LAPORAN KEUANGAN ANNUAL REPORT
2015
New Challenges & New Opportunities
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
1
New Challenges & New Opportunities Penjelasan Tema Usaha Perseroan yang fokus pada pembiayaan sepeda motor mendapat tantangan pada tahun 2015. Industri otomotif nasional, khususnya sepeda motor pada tahun 2015 mengalami kelesuan seiring dengan penurunan daya beli masyarakat yang diakibatkan oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional. Tantangan tersebut tidak lantas membuat Perseroan menyerah. Perseroan percaya, di balik sebuah tantangan selalu ada peluang yang dapat dimanfaatkan. Untuk itu, Perseroan telah mengambil sejumlah inisiatif strategis dengan melakukan efisiensi, inovasi dan diversifikasi untuk terus mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan meskipun berada di tengah-tengah tantangan.
Theme Explanation The Company’s business, which focuses on motorcycle financing, has faced heavy challenges in 2015. The national automotive industry, particularly motorcycles, experienced a slow down in 2015, in line with the declining public purchasing power resulting from the slow down of national economic growth. The Company did not buckle under such challenges. The Company believes that there is an opportunity to be seized behind every challenge. To that end, the Company has taken several strategic initiatives through efficiency, innovation and diversification to continue to uphold sustainable growth despite of the heavy challenges.
2
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Rp 4,55 Triliun / Trillion Total Liabilitas Total Liabilities
Rp 5,3 Triliun / Trillion
Rp 200 Miliar / Billion PUT I-2015 Right Issue I-2015
1,09
juta / Million Konsumen Aktif Active Customers
Total Aset Total Asset
Rp 23,8 Miliar/Billion Laba sebelum Beban Pajak Income Before Income Tax
Rp 1,6 Triliun / Trillion Obligasi Diterbitkan Issued Bond
181
Rp 178 Miliar / Billion Pertumbuhan Pendapatan Revenue Growth
4.200 Karyawan Employees
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
1
2
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
DAFTAR ISI CONTENTS
Ikhtisar Keuangan dan Operasional
4
Financial Highlights and Operational
14
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Reports from the Board of Commissioners and Board of Directors
34
Profil Perusahaan Company Profile
50
Informasi Bagi Investor Investor Information
72
Analisa Dan Pembahasan Manajamen Atas Kinerja Perusahaan Management’s Discussions and Analysis on the Company’s Performance
Unit Pendukung Bisnis
93
Business Support Unit
Tata Kelola Perusahaan
116
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
200
Corporate Social Responsibility
Informasi Perusahaan
210
Company Information
Laporan Keuangan Konsolidasi 2015
221
2015 Consolidated Financial Statements
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
3
IKHTISAR KEUANGAN DAN OPERASIONAL FINANCIAL HIGHLIGHT AND OPERATIONAL
IKHTISAR KEUANGAN (dalam jutaan Rp)
FINANCIAL HIGHLIGHT 2015
2014
2013
2012
2011
Statement of Profit and Loss
Laporan Laba Rugi Pendapatan Pembiayaan Konsumen – Neto Bunga Administrasi Lain-lain Total Pendapatan Beban Umum dan Administrasi Gaji dan Tunjangan Karyawan Pendanaan Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Penyusutan Lain-lain Total Beban Laba Sebelum Beban Pajak Beban (Manfaat) Pajak Laba Tahun Berjalan Penghasilan Komprehensif Lain Akun yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca kerja Pajak Penghasilan Laba (rugi) komprehensif lainnya bersih setelah pajak Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba per Saham Dasar
4
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
(in million Rp)
977.660 25.189 459.085 278.413 1.740.347
844.579 12.953 438.301 266.362 1.562.195
801.488 12.679 540.213 231.678 1.586.058
798.541 11.564 569.813 228.778 1.608.695
744.947 26.081 666.297 217.272 1.654.598
Revenues Consumer Financing - Net Interest Administration Others Total Revenues
505.204 376.614 480.889
473.326 347.839 426.385
597.206 376.245 331.388
566.767 356.869 399.246
637.530 284.745 484.579
Expenses General and Administrative Employee Salaries and Benefits Financing costs
317.046 27.828 8.979 1.716.560
221.060 30.177 9.689 1.508.476
148.371 35.241 4.529 1.492.980
204.690 40.702 10.837 1.579.111
170.080 38.940 17.733 1.633.607
Provision for Impairment Losses Depreciation Others Total Expenses
23.787 8.120 15.667
53.719 16.527 37.192
93.078 25.763 67.315
29.585 22.593 6.992
20.990 15.596 5.394
Income before Income Tax Tax Expense/(Benefit) Income for The Year
12.921 (3.230)
(408) 102
(841) 210
(19.877) 4.696
-
9.691
(306)
(631)
(14.908)
-
Other Comprehensive Income Items that will not reclassified to profit or loss Remeasurement liability after work Income Taxes Other comprehensive income (loss)net of tax
25.358
36.886
66.684
(7.916)
5.394
Total Comprehensive Income for The Year
4,67
18,6
33,66
3,5
2,7
Basic Earnings per Share
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
(dalam jutaan Rp)
2015
2013
2014
2012
2011
Neraca
(in million Rp)
Statement of Financial Position
Kas dan Setara Kas Efek Piutang Pembiayaan Konsumen - Neto Piutang Pembiayaan Multiguna - Neto Piutang Lain-Lain Biaya Dibayar Dimuka dan Uang Muka Aset Tetap Aset Lain-Lain Total Aset
853.966 3.572.237 618.110 74.721 76.317 45.192 65.726 5.306.269
742.715 4.286.864 71.750 79.494 59.569 59.539 5.299.931
233.080 10.053 3.378.921 70.871 56.918 41.003 38.250 3.829.096
338.040 2.804.079 49.370 76.440 66.645 13.647 3.348.221
308.526 3.261.083 42.991 185.724 93.095 15.107 3.906.526
Consumer Financing Receiveable-Net Multipurpose Financing Receiveables-Net Other Receiveables Prepaid Expenses Fixed Assets Other Asset Total Assets
Utang Bank Biaya Masih Harus Dibayar Utang Pajak Utang Lain-Lain Utang Obligasi Medium Term Notes (MTN) - Neto Liabilitas Imbalan Pasca-Kerja Liabilitas Pajak Tangguhan – Neto Utang Subordinasi
1.700.389 36.601 3.355 190.817 2.297.481 103.933 118.102 100.00
2.163.030 41.579 7.801 226.599 2.015.316 101.508 111.790 100.00
1.676.602 665.396 4.805 320.465 985.122 83.329 97.955 100.000
1.152.812 37.959 12.721 366.638 1.104.179 70.235 74.939 100.000
851.450 33.380 1.200 784.168 1.396.547 199.933 34.162 69.032 100.000
Bank Loans Accrued Expenses Taxes Payable Other Payable Bonds Payable Medium Term Note Liability For Post Employeement Benefit Deffered Tax And Liabilities -Nett Subordinated Loan
Total Liabilitas
4.550.678
4.767.623
3.333.674
2.919.483
3.469.872
Total Liabilities
Total Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
755.591 5.306.269
532.308 5.299.931
495.422 3.829.096
428.738 3.348.221
436.654 3.906.526
Total Equity Total Liabilities and Equity
RASIO KEUANGAN
FINANCIAL RATIOS 2015
2014
2013
2012
2011 Operating Ratio (in %)
Rasio Usaha (dalam %) Laba sebelum Pajak/Pendapatan Usaha Laba Bersih/Pendapatan Usaha Laba Bersih/jumlah Ekuitas Laba Bersih/jumlah Aset Pendapatan/jumlah Aset
1,4 0,9 2,1 0,3 32,8
3,4 2,4 6,8 0,7 29,5
3,4 2,4 6,8 0,7 29,5
1,9 0,5 1,9 0,2 48,0
1,2 0,2 1,0 0,1 42,4
*) Setelah Penyajian Kembali PSAK 24
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Income Before Tax/ Revenues Net Income/Revenues Net Income/Total Equity Net Income/Total Assets Revenues/Total Assets Financial Ratio (x)
Rasio Keuangan (x) jumlah Kewajiban/jumlah Ekuitas jumlah Kewajiban/jumlah Aset Gearing Ratio
Cash and Cash Equivalents
6,0 0,9 4,8
8,7 0,9 6,6
8,7 0,9 6,6
6,5 0,9 4,7
8,2 0,9 5,8
Total Liabilities/Total Equity Total Liabilities/Total Assets Gearing Ratio *) After Restatement to SFAS 24
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
5
PEMBIAYAAN KONSUMEN (dalam unit) CONSUMER FINANCING (in units) 564.964
61%
594.928
PEMBIAYAAN KONSUMEN (dalam miliar Rp) CONSUMER FINANCING (in billion Rp) 574.059
501.680
501.680
78%
78%
22%
22%
13%
2012
2011
7.070 6.413
6.105
5.972
5.972
79%
85%
85%
21%
15%
15%
8%
2014
2013
2012
2011
72%
39%
28%
2015
2014
2013
Sepeda motor baru / New Bike
87%
92%
72%
28% 2015
Sepeda motor bekas / Used Bike
Sepeda motor baru / New Bike
Laba sebelum BEBAN Pajak (dalam miliar Rp) INCOME BEFORE INCOME TAX (in billion Rp)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN DIKELOLA (dalam miliar Rp) CONSUMER FINANCING RECEIVABLES UNDER MANAGEMENT (in billion Rp)
8.758
8.941
50%
51%
Sepeda motor bekas / Used Bike
93.078
9.857 8.757
8.950
60%
68%
53.719
66%
29.585
23.787 50%
49%
40%
32%
34%
2015
2014
2013
2012
2011
2015
20.990
2014
2013
2012
2011
Laba Sebelum Pajak / Profit Before Tax
Pembiayaan Bersama / Joint Financing Pembiayaan Sendiri / Self-Financing
5.306
TOTAL Aset (dalam miliar Rp) TOTAL ASSETS (in billion Rp) 5.300
5%
5%
16%
14%
TOTAL Liabilitas (dalam miliar Rp) TOTAL LiabilitIES (in billion Rp) 4.551 3.906
3.829 6% 6%
3.348 6%
9%
37%
4.768
46%
2.919
10% 79%
50%
81% 88% 84%
2015
2014
Lain-lain Others
6
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
2013
Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents
3.470
3.334
8%
2012
83%
51%
39% 40%
42% 38%
30%
2011
Piutang Pembiayaan Receivables Financing
12%
12%
2015
2014
Utang Bank Bank Loan
25%
20%
23%
2013
2012
Utang Obligasi Bond Payable
35% 2011 Utang Lain-lain Others Payable
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
TOTAL BEBAN (dalam miliar Rp) TOTAL EXPENSES (in billion Rp) 1.717 1.579
1.493
1.508
Total Pendapatan (dalam miliar Rp) Total REVENUES (in billion Rp) 1.740
1.634
54% 62%
57%
68%
60%
15%
2015
2014
Biaya Operasional Operational Expenses
10% 2013 Biaya Pendanaan Financing Cost
28%
25%
30%
13%
10%
16%
2012
2011
2015
22% 18%
1.586
1.609
54%
50%
50%
29%
35%
36%
42%
17%
15%
14%
13%
2014
2013
56%
28% 28%
1.655
1.562
Pembentukan Cadangan kerugian penurunan nilai Provision for Impairment Looses
Pembiayaan Konsumen Consumer Financing
RASIO KEUANGAN
Lain-lain Others
45%
2012
2011 Administrasi Administration
FINANCIAL RATIOS
Rasio Pertumbuhan (dalam %)
2015
2014
2012
2012
2011
Growth Ratio (in %)
Jumlah Pendapatan Usaha Laba Bersih Jumlah Aset Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas
11,4 -57,9 0,1 -4,3 38,1
-1,3 -43,9 38,4 43,2 7,1
-2,8 100,1 -14,3 -16,6 4,6
-2,8 100,1 -14,3 -16,6 4,6
10,9 -97,0 8,6 10,8 -7,5
Total Revenues Net Income Total Assets Total Liabilities Total Equity
Informasi lainnya
2015
2014
2012
2012
2011
Other Information
344.342 220.622 564.964
428.072 166.856 594.928
393.344 108.336 501.680
393.344 108.336 501.680
501.315 72.744 574.059
4.596 1.817 6.413
4.854 1.251 6.105
5.096 876 5.972
5.096 876 5.972
6.476 594 7.070
8.758 1,09 juta 3.489 181
8.941 1,14 juta 3.814 187
8.950 1.17 juta 4.885 205
8.950 1.17 juta 4.885 205
9.858 1.18 juta 4.347 192
A. Jumlah pembiayaan (dlm unit) Sepeda motor baru Sepeda motor bekas Jumlah pembiayaan Jumlah pembiayaan (dlm miliar Rp) Sepeda motor baru Sepeda motor bekas Jumlah pembiayaan B. Piutang pembiayaan konsumen yg dikelola (dlm miliar Rp) C. Jumlah konsumen D. Jumlah karyawan (permanen) E. Jaringan usaha
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Total financing (in units) .A New Motorcycles Used Motorcycles Total Financing Total financing (in billions of Rp) New Motorcycles Used Motorcycles Total Financing Consumer Financing Receivables .B under management (in billions of Rp) Total consumer .C Total employees (permanent) .D Business Network .E
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
7
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications
Peringkat 1 kategori Multifinance Listed Company, Indonesia Multifinance Award 2015
Peringkat 3 Best of Multifinance Indonesia of The Year 2015, Indonesia Multifinance Award 2015
1st place for the Multi-finance Listed Company category, Indonesia Multifinance Award 2015
3rd place for the Best of Multi-finance Indonesia of the Year 2015, Indonesia Multi-finance Award 2015
Peringkat -1 untuk kategori Perusahaan Pembiayaan (Keuangan) dalam ajang penghargaan Indonesia Good Corporate Governance Award (IGCGA) 2015 1st place for the Multi-finance (Financial) Company category in the Indonesia Good Corporate Governance Award (IGCGA) 2015.
8
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
Peringkat 1 kategori Best Good Corporate Governance, Penghargaan Indonesia Multifinance Award 2014 oleh Majalah Business Review 1st place for the Best Good Corporate Governance category, Indonesia Multifinance Award 2014 from Business Review Magazine
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Peringkat 2 kategori Best Corporate Communication, Penghargaan Indonesia Multifinance Award 2015 oleh Majalah Business Review 2nd place for the Best Corporate Communication, Indonesia Multi-finance Award 2015 from Business Review Magazine
Peringkat 3 kategori Human CapitalManagement System, Penghargaan Indonesia Multifinance Award 2015 oleh Majalah Business Review 3rd place for the Best Human CapitalManagment System, Indonesia Multifinance Award 2015 from Business Review Magazine
Indonesia WOW Service Excellence Award 2015” dari Markplus Inc, berupa : Gold Award untuk Region Jawa - Bali dan Consolation Prize Winner untuk Region Sumatera
Most Promising Category untuk Mr. Djaja Suryanto Sutandar sebagai Presiden Direktur PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk pada Asia Pacifik Entrepreneurship Award 2015.
Indonesia WOW Service Excellence Award 2015 from Markplus Inc., in the form of : Gold Award for Java - Bali Region and Consolation Prize Winner for Sumatera Region.
Most Promising Category for Mr. Djaja Suryanto Sutandar as the President Director of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk at Asia Pacific Entrepreneurship Award 2015.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
9
PERISTIWA PENTING EVENTS HIGHLIGHT
• Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (21 Januari 2015) • Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (6 Februari 2015) • Penandatanganan Perjanjian Pemberian Modal Kerja dengan Panin Bank. (Februari 2015) • Penandatanganan Perjanjian Pemberian Modal Kerja dengan Bank DBS. (Februari 2015) • Due Diligence Meeting & Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I WOM Finance Tahun 2015. (Maret 2015) • Due Diligence Meeting dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan I Tahap III WOM Finance Tahun 2015. (April 2015) • Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (23 April 2015) • Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (30 Oktober 2015) • Penandatanganan Perjanjian Pemberian Modal Kerja dengan Panin Bank. (November 2015) • Extraordinary General Meeting of Shareholders (21 January 2015) • Extraordinary General Meeting of Shareholders (6 February 2015) • Signing of the Working Capital Facility Agreement with Panin Bank (February 2015) • Signing of the Working Capital Facility Agreement with DBS Bank. (February 2015) • Due Diligence Meeting & Extraordinary General Meeting of Shareholders in relation to the Limited Public Offering I WOM Finance Year 2015. (March 2015) • Due Diligence Meeting in relation to the Serial Public Offering I WOM Finance Phase III Year 2015. (April 2015) • Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General meeting of Shareholders (23 April 2015) • Extraordinary General Meeting Shareholders (30 October 2015) • Signing of the Working Capital Facility Agreement with Panin Bank (November 2015).
10
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
11
Laporan Presiden Komisaris President Commissioner’s Report
12
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
I Nyoman Tjager Presiden Komisaris / Komisaris Independen President Commissioner / Independent Commissioner
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
13
Perseroan masih dapat membukukan kinerja yang positif. Tahun 2015, Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1.740,35 miliar, meningkat 11,4% dibandingkan pendapatan tahun 2014. Company successfully recorded a total revenue of Rp 1,740.35 billion, an 11.4% increase compared to total revenue in 2014.
14
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Pemegang saham dan para pemangku kepentingan yang terhormat,
Dear respective shareholders and stakeholders,
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmat yang dilimpahkan-Nya sehingga PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. dapat melalui tahun 2015 yang penuh tantangan dengan capaian kinerja yang cukup baik. Selanjutnya, kami menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian saran Dewan Komisaris terhadap pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh Direksi.
Our praise and gratitude to God Almighty for Thy blessings, so that PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk to go through the highly challenging 2015 with satisfactory performance. Hereinafter, we present our accountability report regarding the performance of the Board of Commissioners’ supervisory and advisory duties on the management of the Company performed by the Board of Directors. Performance Evaluation of the Board of Directors
Penilaian Kinerja Direksi
PeRFORMANCES Evaluation oF THe Board OF DirectorS
Perekonomian nasional tahun 2015 tidak mengalami pertumbuhan seperti yang diharapkan. Gejolak yang terjadi pada pasar keuangan dunia berdampak cukup signifikan terhadap pergerakan ekonomi Indonesia. Penguatan nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah juga semakin membebani pertumbuhan ekonomi Indonesia.
The national economic growth in 2015 was not as expected. The volatility in global financial market relatively gave significant impact to Indonesia’s economic growth. The strengthening of US Dollar against Rupiah also exacerbated Indonesia’s economic growth.
Sejatinya, sepanjang 2015, pemerintah telah mengeluarkan delapan paket kebijakan ekonomi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Delapan paket tersebut memuat lebih dari 150 deregulasi kebijakan untuk memudahkan pergerakan bisnis di berbagai lini. Namun demikian, paket kebijakan ekonomi tersebut belum berdampak maksimal pada tahun 2015, selain karena masih dalam proses establishment, juga dikarenakan beberapa peraturan teknis yang terkait dengan kebijakan tersebut belum dikeluarkan oleh Departemen terkait.
In order to accelerate the economic growth, the Government had introduced eight economic policy packages in 2015. The eight packages stipulate more than 150 deregulation policies to accommodate business arrangement in Indonesia. However, the economic policy packages had not showed maximum impact in 2015. Asides from the fact that such packages were still in establishment process, some of the technical regulations related to the policies had not been issued by the related Department.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi telah menekan daya beli masyarakat ketingkat yang sangat rendah. Hal ini tercermin dari penjualan sepeda motor yang mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dibandingkan tahun sebelumnya, penjualan sepeda motor tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 17,6% menjadi 6.480.155 unit.
Such slowdown in economic growth had suppressed public purchasing power to a very low level. This is reflected in the relatively significant decline in motorcycle sales. Compared to prior year, motorcycle sales in 2015 had declined by 17.6% to 6,480,155 units.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
15
16
Di tengah kondisi tersebut, Perseroan masih dapat membukukan kinerja yang positif. Tahun 2015, Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1.740,35 miliar, meningkat 11,4% dibandingkan pendapatan tahun 2014. Kendati mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp15,67miliar.
Amidst such condition, the Company still managed to record a positive performance. In 2015, the Company successfully recorded a total revenue of Rp 1,740.35 billion, an 11.4% increase compared to total revenue in 2014. Although lower than prior year, the Company still managed to record a net profit of Rp 15.67 billion.
Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang tinggi kepada Direksi dan seluruh karyawan Perseroan. Kinerja positif merupakan bukti bahwa sejumlah inisiatif strategis yang diambil Direksi dalam menyikapi kondisi ekonomi tahun 2015 terbukti cukup efektif.
The Board of Commissioners convey highest appreciation to the Board of Directors and all of employees for their performance. The positive performance proves that a number of strategic initiatives taken by the Board of Directors in response to the 2015 economic condition were relatively effective.
Terkait fungsi pemberian nasihat, sepanjang tahun 2015 Dewan Komisaris telah menyarankan kepada Direksi untuk : - Terus melakukan perbaikan secara fundamental agar Perseroan memiliki pondasi kuat dalam menghadapi persaingan, tidak hanya untuk jangka pendek, namun juga untuk jangka panjang. - Mendorong Perseroan untuk melakukan inovasi di berbagai bidang agar operasional perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien. - Tetap fokus pada segmen pasar yang selama ini sudah terbukti memberikan kontribusi positif bagi perusahaan. - Menekan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) dengan meningkatkan fungsi manajemen risiko.
With respect to its advisory function, in 2015, the Board of Commissioners had advised the Board of Directors to: • Continue fundamental improvements to ensure the Company has a strong foundation to face both short-term and long-term competition. • Encourage the Company to continue conducting innovations in various area to improve the effectiveness and efficiency of the Company’s operations. • Remain focus on the market segments which have been proven generate positive contribution to the Company. • Decreasing Non-Performing Loan/NPF ratio by improving the risk management function.
Prospek Usaha
BUSINESS PROSPECTS
Perekonomian nasional diyakini akan mengalami pertumbuhan yang lebih baik di tahun 2016. Paket-paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan pemerintah tahun 2015 diperkirakan akan mulai terlihat dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016. Selain itu, kebijakan pemerintah untuk terus mengembangkan proyek-proyek infrastruktur dan mendorong tumbuhnya ekonomi kerakyatan akan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi.
The national economy is expected to see a better growth in 2016. The impacts of economic policy packages launched by the government in 2015 are expected to emerge in 2016. In addition, the government policies to continue developing infrastructure projects and encourage the growth of the people’s economy will also support economic growth.
Kembali menggeliatnya ekonomi akan membuat daya beli masyarakat kembali terangkat. Penjualan sepeda motor nasional tahun 2016 juga diyakini akan kembali membaik. Kebutuhan masyarakat akan sepeda motor sebagai alternatif transportasi masih sangat besar.
The revival of economy will boost the public purchasing power. The national motorcycle sales in 2016 is also expected to recover because of the public’s need for motorcycles as an alternative transportation remains high.
Pertumbuhan ekonomi yang dibarengi dengan peningkatan penjualan sepeda motor merupakan peluang bagi Perseroan. Pengalaman, jaringan dan reputasi yang dimiliki Perseroan merupakan modal yang sangat penting untuk memaksimalkan
Economic growth, coupled with the increase of motorcycle sales, represents an opportunity for the Company. The Company’s experience, network and reputation are crucial resources to maximize the potential. Fundamental improvements undertaken
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
potensi tersebut. Perbaikan fundamental yang telah dilakukan Perseroan dalam beberapa tahun terakhir juga dapat meningkatkan daya saing perusahaan di tengah kompetisi yang semakin ketat.
by the Company during the past few years could also improve the Company’s competitiveness amidst the increasingly fierce competition.
Perseroan juga akan berusaha memperkuat penetrasi di segmen sepeda motor bekas dan multiguna yang juga memiliki potensi yang besar. Terlebih saat ini biaya akuisisi pembiayaan sepeda motor baru terbilang cukup tinggi.
The Company will also endeavor to strengthen its penetration in the used motorcycle and multipurpose financing segment, which also harbors significant potential. Moreover at the present time, the acquisition cost of new motorcycle financing is considerably high.
Tata Kelola Perusahaan
CORPORATE GOVERNANCE
Perseroan sangat menyadari bahwa di tengah era transparansi seperti saat ini penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) merupakan bagian yang sangat penting dalam operasional perusahaan. GCG juga menjadi elemen penting dalam mengoptimalkan nilai perusahaan agar memiliki daya saing nasional yang kuat, sehingga mampu mempertahankan keberadaannya dan hidup berkelanjutan untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan.
As today transparency era the Company is acutely aware, the implementation of Good Corporate Governance (GCG) plays a crucial role in the Company’s operations. GCG has also become a key element in optimizing corporate value to establish strong competitiveness nationwide, thereby allowing the Company to maintain its sustainable growth and existence to achieve the Company’s vision and mission.
Segenap manajemen Perseroan memegang komitmen penuh untuk menerapkan GCG secara konsisten dan maksimal dalam implementasinya. Salah satu topik utama dalam tata kelola perusahaan adalah menyangkut penegakan prinsip akuntabilitas, tanggung jawab pemberian wewenang dan implementasi pedoman serta mekanisme untuk memastikan perilaku yang baik dalam rangka melindungi kepentingan perusahaan dan pemegang saham.
The Company’s entire management is fully committed to ensure GCG is implemented consistently and to the maximum extent possible. Several main topics in good corporate governace are related to the accountability principles enforcement, authority distribution and the guidelines and procedures implementation to ensure good behaviors in order to protect the interests of the Company and the shareholders.
Dari waktu ke waktu, Perseroan terus meningkatkan dan menyempurnakan berbagai perangkat yang terkait dengan penerapan prinsip GCG dalam operasional perusahaan seharihari. Tahun 2015, Dewan Komisaris terus mendorong Direksi untuk meningkatkan fungsi manajemen risiko mengingat karakter bisnis yang digeluti Perseroan memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi. Hal ini telah direspon dengan baik oleh Direksi, terbukti tingkat risiko Perseroan berhasil dipertahankan pada tingkat low-moderate. Selain itu, Perseroan juga menunjukkan peningkatan pada aspek kepatuhan, di mana seluruh indikator kinerja yang ada di Perseroan telah sesuai dengan regulasi yang berlaku.
From time to time, the Company continues to improve various tools related to the GCG principles implementation in the Company’s daily operations. In 2015, the Board of Commissioners continuously encouraged the Board of Directors to improve risk management functions considering the characteristics of the Company’s business involve a high degree of risk. The Board of Directors responded well to the advice as reflected in the Company’s risk level, which was maintained at low-moderate. In addition, the Company also showed improvements in compliance aspects, where all of the Company’s performance indicators have conformed to the prevailing regulations.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
17
18
Penilaian Kinerja Komite di Bawah Dewan Komisaris
PERFORMANCE EVALUATION OF COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris menilai bahwa Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris telah memberikan dukungan yang optimal sehingga Dewan Komisaris dapat menjalankan tugas dan fungsi pengawasannya dengan baik.
The Board of Commissioners appraised that the Committees under the Board of Commissioners have shown optimum supports, thereby allowing the Board of Commissioners to perform its duties and supervisory functions properly.
Komite Audit telah melakukan peninjauan dan pemantauan yang efektif menyangkut aspek transparansi, akuntabilitas serta kepatuhan. Diantaranya meyakinkan terselenggaranya proses pelaporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, melakukan review dan evaluasi untuk meyakinkan terselenggaranya proses audit internal dan eksternal yang independen dan objektif, membahas kecukupan pengendalian intern serta terselenggaranya praktik tata kelola perusahaan yang baik.
The Audit Committee had conducted effective review and monitoring on the aspects of transparency, accountability and compliance. Among other things, the Audit Committee had ensured that the financial reporting processes had conformed to the generally accepted accounting principles, conducted reviews and evaluations to ensure independent and objective both external and internal audit processes, discussed the adequacy of internal controls, and ensured sound good corporate governance practices.
Komite Pemantau Risiko telah berkontribusi melakukan pemantauan atas terselenggaranya manajemen risiko yang independen dalam identifikasi, pengukuran, dan pengendalian risiko secara terintegrasi, serta melakukan review atas kebijakan manajemen risiko yang mendukung implementasi sistem manajemen risiko yang efektif.
The Risk Oversight Committee contributed by performing its monitoring function to ensure a risk management function that is independent in identifying, measuring, and controlling risks in an integrated manner, and conducted reviews on risk management policies what supported the implementation of an effective risk management system.
Komite Nominasi dan Remunerasi juga telah memberikan masukan yang sangat berarti terkait nominasi calon anggota Direksi dan Komisaris perusahaan.
The Nomination and Remuneration Committee had also provided valuable insights in relation to the nomination of candidates of members of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
CHANGES IN THE COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Pada tahun buku 2015, susunan Dewan Komisaris Perseroan mengalami perubahan. Pada periode 1 Januari – 23 April 2015 susunan Dewan Komisaris Perseroan adalah :
The composition of the Company’s Board of Commissioners was changed in the fiscal year 2015: The composition of the Company’s Board of Commissioners for the period from 1 January - 23 April 2015 was as follows
Stephen Liestyo Robbyanto Budiman Garibaldi Thohir I NyomanTjager Myrnie Zachraini Tamin
Stephen Liestyo Robbyanto Budiman Garibaldi Thohir I Nyoman Tjager Myrnie Zachraini Tamin
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
: President Commissioner : Vice President Commissioner : Commissioner : Independent Commissioner : Independent Commissioner
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Segenap manajemen Perseroan memegang komitmen penuh untuk menerapkan GCG secara konsisten dan maksimal dalam implementasinya. The Company’s entire management is fully committed to ensure GCG is implemented consistently and to the maximum extent possible.
Sesuai keputusan RUPSLB yang diselenggarakan pada tanggal 23 April 2015 dan tertuang dalam Berita Acara RUPSLB No.75 tertanggal 23 April 2015, susunan Dewan Komisaris Perseroan adalah :
Pursuant to the resolutions of the EGMS convening on 23 April 2015, which are stipulated in the deed of minutes of EGMS No.75 dated 23 April 2015, the composition of the Company’s Board of Commissioners is as follows:
I Nyoman Tjager Presiden Komisaris/Komisaris Independen Robbyanto Budiman Wakil Presiden Komisaris Garibaldi Thohir Komisaris Thylagavaty Nadason Komisaris Myrnie Zachraini Tamin Komisaris Independen
I Nyoman Tjager Robbyanto Budiman Garibaldi Thohir Thylagavaty Nadason Myrnie Zachraini Tamin
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Stephen Liestyo atas dedikasi yang telah ditunjukan selama beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan. Kami juga mengucapkan selamat bergabung dan selamat bertugas kepada Ibu Thylagavaty Nadason.
We thank Mr. Stephen Liestyo for the dedications he had demonstrated during his term as the Company’s President Commissioner. We would also like to welcome Ms. Thilagavaty Nadason and wish her success in performing her duties.
Apresiasi
APPRECIATION
Akhirnya, perkenankan kami menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas kerja keras Direksi dan seluruh karyawan Perseroan yang telah mengantarkan perusahaan meraih kinerja yang cukup baik. Dewan Komisaris juga memberikan apresiasi kepada Pemegang Saham dan para Pemangku Kepentingan lainnya atas dukungan yang telah diberikan selama ini.
At last, allow us to express our appreciation to the Board of Directors and to the all employees for their hard works, which have escorted the Company to achieve satisfactory performance. The Board of Commissioners’ appreciation also goes to the Shareholders and other Stakeholders for their ongoing support.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
: President Commissioner/ Independent Commissioner : Vice President Commissioner : Commissioner : Commissioner : Independent Commissioner
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
19
Dewan Komisaris juga menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada konsumen, mitra kerja dan juga Pemangku Kepentingan lainnya atas semua dukungan dan kepercayaan yang selama ini diberikan kepada Perseroan. Semoga kerja sama dan dukungan tersebut dapat terus berlanjut di waktu-waktu mendatang.
The Board of Commissioners also expresses utmost thanks to the customers, partners and other Stakeholders for all their ongoing support and trust to the Company. We hope such cooperation and support will continue in the future.
I Nyoman Tjager Presiden Komisaris / Komisaris Independen President Commissioner / Independent Commissioner
20
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Thylagavaty Nadason
Garibaldi Thohir
I Nyoman Tjager
Myrnie Zachraini Tamin
Robbyanto Budiman
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Presiden Komisaris/ Komisaris Independen President Commissioner/ Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
21
Djaja Suryanto Sutandar Presiden Direktur President Director
22
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Presiden Direktur President Director’s Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
23
Di tengah kondisi perekonomian yang kurang menggembirakan, tahun 2015 Perseroan masih dapat membukukan kinerja yang positif. Aset perusahaan mengalami pertumbuhan menjadi Rp5.306,27 miliar. In the midst of ailing economic condition, the Company had successfully recorded some positive performances in 2015. The Company’s asset grew to Rp5,306.27 billion.
24
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan Yang Terhormat,
Dear respective shareholders and stakeholders,
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas nikmat dan karunia yang diberikan-Nya sehingga Perseroan dapat melalui tahun 2015 yang penuh tantangan dengan hasil yang cukup baik. Hasil ini tak terlepas dari kebersamaan semua pihak di lingkungan Perseroan, serta dukungan dari pemegang saham dan segenap pemangku kepentingan.
Our praise and gratitude to God Almighty for the blessings and grace bestowed upon us, which allow PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk to concluded a highly challenging 2015 with satisfactory performance. Such achievement would not have been possible without all parties combined efforts and the supports from all shareholders and stakeholders.
Kondisi Makro Ekonomi
MACROECONOMIC CONDITION
Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan. Laju roda pertumbuhan ekonomi nasional tidak berjalan seperti yang diharapkan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 hanya tercapai sebesar 4,79%, jauh di bawah target APBN-P yang sebesar 5,7% dan lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang sebesar 5,02%.
2015 was a fully challenging year. The national economic growth was below expectation. The actual national economic growth was only 4.79% in 2015, far below from the 5.7% target set in the Revised State Budget, and lower than 5.02% economic growth of the prior year’s.
Melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional tak lepas dari perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju tahun 2015 juga mengalami perlambatan. Tiongkok yang selama dua dekade terakhir selalu menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2015 hanya berhasil meraih pertumbuhan ekonomi sebesar 6,9%. Pencapaian tersebut merupakan pertumbuhan ekonomi yang terendah bagi Tiongkok dalam 25 tahun terakhir. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat hanya tercapai sebesar 2,5%.
The national economic slowdown surely could not be separated from the global slowdown. The Developed countries economic growth was also contracted. China, who had always been a spearheaded for the world economic growth in the past two decades, only managed to achieve 6.9% economic growth. It was the lowest economic growth experienced by China in the past 25 years. America instead could only saw 2.5% economic growth
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
25
26
Krisis hutang yang terjadi di Eropa beberapa tahun lalu masih memberikan dampak yang cukup besar terhadap perekonomian dunia. Akibatnya, pasar keuangan dunia pada tahun 2015 mengalami gejolak yang cukup parah, terlebih nilai tukar Dolar Amerika Serikat juga mengalami penguatan terhadap seluruh mata uang lainnya akibat adanya kekhawatiran akan meningkatnya suku bunga The Fed (Bank Central Amerika).
The debt crisis that occurred in Europe several years ago relatively still has a significant impact to the world economy. As a result, in 2015 the world financial market experienced a considerable turmoil, moreover, the US Dollar also appreciated against all other currencies as a result of the concerns over the Fed’s (the American Central Bank) interest rate policy.
Penguatan nilai tukar Dolar Amerika Serikat juga terjadi di Indonesia. Bahkan, pada tahun 2015 nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat sempat menyentuh angka Rp14.000/Dolar Amerika Serikat, nilai terendah sejak krisis ekonomi tahun 1998.
The US Dollar exchange rateappreciation also occurred in Indonesia. In 2015, the Rupiah exchange rate to US Dollar had even touched Rp14,000/US Dollar it was the lowest point since the economic crisis in 1998.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional telah menekan daya beli masyarakat ke tingkat yang sangat rendah. Hal ini dapat dilihat pada neraca perdagangan domestik yang didominasi oleh produkproduk konsumsi. Hal tersebut sangat memukul kinerja hampir seluruh industri, tak terkecuali dengan industri otomotif.
Such economic growth slowdown had suppressed public purchasing power to deep. It is reflected byproducts consumption which dominates domestic balance of trade. The foregoing had hit the performance of nearly all industries, and the automotive industry was no exception.
Analisa Kinerja Perusahaan
ANALYSIS ON THE COMPANY’S PERFORMANCE
Industri otomotif, khususnya sepeda motor merupakan salah satu industri yang mengalami tekanan yang cukup berat akibat penurunan daya beli masyarakat. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) penjualan sepeda motor tahun 2015 hanya sebesar 6.480.155 unit, turun 17,6% dibandingkan penjualan tahun sebelumnya.
The automotive industry, especially motorcycle, was one of the industries that took the hardest pressure as a result of the decline in. Based on the Indonesian Motorcycle Industry Association (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, “AISI”), motorcycle sales in 2015 was only 6,480,155 units, it was 17.6% lower compared to prior year’s sales.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Penurunan penjualan sepeda motor tersebut berdampak besar terhadap industri pembiayaan sepeda motor. Terlebih penjualan sepeda motor bekas juga tidak mengalami lonjakan yang berarti.
The decline in motorcycle sales also had a fairly significant impact to the motorcycle financing industry.
Menghadapi situasi tersebut, Perseroan telah mengambil sejumlah inisiatif strategis, antara lain : • Memperkuat struktur permodalan perusahaan dengan melakukan Penawaran Umum Terbatas. • Mencari sumber pendanaan dengan skema yang sesuai dengan profitabilitas perusahaan. • Memperkuat dukungan teknologi informasi agar dapat memberikan pelayanan yang lebih efektif dan efisien, baik bagi pelanggan maupun dalam proses kerja. • Meningkatkan penerapan aspek manajemen risiko untuk menekan kredit macet.
To faced such situation, the Company had taken numbers of strategic initiatives, as follows: • Strengthened the Company’s capital structure by conducting a Limited Public Offering. • Obtained funding source with the most suitable schemes for the Company’s profitability. • Strengthened the support of information technology to provide more effective and efficient services, whether for customers or in work processes. • Improved the implementation of risk management aspects to mitigate non-performing financing.
Di tengah kondisi perekonomian yang kurang menggembirakan, tahun 2015 Perseroan masih dapat membukukan kinerja yang positif. Aset perusahaan mengalami pertumbuhan menjadi Rp5.306,27 miliar. Pendapatan perusahaan juga mengalami pertumbuhan sebesar 11,4% dibandingkan tahun 2014 menjadi Rp1.740,35 miliar. Namun, peningkatan beban operasional dan cadangan kerugian penurunan nilai membuat laba sebelum pajak yang dibukukan tahun 2015 mengalami penurunan menjadi Rp23,79 miliar.
In the midst of ailing economic condition, the Company had successfully recorded some positive performances in 2015. The Company’s asset grew to Rp5,306.27 billion. The Company’s revenue also grew by 11.4% to Rp1,740.35 billion compared to 2014. However, the increase in operating expenses and provision for impairment losses had lower the profit before tax recorded in 2015 to Rp23.79 billion.
Kualitas kredit yang diberikan Perseroan pada tahun 2015 sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Karena itu, Perseroan akan terus berupaya meningkatkan aspek manajemen risiko.
The Company’s financing quality in 2015 was also slightly lower compared to prior year. Therefore, the Company will continuously improve risk management aspects.
Prospek Usaha Ke Depan
FUTURE BUSINESS PROSPECTS
Perseroan menatap tahun 2016 dengan optimisme yang tinggi. Perekonomian nasional tahun 2016 di yakini akan lebih baik dibandingkan tahun 2015. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan daya beli masyarakat.
The Company embraces 2016 with full optimism. In 2016 the national economy is expected to improve compared to 2015. Hopefully it will impact on increasing public purchasing power.
Industri otomotif, khususnya sepeda motor tahun 2016 juga dipercaya akan kembali mengalami peningkatan. Ini merupakan peluang bagi Perseroan untuk kembali mencatat pertumbuhan usaha. Terlebih Perseroan juga telah menyiapkan berbagai infrastruktur untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan.
The automotive industry, especially motorcycle, is expected to rise again in 2016. It is an opportunity for the Company to continue record business growth. Furthermore, the Company has prepared various infrastructures to achieve sustainable growth.
Perseroan terus berusaha memperluas saluran pembiayaan dengan perluasan saluran pembiayaan melalui digital. Hal ini dilakukan untuk memangkas biaya-biaya akuisisi yang cukup besar. Perseroan
The Company will continue to expand financing channel by expanding to digital channel. It will reduce significant aquicition cost. The Company also will continue to develop the Branchless
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
27
28
juga akan terus mengembangkan inisiatif pembiayaan dengan tidak melalui kantor cabang (Branchless), untuk itu Perusahaan terus mengembangkan saluran pembiayaan berbasis digital melalui aplikasi (WOMmunity) dan cross-selling melalui kerjasama dengan Grup MayBank sebagai induk Perusahaan.
financing initiative. To that end, the Company will continue to develop WOMmunity application and perform cross-selling in collaboration with the Maybank group as the parent Company
Tata Kelola Perusahaan
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Selama tahun 2015, penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Komitmen yang kuat dari Dewan Komisaris dan Direksi serta seluruh kayawan senantiasa di kukuhkan dalam aktifitas operasional sehari-hari.
During 2015, the implementation of Good Corporate Governance (GCG) had shown significant improvement. Strong commitments from the Board of Commissioners, the Board of Directors and all employees have been constantly reinforced in daily operational activities.
Penerapan Tata Kelola Perusahan tidak lepas dari dukungan tiga pilar yang saling berhubungan, yaitu regulator, dunia usaha dan masyarakat sebagai pengguna jasa Perseroan. Pengawasan dari regulator memacu Perseroan untuk lebih meningkatkan penerapan tata kelola melalui kepatuhan dan pengembangan kebijakankebijakan tata kelola perusahaan sesuai ketentuan dan perundangundangan yang berlaku. Sebagai pelaku pasar, Perseroan berusaha untuk memenuhi hak seluruh pemangku kepentingan melalui implementasi etika bisnis yang dijalankan secara konsisten serta memperlihatkan kepatuhan terhadap peraturan perundangan. Selain itu, Perseroan juga menjalankan perannya untuk bertanggungjawab kepada masyarakat pengguna jasa melalui komunikasi dan diseminasi.
The implementation of GCG is inseparable from three interconnecting pillars, namely, the regulators, business industry and public as the users of the Company’s services. The regulators’ supervisions have encouraged the Company to further improve GCG implementation through compliance and development of GCG policies according to the prevailing laws and regulations.
Sebagai bagian dari peningkatan implementasi GCG, tahun 2015 Perseroan telah membuat pedoman GCG untuk memastikan penegakan penjalanaan GCG serat membantu Direksi dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan Tata Kelola yang baik. Hal ini dikarenakan Perseroan percaya bahwa GCG akan menjadi faktor kunci untuk memastikan pertumbuhan bisnis yang terus berkelanjutan.
As part of the efforts to improve GCG implementation, the Company has made GCG Guideline to ensure GCG enforcement and assists the Board of Directors in making the decisions related to the GCG Such measure is taken because the Company believes that GCG will be the key factor to ensure sustainable business growth.
Kinerja Komite di Bawah Direksi
PERFORMANCE OF COMMITTEES UNDER THE BOARD OF DIRECTORS
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi dibantu oleh Komite Manajemen Risiko. Sepanjang tahun 2015, Komite Manajemen Risiko telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan masukan kepada Direksi terkait implementasi manajemen risiko di perusahaan dengan baik.
In carrying out its duties, the Board of Directors is assisted by the Risk Management Committee.Risk Management Committee had shown satisfactory performance throughout 2015in carrying out its duties and responsibilities in providing advices to the Board of Directors related to risk management implementation at the Company.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
The Company endeavors to fulfill all the stakeholders’ right by implementing business ethics, which are consistently applied and by demonstrating compliance to the laws and regulations. The Company also runs its role to be responsible to the public as our service user through communication and dissemination.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Perseroan berupaya untuk terus meningkatkan upaya mitigasi risiko agar tingkat risiko perusahaan tetap berada pada level aman. Karakter bisnis pembiayaan memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi, karena itu pengelolaan manajemen risiko yang baik mutlak dibutuhkan perusahaan.
The Company strives to further improve the risk mitigation efforts to ensure the Company’s risks remain at a safe level. The characteristics of financing business involves a substantial level of risk, therefore, proper risk management is indispensable for the Company.
Selain Komite Manajemen Risiko, Direksi juga dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan Satuan Kerja Audit Internal.
In addition to the Risk Management Committee, the Board of Directors are also assisted by the Corporate Secretary and Internal Audit Unit.
Perubahan Susunan Direksi
CHANGES IN BOARD OF DIRECTORS COMPOSITION
Pada tahun buku 2015, komposisi Direksi Perseroan mengalami perubahan seiring dengan pengunduran diri 2 (dua) orang Direksi, yaitu Sdr. Ir. Purwadi Indra Martono yang efektif mengundurkan diri pada tanggal 30 Oktober 2015 dan Sdr. Ir. C. Guntur Triyudianto yang efektif mengundurkan diri pada 31 Desember 2015.
The composition of the Company’s Board of Directors was changed related to the resignation of 2 (two) Directors, namely Mr. Ir. Purwadi Indra Martono, who effectively resigned on October 30, 2015, and Mr. Ir. C. Guntur Triyudianto, who effectively resigned on December 31, 2015.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Sdr. Ir. Purwadi Indra Martono dan Sdr. Ir. C. Guntur Triyudianto atas dedikasi dan kontribusi yang telah diberikan kepada Perseroan. Dengan pengunduran diri 2 (dua) orang anggota Direksi tersebut, susunan dan komposisi Direksi Perseroan pada 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :
We express our thanks to Mr. Ir. Purwadi Indra Martono and Mr. Ir. C. Guntur Triyudianto for their dedications and contributions to the Company. With the resignation of 2 (two) members of the Board of Directors referred to above, the Company’s Board of Directors structure and composition as of December 31, 2015, were as follows:
Presiden Direktur : Djaja Suryanto Sutandar Direktur : Zacharia Susantadiredja Direktur Independen : Simon Tan Kian Bing
President Director : Djaja Suryanto Sutandar Sutandar Director : Zacharia Susantadiredja Independent Director : Simon Tan Kian Bing
Apresiasi
APPRECIATIONS
Perseroan telah meraih kinerja yang cukup baik pada tahun 2015 di tengah kondisi ekonomi yang kurang baik. Kinerja yang baik tersebut juga telah mendapatkan pengakuan dari pihak independen dengan diraihnya berbagai penghargaan, seperti Peringkat 1 kategori Multifinance Listed Company pada ajang Indonesia Multifinance Award 2015 serta Peringkat 3 Best of Multifinance Indonesia of The Year 2015 pada ajang yang sama. Ini membuktikan kepercayaan pihak eksternal kepada Perseroan semakin meningkat.
The Company has achieved satisfactory performance in 2015 despite of the ailing economic condition. The Company’s acceptable performance was also acknowledged by independent parties as attested by various awards achieved by the Company, among others, First Place on the Multifinance Listed Company category in the Indonesia Multifinance Award 2013 and Third Place of Best of Multifinance Indonesia of the Year 2015 at the same event. It proves trust of the external parties continue to grow.
Atas nama Direksi, kami menghaturkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah membantu Perseroan dalam melalui tahun 2015 yang penuh tantangan. Kepada seluruh karyawan, kami menghaturkan apresiasi yang tinggi atas dedikasi dan kerja keras yang telah diberikan. Apresiasi juga kami berikan kepada Dewan Komisaris yang telah mengawasi dan memberikan
On behalf of the Board of Directors, we express our utmost gratitude to all parties who have assisted the Company to conclude the highly challenging 2015. To all employees, we would like to convey our highest appreciations for all dedications and hard works. We also would like to convey our appreciations to the Board of Commissioners who has supervised and provided many advices for
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
29
nasihat kepada kami dalam mengelola perusahaan. Tak lupa kami juga menghaturkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh segenap pemegang saham perusahaan.
the Company management. We also express our gratitude for the trusts given by all of the Company’s shareholders.
Kepada seluruh konsumen yang telah memberikan kepercayaan kepada Perseroan, kami pun menghaturkan terima kasih yang setinggi-tingginya.
To all customers who have trusted the Company, we also express our heartfelt thanks.
Semoga di tahun-tahun mendatang, kerjasama yang sudah terjalan dengan sangat baik ini dapat terus ditingkatkan sehingga Perseroan dapat meraih keberhasilan yang lebih besar lagi.
It is our sincere hope that this excellent cooperation may continuously be improved in the coming years and therefore allows the Company to achieve even greater success.
Djaja Suryanto Sutandar Presiden Direktur President Director
30
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
C. Guntur Triyudianto Direktur Operasional dan Teknologi Informasi Operation and Information Technology Director
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Zacharia Susantadiredja
Djaja Suryanto Sutandar
Direktur Keuangan Finance Director
Presiden Direktur President Director
Simon Tan Kian Bing Direktur Marketing Marketing Director
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
31
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
DATA PERUSAHAAN CORPORATE DATA
Nama / Name
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Nama Panggilan / Brand Name
WOM Finance
Bidang Usaha / Lines of Business Jasa Pembiayaan / Financing Services Tanggal Berdiri / Date of Establishment
23 Maret 1982 / March 23, 1982
Dasar Hukum Pendirian / Legal Framework of stablishment
Akta Pendirian No. 179 tanggal 23 Maret 1982 yang kemudian diubah dengan Akta Perubahan Naskah Pendirian No. 96 tanggal 15 Desember 1982, keduanya dibuat di hadapan Kartini Muljadi, SH., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. C2-3167-HT.01.01.TH.82 tanggal 23 Desember 1982
Deed of Establishment No. 179 dated March 23, 1982, which was subsequently amended pursuant to the Deed of Amendment to the Deed of Establishment No. 96 dated December 15, 1982, both of which were drawn up before Kartini Muljadi, SH., a Notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of he Republic of Indonesia by virtue of Decree No. C2-3167-HT.01.01.TH.82 dated December 23, 1982
Modal Dasar / Authorized Capital Rp500.000.000.000,00 Modal Disetor / Paid-up Capital Rp348.148.148.000,00 Alamat Kantor Pusat / Head Office Address
Mega Glodok Kemayoran (MGK) Office Tower B Lantai 2 Bandar Baru Kemayoran, Jakarta Pusat 10610
Mega Glodok Kemayoran (MGK) Office Tower B 2nd Floor – Bandar Baru Kemayoran Central Jakarta 10610
Telepon / Phone
021 - 29371345
Faksimili / Facsimile
021 - 65701524
Website / Website www.wom.co.id Kantor Layanan / Representative Offices
32
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
181 kantor per 31 Desember 2015 / 181 offices as of December 31, 2015
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Sejarah Singkat WOM Finance WOM Finance’s Brief History
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan) didirikan pada tanggal 23 Maret 1982 dengan nama PT Jakarta Tokyo Leasing. Perseroan bergerak di bidang pemberian pembiayaan sepeda motor, khususnya untuk sepeda motor merek Honda.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (hereinafter referred to as the Company) was established on March 23, 1982, under the name PT Jakarta Tokyo Leasing. The Company is engaged in the motorcycle financing services, particularly for motorcycles under the Honda brand.
Seiring dengan berjalannya waktu, Perseroan terus mengalami perkembangan dan Perseroan pun tidak lagi hanya melayani pembiayaan sepeda motor merek Honda, tapi juga merek lainnya.
With the passing of time, the Company continued to grow and expand its motorcycle financing services to other brands in addition to Honda.
Setelah beberapa kali mengalami perubahan nama, seiring dengan transformasi bisnis yang dilakukan, pada tahun 2000 Perseroan berganti nama menjadi PT Wahana Ottomitra Multiartha dan tidak lagi hanya memberikan fasilitas pembiayaan untuk khusus sepeda motor Honda, tapi juga sepeda motor merek Jepang lainnya, seperti Yamaha, Suzuki dan Kawasaki.
After the Company’s name has been changed several times in line with the Company’s business transformation, the Company changed its name to PT Wahana Ottomitra Multiartha in 2000 and no longer provides financing services solely for Honda motorcycles but also for other Japanese motorcycle brands, such as Yamaha, Suzuki and Kawasaki.
Tahun 2003, untuk mendukung perkembangan usahanya, Perseroan menerbitkan obligasi untuk pertama kalinya, yaitu senilai Rp300.000.000.000,00. Tahun 2004, Perseroan menjadi perusahaan publik setelah melakukan Penawaran Umum Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham WOMF.
In order to support its business development, the Company conducted its first bonds issuance in 2003, with a par value of Rp300,000,000,000.00 The Company became a public company in 2004 after conducting an Initial Public offering on the Indonesian Stock Exchange under the ticker symbol WOMF.
Tahun 2005, Perseroan menjadi bagian dari kelompok usaha PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (MBI) (d/h Bank Internasional Indonesia Tbk) setelah MayBank Indonesia mengakuisisi 43% kepemilikan saham Perseroan. Saat ini, kepemilikan saham MBI di Perseroan mencapai 62% dari total saham, selebihnya dimiliki oleh PT Wahana Makmur Sejati dan masyarakat.
The Company became a part of PT Bank Maybank Indonesia Tbk’s (MBI) (previously PT Bank Internasional Indonesia Tbk) business group in 2005 after MBI acquired 43% share ownership in the Company. At present, MBI’s share ownership in the Company has reached 62% from the total shares, the remaining shares are owned by PT Wahana Makmur Sejati and the public.
Pada tahun 2015, Perseroan melakukan Right Issue melalui Penawaran Umum Terbatas I, di mana MayBank Indonesia bertindak sebagai standby buyer sehingga kepemilikan saham MayBank Indonesia di Perseroan menjadi 68,25%.
In 2015, the Company conducted a Right Issue through the Right Issue I, where MBI acts as the standby buyer, resulting in MBI having a total 68.25% share ownership in the Company.
Pada tahun 2015, Perseroan juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan Tahap III dan Tahap IV masing-masing senilai Rp1.000.000.000.000,00, dan Rp600.000.000.000,00 yang keduanya mendapat rating AA dari lembaga Fitch Rating.
In 2015, the Company also issued the Serial Bonds Phase III and Phase IV with a nominal value of Rp1,000,000,000,000.00 and Rp600,000,000,000.00, respectively, both of which are rated AA by Fitch Rating.
Perseroan berupaya untuk mewujudkan visi Perseroan menjadi salah satu Perusahaan pembiayaan konsumen terbaik di Indonesia. Untuk itu, Perseroan akan terus meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan, salah satunya dengan memanfaatkan perkembangan Teknologi Informasi, sehingga pelanggan dapat terlayani dengan cepat, tepat, efektif dan efisien.
The Company endeavors to realize the Company’s vision to become the one of the best consumer financing companies in Indonesia To that end, the Company will continue to improve the quality of services provided to customers by, among others, harnessing Information Technology development to ensure the delivery of prompt, proper, effective and efficient services to customers.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
33
peruBahaN Nama perusahaaN ChANGEs OF ThE COMPANY NAME
1981
PT jakarta Tokyo Leasing
1982
PT Fuji semeru Leasing
1997
PT Wahana Ometraco Multi Artha
2000
PT Wahana Ottomitra Multiartha .
2004 PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
34
Selain itu, Perseroan juga terus mengembangkan dan memperluas jaringan usaha, terutama untuk menangkap peluang di berbagai wilayah potensial di seluruh Indonesia. Sampai dengan 31 Desember 2015, Perseroan memiliki 181 kantor jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia.
In addition, the Company also continues to develop and expand its business network, mainly to seize the opportunities in various potential areas across Indonesia. Up to December 31, 2015, the Company’s network consists of 181 offices across Indonesia.
Sejumlah penghargaan yang diterima Perseroan menjadi bukti dari keberhasilan Perseroan dalam menumbuh kembangkan bisnisnya. Tahun 2015, Perseroan meraih sejumlah penghargaan yang cukup prestisius, antara lain : Peringkat 1 kategori Multifinance Listed Company, Indonesia Multifinance Award 2015, Peringkat 3 Best of Multifinance Indonesia of The Year 2015, Indonesia Multifinance Award 2015, Peringkat 2 kategori Best Human Capital, Penghargaan Indonesia Multifinance Award 2014 oleh Majalah Business Review, Peringkat 1 kategori Best Good Corporate Governance, Penghargaan Indonesia Multifinance Award 2014 oleh Majalah Business Review, Peringkat 2 kategori Best Risk Management, Penghargaan Indonesia Multifinance Award 2014 oleh Majalah Business Review, Peringkat 2 kategori Best Corporate Communication, Penghargaan Indonesia Multifinance Award 2014 oleh Majalah Business Review, Peringkat excellence untuk kategori Perusahaan Pembiayaan (Keuangan) dalam ajang penghargaan Indonesia Good Corporate Governance Award (IGCGA) 2015, Juara Umum ke-2 dari 57 Perusahaan untuk semua industri dalam ajang penghargaan Indonesia Good Corporate Governance Award (IGCGA) 2015, Service Excellence Region Jawa Bali (Gold Champion), Indonesia WOW Service Excellence Award 2015, Service Excellence Region Sumatera (Consolation Prizer Winner), Indonesia WOW Service Excellence Award 2015 dan Most Promising Category untuk Mr. Djaja Suryanto Sutandar sebagai Presiden Direktur PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk pada Asia Pacifik Entrepreneurship Award 2015.
A number of awards received by the Company serve as a testament of the Company’s success in growing its business. In 2015, the Company received a number of prestigious awards, among others: 1st place for the Multifinance Listed Company category, Indonesia Multifinance Award 2015, 3rd Place for the Best of Multifinance Indonesia of The Year 2014, Indonesia Multifinance Award 2015, 2nd place for the category Best Human Capital, Indonesia Multifinance award 2014 from the Business Review Magazine, 1st place for the category Best Good Corporate Governance, Indonesia Multifinance award 2014 from the Business Review Magazine, 2nd place for the category Best Risk Management, Indonesia Multifinance award 2014 from the Business Review Magazine, 2nd place for the category Best Corporate Communication, Indonesia Multifinance award 2014 from the Business Review Magazine, Excellence rating for the category of Financing Company in the Indonesia Good Corporate Governance Award (ICGGA) 2015, the Runner Up of 57 companies for all industries in the Indonesia Good Corporate Governance Award (ICGGA) 2015, Java Bali Service Excellence Region (Gold Champion), Indonesia WOW Service Excellence Asward 2015, Sumatera Service Excellence Region (Consolation Prizer Winner), Indonesia WOW Service Excellence Award 2015 and Most Promising Category for Mr. Djaja Suryando Sutandar as the President Director of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk at the Asia Pacific Enrepreneurhsip Award 2015.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
BIDANG USAHA LINES OF BUSINESS
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan kegiatan usaha Utama Perseroan sebagai berikut: a. Pembiayaan Investasi yang dilakukan dengan cara: • Sewa pembiayaan (Finance Lease); • Jual dan Sewa-Balik (Sale and Leaseback); • Anjak Piutang dengan pemberian Jaminan dari Penjual Piutang (Factoring With Recourse); • Pembelian dengan Pembayaran Secara Angsuran; • Pembiayaan Proyek; • Pembiayaan Infrastruktur; dan/atau • Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari OJK. b. Pembiayaan Modal Kerja yang dilakukan dengan bentuk: • Jual dan Sewa-Balik (Sale and Leaseback); • Anjak Piutang dengan pemberian Jaminan dari Penjual Piutang (Factoring With Recourse); • Anjak Piutang tanpa pemberian Jaminan dari Penjual Piutang (Factoring Without Recourse); • Fasilitas Modal Usaha; dan/atau • Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari OJK. c. Pembiayaan Multiguna; dan/atau: • Sewa pembiayaan (Finance Lease); • Pembelian dengan Pembayaran Secara Angsuran; dan/atau • Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari OJK. d. Kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan OJK. e. Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh OJK, Pemerintah dan/atau Dewan Syariah Nasional yang berlaku sebagai berikut: a) Pembiayaan Jual Beli yang dilakukan dengan menggunakan akad: • Murabahah; • Salam;dan/atau • Istishna’. b) Pembiayaan Investasi yang dilakukan dengan menggunakan akad: • Mudharabah; • Musyarakah; • Mudharabah Musytarakah; dan/atau • Musyarakah Mutanaqishoh. c) Pembiayaan Jasa yang dilakukan dengan menggunakan akad: • Ijarah; • Ijarah Muntahiyah Bittamlik; • Hawalah atau Hawalah bil Ujrah; • Wakalah atau Wakalah bil Ujrah; • Kafalah atau Kafalah bil Ujrah; • Ju’alah; dan/atau • Qardh. Selain kegiatan usaha sebagaimana disebutkan di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha lainnya sebagai berikut: • Sewa operasi (operating lease); dan/atau • Kegiatan berbasis fee sepanjang tidak bertentangan dengan perundang-undangan di sector jasa keuangan. • Mengusahakan usaha-usaha lain yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan maksud tersebut di atas yang pelaksanaannya tidak bertentangan dengan Undang-Undang yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Pursuant to the latest Articles of Association of the Company. The Company business activities were as follows: a. Investment financing: • Lease financing; • Sale and leaseback; • Factoring With Recourse; • Purchase Payment By Installments; • Infrastructure Financing; and / or • Additional Financing after prior approval from the FSA.
b. Working Capital financing: • Sale and leaseback; • Factoring With Recourse; • Factoring Without Recourse; • Purchase Payment By Installments; • Working Capital Facility • Additional Financing after prior approval from the FSA c. Multipurpose Financing • Sale and leaseback; • Purchase Payment By Installments • Additional Financing after prior approval from the FSA d. Other Financing Activity prior approval from the FSA e. Provide financing and / or conducting business based on sharia principles, in accordance with the conditions set by the FSA, the Government and / or the National Sharia Council applicable as follows: a) Financing Purchase performed using contract: • Murabahah; • Salam; and / or • Istishna ‘. b) Financing Investments by contract as follow: • Mudharabah; • Musharaka; • Mudharabah Musytarakah; and / or • Musharaka Mutanaqishoh. c) Funding Services done by contract as follow: • Ijarah; • Ijarah Muntahiyah Bittamlik; • Hawalah or Hawalah bil Ujrah; • Wakalah or Wakalah bil Ujrah; • Kafalah or Kafalah bil Ujrah; • Ju’alah; and / or • Qardh. In addition to business activities, as mentioned above the Company may carry other business activities, as follows: • Operating leases ; and / or • Any Fee-based activity which is not contrary to the legislation in the financial services sector. • Other businesses that deal directly or indirectly with such purposes whose implementation does not conflict with the law in force in the Republic of Indonesia.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
35
JEJAK LANGKAH PERUSAhAAN COMPANY MILESTONE
1982 1997 Perseroan didirikan dengan nama PT Jakarta Tokyo Leasing. Nama Perseroan berganti menjadi PT Fuji Semeru Leasing. The Company was established under the name PT Jakarta Tokyo Leasing. The Company’s name was changed to PT Fuji Semeru Leasing.
36
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
2004
2000 2003 Nama Perseroan diubah menjadi PT Wahana Ottomitra Multiartha. Nama Perseroan diubah menjadi PT Wahana Ometraco Multi Artha. The Company’s name was changed to PT Wahana Ometraco Multi Artha.
The Company’s name was changed to PT Wahana Ottomitra Multiartha.
Menerbitkan Obligasi 1 WOMF, senilai Rp300 miliar yang memperoleh peringkat A- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Issued WOMF Bonds 1 with a nominal value of Rp300 billion, which was rated A- from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
Anggaran Dasar Perseroan diubah dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). The Company’s Articles of Association was amended in relation to the Initial Public Offering pursuant to the Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS).
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
2011 2005
Perubahan status kepemilikan saham PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk., mayoritas menjadi miliki PT Bank International Indonesia, Tbk. Change in the status of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk’s share ownership, resulting in PT Bank International Indonesia Tbk as the majority shareholder.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
2015 2014
Anggaran Dasar Perseroan diubah dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). The Company’s Articles of Association was amended in relation to the Initial Public Offering pursuant to the Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS).
Anggaran Dasar Perseroan diubah dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). The Company’s Articles of Association was amended in relation to the Initial Public Offering pursuant to the Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS).
Anggaran Dasar Perseroan diubah dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Anggaran Dasar Perseroan diubah dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
The Company’s Articles of Association was amended in relation to the Initial Public Offering pursuant to the Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS).
The Company’s Articles of Association was amended in relation to the Initial Public Offering pursuant to the Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS).
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
37
sruKtur OrgaNisasi ORGANIZATION’s sTRUCTURE
Syariah Supervisory Board
BOARD OF COMMISSIONER
Remuneration And Nomination Committee
Risk Oversight Commitee
Audit Committee
DjAjA S. SUTANDAR PRESIDENT DIRECTOR
SIMON TAN
vacant
zACHARIA S.
C. GUNTUR T.
Marketing Director
Risk Management Director
Finance Director*
Operations Director
william Suhardja
Atus Adtyawan
Irene Khoe
Hencky Yahya
Charles Sugiarta
M. Rubaman
Marketing Brand honda Division head
Credit Division head
Finance & Accounting Division head
Opertaions Division head
human Capital shared service Division head
Internal Audit Division head
Surya Lesmana
wayah Muji R
jony Halim
vacant
Lian Nie
Tuty Clara A.
Collection Division head
Financial Planning & Investor Relation Division head
human Capital strategic & Development Division head
Legal, Corporate Litigation & Compliance Division head
Marketing Brand Yamaha Division head
Information Technology Division head
Toni windarto
Andi Sukindar
jimmy Sutrisno
M. Akmal
Y. Intan Naulina
Toni windarto
Used Bike Division head
Remedial Division head
Corporate Business senior Analyst
Operations Risk Management Division head
human Capital Business Partner Department head
Kepala Unit Usaha syariah
Andri Setiawan
Hendarto
Rudi Yanto N.
Heru Santosa
Business Unit head
Tax Department head
Network Management & Performance Division head
Branch head
Non Dealer sales Division head
Recovery Division head
Raymond Adianto
Hendarto
HB wicaksono Fajar N
Eko Komarullah
Asset Management Unit Division head
Corporate service & Communication Department head
Enterprise Risk Management Department head
Business Development Division head
38
Ekanto wijonosunu
Andi Setiawan
Agus Ghozali
vacant
Multibrand Department head
Risk Policy & Portfolio Management Division head
UKPN section head
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
IDENTITAS PERUSAHAAN CORPORATE IDENTITY
Logo Perseroan adalah instrumen komunikasi bagi sebuah perusahaan yang menjadi pembeda dengan perusahaan lain.
The Company’s logo is a communication instrument, which differentiate the Company from other companies.
Logo Utama dilahirkan dari dua komponen dasar - elemen nama dan simbol ‘W`’. Simbol ‘W’ melambangkan (warmth) kehangatan sebagai sebuah sikap kerja yang diberikan kepada rekanan, mitra dan nasabah WOM Finance.
The Main Logo comprises of two basic components - the name element and the ‘W’ symbol. The ‘W’ symbol is a symbol of warmth, which is present in the work attitudes towards WOM Finance’s associates, partners, and customers.
Lingkaran elips yang mengelilingi elemen ‘W’ merupakan komposisi yang mencerminkan sinergi pendorong untuk membangun WOM Finance sebagai perusahaan keuangan yang terbaik di Indonesia.
The ellipse surrounding the ‘W’ element is a composition reflecting the synergy of supports to build WOM Finance into the best multifinance company in Indonesia.
Bagian A member of Maybank group menegaskan bahwa perseroan adalah anak usaha dari PT Bank Maybank Indonesia Tbk.
The part “A member of Maybank Group” affirms the Company’s position as the subsidiary of PT Bank Maybank Indonesia Tbk.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
39
40
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Visi, misi DaN Nilai perusahaaN VISION, MISSION AND VALUES
Visi
VISION Menjadi salah satu perusahaan pembiayaan konsumen terbaik di Indonesia dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. To be one of the best consumer financing companies in Indonesia through good corporate governance implementation.
misi MISSION 1. Mengutamakan kepuasan konsumen dan mitra kerja lainnya. Placing the satisfaction of customers and business partners as the first priority. 2. Membangun infrastruktur berbasis TI untuk melaksanakan proses yang baik. Establishing IT-based infrastructures to promote sound processing. 3. Pengembangan dan perluasan jaringan usaha, terutama di daerah potensial. Developing and expanding business network, particularly in potential areas. 4. Mengoptimalkan kinerja perusahaan. Optimizing company performance.
NILAI perusahaaN COMPANY VALUES
Teamwork
Integrity
Kami bekerja sama sebagai satu tim yang didasari nilai saling menghargai dan rasa kebanggaan.
Kami jujur, profesional dan berlandaskan moral dalam semua kegiatan usaha kami.
We work together as a team based on mutual respect and dignity.
We are honest, professional and ethical in all our dealings.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Growth
Excellence & Eficiency
Relationship Building
Kami memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan peningkatandan pembaharuan secara konsisten.
Kami berkomitmen untuk menghasilkan kinerja yang sempurna dan layanan prima.
Kami secara berkesinambungan membangun hubungan kerja sama jangka panjang yang saling menguntungkan.
We are committed to deliver outstanding performance and superior services.
We continuously build longterm and mutually beneficial partnership.
We are passionate about constant improvement and innovation.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
41
Profil Dewan Komisaris BOARD OF COMMISSIONERS PROFILE
I Nyoman Tjager
Presiden Komisaris (Komisaris Independen) President Commissioner (Independent Commissioner)
Warga negara Indonesia, lahir di Bali, 30 Maret 1950, berdomisili di Jakarta. Menamatkan pendidikan dari Universitas Gadjah Mada - Jogjakarta jurusan Hukum Dagang (1976), meraih gelar Master of Economic dari Fordham University - New York, USA (1987) dan meraih gelar Doktor Hukum dari Universitas Gadjah Mada - Jogjakarta (2003). Beliau telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Seminar International Seminar New Opportunities Welcoming 2016 (A Seminar For Fit and Proper Refresment for Director, Commissioner, Controlling Share Holder, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employee) yang diselenggarakan APPI pada tahun 2015. Beliau pernah menjabat sebagai Sekretaris Menteri Negara Badan Penanaman Modal dan BUMN, Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan BUMN, Departemen Keuangan, Staf Ahli Menteri Negara BUMN-Bidang KUK Kementerian BUMN, dan Komisaris Utama PT Bursa Efek Indonesia. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Ancora Indonesia Resources Tbk., Anggota Komite Audit PT Bank National Nobu, Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2008 dan diangkat sebagai Presiden Komisaris pada April 2015.
Indonesian Citizen, born in Bali on March 30, 1950, domiciling in Jakarta. Mr. Tjager completed his education in the University of Gadjah Mada - Jogjakarta, majoring in Commercial Law (1976), earned his Master of Economic from Fordham University – New York, USA (1987), and his Doctoral Degree in Law from Gadjah Mada University – Jogjakarta (2003). Mr. Tjager has attended various seminars and training, among others, the International Seminar New Opportunities Welcoming 2016 (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Directors, Commissioners, Controlling Shareholders, Sharia Supervisory Board & Foreign Employees) held by APPI in 2015. Mr. Tjager previously served as the Secretary of the State Minister of Capital Investment Agency and SOE, Director General (DG) of SOE Development, Ministry of Finance, Senior Advisor to the State Minister of SOE – Micro Loan Department of the Ministry of SOE, and the President Commissioner of PT Bursa Efek Indonesia. At present, Mr. Tjager also serves as the Independent Commissioner of PT Ancora Indonesia Resources Tbk, Member of Audit Committee of PT Bank National Nobu, Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee of PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk. Mr. Tjager previously served as the Company’s Independent Commissioner since 2008 and was appointed as the President Commissioner in 2015.
Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta, 14 Januari 1967, berdomisi di Jakarta. Meraih gelar Bachelor of Science di bidang Business Administration/Marketing dari University of Southern California pada tahun 1987 dan gelar Master of Business Administration di bidang International Business dari Northrop University Los Ageles pada tahun 1989. Beliau telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Seminar The Global & Asian Economic Outlook 2015 (A Seminar For Fit and Proper Refresment For Director, Commissioner, Controlling Share Holder, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employee) yang diselenggarakan APPI. Saat ini beliau juga menjabat sebagai CEO PT Wahana Artha Harsaka, CEO PT Agro Maju Raya dan CEO PT Sahari Multi Investama. Menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2011.
Indonesian Citizen, born in Jakarta on January 14, 1967, domiciling in Jakarta. Mr. Budiman earned his Bachelor of Science in Business Administration/Marketing from the University of Southern California (1987) and Master of Business Administration in International Business from Northrop University, Los Angeles (1989). Mr. Budiman has attended various seminars and training, among others, the Global & Asian Economic Outlook 2015 Seminar (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Directors, Commissioners, Controlling Shareholders, Sharia Supervisory Board & Foreign Employees) held by APPI. At present, Mr. Budiman also serves as the CEO of PT Wahana Artha Harsaka, the CEO of PT Agro Maju Raya and the CEO of PT Sahari Multi Investama. Mr. Budiman has served as the Company’s Vice President Commissioner since 2011.
Robbyanto Budiman Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
42
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta, 1 Mei 1965, berdomisili di Jakarta. Meraih gelar Bachelor of Science dari University of Southern California pada tahun 1988 dan gelar Master of Business Administration dari Northrop University, Los Angeles pada tahun 1989. Beliau telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Seminar International Seminar New Opportunities Welcoming 2016 (A Seminar For Fit and Proper Refresment for Director, Commissioner, Controlling Share Holder, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employee) yang diselenggarakan APPI. Beliau pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan tahun 2003 - 2005. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Trinugraha Thohir (Holding Company), Direktur Utama PT Adaro Energy Tbk., dan Komisaris PT Wahanaartha Ritelindo. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2011.
Indonesian Citizen, born in Jakarta on May 1, 1965, domiciling in Jakarta. Mr. Thohir earned his Bachelor of Science from the University of Southern California in 1988 and Master of Business Administration from Northrop University, Los Angeles in 1989. Mr. Thohir has attended various seminars and training, among others, the International Seminar New Opportunities Welcoming 2016 (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Directors, Commissioners, Controlling Shareholders, Sharia Supervisory Board & Foreign Employees) held by APPI. Mr. Thohir previously served as the Company’s President Commissioner for the 2003 2005 period. At present, Mr. Thohir also serves as the President Director of PT Trinugraha Thohir (Holding Company), the President Director of PT Adaro Energy Tbk, and a Commissioner of PT Wahanaartha Ritelindo. Mr. Thohir has served as the Company’s Commissioner since 2011.
Warga negara Indonesia, lahir di Bogor, 27 Mei 1963, berdomisili di Depok, Jawa Barat. Meraih gelar Sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan Akuntansi pada tahun 1987 dan meraih gelar Magister Hukum Bisnis dari Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 2006. Beliau telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Seminar International Seminar New Opportunities Welcoming 2016 (A Seminar For Fit and Proper Refresment for Director, Commissioner, Controlling Share Holder, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employee) yang diselenggarakan APPI pada tahun 2015. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur KAP Hadi Susanto & Rekan (Pricewaterhouse), Non-Equity Partner pada KAP Haryanto Sahari & Rekan (PricewaterhouseCoopers), dan Konsultan pada Tass Consulting. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT Bumi Resources Tbk., Anggota Komite Audit PT Sarana Menara Nusantara Tbk. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2010.
Indonesian Citizen, born in Bogor on May 27, 1963, domiciling in Depok, West Java. Ms. Tamin completed her education in the Faculty of Economy of the University of Indonesia, majoring in Accounting in 1987 and earned her Master Degree in Business Law from the Faculty of Law of Padjajaran University, Bandung in 2006. Ms. Tamin has attended various seminars and training, among others, the International Seminar New Opportunities Welcoming 2016 (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Directors, Commissioners, Controlling Shareholders, Sharia Supervisory Board & Foreign Employees) held by APPI in 2015. Ms. Tamin previously served as a Director at the Public Accountant Firm Hadi Sutanto & Partners (Pricewaterhouse), a Non-Equity Partner at the Public Accountant Firm Haryanto Sahari & Partners (PricewaterhouseCoopers), and a Consultant at Tass Consulting. At present, Ms. Tamin also serves as a Member of the Audit Committee of PT Bumi Resources Tbk and a Member of the Audit Committee of PT Sarana Menara Nusantara Tbk. Ms. Tamin has served as the Company’s Independent Commissioner since 2010.
Warga negara Malaysia dan pemegang Kartu Identitas Tetap di Indonesia. Lahir di Singapura, 24 September 1961, berdomisili di Jakarta. Beliau meraih gelar Bachelor di bidang Akuntansi dari National University of Singapore dan merupakan anggota dari Institute of Certified Public Accountants of Singapore. Beliau telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Seminar International Seminar New Opportunities Welcoming 2016 (A Seminar For Fit and Proper Refresment for Director, Commissioner, Controlling Share Holder, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employee) yang diselenggarakan APPI pada tahun 2015. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Finance, Financial Planning & Strategy and General Affairs di PT Bank CIMB Niaga Tbk dan Director of Finance and operation di PT Bank Lippo Tbk serta pernah juga bekerja di PricewaterhouseCoopers (PWC) selama 20 tahun di Singapura, Hongkong, dan Indonesia yang merupakan Transaction Services Partner yang menangani M&A (Merger & Acquisition) dan special review and investigations. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Direktur Finance, Financial Planning, Performance Management dan Procurement & Premises PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. sejak Agustus 2009. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Juni 2015.
Malaysian citizen and Indonesian Permanent Residence. Born in Singapore on September 24, 1961, domiciling in Jakarta. Ms. Nadason earned her Bachelor in Accounting from the National University of Singapore and is a member of the Institute of Certified Public Accountants of Singapore. Ms. Nadason has attended various seminars and training, among others, the International Seminar New Opportunities Welcoming 2016 (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Directors, Commissioners, Controlling Shareholders, Sharia Supervisory Board & Foreign Employees) held by APPI in 2015. Ms. Nadason previously served as the Director of Finance, Financial Planning & Strategy and General Affairs of PT Bank CIMB Niaga Tbk and the Director of Finance and Operation of PT Bank Lippo Tbk. Ms. Nadason worked at PricewaterhouseCoopers (PWC) for 20 years in Singapore, Hong Kong and Indonesia as a Transaction Services Partner in charge of M&A (Merger & Acquisition) and special reviews and investigations. At present, Ms. Nadason also serves as the Director of Finance, Financial Planning, Performance Management and Procurement & Premises of PT Bank Internasional Indonesia Tbk since August 2009. Ms. Nadason has served as the Company’s Commissioner since June 2015.
Garibaldi Thohir Komisaris Commissioner
Myrnie Zachraini Tamin Komisaris Independen Independent Commissioner
Thilagavathy Nadason Komisaris Commissioner
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
43
Profil Dewan Komisaris BOARD OF COMMISSIONERS PROFILE
Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta, 14 Maret 1964, berdomisili di Jakarta. Beliau meraih gelar Bachelor of Science dalam bidang keuangan dari California State University, Sacramento – USA pada tahun 1986. Beliau telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Seminar International Seminar New Opportunities Welcoming 2016 (A Seminar For Fit and Proper Refresment for Director, Commissioner, Controlling Share Holder, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employee) yang diselenggarakan APPI pada tahun 2015. Beliau memulai karir nya pertama kali di PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. sebagai Management Trainee all banking pada tahun 1987 dan terakhir menduduki jabatan Executive Vice President, Regional & Branch Network Development Head. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Maybank Finance Indonesia. Beliau menjabat sebagai Presiden Direktur sejak bulan Mei 2011.
Indonesian Citizen, born in Jakarta on March 14, 1964, domiciling in Jakarta. Mr. Sutandar earned his Bachelor of Science in Finance from the California State University, Sacramento - USA in 1986. Mr. Sutandar has attended various seminars and training, among others, the International Seminar New Opportunities Welcoming 2016 (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Directors, Commissioners, Controlling Shareholders, Sharia Supervisory Board & Foreign Employees) held by APPI in 2015. Mr. Sutandar first started his career at PT Bank International Indonesia as a Management Trainee - all banking - in 1987 and last served as the Executive Vice President, Regional & Branch Network Development Head. At present, Mr. Sutandar also serves as the President Commissioner of PT Maybank Finance Indonesia. Mr. Sutandar has served as the President Director since May 2011.
Warga negara Indonesia, lahir di Yogyakarta, 19 Oktober 1970, berdomisili di Jakarta. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Kristen Satyawacana, Salatiga tahun 1991. Beliau telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Seminar International Seminar New Opportunities Welcoming 2016 (A Seminar For Fit and Proper Refresment for Director, Commissioner, Controlling Share Holder, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employee) yang diselenggarakan APPI pada tahun 2015. Sebelum akhirnya bergabung dengan Perseroan pada bulan September 2007 sebagai Deputi Direktur Marketing, Simon Tan Kian Bing menduduki posisi sebagai Kepala Wilayah HSO Semarang. Beliau ditunjuk sebagai Direktur Pemasaran Perseroan sejak Maret 2008.
Indonesian Citizen, born in Yogyakarta on October 19, 1970, domiciling in Jakarta. Mr. Tan earned his Bachelor of Economics from the Satyawacana Christian University, Salatiga in 1991. Mr. Tan has attended various seminars and training, among others, the International Seminar New Opportunities Welcoming 2016 (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Directors, Commissioners, Controlling Shareholders, Sharia Supervisory Board & Foreign Employees) held by APPI in 2015.Prior joining the Company in September 2007 as the Marketing Deputy Director, Mr. Tan served as the HSO Regional Head, Semarang. Mr. Tan was appointed as the Company’s Marketing Director in March 2008.
Djaja Suryanto Sutandar Presiden Direktur President Director
Simon Tan Kian Bing Direktur Marketing Marketing Director
44
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Zacharia Susantadiredja
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 15 Agustus 1979, berdomisili di Jakarta. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Manajemen Keuangan dari Universitas Katholik Atma Jaya, Jakarta tahun 2003. Beliau telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Seminar International Seminar New Opportunities Welcoming 2016 (A Seminar For Fit and Proper Refresment for Director, Commissioner, Controlling Share Holder, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employee) yang diselenggarakan APPI pada tahun 2015. Beliau memulai karir di PT Asuransi Dayin Mitra, Tbk sebagai Marketing Officer. Selanjutnya berkarir selama 10 tahun di industri perbankan yang dimulai dari Bank Danamon, Para Group (Bank Mega), Bank CIMB Niaga (d/h Bank Lippo) dan terakhir di PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. - Maybank dengan jabatan Vice President - Consumer Strategy & MIS Head. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau terakhir menjabat sebagai Senior Manager Business Analyst di PT Rajawali Corpora. Menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak April 2013.
Indonesian Citizen, born in Jakarta on August 15, 1979, domiciling in Jakarta. Mr. Susantadiredja earned his Bachelor of Economics in Financial Management from the Atmajaya Catholic University in 2003. Mr. Susantadiredja has attended various seminars and training, among others, the International Seminar New Opportunities Welcoming 2016 (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Directors, Commissioners, Controlling Shareholders, Sharia Supervisory Board & Foreign Employees) held by APPI in 2015. Mr. Susantadiredja started his career as a Marketing Officer at PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Mr. Susantadiredja subsequently pursued his career in the banking industry, starting with Bank Danmon, Para Group (Bank Mega), Bank CIMB Niaga (previously Bank Lippo) and lastly, PT Bank Internasional Indonesia Tbk - Maybank, serving as the Vice President - Consumer Strategy & MIS Head. Prior joing the Company, Mr. Susantadiredja last position was Senior Manager Business Analayst at PT Rajawali Corpora. Mr. Susantadirejda has served as the Company’s Finance Director since April 2013.
Warga negara Indonesia, lahir di Solo, 5 Maret 1966, berdomisili di Jakarta. Meraih gelar Sarjana dari jurusan Geologi Universitas Gadjahmada, Yogyakarta tahun 1992. Beliau telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, diantaranya Seminar International Seminar New Opportunities Welcoming 2016 (A Seminar For Fit and Proper Refresment for Director, Commissioner, Controlling Share Holder, Sharia Supervisiory Board & Foreign Employee) yang diselenggarakan APPI pada tahun 2015. Beliau memulai karir di Bank Bali melalui Officer Development Program tahun 1993 dan terakhir menjabat sebagai Electronic Channel Dept. Head AVP tahun 2002. Beliau pernah menjabat sebagai Head of Account Services Senior VP Bank Permata (2010) dan Retail Technology and Operations Head-SVP PT UOB Indonesia (2011) sebelum akhirnya bergabung dengan Perseroan tahun 2011. Diangkat sebagai Direktur Perseroan sejak Nopember 2011.
Indonesian Citizen, born in Solo on March 5, 1966, domiciling in Jakarta. Mr. Triyudianto earned his Bachelor in Geology from the University of Gadjahmada, Yogyakarta in 1992. Mr. Triyudianto has attended various seminars and training, among others, the International Seminar New Opportunities Welcoming 2016 (A Seminar for Fit and Proper Refreshment for Directors, Commissioners, Controlling Shareholders, Sharia Supervisory Board & Foreign Employees) held by APPI in 2015. Mr. Triyudianto started his career in Bank Bali through the Officer Development Program in 1993, with the last position as Electronic Channel Dept. Head AVP in 2002. Mr. Triyudianto previously served as the Head of Account Services Senior VP of Bank Permata (2010) and Retail Technology and Operations Head-SVP of PT UOB Indonesia (2011) before finally joined the Company in 2011. Mr. Triyudianto was appointed as the Company’s Director in November 2011.
