban Ditangguhkan, Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan dibebankan secara langsung pada usaha periode berjalan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Penjualan” dan “Beban Operasi Lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Certain expenditures, consisting primarily of costs and expenses relating to software cost and cost incurred associated with the renewal of landrights title such as, among others, legal fees, land survey and re-measurement fees, notarial fees, taxes and other related expenses, which benefits extend over a period of more than one year, are deferred and amortized over the periods benefited using the straight-line method. These expenditures are presented in “Deferred Charges, Net” account in the consolidated statement of financial position and directly charged to current operations as part of “Cost of Goods Sold” and “Other Operating Expenses” accounts in the consolidated statement of comprehensive income.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
Impairment of Non-financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at the end of each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset atau UPK lebih besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkannya.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or Cash Generating Unit’s (“CGU”) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui sebagai laba atau rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the profit or loss in those expense categories consistent with the functions of the impaired asset.
30
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan)
Impairment of Non-financial Assets (continued)
Penilaian dilakukan pada akhir setiap tanggal pelaporan untuk menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset atau UPK tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
An assessment is made at each reporting date to assess whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the asset’s or CGU’s recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized.
Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat yang telah ditentukan, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba atau rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan nilai potensial atas aset tetap kecuali MAKP, Entitas Anak (Catatan 11), tanaman perkebunan dan aset tidak lancar lainnya yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Management believes that there is no indication of potential impairment in values of fixed asset except for MAKP, a Subsidiary (Note 11), plantations and other non-current assets presented in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2012 and 2011.
Sewa
Leases
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”. Revisi terhadap PSAK No. 30 ini menetapkan bahwa klasifikasi dari setiap elemen sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi secara terpisah bagi suatu perjanjian sewa yang mengandung elemen tanah dan bangunan.
Effective January 1, 2012, the Group applies PSAK No. 30 (Revised 2011), “Lease”. The amendment to PSAK No. 30 prescribes separate classification of each element as finance lease or operating lease, if leases comprise land and buildings.
Adopsi PSAK No. 30 yang direvisi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Kelompok Usaha.
Adoption of the revised PSAK No. 30 has no significant impact on the financial reporting and disclosures of the Group.
31
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Sewa (lanjutan)
Leases (continued)
Kelompok Usaha mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya, pada tanggal pengakuan awal.
The Group classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract, at inception date.
Sewa Operasi - sebagai Lessee
Operating Lease - as Lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban pada operasi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straight-line basis over the lease term.
Provisi
Provisions
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi tidak diakui.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Revenue and Expenses Recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak penjualan (PPN).
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and sales taxes (VAT).
Kelompok Usaha menelaah pengaturan pendapatannya melalui kriteria tertentu untuk menentukan apakah bertindak sebagai prinsipal atau agen. Kelompok Usaha berkesimpulan Kelompok Usaha bertindak sebagai prinsipal dalam semua pengaturan pendapatan. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
The Group assesses its revenue arrangements against specific criteria in order to determine if it is acting as principal or agent. The Group has concluded that it is acting as a principal in all of its revenue arrangements. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
32
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
Revenue and (continued)
Penjualan Barang
Sale of Goods
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk berbahan dasar minyak sawit, karet, berikut produk-produk perkebunan lainnya diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.
Revenue from sales arising from physical delivery of palm based products, rubber, as well as other agricultural products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.
Pendapatan dari sertifikat green palm yang diterima, diakui pada saat penjualan sertifikat tersebut.
Revenue from green palm certificates received is recognized upon sale of those certificates.
Pendapatan/Beban Bunga
Interest Income/Expense
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode SBE, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using EIR method, which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying value of the financial asset or liability.
Beban diakui pada saat menggunakan dasar akrual.
Expenses are recognized as incurred on an accrual basis.
terjadinya
dengan
Expenses
Recognition
Perpajakan
Taxation
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”. Revisi PSAK No. 46 tersebut menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasi; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode berjalan yang diakui pada laporan keuangan konsolidasi.
Effective January 1, 2012, the Group applies PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”. The revised PSAK No. 46 prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statement of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the consolidated financial statements.
Penerapan awal PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan dan penyajian terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
The initial adoption of the revised PSAK gave impact on the related disclosures and presentation in the consolidated financial statements.
Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan.
Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deferred tax.
33
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Perpajakan (lanjutan)
Taxation (continued)
Pajak Kini
Current Tax
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current income tax assets and liabilities for the current year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date.
Penghasilan kena pajak berbeda dengan laba yang dilaporkan dalam laba atau rugi karena penghasilan kena pajak tidak termasuk bagian dari pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun yang berbeda, dan juga tidak termasuk bagian-bagian yang tidak dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.
Taxable profit differs from profit as reported in the consolidated statement of comprehensive income because it excludes items of income or expense that are taxable or deductible in other years and it further excludes items that are non-taxable or nondeductible.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.
Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali bagi liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari: i) pengakuan awal goodwill; atau ii) pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas dari transaksi yang: (a) bukan transaksi kombinasi bisnis, dan (b) pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak/rugi pajak.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences, except for the deferred tax liability arising from: i) the initial recognition of goodwill; or ii) at initial recognition, an asset or liability in a transaction that is: (a) not a business combination and (b) at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut, dan rugi pajak belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang: i) bukan transaksi kombinasi bisnis; dan ii) pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak/rugi pajak.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which deductible temporary differences, and the carry forward of unused tax losses can be utilized, unless the deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that: i) is not a business combination; and ii) at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss.
34
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Perpajakan (lanjutan)
Taxation (continued)
Pajak Tangguhan (lanjutan)
Deferred Tax (continued)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak dan asosiasi, kecuali yang waktu pembalikannya dapat dikendalikan dan kemungkinan besar perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan.
Deferred tax assets and liabilities are recognized in respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries and associates, except where the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan jumlah tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal pelaporan, perusahaan menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Perusahaan mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya.
The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed by the Company at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disalinghapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, Kelompok Usaha yang bermaksud untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the Group intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.
35
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Perpajakan (lanjutan)
Taxation (continued)
Pajak Pertambahan Nilai
Value Added Tax
Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) kecuali: i) PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak, yang dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari item beban-beban yang diterapkan; dan ii) piutang dan utang yang disajikan termasuk dengan jumlah PPN.
Revenue, expenses and assets are recognized net of the amount of value added tax (“VAT”) except:
Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atau terutang kepada, kantor pajak termasuk sebagai bagian dari piutang atau utang pada laporan perubahan posisi keuangan konsolidasian.
The net amount of VAT recoverable from, or payable to, the taxation authorities is included as part of receivables or payables in the consolidated statement of financial position.
Imbalan Kerja
Employee Benefits
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. PSAK revisi ini mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
Effective January 1, 2012, the Group applies PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. The revised PSAK establishes the accounting and disclosures for employee benefits.
Revisi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” yang relevan terhadap Kelompok Usaha adalah diperbolehkannya entitas untuk menerapkan metode yang sistematis atas pengakuan yang lebih cepat, yang antara lain adalah pengakuan langsung dari seluruh keuntungan/kerugian aktuarial. Karena Kelompok Usaha tidak memilih metode ini namun tetap menggunakan metode pengakuan keuntungan/kerugian yang jatuh di luar “koridor” seperti diuraikan lebih lanjut berikut ini, maka penerapan PSAK No. 24 yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha.
Revision on PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits” that is relevant to the Group is permission for entities to adopt certain systematic methods of faster recognition, which include immediate recognition of all actuarial gains and losses. Since the Group opted not to apply this method but to continue to use the method used to recognize actuarial gain/loss falling outside the “corridor” as further discussed below, the adoption of the revised PSAK No. 24 had no impact on the Group’s financial reporting.
a)
a)
i)
ii)
Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.
the VAT incurred on a purchase of assets or services is not recoverable from the taxation authority, in which case the VAT is recognized as part of the cost of acquisition of the asset or as part of the expense item as applicable; and receivables and payables that are stated inclusive of the VAT amount.
Short-term Employee Benefits Short-term employee benefits are recognized when they are accrued to the employees.
36
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Imbalan Kerja (lanjutan)
Employee Benefits (continued)
b)
b)
Imbalan Pensiun
Pension Benefits
Kewajiban imbalan pensiun merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi dengan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang tidak diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung sekali setahun oleh aktuaria independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi jangka panjang yang berkualitas tinggi dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan liabilitas imbalan pensiun yang bersangkutan.
Pension benefit obligation is the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position date less the adjustments for unrecognized actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the interest rates of high-quality longterm bonds that are denominated in Rupiah in which the benefits will be paid and that have terms of maturity similar to the related pension liability.
Kelompok Usaha diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yang merupakan kewajiban imbalan pasti.
The Group is required to provide a minimum pension benefit as stipulated in Labor Law No. 13/2003, which represents an underlying defined benefit obligation.
Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja ratarata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat tersebut. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi periode berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
Provisions made pertaining to past service costs are deferred and amortized over the expected average remaining service years of the qualified employees. On the other hand, provisions for current service costs are directly charged to operations of the current period. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of the defined benefit obligations at that date. The actuarial gains or losses in excess of the said 10% threshold are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees.
37
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Imbalan Kerja (lanjutan)
Employee Benefits (continued)
c)
c)
Kewajiban Imbalan Pasca-kerja Lainnya Kelompok Usaha memberikan imbalan pascakerja lainnya, seperti uang penghargaan. Imbalan berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.
d)
The Group also provides other postemployment benefits, such as service pay. The service pay benefit is vested when the employees reach their retirement age. These benefits have been accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.
Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja
d)
Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Kelompok Usaha mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Kelompok Usaha menunjukkan komitmennya untuk memutuskan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah akhir tanggal pelaporan didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini. e)
Other Post-employment Obligations
Termination Benefits Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement age. The Group recognizes termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan and the possibility to withdraw the plan is low. Benefits falling due more than 12 months after the end of reporting date are discounted at present value.
Imbalan Jangka Panjang Lainnya
e)
Imbalan lainnya seperti imbalan cuti jangka panjang dihitung berdasarkan Peraturan Kelompok Usaha dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini.
Other Long-term Benefits Other benefits such as long service leave is calculated in accordance with the Group Regulations, using the projected unit credit method and discounted to present value.
Laba per Saham
Earnings per Share
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”. PSAK revisi ini mengatur dampak dilutif pada opsi, waran dan ekuivalennya. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2012, the Group applies PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”. The revised PSAK establishes the dilutive effects of options, warrants and their equivalents. The adoption of the revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.
Sesuai dengan PSAK No. 56, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan (dikurangi perolehan kembali saham beredar), yang disesuaikan dengan memperhitungkan pengaruh retroaktif pemecahan saham pada tanggal 28 Januari 2011.
In accordance with PSAK No. 56, basic earnings per share attributable to the owners of the parent company is calculated based on the weighted average number of issued and fully paid shares during the year (less treasury stock), which is adjusted due to the retroactive effect of the stock split which occured on January 28, 2011.
38
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Laba per Saham (lanjutan)
Earnings per Share (continued)
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company has no potential outstanding dilutive ordinary shares as of December 31, 2012 and 2011. Accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statements of comprehensive income.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Foreign Currency Transactions and Balances
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. PSAK No. 10 yang direvisi tersebut terutama mengatur penentuan mata uang fungsional, penjabaran akun dalam mata uang asing ke mata uang fungsional dan penggunaan mata uang penyajian yang berbeda dengan mata uang fungsional. Pada tanggal tersebut, Kelompok Usaha menentukan mata uang fungsionalnya untuk masing-masing entitas. Penerapan awal PSAK No. 10 yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha.
Effective January 1, 2012, the Group adopted PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”. The revised PSAK No. 10 principally establishes functional currency determination, account translation in foreign currency to functional currency and the use of presentation currency which are different with the functional currency. At that date, the Group determined their functional currency as per entity basis. The initial adoption of the revised PSAK No. 10 has no impact on the Group’s financial reporting.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the year, as published by Bank Indonesia, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.
Transaksi dalam mata uang asing selain Dolar AS dan Dolar Singapura adalah tidak signifikan.
Transactions in foreign currencies other than US Dollar and Singapore Dollar are not significant.
Dividen
Dividends
Pembagian dividen kepada para pemegang saham Perusahaan diakui sebagai sebuah liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan.
Dividend distribution to the Company’s shareholders is recognized as a liability in the Group’s consolidated financial statements in the period in which the dividends are approved by the Company’s shareholders.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Kelompok Usaha mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan pada revisi PSAK No. 7 (Revisi 2010).
The Group has transactions with related parties, as defined in the revised PSAK No. 7 (Revised 2010).
39
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) Transaksi (lanjutan)
dengan
AKUNTANSI
Pihak-pihak
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Transactions with Related Parties (continued)
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties, which may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatancatatan yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes herein.
Kecuali diungkapkan khusus sebagai pihak-pihak berelasi, maka pihak-pihak lain yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan pihak ketiga.
Unless specifically identified as related parties, the parties disclosed in the notes to the consolidated financial statements are third parties.
Informasi Segmen
Segment Information
Untuk tujuan manajemen, Kelompok Usaha dibagi menjadi empat segmen operasi berdasarkan produk yang dikelola secara independen oleh masing-masing pengelola segmen yang bertanggung jawab atas kinerja dari masingmasing segmen. Para pengelola segmen melaporkan secara langsung kepada manajemen Perusahaan yang secara teratur mengkaji laba segmen sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya ke masing-masing segmen dan untuk menilai kinerja segmen. Pengungkapan tambahan pada masing-masing segmen terdapat dalam Catatan 32, termasuk faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan dan dasar pengukuran informasi segmen.
For management purposes, the Group is organized into four operating segments based on their products which are independently managed by the respective segment managers responsible for the performance of the respective segments under their charge. The segment managers report directly to the management who regularly review the segment results in order to allocate resources to the segments and to assess the segment performance. Additional disclosures on each of these segments are shown in Note 32, including the factors used to identify the reportable segments and the measurement basis of segment information.
Standar Akuntansi Revisi yang Telah Diterbitkan namun Belum Efektif Berlaku
Amended Accounting Standards that Have Been Published but Not Yet Effective
Berikut ini adalah standar akuntansi yang direvisi dan diterbitkan namun belum berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012 yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha:
The amended and published accounting standard that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective as at January 1, 2012 are as follows:
i)
i)
PSAK No. 38 (Revisi 2012), ”Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”
PSAK No. 38, “Business Combination under Common Control”
PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi bagi transaksi kombinasi bisnis antar entitas sepengendali.
The revised PSAK prescribes accounting treatment for business combination among entities under common control.
Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi yang direvisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of the amended accounting standard on the consolidated financial statements.
40
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosures of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that may require material adjustments to the carrying values of the assets and liabilities affected in future periods.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by the management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Penentuan Mata Uang Fungsional
Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari penjualan barang dan jasa yang diberikan.
The currency of each of the entities under the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and expenses from sale of goods and services rendered.
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 50 (Revised 2010). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying values of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
41
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Plasma
Allowance for Impairment of Plasma Receivables
Seperti dijelaskan dalam Catatan 2, piutang plasma antara lain merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma. Kelompok Usaha mengevaluasi kelebihan atas akumulasi biaya pengembangan atas pendanaan dari bank dan jumlah yang disepakati oleh petani plasma. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia untuk mencatat penyisihan atas penurunan nilai piutang plasma. Penyisihan ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang diterima. Nilai tercatat atas piutang plasma Kelompok Usaha sebelum penyisihan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp83.144 (2011: Rp75.374).
As explained in Note 2, plasma receivables among others represent advances made for the costs to develop plasma plantations. The Group evaluates the excess of accumulated development costs over the bank’s funding and amount agreed by the plasma farmers. In these cases, the Group uses judgment based on available facts and circumstances to record provision for impairment of plasma receivables. These provisions are reevaluated and adjusted as additional information is received. The carrying value of the Group’s plasma receivables before allowance for impairment as of December 31, 2012 is Rp83,144 (2011: Rp75,374).