Direktur Keuangan Finance Director
C. Guntur Triyudianto Direktur Operasional dan Teknologi Informasi Operation and Information Technology Director
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
45
Daftar Entitas Anak List of Subsidiaries
Hingga 31 Desember 2015, WOM Finance tidak memiliki anak perusahaan.
Up to December 31, 2015, WOM Finance has no subsidiary.
Struktur Grup Perusahaan
Structure of the Company’s Group Hingga 31 Desember 2015, WOM Finance tidak memiliki anak perusahaan, sehingga tidak memiliki struktur grup.
46
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
Up to December 31, 2015, WOM Finance has no subsidiary, therefore the Company has no group structure.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Nama dan Alamat Lembaga Penunjang Name and Address of the Capital Market Supporting Professionals and Institutions
Kantor Akuntan Publik
Public Accountant Firm
Purwantono, Suherman & Surja
Purwantono, Suherman & Surja
Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, Lantai 7
Indonesia Stock Exchange Building, Tower 2, 7th Floor
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jl. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190
Jakarta 12190
Kantor Hukum
Legal Counsel
1. Penawaran Umum Berkelanjutan
1. Serial Public Offering
Marsinih Martoatmodjo Iskandar Kusdiharjo
Marsinih Martoatmodjo Iskandar Kusdiharjo
Office 8, Lantai 15 Unit H
Office 8, 15th Floor, Unit H
Jl. Senopati Raya No. 8B
Jl. Senopati Raya No. 8B
Jakarta 12190
Jakarta 12190
2. Penawaran Umum Terbatas dalam Rangka Penerbitan Hak
2. Right Issue with Preemptive Rights
Memesan efek Terlebih Dahulu
Melli Darsa & Co
Melli Darsa & Co
Menara Standard Chartered, 19th Floor
Menara Standard Chartered, Lantai 19
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164
Jakarta 12930
Jakarta 12930
Notaris
Notary
Leolin Jayanti SH. MKN.
Leolin Jayanti S.H., MKN.
Kantor Notaris
Notary Office
Jl. Pulo Raya VI No.1
Jl. Pulo Raya VI No. 1
Kebayoran Baru – Jakarta Selatan
Kebayoran Baru – South Jakarta
Jakarta 12170
Jakarta 12170
Biro Administrasi Efek
Securities Administration Bureau
PT Sinartama Gunita
PT Sinartama Gunita
Sinarmas Land Plaza Tower III, Lantai 12
Sinarmas Land Plaza Tower III, 12th Floor
Jl. MH Thamrin Kav. 22/51
Jl. MH Thamrin Kav. 22/51
Gondangdia – Menteng
Gondangdia – Menteng
Jakarta 10350
Jakarta 10350
Lembaga Pemeringkat
Rating Agency
PT Fitch Ratings Indonesia
PT Fitch Ratings Indonesia
DBS Tower, Lantai 24 suite 2403
DBS Tower, 24th Floor, Suite 2403
Jl. Prof DR. Satrio Kav. 3–5
Jl. Prof. Satrio Kav. 3-5
Jakarta 12940
Jakarta 12940
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
47
INFORMASI BAGI INVESTOR INVESTOR INFORMATION
IKHTISAR SAHAM Periode
Harga (Rp) / Price (Rp) Terendah
Lowest
Tertinggi
Highest
volume Perdagangan Penutupan
Closing
Trade Volume
2015
2015 Triwulan I
121
205
130
12,032,400
Quarter I
Triwulan II
89
135
94
14,440,000
Quarter II
Triwulan III
106
62
87
9,022,200
Quarter III
Triwulan IV
120
70
80
1,103,400
Quarter IV 2014
2014
48
Period
Triwulan I
200
290
240
180,300
Quarter I
Triwulan II
205
285
242
228,100
Quarter II
Triwulan III
236
286
286
2,400
Quarter III
Triwulan IV
190
275
205
85,700
Quarter IV
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
1-Dec-15
1-Nov-15
1-Oct-15
1-Sep-15
1-Aug-15
1-jul-15
1-jun-15
1-May-15
1-Apr-15
1-Mar-15
1-Feb-15
1-jan-15
Harga Saham / Share Price
1-Dec-15
1-Nov-15
1-Oct-15
1-Sep-15
1-Aug-15
1-jul-15
1-jun-15
1-May-15
1-Apr-15
1-Mar-15
1-Feb-15
1-jan-15
Harga Saham / Share Price
Pergerakan harga saham Stock price movement
2015
200
180
160
140
120
100
80 Open
60
40 Close
20
0
2014
250
200
150
100
Open
50
Close
0
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
49
Kronologi Pencatatan Saham
Share Listing Chronology
Tahun 2004 Berdasarkan Akta Risalah Rapat No. 2 tanggal 4 Mei 2004 yang dibuat oleh Mellyani Noor Shandra, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapatkan persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-12320 HT.01.04.TH.2004 tanggal 17 Mei 2004, para pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham menjadi Rp100 (seratus Rupiah) dan peningkatan modal dasar menjadi sebesar Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah) serta peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor menjadi sebesar Rp180.000.000.000 (seratus delapan puluh miliar Rupiah). Dengan demikian struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Year 2004
Keterangan Description Modal Dasar Authorized Capital
Based on the Deed of Minutes of Meeting No. 2 dated 4 May 2004, drawn up before Mellyani Noor Shandra, S.H., Notary in Jakarta, which has received the approval from the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. C-12320 HT.01.04.TH.2004 dated 17 May 2004, the shareholders approved the change in the shares nominal value to Rp100 (one hundred Rupiah), the increase of authorized capital to Rp500,000,000,000 (five hundred billion Rupiah,) and the increase of issued and paid-up capital to Rp180,000,000,000 (one hundred eighty billion Rupiah). Therefore, the Company’s capital structure and shareholders composition were as follows:
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100,00 per share Jumlah Saham Number of Share
Nilai Nominal (Rp) Nominal Value (Rp)
5.000.000.000
500.000.000.000
Persentase % Percentage %
Pemegang Saham : Share Holder : PT Millenia Prosperindo Optima
630.000.000
63.000.000.000
35,00
PT Wahanaartha Harsaka
990.000.000
99.000.000.000
55,00
PT Wahanaartha Mekarselaras
180.000.000
18.000.000.000
10,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Total Issued Paid up Capital
1.800.000.000
180.000.000.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel Total Share in Portfolio
3.200.000.000
320.000.000.000
Selanjutnya, berdasarkan Akta Risalah Rapat No. 25 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat oleh Endrawila Permata, SH., Notaris di Jakarta, akta mana telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Wahana Ottomitra Multiartha No. C-13115 HT.01.04.TH.2004 tanggal 25 Mei 2004, para pemegang saham menyetujui penjualan saham sebagai berikut: - Dari PT Wahanaartha Harsaka kepada Begawan Investment (L) BHD sebanyak 396.000.000 (tiga ratus sembilan puluh enam juta) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 26 tanggal 24 Mei
50
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
Furthermore, based on the Deed of Minutes of Meeting No. 25 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., Notary in Jakarta, the notification of which has been received by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia as evidenced by the Receipt of Deed of Amendment to the Articles of Association of PT Wahana Ottomitra Multiartha No. C-13115 HT.01.04.TH.2004 dated 25 May 2004; the shareholders approved the following sale of shares: - From PT Wahanaartha Harsaka to Begawan Investment (L) BHD, a total of 396,000,000 (three hundred ninety six million) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares No. 26 dated 24 May
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
51
2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; - Dari PT Wahanaartha Harsaka kepada Mochamad Thohir sebanyak 191.862.000 (seratus sembilan puluh satu juta delapan ratus enam puluh dua ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 27 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; - Dari PT Wahanaartha Harsaka kepada Susianty Pranata sebanyak 139.887.000 (seratus tiga puluh sembilan juta delapan ratus delapan puluh tujuh ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 28 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; - Dari PT Wahanaartha Harsaka kepada Yanto Kasiman sebanyak 191.862.000 (seratus sembilan puluh satu juta delapan ratus enam puluh dua ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 29 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; - Dari PT Wahanaartha Harsaka kepada Widjaya Budiman sebanyak 70.389.000 (tujuh puluh juta tiga ratus delapan puluh sembilan ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 30 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; - Dari PT Wahanaartha Mekarselaras kepada Begawan Investment (L) BHD sebanyak 72.000.000 (tujuh puluh dua juta) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 31 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; - Dari PT Wahanaartha Mekarselaras kepada Mochamad Thohir sebanyak 34.884.000 (tiga puluh empat juta delapan ratus delapan puluh empat ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 32 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; - Dari PT Wahanaartha Mekarselaras kepada Susianty Pranata sebanyak 25.434.000 (dua puluh lima juta empat ratus tiga puluh empat ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 33 tanggal
52
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta; - From PT Wahanaartha Harsaka to Mochamad Thohir, a total of 191,862,000 (one hundred ninety one million eight hundred sixty two thousand) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares No. 27 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta; - From PT Wahanaartha Harsaka to Susianty Pranata, a total of 139,887,000 (one hundred thirty nine million eight hundred eighty seven thousand) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares No. 28 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta; - From PT Wahanaartha Harsaka to Yanto Kasiman, a total of 191,862,000 (one hundred ninety one million eight hundred sixty two thousand) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares No. 29 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta; - From PT Wahanaartha Harsaka to Widjaya Budiman, a total of 70,389,000 (seventy million three hundred eighty nine thousand) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares No. 30 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta; - From PT Wahanaartha Mekarselaras to Begawan Investment (L) BHD, a total of 72,000,000 (seventy two million) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares No. 31 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta; - From PT Wahanaartha Mekarselaras to Mochamad Thohir, a total of 34,884,000 (thirty four million eight hundred eighty four thousand) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares No. 32 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta; - From PT Wahanaartha Mekarselaras to Susianty Pranata, a total of 25,434,000 (twenty five million four hundred thirty four thousand shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; - Dari PT Wahanaartha Mekarselaras kepada Yanto Kasiman sebanyak 34.884.000 (tiga puluh empat juta delapan ratus delapan puluh empat ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 34 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; - Dari PT Wahanaartha Mekarselaras kepada Widjaya Budiman sebanyak 12.798.000 (dua belas juta tujuh ratus sembilan puluh delapan ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 35 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; - Dari PT Millenia Prosperindo Optima kepada Begawan Investment (L) BHD sebanyak 252.000.000 (dua ratus lima puuh dua juta) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 36 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; - Dari PT Millenia Prosperindo Optima kepada Dewi Ratnasari Gozali sebanyak 321.300.000 (tiga ratus dua puluh satu juta tiga ratus ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 37 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; - Dari PT Millenia Prosperindo Optima kepada Benny Wennas sebanyak 56.700.000 (lima puluh enam juta tujuh ratus ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 38 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta. Dengan demikian struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan setelah terjadinya pengalihan saham tersebut di atas, menjadi sebagai berikut:
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
No. 33 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta; - From PT Wahanaartha Mekarselaras to Yanto Kasiman, a total of 34,884,000 (thirty four million eight hundred eighty four thousand) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares No. 34 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta; - From PT Wahanaartha Mekarselaras to Widjaya Budiman, a total of 12,798,000 (twelve million seven hundred ninety eight thousand) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares No. 35 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta. - From PT Millenia Prosperindo Optima to Begawan Investment (L) BHD, a total of 252,000,000 (two hundred fifty two million) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares No. 36 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta; - From PT Millenia Prosperindo Optima to Dewi Ratnasari Gozali, a total of 321,300,000 (three hundred twenty one million three hundred thousand) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares No. 37 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta; - From PT Millenia Prosperindo Optima to Benny Wennas, a total of 56,700,000 (fifty six million seven hundred thousand) shares, the sale and purchase of which was effected by the Deed of Sale and Purchase of and Transfer of Right in Shares o. 38 dated 24 May 2004, drawn up before Endrawila Parmata, S.H., acting on behalf of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta. Therefore, the Company’s capital structure and shareholders composition following the transfer of shares referred to above were as follows:
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
53
Keterangan Description Modal Dasar Authorized Capital
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100,00 per share Jumlah Saham Number of Share
Nilai Nominal (Rp) Nominal Value (Rp)
5.000.000.000
500.000.000.000
Persentase % Percentage %
Pemegang Saham : Share Holder : Begawan Investment (L) Bhd.
720.000.000
72.000.000.000
40,00
Mochamad Thohir
226.746.000
22.674.600.000
12,60
Susianty Pranata
165.321.000
16.532.100.000
9,18
Yanto Kasiman
226.746.000
22.674.600.000
12,60
Widjaya Budiman
83.187.000
8.318.700.000
4,62
321.300.000
32.130.000.000
17,85
56.700.000
5.670.000.000
3,15
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Total Issued Paid up Capital
1.800.000.000
180.000.000.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel Total Share in Portfolio
3.200.000.000
320.000.000.000
Dewi Ratnasari Gozali Benny Wennas
Lebih lanjut, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 35 tanggal 29 September 2004 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-24422 HT.01.04.TH.2004 tanggal 1 Oktober 2004, para pemegang saham memberikan persetujuan untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat sebanyakbanyaknya sejumlah 300.000.000 (tiga ratus juta) saham melalui pasar modal, Penawaran Umum mana pernyataan pendaftarannya telah memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM dan serta saham Perseroan telah tercatat pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Kepastian jumlah saham yang dikeluarkan dalam Penawaran Umum tersebut ditegaskan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk No. 41 tanggal 16 Desember 2004, dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk No. C-30738 HT.01.04. TH.2004 tanggal 21 Desember 2004 dan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 049/ RUB.09.05/I/2005 tanggal 12 Januari 2005, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 8 tanggal 28 Januari 2005,
54
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
Furthermore, based on the Deed of Meeting Resolutions No. 35 dated 29 September 2004, drawn up before Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notary in Jakarta, which has received the approval from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. C-24422 HT.01.04. TH.2004 dated 1 October 2004, the shareholders granted their approval to conduct an Initial Public Offering at a maximum amount of 300,000,000 (three hundred million) shares through the capital market, whereby the registration of such Offering has obtained the Effective Statement from BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal or the Capital Market Supervisory Board) and the Company’s shares have been listed on Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange. The confirmation of number of shares issued in the Initial Offering was affirmed in the Deed of Meeting Resolutions of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk No. 41 dated 16 December 2004, drawn up before Perbaningsih Adi Warsito, S.H., Notary in Jakarta, the notification of which has been received by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as evidenced by the Receipt of Deed of Amendment to Articles of Association of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk No. C-30738 HT.01.04.TH.2004 dated 21 December 2004 and has been registered at the Company Registration Office of Central Jakarta Municipality under No. 049/RUB.09.05/I/2005 dated 12 January 2005, and has been announced in the State Gazette of the Republic Of Indonesia
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Tambahan No. 75/2005, dimana para pemegang saham Perseroan telah setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh yang semula sebesar Rp180.000.000.000 (seratus delapan puluh miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah).
No. 8 dated 28 January 2005, Supplement No.75/2005, whereby the Company’s shareholders have agreed to increase the issued and paid-up capital from the initial amount of Rp180,000,000,000 (one hundred eighty billion Rupiah) to Rp200,000,000,000 (two hundred billion Rupiah).
Dengan demikian struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Therefore, the Company’s capital structure and shareholders composition were as follows:
Keterangan Description Modal Dasar Authorized Capital
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100,00 per share Jumlah Saham Number of Share
Nilai Nominal (Rp) Nominal Value (Rp)
5.000.000.000
500.000.000.000
Persentase % Percentage %
Pemegang Saham : Share Holder : Begawan Investment (L) Bhd.
720.000.000
72.000.000.000
36,00
Mochamad Thohir
226.746.000
22.674.600.000
11,34
Susianty Pranata
165.321.000
16.532.100.000
8,27
Yanto Kasiman
226.746.000
22.674.600.000
11,34
Widjaya Budiman Dewi Ratnasari Gozali Benny Wennas
83.187.000
8.318.700.000
4,16
321.300.000
32.130.000.000
16,05
56.700.000
5.670.000.000
2,84
200.000.000
20.000.000.000
10,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Total Issued Paid up Capital
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel Total Share in Portfolio
3.000.000.000
300.000.000.000
Masyarakat
Penawaran umum perdana atas saham Perusahaan dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, antara lain:
The Company’s initial public offering was assisted by the capital market supporting institutions and professionals, among others, as follows:
- Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita Jl. Lombok No. 71 Menteng, Jakarta 10350 - Akuntan Publik Prasetio, Sarwoko dan Sandjaja Wisma 46, Kota BNI, lantai 25-28 dan 30-31 Jl. Jend Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220
- Securities Administration Bureau Sinartama Gunita Jl. Lombok No. 71 Menteng, Jakarta 10350 - Public Accountant Prasetio, Sarwoko dan Sandjaja Wisma 46, Kota BNI, lantai 25-28 dan 30-31 Jl. Jend Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
55
56
- Konsultan Hukum William, Effendi & Co. Law Office Jl. Blora No. 31 Menteng Jakarta 10310
- Legal Consultant William, Effendi & Co. Law Office Jl. Blora No. 31 Menteng Jakarta 10310
Tahun 2005
Year 2005
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 18 tanggal 22 Juli 2005 dibuat di hadapan Indah Fatmawati, SH., pengganti dari Poerbaningsih Adi Warsito, SH., akta mana telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat penerimaan laporan No. C-20953 HT.01.04.TH.2005 tanggal 28 Juli 2005, sebagaimana ternyata dalam Rapat Umum Pemegang Saham tertanggal 18 Juli 2005 yang mana berita acara rapatnya termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat No. 12 tanggal 18 Juli 2005 yang dibuat di hadapan Notaris yang sama, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. C-UM.02.01.13027 tanggal 6 September 2005 di mana telah tercapainya seluruh proses Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA) pada tanggal 30 Mei 2005 Jo. Risalah Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham (RUPSLB) tertanggal 21 September 2004 yang dibuat secara di bawah tangan yang agendanya menyetujui penjualan saham-saham para pemegang saham kepada PT Bank Internasional Indonesia Tbk. dan/atau pihak ketiga lainnya, dilaksanakan dengan CSPA tertanggal 16 September 2004, yang kemudian diubah dengan First Amendment Agreement tertanggal 8 November 2004 dan kemudian diubah kembali dengan Second Amendment Agreement tertanggal 3 Mei 2005, di mana para pemegang saham Perseroan telah sepakat untuk mengalihkan seluruh saham milik Begawan Investment (L) Bhd. dan sebagian besar saham-saham yang dimiliki oleh Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaya Budiman, Dewi Ratnasari Gozali, Benny Wennas dan Yanto Kasiman dengan jumlah seluruhnya sebanyak 860.000.000 (delapan ratus enam puluh juta) saham kepada PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (”BII”) dengan harga per saham sebesar Rp495,00 (empat ratus sembilan puluh lima Rupiah).
Based on Deed of Meeting Resolutions No. 18 dated 22 July 2005, drawn up before Indah Fatmawati, S.H., acting on behalf of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., which has been reported to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as evidenced by Receipt No. C-20953 HT.01.04.TH.2005 dated 28 July 2005, as set forth in the General Meeting of Shareholders dated 18 July 2005, the minutes of meeting of which was incorporated in the Deed of Minutes of Meeting No. 12 dated 18 July 2005, drawn up before the aforementioned Notary, which has been reported to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as evidenced by Receipt of Notification No. C UM.02.01.13027 dated 6 September 2005, concerning the completion of the Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA) process on 30 May 2005 jo. Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) dated 21 September 2004, privately drawn up, which agenda approved the sale of shares owned by the shareholders to PT Bank Internasional Indonesia or other third party, effected by the CSPA dated 16 September 2004, which was subsequently amended by the First Amendment Agreement dated 8 November 2004, which was further amended by the Second Amendment Agreement 3 May 2005, whereby the shareholders of the Company agreed to transfer all the shares owned by Begawan Investment (L) Bhd. and substantially all shares owned by Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaya Budiman, Dewi Ratnasari Gozali, Benny Wennas and Yanto Kasiman totaling 860,000,000 (eight hundred sixty million) shares to PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (“BII”) at the price of Rp495.00 (four hundred ninety five Rupiah) per share.
Bahwa penjualan saham-saham kepada pihak lainnya tersebut telah dilaksanakan dengan: • Investor Sale and Purchase Agreement tertanggal 18 Mei 2005, di mana para pemegang saham Perseroan telah sepakat untuk menjual sebagian besar saham-sahamnya di Perseroan yang masing-masing dimiliki oleh Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaya Budiman, Dewi Ratnasari Gozali, Yanto Kasiman dan Benny Wennas dengan jumlah seluruhnya sebanyak 380.000.000
Whereby the sale of shares to other party referred to above has been effected by the followings: • Investor Sale and Purchase Agreement dated 18 May 2005, whereby the Company’s shareholders agreed to sell substantially all of the shares in the Company respectively owned by Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaya Budiman, Dewi Ratnasari Gozali, Yanto Kasiman and Benny Wennas totaling 380,000,000 (three hundred eighty million) shares to International Finance
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
(tiga ratus delapan puluh juta saham kepada International Finance Corporation (”IFC”) dengan harga per saham sebesar Rp495,00 (empat ratus sembilan puluh lima Rupiah). • Investor Sale and Purchase Agreement tertanggal 27 Mei 2005, di mana para pemegang saham Perseroan telah sepakat untuk menjual sebagian besar saham-sahamnya di Perseroan yang masing-masing dimiliki oleh Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaya Budiman, Dewi Ratnasari Gozali, Yanto Kasiman dan Benny Wennas dengan jumlah seluruhnya sebanyak 100.000.000 (seratus juta) saham kepada DBS Nominees Pte. Ltd. (”DBS Nominees”) dengan harga per saham sebesar Rp495,00 (empat ratus sembilan puluh lima Rupiah). Sehingga dengan adanya penjualan saham-saham sesuai dengan CSPA, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan Description Modal Dasar Authorized Capital
Corporation (“IFC”) at a price of Rp495.00 (four hundred ninety five Rupiah) per share. • Investor Sale and Purchase Agreement dated 27 May 2005, whereby the Company’s shareholders agreed to sell substantially all of the shares in the Company respectively owned by Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaya Budiman, Dewi Ratnasari Gozali, Yanto Kasiman and Benny Wennas totaling 100,000,000 (one hundred million shares to DBS Nominees Pte. Ltd. (“DBS Nominees”) at a price of Rp495.00 (four hundred ninety five Rupiah) per share.
Subsequent to the sale of shares in accordance with the CSPA, the Company’s capital structure and shareholders composition were as follows:
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100,00 per share Jumlah Saham Number of Share
Nilai Nominal (Rp) Nominal Value (Rp)
5.000.000.000
500.000.000.000
Persentase % Percentage %
Pemegang Saham : Share Holder : PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
860.000.000
86.000.000.000
43,00
International Finance Corporation
380.000.000
38.000.000.000
19,00
DBS Nominees Pte. Ltd.
100.000.000
10.000.000.000
5,00
Masyarakat
660.000.000
66.000.000.000
33,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Total Issued Paid up Capital
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel Total Share in Portfolio
3.000.000.000
300.000.000.000
Tahun 2006
Year 2006
Pada tanggal 30 Juni 2006 terjadi pengalihan saham sebanyak 79.800.000 (tujuh puluh sembila juta delapan raus ribu) saham atau sebesar 3,99% dari International Finance Corporation (”IFC”) kepada PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“MBI”). dengan harga per saham sebesar Rp527,25 (lima ratus dua puluh tujuh Rupiah dua puluh lima sen). Sehingga dengan adanya pengalihan saham tersebut, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro
On 30 June 2006, a transfer of shares totaling 79,800,000 (seventy nine million eight hundred thousand) shares or 3.99% from International Finance Corporation (“IFC”) to PT Bank Maybank Tbk. (“MBI”) at a price of Rp527.25 (five hundred twenty seven Rupiah and twenty five cents) per share was executed.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Therefore, in consideration of the aforementioned transfer of shares, the Company’s capital structure and shareholders composition in accordance with the Shareholders Register issued by the Securities
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
57
Administrasi Efek PT Sinartama Gunita per tanggal 3 Juli 2006 adalah sebagai berikut:
Keterangan Description Modal Dasar Authorized Capital
Administration Bureau, PT Sinartama Gunita, as of 3 July 2006 were as follows:
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100,00 per share Jumlah Saham Number of Share
Nilai Nominal (Rp) Nominal Value (Rp)
5.000.000.000
500.000.000.000
Persentase % Percentage %
Pemegang Saham : Share Holder :
58
PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
860.000.000
93.980.000.000
46,99
International Finance Corporation
380.000.000
30.020.000.000
15,01
DBS Nominees Pte. Ltd.
100.000.000
10.000.000.000
5,00
Masyarakat
660.000.000
66.000.000.000
33,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Total Issued Paid up Capital
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel Total Share in Portfolio
3.000.000.000
300.000.000.000
Tahun 2007
Year 2007
Pada tanggal 28 Juni 2007 terjadi pengalihan saham sebanyak 60.800.000 (enam puluh juta delapan ratus ribu) saham atau sebesar 3,04% dari International Finance Corporation (“IFC”) kepada PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Dengan harga per saham sebesar Rp550,54 (lima ratus lima puluh Rupian lima puluh empat sen).
On 28 June 2007, a transfer of shares totaling 60,800,000 (sixty million eight hundred thousand) shares or 3.04% from International Finance Corporation (“IFC”) to PT Bank Internasional Indonesia Tbk at a price of Rp550.54 (five hundred fifty Rupiah and fifty four cents) per share was executed.
Sehingga dengan adanya pengalihan saham tersebut, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita per tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:
Therefore, in consideration of the aforementioned transfer of shares, the Company’s capital structure and shareholders composition in accordance with the Shareholders Register issued by the Securities Administration Bureau, PT Sinartama Gunita, as of 31 December 2007 were as follows:
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Keterangan Description Modal Dasar Authorized Capital
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100,00 per share Jumlah Saham Number of Share
Nilai Nominal (Rp) Nominal Value (Rp)
5.000.000.000
500.000.000.000
Persentase % Percentage %
Pemegang Saham : Share Holder : PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
1.000.600.000
100.060.000.000
50,03
International Finance Corporation
239.400.000
23.940.000.000
11,97
DBS Nominees Pte. Ltd.
100.000.000
10.000.000.000
5,00
Masyarakat
660.000.000
66.000.000.000
33,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Total Issued Paid up Capital
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel Total Share in Portfolio
3.000.000.000
300.000.000.000
Tahun 2008 dan 2009
Year 2008 and 2009
Selama tahun 2008 - 2009 tidak ada transaksi sehubungan dengan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh, kecuali transaksi yang normal diperjualbelikan di bursa efek. Sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada tangggal 31 Desember 2008 dan 2009 adalah sebagai berikut:
There were no shares transactions related to authorized capital and issued and paid-up capital during the years 2008-2009, except for normal trading transactions at the capital market. The Company’s capital structure and shareholders composition in accordance with the Shareholders Register issued by the Securities Administration Bureau, PT Sinartama Gunita, as of 31 December 2008 and 2009 were as follows:
Keterangan Description Modal Dasar Authorized Capital
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100,00 per share Jumlah Saham Number of Share
Nilai Nominal (Rp) Nominal Value (Rp)
5.000.000.000
500.000.000.000
Persentase % Percentage %
Pemegang Saham : Share Holder : PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
1.000.600.000
100.060.000.000
50,03
International Finance Corporation
239.400.000
23.940.000.000
11,97
DBS Nominees Pte. Ltd.
100.000.000
10.000.000.000
5,00
Masyarakat
660.000.000
66.000.000.000
33,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Total Issued Paid up Capital
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel Total Share in Portfolio
3.000.000.000
300.000.000.000
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
59
60
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Tahun 2010
Year 2010
Sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita terdapat penambahan pemegang saham atas nama PT Wahana Makmur Sejati dengan kepemilikan di atas 5% per tanggal 30 Juni 2010. Terjadi pengalihan saham pada tanggal 22 Juni 2010 sebanyak 228.587.055 (dua ratus dua puluh delapan juta lima ratus delapan puluh tujuh ribu lima puluh lima) saham dengan harga per saham sebesar Rp 313,43 (tiga ratus tiga belas Rupiah empat puluh tiga sen), 23 Juni 2010 sebanyak 4.500.000 (empat juta lima ratus ribu) saham dengan harga per saham sebesar Rp300,00 (tiga ratus Rupiah) ,5 Juli 2010 sebanyak 100.080.445 (seratus juta delapan puluh ribu empat ratus empat puluh lima) saham dengan harga per saham sebesar Rp311,40 (tiga ratus sebelas Rupiah empat puluh sen) dan 6 Agustus 2010 sebanyak 1.635.000 (satu juta enam ratus tiga puluh lima) saham dengan harga per saham sebesar Rp369,36 (tiga ratus enam puluh sembilan Rupiah tiga puluh enam sen) .
In accordance with the Shareholders Register issued by the Securities Administration Bureau, PT Sinartama Gunita, as of 30 June 2010, there was an additional shareholder under the name PT Wahana Makmur Sejati, with a total ownership of more than 5%. The following transfers of shares were executed: on 22 June 2010, a total of 228,587,055 (two hundred twenty eight million five hundred eighty seven hundred and fifty five) shares at a price of Rp313.43 (three hundred thirteen Rupiah and forty three cents) per share; on 23 June 2010, a total of 4,500,000 (four million five hundred thousand) shares at a price of Rp 300.00 (three hundred Rupiah) per share; on 5 July 2010, a total of 100,080,445 (one hundred million eighty thousand four hundred forty five) shares at a price of Rp311.40 (three hundred eleven Rupiah and forty cents) per share; and on 6 August 2010, a total of 1,635,000 (one million six hundred thirty five thousand) shares at a price of Rp369.36 (three hundred sixty nine Rupiah and thirty six cents) per share.
Sehingga dengan adanya pengalihan saham tersebut, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Therefore, in consideration of the aforementioned transfer of shares, the Company’s capital structure and shareholders composition in accordance with the Shareholders Register issued by the Securities Administration Bureau, PT Sinartama Gunita, as of 31 December 2010 were as follows.
Keterangan Description Modal Dasar Authorized Capital
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100,00 per share Jumlah Saham Number of Share
Nilai Nominal (Rp) Nominal Value (Rp)
5.000.000.000
500.000.000.000
Persentase % Percentage %
Pemegang Saham : Share Holder : PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
1.000.600.000
100.060.000.000
50,03
International Finance Corporation
239.400.000
23.940.000.000
11,97
PT Wahana Makmur Sejati
334.802.500
33.480.250.000
16,74
DBS Nominees Pte. Ltd.
100.000.000
10.000.000.000
5,00
Masyarakat
325.197.500
32.519.750.000
16,26
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Total Issued Paid up Capital
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel Total Share in Portfolio
3.000.000.000
300.000.000.000
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
61
Tahun 2011
Year 2011
Di tahun 2011 terjadi beberapa kali transaksi yang kesemuanya telah dilaporkan Perusahaan ke Bapepam & LK serta Bursa Efek Indonesia yaitu: 1. Pada tanggal 17 Maret 2011 PT Wahana Makmur Sejati menambah kepemilikan saham di WOM sejumlah 4.000.000 (empat juta) lembar saham (0,20%); 2. Pada tanggal 20 April 2011 PT Wahana Makmur Sejati menambah kepemilikan saham di WOM sejumlah 3.030.500 (tiga juta tiga puluh ribu lima ratus) lembar saham (0,15%); 3. Pada tanggal 4 Juli 2011 PT Bank Internasional Indonesia, Tbk (BII) membeli saham Perusahaan dari International Finance Corporation (IFC) sebanyak 239.400.000 ( lembar saham (11,97%) pada harga sebesar Rp522 per lembar saham; 4. Pada tanggal 20 September 2011 PT Wahana Makmur Sejati menambah kepemilikan saham di WOM sejumlah 3.058.000 (tiga juta lima puluh delapan ribu) lembar saham (0,15%).
There were several transactions that occurred in 2011, all of which have been reported by the Company to the Capital Market & Financial Institution Supervisory Board and the Indonesian Stock Exchange, as defined below: 1. On 17 March 2011, PT Wahana Makmur Sejati increased its share ownership in the Company by 4,000,000 (four million) shares (0.20%); 2. On 20 April 2011, PT Wahana Makmur Sejati increased its share ownership in the Company by 3,030,500 (three million thirty thousand five hundred) shares (0.15%); 3. On 4 July 2011, PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) purchased the Company’s shares from International Finance Corporation (IFC) totaling 239,400,000 shares (two hundred thirty nine million four hundred thousand) shares (11.97%) at a price of Rp522 (five hundred twenty two Rupiah) per share; 4. On 20 September 2011, PT Wahana Makmur Sejati increased its share ownership in the Company by 3,058,000 (three million fifty eight thousand) shares (0.15%).
Dengan terjadinya transaksi tersebut di atas maka komposisi pemegang saham Perusahaan per tanggal 31 Desember 2011 yang tercatat oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita adalah sebagai berikut:
In consideration of the transactions referred to above, the Company’s shareholders composition as recorded by the Securities Administration Bureau, PT Sinartama Gunita, as of 31 December 2011 was as follows:
Keterangan Description Modal Dasar Authorized Capital
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100,00 per share Jumlah Saham Number of Share
Nilai Nominal (Rp) Nominal Value (Rp)
5.000.000.000
500.000.000.000
Persentase % Percentage %
Pemegang Saham : Share Holder : PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
62
1.000.600.000
124.000.000.000
62,00
PT Wahana Makmur Sejati
239.400.000
33.489.100.000
17,24
DBS Nominees Pte. Ltd.
100.000.000
10.000.000.000
5,00
Masyarakat
660.000.000
31.510.900.000
15,76
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Total Issued Paid up Capital
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel Total Share in Portfolio
3.000.000.000
300.000.000.000
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Tahun 2012
Year 2012
Sepanjang tahun 2012 tidak terjadi transaksi saham yang berhubungan dengan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor penuh, kecuali transaksi saham biasa yang diperjual belikan di bursa efek. Komposisi pemegang saham Perusahaan per tanggal 31 Desember 2012 yang tercatat oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita adalah sebagai berikut:
There were no shares transactions related to authorized capital and issued and paid-up capital during the years 2012, except for normal trading transactions at the capital market.
Keterangan Description Modal Dasar Authorized Capital
The Company’s capital structure and shareholders composition in accordance with the Shareholders Register issued by the Securities Administration Bureau, PT Sinartama Gunita, as of 31 December 2012 were as follows:
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100,00 per share Jumlah Saham Number of Share
Nilai Nominal (Rp) Nominal Value (Rp)
5.000.000.000
500.000.000.000
Persentase % Percentage %
Pemegang Saham : Share Holder : PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
1.240.000.000
124.000.000.000
62,00
PT Wahana Makmur Sejati
344.891.000
33.489.100.000
17,24
DBS Nominees Pte. Ltd.
100.000.000
10.000.000.000
5,00
Masyarakat
315.109.000
31.510.900.000
15,76
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Total Issued Paid up Capital
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel Total Share in Portfolio
3.000.000.000
300.000.000.000
Tahun 2013
Year 2013
Di tahun 2013 terjadi perubahan pemegang saham atas nama PT Wahana Makmur Sejati. Pada tanggal 20 Mei 2013 PT Wahana Makmur Sejati menjual kepemilikan saham di WOM sejumlah 17.517.500 (tujuh belas juta lima ratus tujuh belas ribu lima ratus) lembar saham (0,876%).
In 2013, there was a change in share ownership under the name of PT Wahana Makmur Sejati. On 20 May 2013, PT Wahana Makmur Sejati sold its share ownership in the Company totaling 17,517,500 (seventeen million five hundred seventeen thousand five hundred) shares (0.876%).
Sehingga dengan adanya pengalihan saham tersebut, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Therefore, in consideration of the aforementioned transfer of shares, the Company’s capital structure and shareholders composition in accordance with the Shareholders Register issued by the Securities Administration Bureau, PT Sinartama Gunita, as of 31 December 2013 were as follows:
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
63
Keterangan Description Modal Dasar Authorized Capital
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100,00 per share Jumlah Saham Number of Share
Nilai Nominal (Rp) Nominal Value (Rp)
5.000.000.000
500.000.000.000
Persentase % Percentage %
Pemegang Saham : Share Holder : PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
64
1.240.000.000
124,000,000,000
62.00
PT Wahana Makmur Sejati
327.373.500
32,737,350,000
16.37
DBS Nominees Pte. Ltd.
100.000.000
10,000,000,000
5.00
Masyarakat
332.626.500
33,262,650,000
16.63
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Total Issued Paid up Capital
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel Total Share in Portfolio
3.000.000.000
300.000.000.000
Tahun 2014
Year 2014
Di tahun 2014 terjadi perubahan pemegang saham atas nama PT Wahana Makmur Sejati. Pada tanggal 30 November 2014 PT Wahana Makmur Sejati menjual kepemilikan saham di Perseroan sejumlah 3.967.300 (tiga juta sembilan ratus enam puluh tujuh ribu tiga ratus) lembar saham (0,2%).
In 2014, there was a change in share ownership under the name of PT Wahana Makmur Sejati. On 30 November 2014, PT Wahana Makmur Sejati sold its share ownership in the Company totaling 3,967,300 (three million nine hundred sixty seven thousand three hundred) shares (0.2%).
Sehingga dengan adanya pengalihan saham tersebut, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Therefore, in consideration of the aforementioned transfer of shares, the Company’s capital structure and shareholders composition in accordance with the Shareholders Register issued by the Securities Administration Bureau, PT Sinartama Gunita, as of 31 December 2014 were as follows
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Keterangan Description Modal Dasar Authorized Capital
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100,00 per share Jumlah Saham Number of Share
Nilai Nominal (Rp) Nominal Value (Rp)
5.000.000.000
500.000.000.000
Persentase % Percentage %
Pemegang Saham : Share Holder : PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
1.240.000.000
124.000.000.000
62,00
PT Wahana Makmur Sejati
351.831.026
35.183.102.600
17,59
DBS Nominees Pte. Ltd.
100.000.000
10.000.000.000
5,00
Masyarakat
308.168.974
30.816.897.400
15,41
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Total Issued Paid up Capital
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel Total Share in Portfolio
3.000.000.000
300.000.000.000
Tahun 2015
Year 2015
Pada tahun 2015 terjadi perubahan pemegang saham atas nama PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (“MBI”) dan PT Wahana Makmur Sejati pada bulan Maret 2015. Dengan adanya perubahan saham tersebut, struktur permodalan dan sususna pemegang saham Perseroan sesuai dengan Daftar Pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
In 2015, there was a change in share ownership under the name of PT Wahana Makmur Sejati and PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (“MBI”) on March 2015 Therefore, in consideration of the ownership restructure, the Company’s capital structure and shareholders composition in accordance with the Shareholders Register issued by the Securities Administration Bureau, PT Sinartama Gunita, as of 31 December 2015 were as follows:
Keterangan Description Modal Dasar Authorized Capital
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value Rp100,00 per share Jumlah Saham Number of Share
Nilai Nominal (Rp) Nominal Value (Rp)
5.000.000.000
500.000.000.000
Persentase % Percentage %
Pemegang Saham : Share Holder : PT Bank Maybank Indonesia Tbk.
2.386.646.729
238.664.672.900
68,55
PT Wahana Makmur Sejati
615.000.000
61.500.000.000
17,67
Masyarakat
479.834.751
47.983.475.100
13,78
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Total Issued Paid up Capital
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel Total Share in Portfolio
3.000.000.000
300.000.000.000
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
65
Ikhtisar Obligasi
Ikhtisar Obligasi
Sampai dengan 31 Desember 2015, Perseroan telah 9 kali menerbitkan obligasi yang digunakan seluruhnya untuk kegiatan pembiayaan konsumen. Walaupun Perseroan mendapatkan dukungan penuh atas pendanaan dari PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (“MBI”) pemegang saham pengendali, namun Perusahaan tetap berupaya untuk melakukan diversifikasi pendanaannya, dimana salah satunya adalah melalui penerbitan obligasi dengan tujuan untuk menjaga hubungan baik dengan investor obligasi WOM Finance. Berikut ini adalah Obligasi yang sudah diterbitkan oleh WOM Finance sejak penerbitan pertama di tahun 2003.
Up to 31 December 2015, the Company has issued 9 (nine) bonds that were entirely used for consumer financing activities. Although the Company has the full financial support from PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (“MBI”) as the controlling shareholders, the Company continuously strives to diversify its funding sources, among others, by issuing bonds with the purpose of maintaining good relationships with the investors of the Company’s Bonds. Presented below are the Bonds issued by WOM Finance since its first issuance in 2003:
Tingkat Bunga tetap Fixed interest rate
Jatuh Tempo Maturity date
Peringkat Ratings
Lembaga Pemeringkat Rating Agency
Rp150,000,000,000 Rp150,000,000,000
13.50% 13.75%
11 Nov 2006 11 Nov 2007
Id A- (Stable Outlook)
Pefindo
Seri A Seri B Seri C
Rp190,000,000,000 Rp140,000,000,000 Rp170,000,000,000
12.75% 13.25% 13.90%
07 Jun 2007 07 Jun 2008 07 Jun 2009
Id A- (Stable Outlook)
Pefindo
Seri A Seri B Seri C
Rp200,000,000,000 Rp465,000,000,000 Rp160,000,000,000
14.85% 15.15% 15.35%
07 Jun 2008 07 Jun 2009 07 Jun 2010
Id A- (Stable Outlook)
Pefindo
Seri A Seri B Seri C
Rp225,000,000,000 Rp185,000,000,000 Rp 590,000,000,000
11.25% 11.63% 12.00%
29 Mei 2010 29 Mei 2011 29 Nov 2011
Id A- (Stable Outlook)
Pefindo & Fitch Ratings
Seri A Seri B
Rp294,000,000,000 Rp120,000,000,000
8.75% 9.60%
09 Mar 2012 04 Mar 2013
Obligasi Bonds
Tanggal Penerbitan Issuance Date
Seri Series
Obigasi I WOMF
31 Oct 2003
Seri A Seri B
Obligasi II WOMF
26 Mei 2005
Obligasi III WOMF
24 Mei 2006
Obligasi IV WOMF
29 Mei 2007
Obligasi V WOMF
04 Mar 2011
AA (idn) (Stable Outlook) Seri C Seri D
66
Nominal Nominal
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
Rp366,000,000,000 Rp620,000,000,000
10.30% 11.00%
04 Mar 2014 04 Mar 2015
Fitch Ratings
Keterangan Note Telah dilunasi sesuai tanggal jatuh tempo Redeemed upon maturity Telah dilunasi sesuai tanggal jatuh tempo Redeemed upon maturity Telah dilunasi sesuai tanggal jatuh tempo Redeemed upon maturity Telah dilunasi sesuai tanggal jatuh tempo Redeemed upon maturity Telah dilunasi sesuai tanggal jatuh tempo Redeemed upon maturity Seri C dan D masih outstanding C and D Series Still outstanding
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Obligasi Bonds Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap I Tahun 2014
Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap II Tahun 2014
Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap III Tahun 2015 Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap IV Tahun 2015
Tanggal Penerbitan Issuance Date
Seri Series
Nominal Nominal
Tingkat Bunga tetap Fixed interest rate
Jatuh Tempo Maturity date
Seri A
Rp397,000,000,000
10.25%
5 Jul 2015
Seri B
Rp203,000,000,000
11,00%
25 Jun 2017
25 Jun 2014
Peringkat Ratings
AA (idn) (Stable Outlook
Lembaga Pemeringkat Rating Agency
Fitch Ratings
Seri A Seri B
Rp300,000,000,000 Rp500,000,000,000
10.25% 11.25%
15 Des 2015 5 Des 2017
AA (idn) (Stable Outlook
Fitch Ratings
5 Des 2014
Rp140,000,000,000 Rp860,000,000,000
9.25% 10.25%
12 April 2016 2 April 2018
AA (idn) (Stable Outlook
Fitch Ratings
2 April 2015
Seri A Seri B
22 Desember 2015
Seri A Seri B
Rp203,000,000,000 Rp397,000,000,000
9.35% 10.80%
22 Maret 2016 2 Januari 2017
AA (idn) (Stable Outlook
Fitch Ratings
Keterangan Note Telah dilunasi sesuai tanggal Jatuh tempo Seri B masih outstanding Redeemed upon maturity B Series Still outstanding Telah dilunasi sesuai tanggal Jatuh tempo Seri B masih outstanding Redeemed upon maturity B Series Still outstanding Seri A dan B masih outstanding A and B Series Still outstanding
Seri A dan B masih outstanding A and B Series Still outstanding
a. Jenis aksi korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah saham : Sudah tertera data kronologi pencacatan saham.
a. Corporate Action which causes changes in the number of shares: Have been disclosed in Share Listing Chronology section:
b. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga tahun buku terakhir: Sudah tertera dalam kronologi pencatatan saham.
b. Change in number of shares from the beginning of the recording to the last fiscal year: Have been disclosed in Share Listing Chronology section.
c. Nama bursa dimana saham dicatatkan : Bursa Efek Indonesia.
c. Name of the stock exchanges on which share are listed: Indonesia Stock Exchange.
d. Peringkat efek : - Peringkat Nasional Jangka Panjang di ‘AA (idn)’; Prospek Stabil; - Peringkat Nasional Jangka Pendek di ‘F1+(idn)’; - Peringkat Obligasi V/2011 di ‘AA(idn)’; - Peringkat Obligasi Subordinasi di ‘AA-(idn)’.
d. Securities Raing : - National Longterm rating in ‘AA (idn)’; Stable Prospects; - National Shortterm rating in ‘F1+(idn)’; - Bonds V/2011 Rating in ‘AA(idn)’; - Subordinates Bond Rating ‘AA-(idn)’.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
67
Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen
Employee and Management Stock Ownership Plan
Hingga 31 Desember 2015, Perseroan belum melaksanakan program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen.
Until 31 December 2015, the Company haven’t done either Employee or Management Stock Plan.
Struktur dan Komposisi Pemegang Saham
Share Holders Structure and Composition
20 Pemegang Saham Terbesar
20 Biggest Share Holders
No
68
Nama/Name
Persentase % /Percentage %
1
PT. BANK INTERNASIOANAL INDONESIA TBK
68.55
2
PT. WAHANA MAKMUR SEJATI
17.66
3
DBS NOMINEES (PRIVATE) LIMITED
2.87
4
PT. CELEBES ARTHA VENTURE
1.71
5
UBS AG HONGKONG NON-TREATY OMNIBUS ACCOUNT - 2052034005
1.58
6
DRS. LO KHENG HONG
0.97
7
HERMANTO
0.50
8
RONNY ATTAN
0.38
9
CACEIS BANK FRANCE NON-TREATY A/C
0.34
10
JPMORGAN BANK LUXEMBOURG SA. RE JPMORGAN - 2157804021
0.34
11
DRS. LO KHENG HONG
0.28
12
WESTLINK ASIA INCORPORATED
0.27
13
LOKMAN JAMIL
0.25
14
HERMANTO
0.25
15
LAURA WIYANNA
0.24
16
CELEBES ARTHA VENTURA, PT
0.24
17
PT. MULTIKEM SUPLINDO
0.23
18
TJEN HARDYANTO CHANDRA
0.19
19
ALEXANDER SUGIMAN TJIOE
0.14
20
BANK J.SAFRA SARASIN LTD, SINGAPORE BRANCH FOR CLIENTS A/C
0.11
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Share Holders with >5% ownership
Pemegang Saham dengan Kepemilikan >5% Nama/Name
No
Persentase % /Percentage %
1
PT.BANK INTERNASIOANAL INDONESIA TBK
68.55
2
PT. WAHANA MAKMUR SEJATI
17.66
Kepemilikan Saham Oleh Dewan Komisaris dan Direksi
Stock Owned by the Board
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak memiliki saham di Perseroan.
All the Board members do not hold shares of the Company
Kebijakan Dividen
Dividend Payout Policy
Penggunaan laba bersih setelah dikurangi dengan penyisihan untuk dana cadangan, diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, hanya dapat dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen apabila Perseroan mempunyai saldo laba positif. Namun, jika diperlukan, Perseroan dari waktu ke waktu dapat memutuskan untuk tidak mendistribusikan dividen bagi para pemegang saham. Pembagian dividen tersebut ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku di Indonesia dan disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham, atas rekomendasi dari Dewan Komisaris dan Direksi.
The use of net profit after deducting the allowance for reserve funds, decided by the General Meeting of Shareholders, may only be distributed to shareholders in the form of dividends if the Company has a balance of positive earnings. However, the Company may decide not to distribute dividends for shareholders. Dividends are established by the regulations in Indonesia and approved by the shareholders at the General Meeting of Shareholders, on the recommendation of the Board of Commissioners and Board of Directors.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 23 April 2015, para pemegang saham telah menyetujui rekomendasi Dewan Komisaris dan Direksi untuk tidak membagikan dividen tunai dari laba bersih untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
In the General Meeting of Shareholders on 23 April 2015, the shareholders have approved the recommendation of the Board of Commissioners and Directors not to distribute cash dividends from the net profit for the fiscal year ended December 31, 2014.
Dividen Tunai
Cash Dividend Dividen Tunai Cash Dividend
Laba Bersih Nett Income
Rasio Pembayaran Dividen (%) Dividend Payout ratios (%)
Dividen Per Lembar Saham Dividend Per share
Tanggal Pembayaran Payment date
2014
Tidak Membagikan Dividen
Rp36.339.000.000
-
-
-
2013
Tidak Membagikan Dividen
Rp66.355.000.000
-
-
-
2012
Tidak Membagikan Dividen
Rp7.628.000.000
-
-
-
2011
Tidak Membagikan Dividen
Rp5.394.000.000
-
-
-
2010
Rp28.000.000.000
Rp137.861.000.000
20,3%
Rp14
28 Juni 2011
Tahun Buku Book Period
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
69
70
Laporan Laporan Tahunan Tahunan 2015 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSIONS AND ANALYSIS Tinjauan Umum General Overview Tinjauan Business Review Tinjauan Keuangan Financial Overview
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Laporan Tahunan Tahunan 2015 2015 2015 Annual Report
71
72
TINJAUAN UMUM
GENERAL OVERVIEW
Kondisi Makro Ekonomi Indonesia 2015
Indonesia’s Macroeconomic Condition in 2015.
Perekonomian global tahun 2015 diliputi banyak ketidakpastian. Dana Moneter Internasional (IMF) beberapa kali merevisi outlook pertumbuhan ekonomi global tahun 2015, dari 3,5% pada bulan Januari, menjadi 3,3% pada bulan Juli dan kembali di revisi menjadi 3,2% pada November 2015.
The global economic condition in 2015 was overshadowed by a high degree of uncertainties. The International Monetary Fund (IMF) had revised their global economic growth outlook for 2015 several times, from 3.5% in January to 3.3% in July and further to 3.2% in November 2015.
Meskipun perekonomian Eropa mulai stabil, namun perekonomian Amerika Serikat yang diharapkan membaik ternyata masih melambat. Demikian juga dengan perekonomian Tiongkok yang untuk kali pertama dalam dua dasawarsa terakhir tumbuh di bawah 7%, yaitu hanya 6,9% dan menjadi pertumbuhan ekonomi terendah dalam 25 tahun terakhir.
Although European economy had started to stabilize, the US economy, which was initially expected to recover, was still in a slow down. Similar situation applies to China economy, which grew below 7% for the first time in the last two decades, i.e. by a mere 6.9%, its lowest economic growth in the past 25 years.
Melemahnya perekonomian di negara-negara maju berimbas pada negara-negara emerging market yang menjadikannya sebagai pasar utama. Pada akhirnya, pertumbuhan ekonomi global tahun 2015 berada pada level terendah sejak era krisis keuangan.
The weakened economies of developed countries affected the emerging market countries, which targeted them as main market. At the end, the global economic growth in 2015 was at the lowest level since the financial crisis era.
Berbagai gejolak yang terjadi pada perekonomian global pada akhirnya berdampak pada perekonomian Indonesia. Sepanjang tahun 2015, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tercapai sebesar 4,79% atau lebih rendah dari target APBN-P 2015 yang sebesar 5,7%. Pertumbuhan ekonomi nasional juga lebih didorong oleh konsumsi rumah tangga dan percepatan pengeluaran pemerintah, terutama pada semester II-2015.
A number of turmoils in the global economy had eventually affected Indonesia’s economy. Throughout the year 2015, the realization of Indonesia’s economic growth was only 4.79%, lower than that targeted by the Revised Stated Budget 2015 of 5.7%. The national economic growth was dominated by household consumption and acceleration of government spending, particularly in semester II2015.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Sejumlah faktor membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 di bawah 5%, diantaranya masih lemahnya birokrasi atau efektivitas birokrasi yang sangat buruk. Penyerapan anggaran yang sudah bermasalah sejak lama tidak juga mengalami perubahan yang berarti. Kualitas belanja juga tidak lalu membaik, belanja yang diharapkan mampu memberikan stimulus fiskal seperti Penyertaaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 60 triliun juga terlambat direalisasikan. Selain itu juga target penerimaan mengalami defisit yang cukup besar.
A number of factors contributed to Indonesia’s economic growth in 2015, which was below 5%, among others, rampant bureaucracy or the poor effectiveness of bureaucracy. Budget absorption, which has been problematic for years, did not show any significant improvement. The quality of expenditures also did not immediately show any improvement. The realization of expenditures that were expected to create fiscal stimulus such as the State Capital Investment totaling Rp60 trillion was also hampered. In addition, revenue target also experienced a relatively significant deficit.
Kinerja perekonomian tahun 2015 juga dipengaruhi ada kebijakan pemerintah yang mendistorsi pasar domestik di tengah perlambatan ekonomi, seperti penetapan harga energi, mulai dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif listrik, dan harga elpiji. Distorsi juga tampak pada ketidakkonsistenan kebijakan, seperti kebijakan perpajakan dan perdagangan. Kebijakan yang maju mundur menimbulkan ketidakpastian sehingga menurunkan kepercayaan para pelaku bisnis. Ini tercermin dari nilai tukar rupiah yang terpuruk hingga di atas Rp14.000 terhadap US Dollar.
The economics in 2015 was also affected by government policies, which distorted the domestic marked amidst the slowdown in economy, such as the determination of energy prices, starting from the increase in fuel price, electricity tariffs and LPG price. The distortion was also reflected in inconsistencies between tax and trade policies. Such disconcerting policies have triggered uncertainties, which resulted in distrust from business players. The foregoing is reflected in the value of Rupiah, which plunged to more than Rp14,000 againt US Dollar.
Sejatinya, sepanjang 2015, pemerintah telah mengeluarkan delapan paket kebijakan ekonomi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Delapan paket tersebut memuat lebih dari 150 deregulasi kebijakan untuk memudahkan pergerakan bisnis di berbagai lini. Namun, paket kebijakan ekonomi tersebut belum efektif, beberapa kebijakan pun belum terimplementasi dengan baik. Deregulasideregulasi kebijakan yang dimaksudkan untuk mendorong investasi di sektor riil belum didukung oleh pengaturan pada tatanan teknis seperti peraturan Menteri terkait. Diperkirakan paket-paket kebijakan ekonomi tersebut baru dapat dirasakan dampaknya pada semester dua 2016.
As a matter of fact, the Government had introduced eight economic policy packages in 2015 in order to accelerate economic growth. The eight packages stipulates more than 150 deregulation policies to accommodate business in Indonesia, However, the economic policies were not yet effective, and several regulations have not been properly implemented. Several deregulation policies aimed to boost investments in the real sectors were not yet supported by the technical implementing regulations, such as with relevant Minister regulations. The impact of such economic policies are expected to materialize in the second semester of 2016.
Industri Otomotif & Pembiayaan Sepeda Motor Melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional telah menekan daya beli masyarakat. Hampir semua industri terkena dampak penurunan daya beli tersebut, tak terkecuali industri otomotif, khususnya sepeda motor.
Automotive Industry and Motorcycle Financing The slowdown in economic growth had suppressed public purchasing power to a very low level. Nearly all industries were affected by the decline in purchasing power, and the automotive industry, particularly motorcycle, no exception.
Penjualan sepeda motor nasional tahun 2015 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Berdasarkan dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) sepanjang tahun 2015 penjualan sepeda motor nasional mengalami penurunan 17,6%, yaitu dari 7.867.195 unit pada tahun 2014 menjadi hanya 6.480.155 unit pada tahun 2015.
The 2015 national motorcycle sales in with experienced a significant decrease. Based on the data from the Indonesian Motorcycles Industry Association (AISI), national motorcycle sales in 2015 has decreased by 17,6%, from 7,867,195 units in 2014 to 6,480,155 units in 2015.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
73
74
Meskipun AISI sudah merevisi pencapaian target penjualan dari 7,7 juta unit menjadi 6,7 juta unit pada semester II tahun 2015, sampai akhir tahun 2015 penjualan hanya mencapai sebesar 6,4 juta unit saja. Hal serupa juga terjadi pada industi otomotif lainnya.
Although AISI has revised its forecast from 7.7 million units to 6.7 million units in semester II of 2015, the actual sales for 2015 only reached 6.4 million units. This was also applied to other automotive industries.
Berdasarkan data Gaikindo, tahun 2015 penjualan kendaraan roda empat mengalami penurunan sampai dengan 16% dari 1.013.291 unit di tahun 2014 menjadi 1.013.291.
Based on Gaikindo data, the four-wheel vehicle sales has decreased by 16%, from 1,013,291 units in 2014 to 1,013,291 in 2015.
Penurunan penjualan produk otomotif memberi dampak yang cukup besar bagi kinerja industri pembiayaan. Terlebih pasar kendaraan bekas pun juga ikut mengalami penurunan.
This decrease in automotive sales had a significathy impacted multi-finance industry. Moreover, the sales of used vehicle were also declined.
Kendati mengalami penurunan pada tahun 2015, industri pembiayaan, khususnya pembiayaan sepeda motor masih memiliki potensi yang sangat besar. Sepeda motor masih menjadi alternatif transportasi yang menarik bagi sebagian besar penduduk di negara berkembang. Terlebih fasilitas angkutan umum yang tersedia masih belum memadai.
Despite of the slowdown in 2015, the financing industry, particularly motorcycle financing, still has a large potential. Motorcycle remains as an attractive alternative transportation for the majority of people in developing countries, the available public transports are not yet adequate.
Harga sepeda motor masih relatif terjangkau menjadi solusi bagi sebagian besar kalangan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu ini. Fasilitas pembiayaan yang ditawarkan oleh berbagai lembaga keuangan juga semakin mempermudah masyarakat untuk dapat menikmati alternatif trasportasi tersebut.
The affordable price of motorcycle has become a solution for most people this uncertain economic condition. The financing facilities offered by various financial institutions have also facilitated the public to enjoy the alternative transportation.
Tahun 2015, Bank Indonesia mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI rate) pada level 7,50%. Hal ini cukup membantu perusahaan pembiayaan untuk meningkatkan daya saing di tengah tingkat persaingan yang kian ketat. Namun dengan, menguatnya nilai tukar Dolar Amerika terhadap Rupiah membuat biaya pendanaan (cost of fund) industri pembiayaan menjadi lebih tinggi.
In 2015, Bank Indonesia maintained its BI Rate at 7.50%. This decision had helped the multi-finance companies to maintain their competitiveness amidst intense competition. However, the depreciation of Rupiah to US Dollars had resulted a higher cost of fund for financing industry.
Tinjauan Bisnis
Business Review
Pembiayaan Sepeda Motor
Motorcycle Financing
Turunnya daya beli masyarakat yang dikarenakan perlambatan pertumbuhan ekonomi telah membuat penjualan sepeda motor baru mengalami penurunan yang cukup signifikan. Penurunan juga terjadi di segmen sepeda motor bekas.
The weakening public purchasing power as a result of the slowdown in economy has caused a relatively significant decrease in new motorcycle sales. Similar decrease also occurred in the used motorcycle segment.
Penurunan penjualan tersebut juga dirasakan oleh Perseroan yang sepanjang tahun 2015 menyalurkan pembiayaan sebesar 564.964 unit atau 5% dari tahun 2014 sebesar 594.928 unit. Namun dari nilai pembiayaan Perseroan mencatatkan peningkatan peningkatan sebesar 5,1% menjadi Rp6.413 miliar dari total pembiayaan tahun sebelumnya yang sebesar Rp6.105 miliar.
The decrease also affected the Company, which extended a total financing for 564,964 units in 2015 or 5% lower than that in 2014 totaling of 594,928 units. However, in terms of financing value, the Company recorded an increase of 5.1% to Rp6,413 billion compared to prior year’s total financing of Rp6,105 billion.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Pembiayaan Sepeda Motor Baru Pembiayaan sepeda motor baru masih menjadi kontributor terbesar bagi pembiayaan yang diberikan oleh Perseroan. Masih tingginya kebutuhan masyarakat akan sepeda motor sebagai alternatif transportasi merupakan peluang bagi Perseroan.
New Motorcycle Financing New motorcycle financing still remained the largest contributor to WOM Finance financing. The high demand for motorcycles as an alternative transportation still become an opportunity to the Company.
Di segmen ini, Perseroan menawarkan berbagai alternatif pembiayaan yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
In this segment, the Company offered a range of financing alternatives that are customized to the needs.
Strategi yang Diterapkan Segmen konsumen sepeda motor baru masih cukup besar hal ini dipengaruhi oleh produsen, varian produk yang dikeluarkan produsen serta promosi atau event yang dilakukan baik oleh produsen maupun distributor (main dealer) dalam mengenalkan produknya kepada masyarakat.
Strategies The new motorcycle customer segment is still large. This is affected by manufacturers, with respect to the variety of products launched, promotions or events organized by manufacturers or distributors (main dealers) to introduce their products to the public.
Agar dapat mengikuti animo masyarakat, kesiapan Perseroan dalam mengakomodir hal tersebut diatas dalam bentuk paket harga yang menarik serta ikut aktif dalam kegiatan – kegiatan promosi bersama baik dengan produsen ataupun main dealer juga menjadi bagian yang penting untuk dilakukan agar momentum mendapatkan volume pembiayaan bisa diperoleh.
To keep up with the public’s interest, the Company’s readiness in accommodating the above by offering attractive price packages and participating in promotional events, whether with manufacturers or main dealers, and offer joint promotions were important steps that had to be taken to use the moments to achieve financing volume.
Kinerja Segmen Sepeda Motor Baru Tahun 2015, jumlah pembiayaan sepeda motor baru yang diberikan Perseroan mencapai Rp4.596 miliar untuk 344.341 unit sepeda motor baru dari berbagai merek. Jumlah pembiayaan tersebut mengalami penurunan sebesar 5,3% dibandingkan jumlah pembiayaan sepeda motor baru tahun 2014 yang mencapai Rp4.854 miliar. Dari sisi unit, terjadi penurunan sebesar 19,6%, di mana tahun 2014 jumlah unit yang dibiayai mencapai 428.072 unit.
Performance of New Motorcycle Segment In 2015, the Company provided new motorcycle financing of Rp4,596 billion 334,341 units for various brands. The financing was lower by 5.3% compared to 2014 of Rp4.854 billion. In term of units, there was a decrease of 19.6%, whereby in 2014, the total units financed was 428,072 units.
4,854,000
4,554,000
393,646
2013
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
4,596,326
428,072
2014
344,341
Nilai Pembiayaan Motor Bekas (Rp Juta) Used Bike Financing Value (Rp million) Jumlah Unit Motor baru (Rp Juta) Used Bike Total Unit (Rp million)
2015
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
75
76
Secara umum, pada tahun 2015 segmen pembiayaan sepeda motor baru memberi kontribusi sebesar 71,7% terhadap total pembiayaan yang diberikan Perseroan.
In general, the new motorcycle financing segment contributed a 71.7% to the total financing provided by the Company in 2015.
Pembiayaan untuk sepeda motor matic masih mendominasi dengan kontribusi sebesar 79,9%, dari total pembiayaan sepeda motor baru, sedangkan pembiayaan untuk sepeda motor Sport seperti trend di tahun 2014 masih terus naik dengan kontribusi sebesar 10,4% dan sisanya adalah sepeda motor Cub sebesar 9,7%.
Financing for automatic motorcycles remained dominant, contributing 79.9% of the total financing for new motorcycles, whereas financing for Sport motorcycles continued to increase, similar to the trend in prior year, contributing 10.4%, while Cub motorcycles contributed the remaining 9.7%.
Kualitas Pembiayaan Dengan kondisi perekonomian saat ini, memang terlihat ada pergerakan dari segi tingkat resiko. Perbaikan terus menerus dari target segmen konsumen maupun tipe, proses survei, dan pengelolaan konsumen setidaknya bisa membantu agar potensi risiko kredit bermasalah masih bisa terkendali.
Financing Quality Given the present economic condition, the Company witnessed certain movements in terms of risk level. Continuous improvements of target consumer segment and type, survey process and consumer management had at least curbed the risk of non-performing loan under control.
Profitabilitas Persaingan di pasar sepeda motor baru tidak hanya terjadi di tahap produsen, tetapi juga mencakup sampai di tingkat perusahaan pembiayaan. Pada tingkat perusahaan pembiayaan, kompetisi terkait pemberian Total Acquisition Cost (TAC) akan semakin menekan marjin keuntungan pembiayaan per unit.
Profitability Competition in the new motorcycle market did not only occur at the manufacturer level, but has also reached the multi-finance company level. At the multi-finance company level, the intense competition related to the provision of Total Acquisition Cost (TAC) had put further pressures on financing profit margin per unit.
Untuk itu oleh Perseroan melakukan segmentasi TAC berdasarkan tipe dan dealer – dealer utama, dimana dealer dengan profil tingka risiko yang baik akan diberikan nilai insentif lebih baik dibandingkan dengan tipe low end atau dealer reguler.
In response, the Company segmented the TAC based on the types and major dealers, the high-end dealers or dealers with low risk profiles were offered better incentives compared to the low-end or regular dealers.
Pembiayaan Sepeda Motor Bekas Sepeda motor bekas merupakan salah satu solusi bagi kalangan yang membutuhkan sepeda motor namun memiliki kemampuan yang relatif terbatas. Sepeda motor bekas memiliki potensi pasar yang sangat besar.
Used Motorcycle Financing Used motorcycle is one of the solution for the public with relatively limited purchasing power who required motorcycles. Used motorcycles have a big market potential.
Di segmen pembiayaan sepeda motor bekas, Perseroan menawarkan berbagai alternatif produk dengan tingkat suku bunga yang bersaing.
In the used motorcycle financing, the Company offered a number of product alternatives with competitive interest rates.
Strategi yang Diterapkan Bentuk kegiatan pemasaran aktif dan kemampuan untuk bisa mempertahankan banyaknya channel dealer motor bekas menjadi hal yang penting Karena banyak channel yang masih berbentuk badan usaha perorangan serta dikelola dengan manajemen yang konvensional. Mengelola kedekatan personal dengan pemilik kemudian menjadi bagian tidak terpisahkan disamping support promosi lainnya.
Implemented Strategies Active marketing activities and the ability to maintain the number of used motorcycles channel dealers have become important aspects. As most of the channels are in the form of individual business entities with conventional management. Managing personal relationship with owners have become an integral part, in addition to other supports and promotions.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Kinerja Segmen Pembiayaan Sepeda Motor Bekas Pembiayaan di segmen sepeda motor bekas tahun 2015 menunjukan peningkatan yang cukup baik. Sepanjang tahun 2015, Perseroan memberikan pembiayaan terhadap 220.632 unit sepeda motor bekas, meningkat 32,2% dibandingkan jumlah unit yang dibiayai tahun 2014 sebanyak 166.856 unit. Nilai pembiayaan yang diberikan tahun 2015 juga mengalami lonjakan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 45,2%, dari Rp1.251 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp1.817 miliar tahun 2015.
Performance of Used Motorcycle Segment Used motorcycle financing segment in 2015 demonstrated a relatively good increase. Throughout the year 2015, the Company provided financing to 220,632 units of used motorcycles, an increase of 32.2% compared to the number of units financed in 2014, i.e. 166,856 units. Total financing provided in 2015 also experienced a relatively significant surge, i.e. by 45.2% from Rp1,251 billion in 2014 to Rp1,817 billion in 2015.
1,817,032
1,251,236 1,066,091
142,495
2013
220,632
166,856
Nilai Pembiayaan Motor Bekas (Rp Juta) Used Bike Financing Value (Rp million) Jumlah Unit Motor baru (Rp Juta) Used Bike Total Unit (Rp million)
2014
2015
Kualitas Pembiayaan Pertumbuhan portfolio segmen sepeda motor bekas menunjukkan kinerja yang baik. Hal ini secara garis besar ditahun 2015 terus dioptimalkan.
Financing Quality In 2015 the growth in used motorcycle segment demonstrated a good performance.
Penawaran pembiayaan konsumen dengan yang profil baik yang sudah atau hampir menyelesaikan kewajiban pembayaran angsuran juga terus dilakukan sehingga kenaikan volume unit diharapkan tetap dengan risiko yang terkelola dengan baik.
Optimization of financing offering to prospective customers with acceptable profile who had or nearly repaid their installment payments were also conducted to achieve an increase in unit volume while maintaining properly managed risks.
Profitabillitas Sampai saat ini marjin spread keuntungan pembiayaan sepeda motor bekas masih lebih baik jika dibandingkan dengan motor baru. Faktor biaya akuisisi unit terkait dealer relatif masih lebih kecil dibandingkan sepeda motor baru. Hal ini juga disebabkan karena dealer sepeda motor bekas masih banyak berupa saluran penjualan perorangan dalam berbagai skala dan secara jumlah lebih banyak dibandingkan dengan dealer resmi penjualan sepeda motor baru.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Profitability Up to date, the profit margin of used motorcycles financing remained better compared to new motorcycles. One of the factor is unit acqusition cost related to dealers, which are relatively lower compared to new motorcycles. This was also due to the fact that used bike dealers mainly consisted of individual sales channels in various scales and were quantively larger than new motorcycles official delaers.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
77
TINJAUAN KEUANGAN
FINANCIAL OVERVIEW
Analisis dan pembahasan pada bagian ini harus dibaca bersamaan dengan Laporan Keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko dan Surja yang juga disajikan dalam laporan Annual Report (Laporan Tahunan) ini.
The analysis and discussions in this section must be read in conjunction with the Financial Statements for the years ended 31 December 2015, and 2014, which were audited by the Public Accountant Firm Purwantono, Sarwoko and Surja and presented elsewhere in this Annual Report.
Menurut pendapat Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko dan Surja, laporan keuangan konsolidasi Perseroan yang seluruhnya mendapat opini wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, serta hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The Public Accountant Firm Purwantono, Sarwoko and Surja expressed an unqualified opinion on the Company’s consolidated financial statements, which have presented fairly, in all material respects, the statements of financial position of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk as of 31 December 2015 and 2014, and its financial performance and cash flows for the years then ended, in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards.
Laporan Posisi Keuangan
Statements of Financial Position
ASET Uraian Kas dan setara kas Efek-efek Piutang pembiayaan konsumen - bersih Pembiayaan multiguna Piutang lain-lain Biaya dibayar dimuka dan uang muka Aset tetap Aset lain-lain Total aset
ASSET 2015 853.966 0 3.572.237 618.110 74.721 76.317 45.192 65.726 5.306.269
2014 742.715 0 4.286.864 0 71.750 79.494 59.569 59.539 5.299.931
Tahun 2015, WOM Finance berhasil membukukan pertumbuhan tipis untuk aset sebesar 0,12%, dari Rp5.299 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp5.306 miliar pada tahun 2015.
78
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
Selisih /Variance Pertumbuhan / Growth 111.251 0 (714.627) 0 2.971 (3.177) (14.377) 6.187 6.338
14,98 0,00 (16,67) 0 4,14 (4,00) (24,14) 10,39 0,12
Description Cash and Cash Equivalents Marketable securities Consumer Financing Receivables - Net Multipurpose Financing Other Receivables Prepaid Expenses and advances Property and Equipment Other Assets Total Assets
In 2015, WOM Finance managed to record a 0.12% growth in assets from Rp5,229 billion in 2014 to Rp5,036 billion in 2015.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
LIABILITAS Uraian Utang Bank Biaya masih harus dibayar Utang pajak Utang lain-lain Utang obligasi -bersih Liabilitas imbalan pasca-kerja Liabilitas pajak tangguhan-bersih Utang subordinasi Total Liabilitas
LIABILITIES 2015
2014
1.700.389 2.163.030 36.601 41.579 3.355 7.801 190.817 226.599 2.297.481 2.015.316 103.933 101.508 118.102 111.790 100.000 100.000 4.550.678 4.767.623
Hingga 31 Desember 2015, Perseroan mencatat Liabilitas sebesar Rp4.550 miliar. Jumlah tersebut lebih rendah 4.55% dibandingkan Liabilitas tahun 2014 yang sebesar Rp4.767 miliar. Penurunan Liabilitas tersebut disebabkan penurunan pinjaman bank sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Selisih / Variance Pertumbuhan / Growth (462.641) (4.978) (4.446) (35.782) 282.165 2.425 6.312 0 (216.945)
(21,39) (11,97) (56,99) (15,79) 14,00 2,39 5,65 0,00 (4,55)
As of 31 December 2015, the Company’s liabilities was Rp 1,550 billion. The balance was 67.47% lower compared to the balance of liabilities in 2014 of Rp4,767 billion. The decrease in liabilities was due to decrease in bank loans inline with the funding needs of the company.
EKUITAS Uraian Modal saham Modal disetor lainnya saldo laba Cadangan umum Belum ditentukan penggunannya jumlah ekuitas
EQUITY 2015
2014
348.148 160.190
200.000 110.413
148.148 49.777
74,07 45,08
10.000 243.407 755.591
9.000 228.740 532.308
1.000 14.667 223.283
11,11 6,41 41,95
Ekuitas Perseroan pada 31 Desember 2015 tercatat sebesar Rp55 miliar, tumbuh 41,95% dibandingkan jumlah ekuitas pada 31 Desember 2014 yang sebesar Rp532 miliar. Pertumbuhan tersebut merupakan dampak dari penambahan modal di bulan Februari 2016 sebesar Rp200 miliar.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Selisih / Variance Pertumbuhan / Growth
Description Capital stock Additional Paid-in Capital Retained Earning Appropriated for General Reserve Unappropriated Total Equities
The Company’s equity as of 31 December 2015 was Rp755 billion, which grew by 41.95% compared to total equity as of 31 December 2014, of Rp532 billion. The growth was contributed by Right Issue in Februari 2016 amounting Rp200 billion
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
79
LAPORAN LABA RUGI Uraian Pendapatan Pembiayaan konsumen-bersih Bunga Administrasi Lain-lain Total Pendapatan Beban Umum dan administrasi Gaji dan Tunjangan karyawan Pendanaan Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Penyusutan Lain-lain Total Beban Laba sebelum pajak Beban pajak Laba tahun berjalan Pendapatan komprehesif lain Total laba komprehensif tahun berjalan Laba per saham dasar
80
STATEMENTS OF PROFIT AND LOSS 2015
2014
977.660 25.189 459.085 278.413 1.740.347
844.579 12.953 438.301 266.362 1.562.195
133.081 12.236 20.784 12.051 178.152
15,76 94,46 4,74 4,52 11,40
505.204 376.614 480.889 317.046 27.828 8.979 1.716.560 23.787 5.038 15.667 25.358 4,67
473.326 347.839 426.385 221.060 30.177 9.689 1.508.476 53.719 2.590 37.192 36.886 18,60
31.878 28.775 54.504 95.986 (2.349) (710) 208.084 (29.932) 2.448 (21.525) (11.528) (14)
6,73 8,27 12,78 43,42 (7,78) (7,33) 13,798 (55,72) 94,52 (57,88) (31,25) (74,89)
Selisih / Variance
Pertumbuhan / Growth
Pendapatan Hingga 31 Desember 2015, Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1.740 miliar. Sebagian besar pendapatan tersebut diperoleh dari pembiayaan konsumen, yaitu sebesar Rp977 miliar. Dibandingkan tahun sebelumnya, total pendapatan Perseroan tahun 2015 mengalami peningkatan 11,40%, di mana tahun 2014 Perseroan berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp1.562 miliar. Peningkatan pendapatan tersebut disebabkan peningkatan jumlah pembiayaan ke konsumen. Selama tahun 2015, Perseroan berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp6.413 miliar.
Income For the year ended 31 December 2015, the Company recorded a total revenue of Rp1,740 billion. The revenue was mainly generated from consumer financing, i.e. Rp977 billion. Compared to prior year, the Company’s total revenue in 2015 has increased by 11.40%, whereby in 2014 the Company recorded total revenue of Rp1,562 billion. The increase in revenue was due to an increase in financing volume to consumers. During 2015, the Company managed to finance Rp6,413 billion.
Beban Total beban yang ditanggung Perseroan tahun 2015 mencapai Rp1.716,56 miliar, lebih tinggi 13,79% dibandingkan dengan total beban tahun 2014 yang sebesar Rp1.509,61 miliar. Beban operasional yang terdiri dari beban umum & administrasi dan beban gaji & tunjangan karyawan masih menjadi kontributor terbesar terhadap total beban Perseroan. Beban Operasional di tahun 2015 naik 15% menjadi Rp881 miliar, sedangkan beban pembiayaan naik 12,78 % menjadi Rp480 miliar.
Expenses Total expenses incurred by the Company in 2015 was Rp1,716.56 billion, 13.79% higher compared to total expenses in 2014 of Rp1,509.61 billion. General & administrative expenses and salaries and benefits expenses are the largest contributor to the Company’s total expenses. Operating expenses in 2015 increased by 15% to Rp 881 billion and financing costs increased by 12.78% to Rp480 billion.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laba Sebelum Pajak Tahun 2015, Perseroan berhasil membukukan Laba Sebelum Pajak sebesar Rp 23,7 miliar, lebih rendah 55,72% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 53,7 miliar. Penurunan Laba Sebelum Pajak tersebut merupakan pengaruh dari perlambatan ekonomi yang mempengaruhi kinerja perusahaan.
Profit Before Tax In 2015, the Company managed to record a total profit before Tax of Rp23.7 billion, 55,72% lower compared to prior year’s balance of Rp53.7 billion. The decrease in profit before tax was due to the effect of the economic slowdown which affecting the company’s performance.
Laba Komprehensif Laba Bersih Perseroan tahun 2015 mencapai Rp 25,36 miliar, lebih rendah 31,25% dibandingkan Laba bersih tahun 2014 yang sebesar Rp 36,89 miliar.
Comprehensive Income The Company’s Comprehensive Income in 2015 was Rp 25.36 billion, 31.25% lower compared to net income in 2014 of Rp 36.89 billion.
ARUS KAS Uraian Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasional Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan Arus Kas Bersih
STATEMENTS OF CASH FLOwS 2015
2014
94.679 2.899 13.586 111.251
(977.349) (26.213) 1.513.189 509.635
Description
Selisih / Variance Pertumbuhan / Growth 1.072.028 29.112 -1.499.603 -398.384
9,69 11,06 0,90 21,83
Net Cash Flows from Operating Activities Net Cash Flows from Investing Activities Net Cash Flows from Financing Activities Net Cash Flows
Kas Bersih dari Aktivitas Operasional Kas bersih yang diperoleh dari aktifitas operasional meningkat dari minus Rp977,3 miliar pada tahun 2014, menjadi Rp94,6 miliar tahun 2015. Peningkatan tersebut disebabkan karena peningkatan penerimaan dari angsuran konsumen dan pembiayaan bersama.
Net Cash Flows from Operating Activities Net cash flows from operating activities has increased from minus Rp977.3 billion in 2014 to Rp94.6 billion in 2015. The increase was mainly due to the increase of cash in flow from consumer installment and joint-financing.
Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Kas Bersih yang diperoleh dari aktivitas investasipada tahun 2015 lebih besar dibanding tahun 2014, dari minus Rp26,2 miliar menjadi Rp2,8 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan karena pendapatan bunga bank yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Net Cash Flows from Investing Activities Net cash flows from investing activities in 2015 was higher than 2014, from minus Rp26.2 billion to Rp2.8 billion. The increase was due to higher interest income received from banks than the previous year.
Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan Kas Bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan mengalami penurunan dari Rp1.513,1 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp13,5 miliar pada tahun 2015. Hal tersebut dikarenakan pelunasan utang obligasi sebesar Rp1.317 selama 2015.
Net Cash Flows from Financing Activities Net cash flows from financing activities has decreased from Rp1,513.1 billion in 2014 to Rp13.5 billion in 2015. The decrease was due to the repayment of bonds of Rp1,317 during 2015.
Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang
Debt Service Collectibility
Perseroan membiayai usahanya sebagian besar dari pinjaman bank dan melalui penerbitan obligasi. Dalam beberapa tahun terakhir, Perseroan terus menjaga pengelolaan pendanaannya sehingga menjadi lebih baik dan efisien.
The Company main funding sources are bank loans and bonds in the past few years, the Company continuously maintained its funding management to be more sound and efficient.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Ability
and
Account
Receivables
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
81
Kemampuan Perseroan dalam memenuhi seluruh kewajiban, baik kewajiban jangka panjang maupun jangka pendek, dicerminkan oleh perhitungan rasio Solvabilitas dan Kolektibilitas.
The Company’s ability to meet all of its obligations, both short-term and long-term, is reflected in the Solvency and Collectibility ratios.
Rasio Likuiditas Perseroan senantiasa menjaga tingkat likuiditasnya. Pendekatan ini juga diterapkan untuk memastikan tersedianya likuiditas yang baik dalam rangka mendukung kegiatan bisnis sehari-hari ataupun membiayai ekspansi bisnis.
Liquidity Ratio The Company continuously monitors its liquidity to ensure the availability of proper liquidity in order to support daily business activities and business expansion.
Di tahun 2015, Fitch Ratings kembali mengeluarkan peringkatnya atas Perseroan yakni idAA (Double A, Stable Outlook).
In 2015, Fitch Ratings again issued idAA (Double A, Stable Outlook) rating for the Company.
Rasio Rentabilitas Rasio Rentabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan WOM Finance dalam memperoleh laba. Rasio Rentabilitas WOM Finance tahun 2015 dapat dilihat dari :
Profitability Ratio Profitability ratio is used to measure WOM Finance’s ability to generate profit. WOM Finance’s profitability ratio in 2015 was reflected in :
• Imbal Hasil Rata-rata Aktiva (ROA) Imbal hasil rata-rata aktiva tahun 2015 sebesar 0.30%, turun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 0,70%. • Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE) Imbal hasil rata-rata ekuitas tahun 2015 sebesar 2,43%, turun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 6,60%.
• Return on Average Assets (ROAA) Return on average assets in 2015 was 0.30%, a decrease compared to prior year’s ratio of 0.70%. • Return on Average Equity (ROAE) Return on average equity in 2015 was 2.43%, a decrease compared to prior year’s ratio of 6.60%.
Tingkat Kolektibilitas Piutang Per tanggal 31 Desember 2015, komposisi piutang pembiayaan konsumen (gross) adalah sebagai berikut:
Account Receivables Collectibility As of 31 December 2015, the composition of consumer financing receivables (gross) was as follows:
• Belum jatuh tempo: 77,30% • Tunggakan 1 - 90 hari: 19,54% • Tunggakan lebih dari 91 hari: 3,16%
• Current: 77.30% • Overdue 1 - 90 days 19.54% • Overdue more than 91 days 3.16%
Dibandingkan tahun sebelumnya, tingkat kolektabilitas piutang pembiayaan konsumen sedikit mengalami penurunan yang disebabkan perlambatan ekonomi yang turut mempengaruhi kualitas pembiayaan perusahaan.
Compared to prior year, the collectibility of consumer financing receivables decreased slightly, which was due to the economic slowdown which influences the quality of financing portfolio.
Struktur Modal Per tanggal 31 Desember 2015 Rincian pemegang saham Perseroan, dengan saham dari nilai nominal Rp100 per saham, adalah sebagai berikut:
Capital Structure The Company’s shareholder composition as of 31 December 2015, with a nominal value of Rp100 per share, was as follows:
Pemegang Saham
PT Bank Maybank Indonesia Tbk. PT Wahana Makmur sejati Masyarakat jumlah
82
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
jumlah Saham (lembar) Number of Shares
Persentase Kepemilikan Percentage of Ownership
Shareholders
2.386.646.729 615.000.000 479.834.751 3.481.481.480
68,55% 17,67% 13,78% 100,00%
PT Bank Maybank Indonesia Tbk. PT Wahana Makmur sejati Masyarakat Total
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Kebijakan Struktur Modal Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama tahun penyajian.
Capital Structure The Company manages and adjusts its capital structure based on changes economic condition. To maintain and adjust its capital structure, the Company may adjust the dividends payment to shareholders, issue new shares or obtain funding through borrowings. There was no change in objectives, policies or processes during the year.
Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Company’s policy is to maintain a sound capital structure to secure access to funding at fair cost.
Dalam mengelola permodalan, Perusahaan melakukan analisa secara bulanan untuk memastikan bahwa Perusahaan tetap mengikuti POJK No. 29/POJK.05/2014 tanggal 19 November 2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan yang diantaranya mengatur ketentuan sebagai berikut:
In managing its capital, the Company performs monthly analysis in compliance with POJK No. 29/POJK.05/2014 dated November 19, 2014, regarding the Operation of Financing Companies, which stipulated, among others, the following provisions:
• Modal disetor Perusahaan minimum sebesar Rp100.000; • Ekuitas Perusahaan minimum sebesar 50,00% dari modal disetor;
• The Company’s minimum paid-up capital shall be Rp100,000; • The Company’s minimum equity shall be 50% of paid-up capital;
Jumlah pinjaman yang dimiliki Perusahaan dibandingkan modal sendiri dan utang subordinasi dikurangi penyertaan (gearing ratio) ditetapkan setinggi-tingginya 10 kali, baik untuk pinjaman luar negeri maupun dalam negeri.
The Company’s total borrowings compared to own capital and subordinated loans less borrowings (gearing ratio) is set to be 10 times, at the maximum, both for offshore and onshore loans.
- Gearing ratio yang dihitung berdasarkan POJK No.29/ POJK.05/2014 tanggal 19 November 2014 adalah 4,8 per tanggal 31 Desember 2015 dan 6,6 per tanggal 31 Desember 2014.
- Gearing ratio calculated based on POJK No. 29/POJK.05/2014 dated November 19 is 4.8 as of December 31, 2015 and 6.6 as of December 2014.
Sesuai dengan POJK tersebut di atas, gearing ratio yang diperbolehkan setinggi-tingginya adalah 10 kali. Dengan demikian Perusahaan telah mematuhi POJK tersebut.
In accordance with the POJK referred to above, maximum gearing ratio allowed shall be 10 times. Therefore, the Company has complied with the said FSAR.
Aspek Pemasaran
Marketing Aspects
Pada tahun 2015, industri pembiayaan menghadapi kendala dalam meningkatkan kinerja pembiayaannya terkait dengan melemahnya daya beli masyarakat akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional. Kendati demikian, industri pembiayaan termasuk Perseroan masih mampu mengoptimalkan kinerja pembiayaan.
In 2015, the financing industries faced a number of constraints in improving its financing performance as a result of the weakening public purchasing power due to the slow down in national economic growth. Nevertheless, the multi-finance industry, including the Company, still managed to optimize its financing performance.
Tahun 2015, tantangan di industri pembiayaan juga tidak ringan. Perekonomian nasional diperkirakan belum akan mengalami pertumbuhan yang signifikan, sehingga daya beli masyarakat juga belum akan kembali seperti sebelumnya. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) juga hanya mematok pertumbuhan yang relatif kecil.
The challenges facing the financing industry in 2015 will unlikely be trivial. The national economy is expected not to experience a significant growth, therefore, public purchasing power is not yet expected to return to normal. The Indonesian Motorcycles Industry Association (AISI) also set a relatively low growth.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
83
84
Menyikapi kondisi tersebut, tahun 2016 Perseroan akan meningkatkan fokus pada pembiayaan produk multiguna (Motorku & Mobilku) yang memiliki marjin keuntungan yang lebih baik. Namun demikian, bukan berarti Perseroan akan meninggalkan pembiayaan sepeda motor baru dan sepeda motor bekas yang selama ini masih menjadi kontributor terbesar bagi pemasukan Perseroan.
In response to the condition, the Company will also increase its focus on multipurpose product financing (Motorku & Mobilku), which yield better profit margin. However, such step does not necessarily mean that the Company will abandon the financing of new and used motorcycles, which so far are still the largest contributors to the Company’s income.
Guna mendukung strategi tersebut, Perseroan telah dan akan menyiapkan sejumlah langkah strategis serta memperbaiki infrastruktur pemasarannya. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah dengan menjalin kerjasama dengan operator seluler guna mendukung aplikasi WOMunity.
To support the strategy, the Company has prepared and will prepare a number of strategies steps and improve its marketing infrastructures. One of the steps taken is entering into strategic partnership with cellular operators to support the WOMunity application.
Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal
Material Commitment for Capital Expenditures
Sepanjang tahun 2015, tidak ada ikatan investasi barang modal yang bersifat material yang dilakukan Perseroan.
Throughout 2015, there was no material commitment for capital expenditures.
Investasi Barang Modal yang Direalisasikan Pada Tahun Buku Terakhir
Realization of Capital Expenditures in the Last Fiscal Year
Selama tahun 2015, jumlah investasi barang modal yang direalisasikan Perseroan sebesar Rp14.760 juta. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan dibandingkan jumlah investasi barang modal yang direalisasikan tahun sebelumnya yang sebesar Rp50.074 juta. Sumber dana yang digunakan untuk melakukan investasi barang modal adalah modal sendiri.
The capital expenditures realized by the Company in 2015 was Rp14,760 million. The amount was lower compared to the capital expenditures realized in the prior year totaling Rp50,074 million. The Funds to finance the capital expenditures was form the Company’s own capital.
Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Material Information and Facts Subsequent to the Independent Auditor’s Report
Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
There was no material information and facts subsequent to the Independent Auditor’s Report.
Prospek Perusahaan
Prospects of the Company
Perekonomian Indonesia tahun 2016 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi tahun 2015. Pemerintah menetapkan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% tahun 2016. Target pertumbuhan yang terbilang cukup konservatif tersebut karena pemerintah mempertimbangkan kondisi global yang masih tidak pasti, penguatan nilai tukar Dolar Amerika terhadap Rupiah dan depresiasi yang disebabkan devaluasi Yuan yang dilakukan Tiongkok.
The national economy is expected to see a better growth in 2016 compared to the actual economic growth in 2015. The Government has set a target economic growth of 5.3% in 2016. The target growth is considered relatively conservative as the Government takes into account the global condition that remains uncertain, the appreciation of US Dollars exchange rate to Rupiah and the depreciation resulting from China’s Yuan devaluation.
Industri sepeda motor tahun 2016 juga diperkirakan akan relatif stagnan dibandingkan tahun 2015. AISI memperkirakan penjualan sepeda motor nasional tahun 2016 tidak akan bergerak jauh dibandingkan realisasi penjualan tahun 2015 yang sebesar 6,4 juta unit.
The motorcycle industry is expected to remain stable in 2016. AISI expected the national motorcycle sales in 2016 to remain close to the actual sales in 2015 of 6.4 million units.
Menyikapi berbagai prediksi ekonomi dan industri tahun 2016, Perseroan akan terus konsisten dengan arah kebijakan perusahaan dengan terus melakukan perbaikan melalui rencana strategi dan inisiatif bisnis Perusahaan di tahun 2016 adalah:
In response to the predictions on economy and industry in 2016, the Company will remain consistent with the direction of the Company’s policies by making continuous improvements through the Company’s strategic plans and business initiatives in 2016 as described below:
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
1. Meningkatkan marjin laba dengan memperbaiki skema harga dan penurunan biaya akuisisi. 2. Meningkatkan penyaluran pembiayaan multiguna dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan - perusahaan telekomunikasi. 3. Mengoptimalisasi proses dan produktivitas untuk efektifitas dan efisiensi biaya. 4. Melakukan perencanaan sumber daya manusia berdasarkan produktifitas. 5. Memperkuat fundamental dan infrastruktur (cabang dan TI) perusahaan untuk mendukung pertumbuhan bisnis. 6. Mengurangi biaya kredit dengan kualitas portofolio yang semakin sehat.
1. To increase profit margin by improving pricing schemes and cutting acquisition cost.
Rencana Pengembangan dan Pemasaran Pembiayaan
Financing Marketing and Development Plan
Pengembangan dan Pemasaran atas produk-produk dan layanan pembiayaan menjadi tanggung jawab dari Direktorat Marketing yang terdiri dari lima divisi yakni Divisi Non Dealer Sales & Multibrand, Divisi Business Development, Divisi Brand Honda, Divisi Brand Yamaha dan Divisi Used Bike.
The development and marketing of financing products and services are the responsibilities of the Marketing Directorate, which consists of five divisions: Non-Dealer & Multibrand Sales Division, Business Development Division, Honda Brand Division, Yamaha Brand Division, and Used Bike Division.
Pembagian atas kelima divisi tersebut diharapkan mampu untuk menjawab keragaman karakter pengendara sepeda motor di tanah air. Disamping itu, mulai menangkap peluang pembiayaan syariah yang tengah mengalami perkembangan yang cukup baik.
The classification of the above five divisions is expected to be the proper response to the diverse characters of motorcycle drivers in the country. In addition, the Company will start to capture the opportunities from sharia financing, which has shown satisfactory growth.
Pembiayaan Konvensional Pada tahun 2015, perusahaan terus berusaha memperluas saluran pembiayaan di tahun ini perusahaan mulai melaksanakan inisiatif perluasan saluran pembiayaan kesaluran digital. Hal ini dilakukan untuk memangkas biaya-biaya akuisisi yang cukup besar. Perusahaan mengembangkan saluran pembiayaan baru dengan aplikasi berbasis android, selain itu perusahaan juga mulai mengembangkan Strategic partnership dengan operator telekomunikasi dengan sistem promosi blasting link.
Conventional Financing In 2015, the Company continuously endeavors to expand the financing channel. During this year, the Company took the initiative to expand to digital financing channel. Such measure is taken to cut down the acquisitions costs which are relatively high. The Company has developed a new financing channel using an android based application, in addition, the Company has also started developing Strategic Partnerships with telecommunication operators using the blasting link promotion system.
Perusahaan akan terus mengembangkan inisiatif pembiayaan dengan tidak melalui kantor cabang (Branchless) pada tahun 2016, oleh sebab itu Perusahaan terus mengembangkan saluran pembiayaan berbasis digital melalui Aplikasi (WOMmunity) dan cross-selling melalui kerjasama dengan Maybank Group sebagai induk Perusahaan. Perusahaan juga akan melakukan Kemitraan strategis dengan perusahaan telekomunikasi lainnya melalui pengembangan pola penjuaan melalui telesales.
The Company will continue to develop Branchless initiative in 2016. To that end, the Company will continue to develop digital based financing channel through the WOMmunity application and perform cross-selling in collaboration with the Maybank group as the Company’s parent. The Company will also develop Strategic Partnerships with other telecommunication companies by developing sales through telesales.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
2. To increase the channeling of multipurpose financing by cooperating with telecommunication companies. 3. To optimize processes and productivity to achieve cost effectiveness and efficiency. 4. To perform human resources planning based on productivity. 5. To strengthen the Company’s fundamental and infrastructures (branch and IT) to support business growth. 6. To reduce credit cost by maintaining sound portfolio quality.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
85
86
Sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk memberikan produk dan layanan terbaik bagi para calon konsumen, perusahaan juga mengembangkan apikasi Mobile Survey yang akan diluncurkan tahun 2016. Aplikasi ini akan meningkatkan produktifitas dan akan memangkas waktu pengajuan kredit sampai pencairannya.
As part of the Company’s commitment to provide the best products and services to prospective customers, the Company has also developed the Mobile Survey application, which will be launched in 2016. The application will improve productivity and cut the time required from credit application to disbursement.
Perusahaan juga akan mulai memaksimalkan media sosial sebagai sarana pengembangan komunitas dan media untuk mengkomunikasikan kegiatan pembiayaan perusahaan.
The Company will also maximize the use of social media as a toll to develop communities and a media to communicate the Company’s financing activities.
Pembiayaan Syariah Kontribusi pembiayaan sepeda motor syariah tahun 2015 masih sangat kecil dibandingkan dengan pembiayaan konvensional. Sepanjang tahun 2015, pembiayaan sepeda motor melalui skema syariah sebanyak hanya 98 unit atau naik unit naik dari 91 unit dari tahun sebelumnya. Meskipun demikian, Perusahaan tetap meyakini bahwa pembiayaan syariah masih memiliki potensi yang sangat besar untuk terus berkembang di tahun-tahun mendatang.
Sharia Financing The contribution of motorcycle sharia financing in 2015 was very insignificant compared to conventional financing. Throughout the year 2015, total sharia based motorcycle financing was only 98 units, or an increase of 7 units compared to 91 units in prior year. Nevertheless, the Company still believes that sharia financing still harbor tremendous potential for development in the future years.
Pada tahun 2016 Perusahaan berencana mendapatkan sumber pendanaan baru dari pinjaman bank syariah untuk mendukung pertumbuhan pembiayaan syariah.
In 2016, the Company plans to obtain new funding resources from sharia bank loans to support the growth of sharia financing.
Dengan penambahan sumber pendanaan baru ini diharapkan bisnis syariah dapat berkembang dengan akselarasi yang lebih baik sehingga dapat memberikan sumbangan yang signifikan bagi bisnis perusahaan.
Through the new funding resources, the sharia business’ growth is expected to accelerate and therefore will be able to provide a significant contribution to the Company’s business.
Sesuai dengan ketentuan sesuai POJK No. 32/POJK.04/2014 maka Perusahaan juga berencana untuk menambah modal unit syariah secara bertahap sampai dengan Rp15 milliar selambat-lambatnya pada akhir tahun 2016.
In accordance with the provisions stipulated by the POJK No. 32/ POJK.04/2015, the Company also plans to gradually increase the capital of sharia business unit up to Rp15 billion by no later than the end of 2016.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Realization of Use of Proceeds from the Public Offering
Pada Bulan April dan Desember 2015 Perseroan menerbitkan Obligasi Tahap III dan Tahap IV Berikut Laporan realisasinya.
In April and December 2015 the Company issued Phase III and Phase IV bonds following their realization report.
REALIzATION OF USE OF PROCEEDS FROM THE PUBLIC OFFERING
REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAwARAN UMUM
Realisasi Penggunaan Dana Realization of Use of Proceeds Hasil Bersih Net Proceeds
Pembiayaan (Modal Kerja) Financing (working Capital)
Deposito Deposits
Total Total
996.995
996.995
0
996.995
597.876
126.437
0
126.437
Realisasi penggunaan dana obligasi Perseroan Tahap III telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan nomor surat 170/VII/CS/2015 tanggal 14 Juli 2015.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
The Realization of use of proceed from the Company bonds phase III have been reported to the Financial Services Authority by letter no. 170/VII/CS/2015 dated 14 July 2015.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
87
Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi Dengan Pihak Afiliasi
Information on Material Transaction with Conflict of Interest and/or Transaction with Affiliated Parties
1. Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Pihak-pihak berelasi dan sifat hubungan adalah sebagai berikut: a. PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“BMI”) (sebelumnya PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”)) : Pemegang saham mayoritas Perusahaan b. PT Bank Maybank Syariah Indonesia (“BMSI”) : Dimiliki oleh pemegang saham utama yang sama c. PT BII Finance Center (“BIIFC”) : Hubungan entitas pengendali dengan Perusahaan d. Malayan Banking Berhad (”Maybank”) : Pemegang saham utama BMI e. Dewan Komisaris dan Direksi : Personil manajemen kunci
1. The Company conducts transactions with related parties in the normal course of business. The related parties and the nature of their affiliations are as follows: a. PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“BMI”) (previously PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”)): The Company’s majority shareholder b. PT Bank Maybank Syariah Indonesia (“BMSI”) : Owned by the same majority shareholder. c. PT BII Finance Center (“BIIFC”) : Entities under common control with the Company d. Malayan Banking Berhad (”Maybank”) : BMI’s majority shareholder e. Board of Commissioners and Board of Directors : Key management personnel. 2. All transactions referred to above are conducted on an arm’s length basis in accordance with the provisions or policies and procedures applicable at the Company. 3. The transactions are entered into based on terms and conditions agreed by both parties, where such transactions may not be the same with other transactions conducted with non-related parties.
2. Seluruh transaksi tersebut telah memenuhi azas arm’s length (kewajaran transaksi) yang disesuaikan dengan ketentuan atau kebijakan dan prosedur yang berlaku di Perseroan 3. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihakpihak yang tidak berelasi. 4. Perjanjian Kerjasama harus terdokumentasi dengan lengkap dan di review berkala sesuai dengan jangka waktu kesepakatan bersama 5. Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Lebih lanjut, informasi terkait transaksi yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (berelasi) dapat dilihat pada Laporan Keuangan Perusahaan yang telah diaudit di dalam Laporan Tahunan ini.
88
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
4. The Cooperation Agreement must be completely documented and reviewed on a periodical basis in accordance with the mutually agreed period. 5. The Company has implemented SFAS No. 7 (Revised 2010), “Disclosures of Related Parties.” The revised SFAS requires the disclosures of relationship, transaction and balances with related parties, including commitment, in the financial statements. Furthermore, information related to transactions with conflict of interest and transactions with related parties are presented in the Company’s audited Financial Statements presented elsewhere in this Annual Report.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP PERUSAHAAN CHANGES IN LAWS AND REGULATIONS WITH SIGNIFICANT IMPACT TO THE COMPANY
No.
Pengaturan / Provisions
Peraturan sebelumnya Prior Regulation
Peraturan OJK FSA Regulation
Implementasi di WOM tahun 2015 / Implementation in WOM in 2015
1
Komposisi prosentase kepemilikian Asing Composition of foreign ownership percentage
Maksimal 85% Maximum 85%
Maksimal 85% Maksimal 85%
Komposisi kepemilikan saham Asing di WOM masih dibawah ketentuan dari POJK. The composition of foreign share ownership in WOM is still below the provisions stipulated by the FSAR.
PMK No 84 tahun 2006 Pasal 14 MOF Regulation No 84 of 2006 Article 14
POJK 28/2014 Pasal 10 juncto Pasal 81 POJK 28/2014 Article 10 juncto Article 81
2
Perizinan UUS SBU Licensing
Wajib dilaporkan Must be reported POJK 28/2014 Pasal 21 s/d 25 POJK 28/2014 Article 21 to Article 25
3
4
Pendaftaran Kantor Selain Kantor Cabang (KSKC) Registration of Branch other than Branch Office (KSKC)
Tidak diatur sebelumnya di PMK Was not regulated in MOF Regulation.
Wajib dilaporkan Must be reported POJK 28/2014 Pasal 47 POJK 28/2014 Article 47
Sejumlah 85 KSKC sudah didaftaran KSKC WOM dilaporkan ke OJK dengan surat No. 2168/DIR-WOM/2015 tanggal 16 Juni 2015. KSKC didaftarkan di OJK berdasarkan surat OJK No. S-5215/NB.111/2015 tanggal 25 September 2015. A total of 85 KSKC has been registered as WOM’s KSKC as reported to the FSA by Letter No. 2168/DIR-WOM/2015 dated June 16, 2015. KSKCs were registered at the FSA based on the FSA Letter No. S-5215/NB.111/2015 dated September 25, 2015.
Pelaporan Perpindahan KC atau KSKC Reporting of Relocation of Branch Office or KSKC.
Paling lambat 15 hari sejak tanggal efektif No later than 15 days subsequent to the effective date.
Paling lambat 10 hari sejak tanggal efektiff No later than 10 days subsequent to the effective date.
Pelaporan perpindahan KC / KSKC WOM sudah sesuai dengan POJK 28, sejumlah 17 KC dan 5 KSKC dilaporkan sesuai batas waktu yang ditentukan. The reporting of relocation of WOM’s KC/KSKC was in accordance with FSAR 28, a total of 17 Branch Offices and 5 KSKCs were reported within the stipulated period.
PMK No 84 tahun 2006 Pasal 32 MOF Regulation No 84 of 2006 Article 32 5
• Pembukaan UUS dilaporkan ke OJK dengan surat No.1441/DIR-WOM/2015 tanggal 2 April 2015. Pemberian izin UUS WOM berdasarkan SK OJK NOMOR KEP-252/NB.223/2015 tanggal 13 Juli 2015. • Pimpinan UUS WOM dilaporkan ke OJK dengan surat No.2974/DIR-WOM/2015 tanggal 28 Agustus 2015. Pencatatan Pimpinan UUS WOM berdasarkan Surat OJK No.S-1021/NB.223/2015 tanggal 22 Desember 2015. • The establishment of SBU was reported to the FSA by letter No.1441/DIRWOM/2015 dated April 2, 2015. The issuance of license for WOM’s SBU is based on FSA Decree number KEP-252/ NB.223/2015 dated July 13, 2015. • The Chairman of WOM’s SBU was reported to the FSA by letter No.2974/DIRWOM/2015 dated August 28, 2015. The registration of Chairman of WOM’s SBU is based on FSA Decree No.S-1021/NB.223/2015 dated December 22, 2015.
Pelaporan Perubahan AD, BOD dan BOC Reporting of changes in Articles of Association, Board of Directors and Board of Commissioners.
Paling lambat 15 hari setelah perubahan disetujui No later than 15 days subsequent to the approval of such change(s).
POJK 28/2014 Pasal 54 POJK 28/2014 Article 54
Paling lambat 15 hari setelah perubahan disetujui No later than 15 days subsequent to the approval of such change(s). POJK 28/2014 Pasal 52 POJK 28/2014 Article 52
Pelaporan perubahan AD, BOD dan BOC WOM sudah sesuai dengan POJK 28, sejumlah 3 kali perubahan AD dan masing2 1 perubahan BOD dan BOC dilaporkan sesuai batas waktu yang ditentukan. The reporting of changes in WOM’s Articles of Association, Board of Directors and Board of Commissioners was in accordance with FSAR 28, a total of 3 changes to Articles of Association and 1 change of the BOD and BOC were reported within the stipulated period.
PMK No 84 tahun 2006 Pasal 19 MOF Regulation No 84 of 2006 Article 19 6
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Amendment to the Company’s Articles of Association
PMK No 84 tahun 2006 dan UUPT 40 tahun 2007 MOF Regulation No 84 of 2006 and Company Law No. 40 of 2007
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
POJK 29/2014, POJK 31/2014 dan POJK 32/2014 POJK 29/2014, FSAR 31/2014 and POJK 32/2014
•
Perubahan AD penyesuaian dengan POJK 29/14 dituangkan dalam Akta PKR No 76 tanggal 23 April 2015. Penyesuaian AD diantaranya mengatur: 1. Kegiatan Usaha; 2. Modal; 3. Direksi (jabatan lowong, rapat BOD, dll); 4. Komisaris (jabatan lowong, rapat BOC, dll); 5. RUPS; 6. Penggunaan Laba Bersih Dan Pembagian Dividen;
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
89
Perubahan AD dilaporkan ke OJK dengan surat No. 1736/DIR-WOM/2015 tanggal 13 Mei 2015. Perubahan AD sudah dicatatkan dalam system OJK dengan surat No. S-4863/NB.111/2015 tanggal 9 September 2015. • Perubahan AD khusus kegiatan Usaha dengan POJK No. 31 dituangkan dalam Akta PKR No. 73 tanggal 30 Oktober 2015. Perubahan AD dilaporkan ke OJK dengan surat No.3836/DIR-WOM/2015 tanggal 9 November 2015. • Perubahan Modal perusahaan dituangkan dalam Akta PKR No 26 tanggal 13 Maret 2015. Perubahan Modal dilaporkan ke OJK dengan surat No.0909/DIR-WOM/2015 tanggal 18 Maret 2015. Perubahan Modal sudah dicatatkan dalam system OJK dengan surat No. . S-3638/NB.111/2015 tanggal 1 juli 2015. • The amendment of Articles of Association to conform to FSAR 29/14 was stipulated in the Deed of Meeting Resolutions No. 76 dated April 23, 2015. The amendment to Articles of Association stipulated, among others: 1. Business Activities; 2. Capital; 3. Board of Directors (vacant position, BOD meetings, etc); 4. Board of Commissioners (vacant position, BOC meetings, etc); 5. GMS; 6. Appropriation of Profit and Dividend Distribution The amendment to Articles of Association was reported to the FSA by Letter No. 1736/DIR-WOM/2015 dated Wednesday, May 13, 2015. The amendment to Articles of Association was recorded in the FSA’s system as stipulated in Letter No. S-4863/NB.111/2015 dated Wednesday, September 9, 2015. • The amendment of Articles of Association specifically for the change in Business Activities under FSAR No. 31 was stipulated in the Deed of Meeting Resolutions No. 73 dated Friday, October 30, 2015. The amendment to Articles of Association was reported to the FSA by letter No.3836/DIR-WOM/2015 dated November 9, 2015. • The change in the Company’s capital was stipulated in the Deed of Meeting Resolutions No. 26 dated March 13, 2015. The change in capital was reported to the FSA by letter No.0909/DIR-WOM/2015 dated March 18, 2015. The change of capital was recorded in the FSA’s system as stipulated in Letter No. S-3638/NB.111/2015 dated Wednesday, July 1, 2015. 7
Uang Muka Down Payment
Roda 2 = 20% Roda 4 = 20% (produktif) Roda 4 = 25% (nonproduktif) 2 Wheels = 20% 4 Wheels = 20% (productive) 4 Wheels = 25% (nonproductive) PMK No. 220 tahun 2012 MOF Regulation No. 220 of 2012.
Konvensional: Roda 2 = 15% Roda 4 = 15% (produktif) Roda 4 = 20% (non-produktif) Note: Apabila NPF dibawah 5% SEOJK 19/2015
Penerapan Uang Muka sudah disesuaikan dengan POJK dan SEOJK The implementation of Down Payment has conformed to FSAR and FSA Circular Letter.
Syariah: Roda 2 = 10% Roda 4 = 15% (produktif) Roda 4 = 20% (non-produktif) Note: Apabila NPF dibawah 5% SEOJK 20/2015 Conventional 2 Wheels = 15% 4 Wheels = 15% (productive) 4 Wheels = 20% (non-productive) Note: If NPF is below 5% FSA Circular Letter No. 19/2015 Sharia 2 Wheels = 10% 4 Wheels = 15% (productive) 4 Wheels = 20% (non-productive) Note: If NPF is below 5% FSA Circular Letter No. 20/2015 (non-produktif) Note: Apabila NPF dibawah 5% SEOJK 20/2015
90
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
UNIT PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING UNIT
Sumber Daya Manusia
Human Capital
Di tengah persaingan yang kian ketat dan perkembangan industri pembiayaan yang sangat pesat, Sumber Daya Manusia (SDM) yang tangguh memegang peranan kunci guna mewujudkan Perseroan menjadi perusahaan pembiayaan yang memiliki daya saing yang tinggi. Upaya untuk mencapai visi dan misi Perseroan dientaskan dengan senantiasa memandang karyawan dengan menggunakan pendekatan human capital yang berarti setiap karyawan menjadi aset berharga Perseroan yang secara berkelanjutan perlu ditingkatkan kualitas, kompetensi dan karakter, karir serta kesejahteraan dari setiap karyawan untuk menumbuhkan rasa kenyamanan dan kebanggaan karyawan kepada Perseroan.
Amidst growing competition and rapid development of the multifinance industry, capable Human Capital (HR) play a key role to bring the Company to a highly competitive multi-finance company. The efforts to achieve the Company’s vision and missions are realized by using the human capital approach to view the employees, which means every employee is a valuable asset to the Company, whose qualities, competencies and characters, career and welfare needs to be sustainably developed to create sense of belonging to and pride of the Company within the employee.
Visi & Misi SDM
Vision & Missions of the Human Capital
Visi Menjadi tempat spesial untuk berkarya dan bertumbuh di industri pembiayaan, melalui pengembangan potensi sumber daya manusia dan menyediakan kesempatan untuk bertumbuh dan berinovasi.
Vision To be a distinguished place to work in the multi-finance industry through the development of human capital potential and by providing opportunities to grow and innovate.
Misi Menjadi partner bisnis yang mendorong pencapaian tujuan Perseroan sehingga pertumbuhan bisnis bisa terjadi secara terus menerus (sustainable growth). Pencapaian misi ini dapat dilakukan melalui : • Optimalisasi pelayanan administrasi dan operasional karyawan dengan memperhatikan keakuratan dan kualitas. • Pengembangan organisasi dan kompetensi karyawan. • Pengembangan sistem penilaian kinerja yang adil dan objektif serta didasarkan pada produktivitas karyawan. • Pengembangan program reward karyawan yang kompetitif, fairness dan didasarkan pada hasil kinerja karyawan. • Pengembangan budaya kerja dan kepemimpinan untuk menampilkan profesionalitas, integritas dan sikap menghargai orang lain.
Mission To be a business partner that supports the achievement of the Company’s objectives and therefore secure sustainable growth. The mission will be achieved through: • Optimization of employees operational and administrative services, which emphasize on accuracy and quality; • Development of the organization and competencies of the employees; • Establishment of a fair and objective performance evaluation system based on employees’ productivities; • Establishment of a competitive, fair and performance-based reward program for the employees; • Development of a work and leadership culture that demonstrates professionalism, integrity and respect to others.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
91
92
Pencapaian visi dan misi tersebut dilakukan dengan prinsip dasar ‘do the right things right’ dalam rangka memastikan bahwa segala bentuk pengelolaan SDM dijalankan secara konsisten mengacu pada ketentuan yang ada.
The vision and mission referred to above will be achieved based on the ‘do the right things right’ principle in order to ensure that all aspects of HC management are consistently carried out in accordance with the prevailing rules.
Roadmap Pengelolaan SDM Agar pengelolaan SDM menjadi lebih fokus, Perseroan telah menyusun roadmap pengembangan SDM 2014-2018 yang menjadi pedoman program pengembangan SDM di Perseroan. Roadmap ini merupakan roadmap yang telah disusun sebelumnya yaitu roadmap pengembangan SDM 2010-2014 yang telah berhasil dijalankan Perseroan.
Roadmap of HC Management To establish a more focused HC management, the Company has prepared the HC 2014-2018 development roadmap that serves as a guideline for HC development in the Company. The roadmap is the initial roadmap that has been previously prepared, namely the HC 2010-2014 development roadmap, which was successfully implemented by the Company.
Tujuan dari penerapan roadmap ini adalah ini agar Perseroan dapat memaksimalkan peran strategis SDM untuk mendukung efektifitas dan efisiensi organisasi.
The objective of this roadmap implementation is to allow the Company to maximize the strategic role of HC in supporting the effectiveness and efficiency of the organization.
Ada pun roadmap pengembangan SDM 2014-2018 adalah sebagai berikut :
Whereas the HC 2014-2018 development roadmap is as follows:
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Maybank Business Performance
2018 HC Vision: Special places To works and grow in Financial industry
2017
• Mengembangkan program reward sebagai upaya membangun Recognition culture • Benefits and Total Cash review • Menerapkan penugasan sebagai role-models dan agen untuk meningkatkan performance • Pengembangan integrasi BSC untuk memperkuat personal ownership
PHASE 2: LEAP
2016 PHASE 2: LEAP
2015 PHASE 1: IMPROvEMENT
• Membangun Pipeline pool untuk posisi Branch Head dan Area Manager • Development Program untuk kategori High Potential (HIPO) • Mengembangkan peta jalur karir (career path) • Program integrasi untuk retention karyawan dan mitigasi attrition • Mengembangkan sistem HCIS yang terintegrasi • Improvement productivity, PBT / staff cost & Organizing function review • Review efektifitas dan efisiensi proses layanan HC • Development /improve WWC
• Menyempurnakan struktur organisasi Human Capital • Membangun team work di fungsi manajerial melalui program team building • Memperbaiki efektifitas dan efisiensi proses layanan HC • Mengembangkan learning academy, cros functional training & career development program • Review standar kompetensi dan tools rekrutment seleksi • Mengembangkan Talent review program : pemetaan talent mulai dari posisi supervisor sd top management • Review salary range • Menjalankan cascading KPI untuk semua posisi • Menetapkan standar produktivitas untuk semua unit kerja
• Develop reward program as a means to build Recognition culture • Benefits and Total Cash Review • Implement assignments of role models and agents to improve performance • Develop an integrated BSC to strengthen personal ownership
• Develop a Pipeline pool for the positions of Branch Head and Area Manager • Development Program for High Potential (HIPO) category • Develop career paths • Integration program for employee retention and attrition mitigation • Develop an integrated HCIS system • Improve productivity, PBT/staff cost & organize function review • Review the effectiveness and efficiency of HC service processes • Develop/improve WWC
• • • • • •
Refine Human Capital Organization structure Build team work in managerial functions through team building program Improve the effectiveness and efficiency of HC service processes Develop learning academy, cross-functional training & career development program Review the competencies standards and assessment tools Develop a Talent Review Program: talent mapping starting from supervisor to top management level • Review salary range • Implement cascading KPIs for all positions • Set productivity standards for all works units
Do The Right Things Right
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
93
Budaya Kerja Budaya kerja yang diterapkan di Perseroan mengadopsi budaya kerja yang diterapkan di Maybank Group yaitu Teamwork, Integrity, Growth, Excellence & Efficiency, Relationship Building atau disingkat TIGER. Budaya kerja tersebut diterapkan dalam setiap aspek operasional Perseroan.
Work Culture The work culture implemented by the Company is adopted from the work culture implemented by the Maybank Group, which consists of Teamwork, Integrity, Growth, Excellence & Efficiency, Relationship Building or known as TIGER. The work culture is implemented in every aspects of the Company’s operations.
Agar budaya kerja TIGER terimplementasi pada setiap aspek kerja di lingkungan Perseroan, Perseroan menjalankan program internalisasi budaya kerja. Melalui program internalisasi ini diharapkan dapat terbangun awareness terhadap budaya kerja TIGER serta terwujud komitmen dari seluruh karyawan untuk menjalankannya di lingkungan Perseroan.
To instill TIGER work culture in all professional aspects in the Company, the Company carries out the work culture internalization program. The internalization program is expected to build awareness on TIGER work culture and realize the commitment of all employees to carry out the culture in the Company.
Pada tahun 2015, program internalisasi budaya kerja TIGER yang dijalankan perseroan adalah sebagai berikut :
The TIGER work culture internalization program carried out by the Company in 2015 are as follows:
Internalisasi Budaya dengan mengedepankan metode employee engagement. Tujuannya menumbuhkan perilaku engage dari karyawan yang meliputi perilaku persistence, proactive, role expansion dan adaptability sehingga menghasilkan keselarasan antara prioritas perilaku individu karyawan dengan prioritas strategis organisasi. Metode tersebut dibagi menjadi 2 program yaitu program internal dan eksternal :
Culture Internalization by upholding the employee engagement method. The objective is to nurture engaged behaviors in employees, which are persistence, proactive, role expansion and adaptability, and therefore creates a harmony between the priorities of employee’s individual behaviors and the strategic priorities of the organization. The method is divided into two programs, internal and external:
1. Program Internal a. Thematic Event (Peringatan hari-hari besar libur nasional & internasional) Meliputi : Hari Kasih sayang, Hari Batik, Hari Bumi, Hari Ibu, Hari Laut, Hari Pahlawan, Hari Pendidikan, Hari Buku, Hari Kemerdekaan, Hari Kartini, Hari Bebas Narkoba, Peringatan Sumpah Pemuda, Tahun Baru, Donor Darah, Townhall, Bakti sosial, Pemilihan Karyawan Terbaik, Pemilihan BU/Cabang Terbaik, Sharing Season dan lainnya serta kegiatan olahraga rutin yang diadakan baik di HO maupun kantor cabang. b. Relegious Event (Peringatan hari-hari besar keagamaan) Meliputi : Buka puasa bersama, Idul Fitri, Idul Adha, Natal, Paskah, Nyepi, Waisak dan Imlek 2. Program eksternal a. Group Event (Program yang diadakan Maybank Group selaku induk usaha) Meliputi : Maybank Cup, Maybank Got Talent, Global CR Day, Diwali Day, Under Cover Boss, Down To Earth “Blusukan” b. Other Event (Program keikutsertaan WOM Finance dalam acara lainnya)
94
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
1. Internal Program a. Thematic Event (Celebration of national & international holidays) Including: Valentine’s Day, Batik Day, Earth Day, Mother’s Day, Oceans Day, National Hero Day, Education Day, Book Day, Independence Day, Kartini Day, Drugs Free Day, Youth Pledge (Sumpah Pemuda) Day, New Year’s Day, Blood Donations, Townhall, Social Service, Best Employee Award, Best Branch/Business Award, Sharing Season, and others, and routine sports activities conducted at the Head Office and branches. b. Religious Events (Commemoration of religious holidays) Including : Joint Fast Breaking, Idul Fitri, Idul Adha, Christmas, Easter, Nyepi, Vesak and Chinese New Year. 2. External Program a. Group Events (programs organized by the Maybank Group as the Company’s parent entity) Including : Maybank Cup, Maybank Got Talent, Global CR Day, Diwali Day, Under Cover Boss, Down To Earth “Blusukan” b. Other Event (WOM Finance’s participations in other events)
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Meliputi : Program Literasi Keuangan oleh Otoritas Jasa Keuangan, Pekan Olahraga Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (POR APPI), Perayaan HUT Pasar Modal
Including : Financial Literacy Program held by the Financial Services Authority, Sport Week held by the Indonesian MultiFinance Association, Capital Market Anniversary Celebration
Strategi SUMBER DAYA MANUSIA 2015 Human Capital Strategy 2015
2015 Phase2 LEAP : Develop winning Businesses • Membangun Pipeline pool untuk posisi Branch Head dan Area Manager • Development Program untuk kategori High Potential (HIPO) • Mengembangkan peta jalur karir (career path) • Program integrasi untuk retention karyawan dan mitigasi attrition • Mengembangkan sistem HCIS yang terintegrasi • Improvement productivity , PBT /staff cost & Organizing function review • Review efektifitas dan efisiensi proses layanan HC • Development /improve WWC
• Develop a Pipeline pool for the positions of Branch Head and Area Manager • Development Program for High Potential (HIPO) category • Develop career paths • Integration program for employee retention and attrition mitigation • Develop an integrated HCIS system • Improve productivity, PBT/staff cost & organize function review • Review the effectiveness and efficiency of HC service processes • Develop/improve WWC
Pada tahun 2015 secara konsisten manajemen menerapkan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan dalam Roadmap Human Capital. Internalisasi budaya kerja dilaksanakan secara massif untuk mendukung target improvement dan empowerment sumber daya manusia.
In 2015, management has consistently implemented the policies set forth in the Human Capital Roadmap. Work culture internalization has been implemented massively to accomplish the target of human capital improvement and empowerment.
Pada tahun 2015 Perusahaan berfokus pada penyiapan parameter dan perangkat untuk pengelolaan Human Capital juga pada penataan dan pemetaan successor untuk level posisi tertentu. Selain itu banyak penataan organisasi juga dilakukan di 2015 dengan menyelaraskannya pada kebijakan penataan organisasi di MayBank Indonesia selaku Induk perusahaan.
In 2015, the Company focused on preparing the parameters and tools for Human Capital management as well as administration and mapping of successors for certain positions. In addition, the Company conducted a substantial amount of reorganization in 2015 to align with Maybank Group’s organization administration policies as the Company’s parent entity.
Secara keseluruhan Pencapaian atau implementasi kebijakan pada tahun 2015 berhasil mencapai 80% pemenuhan dari seluruh Program kerja yang ditetapkan pada tahun 2015 deviasi ini lebih dikarenakan kondisi perekonomian secara keseluruhan sehingga berimbas cukup signifikan pada industri.
In overall, policy implementation or achievement in 2015 has reached 80% of all Work Programs set in 2015, the deviation was mainly due to the economic condition in general, which had a relatively significant impact to the industry.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
95
96
Rekrutmen Karyawan Dalam melaksanakan proses bisnisnya, Perseroan membutuhkan karyawan yang memiliki kemampuan dan karakteristik sesuai dengan spesifikasi pekerjaannya, hal tersebut dapat dicapai dengan melaksanakan Rekrutmen dan Seleksi Karyawan.
Employee Recruitment In carrying out its business processes, the Company requires employees with capabilities and characteristics that meet its job specifications. Such objective is accomplished by carrying out Employee Recruitment and Selection.
Rekrutmen dan Seleksi Karyawan merupakan salah satu tahap penting dalam manajemen Sumber daya manusia di mana para calon karyawan, yang merupakan output dari proses tersebut akan mewarnai kehidupan organisasi tidak hanya untuk 1-2 tahun ke depan, melainkan untuk jangka panjang.
Employee Recruitment and Selection is one of the important stages in Human Capital management, where the prospective employees, who are the output of such process will affect the life of the organization not only for the next 1-2 years, but for the long-term.
Untuk mendapatkan karyawan yang sesuai kebutuhan, Perseroan melakukan berbagai kegiatan, antara lain : 1. Pelaksanaan job fair di cabang atau business unit di seluruh Indonesia. 2. Pelaksanaan campus recruitment khususnya dalam pemenuhan Management Trainee. 3. Walk in Interview. 4. Iklan media cetak atau media internet.
To obtain employees that meet the Company’s requirements, the Company has conducted several activities, among others, as follows: 1. Organized job fairs in branches or business units across Indonesia.
Tahun 2015, Perseroan merekrut 575 karyawan baru, baik yang berstatus pro-hire maupun fresh graduate, untuk mengisi berbagai posisi yang ada di Perseroan.
In 2015, the Company recruited 575 new employees, both for employees with pro-hire and fresh graduate status, to fill various positions available at the Company.
Pengembangan Kompetensi dan Karir Karyawan Perseroan telah menjalankan sistem pengembangan SDM berbasis kompetensi yang dijalankan secara holistik. Sistem pengembangan ini mencakup seluruh proses dalam pengembangan SDM, yaitu meliputi proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian aktivitas tenaga kerja secara optimal mulai dari tahap rekrutmen sampai dengan separation management (purna bhakti atau pemberhentian kerja).
Employee Competencies and Career Development The Company has implemented a holistic, competency-based HC development system. This development system covers all processes in HC development, including the optimal planning, organization, implementation and control of HC activities starting from the recruitment process up to separation management (pension or termination of employment).
Sistem pengembangan SDM berbasis kompetensi dilakukan agar dapat memberikan hasil sesuai dengan tujuan dan sasaran Perseroan dengan standar kinerja yang telah ditetapkan.
Competency-based HC development system is carried out to produce results that satisfy the Company’s objectives and goals according to the established performance standards.
Kompetensi yang dimiliki oleh karyawan secara individual harus dapat mendukung pelaksanaan visi misi organisasi melalui kinerja strategis organisasi tersebut. Perseroan telah menetapkan “CORE COMPETENCIES” harus dimiliki karyawan di semua tingkat dengan level sesuai tingkatan posisi dalam organisasi. Core Competencies tersebut adalah “INTEGRITY, TENACITY, TEAMWORK, IMPROVEMENT & SERVICE”.
Employee’s individual competencies should support the implementation of the organization’s vision and missions through strategic performance of the organization. The Company has established the CORE COMPETENCIES that must be accomplished by each employee at all levels according to their respective positions in the organization. The Core Competencies are “INTEGRITY, TENACITY, TEAMWORK, IMPROVEMENT & SERVICE.”
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
2. Organized campus recruitment, particularly to meet the needs for Management Trainees. 3. Walk in Interview 4. Advertisements in print or digital media.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Pelatihan Karyawan Perseroan sangat menyadari arti penting SDM bagi kelangsungan usaha Perseroan. Untuk itu, Perseroan pun melakukan upaya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber SDM yang dimilikinya secara berkesinambungan. Dalam rangka mewujudkan visi dan misinya, Perseroan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan dalam mendapatkan program pendidikan dan pelatihan. Program pelatihan bagi karyawan didasarkan pada kebutuhan pengembangan individu untuk menunjang keberhasilan kinerja dan karir. Pelatihan yang diberikan kepada karyawan selalu diperbarui seiring dengan perubahan teknologi dan standar operasi Perseroan.
Employee Training The Company is highly aware of the importance of HC for its business continuity. Therefore, the Company has taken measures to continuously improve the capabilities and skills of its HC resources. In order to realize its vision and missions, the Company provides equal opportunities to all employees to attend education and training programs. Training programs for employees are based on individual development needs to support successful performance and career. Trainings provided to employees are continuously updated along with the changes in technology and the Company’s operating standards.
Sepanjang tahun 2015, Perseroan melaksanakan 28 program pelatihan internal yang diikuti oleh lebih kurang 2.225 orang karyawan. Selain berkomitmen untuk menyediakan pelatihan internal, Perseroan juga memberikan kesempatan bagi karyawan untuk dapat mengikuti pelatihan eksternal atau pelatihan publik dengan tujuan memastikan karyawan tetap update terhadap isu terbaru serta memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mendapatkan ilmu yang mungkin belum pernah didapatkan di pelatihan internal. Pada tahun 2015 terdapat 17 program pelatihan eksternal dengan jumlah karyawan 59 orang.
Throughout the year 2015, the Company conducted 28 internal training programs, which were attended by approximately 2.225 employees. In addition to its commitment to provide internal training, the Company also offered its employees the opportunities to attend external or public training to ensure that employees are kept up to date to the latest issues as well as providing the opportunities for the employees to obtain knowledge that may have not been obtained during the internal trainings. In 2015, there were 17 external training programs, which were attended by 59 employees.
Selain itu sebagai dukungan terhadap kebijakan regulator Perseroan juga melakukan program sertifikasi pembiayaan yang terbagi menjadi Sertifikasi Ahli Pembiayaan, Sertifikasi Dasar Pembiayaan, dan Sertifikasi Profesi Penagihan. Pada Tahun 2015 Perseroan melakukan sertifikasi terhadap 24 orang karyawan.
Furthermore, to support the regulators’ policies, the Company also held several multi-finance certification programs, consisting of Multi-Finance Advanced Certification, Multi-Finance Basic Certification, and Collection Professional Certification. In 2015, 24 of the Company’s employees have obtained their certifications.
Berikut ini program pelatihan yang dijalankan selama tahun 2015 termasuk informasi mengenai jumlah batch dan pesertanya :
Presented below are the training programs conducted in 2014, including information concerning the number of batches and attendees:
Nama Training / Training Title 1. Marketing Academy Training Motorku Kilat 30’ & 120’ Basic Marketing Academy Training Flow Process & System Mobilku for BOH Training Analisa Mobilku Training Branch Marketing Head Mobilku Intermediate Marketing Academy Consultive Selling Skill
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
YTD 2015 Program
Batches
Paticipants
1 1 1 1 1 1 1
4 10 2 4 2 1 2
68 171 29 72 35 15 63
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
97
Nama Training / Training Title
98
YTD 2015 Program
Batches
Paticipants
2. Risk Academy Training Field Verificator Basic Risk Academy Intermediate Risk Academy Credit Potential Review Training Check List Spare Part Training Credit Strategy & Control Training TFT OCR
1 1 1 1 1 1 1
1 5 1 18 9 2 4
27 121 24 343 200 27 91
3. Leadership & Managerial Team Building Dept. Head, Area Manager & Branch Head Branch Head Crash Program Branch Head Potential Review Excellence Self Management Effective Supervisory Skill Training Becoming an Effective Couching Leader
1 1 1 1 1 1
1 4 11 4 3 1
24 80 159 79 68 26
4. Others Refreshment Training MT Townhall Meeting Audit Reporting Training Audit (Pengenalan ACL) Audit Boot Camp
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
18 370 21 12 18
5. Pipeline Management Trainee Branch Head Development Program
1 1
2 1
37 11
6. External Training
17
20
59
7. Workshop
1
1
16
8. Sertifikasi Pembiayaan / Multi-finance Certification Sertifikasi Ahli Pembiayaan / Multi-Finance Advanced Certification Sertifikasi Dasar Pembiayaan / Multi-Finance Basic Certification Sertifikasi Profesi Penagihan / Collection Professional Certification
1 1 1
2 1 1
5 9 10
Total
48
122
2308
Statistik Karyawan Tahun 2015, jumlah karyawan Perseroan mengalami penurunan sebesar 7.9%, yaitu dari 5.042 orang pada tahun 2014 menjadi 4.643 orang pada akhir tahun 2015. Penurunan jumlah karyawan ini merupakan bagian dari strategi Perseroan untuk mewujudkan visi dan misi organisasi dan dalam rangka menciptakan organisasi yang lebih produktif.
Employee Statistics The Company’s total employee in 2015 decreased by 7.9% from 5,042 employees in 2014 to 4,643 employees by the end of 2015. The decrease in number of employees was part of the Company’s strategies to realize the organization’s visions and missions and establish a more productive organization.
Berikut adalah perkembangan jumlah karyawan Perseroan 3 tahun terakhir :
Presented below is the development of the Company’s total employees in the past three years:
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
5,144
5,042 4,643
4,058
3,840
642
3,511
730
431 14
13
2013
2014
2015 Karyawan Kontrak / Contract Employees
Jumlah / Total
Outsourced Employees
Manajemen Risiko Operasi Pemasaran Umum sumber Daya Manusia Keuangan Total
443
18
Karyawan Tetap / Permanent Employees
Komposisi Karyawan Berdasarkan Direktorat Direktorat*)
671
458
2014
2015
Employee Composition by Department Department*)
1.828 1.574 781 240 110 51 4.584
1.670 1.457 701 186 134 52 4.200
Risk Management Operations Marketing General Administration human Capital Finance Total
*) di luar Outsourcing
*) excluding Outsourcing
Komposisi karyawan yang berada di Direktorat Manajemen Risiko masih menjadi yang terbesar. Hal ini sejalan dengan karakter bisnis yang dijalankan Perseroan yang memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi, sehingga Perseroan harus dapat memastikan bahwa kegiatan usaha yang dijalankan Perseroan berada pada risiko yang aman.
The number of employees under the Risk Management Department remained the largest. This is in line with the Company’s business nature that is exposed to various risks, therefore the Company has to be able to ensure that the business activities carried out by the Company remain at an acceptable risk level.
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia Rentang Usia*)
2014
2015
Employee Composition by Age Age Range*)
s/d 25 tahun 25 – 34 tahun 35 – 49 tahun 50 tahun ke atas Total
273 2.517 1.749 45 4.584
329 2.268 1.567 36 4.200
Up to 25 year 25 - 34 years 35 - 49 years Above 50 years Total
*) di luar Outsourcing
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
*) excluding Outsourcing
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
99
Dari segi usia, komposisi karyawan Perseroan berada pada posisi yang sangat baik, di mana karyawan dengan rentang usia 25 – 34 tahun masih menjadi golongan yang terbesar, masih memiliki potensi yang sangat besar untuk terus berkembang memajukan Perseroan. Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan*) sampai dengan sLTP sLTA atau sederajat Akademi sarjana (s1) Pasca sarjana (s2 & s3) Total
In terms of age, the Company has an excellent employee composition, where employees within the 25 - 34 years age range remained the largest group, as they have tremendous potential to continue growing to support the Company’s growth.
2014
2015
Employee Composition by Education Level*)
7 1.062 857 2.630 28 4.584
7 922 781 2.460 30 4.200
Up to junior high school high school and equivalent Academy Bachelor Degree Master & PhD Total
*) di luar Outsourcing
*) excluding Outsourcing
Tingkat pendidikan karyawan Perseroan terus mengalami peningkatan. Tahun 2015, komposisi karyawan dengan tingkat pendidikan SLTA ke bawah hanya sebesar 22,12% turun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 23,32%.
The education level of the Company’s employees continued to increase. In 2015, employees with level of education below High School was only 22.12%, lower than 23.32% in prior year.
Komposisi Karyawan Berdasarkan jabatan Golongan jabatan*)
2014
2015
Employee Composition by Position Position Category*)
Clerical&Non Clerical Eksekutif Manajemen senior Manajemen Total
2,463 1,826 262 33 4,584
2,113 1,807 246 34 4,200
Clerical&Non Clerical Executive Management senior Management Total
*) di luar Outsourcing
100
*) excluding Outsourcing
Karyawan golongan Clerical dan Non Clerical masih mendominasi. Hal ini sejalan dengan karakter bisnis Perseroan yang membutuhkan banyak tenaga lapangan. Namun demikian, komposisi golongan Eksekutif terus mengalami peningkatan.
Employees under the Clerical and Non-Clerical category remained dominant. This is in line with the Company’s business characteristics that require a substantial number of field officers. However, the number of employees under the Executive category continued to increase.
Teknologi Informasi
Information Technology
Peranan Teknologi Informasi (TI) di dunia usaha kian sangat strategis. TI telah menjadi instrumen yang sangat diandalkan dunia usaha, khususnya dalam menjaga keamanan, kelancaran dan efisiensi operasional secara keseluruhan. Oleh karena itu, Perseroan senantiasa memberikan ruang yang sangat besar dalam melakukan pengembangan di bidang ini, mengingat hampir semua layanan keuangan saat ini sangat bergantung pada kemampuan TI.
The role of Information Technology (IT) in the business world has become increasingly strategic. IT has become a highly reliable instrument in business, particularly in maintaining operational security, effectiveness and efficiency in overall. As such, the Company constantly provides ample room for development in this area, considering substantially all current financial services are highly dependent on IT capabilities.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Perseroan juga terus melakukan pengembangan di bidang TI dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi tantangan dan perubahan teknologi di masa depan. Perseroan sangat menyadari bahwa salah satu aspek penting yang menunjang kemampuan Perseroan dalam melayani pelanggan dengan handal dan efisien adalah sistem TI yang baik. Untuk itu, Perseroan melakukan banyak hal terkait pengembangan di bidang TI, termasuk di antaranya pengembangan aplikasi, produk dan layanan serta jaringan untuk mendukung operasional layanan yang aman, cepat dan memberikan kemudahan kepada pelanggan dalam melakukan setiap transaksi.
The Company also performs continuous development in IT as a preparation to face the challenges and changes in technology in the future. The Company is highly aware that a proper IT system is one of the important aspect to support the Company’s ability to reliably and efficiently serve its customers. To that end, the Company has taken a number of efforts related to IT development, including developments of applications, products and services as well as network to support the operation of safe, fast and easy services to customer in conducting every transaction.
Perseroan percaya, TI dapat memberikan nilai tambah ditengah ketatnya persaingan diantara perusahaan pembiayaan. Sebagai perangkat utama dalam proses bisnis, TI memiliki peran paling depan sehingga sangat diandalkan oleh fungsi-fungsi lain dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Perseroan juga memanfaatkan TI sebagai perangkat untuk mendukung strategi meningkatkan efisiensi, layanan dan mendorong optimalisasi di seluruh jajaran organisasi.
The Company believes that IT will provide added value amidst the fierce competition among multi-finance companies. As a main tool in business process, IT plays the most important role, therefore other functions highly rely on IT in carrying out their duties and responsibilities. The Company also utilizes IT as a tool to support the Company’s strategy to improve efficiency, service and encourage optimization in all levels of organization.
Pemanfaatan TI yang optimal dapat mengurangi penggunaan barang yang lambat laun tidak akan diperlukan lagi sehingga pengeluaran akan lebih efisien. Perseroan juga berusaha untuk memberikan informasi kepada masyarakat dengan memanfaatkan TI untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas. Saat ini Perseroan didukung oleh jaringan bisnis yang luas dengan lebih dari 181 kantor layanan, dan telah bermitra dengan banyak institusi yang tersebar di seluruh Indonesia yang terhubung dengan core system Perseroan. Perseroan juga memiliki sebanyak 1.085.843 konsumen tercatat di akhir tahun 2015 yang datanya dikelola dengan baik oleh TI Perseroan.
Optimal utilization of IT will reduce the use of items that will no longer be used gradually, and thereby resulting in a more efficient expenditures. The Company also endeavors to use IT in providing information to the public to achieve wider public coverage. At present, the Company is supported by an extensive business network, with more than 181 service offices, and has partnered with various institutions across Indonesia that are linked to the Company’s core system. The Company also has 1,085,843 registered consumers by the end of 2015, whose data are properly managed by the Company’s IT.
Tata Kelola TI Sebagai bagian dari Maybank Group, penerapan Tata Kelola TI di Perseroan juga disesuaikan dengan Tata Kelola TI yang diterapkan Maybank Group yang telah disesuaikan dengan aturan yang ditetapkan regulator, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI).
IT Corporate Governance As part of the Maybank Group, the Company’s IT governance implementation is aligned to the IT Governance implemented by the Maybank Group, which has been adjusted to conform to the regulations stipulated by the regulators, i.e., the Financial Services Authority and Bank Indonesia (BI).
Strategi pengambangan TI Perseroan disesuaikan dengan tujuan jangka pendek dan jangka panjang Perseroan, terutama dalam hal pengembangan sistem dan infrastruktur. Pengembangan dilakukan selaras dengan arah bisnis Perseroan sebagaimana dituangkan dalam visi, misi dan nilai-nilai Perseroan. Adapun yang menjadi area fokus dalam proses pengelolaan Tata Kelola TI, dibedakan menjadi 5 area utama:
The Company’s IT development strategy is aligned to the Company’s short-term and long-term objectives, particularly with respect to the development of systems and infrastructures. The developments are implemented in line with the Company’s business direction as stipulated in the Company’s vision, missions and values. Whereas the focus areas in IT Governance management process are categorized into 5 main areas:
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
101
102
1. Strategic Alignment, berfokus pada bagaimana mencapai visi dan misi dari suatu organisasi yang selaras dengan tujuan bisnis organisasi tersebut. 2. Value Delivery, berfokus pada bagaimana mengoptimalkan nilai tambah dari Teknologi Informasi dalam mencapai visi dan misi suatu organisasi. 3. Resources Management, berfokus pada bagaimana memaksimalkan sumber daya yang ada dan mengikuti kebutuhan perkembangan bisnis. Secara infrastruktur juga terus dibenahi seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih sehingga dapat dimanfaatkan untuk menunjang bisnis dan halhal yang penting berkaitan dengan optimalisasi sumber daya dan infrastruktur yang ada. 4. Risk Management, dukungan TI juga sudah mempertimbangkan kesiapan ketika terjadi gangguan dengan menyiapkan Disaster and Recovery System (DR) yang memadai sesuai standar yang diwajibkan oleh pihak Regulator. Selain itu untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi kegagalan sistem sudah dilakukan mapping potensi kegagalan disetiap key process (loose revert) beserta dengan time plan dan activity yang harus dilakukan. 5. Performance Measurement, berfokus pada bagaimana mengukur serta mengawasi kinerja dari TI dan menyesuaikan penggunaan dari TI sesuai dengan kebutuhan bisnis organisasi.
1. Strategic Alignment, focuses on achieving the organization’s vision and missions that are in line with the objective of the organization. 2. Value Delivery, focuses on optimizing the added value of Information Technology in achieving the vision and missions of the organization. 3. Resources Management, focuses on maximizing the existing resources and keeping abreast with the requirements of business development. Infrastructures are also continuously improved, in line with the development of technology, which has grown more sophisticated and may therefore be utilized to support the business and key aspects related to the optimization of existing resources and infrastructures. 4. Risk Management, IT support has also prepared an adequate Disaster and Recovery (DR) System according to the standards required by the regulators to anticipate any disruption. In addition, to anticipate the possibility of system failure, the Company has prepared a mapping of potential failures in each key process (loose revert) alowng with the time plan and activities that must be performed. 5. Performance Measurement, focuses on the method to measure and monitor IT performance and adjust the use of IT in accordance with organization’s business requirements.
Roadmap Pengembangan TI Agar pengembangan TI yang dijalankan Perseroan menjadi lebih terarah, Perseroan telah menyusun roadmap pengembangan TI yang telah disesuaikan dengan rencana dan strategi jangka pendek dan jangka panjang Perseroan. Pengembangan sistem dan infrastruktur yang dijalankan Perseroan harus mengacu pada roadmap tersebut. Dalam hal penerapan Tata Kelola TI, yang diterapkan Perseroan selalu mengacu kepada standar dari Tata Kelola TI MAYBANK Group, dan juga Tata Kelola yang sesuai dengan kebijakan regulator dalam hal ini OJK dan BI.
IT Development Roadmap The Company has prepared an IT Development Roadmap, which has been aligned with the Company’s short-term and long-term plans and strategies, to ensure that the IT development implemented by the Company is well-targeted. The developments of systems and infrastructures performed by the Company must refer to the said roadmap. With respect to the implementation of IT Governance, the Company constantly refers to Maybank Group’s IT Governance standards as well as the Governance stipulated by the regulators’ policies, i.e. the FSA and BI.
WOMERS Womers merupakan aplikasi inti (core system) berbasis arsitektur web based yang telah diimplementasikan Perseroan sejak tahun 2008. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang bersifat terpusat yang dapat digunakan secara real-time-online sehingga dapat dengan mudah diimplementasikan ke daerah - daerah di seluruh Indonesia.
WOMERS WOMERS is a web-based architecture core system implemented by the Company since 2008. This application is centralized that allows real-time-online use, therefore it can be easily implemented to other regions across Indonesia.
Sebagai core system, WOMERS memiliki beberapa modul utama antara lain: Account Maintenance (Account Management), Cash Management, GL Sub Ledger, dan beberapa modul lainnya. Modul tersebut memiliki fitur-fitur yang dapat membantu
As a core system, WOMERS have several main modules as described below: Account Maintenance (Account Management), Cash Management, GL Sub-Ledger, and several other modules. The above modules have features that are able to facilitate the
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
operasional Perseroan menjadi lebih efektif dan efisien, seperti pengelolaan account, penerimaan angsuran, pelunasan dipercepat, restrukturisasi dan pembayaran dealer (disbursement).
Company’s operations to be more effective and efficient, such as account management, installment receipts, accelerated repayment, restructuring and dealer payments (disbursements).
WOMERS juga berperan sebagai pusat sistem aplikasi dan terintegrasi baik dari Loan Originating System (LOS) dan juga untuk kebutuhan Akunting (ORAFIN). WOMERS juga berfungsi untuk menyediakan laporan-laporan konsolidasi seperti aging, management report, MIS, dan lain lain.
WOMERS also acts an application system center and is wellintegrated with the Loan Originating System (LOS) as well as Accounting (ORAFIN). One of WOMERS’ function is to provide consolidated reports such as aging, management report, MIS, and others.
Loan Origination System (LOS) Loan Origination System (LOS) merupakan sistem yang digunakan Perseroan untuk mengevaluasi permohonan pembiayaan calon konsumen secara real-time on-line. Pada sistem tersebut telah tertanam syarat-syarat kelayakan pembiayaan (built-in risk policy) dan alur proses (work-flow) terkait persetujuan pembiayaan.
Loan Origination System (LOS) Loan Origination System (LOS) is a system used by the Company to evaluate prospective customers’ financing applications on a realtime on-line basis. The system has incorporated a built-in risk policy, which includes the financing worthiness requirements and work flows related to approval of financing.
LOS juga dilengkapi dengan kontrol dan parameter yang disusun berdasarkan credit scoring, segmentasi produk, risk based pricing, dan batas-batas deviasi yang diperbolehkan sesuai dengan kriteria risk sampai pada level cabang, region, dan kantor pusat. Sistem ini dibuat fleksibel untuk dapat mengikuti program marketing baik dari segi produk maupun dari segi kemudahan akses yang memungkinkan sistem ini dapat diakses dengan menggunakan teknologi 3G/GPRS. Secara keseluruhan, sistem tersebut terus dikembangkan untuk meningkatkan kecepatan proses aplikasi kredit calon konsumen dengan tetap memperhatikan rambu-rambu risiko (risk policy).
LOS is also equipped with controls and parameters established based on credit scoring, product segmentation, risk-based pricing, and limits of deviations allowed according to the risk criteria at the branch, region and head office level. The system is designed to be flexible to allow it to keep up with the marketing programs, both in terms of products as well as easy access that allows the system to be accessed using the 3G/GPRS technology. In overall, the system is continuously developed to improve the speed of credit application process from prospective consumers while duly considering the risk policy.
New Collection System (NCS) Agar pengelolaan collection berjalan dengan baik, sejak Agustus 2011 Perseroan mengembangkan aplikasi pengelolaan collection yang diberi nama New Collection System (NCS). Sistem ini menyediakan fitur-fitur yang user friendly, terutama untuk pengorganisasian dan pengaturan kegiatan harian bagian collection, baik dalam penanganan kasus secara cepat, penggunaan strategi collection yang fleksibel, pengorganisasian kolektor yang terstruktur, dan administrasi yang auditable.
New Collection System (NCS) To ensure proper collection management, the Company has developed a collection management application named the New Collection System (NCS) since August 2011. The system provides user friendly features, particularly for the organization and arrangement of the collection department’s daily activities, from urgent case management, the use of flexible collection strategy, structured collector organization to auditable administration.
Sistem ini dapat digunakan dengan mudah baik di cabang maupun kantor perwakilan Perseroan yang terpencil sekalipun.
The system can be easily implemented in the Company’s branches and representative offices, even those located in remote areas.
Dengan keberadaan sistem aplikasi ini, kinerja bagian collection menjadi lebih efektif dan efisien, karena NCS memberikan kemudahan dalam pelaksanaan kerja harian, memberikan fleksibilitas dalam pengaturan strategi dan memudahkan bisnis dalam melakukan perubahan strategi, serta meningkatkan pengawasan secara lebih akurat dan detil.
With the existence of this application system, the collection department’s performance has become more effective and efficient, as NCS facilitates the daily work implementation, provides flexibility in devising strategies and allows the business to implement changes in strategies and allows more accurate and detailed monitoring.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
103
104
Single System WOM BII (SSWB) Sebagai bagian dari Maybank Group, Perseroan harus melakukan konsolidasi mirroring yang update serta akurat dengan Perusahaan Induk. Terlebih Perseroan juga menjalin kerjasama Kredit Kendaraan Bermotor dengan PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (Bank Maybank). Untuk itu, Divisi TI Perseroan mengembangkan sebuah sistem yang dapat membantu dalam proses mirroring tersebut.
Single System WOM BII (SSWB) As part o the Maybank Group, the Company has to perform mirroring consolidation with the Parent Company, which should be update and accurate. Moreover, the Company also enters into a Motor Vehicle Joint Financing with PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Bank). For that purpose, the Company’s IT Division has developed as system to facilitate such mirroring process.
Dengan pengembangan sistem ini semua transaksi bisnis yang sebelumnya dilakukan di Bank Maybank dapat dilakukan/dialihkan ke sistem Perseroan. Selain itu sistem juga akan mengakomodir kerja sama pembiayaan antara Perseroan dan Divisi Perbankan Syariah. System tersebut dijalankan untuk proses pembiayaan berupa kerja sama Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) Joint Financing. Fungsi dari sistem ini adalah mulai dari pengecekan Risk Acceptance Risk (RAC) pada aplikasi sistem, proses operasional yang dilakukan oleh Perseroan (proses pencairan, proses pembayaran angsuran, sampai dengan penyelesaian tunggakan). File yang dihasilkan oleh sistem tersebut selanjutnya dapat langsung di upload ke system core banking (Daksi) dan Data Ware House (DWH) yang ada di Bank Maybank.
Through this system development, all business transactions which were previously conducted in Maybank Bank can be conducted in/ transferred to the Company’s system. In addition, the system will also accommodate the joint financing between the Company and the Sharia Banking Division. The system is implemented for the financing process of Motor Vehicle Joint Financing. The system’s functionalities comprises of Risk Acceptance Risk (RAC) checking on the application system and operational processes conducted by the Company (disbursement process, installment payment process until delinquency settlement process). The files created by the system can be directly uploaded to the core banking system (Daksi) and Data Ware House (DWH) in Maybank Bank.
Sistem Manajemen Aset Merupakan sistem aplikasi untuk pengelolaan unit inventory yang digunakan baik di cabang maupun di gudang kendaraan tarikan. Asset Management Unit (AMU) ini menyediakan fitur-fitur dari proses penerimaan, transaksi kendaraan inventory, mutasi unit, sampai dengan proses pemasaran/lelang unit. Setiap kendaraan tarikan yang masuk akan melalui proses grading untuk mengetahui kondisi kendaraan tersebut, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pengelolaan selanjutnya.
Assets Management System An application system to manage inventory units used in branches as well as foreclosed vehicle warehouse. The Asset Management Unit (AMU) provides features to accommodate the receiving process, inventory vehicle transactions, unit mutations up to the unit marketing/auction process. Each foreclosed vehicle received will go through the grading process to assess the condition of such vehicle, which will be used as a basis to determine the next steps.
Sistem ini diharapkan dapat menekan tingkat kerugian dari pemasaran kendaraan tarikan. Semua transaksi masuk dan transaksi keluar pada sistem ini sudah dikontrol dengan proses persetujuan dari masing – masing pejabat yang berwenang secara sistem, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan transaksi ataupun fraud. Sistem ini juga menggunakan teknologi barcode agar proses mutasi unit maupun inventaris gudang dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
The system is expected to minimize the level of losses incurred from marketing foreclosed vehicles. All incoming and outgoing transactions in this system is controlled by approval process from the relevant authorized officers that are built in the system, thereby minimizing the level of transaction errors or fraud. The system also uses the barcode technology to ensure the unit mutation process or warehouse inventory can be conducted speedily and accurately.
Sistem ini sudah dikembangkan lebih lanjut sehingga menjadi bagian dari sub module sistem aplikasi inti (WOMERS). Beberapa kelebihan versi yang baru ini antara lain adalah arsitektur yang awalnya berbasis Windows based menjadi Web Based, serta sisi reliabilitas dan skalabilitas.
The system has been developed further to become a part of the sub-module of the core application system (WOMERS). Several advantages of this new version is the architecture that was initially Window based to Web based, and in terms of reliability and scalability.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Sistem Kustodian Perseroan bertanggung jawab untuk menyimpan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) pelanggan. Seluruh lokasi penyimpanan BPKB Perseroan terintegrasi dengan aplikasi Sistem Kustodian. Pada sistem aplikasi ini, setiap saat dapat diketahui keberadaan dari setiap BPKB secara on-line. Permohonan pengeluaran atau mutasi BPKB juga bisa dilakukan melalui sistem ini.
Custodian System The Company is responsible to keep the customers’ BPKP (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor or Motor Vehicle Ownership Certificate) in safekeeping. All of the Company’s BPKB storage locations are integrated with the Custodian System application. Through this application system, the location of each BPKB can be tracked on-line at all time. Requests to take out the BPKP or request for mutation of BPKB can also be made in this system.
Disamping itu, pada sistem ini menyimpan riwayat keberadaan seluruh BPKB, mulai dari BPKB diterima dari dealer sampai dengan BPKB dikembalikan ke konsumen. Untuk menjaga validitas dan memastikan keamanan, semua proses sudah disertai log transaksi, yaitu user yang melakukan perubahan dan tanggal perubahannya, dan persetujuan dari pejabat berwenang. Hal ini mutlak diperlukan mengingat BPKB adalah aset dari Perseroan yang harus dapat diawasi dengan pasti keberadaannya.
In addition, the system records the history of all BPKP’s location, starting from the time the BPKB is received from dealers until they are returned to customers. To ensure validity and security, all processes are equipped with transaction logs, i.e. users performing changes and the date of such changes, and approval from the authorized officers. Such transaction logs are mandatory considering BPKBs are the Company’s assets and their locations need to be monitored accurately.
Beberapa pengembangan yang dilakukan terhadap sistem aplikasi ini adalah dengan diterapkannya sistem barcode, dimana proses tracking dan stock opname BPKB bisa dilakukan lebih cepat dan efisien. Selain pengembangan barcode, Sistem Kustodian juga dikembangkan untuk pengelolaan map aplikasi konsumen.
Several developments have been made to the application system, i.e. the implementation of the barcode system to allow faster and more efficient BPKP tracking and stocktaking processes. In addition to the barcode, the Custodian System has been further developed to include consumer application map management.
Service Tracking Sebagai Perseroan di bidang jasa keuangan, kebutuhan pelayanan konsumen di cabang-cabang Perseroan juga dituntut sangat tinggi. Oleh karena itu, untuk dapat lebih meningkatkan dan mengukur tingkat pelayanan secara maksimal, sekaligus mengurangi ketergantungan sepenuhnya terhadap Sumber Daya Manusia di cabang-cabang, maka diperlukan sebuah sistem aplikasi yang dapat membantu proses pelayanan terhadap konsumen. Dengan dasar kebutuhan tersebut, TI menyediakan modul Service Tracking.
Service Tracking As a company that is engaged in the financial services industry, customer service requirements expected from the Company’s branches are very high. Therefore, in order to optimally improve and measure service level as well as reducing full reliance on Human Resources in the branches, an application system to accommodate customer service processes has become necessary. Based on such requirement, IT provided the Service Tracking module.
Dengan modul Service Tracking ini, proses tracking, kontrol internal, dan pengawasan layanan yang dilakukan oleh Customer Service dapat dibantu sepenuhnya oleh sistem. Beberapa fitur utama modul ini antara lain: proses transaksi BPKB, yang meliputi pengorderan BPKB dan pengeluaran BPKB. Disamping itu, Customer Service juga bisa melayani pencetakan Surat Keterangan Pengurusan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan), dan penerimaan registrasi member Kawan. Keseluruhan proses layanan tersebut oleh sistem secara otomatis diukur berdasarkan Service Level Agreement, dan dapat membantu peningkatan produktivitas frontliner di cabang-cabang.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
In the Service Tracking module, the system will be able to fully assist the processes of tracking, internal control and monitoring of services provided by Customer Service. Several main features of this module are, among others, BPKB transaction process, which include the ordering of BPKBs and release of BPKBs.
In addition, Customer Service is also able to accommodate the printing of Reference Letters to Apply for STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan or Vehicle Registration Number Certificate) and Kawan member registration process. All processes for the services are automatically measured based on Service Level Agreement by system, and it will be able to assist the improvement of front liners’ productivities in the branches.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
105
106
Joint Financing System Untuk lebih mengembangkan bisnis Perseroan, diperlukan kerja sama yang lebih intensif dengan pihak kreditur, salah satunya dalam manajemen pendanaan. Memandang kebutuhan tersebut, TI menyediakan sebuah sistem aplikasi pengelolaan kerja sama dengan pihak kreditur (joint financing). Sistem aplikasi yang diberi nama MILOD ini dikembangkan untuk membantu kelancaran proses joint financing dengan para kreditur.
Joint Financing System In order to further develop the Company’s business, a more intensive cooperation with creditors is required, one of which in terms of funding management. In consideration thereof, IT provides a joint financing management application system. The application system named MILOD is developed to assist the efficiency of joint financing processes with the creditors.
Salah satu fungsi utama sistem aplikasi ini adalah melakukan validasi account hasil pemasaran yang akan dijaminkan kepada pihak kreditur, sesuai dengan kriteria risiko dan kebijakan yang sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan oleh masing-masing kreditur. Selain itu, sistem ini juga digunakan untuk memantau kewajiban pembayaran angsuran kepada pihak kreditur, termasuk pelunasan (buyback account), sesuai kriteria yang berlaku.
One of the main functions of this application system is the validation of accounts generated by marketing to be pledged to the creditors in accordance with the risk criteria/policies that conform to the requirements set forth by each respective creditor. In addition, the system is also used to monitor installment payments to the creditor, including settlement (buyback account) in accordance with the prevailing criteria.
MILOD juga berfungsi untuk menyediakan laporan-laporan, baik adhoc atau regular yang dibutuhkan oleh pihak kreditur maupun pihak internal, termasuk salah satunya laporan rekonsiliasi data antara pencatatan Perseroan dengan pihak kreditur.
Other functions of MILOD include generating reports, whether adhoc or regular reports required by the creditors as well as internal parties, among others the data reconciliation report between the Company’s records and the creditors’ records.
General Ledger Untuk memenuhi kebutuhan sistem akuntansi, Perseroan menggunakan modul General Ledger (GL) dari aplikasi Oracle Finance (ORAFIN). Sistem tersebut telah diimplementasikan sejak Agustus 2009. Sistem Orafin GL sebagai standar di industri, memiliki kelengkapan fitur, integritas, dan kapabilitas data yang tidak terbatas. Sementara untuk kehandalannya juga tidak diragukan.
General Ledger To accommodate the need for accounting system, the Company uses the General Ledger (GL) module from ORAFIN (Oracle Finance) application. The system has been implemented since August 2009. The ORAFIN GL system is the standard system in the industry with complete features, integrity and unlimited data capability. In the meantime, its reliability is also unquestionable.
Sistem ini berfungsi sebagai pusat pengelolaan data akunting, dimana semua bentukan jurnal dari sistem inti (core) yang ada dikirimkan ke dalam sistem ini. Dengan sistem ini, seluruh data hasil jurnal akunting dikelola berdasarkan parameter, kebijakan, dan standar akuntansi yang berlaku, untuk menghasilkan laporan keuangan sesuai kebutuhan kantor-kantor cabang, regional maupun nasional.
The system serves as the accounting data management center, where all journals prepared in the core system will be interfaced to the system. Under this system, all data generated from accounting journals are managed based on the prevailing parameters, policies and accounting standards to generate financial statements that meet the requirements of the branch, regional and national offices.
Compliance Basel II Reporting Merupakan modul pendukung sistem akuntansi yang ada. Modul ini digunakan untuk menghasilkan laporan-laporan, sebagai kebutuhan Laporan Bank Umum, dalam hal ini untuk Maybank, dengan memberikan informasi laporan keuangan untuk melihat kondisi account bank dan account receivable (saldo umur piutang).
Compliance Basel II Reporting Represents a support system for the existing accounting system. This module is used to generate reports required for Commercial Bank Report, which in this case must be reported by Maybank, by providing financial statements information to oversee the bank account and account receivables condition (aging statements).
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Compliance PSAK-50 Acounting Method Merupakan pendukung sistem akuntansi yang sudah ada agar sesuai dengan penerapan dari pedoman PSAK 50/55. Pada sistem ini, semua biaya dan pendapatan yang terkait dengan pembiayaan unit akan diamortisasi setiap bulannya. Amortisasi dilakukan untuk setiap konsumen yang ada setiap bulannya hingga account (unit pembiayaan) tersebut lunas atau ditutup (secara early termination atau write off). Fungsi lainnya adalah untuk melakukan perhitungan terhadap cadangan piutang.
Compliance to SFAS-50 Accounting Method Represents a support system for the existing accounting system in order to comply with the implementation of SFAS 50/55 guidelines. In this system, all cost and revenue related to the financing unit (account) will be amortized on a monthly basis. Amortization of the account will be charged for each customer on a monthly basis until such account is fully settled or closed (by way of early termination or write-off). Other functions include the calculation of provision for account receivables.
Multiguna Merupakan modul tambahan pada aplikasi WOMERS yang dikembangkan oleh Perseroan pada tahun 2015 dalam rangka pengembangan bisnis Perseroan. Modul ini mencakup semua transaksi yang diperuntukkan bagi nasabah yang membutuhkan dana untuk pembiayaan barang maupun jasa.
Multipurpose Represents an additional module in WOMERS application developed by the Company in 2015 in relation to the Company’s business development. This module includes all transactions for customers requiring financing to purchase goods or services.
WOMunity Merupakan aplikasi berbasis Android yang dikembangkan oleh Perseroan untuk memberikan informasi kepada nasabah Perseroan. Aplikasi ini akan membantu nasabah dengan memberikan reminder pada saat mendekati Tanggal Jatuh Tempo nasabah sehingga nasabah diharapkan tidak terlewatkan untuk melakukan pembayaran angsuran.
WOMunity Represents an Android based application developed by the Company to provide information to the Company’s customers. The application will assist customers by providing reminders as the Due Date is approaching, therefore customers are expected not to miss their installment payments.
Selain sistem aplikasi utama sebagaimana diuraikan diatas, Divisi TI Perseroan juga menyediakan beberapa sistem aplikasi pendukung, yaitu:
In addition to the main application systems described above, the Company’s IT Division also provides several supporting application systems as described below:
• SMS Center SMS Center merupakan aplikasi yang dikembangkan Perseroan yang salah satunya digunakan sebagai sarana komunikasi dan informasi bagi pelanggan. Sistem ini mulai dikembangkan tahun 2010 dengan memanfaatkan fitur Short Message Service (SMS) pada teknologi mobile. SMS Center memiliki 2 fitur utama, yaitu SMS Outbound (salah satunya untuk menginformasikan status aplikasi pembiayaan konsumen dan informasi tanggal jatuh tempo konsumen), dan fasilitas SMS Inbound yang dikembangkan sebagai media komunikasi yang bersifat pull information (permintaan informasi), misalnya status tagihan konsumen.
• SMS Center SMS Center is an application developed by the Company, which is used as, among others, a communication and information tool for customers. The system was initially developed in 2010 by utilizing the Short Message Service (SMS) feature in mobile technology.
• Host to Host (H2H) Perseroan berupaya untuk terus memberikan berbagai kemudahan kepada pelanggan, termasuk saat melakukan pembayaran angsuran. Salah satu langkah yang dilakukan
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
The SMS center has 2 main features, namely SMS Outbound facility (which, among others, informs the status of consumer financing application and consumer’s due date information) and SMS Inbound facility, which is developed as a pull information communication media, e.g. consumer’s billing status.
• Host to Host (H2H) The Company strives to continuously provide various convenience for its customers, including for installment payment. One of the measures taken by the Company is building an infrastructure
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
107
Perseroan adalah dengan membangun infrastruktur antara pusat data Perseroan (sebagai sumber data) dengan pusat data pihak ketiga yang bertanggung jawab sebagai switching agent. Dengan infrastruktur ini, proses pembayaran angsuran dapat dilakukan secara real-time on-line pada merchant-merchant yang telah menjalin kerjasama dengan Perseroan. Hingga akhir tahun 2015, Perseroan telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang menjadi Collecting Agent (CA), antara lain: Bank Maybank, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank Bukopin, Kantor Pos, Alfamart, Alfamidi, Alfa Express, Lawson, dan Indomaret, dll.
108
between the Company’s data center (as data source) with third party’s data center who is responsible as the switching agent. Under this infrastructure, installment payment process can be conducted on a real-time on-line basis at merchants that have partnered with the Company. Until the end of 2015, the Company has entered into partnerships with various parties as Collecting Agents, among others: Bank Maybank, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank Bukopin, Kantor Pos, Alfamart, Alfamidi, Alfa Express, Lawson, and Indomaret, etc.
• EDC Payment Point Electronic Data Capture (EDC) merupakan alat bantu yang digunakan bagian colletion untuk melakukan segmentasi konsumen. Mesin EDC dapat membantu proses input data pembayaran angsuran konsumen secara on-line, cepat dan akurat Mesin EDC ini juga menggunakan teknologi komunikasi mobile, menggunakan jaringan komunikasi GSM. Setiap transaksi pembayaran angsuran akan dikeluarkan bukti pembayaran sah untuk konsumen. Saat ini, penggunaan mesin EDC dilakukan oleh Collector saat menagih ke konsumen. Digunakan pula di sebagian besar kasir dealer. Selain itu, EDC juga digunakan oleh kasir di cabang-cabang sebagai cadangan apabila terjadi gangguan jaringan komunikasi ke sistem aplikasi inti.
• EDC Payment Point Electronic Data Capture (EDC) is a tool used by the collection department to perform consumer segmentation. The EDC machines are able to facilitate the consumer installment payment data input process on an on-line, fast and accurate basis. The EDC machines also use mobile communication technology using GMS communication network. A valid payment receipt will be issued for customers for each installment payment transaction. At present, the EDC machines are used by Collectors when collecting payments from customers. The EDC machines are also used in the majority of dealers’ cashiers. In addition, the EDC machines are also used by the cashiers in branches as a back-up in the event of communication network disruption to the core application system.
Human Resources Information System Untuk mendukung efektivitas kerja divisi Human Capital, Perseroan mengambangkan Human Resources Information System. Sistem ini dirancang dengan menggunakan arsitektur web untuk memberi kemudahan mengelola sumber daya manusia yang ada sehingga memberikan hasil yang lebih optimal.
Human Resources Information System To support the effectiveness of the Human Capital Division, the Company has developed the Human Resources Information System. The system is designed using the web architecture to provide more convenience in managing the existing human resources to generate more optimal results.
Dengan aplikasi ini, Divisi Human Capital bisa mengelola prosesproses yang berhubungan dengan sumber daya manusia, mulai dari proses perekrutan, penempatan, mutasi, absensi, hingga transaksi gaji lengkap dengan sistem approval elektronik yang fleksibel. Selain proses tersebut, sistem ini juga terintegrasi ke sistem aplikasi inti lainnya, sehingga dapat membantu proses validasi pembuatan userid untuk akses ke sistem aplikasi lainnya. Sistem ini juga memiliki modul self service (layanan mandiri) yang memungkinkan setiap karyawan untuk mengakses data yang berkaitan dengan karyawan bersangkutan, dan dapat melakukan pengajuan cuti atau izin secara work-flow system (paperless).
By using this application, the Human Capital Division will be able to manage processes related to human resources, starting from the recruitment, placement, mutation, timesheet and payroll transaction complete with a flexible electronic approval system. In addition to the processes referred to above, the system is also integrated to other core application system, therefore accommodating the validation process in preparing user-id for access to other application systems. The system also provides a self-service module that allows each employee to access data related to the respective employee, and allows them to submit leave requests and permission of absence requests using a paperless work-flow system.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Sistem Manajemen Dokumen Seiring dengan perkembangan perusahaan, dokumen yang dikelola Perseroan pun semakin banyak. Terlebih untuk dokumen yang berbentuk hardcopy, kebutuhan akan ruang penyimpanan juga akan terus meningkat. Untuk itu, Perseroan mengembangkan aplikasi Sistem Manajemen Dokumen dengan tujuan dokumen yang ada bisa dikelola secara elektronik dari manapun. Sistem aplikasi ini berbasis arsitektur web sesuai standar yang sudah ada. Hal ini memberikan beberapa keuntungan seperti: dokumen yang diperlukan bisa dicari dengan lebih cepat, kebutuhan ruang penyimpanan bisa dikurangi, dan akses terhadap suatu dokumen bisa dibatasi hanya untuk orang-orang yang berhak. Dokumen yang disimpan pada sistem ini bisa merupakan hasil scan (gambar), PDF, Word, Excel dan lain lain. Aplikasi ini juga mempunyai sistem work-flow approval yang memungkinkan dibuatnya suatu sistem persetujuan terhadap dokumen yang ada.