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing kelompok Koperasi Unit Desa (“KUD”) atau kelompok petani plasma pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai telah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.
Based on a review of the status of each group of Koperasi Unit Desa (“KUD”) or group of plasma farmers at the end of the period, the management believes that the allowance for impairment is sufficient to cover losses from uncollectible receivables.
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Evaluasi Individual
Allowance for Impairment of Trade Receivables Individual Assessment
Kelompok Usaha mengevaluasi akun piutang tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak-pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp37.613 (2011: Rp101.297). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 5.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on any available third parties credit reports and known market factors, to record specific provisions for customer’s receivable amount to reduce the amount that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. The carrying value of the Group’s trade receivables before allowance for impairment as of December 31, 2012 was Rp37,613 (2011: Rp101,297). Further details are disclosed in Note 5.
42
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang UsahaEvaluasi Kolektif
Allowance for Impairment of Trade ReceivablesCollective Assessment
Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terhutang.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed trade receivables, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such trade receivables by being indicative of the customers’ ability to pay all amounts due.
Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut.
Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for the trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the group.
Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp37.613 (2011: Rp101.297). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 5.
The carrying value of the Group’s trade receivables before allowance for impairment as of December 31, 2012 was Rp37,613 (2011: Rp101,297). Further details are disclosed in Note 5.
Pensiun dan Imbalan Kerja
Pension and Employee Benefits
Penentuan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk, antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat cacat, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh lebih dari 10% kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Meskipun Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 adalah Rp468.787 (2011: Rp388.512). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 18.
The determination of the Group’s cost for pension and employee benefits liability is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include, among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions which effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual results or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. The carrying value of the Group’s estimated liabilities for employee benefits as of December 31, 2012 was Rp468,787 (2011: Rp388,512). Further details are disclosed in Note 18.
43
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Pensiun dan Imbalan Kerja (lanjutan)
Pension and Employee Benefits (continued)
Kenaikan/penurunan sebesar satu persen pada tingkat diskonto tahunan akan menyebabkan penurunan/kenaikan pada beban imbalan kerja neto atau liabilitas imbalan kerja neto masingmasing sebesar Rp5.613 dan Rp6.432 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: Rp4.402 dan Rp4.988).
An increase/decrease of one percent in the annual discount rate will decrease/increase the net employee benefit expense or net employee benefits liability by Rp5,613 and Rp6,432, respectively, for the year ended December 31, 2012 (2011: Rp4,402 and Rp4,988).
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 25 tahun, yang merupakan masa manfaat ekonomis yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp2.229.928 (2011: Rp1.824.630). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated economic useful life. Management properly estimates the economic useful life of these fixed assets to be within 4 to 25 years. These are common economic useful life applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful life and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying value of the Group’s fixed assets as of December 31, 2012 was Rp2,229,928 (2011: Rp1,824,630). Further details are disclosed in Note 11.
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu berdasarkan nilai wajar pada pengakuan awal, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Kelompok Usaha juga pada awalnya mengakui sebagian dari piutang plasma dan seluruh piutang karyawan yang tidak dikenakan bunga (Catatan 31) pada nilai wajar berdasarkan nilai kini masing-masing, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Kelompok Usaha.
The Group recorded certain financial assets and liabilities initially based on fair values, which requires the use of accounting estimates. The Group also initially recognizes a portion of plasma receivables and all of the loans to employees that bore no interests (Note 31) at fair values based on the respective present values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Group’s profit or loss.
44
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
Nilai tercatat dari aset keuangan dalam laporan perubahan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp1.918.595 (2011: Rp2.233.427), sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan perubahan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp598.420 (2011: Rp443.799). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 31.
The carrying value of financial assets in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2012 was Rp1,918,595 (2011: Rp2,233,427), while the carrying value of financial liabilities carried in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2012 was Rp598,420 (2011: Rp443,799). Further details are disclosed in Note 31.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan pajak yang kompleks, perubahan peraturan pajak dan jumlah dan timbulnya pendapatan kena pajak di masa depan, dapat menyebabkan penyesuaian di masa depan atas pendapatan dan beban pajak yang telah dicatat.
Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations, changes in tax laws, and the amount and timing of future taxable income, could necessitate future adjustments to tax income and expense already recorded.
Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Nilai tercatat neto pajak penghasilan dibayar di muka pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp74.322 (2011: utang pajak penghasilan sebesar Rp5.047). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 15.
Significant estimate is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. The net carrying value of prepaid income taxes as of December 31, 2012 was Rp74,322 (2011: income tax payable was Rp5,047). Further details are disclosed in Note 15.
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2012, liabilitas pajak tangguhan neto Perusahaan sebesar Rp10.814 (2011: Rp32.597) dan aset pajak tangguhan neto Entitas Anak sebesar Rp2.883 (2011: Rp2.652). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 15.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and tax losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. As of December 31, 2012, net deferred tax liabilities of the Company was Rp10,814 (2011: Rp32,597) and net deferred tax assets of the Subsidiaries was Rp2,883 (2011: Rp2,652). Further details are disclosed in Note 15.
45
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Aset Pajak Tangguhan (lanjutan)
Deferred Tax Assets (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012, entitas anak tertentu memiliki rugi fiskal yang dapat dikompensasi dengan pendapatan kena pajak di masa depan sampai dengan lima tahun sejak rugi fiskal tersebut terjadi sebesar Rp12.618 (2011: Rp12.753). Rugi fiskal tersebut terkait kepada kondisi entitas anak yang sebagian besar tanaman perkebunannya masih belum menghasilkan atau baru mulai menghasilkan, belum daluwarsa dan tidak dapat digunakan untuk disalinghapuskan dengan penghasilan kena pajak entitas lain dalam Kelompok Usaha. Manajemen berkeyakinan bahwa rugi fiskal yang belum daluwarsa akan dapat dikompensasikan terhadap penghasilan kena pajak di masa yang akan datang. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Kelompok Usaha mengakui semua aset pajak tangguhan atas rugi fiskal yang dapat dikompensasi.
As of December 31, 2012, certain subsidiaries have tax loss carry forwards which may be utilized against future taxable income for five years since the tax loss occurred amounting to Rp12,618 (2011: Rp12,753). These tax losses relate to condition of the subsidiaries which most of the plantations are still in immature stage or just started to mature, are not yet expired and may not be used to offset taxable profits elsewhere in the Group. The management believes that the tax loss carry forwards which are not yet expired can be compensated against future taxable income. As of December 31, 2012 and 2011, the Group recognized all deferred tax assets related to tax loss carry forward.
Penyisihan atas Keusangan Persediaan
Allowance for Obsolescence of Inventories
Penyisihan atas keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Kelompok Usaha sebelum penyisihan atas keusangan persediaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp648.040 (2011: Rp370.559). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 6.
Allowance for obsolescence of inventories is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provision is re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying value of the Group’s inventories before allowance for obsolescence of inventories as of December 31, 2012 was Rp648,040 (2011: Rp370,559). Further details are disclosed in Note 6.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Impairment of Non-financial Assets
Penurunan nilai terjadi pada saat nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset.
An impairment exists when the carrying value of an asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset.
46
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS
4.
Cash and cash equivalents consist of:
Kas dan setara kas terdiri dari: 2012 Kas Kas di bank - pihak-pihak ketiga Rekening Rupiah PT Bank UOB Buana PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Rekening Dolar AS PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank UOB Buana Citibank N.A., Jakarta PT Bank Central Asia Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Rekening Dolar Singapura DBS Bank Ltd., Singapura Total kas di bank Deposito berjangka - pihak-pihak ketiga Rupiah PT Bank DBS Indonesia PT Bank ICBC PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk Dolar AS PT Bank UOB Buana PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank ICBC PT Bank Mega Tbk
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2011 461
215
Cash on hand
45.273 32.296 6.390 3.181
108.089 22.966 7.255 5.712
Cash in banks - third parties Rupiah accounts PT Bank UOB Buana PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
1.521
1.147
40.251 19.575 6.648 1.568
523 7.257 270 864
1.477
800
790
594
Others (each below Rp1,000) Singapore Dollar account DBS Bank Ltd., Singapore
158.970
155.477
Total cash in banks
Others (each below Rp1,000) US Dollar accounts PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank UOB Buana Citibank N.A., Jakarta PT Bank Central Asia Tbk
350.000 235.000 220.000 150.000 120.000 75.000
125.000 50.000 322.500 370.000
4.200 2.006 -
119.200 2.006 545.000 30.000
212.740 203.070 48.350 19.340 -
208.564 117.884 18.136
Time deposits - third parties Rupiah PT Bank DBS Indonesia PT Bank ICBC PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk US Dollar PT Bank UOB Buana PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank ICBC PT Bank Mega Tbk
Total deposito berjangka
1.639.706
1.908.290
Total time deposits
Total kas dan setara kas
1.799.137
2.063.982
Total cash and cash equivalents
Accounts in banks earn interest at floating rates based on the offerred rate from each bank.
Rekening di bank memiliki tingkat bunga mengambang sesuai dengan tingkat penawaran pada masing-masing bank.
47
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
Suku bunga tahunan atas deposito berjangka tersebut adalah sebagai berikut:
The annual interest rates on the above time deposits are as follows:
2012 Rupiah Dolar AS
2011
4,25% - 8,40% 2,75% - 3,65%
5,25% - 8,40% 1,80% - 3,65%
Pada tanggal 31 Desember 2012, kas Kelompok Usaha telah diasuransikan terhadap risiko yang disebabkan oleh pencurian dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp600 (2011: Rp600), yang menurut pendapat manajemen telah memadai untuk menutupi kerugian yang timbul dari risiko tersebut. 5.
Rupiah US Dollar
As of December 31, 2012, the Group’s cash on hand has been insured against risk of loss due to theft up to a total amount of Rp600 (2011: Rp600), which is considered adequate by the management to cover possible losses arising from such risk.
PIUTANG USAHA DAN LAIN-LAIN
5.
TRADE AND OTHER RECEIVABLES Trade receivables consist of:
Piutang usaha terdiri dari: 2012 Pihak-pihak ketiga Rupiah Dolar AS
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2011
17.706 19.907
76.383 24.914
Total Dikurangi: Penyisihan atas penurunan nilai secara individual
37.613
101.297
Neto
37.220
(393)
(36) 101.261
Third parties Rupiah US Dollar Total Less: Allowance for impairment in value - individual accounts Net
Piutang usaha tidak dijaminkan, tidak dibebani bunga dan umumnya dikenakan syarat pembayaran maksimum 30 hari dan kelengkapan dokumen pengiriman.
Trade receivables are unsecured, non-interest bearing and generally have a credit term of 30 days and completeness of shipping documents.
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade receivables is as follows:
2012 Lancar dan tidak mengalami penurunan nilai Telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
2011
31.775
97.293
Neither past due nor impaired
1.445 316 1.214 2.863
3.744 224 36
Past due but not impaired: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days
Total Dikurangi: Penyisihan atas penurunan nilai secara individual
37.613
101.297
Neto
37.220
(393)
48
(36)
Total Less: Allowance for impairment in value - individual accounts
101.261
Net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA DAN LAIN-LAIN (lanjutan)
5.
Perubahan saldo penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
The movements in the balance of allowance for impairment in value of trade receivables are as follows:
2012
6.
TRADE AND OTHER RECEIVABLES (continued)
2011
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Pemulihan atas penyisihan
36 357 -
561 (525)
Saldo akhir tahun
393
36
Balance at beginning of year Allowance for the year Recovery of allowance Balance at end of year
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap adanya penurunan nilai pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai telah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai piutang tersebut.
Based on the results of review for impairment at the end of the year, the management believes that the allowance for impairment is sufficient to cover losses from impairment of such receivables.
Kelompok Usaha mengelola dan mengukur kualitas kredit piutang usaha yang lancar dan tidak mengalami penurunan nilai (Catatan 30).
The Group manages and measures credit quality of trade receivables that are neither past due nor impaired (Note 30).
Piutang lain-lain dari pihak berelasi terutama timbul dari penjualan gula kelapa (Catatan 29).
Other receivables from related party mainly occur from sales of red sugar (Note 29).
Piutang lain-lain dari pihak-pihak ketiga terutama terdiri atas piutang bunga deposito berjangka dan bagian lancar dari piutang karyawan.
Other receivables from third parties mainly consist of interest receivables from time deposits and current portion of loans to employees.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap adanya penurunan nilai pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang lain-lain dapat tertagih sehingga tidak diperlukan penyisihan atas penurunan nilai piutang lain-lain.
Based on the results of review for impairment at the end of the year, the management believes that all of other receivables can be collected so no allowance for impairment of other receivables is necessary.
PERSEDIAAN
6.
Inventories consist of:
Persediaan terdiri dari: 2012 Barang dalam proses Barang jadi Bahan pembantu dan suku cadang
INVENTORIES
2011
41.688 474.562
5.816 217.621
131.790
147.122
Sub-total Dikurangi: Penyisihan atas keusangan persediaan
648.040
370.559
Neto
645.954
(2.086)
(2.315 ) 368.244
49
Work in process Finished goods Supporting materials and spare parts Sub-total Less: Allowance for obsolescence of inventories Net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PERSEDIAAN (lanjutan) Perubahan saldo penyisihan atas persediaan adalah sebagai berikut:
6.
INVENTORIES (continued) The movements in the balance of allowance for obsolescence of inventories are as follows:
keusangan 2012
2011
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Pemulihan penyisihan
2.315 162 (391 )
2.467 (152 )
Saldo akhir tahun
2.086
2.315
Balance at beginning of year Allowance for the year Recovery of allowance Balance at end of year
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap suku cadang, manajemen melakukan pemulihan penyisihan di atas untuk menyesuaikan nilai tercatat persediaan suku cadang ke nilai yang dapat terpulihkan.
Based on a review on spare parts, the management reversed some allowance for obsolescence to adjust the carrying values of spare parts to their recoverable amount.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap harga pasar dan kondisi fisik dari persediaan pada tanggal pelaporan, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan atas keusangan persediaan telah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari keusangan persediaan.
Based on a review of the market prices and physical conditions of the inventories at the reporting dates, management believes that the allowance for obsolescence of inventories is sufficient to cover losses from obsolescence of inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2012, persediaan Kelompok Usaha telah diasuransikan terhadap risiko yang disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, sabotase dan perusakan dengan jumlah pertanggungan asuransi sebesar Rp345.590 (2011: US$30.748.349 dan Rp308).
As of December 31, 2012, the Group’s inventories were insured against the risk of loss due to natural disaster, fire, sabotage and vandalism with a total insurance coverage of Rp345,590 (2011: US$30,748,349 and Rp308).
Manajemen berpendapat bahwa pertanggungan asuransi tersebut telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.
Management believes the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak ada persediaan yang digunakan sebagai jaminan.
As of December 31, 2012 and inventories are not being pledged.
50
2011,
the
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UANG MUKA
7.