Document Management System As the Company’s operations grow rapidly, the number of documents managed by the Company also continues to increase. Moreover, documents that are majority in hard copies will increase the requirement for filing rooms. To minimize the issue, the IT Division developed the Document Management System application that allows document to be managed electronically from any location. The application system has web-based architecture in accordance with the existing standards. The system offers several advantages, for example: any document required can be searched more quickly, the need for filing rooms can be reduced, and access to certain documents can be limited only to the authorized personnel. The system is able to accommodate storage of scanned documents (image), documents in PDF, Word, Excel and other formats. This application is also equipped with a work-flow approval system that allows an approval system of the existing documents to be made.
Risk Management & MIS Reporting Dashboard Risk Management System merupakan alat bantu yang digunakan manajemen untuk pengambilan keputusan. Sistem ini telah dilengkapi dengan alat, teknik dan sains yang diperlukan untuk mengenali, mengukur dan mengelola risiko secara lebih transparan.
Risk Management & MIS Reporting Dashboard The risk management system is a supporting tool to assist the management in their decision making process. The system is equipped with tools, techniques and scientific methods required to identify, measure and manage risks in a more transparent manner.
Kerangka kerja Risk Management pada dasarnya terbagi dalam 3 (tiga) tahapan kerja yaitu: Identifikasi Risiko, Pengukuran Risiko dan Pengelolaan Risiko.
The Risk Management framework is essentially divided into 3 (three) work phases, which are: Risk Identification, Risk Measurement and Risk Management.
MIS Reporting Dashboard yang merupakan laporan rutin bulanan antara lain laporan Initiation (new booking approval, deviation rates, account movement, FPD, SPD), laporan Portofolio (Deliquency Trend, Inventory, Asset Composition, Booking Quality, Aging Comparison), laporan Collection (Total Asset, Flow Rate, Collection Costs & Benefits), dan laporan Asset Management (Inflow – Outflow, Stock Report).
The MIS Reporting Dashboard, a routine monthly report, which consist of, among others, the Initiation reports (new booking approval, deviation rates, account movement, FPD, SPD), Portfolio reports (Delinquency Trend, Inventory, Asset Composition, Booking Quality, Aging Comparison), Collection reports (Total Asset, Flow Rate, Collection Costs & Benefits), and Asset Management reports (Inflow – Outflow, Stock Report).
Keseluruhan dukungan sistem aplikasi menggunakan arsitektur berbasis web dan database yang terpusat, sehingga memungkinkan pengembangan dan perluasan jaringan kantor perwakilan Perseroan dengan biaya yang relatif rendah. Divisi TI bekerja sama dengan bagian Jaringan Pemasaran dalam memperluas jaringan tersebut, untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen antara lain untuk pemasaran dan loket-loket pembayaran angsuran. Selain itu, Divisi TI juga bekerja sama dengan Divisi dan bagian lain, dalam pengembangan sistem aplikasi, sehingga dapat memperbesar peranan TI dalam meningkatkan kinerja Perseroan.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
The entire support application system uses a web-based architecture and centralized database, therefore allowing development and expansion of the Company’s representative office network at a relatively low cost. The Information Technology Division also cooperates with the Marketing Network department in expanding the network in order to improve services to customers, among others for marketing and installment payment counters. In addition, the Information Technology also cooperates with other Divisions and departments in developing application systems, therefore allowing IT to play a greater role in improving the Company’s performance.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
109
110
Rencana Pemulihan Bencana Mulai bulan September 2009, Perseroan telah berhasil melakukan implementasi disaster recovery center untuk menjamin kelangsungan operasional Perseroan dari kemungkinan terjadinya bencana alam atau kerusakan lain. Perseroan saat ini memiliki 2 (dua) pusat pengolahan data pada 2 (dua) tempat yang berbeda yaitu Pusat Pengolahan Data Center Utama dan Data Disaster Recovery. Dengan demikian, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran pada lokasi Data Center Utama, maka aktivitas Pusat Pengolahan Data dapat segera dialihkan ke lokasi fasilitas Disaster Recovery. Dan untuk menjaga keterhandalan Disaster Recovery Center, secara periodik Perseroan juga melakukan Disaster Recovery Test. Pengetesan terakhir yang telah dilakukan Perseroan pada bulan Januari 2015 sudah mencakup semua aplikasi inti dari perusahaan yang dilakukan secara nasional.
Disaster Recovery System In September 2009, the Company has successfully established the disaster recovery center to protect the Company’s operational going concern from the possibilities of natural disasters or other damages. The Company currently has 2 (two) data management centers in 2 (two) different locations, which are the Main Data Center Management Center and Data Disaster Recovery. Therefore, in the event of unfavorable events such as fire in the location of the Main Data Center, Data Management Center’s activities can be immediately transferred to the Disaster Recovery facility. In order to maintain the reliability of the Disaster Recovery Center, the Company conducts Disaster Recovery Test on a periodical basis. The last Disaster Recovery Test was conducted by the Company in January 2015, and has included all core application and was conducted nation wide.
Kompetensi SDM di bidang TI Agar TI dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap operasional Perseroan juga dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang TI yang handal. Untuk itu, Perseroan juga memberikan perhatian yang besar terhadap pengembangan kompetensi SDM, khususnya di bidang TI. Perseroan telah menetapkan standar kompetensi bagi karyawan yang ditempatkan di fungsi TI, yang parameter pendukungnya selalu dikomparasi secara online dengan standar yang diberlakukan di induk Perseroan, yaitu Maybank Group. Standar kompetensi yang ditetapkan Perseroan mencakup beberapa faktor pendukung seperti pengetahuan mengenai semua bisnis proses dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dalam lingkup TI baik dalam kondisi normal maupun dalam kondisi yang tidak diharapkan, yaitu:
Human Resources Competencies in IT The Company requires reliable Human Resources in IT to ensure that IT provides optimal contributions to the Company’s operations. Therefore, the Company places great emphasis on the development of HR competencies, particularly IT. The Company has implemented a set of competencies standard for employees placed in the IT functions, the supporting parameters of which are continuously compared on-line with the standards applicable at the Company’s parent company, the Maybank Group. The Company’s competencies standards include several supporting factors such as a comprehensive knowledge on all business processes and the capability to perform the following tasks within the scope of IT, whether in normal or unexpected conditions:
1. Pengembangan aplikasi. 2. Jaringan infrastruktur dan keamanan data. 3. Pelayanan servis dari sisi TI baik untuk internal dan eksternal.
1. Application development. 2. Infrastructure network and data security. 3. IT services offering, both for internal and external parties.
Program pengembangan kompetensi SDM di bidang TI yang dilakukan Perseroan difokuskan pada tiga bidang tersebut. Secara berkala Perseroan menjalankan program pelatihan agar para pelaksana TI selalu dapat beradaptasi dengan teknologi terkini dan mendukung pengembangan bisnis Perseroan yang idealnya menuntut pemahaman mereka terhadap suatu sistem atau perangkat yang akan digunakan oleh Perseroan.
The Company’s HR competencies development for IT are focused on the three areas. The Company conducts routine trainings to ensure the IT practitioners are adept to the latest technology and are able to support the Company’s business development, which ideally requires their understandings on certain systems or tools used by the Company.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Pencapaian 2015 Tahun 2015 adalah tahun dimana pengembangan TI lebih menitikberatkan kepada pengembangan bisnis perusahaan dan juga untuk memberikan layanan kepada konsumen, disamping untuk memenuhi permintaaan baik dari regulator, pemegang saham ataupun pemangku kepentingan lainnya
2015 Performance In 2015, IT developments focused more on the Company’s business development and on providing services to consumers as well as accommodating the requests from regulators, shareholders and other stakeholders
Pada tahun 2015 ini ada beberapa proyek penting seperti:
. There were several key projects in 2015, e.g.:
1. Pengembangan modul Multiguna 2. Pembuatan aplikasi WOMunity yang berguna untuk memberikan informasi kepada konsumen melalui Aplikasi Android.
1. The development of the Multipurpose module 2. The development of WOMunity application to provide information to consumers using an Android application.
Rencana Pengembangan TI Tahun 2016 Perseroan akan melakukan beberapa pengembangan infrastruktur, penambahan modul dan juga pembangunan aplikasi sesuai dengan rencana jangka panjang yang sudah disusun. Beberapa rencana penting yang akan dijalankan oleh Perseroan adalah:
IT Development Plan In 2016, the Company plans to perform several infrastructure developments, develop additional modules and applications according to the long-term plan that has been established. Several important plans that will be conducted by the Company are as follows:
1. Migrasi Server ke Super Cluster dan peningkatan versi Oracle database 2. Pengembangan aplikasi berbasis android untuk mempercepat proses aplikasi konsumen 3. Pengembangan aplikasi reporting untuk management.
1. Server migration to Super Cluster and the upgrade of Oracle database version. 2. Development of android based application to expedite the consumer application process. 3. Development of management reporting application.
Pelayanan Dan Jaringan Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan, pelayanan konsumen dan pengembangan jaringan merupakan hal yang sangat penting. Perseroan harus dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dan mengembangkan jaringan yang lebih luas sehingga pelanggan dapat dengan mudah berinteraksi dengan Perseroan. Di Perseroan, tanggung jawab yang sangat sentral tersebut diemban oleh Direktorat Operasional.
Service and Network As a company that is engaged in the financing business, customer service and network development are critical. The Company has to provide the best services to customers and expand its network to allow customers to interact easily with the Company. At the Company, such central responsibility is held by the Operational Directorate.
Dalam menjalankan fungsi pelayanan (baik internal maupun eksternal), Direktorat Operasional menjalin sinergi dengan Direktorat dan unit kerja lainnya. Direktorat Operasional harus dapat memastikan bahwa Perseroan memiliki sistem kerja yang handal sehingga dapat memfasilitasi seluruh proses bisnis terkait konsumen yang meliputi aplikasi kredit, pembayaran angsuran, hingga penyerahan berkas kepemilikan kendaraan bermotor di samping membawahi bidang umum lainnya.
In carrying out its service functions (both internal and external), the Operational Directorate creates synergy with other Directorates and work units. The Operational Directorate must ensure that the Company has a reliable work system to facilitate all business processes related to customers, which include credit applications, installment payments until the handover of motor vehicles ownership paperwork in addition to other general departments.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, tahun 2014 Direktorat Operasional memperkenalkan budaya kerja “CERIA”
In order to improve services to customers, the Operational Directorate took introduced a new work culture named “CERIA” in
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
111
112
yang merupakan kependekan dari “Cepat, Efektif, Ramah, Inisiatif dan Akurat”. Budaya kerja ini diyakini akan meningkatkan pelayanan untuk kepuasan pelanggan sehingga menjadi competitive advantage bagi Perseroan dalam menghadapi persaingan yang dirasa semakin ketat.
2014. CERIA is short for “Cepat, Efektif, Ramah, Inisiatif and Akurat or Fast, Efective, Friendly, Proactive and Accurate”. The Company believes that the work culture will be able to improve services for customer satisfaction and therefore will become the Company’s competitive advantage in facing the increasingly tight competition.
Meskipun sudah ada komitmen dari seluruh manajemen untuk menerapkan budaya “Excellence is an Attitude”. Menanamkan budaya kerja CERIA tentunya bukan hal yang mudah, sebagai upaya konsisten untuk terus mengkampanyekan budaya kerja CERIA ke seluruh Cabang. Divisi Operasional mengoptimalkan media email dan sarana penunjang lainnya sebagai alat kampanye budaya kerja CERIA.
Despite of the commitments from all management to implement the “Excellence is an Attitude” culture, implementing the CERIA work culture is certainly not an easy task and require consistent efforts to campaign the CERIA work culture to all Branches. The Operational Division optimized email and other supporting tools as a media for campaigning the CERIA work culture.
Standar Pelayanan CERIA yang dijalankan di Front Office perseroan menganut kepada standar pelayanan di perbankan dengan mengadopsi prosedur dari PT Bank Maybank Indonesia Tbk selaku induk usaha. Guna memastikan Petugas Front Office Cabang konsisten melakukan standar pelayanan CERIA, maka secara rutin dilakukan inspeksi penilaian oleh Tim penilaian yang terdiri dari Branch Operations Head, Area Operation dan Control Manager, Operations Control Specialis dan Service Quality HO. Setiap bulan Service Quality HO melakukan review implementasi standar pelayanan dan memberikan punishment & reward kepada petugas sesuai dengan hasil penilaian.
The CERIA service standards implemented on the Front Office by the Company refer to the service standards in banking, by adopting the procedures from PT Bank Maybank Indonesia Tbk as the parent entity. To ensure the officers at the Front Office in all branches consistently exercise the CERIA service standards, the Evaluation Team, consisting of the Branch Operations Head, Area Operation and Control Manager, Operations Control Specialists and Service Quality HO, conducts routine evaluations. On a monthly basis, the Service Quality HO reviews the implementation of service standards and provides punishments & rewards to the officers based on the evaluation result.
Sebagai hasil implementasi dari upaya konsisten pada tanggal 9 Oktober 2015 Perseroan mendapatkan “Indonesia WOW Service Excellence Award 2015” dari Markplus Inc, berupa : Gold Award untuk Region Jawa - Bali dan Consolation Prize Winner untuk Region Sumatera.
As a result of consistent implementation efforts, on October 9, 2015, the Company received the “Indonesia WOW Service Excellence Award 2015” from Markplus Inc, consisting of: Gold Award for JavaBali Region and Consolation Prize Winner for Sumatera Region.
Perseroan berupaya untuk meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan dengan cara terus melakukan upaya peningkatan layanan. Perseroan percaya, dengan tingkat kepuasan pelanggan yang baik akan menjamin pertumbuhan bisnis Perseroan di masamasa mendatang.
The Company endeavors to improve the level of customer satisfaction by continuously improving its services. The Company believes that good customer satisfaction will secure the Company’s business growth in the future.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Dalam hal pengembangan jaringan, pada tahun 2015 Perseroan tidak melakukan penambahan jumlah Kantor Cabang. Hal ini dikarenakan Perseroan meyakini bahwa Kantor Cabang yang ada saat ini masih memiliki potensi yang sangat besar untuk terus dikembangkan.
In terms of network development, the Company did not add the number of Branches in 2015. The decision was made as the Company believes that the existing Branches still harbor huge potential to be developed further.
Namun demikian, dalam rangka terus memberikan kemudahan bagi pelanggan, tahun 2015 Perseroan meluncurkan aplikasi WOMunity yang berguna untuk memberikan informasi kepada konsumen melalui Aplikasi Android.
However, in order to continuously provide convenience to customers, the Company launched the WOMunity application in 2015, which serves to provide information to consumers using an Android Application.
Perseroan juga terus meningkatkan kapasitas channel pembayaran yang telah dikembangkan sebelumnya agar dapat dimanfaatkan pelanggan dalam melakukan pembayaran angsuran. Saat ini konsumen WOM Finance dapat melakukan pembayaran melalui ATM BII, ATM BCA, Internet & Mobile Banking Bank BCA, ATM Bank Mandiri, PPOB, Mobile serta Internet Banking Bank OCBC NISP, ATM & Loket BRI, Loket SOPP PT Pos Indonesia (Kantor POS), Loket Bank Bukopin, dan gerai-gerai Alfamart, Alfamidi, Lawson dan Indomaret.
The Company also continuously increased the capacities of channel payments that have been previously developed to be used by the customers in paying installments. At present, WOM Finance’s customers are able pay their installments through BII ATMs, Bank BCA ATMs , Bank BCA Internet Banking and Mobile Banking, Bank Mandiri ATMs, PPOBs, Bank OCBC NISP Mobile Banking and Internet Banking , BRI ATM and Counters, PT Pos Indonesia SOPP Counters (Post Office), Bank Bukopin Counters, and Alfamart, Alfamidi & Lawson and Indomaret Outlets.
Perseroan menjalankan bisnis yang bersifat ritel, di mana Perseroan memberikan pembiayaan sepeda motor kepada jutaan konsumen yang sebagian besar berpendapatan menengah ke bawah. Untuk itu, Perseroan harus memiliki dukungan sistem yang mumpuni, kecepatan dan ketepatan informasi, serta sumber daya manusia yang memadai.
The Company is engaged in a retail business, where the Company provides motorcycle financing for millions of middle to low income customers in Indonesia. Therefore, the Company has to be supported by a sophisticated system, timely and accurate information, and adequate human resources.
Untuk itu Perseroan terus berupaya memaksimalkan fungsi TI, khususnya untuk menciptakan proses persetujuan kredit yang terstandarisasi dan lebih otomatis melalui pengembangan customer scoring system. Perseroan juga melakukan pengembangan proses bisnis yang terpusat, sehingga lalu lintas data dimungkinkan untuk dilakukan dalam waktu yang sangat singkat. Perseroan percaya, percepatan proses tersebut akan memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Sistem terpusat ini nantinya juga akan dilengkapi dengan sistem backup yang menjaga keamanan dan ketersediaan data baik itu data Perseroan maupun data konsumen.
Therefore, the Company continues to maximize IT functions, particularly to create a standardized and automated credit approval process through the development of customer scoring system. The Company also develops a centralized business process to allow data traffic to be processed in a very short time. The Company believes that such process expedition will provide added value to customers. The centralized system will also be equipped with a backup system that maintains the security and availability of data, whether the Company’s data or the consumers’ data.
Perseroan akan terus berupaya untuk memaksimalkan fungsi dan peran dari divisi TI dengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan dan menjadikan proses di tingkat internal menjadi lebih efektif dan efisien.
The Company will continue to maximize the function and roles of the IT division with the objective of providing better services to customers and to create a more effective and efficient internal processes.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
113
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
114
Laporan Laporan Tahunan Tahunan 2015 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Laporan Tahunan Tahunan 2015 2015 2015 Annual Report
115
Perseroan sangat percaya, praktik tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) merupakan langkah untuk menjaga kelangsungan usaha yang sehat, memelihara kepercayaan para pemangku kepentingan. Perseroan mendefinisikan GCG sebagai suatu sistem, proses dan struktur yang digunakan oleh organ perusahaan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas Perseroan guna mewujudkan nilai bagi Pemegang Saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan para pemangku kepentingan.
The Company defines GCG as a series of mechanism, processes and structures used by the Company’s organs to improve the Company’s business success and accountability in order to create values to Shareholders in the long term, with due considerations to the interest of the stakeholders.
GCG sudah menjadi ruh bagi Perseroan. Manajemen Perseroan memegang komitmen penuh untuk menerapkan GCG secara konsisten dan maksimal dalam implementasinya. Karena itu, Perseroan secara konsisten memaksimalkan nilai perusahaan dengan cara menjalankan prinsip GCG yang terdiri dari transparansi (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), kemandirian (independency) dan kewajaran (fairness).
GCG has become the Company’s spirit. The management of the Company is fully committed to ensure GCG is implemented consistently and to the maximum extent possible. Therefore, the Company consistently maximizes corporate values by implementing the GCG principles, which consist of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness.
Perseroan telah menempatkan kebijakan GCG, berikut seluruh penerapannya, sebagai salah satu kerangka utama pengembangan perusahaan di masa depan. Pengembangan dan penerapan tata kelola perusahaan yang mengacu pada best-practice di lingkungan kerja Perseroan diharapkan dapat memenuhi kepentingan segenap stakeholders secara seimbang, selain juga membuka peluang bagi pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan bagi Perseroan.
The Company has established the following GCG policies, including its implementations, as one of the main frameworks of the company’s development in the future. The development and implementation of good corporate governance that refers to the best-practices in the Company’s environment is expected to satisfy the interests of all stakeholders in a balanced manner, as well as opening opportunities for long-term continuous growth for the Company.
Dengan mengedepankan GCG dan pengelolaan risiko yang baik, Perseroan diharapkan akan semakin maju dari segi kualitas manajemen dan keuntungan secara finansial.
By upholding GCG and proper risk management, the Company is expected to advance further in terms of management quality and financial profit.
Tujuan Penerapan Tata Kelola Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) adalah sistem yang dipergunakan untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan perusahaan. Corporate Governance mengatur pembagian tugas hak dan kewajiban mereka yang berkepentingan terhadap kehidupan perusahaan termasuk para pemegang saham, dewan pengurus, para manajer, dan semua anggota stakeholder nonpemegang saham. Dengan tujuan utamanya adalah:
Objectives of GCG Implementation Good Corporate Governance is a system used to direct and control the Company’s activities. Corporate Governance governs the division of rights and obligations of those concerned with the Company’s business, including the shareholders, management board, managers, and all members of non-shareholder stakeholders. The main objectives are:
a. Melindungi hak dan kepentingan pemegang saham; b. Melindungi hak dan kepentingan para anggota the stakeholders
116
The Company firmly believes that Good Corporate Governance (GCG) is a key step to maintain sound business continuity, maintain the trusts of stakeholders.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
a. To protect the rights and interests of the shareholders;
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
non-pemegang saham; c. Meningkatkan nilai perusahaan dan para pemegang saham; d. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja Dewan Komisaris (Board of Commissioner) atau Direksi (Board of Directors) dan manajemen perusahaan; dan e. Meningkatkan mutu hubungan Board of Directors dengan manajemen senior perusahaan. Dasar Acuan Implementasi Implementasi prinsip GCG di Perseroan berpedoman pada berbagai peraturan perundangan, yakni:
b. To protect the rights and interests of members of non-shareholder stakeholders; c. To increase the Company’s values and shareholders value; d. To improve the efficiency and effectiveness of the Company’s Board of Commissioners or Board of Directors and management; and e. To improve the quality of the Board of Directors’ relationship with the Company’s senior management. Frame of Reference for Implementation The implementation of GCG principles in the Company is guided by various laws and regulations as follows:
1. Undang-Undang RI No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan. 3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka. 4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publilk.
1. Law of the Republic of Indonesia No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Company 2. Regulation of the Financial Services Authority No. 30 / POJK.05 / 2014 concerning Good Corporate Governance For the Finance Companies. 3. Regulation of the Financial Services Authority No. 32 / POJK.04 / 2014 concerning Public Company’s General Meeting of Shareholders Organization Plan 4. Regulation of the Financial Services Authority No. 33 / POJK.04 / 2014 concerning Public Company’s the Board of Directors and the Board of Commissioners .
Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Sesuai Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/ POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan, struktur dan mekanisme tata kelola di Perseroan terdiri dari :
Structures and Mechanisms of GCG Pursuant to Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Company and Regulation of the Financial Services Authority No. 30 / POJK.05 / 2014 concerning Good Corporate Governance For the Finance Companies, the structure and mechanism of corporate governance of the Company consist of the followings:
• Organ Utama terdiri dari: Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi. • Organ Pendukung terdiri dari: Dewan Pengawas Syariah Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi, Sekretaris Perusahaan, Unit Audit Internal, dan Auditor Eksternal.
• Main organs, which consists of: General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners and Board Directors. • Supporting organs, which consists of: Sharia Supervisory Board, Audit Committee, Risk Oversight Committee, Remuneration and Nomination Committee, Corporate Secretary, Internal Audit Unit, and External Auditor.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
117
Rapat Umum Pemegang saham General Meeting Of shareholders
Dewan Komisaris Boards of Commissioners
Komite Audit Audit Committee
Direksi Boards of Directors
Komite Nominasi danRemunerasi Nominasi and Remuneration Committee
sekretaris Perusahaan Corporate secretary
118
Divisi Internal Audit Internal Audit Division
Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee
Komite manajemen Risiko Risk Management Committee
Dept. Enterprise Risk Management Enterprise Risk Management Dept.
Divisi Legal Corp. Litigation & Compliance Legal Corp. Litigation Compliance Division
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas yang ditentukan dalam UndangUndang dan Anggaran Dasar. Wewenang tersebut mencakup meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dalam pengelolaan Perseroan, mengubah Anggaran Dasar, mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Dewan Komisaris, memutuskan pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara Direksi dan lain-lain.
The General Meeting of Shareholders (GMS) is the Company’s organ having the authorities that are not delegated to the Board of Commissioners or the Board of Directors within the limitations stipulated by the the Law and Articles of Association. Such authorities include the right to demand the responsibility of the Board of Commissioners and the Board of Directors with respect to the management of the Company, to amend the Articles of Association (AoA), to appoint and discharge the Board of Directors and Commissioners, to determine the division of management duties and authorities among the Board of Directors, and others.
Kedudukan RUPS dalam Perusahaaan RUPS adalah struktur tertinggi dalam organisasi Perusahaan. RUPS memiliki hak untuk membuat keputusan tertentu.
The position of GMS within the Company The GMS is the highest structure within the Company’s organization. The GMS is authorized to make certain decisions.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Wewenang RUPS Untuk melindungi hak-hak Pemegang Saham, hal-hal yang dapat menyebabkan perubahan fundamental atas Perusahaan dan hak Pemegang Saham, agar diputuskan dalam RUPS:
Authorities of the GMS To protect the rights of the Shareholders, matters that may cause fundamental changes in the Company and the rights of the Shareholders shall be resolved in a GMS;
• • • • • • •
• • • • • • •
Perubahan Anggaran Dasar; Pembagian tanggung jawab antara anggota dewan; Pembubaran atau penutupan Perusahaan; Penggabungan dan akuisisi; Pengurangan modal; Penggunaan laba; Perubahan komposisi Komisaris dan Direksi, dan hal-hal penting lainnya.
Amendment to Articles of Association; Division of responsibilities among members of the Board; Dissolution or closing of the Company; Mergers and acquisitions; Reduction in capital; Appropriation of profit; Changes in the compositions of the Board of Commissioners and Board of Directors, and other important matters.
Tahapan dan tata cara RUPS Pengumuman RUPS kepada Pemegang Saham Perusahaan dilakukan oleh Direksi paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum pemanggilan RUPS. Pengumuman dilakukan melalui:
Steps and Procedures of the GMS The announcement of GMS to the Company’s Shareholders shall be made by the Board of Directors by no later than 14 (fourteen) days prior to the invitation to the GMS. The announcement shall be made in:
1. Surat kabar harian yang bebahasa dan berperedaran di Indonesia; 2. Situs web bursa efek; 3. Situs web Perusahaan (dalam Bahasa Indonesia dan/atau bahasa Inggris).
1. The daily newspapers published in the Indonesian language with national circulation; 2. The Stock Exchange’s website; 3. The Company’s website (in the Indonesian and/or English language)
Perusahaan melakukan Pemanggilan RUPS paling lambat 21 (dua puluh satu) hari sebelum pelaksanaan RUPS. Pemangggilan RUPS memuat informasi antara lain:
The Company shall issue the Invitation to the GMS by no later than 21 (twenty one) days prior to the GMS; The invitation to the GMS shall include, among others, the following information:
1. Tanggal penyelenggaraan RUPS; 2. Waktu penyelenggaraan RUPS; 3. Tempat penyelenggaraan RUPS; 4. Ketentuan Pemegang Saham yang berhak hadir; 5. Mata acara rapat; 6. Bahan mata acara rapat tersedia bagi Pemegang Saham sejak tanggal pemanggilan RUPS sampai dengan penyelenggaraan RUPS.
1. The date of the GMS; 2. The time of the GMS; 3. The venue of the GMS; 4. Provisions concerning the Shareholders eligible to attend the GMS; 5. The meeting agenda; 6. The material for the meeting agenda shall be available to Shareholders from the date of Invitation to the GMS until the time of the GMS.
Tempat pelaksanaan RUPS adalah di lokasi tempat beroperasinya Perusahaan atau di Provinsi tempat kedudukan bursa efek dimana saham dicatatkan.
The venue of the GMS shall be the Company’s place of operation or in the Province where the Stock Exchange on which the Company’s shares are listed is domiciled.
RUPS dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Jika semua anggota Dewan Komisaris berhalangan hadir maka rapat dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi.
The GMS shall be chaired by a member of the Board of Commissioners appointed by the Board of Commissioners. In the event that all members of the Board of Commissioners are unavailable, the GMS shall be chaired by a member of the Board of Directors appointed by the Board of Directors.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
119
Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat, apabila tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara.
The resolutions of the GMS shall be made by way of amicable discussion, if a resolution cannot be achieved through such a manner, a resolution shall be sought through voting.
Perusahaan wajib membuat risalah RUPS dan ringkasan risalah RUPS. Risalah RUPS wajib ditandatangani oleh pimpinan rapat dan paling sedikit 1 (satu) orang pemegang saham yang ditunjuk oleh peserta RUPS. Penandatanganan risalah RUPS tidak diperlukan apabila risalah tersebut dibuat dalam bentuk Akta Notaris.
The Company must prepare the Minutes of GMS and the Summary of Minutes of GMS. The Minutes of GMS must be signed by the chairman of the meeting and by at least 1 (one) shareholder appointed by the participant of the GMS. Signing of the Minutes of GMS shall not be required if such Minutes is made in the form of a Notarial Deed.
Pengumuman risalah RUPS dilaksanakan paling lambat 2 (dua) hari setelah RUPS diselenggarakan, yang dilakukan melalui:
The announcement of the Minutes of the GMS shall be made by no later than 2 (two) days after the GMS has convened, which shall be made in:
1. Surat kabar harian yang bebahasa dan berperedaran di Indonesia; 2. Situs web bursa efek; 3. Situs web Perusahaan (dalam Bahasa Indonesia dan/atau bahasa Inggris).
120
1. The daily newspapers published in the Indonesian language with national circulation; 2. The Stock Exchange’s website; 3. The Company’s website (in the Indonesian and/or English language)
RUPS Tahun 2015 Sepanjang tahun 2015, Perseroan menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan dan 4 (empat) kali RUPS Luar Biasa. Adapun hasil dari masing-masing RUPS adalah sebagai berikut :
GMS in 2015. During the year 2015, the Company held 1 (one) Annual GMS and 4 (four) Extraordinary GMS. Whereas the resolutions of each GMS are as follows:
RUPS Tahunan 2015 RUPS Tahunan 2015 dilaksanakan pada tanggal 23 April 2015 di Function Room, Sentral Senayan III lantai 28, Jalan Asia Afrika No. 8 Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta 10270.
2015 Annual GMS The 2015 Annual GMS was held on April 23, 2015, at the Function Room, Sentral Senayan III, 28th Floor, Jl. Asia Afrika No. 8, Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, 10270.
Adapun keputusan yang telah diambil dalam RUPS Tahunan adalah sebagai berikut : A. Keputusan untuk agenda Rapat Pertama dan Kedua adalah Rapat berdasarkan musyawarah untuk mufakat : 1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2014 dan mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, Firma anggota Ernst & Young Global Limited sebagaimana ternyata dari laporan Auditor tertanggal 12 Februari 2015 dengan pendapat ”Wajar dalam semua hal yang material”. 2. Dengan disetujuinya Laporan Tahunan Perseroan dan disahkannya Laporan Keuangan Tahunan Perseroan serta Neraca dan Perhitungan Rugi Laba Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 tersebut, maka sesuai dengan ketentuan dalam pasal 19 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, dengan demikian Rapat telah memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada para anggota Direksi dan para anggota Dewan Komisaris Perseroan yang menjabat pada tahun 2014
Whereas the resolutions adopted in the Annual GMS are as follows:
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
A. The following resolutions for the First and Second Meeting Agenda were unanimously made: 1. Approved and accepted the Company’s Annual Report for the 2014 fiscal year and ratified the Company’s Annual Financial Statements for the fiscal year ended December 31, 2014, which were audited by the Public Accountant Firm Purwantono, Suherman & Surja, a member firm of Ernst & Young Global Limited, as stated in the Auditor’s Report dated February 12, 2015, which expressed an “Unqualified Opinion”. 2. With the approval of the Company’s Annual Report and the ratification of the Company’s Annual Financial Statements and Statements of Position and Statements of Profit and Loss for the financial year ended 31 December 2014 referred to above, then, in accordance with the provisions of Article 19 paragraph 3 of the Company’s Articles of Association, the GMS henceforth granted a release and discharge (acquit et de charge) to the members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners of the Company who were in office during the year 2014 for any management and supervisory actions
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
atas tindakan kepengurusan dan pengawasan yang telah mereka lakukan selama Tahun Buku 2014. Sepanjang tindakan pengawasan dan pengurusannya dimaksud tercermin dalam buku dan catatan Perseroan sepanjang tahun buku 2014, serta tidak termasuk dalam kategori tindak pidana.
undertaken during the Financial Year of 2014. Provided that the management and supervisory actions referred to above have been reflected in the Company’s books and accounts during the financial year 2014, and such actions did not count as criminal acts.
B. Keputusan untuk agenda Rapat Ketiga adalah Rapat berdasarkan musyawarah untuk mufakat menyetujui : 1. Menyisihkan sebesar Rp1.000.000.000,- (satu milyar Rupiah) dari laba bersih Perseroan untuk digunakan sebagai dana cadangan umum guna memenuhi ketentuan dalam Pasal 70 ayat (1) Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; 2. Sisa dari laba bersih sebesar Rp35.338.992.460,- (tiga puluh lima milyar tiga ratus tiga puluh delapan juta sembilan ratus sembilan puluh dua ribu empat ratus enam puluh Rupiah) akan dicatat sebagai Laba ditahan; 3. Tidak membagikan dividen; dan 4. Memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala sesuatunya sehubungan dengan penggunaan laba tersebut.
B. The following resolutions for the Third Meeting Agenda were unanimously made: 1. Appropriated a sum of Rp1,000,000,000.- (one billion Rupiah from the Company’s net income to be allocated as general reserve in order to comply with the provisions of Article 70 paragraph (1) of Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies; 2. The remaining net profit of Rp35,338,992,460.- (thirty five billion three hundred thirty eight million nine hundred ninety two thousand four hundred sixty Rupiah) shall be recorded as Retained Earnings; 3. Not to distribute dividends; and Granted the power with the power to delegate to the Company’s Board of Directors to undertake any actions concerning the appropriation of the net profit referred to above;
C. Keputusan untuk agenda Rapat Keempat adalah Rapat berdasarkan musyawarah untuk mufakat menyetujui : 1. Memberi kuasa dan melimpahkan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan untuk mengaudit pembukuan Perseroan tahun buku 2015 berikut menentukan honorarium dan persyaratan lain pengangkatannya dengan terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan. 2. Memberi wewenang dan kuasa dengan hak subtitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan penunjukan Akuntan Publik yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana dimaksud diatas, termasuk untuk memberitahukan dan mengumumkan ke publik (jika diperlukan). D. Hasil perhitungan pemungutan suara untuk agenda Rapat Kelima dan Keenam adalah sebagai berikut : - Jumlah saham yang hadir dalam RUPS-T sebanyak 2.456.779.498 saham - Jumlah suara tidak setuju sebanyak 365.900 saham - Jumlah suara setuju sebanyak 2.456.413.598 saham atau mewakili 99,85% dari jumlah suara yang hadir dalam Rapat.
C. The following resolutions for the Fourth Meeting Agenda were unanimously made: 1. Granted the power and delegated the authority to the Company’s Board of Directors to appoint the Public Accountant Firm registered at the Financial Services Authority (FSA) to audit the Company’s financial statements for the financial year 2015 and to determine the honorarium and other terms of appointment by firstly obtaining the approval from the Company’s Board of Commissioners. 2. Granted the power and authority with the power to delegate to the Company’s Board of Directors to undertake all actions required with regard to the appointment of the Public Accountant Firm registered at the Financial Services Authority referred to above, including to inform and announce such appointment to the public (if deemed necessary). D. The voting results for the Fifth and Sixth Meeting Agenda are as follows: - Total shares present in the Annual GMS was 2,456,779,498 shares. - Total votes not in favor was 365,900 shares. - Total votes in favor was 2,456,413,598 shares, which represented 99.58% of the votes present in the Meeting.
E. Keputusan untuk agenda Rapat Kelima dan Keenam adalah Rapat berdasarkan suara terbanyak menyetujui : 1. Pembagian tugas dan wewenang para anggota Direksi Perseroan untuk Tahun Buku 2015 diserahkan kepada Direksi Perseroan dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 92 ayat 6 (enam) Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
E. The resolutions for the First and Second Meeting Agenda made by majority votes are as follows: 1. The right to determine the duties and authorities of the members of the Company’s Board of the Directors for the Financial Year 2015 shall be entrusted to the Company’s Board of Directors, with due
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
121
Perseroan Terbatas, dengan memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Dewan Komisaris Perseroan. 2. Penentuan uang jasa dan tunjangan lainnya untuk para anggota Dewan Komisaris Perseroan diusulkan untuk dilimpahkan wewenangnya kepada Presiden Komisaris Perseroan dengan memperhatikan usul dan rekomendasi dari Komite Nominasi dan remunerasi Perseroan dan besarnya uang jasa dan atau tunjangan dalam bentuk apapun lainnya yang telah ditetapkan bagi anggota Dewan Komisaris dimaksud akan dicantumkan dalam Laporan Tahunan untuk tahun buku 2015. 3. Melimpahkan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan besarnya gaji/honorarium dan/ atau tunjangan lain bagi para anggota Direksi Perseroan dan bagi para anggota Dewan Pengawas Syariah Perseroan untuk Tahun Buku 2015 dengan memperhatikan usul dan rekomendasi dari Komite Nominasi dan remunerasi Perseroan dan besarnya uang jasa dan/atau tunjangan dalam bentuk apapun lainnya yang telah ditetapkan bagi para anggota Direksi Perseroan dan bagi para anggota Dewan Pengawas Syariah Perseroan dimaksud akan dicantumkan dalam Laporan Tahunan untuk tahun buku 2015. RUPS Luar Biasa Tahun 2015
122
consideration to the provisions of Article 92 paragraph 6 (six) of Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies, by firstly obtaining the approval from the Company’s Board of Commissioners. 2. The right to determine the remuneration and other benefits for the members of the Company’s Board of Commissioners was proposed to be entrusted to the Company’s President Commissioner, with due consideration to the proposal and recommendations from the Company’s Nomination and Remuneration Committee and the amount of remuneration and/or benefits in any other form that have been determined for the members of the Board of Commissioners referred to above shall be disclosed in the Annual Report for the financial year of 2015. 3. Granted the power and authority to the Company’s Board of Commissioners to determine the amount of salary/honorarium and/or other benefits for the members of the Company’s Board of Directors and for the members of the Company’s Sharia Supervisory Board for the financial year 2015, with due consideration to the proposal and recommendations from the Company’s Nomination and Remuneration Committee and the amount of remuneration and/or benefits in any other form that have been determined for the members of the Company’s Board of Directors and for the members of the Company’s Sharia Supervisory Board referred to above shall be disclosed in the Annual Report for the financial year of 2015. 2015 Extraordinary GMS
A. RUPSLB 1 Pada tanggal 21 Januari 2015, Perseroan menyelenggarakan RUPSLB di Function Room, Sentral Senayan III lantai 28, Jalan Asia Afrika No. 8 Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta 10270. Adapun keputusan yang telah diambil dalam RUPSLB tersebut adalah sebagai berikut : 1) Ketua Rapat menyampaikan/memutuskan : Menunda/Menskor untuk sementara RUPSLB sampai dengan waktu yang akan ditentukan kemudian oleh Perseroan dan selanjutnya Perseroan akan melakukan pemberitahuan lebih lanjut kepada pemegang saham melalui surat kabar mengenai pelaksanaan RUPSLB lanjutan tersebut dalam waktu yang dipandang tepat oleh Perseroan. B. RUPSLB II Pada tanggal 6 Februari 2015, Perseroan menyelenggarakan RUPSLB di di Function Room, Sentral Senayan III lantai 28, Jalan Asia Afrika No. 8 Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta 10270.
B. EGMS II The 2015 EGMS was held on February 6, 2015, at the Function Room, Sentral Senayan III, 28th Floor, Jl. Asia Afrika No. 8, Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, 10270.
Adapun keputusan yang telah diambil dalam RUPSLB tersebut adalah sebagai berikut : 1) Untuk Agenda Pertama Rapat berdasarkan suara terbanyak : 1. Menyetujui pengeluaran saham baru Perseroan bernilai
Whereas the resolutions adopted in the EGMS are as follows: 1) The resolutions for the First Meeting Agenda made by majority votes are as follows: 1. 1. Approved the issuance of the Company’s new shares
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
A. EGMS 1 The 2015 EGMS was held on January 21, 2015, at the Function Room, Sentral Senayan III, 28th Floor, Jl. Asia Afrika No. 8, Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, 10270. Whereas the resolutions adopted in the EGMS are as follows: 1) Chairman of the Meeting has passed/resolved the following: To temporarily delay/suspend the EGMS until a time to be later determined by the Company and further, the Company shall issue further announcement concerning the next EGMS to the shareholders in the newspapers at the time considered appropriate by the Company.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
nominal Rp100,00 (seratus rupiah) per saham melalui Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) sesuai dengan Peraturan Bapepam - LK Nomor : IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan jumlah total saham yang dikeluarkan sebesar 1.481.481.480 (satu miliar empat ratus delapan puluh satu juta empat ratus delapan puluh satu ribu empat ratus delapan puluh) saham dengan Harga Penawaran sebesar Rp135,00 (seratus tiga puluh lima rupiah) per saham dimana setiap pemegang saham yang memiliki 27 saham berhak mendapatkan 20 Hak Memesan Saham Terlebih Dahulu (“HMETD”); dengan jadwal pelaksanaan dan persyaratan-persyaratan sebagaimana tercantum dalam Buku Prospektus PUT I yang telah dibagikan kepada Pemegang Saham, maupun dalam iklan Prospektus Ringkas beserta Informasi Tambahan yang telah diumumkan pada surat kabar Bisnis Indonesia berturutturut pada tanggal 12 Desember 2014, 19 Januari 2015 dan 4 Februari 2015; 2. Menyerahkan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menyatakan realisasi jumlah saham baru Perseroan yang diterbitkan dari hasil pelaksanaan PUT I sesuai dengan Peraturan Bapepam - LK Nomor : IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. 2) Untuk Agenda Kedua Rapat berdasarkan suara terbanyak : 1. Menyetujui tindakan Perseroan untuk mengubah isi Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan dengan cara pengeluaran saham baru melalui PUT I.
2. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris dan/atau Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan-keputusan tersebut, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan dalam akta tersendiri di hadapan notaris terkait dengan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan sebagai realisasi dari jumlah saham yang telah dikeluarkan dalam PUT I, membuat atau meminta dibuatkan segala akta-akta, surat-surat maupun dokumen-dokumen yang diperlukan, hadir di hadapan pihak/pejabat yang berwenang, termasuk notaris, mengajukan permohonan kepada pihak/pejabat yang berwenang untuk memperoleh persetujuan atau melaporkan hal tersebut kepada pihak/pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
having a nominal value of Rp100.00 (one hundred Rupiah) per share through a Limited Public Offering I (“Right Issue I”) in accordance with Bapepam-LK Regulation No. IX.D.1 concerning Preemptive Rights, with total shares issued of 1,481,481,480 (one billion four hundred eighty one million four hundred eighty one thousand four hundred eighty) shares at an Offer Price of Rp135.00 (one hundred thirty five Rupiah) per share, whereby each shareholder having 27 shares shall be entitled to receive 20 Preemptive Rights; under the schedules and terms stipulated in the Right Issue I Prospectuses distributed to the Shareholders, as well as the advertisement of the Abridged Prospectus and the Supplementary Information that have been consecutively announced in Bisnis Indonesia on December 12, 2014, January 19, 2015 and February 4, 2015. 2. Granted the authority to the Board of Commissioners to declare the realization of the Company’s total new shares issued from the Right Issue I in accordance with BapepamLK Regulation No. IX.D.1 concerning Preemptive Rights. 2) The resolutions for the Second Meeting Agenda made by majority votes are as follows: 1.Approved the Company’s action to amend the provisions of Article 4 paragraph 2 of the Company’s Articles of Association with respect to the increase in the Company’s Issued and Paid-up Capital as a result of the issuance of new shares through the Right Issue I.
2. Granted the power and authority to the Company’s Board of Commissioners and/or Board of Directors with the power to delegate to undertake all necessary actions with respect to such decisions, including but not limited to, to restate and/or reaffirm in a separate deed before a notary with respect to increase in the Company’s Issued and Paid-up Capital as a result of the issuance of new shares through the Right Issue I, to prepare and request to be prepared, all deeds, letters or documents required, to be present before the authorized parties/officers, including a notary, to file request for approval to the competent parties/authorities or to report the above to the competent parties/authorities in accordance with the prevailing laws and regulations.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
123
C. RUPSLB III Pada tanggal 23 April 2015, Perseroan menggelar RUPSLB di Function Room, Sentral Senayan III lantai 28, Jalan Asia Afrika No. 8 Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta 10270. Adapun keputusan yang telah diambil dalam RUPSLB tersebut adalah sebagai berikut : 1) Keputusan untuk agenda Rapat Pertama adalah Rapat berdasarkan musyawarah untuk mufakat : 1. Menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, diantaranya Pasal 3, pasal 4 ayat (3) butir g, pasal 11, pasal 12, pasal 13, pasal 14, pasal 15, pasal 16, pasal 20, pasal 21, pasal 22, pasal 23, pasal 24, pasal 26, pasal 27 dan pasal 28 dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), termasuk memperluas bidang usaha Perseroan dan menyusun kembali seluruh anggaran dasar Perseroan. 2. Melimpahkan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan kembali dan/atau menegaskan kembali dalam suatu akta Notaris (termasuk perubahan dan/atau penambahan) sehubungan dengan perubahan dan penyusunan kembali ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan tersebut, serta memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak subtitusi kepada Notaris untuk menyampaikan pemberitahuan dan permohonan persetujuan kepada instansi yang berwenang dan karenanya pula mengajukan permohonan surat-surat dokumen-dokumen lainnya; singkatnya melakukan segala tindakan lainnya yang diperlukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2) Keputusan untuk agenda Rapat Kedua adalah Rapat berdasarkan musyawarah untuk mufakat : 1. Menyetujui tindakan Direksi untuk menjaminkan sebagian besar aset Perseroan berupa piutang Perseroan yang timbul dari pemberian pembiayaan yang disalurkan Perseroan dalam rangka (i) perolehan pinjaman dan/atau pendanaan dari PT Bank Panin, Tbk dan PT Bank DBS Indonesia, (ii) terkait dengan perolehan pinjaman dan/atau pendanaan (termasuk syari’ah) dari lembaga keuangan bank maupun bukan bank baik dalam negeri maupun luar negeri pada Tahun Buku 2015. 2. Menyetujui tindakan Direksi untuk menjaminkan sebagian besar atau seluruh aset Perseroan berupa piutang milik Perseroan yang timbul karena pemberian pembiayaan yang disalurkan Perseroan dalam rangka penawaran terbatas (private placement/Medium Term Note) dan/atau penerbitan Obligasi Berkelanjutan II WOM Finance 2015 sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp5.000.000.000.000,- (lima triliun rupiah); dan
124
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
C. EGMS III The EGMS was held on April 23, 2015, at the Function Room, Sentral Senayan III, 28th Floor, Jl. Asia Afrika No. 8, Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, 10270. Whereas the resolutions adopted in the EGMS are as follows: 1) The following resolutions for the First Meeting Agenda were unanimously made: 1. Approved the amendments to the Company’s Articles of Association, among others, to Article 3, Article 4 paragraph (3) point g, article 11, article 12, article 13, article 14, article 15, article 16, article 20, article 21, article 22, article 23, article 24, article 26, article 27 and article 28 in order to conform to the Financial Services Authority (FSA) Regulation, including the expansion of the Company’s business activities and the restructuring of the Company’s Articles of Association in its entirety. 2. Granted the power and authority to the Company’s Board of Directors to restate and/or reaffirm in a Notarial Deed (including any amendment and/or addition thereof) the changes and reorganization of the provisions in the Company’s Articles of Association referred to above, and granted the power and authority to the Board of Directors with the power to delegate to the Notary the authority to file the notification and request for approval to the authorities and in consequence therefor the authority to file the request for other documents; or in short to undertake any other necessary action in accordance with the provisions of the Articles of Association and the prevailing laws and regulations. 2) The following resolutions for the Second Meeting Agenda were unanimously made: 1. Approved the Board of Directors’ action to pledge a substantial portion of the Company’s Assets in the form of the Company’s Accounting Receivables that arise from the financing extended by the Company in relation to (i) loans and/or fundings received from PT Bank Panin Tbk and PT Bank DBS Indonesia, (ii) loans and/or fundings (including sharia) from bank or non-bank institutions, both domestic or foreign in 2015 fiscal year. 2.
Approved the Board of Directors’ action to pledge a substantial portion or all of the Company’s assets in the form of the Company’s Accounting Receivables that arise from the financing extended by the Company in relation to the limited public offering (private placement/Medium Term Note) and/or the issuance of Serial Bonds II WOM Finance 2015 up to a maximum amount of Rp5,000,000,000,000.(five trillion Rupiah); and
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
3. Memberi kuasa dan wewenang dengan hak substitusi kepada Direksi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan penerbitan obligasi dan pelaksanaannya dalam waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak diperolehnya pernyataan Efektifitas penerbitan Obligasi Berkelanjutan II WOM Finance Tahun 2015 dari Otoritas Jasa Keuangan serta pemberian jaminan hutang sebagian besar atau seluruh piutang milik Perseroan sebagaimana dimaksud dalam butir 1 (satu) di atas dengan pelaksanaannya sampai dengan jangka waktu 1 (satu) tahun atau sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berikutnya. 3) Keputusan untuk agenda Rapat Ketiga adalah Rapat berdasarkan musyawarah untuk mufakat :
3. Granted the power and authority to the Company’s Board of Directors with the power to delegate to undertake all necessary actions with respect to the issuance of bonds and the execution thereof for a period of 2 (two) years commencing on the receipt of Effective Statement for the issuance of Serial Bonds II WOM Finance of 2015 from the Financial Services Authority and to pledge as debt collateral, a substantial portion or all of the Company’s receivables referred to in point 1 (one) above and the execution thereof for a period of 1 (one) year or until the closing of the next Annual General Meeting of Shareholders. 3) The following resolutions for the Third were unanimously made:
Meeting Agenda
1. Memberhentikan dengan hormat, Bapak Stephen Liestyo selaku Presiden Komisaris dengan mengucapkan terimakasih atas jasa-jasanya kepada Perseroan selama ini. 2. Mengangkat Bapak I Nyoman Tjager yang saat ini menjabat Komisaris Independen menjadi Presiden Komisaris sekaligus merangkap sebagai Komisaris Independen dan Ibu Thylagavathy Nadason sebagai anggota Dewan Komisaris. Pengangkatan tersebut terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2017, dengan ketentuan pengangkatan mereka akan berlaku efektif sejak diperolehnya Penetapan Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test) dari Ketua Otoritas Jasa Keuangan.
1. To discharge with honer, Mr. Stephen Liestyo as the President Commissioner with utmost thanks for his services to the Company so far.
3. Menetapkan sejak ditutupnya Rapat susunan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut : • Presiden Komisaris (Komisaris Independen) : Bapak I Nyoman Tjager • Wakil Presiden Komisaris : Bapak Robbyanto Budiman • Komisaris : Bapak Garibaldi Thohir • Komisaris : Ibu Thylagavaty Nadason* • Komisaris Independen : Ibu Myrnie Zachrani Tamin
3. Resolved that since the closing of the Meeting, the composition of the Company’s Board of Commissioners shall be as follows: • President Commissioner (Independent Commissioner) : Mr. I Nyoman Tjager • Vice President Commissioner ; Mr. Robbyanto Budiman • Commissioner : Mr. Garibaldi Thohir • Commissioner : Ms.Thylagavaty Nadason* • Independent Commissioner : Ms. Myrnie Zachrani Tamin
*Efektif menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris per tanggal 4 Juni 2015 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-298/ NB.11/ 2015 Tentang Penetapan Penilaian dan Kepatutan Bagi Komisaris PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk atas nama Thilagavaty Nadason.
4. Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak subtitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan perubahan susunan Anggota Dewan Komisaris tersebut diatas untuk memberitahukan dan mengumumkan ke Publik (jika diperlukan)
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
2. To appoint Mr. I Nyoman Tjager, who is currently serving as the Independent Commissioner, as the President Commissioner as well as Independent Commissioner and Ms. Thylagavathy Nadason as a member of the Board of Commissioners. Such appointment shall commence from the closing of this Meeting until the closing of the 2017 Annual General Meeting of Shareholders, provided that their appointments shall be effective after the receipt of Fit & Proper Test Results from the Chairman of the Financial Services Authority.
*Effective served as member of the Board of Commissioners as of June 4, 2015 by the Decree of the Board of Commissioners FSA No. KEP-298 / NB.11 / 2015 Concerning Determination and Proper Assessment For the Commissioner of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk on behalf Thilagavaty Nadason.
4. Granted the power and authority with the power to delegate to the Company’s Board of Directors to undertake all actions required with regard to the changes in the composition of members of the Board of Commissioners referred to above, including to inform and announce such appointment to the public (if deemed necessary).
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
125
D. RUPSLB IV Pada tanggal 30 Oktober 2015, Perseroan menggelar RUPSLB di Function Room, Sentral Senayan III lantai 28, Jalan Asia Afrika No. 8 Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta 10270. Adapun keputusan yang telah diambil dalam RUPSLB tersebut adalah sebagai berikut : 1) Keputusan Rapat Agenda Pertama berdasarkan musyawarah untuk mufakat : 1. Menyetujui pengunduran diri dari Bapak Purwadi Indra Martono selaku Direktur Perseroan terhitung efektif tanggal 31 Oktober 2015 disertai dengan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas sumbangan pikiran, kerja keras serta jasa-jasa selama ini untuk kemajuan Perseroan; Untuk selanjutnya susunan anggota Direksi Perseroan terhitung sejak tanggal 31 Oktober 2015 menjadi sebagai berikut: Direksi : • Presiden Direktur : Djaja Suryanto Sutandar • Direktur (Direktur Independen) : Simon Tan Kian Bing • Direktur : Ir.C. Guntur Triyudianto • Direktur : Zacharia Susantadiredja
126
D. EGMS IV The EGMS was held on October 30, 2015, at the Function Room, Sentral Senayan III, 28th Floor, Jl. Asia Afrika No. 8, Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, 10270. Whereas the resolutions adopted in the EGMS are as follows: 1) The following resolutions for the First Meeting Agenda were unanimously made: 1. Approved the resignation of Mr. Purwadi Indra Martono as the Company’s Director, effectively from October 31, 2015, with our utmost thanks for his advices, hard works and services he extended for the Company’s growth. The composition of the Company’s Board of Directors commencing on the October 31, 2015, shall be as follows: BOARD OF DIRECTORS: • President Director : Djaja Suryanto Sutandar • Director (Independent Director) : Simon Tan Kian Bing • Director : Ir.C. Guntur Triyudianto • Director : Zacharia Susantadiredja
2. Menyetujui memberikan wewenang dan kuasa dengan hak subtitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pemberhentian anggota Direksi Perseroan tersebut di atas termasuk tetapi tidak terbatas untuk mendaftarkan susunan anggota Direksi tersebut dalam Daftar Perusahaan dan untuk mengajukan serta menandatangani semua permohonan dan dokumen lainnya yang diperlukan.
2. Granted the power and authority with the power to delegate to the Company’s Board of Directors to undertake all actions required with regard to the discharge of the members of the Board of Directors referred to above, including but not limited to, to register the composition of the Board of Directors in the Company Register and to file and sign all the required requests and documents.
2) Keputusan Rapat Agenda Kedua berdasarkan musyawarah untuk mufakat :
2) The following resolutions for the Second Meeting Agenda were unanimously made:
1. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan khususnya Pasal 3. 2. Melimpahkan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan kembali dan/atau menegaskan kembali dalam suatu akta Notaris (termasuk perubahan dan/atau penambahan) sehubungan dengan perubahan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan tersebut, serta memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak subtitusi kepada Notaris untuk menyampaikan pemberitahuan dan permohonan persetujuan kepada instansi yang berwenang dan karenanya pula mengajukan permohonan surat-surat dokumen-dokumen lainnya; singkatnya melakukan segala tindakan lainnya yang diperlukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
1. Approved the amendment to the Company’s Articles of Association, particularly Article 3. 2. Granted the power and authority to the Company’s Board of Directors to restate and/or reaffirm in a Notarial Deed (including any amendment and/or addition thereof) the changes and reorganization of the provisions in the Company’s Articles of Association referred to above, and granted the power and authority to the Board of Directors with the power to delegate to the Notary the authority to file the notification and request for approval to the authorities and in consequence therefor the authority to file the request for other documents; or in short to undertake any other necessary action in accordance with the provisions of the Articles of Association and the prevailing laws and regulations.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Seluruh keputusan RUPS telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan kepada seluruh Pemegang Saham melalui iklan di media cetak.
All of the above resolution of the GMS have been reported to the Financial Services Authority and all Shareholders through advertisement in the print media.
Realisasi Keputusan RUPS Tahun 2014
Realization of 2014 Annual GMS Resolutions
Pada tahun 2014, Perseroan menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan dan 1 (Satu) kali RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan secara bersamaa pada tanggal 16 April 2014, di Function Room, Sentral Senayan III Lantai 28, Jl. Asia-Afrika No. 8 Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta 10270. Seluruh Keputusan RUPS tersebut telah dilaksanakan pada tahun buku 2014, dengan rincian sebagai berikut:
In 2014, the Company held 1 (one) Annual GMS and 1 (one) Extraordinary GMS, both of which took place on April 16, 2014, at the Function Room of Sentral Senayan III, 28th Floor, Jl. Asia-Afrika No. 8 Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta 10270. Asia Afrika No. 8, Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, 10270. All GMS Resolutions have been realized in 2014 fiscal year as detailed below:
Agenda Agenda
Keputusan RUPS Tahunan 2014
2014 Annual GMS Resolutions
Pertama First
Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Perseroan tahun Buku 2013 dan mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, Firma anggota Ernst & Young Global Limited sebagaimana ternyata dari laporan Auditor tertanggal 12 Februari 2014 dengan pendapat “Wajar dalam semua hal yang material”
Approved and accepted the Company’s Annual Report for the 2013 fiscal year and ratified the Company’s Annual Financial Statements for the fiscal year ended Tuesday, December 31, 2013, which were audited by the Public Accountant Firm Purwantono, Suherman & Surja, a member firm of Ernst & Young Global Limited, as stated in the Auditor’s Report dated Wednesday, February 12, 2014, which expressed an “Unqualified Opinion”.
Ya Yes
Kedua Second
Dengan disetujuinya Laporan Tahunan Perseroan dan disahkannya Laporan Keuangan Tahunan Perseroan serta Neraca dan Perhitungan Rugi Laba Perseroan untuk Tahun Buku yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2013 tersebut, maka sesuai dengan ketentuan dalam pasal 19 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, dengan demikian Rapat telah memberikan pembebasan dan pelunasaan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada para anggota Direksi dan para anggota Dewan Komisaris Perseroan yang menjabat pada tahun 2013 atas tindakan kepengurusan dan pengawasan yang telah mereka lakukan selama Tahun Buku 2013. Sepanjang tindakan pengawasan dan
With the approval of the Company’s Annual Report and the ratification of the Company’s Annual Financial Statements and Statements of Position and Statements of Profit and Loss for the financial year ended 31 December 2013 referred to above, then, in accordance with the provisions of Article 19 paragraph 3 of the Company’s Articles of Association, the GMS henceforth granted a release and discharge (acquit et de charge) to the members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners of the Company who were in office during the year 2013 for any management and supervisory actions undertaken during the Financial Year of 2013. Provided that
Ya Yes
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Telah Direalisasikan Belum Direalisasikan Realized Unrealized
Keterangan Description
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
127
Agenda Agenda
Ketiga Third
Keputusan RUPS Tahunan 2014
2014 Annual GMS Resolutions
pengurusannya dimaksud tercermin dalam buku dan catatan Perseroan sepanjang tahun buku 2013, serta tidak termasuk dalam kategori tindak pidana.
the management and supervisory actions referred to above have been reflected in the Company’s books and accounts during the financial year 2013, and such actions did not count as criminal acts.
1. Menyisihkan sebesar Rp1000.000.000,- (satu milyar Rupiah) dari laba bersih Perseroan untuk digunakan sebagai dana cadangan umum guna memenuhi ketentuan dalam Pasal 70 ayat (1) Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
1. Appropriated a sum of Rp1,000,000,000.- (one billion Rupiah from the Company’s net income to be allocated as general reserve in order to comply with the provisions of Article 70 paragraph (1) of Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies; 2. The remaining net profit of Rp65,355,472,076.- (sixty five billion three hundred fifty five million four hundred seventy two thousand and seventy six Rupiah) to be recorded as Retained Earnings; 3. Not to distribute dividends; and 4. Granted the power with the power to delegate to the Company’s Board of Directors to undertake any actions concerning the appropriation of the net profit referred to above;
Ya Yes
1. Granted the power and delegated the authority to the Company’s Board of Directors to appoint the Public Accountant Firm registered at the Financial Services Authority (FSA) (previously BAPEPAM & LK) to audit the Company’s financial statements for the financial year 2014 and to determine the honorarium and other terms of appointment by firstly obtaining the approval from the Company’s Board of Commissioners. 2. For the purpose above, the Meeting also granted the power and authority with the power to delegate to the Company’s Board of Directors to undertake all actions required with regard to the appointment of the Public Accountant Firm registered at the Financial Services Authority (FSA) (previously BAPEPAM & LK) referred to above, including to inform and announce such appointment to the public (if deemed necessary).
Ya Yes
2. Sisa dari laba bersih sebesar Rp65.355.472.076,- (enam puluh lima milyar tiga ratus lima puluh lima juta empat ratus tujuh puluh dua ribu tujuh puluh enam Rupiah) akan dicatat sebagai Laba ditahan; 3. Tidak membagikan dividen; dan 4. Memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala sesuatunya sehubungan dengan penggunaan laba tersebut; Keempat Fourth
1. Memberi kuasa dan melimpahkan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (d/h BAPEPAM & LK) untuk mengaudit pembukuan Perseroan tahun buku 2014 berikut menentukan honorarium dan persyaratan lain pengangkatannya dengan terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan. 2. Untuk keperluan tersebut diatas Rapat juga memberikan wewenang dan kuasa dengan hak subtitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan penunjukan Akuntan Publik yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (d/h BAPEPAM & LK) sebagaimana dimaksud diatas, termasuk untuk memberitahukan dan mengumumkan ke publik (jika diperlukan).
128
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
Telah Direalisasikan Belum Direalisasikan Realized Unrealized
Keterangan Description
Ya Ya
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Agenda Agenda Kelima dan Keenam Fifth and Sixth
Keputusan RUPS Tahunan 2014
2014 Annual GMS Resolutions
1. Mengenai pembagian tugas dan wewenang para anggota Direksi Perseroan untuk Tahun Buku 2014 diusulkan untuk diserahkan kepada Direksi Perseroan dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 92 ayat 6 (enam) UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dengan memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Dewan Komisaris Perseroan.
1. The right to determine the duties and authorities of the members of the Company’s Board of the Directors for the Financial Year 2014 was proposed to be entrusted to the Company’s Board of Directors, with due consideration to the provisions of Article 92 paragraph 6 (six) of Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies, by firstly obtaining the approval from the Company’s Board of Commissioners. 2. The right to determine the remuneration and other benefits for the members of the Company’s Board of Commissioners was proposed to be entrusted to the Company’s President Commissioner, with due consideration to the proposal and recommendations from the Company’s Nomination and Remuneration Committee and the amount of remuneration and/ or benefits in any other form that have been determined for the members of the Board of Commissioners referred to above shall be disclosed in the Annual Report for the financial year of 2014. 3. And granted the power and authority to the Company’s Board of Commissioners to determine the amount of salary/honorarium and/or other benefits for the members of the Company’s Board of Directors and for the members of the Company’s Sharia Supervisory Board for the financial year 2014, with due consideration to the proposal and recommendations from the Company’s Nomination and Remuneration Committee and the amount of remuneration and/or benefits in any other form that have been determined for the members of the Company’s Board of Directors and for the members of the Company’s Sharia Supervisory Board referred to above shall be disclosed in the Annual Report for the financial year of 2014.
2. Sedangkan mengenai penentuan uang jasa dan tunjangan lainnya untuk para anggota Dewan Komisaris Perseroan diusulkan untuk dilimpahkan wewenangnya kepada Presiden Komisaris Perseroan dengan memperhatikan usul dan rekomendasi dari Komite Nominasi dan remunerasi Perseroan dan besarnya uang jasa dan atau tunjangan dalam bentuk apapun lainnya yang telah ditetapkan bagi anggota Dewan Komisaris dimaksud akan dicantumkan dalam Laporan Tahunan untuk tahun buku 2014.
3. Serta melimpahkan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan besarnya gaji/ honorarium dan/atau tunjangan lain bagi para anggota Direksi Perseroan dan bagi para anggota Dewan Pengawas Syariah Perseroan untuk Tahun Buku 2014 dengan memperhatikan usul dan rekomendasi dari Komite Nominasi dan remunerasi Perseroan dan besarnya uang jasa dan atau tunjangan dalam bentuk apapun lainnya yang telah ditetapkan bagi para anggota Direksi Perseroan dan bagi para anggota Dewan Pengawas Syariah Perseroan dimaksud akan dicantumkan dalam Laporan Tahunan untuk tahun buku 2014.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Telah Direalisasikan Belum Direalisasikan Realized Unrealized
Keterangan Description
Ya Yes
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
129
130
Agenda Agenda
Keputusan RUPS Tahunan 2014
2014 Annual GMS Resolutions
Ketujuh Seventh
1. Menyetujui berakhirnya masa jabatan seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini disertai dengan ucapan terima kasih atas jasa-jasanya kepada Perseroan selama ini, dan juga diberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya, sebagaimana telah disetujui dalam agenda Rapat Pertama dan Kedua. 2. Mengangkat Bpk. Djaja Suryanto Sutandar sebagai Presiden Direktur Perseroan dan Bpk. Zacharia Susantadiredja, Bpk. Ir. C. Guntur Triyudianto, Bpk. Ir. Purwadi Indra Martono masing masing sebagai anggota Direksi Perseroan serta Bpk. Simon Tan Kian Bing sebagai Direktur Independen Perseroan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001 BEI/012014, tanggal 30 Januari 2014. 3. Mengangkat Bpk. Stephen Liestyo sebagai Presiden Komisaris Perseroan dan Bpk. Robbyanto Budiman sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan, Bpk. Garibaldi Thohir sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan serta Bpk. I Nyoman Tjager dan Ibu Myrnie Zachraini Tamin masing-masing sebagai anggota Komisaris Independen Perseroan. Pengangkatan tersebut untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2017 (dua ribu tujuh belas). Untuk selanjutnya susunan angota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:
1. Approved the end of the terms of office of all members of the Company’s Board of Directors and Commissioners effectively from the closing of the GMS, accompanied with solemn gratitude for their services to the Company and further granted full release and discharge to such members as previously resolved in the First and Second Agenda of the Meeting. 2. Appointed Mr. Djaja Suryanto Sutandar as the Company’s President Director and Mr. Zacharia Susantadiredja, Mr. Ir. C. Guntur Triyudianto, Mr. Ir. Purwadi Indra Martono as members of the Company’s Board of Directors and Mr. Simon Tan Kian Bing as the Company’s Independent Director as stipulated in Indonesia Stock Exchange Regulation No. Kep00001 BEI/01-2014, dated January 30, 2014. 3. Appointed Mr. Stephan Liestyo as the Company’s President Commissioner and Mr. Robbyanto Budiman as the Company’s Vice President Commissioner, Mr. Garibaldi Thohir as the member of the Company’s Board of Commissioners and Mr. I Nyoman Tjager and Ms. Myrnie Zachraini Tamin as the Company’s Independent Commissioner.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
Telah Direalisasikan Belum Direalisasikan Realized Unrealized
Keterangan Description
Ya Yes
The appointment shall be valid for the term of office commencing on the closing of the GMS until the closing of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders in 2017 (two thousand seventeen). From this point forward, the compositions of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners shall be as follows:
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Agenda Agenda
Keputusan RUPS Tahunan 2014
2014 Annual GMS Resolutions
DIREKSI Presiden Direktur : Djaja Suryanto Sutandar Direktur : Zacharia Susantadiredja Direktur (Independen) : Simon Tan Kian Bing Direktur : Ir. Purwadi Indra Martono Direktur : Ir. C. Guntur Triyudianto
BOARD OF DIRECTORS President Director : Djaja Suryanto Sutandar Director : Zacharia Susantadiredja Independent Director : Simon Tan Kian Bing Director : Ir. Purwadi Indra Martono Director : Ir. C. Guntur Triyudianto
DEWAN KOMISARIS Presiden Komisaris : Stephen Liestyo Wakil Presiden Komisaris : Robbyanto Budiman Komisaris : Garibaldi Thohir Komisaris Independen : I Nyoman Tjager Komisaris Independen : Myrnie Zachraini Tamin
BOARD OF COMMISSIONERS President Commissioner : Stephen Liestyo Vice President Commissioner ; Robbyanto Budiman Commissioner : Garibaldi Thohir Independent Commissioner : I Nyoman Tjager Independent Commissioner : Myrnie Zachraini Tamin
4. Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan dalam akta tersendiri di hadapan Notaris, memberitahukan mendaftarkan kepada instansi yang berwenang sehubungan dengan perubaha susunan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan tersebut serta melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tersebut.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Telah Direalisasikan Belum Direalisasikan Realized Unrealized
Keterangan Description
4. Granted the authority to the Company’s Board of Directors to state in a separate Notarial Deed and to inform/register to the authorities of the changes in the compositions of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners referred to above and to undertake any necessary action with regard to the changes in the compositions of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
131
Agenda Agenda
Keputusan RUPS Luar BiasaTahunan 2014
2014 Extraordinary GMS Resolutions
Pertama First
Keputusan RUPS Luar Biasa 2014 1. Menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, khususnya Pasal 3, Pasal 12 dan menambah satu pasal baru menjadi pasal 16A dan menyusun kembali seluruh anggaran dasar Perseroan; dan
1. Approved the amendment of the Company’s Articles of Association, in particular Article 3 and Article 12, and added one new article, i.e. article 16A and restructured the Company’s Articles of Association in its entirety; and 2. Granted the power and authority to the Company’s Board of Directors to restate and/or reaffirm in a Notarial Deed (including any amendment and/or addition thereof) the changes and reorganization of the provisions in the Company’s Articles of Association referred to above, and granted the power and authority to the Board of Directors with the power to delegate to the Notary the authority to file the notification and request for approval to the authorities and in consequence therefor the authority to file the request for other documents; or in short to undertake any other necessary action in accordance with the provisions of the Articles of Association and the prevailing laws and regulations.
Ya Yes
1. Approved the Board of Director’s action to pledge substantially all of the Company’s receivables generated from consumer financing in order to obtain loan and/or funding from PT Bank Panin Tbk, PT Bank National Nobu Tbk, PT Bank UOB Indonesia and PT Bank Hana as well as the Company’s plan to transfer, release the rights or topledge a significant portion or all of the Company’s receivables in order to obtain loan and/funding (including sharia) obtained from bank or non-bank financial institutions, whether domestic or overseas, in the Financial Year of 2014.
Ya Yes
2. Melimpahkan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan kembali dan/atau menegaskan kembali dalam suatu akta Notaris (termasuk perubahan dan/atau penambahan sehubungan dengan perubahan dan penyusunan kembali ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan tersebut, serta memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak subtitusi kepada Notaris untuk menyampaikan pemberitahuan dan permohonan persetujuan kepada instansi yang berwenang dan karenanya pula mengajukan permohonan surat-surat dokumen-dokumen lainnya; singkatnya melakukan segala tindakan lainnya yang diperlukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kedua Second
132
1. Menyetujui tindakan Direksi untuk menjaminkan sebagian besar aset Perseroan berupa piutang Perseroan yang timbul dan terkait dengan perolehan pinjaman dan/atau pendanaan untuk pembiayaan konsumen dari PT Bank Panin Tbk, PT Bank National Nobu Tbk, PT Bank UOB Indonesia dan PT Bank Hana dan juga atas rencana Perseroan untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjaminkan sebagian besar atau seluruh piutang milik Perseroan, yang timbul dan terkait dengan perolehan pinjaman dan/atau pendanaan (termasuk syari’ah) dari lembaga keuangan bank maupun bukan bank baik dalam negeri maupun luar negeri pada Tahun Buku 2014.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
Telah Direalisasikan Belum Direalisasikan Realized Unrealized
Keterangan Description
Berdasarkan catatan dari keputusan penerbit obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap I tahun 2014 sampai dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp3.000.000.000.000,(tiga triliun Rupiah), telah direalisasikan sbb: Di Tahun 2014 sebanyak: Perseroan telah menerbitkan Obligasi berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014 dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp600.000.000.000,- (enam ratus miliar Rupiah) Perseroan telah menerbitkan Obligasi berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014 dengan jumlah pokok obligasi sebesar 800.000.000.000,- (delapan ratus miliar Rupiah)
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Agenda Agenda
Keputusan RUPS Tahunan 2014 2. Menyetujui atas rencana Perseroan untuk menjaminkan sebagian besar atau seluruh piutang milik Perseroan yang timbul karena pembiayaan konsumen terkait penerbitan Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap I Tahun 2014 sampai dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp3.000.000.000.000,(tiga triliyun Rupiah); dan 3. Memberi kuasa dan wewenang dengan hak substitusi kepada Direksi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan penerbitan obligasi dan pelaksanaanya dalam waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak diperolehnya Pernyataan Efektif atas penerbitan Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap I Tahun 2014 dari Otoritas Jasa Keuangan serta pemberian jaminan hutang sebagian besar atau seluruh piutang milik Perseroan sebagaimana dimaksud dalam butir 1 di atas dengan pelaksanaannya sampai dengan jangka waktu 1 (satu) tahun atau sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berikutnya.
2014 Annual GMS Resolutions 2. Approved the Company’s plan to pledge a portion or all of theCompany’s receivables generated from consumer financing pursuant to the issuance of WOM Finance Tranche I Serial Bonds I Year 2014 up to a maximum amount of Rp3,000,000,000,000.- (three trillion Rupiah); and 3. Granted the power and authority to the Company’s Board of Directors with the power to delegate to undertake all necessary actions with respect to the issuance of bonds and the execution thereof for a period of 2 (two) years commencing on the receipt of Effective Statement for the issuance of Serial Bonds II WOM Finance of 2014 from the Financial Services Authority and to pledge as debt collateral, a substantial portion or all of the Company’s receivables referred to in point 1 (one) above and the execution thereof for a period of 1 (one) year or until the closing of the next Annual General Meeting of Shareholders.
Telah Direalisasikan Belum Direalisasikan Realized Unrealized
Keterangan Description Di Tahun 2015 sebanyak: Perseroan telah menerbitkan Obligasi berkelanjutan I tahap III Tahun 2015 dengan jumlah 1.000.000.000.000,(satu triliun Rupiah) Perseroan telah menerbitkan Obligasi berkelanjutan I tahap IV Tahun 2015 dengan jumlah 600.000.000.000,(enam ratus miliar Rupiah) Total sejumlah: 3.000.000.000.000,- (enam triliun Rupiah). Based on the record of the issuer, the Serial Bonds I WOM Finance Tranche I of 2014 up to a maximum of Rp3,000,000,000,000.- (three trillion Rupiah) has been realized as follows: In 2014: The Company has issued Serial Bonds I Tranche I Year 2014, with a Bond Principal amount of Rp600,000,000,000.(six hundred billion Rupiah). The Company has issued Serial Bonds I Tranche II Year 2014, with a Bond Principal amount of Rp800,000,000,000.- (eight hundred billion Rupiah). In 2015: The Company has issued Serial Bonds I Tranche III Year 2015, with a Bond Principal amount of Rp1,000,000,000,000.- (one trillion Rupiah). The Company has issued Serial Bonds I Tranche IV Year 2015, with a Bond Principal amount of Rp600,000,000,000.(six hundred billion Rupiah). Totalling: 3.000.000.000.000,(three trillion Rupiah).
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
133
Agenda Agenda
Keputusan RUPS Luar BiasaTahunan 2014
2014 Extraordinary GMS Resolutions
Ketiga Third
1. Menyetujui berakhirnya masa jabatan seluruh anggota Dewan Pengawas Syariah Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini disertai dengan ucapan terima kasih atas jasa-jasanya kepada Perseroan selama ini.
1. Approved the end of the terms of office of all members of the Company’s Sharia Supervisory Board effectively from the closing of the GMS, accompanied with solemn gratitude for their services to the Company. 2. Appointed: Mr. Dr. H. Abdul Jabar Majid, MA. as the Chairman of the Company’s Sharia Supervisory Board, Mr. H. Taufik Darmansyah, S.E. and Mr. Dr. Ir. H.M. Nadratuzzaman Hosen as members of the Company’s Sharia Supervisory Board. The appointment shall be valid for the term of office commencing on the closing of the GMS until the closing of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders in 2017 (two thousand seventeen). 3. Granted the power and authority with the power to delegate to the Company’s Board of Directors to undertake all actions required with regard to the appointment of the Sharia Supervisory Board referred to above, including to inform and announce such appointment to the public (if deemed necessary).
2. Mengangkat: Tuan Dr. H. Abdul Jabar Majid, MA. Selaku Ketua Dewan Pengawas Syariah Perseroan, tuan H. Taufik Darmansyah, SE. dan tuan Dr. Ir. H.M. Nadratuzzaman Hosen masing-masing selaku anggota Dewan Pengawas Syariah Perseroan. Pengangkatan ini untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampa dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2017. 3. Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pengangkatan Dewan Pengawas Syariah tersebut di atas untuk memberitahukan dan mengumumkan ke Publik (jika diperlukan)
134
Telah Direalisasikan Belum Direalisasikan Realized Unrealized
Keterangan Description
Ya Yes
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Perseroan melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
The Board of Commissioners is the Company’s organ with a collective duty and responsibilities to supervise and advise the Board of Directors and to ensure that the Company has properly implements GCG in all levels and across the breadth of the organization.
Setiap anggota Dewan Komisaris berkewajiban harus bekerja dengan itikad baik, kehati-hatian dan bertanggung jawab atas tugas-tugas pengawasan dan memberi nasehat kepada Direksi guna kepentingan Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan. Dewan Komisaris harus melakukan tugas dan tanggung jawabnya secara indenpenden dan harus memastikan pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan Perusahaan pada semua tingkatan dan jenjang organisasi.
Each member of the Board of Commissioners shall work with good faith, prudential principles and shall be responsible in carrying out its supervisory duties and providing advices to the Board of Directors on the Company’s behalf in accordance with the aims and objectives of the Company. The Board of Commissioner shall carry out its duties and responsibilities independently and shall ensure the implementation of Good Corporate Governance in all of the Company’s business activities in all levels and across the breadth of the organization.
Dewan Komisaris harus memastikan apakah Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Internal Audit Perusahaan, audit eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.
The Board of Commissioners shall ensure that the Board of Directors has initiated follow-up actions on audit findings and recommendations from the Company’s Internal Audit, external auditors as well as findings from the oversights conducted by the FSA.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategi Perusahaan namun Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan terkait dengan kegiatan operasional Perusahaan, kecuali terhadap hal-hal lain sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan atau hukum dan peraturan yang berlaku.
In carrying out its supervisory function, the Board of Commissioners shall direct, monitor and evaluate the implementation of the Company’s strategic policies. However, the Board of Commissioners is prohibited from being involved in the decision making process related to the Company’s operational activities, with the exception of other matters as governed by the Company’s Articles of Association or the prevailing laws and regulations.
Tugas Dewan Komisaris Sebagaimana diatur dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dan Anggaran Dasar Perseroan serta dengan memperhatikan peraturan yang berlaku, tugas Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut : Setiap anggota Dewan Komisaris harus bekerja dengan itikad baik, kehati-hatian, dan bertanggung jawab atas tugas-tugas pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi, guna kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
Duties of the Board of Commissioners Pursuant to the Articles of Association set forth in the Deed of Meeting Resolutions No. 39 of 2014, the duties of the Board of Commissioners are as follows:
Dewan Komisaris harus melakukan tugas dan tanggung jawabnya secara independen dan harus memastikan pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada semua tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan Komisaris harus memastikan apakah Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Audit Internal Perseroan, auditor eksternal, hasil pengawasan OJK (d/h Bapepam-LK) dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
The Board of Commissioner shall carry out its duties and responsibilities independently and shall ensure the implementation of Good Corporate Governance in all of the Company’s business activities in all levels and across the breadth of the organization. The Board of Commissioners shall ensure that the Board of Directors has initiated follow-up actions on audit findings and recommendations from the Company’s Internal Audit, external auditors as well as findings from the oversights conducted by the FSA (previously Bapepam-LK) and/or other authorities.
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perseroan. Namun, Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan terkait dengan kegiatan operasional Perseroan, kecuali terhadap hal-hal lain sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan atau hukum dan peraturan yang berlaku.
In carrying out its supervisory function, the Board of Commissioners shall direct, monitor and evaluate the implementation of the Company’s strategic policies. However, the Board of Commissioners is prohibited from being involved in the decision making process related to the Company’s operational activities, with the exception of other matters as governed by the Company’s Articles of Association or the prevailing laws and regulations.
Tanggung Jawab Dewan Komisaris Tanggung jawab utama Dewan Komisaris antara lain adalah sebagai berikut:
Responsibilities of the Board of Commissioners The main responsibilities of the Board of Commissioners are, among others, as follows:
• Meninjau dan menyetujui rencana bisnis strategis untuk Perseroan; • Mengidentifikasi dan mengelola risiko utama yang mempengaruhi Perseroan; • Review kecukupan dan integritas sistem pengendalian internal Perseroan; • Mengawasi pelaksanaan usaha Perseroan; • Menyetujui penunjukan dan kompensasi staf manajemen kunci; • Menyetujui kebijakan-kebijakan baru yang berkaitan dengan gaji dan benefit staf;
• Review and approve the Company’s strategic business plan; • Identify and manage the main risks affecting the Company; • Review the adequacy and integrity of the Company’s internal control system; • Supervise the management of the Company’s business; • Approve the appointment and compensation of key management personnel; • Approve new policies related to the salaries and benefits of employees; • Approve the changes in the Company’s organization structure;
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Each member of the Board of Commissioners shall work with good faith, prudential principles and shall be responsible in carrying out its supervisory duties and providing advices to the Board of Directors on the Company’s behalf in accordance with the aims and objectives of the Company.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
135
• Menyetujui perubahan struktur organisasi Perseroan; • Menyetujui pengangkatan Direksi dan honorarium direksi dan tunjangan sesuai dengan Undang-Undang yang relevan.
• Approve the appointment of the Board of Directors and the honorarium and benefits of the Board of Directors in accordance with the relevant Laws and Regulations.
Kriteria Dewan Komisaris Dalam menetapkan anggota Dewan Komisaris, Perseroan berpatokan pada Peraturan Fit and Proper dari Menteri Keuangan, yaitu sebagai berikut :
Criteria of the Board of Commissioners The Company refers to the following Fit and Proper Regulations issued by the Minister of Finance in nominating members of the Board of Commissioners:
a. Pengetahuan yang memadai dan relevan dengan jabatannya; b. Pemahaman tentang peraturan perundang-undangan di bidang Perusahaan Pembiayaan; c. Pengalaman di bidang Perusahaan Pembiayaan dan/atau bidang lainnya yang relevan dengan jabatannya; d. Kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan Perusahaan Pembiayaan yang sehat.
a. Shall possess sufficient and relevant expertise as required by the position; b. Shall possess sufficient understanding on the laws and regulations applicable to financing companies; c. Shall be experienced in multi-finance companies and/or other industries that are relevant to the position; d. Shall possess the ability to undertake strategic management in connection with development of a sound multi-finance company;
Selain itu, Perseroan juga memberlakukan persyaratan kepatutan yang meliputi :
In addition, the Company also applies the following fit and proper criteria:
a. Memiliki akhlak dan moral yang baik; b. Tidak pernah melakukan praktik tercela dibidang usaha Perusahaan Pembiayaan dan/atau jasa keuangan lainnya; c. Tidak pernah melakukan pelanggaran peraturan perundang undangan di bidang Perusahaan Pembiayaan dan/atau jasa keuangan lainnya; d. Tidak pernah dihukum karena tidak pidana kejahatan; e. Tidak pernah dinyatakan pailit atau dinyatakan bersalah yang mengakibatkan suatu perseroan atau perusahaan dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap; f. Tidak pernah melanggar komitmen yang telah disepakati dengan instansi Pembina dan Pengawasan Perusahaan Pembiayaan; g. Memberikan keuntungan dan/atau manfaat lainnya secara tidak wajar kepada pemegang saham, Direksi, Dewan Komisaris, pegawai dan/atau pihak lainnya yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan konsumen dan/atau Perusahaan Pembiayaan.
a. Shall possess good character and moral; b. Shall have never conducted any disgraceful acts in multi-finance companies and/or other companies in the financial services industry; c. Shall have never conducted any violation of the laws and regulations applicable for multi-finance companies and/or other financial services industry; d. Shall have never been convicted for any criminal acts; e. Shall have never been declared bankrupt or convicted guilty for actions resulting in a company’s bankruptcy or resulting in a company to be declared bankrupt based on a final and binding court ruling; f. Shall have never violated any commitment agreed with the Multifinance Company Development and Supervision agency; g. Shall have never provide any abnormal profit and/or other benefits to the shareholders, Board of Directors, Board of Commissioners, employees and/or other parties which may inflict losses to or reduce the profit of the customers and/or the financing companies.
Persyaratan reputasi keuangan bagi calon meliputi :
Financial reputation requirements for the candidate include the followings: a. Shall not be included in the list of bad debtors; b. Shall have never been declared bankrupt or became a member of the Board of Directors or the Board of Commissioners guilty of causing a bankruptcy in any company for the past 5 (five) years before the nomination;
a. Tidak masuk dalam daftar debitur macet; b. Tidak pernah dinyatakan atau menjadi anggota Direksi atau Komisaris yang bersalah menyebabkan kebangkrutan dari perusahaan manapun selama 5 (lima) tahun sebelum pencalonan.
136
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Jumlah dan Komposisi Dewan Komisaris Jumlah anggota Dewan Komisaris Perseroan adalah 5 (lima) orang, di mana 2 (dua) diantaranya merupakan Komisaris Independen. Dengan demikian, jumlah dan komposisi Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi ketentuan yang berlaku.
Number and Composition of the Board of Commissioners The Board of Commissioners comprised of 5 (five) members, and 2 (two) of which were Independent Commissioners. Therefore, the number and composition of the Company’s Board of Commissioners have complied with the prevailing regulations.
Keanggotaan Dewan Kmisaris pada tahun 2015 sebagaimana dinyatakan dalam dalam akta Berita Acara RUPS-LB No.45 Tanggal 21 April 2014 yang dibuat dihadapan Ny. Leolin Jayanti S.H , Notaris di Jakarta, yaitu :
The composition of the Company’s Board of Commissioners in 2015. Based on the Minutes of the Extraordinary GMS No. 45 dated April 21, 2014, drawn up before Mrs. Leolin Jayanti S,H Notary in Jakarta was as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Domisili Domicile
Pertama Kali Diangkat First Appointment
Pengangkatan Kembali Reappointment
Stephen Liestyo
Presiden Komisaris President Commissioner Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner
Jakarta
16 April 2014
16 April 2014
Jakarta
16 April 2014
16 April 2014
Jakarta
16 April 2014
16 April 2014
Jakarta
16 April 2014
16 April 2014
Jakarta
16 April 2014
16 April 2014
Robbyanto Budiman Garibaldi Thohir I Nyoman Tjager Myrnie Zachraini Tamin
Ke-anggotaan Dewan Komisaris Perseroan mengalami perubahan pada tahun 2015. sebagaimana dinyatakan dalam akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.75 tertanggal 23 April 2015, dibuat dihadapan Ny. Leolin Jayanti S.H , Notaris di Jakarta, yaitu :
The composition of the Board of Commissioners was changed in 2015 based on the Minutes of the Extraordinary GMS No. 75 dated April 23, 2015, drawn up before Mrs. Leolin Jayanti S.H , Notary in Jakarta was as follows
Nama Name
Jabatan Position
Domisili Domicile
Pertama Kali Diangkat First Appointment
Pengangkatan Kembali Reappointment
I Nyoman Tjager
Presiden Komisaris/ Komisaris Independen President Commissioner/Independent Commissioner Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner
Jakarta
23 April 2015
23 April 2015
Jakarta
23 April 2015
23 April 2015
Jakarta
23 April 2015
23 April 2015
Jakarta
23 April 2015
-
Jakarta
23 April 2015
23 April 2015
Robbyanto Budiman Garibaldi Thohir Thilagavathy Nadason* Myrnie Zachraini Tamin
* Efektif menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris per tanggal 4 Juni 2015 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-298/ NB.11/ 2015 Tentang Penetapan Penilaian dan Kepatutan Bagi Komisaris PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk atas nama Thilagavaty Nadason.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
* Effective served as member of the Board of Commissioners as of June 4, 2015 by the Decree of the Board of Commissioners FSA No. KEP-298 / NB.11 / 2015 Concerning Determination and Proper Assessment For the Commissioner of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk on behalf Thilagavaty Nadason
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
137
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris Anggaran Dasar Perseroan menetapkan bahwa Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
Board of Commissioners Meeting Frequency and Attendance The Company’s Articles of Association stipulated that the Meeting of the Board of Commissioners may be held at any time when deemed necessary upon request of one or more members of the Board of Commissioners or upon written request of one or more members of the Board of Directors or upon written request of 1 (one) or more shareholders, who jointly represents 1/10 one tenth of the total shares with valid voting rights.
Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Presiden Komisaris. Dalam hal Presiden Komisaris berhalanggan, maka pemanggilan rapat dilakukan oleh 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris lainnya dan harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat Rapat.
Invitation for the Meeting of the Board of Commissioners shall be made by the President Commissioner. In the event that the President Commissioner is unavailable, invitation for the meeting shall be made by 2 (two) other members of the Board of Commissioners and shall state the agenda, date, time and venue of the Meeting.
Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan di tempat kedudukan atau di tempat kegiatan usaha utama Perseroan atau di tempat lainnya sebagaimana yang ditentukan oleh Dewan Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris tersebut berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
In the event that all members of the Board of Commissioners are present or duly represented, such initial invitation shall not be required and the Meeting of the Board of Commissioners may be held at the Company’s place of domicile or at the Company’s place of business or at any other place as determined by the Board of Commissioners, and the Meeting shall have the right to adapt valid and binding resolutions.
Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris, dalam hal Presiden Komisaris tidak dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat akan dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir.
The Board of Commissioners Meeting shall be chaired by the President Commissioners, and in the event that the President Commissioners cannot attend or is unavailable, of which no evidence to third parties shall be required, the meeting shall be chaired by a member of the Board of Commissioners appointed from among members of the Board of the Commissioners who are present at the meeting.
Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah melakukan 12 kali rapat, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
During the year 2014, the Company’s Board of Commissioners had held 12 (twelve) meetings, with the following attendance:
Nama Name
Jumlah Rapat No. of Meeting
Jumlah Kehadiran Total Attendance
% Kehadiran % of Attendance
Stephen Liestyo
4
4
100%
I Nyoman Tjager
12
11
91.7%
Robbyanto Budiman
12
8
66.7%
Garibaldi Thohir
12
10
83.3%
Myrnie Zachraini Tamin
12
12
100%
Thylagavaty Nadason*
7
4
57%
* Efektif menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris per tanggal 4 Juni 2015 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-298/ NB.11/ 2015 Tentang Penetapan Penilaian dan Kepatutan Bagi Komisaris PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk atas nama Thilagavaty Nadason.
138
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
* Effective served as member of the Board of Commissioners as of June 4, 2015 by the Decree of the Board of Commissioners FSA No. KEP-298 / NB.11 / 2015 Concerning Determination and Proper Assessment For the Commissioner of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk on behalf Thilagavaty Nadason
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Pelatihan Dewan Komisaris Sesuai dengan Peraturan OJK tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama Pada Perusahaan Perasuransian, Dana Pensiun, Perusahaan Pembiayaan, dan Perusahaan Penjaminan, dimana pada pasal 21 disebutkan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi wajib memenuhi syarat keberlanjutan paling sedikit 1 (satu) kali dalam jangka waktu 1 (satu) tahun, dengan cara mengikuti seminar, workshop, atau kegiatan lain yang sejenis atau mengikuti kursus, pelatihan, atau program pendidikan sejenis.
Training of the Board of Commissioners In accordance with FSA Regulation concerning the Fit and Proper Test for Main Parties in Institutional Insurance Corporation, Pension Fund, Financing Institutions, and Credit Insurance Corporation, which in Article 21 stipulated that the member of the Board of Commissioners and Directors must satisfy the sustainability requirement at least 1 (one) time in a period of 1 (one) year, by attending seminars, workshops or other equivalent activities or attending courses, trainings, or other quivalent education.
Di tahun 2015, seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi syarat berkelanjutan tersebut dengan mengikuti training sebagai berikut:
In 2015 all members of The Board of Commissioners has satisfy the sustainability requirement by attending seminars as follows:
Nama No Name
Penyelenggara Organizer
Tanggal & Tempat Date & Venue
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (Indonesia Financial Service Association)
Jakarta, 22 September 2015
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (Indonesia Financial Service Association)
Jakarta, 22 September 2015
“International Seminar New Opportunities Welcoming 2016” (A Seminar For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board (DPS) & Foreign Employee)
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (Indonesia Financial Service Association)
Jakarta, 22 September 2015
Seminar Nasional “Peluang dan Tantangan Tahun 2016”
National Seminar “Opportunities and Challenges in 2016”
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (Indonesia Financial Service Association)
Jakarta, 8 Desember 2015
5. Myrnie Zachraini Tamin “International Seminar New Opportunities Welcoming 2016” (A Seminar For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board (DPS) & Foreign Employee)
“International Seminar New Opportunities Welcoming 2016” (A Seminar For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board (DPS) & Foreign Employee)
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (Indonesia Financial Service Association)
Jakarta, 22 September 2015
Judul Pelatihan
Title of Training
1. I Nyoman Tjager
“International Seminar New Opportunities Welcoming 2016” (A Seminar For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board (DPS) & Foreign Employee)
“International Seminar New Opportunities Welcoming 2016” (A Seminar For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board (DPS) & Foreign Employee)
2. Robbyanto Budiman
“International Seminar New Opportunities Welcoming 2016” (A Seminar For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board (DPS) & Foreign Employee)
“International Seminar New Opportunities Welcoming 2016” (A Seminar For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board (DPS) & Foreign Employee)
3. Garibaldi Thohir
“International Seminar New Opportunities Welcoming 2016” (A Seminar For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board (DPS) & Foreign Employee)
4. Thilagavathy Nadason
Pemenuhan syarat berkelanjutan dari seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan juga telah dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
The satisfy of the Board of Commissioners sustainability requirement have also been reported to the Financial Services Authority
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
139
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/POJK.05/2014 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan juga mensyaratkan Dewan Komisaris untuk mengikuti program sertifikasi, selambat-lambatnya telah dipenuhi pada tahun 2017 dan sebagian besar anggota Dewan Komisaris Perseroan telah mengikuti program sertifikasi sebagai berikut:
140
Financial Services Authority Regulation No. 29 / POJK.05 / 2014 concerning the Implementation of the Business Financing also requires the Board of Commissioners for attending the certification program, no later than had been fulfilled in the year 2017 and most of the members of the Board of Commissioners has attend certification program as follows :
Nama No Name
Judul Pelatihan
Title of Training
1. I Nyoman Tjager
Sertifikasi Dasar Pembiayaan
Penyelenggara Organizer
Tanggal & Tempat Date & Venue
Multi-Finance Basic Certification
SPPI
Jakarta, 25 November 2015
Sertifikasi Dasar Pembiayaan
Multi-Finance Basic Certification
SPPI
Jakarta, 25 November 2015
2. Robbyanto Budiman
Sertifikasi Dasar Pembiayaan
Multi-Finance Basic Certification
SPPI
Jakarta, 25 November 2015
3. Thilagavathy Nadason
Sertifikasi Dasar Pembiayaan
Multi-Finance Basic Certification
SPPI
Jakarta, 25 November 2015
4. Myrnie Zachraini Tamin
Sertifikasi Dasar Pembiayaan
Multi-Finance Basic Certification
SPPI
Jakarta, 25 November 2015
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik Perseroan harus memiliki Komisaris Independen dengan komposisi paling kurang 30% dari jumlah anggota Dewan Komisaris.
In accordance with the Financial Services Authority Regulation No. 33/POJK.04/2014 concerning the Board of Directors and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies, the Company is required to have Independent Commissioner, which shall be no less than 30% of the total members of the Board of Commissioners.
Untuk menjamin terlaksananya independensi Dewan Komisaris, pemegang saham melalui RUPS telah menetapkan 2 (dua) orang Komisaris Independen dari total 5 (lima) orang jumlah anggota Dewan Komisaris Perseroan. Dengan demikian, Komposisi Dewan Komisaris Perseroan telah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
To ensure the independence of the Board of Commissioners, the shareholders, through the GMS, has appointed 2 (two) Independent Commissioners from the total of 5 (five) members of the Company’s Board of Commissioners. Therefore, the composition of the Company’s Board of Commissioners has complied with the prevailing laws and regulations.
Komisaris Independen adalah anggota Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Keberadaan Komisaris Independen dimaksudkan untuk dapat mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang lebih obyektif dan menempatkan kewajaran (fairness) dan kesetaraan di antara berbagai kepentingan termasuk kepentingan pemegang saham minoritas dan stakeholders lainnya.
An Independent Commissioner is a member of the Board of Directors who does not have any financial, management, share ownership and/or family relationship up to the second degree with other members of the Board of Commissioners, Board of Directors and/or controlling shareholders or any other relationships which may affect his/her ability to act independently. The purpose of having an Independent Commissioner is to promote the creation of more objective work condition and environment which prioritize fairness and equality among various interests, including the interest of minority shareholders and other stakeholders.
Komisaris Independen Perseroan senantiasa melepaskan diri dari benturan kepentingan (conflict of interest) serta bertindak
The Company’s Independent Commissioner shall have no conflict of interest and shall act independently at all time, in the sense that
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
independen, dalam arti tidak mempunyai benturan kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, baik dalam hubungan satu sama lain maupun hubungan terhadap Direksi.
the Independent Commissioner shall have no conflict of interest which may adversely affect his/her ability to perform his/her duties independently and critically, both in his/her relationship to one anothre or with the Board of Directors.
Kriteria Komisaris Independen
Criteria of Independent Commissioner
Dalam menunjuk Komisaris Independen, Perseroan mengacu pada kriteria peraturan perundangan yang berlaku, dalam hal ini yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, yang menetapkan kriteria Komisaris Independen adalah sebagai berikut :
In appointing Independent Commissioners, the Company refers to the criteria set forth by the prevailing laws and regulations, which in this case shall be the Financial Services Authority Regulation No. 33/POJK.04/2014 concerning the Board of Directors and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies, as described below:
a. bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik tersebut dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Emiten atau Perusahaan Publik pada periode berikutnya; b. tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Emiten atau Perusahaan Publik tersebut; c. tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham utama Emiten atau Perusahaan Publik tersebut; dan d. tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik tersebut.
a. Shall not be a person who works for or has the authority and responsibility to plan, lead, control, or supervise the activities of concerned Issuer or Public Company within the last 6 (six) months, except for the reappointment as the Independent Commissioner of such Issuer or Public Company in the next period;
Pernyataan Independensi Komisaris Independen Seluruh Komisaris Independen Perseroan telah membuat Surat Pernyataan Independen yang berisikan pernyataan sebagai berikut :
Statement of Independence of the Independent Commissioners All of the Company’s Independent Commissioners have prepared a Statement of Independence containing the following representations:
1. Tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/ atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Perseroan, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. 2. Tidak memiliki hubungan usaha yang terkait dengan kegiatan Perseroan secara langsung maupun tidak langsung. 3. Apabila dikemudian hari, ditemukan memiliki hubunganhubungan sebagaimana dimaksud pada butir 1 dan 2 di atas, maka bersedia melepaskan jabatan Komisaris Independen dan bersedia untuk diganti.
1. Has no any financial, management, share ownership and/or family relationship up to the second degree with other members of the Board of Commissioners, Board of Directors and/or controlling shareholders or any other relationships with the Company which may affect his/her ability to act independently. 2. Has no business relationship, whether directly or indirectly, that is related to the business activities of the Company. 3. If in the future, it comes to be known that such relationships referred to in point 1 and 2 above have existed, the Independent Commissioner shall agree to release his/her post as an Independent Commissioner and shall agree to be replaced.
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris wajib mengungkapkan kepemilikan
Share Ownership of the Board of Commissioners Members of the Board of Commissioners are required to disclose
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
b. Shall not have any shares, whether directly or indirectly, in the concerned Issuer or Public Company; c. Shall have no Affiliation with the Issuer or Public Company, members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors, or majority shareholders of the concerned Issuer or Public Company; and d. Shall not have any business relationship, whether directly or indirectly, that is related to the business activities of the concerned Issuer or Public Company.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
141
saham jika mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih, baik pada Perseroan maupun pada perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri.
their share ownership in the event that such ownership is equal to 5 (five percent) or more, whether in the Company or any other company, domiciling in or outside Indonesia.
Direksi
Board of Directors:
Direksi adalah organ Perseroan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif dalam mengelola Perseroan. Direksi bertanggung jawab terhadap pengelolaan Perseroan agar dapat menghasilkan nilai tambah dan memastikan kesinambungan usaha.
The Board of Directors is a Company’s organ that shall be fully responsible for the management of the Company for the interest and purpose of the Company in accordance with the provisions of the Articles of Association. The Board of Directors is collectively in charge of and responsible for the Company’s management. The Board of Directors is responsible for the management of the Company in order to generate added value and to ensure the Company’s going concern.
Masing-masing anggota Direksi melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenang. Tugas, wewenang, dan hal-hal lain yang terkait dengan Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Each member of the Board of Directors shall carry out their duties and make decisions in accordance with the division of duties and authorities. Duties, authorities, and other matters related to the Board of Directors shall be in conformity to the Articles of Association and the prevailing laws and regulations.
Tugas Direksi Sebagaimana diatur dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dan Anggaran Dasar Perseroan serta dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Setiap anggota Direksi wajib menunjukkan loyalitas dan memiliki niat baik dalam tugas mengelola Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Kewajiban loyalitas dan niat baik lebih lanjut dapat dibagi ke dalam 4 (empat) tugas spesifik sebagai berikut:
Duties of the Board of Directors As arranged in the Guidelines for Good Corporate Governance and the Articles of Association as well as by applicable regulations. Each member of the Board of Directors shall demonstrate loyalty and good faith in their duties to manage the Company on the Company’s behalf in accordance with the aims and objectives of the Company. The obligations to demonstrate loyalty and good faith are further divided into 4 (four) specific duties as defined below:
• Kewajiban untuk bertindak dengan itikad baik untuk kepentingan Perseroan; • Kewajiban bertindak untuk tujuan yang tepat; • Kewajiban untuk memperoleh kebijakan; dan • Kewajiban untuk menghindari benturan kepentingan.
• • • •
Direksi harus mengelola Perseroan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Board of Directors shall manage the Company in accordance with their authorities and responsibilities as stipulated in the Articles of Association and the prevailing laws and regulations.
Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, namun, kekuasaan dan/atau kewenangan itu dapat dilimpahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham kepada Dewan Komisaris. Dalam hal hanya ada satu anggota Direksi, semua tugas dan kewenangan yang diberikan kepada anggota Direksi sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar, akan berlaku.
The division of duties and authorities of each member of the Board of Directors shall be determined by the General Meeting of Shareholders; however, such power and/or authority may be delegated by the General Meeting of Shareholders to the Board of Commissioners. In the event that there is only one member of the Board of Directors, all duties and authorities granted to the member of the Board of Directors as stipulated in the Articles of Association shall prevail.
Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen dan harus menerapkan Good Corporate Governance
142
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
The obligation to act in good faith for the Company’s behalf; The obligation to act for rightful purposes; The obligation to define policies; and The obligation to avoid any conflict of interest
The Board of Directors shall carry out its duties and responsibilities independently and shall ensure the implementation of Good
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Direksi harus menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern, auditor eksternal, serta hasil pengawasan pihaklainnya oleh otoritas dan/atau hasil pengawasan otoritas.
Corporate Governance in all of the Company’s business activities in all levels and across the breadth of the organization. The Board of Directors shall initiate follow-up actions on audit findings and recommendation from the Internal Audit Unit, external audits as well as findings from the oversights conducted by the authorities and/or other authoritative bodies.
Direksi memiliki tanggung jawab untuk menyetujui dan secara berkala meninjau strategi bisnis keseluruhan dan kebijakan yang signifikan dari Perseroan. Direksi mengevaluasi pandanganpandangan dari manajemen senior dengan mengevaluasi arah strategis Perseroan sekarang dan di masa depan. Direksi juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa manajemen senior memelihara dan memperbaharui sistem pengendalian internalnya yang memberikan jaminan kepuasan terhadap efektivitas dan efisiensi, dalam rangka menjalankan usaha, kontrol keuangan internal dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan.
The Board of Directors shall be responsible for the approval and periodical review of the Company’s overall business strategy and significant policies. The Board of Directors shall evaluate the insights from the senior management with reference to the Company’s current and future strategic direction. The Board of Directors shall also be responsible to ensure that the senior management maintains and improves their internal control system, which provides satisfactory guarantee over the effectiveness and efficiency in conducting business, internal financial control and compliance with the laws and regulations.
Tanggung Jawab Direksi Tanggung jawab utama Direksi antara lain :
Responsibilities of the Board of Directors The main responsibilities of the Board of Directors are, among others, as follows:
• • • •
• • • •
• • • • • • • • •
Mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan; Menyiapkan strategi bisnis dan rencana operasional tahunan; Menentukan kebijakan dalam mengelola Perseroan; Menentukan kebijakan yang berkaitan dengan kepegawaian termasuk gaji, pensiun, dan manfaat lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Mengangkat, memberikan penghargaan, memberikan sanksi, dan memberhentikan karyawan sesuai dengan peraturan kepegawaian Perseroan; Memastikan kompetensi Sumber Daya Manusia; Menyiapkan laporan keuangan perseroan; Mengidentifikasi dan mengelola risiko utama yang mempengaruhi Perseroan; Meninjau kecukupan dan integritas sistem pengendalian internal Perseroan; Mengawasi pelaksanaan usaha Perseroan; Meninjau dan menyetujui perubahan struktur organisasi Perseroan; Menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan dalam setiap kegiatan usaha Perseroan untuk semua tingkatan atau jenjang organisasi; dan Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari unit kerja Audit Internal Perseroan, auditor eksternal, hasil pengawasan OJK dan/atau hasil pengawasan dari otoritas lain.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Represent the Company in and outside of the court of law; Prepare the annual business strategy and operational plan; Define the policies in managing the Company; Define the policies related to employment, including salary, pension and other benefits in accordance with the prevailing regulations; • Appoint, awards, sanction, and discharge employees in accordance with the Company’s human resources regulation; • Ensure the competencies of Human Resources; • Prepare the Company’s financial statements; • Identify and manage the main risks affecting the Company; • Review the adequacy and integrity of the Company’s internal control system; • Supervise the management of the Company’s business; • Review and approve the changes in the Company’s organization structure; • Implement Good Corporate Governance principles in all of the Company’s business activities in all levels and across the breadth of the organization; • Initiate follow-up actions on audit findings and recommendations from the Company’s Internal Audit Unit, external auditor as well as findings from the FSA and/or other authorities.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
143
Jumlah dan Komposisi Direksi Jumlah dan komposisi Direksi Perseroan sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar Perseroan minimal 3 (tiga) orang anggota Direksi dengan komposisi seorang Presiden Direktur dan seorang Wakil Presiden Direktur (jika diperlukan) dan seorang Direktur atau lebih.
Number and Composition of the Board of Directors The Board of Commissioners comprised of 5 (five) members, and 2 (two) of which were Independent Commissioners. Therefore, the number and composition of the Company’s Board of Commissioners have complied with the prevailing regulations.
Keanggotaan Direksi pada tahun 2015 sebagaimana dinyatakan dalam dalam akta Berita Acara RUPS-LB No.45 Tanggal 21 April 2014 yang dibuat dihadapan Ny. Leolin Jayanti S.H , Notaris di Jakarta, yaitu :
The composition of the Company’s Board of Directors in 2015. Based on the Deed of Minutes of the Extraordinary GMS No. 45 dated April 21, 2014,drawn up before Mrs. Leolin Jayanti S,H Notary in Jakarta was as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Domisili Domicile
Tanggal Pengangkatan Appointment Date
Tanggal Masa Akhir Jabatan End of Term of Office
Djaja Suryanto Sutandar
Presiden Direktur President Director Direktur (Independen) Director (Independent) Direktur Director Direktur Director Direktur Director
Jakarta
16 April 2014
Jakarta
16 April 2014
Jakarta
16 April 2014
Jakarta
16 April 2014
Jakarta
16 April 2014
RUPS 2017 EGMS 2017 RUPS 2017 EGMS 2017 RUPS 2017 EGMS 2017 RUPS 2017 EGMS 2017 RUPS 2017 EGMS 2017
Simon Tan Kian Bing Ir. Purwadi Indra Martono Ir. C Guntur Triyudianto Zacharia Susantadiredja
Pada bulan Oktober 2015, jumlah dan komposisi Direksi Perseroan mengalami perubahan sebagaimana dinyatakan dalam Akta Berita Acara Rapat No 71 tanggal 30 Oktober 2015 dibuat dihadapan Ny. Leolin Jayanti S.H , Notaris di Jakarta, yaitu:
Nama Name
Jabatan Position
Domisili Domicile
Tanggal Pengangkatan Appointment Date
Tanggal Masa Akhir Jabatan End of Term of Office
Djaja Suryanto Sutandar
Presiden Direktur President Director Direktur (Independen) Director (Independent) Direktur Director Direktur Director
Jakarta
30 Oktober 2015
Jakarta
30 Oktober 2015
Jakarta
30 Oktober 2015
Jakarta
30 Oktober 2015
RUPS 2017 EGMS 2017 RUPS 2017 EGMS 2017 RUPS 2017 EGMS 2017 RUPS 2017 EGMS 2017
Simon Tan Kian Bing Ir. C Guntur Triyudianto Zacharia Susantadiredja
144
In October 2015 The numbers and composition of the Board of Commissioners was change. Based on the Deed of Minutes of the Exraordinary GMS No. 71 dated October 30, 2015, drawn up before Mrs. Leolin Jayanti S,H Notary in Jakarta was as follows:
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran dalam Rapat Anggaran Dasar Perseroan menetapkan bahwa Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan dari seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
Board of Directors Meeting Frequency and Attendance The Company’s Articles of Association stipulated that the Meeting of the Board of Directors may be held at any time when deemed necessary upon request of one or more members of the Board of Directors or upon written request of one or more members of the Board of Commissioners or upon written request of 1 (one) or more shareholders, who jointly represents 1/10 one tenth of the total shares with valid voting rights.
Pemanggilan Tertulis Rapat Direksi dilakukan oleh 2 orang anggota Direktur dan harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat Rapat.
The written invitation for the Board of Directors Meeting shall be made by 2 members of the Board of Directors, and shall state the agenda, date, time and venue of the Meeting.
Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun dan berhak mengambil keputusan yang sah serta mengikat.
In the event that all members of the Board of Directors are present or represented, such prior invitation shall not be required and the Board of Directors Meeting shall be entitled to adopt valid and binding resolutions.
Rapat Direksi dipimpin oleh Presiden Direktur, dalam hal Presiden Direktur tidak dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat akan dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari anggota Direksi yang hadir dalam Rapat.
The Board of Directors Meeting shall be chaired by the President Director, and in the event that the President Director cannot attend or is unavailable, of which no evidence to third parties shall be required, the meeting shall be chaired by a member of the Board of Directors appointed from among members of the Board of the Direcotrs who are present at the meeting.
Sepanjang tahun 2015, Direksi Perseroan telah melakukan 24 (dua puluh empat) kali rapat, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
During the year 2015, the Company’s Board of Commissioners had held 24 (twenty four) meetings, with the following attendance:
Nama Name
Jumlah Rapat No. of Meeting
Jumlah Kehadiran Total Attendance
% Kehadiran % of Attendance
Djaja Suryanto Sutandar
24
24
100%
Simon Tan Kian Bing
24
24
100%
Ir. Purwadi Indra Martono
18
17
94%
Ir. C Guntur Triyudianto
24
23
96%
Zacharia Susantadiredja
24
21
88%
Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris Dalam rangka membahas berbagai agenda yang menyangkut rencana kerja, operasional, peluang usaha, serta isu-isu strategis yang membutuhkan persetujuan Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat gabungan. Rapat gabungan ini juga merupakan salah satu bentuk kerjasama dan koordinasi antara Direksi dan Dewan Komisaris.
Board of Directors and Board of Commissioners Joint Meeting For the purpose of discussing various agenda concerning work plan, operations, business opportunities and strategic issues requiring the approval of the Board of Commissioners, the Board of Directors and Board of Commissioners regularly hold joint meetings. The joing meeting represents a form of the cooperation and coordination between the Board of Directors and Board of Commissioners.
Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris dan Direksi menyelenggarakan 12 (dua belas) kali rapat gabungan dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
During the year 2015, the Board of Commissioners and the Board of Directors had held 12 (twelve) joint meetings, with the following attendance:
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
145
Nama Name
146
Jumlah Rapat No. of Meeting
Jumlah Kehadiran Total Attendance
% Kehadiran % of Attendance
Stephen Liestyo
4
4
100%
I Nyoman Tjager
12
11
92%
Robbyanto Budiman
12
8
67%
Garibaldi Thohir
12
10
83%
Myrnie Zachraini Tamin
12
12
100%
Thylagavaty Nadason
7
4
57%
Djaja Suryanto Sutandar
12
12
100%
Simon Tan Kian Bing
12
12
100%
Ir. Purwadi Indra Martono
10
9
90%
Ir. C Guntur Triyudianto
12
11
92%
Zacharia Susantadiredja
12
12
100%
Pelatihan Direksi Sesuai dengan Peraturan OJK tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama Pada Perusahaan Perasuransian, Dana Pensiun, Perusahaan Pembiayaan, dan Perusahaan Penjaminan, dimana pada pasal 21 disebutkan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi wajib memenuhi syarat keberlanjutan paling sedikit 1 (satu) kali dalam jangka waktu 1 (satu) tahun, dengan cara mengikuti seminar, workshop, atau kegiatan lain yang sejenis atau mengikuti kursus, pelatihan, atau program pendidikan sejenis.
Board of Directors Training In accordance with FSA Regulation concerning the Fit and Proper Test for Main Parties in Institutional Insurance Corporation, Pension Fund, Financing Institutions, and Credit Insurance Corporation, which in Article 21 stipulated that the member of the Board of Commissioners and Directors must satisfy the sustainability requirement at least 1 (one) time in a period of 1 (one) year, by attending seminars, workshops or other equivalent activities or attending courses, trainings, or other quivalent education.
Di tahun 2015, seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi syarat berkelanjutan tersebut dengan mengikuti training sebagai berikut:
In 2015 all members of The Board of Directors has satisfy the sustainability requirement by attending seminars as follows:
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Nama No Name
Penyelenggara Organizer
Tanggal & Tempat Date & Venue
“International Seminar New Opportunities Welcoming 2016” (A Seminar For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board (DPS) & Foreign Employee)
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (Indonesia Financial Service Association)
Jakarta, 22 September 2015
“International Seminar New Opportunities Welcoming 2016” (A Seminar For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board (DPS) & Foreign Employee)
“International Seminar New Opportunities Welcoming 2016” (A Seminar For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board (DPS) & Foreign Employee)
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (Indonesia Financial Service Association)
Jakarta, 22 September 2015
“International Seminar New Opportunities Welcoming 2016” (A Seminar For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board (DPS) & Foreign Employee)
“International Seminar New Opportunities Welcoming 2016” (A Seminar For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board (DPS) & Foreign Employee)
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (Indonesia Financial Service Association)
Jakarta, 22 September 2015
Seminar New 4. Ir. C Guntur Triyudianto “International Opportunities Welcoming 2016” (A Seminar For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board (DPS) & Foreign Employee) 5.
“International Seminar New Opportunities Welcoming 2016” (A Seminar For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board (DPS) & Foreign Employee)
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (Indonesia Financial Service Association)
Jakarta, 8 Desember 2015
“International Seminar New Opportunities Welcoming 2016” (A Seminar For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board (DPS) & Foreign Employee)
“International Seminar New Opportunities Welcoming 2016” (A Seminar For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board (DPS) & Foreign Employee)
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (Indonesia Financial Service Association)
Jakarta, 22 September 2015
Judul Pelatihan
Title of Training
1. Djaja Suryanto Sutandar
“International Seminar New Opportunities Welcoming 2016” (A Seminar For Director, Commissioner, Controling Share Holder, Sharia Supervisiory Board (DPS) & Foreign Employee)
2. Simon Tan Kian Bing
3. Ir. Purwadi Indra Martono
Zacharia Susantadiredja
Pemenuhan syarat berkelanjutan dari seluruh Direksi Perseroan juga telah dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan
The satisfy of the Board of Directors sustainability requirement have also been reported to the Financial Services Authority
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/POJK.05/2014 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan juga mensyaratkan Direksi untuk mengikuti program sertifikasi, selambat-lambatnya telah dipenuhi pada tahun 2017 dan sebagian besar anggota Dewan Komisaris Perseroan telah mengikuti program sertifikasi sebagai berikut:
Financial Services Authority Regulation No. 29 / POJK.05 / 2014 concerning the Implementation of the Business Financing also requires the Board of Directors for attending the certification program, no later than had been fulfilled in the year 2017 and most of the members of the Board of Commissioners has attend certification program as follows :
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
147
Nama No Name 1. Djaja Suryanto Sutandar 2. Zacharia Susantadiredja
Penyelenggara Organizer
Tanggal & Tempat Date & Venue
Multi-Finance Basic Certification
SPPI
Jakarta, 19 Agustus 2015
Multi-Finance Basic Certification
SPPI
Jakarta, 19 Agustus 2015
Judul Pelatihan
Title of Training
Sertifikasi Dasar Pembiayaan Sertifikasi Dasar Pembiayaan
Keberagaman Komposisi Direksi dan Dewan Komisaris Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi yang beragam akan mendorong pengambilan keputusan yang lebih objektif dan komprehensif dikarenakan keputusan diambil dengan memperhatikan berbagai sudut pandang. Hingga 31 Desember 2015, Perseroan belum memiliki aturan tertulis yang mengatur keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi. Dalam mengangkat anggota Dewan Komisaris dan Direksi, Perseroan mempertimbangkan kompetensi kandidat dan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku.
Up to December 31, 2015, the Company has not established any written regulation to govern the diversity in the composition of the Board of Commissioners and Board of Directors. In appointing members of the Board of Commissioners and Board of Directors, the Company considers the competencies of the relevant candidate and refers to the prevailing laws and regulations.
Adapun keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut :
Whereas the diversity in the composition of the Board of Commissioners and Board of Directors are as follows:
Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris
Diversity in the Composition of the Board of Commissioners
Nama Name
148
Diversity in the Composition of the Board of Directors and Board of Commissioners Diverse compositions of the Board of Commissioners and Board of Directors will promote a more objective and comprehensive decision making process, as decisions shall be made with due consideration to various point of views.
Jenis Kelamin Jenjang Pendidikan Gender Level of Education
Usia Age
Pengalaman Experience
I Nyoman Tjager
Laki-laki Male
S3 PhD
Robbyanto Budiman
Laki-laki Male
S2 Master
48 Tahun - CEO PT Wahana Artha Harsaka, 48 years - CEO of PT Wahana Artha Harsaka, - CEO PT Agro Maju Raya - CEO of PT Agro Maju Raya - CEO PT Sahari Multi Investama. - CEO of PT Sharai Multi Investama
Garibaldi Thohir
Laki-laki Male
S2 Master
50 Tahun - Direktur Utama PT Trinugraha Thohir (Holding Company), 50 years - President Director of PT Trinugraha Thohir (Holding Company), - Direktur Utama PT Adaro Energy Tbk., - President Director of PT Adaro Energy Tbk., - Komisaris PT Wahanaartha Ritelindo - Commissioner of PT Wahanaartha Ritelindo
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
65 Tahun - Sekretaris Menteri Negara Badan Penanaman Modal dan BUMN, 65 years - Secretary of the State Minister of Capital Investment Agency and SOE, - Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan BUMN, Departemen Keuangan, - Director General (DG) of SOE Development, Ministry of Finance, - Staf Ahli Menteri Negara BUMN-Bidang KUK Kementerian BUMN, - Senior Advisor to the State Minister of SOE – Micro Loan Department of the Ministry of SOE, - Komisaris Utama PT Bursa Efek Indonesia. - President Commissioner of PT Bursa Efek Indonesia
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Nama Name
Jenis Kelamin Jenjang Pendidikan Gender Level of Education
Myrnie Zachraini Tamin
Perempuan Female
S2 Master
Thylagavaty Nadason
Perempuan Female
S1 Bachelor
Usia Age
52 Tahun - Direktur KAP Hadi Susanto & Rekan (Pricewaterhouse), 52 years - Director of Public Accountant Firm Hadi Susanto & Partners (Pricewaterhouse), - Non-Equity Partner pada KAP Haryanto Sahari & Rekan (PricewaterhouseCoopers), - Non-Equity Partner of Public Accountant Firm Hadi Susanto & Partners (Pricewaterhouse), - Konsultan pada Tass Consulting. - Consultant at Tass Consulting. - Anggota Komite Audit PT Bumi Resources Tbk., - Member of Audit Committee of PT Bumi Resources Tbk - Anggota Komite Audit PT Sarana Menara Nusantara Tbk. - Member of Audit Committee of PT Sarana Menara Nusantara Tbk. 54 Tahun - Direktur Finance, Financial Planning & Strategy and General Affairs PT 54years Bank CIMB Niaga Tbk - Finance, Financial Planning & Strategy and General Affairs Director of PT Bank CIMB Niaga Tbk - Director of Finance and operation di PT Bank Lippo Tbk - Director of Finance and operation of PT Bank Lippo Tbk - Pernah bekerja di PricewaterhouseCoopers (PWC) selama 20 tahun di Singapura, Hongkong, dan Indonesia - Previously worked at di PricewaterhouseCoopers (PWC) for 20 years in Singapore, Hong Kong and Indonesia - Direktur Finance, Financial Planning, Performance Management dan Procurement & Premises PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. - Finance, Financial Planning, Performance Management and Procurement & Premises Director of PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
Keberagaman Komposisi Direksi Nama Name
Diversity in the Composition of the Board of Directors
Jenis Kelamin Jenjang Pendidikan Gender Level of Education
Djaja Suryanto Sutandar
Laki-laki Male
S2 Master
Simon Tan Kian Bing
Laki-laki Male
S1 Bachelor
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Pengalaman Experience
Usia Age
Pengalaman Experience
51 Tahun - Lebih dari 20 tahun di PT Bank Internasional Indonesia, Tbk., terakhir menduduki jabatan Executive Vice President, Regional & Branch Network Development Head. - More than 20 years in PT Bank Internasional Indonesia Tbk, with the last position as Executive Vice President, Regional & Branch Network Development Head. - Komisaris Utama PT Maybank Finance Indonesia. - President Commissioner of PT Maybank Finance Indonesia. 45 Tahun - Kepala Wilayah HSO Semarang - Regional Head of HSO Semarang
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
149
Nama Name
Jenis Kelamin Jenjang Pendidikan Gender Level of Education
Usia Age
Ir. C Guntur Triyudianto
Laki-laki Male
S1 Bachelor
49 Tahun - Deputi Direktur Marketing - Marketing Deputy Director - Officer Development Program Bank Bali - Electronic Channel Dept. Head AVP Bank Bali - Electronic Channel Dept. Head AVP Bank Bali - Head of Account Services Senior VP Bank Permata - Head of Account Services Senior VP Bank Permata - Officer Development Program Bank Bali - Retail Technology and Operations Head-SVP PT UOB Indonesia - Retail Technology and Operations Head-SVP PT UOB Indonesia
Zacharia Susantadiredja
Laki-laki Male
S1 Bachelor
36 Tahun - Marketing Officer PT Asuransi Dayin Mitra, Tbk - Marketing Officer of PT Asuransi Dayin Mitra, Tbk - 10 tahun di industri perbankan antara lain di Bank Danamon, Para Group (Bank Mega), Bank CIMB Niaga (d/h Bank Lippo) dan terakhir di Bank Internasional Indonesia-Maybank dengan jabatan Vice President Consumer Strategy & MIS Head. - 10 years in the banking industry, among others, in Bank Danamon, Para Group (Bank Mega), Bank CIMB Niaga (previously Bank Lippo) and lastly in Bank Internasional Indonesia-Maybank as Vice President - Consumer Strategy & MIS Head. - Senior Manager Business Analyst PT Rajawali Corpora. - Senior Manager Business Analyst PT Rajawali Corpora.
Assessment Terhadap Dewan Komisaris dan Direksi
Assessment on the Board of Commissioners and Board of Directors
Di tahun 2015, Perseroan melanjutkan penilaian menyeluruh secara berkala dalam bentuk self assessment pelaksanaan Tata kelola Perusahaan. Berdasarkan analisa terhadap seluruh kriteria/ indikator penilaiansendiri (self assessment) adapun hal-hal yang memerlukan penilaian adalah sebagai berikut:
In the year 2015, the Company continued the periodical comprehensive assessment in the form of selfassessment on the Company’s Good Corporate Governance implementation. Based on the analysis on all self-assessment criteria/indicators, the followingswere concluded:
Kompetensi, keahlian dan pengalaman Pengungkapan kualifikasi profesional, pengalaman, keahlian serta keterlibatan dalam sertfikasi atau seminar sebagai pemenuhan syarat berkelanjutan.
Competencies, expertise and experience Disclosures on professional qualifications, experience, expertise and involvement in certifications or seminars to comply with sustainability requirement.
Rencana strategis Keterlibatan dalam strategi pengembangan dan kinerja perusahaan
Strategic Plan Involvement in the Company’s performance and development strategies.
Manajemen risiko Keterlibatan dalam melakukan kajian terhadap manajemen risiko, Compliance dan pengendalian risiko Pemantauan Kinerja Keterlibatan dalam memantau kinerja dan kebijakan strategi perusahaan dalam menjalankan usaha selama satu tahun
150
Pengalaman Experience
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
Risk Management Involvement in performing reviews on risk management, compliance and risk control. Performance Oversight Involvement in monitoring the Company performance and policies in running the business for one year
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Lainnya Informasi mengenai tingkat kehadiran, efektivitas tindak alanjut permasalahan yang ad, akses pada anggota komisaris/Direksi maupun komite-komite yang ada, kecukupan akurasi data yang digunakan oleh dewan komisaris dalam memantau kinerja serta penatausahaan kegiatan.
Others Information on attendance rates, the effectiveness of the followup issues, access to commissioners / directors and existing committees, the adequacy of accuracy of the data used by the board of directors in monitoring the performance and administration of activities.
Hasil dari self assement tersebut akan dijadikan acuan dalam pengolahan penilaian melalui tata kelola perusahaan yang ada
The results of the self assessment will be used as a reference in the processing of assessment through the existing corporate governance
Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remuneration Policies of the Board Commissioners and Board of Directors
Prosedur Penetapan Remunerasi Besaran remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan melalui RUPS. Besaran remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan atas capaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi sesuai hasil analisis dan rekomendasi Komite Nominasi dan remunerasi. Komite Nominasi dan remunerasi kemudian mengusulkan kepada Dewan Komisaris untuk kemudian diusulkan pada RUPS.
Procedures to Determine Remuneration The remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors shall be determined by the GMS. The amount of remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors shall be based on the performance result of the Board of Commissioners and Board of Directors in accordance with the analysis and recommendation from the Nomination and Remuneration Committee. The Nomination and Remuneration Committee shall then proposed such remuneration to the Board of Commissioners to be proposed to the GMS.
Struktur Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remuneration Structure of the Board of Commissioners and Board of Directors The remuneration structures of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors consist of: • Honorarium • Benefits, consisting of: - Religious Holiday Allowance; - Annual Bonus; - Annual Leave Benefit; • Facilities, consisting of: - COP • Health Insurance
Struktur remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan terdiri dari : • Honorarium • Tunjangan, yang terdiri dari : - Tunjangan THR - Tunjangan Bonus Tahunan - Tunjangan Cuti • Faslitas, yang terdiri dari : - COP • Asuransi Kesehatan
Jenis Remunerasi & Fasilitas Lain Other Types of Remuneration & Facilities
Jumlah Diterima Dalam 1 Tahun /Total Sum Received in 1 Year Dewan Komisaris Direksi Board of Commissioners Board of Directors Orang Jutaan Rupiah No. of Person Millions of Rupiah
1. Honorarium/Remunerasi 1. Honorarium/Remuneration *sampai dengan Oktober 2015 jumlah Direksi Perseroan 5 orang
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
of
5
2.991
Orang Jutaan Rupiah No. of Person Millions of Rupiah 4*
7.114
* up to October 2015, the Company’s Board of Directors consisted of 5 members.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
151
Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris dan Direksi
Affiliation between the Board of Commissioners and Board of Directors
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak saling memiliki hubungan keluarga dengan sesama anggota Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris serta pemegang saham pengendali hingga derajat kedua. Hal ini adalah untuk memastikan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi senantiasa bertindak independen dan tidak mempunyai benturan kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis.
Members of the Company’s Board of Commissioners and the Board of Directors have no family relationship up to the second degree with other members of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners or the controlling shareholders. The foregoing measures were taken to ensure that the Board of Commissioners and Directors remain independent at all time and to avoid any conflict of interest that may hinder their ability to conduct their duties in an independent and critical manner.
Hubungan Keuangan dan Keluarga Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Pengendali
Financial and Family Relationship between the Board of Commissioners, Board of Directors and Controlling Shareholders
Hubungan Keuangan Dengan Financial Relationship With Nama
Dewan Komisaris Direksi Pemegang Saham Pengendali Board of Commissioners Board of Directors Controlling Shareholders YA TIDAK YES NO
YA TIDAK YES NO
YA TIDAK YES NO
Hubungan Keluarga Dengan Family Relationship With Dewan Komisaris Direksi Pemegang Saham Pengendali Board of Commissioners Board of Directors Controlling Shareholders YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
Dewan Komisaris Board of Commissioners I Nyoman Tjager x x x x x x Robbyanto Budiman x x x x x x Garibaldi Thohir x x x x x x Thilagavathy Nadason x x x x x x Myrnie Zachraini Tamin x x x x x x Direksi Board of Directors Djaja Suryanto Sutandar x x x x x x Simon Tan Kian Bing x x x x x x Ir. C Guntur Triyudianto x x x x x x Zacharia Susantadiredja x x x x x x
152
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Dewan Pengawas Syariah Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan(POJK),Nsetiap kegiatan usaha berbasis syariah baik dalam bentuk Perusahaan Pembiayaan Syariah maupun Unit Syariah, Perusahaan Pembiayan berkewajiban memiliki Dewan Pengawas Syariah. Dewan Pengawas Syariah Perusahaan terdiri dari sedikitnya 1 (satu) orang ahli syariah atau lebih yang diangkat oleh RUPS atas rekomendasi Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Dalam Dewan Pengawas Syariah lebih dari satu orang, diatur sebagai berikut: a. 1 (satu) orang Ketua Dewan Pengawas Syariah b. 1 (satu) orang anggota Dewan Pengawas Syariah atau lebih
Shariah Supervisory Board Based on the Rules of the Financial Services Authority (FSA), any business activity in the form f sharia-based Company and Sharia Unit, Financing Company is obliged to have a Shariah Supervisory Board. Sharia Supervisory Board of the Company consists of at least 1 (one) or more syariah experts appointed by the AGM on the recommendation of the National Sharia Board of tht MUI (Indonesian Ulama Council). In term of the Sharia Supervisory Board consist more than one person, organized as follows: a. 1 (one) Chairman of the Sharia Supervisory Board b. 1 (one) member of the Sharia Supervisory Board or more Duties of Shariah Supervisory Board
Tugas Dewan Pengawas Syariah Sebagaimana diatur dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dan Anggaran Dasar Perseroan serta dengan memperhatikan peraturan yang berlaku, tugas Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai beriku 1. Sebagai perwakilan Perusahaan pada Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. 2. Sebagai pengawas aspek syariah kegiatan operasional Unit Usaha Syariah Perusahaan agar sesuai dengan prinsip syariah. 3. Memberikan saran kepada Direksi, Pimpinan Unit Usaha Syariah, Kepala Cabang Unit Syariah Perusahaan mengenai hal-hal yang terkait prinsip syariah. 4. Sebagai mediator Perusahaan dengan Dewan Syariah Nasional dalam mengkomunikasikan usulan dan saran pengembangan produk, jasa yang memerlukan kajian dan fatwa dari Dewan Syariah Nasional. 5. Dalam menjalankan fungsinya Dewan Pengawas Syariah wajib mengikuti fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Jumlah dan Komposisi Dewan Pengawas Syariah Ke-anggotaan Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dinyatakan dalam akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.37 tertanggal 16 April 2014, dibuat dihadapan Ny. Leolin Jayanti S.H , Notaris di Jakarta, yaitu :
Ketua Chairman Dr. Abdul Jabar Majid, MA
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
As arranged in the Code of Good Corporate Governance and the Articles of Association as well as by applicable regulations, the task of the Sharia Supervisory Board is as follows: 1. As a representative of the Company at the National Sharia Council of the MUI 2. As the Company superintendent on sharia aspects of operational activities on the Company Sharia Business Unit to conform with Islamic principles. 3. Providing advice to the Board of Directors, the Sharia Business Unit Head, Sharia Branch Head regarding matters related to Islamic principles. 4. As the Company mediator to National Sharia Council in communicating the proposals and suggestions of product development, services that require further investigation and the fatwa of the National Sharia Council. 5. In carrying out its functions Sharia Supervisory Board shall follow the fatwa of National Sharia Council of the MUI in accordance with provisions stipulated by the National Sharia Council of the MUI. Sharia Supervisory Board Membership Membership of the Sharia Supervisory Board as stated in the deed of Minutes of the Annual General Meeting of Shareholders No.37 dated 16 April 2014, drawn up before Mrs. Leolin Jayanti S.H, Notary in Jakarta, are:
Anggota Members Ir. H. Muhammad Nadratuzzaman Hosen, MS., MEc., Phd. H. Muh Taufik Darmansyah, S.E
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
153
Komite Audit Sesuai ketentuan Bursa Efek Indonesia No: Kep-00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014 Perihal : Perubahan Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, Perseroan telah membentuk Komite Audit untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan tugasnya.
Audit Committee Pursuant to the Indonesia Stock Exchange Regulation No. Kep00001 / BEI / 01-2014 dated January 20, 2014 Subject: Amendment for Rule Number IA on Registration of Shares and Equity Securities In addition Shares Issued by Listed Companies , the Company has established an Audit Committee to assist the Board of Commissioners in performing its duties.
Anggota Komite Komite Audit terdiri dari seorang Komisaris Independen yang bertindak selaku Ketua Komite, sedangkan anggotanya adalah pihak independen yang antara lain harus memiliki keahlian di bidang keuangan dan akuntansi. Pada tanggal 16 April 2014 terdapat penggantian susunan keanggotaan Komite Audit. Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan tertanggal 16 April 2014 No. 008/IV/BOC-WOM/2014, susunan anggota Komite Audit Perseroan untuk periode 2014 sampai dengan RUPS Tahunan 2017, adalah sebagai berikut:
Members of the Audit Committee The Audit Committee comprises of an Independent Commissioners, who acts as the Chairman of the Committee, while the members comprises of independent parties with among others should have expertise in finance and accounting. On 16 April 2014, there was a change in the composition of Audit Committee members. Based on the Decision of the Company’s Board of Commissioners dated 16 April 2014 No. 008/IV/BOC-WOM/2014, the composition of the Company’s Audit Committee for the period of 2014 until the 2017 Annual GMS was as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Keterangan Description
I Nyoman Tjager
Ketua merangkap Anggota Chairman and Member Anggota Member Anggota Member
Presiden Komisaris/Komisaris Independen President Commissioner/Independent Commissioner Pihak Independen Independent Party Pihak Independen Independent Party
Arief Achmad Dhani Setiawan Kriswanto
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Komite Audit bertugas memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau halhal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris yang antara lain meliputi : • Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan diterbitkan Perusahaan kepada publik dan/atau pihak otoritas. Informasi tersebut mencakup antara lain laporan keuangan (tiga bulanan/semesteran/tahunan), proyeksi keuangan, laporan tahunan. • Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan. • Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan akuntan atas jasa yang diberikannya. • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee.
154
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
Duties and Responsibilities of Tthe Audit Committee The Audit Committee serves as the extension of the Board of Commissioners in carrying out the supervisory function. The Audit Committee has direct work relationship with and is responsible to the Commissioner and has indirect work relationship with the Company’s Internal Audit. The Audit Committee’s duties and responsibilities in carrying out its function are as follows: • Review the financial information to be issued by the Company to public and/or the authorities. The information shall include, among others, financial statements, projections, and other reports related to the Company’s financial information. • Review the compliance with laws and regulations that are relevant to the Company’s activities. • Provide independent opinion in the event of differing opinion between the management and the accountant for the services provided. • Provide recommendation to the Board of Commissioners on the appointment of Public Accountant based on independence, scope of assignment and fee.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
• Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh audit internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan audit internal. • Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris. • Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perusahaan. • Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris sehubungan dengan potensi benturan kepentingan Perusahaan. • Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perusahaan
• Review the implementation of audit carried out by Internal Audit, and supervise the implementation of the Board of Directors’ follow-up • Review the risk management implementation activities carried out by the risk oversight function under the Board of Commissioners. Investigate any complaints related to the Company’s accounting and • financial reporting processes. • Review and provide recommendations to the Board of Commissioners on potential conflict of interest that may be faced by the Company. • Maintain the confidentiality of the Issuer’s or Company’s documents, data and information.
Program Kerja Komite Audit • Melakukan evaluasi atas rencana kerja, efektivitas fungsi dan pelaksanaan rencana kerja Internal Audit. • Memastikan penyampaian laporan keuangan kepada pihak terkait terkait (OJK, Bursa dan instansi lainnya) dilakukan secara akurat dan tepat waktu. • Mengadakan rapat dengan Akuntan Publik untuk membahas rencana audit, pelaksanaan, temuan audit dan masalah-masalah yang dihadapi selama audit dilakukan. • Mengadakan rapat berkala dengan Internal Audit untuk membahas temuan-temuan audit serta memonitor tindak lanjut Manajemen atas temuan audit. • Membahas permasalahan perpajakan dan legal yang dihadapi oleh Perseroan untuk memastikan kepatuhan perusahaan terhadap perundang-undangan yang berlaku.
Audit Committee Work Plan • Evaluate the work plan, the effective functioning and implementation of the work plan of Internal Audit. • Ensure the delivery of financial statements related to related parties (FSA, Bursa and other institutions) is done accurately and on time. • Hold meetings with public accountant to discuss the audit plan, implementation, audit findings and the problems encountered during the audit carried out. • Hold regular meetings with Internal Audit to discuss the findings of the audit and monitor the follow-up on audit findings Management. • Discuss taxation and legal issues faced by the Company to ensure the company’s compliance with the applicable legislation.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran dalam Rapat Komite Audit mengadakan rapat secara berkala sedikitnya paling kurang 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan. Rapat Komite Audit hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota.
Meeting Frequency and Attendance The Audit Committee shall hold meetings on a regular basis, at the minimum 1 (one) time in 3 (three) months. The Audit Committee meeting shall be held if, and only if, such meeting is attended by more than ½ (one half) of the members.
Keputusan rapat Komite Audit diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Setiap rapat Komite Audit dituangkan dalam risalah rapat, termasuk apabila terdapat perbedaan pendapat (dissenting opinions), yang ditandatangani oleh Komite Audit yang hadir dan disampaikan kepada Dewan Komisaris.
The decision of the Audit Committee meeting shall be made by consensus through amicable dialogue. Each Audit Committee meeting shall be recorded in a minutes of meeting, including in the event that a dissenting opinion occurs, which shall be signed by the members of the Audit Committee who are present at the meeting and such minutes of meeting shall be submitted to the Board of Commissioners.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
155
Sepanjang tahun 2015, Komite Audit menyelenggarakan 11 (sebelas) kali rapat dengan tingkat kehadiran sebagai berikut :
156
During the year 2015, the Audit Committee held 11 (eleven) meetings withtThe level of attendance was as follows:
Nama Name
Jumlah Rapat No. of Meeting
Jumlah Kehadiran Total Attendance
% Kehadiran % of Attendance
I Nyoman Tjager
11
4
36%
Arief Achmad Dhani
11
11
100%
Setiawan Kriswanto
11
9
81%
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas Komite Audit dalam berbagai rapat telah memberikan tanggapan dan masukan terhadap : (a) draft laporan keuangan yang akan dipublikasikan, (b) kegiatan Satuan Audit Internal beserta temuantemuannya, (c) rencana kerja Audit Internal.
Brief on Implementation of DutiesReport Duties The Audit Committee meetings have provided feedback and input for: (a) draft financial statements to be published, (b) Internal Audit Unit’s activities and its findings, (c) Internal Audit work plan.
Secara lebih detil disampaikan sebagai berikut :
In more detail presented as follows:
1) Penelaahan atas informasi keuangan Melakukan pemantauan atas proses penyusunan Laporan Keuangan (triwulanan) yang akan dipublikasikan dengan mengadakan pembahasan dengan Direksi dan Internal Audit serta Divisi Finance & Accounting.
1) Review of financial information: Monitored the reporting process of (quarterly) Financial Statements to be published by having discussions with the Board of Directors and Internal Audit and the Finance & Accounting Division.
2) Penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Eksternal • Melakukan pembahasan dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang melakukan audit perseroan mengenai rencana pemeriksaan dan perkembangan pemeriksaan serta temuantemuan hasil pemeriksaan. • Melakukan pembahasan dengan Manajemen terkait dengan usulan penunjukan KAP yang akan melakukan audit tahun buku 2015. • Memberikan rekomendasi tentang penunjukan KAP kepada Dewan Komisaris.
2) Review of The implementation of the examination by the External Auditor • Undertake discussions with the Public Accounting Firm (KAP) which conducted the company’s development plans and the inspection audit and examination of the findings of the examination results. • Conducting discussions with management relating to the proposed appointment of the firm to audit the 2015 financial year. • Provide recommendations for the Board of Commissioners on the appointment of the Public Accounting Firm (KAP}
3) Penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal • Melakukan penelaahan atas rencana kerja Satuan Audit Internal. • Melakukan penelaahan atas hasil pemeriksaan Satuan Audit Internal. • Melakukan penelaahan tindak lanjut hasil pemeriksaan Satuan Audit Internal.
3) Review of The implementation of the examination by the Internal Auditor • Reviewing the work plan of the Internal Audit Unit. • Conducting an assessment of the results of the Internal Audit Unit. • Conducting follow-up research results of the Internal Audit Unit
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Komite Pemantau Risiko
Risk Oversight Committee
Dewan Komisaris Perseroan membentuk Komite Pemantau Risiko (Risk Oversight Comitee/ROC) untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, khususnya untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap pengelolaan Perseroan. Memonitor proses perbaikan yang berkesinambungan atas kebijakan, prosedur dan praktek pada semua tingkatan dalam Perseroan guna memastikan telah dilakukannya pengelolaan Perseroan dan pengendalian risiko yang baik.
In order to support its effectiveness in discharging its duties and responsibilities, particularly to improve public trust on the management of the Company, the Company’s Board of Commissioners established the Risk Oversight Committee. The Risk Oversight Committee monitors the continuous improvement processes on policies, procedures and practices at all levels of the Company to ensure the Company has performed proper risks management and control.
Anggota Komite Pemantau Risiko Berdasarkan Pedoman Komite Pemantau Risiko (Piagam ROC) tertanggal 21 Mei 2015, susunan anggota Komite Pemantau Risiko Perseroan adalah sebagai berikut: Ketua : Presiden Komisaris Wakil Ketua : Wakil Presiden Komisaris Anggota : Komisaris (Komisaris lndependen)
Members of The Risk Oversight Committee Based on ROC Charter dated 21 May 2015, the composition of the Company’s Risk Oversight Committee for the 2014 period was as follows: Chairman : President Commisioner Vice Chairman : Vice President Commisioner Members :Commisioner, Independen Commisioner
Independensi Anggota Komite Pemantau Risiko Berdasarkan pedoman penerapan pemantau risiko, Komite Pemantau Risiko dipimpin oleh seorang Komisaris dengan Keanggotaan Pemantau Risiko bersifat Tetap dan Tidak Tetap. Anggota Tetap adalah mayoritas Komisaris lebih dari 50% dari keseluruhan jumlah anggota Komisaris yang ditunjuk oleh Presiden Komisaris untuk melaksanakan wewenang dan tanggung jawab secara permanen untuk jangka waktu tertentu.
Independency of the Members of the Risk Oversight Committte Based on the Risk Oversight Committee charter, the Risk Oversight Committee is headed by a Commissioner, and consists of Permanent and Non-Permanent Members. Permanent Members are the majority of the Board of Commissioners representing more than 50% of the total members of the Board of Commissioners, who are appointed by the President Commissioner to permanently undertake the authorities and responsibilities for a certain period.
Keputusan Komite Pemantau Risiko
Decisions of the Risk Oversight Committee
Berdasarkan pedoman penerapan pemantau risiko, Komite Pemantau Risiko dipimpin oleh seorang Presiden Komisaris. ROC melakukan rapat rutin minimal 4 (empat) kali dalam setahun dan non-rutin/luar biasa bila diperlukan. Keputusan dalam Komite Pemantau Risiko berdasarkan musyawarah mufakat. Hasil rapat harus dinyatakan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik. Keputusan yang tertulis dalam risalah rapat disirkulasikan kepada seluruh anggota untuk mendapatkan masukan lebih lanjut yang kemudian akan dikaji terlebih dahulu pada agenda rapat berikutnya, sebelum kemudian ditandatangani oleh Ketua / Wakil Ketua. Notulen/risalah rapat tersebut merupakan hasil keputusan yang sah untuk kemudian disirkulasikan kepada Direksi dan Unit terkait.
Based on the Risk Oversight Committee Charter, the Risk Oversight Committee is headed by the President Commissioner. The ROC conducts routine meetings, at the minimum 4 (four) times a year and non-routine/extraordinary meetings as needed. The decisions of the Risk Oversight Committee shall be adopted by way of consensus through amicable discussions. The result of the meeting shall be properly documented in a minutes of meeting. The written decisions stipulated in the minutes of meeting shall be circulated to all members for further inputs, which will be first reviewed in the next meeting agenda, before such minutes of meeting is signed by the Chairman/Vice Chairman. The Minutes of Meeting represents valid decisions which shall be circulated to the relevant Board of Directors and Units.
Tugas Dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
Duties and Responsibilities Of The Risk Oversight Committee
Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko meliputi:
The duties and responsibilities of the Risk Oversight Committee include the followings:
1. Mengevaluasi kebijakan dan strategi terhadap manajemen risiko di dalam profil risiko
1. Evaluate the risk management policies and strategies in risk profile
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
157
158
2. Memantau rencana bisnis perusahaan untuk mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris. 3. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan komite manajemen risiko. 4. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris atas informasi yang didapat dari hasil monitoring tersebut. 5. Hal-hal lain yang dianggap perlu.
2. Monitor the Company’s business plan to obtain the approvals from the Board of Commissioners. 3. Monitor and evaluate the implementation of Risk Management Committee 4. Provide input to the Board of Commissioners concerning information obtained from the monitoring results. 5. Other duties and responsibilities as necessary.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran dalam Rapat
Meeting Frequency and Attendance
Pada tahun 2015, Komite Pemantau Risiko (ROC) telah menyelenggarakan rapat sebanyak 2 (dua) kali yaitu pada tanggal 26 Agustus 2015 rapat Komite Pemantauan Risiko ini di hadiri oleh seluruh Komite Pemantuan Risiko kecuali Bapak Garibaldi Thoir selaku anggota dan pada tanggal 29 Oktober 2015 rapat Komite Pemantau Risiko ini di hadiri oleh seluruh anggota Komite Pemantau Risiko kecuali Bapak Robyanto Budiman selaku Wakil Ketua, Ibu Thilagavathy Nadason dan Bapak Purwadi Indra Martono selaku anggota.
In the 2015 meeting of the Risk Oversight Committee (ROC) has held two (2) times, ie on August 26, 2015 The Risk Monitoring Committee meetings attended by all the Risk Monitoring Committee except Mr. Garibaldi Thoir as member and on October 29, 2015 meeting of the Risk Oversight Committee is attended by all members of the Risk Oversight Committee except Mr. Robyanto Budiman as Vice Chairman, Mrs. Thilagavathy Nadason Purwadi and Mr.Indra Martono as members.
Komite Nominasi dan Remunerasi
Remuneration and Nomination Committee
Komite Nominasi dan Remunerasi (RNC) adalah komite yang berada di bawah koordinasi Dewan Komisaris yang berperan dalam melakukan kajian dan rekomendasi mengenai kebijakan dan besaran remunerasi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris serta kesesuaiannya dengan penerapan praktek Good Corporate Governance berdasarkan RUPS serta peraturan perundangundangan yang berlaku.
The Remuneration Nomination and Committee is a committee coordinated by the Board of Commissioners, which plays the role to conduct studies and provide recommendation concerning the remuneration policies and amount for members of the Board of Directors and member of the Board of Commissioners and the conformity of such policies and amount to the implementation of Good Corporate Governance implementation practices based on the GMS and the prevailing laws and regulations.
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Members of The Remuneration and Nomination Committee
Secara keseluruhan, anggota Komite Nominasi dan Remunerasi memiliki pengetahuan dan mengetahui ketentuan sistem remunerasi dan/atau nominasi serta succession plan. Pejabat Eksekutif yang menjadi anggota Komite memiliki pengetahuan dan mengetahui ketentuan sistem remunerasi dan/atau nominasi serta succession plan. Perseroan tidak membentuk komite Nominasi dan Remunerasi secara terpisah. Jumlah anggota Komite Nominasi dan Remunerasi 3 (tiga) orang dan 1 (satu) orang diantaranya adalah Komisaris Independen yang bertindak selaku Ketua.
In overall, members of the Remuneration and Nomination Committee have the knowledge about terms of remuneration systems and / or nomination and succession plan. Executive Officers who are members of the Committee have the knowledge about terms of remuneration systems and / or nomination and succession plan. The Remuneration and Nomination Committee comprise of three (3) members and 1 (one) of them are independent commissioner who acts as Chairman. The Company does not form a Remuneration and Nomination Committee separately.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan tertanggal 16 April 2014 No. 009/IV/BOC-WOM/2014, susunan anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan untuk periode 2014 adalah sebagai berikut:
Based on the Decision of the Company’s Board of Commissioners dated 16 April 2014 No. 009/IV/BOC-WOM/2014, the composition of the Company’s Remuneration and Nomination Committee for the 2014 period was as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Keterangan Description
Myrnie Zachraini Tamin
Ketua merangkap Anggota Chairman and Member Wakil Ketua merangkap Anggota Chairman and Member Sekretaris merangkap Anggota Secretary and Member
Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Commissioner Pihak Independen Independent Party
Robbyanto Budiman Charles Sugiarta
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Nominasi dan Remunerasi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1). Kebijakan Nominasi a). Mengevaluasi dan memberikan rekemendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: (1).Sistem dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan dalam RUPS (2).Calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS (3).Calon pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite b). Komite menyampaikan kriteria untuk diimplementasikan dalam mengindentifikasi para calon, mereview dan menyetujui nominasi. Komite harus merasa yakin bahwa setiap calon mampu dan layak untuk jabatan dan kedudukan yang bersangkutan. Komite harus yakin bahwa calon merupakan calon terbaik serta yang paling memenuhi syarat untuk posisi atau kedudukan tersebut dengan mempertimbangkan riwayat calon, umur, pengalaman dan faktor-faktor relevan lain, misalnya: • Dewan Komisaris dan Direksi wajib mematuhi peraturan, perundang-undangan serta prinsip-prinsip lainnya yang berlaku sesuai dengan regulator Otoritas Jasa Keuangan. c). Wewenang yang dilimpahkan kepada komite bersifat independen dan tanpa mengurangi wewenang yang telah atau sewaktu-waktu secara khusus dilimpahkan kepada pejabat tertentu atau komite dibawah Dewan Komisaris.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Duties and Responsibilities Of The Remuneration and Nomination Committee Remuneration and Nomination Committee has duties and responsibilities as follows: 1) Nominations Policies a) Evaluate and provide recommendations to the Board regarding: 1) Systems and procedures and / or replacement of members of the Board of Commissioners and Board of. Directors to be submitted at the AGM 2) Prospective members of the Board of Commissioners and Board of Directors to be submitted to the AGM. 3) Independent party candidates who will be members of the Committee. b) The Committee conveyed the criteria to be implemented in identifying the candidates, reviewing and approving the nomination. The Committee should feel confident that every able and worthy candidate for the position and the position in question. The Committee must be satisfied that the candidate is the best candidate and the most qualified for the position or the position of candidates by considering history, age, experience and other relevant factors, e.g: • Board of Commissioners and Board of Directors shall comply with regulations, legislation and other principles that apply in accordance with the regulator the Financial Services Authority. c) The authority delegated to the committee is independent and without compromising the powers granted or at any time specifically delegated to certain officers or committees under the Board of Commissioners.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
159
2). Kebijakan Remunerasi a). Melakukan evaluasi terhadap kebijakan Remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: (1).Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi, yang disampaikan dalam RUPS (2).Kebijakan remunerasi bagi pejabat Eksekutif dan karyawan secara keseluruhan untuk disampaikan ke Direksi. (3).Kebijakan remunerasi bagi anggota Komite Dewan Komisaris b). Komite wajib menjalankan prosedur Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut: (1).Menyusun struktur Remunerasi berupa gaji, honorarium, insentif dan tunjangan bersifat tetap dan variable (khusus untuk Dewan Komisaris tidak menerima insentif untuk menghindari adanya benturan kepentingan) (2).Menyusun kebijakan atas struktur remunerasi (3).Menyusun besaran atas struktur remunerasi c). Kebijakan besaran, dan struktur Remunerasi sebagaimana dimaksud pada butir. b diatas harus memiliki kelayakan, kepatuhan serta tolak ukur yang wajar dengan mempertimbangkan: (1).Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan (2).Kinerja, tugas, tanggung jawab dan wewenang anggota Dewan Komisaris dan Direksi (3).Kewajaran dengan memperhatikan peer group (4).Tujuan dan pencapaian kinerja jangka pendek atau panjang (5).Remunerasi yang berlaku pada industri Multifinance (6).Keseimbangan antara yang bersifat tetap dan bersifat variabel d). Komite membuat rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kompensasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta anggota Dewan Pengawas Syariah setelah pengangkatan mereka secara periodik. e). Hal-hal yang dianggap perlu oleh Dewan Komisaris.
2) Remuneration Policies a) Conducting the evaluation on remuneration policies and provide recommendations to the Board regarding: 1) The remuneration policy for the Board of Commissioners and Board of Directors, presented at the AGM 2) The remuneration policy for executive officers and employees are to be submitted to the Board of Directors. 3) The remuneration policy for the members of the Committee under the Board of Commissioners.
Wewenang Wewenang Komite Nominasi dan remunerasi:
Authorities The authorities of the Remuneration and Nomination Committees are as follows: a. The Committee has the authority to seek the relevant/required information from the Company’s employees/officers b. The Committee has the authority to seek information from independent professionals when deemed necessary c. Any findings or recommendation shall be submitted to the Board of Commissioners for approval.
a. Komite memiliki wewenang untuk mencari informasi yang relevan dibutuhkan dari karyawan/pejabat Perseroan. b. Komite memiliki wewenang untuk mencari informasi dari profesional independen jika diperlukan. c. Temuan maupun rekomendasi tetap harus diajukan kepada Dewan Komisaris.
160
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
b) The committee must carry out the Remuneration procedure for the Board of Commissioners and Board of Directors as follows: 1) Compiling Remuneration structure on the form of salaries, honorarium, incentives and also fixed and variable allowances (for the Board of Commissioners did not accept incentives to avoid the conflict of interest) 2) Formulating policies on the structure of remuneration 3) Compiling the amount of the structure of remuneration c) The amount policy and the remuneration structure as referred to in point. b above should have feasibility, compliance as well as a reasonable benchmark with the consideration as follows: 1) Financial performance and reserves fulfilment 2) Performance, duties, responsibilities and authority of the Board of Commissioners and Board of Directors 3) Reasonableness by taking into account peer group 4) Objectives and attainment of short or long-term performance 5) Remuneration in Multifinance industry 6) The balance between the fixed and variable nature d) The Committee makes recommendations to the Board regarding the compensation for the members of the Board of Commissioners and Board of Directors and member of the Sharia Supervisory Board after their appointment on a periodic basis. e) Things that deemed necessary by the Board of Commissioners.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Program Kerja Komite Nominasi dan Remunerasi Pelaksanaan tugas Komite Nominasi dan remunerasi diantaranya adalah mengusulkan untuk melakukan evaluasi kinerja bagi Direksi, merekomendasikan besaran bonus (Dewan Komisaris & Direksi) berdasarkan kinerja Perseroan dan membuat kebijakan remunerasi Dewan Komisaris & Direksi.
Remuneration and Nomination Committee Work Plan The implementation of the Remuneration and Nomination Committee’s duties include, among others, performance evaluation of the Board of Directors, recommendation concerning the amount of bonus (for the Board of Commissioners & Board of Directors) based on the Company’s performance and prepare the remuneration policies for the Board of Commissioners and Board of Directors.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran dalam Rapat Sepanjang tahun 2015, Komite Remunerasi dan NominasiNominasi dan remunerasi telah menyelenggarakan 7 (tujuh) kali rapat dengan kehadiran dan agenda sebagai berikut :
Meeting Frequency and Attendance During the year 2015, the Remuneration and Committee had held 7 (seven) meetings with the following attendance:
No No
Tanggal Date
1.
03-03-2015
Bonus Peformance 2014 Performance Bonus 2014
Myrnie Zachraini Tamin, Robbyanto Budiman, Charles Sugiarta
2.
07-04-2015
Perubahan Susuan Anggota Dewan komisaris Changes in the composition of the Board of Commissioners
Myrnie Zachraini Tamin, Robbyanto Budiman, Charles Sugiarta
3.
07-05-2015
Annual Increase 2015 Annual Increase 2015
Myrnie Zachraini Tamin, Robbyanto Budiman, Charles Sugiarta
4.
22-07-2015
Evaluasi kinerja Dewan Direksi Semester I Performance Evaluation of the Board of Directors for 1st Semester
Myrnie Zachraini Tamin, Robbyanto 1Budiman, Charles Sugiarta
5.
01-09-2015
Pengunduran Diri Risk Management Director Resignation of the Risk Management Director
Myrnie Zachraini Tamin, Robbyanto Budiman, Charles Sugiarta
6.
05-11-2015
Pengunduran Diri Operations Director Resignation of the Operations Director
Myrnie Zachraini Tamin, Robbyanto Budiman, Charles Sugiarta
7.
08-12-2015
Pembahasan Calon Risk Director dan Operations Director Discussions concerning the candidates for Risk Director and Operations Director
Myrnie Zachraini Tamin, Robbyanto Budiman, Charles Sugiarta
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Agenda Agenda
Kehadiran % of Attendance
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
161
162
Kebijakan Suksesi Direksi Perseroan melakukan program pengembangan karyawan secara berkesinambungan. Dalam menominasikan anggota Direksi, Perseroan mendahulukan kandidat internal terlebih dahulu. Perseroan juga memiliki Komite Nominasi dan remunerasi yang salah satu tugasnya adalah menelaah dan mengusulkan perencanaan suksesi anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris. Prosedur Nominasi sebagaimana dimaksud dijalankan secara transparan dan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Perseroan, serta peraturan perundang-undangan.
Board of Director Succion Plan The Company conducts continuous employee development programs. In nominating members of the Board of Directors, the Company prioritizes internal candidates. The Company also has a Remuneration and Nomination Committee, which duties include, among others, reviewing and proposing the succession plan for members of the Board of Directors and/or Board of Commissioners. The Nomination Procedures referred to above are performed transparently and in accordance with the Company’s condition and needs and the laws and regulations.
Program suksesi Direksi Perseroan dilakukan secara berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan usaha Perseroan. Program suksesi dilakukan dengan cara sebagai berikut:
The Company’s Board of Directors succession plan is conducted continuously in accordance with the Company’s business needs and development. The succession program is conducted as follows:
a. Program pendidikan dan pelatihan, baik yang dilakukan di internal Perseroan atau yang diselenggarakan oleh pihak eksternal. b. Pendelegasian wewenang.
a. Educational and training programs, both conducted internally by the Company or by the external parties. b. Delegation of authorities.
Komite Manajemen Risiko Komite Manajemen Risiko (Risk Manajemen Committee/RMC), bertujuan untuk memfasilitasi aktifitas pemantauan serta mengevaluasi sistem manajemen risiko perusahaan pembiayaan secara berkelanjutan, memastikan ketepatan tanggapan manajemen terhadap temuan dan rekomendasi dari auditor internal maupun eksternal dan regulator beserta tingkat efektifitas dari tindak lanjut terhadap temuan, memberikan arahan terhadap pengembangan dan implementasi dari strategi, teknologi informasi, dan hal yang terkait dengan nominasi/promosi serta remunerasi.
Risk Manajemen Committee The objectives of the Risk Management Committee are to facilitate monitoring activities and evaluate the sustainable risk management system of a multi-finance company, ensure the accuracy of management’s responses to findings and recommendations from internal and external auditors as well as regulators, and the level of effectiveness and follow-up actions on findings, provide directions on the development and implementation of strategies, information technology and others related to nomination/promotion and remuneration.
Struktur dan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko Berdasarkan pedoman Komite Manajemen Risiko (Charter RMC) tertanggal 21 Mei 2015, susunan anggota Komite Manajemen Risiko Perseroan adalah sebagai berikut:
Structure and Risk Management Comitee Membership Based on the Risk Management Committee (RMC) Charter dated 21 May 2015, the composition of the Company’s Risk Management Committee for the 2014 period was as follows:
Ketua : Presiden Direktur Wakil Ketua : Direktur Manajemen Risiko Anggota dengan hak suara : Dewan Direksi Anggota tanpa hak suara : Perwakilan dari Direktorat Risiko PT Bank Maybank Indonesia Tbk Semua Pimpinan Satu Tingkat di bawah Dewan Direksi Departemen Enterprise Risk Management Sekretaris :
Chairman : President Director Vice Chairman : Risk Management Director Members with voting rights : Board of Director Members without voting rights : All head of Division/Department (One Level bellow the Board of Directors) Enterprise Risk Management Department Secretary :
Keputusan Komite Manajemen Risiko Berdasarkan pedoman penerapan manajemen risiko, RMC dipimpin oleh seorang Presiden Direktur. RMC melakukan rapat rutin minimal 4 (empat) kali dalam setahun dan non-rutin/luar biasa bila diperlukan. Keputusan dalam komite manajemen risiko berdasarkan musyawarah mufakat. Hasil rapat harus dinyatakan dalam risalah
Decisions of the Risk Management Committee Based on the Risk Management Committee Charter, the RMS is headed by the President Director. The RMC conducts routine meetings, at the minimum 4 (four) times a year and non-routine/ extraordinary meetings as needed. The decisions of the Risk Management Committee shall be adopted by way of consensus
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
rapat dan didokumentasikan dengan baik. Keputusan yang tertulis dalam risalah rapat disirkulasikan kepada seluruh anggota untuk mendapatkan masukan lebih lanjut yang kemudian akan dikaji terlebih dahulu pada agenda rapat berikutnya, sebelum kemudian ditandatangani oleh Ketua/ Wakil Ketua. Notulen/risalah rapat tersebut merupakan hasil keputusan yang sah untuk kemudian disirkulasikan kepada Unit terkait.
through amicable discussions. The result of the meeting shall be properly documented in a minutes of meeting. The written decisions stipulated in the minutes of meeting shall be circulated to all members for further inputs, which will be first reviewed in the next meeting agenda, before such minutes of meeting is signed by the Chairman/Vice Chairman. The Minutes of Meeting represents valid decisions which shall be circulated to the relevant Units.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko meliputi: 1. Menyetujui kebijakan manajemen risiko dan perubahanperubahannya, termasuk strategi kerangka kerja, metodologi, dan tools pengelolaan risiko termasuk rencana-rencana kerja dan memastikan penerapannya 2. Menyetujui tindakan strategis yang timbul dari peraturan eksternal yang berdampak terhadap praktek manajemen risiko. 3. Menyetujui langkah-langkah perbaikan untuk masalah risiko yang menjadi perhatian Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 4. Menyetujui produk pembiayaan baru dan layanannya. 5. Melakukan kajian terhadap risiko perusahaan secara keseluruhan termasuk eksposur atas kredit secara berkala dan memastikan bahwa eksposur dikelola dengan baik 6. Menetapkan koreksi atau ratifikasi atas keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal. 7. Membangun budaya manajemen risiko pada seluruh tingkat organisasi.
Duties and Responsibilities Of The Risk Management Committee Risk Management Committee has duties and responsibilities as follows: 1. Approve the risk management policies and the amendments thereof, including risk management framework strategies, methodologies, and tools, including work plans and the their implementations. 2. Approving the strategic action arising from external regulations which affecting risk management practices. 3. Approving the corrective measures for risk concerns which become Financial Services Authority (FSA) attention. 4. Approving the new finacing products and services. 5. Review the Company’s overall risks, including credit risk exposures on a periodical basis and ensures such exposures are properly managed. 6. Determine a correction or ratification of the business decisions that deviate from normal procedures. 7. Establish a risk management culture at all levels of the organization.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Profil Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Zacharia Susantadiredja yang juga merupakan anggota Direksi Perseroan. Di Perseroan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur.
Profile of Corporate Secretary The post of Corporate Secretary is held by Zacharia Susantadiredja, who is also a member of the Company’s Board of Directors. In the Company, the Corporate Secretary directly reports to the President Director.
Profil Zacharia Susantadiredja telah dijelaskan pada Profil anggota Direksi.
Mr. Zacharia Susantadiredja’s profile has been described in the Board of Directors Profile.
Tugas dan Tanggung Jawab Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 35/ POJK.04/2014 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Sekretaris Perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab termasuk diantaranya: a. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perusahaan; b. Memberikan masukan kepada Direksi atau Perseroan untuk mematuhi ketentuan UUNo. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya;
Duties and Responsibilities Based on the Regulation of Financial Services Authority (FSA) No. 35 / POJK.04 / 2014 on the Establishment of the Corporate Secretary, Corporate Secretary has the duties and responsibilities, as follows:
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
a. Serve the public by providing any information required by investors with regard to the Company’s condition; b. Provide advice to the Company’s Board of Directors or the Company with regard to the compliance of Law No. 8 of 1995 concerning the Capital Market and the implementing regulations thereof;
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
163
164
c. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal; d. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan masyarakat; e. Sebagai Pejabat Penghubung (Liaison Officer).
c. Monitor the developments in the Capital Market, particularly the regulations prevailing in the Capital Market; d. Act as the liaison or contact person between the Company, the Financial Services Authority (FSA) and the public; e. Act as the Liaison Officer.
Akses Informasi dan Data Perusahaan
Access to the Company’s Information and Data
Perseroan senantiasa memberikan kemudahan bagi stakeholders untuk mengakses informasi mengenai keuangan dan perkembangan Perseroan melalui berbagai jalur komunikasi.
The Company accommodates the needs of stakeholders to access information concerning the Company’s financial condition and developments through various communication channels.
Informasi mengenai produk dan layanan, kegiatan, aksi korporasi dan lain-lainnya juga disajikan melalui website Perseroan http:// www.wom.co.id. Nasabah juga bisa mendapatkan informasi yang lebih rinci dengan menghubungi call center Perseroan dengan nomor akses 08041123888 selama 24 jam setiap hari atau menghubungi kantor layanan terdekat.
Information concerning products and services, activities, corporate actions and others are also presented in the Company’s website: http://www.com.co.id. Customers are also able to have more detailed information by contacting the Company’s call center at 08041123888 24 hours a day or by contacting the Company’s nearest branch.
Tidak hanya bagi konsumen, kemudahan akses informasi juga diberikan kepada investor dan calon investor, yaitu dengan menghubungi Investor Relations Perseroan melalui email corporate_
[email protected].
Not only for customers, easy access to information is also given to investors and potential investors, namely by calling the Company’s Investor Relations via email
[email protected].
Perseroan juga senantiasa melakukan pelaporan informasi dan fakta material melalui surat kepada OJK dan Electronic Reporting kepada Bursa Efek Indonesia (www.idxnet.co.id).
The Company also reports material information and facts by letters to the Financial Services and through Electronic Reporting to the Indonesian Stock Exchange (www.idxnet.co.id).
Hubungan dengan Regulator Selama tahun 2015, Perseroan telah melakukan korespondensi dengan Otoritas Jasa Keuangan & Bursa Efek Indonesia dan otoritas terkait lainnya, antara lain:
Regulatory Relationship During the year 2015, the Company has made a number of correspondences with the Financial Services Authority, the Indonesia Stock Exchange and other relevant authorities, including, among others, the followings:
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
No. Surat Letter No.