ADVANCES Advances consist of:
Uang muka terdiri dari:
31 Desember 2012/ December 31, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2011/ December 31, 2010
Lancar Pembelian minyak HSD Lain-lain
3.142 12.837
3.819 6.931
1.889 8.037
Current Purchases of HSD oil Others
Total
15.979
10.750
9.926
Total
47.213
60.949
60.949
Tidak lancar Pembelian tanah, neto Perolehan mesin, peralatan, bangunan, suku cadang, kendaraan berat dan lain-lain
43.937
7.061
5.744
Non-current Land acquisitions, net Acquisition of machinery, equipment, building, spare parts, heavy vehicle and others
Total
91.150
68.010
66.693
Total
Uang muka pembelian tanah merupakan biayabiaya sehubungan dengan akuisisi lahan-lahan perkebunan sebagai bagian dari rencana Perusahaan untuk mengamankan pasokan tandan buah segar. Perusahaan telah menunjuk PT Dwi Reksa Usaha Perkasa (“DRUP”), dahulu Entitas Anak yang telah dijual pada bulan Oktober 2006, untuk membantu dan mengelola proses akuisisi lahan serta serah terima lahan-lahan tersebut kepada Perusahaan. Uang muka tersebut akan diselesaikan pada saat serah terima lahan atau dengan cara lainnya. Uang muka pembelian tanah akan dikapitalisasi ke tanah dan tanaman perkebunan pada saat proses perolehan Hak Guna Usaha (“HGU”) dari lahan-lahan tersebut selesai.
Advances for land acquisitions represent costs related to the acquisitions of plantation lands as part of the Company’s plan to secure supplies of fresh fruit bunches. The Company appointed PT Dwi Reksa Usaha Perkasa (“DRUP”), a former Subsidiary disposed in October 2006, to facilitate and manage the land acquisition process and the handover of the land to the Company. The advances will be settled when the land is handed over or by other process. The advances for land acquisitions will be capitalized to land and plantation when the process of obtaining the Business Usage Rights (“Hak Guna Usaha” or “HGU”) is completed.
Sampai dengan Desember 2012, telah terjadi penyelesaian atas sebagian uang muka melalui penyerahan aset senilai Rp25.057 dan penyelesaian secara tunai sebesar Rp18.981. Saldo uang muka pada tanggal 31 Desember 2012, yang disajikan sebagai bagian dari aset tidak lancar, adalah sebesar Rp47.213 (2011: Rp60.949). Manajemen berkeyakinan bahwa nilai tercatat uang muka tersebut dapat dipulihkan sepenuhnya.
Up to December 2012, portions of the said advances were settled through the transfer of asset valued at Rp25,057 and cash payment amounting to Rp18,981. As of December 31, 2012, the outstanding advances, which are presented as part of non-current assets, amounted to Rp47,213 (2011: Rp60,949). The management believes that the carrying value of the advances is fully recoverable.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, proses serah terima atas lahan-lahan tersebut secara hukum masih berlangsung dan belum sepenuhnya diselesaikan.
Up to the completion date of these consolidated financial statements, the legal process of handing over the land is still ongoing and has not been fully completed.
51
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 8.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
8.
Biaya dibayar di muka terdiri dari:
Prepaid expenses consist of: 2012
9.
PREPAID EXPENSES
2011
Sewa Asuransi Lain-lain
4.398 264 98
4.609 333 381
Rent Insurance Others
Total
4.760
5.323
Total
PIUTANG PLASMA
9.
PLASMA RECEIVABLES
Akun ini merupakan uang muka kepada petani plasma atas dana talangan untuk angsuran pinjaman petani plasma ke bank serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang untuk sementara dibiayai sendiri oleh Perusahaan.
This account represents the advances to plasma farmers on topping up the loan installments of plasma farmers to the banks and the costs incurred for plasma plantation development which were temporarily self-funded by the Company.
Perkebunan Plasma dengan Pembiayaan Bank
Plasma Plantations Funded by Banks
Pembiayaan atas pengembangan kebun plasma ini diperoleh dari bank dalam bentuk pinjaman lunak yang ditandatangani petani plasma yang dikoordinasikan oleh Koperasi Unit Desa (“KUD”) tertentu dengan masing-masing bank di mana Perusahaan bertindak sebagai penjamin atas pengembalian pinjaman (Catatan 35).
The financing of these plasma plantations, are provided by the banks in the form of soft loans signed by plasma farmers coordinated under certain Koperasi Unit Desa (“KUD”) and the respective banks whereby the Company acts as guarantor of the loan repayments (Note 35).
Sebagai penjamin pengembalian pinjaman bank, Perusahaan memotong sampai dengan 30% dari jumlah penjualan tandan buah segar petani plasma kepada Perusahaan selama 4 - 12 tahun setelah serah terima dan panen. Jumlah yang dipotong tersebut diteruskan oleh Perusahaan ke bank sebagai pelunasan pinjaman petani plasma tersebut. Namun, Perusahaan tidak selalu dapat mengumpulkan jumlah 30% tersebut. Selisih kurang antara pemotongan hasil penjualan tersebut dengan pembayaran kembali pinjaman bank yang wajib dibayarkan oleh Perusahaan sebagai penjamin pengembalian pinjaman, dicatat sebagai piutang plasma sampai pada saat penerimaan kembali dari petani plasma (Catatan 35).
As guarantor of the bank loan repayments, the Company should withhold up to 30% of fresh fruit bunches sales amounts from plasma farmers to the Company during 4 - 12 years after handing over and harvesting of the plantation. The withheld amounts are passed by the Company to the banks as loan repayments. However, the Company is not always able to collect the 30%. Any shortfall between the amounts provided from the above sales and amounts to be paid to the banks, which must be paid by the Company as guarantor of the loan repayments, is recorded as receivables until it is collected from the plasma farmers (Note 35).
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan mengembangkan perkebunan plasma dengan pembiayaan dari bank seluas 32.142 hektar (tidak diaudit) (2011: 32.212 hektar), yang mana seluas 31.650 hektar (tidak diaudit) (2011: 31.782 hektar) telah diserahterimakan kepada petani plasma. Sisa lahan dalam pengembangan seluas 492 hektar (tidak diaudit) (2011: 430 hektar) akan diserahterimakan pada saat perkebunan plasma sudah mencapai standar untuk serah terima.
Up to December 31, 2012, the Company has developed plasma plantations with bank funding totaling 32,142 hectares (unaudited) (2011: 32,212 hectares), in which 31,650 hectares (unaudited) (2011: 31,782 hectares) has been handed over to plasma farmers. The remaining areas under development totaling 492 hectares (unaudited) (2011: 430 hectares) will be handed over when the plasma plantations reach the standard condition for handing over.
52
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG PLASMA (lanjutan)
9.
PLASMA RECEIVABLES (continued)
Perkebunan Plasma dengan Pembiayaan Bank (lanjutan)
Plasma Plantations (continued)
Dari lahan perkebunan plasma dengan pembiayaan oleh bank seluas 32.142 hektar (tidak diaudit) (2011: 32.212 hektar), pinjaman bank untuk lahan plasma seluas 31.650 hektar (tidak diaudit) (2011: 30.262 hektar) telah dilunasi. Perusahaan sedang dalam proses serah terima sertifikat atas lahan-lahan tersebut kepada para petani.
Of the 32,142 hectares (unaudited) (2011: 32,212 hectares) of plasma plantations which developments were funded by the bank, the bank loans had been fully repaid in respect of 31,650 hectares (unaudited) (2011: 30,262 hectares). The Company is in the process of arranging the handing over of the land certificates to the plasma farmers.
Perkebunan Plasma Kelompok Usaha
Plasma Plantations Funded by the Group
dengan
Pembiayaan
by
Banks
As of December 31, 2012, the Group has developed self-funded plasma plantations totaling 4,172 hectares (unaudited) (2011: 4,301 hectares), in which 3,723 hectares (unaudited) (2011: 3,852 hectares) had been handed over to plasma farmers. The remaining areas under development totaling 449 hectares (unaudited) (2011: 449 hectares) will be handed over when the plasma plantations reach the standard condition for handing over.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Kelompok Usaha telah mengembangkan perkebunan plasma dengan pembiayaan sendiri seluas 4.172 hektar (tidak diaudit) (2011: 4.301 hektar), yang mana seluas 3.723 hektar (tidak diaudit) (2011: 3.852 hektar) telah diserahterimakan kepada petani plasma. Sisa lahan dalam pengembangan seluas 449 hektar (tidak diaudit) (2011: 449 hektar) akan diserahterimakan pada saat perkebunan plasma sudah mencapai kondisi standar untuk serah terima. 10. TANAMAN PERKEBUNAN a.
Funded
10. PLANTATIONS
Tanaman Menghasilkan
a.
The details of the movements of the mature plantations are as follows:
Rincian mutasi dari tanaman menghasilkan adalah sebagai berikut: 1 Januari 2012/ January 1, 2012
Mature Plantations
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ 31 Desember 2012/ Deductions December 31, 2012
Harga perolehan Kelapa sawit Karet Kakao Teh Kelapa
1.676.274 361.350 46.268 7.164 1.558
155.374 77.292 668 -
(2.824) (501) -
1.831.648 435.818 46.435 7.164 1.558
Cost Oil palm Rubber Cocoa Tea Coconut
Total harga perolehan
2.092.614
233.334
(3.325)
2.322.623
Total cost
Akumulasi amortisasi Kelapa sawit Karet Kakao Teh Kelapa
(468.735) (104.589) (12.812) (1.732) (72)
(78.396) (15.839) (2.326) (125) (34)
621 459 -
(547.131) (119.807) (14.679) (1.857) (106)
Accumulated amortization Oil palm Rubber Cocoa Tea Coconut
Total akumulasi amortisasi
(587.940)
(96.720)
1.080
(683.580)
Total accumulated amortization
Nilai buku
1.504.674
1.639.043
53
Net book value
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) a.
10. PLANTATIONS (continued)
Tanaman Menghasilkan (lanjutan)
a.
The details of the movements of the mature plantations are as follows: (continued)
Rincian mutasi dari tanaman menghasilkan adalah sebagai berikut: (lanjutan) 1 Januari 2011/ January 1, 2011
Mature Plantations (continued)
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ 31 Desember 2011/ Deductions December 31, 2011
Harga perolehan Kelapa sawit Karet Kakao Teh Kelapa
1.538.378 309.125 37.533 7.164 1.558
147.715 53.037 9.157 -
(9.819) (812) (422) -
1.676.274 361.350 46.268 7.164 1.558
Cost Oil palm Rubber Cocoa Tea Coconut
Total harga perolehan
1.893.758
209.909
(11.053)
2.092.614
Total cost
Akumulasi amortisasi Kelapa sawit Karet Kakao Teh Kelapa
(401.162) (92.057) (10.761) (1.546) (37)
(75.612) (13.244) (2.423) (186) (35)
8.039 712 372 -
(468.735) (104.589) (12.812) (1.732) (72)
Accumulated amortization Oil palm Rubber Cocoa Tea Coconut
Total akumulasi amortisasi
(505.563)
(91.500)
9.123
(587.940)
Total accumulated amortization
Nilai buku
1.388.195
1.504.674
Net book value
The total area of mature plantations which have been developed by the Company as of December 31, 2012 and 2011 is as follows:
Luas tanaman menghasilkan yang telah dikembangkan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 (Hektar/Hectares) (Tidak Diaudit/ Unaudited)
2011 (Hektar/Hectares) (Tidak Diaudit/ Unaudited)
Sumatera Selatan Sumatera Utara Kalimantan Timur Sulawesi Selatan Jawa Sulawesi Utara
38.891 36.891 7.478 4.162 2.442 729
38.095 36.469 4.741 4.145 2.544 729
South Sumatera North Sumatera East Kalimantan South Sulawesi Java North Sulawesi
Total
90.593
86.723
Total
Amortization expenses for the year ended December 31, 2012 amounting to Rp96,720 (2011: Rp91,500) were all charged to cost of goods sold (Note 25).
Beban amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp96.720 (2011: Rp91.500) dibebankan seluruhnya ke beban pokok penjualan (Catatan 25).
54
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) a.
10. PLANTATIONS (continued)
Tanaman Menghasilkan (lanjutan)
a.
Mature Plantations (continued) The calculation of loss on the disposal of mature plantations is as follows:
Perhitungan rugi dari pelepasan tanaman menghasilkan adalah sebagai berikut: 2012 Nilai tercatat tanaman menghasilkan yang dilepas Penerimaan dari pelepasan tanaman menghasilkan Rugi pelepasan tanaman menghasilkan, neto
2011 2.245
1.930
148
1.856
Carrying value of mature plantations Proceeds from disposal of mature plantations
2.097
74
Loss on disposal of mature plantations, net
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak ada tanaman menghasilkan yang digunakan sebagai jaminan. b.
As of December 31, 2012 and 2011, the mature plantations are not being pledged.
Tanaman belum Menghasilkan
b. 2012
Harga perolehan Saldo awal tahun Kapitalisasi biaya pada tahun berjalan Reklasifikasi ke tanaman telah menghasilkan Saldo akhir tahun
2011
571.505
630.683
266.969
150.731
(233.334)
(209.909)
605.140
571.505
Total
Cost Balance at beginning of year Costs capitalized during the year Reclassification to mature plantations Balance at end of year
The total area of immature plantations which have been developed by the Company as of December 31, 2012 and 2011 is as follows:
Luas area tanaman belum menghasilkan yang telah dikembangkan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Sumatera Selatan Kalimantan Timur Sumatera Utara Sulawesi Selatan Jawa
Immature Plantations
2012 (Hektar/Hectares) (Tidak Diaudit/ Unaudited)
2011 (Hektar/Hectares) (Tidak Diaudit/ Unaudited)
6.961 5.184 2.468 779 422
6.634 4.876 2.865 797 326
South Sumatera East Kalimantan North Sumatera South Sulawesi Java
15.814
15.498
Total
Pada tanggal 31 Desember 2012, seluruh tanaman perkebunan diasuransikan terhadap risiko kebakaran, wabah penyakit dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp651.696 (2011: Rp639.005), yang menurut pendapat manajemen telah memadai untuk menutupi kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
As of December 31, 2012, all plantations are insured against risks of fire, plagues and other risks with total coverage of Rp651,696 (2011: Rp639,005), which is considered adequate by the management to cover possible losses arising from such risks.
55
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan)
10. PLANTATIONS (continued)
Perusahaan memperoleh HGU dan Hak Guna Bangunan (“HGB”) untuk seluruh lahan di Sumatera Utara hingga tahun 2023-2053, di Jawa dan Sulawesi hingga tahun 2023-2027, dan di Kalimantan Timur hingga tahun 2033-2039. Sementara itu, Perusahaan juga memperoleh HGU untuk lahan seluas 31.673 hektar di Sumatera Selatan hingga tahun 2030-2043.
The Company obtained legal rights in the form of HGU and Building Usage Rights (“Hak Guna Bangunan” or “HGB”) for all areas in North Sumatera until 2023-2053, in Java and Sulawesi until 2023-2027, and in East Kalimantan until 20332039. Meanwhile, the Company also obtained legal rights in the form of HGU for the area of 31,673 hectares in South Sumatera until 2030-2043.
Manajemen berkeyakinan bahwa HGU dan HGB tersebut dapat diperbaharui atau diperpanjang.
Management believes that the HGU and HGB can be renewed or extended.
11. ASET TETAP
11. FIXED ASSETS The details of the movements of fixed assets are as follows:
Rincian mutasi dari aset tetap adalah sebagai berikut: 1 Januari 2012/ January 1, 2012
Harga perolehan Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat-alat berat Perabot dan peralatan kantor Aset dalam penyelesaian Total harga perolehan Akumulasi penyusutan Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat-alat berat Perabot dan peralatan kantor Total akumulasi penyusutan Nilai buku
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2012/ Deductions Reclassifications December 31, 2012 *)
513.406 717.320 931.402
(1.749) (1.045)
(20 ) (45.861 )
119.417 418.981
(12.136)
30.709
455.636 704.404 860.717
27.061 9.074 37.132
(4.677) (3.712)
308.541
83.805
(953)
109.690 97.625
11.496 368.262
2.536.613
536.830
(182.099) (288.163)
(29.032) (64.446)
2.656 1.883
(173.250)
(52.396)
(68.471) (711.983)
30.709 8.519 37.265 97
391.490
3.092.016
(2 )
(208.475) (350.728)
952
-
(224.694)
(11.320)
1.598
2
(157.194)
7.089
-
1.824.630
Cost Land Buildings Machinery and equipment Motor vehicle and heavy equipment Furniture, fixtures and office equipment Construction in progress
(78.191)
Total cost Accumulated depreciation Buildings Machinery and equipment Motor vehicle and heavy equipment Furniture, fixtures and office equipment
(862.088) Total accumulated depreciation 2.229.928
Net book value
*) Merupakan reklasifikasi dari akun “Beban Ditangguhkan, Neto” pada tanggal 1 Januari 2012 sesuai dengan ketentuan transisi ISAK No. 25 (Catatan 2)/ Represent reclassification from “Deferred Charges, Net” account at January 1, 2012 in accordance with transitional provision of ISAK No. 25 (Note 2) 1 Januari 2011/ January 1, 2011
Harga perolehan Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat-alat berat Perabot dan peralatan kantor Aset dalam penyelesaian Total harga perolehan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ 31 Desember 2011/ Reclassifications December 31, 2011
109.690 97.625
Cost Land Buildings Machinery and equipment Motor vehicle and heavy equipment Furniture, fixtures and office equipment Construction in progress
2.536.613
Total cost
432.805 576.967 791.421
22.831 7.686 26.530
(562) (314)
120.313 43.080
455.636 704.404 860.717
267.090
46.388
(5.018)
81
308.541
99.819 134.099
12.503 127.000
(2.632) -
2.302.201
242.938
(8.526)
56
(163.474 ) -
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued) The details of the movements of fixed assets are as follows: (continued)
Rincian mutasi dari aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan) 1 Januari 2011/ January 1, 2011
Akumulasi penyusutan Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat-alat berat Perabot dan peralatan kantor Total akumulasi penyusutan Nilai buku
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ 31 Desember 2011/ Reclassifications December 31, 2011
(153.977) (226.298)
(28.401) (62.021)
279 156
-
(182.099) (288.163)
(134.205)
(43.766)
4.721
-
(173.250)
(59.027)
(11.597)
2.153
-
(573.507)
(145.785)
7.309
-
1.728.694
(68.471)
Accumulated depreciation Buildings Machinery and equipment Motor vehicle and heavy equipment Furniture, fixtures and office equipment
(711.983) Total accumulated depreciation 1.824.630
Net book value
Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap Kelompok Usaha telah diasuransikan terhadap risiko kerugian yang disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, kerusuhan, sabotase, perusakan dan gangguan usaha lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp2.288.633 (2011: US$220.757.695 dan Rp103.457), yang menurut pendapat manajemen telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risikorisiko tersebut.
As of December 31, 2012, the Group’s fixed assets have been covered by insurance against the risk of loss due to natural disaster, fire, riots, sabotage, vandalism and other business interruption with total coverage of Rp2,288,633 (2011: US$220,757,695 and Rp103,457), which is considered adequate by the management to cover possible losses arising from such risks.
Perhitungan rugi (laba) atas pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut:
The calculation of the loss (gain) on disposal of fixed assets is as follows:
2012 Harga perolehan Akumulasi penyusutan
2011
12.136 7.089
8.526 7.309
Cost Accumulated depreciation
Nilai tercatat aset tetap yang dilepas Penerimaan dari pelepasan aset tetap
5.047 2.310
1.217 3.363
Carrying value of disposed fixed assets Proceeds from disposal of fixed assets
Rugi (laba) pelepasan aset tetap, neto
2.737
(2.146)
Loss (gain) on disposal of fixed assets, net
Depreciation of fixed assets for the years ended December 31, 2012 and 2011 were charged to operations as follows:
Penyusutan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang dibebankan pada operasi sebagai berikut: 2012
2011
Beban pokok penjualan Beban penjualan dan distribusi (Catatan 26) Beban umum dan administrasi (Catatan 26)
147.405
136.028
1.433
2.259
8.356
7.498
Cost of goods sold Selling and distribution expenses (Note 26) General and administrative expenses (Note 26)
Total
157.194
145.785
Total
57
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai perolehan aset tetap Kelompok Usaha yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan adalah sebesar Rp200.210, yang terutama terdiri atas bangunan, mesin dan peralatan, dan kendaraan dan alat-alat berat.
As of December 31, 2012, the costs of the Group’s fixed assets that have been fully depreciated but still being utilized were amounting to Rp200,210, which mainly consist of buildings, machinery and equipment, and motor vehicles and heavy equipment.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak ada aset tetap yang digunakan sebagai jaminan.
As of December 31, 2012 and 2011, the fixed assets are not being pledged.
Pada tahun 2012, Kelompok Usaha mengakui kerugian penurunan nilai mesin dan peralatan MAKP, entitas anak, karena nilai tercatatnya lebih tinggi dibandingkan nilai yang dapat dipulihkan (recoverable amount) berdasarkan laporan penilai independen tanggal 19 Desember 2012.
In 2012, the Group recognized impairment loss in relation to machinery and equipment of MAKP, a subsidiary, since their carrying value was higher compared to their recoverable amount based on the independent appraisal report dated December 19, 2012.
Aset dalam Penyelesaian
Construction in Progress
Aset dalam penyelesaian terutama merupakan pembangunan pabrik baru, fasilitas pelengkap pabrik dan perumahan dengan rincian sebagai berikut:
Construction in progress mostly represents the constructions of new mill, mill supporting facilities and housing facilities with details as follows: 2012
Perkiraan % Penyelesaian/ Estimated % of Completion
Jumlah Tercatat/ Carrying Amount
Perkiraan Penyelesaian/ Estimated Date of Completion
Bangunan
57,00%
272.529
Januari sampai Agustus 2013/ January to August 2013
Buildings
Mesin dan peralatan
45,26%
146.452
Januari sampai Oktober 2013/ January to October 2013
Machinery and equipment
Total
418.981
Total
2011 Perkiraan % Penyelesaian/ Estimated % of Completion
Jumlah Tercatat/ Carrying Amount
Perkiraan Penyelesaian/ Estimated Date of Completion
Bangunan
19,29%
24.340
Januari sampai Desember 2012/ January to December 2012
Buildings
Mesin dan peralatan
53,07%
73.285
Januari sampai Desember 2012/ January to December 2012
Machinery and equipment
Total
97.625
58
Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. BEBAN DITANGGUHKAN Rincian berikut:
beban
ditangguhkan
12. DEFERRED CHARGES adalah
The details of deferred charges are as follows:
sebagai 2012
2011
Perangkat lunak Harga perolehan Akumulasi amortisasi
49.339 (9.868)
-
Softwares Cost Accumulated amortization
Nilai buku - perangkat lunak
39.471
-
Net book value - softwares
Izin lokasi
59.682
58.969
Location permits
102.054 (46.077)
102.293 (43.883 )
55.977
58.410
Biaya perpanjangan hak atas tanah Harga perolehan Akumulasi amortisasi Neto Reklasifikasi ke aset tetap, neto (Catatan 11) Nilai buku - hak atas tanah Total
Renewal cost of landrights Cost Accumulated amortization
-
Net Reclassification to fixed assets, net (Note 11)
25.268
58.410
Net book value - landrights
124.421
117.379
Total
(30.709)
13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
13. OTHER NON-CURRENT ASSETS Other non-current assets mainly consist of longterm prepayments, loans to employees and refundable deposits.
Aset tidak lancar lainnya terutama terdiri atas biaya dibayar di muka jangka panjang, piutang karyawan dan uang jaminan. 14. UTANG USAHA
14. TRADE PAYABLES
Utang usaha berasal dari pembelian material dan jasa yang terkait dengan perkebunan.
Trade payables arise from the purchase of materials and services related to the plantations.
Utang usaha terdiri dari:
Trade payables consist of: 2012
2011
Pihak-pihak ketiga Rupiah Dolar AS Mata uang asing lainnya
253.188 9.262 2.009
108.126 1.612 1.174
Third parties Rupiah US Dollar Other foreign currencies
Sub-total
264.459
110.912
Sub-total
34.388
1.306
Related parties Rupiah
298.847
112.218
Total
Pihak-pihak berelasi Rupiah Total
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 2 dan 29.
The nature of relationships and transactions of the Group with the related parties are explained in Notes 2 and 29.
59
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
14. UTANG USAHA (lanjutan)
14. TRADE PAYABLES (continued) The aging analysis of trade payables is as follows:
Analisis umur utang usaha adalah sebagai berikut: 2012
2011
Lancar Telah jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
169.408
93.599
35.831 13.417 17.996 62.195
11.462 2.317 484 4.356
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days
Total
298.847
112.218
Total
Utang usaha tidak dijaminkan, tidak dibebani bunga dan pada umumnya memiliki syarat pelunasan selama 30 hari.
Trade payables are unsecured, non-interest bearing and normally have a payment term of 30 days.
15. PERPAJAKAN a.
15. TAXATION
Pajak Dibayar di Muka
a.
Pajak dibayar di muka terdiri dari:
Prepaid Taxes Prepaid taxes consist of:
2012
2011
Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 28-A Lainnya Pajak lainnya
74.322 1.531 1
-
The Company Income taxes Article 28-A Others Other taxes
Sub-total
75.854
-
Sub-total
Entitas Anak Pajak pertambahan nilai Pajak penghasilan
-
221 5
Subsidiaries Value added tax Income taxes
Sub-total
-
226
Sub-total
75.854
226
Total
Total
60
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
15. TAXATION (continued)
b. Utang Pajak
b.
Taxes payable consist of:
Utang pajak terdiri dari: 2012
2011
Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 25 Pasal 4(2) dan 23 Pasal 26 Pasal 15 Pasal 29 Pasal 21 Pasal 22 Pajak pertambahan nilai
24.455 2.466 47 2 11.968
427 77 13 5.047 1.218 7 15.923
The Company Income taxes Article 25 Articles 4(2) and 23 Article 26 Article 15 Article 29 Article 21 Article 22 Value added tax
Sub-total
38.938
22.712
Sub-total
Entitas Anak Pajak penghasilan Pasal 21
2
-
Subsidiaries Income taxes Article 21
Sub-total
2
-
Sub-total
38.940
22.712
Total
Total
c.
Taxes Payable
Beban Pajak Penghasilan
c.
Income Tax Expense
Berdasarkan Undang-undang No. 36 Tahun 2008, tarif pajak penghasilan badan adalah tarif tunggal sebesar 25%.
Based on Law No. 36 Year 2008, the corporate income tax rate is a single rate of 25%.
Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 81/2007 (“PP No. 81/2007”) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”.
On December 28, 2007, the President of the Republic of Indonesia stipulated the Government Regulation No. 81/2007 (“Gov. Reg. No. 81/2007”) on “Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Taxpayers in the Form of Publicly-listed Companies”.
PP No. 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi pajak penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1 (b) Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor.
This Gov. Reg. No. 81/2007 provides that publicly-listed resident companies in Indonesia can obtain the reduced income tax rate, i.e., 5% lower than the highest income tax rate under Article 17 paragraph 1 (b) of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, i.e., companies whose shares or other equity instruments are listed in the Indonesia Stock Exchange, whose shares owned by the public is 40% or more of the total paid and issued shares and such shares are owned by at least 300 parties, each party owning less than 5% of the total paid-up shares.
61
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
15. TAXATION (continued)
Beban Pajak Penghasilan (lanjutan)
c.
Income Tax Expense (continued)
Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak.
These requirements should be fulfilled by the publicly-listed companies for a period of six months in one fiscal year.
Selain itu, wajib pajak harus melampirkan surat keterangan dari Biro Administrasi Efek pada Surat Pemberitahuan Tahunan PPh Wajib Pajak Badan dengan melampirkan formulir X.H.1-6 sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 untuk setiap tahun pajak terkait.
In addition, the taxpayer should attach the declaration letter (Surat Keterangan) from the Securities Administration Agency (Biro Administrasi Efek) on its Annual Income Tax Return with the Form X.H.1-6 as provided in Bapepam-LK Regulation No. X.H.1 for each fiscal year.
Perusahaan menggunakan tarif 20% dalam menghitung beban pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sesuai dengan PP 81/2007. Berdasarkan Laporan Bulanan Kepemilikan Saham dari biro administrasi efek, untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan memenuhi kriteria penurunan tarif pajak penghasilan badan untuk tahun-tahun tersebut.
The Company applied tax rate of 20% in computing its corporate income tax expense for the years ended December 31, 2012 and 2011 in accordance with Gov. Reg. No. 81/2007. Based on the Monthly Report of Share Ownership from the securities administration agency, for the years ended December 31, 2012 and 2011, the Company fulfilled the criteria for corporate income tax rate reduction for those years.
Rincian beban pajak penghasilan neto adalah sebagai berikut:
The details of net income tax expense are as follows:
2012
2011
Perusahaan Tahun berjalan Tangguhan
(278.558) 21.783
(411.989) 22.491
The Company Current Deferred
Sub-total
(256.775)
(389.498)
Sub-total
Entitas Anak Tangguhan
231
498
Subsidiaries Deferred
Sub-total
231
498
Sub-total
(389.000)
Total
Total
(256.544 )
62
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
15. TAXATION (continued)
Beban Pajak Penghasilan (lanjutan)
c. 2012
Pajak penghasilan badan Tahun berjalan
2011
(278.558)
Penyesuaian periode lalu
(411.989)
-
-
(278.558) Pajak tangguhan Tangguhan
Corporate income tax Current Adjustments in respect of the previous periods
(411.989)
22.014
22.989
-
-
22.014
22.989
Penyesuaian periode lalu
Beban pajak penghasilan neto yang dilaporkan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
Income Tax Expense (continued)
(256.544)
(389.000)
Corporate income tax Deferred Adjustments in respect of the previous periods
Net income tax expense reported in the consolidated statements of comprehensive income
Pajak Penghasilan Badan
Corporate Income Tax
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The corporate income tax for years ended December 31, 2012 and 2011 is calculated as follows:
2012 Laba sebelum pajak penghasilan berdasarkan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Ditambah: Rugi Entitas Anak sebelum pajak penghasilan Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan Perbedaan temporer Beban imbalan kerja Laba (rugi) pelepasan aset tetap Penyisihan (pemulihan) atas penurunan nilai piutang usaha Penyesuaian nilai piutang karyawan Pemulihan penyisihan atas keusangan persediaan
2011
1.372.083
2.090.513
41.298
4.016
Income before income tax per consolidated statements of comprehensive income Add: Loss of Subsidiaries before income tax
1.413.381
2.094.529
Income before income tax attributable to the Company
80.276 2.342
57.865 (3.866)
357
(525)
(188)
(152)
(391)
(152)
Penyesuaian nilai piutang plasma Amortisasi beban ditangguhkan Bonus dan tunjangan Penyusutan aset tetap
(2.384) (17.349) (26.685) (64.321)
(1.952) (10.506) 4.561 (61.823)
Temporary differences Employee benefits expense Gain (loss) on disposal of fixed assets Allowance (recovery) for impairment of trade receivables Adjustment in value of employee loans Recovery of allowance for obsolescence of inventories Adjustment in value of plasma receivables Amortization of deferred charges Bonuses and benefits Depreciation of fixed assets
Sub-total
(28.343)
(16.550)
Sub-total
63
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
15. TAXATION (continued)
Beban Pajak Penghasilan (lanjutan)
c.