Ke To
Perihal Regarding
018/I/CS/2015
OJK FSA
Penyampaian Laporan Pelayanan dan Penyelesaian Konsumen Triwulan IV PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Submission of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk’s Q4 Customer Service and Resolutions Report
043/I/CS/2015
OJK FSA
044/I/CS/2015
Bursa Stock Exchange
046/I/CS/2015 OJK FSA
Penyampaian Informasi Tambahan dan/atau Perbaikan Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) kepada Para Pemegang Saham Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Submission of Supplementary Information and/or Correction of Limited Public Offering I to the Shareholders with respect to Preemptive Rights Issue Penjelasan atas PUT I Description of Limited Public Offering I Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Penundaan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk (Perseroan) Submission of Proof of Advertisement on Notification of Postponement of Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk (the Company).
OJK FSA
Penyampaian Bukti Sertifikat Pihak Utama Sebagai Syarat Berkelanjutan Tahun 2014 PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk Submission of Certificates of Main Parties as a Requirement for Sustainability for the year 2014 of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
086/II/CS/2015
OJK FSA
Penyampaian Bukti Iklan Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (”RUPSLB”) PT Wahana Ottomitra Multiartha ,Tbk. Submission of Proof of Advertisement on Notification of Summons to the Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk.
087/II/CS/2015
OJK FSA
090/II/CS/2015
OJK FSA
089/II/CS/2015
BEI Indonesia Stock Exchange
047/I/CS/2015
Laporan Pelaksanaan dan Hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk Reports of the Implementation and Resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan Periode 31 Desember 2014 PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. (Audited) Submission of PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk’s Annual Financial Statements for the 31 December 2014 period. (Audited). Pelaporan Jadwal HMETD Reports of Right Issue Schedule Penyampaian Bukti Iklan di Media untuk Laporan Keuangan Tahunan Periode 31 Desember 2014 PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. (Audited) Submission of Proof of Advertisement of PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk’s Annual Financial Statements for the 31 December 2014 period. (Audited).
091/II/CS/2015
OJK FSA
095/III/CS/2015
BEI Indonesia Stock Exchange
Keterbukaan Informasi Pelunasan Obligasi V Seri D Tahun 2011 Transparency of Information Repayment of Bonds V D Series Year 2011
096/II/CS/2015
OJK FSA
Keterbukaan Informasi Pelunasan Obligasi V Seri D Tahun 2011 Transparency of Information Repayment of Bonds V D Series Year 2011
097/II/CS/2015
OJK FSA
Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. Announcement of PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk, General Meeting of Shareholders Plan
099/III/CS/2015
OJK FSA Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
100/III/CS/2015
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Perubahan kepemilikan atas saham WOMF Reports of Changes in WOMF’s Share Ownership Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan Periode 31 Desember 2014 PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. Submission of PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk’s Annual Financial Statements for the 31 December 2014 period.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
165
No. Surat Letter No.288/
Ke To
Perihal Regarding
101/III/CS/2015
OJK FSA
Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. Submission of Proof of Advertisement on Notification of Summons to the Annual and Extraordinary General Meetings of Shareholders of PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk.
102/III/CS/2015
OJK FSA
Keterbukaan Informasi Transparency of Information
104/III/CS/2015
Penyampaian Pembentukan Tim Monitoring dan Koordinasi Fidusia Tahun 2015 PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk Submission on the Establishment of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk’s Fiduciary Coordination and Monitoring Team 2015
OJK FSA
Penyampaian Bukti Iklan “ Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa” PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. Submission of Proof of Advertisement on “Summons to the Annual and Extraordinary General Meetings of Shareholders” of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk.
107/IV/CS/2015
OJK FSA
Penyampaian Laporan Tahunan PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk Tahun Buku 2014 Submission of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk’s Annual Report for the year 2014
108/IV/CS/2015
Bursa Stock Exchange
Penyampaian Laporan Tahunan PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk Tahun Buku 2014 Submission of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk’s Annual Report for the year 2014
143/IV/CS/2015
OJK FSA
160/IV/CS/2015
Bursa Stock Exchange
161/IV/CS/2015
OJK FSA
Penyampaian Hasil Pemeringkat dari Fitch Ratings Submission of Rating Results from Fitch Ratings
162/IV/CS/2015
OJK FSA
Penyampaian Bukti Iklan di Media Untuk Hasil Pemeringkat dari Fitch Ratings Indonesia Untuk Sertifikat Pemantauan Tahunan Submission of Advertisement Proof in Media on Rating Results from Fitch Ratings Indonesia for the purpose of Annual Monitoring Certificate
163/IV/CS/2015
OJK FSA
106/IV/CS/2015
166
OJK FSA
Penyampaian Laporan Pelayanan dan Penyelesaian Konsumen Triwulan I Periode 31 Maret 2015 PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Submission of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk’s Q1 Customer Service and Resolutions Report for the Period ended 31 March 2015 Permintaan Penjelasan Atas Volatilitas Transaksi Efek Request for explanation on Volatility of Securities Transaction
Laporan Pelaksanaan dan Hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan & Luar Biasa PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk Reports of the Implementation and Resolutions of the Annual & Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. Penyampaian Laporan Keuangan Triwulan I periode 31 Maret 2014 PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. (UnAudited) Submission of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk’s 1st Quarterly Financial Statements for the period ended 31 March 2014. (unaudited)
164/IV/CS/2015
OJK FSA
165/V/CS/2015
OJK FSA
Penyampaian Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan & Luar Biasa dan Ringkasan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan & Luar Biasa PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk Submission of the Minutes of Annual & Extraordinary General Meetings of Shareholders and Summary of Minutes of Annual & Extraordinary General Meetings of Shareholders of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk.
168/VII/CS/2015
OJK FSA
Keterbukaan Informasi Pelunasan Obligasi Berkelanjutan Tahap I Tahun 2014 (“Obligasi”) Transparency of Information on Repayment of Serial Bonds Phase I Year 2014 (“Bonds”).
169/VII/CS/2015
OJK FSA
Tanggapan atas surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-410/PM.221/2015 Mengenai Tindak Lanjut Pemeriksaan Teknis Response on Financial Services Authority’s (FSA) Letter No. S-410/PM.221/2015 concerning the Follow-Up Actions on Technical Audit
170/VII/CS/2015
OJK FSA
171/VII/CS/2015
OJK FSA
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
Laporan Realisasi Pengunaan Dana Hasil Penawaran Umum Berkelanjutan I Tahap I, II,III Obligasi WOM Finance Tahun 2014 Report on Realization of Use of Proceeds from Serial Public Offering I WOM Finance Bonds Phase I, II, II Year 2014 Laporan Realisasi Penawaran Umum Terbatas (“PUT I”) kepada Para Pemegang Saham Perseroan dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) Report on Realization of Limited Public Offering I to the Company’s Shareholders with respect to the Issue of Preemptive Rights.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
No. Surat Letter No.288/ 172/VII/CS/2015
Ke To
Perihal Regarding
OJK FSA
Penyampaian Laporan Keuangan Tengah Tahunan Periode 30 Juni 2015 PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. (UnAudited) Submission of PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk’s Semi-annual Financial Statements for the 30 June 2015 period. (unaudited) Penyampaian Bukti Iklan di Media untuk Laporan Keuangan Tengah Tahunan Periode 30 Juni 2015 PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. (Non-Audited) Submission of Proof of Advertisement of PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk’s Semi-annual Financial Statements for the 30 June 2015 period. (unaudited)
173/VII/CS/2015
OJK FSA
175/VIII/CS/2015
Bursa Stock Exchange
181/IX/CS/2015
OJK FSA
Keterbukaan Informasi/ pengunduran Diri Direksi Transparency of Information/resignation of member of the Board of Directors
OJK FSA
Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. Announcement of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk’s Extraordinary General Meeting of Shareholders Plan
OJK FSA
Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. Submission of Proof of Advertisement on Notification of Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk.
182/IX/CS/2015
183/IX/CS/2015
Permintaan Penjelasan Atas Volatilitas Transaksi Efek Request for explanation on Volatility of Securities Transaction
OJK FSA
Penyampaian Bukti Iklan Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk Submission of Proof of Advertisement on Summon to the Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk.
OJK FSA
Laporan Assessment SIPEDULI SIPEDULI Assessment Report
OJK FSA
Tanggapan atas surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-410/PM.221/2015 Mengenai Tindak Lanjut Pemeriksaan Teknis Response on Financial Services Authority’s (FSA) Letter No. S-410/PM.221/2015 concerning the Follow-Up Actions on Technical Audit
OJK FSA
Laporan Pelaksanaan dan Hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. Reports of the Implementation and Resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk.
241/XI/2015
OJK FSA
Rencana Penyelenggaraan Public Expose Tahunan Annual Public Expose Plan
284/XI/2015
OJK FSA
Keterbukaan Informasi Terkait Pengunduran diri anggota Direksi PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. Transparency of Information concerning the Resignation of Members of the Board of Directors of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk.
187/X/CS/2015 190/X/CS/2015 235/XI/CS/2015
237/XI/2015
285/XI/2015
Bursa Stock Exchange OJK FSA
286/XI/2015
Penyampaian materi Public Expose Tahunan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. Submission of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk’s Annual Public Expose material. Penyampaian Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan Ringkasan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. Submission of the Minutes of Extraordinary General Meetings of Shareholders and Summary of Minutes of Extraordinary General Meetings of Shareholders of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. Laporan Pelaksanaan Public Expose Tahunan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. Submission of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk’s Annual Public Expose.
287/XII/2015
Bursa Stock Exchange
288/XII/2015
OJK FSA
290/XII/2015
Bursa Stock Exchange
Keterbukaan Informasi Pelunasan Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance II Tahap 2014 Transparency of Information on Repayment of Serial Bonds I WOM Finance II Phase 2014
291/XII/2015
OJK FSA
Keterbukaan Informasi Pelunasan Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance II Tahap 2014 Transparency of Information on Repayment of Serial Bonds I WOM Finance II Phase 2014
292/XII/2015
OJK FSA
Keterbukaan Informasi tentang Pergantian Akuntan yang mengaudit Perusahaan Transparency of Information concerning the change of Accountant auditing the Company.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Keterbukaan Informasi Informasi Tambahan PUB I tahap IV Transparency of Information on Supplementary Information on Limited Public Offering I Phase IV
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
167
168
Audit Internal
Internal Audit
Perseroan telah membentuk struktur organisasi Audit Internal yang sesuai dengan visi, misi, dan tujuan Audit Internal sebagaimana diatur dalam Piagam Audit Internal yang berisi pengakuan keberadaan dan komitmen Dewan Direksi dan Dewan Komisaris atas berfungsinya suatu unit pengawasan Internal atau satuan pengawasan Internal di sebuah organisasi atau Badan Hukum.
The Company has established an Internal Audit organization structure that corresponds with the vision, mission and objectives of the Internal Audit Unit set forth in the Internal Audit Charter, which states the recognition of the presence and commitment of the Board of Directors and Board of Commissioners on the proper function of an internal control unit or an internal control task force in an organization or Legal Entity.
Profil Kepala Audit Internal Muhamad Rubaman, Beliau menyelesaikan Pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jurusan Akuntansi dan memulai karirnya sebagai Auditor pada Kantor Akuntan Publik Drs. Rishanwar pada tahun 1995. Sebelum bergabung dengan Perseroan pada bulan Maret 2013, Beliau adalah Head of Audit pada PT Orix Indonesia Finance, dan Beliau pernah bekerja di beberapa perusahaan seperti PT Suzuki Finance Indonesia, PT Voksel Electric dan PT Adira Dinamika Multifinance.
Profile of the Internal Audit head Muhamad Rubaman completed his education at the Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, majoring in Accounting and started his career as an Auditor at the Public Accountant Firm Drs. Rishanwar in 1995. Before joining the Company in March 2013, he served as the Head of Audit of PT Orix Indonesia Finance and he has worked in several companies such as PT Suzuki Finance Indonesia, PT Voksel Elektric, and PT Adira Dinamika Multifinance.
Jumlah Pegawai Audit Internal Per tanggal 31 Desember 2015, jumlah karyawan Divisi Audit Internal adalah sebanyak 14 (empat belas) orang yang terdiri dari 1 (satu) Orang kepala Divisi, 4 (empat) orang kepala Departemen, dan 9 (sembilan) orang Auditor.
Number of Employees in the Internal Audit Division As of 31 December 2015, the Internal Audit Division consisted of 14 (fourteen) employees, consisting of 1 (one) Head of Internal Audit Division, 4 (four) Department Heads, and 9 (nine) Auditors.
Kedudukan Divisi Audit Internal
Internal Audit Division Hierarchy
Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan tidak terlibat langsung dalam operasional Perseroan. Audit Internal memiliki kewajiban untuk melaporkan hasil audit kepada Komite Audit.
The Internal Audit directly reports to the President Director and is not directly involved in the Company’s operations. The Internal Audit is obligated to report the audit results to the Audit Committee.
Direksi bertanggung jawab dalam merancang sistem Audit Internal untuk proses pelaporan internal, mencakup seluruh prosedur operasi standar Perseroan dan jalur pelaporan. Dalam pelaksanaannya, Direksi dibantu oleh Divisi Audit Internal yang merupakan fungsi independen yang melapor langsung kepada Presiden Direktur, dan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
The Board of Directors is responsible to design the internal audit system for the internal reporting process, encompassing all of the Company’s standard operational procedures and reporting channels. In practice, the Board of Directors is assisted by the Internal Audit Division, which is an independent function reporting directly to the President Director and to the Board of Commissioners through the Audit Committee.
Misi Audit Internal adalah mendukung Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan kegiatan pengawasan internal terhadap seluruh kegiatan operasional Perseroan berdasarkan tingkat risiko dengan tetap mempertahankan paradigma sebagai “auditee partner” dan konsultan dalam menjalankan tugasnya serta melaksanakan review dan evaluasi terhadap proses pengendalian internal dan pengelolaan risiko atas kegiatan operasional Perseroan menuju tercapainya tujuan Perseroan dan GCG.
The Internal Audit’s mission is to support the Board of Commissioners and the Board of Directors in carrying out risk-based internal control activities over the Company’s overall operating activities while maintaining the paradigm as the “auditee’s partner and consultant” in performing their duties, and conducting review and evaluation on the internal control and risk management processes over the Company’s operational activities in order to achieve the Company’s objectives and to ensure proper implementation of GCG.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Tugas dab Tanggung jawab Divisi Internal Audit
Duties and Responsibilities of the Internal Audit Division
1. Menyusun strategi dan rencana kerja Internal Audit dengan pendekatan risiko (risk based approach) yang memadai. Rencana ini harus konsisten dengan Piagam Internal Audit dan tujuan bisnis Perusahaan serta disetujui oleh Presiden Direktur dan Komite Audit serta dilaporkan kepada Dewan Komisaris 2. Mengimplementasikan rencana kerja yang telah mendapat persetujuan di atas, termasuk penugasan audit khusus atas permintaan Presiden Direktur maupun Dewan Komisaris melalui Komite Audit. 3. Membuat analisa, melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas dibidang keuangan, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan langsung (on-site audit) dan pengawasan secara tidak langsung dan berkelanjutan (continous audit) dalam mencapai misi, tujuan dan strategi yang telah ditetapkan. 4. Melakukan dan memberikan kontribusi untuk peningkatan pengendalian yang efektif dengan melakukan review dan evaluasi terhadap pengendalian internal pada semua unit kegiatan di lingkungan Perusahaan. 5. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen dalam rangka penyempurnaan system, prosedur, anggaran dan kebijakan. 6. Membuat laporan laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Direktur, Dewan Komisaris melalui Komite Audit. 7. Memantau, menganalisa dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. 8. Menyusun rencana sumber daya manusia Internal Audit (man power planning) dan memelihara profesionalisme Internal Audit dengan pengetahuan, keterampilan, pengalaman serta program sertifikasi yang memadai melalui pendidikan yang berkesinambungan dan keterlibatan dalam kegiatan organisasi profesi. 9. Membantu, pemantauan penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (good corporate governance), efektivitas manajemen risiko dan implementasi kode etik. 10.Menyusun dan mengkinikan pedoman serta sistem dan prosedur kerja Internal Audit secara berkala 11.Melakukan evaluasi secara berkesinambungan atas mutu kegiatan audit (quality assurance) yang dilakukan melalui supervisi terhadap pekerjaan Internal Auditor dan mewajibkan Internal Auditor untuk mereview kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta memperhatikan penilaian mutu kegiatan audit yang dilakukan oleh pihak eksternal.
1. Develop a strategy and plan of Internal Audit with adequate risk based approach. This plan must be consistent with the Internal Audit Charter and business objectives of the Company and approved by the President Director and the Audit Committee and reported to the Board of Commissioners. 2. Implementing the work plan as has been approved above, including special audits at the request of the President Director and the Board of Commissioners through the Audit Committee.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
3. Making an analysis, examination and assessment of the efficiency and effectiveness in finance, operations, human resources, marketing, information technology and other activities through direct examination (on-site audit) and sustainable indirect supervision (continuous audit) in achieving the mission, objectives and strategies that have been set. 4. Contribute to enhancing the effective control by conducting a review and evaluation of internal controls over all unit activities within the Company. 5. Provide suggestions for improvements and information on activities examined at all levels of management in order to improve the system, procedures, budgets and policies. 6. Create audit report and submit the report to the President Director, the Board of Commissioners through the Audit Committee. 7. Monitor, analyze and report on implementation of the improvements that have been suggested. 8. Develop Internal Audit human resource plan (manpower planning) and maintain the professionalism of Internal Audit with the knowledge, skills, experience and certification program that adequately through continuous education and involvement in professional organizations. 9. Help to monitor the implementation of Good Corporate Governance (GCG), the effectiveness of risk management and implementation of the code of conduct. 10.Develop and update the Internal Audit guidelines, working systems and procedures periodically . 11.Perform continuous evaluation on audit quality (quality assurance) through supervision on Internal Audit’s works and by requiring the Internal Auditors to review the quality of their works and duly observe the audit quality assurance performed by external parties.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
169
Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Divisi Audit Internal melakukan audit operasional cabang dan unit bisnis, audit sistem & informasi teknologi, dan audit fungsi-fungsi yang ada di kantor pusat, serta pengembangan & jaminan mutu kegiatan audit. Audit operasional cabang dan unit bisnis dilakukan secara prioritas berdasarkan tingkat risiko yang tertinggi, meliputi proses pemasaran, kredit, penagihan konsumen, unit tarikan, keuangan, jaminan konsumen, pelayanan konsumen dan kegiatan operasional lainnya. Audit sistem dan informasi teknologi dilakukan terhadap beberapa proses sistem yang berisiko, meliputi keamanan sistem, logika program aplikasi sistem dan jaringan sistem. Audit pelaporan keuangan dilakukan terhadap beberapa komponen dalam laporan keuangan dan operasional pusat Perseroan yang berisiko terhadap efisiensi dan efektivitas keuangan Perseroan. Sedangkan pengembangan & jaminan mutu kegiatan audit melakukan pengembangan metodologi dan prosedur audit, keahlian sumber daya manusia dan teknologi audit serta memberikan jaminan mutu atas kegiatan audit yang dilakukan oleh tim auditor agar tercapainya tujuan audit.
In carrying out its duties and responsibilities, the Internal Audit Division conducts audits on the branches and business units operations, the information technology & system, and the existing functions at the head office and prepares the development & quality control of audit activities. Audits on the branches and business units operations are prioritized based on the highest risk level, and cover the marketing, credit, customer collection, re-possessed assets, finance, customer assurance, customer service processes and other operational activities. Audits on information technology & system are conducted on several high-risk system processes, and cover system security, application system program logic and system network. Audits on financial reporting are carried out on several components of the financial statements the operations of the Company’s headquarter which contain risks to the Company’s financial efficiency and effectiveness. Whereas the development & quality control of audit activities comprises of development of audit procedures and technology, human resources skills and audit technology and quality control over audit activities carried out by the audit team to achieve audit objectives.
Pelaksanaan Tugas Audit Internal telah menerapkan fungsi audit internal secara efektif pada seluruh aspek dan unsur kegiatan Perseroan. Audit Internal telah melakukan tinjauan pengendalian internal melaui audit regular dan khusus dalam fungsi perkreditan, operasional, support dan teknologi informasi.
Performance of Duties The Internal Audit has effectively implemented the internal audit function on all aspects and elements of the activities of the Company. The Internal Audit has carried out review of internal control through regular and special audits on the credit, operations, supports and information technology functions.
Audit Internal telah menetapkan Rencana Kerja Tahunan 2014 didalam rencana kerja tahunan penugasan pemeriksaan telah ditentukan berdasarkan jadwal tertentu. Selain itu, Audit Internal secara regular/per kuartal melakukan evaluasi atas rencana audit tahunan yang bertujuan agar dalam setiap penugasan audit, Audit Internal dapat mengakomodasi permasalahan strategis yang saat ini sedang berkembang.
The Internal Audit has set the 2014 Annual Working Plan (AOP), whereas audits have been determined based on a specific schedule. In addition, the Internal Audit regularly/on a quarterly basis evaluates the annual operating plan, the objection of which is to ensure that the Internal Audit is capable to accommodate strategic issues identified during each audit assignment. The Internal Audit has carried out tasks that included audits on:
Audit Internal telah melaksanakan tugas yang meliputi: • Kecukupan Sistem pengendalian Internal Perseroan • Efektivitas Sistem pengendalian Internal Perseroan • Kualitas kerja Perseroan Audit Internal Perseroan telah menerapkan pendekatan audit berdasarkan risiko, yaitu perencanaan dan aktivitas audit dilakukan berdasarkan penilaian risiko pada area operasional Perseroan. Penilaian risiko digunakan untuk memprioritaskan audit pada cabang unit bisnis yang lebih berisiko. Hasil penilaian risiko dan profil risiko Perseroan secara keseluruhan dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan rencana audit tahunan. Sepanjang tahun 2015, Audit Internal telah melakukan 74 penugasan
170
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
• The adequacy of the Company’s Internal Control System • The effectiveness of the Company’s Internal Control System • The Company’s performance quality The Company’s Internal Audit has implemented a risk-based audit approach, whereby the audit planning and activities are conducted based on risk assessments on the Company’s operational activities. Risk assessments are conducted to prioritize audits on branches/ business units with higher level of risk. The result of the risk assessment and the Company’s overall risk profile are used as the basis in preparing the annual audit plan. During the year 2015, Internal Audit has conducted 74 audit assignments, which consist of 60 audits in Branch and Area offices,
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
yang terdiri dari 60 pemeriksaan Audit di kantor Cabang dan Area, 6 pemeriksaan Audit di Kantor Pusat, serta 8 penugasan terkait pengembangan metodologi dan jaminan mutu kegiatan Audit. Pihak yang Mengangkat/Memberhentikan Ketua Unit Audit Internal Merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.30/ POJK.05/2014 Tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan, Kepala Unit Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada OJK. Direktur Utama dapat memberhentikan Kepala SKAI setelah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris, jika Kepala SKAI tidak memenuhi persyaratan sebagai auditor SKAI sebagaimana diatur dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Lembaga Keuangan (LK) Nomor: KEP-496/BL/2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal dan atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugas. Setiap pengangkatan, penggantian, atau pemberhentian Kepala Unit Audit Internal diberitahukan kepada OJK (d/h Bapepam dan LK).
Akuntan Independen Sesuai dengan Keputusan RUPS Tahunan, bahwa RUPS memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik dalam rangka kebutuhan atas Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2015. Perseroan telah menunjuk Akuntan Publik dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro dan Surja yang terdaftar di Kementerian Keuangan dan OJK untuk melaksanakan audit atas laporan keuangan Perseroan sebagai auditor eksternal yang independen untuk memeriksa laporan keuangan perseroan tahun 2015. Periode Audit dan Biaya Audit Akuntan Danil Setiadi Handaja dari Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro dan Surja (sebelumnya KAP Purwantono, Suherman dan Surja) melakukan audit laporan keuangan tahunan Perseroan sebanyak satu periode. Tabel di bawah menginformasikan Akuntan dan Kantor Akuntan Publik yang memberikan Audit Keuangan untuk Perseroan selama lima tahun serta biaya audit yang dikeluarkan:
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
6 Audits in the Head Office, and 8 assignments related to the development of methodology and quality control of Audit activities. The Party Appointing/Discharging the Internal Audit Unit Head Referring to the Financial Services Authority Regulation No. 30/ POJK.05/2014 concerning Good Corporate Governance for Multifinance Company, the Head of Internal Audit is appointed and discharged by the President Director with the approval from the Board of Commissioners. Such appointment is reported to the FSA. The President Director may discharge the Head of Internal Audit upon approval from the Board of Commissioners, if the Head of Internal Audit fails to meet the requirements as an Internal auditor as stipulated by the Decree of the Chairman of the Financial Institutions and Capital Market Supervisory Board (Bapepam & LK) Number: KEP-496/BL/2008 concerning the Establishment of and Guidelines for the Preparation of Internal Audit Unit Charter and/or fails or is incompetent to perform his/her duties. Every appointment, replacement or discharge of the Internal Audit Unit must be reported to the FSA (previously Bapepam and LK).
Independent Accountant In accordance with the Annual GMS Resolution, the GMS has granted the power and authority to the Board of Directors to appoint the Public Accountant Firm for the purpose of Audit on the Financial Statements for the Fiscal Year 2015. The Company has appointed a Public Accountant from the Public Accountant Firm Purwantono, Sungkoro and Surja, registered at the Ministry of Finance and the FSA to conduct audit on the Company’s financial statements as an independent external auditor to inspect the Company’s financial statements for the year 2015. Audit Periods and Audit Fee The accountant Danil Setiada Handaja from the Public Accountant Firm Purwantono, Sungkoro and Surja (previously the Public Accountant Firm Purwantono, Suherman and Surja) will perform the audit of the Company’s annual financial statements for a period. The following table presents the Accountant and Public Accountant Firms providing Financial Audit services to the Company for the past five years and respective audit fees:
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
171
Kantor Akuntan Publik 5 Tahun Terakhir Public Accountant Firm for the Last 5 Years Tahun Year
Kantor Akuntan Publik Public Accountant Firm
Nama Akuntan (Partner Penanggung Jawab) Name of Accountant (Partner in Charge)
Fee Fee
2015 2014 2013 2012 2011
Purwantono, Sungkoro dan Surja (Ernst & Young) Purwantono, Suherman dan Surja (Ernst & Young) Purwantono, Suherman dan Surja (Ernst & Young) Purwantono, Suherman dan Surja (Ernst & Young) Purwantono, Suherman dan Surja (Ernst & Young)
Danil Setiadi Handaja Danil Setiadi Handaja Agung Purwanto Indrajuwana Komala W Indrajuwana Komala W
Rp551.800.000 Rp537.500.000 Rp500.000.000 Rp475.000.000 Rp432.000.000
Jasa Lain Selain Audit Keuangan Services Other Than Financial Audit
172
Tahun Year
Kantor Akuntan Publik Public Accountant Firm
2014
KAP Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) (Audit Services for September 30, 2014) Public Accountant Firm Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) (Audit Services for September 30, 2014)
Bpk. Agung Purwanto
325.000.000
2014
KAP Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) (Review Services for June 30, 2014) Public Accountant Firm Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) (Review Services for June 30, 2014)
Bpk. Danil Setiadi Handaja
170.000.000
2013
KAP Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) (Audit Services for June 30, 2013) Public Accountant Firm Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) (Audit Services for June 30, 2013)
Bpk. Sinarta
325.000.000
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
Nama Akuntan (Partner Penanggung Jawab) Name of Accountant (Partner in Charge)
Fee Fee
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Jasa Lain Selain Audit Keuangan Services Other Than Financial Audit Nama Akuntan (Partner Penanggung Jawab) Name of Accountant (Partner in Charge)
Tahun Year
Kantor Akuntan Publik Public Accountant Firm
2012
KAP Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) (Review Services for June 30, 2012 : includes the review of Reporting Package Report that may be needed for consolidation purposes with the Parent Company) Public Accountant Firm Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) (Review Services for June 30, 2012) includes the review of Reporting Package Report that may be needed for consolidation purposes with the Parent Company)
Bpk. Indrajuwana Komala Widjaja
170.000.000
2012
KAP Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) (Review Services for June 30, 2012) Public Accountant Firm Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) (Review Services for June 30, 2012)
No Report Released: Bpk. Sinarta (Engagement Partner)
50.000.000
2011
KAP Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) (Audit Services for June 30, 2011) Public Accountant Firm Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) (Audit Services for June 30, 2011)
Bpk. Indrajuwana Komala Widjaja
308.000.000
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Fee Fee
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
173
174
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
INTERNAL CONTROL SYSTEMS
Sistem Pengendalian Internal merupakan suatu mekanisme proses pengawasan yang ditetapkan oleh Manajemen Perseroan secara berkesinambungan (on going basis) yang kualitas disain dan pelaksanaannya dipengaruhi oleh Dewan Komisaris, Direksi serta seluruh pejabat dan pegawai Perseroan, dirancang untuk dapat memberikan keyakinan yang memadai guna menjaga dan mengamankan harta kekayaan Perseroan, menjamin tersedianya laporan yang akurat, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak kerugian keuangan, penyimpangan termasuk kecurangan (fraud) dan pelanggaran aspek kehati-hatian, serta meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya.
The Internal Control System represents a control process mechanism established by the Company’s Management on an ongoing basis, which quality, design and implementation are influenced by the Board of Commissioners, Board of Directors and all of the Company’s officers and employees, that is designed to obtain adequate assurance in safeguarding and securing the Company’s assets, ensuring the availability of accurate reports, improving compliance to the prevailing regulations, mitigate the impact of financial losses, misappropriation including fraud and violation to prudential aspects, and achieving operational efficiency improving cost efficiency.
Sistem Pengendalian Intern di Perseroan terdiri atas 3 Lini Pengendalian Risiko sebagai berikut:
The Company’s Internal Control System consists of 3 Lines of Risk management as follows:
a. Lini Pertama yaitu Risk Taking Unit (masing-masing function pemilik risiko) yang mereview risiko melaui: • Rapat Kematian • RCSA (Risk Control Self Assessment) • BCSA (Branch Control Self Assessment) • KRI (Key Risk Indicator) b. Lini Kedua yaitu Operations Risk Management yang mereview risiko melalui: • Jendela (Whistleblowing System WOM) dan Ambit (Whistleblowing System Maybank) • Caller (verificator via telepon) • Key Control Standard / KCS (kontrol tingkat kepatuhan (compliance) cabang) • Field verificator c. Lini Ketiga Internal Audit yang mereview risiko melaui pemeriksaan audit
a. The first line is Risk Taking Unit (risk owner function) which reviews the risk through: • Rapat Kematian • RCSA (Risk Control Self Assessment) • BCSA (Branch Control Self Assessment) • KRI (Key Risk Indicator) b. The second line is Operational Risk Management which reviewing risk through: • Jendela (Whistleblowing System WOM) and Ambit (Whistleblowing System Maybank) • Caller (verificator by telepon) • Key Control Standard / KCS (control the level of branch compliance) • Field verificator c. The third line is Internal Audit which reviewing risk through Audit Inspection
Kesesuaian SistemPengendalian Intern dengan COSO COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) adalah sebuah Komisi Internasional yang dibentuk untuk mengindentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan penggelapan dan membuat rekomendasi untuk mengurangi kejadian tersebut.
Internal Control Systems Conformity to COSO COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) is an International Commission set up to identify the factors that cause fraud and make recommendations to reduce the incident.
COSO menekankan Pengendalian Internal sebagai suatu proses yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari aktivitas bisnis entitas yang berkelanjutan (on going business activities). Untuk tujuan pelaporan manajemen kepada publik. COSO Framework telah menjadi acuan perusahaan publik sebagai model best practices pengendalian internal
COSO emphasize Internal Control as a process which is an integral part of the sustainable entity’s business activities. For the purposes of management reporting to the public COSO Framework has become an internal control best practices model for many public companies.
Pelaksanaan pengendalian internal di Perseroan telah memiliki standar acuan kerja yang mengacu pada COSO Framework, yaitu meliputi :
Implementation of internal controls in the Company has a standard that refers to the COSO Framework, which includes:
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
• Control Environment : BCSA (di tingkat cabang) dan RCSA (di tingkat top management) sebagai alat kontrol masing-masing function terhadap integritas dan komitmen functionnya. • Risk Assessment : RCSA dan BCSA bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko • Control Activities : BCSA, RCSA dan KCS sebagai alat kontrol berjalannya aktivitas perusahaan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku. • Information & Communication : Jendela dan Ambit sebagai sarana penerimaan laporan insiden bagi seluruh karyawan WOM. • Monitoring Activities : review per bulan (Risk Management Committee, Branch Operations Risk Committee dan Rapat Kematian), kuartal (RCSA dan Region Operations Risk Committee) dan per semester (BCSA).
• Control Environment : BCSA (at branch level) and RCSA (at top management level) as control tools for each function with respect to integrity and commitment of their respective functions. • Risk Assessment : The objective RCSA and BCSA is to identify and analyze risks. • Control Activities : BCSA, RCSA and KCS as control tools to ensure the company’s activities are in accordance with the prevailing policies and procedures. • Information & Communication : Jendela and Ambit as facilities to receive incident reports from all of WOM’s employees. • Monitoring Activities : Monthly reviews (Risk Management Committee, Branch Operations Risk Committee and Dead Report), quarterly reviews (RCSA and Region Operations Risk Committee) and semi-annual reviews (BCSA).
Evaluasi Tingkat Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Sistem Pengendalian Internal di Perseroan dijalankan oleh Divisi Kepatuhan. Guna memastikan tingkat efektifitas pengendalian internal Perseroan, melalui evaluasi yang independen mengenai kecukupan dan kepatuhan terhadap kebijakan, prosedur dan sistem, antara lain :
Evaluation of Effectiveness The Company’s Internal Control System is performed by the Compliance Division. The Company ensures the effectiveness of the Company’s internal control system through independent evaluation on the adequacy of and compliance with policies, procedures and systems, among others:
• Jendela : analisa kasus dan kerugian operasional oleh ORM yang disajikan dalam RMC bersama BOD per bulan • Rapat Kematian : review antara NMP (Network Management and Performance) dengan BOD berdasarkan pelaksanaan rapat antar function di cabang • RCSA : review dari Division Head yang disetujui oleh BOD per kuartal (3 bulan) terkait risiko yang ada di function masingmasing • BCSA : review dari Function Head yang disetujui oleh Branch Head dan Area Manager per semester (6 bulan) terkait risiko yang ada di function masing-masing • KRI : review oleh ORM dan function terkait atas root cause dan action plan cabang terhadap data anomali yang berpotensi menimbulkan kerugian perusahaan yang disajikan dalam RMC bersama BOD per bulan • Caller : review oleh ORM berdasarkan hasil verifikasi via telepon kepada konsumen WOM per bulan • Key Control Standard : BORC di tingkat cabang, RORC di tingkat regional dan RMC di tingkat direksi per bulan • Field verificator : review oleh ORM dan function terkait atas pemeriksaan verifikator di lapangan yang disajikan dalam RMC bersama BOD per bulan • Pemeriksaan audit.
• Jendela : analysis on operational cases and losses presented by ORM in RMC with BOD on a monthly basis. • Dead Report : Reviews conducted jointly between the NMP (Network Management and Performance) and the BOD based on the inter-function meetings in branches. • RCSA : Reviews conducted by the Division Head, which are approved by the BOD on a quarterly (3 months) basis in relation to risks existing in each function. • BCSA : Reviews conducted by the Function Head, which are approved by the Branch Head and Area Manager on a semiannually (6 months) basis in relation to risks existing in each function. • KRI : Reviews conducted by ORM and the related functions concerning the root cause of the data anomaly that may potentially inflict losses to the Company as presented in the RMC with BOD on a monthly basis and the actions plans that should be performed by branches. • Caller : Reviews conducted by ORM based on the verifications by phone to WOM’s consumers on a monthly basis. • Key Control Standard : BORC at the branch level, RORC at the regional level, and RMC at the board of directors level on a monthly basis. • Field verificator : Reviews conducted by ORM and the relevant functions in relation to the verificator’s field inspection presented in the RMC with the BOD on a monthly basis. • Audit inspection.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
175
176
Kepatuhan Pelaksanaan fungsi kepatuhan merupakan salah satu unsur penting dalam upaya peningkatan ketahanan Perseroan. Tujuan utama dari kepatuhan adalah agar setiap bagian di Perseroan selalu memenuhi dan mematuhi peraturan-peraturan, hukum, etika bisnis dan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Compliance The Implementation of the compliance function is one important element in efforts to increase the resilience of the Company. The main goal of compliance is that each section in the Company always meet and obedient to regulations, legislation, business ethics and the principles of Good Corporate Governance.
Tugas kepatuhan sehari-hari dilaksanakan oleh unit kerja kepatuhan (Compliance Dept) yang merupakan bagian dari fungsi unit kerja dari Divisi Legal, Corporate Litigation dan Compliance yang independen dari satuan kerja operasional dan langsung di bawah Presiden Direktur.
Although to this day the Company has not had a Compliance Director, however the Company still run the compliance function as well as possible. The daily Compliance duties carried out by the compliance unit (Compliance Dept) works under the Legal, Corporate Litigation and Compliance Division which independent from the operational unit and directly under the President Director.
Divisi Legal, Corporate Litigation dan Compliance juga menyiapkan dan melaksanakan sosialisasi-sosialisasi kepatuhan dan aspek hukum kepada fungsi-fungsi terkait melalui media portal internal dan/atau on the spot ke cabang-cabang.
Legal, Corporate Litigation and Compliance Division also prepare and conduct compliance and legal aspects socializations to related functions through the internal portal and / or to the branches (on the spot).
Pelaksanaan Penerapan Fungsi Kepatuhan Sebagai Perusahaan Pembiayaan, Perseroan senantiasa taat kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kegiatan Usaha Perseroan sebagian besar merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/POJK.05/2014 Tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan.
Compliance Function Implementation Procedures As a Multi-finance Company, the Company complies with the prevailing laws and regulations at all times. The Company’s business activities mainly refer to the Financial Services Authority Regulation Number 30/POJK.05/2014 concerning Good Corporate Governance for Multi-finance Companies.
Pelaksanaan Penerapan Fungsi Kepatuhan ditetapkan sesuai 5 (lima) prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik, yaitu :
The Compliance Function Implementation is performed in accordance with 5 (five) Good Corporate Governance principles as described below:
a. Keterbukaan (transparency), yaitu keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan dan, keterbukaan dalam pengungkapan dan penyediaan informasi yang relevan mengenai Perusahaan, yang mudah diakses oleh Pemangku Kepentingan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pembiayaan serta standar, prinsip dan praktik penyelenggaraan usaha pembiayaan yang sehat; b. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban Organ Perusahaan sehingga kinerja Perusahaan dapat berjalan secara transparan, wajar, efektif, dan efisien; c. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian pengelolaan Perusahaan dengan peraturan perundang-undangan di bidang pembiayaan dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha pembiayaan yang sehat; d. Kemandirian (independency), yaitu keadaan Perseroan yang dikelola secara mandiri dan profesional serta bebas dari Benturan Kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pembiayaan dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan
a. Transparency, which refers to transparency of decision making process and transparency in the disclosure and availability of information relevant to the Company, that are easily accessible by the Stakeholders in accordance with the prevailing laws and regulations in the financing industry and standards, principles and management practices of sound financing services business. b. Accountability, which refers to the clarity of functions and accountability of the Company’s organs so that the Company may conduct its performance in a transparent, fair, effective, and efficient manner. c. Responsibility, which refers to the conformity of the Company’s management to the laws and regulations in the financing industry and ethical values and standards, principles, and management practices of sound financing services business. d. Independency, which refers to the state of the Company managed in an independent and professional manner and free of Conflict of Interest and influence or pressure from any other parties that are not in compliance with the laws and regulations in the financing industry and ethical values and standards, principles and management practices of sound financing services business.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
praktik penyelenggaraan usaha pembiayaan yang sehat; dan; e. Kesetaraan dan kewajaran (fairness), yaitu kesetaraan, keseimbangan, dan keadilan di dalam memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian, peraturan perundang- undangan, dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha pembiayaan yang sehat; Tugas fungsi Unit Kerja Kepatuhan (Compliance Dept) ,antara lain : Compliance Regulatory Menangani dan mengelola proses pengkinian perizinan perusahaan, termasuk namun tidak terbatas pada pelaporan kegiatan, perpindahan dan/atau penutupan usaha perusahaan baik pusat dan cabang, perwakilan dan/atau lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku guna tercapainya aspek kepatuhan hukum dalam bisnis perusahaan. Compliance Services Seluruh kegiatan operasional dan aksi korporasi perusahaan (termasuk namun tidak terbatas pada penanganan kasus yang dihadapi perusahaan) terpenuhi kebutuhan dokumen legalitas dan/atau perizinan teknisnya sesuai peraturan yang berlaku, serta terpenuhi pula aspek pelaporan kelembagaannya kepada regulator. Pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah (“PMN”) Terkait pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah Bagi Lembaga Keuangan Non Bank sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 30/PMK.010/2010, tanggal 9 Februari 2010 (“PMK 30/010/2010) serta mengacu pada pasal 4 ayat (1) huruf a dari PMK 30/010/2010: PT. Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk telah membentuk unit kerja khusus yang bertanggung jawab atas pelaksanaan PMN ini yang disebut Unit Kerja Pengenalan Nasabah (“UKPN”).
e. Fairness, which refers to fairness, balance and equality in satisfying the rights of the Stakeholders that arise from agreements, laws and regulations and ethical values and standards, principles and management practices of sound financing services business.
Duties of compliance Unit Working under Legal, Corporate Litigation & Compliance Division Are as follows: Compliance Regulatory Handle and manage the process of the company license update, including but not limited to reporting activities, displacement and / or closure of the Company businesses, both central and branch, representatives and / or otherwise in accordance with statutory provisions in order to achieve the aspect of legal compliance in the Company business. Compliance Services All operational activities and corporate action legal documents and / or technical licensing fulfilled, according to regulations, and also fulfilled its institutional aspects of reporting to regulators.
Know Your Customer (KYC) Principles Implementation With regard to the implementation of Know Your Customer (KYC) Principles for Non-Bank Financial Institutions as stipulated in the Ministry of Finance Regulation No. 30/PMK.010/2010 dated 9 February 2010 (“PMK 30/010/2010) and with reference to the article 4 paragraph (1) point a of PMK 30/010/2010: PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk has established a special task force that is responsible for the implementation of KYC, known as the Know Your Customer (KYC) Unit (“KYCU”).
Pembentukan UKPN berdasarkan Surat Keputusan Komisaris dan dikukuhkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 3 April 2006.
The establishment of the KYCU was based on the Decision Letter of the Board of Commissioners and was affirmed by the General Meeting of Shareholders (GMS) dated April 3, 2006.
Sejalan dengan fungsi dan peran aktif dari UKPN telah mengembangkan kebijakan sesuai regulasi terkini dari regulator (Menteri Keuangan/OJK/PPATK) diantaranya: 1. Surat Keputusan Direksi tentang Penetapan Tugas dan Tanggung Jawab UKPN Officer 2. Surat Kebijakan Pedoman Prinsip Mengenal Nasabah 3. Surat Kebijakan Duplicate Check Blacklist International 4. Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (P4MN).
In line with the KYCU’s functions and active role, it has issued the following internal policies: 1. The Board of Directors’ Decision Letter concerning the Definition of Duties and Responsibilities of KYCU Officers 2. Statement of Policy concerning Know Your Customer Guidelines 3. Statement of Policy concerning Duplicate Check Blacklist International 4. Implementation Guidelines and Procedures of Know Your Customer PrinciplesImplementation (KYCPI).
Disamping mengembangkan kebijakan, selama periode tahun 2015 UKPN secara berkesinambungan melakukan hal-hal sebagai berikut:
In addition to establishing policies, during the period of 2015, the KYCU continuously carried out the following:
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
177
178
1. Update data OFAC (Offices Foreign Asset Control) berupa data yang memuat Nama, Organisasi dan alamat Terroris International pada system Womer’s yang digunakan oleh Administrasi Kredit untuk menganalisa kelayakan pembiayaan disamping data Blacklist Internal. 2. Memberikan pelatihan PMN bekerjasama dengan Human Capital dengan mekanisme sebagai berikut: a. UKPN Pusat melaksanakan pelatihan untuk seluruh Area Human Capital b. Area HC Capital melaksanakan pelatihan untuk seluruh Branch Head sesuai region masing-masing c. Branch Head melakukan pelatihan untuk seluruh karyawan di kantor cabang d. Total jumlah karyawan yang telah mengikuti pelatihan PMN sebanyak 5.278 karyawan. e. Pelaporan pelatihan PMN ke Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 22 Desember 2015
1 Update OFAC (Offices Foreign Asset Control) data, which consist of the Names, Organizations and addresses of International Terrorists in the Womer’s system used by the Credit Administration to analyze credit worthiness in addition to the Internal Blacklist data 2 In cooperation with the Human Capital, deliver KYC trainings with the following mechanism: • Central KYCU delivers the training for all Human Capital Area • Human Capital Area delivers training for all Branch Heads in accordance with their respective regions. • Branch Heads deliver training for all employees in the branches. • Total employees that have attended the KYC training as 5,278 employees. • The report of KYC trainings was submitted to the Financial Services Authority on 22 December 2015.
Pada tanggal 28 Desember 2015 Otoritas Jasa Keuangan telah menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 39/ POJK.05/2015 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Oleh Penyedia Jasa Keuangan Di Sektor Industri Keuangan Non-Bank (“POJK 39/2015”).
On December 28, 2015 Financial Services Authority has issued Regulation No. 39/ POJK.05 / 2015 regarding Implementation of Anti-Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism by the Financial Service Provider In the Industry Sector Non-Bank Financial (“POJK 39/2015” ).
PT. Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk wajib menyesuaikan P4MN tersebut sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam POJK 39/2015 menjadi Pedoman Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (“Pedoman APU-PPT”) dan dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan paling lambat pada tanggal 28 Juni 2016.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk shall adjust the P4MN in accordance with the provisions contained in POJK 39/2015 becomes Guidelines Implementation of Anti-Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism (“AML Guidelines-PPT”) and reported to the Financial Services Authority no later than on June 28 2016.
Manajemen Risiko Perseroan memiliki strategi meminimalisir dampak beban risiko, melalui implementasi manajemen risiko yang hati-hati dan terukur, kerugian beban risiko diupayakan seminimal mungkin agar posisi keuangan Perseroan relatif stabil bahkan diharapkan dapat meningkat.
Risk Management The Company has strategies to minimize the effect of risk exposures, through the implementation of prudent and measured risk management, which is expected to minimize the risk of financial losses to ensure the Company’s financial positions are relatively stable or even improved.
Perseroan mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengelola 8 risiko yang berpotensi terjadi karena perubahan lingkungan bisnis dengan merumuskan risk appetite, kebijakan, prosedur, dan penetapan batasan. Perseroan memastikan semua risiko yang terjadi dapat teridentifikasi, dapat dikelola, dikendalikan sedini mungkin secara tepat dan termitigasi. Keberhasilan fungsi dan tugas satuan kerja manajemen risiko termasuk didalamnya ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang manajemen risiko yang profesional. SDM yang unggul menjadi tolak ukur keberhasilan penanganan beban risiko dan faktor penting keberhasilan proses penerapan manajemen risiko.
The Company takes proactive steps to manage 8 potential risks that may arise as a result of changes in the business environment by establishing risk appetite, policies and procedures by setting limits.The Company ensures all risks that occur can be identified, can be managed and controlled as early as possible accurately and mitigated. The success of the functions and duties of risk management taskforce depends on the availability of professionals Human Resources (HR) on risk management. Superior Human Resource is a barometer of success on load risk handling and critical success factors of risk management implementation process
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Faktor Eksternal dan Internal Lesunya perekonomian global yang dihadapi dunia saat ini ikut berimbas kepada perekonomian Nasional. Upaya antisipatif pemerintah yang tanggap dan responsive terhadap kelesuan ekonomi global tak berdampak signifikan pada roda ekonomi Negara, namun cukup memberikan dampak pada sektor komoditas utama, seperti barang tambang dan kelapa sawit. Selain faktor eksternal ekonomi dunia yang tidak berdampak langsung kepada kinerja Perseroan, Manajemen Risiko Perseroan mampu mencari terobosan-terobosan dalam menghadapi faktor eksternal lainnya seperti stabilitas politik, sosial, hukum dan lingkungan, sehingga Perseroan dapat mengantisipasi dampak faktor eksternal tersebut. Beberapa faktor internal yang terdapat dalam mitigasi risiko mencakup dampak perubahan lingkungan internal organisasi seperti keuangan, operasional dan teknologi.
External and Internal Factors The current weakened global economy has affected the national economy. The government quick and responsive anticipatory efforts towards the global economic slow down did not have any significant impact to the nation’s economy, although it had relatively significant impact to the main commodities sector, such as minerals and oil palms. Aside from the external factor, i.e., the world economy, which did not directly affected the Company’s performance, the Company’s Risk Management is capable of finding breakthroughs to address other external factors such as political, social, legal and environmental stabilities, thereby allowing the Company to anticipate the impact of such external factors. Several internal factors in risk mitigations include the impact of changes in the organization’s internal environment, such as finance, operations and technology.
Satuan Kerja Manajemen Risiko Perseroan memiliki struktur manajemen risiko yang lengkap untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan memastikan ketersediaan laporan yang memadai dalam upaya mengelolarisiko, mendukung pertumbuhan bisnis yang sehat, dan menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan.
Risk Management Taskforce The Company has a comprehensive risk management structure to identify measure, monitor and ensure the availability of adequate reports in its efforts to manage risks, to support sound business growth and to generate sustainable profit.
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memiliki struktur organisasi dengan tanggung jawab, bataskewenangan, dan akuntabilitas yang jelas sesuai dengan kebutuhan usaha dan operasional, serta didukung dengan pengendalian internal yang kuat.Perseroan membentuk Komite Pemantau Risiko, Komite Audit, dan Komite Renumerasi dan Nominasi untuk membantu Dewan Komisaris dalam memeriksa dan mengawasi efektivitas manajemen risiko Perseroan, membantu dalam pelaksanaan fungsi pengawasan yang berkaitan dengan pelaporan internal dan eksternal auditor, serta melakukan pengawasan internal, dan pengawasan kebijakan nominasi dan remunerasi.
The Company’s Board of Commissioners and Board of Directors has established an organization structure with clear responsibilities, authority limits and accountability in accordance with the Company’s business and operational and supported by strong internal control. The Company has established the Risk Oversight Committee, Audit Committee, and Renumeration and Nomination Committee to support the Board of Commissioners in examining and monitoring the effectiveness of the Company’s risk management, to support the implementation of supervisory functions in relation to the internal and external auditors’ reporting, and to perform internal control, and supervision of the renumeration and nomination policies.
Konsep Three Lines of Defense Perseroan telah menerapkan prinsip three lines of defence dalam pengendalian risiko secara menyeluruh dan handal. Unit Kerja Bisnis sebagai lini pertama memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi risiko sejak dari awal dan melakukan mitigasi atas risiko yang ada.
Three Lines of Defense Concept The Company has implemented the three lines of defense principles in a comprehensive and reliable risk management. The Business Work Unit serves as the first line with the responsibility to identify risks from the earliest stage and to mitigate the existing risks.
Sebagai lini kedua, Divisi Manajemen Risiko dan Divisi Legal, Compliance & Corporate Litigation berfungsi untuk membuat kebijakan dan memantau kegiatan serta proses bisnis. Divisi Audit Internal sebagai lini ketiga, berperan sebagai independent assurance.
In the second line, the Risk Management Division and the Legal, Compliance & Corporate Secretary Division undertake the functions of establishing policies and monitoring business activities and processes. The Internal Audit Unit serves as the third line, taking the role of an independent assurance.
Pengelolaan risiko juga telah didukung sumber daya manusia dan infrastruktur yang memadai. Sebagai bagian pengelolaan risiko, Perseroan secara berkesinambungan mengembangkan
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Risk management is also supported by adequate human resources and infrastructures. As part of risk management, the Company
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
179
180
kebijakan dan prosedur manajemen risiko dalam mengantisipasi perkembangan bisnis Pembiayaan dan perubahan lingkungan bisnis.
continuously develops risk management policies and procedures in anticipation of the Financing business development and changes in the business environment.
Perseroan memandang bahwa peningkatan kesadaran risiko sangat penting bagi seluruh karyawan. Sejalan dengan itu, peningkatan pemahaman dan kemampuan karyawan senantiasa diperbaharui dan ditingkatkan melalui kampanye kesadaran risiko menggunakan media publikasi internal, serta pelatihan-pelatihan terkait yang dilakukan di kantor pusat, kantor bisnis unit dan seluruh cabang.
The Company views the improvement of risk awareness as a highly important factor for all employees. In line with the view, employees’ understanding and capabilities are continuously updated and improved through campaigns of risk awareness, placement of posters, and other internal publication media, and the related trainings conducted in the head office, the business unit offices and all branches.
Key Highlight Rasio Non Performing Loans (NPL) pada bulan Desember 2015 sebesar 2.97%, sedangkan Net Bad Debt (NBD) sebesar 5.54% bulan Desember 2015. • Indikator risiko utama dan pelaporannya ditinjau secara berkala untuk menyesuaikan dengan perkembangan bisnis perusahaan pembiayaan. • Penetapan limit-limit risiko senantiasa diperbaharui untuk mencegah terjadinya konsentrasi risiko serta membatasi eksposur risiko terkait. • Seluruh kebijakan dan wewenang persetujuan ditinjau secara berkala agar lebih selaras dengan risk appetite Perseroan. • Arsitektur tata kelola manajemen risiko diterapkan dengan menggunakan 3 (tiga) tingkatan hirarki yang terdiri dari kerangka kerja, kebijakan, dan prosedur. Hirarki tersebut dirancang untuk memberikan panduan yang lebih jelas, terstruktur dan menyeluruh. • Komite Audit Internal dibentuk di tingkat manajemen untuk meningkatkan pengawasan dari manajemen terhadap tindak lanjut dari temuan audit internal maupun eksternal. • Kebijakan, Prosedur, dan Pengendalian Internal ditinjau kembali, diperbaharui, dan diperbaiki agar selaras dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkini. • Dalam rangka pengukuran risiko yang lebih akurat Perseroan melakukan penyempurnaan sistem peringkat internal (internal rating).
Key Highlight The Non-Performing Loan (NPL) ratio in December 2015 was 2,97% and Net Bad Debt (NBD) ratio in December 2015 was 5,54%. • Main risks indicators and the respective reportings are monitored on a periodical basis to be adjusted in accordance with the financing company’s business development. • The setting of risk limits are continuously updated to prevent risk concentration and to limit the related risk exposures. • All approval policies and authorities are reviewed on a periodical basis to conform to the Company’s risk appetite. • The architecture of risk management governance is implemented by using 3 (three) hierarchal levels consisting of frameworks, policies, and procedures. The hierarchies have been designed to provide clearer, more structured and comprehensive guidelines. • The Internal Audit Committee has been established at management level to improve the management’s monitoring on the follow-up actions on internal and external audit findings. • The Policies, Procedures, and Internal Control have been reassessed, updated and improved to conform to the latest Financial Services Authority (FSA) regulations. • In order to measure risk more accurately, the Company has improved the internal rating system.
Tinjauan Perseroan memastikan kemampuan untuk melanjutkan usaha dengan memperhatikan berbagai perubahan yang terjadi di industri pembiayaan, peraturan, dan pasar dengan mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi aset perusahaan dalam mengembangkan bisnis.
Overview The Company ensures its ability to continue its business by considering various changes that occur in the financing industry, regulations and the market by taking proactive steps to protect the Company’s assets and in developing business.
Tren Perusahaan Pembiayaan • Persaingan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang lebih murah; • Rencana pertumbuhan bisnis yang hati-hati di tengah ketidakpastian ekonomi, meskipun indikator dan tren ekonomi mulai menunjukan perbaikan;
Trend of Financing Companies • Competition to obtain lower cost of fund; • Cautious business growth plans amidst economic uncertainties, although the economic indicators and trends start to show improvements;
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Perseroan mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengelola berbagai risiko yang timbul dari perkembangan bisnis pembiayaan dan perubahan lingkungan bisnis. Seluruh risiko, yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko reputasi, risiko strategis, risiko hukum, risiko kepatuhan, dan risiko operasional dinilai melalui pendekatan manajemen risiko secara menyeluruh yang didukung oleh tata kelola risiko yang baik, infrastruktur, dan perangkat yang tepat, serta mekanisme pengawasan yang memadai.
The Company takes proactive steps to manage various risks that arise as a result of changes in financing business development and the business environment. All risks, which are credit risk, liquidity risk, market risk, reputation risk, strategic risk, legal risk, compliance risk, and operational risk are assessed using a comprehensive risk management approach supported by good risk governance, appropriate infrastructure and tools, and adequate oversight mechanism.
Untuk mengakomodasi tren perusahaan pembiayaan dan pertumbuhan bisnis, pedoman manajemen risiko telah disusun untuk memastikan setiap aktivitas bisnis dikelola sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Berikut adalah kerangka kerja pedoman manajemen risiko:
To accommodate the trend of financing companies and business growth, the risk management guidelines have been prepared to ensure all business activities are managed in accordance with the prudentiality principles. Presented below is framework for the risk management guidelines:
Applications Of Risk Management 1. Active Oversight by Board of Commissioners and Board of Directors a. Authority and Responsibility of Board of Commissioners and Directors b. Risk Oversight Committee c. Risk Management Committee.
2. Policy, Prosedures, and Establishment of Limits a. Risk Management strategy b. Risk Appetite dan Risk Tolerance c. Policy and Procedure d. Risk Limit Setting e. Risk Setting to product, measurement method and limit dan risk tolerance, controlling, risk assessment and Preparation of Business plan.
3. Process of Identification, Measurement, Monitoring, Risk Controlling, and Management Information System a. Identification : all scope of risk, method, system, including new product activity b. Measurment : Periodically for product, portfolio, and all activity of the company c. Monitoring : System, procedure, and backup d. Controlling : Mitigation and Controller e. MIS : on time, accurate, and relevant f. Stress Testing
4. Integrated Internal Control a. Preventive Internal Control b. The effectiveness of risk culture c. Internal control of type and risk appetite, authority and responsibility, segregation of duties, organization chart documentation certification and review d. Assessment/review ofinternal control conducted by Internal Audit.
B. Risk Management Guidelines for Integrated 8 Type of Risks Credit Risk
Market Risk
Liquidity Risk
Operational Risk
Legal Risk
Reputation Risk
Strategic Risk
Compliance Risk
Risk Management for New Product or Activity C. Guidelines for Risk Profile Assesment Processs • Assesment, composite ranking, and risk level to the 8 types of risk of the Finance Company. • Individual and Consolidated Assessment to the inherent Risk & Quality of Risk Management Application which refer to Perseroan Indonesia’s regulation and circular letter of ‘The Appplication of Risk Management.
Bussiness, Functional Activity
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
181
182
KERANGKA KERJA DAN TATA KELOLA MANAJEMEN RISIKO DI PERSEROAN
THE COMPANY’S RISK MANAGEMENT GOVERNANCE AND FRAMEWORK
Risk Oversight Committee (ROC) Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan secara bersama-sama membentuk struktur organisasi dengan tanggung jawab, batas kewenangan dan akuntabilitas terkait Tata Kelola Manajemen Risiko di Perseroan.
Risk Oversight Committee (ROC) The Board of Commissioners and Board of Directors already have an organization structure with clear responsibilities, authority limits and accountability in accordance with the business and operational requirements and are supported by strong internal control.
Bersama dengan Komite Audit Internal (Internal Audit Committee), Komite Nominasi dan Remunerasi (Nomination and Remuneration Committee/RNC), Komite Pemantau Risiko membantu Dewan Komisaris (Board of Commissioner) dalam memeriksa dan mengawasi efektifitas manajemen risiko perusahaan pembiayaan, membantu dalam pelaksanaan fungsi pengawasan yang berkaitan dengan pelaporan internal dan eksternal auditor serta pengawasan internal, dan mengawasi kebijakan nominasi dan renumerasi.
Along with the Internal Audit Committee (IAC), the Remuneration and Nomination Committee (RNC), The Risk Oversight Committee (ROC) have been established to assist the Board of Commissioners in examining and supervising the effectiveness of the financing company’s risk management, in the implementation of supervisory functions related to the internal and external auditor reporting and internal control, and in supervising the remuneration and nomination policies.
Komite Manajemen Risiko (Risk Manajemen Committee/RMC), bertujuan untuk memfasilitasi aktifitas pemantauan serta mengevaluasi sistem manajemen risiko perusahaan pembiayaan secara berkelanjutan, memastikan ketepatan tanggapan manajemen terhadap temuan dan rekomendasi dari auditor internal maupun eksternal dan regulator beserta tingkat efektifitas dari tindak lanjut terhadap temuan, memberikan arahan terhadap pengembangan dan implementasi dari strategi, teknologi informasi, dan hal yang terkait dengan nominasi/promosi serta remunerasi.
The objectives of the Risk Management Committee (RMC) are to facilitate the monitoring activities and to sustainably evaluate the financing company’s risk management system, to ensure the timeliness of management’s response to findings and recommendations from internal and external auditors as well as regulators, and the effectiveness of the follow-up actions on such findings, to provide guidance on the development and implementation of strategies, information technologies and matters related to nomination/promotion and remuneration.
Perseroan telah menerapkan prinsip three line of defence dalam pengendalian risiko secara menyeluruh dan handal. Unit Kerja Bisnis sebagai lini pertama memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi risiko sejak dari awal dan melakukan mitigasi atas risiko yang ada.
The Company has implemented the three lines of defense principles in a comprehensive and reliable risk management. The Business Work Unit serves as the first line with the responsibility to identify risks from the earliest stage and to mitigate the existing risks.
Sebagai lini kedua, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Kepatuhan berfungsi untuk membuat kebijakan dan memantau kegiatan serta proses bisnis. Audit Internal sebagai lini ketiga berperan sebagai independent assurance.
In the second line, the Risk Management Division and the Legal, Corporate Litigations and Compliance Division undertake the functions of establishing policies and monitoring business activities and processes. The Internal Audit Unit serves as the third line, taking the role of an independent assurance.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Dewan Komisaris melalui KPR BOC through ROC
Direksi melalui RMC BOC through RMC 1stline of defense (Day to day management Risk) Garis pertahanan pertama (manajemen risiko harian)
2ndline of defense (Risk Oversight of Limits, Policies and frameworks ) Garis pertahanan kedua (Pengawasan risiko melalui limit, kebijakan dan kerangka kerja)
• Line of Business • Credit
• Risk Management • Legal, Compliance & Corporate Litigation
• Lini Bisnis • Kredit
• Manajemen risiko • Legal, Kepatuhan & Litigasi Korporasi
3rdline of defense (Independent Assurance) Garis pertahanan ketiga (Jaminan independen) Internal Audit Audit Internal
PENGELOLAAN 8 JENIS RISIKO UTAMA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
MANAGEMENT OF 8 TYPES OF MAIN RISKS OF A MULTIFINANCE COMPANY
a. Risiko Kredit Definisi: Risiko kredit adalah risiko yang timbul dengan berdampak pada kerugian finansial perusahaan pembiayaan karena debitur gagal melakukan kewajibannya kepada perusahaan pembiayaan. Kegagalan dalam mengelola risiko ini dapat mengakibatkan kerugian, dan kemungkinan akan menjadi lebih besar yang akan berdampak negatif bagi posisi keuangan perusahaan pembiayaan.
a. Credit Risk Definition: Credit risk represents the risk that arises from the inability of debtors to meet their obligations to the multi-finance company, which may inflict financial losses to the multi-finance company. Failure to manage this risk may inflict losses, which will potentially be higher and will adversely affect the multi-finance company’s financial position.
Strategi Mitigasi Risiko Pada industri pembiayaan, risiko kredit dapat timbul dari aktifitas fungsional Perseroan, seperti risiko yang timbul dari pembiayaan kredit kendaraan bermotor.
Risk Mitigation Strategy In the financing industry, credit risk may arise from the Company’s functional activities, such as the risk that arise from the credit financing of motor vehicles.
Mengingat potensi dampak yang cukup besar, risiko kredit harus dikelola baik secara individual maupun di tingkat portofolio dalam seluruh aktivitas Perseroan. Praktik pengelolaan risiko kredit sehari-hari telah dipisahkan dari Unit Bisnis, baik secara fungsional maupun organisasi untuk memastikan integritas proses penilaian risiko.
Considering the potential impact if fairly significant, credit risk must be managed both at the individual level and portfolio level in all of the Company’s activities. The daily credit risk management practices have been separated from the Business Units, both in terms of functions as well as organization, to ensure the integrity of the risk assessment process.
Perseroan memiliki budaya kredit yang kuat dimana didalamnya terdapat kebijakan perkreditan yang jelas, evaluasi kredit yang menyeluruh serta pengelolaan portofolio yang baik. Risiko kredit portofolio secara terus menerus dievaluasi dan ditinjau oleh unit bisnis bersama dengan unit manajemen risiko dan dipantau secara aktif oleh manajemen.
The Company has a strong credit culture, which include clear credit policies, comprehensive credit evaluation and sound portfolio management. Portfolio credit risk is continuously evaluated and reviewed by the business units along with the risk management unit and is actively monitored by the management.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
183
Dalam rangka mendukung pertumbuhan bisinis yang sehat dan menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, Unit Manajemen Risiko Kredit bekerja sama dengan Unit Bisnis, senantiasa menyempurnakan kebijakan kredit dalam rangka pengelolaan risiko kredit yang lebih baik dan mengevaluasi batasan wewenang persetujuan kredit sehingga Perseroan memiliki pelayanan yang lebih baik dan efektif.
In order to support sound business growth and to generate sustainable profit while continue to duly consider the prudentially principles, the Credit Risk Management Unit, in cooperation with the Business Units, continuously improve the credit policies to promote better credit risk management and evaluate the credit approval authority limit so that the Company will be able to provide better and more effective services.
Proses persetujuan kredit telah dibuat dengan efektif sehingga memungkinkan proses keputusan kredit yang optimal dengan mendelegasikan wewenang persetujuan kredit di cabang-cabang, kantor bisnis unit, dan kantor pusat.
The credit approval process has been prepared effectively to allow optimal credit decision process by delegating credit approval authority to branches, business unit offices, and the head office.
Diagram berikut menggambarkan proses persetujuan kredit dari Cabang sampai Divisi Kredit di Kantor Pusat :
The following diagram illustrates the credit approval process from the Branch to the Credit Division in the Head Office :
Pembiayaan Diatas Rp x juta - Rp Y juta Unit Bisnis Loans above to Rp x million up to Rp x million Business Unit
Pembiayaan hingga Rp x juta Kantor Cabang
Kajian Pembiayaan Loan Review
Applikasi Application
Pembiayaan > dari Rp Y juta Kantor Pusat
Kajian Pembiayaan Loan Review
Efaluasi Pembiayaan Loan Evaluations
hasil Negatif? Negative Result?
Wewenang Divisi Kredit Credit Division Authority? Y
Y
Keputusan Divisi Kredit Credit Division Decisions
N Wewenang Kantor Cabang Branch Authoity?
N
Y Keputusan Kantor Cabang Branch Decisions
Rekomendari Kredit Wilayah Area Credit Recommendation?
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
Keputusan Direktur Director Decisions
Y
N simpan Archive
Proposal kredit yang diajukan oleh Kantor Cabang dengan jumlah tertentu baik perorangan, maupun perusahaan, dievaluasi secara independen oleh Divisi Kredit di Kantor Pusat untuk memastikan semua risiko telah diindentifikasi dan mitigasi.
184
N
Dokumentasi, Pencarian & Proses Administrasi Pembiayaan Lainnya Documentation, Disbursement & Other Loan Administration Process
The credit proposal submitted by the Branch Office at a certain amount, whether individual or corporate, will be evaluated independently by the Credit Division in the Head Office to ensure that all risks have been identified and mitigated.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Pengajuan kredit di bawah jumlah tertentu ditangani secara langsung oleh Divisi Kredit di Cabang sesuai dengan delegasi kewenangan yang diterima. Wewenang persetujuan kredit yang dimiliki oleh kantor cabang ditinjau secara berkala dan dievaluasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh Divisi Kredit Kantor Pusat.
Credit applications under certain amount are directly handled by the Credit Division in Branches in accordance with the authority delegation set. The Branch Offices’ credit approval authorities are reviewed on a periodical basis and evaluated based on the criteria set by the Credit Division in the Head Office.
Risk Policy, MIS, and Portfolio Management Division memantau kualitas kredit untuk seluruh portofolio Perseroan dengan cara memperhatikan indikasi awal kemungkinan terjadinya penurunan kualitas kredit yang dapat disebabkan oleh perubahan kondisi pasar, makro ekonomi, dan regulasi. Divisi Kredit Kantor Pusat akan memberikan rekomendasi dalam bentuk tindakan preventif untuk memitigasi kualitas kredit yang memburuk.
Risk Policy, MIS, and Portfolio Management Divisionalso monitors the credit quality of the Company’s overall portfolio by closely monitoring the early indication of credit quality downgrade, which may arise as a result of the changes in market condition, macroeconomic, and regulations. The Credit Division in the Head Office will provide recommendation in the form of preventive measures to mitigate worsening credit quality.
Untuk mengukur tingkat risiko kredit, Perseroan menggunakan alat ukur berupa Scorecard yaitu untuk menghitung perkiraan kemungkinan default dari debitur.
To measure the level of credit risk, the Company uses a measuring tool in the form of Scorecard to calculate debtors’ probability of default.
Di sisi kebijakan, Perusahaan Pembiayaan memiliki 3 (tiga) tingkatan hirarki yang terdiri dari kerangka kerja, kebijakan, dan prosedur. Hirarki tersebut dirancang untuk memberikan panduan yang lebih jelas, terstruktur dan menyeluruh untuk menciptakan konsistensi di seluruh organisasi, dan untuk menetapkan persyaratan minimum yang mengikat untuk seluruh kantor cabang.
From the policy aspects, the Financing Company has 3 (three) hierarchal levels consisting of frameworks, policies and procedures. The hierarchies have been have been designed to provide clearer, more structured and comprehensive guidelines to create consistency across the organization, and to establish binding minimum requirements for all branch offices.
Kebijakan dan prosedur secara berkala ditinjau dan diperbarui melalui komite yang relevan untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar, regulasi, dan lingkungan bisnis.
Policies and procedures are reviewed on a periodical basis and updated by the relevant committee to reflect the changes in market condition, regulation and business environment.
Keberhasilan dalam mengelola risiko kredit ini bisa dicapai dengan menerapkan siklus kredit, mulai dari menawarkan produk yang sesuai, mengidentifikasi target pasar yang tepat, menetapkan kriteria penerimaan risiko yang cermat, menerapkan pengendalian yang kuat dalam inisiasi kredit dan proses persetujuan kredit, mempertahankan portofolio kredit yang sehat, serta menerapkan sistem penagihan dan praktik pemulihan yang memadai.
A successful credit risk management may be achieved by implementing a credit cycle, starting from offering the suitable products, identifying the right target market, establishing careful risk acceptance criteria, implementing strong control in credit initiation and credit approval process, maintaining sound credit portolio, and maintaining adequate collection system and recovery practices.
b. Risiko Pasar Definisi: Risiko Pasar adalah risiko yang timbul akibat adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio atau investasi yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat merugikan perusahaan (adverse movement). Variabel pasar yang dimaksud adalah suku bunga dan nilai tukar, termasuk derivasi dari kedua jenis risiko pasar. Risiko Suku Bunga merupakan potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar yang berlawanan dengan posisi atau transaksi perusahaan yang mengandung risiko suku bunga.
b. Market Risk Definition: Market risk represents the risk that arises from the changes in market variables of the portfolio or investment owned by the company, which may inflict losses to the company (adverse movement). The market variables referred to above are interest rate and exchange rate, including the derivation of the two types of market risks. Interest Rate Risks represents the potential losses that may arise from the movement in the market interest rate that is the opposite of the company’s balances or transactions
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
185
186
Risiko Nilai Tukar merupakan risiko kerugian akibat pergerakan yang berlawanan dari nilai tukar pada saat perusahaan memiliki posisi terbuka. Risiko pasar dapat ditemui pada beberapa aktivitas seperti Kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang (obligasi).
containing interest rate risks. Exchange Rate Risk represents the potential losses that may arise from the opposite movement of exchange rate when the company has open position. Market risks may exist in several activities such as funding and issuance of debentures (bonds).
Strategi Mitigasi Risiko Financial Planning and Investor Relation Division adalah divisi yang ditunjuk untuk mengawasi tingkat implementasi fungsi manajemen risiko pasar Perseroan.
Risk Mitigation Strategy The Financial Planning and Investor Relation Division is the division appointed to supervise the level of implementation of the Company’s market risk management function.
Secara berkala, Financial Planning and Investor Relation Division melakukan evaluasi dan pembaharuan jika perlu atas setiap kebijakan dan prosedur manajemen risiko pasar yang senantiasa disesuaikan dengan kondisi terkini dan regulasi terkait.
The Financial Planning and Investor Relation Division periodically evaluates and, when deemed necessary, updates every market risk management policies and procedures, which are continuously adjusted to the latest conditions and the related regulations.
Selain itu, fungsi dari manajemen risiko pasar adalah mengevaluasi eksposur risiko pasar yang melekat pada setiap produk baru.
In addition, the function of market risk management is to evaluate the inherent market risk exposure of each new product.
c. Risiko Likuiditas Definisi: Risiko Likuiditas adalah risiko dimana perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo dalam jangka pendek atau pun kewajiban yang telah jatuh tempo. Risiko likuiditas dapat dikategorikan menjadi: • Risiko Likuiditas Pasar yaitu risiko yang timbul karena perusahaan tidak mampu melakukan offsetting (menutup kerugian) posisi tertentu dengan harga pasar karena kondisi likuiditas pasar yang tidak memadai atau terjadi gangguan di pasar (market disruption). • Risiko Likuiditas Pendanaan yaitu risiko yang timbul karena perusahaan tidak mampu mencairkan assetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain. Risiko likuiditas pendanaan juga dapat timbul dalam bentuk adanya biaya tambahan (extra cost) yang harus dikeluarkan sebagai akibat perusahaan membutuhkan dana segera dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajiban, dimana dalam kondisi normal biaya ini tidak perlu dikeluarkan oleh perusahaan.
c. Liquidity Risk Definition: Liquidity Risk represents the risks that the company is unable to meet its obligations that will fall due in the short-term or as they fall due Liquidity Risks are categorized as the followings: • Market Liquidity Risk, which represents the risk that arises from the company’s ability to offset (settle losses) of a certain position at he market price as a result of inadequate market liquidity or market disruption. • Funding Liquidity Risk, which represents the risk that arises from the company’s inability to liquidate its assets or to obtain funding from other financial sources. Funding Liquidity Risk may also arise in the form of extra cost that must be incurred as the company requires immediate funding in the short-term to meet its obligations, whereas in normal condition such cost would not have to be incurred by the company.
Risiko Likuiditas pada Perseroandapat dapat melekat pada aktivitas fungsional seperti pemberian kredit pada kendaraan bermotor.
The Company’s Liquidity Risk may be inherent to functional activities such as the credit financing of motor vehicles.
Strategi Mitigasi Risiko Dalam mengelola risiko likuiditas, Financial Planning and Investor Relation Division bertanggung jawab untuk mengimplementasi kebijakan, metodologi pengukuran, pemantauan dan pelaporan eksposur risiko likuiditas dan juga memantau kepatuhan terhadap pedoman-pedoman tersebut.
Risk Mitigation Strategies In managing liquidity risk, the Financial Planning and Investor Relation Division is responsible to implement the policies, measurement methodologies, monitoring and reporting of liquidity risk exposures and to monitor the compliance to the aforementioned guidelines.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Secara berkala, Perseroanjuga melakukan evaluasi dan pembaharuan jika perlu atas setiap kebijakan dan prosedur manajemen risiko likuiditas yang senantiasa disesuaikan dengan kondisi terkini dan regulasi terkait. Perseroan juga melakukan Stress Testing secara berkala untuk mengevaluasi kapabilitas Perseroan dalam memenuhi kewajiban likuiditas selama krisis likuiditas yang potensial terjadi. d. Risiko Operasional Definisi Risiko Operasional adalah risiko-risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau problem eksternal yang bisa mempengaruhi operasional perusahaan. Risiko Operasional umumnya dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak langsung serta kerugian potensial atas hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Risiko Operasional dapat melekat pada aktivitas fungsional perusahaan seperti perkreditan (penyediaan dana), teknologi sistem informasi dan sistem informasi manajemen, serta pengelolaam sumber daya manusia.
The Company also periodically evaluates and, when deemed necessary, updates every liquidity risk management policies and procedures, which are continuously adjusted to the latest conditions and the related regulations. The Company also conducts Stress Testing on a periodical basis to evaluate the Company’s capabilities in fulfilling its liquidity requirements during the potential liquidity crisis that may occur. d. Operational Risk Definition: Operational risk represents the risk that arises from the inadequacy of internal processes and/or the failure of the internal processes to function properly, human errors, system failures or external problems that affect the operations of the company. Operational Risk generally inflicts direct and indirect financial losses and potential losses arising from lost opportunities to generate profit. Operation Risk may be inherent to the company’s functional activities such as credit (financing), information system technology and management information system, and human resources management.
Perseroan telah menerapkan pengelolaan risiko operasional, yaitu proses yang mengidentifikasi secara sistematis penyebab kegagalan dalam kegiatan operasional sehari hari suatu organisasi, menilai risiko kerugian dan mengambil tindakan yang tepat untuk meminimalisir dampak kerugian tersebut.
The Company has implemented operational risk management, a process that systematically identifies causes of failures in daily operational activities of the organization, assesses the risks of losses and take the appropriate actions to minimize the impact of such losses.
Strategi Mitigasi Risiko: Meningkatkan kebutuhan manajemen risiko operasional yang efektif didorong oleh beberapa faktor sebagai berikut: kerugian operasional signifikan yang dialami oleh industri Perusahaan Pembiayaan; regulasi yang baru dan praktik terbaik dalam Perusahaan Pembiayaan di Indonesia; perubahan yang sangat cepat dalam dunia bisnis; tumbuhnya kebutuhan akan pengukuran kinerja; perlindungan dan pengembangan terhadap nilai pemegang saham.
Risk Mitigation Strategies The increasing need for an effective operational risk management is driven by several factors as follows: significant operational losses experienced by the financing company industry, new regulations and best practices in the Financing Companies in Indonesia; rapid change in the business world, the growing needs for performance measurement; protection and development of shareholders value.
Dalam memberikan respon yang tepat terhadap faktor-faktor di atas, dikombinasikan dengan visi dari Perseroan serta tetap menjaga risiko yang seimbang dengan pertumbuhan bisnis, Perseroan menyadari kebutuhan untuk meningkatkan kesadaran akan risiko opersional dan pembentukan Kerangka Kerja Manajemen risiko operasional, kebijakan dan prosedur yang memadai dan konsistensi di Perseroan.
In order to properly respond to the factors referred to above, combined with the Company’s vision to maintain a level of risk that is balanced to business growth, the Company has become aware of the needs to improve awareness on operational risk and the needs to establish adequate and consistent Operational Risk Management Framework, policies and procedures.
Strategi manajemen risiko operasional telah diformulasikan dengan baik dan dipahami secara merata, hal ini sangat penting dalam membangun kesadaran manajemen risiko operasional di Perseroan.
Operational risk management strategies have been well formulated and understood at all level, which is vital to building the awareness on operation risk faced by the Company.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
187
188
Model tata kelola risiko operasional untuk Perseroan dilakukan tata kelola secara formal, transparan dan konsistensi secara jelas menegaskan tugas dan tanggung jawab serta alur pelaporan untuk mengelola risiko operasional dalam Perseroan secara efektif. Model tata kelola bertujuan untuk menempatkan akuntabilitas terhadap risiko operasional yang mungkin timbul serta pada saat yang bersamaan memfasilitasi pemisahan tugas secara independen antara unit pengendali risiko dan fungsi Audit Internal.
The Company’s operational risk governance model uses the formal, transparent and clear governance that confirm the duties and responsibilities and reporting lines in order to effectively manage the Company’s operational risk. The objective of a governance model is to place accountability to the operational risk that may arise and at the same time facilitate independent segregation of duties between the risk controlling unit and the function of Internal Audit.
Sifat dan tingkat risiko operasional dapat berubah seiring perubahan pada perilaku manusia, struktur organisasi, proses, sistem, dan faktor-faktor eksternal. Oleh karena itu, kajian terus menerus dan pemantauan risiko serta efektivitas pengendalian secara dinamis sangatlah penting untuk mencapai manajemen risiko operasional yang efektif.
The nature and level of operational risk may rapidly change as a respond to the changes in human behavior, organization structure, processes, systems, and external factors. Therefore, continuous review and dynamic risk monitoring and controlling effectiveness are vital to achieve an effective operational risk management.
Untuk memfasilitasi proses ini, Perseroan telah membentuk perangkat utama risiko operasional sebagai bagian dari pengembangan manajemen risiko operasional yang efektif. Sebagai bagian dari mitigasi risiko operasional, Businesss Continuity Management didefinisikan sebagai sebuah pendekatan yang mencakup kerangka kerja, kebijakan standar, dan prosedur dalam membangun ketahanan dan kemampuan untuk memastikan bahwa operasional Perseroan dapat dipulihkan dengan cepat apabila terjadi gangguan pada fungsi-fungsi kritikal sesuai dengan batas toleransi maksimum yang telah ditentukan. Latihan simulasi krisis dan pemulihannya dilakukan secara berkala untuk menguji rencana dan kesiapan terhadap krisis yang mungkin terjadi.
In order to facilitate this process, the Company has established the operational risk main unit as part of the development of effective operational risk managementdefined as an approach that include framework, standard policies and procedures to build the strength and ability to ensure that the Company’s operational activities can be quickly recovered in the event of disruptions to critical functions, in accordance with the maximum tolerance limit set. Crisis and recovery simulation trainings are conducted on a periodical basis to test the plan and readiness to respond to crisis that may occur.
Anti Fraud Sebagai bagian dari sinergi dalam mitigasi risiko operasional, kebijakan Anti-Fraud dibuat dalam rangka membangun program-program serta pengendalian anti-fraud yang kuat dan komprehensif. Kebijakan ini mengatur prinsip, strategi dan prosedur terkait fraud yang diimplementasikan pada setiap tingkatan yang ada di Perseroan untuk mendorong terciptanya standar integritas yang tinggi.
Anti Fraud As part of the synergy in operational risk mitigation, the AntiFraud policies have been established in order to build a strong and comprehensive anti-fraud control and programs. The policies govern the fraud related principles, strategies and procedures to be implemented in all levels of the Company to promote high standard of integrity.
Strategi yang diterapkan untuk memerangi fraud didasarkan pada pencegahan, deteksi dini, investigasi, dan perbaikan yang diperlukan. Pesan utama yang disampaikan dari kebijakan Anti-Fraud adalah zero tolerance fraud terhadap karyawan yang terbukti atau mendukung fraud. Kebijakan Anti-Fraud adalah tanggung jawab seluruh karyawan tanpa ada perkecualian. Kampanye Anti-Fraud secara terus menerus di publikasikan ke seluruh organisasi Perseroan.
The strategies implemented to combat fraud are based on prevention, early detection, investigation, and necessary improvements. The main message of the Anti-Fraud policies is fraud zero tolerance to employees proven to have committed or supported act(s) of fraud.The Anti-Fraud Policies are the responsibility of all employees with no exception. Anti-Fraud campaigns are continuously published to all of the Company’s organization..