Income Tax Expense (continued)
Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)
Corporate Income Tax (continued)
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The corporate income tax for the years ended December 31, 2012 and 2011 is calculated as follows: (continued)
2012 Perbedaan tetap Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan bunga kena pajak final Lain-lain, neto
Permanent differences 48.252
59.564
(88.432) 47.931
(90.315) 12.718
Interest income subject to final tax Others, net
7.751
(18.033)
Sub-total
Sub-total Penghasilan kena pajak Pajak penghasilan - tahun berjalan Dikurangi: Pajak penghasilan dibayar di muka Utang pajak penghasilan (pajak penghasilan dibayar di muka)
2011
Non-deductible expenses
1.392.789
2.059.946
Taxable income
278.558
411.989
Income tax expense - current Less:
352.880
406.942
Prepaid income taxes
(74.322)
5.047
Income tax payable (prepaid income taxes)
Manajemen berkeyakinan bahwa kelebihan pembayaran pajak penghasilan Perusahaan tahun 2012 akan direstitusi pada tahun 2013, sehingga disajikan sebagai bagian dari akun “Pajak Dibayar di Muka” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The management believes that the Company’s overpayment of 2012 income tax will be refunded in 2013, hence it is presented as part of “Prepaid Taxes” account in the consolidated statement of financial position.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum pajak penghasilan dan beban pajak penghasilan neto seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense by applying the applicable tax rate to the income before income tax and the net income tax expense shown in the consolidated statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2012 and 2011 is as follows:
2012 Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
2011
1.372.083
2.090.513
64
Income before income tax per consolidated statements of comprehensive income
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
15. TAXATION (continued)
Beban Pajak Penghasilan (lanjutan)
c.
Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)
Corporate Income Tax (continued) 2012
Beban pajak penghasilan dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku
Income Tax Expense (continued) 2011
(343.021)
Pengaruh pajak atas beda tetap: Pengaruh atas penurunan tarif pajak Penghasilan yang telah dikenakan pajak yang bersifat final dan lain-lain
(522.628)
Income tax expense calculated at applicable tax rate Tax effects on permanent differences:
70.669
104.726
Effect of tax rate reduction
46.563
44.716
Income subject to final tax and others
Beban yang tidak dapat dikurangkan Denda pajak
(16.907) (7 )
(11.917) (15)
Non-deductible expenses Tax penalties
Lain-lain, neto
(13.841 )
(3.882)
Others, net
(256.544 )
(389.000)
Income tax expense
Beban pajak penghasilan
Perusahaan akan melaporkan penghasilan kena pajak dan beban pajak penghasilan tahun berjalan untuk tahun 2012, sebagaimana disebutkan di atas, dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan (“SPT PPh Badan”) ke Kantor Pajak. Untuk tahun 2011, Perusahaan telah melaporkan penghasilan kena pajak dan beban pajak penghasilan kini dalam SPT PPh Badan sesuai dengan jumlah tersebut di atas.
The Company will report taxable income and current income tax expense for 2012, as stated above, in its income tax return (“SPT PPh Badan”) to be submitted to the Tax Office. For 2011, the Company has reported its taxable income and current income tax expense in its income tax return (SPT PPh Badan) as stated above.
Manfaat Pajak Penghasilan Tangguhan
Deferred Income Tax Benefit
Rincian pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut:
The details of deferred income tax benefits are as follows:
2012 Perusahaan Penyusutan aset tetap Liabilitas imbalan kerja Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Penyesuaian nilai piutang karyawan Penyisihan atas keusangan persediaan Penyesuaian nilai piutang plasma Amortisasi beban ditangguhkan Bonus dan tunjangan Penyisihan untuk nilai tidak terpulihkan atas uang muka pembelian tanah Sub-total
2011
-
The Company Depreciation of fixed assets Employee benefits liability Allowance for impairment of trade receivables Adjustment in value of employee loans Allowance for obsolescence of inventories Adjustment in value of plasma receivables Amortization of deferred charges Bonuses and benefits Allowance for unrecoverable amount of advances for land acquisition
22.492
Sub-total
21.423 20.069
10.207 14.466
89
(131)
(47)
(37)
(98)
(38)
(596 ) (1.386 ) (6.671)
(488) (2.627) 1.140
(11.000) 21.783
65
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
15. TAXATION (continued)
Beban Pajak Penghasilan (lanjutan) Manfaat Pajak (lanjutan)
Penghasilan
c.
Tangguhan
Deferred Income Tax Benefit (continued)
Rincian pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The details of deferred income tax benefits are as follows: (continued)
2012
2011
Entitas Anak Penurunan nilai aset tetap Penyusutan dan amortisasi Penyisihan imbalan kerja Rugi fiskal yang dapat dikompensasi
129 102 13 (13)
(162) 49 610
Subsidiaries Impairment of fixed asset Depreciation and amortization Provision for employee benefits Tax loss carry forward
Sub-total
231
497
Sub-total
22.014
22.989
Deferred income tax benefits, net
Manfaat pajak penghasilan tangguhan, neto
d.
Income Tax Expense (continued)
Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Rincian aset (liabilitas) adalah sebagai berikut:
pajak
d. tangguhan
The details of deferred tax assets (liabilities) are as follows:
2012 Perusahaan Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja Bonus dan tunjangan Penyisihan penurunan nilai piutang Penyesuaian nilai piutang plasma Penyisihan atas keusangan persediaan Penyesuaian nilai piutang karyawan Penyisihan untuk nilai tidak terpulihkan atas uang muka pembelian tanah
Deferred Tax Assets (Liabilities)
2011
117.197 32.691
97.128 39.362
4.598
4.509
2.311
2.907
483
581
218
265
-
11.000
The Company Deferred tax assets Employee benefits liability Bonuses and benefits Allowance for impairment of receivables Adjustment in value of plasma receivables Allowance for obsolescence of inventories Adjustment in value of loans to employees Allowance for unrecoverable amount of advances for land acquisition
157.498
155.752
Total deferred tax assets
Liabilitas pajak tangguhan Penyusutan aset tetap Amortisasi beban ditangguhkan
(156.364) (11.948)
(177.787) (10.562)
Deferred tax liabilities Depreciation of fixed assets Amortization of deferred charges
Total liabilitas pajak tangguhan
(168.312 )
(188.349)
Total deferred tax liabilities
(10.814)
(32.597)
Deferred tax liabilities, net
Total aset pajak tangguhan
Liabilitas pajak tangguhan, neto
66
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
15. TAXATION (continued)
Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan (lanjutan) Rincian aset (liabilitas) pajak adalah sebagai berikut: (lanjutan)
d.
tangguhan
Deferred Tax (continued)
Assets
(Liabilities)
The details of deferred tax assets (liabilities) are as follows: (continued)
2012
2011
Entitas Anak Aset pajak tangguhan Rugi fiskal yang dapat dikompensasi Liabilitas imbalan kerja Penurunan nilai aset tetap
3.155 432 129
3.168 419 -
Subsidiaries Deferred tax assets Tax loss carry forward Employee benefits liability Impairment of fixed asset
Total aset pajak tangguhan
3.716
3.587
Total deferred tax assets
Liabilitas pajak tangguhan Penyusutan aset tetap
(833 )
(935)
Deferred tax liabilities Depreciation of fixed assets
Total liabilitas pajak tangguhan
(833 )
(935)
Total deferred tax liabilities
Aset pajak tangguhan, neto
2.883
2.652
Deferred tax assets, net
Aset pajak tangguhan neto Entitas Anak disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The Subsidiaries’ net deferred tax assets are presented as part of “Other Non-current Assets” account in the consolidated statements of financial position.
Untuk tujuan penyajian dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, klasifikasi aset atau liabilitas pajak tangguhan untuk setiap perbedaan temporer di atas ditentukan berdasarkan posisi pajak tangguhan neto (aset neto atau liabilitas neto) setiap entitas.
For purposes of presentation in the consolidated statement of financial position, the asset or liability classification of the deferred tax effect of each of the above temporary differences is determined based on the net deferred tax position (net assets or net liabilities) on a per entity basis.
Tidak terdapat konsekuensi pajak penghasilan atas pembayaran dividen oleh entitas anak di Indonesia kepada Perusahaan.
There are no income tax consequences attached to the payment of dividends by the subsidiaries in Indonesia to the Company.
Entitas Anak luar negeri Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 masih dalam posisi defisit, dan Kelompok Usaha tidak mengakui aset pajak tangguhan terkait atas investasi tersebut karena tergantung kepada laba kena pajak di periode mendatang.
The Company’s foreign Subsidiaries are still in deficit positions as of December 31, 2012, and the Group did not recognize the related deferred tax assets on these investments as it is dependent to the future taxable income.
67
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
15. TAXATION (continued)
Administrasi
e.
The Company submits tax returns on the basis of self-assessment. Based on the latest changes on Law on General Rules and Procedures in 2007, the Tax Authorities may assess or amend taxes within five years from the date when the tax was payable. The transitional provisions of the said law stipulate that taxes for fiscal year 2007 and prior years may be assessed by the Tax Authorities at the latest at the end of 2013.
Perusahaan menyerahkan SPT Tahunan berdasarkan perhitungan sendiri (selfassessment). Berdasarkan perubahan terakhir atas Undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan pada tahun 2007, Otoritas Pajak dapat menetapkan atau mengubah besarnya kewajiban pajak dalam waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya pajak. Peraturan peralihan atas Undang-undang tersebut menyatakan bahwa kewajiban pajak untuk tahun pajak 2007 dan tahun sebelumnya dapat ditetapkan oleh Otoritas Pajak paling lambat pada akhir tahun 2013. f.
Administration
Lain-lain
f.
Pada bulan April 2010, Kementerian Keuangan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan No. 78/PMK.03/2010 tentang pedoman penghitungan pengkreditan pajak masukan bagi pengusaha kena pajak yang melakukan penyerahan yang terutang pajak dan penyerahan yang tidak terutang pajak. Selanjutnya, pada bulan November 2011, Direktorat Jenderal Pajak menerbitkan Surat Edaran No. 90/PJ/2011 untuk memberikan pedoman lebih lanjut mengenai hal ini. Sehubungan dengan penerapan peraturan tersebut, Kelompok Usaha mengkreditkan pajak masukan yang berhubungan dengan penyerahan yang terutang pajak sampai bulan Maret 2012.
Others In April 2010, the Ministry of Finance issued Regulation No. 78/PMK.03/2010 regarding guidelines on crediting input tax by taxable enterprise whose parts of its deliveries are subject to tax and the other parts are not subject to tax. Subsequently, in November 2011, the Directorate General of Taxes issued Circular Letter No. 90/PJ/2011 to provide further guidance on this matter. With respect to the implementation of this regulation, the Group credits input tax attributable to deliveries which are subject to tax up to March 2012.
16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
16. ACCRUED EXPENSES
Biaya masih harus dibayar terdiri dari:
Accrued expenses consist of:
31 Desember 2012/ December 31, 2012 Pembelian buah Kontrol pembayaran plasma Jasa tenaga ahli Transportasi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000)
53.542 8.821 2.832 1.917 4.057
Total
71.169
31 Desember 2011/ December 31, 2011 72.950 11.014 3.866 4.451
Kontrol pembayaran plasma merupakan saldo dana dari pemotongan sampai dengan 30% jumlah penjualan tandan buah segar dari petani plasma yang akan dibayarkan ke bank sebagai pelunasan pinjaman petani plasma.
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2011/ December 31, 2010 67.111 15.514 3.583 4.813
Crop purchases Plasma payment control Professional fees Transportations
6.120
6.974
Others (each below Rp1,000)
98.401
97.995
Total
Plasma payment control represents the fund balance as a result of up to 30% withholding of fresh fruit bunches sold by the plasma farmers which will be paid to the bank as loan installments of the plasma farmers.
68
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 17. LIABILITAS PENDEK
IMBALAN
KERJA
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
JANGKA
17. CURRENT EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek seluruhnya merupakan gaji dan bonus yang masih harus dibayar.
Current employee benefits liability represents accruals for salaries and bonuses.
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA
18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Sebagaimana disebutkan dalam Catatan 2, Kelompok Usaha telah mencatat liabilitas atas manfaat pasti tanpa iuran untuk seluruh karyawan tetap dan buruh perkebunannya sehubungan dengan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UUK”) berdasarkan kebijakan dan praktik internal sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
As mentioned in Note 2, the Group has provided non-contributory defined benefit liabilities covering all of its eligible permanent employees and plantation workers in accordance with the requirements of Labor Law No. 13 year 2003 (the “Labor Law”) based on existing relevant internal policies and practices, in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo liabilitas imbalan kerja karyawan (terdiri dari biaya jasa masa lalu dan biaya jasa kini) disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai “Liabilitas Imbalan Kerja”. Penyisihan imbalan kerja tersebut merupakan estimasi manajemen berdasarkan perhitungan aktuaria dengan menggunakan metode projected unit credit. Perhitungan aktuaria untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 ditentukan berdasarkan laporan penilaian pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dari aktuaria independen, Biro Pusat Aktuaria, sebagaimana disebutkan dalam laporannya masing-masing tertanggal 1 Februari 2013 dan 12 Januari 2012. Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaria tersebut, antara lain, adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2012 and 2011, the balance of the total liability for employee benefits (consisting of past service costs and current service costs) is presented in the consolidated statement of financial position as “Employee Benefits Liability”. The provision for employee service entitlement benefits is estimated by management based on the actuarial calculations using the projected unit credit method. The actuarial calculations for the years ended December 31, 2012 and 2011 were determined based on the valuation report as of December 31, 2012 and 2011 from the independent actuary firm, Biro Pusat Aktuaria, as set out in their reports dated February 1, 2013 and January 12, 2012, respectively. The key assumptions used for the said actuarial calculations, among others, are as follows:
Asumsi ekonomi: a. Tingkat diskonto: 6% per tahun (2011: 7%). b. Tingkat kenaikan penghasilan dasar: 7% per tahun (2011: 7%).
Economic assumptions: a. Discount rate: 6% per annum (2011: 7%). b. Salary growth rate: 7% per annum (2011: 7%).
Asumsi lainnya: a. Usia pensiun normal: 55. b. Usia pensiun dipercepat: Tidak berlaku. c. Tingkat mortalita: Tabel Mortalita Indonesia 2011 (“TMI’11”) (2011: “TMI’99”). d. Tingkat pengunduran diri karyawan: 6% untuk karyawan di bawah 30 tahun dan menurun secara linear sampai 0% pada umur 52 tahun. e. Tingkat cacat: 10% dari TMI’11 (2011: 10% dari TMI’99).
Other assumptions: a. Normal retirement age: 55. b. Early retirement age: Not applicable. c. Mortality rate: Indonesian Mortality Table 2011 (“TMI’11”) (2011: "TMI’99”). d. Employee turnover rate: 6% for employees before the age of 30 and will linearly decrease until 0% at the age of 52. e. Disability rate: 10% of TMI’11 (2011: 10% of TMI’99).
69
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) The reconciliation of the present value of defined benefit obligations are as follows:
Rekonsiliasi nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut: 2012
2011
Nilai kini kewajiban - awal tahun Kerugian (keuntungan) aktuarial Biaya jasa kini Biaya bunga Imbalan yang dibayarkan
580.897 51.190 47.925 40.663 (23.256)
563.259 (26.741 ) 39.290 50.715 (45.626 )
Nilai kini kewajiban - akhir tahun
697.419
580.897
Liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Total
Present value of obligations at end of year
Employee benefits liability recognized in the consolidated statements of financial position is as follows:
2012 Nilai kini kewajiban Kerugian aktuarial yang belum diakui
Present value of obligations at beginning of year Actuarial losses (gains) on obligation Current service cost Interest cost Benefits paid
2011
697.419 (228.632 )
580.897 (192.385 )
468.787
388.512
Present value of obligations Unrecognized actuarial losses Total
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, nilai kini kewajiban imbalan pasti masing-masing adalah sebesar Rp563.259, Rp481.933 dan Rp300.183.
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the present value of defined benefit obligations amounted to Rp563,259, Rp481,933 and Rp300,183, respectively.
Beban imbalan kerja karyawan yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Employee benefits expenses charged to the consolidated statements of comprehensive income for years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012 Biaya jasa kini Biaya bunga imbalan kerja Amortisasi rugi aktuarial neto Total
2011
47.925 40.663 14.943
39.290 50.715 13.486
Current service cost Interest on employee benefits cost Amortization of net actuarial loss
103.531
103.491
Total
Employee benefits expenses are charged to cost of goods sold and operating expenses.
Beban imbalan kerja karyawan dibebankan ke beban pokok penjualan dan beban operasi.
70
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) The details of the movements of the employee benefits liability are as follows:
Rincian mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2012
2011
Saldo awal Beban imbalan kerja tahun berjalan Imbalan kerja yang dibayar selama tahun berjalan
388.512
330.647
103.531
103.491
(23.256 )
(45.626 )
Saldo akhir
468.787
388.512
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan untuk imbalan kerja untuk seluruh karyawan tetap dan buruh perkebunannya telah cukup sesuai dengan yang disyaratkan oleh UUK.
Beginning balance Employee benefits expenses for current year Employee benefits paid during the current year Ending balance
Management believes that the provision for employee benefits is sufficient according to the requirements of the Labor Law.
19. MODAL SAHAM
19. SHARE CAPITAL
Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2012 and 2011 is as follows:
2012 dan 2011/ 2012 and 2011
Pemegang Saham
Jumlah Saham/ Number of Shares
% Kepemilikan/ Ownership
Nilai/ Value
Shareholders
SIMP Masyarakat (kepemilikan masing-masing di bawah 5%)
4.058.425.010
59,48
405.842
2.764.438.955
40,52
276.444
SIMP Public (each less than 5% interest)
Total
6.822.863.965
100,00
682.286
Total
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Januari 2011 yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No. 203 tanggal 28 Januari 2011, pemegang saham telah menyetujui pemecahan nilai nominal per saham dari sebesar Rp500 (angka penuh) menjadi Rp100 (angka penuh), sehingga jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perusahaan meningkat dari 1.364.572.793 saham menjadi 6.822.863.965 saham. Perubahan anggaran dasar Perusahaan ini telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. AHU-AH.01.10-03211 tanggal 31 Januari 2011, yang telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0008187.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 31 Januari 2011.
In the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on January 28, 2011, which minutes were covered by Notarial Deed of Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No. 203 dated January 28, 2011, the shareholders approved the stock split from the original nominal value of Rp500 (full amount) per share to become Rp100 (full amount) per share. As a result, total issued and fully paid shares of the Company increased from 1,364,572,793 shares to 6,822,863,965 shares. The amendment of the Company’s Articles of Association was received by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHU-AH.01.10-03211 dated January 31, 2011, which had been registered in the Company’s Registry No. AHU-0008187.AH.01.09.Year 2011 dated January 31, 2011.
71
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. MODAL SAHAM (lanjutan)
19. SHARE CAPITAL (continued)
Pengelolaan Modal
Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Selain itu, Kelompok Usaha dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha pada RUPS.
In addition, the Group is also required by the Corporate Law No. 40 effective August 16, 2007 to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements are considered by the Group at the AGM.
Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok Usaha dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2012 and 2011.
Kebijakan Kelompok Usaha adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Group’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL The Company’s additional paid-in capital as of December 31, 2012 and 2011 is as follows:
Tambahan modal disetor Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Selisih kurs valuta asing dari modal ditempatkan dan disetor
2011 1.549
1.549
Agio saham Penawaran umum perdana: Jumlah yang diterima untuk penerbitan 38.800.000 saham Jumlah yang dikonversi sebagai modal ditempatkan dan disetor Biaya emisi saham
180.420
180.420
(19.400) (15.339)
(19.400 ) (15.339)
Sub-total
145.681
145.681
72
Foreign exchange difference arising from the subscribed and paid-in capital Premium on shares Initial public offering: Total received from the issuance of 38,800,000 shares Total converted as subscribed and paid-in capital Share issuance costs Sub-total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan)
20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued) The Company’s additional paid-in capital as of December 31, 2012 and 2011 is as follows: (continued)
Tambahan modal disetor Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: (lanjutan) 2012 Pembagian saham bonus pada tahun 1997 Penerbitan saham baru atas konversi utang ke saham 280.096.500 saham Penerbitan saham baru sehubungan dengan konversi Surat Utang Wajib Konversi - Total saham baru yang dikonversi 598.863.000 saham Saldo agio saham Selisih antara nilai perolehan dari 23.964.000 saham yang diperoleh kembali dengan penerimaan dari penjualannya Saldo tambahan modal disetor
2011
(141.637)
(141.637 )
281.217
281.217
601.259
601.259
Distribution of bonus shares in 1997 Issuance of new shares in relation to debt to equity conversion 280,096,500 shares Issuance of new shares in relation to conversion of Mandatory Convertible Notes - Total new shares converted 598,863,000 shares
886.520
886.520
Balance of premium on shares issued
142.243
142.243
Difference between total acquisition cost and proceeds from the re-sale of 23,964,000 treasury stock
1.030.312
1.030.312
Balance of additional paid-in capital
Selisih Kurs atas Modal Disetor
Foreign Exchange Difference on Paid-in Capital
Selisih kurs berasal dari selisih kurs valuta asing yang timbul dari modal dasar yang ditempatkan dan disetor pada tahun 1968.
Foreign exchange difference was incurred from the difference on the subscribed and paid-in capital in 1968.
Agio Saham
Share Premium
Penawaran Umum Perdana
Initial Public Offering
Agio saham merupakan agio yang diperoleh dari 38.800.000 saham yang dikeluarkan pada penawaran perdana (Catatan 1).
Share premium represents the premium obtained on 38,800,000 shares issued in the initial public offering (Note 1).
Biaya Emisi Saham
Share Issuance Costs
Biaya emisi saham perdana (Catatan 1).
berasal
dari
penawaran
Share issuance costs were incurred in the initial public offering (Note 1).
Saham Bonus
Bonus Shares
Saham bonus merupakan pembagian saham bonus pada tanggal 16 Juni 1997 sebanyak 283.274.421 saham.
Bonus shares represent a distribution 283,274,421 bonus shares on June 16, 1997.
Penerbitan Saham Baru
Issuance of New Shares
Penerbitan saham baru di tahun 2007 merupakan konversi Surat Utang Wajib Konversi sebanyak 269.343.500 saham.
Issuance of new shares in 2007 represents conversion of Mandatory Convertible Notes of 269,343,500 shares.
73
of
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan)
20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued)
Penerbitan Saham Baru (lanjutan)
Issuance of New Shares (continued)
Penerbitan saham baru merupakan konversi utang menjadi saham baru sebanyak 280.096.500 saham pada tahun 2004 berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tertanggal 27 Mei 2004 dan konversi Surat Utang Wajib Konversi menjadi saham baru sebanyak 329.519.500 saham pada tahun 2004.
Issuance of new shares represents debt to equity conversion of 280,096,500 shares in 2004 based on Extraordinary General Meeting of Shareholders held on May 27, 2004 and the conversion of Mandatory Convertible Notes to common shares of 329,519,500 shares in 2004.
Penjualan Kembali
Re-sale of Treasury Stock
Modal
Saham
yang
Diperoleh
Sampai akhir tahun 2009, Perusahaan telah menjual kembali seluruh modal saham yang diperoleh kembali sebanyak 23.964.000 saham dengan penerimaan neto sebesar Rp187.766.
By the end of 2009, the Company resold all treasury stock totaling 23,964,000 shares generating net proceeds amounting to Rp187,766.
21. DIVIDEN TUNAI
21. CASH DIVIDENDS
Dalam RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 10 Mei 2012, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai atas laba bersih sebesar Rp682.286 atau Rp100 (angka penuh) per saham yang diambil dari laba tahun 2011.
In the AGM held on May 10, 2012, the shareholders approved the distribution of cash dividends of Rp682,286 or Rp100 (full amount) per share which were taken from 2011 income.
Dalam RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2011, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai atas laba bersih sebesar Rp416.194 atau Rp61 (angka penuh) per saham yang diambil dari laba tahun 2010.
In the AGM held on May 25, 2011, the shareholders approved the distribution of cash dividends of Rp416,194 or Rp61 (full amount) per share which were taken from 2010 income.
Utang dividen pada tanggal 31 Desember 2012 dari pembagian dividen tahun berjalan sebesar Rp200 dan dari pembagian dividen tahun-tahun sebelumnya sebesar Rp1.337 (2011: dari pembagian dividen tahun berjalan sebesar Rp179, dari pembagian dividen tahun-tahun sebelumnya sebesar Rp1.158).
As of December 31, 2012, dividend payable from current year and prior years dividend distribution amounted to Rp200 and Rp1,337, respectively (2011: from current year dividend distribution Rp179, from prior years dividend distribution Rp1,158).
22. CADANGAN UMUM
22. GENERAL RESERVE During the AGM held on May 10, 2012 which minutes were covered by Notarial Deed of Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., M.Kn., No. 8 dated May 10, 2012, the shareholders approved additional appropriation of retained earnings for general reserve amounting to Rp5,000.
Dalam RUPS pada tanggal 10 Mei 2012 yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., M.Kn., No. 8 tanggal 10 Mei 2012, para pemegang saham menyetujui adanya penambahan cadangan umum atas saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp5.000.
74
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
22. CADANGAN UMUM (lanjutan)
22. GENERAL RESERVE (continued) During the AGM held on May 25, 2011 which minutes were covered by Notarial Deed of Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., M.Kn., No. 22 dated May 25, 2011, the shareholders approved additional appropriation of retained earnings for general reserve amounting to Rp5,000.
Dalam RUPS pada tanggal 25 Mei 2011 yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., M.Kn., No. 22 tanggal 25 Mei 2011, para pemegang saham menyetujui adanya penambahan cadangan umum atas saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp5.000. 23. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
23. NON-CONTROLLING INTEREST
Kepentingan nonpengendali atas aset neto Entitas Anak merupakan bagian atas aset neto Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung kepada Perusahaan (Catatan 2).
Non-controlling interest in net assets of Subsidiaries represents the portions of the net assets of the Subsidiaries that are not attributable, directly or indirectly, to the Company (Note 2).
Pada tanggal 31 Desember 2012, kepentingan nonpengendali atas aset neto Entitas Anak berasal dari MAKP, TAS, TMP dan SAS masing-masing sebesar Rp679, Rp33, Rp2 dan nihil (2011: Rp57, Rp9, Rp1 dan nihil).
As of December 31, 2012, non-controlling interest in net assets of Subsidiaries represents their portion in the net assets of MAKP, TAS, TMP and SAS amounted Rp679, Rp33, Rp2 and nil, respectively (2011: Rp57, Rp9, Rp1 and nil).
24. PENJUALAN NETO
24. NET SALES
Rincian penjualan neto adalah sebagai berikut:
The details of net sales are as follows:
2012
2011
Pihak-pihak berelasi Pihak-pihak ketiga
2.158.823 2.052.755
2.725.143 1.961.314
Related parties Third parties
Total
4.211.578
4.686.457
Total
Penjualan kepada pelanggan tunggal melebihi 10% dari jumlah penjualan konsolidasi adalah sebagai berikut:
yang neto
Sales to a single customer exceeding 10% of total consolidated net sales are as follows:
2012
Total/ Total
SIMP
2.140.426
2011
Persentase terhadap Total Penjualan Neto Konsolidasi/ Percentage to Total Consolidated Net Sales
50,82%
Total/ Total
2.725.143
Persentase terhadap Total Penjualan Neto Konsolidasi/ Percentage to Total Consolidated Net Sales
58,15 %
SIMP
Penjualan di atas dilaporkan sebagai bagian dari segmen usaha produk kelapa sawit.
The above sales were recorded as part of business segments of oil palm products.
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 2 dan 29.
The nature of relationships and transactions of the Group with related parties are explained in Notes 2 and 29. 75
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. BEBAN POKOK PENJUALAN
25. COST OF GOODS SOLD The details of cost of goods sold are as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2012 Biaya pembelian buah Biaya pemupukan dan pemeliharaan Alokasi biaya tidak langsung Biaya panen Biaya penyusutan dan amortisasi Biaya pabrikasi
2011
982.188 537.502 520.152 349.339 246.307 192.810
953.842 368.299 394.518 271.853 231.232 157.847
Crop purchases Upkeep and cultivation costs Allocation of indirect costs Harvesting costs Depreciation and amortization expense Manufacturing costs
Total beban produksi
2.828.298
2.377.591
Total manufacturing costs
Barang dalam proses Pada awal tahun Pada akhir tahun
5.816 (41.688)
8.365 (5.816)
Work in process At the beginning of year At the end of year
Beban pokok produksi
2.792.426
2.380.140
Cost of goods manufactured
Barang jadi Pada awal tahun Pemakaian sendiri Pada akhir tahun
217.621 (4.982) (474.562)
163.215 (1.596) (217.621)
Finished goods At the beginning of year Internal consumption At the end of year
Beban pokok penjualan
2.530.503
2.324.138
During the years ended December 31, 2012 and 2011, there was no purchase transaction from any single supplier with a cumulative amount exceeding 10% of the consolidated net sales.
Selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak ada transaksi dengan satu pemasok tunggal yang jumlah pembelian kumulatifnya melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian. 26. BEBAN OPERASI
26. OPERATING EXPENSES
Rincian beban operasi adalah sebagai berikut:
The details of operating expenses are as follows:
2012 Penjualan dan distribusi Biaya angkut dan asuransi Sewa Remunerasi dan imbalan kerja karyawan Pajak ekspor Penyusutan (Catatan 11) Pemasaran dan komisi penjualan Lain-lain Total
Cost of goods sold
2011
26.109 13.185
9.326 -
4.479 3.373 1.433 268 10.153
4.268 2.259 2.813 4.207
Selling and distribution Freight and insurance Rental Remuneration and employee benefits Export tax Depreciation (Note 11) Marketing and selling commissions Others
59.000
22.873
Total
76
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
26. BEBAN OPERASI (lanjutan)
26. OPERATING EXPENSES (continued) The details of operating expenses are as follows: (continued)
Rincian beban operasi adalah sebagai berikut: (lanjutan) 2012
2011
Umum dan administrasi Remunerasi dan imbalan kerja karyawan Perjalanan dinas dan akomodasi Perbaikan dan pemeliharaan Administrasi Jasa tenaga ahli Pajak dan perizinan Penyusutan (Catatan 11) Telekomunikasi Sewa Lain-lain
230.344 22.576 18.916 17.822 11.257 9.854 8.356 6.403 6.394 14.351
232.348 19.658 3.554 28.863 11.682 10.993 7.498 7.255 7.099 17.326
General and administrative Remuneration and employee benefits Traveling and accommodation Repair and maintenance Administration Professional fees Taxes and licenses Depreciation (Note 11) Telecommunication Rental Others
Total
346.273
346.276
Total
Administration expenses include expenses in relation to plantation land management, mapping of plantation areas, licenses of plantation, as well as operational security costs inside the plantation areas and other expenses.
Beban administrasi termasuk beban yang timbul sehubungan dengan pengurusan, pemetaan, perizinan lahan perkebunan, serta keamanan operasional dalam areal perkebunan dan beban lain-lain. 2012
2011
Pendapatan operasi lainnya Penjualan pokok bibit kelapa sawit dan lain-lain, neto Laba neto selisih kurs atas aktivitas operasi
32.377
24.849
28.390
-
Other operating income Sales of oil palm seedlings and others,net Net gains on foreign exchange attributable to operating activities
Total
60.767
24.849
Total
13.523
-
Beban operasi lainnya Amortisasi biaya ditangguhkan Rugi penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi Lain-lain, neto Total
(927)
17.793 (5.298)
12.596
Other operating expenses Amortization of deferred charges Loss on impairment in value of investment in an associate Others, net
12.495
27. PENDAPATAN DAN BEBAN KEUANGAN
Total
27. FINANCE INCOME AND COSTS
Pendapatan keuangan terutama terdiri dari pendapatan bunga atas penempatan rekening koran dan deposito.