Kunci Utama untuk memfasilitasi budaya manajemen risiko operasional yang kuat di Perseroan adalah melalui program
The main key to facilitate strong operational risk management in the Company is through educational program and structured
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
pembelajaran dan kesadaran risiko operasional yang terstruktur. Budaya manajemen risiko operasional tersebut merupakan bagian dan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari tata kelola perusahaan yang baik. e. Risiko Reputasi Definisi: Risiko Reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha perusahaan atau persepsi negatif terhadap perusahaan. Risiko ini muncul ketika reputasi perusahaan terpengaruh oleh satu atau beberapa kejadian yang berdampak negatif pada reputasi perusahaan, yang timbul karena adanya publikasi negatif tentang kegiatan bisnis perusahaan, atau kondisi keuangan perusahaan. Terlepas dari kebenarannya, publikasi negatif dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap Perusahaan Pembiyaan, yang dapat berakibat fatal seperti tuntutan litigasi, penurunan jumlah debitur, bisnis dan/atau pendapatan perusahaan. Strategi Mitigasi Risiko Risiko Reputasi dijaga melalui pengelolaan seluruh risiko yang berpotensi mempengaruhi reputasi Perseroan melalui tata kelola perusahaan yang baik dan proses manajemen risiko yang efektif. Pengelolaan Risiko Reputasi dilakukan melalui pemantauan secara aktif atas berita - berita yang beredar, informasi atas perkembangan pasar, persepsi stakeholders dan publikasi di media massa yang dikelola oleh Corporate Services and Communications Department. Keluhan konsumen yang masuk diterima oleh Perseroan akan ditindaklanjuti Corporate Services and Communications Department secara baik dan sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan.
operational risk awareness. The operational risk management culture is an integral part of good corporate governance.
e. Reputation Risk Definition: Reputation risk represents the risk that arises due to, among others, negative publications related to the company’s business activities or negative perceptions on the company. The risk arises when the Company’s reputation is affected by one or more events that have adverse impact to the Company’s reputation, which may arise as a result of negative publications concerning the Company’s business activities or financial condition. Regardless of the truth, negative publications may undermine public trust to the Financing Company, which may bring fatal consequences such as litigation, the decrease in number of debtors, the company’s business and/or revenue. Risk Mitigation Strategis Reputation Risk is maintained through management of all risks that may potentially affect the Company’s reputation by way of good corporate governance and effective risk management processes. The Reputation Risk Management is carried out through active monitoring of circulating news, information on market development, stakeholders’ perception and publications in mass media, such monitoring is carried out by the Corporate Secretary Department.Comsumers’ complaints received by the Company will be properly followed up by the Corporate Secretary Department in accordance with the previously set deadline.
f. Risiko Hukum Definisi : Risiko Hukum adalah risiko yang timbul karena ketidakmampuan perusahaan dalam mengelola munculnya permasalahan hukum yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Risiko hukum disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, karena ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, ataupun kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhi syarat syahnya kontrak, dan lain sebagainya.
f. Legal Risk Definition : Legal risk represents the risks that arise due to the company’s inability in managing legal issues that may result in losses to the Company. Legal risk may arise as a result of weaknesses in juridical aspects, which may occur as a result of, among others, legal suits, absence of supporting laws and regulations, or weaknesses in agreements such as the failure to satisfy the prerequisite to the validity of contracts, and others.
Strategi Mitigasi Risiko Legal Department merupakan satuan kerja/fungsi yang membawahi bidang hukum melakukan evaluasi secara berkala terhadap kontrak dan perjanjian antara Perseroan dengan pihak lain, antara lain dengan cara melakukan penilaian kembali terhadap efektivitas proses enforceability guna memeriksa kembali validitas hak dalam kontrak dan perjanjian tersebut. Dengan strategi mitigasi dan pengelolaanrisiko hukum di atas, maka kepentingan Perseroan senantiasa dapat terlindungi.
Risk Mitigation Strategy The Legal Department is the work unit/function supervising the legal area, periodically evaluate the Company’s contracts and agreements with other parties, among others by reassessing the effectiveness of enforceability process to re-examine the validity of rights in the contracts and agreement. Through the legal risk mitigation risk and management, the Company’s interests shall be protected at all time.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
189
g. Risiko Kepatuhan Definisi: Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan perusahaan tidak memenuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan lain yang berlaku.
g. Compliance Risk Definition: Compliance Risk represents the risk that arises from the Company’s failure to comply with or to implement the prevailing laws and regulations.
Strategi Mitigasi Risiko Untuk Risiko Kepatuhan, Perseroan menunjuk Legal, Corporate Litigation and Compliance Division yang terus mengkaji, memberikan saran, mengkaji ulang, dan memastikan bahwa semua kebijakan dan prosedur Perseroan yang terkait dengan hukum telah memenuhi persyaratan peraturan yang berlaku.
Risk Mitigation Strategies For Compliance Risk, the Company has appointed the Legal, Corporate Litigation and Compliance Division to asses, advise, reassess and ensure that all of the Company’s policies and procedures related to the law have complied with the prevailing terms of regulations.
h. Risiko Strategis Definisi: Risiko Strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi perusahaan yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya perusahaan terhadap perubahan eksternal yang mengakibatkan tidak tercapainya target yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
h. Strategic Risk Definition Strategic risk represents the risk that arise due to, among others, the establishment and implementation of improper strategy of the Company, improper business decision making or the Company’s lack of response to the external changes that result in failure to achieve the target set by the Company.
Termasuk di sini adalah risiko yang berdampak terhadap modal, pendapatan dan reputasi Perseroan, yang timbul akibat pelaksanaan keputusan yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perseroan terhadap perubahan industri, ekonomi, teknologi dan regulasi. Strategi Mitigasi Risiko Perseroan merumuskan strategi mitigasi risiko untuk menyeimbangkan risiko dan pendapatan dengan mempertimbangkan perubahan kondisi pasar, regulasi, dan lingkungan bisnis. Secara umum untuk mengelola 8 jenis risiko Perusahaan Pembiayaan di atas, maka kebijakan, prosedur, dan penerapan manajemen risiko terus diperbaiki, diperbaharui, dan disempurnakan secara berkala untuk memastikan kesesuaian dengan perkembangan bisnis Perseroan dan perubahan lingkungan bisnis serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Profil Risiko Profil Risiko Perseroan per Desember 2015 terlihat seperti di bawah ini:
190
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
The risks include risks affecting the Company’s capital, income and reputation, that arise from the implementation of improper decisions of the Company’s improper response to changes in industry, economy, technology and regulations.
Risk Mitigation Strategies The Company formulated the risk mitigation strategy to balance the risk and return by taking into account the changes in market condition, regulations, and business environment. In general, in order to manage the 8 risks of a Financing Company referred to above, the policies, procedures and implementation of risk management needs to be improved, updated, and refined on a periodical basis to ensure their conformity with the Company’s business development and the changes in business environment and compliance to the prevailing regulations.
Risk Profile The Company’s Consolidated Risk Profile as of 31 December 2015 is presented below:
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Profil Risiko / Risk Profile
Risiko Inheren / Inherent Risk
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko / Quality of Risk Management Implementation
Risiko Kredit / Credit Risk Risiko Pasar / Market Risk Risiko Likuiditas / Liquidity Risk Risiko Operasional / Operational Risk Risiko Hukum / Legal Risk Risiko Strategis / Strategic Risk Risiko Kepatuhan / Compliance Risk Risiko Reputasi / Reputation Risk Peringkat Komposit / Composite Rate
Low to Moderate Low Low Low to Moderate Low Low to Moderate Low Low Low
Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory
Fokus Manajemen Risiko Pada 2016 • Senantiasa mendukung pertumbuhan kredit yang sehat sesuai dengan strategi Perseroan dan menjadi Business Partner bagi fungsi-fungsi kerja lainnya di Perseroan untuk memastikan berjalannya prinsip kehati-hatian terhadap risiko yang mungkin timbul dari setiap proses yang terjadi. • Secara umum, Perseroan akan senantiasa menyempurnakan proses manajemen risiko secara menyeluruh untuk meningkatkan efektivitas manajemen risiko dengan mempertimbangkan perubahan kondisi pasar, regulasi, dan lingkungan bisnis. • Pengembangan proses otomatisasi dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan tingkat akurasi pelaporan. • Aplikasi Teknologi Informasi yang tepat dengan sesuai menjadi dasar dalam memfasilitasi implementasi dari Kerangka Kerja dan proses manajemen risiko operasional. Sistem manajemen risiko operasional yang lebih canggih dan terintegrasi akan diimplementasikan yang diharapkan dapat memiliki fungsi dan kemampuan untuk secara sistematis melacak insiden risiko operasional, sehingga membentuk bagian integral dalam pemantauan dan pelaporan profil dan eksposur risiko operasional secara tepat waktu dengan analisa yang akurat dan juga dilaporkan kepada para stakeholder yang terkait. • Secara berkelanjutan menjalankan review regular terhadap kebijakan-kebijakan manajemen risiko yang dimiliki dengan mempertimbangan perubahan regulasi, kondisi pasar, dan lingkungan bisnis, serta kemudian melakukan pembaharuanapabila dibutuhkan • Melakukan kampanye kesadaran risiko seperti pemasangan poster, dan pesan pada media publikasi internal lainnya, serta pelatihan-pelatihan baik secara tahap muka dan
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Risk Management’s Focus In 2016 • Continuously support sound credit growth, which is in line with the Company’s strategies and become a Business Partner for other work functions at the Company to ensure the implementation of prudential principles on risks that may arise from each process. • ensure the precautionary principle against risks that may arise from any process that occurs. • In general, the Company will continuously improve the overall risk management process to improve the effectiveness of risk management by considering the changes in market conditions, regulations, and business environment. • Development of automation process will be conducted to improve productivity and reporting accuracy. • Appropriate Information Technology Application will become the foundation to facilitate the implementation of the operational risk management Framework and processes. A more sophisticated and integrated operational risk management system will be implemented, and is expected to have the function and ability to systematically track operational risk incidents, and therefore forming an integral part in the monitoring and reporting of operational risk exposures in a timely manner with accurate analysis that will also be reported to the concerned stakeholders. • Continuously conduct regular reviews on existing risk management policies by considering changes in regulations, market conditions, and business environment to be further updated as necessary. • Launch risk awareness campaigns as posting posters and messages in other internal publication media, and trainings, whether direct or e-trainings to continuously improve the
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
191
elektronik untuk meningkatkan kesadaran dan budaya risiko pada semua kantor cabang dan kantor Unit Bisnis secara berkesinambungan.
risk awareness and culture at all levels of the branches and Business Units offices.
PERKARA HUKUM
LEGAL PROCEEDINGS
Permasalahan Hukum merupakan perkara perdata, pidana dan hubungan industrial yang dihadapi Perseroan selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses peradilan.
Legal proceedings represent civil, criminal and industrial relation proceedings faced by the Company during the reporting period that have been brought to trial.
Sepanjang tahun 2015, Perseroan terlibat dalam 5 (lima) perkara dalam kedudukannya sebagai Penggugat, Tergugat, Pemohon, Termohon, Perkara Hubungan Industrial (perburuhan), serta Perpajakan, yang terdiri dari 2 (dua) perkara Perdata, 1 (satu) perkara Hubungan Industrial dan 2 (dua) perkara Pajak.
During the year 2015, the Company was involved in 5 (five) legal proceedings as Plaintiff, Defendant, Applicant, Respondent in Industrial Relation and Tax Proceedings, which consisted of 2 (two) Civil proceedings, 1 (one) Industrial Relations proceedings and 2 (two) Tax proceedings.
Adapun perkara hukum yang dihadapi Perseroan sepanjang tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Whereas the legal proceedings faced by the Company during the year 2015 were as follows:
No.
Pokok Perkara/Gugatan Proceeding/Litigation
Status Perkara/Gugatan Status of the Proceeding/Litigation
Pengaruh terhadap Kondisi Perusahaan Impact to the Company’s Condition
1.
Perbuatan Melawan Hukum
Proses Kasasi di Mahkamah Agung Appeal to the Supreme Court
Tidak berdampak secara material terhadap kondisi keuangan Perusahaan. No material impact on the Company’s financial condition.
Proses persidangan pada Pengadilan Negeri Bekasi Trial process in the District Court of Bekasi
Tidak berdampak secara material terhadap kondisi keuangan Perusahaan. No material impact on the Company’s financial condition.
No. Perkara: 11/Pdt.G/2012/PN.Tbn di Pengadilan Negeri Tuban Penggugat: Konsumen Tergugat: Perseroan Tort Case No.: 11/Pdt.G/2012/PN.Tbn At Tuban District Court Plaintiff: Customer Defendant: the Company 2.
Penggugat menggugat Tergugat-1 melakukan perbuatan Wanprestasi.
telah
No. Perkara Perdata No. 507/Pdt.G/2015/PN.Bks, Penggugat: Konsumen Tergugat-1:Pihak ketiga Tergugat-2: Perseroan Plaintiff sued the Defendant-1 have committed acts of Default. Case No.: 507/Pdt.G/2015/PN.Bks Plaintiff: Customer Defendant 1: the Company Defendant 2: the Company
192
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
3.
Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dispute concerning Termination of Employment.
Proses Kasasi di Mahkamah Agung Appeal to the Supreme Court
Tidak berdampak secara material terhadap kondisi keuangan Perusahaan. No material impact on the Company’s financial condition.
Proses Peninjauan Kembali di MA. Judicial Review at the Supreme Court
Tidak berdampak secara material terhadap kondisi keuangan Perusahaan. No material impact on the Company’s financial condition.
Proses Peninjauan Kembali di MA. Judicial Review at the Supreme Court
Tidak berdampak secara material terhadap kondisi keuangan Perusahaan. No material impact on the Company’s financial condition
No. Perkara: 5/PHI/2014/PN.Plg di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Palembang Penggugat: Karyawan Tergugat: Perseroan No. Case: 5/PHI/2014/PN.Plg at the Industrial Relation Court at Palembang District Court Plaintiff: Employee Defendant The Company 4.
Perkara Pajak Lebih Bayar No. Perkara: 16.050946.2007 Pemohon: Perseroan Termohon: Dirjen Pajak Tax Overpayment Case No.: 16.050946.2007 Applicant: the Company Respondent: Directorate General of Tax
5.
Perkara Pajak Lebih Bayar No. Perkara: 16.069737.2008 s.d 16.069798.2008 Pemohon: Perseroan Termohon: Dirjen Pajak Tax Overpayment Case No.: 16.069737.2008 to 16.069798.2008 Applicant: the Company Respondent: Directorate General of Tax
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
193
Kasus-kasus hukum baik perdata maupun pidana yang melibatkan anggota Dewan Komisaris sebagai pihak adalah sebagai berikut: No.
Pokok Perkara/Gugatan Merit of the Proceeding/Litigation
Status Perkara/Gugatan Status of the Proceeding/Litigation
Pengaruh terhadap Kondisi Perusahaan Impact to the Company’s Condition
-
-
-
-
Kasus-kasus hukum baik perdata maupun pidana yang melibatkan anggota Direksi sebagai pihak adalah sebagai berikut :
194
The cases both civil and criminal law involving members of the Board of Directors as the parties are as follows:
Civil and criminal legal proceedings involving members of the Board of Commissioners are as follows:
No.
Pokok Perkara/Gugatan Merit of the Proceeding/Litigation
Status Perkara/Gugatan Status of the Proceeding/Litigation
Pengaruh terhadap Kondisi Perusahaan Impact to the Company’s Condition
-
-
-
-
Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku
Code of Ethics and Code of Conduct
Kode Etik merupakan bagian dari budaya Perseroan yang mencerminkan penjiwaan dari nilai-nilai dasar Kebijakan Utama Perseroan. Kode Etik ini juga merupakan bagian tak terpisahkan dari kebijakan-kebijakan yang terdapat dalam Peraturan Perseroan, Peraturan Disiplin Perseroan dan peraturan-peraturan lainnya. Karena itu, Kode Etik ini menjadi kerangka kerja (panduan) untuk bersikap, berperilaku dalam menjalankan tugas sehari-hari, serta pedoman pada setiap pengambilan keputusan. Pada tahun 2015 Perseroan telah memperbaharui Kode Etikda dan Pedoman Tingkah Laku Perseroan.
Code of Ethics is part of the Company’s culture, which reflected the appreciation of the basic values of the Company’s main policies. The Code of Ethics is an integral part of the policies set forth in the Company Regulation, the Company Disciplinary Regulation and other regulations. Therefore, the Code of Ethics serves as the framework (guidelines) on the attitudes and behaviors to be assumed in carrying out daily duties, and as a guideline in each decision making process. The Company has updated the Company’s Code of Conduct and Code of Ethics in 2015.
Isi Kode Etik Perusahaan Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku Perseroan terdiri dari, 6 prinsip, yaitu: a. Prinsip 1: Tanggung Jawab Kepada Perseroan b. Prinsip 2: Tanggung Jawab di Tempat Kerja c. Prinsip 3: Mewakili Perseroan d. Prinsip 4: Kerahasiaan e. Prinsip 5: Kegiatan Investasi f. Prinsip 6: Kepatuhan
Content of the Company’s Code of Ethics The Company’s Code of Ethics and Code of Conduct comprises of 6 principles as follows: a. 1st Principle: Responsibilities to the Company b. 2nd Principle: Responsibilities at the Work Place c. 3rd Principle: Representing the Company d. 4th Principle: Confidentiality e. 5th Principle: Investing Activities f. 6th Principle: Compliance
Seluruh karyawan Perseroan pada setiap level harus tunduk dan taat pada kode etik dan pedoman tingkah laku Perseroan. Karyawan terikat pada kode etik yang menjadi standar acuan dalam bertingkah laku yang benar agar terciptanya budaya kerja yang bertanggungjawab dengan dasar nilai - nilai positif sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik.
Company’s employees at all levels must comply with and adhere to the Company’s code of ethics and code of conduct. The employees are bound by the code of ethics that serves as a reference guide in assuming appropriate behaviors to promote a responsible work culture based on positive values in accordance with good corporate governance.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Penyebarluasan Kode Etik Agar Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku Perusahaan bisa menjadi pedoman bagi seluruh karyawan, Perseroan memberikan kepada setiap karyawan baru bersamaan dengan pemberian buku Peraturan Perusahaan. Kode Etik dan pedoman Tingkah Laku juga dapat diunduh pada portal internal Perseroan dan website resmi Perseroan.
Distribution of Code of Ethics To ensure that the Company’s Code of Ethics and Code of Conducts remain as the guidelines for all employees, the Company distributed the Code of Ethics and Code of Conducts together with the Company Regulation to every new employee. The Code of Ethics and Code of Conducts are available for downloads from the Company’s internal portal and official website.
Upaya Penegakan dan Sanksi Pelanggaran Kode Etik Dalam Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku di dalamnya terdapat bagian tersendiri mengenai “Membunyikan Peluit”. Jika ada yang mencurigai akan adanya kemungkinan timbulnya suatu pelanggaran, maka dapat dilakukan pelaporan kepada: a. Atasan langsung b. “JENDELA” (di kelola oleh Operational Risk Management) c. Komite Disiplin Internal (KDI) yang terdiri dari Human Capital, Audit Internal dan Operational Risk Management. d. Direksi
Enforcement Measures and Sanctions on Violations of Code of Ethics The Code of Ethics and Code of Conduct each dedicate a specific section on “Whistleblowing”. Anyone suspecting that there is an indication of violation may file a report through any of the following channels: a. Direct Supervisor b. “JENDELA” (managed by the Operational Risk Management) c. Internal Disciplinary Committee (Komite Disiplin Internal, “KDI”), which consists of Human Capital, Internal Audit and Operational Risk Management. d. Board of Directors:
Dalam hal pelanggaran terhadap kode etik yang merugikan perusahaan diatur dalam peraturan perusahaan berupa pemberian sanksi.
Violations to the code of ethics that result in losses to the Company will be subject to sanctions as stipulated in the Company Regulation.
Budaya Perusahaan Disamping memiliki Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku, Perseroan juga memiliki Budaya Perusahaan (Corporate Culture) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku Perusahaan. Budaya Perusahaan adalah nilai “TIGER”.
Corporate Culture In addition to the Code of Ethics and Code of Conduct, the Company also has established a Corporate Culture, which is an integral part of the Company’s Code of Ethics and Code of Conduct. The Company’s Corporate Culture is the “TIGER” values.
T : Teamwork (Kami bekerja sama sebagai satu tim yang didasari nilai saling menghargai dan rasa kebanggaan) I : Integrity (Kami jujur, profesional dan berlandaskan moral dalam semua kegiatan usaha kami) G : Growth (Kami memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan peningkatan dan pembaharuan secara konsisten) E : Excellent & Efficiency (Kami berkomitmen untuk menghasikan kinerja yang sempurna dan layanan prima) R : Relationship Building (Kami secara berkesinambungan membangun hubungan kerjasama jangka panjang yang saling menguntungkan) Whistleblowing System Seiring dengan dinamika bisnis yang semakin kompleks, maka kemungkinan tingkat dan pola penyimpangan pengelolaan Perseroan juga semakin meningkat. Berdasarkan pada prinsip aman, responsif, transparan, akuntabel dan bertanggung jawab, diperlukan upaya optimalisasi peran serta dari jajaran pengurus dan karyawan dalam mengungkap pelanggaran yang terjadi di lingkungan Perseroan.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
T : Teamwork, (We work together as a team based on mutual respect and dignity) I : Integrity, (We are honest, professional and ethical in all our dealings) G : Growth, (We are passionate about constant improvement and innovation) E : Excellent & Efficiency, (We are committed to deliver outstanding performance and superior services) R : Relationship Building, (We continuously build long-term and mutually beneficial partnerships)
Whistleblowing System In line with increasingly complex business dynamics, the possibility of the levels and patterns of management violation in the Company will also increase. Based on the principles of safety, responsiveness, transparency, accountability and responsibility, it takes optimization efforts and participations of the management and employees to uncover any violations that may occur in the Company.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
195
Sejak tahun 2008, Perseroan telah mengembangkan sistem penyampaian informasi terkait terjadinya penyimpangan (Fraud dan Non Fraud) di Perseroan, yaitu dengan menggunakan email perusahaan yang bisa diakses oleh siapa saja yang dinamakan Jendela (
[email protected]). Sistem ini telah disosialisasikan ke seluruh Unit Kerja baik di Kantor Pusat, Kantor BU, Kantor Cabang/Kapos maupun gudang/Sentra Motor Tarikan (SMT). Bentuk sosialisasi yang dilakukan antara lain melalui pemasangan poster-poster yang berisi informasi tentang penyampaian informasi tentang Jendela & Kebijakan terkait Zero Tolerance Policy.
196
Since 2008, the Company has developed a system to submit any information related to any violation (fraudulent and non-fraudulent) in the Company, by using the Company’s email accessible to everyone named Jendela (
[email protected]). The system has been socialized to all Business Units at the Office, BU Offices, Branch Offices/Kapos as well as warehouses/Repossessed Motorcycles Centres (Sentra Motor Tarikan, “SMT”). Socialization was conducted by, among others, posting posters containing information on the procedures to submit information about Jendela & policies related to the Zero Tolerance Policy.
Laporan Pelanggaran Mekanisme pelaksanaan whistleblowing system di Perseroan adalah sebagai berikut:
Violation Report The Company’s whistleblowing system implementation procedures are as follows:
• Setiap Karyawan wajib melaporkan adanya Pelanggaran atau Kesalahan baik karena kesengajaan dan atau karena kelalaian yang secara potensial akan, sedang dan telah berisiko menimbulkan kerugian materiil (dan immateriil) bagi Perseroan. • Khusus kasus Fraud yang diketahui oleh Atasan Pelaku Fraud, maka Atasan Pelaku Fraud wajib membuat berita acara diketahuinya kasus Fraud dan ditandatangani oleh Pejabat yang bertanggung jawab. • Pelaporan wajib dilakukan paling lambat 1x24 jam sejak Pelapor mengetahui atau mendeteksi adanya Pelanggaran atau Kesalahan baik karena kesengajaan dan/atau karena kelalaian yang berpotensi menimbulkan risiko atau kelemahan dari suatu aktivitas operasional. • Pelaporan disampaikan melalui corporate email yaitu jendela wom.co.id atau nomor telepon khusus (hotline): 081289662525. Laporan ini akan diterima langsung oleh Direksi, Divisi Audit Internal, Divisi Policy & Procedure, serta Operation Risk Management. Laporan akan ditindaklanjuti dengan memberikan Nomor tiket Jendela kepada Pelapor agar proses penyelesaian kasus tersebut dapat dimonitor sampai tuntas.
• All employees are obligated to report any Violation or Error, whether due to deliberate action or negligence, which potentially will give rise to, is giving rise to and has given rise to risks of material (and immaterial) losses to the Company. • Specifically for Fraud cases identified by the Supervisor of the fraudsters, the Supervisor of such Fraudsters is obligated to prepare an investigation report outlining the identification of such Fraud case that shall be signed by the officer in-charge. • Reports must be made within 1x24 hours at the latest, commencing on the time the Whistleblower is aware of or detects any Violation or Error, whether due to deliberate action and/ or negligence, which potentially will give rise to any risks to or weaknesses in an operational activity; • The report shall be submitted via corporate email: jendela@ wom co.id or a special hotline: 081289662525. The reports will be received directly by the Board of Directors, Internal Audit Division, Policy & Procedure Division and Operation Risk Management The report will be followed-up by providing Jendela ticket number to the Whistlebower to ensure the process can be monitored until they are settled.
Sistem Perlindungan Pelapor Identitas Pelapor akan dijaga kerahasiaannya sepanjang yang dilaporkan adalah BUKAN email yang mengandung fitnah/gosip yang tidak berdasar atau biasa disebut ”email kaleng”.
Whistleblower Protection System The confidentiality of the Whistleblower’s identity will be protected provided that the reports are NOT emails that constitute slanders/ gossips without sufficient reason or commonly known as “black email”.
Penanganan Pengaduan • Atas pelaporan yang termasuk kategori Fraud maka laporan akan diteruskan kepada Tim Fraud Investigation dan atau Tim Commercial Litigation untuk dilakukan penanganan lebih lanjut sampai ke Ranah Pengadilan. Jika termasuk kategori Non Fraud dan bukan kasus Litigasi maka laporan akan diteruskan oleh Tim
Complaints Processing • Reports under Fraud category will be forwarded to the Fraud Investigation team and/or Commercial Litigation for further processing to be brought to the court of law. Reports under NonFraud category that do not constitute a case of Litigation will
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Fraud Investigation kepada Divisi terkait di Kantor Pusat untuk ditindaklanjuti. • Hasil dari penanganan kasus tersebut dituangkan dalam laporan akhir yang akan dimasukkan kedalam database. Selanjutnya penyelesaian atas hal-hal yang harus ditindaklanjuti oleh Cabang / Divisi terkait diserahkan kepada pejabat terkait dan akan dimonitor oleh Divisi Operations Risk Management.
be forwarded by the Fraud Investigation team to the respective Division at the Head Office to be followed-up. • The result of the case shall be summarized in a final report that will be filed in the database. Further, settlements of issues to be followed-up by the respective Branch/Division are submitted to the officer in charge and will be monitored by the Operations Risk Management Division.
Penatausahaan Pengaduan Divisi Operations Risk Management akan menatausahakan seluruh aktivitas penanganan pengaduan mulai dari pelaporan ke “Jendela”, investigasi terhadap seluruh pihak internal dan eksternal yang terlibat, pelaporan ke Pihak Berwajib sampai dengan Putusan dari Pengadilan Negeri yang mengadili perkara pidananya.
Complaints Administration The Operations Risk Management will carry out the administration of all activities concerning the report processing, starting from the reporting to “Jendela”, investigations on all internal and external parties involved, reporting to the Authorities up to the Judgement from the District Court presiding over the criminal case.
Jumlah Pengaduan Selama tahun 2015 terdapat 99 pengaduan yang masuk melalui email Jendela (
[email protected]) dan sudah ditindaklanjuti. Dari jumlah pengaduan tersebut, sebanyak 49 diantaranya sudah diproses secara Pidana.
Number of Complaints During 2015, there were 99 complaints submitted to Jendela’s email (
[email protected]), which have been investigated. From the total complaints, 49 among them have been brought to be processed at the criminal court of law.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
197
198
Laporan Laporan Tahunan Tahunan 2015 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN THE COMPANY’S CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Dasar Pelaksanaan CSR CSR Legal Framework Misi dan Tujuan CSR Perusahaan Missions and Objectives of the Company’s CSR Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup Environmental Responsibilities Tanggung Jawab Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Labor, Work Health and Safety Responsibilities Labor Tanggung Jawab Sosial Kemasyarakatan Community and Social Responsibility Tanggung Jawab Terhadap Konsumen Responsibilities to Consumers Aktivitas Activity
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Laporan Tahunan Tahunan 2015 2015 2015 Annual Report
199
200
Bagi Perseroan, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) merupakan salah satu sarana untuk mengakar dan berkembang bersama masyarakat. Komitmen yang dimiliki Perseroan dalam melaksanakan tanggung jawab sosial diwujudkan melalui berbagai kegiatan yang direncanakan secara matang dan dilakukan secara berkesinambungan. Tujuannya adalah untuk menciptakan dampak positif yang maksimal, dalam arti memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi karyawan, konsumen, pemegang saham, serta masyarakat luas.
The Company sees Corporate Social Responsibility (CSR) as a mean to plant its roots and grow with the communities. The Company’s commitment in carrying out corporate social responsibility is embodied in various well-planned and activities that are continuously carried out. The purpose is to create maximum positive impact, as in providing maximum benefits for customers, consumers, shareholders and the community at large.
Pelaksanaan CSR di Perseroan sangat erat hubungannya dengan pembangunan berkelanjutan, dimana kegiatan Perseroan tidak semata - mata berdasarkan serapan keuangan namun juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun jangka panjang.
The Company’s CSR implementation is closely related to sustainable development, where the Company’s activities are not simply based on financial loan but also based on present and long-term social and environmental consequences.
Dasar Pelaksanaan CSR
CSR Legal Framework
Pelaksanaan kegiatan CSR di Perseroan berlandaskan pada peraturan perundangan-undangan yang berlaku, antara lain :
The Company’s CSR activities are conducted based on the prevailing laws and regulations, among others:
1. Undang – Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas 2. Undang – Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal 3. Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
1. Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Company 2. Law No. 25 of 2007 concerning Capital Investment 3. Government Regulation No. 47 of 2012 concerning Corporate Social and Environmental Responsibilities of Limited Liability Companies.
Menurut UU No. 40/2007 Tentang Perseroan Terbatas Ketentuan kewajiban penerapan CSR diatur dalam Bab V Pasal 47 Undang -
Based on Law No. 40/2007 concerning Limited Liability Company, the provisions concerning the obligation to implement CSR are stipulated
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, yaitu tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
in Chapter V Article 47 of Limited Liability Company Law No. 40 of 2007, which states that social and environmental responsibilities are the company’s obligation, which should be budgeted and taken into account as the company’s costs, the implementation of which shall be conducted with due considerations to propriety and fairness.
Misi dan Tujuan CSR Perusahaan
Missions and Objectives of the Company’s CSR
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan merupakan bentuk tanggung jawab Perseroan terhadap dampak yang diakibatkan oleh kebijakan dan kegiatannya kepada masyarakat dan lingkungan melalui perilaku yang transparan dan beretika.
The Company’s Corporate Social Responsibility is an embodiment of the Company’s responsibilities for the impacts of its policies and activities to the communities and environment, which are conducted in a transparent and ethical manner.
Adapun Misi dan Tujuan Program CSR Perseroan adalah :
The Missions and Objectives of the Company’s CSR Programs are as follows:
MISI • Mengimplementasikan Komitmen perusahaan untuk memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan dalam upaya mendukung kemajuan Perusahaan • Mewujudkan Kepedulian sosial dan berusaha berkontribusi terhadap pengembangan masyarakat secara berkelanjutan
MISSION • To implement the Company’s commitment to provide added value to stakeholders in an effort to support the Company’s growth. • To embody Social Care and as a contribution to sustainable community development
TUJUAN • Membangun harmonisasi dan menciptakan kondisi yang kondusif untuk mendukung pertumbuhan perusahaan • Berkontribusi dalam peningkatan taraf hidup masayarakat serta memecahkan permasalahan sosial • Menginsepsi Nilai dan budaya perusahaan yang terintegrasi dengan strategi bisnis perusahaan • Bagian dari upaya membangun citra perusahaan
OBJECTIVES • To build harmony and create conducive condition to support the Company’s growth • To contribute in the improvement of community welfare and to bring solutions to social issues • To instill corporate culture and values that are integrated with the Company’s business strategies • As part of the efforts to enhance the Company’s image
Struktur Pengelolaan CSR Pengelolaan program CSR di Perseroan dilakukan secara profesional di bawah tanggung jawab Departemen Corporate Service and Communications. Terkait tugas dan tanggung jawab dalam mengelola program CSR Perseroan, Departemen Corporate Service and Communications bertanggung jawab langsung kepada Sekretaris Perusahaan.
CSR Management Structure The Company’s CSR program management is conducted professionally under the responsibility of the Corporate Service and Communications Department. With respect to the duties and responsibilities in managing the Company’s CSR program, the Corporate Service and Communications Department reports directly to the Corporate Secretary.
Secara keseluruhan Perseroan mengeluarkan dana Rp291.218.458 untuk dana Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sepanjang tahun 2015.
The Company incurred an aggregate of Rp291,218,458 for the Social and Environmental Responsibilities Program in 2015.
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup
Environmental Responsibilities
Perseroan bergerak di industri pembiayaan yang tidak memiliki dampak langsung terhadap lingkungan hidup. Namun Perseroan memiliki komitmen kuat untuk ikut terlibat pada upaya memelihara kelestarian lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung.
The Company is engaged in the financing industry, which has no direct impact to the environment. However, the Company has a strong commitment to be involved in the efforts to preserve the environment, whether directly or indirectly. The Company believes that the environment is one of the main factors to support the
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
201
202
Perseroan percaya, lingkungan hidup merupakan salah satu faktor utama dalam menunjang keberlangsungan bisnis Perseroan. Karena itu, dalam setiap kegiatan bisnis Perseroan senantiasa memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan hidup.
Company’s business continuity. Therefore, the Company constantly ensures that each and every business activities conducted by the Company have no negative impacts to the environment.
Kebijakan Perseroan terkait pengelolaan dan perlindungan hidup diwujudkan dalam bentuk himbauan, maklumat dan Peraturan Perusahaan dalam rangka meminimalisir dampak operasional Perusahaan terhadap lingkungan hidup.
The Company’s policies in relation to environmental management and preservation are embodied in the form of encouragements, declarations and the Company Regulations to minimize the impact of the Company’s operational activities to the environment.
Kegiatan yang Dilaksanakan Perseroan secara berkala mengingatkan pentingnya efisiensi pemakaian kertas. Selain itu pada tempat-tempat tertentu seperti kamar mandi karyawan Perseroan juga memasang beberapa visual pengingat untuk pentingnya penghematan penggunaan tissue dan air.
Current Activities The Company periodically reminds the importance of efficiency in paper usage. In addition, the Company also posts several visual reminders to remind the importance of using tissues and water wisely in several locations such as the Company’s employee restrooms.
Sertifikasi di Bidang Lingkungan Hidup Hingga 31 Desember 2015, Perseroan tidak memiliki sertifikasi yang berkaitan dengan lingkungan hidup.
Environmental Certification Up to 31 December 2015, the Company has no certification related to environment.
Tanggung Jawab Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan
Labor, Work Health and Safety Responsibilities
Kerja Ketenagakerjaan Sumber Daya Manusia merupakan aset yang tak ternilai bagi Perseroan. Sebagai perusahaan yang taat azas dan taat aturan, Perseroan berusaha untuk mematuhi semua aturan dan perundangan yang berlaku. Terlebih dengan status Perseroan sebagai Perusahaan Publik, pengawasan terhadap operasional Perseroan menjadi lebih ketat lagi.
Labor Human Resources are the Company’s invaluable assets. As a Company of principles that complies with the regulations, the Company strives to comply with all the prevailing laws and regulations. Furthermore, supervision on the Company’s has become more stringent given the Company’s present status as a Public Company.
Kebijakan Perseroan terkait pengelolaan SDM mengacu kepada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Selain itu, Perseroan juga memiliki berberapa aturan tambahan dalam bentuk keputusan Direksi untuk memastikan bahwa pengelolaan SDM di Perseroan berjalan dengan baik dan dapat memberikan hasil yang maksimal.
The Company’s policies in relation to HR management refer to the Law No. 13 of 2003 concerning Labor. In addition, the Company also has several additional regulations in place in the form of Board of Directors’ decisions to ensure that the Company’s HR management are conducted properly with maximum result.
• Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja Perseroan memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang, baik pria maupun wanita, tanpa memandang perbedaan etnik, agama, ras, kelas, gender, ataupun kondisi fisik untuk mengikuti program rekrutmen pekerja. Hal ini dapat dilihat dari komposisi jumlah karyawan Perseroan dengan perimbangan karyawan pria dan wanita yang cukup baik. Hingga akhir tahun 2015, Jumlah karyawan adalah 4.200 orang dengan komposisi 3.014 pria dan 1.186 wanita.
• Gender Equality and Employment Opportunities The Company provides equal opportunities for everyone, male or female, without considering the differences in ethnic, religion, race, class, gender or physical condition in its employee recruitment program. The foregoing is evident from the Company’s employee composition, which has a fine balance between male and female employees. Up to the end of 2015, the Company employed 4,200 employees, consisting of 3,014 male employees and 1,186 female employees.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
• Jenjang Karir Perseroan membuka kesempatan yang sebesar - besarnya kepada seluruh karyawan untuk membuat perencanaan terkait pengembangan karir mereka. Untuk mengisi posisi yang lowong, Perseroan berupaya untuk mendahulukan talent internal dengan melaksanakan Internal Talent Recruitment. Selain itu, terdapat mekanisme usulan promosi bagi karyawan - karyawan yang memiliki potensi untuk dipromosikan, baik secara struktural maupun non struktural. Kemudian, terdapat mekanisme talent pool yang ditujukan untuk mendeteksi para talent yang ada dan potensial untuk menempati posisi - posisi strategis kedepannya.
• Career Path The Company provides substantial opportunities to all employees to prepare their career development plans. The Company endeavors to prioritize internal talent to fill in any vacant position by conducting Internal Talent Recruitment. In addition, a mechanism is in place to propose promotions for talented employees that are entitled to be promoted, both structurally or non-structurally. The talent pool mechanism is also in place, with the aim to detect existing potential talents to hold strategic positions in the future.
• Program Pendidikan dan Pelatihan Dalam rangka meningkatkan skill dan kapasitas karyawan untuk menunjang operasional perusahaan, Perseroan menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan. Setiap karyawan Perseroan memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti program pendidikan dan pelatihan, hanya saja dalam pelaksanaan program ini harus disesuaikan dengan kebutuhan dan rencana pengembangan perusahaan.
• Education and Training Programs In order to improve the skills and capacities of employees to support the Company’s operations, the Company organizes education and training programs. Each of the Company employee shall have equal opportunity to attend the education and training programs, however, the implementation of the programs must be aligned with the Company’s needs and development plans.
Sepanjang tahun 2015, Perseroan telah menyelenggarakan 48 Program Pelatihan yang terdiri dari 122 batch yang diikuti oleh 2.308 orang peserta.
During the year 2015, the Company has organized 48 Training Programs, consisting of 122 batches, which were attended by 2,308 participants.
• Hubungan Industrial Perseroan berupaya untuk menciptakan hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan yang harmonis, selaras dan berkeadilan. Karena itu, dalam operasionalnya Perseroan berupaya untuk melakukan optimalisasi dalam pengelolaan sumber daya manusia dengan tetap memperhatikan kepentingan pekerja. Sebagai bagian dari pelaksanaan kebijakan pengelolaan SDM yang berkualitas dan memperhatikan kepentingan dua pihak, Perseroan menerapkan pembinaan hubungan industrial karena menyadari bahwa keberhasilan bidang SDM selalu diawali dengan keberhasilan pembinaan Hubungan Industrial yang harmonis antara perusahaan dan pekerja.
• Industrial Relations The Company endeavors to create a harmonious, compatible and equitable industrial relationship with employees. Therefore, the Company strives to optimize human resources management in its operational activities, while duly considering the interest of the employees at the same time. As part of the implementation of quality HR management policies which consider the interests of both parties, the Company implements the industrial relationship development as the Company is aware that the successful HR management begins with successful development of harmonious industrial relationship between the Company and its employees.
• Tingkat Turnover Karyawan Perseroan berupaya untuk mengelola tingkat turnover karyawan dengan sebaik-baiknya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah senantiasa melakukan review terhadap kebijakan-kebijakan yang ada terkait remunerasi dan paket benefit bagi karyawan. Selain hal-hal bersifat materi, perbaikan senantiasa dilakukan dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan menyenangkan bagi karyawan.
• Employee Turnover The Company endeavors to properly manage the employee turnover level. One of the measures in place is periodical reviews on existing policies related to employee remuneration and benefit packages. In addition to material compensation, the Company conducts constant improvements to create a conducive and comfortable work environment for its employees.
Dengan lingkungan kerja yang baik, membuat tingkat turnover karyawan Perseroan cenderung rendah. Pada 2015 jumlah karyawan Perseroan berjumlah 4.200 orang, turun 8,37% dibandingkan tahun sebelumnya.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Positive work environment has lead to the Company’s relatively low level of employee turnover. The Company’s total employees in 2015 were 4,200 employees, down 8.37% compared to prior year.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
203
204
Kesehatan Kerja Kesehatan karyawan merupakan salah satu kunci utama agar karyawan dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap kinerja Perseroan. Untuk itu, Perseroan merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga kesehatan karyawannya disamping karyawan itu sendiri. Oleh karena itu, Perseroan memfasilitasi karyawan dengan beberapa kegiatan yang diharapkan dapat membangkitkan kesadaran dan motivasi dalam menjaga kesehatan masing-masing.
Work Health Employee health is one of the main keys to ensure the employees are able to provide optimum contribution to the Company’s performance. Therefore, the Company, in addition to the employees themselves, is also responsible to maintain the health of its employees The Company facilitates such objective by providing several activities that are expected to raise awareness and motivation to maintain the employees’ own health.
Terkait dengan kesehatan karyawan, fasilitas dan benefit yang diberikan kepada karyawan dan keluarganya ditinjau secara berkala. Terkait dengan kesehatan karyawan dan keluarganya, Perseroan secara konsisten melakukan kewajibannya sesuai peraturan yang berlaku , dengan mendaftarkan seluruh karyawan sebagai peserta BPJS kesehatan, selain itu sebagai benefit tambahan Perseroan juga bekerja sama dengan asuransi komersial, untuk membantu penjaminan pemeliharaan kesehatan karyawan.
Facilities and benefits related to employee health provided to the employees and their families are reviewed on a regular basis. With respect to the health of the employees and their families, the Company consistently perform its obligations in accordance with the prevailing regulations, by registering all its employees as participants of BPJS Kesehatan (Health Care and Social Security Agency). Furthermore, the Company cooperates with commercial insurance as an additional benefit to assist in assuring that the employees’ health care are guaranteed.
Keselamatan Kerja Aspek keselamatan kerja merupakan salah satu perhatian utama Perseroan. Perseroan berusaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman untuk mendukung terciptanya kinerja Perusahaan yang optimal. Untuk itu, Perseroan bertekad menciptakan lingkungan kerja yang sehat, bebas cedera dan melakukan kegiatan operasional sesuai kaidah yang berlaku.
Work Safety Work safety is one of the Company’s main concerns. The Company endeavors to create a safe and comfortable work environment to support optimum performance. Therefore, the Company is determined to create a healthy, free of injuries work environment and to carry out its operational activities in accordance with the prevailing principles.
Tanggung Jawab Sosial Kemasyarakatan
Community and Social Responsibility
Perseroan merealisasikan program pengembangan sosial dan kemasyarakatan melalui pelaksanaan Program CSR yang berfokus pada penyediaan kesempatan untuk pendidikan lebih baik, pemberdayaan masyarakat untuk kehidupan lebih baik, menumbuhkan budaya pemenang dan budaya hidup sehat melalui olah raga dan kesehatan, pelestarian lingkungan untuk masa depan yang lebih baik.
The Company realizes its community and social development through the implementation of CSR programs that focus on providing opportunities for better education, community empowerment for a better living, nurturing winning culture and healthy life habits through sports and health programs, conserving the environment for a better future.
Kegiatan tersebut sejalan dengan konsep good corporate citizen yang dikembangkan Perseroan. Perseroan sangat menyadari bahwa keberadaan Perseroan merupakan bagian dari masyarakat, di mana pertumbuhan usaha yang diraih Perseroan juga tak lepas dari peran serta masyarakat. Untuk itu, Perseroan pun memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pengembangan sosial kemasyarakatan yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan CSR yang berkaitan dengan sosial budaya masyarakat.
The said activities are in line with the good corporate citizen concept developed by the Company. The Company is highly aware that the Company exists as part of the community, where the Company’s business growth could not possibly be achieved without the participation of the communities. Therefore, the Company places great emphasis on the development of social and communities, which are embodied in various CSR activities related to the communities’ social and culture.
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan Perseroan sepanjang tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Several activities conducted by the Company throughout the year 2015 were as follows:
• Bantuan Sekolah Bertepatan dengan Ulang Tahun WOM ke-33 pada tahun 2015 Perseroan secara serentak memberikan bantuan untuk sekolahsekolah di sekitar kantor layanan Perseroan. Kegiatan ini melibatkan peran serta aktif dari Bussines Unit regional Perseroan dengan rincian 1 sekolah di masing-masing area Bussines Unit. Pada program ini bentuk bantuan yang diberikan didasarkan pada hasil need assessment di masing-masing sekolah sehingga bantuan menjadi tepat guna.
• School Aid In conjunction with WOM’s 33rd Anniversary in 2015, the Company distributed aids to schools located in the vicinity of the Company’s service offices simultaneously. The activity involved the active participation of the Company’s regional Business Unit, where each Business Unit areas assist one school. In this program, the aids were provided based on the need assessment result in each school, therefore the aids were provided appropriately.
• Pemotongan Hewan Kurban Pemotongan hewan kurban adalah acara sosial rutin Perseroan bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Pemotongan hewan kurban merupakan bagian dari usaha Perseroan untuk berbela rasa dengan masyarakat yang kurang mampu disekitar kantor jaringan. • Donor Darah Perseroan secara berkala bekerjasama dengan PMI mengadakan donor darah bersama. Perseroan beranggapan bahwa ketersedian stok darah merupakan hal yang perlu didukung dan dibantu. Sepanjang 2015 Perseroan menyelenggarakan 4x donor darah bersama dan berhasil menyumbang 300+ kantung darah untuk PMI.
• Qurban Animal Sacrifice The Qurban animal sacrifice is the Company’s routine social activities conducted to honor the Eid Al-Adha. The Qurban animal sacrifice is part of the Company’s efforts to share compassion with the poor communities in the vicinity of the Company’s office network. • Blood Donation The Company periodically collaborates with PMI to organize blood donations. The Company believes that the availability of blood supply is something that the Company needs to support and assist. During the year 2014, the Company held four blood donations and had successfully donated more than 300 blood bags for PMI.
• Pembangunan Sanggar Budaya Anak Langit Pembangunan Sanggar Budaya anak langit di laksanakan pada bulan Agustus 2015 dan diresmikan pada bulan November 2015. Perseroan membantu pembangunan galeri seni yang diperuntukan sebagai sarana pajang dan penjualan hasil karya seni anak-anak binaan sanggar Anak Langit Tangerang.
• The Development of Sanggar Budaya Anak Langit (Anak Langit Cultural Center) The development of Anak Langit Cultural Center was conducted in August 2015 and was inaugurated in November 2015. The Company assisted the construction of an art gallery that functions as a showcase and sale of artworks made by the children taught in the Anak Langit Cultural Center of Tangerang.
Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Responsibilities to Consumers
Perseroan berupaya untuk memberikan perhatian yang besar kepada konsumen. Salah satu langkah yang ditempuh Perseroan adalah dengan terus meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang terbaik.
The Company strives to place great emphasis on consumers. One of the measures taken by the Company is to continuously improve customer satisfaction level by providing the best services.
Sesuai dengan Undang-undang perlindungan konsumen Perseroan membuka beberapa channel untuk pengaduan layanan Konsumen seperti Call Center, Helpdesk kantor layan dan surat elektronik, selain itu Konsumen juga bisa berinterkasi, bertanya secara langsung melalui akun media sosial Perusahaan yang juga dikelola oleh tim Customer Care Perseroan.
In accordance with the Consumer Protection Law, the Company provides several channels to serve as Customer Complaints centers, such as the Call Center, Helpdesk, Service Office and Emails, in addition, the consumers are also able to have direct interactions and raise questions through the Company’s social media account managed by the Company’s Customer Care team.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
205
AKTIvITAS ACTIVITIES
HARI PENDIDIKAN NASIONAL
National Education Day
Sumbangan dan Bantuan Kepada Sekolah Pada Hari Pendidikan Nasional, Mei 2015 (Diselenggarakan Di Seluruh Area Operasi Perusahaan) School Donations on National Education Day, May 2015 (Conducted In all Operational Area )
206
Laporan Laporan Tahunan Tahunan 2015 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
IDHUL ADHA
EID ADHA
Penyemblihan Hewan Kurban dalam Perayaan Idul Adha, September 2015 (Area BOBEK dan SUMBAGUT Qurban Animal Sacrifation in Honor of Eid Adha Celebration, September 2015 ((BOBEK and SUMBAGUT Area)
PENGEMBANGAN LINGKUNGAN
Pemberian Bantuan Kepada Komunitas Anak Langit, September 2015 Donation To Anak Langit Community, September 2015
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
COMMUNITY DEVELOPMENT
Seminar Literasi Keuangan , Oktober 2015 Finance Literation Seminar, October 2015
Laporan Laporan Tahunan Tahunan 2015 2015 2015 Annual Report
207
Informasi Perusahaan
Company Information
Komite Audit AUDIT COMMITTE
I NYOMAN TJAGER Ketua Menjabat sebagai ketua Komite Audit Perseroan sejak tahun 2014, beliau saat ini juga menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan, Profil lengkap beliau dapat dilihat di halaman Profil Dewan Komisaris. Arief Achmad Dhani Anggota Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak 2014, Beliau meraih gelar master di bidang Manajemen dari Universitas Pelita Harapan. Lama berkecimpung di kantor Akuntan publik, yaitu di KAP Drs. Hadi Sutanto & Rekan, Price Waterhouse Coopers sejak tahun 1994 sampai tahun 2000 dan melanjutkan di KAP Aryanto Amir Jusuf, RSM AAJ Associates dengan posisi terakhir sebagai partner. Saat ini beliau juga menjabat sebagai partner di KAP Arman Dhani & rekan, Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Komite Audit di PT Bakrie & Brothers, Tbk. Serta Chief Proffesional Education Officer di Institut Akuntan Publik Indonesia. Setiawan Kriswanto Anggota Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak 2014, Beliau lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan kemudian memperoleh gelar sarjana dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia serta Magister Manajemen dari Universitas Krisnadwipayana. Mengawali karir di Departemen Keuangan RI, beliau kemudian lebih banyak berkecimpung di industri perbankan dan keuangan. Beliau pernah menjabat sebagai anggota Komite Audit di PT Humpuss Intermoda Transportasi; anggota Komite Audit di PT Bank International Indonesia Tbk.; anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko PT Bank Danamon Indonesia Tbk.; Ketua Tim Pengelola Sementara (TPS) Bank-Bank di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN); Kepala Divisi Akuntansi dan Operasional PT Bank Dagang & Industri; Kepala Internal Audit PT Bank Dagang & Industri; dan Ketua Tim Pemeriksa Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Saat ini beliau menjabat sebagai anggota Komite Audit di PT BRIAGRO Tbk.
208
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
Chairman Serves as Chairman of the Company’s Audit Committee since 2014. Mr. Tjager also serves as the Company’s President Commissioner. Mr Tjager’s complete profile is available in the Board of Commissioner profile’s section. Arief Achmad Dhani Member Serves as a member of the Company’s Audit Committee since 2014. Mr. Dhani earned his Master degree in Management from the University of Pelita Harapan. Mr. Dhani has extensive experience in Public Accountant Firm, i.e. KAP Drs. Hadi Sutanto & Partners, Price Waterhouse Coopers from 1994 to 2000 and later on in KAP Aryanto Amir Jusuf, RSM AAJ Associates, with the last position as a Partner. He currently also serves as partner of KAP Arman Dhani & Partners, a Lecturer at the Faculty of Economy of the University of Indonesia, Audit Committee of PT Bakrie & Brothers Tbk, and Chief Professional Education Officer at the Indonesian Institute of Public Accountant Setiawan Kriswanto Member Serves as a member of the Company’s Audit Committee since 2014. Mr. Kriswanto graduated from Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) and earned his bachelor degree from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia and Master Degree in Management from University of Krisnadwipayana. Mr. Kriswanto started his career at the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, and later on dedicated most of his career in the banking and financial industry. Mr. Kriwsanto previously served as member of the Audit Committee of PT Humpuss Intermoda Transportasi, member of the Audit Committee of PT Bank Internasional Indonesia Tbk, member of the Audit Committee and Risk Oversight Committee of PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Chairman of Temporary Management Team for Banks under the Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA), Head of Accounting and Operations Division PT Bank Dagang & Industri, Head of Internal Audit of PT Bank Dagang & Industri, and Head of Investigation Team of the Finance and Development Supervision Body. Mr. Kriswanto currently also serves as member of Audit Committee of PT BRIAGRO Tbk.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Profil Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination Committee’s Profile
Myrnie Zachraini Tamin Ketua
Myrnie Zachraini Tamin Chairman
Menjabat sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan sejak tahun 2014, beliau saat ini juga menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan, Profil lengkap beliau dapat dilihat di halaman Profil Dewan Komisaris.
Serves as Chairman of the Company’s Remuneration and Nomination Committee since 2014. At present, Ms. Tamin also serves as the Independent Commissioner of the Company. Ms. Tamin complete profile is available in the Board of Commissioner profile’s section. Robbyanto Budiman Vice Chairman
Robbyanto Budiman Wakil Ketua Menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan sejak tahun 2014, beliau saat ini juga menjabat sebagai Wakil Komisaris Perseroan, Profil lengkap Tuan beliau dapat dilihat di halaman Profil Dewan Komisaris.
Serves as the Vice Chairman of the Company’s Remuneration and Nomination Committee since 2014. At present, Mr. Budiman also serves as the Company’s Vice Commissioner. Mr. Budiman’s complete profile is available in the Board of Commissioners profile’s section. Charles Sugiarta Member
Charles Sugiarta Anggota Menjabat sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan sejak tahun 2015. Beliau menamatkan pendidikan di fakultas Psikologi Universitas Atma Jaya, Jakarta. Beliau mengawali karir sebagai HR Recruitment di Anta & Vaya Tour, Tbk. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai HRD Specialist di PT BCA Finance Tbk; HRD Manager di PT Nusantara Sakti Group. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Head of HC Shared Services Division di Perseroan.
Serves as a member of the Company’s Remuneration and Nomination Committee since 2015. Mr. Sugiarta completed his education in the Faculty of Pshycology of Atmajaya University, Jakarta. Mr. Sugiarta started his career as the HR Recruitment of Anta & Vaya Tour Tbk. Prior joining the Company, Mr. Sugiarta previously served as HRD specialist of PT BCA Finance Tbk, HRD Manager of PT Nusantara Sakti Group. Currently, Mr. Sugiarta also serves as the Head of HC Shared Services Division in the Company. I Nyoman Tjager
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Zacharia Susantadiredja
Zacharia Susantadiredja
Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2015, beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur Perseroan, Profil lengkap beliau dapat dilihat di halaman Profil Direksi Perseroan
Serves as the Corporate Secretary of the Company since 2015. Mr. Susantadirejda also serves as Director of the Company. Mr. Susantadiredja’s complete profile is available in the Board of Directors profile’s section.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
209
wilayah operasional OPERATIONAL AREA Pada 31 Desember 2015, jaringan Perseroan terbagi dalam 9 Region dengan jumlah outlet sebanyak 181 outlet yang terdiri atas : 99 Kantor Cabang, 82 kantor selain kantor cabang
210
Laporan Laporan Tahunan Tahunan 2015 2015 2015 Annual Report
KETERANGAN NOTE JACITASE (Jakarta - Ciputat - Tangerang - Serang) BOBEK (Bogor - Bekasi)
As of December 31, 2015, WOM Finance’s operational network is divided into 9 regions having a total outlet of 181 outlets, consisting of: 99 Brahces, 82 Offices other than Branch.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Region I Ciputat (Kantor Cabang/Branch) Gedung Wahana Artha – Lt. 3 Jl. Ir. H. Juanda No. 43 RT. 01/ RW. 03 Desa Cempaka Putih, Kec. Ciputat, Kab. Tangerang - 15412 Daan Mogot (Kantor Cabang/Branch) Jl. Peta Selatan, Komplek Ruko Citi Square Business Park Blok G-2 & G-3 Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat Kemayoran (Kantor Cabang/Branch) Bangunan Kantor Toko (KANTO) Superblok Mega Glodok Kemayoran Jl. Angkasa Kav. B-6 Blok C. 27 & C. 28 Kota Baru Bandar Kemayoran Rawamangun (Kantor Cabang/Branch) Jl. Balai Pustaka Timur No. 14 RT 004/11 Blok J Kav. 225 Kel. Rawamangun, Kec. Pulogadung, Jakarta Timur Cikupa (Kantor Cabang/Branch) Ruko Perumahan Citra Raya, Blok H1 No. 18-19 Desa Cikupa, Kec. Cikupa, Kab. Tangerang – 15710 Ciledug (Kantor Cabang/Branch) CBD Ciledug Boulevard Jl. HOS Cokroaminoto Blok A2 No. 33, 35 and 10 Kel. Karang Tengah, Kec. Karang Tengah, Kotamadya Tangerang, Banten
Labuan (Kantor Cabang/Branch) Sebelah Dealer Honda MPS, Jl. Jend. Yani, Ruko Buana Ciateul blok G 01-02 Kalang Anyar, Labuan Pandeglang – 42264
Karawang (Kantor Cabang/Branch) Jl. Surotokunto No. 55 Kampung Rawa Gabus Kel. Adiarsa Timur, Kec. Karawang Timur, Kab. Karawang, Jawa Barat - 41313
Rangkasbitung (Kantor Cabang/Branch) Jl. By Pass Soekarno Hatta Ds. Kaduagung Timur, Kec. Cibadak, Kab. Lebak Banten
Cikampek (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Ahmad Yani No. 8 Kec. Cikampek Kota, Kab. Karawang, Jabar
Anyer (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Raya Sirih Anyer No. B1 Cinangka RT 001/002 Ds. Anyer, Kec. Anyer Kab. Serang Balaraja (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Raya Kresek KM 3.5 RT 04/11 Kp Perahu, Kec. Balaraja, Tangerang Banten Parung Panjang (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Raya Sudamanik, Ruko Permata Blok A No.5 DS. Parung Panjang, Kec. Parung Panjang Kab. Bogor – Jawa Barat
Region II Bekasi (Kantor Cabang/Branch) Jl. Jend. Sudirman No. 99A RT. 02/07 Kel. Kranji, Kec. Bekasi Barat - 17135 Bogor (Kantor Cabang/Branch) Jl. KH Abdullah Bin Nuh No. 27 H-I RT. 02 RW. 01 Kel. Semplak, Kec. Bogor Barat, Kota Bogor
Mauk (Kantor Cabang/Branch) Jl. Raya Moch. Toha Blok B No. 15 A-B Kel. Pabuaran Tumpeng, Kec. Karawaci, Kota Tangerang, Banten
Cikarang (Kantor Cabang/Branch) Jl. R.E. Martadinata No. 3 & 4 RT. 02/02 Desa Karang Baru, Kec. Cikarang Utara, Bekasi - 17530
Serang (Kantor Cabang/Branch) Jl. Raya Cilegon KM. 3 Lingkungan Legok Assalam RT. 002/RW. 011 Blok B-C No. 10 Kel. Drangong, Kec. Taktakan, Kab. Serang, Provinsi Banten
Cileungsi (Kantor Cabang/Branch) Jl. Raya Alternatif Cileungsi – Cibubur No. 21A-21B Kp. Pasar Lama RT. 001/004 Desa Cileungsi, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
Tangerang (Kantor Cabang/Branch) Ruko Paramountdotcom Blok Orange No. 11, 12 and 15 Kel. Pakulonan Barat, Kec. Kelapa Dua, Kab. Tangerang, Banten
Depok (Kantor Cabang/Branch) Jl. Raya Citayam / Kartini No. 17 RT. 002 RW. 002 Kel. Depok, Kec. Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Leuwiliang (Kantor Cabang/Branch) Jl. Raya Cibungbulang No. 14 RT. 002/004 Desa Cibatok, Kec. Cibungbulang, Kab. Bogor, Jawa Barat
Jonggol (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Raya Pasar Baru Kp. Pojok Salak RT. 002/008 Ds. Jonggol, Kec. Jonggol, Kab. Bogor, Jawa Barat Cibinong (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Raya Sukahati RT. 11 RW. 6 Kel. Sukahati, Kec. Cibinong, Bogor, Jawa Barat - 16913
Region III Bandung 2 (Kantor Cabang/Branch) Jl. Peta Ruko No. 19-21 Lingkar Selatan Kel. Pelindung Hewan, Kec. Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat - 40243 Cirebon (Kantor Cabang/Branch) Komp CSB (Cirebon Super Blok) Ruko Berry Green Kav. No. 5-6 Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo, Kel. Pekiringan, Kec. Kesambi , Kota Cirebon, Jawa Barat. Jatibarang (Kantor Cabang/Branch) Jl. Raya Kongsi No. 17 Desa Kongsi Jaya, Kec. Widasari Kab. Indramayu, Jawa Barat Sukabumi (Kantor Cabang/Branch) Jl. Otto Iskandardinata No. 95 RT. 003/001 Kel. Nanggeleng, Kec. Citamiang, Kotamadya Sukabumi, Jawa Barat Sukabumi (Kantor Cabang/Branch) Jl. Otista No. 279 A Kel. Karanganyar, Kec. Subang, Kab. Subang, Jawa Barat Sumedang (Kantor Cabang/Branch) Jl. Prabu Gajah Agung No. 118 Kel. Situ, Kec. Sumedang Utara, Kab. Sumedang 45323, Jawa Barat
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
211
Tasikmalaya (Kantor Cabang/Branch) Ruko Mayasari Plaza Jl. Lingkungan Kav. 26 Kel. Argasari, Kec. Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat Garut (Kantor Cabang/Branch) Jl. Ciledug No. 249 RT 05/013 Kel. Kota Kulon, Kec. Garut Kota, Kab. Garut, Jawa Barat. Kuningan (Kantor Cabang/Branch) Jl. Syeh Maulana Akbar RT. 01 RW. 01 Kel. Purwinangun, Kec. Kuningan, Kab. Kuningan, Jawa Barat Cimahi (Kantor Cabang/Branch) Jl. Encep Kartawiria No. 004 B RT. 002 RW. 018 Kel. Citeurep, Kec. Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat Cianjur (Kantor Cabang/Branch) Jl. Ir. H. Juanda Ruko Panembong 88 RT. 02/02 Kel. Limbangansari, Kec. Cianjur, Kab. Cianjur, Jabar Purwakarta (Kantor Cabang/Branch) Jl. Basuki Rahmat No. 48, RT. 06/06 Kel. Sindangkasih, Kec. Purwakarta, Kab. Purwakarta, Jawa Barat Majalengka (Kantor Cabang/Branch) Jl. K.H Abdul Halim No. 103 RT. 05/ RW. 08, Kelurahan Majalengka Kulon Blok Balaguay, Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
212
Patrol (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Patrol - Lohbener Pantura Desa Patrol, Kec. Patrol, Kab. Indramayu, Jawa Barat Soreang (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Raya Soreang - Banjaran RT. 01/09 Kp. Sukarame Ds. Cingcin, Kec. Katapang Kab. Bandung, Jawa Barat
Region IV Brebes (Kantor Cabang/Branch) Jl. Raya Klampok RT. 004/007 Desa Klampok, Kec. Wanasari, Kab. Brebes, Jawa Tengah Kudus (Kantor Cabang/Branch) Jl. R. Agil Kusumadya No. 26-28 Kel. Jatikulon, Kec. Jati, Kab. Kudus, Jawa Tengah Pekalongan (Kantor Cabang/Branch) Komplek Ruko The Luxor, Jl. A Yani No. 1 Bener, Wiradesa, Pekalongan, Jawa Tengah Semarang (Kantor Cabang/Branch) Komp. Ruko Metro Plaza, Blok C12, 15, 16 Jl. Mataram No. 970, Kel. Lamper Kidul, Kec. Semarang Selatan, Semarang, Jawa Tengah Tegal (Kantor Cabang/Branch) Jl. Raya Karanganyar RT. 03 / 01, Desa Bandasari Kec. Dukuh Turi, Kab. Tegal Jawa Tengah Pemalang (Kantor Cabang/Branch) Jl. Veteran No 104 Kelurahan Pelutan, Kec. Pemalang, Kab. Pemalang, Jawa Tengah
Pelabuhan Ratu (Kantor Selain Kantor Cabang/ KSKC) Kp. Canghegar I RT. 02/02 Kel. Pelabuhan Ratu, Kec. Pelabuhan Ratu, Kab. Sukabumi, Jawa Barat
Purwodadi (Kantor Cabang/Branch) Jl. Kartini No. 21 Kel. Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Grobogan, Jawa Tengah - 58111
Banjar (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Kapten Jamhur RT. 001 RW. 009 Kel. Mekarsari, Kec. Banjar - Kota Banjar, Jawa Barat
Salatiga (Kantor Cabang/Branch) Jl. Salatiga Regency Blok F & G Kel. Blotongan, Kec. Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah
Pamanukan (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Eyang Tirta Praja No. 54, RT. 033/08 Ds.Pamanukan Udik, Kec. Pamanukan, Kel. Subang, Jawa Barat
Blora (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Gatot Subroto KM 3, RT. 004/04 Desa Tamanrejo, Kec. Tunjungan Kab. Blora, Jawa Tengah
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
Bumi Ayu (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Diponegoro No. 118 Desa Dukuhturi, Kec. Bumiayu, Kab. Brebes, Jawa Tengah Jepara (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Kol. Sugiono Blok C No. 29 dan 39 Kel. Jobokuto, Kec. Jepara, Kab. Jepara, Jawa Tengah Pati (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Kolonel Sunandar No. 67 (d/h Jl. Taman Pahlawan), Kompleks Ruko Joyo Kusumo No. 16 Desa Winong, Kec. Pati, Kab. Pati, Jawa Tengah Ungaran (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Muh Yamin N0. 41 A Kel. Ungaran, Kec. Ungaran, Kab. Semarang, Jawa Tengah Weleri (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Raya Utama Timur Weleri Ruko Blok A/1 Kel. Weleri, Kec. Weleri, Kab. Kendal, Jawa Tengah Ambarawa (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Brigjen Sudiarto RT. 07 / RW. 01 No. 25 Ds. Lodoyong, Kec. Ambarawa, Kab. Semarang, Jawa Tengah Limpung (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Raya Sempu RT. 01 / RW. 01 Desa Sempuh, Kec. Limpung, Kab. Batang, Jawa Tengah Kajen (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Bahurekso RT. 007 RW. 03, Kel. Kebon Agung, Kec. Kajen, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah Boja (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Pemuda 58Kel. Boja, Kec. Boja, Kab. Kendal, Jawa Tengah Cepu (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Raya (Cepu) Randublatung Ds. Balun, Kec. Cepu, Kab. Blora, Jawa Tengah
Region V Randudongkal (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Jend. Sudirman Timur, Komplek Ruko No. 9 Desa Randudongkal, Kec. Randudongkal, Kab. Pemalang, Jawa Tengah Purwokerto (Kantor Cabang/Branch) Jl. Jend. Sudirman 721 Kel. Purwokerto Wetan, Kec. Purwokerto Timur, Kab. Banyumas, Jawa Tengah PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Solo (Kantor Cabang/Branch) Ruko Beteng Blok C No.1-2, Jl. Kyai Gede Kel. Kadung Lumbu, Kec. Pasar Kliwon Surakarta, Jawa Tengah Yogyakarta (Kantor Cabang/Branch) Jl. HOS. Cokroaminoto No. 162 A Kel. Tegalrejo, Kec. Tegalrejo, Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta Cilacap (Kantor Cabang/Branch) Jl. Perintis Kemerdekaan Kav. 5-6 Kel. Kebon Manis, Kec. Cilacap Utara, Kab. Cilacap, Jawa Tengah Klaten (Kantor Cabang/Branch) Jl. Mayor Kusmanto Plosorejo RT. 03 RW. 05 Desa Sekarsuli, Kecamatan Klaten Utara, Kab. Klaten Cawas (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Raya Pasar Masaran Cawas Krajekan RT. 01 RW. 01 Desa Bawak, Kec. Cawas, Kab. Klaten, Jawa Tengah Magelang (Kantor Cabang/Branch) Jl. Mayjen Bambang Soegeng Ruko Metro Square Blok F7-F8 Kel. Mertoyudan, Kec. Mertoyudan, Kab. Magelang, Jawa Tengah Wonogiri (Kantor Cabang/Branch) Jl. Diponegoro No. 47, Jatirejo, RT. 001/RW. 008 Desa/Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah Banjarnegara (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. DI Panjaitan No. 23 Kel. Semarang, Kec. Banjarnegara, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah Gombong (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Yos Sudarso 182 Kel. Gombong, Kec. Gombong, Kab. Kebumen, Jawa Tengah Kebumen (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. A. Yani No. 21 Kel. Kebumen, Kec. Kebumen, Kab. Kebumen, Jawa Tengah Majenang (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Diponegoro No. 52 Ruko C Ds. Sindangsari, Kec. Majenang, Kab. Cilacap, Jawa Tengah
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Purbalingga (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Jend. Sudirman No. 179 Kel. Purbalingga Wetan, Kec. Purbalingga, Kab. Purbalingga, Jawa Tengah Purworejo (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Tentara Pelajar RT. 001 RW. 008 Kel. Pangen Juru Tengah, Kec. Purworejo Sragen (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Raya Sukowati No. 310-A Kel. Sragen Wetan, Kec. Sragen, Kab. Sragen, Jawa Tengah Temanggung (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Ruko Pandean, Jl. MT. Haryono No. 98 Pandean Kel. Temanggung II, Kec. Temanggung, Kab. Temanggung, Jawa Tengah Wonosari (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Baron No. 166 Tegal Sari Desa Siraman, Kec. Wonosari, Kab. Gunung Kidul, DI Yogyakarta - 55812 Wonosobo (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Kyai Muntang Komp. Ruko Muntang No. 3 - 4 Kel. Wonosobo Timur, Kec. Wonosobo, Kab. Wonosobo, Jawa Tengah Bantul (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Wahid Hasyim No. 5 Kel. Bantul, Kab. Bantul, DI Yogyakarta Boyolali (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Pandanaran 221 Kel. Banaran, Kec. Boyolali, Kab. Boyolali, Jawa Tengah Depok – Yogyakarta (Kantor Selain Kantor Cabang/ KSKC) Jl. Maguwoharjo (Karangnongko RT. 03 RW. 14) Desa Maguwoharjo, Kec. Depok, Kab. Sleman, DI Yogyakarta Karanganyar (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Lawu 465 Kel. Cangakan, Kec. Karanganyar, Kab. Karanganyar, Jawa Tengah Sidareja (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. A. Yani Ds.Tinggarjaya, Kec. Sidareja, Kab. Cilacap, Jawa Tengah
Region VI Banyuwangi (Kantor Cabang/Branch) Jl. Basuki Rahmat No. 55 Kel. Singotrunan, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur Blitar (Kantor Cabang/Branch) Jl. Ahmad Yani No. 39 RT. 003/RW. 008 Kelurahan Sananwetan, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Provinsi Jawa Timur Bojonegoro (Kantor Cabang/Branch) Ruko Central Districk Busniess Jl Veteran 6 Kel. Sukorejo, Kec. Bojonegoro, Kab. Bojonegoro, Jawa Timur Gresik (Kantor Cabang/Branch) Jl. Panglima Sudirman 25 A Kel. Sidokumpul, Kec.Gresik, Kab.Gresik, Jawa Timur - 61111 Jombang (Kantor Cabang/Branch) Jl. Soekarnohatta No. 3 Komp Ruko Cempaka Mas Blok C 6-7 Kel. Kepuhkembeng, Kec. Peterongan, Kab. Jombang, Jawa Timur Kediri (Kantor Cabang/Branch) Jl. Kapt Tendean 178 B Ds. Ngronggo, Kec. Kota Kediri, Kota Kediri, Jawa Timur Madiun (Kantor Cabang/Branch) Jl. Setia Budi No. 51-53 Kel. Mojorejo, Kec. Taman, Kota Madiun, Jawa Timur - 63139 Malang (Kantor Cabang/Branch) Jl. Sunandar Priyo Sudarmo 8C - D Kel. Purwantoro, Kec. Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur Mojokerto (Kantor Cabang/Branch) Ruko Mojo Indah Plaza, Jl. Majapahit No. 448-450 Kel. Kranggan, Kec. Prajuritkulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur Sidoarjo (Kantor Cabang/Branch) JL Raya Jenggolo No. 9 Ruko Sentral Jenggolo Blok A1-A2 Kel. Pucang, Kec. Sidoarjo, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur Surabaya Timur (Kantor Cabang/Branch) Jl. Raya Kertajaya Indah Timur, Ruko Mega Galaxy 16 B No. 17-18 Kel. Kalampisngasem, Kec. Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
213
Tulung Agung (Kantor Cabang/Branch) Panglima Sudirman Trade Center Blok C4 Kel. Kenayan, Kec. Tulungagung, Kab. Tulungagung, Jawa Timur
Lamongan (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Ruko Permata No. 24 Sidokumpul, Jl. Panglima Sudirman Kel. Sidokumpul, Kec. Lamongan, Kab. Lamongan, Jawa Timur - 62253
Jember (Kantor Cabang/Branch) Jl. Hayam Wuruk No. 93 Kel. Sempusari, Kec. Kaliwates, Kab. Jember, Jawa Timur
Magetan (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Yos Sudarso No. 53 Kel. Sukowinangun, Kec. Magetan, Kab. Magetan, Jawa Timur
Kisaran (Kantor Cabang/Branch) Jl. HOS. Cokroaminoto No. 181 & 181 A Kel. Kisaran Baru, Kec. Kota Kisaran Barat, Kab. Asahan, Sumatra Utara
Nganjuk (Kantor Cabang/Branch) Jl. Gatot Subroto No. 89, RT. 01/RW. 05 Kel. Kauman, Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk, Jawa Timur
Mojosari (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Gajah Mada No. 5 Blok-14, RT. 06/RW. 03, Ruko Royal Ds.Seduri, Kec. Mojosari, Kab. Mojokerto, Jawa Timur
Lubuk Pakam (Kantor Cabang/Branch) Jalan Ahmad Yani No. 88 NN dan 88 OO, Desa Paluh Kemiri, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pasuruan (Kantor Cabang/Branch) Jl. Panglima Sudirman No. 14 D Kel. Purworejo, Kec. Purworejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur - 67115
Ngawi (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. PB Sudirman No. 59 RT. 09/02 Kel. Margomulyo, Kec. Ngawi, Kab. Ngawi, Jawa Timur - 63217
Medan (Kantor Cabang/Branch) Jl. Gaharu No. 1- EF Kel. Gaharu, Kec. Medan Timur, Kota Medan, Sumatera Utara - 20235
Ponorogo (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Ruko Asem Buntung, Jl. Raya MT Haryono Kel. Mangkujayan, Kec. Ponorogo, Kab. Ponorogo, Jawa Timur
Padang (Kantor Cabang/Branch) Jl. Andalas No. 35 B RT. 02 / RW. II Kel. Anduring, Kec. Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat - 25151
Tuban (Kantor Cabang/Branch) Jl. Basuki Rahmad No. 240, RT. 002 RW. 06 Kel. Ronggomulyo, Kec. Tuban, Kab. Tuban, Jawa Timur - 62315 Denpasar (Kantor Cabang/Branch) Jl. Gatot Subroto Timur No. 56 B Kelurahan Penatih Dangin Puri, Kec. Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali Mataram (Kantor Cabang/Branch) Jl. Pejanggik No. 27 B, Cakra Barat Kel. Cilinaya, Kec. Cakranegara, Kab. Mataram, NTB Benowo – Surabaya (Kantor Selain Kantor Cabang/ KSKC) Ruko Gading Mutiara Permai Benowo Blok AC/16 Desa Kepatihan, Kec. Meganti, Kab. Gresik, Jawa Timur Genteng (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Wahid Hasyim II No. 07 Ds. Gentengkulon, Kec. Genteng, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur Kepanjen (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. A. Yani No. 9 Kel. Kepanjen, Kec. Kepanjen, Kab. Malang, Jawa Timur - 65163 Krian (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Raya Krian RT. 009 / RW. 03 Kel. Tambak Kemerakan 9, Kec. Krian, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur
214
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
Babat (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Plaosan No. 02 Desa Plaosan, Kec. Babat, Kab. Lamongan, Jawa Timur Singaraja (Kantor Cabang/Branch) Ruko Maha Graha Sutomo Jl. Sutomo Kel. Banjar Bali, Kec. Buleleng, Kab. Buleleng, Singaraja, Bali Gianyar (Kantor Cabang/Branch) Jl. Dharma Giri No. 82 Kel. Bitera, Kec. Gianyar, Kab. Gianyar, Bali Selong (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. TGH Zainudin AM Desa Dasan Lekong, Kec. Sukamulia, Kab. Lombok Timur, NTB Tabanan (Kantor Cabang/Branch) Jl. By Pass (Ir. Soekarno) No. 17D Kel. Kediri, Kec. Kediri, Kab. Tabanan, Bali Kuta (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jepang Motor Jl Raya Sesetan Denpasar
Region VII Batam (Kantor Cabang/Branch) Jl. Laksamana Bintan Komp. Bintang Mas Blok D No. 2 & 3 Sungai Panas Batam Center, Kel. Bukit Jodoh, Kec. Batu Ampar, Kota Batam,
Binjai (Kantor Cabang/Branch) Jl. Soekarno Hatta No. 4/6 Kel. Timbang Langkat, Kec. Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatra Utara
Pekanbaru (Kantor Cabang/Branch) Jl. Tuanku Tambusai No. 790 A-B Kel. Labuh Baru Timur, Kec. Payung Sekaki, Pekanbaru, Riau - 28124 Tanjung Pinang (Kantor Cabang/Branch) Jl. Brigjen Katamso No. 58 Km. 2 Kel. Tanjung Pinang Timur, Kec. Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang Perawang (Kantor Cabang/Branch) Jl. Raya Perawang No. 4 Kel. Perawang, Kec. Tualang, Kab. Siak, Riau Dumai (Kantor Cabang/Branch) Jl. Sultan Hasanuddin (Jl. Ombak) RT. 23 Kel. Rimba Sekampung, Kec. Dumai Barat, Kota Dumai, Riau Duri (Kantor Cabang/Branch) Jl. Hang Tuah Kel. Babussalam, Kec. Mandau, Kab. Bengkalis, Riau Kerinci (Kantor Cabang/Branch) Jl. Lintas Timur Desa Pangkalan Kerinci Timur, Kec. Pangkalan Timur, Kab. Pelalawan, Riau. Padang Sidempuan (Kantor Cabang/Branch) Jl. Diponegoro No. 51 Kel. Wek II, Kec. Padang Sidempuan Utara, Kab. Tapanuli Selatan, Sumatera Utara
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Rantau Prapat (Kantor Cabang/Branch) Jl. Sisingamangaraja No. 77B Kel. Bakaran Batu, Kec. Rantau Selatan, Kab. Labuhan Batu, Sumatera Utara - 21415 Tebing Tinggi (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Jendral Sudirman No. 363 G Kel. Sri Padang, Kec. Rambutan, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara Siak (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Sultan Syarif Hasyim Kel. Kp. Dalam, Kec. Siak, Kab. Siak, Riau - 28671 Air Molek (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Jend Sudirman Tanjung Gading Ds. Kembang Harum, Kec Pasir Penyu Kab. Indragiri Hulu, Riau - 29352 Bangkinang (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Prof M. Yamin SH Kel. Bangkinang, Kec. Bangkinang, Kab. Kampar, Riau
Region VIII Bengkulu (Kantor Cabang/Branch) Jl. Kapt. P. Tendean No. 19 RT. 4 RW. 2 Kel. Jembatan Kecil, Kec. Gading Cempaka, Bengkulu
Curup (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Letnan Jenderal Suprapto No. 136 RT. 02/02 Ds. Talang Rimbo Lama, Kec. Curup, Kab. Rejang Lebong, Bengkulu
Betung (Kantor Cabang/Branch) Jl. Palembang Betung KM 67 Lingkungan 3 RT. 27 Kel. Rimba Asam, Kec. Betung, Kab. Banyu Asin, Sumatera Selatan - 30758
Kuala Tungkal (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Prof. Dr. Srisudewi Kel. Tungkal Harapan, Kec. Tungkal Ilir, Kab. Tanjung Jabung, Jambi
Lubuk Linggau (Kantor Cabang/Branch) Jl. Yos Sudarso No. 100 RT. 6 Kel. Batu Urip Taba, Kec. Lubuklinggau Timur I, Kotamadya Lubuklinggau, Sumatera Selatan - 31626 Lampung (Kantor Cabang/Branch) Jl. Woltermonginsidi No. 19 Kel. Gotong Royong, Kec. Tanjung Karang Pusat, Kota Bandar Lampung, Lampung
Lahat (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Prajurit Suhib RT. 001 / RW. 01 Kel. Pasar Baru, Kec. Lahat Kab. Lahat , Sumatera Selatan Metro (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Soekarno Hatta RT. 019 / RW. 08 Kel. Mulyo Jati, Kec. Metro Barat, Kota Metro, Lampung Muara Enim (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Kol. H. Burlian Tanah Abang No. 06 RT. 5/RW. 4 Kel. Pasar III, Kec. Muara Enim, Kab. Muara Enim, Sumatera Selatan
Lipat Kain (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. H.R. Soebrantas. S RT. 01 / RW. 01 Ds Lipat Kain Utara, Kec. Kampar Kiri, Kab. Kampar, Riau - 28371
Prabumulih (Kantor Cabang/Branch) Jl. Jend. Sudirman No. 28 D RT. 07/ RW. 05 Kel. Karang Raja, Kec. Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan - 31115
Pangkalan Brandan (Kantor Selain Kantor Cabang/ KSKC) Jl. Besitang, Kel. Alur Dua, Kec. Sei Lepan, Kab. Langkat, Sumatera Utara
Baturaja (Kantor Cabang/Branch) Jl. Dr. Moh. Hatta (Lintas Sumatera) Kel. Sukaraya RT. 05 RW. 01 Air Paoh, Kec. Baturaja Timur, Kab. Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan - 32112
Tembesi (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Lintas Muara Bulian-Muara Tembesi Kel Kampung Baru, Kec. Muara Tembesi, Kab. Batang Hari, Jambi.
Payakumbuh (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Sudirman No.199 Kel. Muaro, Kec. Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat - 26215
Kayu Agung (Kantor Cabang/Branch) Jl. Pahlawan (d/h Jl. M Yusuf Singadekane) No. 131 Kel. Jua-Jua, Kec. Kota Kayu Agung Kab. Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan
Tugu Mulyo (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Raya Kayu Agung Tugu Mulyo Ds. III RT. 2 (Jl.Lintas Timur Desa Tugu Mulyo, Kec. Lempuing, Kab.Ogan Komering Ilir – Sumatera Selatan) -30657
Jambi (Kantor Cabang/Branch) Jl. Jend. Sudirman No. 11-13 RT. 24 Kel. Tambak Sari, Kec. Jambi Selatan - 36138
Megang Sakti (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Tri Tunggul RT. 06 Kel. Megang Sakti 1, Kec. Megang Sakti, Kab. Musi Lawas, Sumatera Selatan
Palembang (Kantor Cabang/Branch) Jl. Jend Sudirman No. 3010 D-E, KM 3,5 Kel. 20 Ilir III, Kec. Ilir Timur 1, Kota Palembang, Sumatera Selatan - 30129
Tulang Bawang (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Lintas Timur Kp. Purwajaya, Kec. Banjar Margo, Kab. Tulang Bawang, Lampung - 34595
Arga Makmur (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Ir. Sukarno No. 5 Desa Rama Agung, Kec. Kota Argamakmur, Kab. Bengkulu Utara
Sei Lilin (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Palembang-Jambi RT. 01/02 Berdua Kec. Sungai Lilin, Kab. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
Kandis (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Lintas Pekan Baru – Duri Simpang Belutu Kel. Telaga Samsam, Kec. Kandis, Kab. Siak, Riau Stabat (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Sudirman Link III Karya Kel. Kwala Bingai, Kec. Stabat, Kab. Langkat, Sumatera Utara Tembung (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Raya Tembung No. 10 Ds. Bandar Kalipa, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara Ujung Tanjung (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Gedung PT Graha OTO Jl. Lintas Ujung Tanjung Simpang Benar
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Sekayu (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Kol Wahid Udin No. 111Kel. Sersan Jaya, Kec. Sekayu, Kab. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
Belitang (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Jend.Sudirman Blok A RT. 08 Ds.02, Gumawang Belitang, Ogan Komering Ulu Timur (Belitang Mass Business Center Blok B No.4 ) Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
215
Region IX Banjarmasin (Kantor Cabang/Branch) Jl. Gatot Soebroto RT. 34 No. 37-38 Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Banjarmasin Timur Banjarmasin – Kode Pos 70235 Samarinda (Kantor Cabang/Branch) Komp. Pertokoan Mall Lembuswana Blok D/12 Jl. S. Parman, Samarinda, Kalimantan Timur - 75264 Balikpapan (Kantor Cabang/Branch) Komp. Taman Sari Bukit Mutiara Blok A 1/03 Km 4,5 Jl. Soekarno Hatta Kel. Gunung Samarinda Kec. Balikpapan Utara, Kalimantan Timur Tenggarong (Kantor Cabang/Branch) Jl. Jend. A. Yani No. 78 RT. 11 Kel. Melayu, Kec. Tenggarong, Kab. Kutai Kartanegara - 75512 Tanjung Kalsel (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Ir. PHM Noor RT. 08 Desa Mabu’un, Kec. Murung Pudak Kab. Tabalong, Kalimantan Selatan Martapura (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Ahmad Yani Km. 38,7 No.155 RT. 04/05 Kel. Jawa, Kec. Martapura, Kab.Banjar, Kalimantan Selatan
216
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
Palopo (Kantor Cabang/Branch) Jl. Batara Lattu Kel. Sabbamparu, Kec. Wara Utara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan
Pangkep (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Ruko Abadi, Jl. Kemakmuran, Poros Makassar-Pare, Dsn. Mappasaile Kec. Pangkajene, Kab. Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan
Gorontalo (Kantor Cabang/Branch) Jl. HB. Yassin eks Jl. Agus Salim samping gedung Sriwijaya Air Kel. Limba B, Kec. Kota Selatan, Kota Gorontalo, Gorontalo
Pinrang (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. Jenderal Sudirman Kel. Sawwito, Kec. Watang Sawitto, Kab. Pinrang
Makasar (Kantor Cabang//Branch) Jl. A.P Pettarani No. 18 F Kel. Tamamaung, Kec. Panakkukang Kab. Ujung Pandang Sulawesi Selatan
Takalar (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Dealer PT Suraco Jaya Abadi Motor Takalar Jl. Jendral Sudirman Ruko Pattallassang 1H – 1J, Kab. Takalar
Palu (Kantor Cabang/Branch) Jl. Emmy Saelan No. 53F Kel. Tatura Utara, Kec. Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah
Sengkang (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Dealer PT Suraco Jaya Abadi Motor Sengkang, Jl. Andi Paggaru No 21-23
Pare - pare (Kantor Cabang/Branch) Jl. Bau Maseppe Kel. Labukkang, Kec. Ujung, Kota Pare-Pare, Sulawesi Selatan Barabai (Kantor Selain Kantor Cabang/KSKC) Jl. P.H. Muhammad Noor Ruko No. 2 RT. 2 Pasar Hanyar (Baru) Kel. Barabai, Kab. Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan - 71313
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATION FINANCIAL REPORT
218
Laporan Laporan Tahunan Tahunan 2015 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Laporan Laporan Tahunan Tahunan 2015 2015 2015 Annual Report
219
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Financial statements as of December 31, 2015 and for the year then ended with independent auditors’ report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Page
Surat Pernyataan Direksi
Directors’ Statement
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan.…………...………………
1-3
…….….......................Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain.……….……….