Finance income mainly consists of interest income from placements of current accounts and deposits.
Beban keuangan terutama terdiri dari provisi fasilitas pinjaman bank dan beban administrasi bank.
Finance costs mainly consist of bank loan facility fee and bank administration fee.
77
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28. LABA PER SAHAM
28. EARNINGS PER SHARE Earnings per share are as follows:
Laba per saham adalah sebagai berikut: 2012 Dasar Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
2011
1.701.580
Basic Income for the year attributed to owners of the parent company
6.822.863.965
Weighted average number of ordinary shares for basic earning per share (number of shares)
249
Basic earnings per share attributable to owners of the parent company (full amount)
1.116.186
Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa untuk menentukan laba per saham dasar (lembar saham)
6.822.863.965
Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (angka penuh)
164
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI
29. ACCOUNTS AND RELATED PARTIES
WITH
The details of accounts and transactions with related parties are as follows:
Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Persentase terhadap Total Aset/Liabilitas/ Percentage to Total Assets/Liabilities
Total/Total 2012
TRANSACTIONS
2011
2012
2011
Utang usaha SIMP PT Indomobil Prima Niaga Lain-lain
28.145 5.293 950
658 648 -
2,21% 0,42% 0,07%
0,07% 0,07% -
Trade payables SIMP PT Indomobil Prima Niaga Others
Total
34.388
1.306
2,70%
0,14%
Total
Utang lain-lain Dalam Rupiah SIMP Lain-lain
1.750 657
1.886
0,14% 0,05%
0,20%
Other payables In Rupiah SIMP Others
Dalam Dolar AS PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
2.418
-
0,19%
-
In US Dollar PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Total
4.825
1.886
0,38%
0,20%
Total
43.456
36.674
3,42%
3,85%
Uang muka pelanggan SIMP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
55
-
0,00%
-
Advances from customers SIMP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
43.511
36.674
3,42%
3,85%
Total
Biaya masih harus dibayar PT Mentari Subur Abadi Lain-lain
-
4.326 131
-
0,45% 0,01%
Accrued expenses PT Mentari Subur Abadi Others
Total
-
4.457
-
0,46%
Total
Pembelian aset tetap PT Indomobil Prima Niaga
32.859
18.302
0,44%
0,27%
Purchase of fixed assets PT Indomobil Prima Niaga
Total
32.859
18.302
0,44%
0,27%
Total
Total
78
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
29. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The details of accounts and transactions with related parties are as follows: (continued) Persentase terhadap Total Penjualan/Beban yang Bersangkutan/ Percentage to Total Related Sales/Expenses
Total/Total 2012
WITH
2011
2012
2011
Penjualan neto SIMP PT Citranusa Intisawit
2.140.426 18.397
2.725.143 -
50,82% 0,44%
58,15% -
Net sales SIMP PT Citranusa Intisawit
Total
2.158.823
2.725.143
51,26%
58,15%
Total
Pendapatan operasi lainnya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT Mentari Subur Abadi PT Intimegah Bestari Pertiwi Lain-lain
1.967 -
2.157 5.120 1.107 167
0,05% -
0,05% 0,11% 0,02% 0,00%
Other operating income PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT Mentari Subur Abadi PT Intimegah Bestari Pertiwi Others
Total
1.967
8.551
0,05%
0,18%
Total
Pembelian buah PT Mentari Subur Abadi PT Swadaya Bhakti Negaramas Lain-lain
58.719 3.418 823
40.641 207 -
2,32% 0,14% 0,03%
1,75% 0,01% -
Crop purchases PT Mentari Subur Abadi PT Swadaya Bhakti Negaramas Others
Total
62.960
40.848
2,49%
1,76%
Total
Beban asuransi PT Asuransi Central Asia
2.440
2.169
0,60%
0,59%
Insurance expense PT Asuransi Central Asia
Total
2.440
2.169
0,60%
0,59%
Total
Beban transportasi SIMP
26.135
667
1,03%
0,03%
Forwarding costs SIMP
Total
26.135
667
1,03%
0,03%
Total
Jasa sewa tangki SIMP
4.323
1.217
7,33%
0,05%
Bulking tank rental services SIMP
Total
4.323
1.217
7,33%
0,05%
Total
Biaya angkut dan asuransi SIMP
14.181
-
24,04%
-
Freight and insurance expense SIMP
Total
14.181
-
24,04%
-
Total
79
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
29. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
WITH
Sifat dari transaksi yang signifikan dengan pihakpihak berelasi adalah sebagai berikut:
The nature of significant transactions with related parties are as follows:
a.
Perusahaan menjual minyak kelapa sawit dan kopra kepada SIMP dan PT Citranusa Intisawit. Uang muka yang timbul dari transaksi penjualan ini disajikan sebagai akun “Uang Muka Pelanggan - Pihak Berelasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Perusahaan juga menanggung semua biaya angkut dan asuransi yang timbul atas transaksi penjualan ini dan disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Penjualan dan Distribusi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
a.
The Company sells crude palm oil and copra to SIMP and PT Citranusa Intisawit. The related advances arising from these sales transactions are presented as “Advances from Customers - Related Parties” account in the consolidated statement of financial position. The Company also absorbs all freights and insurance expense arising from these sales transactions and presented as part of “Selling and Distribution Expense” account in the consolidated statement of comprehensive income.
b.
Perusahaan melakukan pembelian tandan buah segar dari PT Mentari Subur Abadi, PT Swadaya Bhakti Negaramas dan PT Kebun Mandiri Sejahtera yang disajikan sebagai bagian dari akun pembelian buah. Pada tahun 2011, saldo utang yang timbul dari transaksi pembelian ini disajikan sebagai bagian dari akun ”Biaya Masih Harus Dibayar” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
b.
The Company purchases fresh fruit bunches from PT Mentari Subur Abadi, PT Swadaya Bhakti Negaramas and PT Kebun Mandiri Sejahtera which are presented as part of crop purchases. In 2011, the related payable arising from these purchase transactions are presented as part of “Accrued Expenses” account in the consolidated statements of financial position.
c.
Perusahaan membeli kendaraan bermotor dari PT Indomobil Prima Niaga. Saldo utang yang timbul dari transaksi pembelian ini disajikan sebagai bagian dari akun ”Utang Usaha - Pihakpihak Berelasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
c.
The Company purchased motor vehicles from PT Indomobil Prima Niaga. The related payables arising from these purchase transactions are presented as part of “Trade Payable - Related Parties” account in the consolidated statements of financial position.
d.
Perusahaan mengasuransikan asetnya kepada PT Asuransi Central Asia. Premi asuransi untuk tahun berjalan disajikan dalam akun “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pembayaran premi untuk periode setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar di Muka” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
d.
The Company insured its assets with PT Asuransi Central Asia. Insurance premiums incurred for the year are presented as part of “General and Administrative Expenses” account in the consolidated statements of comprehensive income. The payments for insurance premiums for periods after the date of the statements of financial position are presented as part of “Prepaid Expenses” account in the consolidated statement of financial position.
e.
Perusahaan menjual pokok bibit kelapa sawit kepada PT Mentari Subur Abadi, PT Intimegah Bestari Pertiwi dan PT Pelangi Intipertiwi serta gula kelapa kepada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang disajikan sebagai bagian dari akun ”Pendapatan Operasi Lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Saldo piutang yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun ”Piutang Lain-lain Pihak-pihak Berelasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
e.
The Company sells oil palm seedlings to PT Mentari Subur Abadi, PT Intimegah Bestari Pertiwi and PT Pelangi Intipertiwi and red sugar to PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk which are presented as part of “Other Operating Income” account in the consolidated statements of comprehensive income. The related receivables arising from these transactions are presented as part of “Other Receivables Related Parties” account in the consolidated statements of financial position.
80
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
29. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
WITH
Sifat dari transaksi yang signifikan dengan pihakpihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The nature of significant transactions with related parties are as follows: (continued)
f.
Perusahaan menggunakan jasa penyewaan tangki dari SIMP. Beban sewa yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun ”Beban Penjualan dan Distribusi” (2011: disajikan sebagai bagian dari akun ”Beban Pokok Penjualan”) pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Saldo utang yang timbul dari transaksi jasa penyewaan ini disajikan sebagai bagian dari akun ”Utang Lain-lain - Pihak-pihak Berelasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
f.
The Company utilizes the bulking tank rental services from SIMP. Rental expenses are presented as part of “Selling and Distribution Expenses” account (2011: presented as part of “Cost of Goods Sold” account) in the consolidated statements of comprehensive income. The related payable arising from these rental services are presented as part of “Other Payables - Related Parties” account in the consolidated statements of financial position.
g.
Perusahaan menggunakan jasa transportasi minyak kelapa sawit dari SIMP. Beban transportasi ini disajikan sebagai bagian dari akun ”Beban Pokok Penjualan” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Saldo utang yang timbul dari transaksi jasa transportasi ini disajikan sebagai bagian dari akun ”Utang Usaha - Pihak-pihak Berelasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
g.
The Company utilizes transportation services of crude palm oil from SIMP. Forwarding costs arising from these transactions are presented as part of “Cost of Goods Sold” account in the consolidated statements of comprehensive income. The related payables arising from these transportation services are presented as part of “Trade Payables - Related Parties” account in the consolidated statements of financial position.
h.
Utang dan piutang dengan pihak-pihak berelasi merupakan saldo rekening antar perusahaan untuk modal kerja yang tidak dibebani bunga, tidak memiliki tanggal jatuh tempo tertentu dan dapat diminta untuk dikembalikan setiap saat.
h.
Related parties payables and receivables represent intercompany account balances for working capital which are non-interest bearing and payable upon request.
The relationships with the related mentioned in the foregoing are as follows:
Hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak-pihak Berelasi/ Related Parties
Sifat Hubungan/ Nature of Relationship
SIMP
Entitas induk (langsung)/ Parent company (direct)
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Entitas induk (tidak langsung)/ Parent company (indirect)
PT Citranusa Intisawit
Entitas dengan pengendalian bersama/ Under common control entity
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Entitas dengan pengendalian bersama/ Under common control entity
PT Intimegah Bestari Pertiwi
Entitas dengan pengendalian bersama/ Under common control entity
PT Kebun Mandiri Sejahtera
Entitas dengan pengendalian bersama/ Under common control entity
PT Mentari Subur Abadi
Entitas dengan pengendalian bersama/ Under common control entity
81
parties
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
29. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
WITH
The relationships with the related parties mentioned in the foregoing are as follows: (continued)
Hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan) Pihak-pihak Berelasi/ Related Parties
Sifat Hubungan/ Nature of Relationship
PT Pelangi Intipertiwi
Entitas dengan pengendalian bersama/ Under common control entity
PT Swadaya Bhakti Negaramas
Entitas dengan pengendalian bersama/ Under common control entity
PT Asuransi Central Asia
Pihak berelasi lainnya/ Other related party
PT Indomobil Prima Niaga
Pihak berelasi lainnya/ Other related party
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko suku bunga, risiko harga komoditas dan risiko kredit. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masingmasing risiko tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut:
The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, commodity price risk and credit risk. The Directors review and approve policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows:
Risiko Suku Bunga atas Nilai Wajar dan Arus Kas
Interest Rate Risk on Fair Value and Cash Flow
Risiko suku bunga Kelompok Usaha terutama timbul dari aset keuangan jangka panjang seperti piutang plasma, yang nilainya berhubungan dengan pergerakan suku bunga.
The Group’s interest rate risk mainly arises from long-term financial assets such as plasma receivables, which value correlates to movement of interest rate.
Saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga.
Currently, the Group does not have a formal hedging policy for interest rate exposures.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Kelompok Usaha tidak mempunyai liabilitas keuangan yang memiliki risiko suku bunga.
As of December 31, 2012 and 2011, the Group does not have financial liabilities that are exposed to interest rate risk.
Risiko Harga Komoditas
Commodity Price Risk
Kelompok Usaha terkena dampak risiko harga komoditas yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari penjualan minyak kelapa sawit, inti kelapa sawit dan karet, di mana marjin laba atas penjualan minyak kelapa sawit, inti kelapa sawit dan karet tersebut terpengaruh fluktuasi harga pasar internasional.
The Group is exposed to commodity price risk due to certain factors, such as weather, government policy, level of demand and supply in the market and the global economic environment. Such exposure mainly arises from sales of palm oil, palm kernel and rubber where the profit margin is affected by international market price fluctuations.
82
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Harga Komoditas (lanjutan)
Commodity Price Risk (continued)
Pada saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko harga komoditas.
Currently, the Group does not have a formal hedging policy for commodity price exposures.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan dan petani plasma serta penempatan rekening koran dan deposito pada bank dan lembaga keuangan.
The Group has credit risk arising from the credits granted to customers and plasma farmers and placement of current accounts and deposits in banks and financial institutions.
Selain dari pengungkapan di bawah ini, Kelompok Usaha tidak memiliki konsentrasi risiko kredit.
Other than as disclosed below, the Group has no concentration of credit risk.
Kas dan Setara Kas
Cash and Cash Equivalents
Risiko kredit atas penempatan rekening koran dan deposito dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan Kelompok Usaha. Investasi atas kelebihan dana dibatasi untuk tiap-tiap bank dan kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh Direksi. Batas tersebut ditetapkan untuk meminimalkan risiko konsentrasi kredit sehingga mengurangi kemungkinan kerugian akibat kegagalan bank-bank tersebut.
Credit risk arising from placements of current accounts and deposits is managed in accordance with the Group’s policy. Investments of surplus funds are limited for each bank and reviewed annually by the Directors. Such limits are set to minimize the concentration of credit risk and therefore mitigate financial loss through potential failure of the banks.
Piutang Usaha
Trade Receivables
Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Kelompok Usaha bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor, Kelompok Usaha mensyaratkan pembayaran saat penyerahan dokumen penjualan. Untuk penjualan lokal, pada umumnya Kelompok Usaha memberikan jangka waktu kredit hingga 30 hari dari tanggal penerbitan faktur.
The Group has policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track records or good credit history. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures. For export sales, the Group requires cash against the presentation of documents of title. For local sales, the Group generally grants its customers credit terms up to 30 days from the issuance of invoice.
Kelompok Usaha memiliki kebijakan yang membatasi jumlah kredit untuk tiap-tiap pelanggan. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih Kelompok Usaha.
The Group has policies that limit the amount of credit exposure to any particular customer. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Group’s exposure to bad debts.
83
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Piutang Usaha (lanjutan)
Trade Receivables (continued)
Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, Kelompok Usaha akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Kelompok Usaha akan menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh Kelompok Usaha, penyisihan spesifik dapat dibuat jika utang dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, Kelompok Usaha akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar.
When a customer fails to make payment within the granted credit terms, the Group will contact the customer to act on overdue receivable. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Group will proceed with legal actions. Depending on the Group’s assessment, specific provisions may be made if the debt is deemed uncollectible. To mitigate its credit risk, the Group will cease the supply of all products to customers in the event of late payment and/or default.
Piutang Plasma
Plasma Receivables
Seperti diungkapkan pada Catatan 2 dan 9, piutang plasma merupakan uang muka kepada petani plasma atas dana talangan untuk angsuran pinjaman petani plasma ke bank serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang untuk sementara dibiayai sendiri oleh Perusahaan.
As disclosed in Notes 2 and 9, plasma receivables represents the advances to plasma farmers on topping up the loan installments of plasma farmers to the banks and the costs incurred for plasma plantation development which were temporarily self-funded by the Company.
Piutang plasma juga termasuk pinjaman talangan kredit, pinjaman pupuk serta sarana produksi pertanian lainnya kepada petani plasma. Biayabiaya ini akan ditagihkan kembali ke petani plasma, dan jaminan terkait berupa bukti kepemilikan tanah perkebunan plasma akan dikembalikan kepada petani plasma setelah piutang plasma dilunasi sepenuhnya.
Plasma receivables also include advances to plasma farmers for topping up loan installments to the banks, advances for fertilizers and other agricultural supplies. These advances shall be reimbursed by the plasma farmers, and the related collateral in the form of titles of ownership of the plasma plantations will be handed over to the plasma farmers once the plasma receivables have been fully repaid.
Kelompok Usaha melalui pola kemitraan juga memberikan bantuan teknis kepada petani plasma untuk mempertahankan produktivitas perkebunan plasma yang merupakan bagian dari strategi Kelompok Usaha untuk mempererat hubungan dengan petani plasma yang diharapkan akan dapat memperlancar pelunasan piutang plasma.
The Group through partnership scheme also provides technical assistance to the plasma farmers to maintain the productivity of plasma plantations as part of the Group’s strategy to strengthen relationship with plasma farmers which is expected to improve the repayments of plasma receivables.
Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Kelompok Usaha terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori dari aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
At the reporting date, the Group’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying value of each class of financial assets presented in the consolidated statement of financial position.
84
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31. INSTRUMEN KEUANGAN
31. FINANCIAL INSTRUMENTS
Nilai tercatat instrumen keuangan yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian kurang lebih sebesar nilai wajarnya.
The carrying values of financial instruments presented in the consolidated statements of financial position approximate their fair values.
Piutang karyawan (disajikan sebagai akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian) dan piutang plasma yang disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE, dan tingkat diskonto yang digunakan mengacu kepada suku bunga pinjaman pasar saat ini bagi pinjaman yang serupa. Tingkat SBE berkisar antara 4,85% sampai 12,00% per tahun (2011: 6,80% sampai 12,00% per tahun).
Loans to employees (presented as “Other Noncurrent Assets” account in consolidated statement of financial position) and plasma receivables are carried at amortized cost using EIR method, and the discount rates used are the current market lending rates for similar types of lending. The EIR ranged from 4.85% to 12.00% per year (2011: 6.80% to 12.00% per year).
Nilai tercatat piutang karyawan dan piutang plasma mendekati nilai wajarnya karena tidak terjadi perubahan tingkat bunga yang signifikan sejak timbulnya piutang tersebut.
The carrying values of loans to employees and plasma receivables approximate their fair values because there is no significant change in prevailing interest rates since the initial recognition of these receivables.
Nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar dan liabilitas imbalan kerja jangka pendek kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek.
The carrying values (based on notional amounts) of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, trade payables, other payables, accrued expenses and current employee benefit liability reasonably approximate their fair values because they are mostly short-term in nature.
32. INFORMASI SEGMEN
32. SEGMENT INFORMATION
Kelompok Usaha mengklasifikasikan aktivitas usahanya menjadi empat segmen usaha yang terdiri atas produk kelapa sawit, karet, benih dan lainnya.
The Group classifies its business activities into four business segments, consisting of oil palm products, rubber, seeds and others.
Manajemen memantau hasil operasi dari unit usahanya secara terpisah guna keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba atau rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan laba atau rugi operasi pada laporan keuangan konsolidasian. Namun, pendanaan (termasuk biaya pendanaan dan pendapatan pendanaan) dan pajak penghasilan Kelompok Usaha dikelola secara kelompok usaha dan tidak dialokasikan kepada segmen operasi.
Management monitors the operating results of its business units separately for the purpose of making decisions about resource allocation and performance assessment. Segment performance is evaluated based on operating profit or loss and is measured consistently with operating profit or loss in the consolidated financial statements. However, Group financing (including finance costs and finance income) and income taxes are managed on a group basis and are not allocated to operating segments.
85
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) a.
32. SEGMENT INFORMATION (continued)
Laba Usaha Segmen
a.
Segment Results
2012 Produk Kelapa Sawit/ Oil Palm Products
Karet/ Rubber
Benih/ Seeds
Lainnya/ Others
Total/ Total
Penjualan neto Ekspor Lokal
35.568 3.379.281
416.005 5.846
327.720
2.745 44.413
454.318 3.757.260
Net sales Export Local
Total penjualan neto
3.414.849
421.851
327.720
47.158
4.211.578
Total net sales
878.965
147.508
265.077
(15.748)
1.275.802
Segment results
Hasil segmen Pendapatan yang tidak dialokasikan Laba operasi Pendapatan keuangan, neto Bagian atas rugi neto entitas asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan, neto
48.171
Unallocated income
1.323.973 84.783
Income from operation Finance income, net
(36.673)
Share in net loss of an associate
1.372.083
Income before income tax
(256.544)
Laba tahun berjalan Informasi segmen lainnya Belanja modal Belanja modal yang tidak dialokasikan Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dialokasikan
Income tax expense, net
1.115.539
Income for the year Other segment information Capital expenditure
661.447
92.841
6.216
31.140
791.644
203.819
31.138
6.318
5.032
12.155 246.307 19.669
Unallocated capital expenditure Depreciation and amortization Unallocated depreciation and amortization
2011 Produk Kelapa Sawit/ Oil Palm Products
Karet/ Rubber
Benih/ Seeds
Lainnya/ Others
Total/ Total
Penjualan neto Ekspor Lokal
3.773.980
588.059 7.339
52 273.801
1.583 41.643
589.694 4.096.763
Net sales Export Local
Total penjualan neto
3.773.980
595.398
273.853
43.226
4.686.457
Total net sales
Hasil segmen
1.456.083
332.638
218.177
(13.728)
1.993.170
Segment results
Pendapatan yang tidak dialokasikan Laba operasi Pendapatan keuangan, neto Bagian atas rugi neto entitas asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan, neto
Unallocated income Income from operation Finance income, net
(1.548)
Share in net loss of an associate
2.090.513
Income before income tax
(389.000)
Laba tahun berjalan Informasi segmen lainnya Belanja modal Belanja modal yang tidak dialokasikan Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dialokasikan
12.354 2.005.524 86.537
1.701.513
Income for the year Other segment information Capital expenditure
324.222
47.628
5.064
7.368
384.282
190.211
29.844
6.260
4.917
9.387 231.232 9.757
86
Income tax expense, net
Unallocated capital expenditure Depreciation and amortization Unallocated depreciation and amortization
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) b.
32. SEGMENT INFORMATION (continued)
Aset dan Liabilitas Segmen
b.
Segment Assets and Liabilities
2012 Produk Kelapa Sawit/ Oil Palm Products Aset segmen
3.693.140
Karet/ Rubber
Benih/ Seeds
Segment assets
Aset yang tidak dialokasikan
2.857.235
Unallocated assets
Total aset
7.551.796
Total assets
586.288
Segment liabilities
685.795
Unallocated liabilities
1.272.083
Total liabilities
486.292
74.728
48.565
131.452
Total/ Total 4.694.561
Liabilitas segmen
795.241
Lainnya/ Others
31.812
19.619
Liabilitas yang tidak dialokasikan Total liabilitas 2011 Produk Kelapa Sawit/ Oil Palm Products Aset segmen
c.
Benih/ Seeds 74.965
Aset yang tidak dialokasikan
2.676.378
Unallocated assets
Total aset
6.791.859
Total assets
537.291
Segment liabilities
Liabilitas yang tidak dialokasikan
415.144
Unallocated liabilities
Total liabilitas
952.435
Total liabilities
39.177
19.525
Informasi Geografis
Total penjualan neto sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
101.139
c.
Seluruh aset produktif Kelompok Usaha berada di Indonesia. Tabel berikut menyajikan penjualan neto berdasarkan lokasi pelanggan:
Indonesia Negara-negara asing
87.628
Total/ Total Segment assets
377.450
728.016
Lainnya/ Others
4.115.481
Liabilitas segmen
3.224.872
Karet/ Rubber
Geographic Information All of the Group’s productive assets are located in Indonesia. The following table presents net sales based on the location of the customers:
2012
2011
3.757.260 454.318
4.096.763 589.694
Indonesia Foreign countries
4.686.457
Total net sales per consolidated statements of comprehensive income
4.211.578
87
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
33. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Kelompok Usaha mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
Mata Uang Asing/ Foreign Currency Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain
US$ SG$ HKD US$ US$
The Group has monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:
31 Desember 2012 (Tanggal Pelaporan)/ December 31, 2012 (Reporting Date)
57.189.749 100.097 496 2.058.634 38.479
Total aset dalam mata uang asing Liabilitas Utang usaha
Utang lain-lain Uang muka pelanggan
US$ GBP EUR MYR SG$ CAD US$ SG$ US$
957.796 102.196 15.006 33.450 12.272 2.210 250.005 5.548 131.040
Total liabilitas dalam mata uang asing Aset Moneter Neto
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 12 Februari 2013, kurs konversi yang digunakan oleh Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
Assets Cash and cash equivalents
553.025 791 1 19.907 372
550.966 776 1 19.833 371
574.096
571.947
9.262 1.592 192 106 97 22 2.418 44 1.267
9.227 1.542 194 104 95 21 2.409 43 1.262
Advances from customers
15.000
14.897
Total liabilities in foreign currencies
559.096
557.050
Net Monetary Assets
Trade receivables Other receivables Total assets in foreign currencies Liabilities Trade payables
Other payables
As of December 31, 2012 and February 12, 2013, the conversion rates used by the Group are as follows:
31 Desember 2012/ December 31, 2012 Mata Uang Asing 1 US$ 1 SG$ 1 EUR 1 GBP 1 HKD 1 CAD 1 MYR
12 Februari 2013 (Tanggal Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian)/ February 12, 2013 (Consolidated Financial Statements Completion Date)
9.670 7.907 12.810 15.579 1.247 9.722 3.160
88
12 Februari 2013/ February 12, 2013 9.634 7.750 12.913 15.086 1.242 9.580 3.109
Foreign Currencies US$ 1 SG$ 1 EUR 1 GBP 1 HKD 1 CAD 1 MYR 1
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. KOMITMEN PENTING a.
DAN
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PERJANJIAN-PERJANJIAN
34. COMMITMENTS AND AGREEMENTS
Komitmen Penjualan
a.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan memiliki komitmen penjualan untuk menyerahkan karet, minyak kelapa sawit (MKS) dan inti kelapa sawit sebanyak 79.165 ton (2011: 56.876 ton) serta benih kelapa sawit sebanyak 628.300 benih kepada pelanggan pihak-pihak berelasi dan pihak-pihak ketiga baik lokal maupun luar negeri. b.
c.
As of December 31, 2012, the Company has sales commitments to deliver rubber, crude palm oil (CPO) and palm kernel of approximately 79,165 tonnes (2011: 56,876 tonnes) and of approximately 628,300 oil palm seeds to related parties and both local and overseas third parties customers.
Komitmen Pembelian Barang Modal
b.
Capital Expenditure Commitments
Perusahaan memiliki beberapa kontrak pengadaan barang modal dengan berbagai kontraktor dan pemasok pihak ketiga. Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan memiliki komitmen untuk memperoleh aset tetap dengan nilai keseluruhan kontrak sebesar Rp943.291; US$10.471.812 dan JP¥55.900.000 (2011: Rp268.496; US$4.168.366 dan JP¥54.400.000).
The Company has several contracts covering capital goods with various third party contractors and suppliers. As of December 31, 2012, the Company has commitments to acquire fixed assets with total contract value of Rp943,291; US$10,471,812 and JP¥55,900,000 (2011: Rp268,496; US$4,168,366 and JP¥54,400,000).
Pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah yang direalisasi dari kontrak di atas adalah sebesar Rp448.003; US$4.981.763 dan JP¥3.680.000 (2011: Rp96.092; US$2.290.679 dan JP¥3.680.000).
As of December 31, 2012, the realized amounts from the above-mentioned contracts were Rp448,003; US$4,981,763 dan JP¥3,680,000 (2011: Rp96,092; US$2,290,679 dan JP¥3,680,000).
Komitmen Pembelian Bahan Pembantu dan Suku Cadang
c.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan mempunyai komitmen untuk pembelian bahan pembantu dan suku cadang dari berbagai pemasok sejumlah Rp371.228; US$1.309.462 dan SG$133.235 (2011: Rp101.377 dan US$4.484.474). d.
Sales Commitments
Commitments for Purchase of Supporting Materials and Spare Parts As of December 31, 2012, the Company has purchase commitments with various suppliers for the purchases of supporting materials and spare parts amounting to Rp371,228; US$1,309,462 and SG$133,235 (2011: Rp101,377 and US$4,484,474).
Fasilitas Pinjaman Bank
d.
Bank Loan Facility
Pada bulan November 2011, Perusahaan telah menandatangani perjanjian kredit berulang dengan Sumitomo Mitsui Banking Corporation, cabang Singapura, dengan jumlah fasilitas pinjaman sebesar US$50.000.000. Fasilitas pinjaman bank tersebut akan digunakan oleh Perusahaan untuk modal kerja.
In November 2011, the Company signed the revolving loan facility agreements with Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore Branch, with total facility of US$50,000,000. The new loan facility will be used by the Company for working capital.
Pada bulan November 2012, fasilitas pinjaman bank ini telah berakhir.
In November 2012, the loan facility has expired.
89
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. LIABILITAS KONTINJENSI
35. CONTINGENT LIABILITIES
Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 9, petani plasma yang diorganisasikan melalui beberapa KUD telah memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Perusahaan bertindak sebagai penjamin pengembalian pinjaman kepada bank.
As discussed in Note 9, plasma farmers organized under several KUD have obtained credit facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with the Company acting as guarantor for the loan repayments.
Pembayaran kembali fasilitas kredit yang telah ditarik, dilakukan melalui pemotongan sampai dengan 30% dari penjualan tandan buah segar petani plasma kepada Perusahaan setelah serah terima tanaman menghasilkan. Selisih kurang antara penyisihan hasil penjualan tersebut dengan pembayaran kembali pinjaman bank yang dijamin, harus dibayar terlebih dahulu oleh Perusahaan.
Repayments are made by deducting up to 30% of fresh fruit bunches sales by the plasma farmers to the Company after the mature plasma plantations are handed over. Any shortfall between the sales deduction amount and the repayment of the guaranteed bank loan is payable by the Company.
36. REKLASIFIKASI AKUN
36. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS The following accounts in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2011 and 2010 have been reclassified to conform to the presentation of accounts in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2012:
Akun berikut dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 telah diklasifikasikan kembali agar sesuai dengan penyajian akun dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012: Dilaporkan Sebelumnya/ Previously Reported
Setelah Direklasifikasi/ After Reclassified
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Aset Lancar/Current Assets Uang Muka - Lancar/Advances - Current
Aset Tidak Lancar/Non-current Assets Uang Muka - Tidak Lancar/Advances - Noncurrent
7.061
Liabilitas Jangka Pendek/Current Liabilities Biaya Masih Harus Dibayar/Accrued Expenses
Liabilitas Jangka Pendek/Current Liabilities Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek/Current Employee Benefits Liability
201.421
Dilaporkan Sebelumnya/ Previously Reported
Setelah Direklasifikasi/ After Reclassified
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Aset Lancar/Current Assets Uang Muka - Lancar/Advances - Current
Aset Tidak Lancar/Non-current Assets Uang Muka - Tidak Lancar/Advances - Noncurrent
5.744
Liabilitas Jangka Pendek/Current Liabilities Biaya Masih Harus Dibayar/Accrued Expenses
Liabilitas Jangka Pendek/Current Liabilities Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek/Current Employee Benefits Liability
172.150
90
PT PP LONDON SUMATRA INDNESIA Tbk
Persevering Amidst Challenges
Prudential Tower 15th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 79 Jakarta, 12920 Tel. (62-21) 5795 7718 Fax. (62-21) 5795 7719 www.londonsumatra.com
ANNUAL REPORT 2012 LAPORAN TAHUNAN
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk
Persevering Amidst Challenges
Annual Report Laporan Tahunan
2012