4-5
Statement of Profit or Loss and ...………………..….Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas.…………...…………..
6-7
..................................Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas.……….………….……………….
8-9
............................................ Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan.…………............
10-116
.............................. Notes to the Financial Statements
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2015 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1 Januari/ 31 Desember*)/ 31 Desember/ 31 Desember*)/ January 1, 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014*) December 31, 2013*)
ASET
ASSETS
KAS DAN SETARA KAS Kas Bank Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Setara kas Pihak ketiga Pihak berelasi
2b,2c,2d,2p 4,29,31,32,33
Total Kas dan Setara Kas EFEK
17.587
12.142
12.553
173.969 657.410
323.321 406.802
55.781 159.296
5.000 -
450
5.000 450
CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash on hand Cash in banks Third parties Related parties Cash equivalents Third party Related party
853.966
742.715
233.080
Total Cash and Cash Equivalents
-
-
10.053
MARKETABLE SECURITIES
2d,3
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Piutang pembiayaan konsumen setelah dikurangi bagian yang dibiayai bank Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
2d,2e,2h,3,5 11,15,16,28 29,31,32,36
5.541.282
6.115.873
5.079.036
(1.812.254)
(1.715.557)
(1.622.412)
Piutang pembiayaan konsumen Cadangan kerugian penurunan nilai
3.729.028
4.400.316
3.456.624
Neto
3.572.237
PIUTANG PEMBIAYAAN MULTIGUNA
(156.791)
(113.452) 4.286.864
(77.703) 3.378.921
2d,2e,2h,3 6,31,32
Piutang pembiayaan multiguna Pendapatan pembiayaan multiguna yang belum diakui
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES Consumer financing receivables - net of amounts financed by bank Unearned consumer financing income Consumer financing receivables Allowance for impairment losses Net MULTIPURPOSE FINANCING RECEIVABLES Multipurpose financing receivables Unearned multipurpose financing income
785.002
-
-
(162.183)
-
-
Piutang pembiayaan multiguna Cadangan kerugian penurunan nilai
622.819
-
-
(4.709)
-
-
Multipurpose financing receivables Allowance for impairment losses
Neto
618.110
-
-
Net
72.804 1.917
69.453 2.297
67.991 2.880
OTHER RECEIVABLES Third parties Related party
74.721
71.750
70.871
Total Other Receivables
76.317
79.494
56.918
PREPAID EXPENSES AND ADVANCES
45.192
59.569
PROPERTY AND EQUIPMENT Net of accumulated depreciation of Rp255,770, Rp233,367 and Rp205,843 as of December 31, 2015, December 31, 2014 and January 1, 2014/ 41.003 December 31, 2013, respectively
65.726
59.539
38.250
OTHER ASSETS
5.306.269
5.299.931
3.829.096
TOTAL ASSETS
PIUTANG LAIN-LAIN Pihak ketiga Pihak berelasi
2c,2d,7, 29,31,32
Total Piutang Lain-lain BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA ASET TETAP - Setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp255.770, Rp233.367 dan Rp205.843 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 ASET LAIN-LAIN TOTAL ASET
2d,2i,8, 31,32
2j,3,9,15, 23,29,31
2o,10,17,31
*) Setelah penyajian kembali PSAK 24 (Revisi 2013) (Catatan 38)
*) After the restatement to SFAS 24 (Revised 2013) (Note 38)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2015 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1 Januari/ 31 Desember*)/ 31 Desember/ 31 Desember*)/ January 1, 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014*) December 31, 2013*)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
UTANG BANK Pihak ketiga Pihak berelasi
LIABILITIES 2c,2f,2m, 5,11,26,29, 31,32,36
Total Utang Bank
BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi
UTANG LAIN-LAIN Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi
2q,14,31
1.606.355 70.247
BANK LOANS Third parties Related party
1.700.389
2.163.030
1.676.602
Total Bank Loans
35.219 1.382
39.189 2.390
64.397 999
ACCRUED EXPENSES Third parties Related parties
36.601
41.579
65.396
Total Accrued Expenses
3.355
7.801
4.805
TAXES PAYABLE
165.084 25.733
178.848 47.751
266.171 54.294
OTHER PAYABLES Third parties Related parties
190.817
226.599
320.465
Total Other Payables
2.267.577 29.904
1.868.699 146.617
985.122 -
BONDS PAYABLE Third parties Related parties
2.297.481
2.015.316
985.122
Total Bonds Payable - Net
2c,2f,2m, 5,6,9,15,28, 29,31,32
Total Utang Lain-lain
UTANG OBLIGASI Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi
2.126.570 36.460
2c,2f,11, 12,13,16,29, 31,32,36
Total Biaya Masih Harus Dibayar
UTANG PAJAK
1.687.010 13.379
2c,2f,2l,5,16 26,29,31,32
Total Utang Obligasi - Neto LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA
2u,3, 30,31,38
103.933
101.508
83.329
LIABILITY FOR POSTEMPLOYMENT BENEFITS
LIABILITAS PAJAK TANGGUHAN - Neto
2q,3, 14,31,38
118.102
111.790
97.955
DEFERRED TAX LIABILITIES - Net
2c,2f,12,26 29,31,32
100.000
100.000
100.000
SUBORDINATED LOAN
4.550.678
4.767.623
3.333.674
TOTAL LIABILITIES
UTANG SUBORDINASI TOTAL LIABILITAS
*) Setelah penyajian kembali PSAK 24 (Revisi 2013) (Catatan 38)
*) After the restatement to SFAS 24 (Revised 2013) (Note 38)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 (dalam nilai penuh) per saham Modal dasar - 5.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 3.481.481.480 saham, 2.000.000.000 saham dan 2.000.000.000 saham masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 Modal disetor lainnya Kerugian aktuarial bersih setelah pajak Saldo laba Cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2015 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1 Januari/ 31 Desember*)/ 31 Desember/ 31 Desember*)/ January 1, 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014*) December 31, 2013*) EQUITY Capital stock Rp100 (in full amount) par value per share Authorized - 5,000,000,000 shares
18 2l,19 30,38 20 38
10.000 243.407
9.000 228.740
Issued and fully paid 3,481,481,480 shares, 2,000,000,000 shares and 2,000,000,000 shares, as of December 31, 2015, December 31, 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013, 200.000 respectively 110.413 Additional paid-in capital Actuarial loss (15.539) net of tax Retained earnings 8.000 Appropriated for general reserve 192.548 Unappropriated
755.591
532.308
495.422
TOTAL EQUITY
5.306.269
5.299.931
3.829.096
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
348.148 160.190
200.000 110.413
(6.154)
(15.845)
*) Setelah penyajian kembali PSAK 24 (Revisi 2013) (Catatan 38)
*) After the restatement to SFAS 24 (Revised 2013) (Note 38)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the year ended December 31, 2015 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 Catatan/ Notes
2015
2014*)
PENDAPATAN Pembiayaan konsumen neto
REVENUES
977.660
2h,2n,5, 6,21,28,36
844.579
Consumer financing - net
25.189
2c,28,29,36
12.953
Interest
Administrasi
459.085
2h,2n,22,36,
438.301
Administration
Lain-lain
278.413
2h,2n,2p,4, 9,23,36
266.362
Others
1.562.195
Total Revenues
Bunga
Total Pendapatan
1.740.347
BEBAN
EXPENSES
Umum dan administrasi
505.204
473.326
General and administrative
Gaji dan tunjangan
376.614
Pendanaan
480.889
2n,2u,25, 29,30,38 2c,2l, 11,12,16, 26,29,36
347.839
Salaries and benefits
426.385
Financing costs
Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai
317.046
2e,2h, 3,5,6
221.060
Provision for impairment losses
30.177
Depreciation
9.689
Others
1.508.476
Total Expenses
23.787
53.719
INCOME BEFORE FINAL TAX AND INCOME TAX EXPENSE
5.038
2.590
Final tax expense
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
18.749
51.129
INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE
Beban pajak penghasilan
3.082
13.937
Income tax expense
37.192
INCOME FOR THE YEAR
Penyusutan Lain-lain Total Beban LABA SEBELUM BEBAN PAJAK FINAL DAN PAJAK PENGHASILAN Beban pajak final
LABA TAHUN BERJALAN
27.828 8.979
2n,24
2j,3,9 2c,2n,2p, 27,29
1.716.560
2q,14,38
15.667
*) Setelah penyajian kembali PSAK 24 (Revisi 2013) (Catatan 38)
*) After the restatement to SFAS 24 (Revised 2013) (Note 38)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME (continued) For the year ended December 31, 2015 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 Catatan/ Notes
2015
2014*)
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Akun yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Keuntungan (kerugian) aktuarial Pajak penghasilan atas keuntungan (kerugian) aktuarial Laba (rugi) komprehensif lainnya bersih setelah pajak
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
LABA PER SAHAM DASAR (dinyatakan dalam nilai penuh Rupiah)
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
12.921
38
(408)
(3.230)
38
102
Items that will not be reclassified to profit or loss Actuarial gain (loss) Income tax relating to actuarial gain (loss)
(306)
Other comprehensive income (loss) - net of tax
36.886
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
18,60
BASIC EARNINGS PER SHARE (expressed in full Rupiah amount)
9.691
25.358
4,67
2s
*) Setelah penyajian kembali PSAK 24 (Revisi 2013) (Catatan 38)
*) After the restatement to SFAS 24 (Revised 2013) (Note 38)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
Saldo 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013*)
Dampak atas penerapan awal PSAK 24 (Revisi 2013)
Pencadangan laba cadangan umum
30,38
Modal Saham Ditempatkan Dan Disetor Penuh/ Issued And Fully Paid Capital Stock
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the year then ended December 31, 2015 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Kerugian AktuarialBersih Setelah Pajak/ Actuarial LossNet of Tax
Modal Disetor Lainnya/ Additional Paid-in Capital
200.000
110.413
-
-
Saldo Laba/ Retained Earnings Cadangan Umum/ Appropriated For General Reserve
Total Ekuitas/ Total Equity
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
8.000
192.224
510.637
(15.539)
-
324
(15.215)
(15.539)
8.000
192.548
1.000
(1.000)
-
Total laba komprehensif tahun berjalan Saldo 31 Desember 2014
Effect of first implementation of SFAS 24 (Revised 2013)
200.000
110.413
495.422
20
-
-
30,38
-
-
(306)
-
-
(306)
Actuarial lossnet of tax
-
-
-
-
37.192
37.192
Total comprehensive income for the year
(15.845)
9.000
228.740
532.308
Balance December 31, 2014
untuk
Kerugian aktuarialbersih setelah pajak
Balance January 1, 2014/ December 31, 2013*)
200.000
110.413
-
*) Setelah penyajian kembali PSAK 24 (Revisi 2013) (Catatan 38)
-
Appropriated earnings for general reserve
*) After the restatement to SFAS 24 (Revised 2013) (Note 38)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
Saldo 31 Desember 2014
Penambahan modal ditempatkan dan penuh
saham disetor
Penambahan lainnya
disetor
modal
Pencadangan laba cadangan umum
Modal Saham Ditempatkan Dan Disetor Penuh/ Issued And Fully Paid Capital Stock
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY (continued) For the year then ended December 31, 2015 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Kerugian AktuarialBersih Setelah Pajak/ Actuarial LossNet of Tax
Modal Disetor Lainnya/ Additional Paid-in Capital
Saldo Laba/ Retained Earnings Cadangan Umum/ Appropriated For General Reserve
Total Ekuitas/ Total Equity
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
200.000
110.413
(15.845)
9.000
228.740
532.308
Balance December 31, 2014
18
148.148
-
-
-
-
148.148
Additional issued and fully paid-in capital stock
19
-
49.777
-
-
-
49.777
Additional paid-in capital
20
-
-
-
1.000
(1.000)
-
Appropriated earnings for general reserve
30,38
-
-
9.691
-
-
9.691
Actuarial gainnet of tax
-
-
-
-
15.667
15.667
Total comprehensive income for the year
348.148
160.190
(6.154)
10.000
243.407
755.591
Balance December 31, 2015
untuk
Keuntungan aktuarialbersih setelah pajak
Total laba komprehensif tahun berjalan Saldo 31 Desember 2015
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
7
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENT OF CASH FLOWS For the year then ended December 31, 2015 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 Catatan/ Notes
2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Konsumen Bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama Pendapatan administrasi Lain-lain Total penerimaan kas Pembayaran kas untuk/ kepada: Dealer Bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama Beban umum dan administrasi, beban gaji dan tunjangan serta beban lain-lain Bank-bank sehubungan dengan hak bank-bank atas pendapatan pembiayaan konsumen Beban pendanaan Beban pajak Lain-lain Total pengeluaran kas Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Pencairan deposito Penempatan deposito
Penjualan efek Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
•
2014
8.595.599
8.310.947
4.390.097 498.917 305.630
3.946.984 573.007 300.341
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from: Consumers Banks in connection with the transaction of joint financing cooperation Administration income Others
13.790.243
13.131.279
Total cash receipts
(7.368.340)
(7.419.927)
(4.330.301)
(4.484.046)
(956.644)
(1.017.594)
(534.888) (456.593) (2.655) (46.143)
(633.285) (387.868) (23.589) (142.319)
Cash disbursements for/to: Dealers Banks in connection with the transaction of joint financing cooperation General and administrative expenses, salaries and benefits expenses and other expenses Banks in connection with the banks’ rights on consumer financing income Financing costs Tax expense Others
(13.695.564)
(14.108.628)
Total cash disbursements
(977.349)
Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
94.679
20.151
10.363
2.058
9
2.264
(14.760)
9
(50.074)
450 (5.000)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Interest income Proceeds from sales of property and equipment Acquisition of property and equipment
4
-
Withdrawal time deposit
4
-
Placement time deposit
11.234
Proceeds from sales of marketable securities
(26.213)
Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
-
2.899
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
8
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. •
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For the year then ended December 31, 2015 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 Catatan/ Notes
2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan utang bank Penerimaan dari penerbitan saham Penerimaan dari penerbitan utang obligasi Pelunasan utang obligasi Pelunasan utang bank Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI: Kas dan bank Setara kas deposito berjangka Total kas dan setara kas
2.196.788 197.925 1.595.301 (1.317.000) (2.659.428)
2014
3.519.601 16 16
1.392.761 (366.000) (3.033.173)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans Proceeds from issuance of share Proceeds from issuance of bonds Repayment of bonds payable Repayment of bank loans
1.513.189
Net Cash Provided by Financing Activities
8
NET EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
509.635
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
233.080
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
742.715
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
848.966
742.265
CASH AND CASH EQUIVALENTS CONSIST OF: Cash on hand and in banks
5.000
450
Cash equivalents time deposits
853.966
742.715
Total cash and cash equivalents
13.586
87
111.251
742.715
853.966
4
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
The Company’s Establishment PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (“the Company”) was established in the Republic of Indonesia as PT Jakarta-Tokyo Leasing based on the Notarial Deed No. 179 dated March 23, 1982 of Kartini Muljadi, S.H., Notary in Jakarta, which was subsequently amended by the Notarial Deed No. 96 dated December 15, 1982 of the same notary. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-3167HT01.01.TH82 dated December 23, 1982 and was published in the State Gazette No. 26, Supplement No. 1248 dated April 1, 1997. The Company’s name has been changed several times, the latest of which was covered by the Notarial Deed No. 5 dated March 15, 2000 of Anna Wong, S.H., Notary in Tangerang, in which the Company’s name was changed from PT Wahana Ometraco Multi Artha to PT Wahana Ottomitra Multiartha. This change of name was approved by the Ministry of Laws and Regulations of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-7437.HT.01.04.Th.2000 dated March 27, 2000. The Company’s Articles of Association has been amended several times, which was covered by the Notarial Deed No. 76 dated April 23, 2015 of Ny. Leolin Jayayanti, S.H., Notary in Jakarta, concerning the changes in article 3-4, article 11-16, article 20-24 and article 26-28 of the Company’s Articles of Association. Amendment of those Company’s Articles of Association has received approval from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by Decision Letter No. AHU0934387.AH.01.02.TAHUN 2015 dated April 30, 2015 and recorded in the database System of the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia under Admission Notification Amendment Letter No. AHUAH.01.03-0928592 dated April 30, 2015.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia dengan nama PT Jakarta-Tokyo Leasing berdasarkan Akta No. 179 tanggal 23 Maret 1982 dan kemudian diubah dengan Akta Perubahan Naskah Pendirian No. 96 tanggal 15 Desember 1982, keduanya dibuat di hadapan Kartini Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-3167-HT01.01.TH82 tanggal 23 Desember 1982 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 26, Tambahan No. 1248, tanggal 1 April 1997. Nama Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 5 tanggal 15 Maret 2000 yang dibuat di hadapan Anna Wong, S.H., Notaris di Tangerang, dimana nama Perusahaan diubah dari PT Wahana Ometraco Multi Artha menjadi PT Wahana Ottomitra Multiartha. Perubahan nama ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-7437.HT.01.04.Th.2000 tanggal 27 Maret 2000. Anggaran Dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 76 tanggal 23 April 2015 yang dibuat di hadapan Ny. Leolin Jayayanti, S.H., Notaris di Jakarta, antara lain, mengenai perubahan pasal 3-4, pasal 11-16, pasal 20-24 dan pasal 26-28 Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan pasal-pasal dalam Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU0934387.AH.01.02.TAHUN 2015 tanggal 30 April 2015 serta diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0928592 tertanggal 30 April 2015.
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
The Company’s Establishment (continued)
Anggaran Dasar Perusahaan mengalami perubahan terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 73 tanggal 30 Oktober 2015 yang dibuat di hadapan Ny. Leolin Jayayanti, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan pasal-pasal dalam Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU0945027.AH.01.02.TAHUN 2015 tanggal 2 November 2015.
The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest of which was covered by the Notarial Deed No. 73 dated October 30, 2015 of Ny. Leolin Jayayanti, S.H., Notary in Jakarta, concerning the changes in article 3 of the Company’s Articles of Association. Amendment of those Company’s Articles of Association has received approval from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by Decision Letter No. AHU0945027.AH.01.02.TAHUN 2015 dated November 2, 2015.
Dengan berlakunya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 29/POJK 05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan dimana salah satunya mengatur perubahan kegiatan usaha yang wajib bagi para perusahaan pembiayaan, sehingga untuk selanjutnya kegiatan usaha Perusahaan adalah:
With the Enactment of Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 29/POJK 05/2014 concerning the Company’s Business Activities that required changes to the company’s financing activities, so as the further Company’s business activities are:
a. b. c. d.
berdasarkan
a. b. c. d.
berdasarkan
e.
e.
Pembiayaan investasi Pembiayaan modal kerja Pembiayaan multiguna Pembiayaan lainnya persetujuan OJK Pembiayaan konsumen prinsip syariah
Financing investment Working capital financing Multipurpose financing Other financing activities approved by OJK Consumer financing activities based on sharia principles
Penyesuaian perubahan kegiatan usaha ke dalam Anggaran Dasar Perusahaan dilakukan Perusahaan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) pada tanggal 30 Oktober 2015.
Adjustment for changes of business activities into the Company’s Articles of Association conducted through the Extraordinary General Shareholders’ Meeting (“EGMS”) on October 30, 2015.
Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. 135/KMK.06/2001 tanggal 20 Maret 2001 yang merupakan kelanjutan dari izin usaha seperti yang dimaksud dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-028/KM.11/1982 tanggal 30 Juni 1982 tentang Pemberian Izin Usaha Dalam Bidang Leasing kepada PT Jakarta-Tokyo Leasing. Izin usaha ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-105/KM.13/1988 tanggal 7 Juli 1988 dan diubah dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 327/KMK.017/1997 tanggal 21 Juli 1997. Pada saat ini, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 135/KMK.06/2001 tanggal 20 Maret 2001, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen.
The Company obtained a license to operate as a financing company from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. 135/KMK.06/2001 dated March 20, 2001 which was an extension of a previous license granted as mentioned in the Decision Letter of the Ministry of Finance No. KEP-028/KM.11/1982 dated June 30, 1982 regarding the Granting of the Operating License as a Leasing Company to PT JakartaTokyo Leasing. This license was subsequently extended several times, the latest of which by the Decision Letter of the Ministry of Finance No. KEP-105/KM.13/1988 dated July 7, 1988 and changed by the Decision Letter of the Ministry of Finance No. 327/KMK.017/1997 dated July 21, 1997. Currently, based on Decision Letter of the Ministry of Finance No. 135/KMK.06/2001 dated March 20, 2001, the Company is mainly engaged in consumer financing activities. 11
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
The Company’s Establishment (continued)
Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Mega Glodok Kemayoran, Office Tower B, Lantai 2, Jalan Angkasa Kav. B-6, Bandar Kemayoran, Jakarta, dan memiliki kantor cabang dan kantor perwakilan dengan total 181 (seratus delapan puluh satu) lokasi yang antara lain di wilayah DKI Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sumatera.
The Company’s head office is located at Mega Glodok Kemayoran Building, Office Tower B, nd 2 floor, Jalan Angkasa Kav. B-6, Bandar Kemayoran, Jakarta, and it has totally one hundred and eighty one (181) locations in, among others, DKI Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Jawa Tengah, Jawa Barat, and Sumatera.
Perusahaan mulai memfokuskan kegiatannya pada pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor roda dua sejak tahun 1997.
The Company started to focus its operations in consumer financing of two-wheeled motor vehicles in 1997.
Perusahaan merupakan entitas anak dari PT Bank Maybank Indonesia Tbk (‘’BMI’’) (sebelumnya PT Bank Internasional Indonesia Tbk (‘’BII’’)) dengan persentase kepemilikan sebesar 68,55%. Pemegang saham utama BMI adalah Malayan Banking Berhad (‘’Maybank’’), yang merupakan bank yang berkedudukan di Malaysia.
The Company is a subsidiary of PT Bank Maybank Indonesia Tbk (‘’BMI’’) (formerly PT Bank Internasional Indonesia Tbk (‘’BII’’)) with ownership percentage of 68.55%. The ultimate shareholder of BMI is Malayan Banking Berhad (‘’Maybank’’), which is a bank based in Malaysia.
Berdasarkan Surat No. S.2015.642/Dir Retail Mortgage - Auto Loan tanggal 13 Oktober 2015 dan merujuk pada hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (‘’RUPSLB’’) PT Bank Internasional Indonesia Tbk tanggal 24 Agustus 2015, Persetujuan Menkumham melalui Surat Keputusan No. AHU0941203.AH.01.02 tanggal 26 Agustus 2015 dan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. 18/KDK.03/2015 tanggal 23 September 2015, nama Perusahaan yang sebelumnya bernama PT Bank Internasional Indonesia Tbk berubah menjadi PT Bank Maybank Indonesia Tbk.
Based on Letter No. S.2015.642/Dir Retail Mortgage - Auto Loan dated October 13, 2015 and referred to the Extraordinary General Shareholders’ Meeting (‘’EGMS’’) PT Bank Internasional Indonesia Tbk dated August 24, 2015, Approval of the Minister of Law and Human Rights by Decision Letter No. AHU0941203.AH.01.02 dated August 26, 2015 and the Decision of the Board of Commissioners Otoritas Jasa Keuangan No. 18/KDK.03/2015 dated September 23, 2015, the name of the Company formerly known as PT Bank Internasional Indonesia Tbk changed to PT Bank Maybank Indonesia Tbk.
Penawaran Umum Saham Perusahaan
b.
The Company’s Public Offerings On November 30, 2004, the Company obtained the Effective Letter of the Registration Statement for the Initial Public Offering of Shares from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (“BAPEPAM”) in its Letter No. S-3551/PM/2004 for 200,000,000 shares with a nominal value of Rp20,000 or Rp100 (in full amount) per share and initial offering price of Rp700 (in full amount) per share. The Company’s shares were listed in the Jakarta and Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) on December 13, 2004.
Pada tanggal 30 November 2004, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif Pendaftaran Penawaran Umum Perdana Saham dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) dengan Surat No. S-3551/PM/2004 untuk melakukan penawaran 200.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp20.000 atau Rp100 (dalam nilai penuh) per lembar saham dan harga penawaran sebesar Rp700 (dalam nilai penuh) per lembar saham. Saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 13 Desember 2004.
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
Penawaran (lanjutan)
1. Umum
Saham
Perusahaan
GENERAL (continued) b.
Public
Offerings
On February 6, 2015, the Company obtained the Effective Letter of the Registration Statement for the Right Issue I (“PUT I”) of Shares to the shareholders of the Company in order to issue Rights of Letter No. S-39/D.04/2015 for 1,481,481,480 shareholders’ new common shares with a nominal value of Rp148,148 or Rp100 (in full amount) per share and initial offering price of Rp135 (in full amount) per share. The Company’s shares were listed in Indonesia Stock Exchange on February 23, 2015.
Pada tanggal 6 Februari 2015, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) kepada para pemegang saham Perusahaan dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) dari surat No. S39/D.04/2015, sejumlah 1.481.481.480 lembar saham biasa atas nama yang merupakan saham baru dengan nilai nominal Rp148.148 atau Rp100 (dalam nilai penuh) per lembar saham dan harga penawaran sebesar Rp135 (dalam nilai penuh) per lembar saham. Saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Februari 2015. c.
The Company’s (continued)
Penawaran Umum Obligasi Perusahaan
c.
The Company’s Bonds Offerings
Pada bulan November 2003, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi I WOM Finance Tahun 2003 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap” dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp300.000, yang dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) pada tanggal 31 Oktober 2003 berdasarkan Surat Keputusan No. S-2645/PM/2003. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 12 November 2003.
In November 2003, the Company offered to the public “Bonds I WOM Finance Year 2003 With Fixed Interest Rate” with nominal value of Rp300,000, which became effective on October 31, 2003 based on the Decision Letter No. S-2645/PM/2003 of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”). On November 12, 2003, the Company listed the bonds in the Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange).
Pada bulan Juni 2005, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi II WOM Finance Tahun 2005 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap” dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp500.000, yang dinyatakan efektif oleh BAPEPAM-LK pada tanggal 26 Mei 2005 berdasarkan Surat Keputusan No. S-1346/PM/2005. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 8 Juni 2005.
In June 2005, the Company offered to the public “Bonds II WOM Finance Year 2005 With Fixed Interest Rate” with nominal value of Rp500,000, which became effective on May 26, 2005 based on the Decision Letter No. S-1346/PM/2005 of BAPEPAM-LK. On June 8, 2005, the Company listed the bonds in the Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange).
Pada bulan Juni 2006, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi III WOM Finance Tahun 2006 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap” dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp825.000 yang dinyatakan efektif oleh BAPEPAM-LK pada tanggal 24 Mei 2006 berdasarkan Surat Keputusan No. S-138/BL/2006. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 8 Juni 2006.
In June 2006, the Company offered to the public “Bonds III WOM Finance Year 2006 With Fixed Interest Rate” with nominal value of Rp825,000 which became effective on May 24, 2006 based on the Decision Letter No. S-138/BL/2006 of BAPEPAM-LK. On June 8, 2006, the Company listed the bonds in the Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange).
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Penawaran Umum Obligasi Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
The Company’s (continued)
Bonds
Offerings
Pada bulan Mei 2007, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi IV WOM Finance Tahun 2007 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap” dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp1.000.000, yang dinyatakan efektif oleh BAPEPAM-LK pada tanggal 14 Mei 2007 berdasarkan Surat Keputusan No. S-2265/BL/2007. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 30 Mei 2007.
In May 2007, the Company offered to the public “Bonds IV WOM Finance Year 2007 With Fixed Interest Rate” with nominal value of Rp1,000,000, which became effective on May 14, 2007 based on the Decision Letter No. S-2265/BL/2007 of BAPEPAM-LK. On May 30, 2007, the Company listed the bonds in the Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange).
Pada bulan Februari 2011, Perusahaan menawarkan pada masyarakat ‘’Obligasi V WOM Finance Tahun 2011 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap’’ dengan jumlah pokok Rp1.400.000 (Catatan 16), yang dinyatakan efektif oleh BAPEPAM-LK pada tanggal 23 Februari 2011 berdasarkan Surat Keputusan No. S-1766/BL/2011. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Maret 2011.
In February 2011, the Company offered to the public ‘’Bonds V WOM Finance Year 2011 With Fixed Interest Rate’’ with nominal value of Rp1,400,000 (Note 16), which became effective on February 23, 2011 based on the Decision Letter No. S-1766/BL/2011 of BAPEPAM-LK. On March 7, 2011, the Company listed the bonds in the Indonesia Stock Exchange.
Pada bulan Juni 2014, Perusahaan menawarkan pada masyarakat ‘’Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap I Tahun 2014 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap’’ dengan jumlah pokok Rp600.000 (Catatan 16), yang dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (dahulu BAPEPAM-LK) pada tanggal 17 Juni 2014 berdasarkan Surat Keputusan No. S-272/D.04/2014. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 Juni 2014.
In June 2014, the Company offered to the public “Continuing Bonds I Phase I WOM Finance Year 2014 With Fixed Interest Rate” with nominal value of Rp600,000 (Note 16), which became effective on June 17, 2014 based on the Decision Letter No. S-272/D.04/2014 of Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (formerly BAPEPAM-LK). The Company listed the bonds in the Indonesia Stock Exchange on June 26, 2014.
Selanjutnya, berdasarkan Obligasi Berkelanjutan I, pada bulan Desember 2014, Perusahaan menawarkan pada masyarakat ‘’Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap II Tahun 2014 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap’’ dengan jumlah pokok Rp800.000 (Catatan 16), yang dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (dahulu BAPEPAM-LK) pada tanggal 17 Juni 2014 berdasarkan Surat Keputusan No. S272/D.04/2014. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Desember 2014.
Further, under the Continuing Bonds I, in December 2014, the Company offered to the public “Continuing Bonds I Phase II WOM Finance Year 2014 With Fixed Interest Rate” with nominal value of Rp800,000 (Note 16), which became effective on June 17, 2014 based on the Decision Letter No. S-272/D.04/2014 of Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (formerly BAPEPAM-LK). The Company listed the bonds in the Indonesia Stock Exchange on December 8, 2014.
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
d.
1.
Penawaran Umum Obligasi Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
The Company’s (continued)
Bonds
Offerings
Pada bulan Maret 2015, Perusahaan menawarkan pada masyarakat ‘’Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap III Tahun 2015 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap’’ dengan jumlah pokok Rp1.000.000 (Catatan 16), yang dinyatakan efektif oleh OJK pada tanggal 17 Juni 2014 berdasarkan Surat Keputusan No. S-272/D.04/2014. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 April 2015.
In March 2015, the Company offered to the public “Continuing Bonds I Phase III WOM Finance Year 2015 With Fixed Interest Rate” with nominal value of Rp1,000,000 (Note 16), which became effective on June 17, 2014 based on the Decision Letter No. S-272/D.04/2014 of OJK. The Company listed the bonds in the Indonesia Stock Exchange on April 6, 2015.
Pada bulan Desember 2015, Perusahaan menawarkan pada masyarakat ‘’Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap IV Tahun 2015 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap’’ dengan jumlah pokok Rp600.000 (Catatan 16), yang dinyatakan efektif oleh OJK pada tanggal 17 Juni 2014 berdasarkan Surat Keputusan No. S-272/D.04/2014. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Desember 2015.
In December 2015, the Company offered to the public “Continuing Bonds I Phase IV WOM Finance Year 2015 With Fixed Interest Rate” with nominal value of Rp600,000 (Note 16), which became effective on June 17, 2014 based on the Decision Letter No. S-272/D.04/2014 of OJK. The Company listed the bonds in the Indonesia Stock Exchange on December 23, 2015.
Dewan Komisaris Karyawan
dan
Direksi
dan
d.
Direksi Presiden Direktur Direktur Keuangan Direktur Pemasaran (Direktur Independen) Direktur Manajemen Risiko Direktur Operasional
and
Based on EGMS No. 72 dated October 30, 2015 of Leolin Jayayanti, S.H., Notary in Jakarta which has been reported to the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0976541 dated November 2, 2015 and Resolution Letter of Commissioners dated September 30, 2015, the composition of the Company’s Boards of Commissioners, Directors, Sharia Supervisory Board and Audit Committee as of December 31, 2015 is as follows:
Berdasarkan Pernyataan Keputusan RUPSLB No. 72 tanggal 30 Oktober 2015 yang dibuat di hadapan Ny. Leolin Jayayanti, S.H., Notaris di Jakarta dan telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0976541 tanggal 2 November 2015 serta Surat Resolusi Dewan Komisaris tanggal 30 September 2015, susunan Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan Komite Audit Perusahaan, pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris (Komisaris Independen) Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen
The Boards of Commissioners Directors and Employees
: : : : :
I Nyoman Tjager Robbyanto Budiman Garibaldi Thohir Thilagavathy Nadason Myrnie Zachraini Tamin
: : : : :
: :
Djaja Suryanto Sutandar Zacharia Susantadiredja
: :
: : :
Simon Tan Kian Bing Ir. Purwadi Indra Martono* Ir. C. Guntur Triyudianto**
: : :
15
Board of Commissioners President Commissioner (Independent Commissioner) Vice President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Finance Director Marketing Director (Independent Director) Risk Management Director Operational Director
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
Dewan Komisaris Karyawan (lanjutan)
1. dan
Direksi
dan
GENERAL (continued) d.
The Boards of Commissioners Directors and Employees (continued)
Dewan Pengawas Syariah Ketua : H. Abdul Jabar Majid, MA : Anggota : H. Muh. Taufik Darmansyah : Anggota : Dr. Ir. H. Muhamad Nadratuzzaman Hosen : Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Anggota
: : :
I Nyoman Tjager Arief Ahmad Dhani Setiawan Kriswanto
: : :
*Mengundurkan diri efektif tanggal 31 Oktober 2015 **Mengundurkan diri efektif tanggal 31 Desember 2015
Sharia Supervisory Board Chairman Member Member Audit Committee Head of Audit Committee Member Member
*Resign effective on October 31, 2015 **Resign effective on December 31, 2015 Based on The Company’s Annual General Meeting of Shareholders (“AGMS”) No. 45 dated April 21, 2014 of Leolin Jayayanti, S.H., Notary in Jakarta which has been reported to the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-04165.40.22.2014 dated April 24, 2014 and Resolution Letter of Commissioners dated April 16, 2014, the composition of the Company’s Boards of Commissioners, Directors, Sharia Supervisory Board and Audit Committee as of December 31, 2014 is as follows:
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) No. 45 tanggal 21 April 2014 yang dibuat di hadapan Ny. Leolin Jayayanti, S.H., Notaris di Jakarta dan telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-04165.40.22.2014 tanggal 24 April 2014 serta Surat Resolusi Dewan Komisaris tanggal 16 April 2014, susunan Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan Komite Audit Perusahaan, pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
and
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
: : : : :
Stephen Liestyo Robbyanto Budiman Garibaldi Thohir I Nyoman Tjager Myrnie Zachraini Tamin
: : : : :
: :
Djaja Suryanto Sutandar Zacharia Susantadiredja
: :
: : :
Simon Tan Kian Bing Ir. Purwadi Indra Martono Ir. C. Guntur Triyudianto
: : :
Board of Directors President Director Finance Director Marketing Director (Independent Director) Risk Management Director Operational Director
Dewan Pengawas Syariah Ketua : H. Abdul Jabar Majid, MA : Anggota : H. Muh. Taufik Darmansyah : Anggota : Dr. Ir. H. Muhamad Nadratuzzaman Hosen :
Sharia Supervisory Board Chairman Member Member
Direksi Presiden Direktur Direktur Keuangan Direktur Pemasaran (Direktur Independen) Direktur Manajemen Risiko Direktur Operasional
Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Anggota
: : :
I Nyoman Tjager Arief Ahmad Dhani Setiawan Kriswanto
16
: : :
Audit Committee Head of Audit Committee Member Member
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
Dewan Komisaris Karyawan (lanjutan)
1. dan
Direksi
dan
GENERAL (continued) d.
In relation to the compliance of BAPEPAM-LK Rule No. IX.I.5. The Decision Decree of the Chairman of BAPEPAM-LK No. KEP643/BL/2012 dated December 7, 2012 related to the establishment and implementation of working guidance of the Audit Committee, the Company has the Audit Committee Charter dated November 29, 2013.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan No. 1546/DIR/IV/2015 tanggal 29 April 2015, Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah Zacharia Susantadiredja.
Based on Directors’ Decision Letter of the Company No. 1546/DIR/IV/2015 dated April 29, 2015, the Corporate Secretary as of December 31, 2015 is Zacharia Susantadiredja.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan No. 515/DIR/IV/2012 tanggal 16 April 2012, Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah Tuty Clara Assaf.
Based on Directors’ Decision Letter of the Company No. 515/DIR/IV/2012 dated April 16, 2012, the Corporate Secretary as of December 31, 2014 was Tuty Clara Assaf.
Perusahaan memiliki masing-masing 3.489 dan 3.814 karyawan tetap pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (tidak diaudit).
The Company has a total of 3,489 and 3,814 permanent employees as of December 31, 2015 and 2014, respectively (unaudited). e. Completion of the financial statements The management of the Company is responsible for the preparation of the accompanying financial statements which were completed and authorized for issue by the Company’s Board of Directors on February 22, 2015.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 22 Februari 2015. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a.
and
Sehubungan dengan pemenuhan ketentuan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.5. Surat Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Perusahaan telah memiliki Piagam Komite Audit tertanggal 29 November 2013.
e. Penyelesaian laporan keuangan
2.
The Boards of Commissioners Directors and Employees (continued)
Pernyataan kepatuhan dan penyusunan laporan keuangan
2.
dasar
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Statement of compliance and basis of preparation of the financial statements The financial statements have been prepared and presented in accordance with Financial Accounting Standards (“FAS”) and Sharia Financial Accounting Standards in Indonesia, which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards and Board of Sharia Standards of the Indonesian Institute of Accountants and Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”), Regulation No. VIII.G.7 regarding “Emiten or Public Company’s Financial Statements Presentation and Disclosure Guidelines” as included in the Appendix of the Decision Decree of the Chairman of BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012.
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) dan Standar Akuntansi Keuangan Syariah di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dan Dewan Standar Syariah Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”), Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
b.
2.
Pernyataan kepatuhan dan dasar penyusunan laporan keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
Statement of compliance and basis of preparation of the financial statements (continued)
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas, dan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
The financial statements have been prepared on the accrual basis except for the statement of cash flows, and using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the financial statements.
Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.
The statement of cash flows presents information on receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities using the direct method.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional.
The presentation currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain.
All figures in the financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah unless otherwise stated.
Kas dan setara kas
b.
Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and unrestricted time deposits with maturity periods of three (3) months or less at the time of placement and not used as collateral for loans nor restricted. Deposits which are used as collateral, if any, are classified as “Time Deposits”.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito yang digunakan sebagai jaminan, jika ada, diklasifikasikan sebagai “Deposito Berjangka”. c.
ACCOUNTING
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
c.
Transactions with related parties
Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.
The Company applied SFAS No. 7 (Revised 2010), “Related Parties Disclosures”. The revised SFAS requires disclosure of related parties relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the financial statements.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties, whereby such terms may not be the same as those transactions with unrelated parties.
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (entitas pelapor). Yang termasuk pihak berelasi, sebagai berikut:
A related party is a person or entity that is related to the entity that is preparing its financial statements (reporting entity). Related parties are:
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
Transaksi (lanjutan) 1)
2)
dengan
pihak-pihak
2.
berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Transactions (continued)
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: a) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; b) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau c) Merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
1)
Entitas mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika entitas tersebut: a) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); b) Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); c) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; d) Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; e) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; f) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1); atau g) Orang yang diidentifikasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) huruf a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
2)
with
ACCOUNTING
related
parties
A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: a) Has control or joint control of the reporting entity; b)
Has significant influence over the reporting entity; or c) Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: a) The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others); b) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
c) Both entities are joint ventures of the same third party; d) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; e) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity; f)
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in 1); or
g) A person identified in 1) a) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
Transaksi (lanjutan)
dengan
pihak-pihak
2.
berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
with
related
parties
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the financial statements.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan. d.
Transactions (continued)
ACCOUNTING
Aset keuangan
d.
Financial assets
Klasifikasi
Classification
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.
Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen neto, piutang pembiayaan multiguna - neto, uang muka dealer, piutang lain-lain dan aset lain-lain yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang serta efek yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual.
The Company’s financial assets consist of cash and cash equivalents, consumer financing receivables - net, multipurpose financing receivables - net, dealer advances, other receivables and other assets classified as loans and receivables and marketable securities classified as available-for-sale financial assets.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in the profit or loss when the financial assets are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
20
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
2.
Aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
Biaya amortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai atas penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya-biaya transaksi dan fee yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment losses and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are integral part of the effective interest rate.
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan atau diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo, dan pinjaman yang diberikan dan piutang.
Available-for-sale financial assets are nonderivative financial assets that are neither classified as held-for-trading nor measured as at fair value through profit or loss, held-tomaturity, and loans and receivables.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual selanjutnya diukur sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi diakui langsung dalam ekuitas sebagai “Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar investasi keuangan yang tersedia untuk dijual” dan pendapatan komprehensif lainnya sebagai “Mutasi sehubungan dengan perubahan nilai wajar investasi keuangan yang tersedia untuk dijual”.
After initial measurement, available-for-sale financial assets are subsequently measured at fair value. Unrealized gains and losses are recognized directly in equity as "Unrealized gains/(losses) on changes in fair value of available-for-sale financial investments" and other comprehensive income as “Mutation in respect of fair value change of avalaible-forsale financial investments”.
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga di bawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset.
The Company derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a pass through arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
2.
Penurunan nilai aset keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif telah terjadinya penurunan nilai atas aset keuangan Perusahaan. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Company assesses whether there is objective evidence that the Company's financial assets are impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in principal or interest payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortized cost, the Company first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are individually not significant.
Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Individual assessment is performed on the significant financial assets that had objective evidence of impairment. The insignificant financial assets include in the group of financial assets with similar credit risk characteristics and assessed collectively.
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
However, if the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, the Company includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
2.
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Impairment of financial assets (continued)
Penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows). Sedangkan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (loss given default) yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini.
Allowance for impairment losses on impaired financial assets that were assessed individually by using discounted cash flows method. While for allowance for impairment losses on impaired financial assets that was assessed collectively, the Company uses statistical method of the historical data such as the probability of defaults, time of recoveries, the amount of loss incurred (loss given default), and by considering for management’s judgment of current economic and credit conditions.
Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dan piutang pembiayaan multiguna dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai secara individual belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan beberapa faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit dan faktor-faktor ekonomi.
Evaluation on allowance for collective impairment cover credit losses inherent in portfolios of consumer financing receivables and multipurpose financing receivables with similar economic characteristics is performed when there is objective evidence to suggest that they contain impaired receivables, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for allowance for collective impairment losses, management considers several factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations and economic factors.
Dalam mengestimasi penyisihan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari penyisihan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif.
In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining allowance for collective impairment losses.
Perusahaan menentukan bukti penurunan nilai atas piutang pembiayaan konsumen dan piutang pembiayan multiguna secara kolektif karena manajemen yakin bahwa piutang pembiayaan konsumen ini memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa.
The Company determines evidence of impairment for consumer financing receivables and multipurpose financing receivables at a collective level because the management believes that these consumer financing receivables have similar credit risk characteristics.
23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
f.
2.
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Impairment of financial assets (continued)
Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Perusahaan menggunakan metode roll rate dari tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali, dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih memadai.
In assessing collective impairment, the Company uses roll rate method of historical trends of the probability of default, timing of recoveries, and the amount of loss incurred, adjusted for management's judgment as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
Pertimbangan utama untuk penilaian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen dan piutang pembiayaan multiguna termasuk pembayaran pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 90 (sembilan puluh) hari atau ada kesulitan atau pelanggaran yang diketahui dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak.
The main considerations for the consumer financing receivables and multipurpose financing receivables impairment assessment include whether any payments of principal or interest are overdue by more than ninety (90) days or there are any known difficulties, or infringement of the original terms of contract.
Nilai tercatat aset tersebut diturunkan melalui akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui sebagai laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang menurun tersebut berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun cadangan.
If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account.
Jika penghapusan di masa datang kemudian diperoleh kembali, pemulihan tersebut diakui sebagai laba pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized as profit in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Liabilitas keuangan
f.
Financial liabilities Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortized cost or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge as appropriate.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. 24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
g.
2.
Liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Financial liabilities (continued)
Perusahaan menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
The Company determines the classification of its financial liabilities in initial recognition.
Pada saat pengakuan awal liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya.
Financial liabilities are recognized initially at fair value.
Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari utang bank, biaya masih harus dibayar, utang lain-lain, utang obligasi dan utang subordinasi yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
The Company’s financial liabilities consist of bank loans, accrued expenses, other payables, bonds payable and subordinated loan classified financial liabilities measured at amortized cost.
Dalam hal liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban Pendanaan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
In the case of financial liabilities measured at amortized cost, these are initially recorded at fair value less directly attributable transaction costs and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method unless the effect of discounting would be immaterial, in which case they are stated at cost. The related interest expense is recognized within “Financing Costs” in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Gains or losses are recognized in the profit or loss when the financial liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak ditunaikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expired.
Saling hapus instrumen keuangan
g.
Offsetting financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount are reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus atas jumlah yang diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
25
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
2.
Piutang pembiayaan konsumen, piutang pembiayaan multiguna, piutang pembiayaan murabahah dan cadangan kerugian penurunan nilai
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Consumer financing receivables, multipurpose financing receivables, murabahah financing receivables and allowance for impairment losses
Piutang pembiayaan konsumen dan piutang pembiayaan multiguna merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian yang dibiayai bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai.
Consumer financing receivables and multipurpose financing receivables are presented net of amounts financed by banks relating to the cooperation transactions in the form of joint financing, unearned consumer financing income and allowance for impairment losses.
Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse) dan penerusan pinjaman, Perusahaan hanya menyajikan porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perusahaan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank dalam rangka transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dari pelanggan dan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai liabilitas (pendekatan bruto).
Based on the consumer joint financing agreements (without recourse) and channeling, the Company only presents the portion of the total installments receivable financing by the Company (net approach). The consumer financing income is presented net of amounts of the banks’ rights on such income relating to the transactions. For consumer joint financing agreements (with recourse), consumer financing receivables represent all consumers’ installments and the total facilities financed by creditors are recorded as liability (gross approach).
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan konsumen, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif piutang pembiayaan konsumen.
Unearned income on consumer financing, which is the excess of the aggregate installment payments to be received from the consumers over the principal amount financed, is recognized as income over the term of the respective agreement using the effective interest rate method.
Selisih neto antara pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen pada saat pertama kali perjanjian pembiayaan konsumen ditandatangani dan biaya-biaya yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan kredit pembiayaan konsumen ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari “Piutang Pembiayaan Konsumen” pada laporan posisi keuangan dan diakui sebagai penyesuaian atas imbal hasil selama periode pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Pembiayaan Konsumen - Neto” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
The net difference between the administration income earned from the consumer at the first time the financing agreement is signed and initial direct costs related to consumer financing facility is deferred and presented as part of “Consumer Financing Receivables” in the statement of financial position and recognized as an adjustment to the yield received throughout the consumer financing period using effective interest rate method and presented as a part of “Consumer Financing Income - Net” in the statement of profit or loss and other comprehensive income for the current year.
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
2.
Piutang pembiayaan konsumen, piutang pembiayaan multiguna, piutang pembiayaan murabahah dan cadangan kerugian penurunan nilai (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Consumer financing receivables, multipurpose financing receivables, murabahah financing receivables and allowance for impairment losses (continued)
Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai seperti dijelaskan pada Catatan 2e.
The Company assesses whether there is any objective evidence that a financial asset is impaired as explained in Note 2e.
Piutang yang tak tertagih dihapuskan berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan dan setelah menunggak lebih dari 210 (dua ratus sepuluh) hari. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat terjadinya.
Receivables are written-off when they are deemed to be uncollectible based on Company’s management evaluation and when they are overdue for more than two hundred and ten (210) days. Collection of receivables previously written-off is recognized as other income at the time of occurrence.
Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen - neto, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban pendanaan.
Total interest earned from customers is recorded as part of consumer financing income - net, while interest charged by the creditors is recorded as financing costs.
Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan Perusahaan harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada konsumen.
Murabahah is goods sell-buy contract with a sold price amounting to acquisition cost plus agreed margin and the Company must to disclose the acquisition cost to customer.
Pada saat akad murabahah, piutang pembiayaan murabahah diakui sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan (margin).
When the murabahah contract is signed, murabahah financing receivables are recognized as at acquisition cost plus agreed margin.
Keuntungan murabahah diakui selama periode akad berdasarkan pengakuan margin dari piutang pembiayaan murabahah.
Murabahah margin are recognized over the period of the contract based on margin of the murabahah financing receivables.
Akad murabahah secara substansi merupakan suatu pembiayaan, sehingga pengakuan margin dilakukan berdasarkan standar yang mengatur pembiayaan, seperti yang disebutkan di kebijakan pembiayaan konsumen.
Substantially, murabahah contract is a financing, so that margin recognition is based on standards which regulate financing, as mentioned in consumer financing policy.
Pada setiap akhir periode laporan keuangan, piutang pembiayaan murabahah disajikan sebesar nilai neto yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang murabahah dikurangi margin yang ditangguhkan dan penyisihan kerugian penurunan nilai.
At the end of each period of financial statement, murabahah financing receivables are stated at net realizable value, consist of outstanding murabahah receivables less unearned margin and allowance for impairment losses.
27
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Biaya dibayar di muka
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Prepaid expenses Prepaid expenses, are amortized and charged to operations over the periods benefited.
Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan sesuai masa manfaat masingmasing biaya yang bersangkutan. j.
ACCOUNTING
Aset tetap
j.
Property and equipment
Aset tetap pada awalnya dinyatakan sebesar harga perolehan. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya. Aset tetap, kecuali tanah, dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui sebagai laba rugi pada saat terjadinya.
Property and equipment are initially stated at acquisition cost. After initial measurement, property and equipment are measured using the cost model. Property and equipment, except land, are carried at its cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such acquisition cost includes the cost of replacing part of the property and equipment when that cost is incurred, if the recognition criterias are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the property and equipment as a replacement if the recognition criterias are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criterias are recognized in the profit or loss as incurred.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straightline method over the estimated useful lives of the asset as follows:
Tahun/Year Bangunan Renovasi kantor Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor
10 4 4 4 4
Persentase/ Percentage 10,00% 25,00% 25,00% 25,00% 25,00%
Buildings Leasehold improvement Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures
Peralatan dalam proses instalasi dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masingmasing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Equipment under installation is stated at cost and presented as part of the property and equipment. The accumulated cost will be reclassified to the appropriate property and equipment account when the installation is substantially completed and the asset is ready for its intended use.
Apabila aset tetap dihentikan pengakuannya (tidak dipergunakan lagi atau dijual), biaya perolehan beserta akumulasi penyusutan yang terkait dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul diakui sebagai laba atau rugi tahun berjalan.
When assets are derecognized (retired or otherwise disposed of), their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gains or losses are recognized as profit or loss for the current year.
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
Penurunan nilai aset non-keuangan
k.
Impairment of non-financial assets Assets are considered as impaired when the carrying value of assets exceed the recoverable amount. The carrying amount of non financial assets, except for deferred tax assets, prepaid expenses and advances are reviewed each period to determine whether there is any indication of impairment. If any such indication exists, the Company will estimate the assets’s recoverable.
Suatu aset mengalami penurunan nilai jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai yang dapat dipulihkan. Nilai tercatat dari aset non-keuangan, kecuali aset pajak tangguhan, biaya dibayar di muka dan uang muka ditelaah setiap periode, untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka Perusahaan akan melakukan estimasi jumlah nilai yang dapat dipulihkan. l.
Property and equipment (continued) At the reporting date the estimated useful lives, depreciation method and residual values are reviewed.
Pada setiap akhir periode pelaporan estimasi umur manfaat ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu dikaji ulang. k.
ACCOUNTING
Biaya penerbitan emisi efek ekuitas dan emisi obligasi
l.
Stock and bonds issuance costs
Biaya penerbitan efek ekuitas disajikan sebagai pengurang modal disetor lainnya dalam bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan.
Stock issuance costs are presented as deduction from additional paid-in capital in the equity section in the statement of financial position.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi dicatat sebagai pengurang terhadap hasil penerbitan dan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif selama jangka waktu obligasi (Catatan 2f).
Costs incurred relating to the bonds issuance are presented as deduction from the issuance proceeds and amortized using the effective interest rate over the term of the bonds (Note 2f).
m. Provisi
m. Provisions
Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dipulihkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
2.
Pengakuan pendapatan dan beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Revenue and expense recognition
Perusahaan mengakui pendapatan atas pembiayaan konsumen seperti yang dijelaskan pada Catatan 2h di atas.
The Company recognizes revenue on consumer financing as explained in Note 2h above.
Pendapatan pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar pendapatan neto setelah dikurangi dengan bagian pendapatan milik bank-bank sehubungan dengan transaksitransaksi kerjasama pembiayaan bersama (Catatan 2h).
The consumer financing income is presented net of amounts of the banks’ portion on such income relating to the cooperation transactions of joint financing (Note 2h).
Untuk pembiayaan konsumen yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau pembiayaan konsumen yang telah dikategorikan sebagai yang mengalami penurunan nilai, pendapatan bunga yang sudah diakui tetapi belum ditagih akan dibatalkan pengakuannya.
For consumer financing receivables with principal or interest has been past due for 90 days or more, or where the consumer financing receivables have been classified as impaired loans, the interest income accrued but not yet collected is reversed.
Pendapatan denda atas keterlambatan pembayaran angsuran pembiayaan konsumen diakui pada saat realisasi.
Penalty income arising from late payments of consumer financing installments is recognized when realized.
Pelunasan sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir dianggap sebagai suatu pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul, diakui sebagai laba rugi tahun berjalan.
Early termination is treated as cancellation of existing agreement and the resulting gain or loss is recognized as profit or loss for the current year.
Perusahaan berhak menentukan suku bunga yang lebih tinggi ke konsumen daripada suku bunga yang ditetapkan oleh bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama. Selisihnya merupakan pendapatan dari transaksi-transaksi tersebut bagi Perusahaan dan disajikan sebagai “Pendapatan Pembiayaan Konsumen - Neto” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
The Company has the right to set higher interest rates to customers than that stated by the banks for the cooperation transactions of joint financing. The difference is recognized as revenue from such transactions and presented as “Consumer Financing Income - Net” in the statement of profit or loss and other comprehensive income for the current year.
Pendapatan bunga merupakan pendapatan yang diperoleh Perusahaan atas penempatan giro dan deposito di bank yang diakui pada saat diperoleh atau saat terjadinya.
Interest represents income obtained by the Company from its placement of current account and time deposits in banks which is recognized when earned or incurred.
Pendapatan dan beban administrasi, kecuali biaya-biaya/pendapatan yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan kredit pembiayaan konsumen seperti dijelaskan pada Catatan 2h, diakui pada saat diperoleh atau terjadinya.
Administration income and expenses, except for the initial direct costs/income relating to the consumer financing as explained in Note 2h, are recognized when earned or incurred.
30
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
p.
q.
2.
Akuntansi instrumen derivatif
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
Accounting for derivative instruments
Perusahaan melakukan transaksi/kontrak nilai tukar dan swap dalam mata uang asing untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang berasal dari utang Perusahaan dalam mata uang asing.
The Company enters into and engages in currency swap and foreign exchange contracts/transactions for the purpose of managing its foreign exchange rate exposures emanating from the Company’s loans in foreign currencies.
Setiap instrumen derivatif (termasuk instrumen derivatif melekat), diakui sebagai aset atau liabilitas berdasarkan nilai wajar setiap kontrak. Nilai wajar merupakan perhitungan nilai kini (present value) dengan menggunakan asumsiasumsi dan data yang berlaku umum.
Every derivative instrument (including embedded derivatives) are recognized as either asset or liability based on the fair value of each contract. Fair value is a computation of present value by using data and assumption that are generally accepted.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
p.
Foreign balances
currency
transactions
and
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan rata-rata kurs jual dan kurs beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan sebagai laba rugi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Indonesian Rupiah to reflect the average of selling and buying exchange rate at such date as published by Bank Indonesia. Any resulting gains or losses are credited or charged to the profit or loss for current year.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rata-rata kurs jual dan kurs beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia yang digunakan masing-masing adalah sebesar Rp13.795 (dalam nilai penuh) dan Rp12.440 (dalam nilai penuh) untuk 1 (dalam nilai penuh) Dolar Amerika Serikat (AS$1).
As of December 31, 2015 and 2014, the average of selling and buying exchange rates at such date as published by Bank Indonesia used were Rp13,795 (in full amount) and Rp12,440 (in full amount) to US$1 (in full amount), respectively.
Pajak penghasilan
q.
Income tax The Company applied SFAS No. 46 (Revised 2014), “Accounting for Income Tax”, which requires the Company to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statement of financial position and transactions and other events of the current year.
Perusahaan menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”, yang mengharuskan Perusahaan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam tahun berjalan.
31
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
r.
2.
Pajak penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Income tax (continued)
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan, jika ada, juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the current year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between commercial and tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefit, such as the carry-forward of unused tax losses, if any, is also recognized to the extent that realization of such tax benefit is probable.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the assets are realized or the liabilities are settled, based on the applicable tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at statement of financial position date.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
Segmen operasi
r.
Operating segment
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company that is engaged either in providing certain products and services within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and reward that are different from those of other segments.
Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional (Direktur) untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.
The amount of each segment item reported is the measure reported to the chief operation decision maker (Board of Directors) for the purposes of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance.
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
s.
2.
Segmen operasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
Segment revenue, expenses, result, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment.
Informasi keuangan dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya. Sehubungan dengan ini, segmen operasi dalam laporan keuangan disajikan berdasarkan pengklasifikasian umum atas daerah pemasaran sebagai segmen geografis. Rincian segmen operasi tersebut diungkapkan dalam Catatan 37.
Financial information is reported based on the information used by management in evaluating the performance of each segment and determining the allocation of resources. In this respect, the business operating segment in the financial statements are presented based on general classification of marketing areas as geographical segments. The details of operating segment are disclosed in Note 37.
Laba per saham dasar
s.
Basic earnings per share Basic earnings per share is computed by dividing income for the year with the weighted average number of shares outstanding during the year, which is 3,481,481,480 (in full amount) shares and 2,000,000,000 (in full amount) shares for each of the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively.
Dividen
t.
Dividends Dividend distribution to the Company’s shareholders is recognized as a liability in the financial statements in the period in which the dividends are declared and approved by the Company’s shareholders.
Pembagian dividen kepada pemegang saham Perusahaan diakui sebagai suatu liabilitas dalam laporan keuangan pada periode ketika dividen tersebut diumumkan dan disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan. u.
Operating segment (continued)
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan yaitu sejumlah 3.481.481.480 (dalam nilai penuh) saham dan 2.000.000.000 (dalam nilai penuh) saham untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014. t.
ACCOUNTING
Liabilitas imbalan pasca-kerja
u.
Liability for post-employment benefits
Sejak 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas imbalan kerja, untuk jangka pendek dan jangka panjang.
Starting January 1, 2015, the Company adopted SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”, which regulates accounting treatment and disclosure employee benefits, for both short-term and long-term employee benefits.
Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundangundangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca-kerja dan pesangon pemutusan hubungan kerja.
The Company recognizes employee benefits under formal and informal programs or agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including postemployment benefits and termination benefits.
33
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u.
v.
2.
Liabilitas imbalan pasca-kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
Liability for (continued)
ACCOUNTING
post-employment
benefits
Perusahaan mencatat penyisihan manfaat untuk memenuhi imbalan minimum yang harus dibayar kepada karyawan-karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja”). Penyisihan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuarial metode “Projected Unit Credit”.
The Company made provisions in order to meet the minimum benefits required to be paid to the qualified employees under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). The said provisions are estimated using actuarial calculations using the “Projected Unit Credit” method.
Perkiraan liabilitas pada tanggal laporan posisi keuangan merupakan nilai kini imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program.
The estimated liabilities as of the statement of financial position date represents the present value of the defined benefit obligation as of the statement of financial position date less the fair value of plan assets.
Biaya imbalan pasca-kerja yang diakui selama tahun berjalan terdiri dari biaya jasa dalam laba rugi, bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto dalam laba rugi dan pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti neto dalam penghasilan komprehensif lain.
The post-employment benefits expense recognized during the current year consists of service cost in profit and loss, net interest on the net defined benefit liability in profit and loss and remeasurement of the net defined benefit liabilities in other comprehensive income.
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pascakerja terdiri atas: 1. Keuntungan dan kerugian aktuarial. 2. Imbal hasil atas aset program, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto. 3. Setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto.
Remeasurements of the net defined benefit liability consists of: 1. Actuarial gains and losses. 2. Return on plan assets, excluding amount included in net interest on the net defined benefit liability.
Penangguhan pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial tidak diizinkan. Keuntungan dan kerugian aktuarial langsung diakui dalam komponen penghasilan komprehensif lain dalam ekuitas dan dapat dialihkan ke pos lain dalam ekuitas.
Deferred recognition of actuarial gains and losses is not allowed. Actuarial gains and losses are recognised directly in other comprehensive income component in equity and can be transferred to other post within equity.
Perubahan kebijakan pengungkapan
akuntansi
3. Any change in effect of the asset ceiling, excluding amount including in net interest on the net defined benefit liability.
dan
v.
Change in disclosures
accounting
policies
and
The Company adopted SFAS which effective on January 1, 2015 which is considered relevant to the financial statements as follows:
Perusahaan telah menerapkan PSAK yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan sebagai berikut:
34
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
Perubahan kebijakan akuntansi pengungkapan (lanjutan)
2.
dan
ACCOUNTING
v.
policies
Change in accounting disclosures (continued)
and
1. SFAS No. 1 (2013): Presentation of Financial Statements, adopted from IAS 1. 2. SFAS No. 24 (2013): Employee Benefits, adopted from IAS 19. 3. SFAS No. 46 (2014): Income Taxes, adopted from IAS 12. 4. SFAS No. 50 (2014): Financial Instruments: Presentation, adopted from IAS 32. 5. SFAS No. 55 (2014): Financial Instruments: Recognition and Measurement, adopted from IAS 39. 6. SFAS No. 60 (2014): Financial Instruments: Disclosures, adopted from IFRS 7. 7. SFAS No. 68: Fair Value Measurement adopted from IFRS 13.
1. PSAK No. 1 (2013): Penyajian Laporan Keuangan, yang diadopsi dari IAS 1. 2. PSAK No. 24 (2013): Imbalan Kerja, yang diadopsi dari IAS 19. 3. PSAK No. 46 (2014): Pajak Penghasilan, yang diadopsi dari IAS 12. 4. PSAK No. 50 (2014): Instrumen Keuangan: Penyajian, yang diadopsi dari IAS 32. 5. PSAK No. 55 (2014): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang diadopsi dari IAS 39. 6. PSAK No. 60 (2014): Instrumen Keuangan: Pengungkapan, yang diadopsi dari IFRS 7. 7. PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS 13.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Penerapan standar akuntansi tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan kecuali yang dijelaskan berikut ini.
The adoption of the new and revised accounting standards above do not have significant impact to the financial statements.
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, dimana ketika imbalan pascakerja berubah maka porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan segera dalam laba rugi. Sebelum 1 Januari 2015, beban jasa lalu yang belum diakui (nonvested) diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested).
Effective on January 1, 2015, the Company adopted SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits” wherein, when the plan benefits change, the portion of increased or decreased benefits relating to past service by employees is charged or credited immediately to profit or loss. Prior to1 January 2015, the unrecognized past service cost (non-vested) was amortized on a straight-line method over the average service period until the benefits become vested.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan
Judgements
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of financial statements, in conformity with Financial Accounting Standards in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Uncertainty about these assumptions and estimation could result material adjustments to the carrying amount of assets and liabilities within the next financial reporting period.
35
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan (lanjutan)
Judgements (continued)
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
Usaha yang berkelanjutan
Going concern
Manajemen Perusahaan telah melakukan penilaian atas kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
The Company’s management has made an assessment of the Company’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Company has the resources to continue in business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Company’s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and financial liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2.
The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2.
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia, bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.
When the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the statement of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but when observable market data are not available, management judgement is required to establish fair values. The management judgements include considerations of liquidity and model inputs such as volatility for long term derivatives and discount rates, early payment rates and default rate assumptions.
Estimasi dan asumsi
Estimates and assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode pelaporan keuangan berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial reporting period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters which are available when the financial statements were prepared.
36
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Existing assumptions and circumstances about future development, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Allowance for impairment losses on financial assets
Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan pada Catatan 2e dan 2h.
Allowance for impairment losses on financial assets carried at amortized cost are evaluated as explained in Notes 2e and 2h.
Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dengan karakteristik risiko kredit yang sejenis ketika terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit dan faktor-faktor ekonomi.
Allowance for impairment losses collectively assessed includes inherent credit losses in consumer financing receivables portfolios with similar credit risk characteristics when objective evidence of impairment exist for those portfolios. In assessing the need for collective allowances for impairment losses, management considers factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations and economic factors.
Dalam mengestimasi cadangan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan cadangan kolektif.
In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
Liabilitas imbalan pasca-kerja
Liability for post-employment benefits
Penentuan liabilitas imbalan pasca-kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Penangguhan pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial tidak diizinkan. Keuntungan dan kerugian aktuarial langsung diakui dalam komponen penghasilan komprehensif lain dalam ekuitas dan dapat dialihkan ke pos lain dalam ekuitas.
The determination of the Company’s liability for post-employment benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such accounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Deferred recognition of actuarial gains and losses is not allowed. Actuarial gains and losses are recognised directly in other comprehensive income component in equity and can be transferred to other post within equity.
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Liabilitas imbalan pasca-kerja (lanjutan)
Liability for post-employment benefits (continued)
Walaupun Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan pasca-kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas pasca-kerja Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp103.933 dan Rp101.508. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 30.
While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual results or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liability for postemployment benefits and net employment benefits expense. The carrying amounts of the Company’s estimated liabilities for employment benefits as of December 31, 2015 and 2014 are Rp103,933 and Rp101,508, respectively. Further details are discussed in Note 30.
Penyusutan aset tetap
Depreciation of property and equipment
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 (empat) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masingmasing sebesar Rp45.192 dan Rp59.569. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 9.
The costs of property and equipment are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these property and equipment ranging from four (4) to ten (10) years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Company’s property and equipment as of December 31, 2015 and 2014 are Rp45,192 and Rp59,569, respectively. Further details are disclosed in Note 9.
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan.
The Company carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Company utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets would affect directly the Company’s profit or loss.
Perpajakan
Taxation
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak Perusahaan. Perusahaan menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi atas kemungkinan adanya tambahan beban pajak.
Significant judgement is involved in determining the provision for tax. The Company provides tax provision based on estimates whether the additional taxes will be due.
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
4.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Perpajakan (lanjutan)
Taxation (continued)
Jika hasil akhir dari hal ini berbeda dengan jumlah yang dicatat semula, maka perbedaan tersebut akan berdampak pada laba rugi. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak badan.
Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will impact the profit and loss. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of corporate taxable income.
Pajak tangguhan
Deferred tax
Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan.
Deferred tax assets are recognized for the future recoverable taxable income arising from temporary difference.
Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan.
Management judgement is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing on level of future taxable profits together with future strategic tax planning.
KAS DAN SETARA KAS
Kas Bank Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank KEB Hana (sebelumnya PT Bank Hana) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Panin Syariah PT Bank Bukopin Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500) Dolar Amerika Serikat PT Bank DBS Indonesia PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank Indonesia Subtotal
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
17.587
12.142
Cash on Hand
126.359
196.806
11.590
6.747
11.295
4.340
8.867 5.357 3.108
151 5.949 101.924
1.960 1.930 1.310 927
1.902 3.029 1.080 318
Cash in Banks Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank KEB Hana (formerly PT Bank Hana) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Panin Syariah PT Bank Bukopin Tbk
1.210
1.001
Others (each below Rp500)
50 4 2
45 29 -
173.969
323.321
39
United States Dollar PT Bank DBS Indonesia PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank Indonesia Subtotal
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4. 31 Desember/ December 31, 2015
Pihak-pihak berelasi (Catatan 29) Rupiah PT Bank Maybank Indonesia Tbk (sebelumnya PT Bank Internasional Indonesia Tbk) PT Bank Maybank Syariah Indonesia
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
31 Desember/ December 31, 2014
656.234
406.275
415
206
Related parties (Note 29) Rupiah PT Bank Maybank Indonesia Tbk (formerly PT Bank Internasional Indonesia Tbk) PT Bank Maybank Syariah Indonesia
761
321
United States Dollar PT Bank Maybank Indonesia Tbk (formerly PT Bank Internasional Indonesia Tbk)
Subtotal
657.410
406.802
Total Bank
831.379
730.123
Total Cash in Banks
-
Cash Equivalents - Time Deposits Third party Rupiah PT Bank Mualamat Indonesia Tbk
Dolar Amerika Serikat PT Bank Maybank Indonesia Tbk (sebelumnya PT Bank Internasional Indonesia Tbk)
Setara Kas - Deposito Berjangka Pihak ketiga Rupiah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
5.000
Pihak berelasi (Catatan 29) Rupiah PT Bank Maybank Indonesia Tbk (sebelumnya PT Bank Internasional Indonesia Tbk)
Related party (Note 29) Rupiah PT Bank Maybank Indonesia Tbk (formerly PT Bank Internasional Indonesia Tbk)
-
450
5.000
450
Total Cash Equivalents Time Deposits
853.966
742.715
Total
Total Setara Kas Deposito Berjangka Total
Subtotal
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
Kisaran suku bunga kontraktual tahunan atas deposito berjangka - Rupiah
2014
7,75% - 8,50%
7,25% - 9,50%
Ranging of annual contractual interest rates of time deposits - Rupiah
Lihat Catatan 29 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi.
Refer to Note 29 for details of transactions and balances with related parties.
Jangka waktu deposito berjangka adalah 1 (satu) bulan.
The term of time deposits is one (1) month.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, deposito berjangka tidak digunakan sebagai jaminan atas utang dan tidak dibatasi penggunaannya.
As of December 31, 2015 and 2014, time deposits is not used as collateral for loans nor restricted deposits.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kas dan setara kas diungkapkan pada Catatan 32.
Information with respect to the classification and fair value of cash and cash equivalents is disclosed in Note 32.
40
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
5. 31 Desember/ December 31, 2015
Pihak ketiga Rupiah Piutang pembiayaan konsumen - bruto Dikurangi bagian yang dibiayai bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama (Catatan 28 dan 29)
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
31 Desember/ December 31, 2014
9.947.892
10.656.326
(4.406.610)
(4.540.453)
5.541.282
6.115.873
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
(1.812.254)
(1.715.557)
Piutang pembiayaan konsumen
3.729.028
4.400.316
Subtotal
Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang Pembiayaan Konsumen - neto
(156.791) 3.572.237
(113.452) 4.286.864
Third parties Rupiah Consumer financing receivables - gross Less amounts financed by banks relating to the joint financing cooperation transactions (Notes 28 and 29) Subtotal Unearned consumer financing income Consumer financing receivables Allowance for impairment losses Consumer Financing Receivables - net
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
Tingkat suku bunga efektif rata-rata tahunan - Rupiah
2014
43,23%
40,47%
Average effective annual interest rates - Rupiah
Akun ini merupakan piutang yang dikenakan bunga yang timbul dari kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan kendaraan bermotor roda dua kepada konsumen dengan pembayaran angsuran secara berkala.
This account represents interest-bearing receivables arising from financing activities in the form of providing two-wheeled motor vehicles to consumers with periodic installment payment schedule.
Angsuran piutang yang akan diterima dari konsumen menurut tanggal jatuh tempo angsuran adalah sebagai berikut:
Installment receivables which will be collected from consumers in accordance with installment due dates are as follows:
Jatuh tempo dalam waktu
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
Due in
Telah jatuh tempo < 1 tahun 1 - 2 tahun > 2 tahun
284.361 5.981.278 2.904.451 777.802
273.645 6.654.620 3.009.633 718.428
Due < 1 year 1 - 2 years > 2 years
Total Piutang Pembiayaan Konsumen - bruto
9.947.892
10.656.326
Total Consumer Financing Receivables - gross
Classification of consumer financing receivables gross based on overdue days are as follows:
Pengelompokan piutang pembiayaan konsumen bruto menurut hari tunggakan adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
Tidak ada tunggakan 1-90 hari 91-120 hari 121-180 hari > 180 hari
7.592.047 2.018.043 81.122 129.247 127.433
8.331.701 2.022.205 63.469 106.699 132.252
Current 1-90 days 91-120 days 121-180 days > 180 days
Total Piutang Pembiayaan Konsumen - bruto
9.947.892
10.656.326
Total Consumer Financing Receivables - gross
41
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
5.
FINANCING
RECEIVABLES
The changes of allowance for impairment losses are as follows:
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
113.452
77.703
Beginning balance
312.337
221.060
Provisions on impairment losses during the year
(268.998)
(185.311)
156.791
113.452
Saldo awal Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan Penghapusan piutang tak tertagih selama tahun berjalan Saldo akhir
6.
CONSUMER (continued)
Write-off during the year Ending balance
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada debitur dinilai secara kolektif atas penurunan nilai.
As of December 31, 2015 and 2014, all consumer financing receivables were collectively assessed for impairment.
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai di atas adalah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
Management believes that the above allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses that may arise from uncollectible consumer financing receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp1.116.050 dan Rp2.135.001 digunakan sebagai jaminan atas utang bank dan utang atas transaksi pembiayaan bersama yang sifatnya with recourse, dan masing-masing sebesar Rp1.021.857 dan Rp876.012 sebagai jaminan atas utang obligasi (Catatan 11, 15, 16 dan 28).
As of December 31, 2015 and 2014, the consumer financing receivables amounted to Rp1,116,050 and Rp2,135,001, respectively, are pledged as collateral on a with recourse basis to the bank loans and payables on joint financing transactions, and amounted to Rp1,021,857 and Rp876,012 to the bonds payable, respectively (Notes 11, 15, 16 and 28).
Sebagai jaminan atas pembiayaan konsumen yang diberikan, Perusahaan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) dari kendaraan bermotor roda dua yang dibiayai (Catatan 28).
As collateral to the consumer financing receivables, the Company receives the ownership certificates (“BPKB”) of the financed two-wheeled motor vehicles (Note 28).
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar piutang pembiayaan konsumen - neto diungkapkan pada Catatan 32.
Information with respect to the classification and fair value of consumer financing receivables - net is disclosed in Note 32.
PIUTANG PEMBIAYAAN MULTIGUNA
6.
31 Desember/ December 31, 2015
Pihak ketiga Rupiah Piutang pembiayaan multiguna - bruto (Catatan 28) Pendapatan pembiayaan multiguna yang belum diakui
MULTIPURPOSE FINANCING RECEIVABLES
31 Desember/ December 31, 2014
785.002
-
(162.183)
-
Third parties Rupiah Multipurpose financing receivables - gross (Notes 28) Unearned multipurpose financing income
Piutang pembiayaan multiguna Cadangan kerugian penurunan nilai
622.819 (4.709)
-
Multipurpose financing receivables Allowance for impairment losses
Piutang Pembiayaan Multiguna - neto
618.110
-
Multipurpose Financing Receivables - net
42
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN MULTIGUNA (lanjutan)
6.
MULTIPURPOSE (continued)
FINANCING
RECEIVABLES
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
Tingkat suku bunga efektif rata-rata tahunan - Rupiah
2014
40,61%
-
Average effective annual interest rates - Rupiah
Sejak tahun 2015, Perusahaan mulai melakukan kegiatan usaha pembiayaan multiguna
Since 2015, the Company started the business activities of multipurpose receivables.
Akun ini merupakan piutang yang dikenakan bunga yang timbul dari kegiatan pembiayaan multiguna dalam bentuk penyediaan dana kepada konsumen dengan jaminan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) roda dua atau roda empat (Catatan 28) dengan pembayaran angsuran secara berkala.
This account represents interest-bearing receivables arising from multipurpose financing activities in the form of providing loan to customer which was guaranteed by Ownership Certificates (“BPKB”) of two-wheeled or four-wheeled motor vehicles (Note 28) with periodic installment payment schedule.
Angsuran piutang yang akan diterima dari konsumen menurut tanggal jatuh tempo angsuran adalah sebagai berikut:
Installment receivables which will be collected from consumers in accordance with installment due dates are as follows:
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
Telah jatuh tempo < 1 tahun 1 - 2 tahun > 2 tahun
7.550 584.296 166.617 26.539
-
Due < 1 year 1 - 2 years > 2 years
Total Piutang Pembiayaan Multiguna - bruto
785.002
-
Total Multipurpose Financing Receivables - gross
Jatuh tempo dalam waktu
Due in
Classification of multipurpose financing receivables - gross based on overdue days are as follows:
Pengelompokan piutang pembiayaan multiguna - bruto menurut hari tunggakan adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
Tidak ada tunggakan 1-90 hari 91-120 hari
704.750 78.787 1.465
-
Current 1-90 days 91-120 days
Total Piutang Pembiayaan Multiguna - bruto
785.002
-
Total Multipurpose Financing Receivables - gross
The changes of allowance for impairment losses are as follows:
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Saldo awal Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan Penghapusan piutang tak tertagih selama tahun berjalan Saldo akhir
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
-
-
Beginning balance
4.709
-
Provisions on impairment losses during the year
-
-
Write-off during the year
4.709
-
Ending balance
As of December 31, 2015, all multipurpose financing receivables were collectively assessed for impairment.
Pada tanggal 31 Desember 2015, seluruh piutang pembiayaan multiguna yang diberikan kepada debitur dinilai secara kolektif atas penurunan nilai. 43
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
7.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN MULTIGUNA (lanjutan)
6.
MULTIPURPOSE (continued)
FINANCING
RECEIVABLES
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai di atas adalah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang pembiayaan multiguna.
Management believes that the above allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses that may arise from uncollectible multipurpose financing receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak ada piutang pembiayaan multiguna yang digunakan sebagai jaminan atas utang bank dan utang atas transaksi pembiayaan bersama yang sifatnya with recourse.
As of December 31, 2015, there is no multipurpose financing receivables is pledged as collateral on a with recourse basis to the bank loans and payables on joint financing transactions.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar piutang pembiayaan multiguna - neto diungkapkan pada Catatan 32.
Information with respect to the classification and fair value of multipurpose financing receivables net is disclosed in Note 32.
PIUTANG LAIN-LAIN
7. 31 Desember/ December 31, 2015
OTHER RECEIVABLES
31 Desember/ December 31, 2014
Pihak ketiga Piutang penerimaan angsuran konsumen Piutang pengembalian premi asuransi Pinjaman karyawan Piutang dealer Lain-lain
67.124 4.889 590 2.148
64.594 4.247 381 97 2.283
Third parties Consumer installment receipt receivables Insurance premium refund Loans to employees Dealer receivables Others
Subtotal
74.751
71.602
Subtotal
1.917
2.297
Third party Loans to employee (Note 29)
76.668
73.899
Pihak berelasi Pinjaman karyawan (Catatan 29)
Cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang pengembalian premi asuransi
(1.947)
(2.149)
Total
74.721
71.750
Allowance for impairment losses for insurance premium refund receivable Total
Consumer installment receipt receivables are consumer installment payments through collecting agents which are PT Pos Indonesia, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, PT Midi Utama Indonesia Tbk, PT Rintis Sejahtera, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (formerly PT Bank Internasional Indonesia Tbk) and PT Indomarco Prismatama, which will be paid to the Company by transfer to bank account within one (1) day up to five (5) working days from the date of receipt of the consumer installment.
Piutang penerimaan angsuran konsumen merupakan pembayaran angsuran konsumen melalui collecting agents seperti PT Pos Indonesia, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, PT Midi Utama Indonesia Tbk, PT Rintis Sejahtera, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (sebelumnya PT Bank Internasional Indonesia Tbk) dan PT Indomarco Prismatama, yang akan dibayarkan ke Perusahaan melalui transfer ke rekening bank dengan jangka waktu 1 (satu) hari sampai dengan 5 (lima) hari kerja terhitung dari tanggal penerimaan angsuran konsumen.
44
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
8.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
7.
OTHER RECEIVABLES (continued)
Pinjaman karyawan terdiri dari pinjaman karyawan dan pinjaman kepada direktur. Pinjaman karyawan merupakan pinjaman tanpa bunga yang diangsur melalui pemotongan gaji setiap bulan dengan jangka waktu pinjaman berkisar antara 1 (satu) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun. Pinjaman kepada direktur dikenakan bunga sebesar 5,00% per tahun, yang diangsur melalui pemotongan gaji setiap bulan dengan jangka waktu pinjaman 10 (sepuluh) tahun.
Loans to employees consist of loans to employees and loans to directors. Loans to employees represent non-interest bearing loans, which are repaid through monthly salary deductions over the loan periods ranging from one (1) year to three (3) years. Loans to directors which bear annual interest rate at 5.00% per annum, are repaid through monthly salary deductions over the loan period of ten (10) years.
Nilai wajar dari pinjaman karyawan dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar.
The fair value of employee loans is determined by discounting cash flows using the market interest rate.
Pinjaman karyawan untuk pemilikan kendaraan dijamin dengan BPKB kendaraan yang dibiayai.
Loans to employees for vehicle ownership are secured by the vehicles’ BPKB of the financed vehicles.
Piutang pengembalian premi asuransi merupakan tagihan klaim yang diajukan kepada perusahaan asuransi atas kelebihan pembayaran premi asuransi. Perusahaan telah membukukan pencadangan kerugian penurunan nilai atas piutang pengembalian premi asuransi masingmasing sebesar Rp1.947 dan Rp2.149 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Manajemen Perusahaan yakin bahwa cadangan yang telah dibentuk cukup.
Insurance premium refund represents refund receivables to insurance companies related to excess payment of insurance premium. The Company has provided allowance for impairment losses for insurance premium refund receivable amounting to Rp1,947 and Rp2,149 as of December 31, 2015 and 2014, respectively. The Company’s management believes that the allowance for impairment losses is adequate.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar piutang lain-lain diungkapkan pada Catatan 32.
Information with respect to the classification and fair value of other receivables is disclosed in Note 32.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The changes of allowance for impairment losses are as follows:
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
Saldo awal Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan
2.149
2.659
Saldo akhir
1.947
(202)
BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA
(510) 2.149
8.
Beginning balance Reversal on impairment losses during the year Ending balance
PREPAID EXPENSES AND ADVANCES
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
Sewa dan renovasi kantor Uang muka dealer Lain-lain
42.378 15.279 18.660
34.387 32.973 12.134
Office rentals and renovations Dealer advances Others
Total
76.317
79.494
Total
Information with respect to the classification and fair value of dealer advances is disclosed in Note 32.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar uang muka dealer diungkapkan pada Catatan 32.
45
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP
9.
PROPERTY AND EQUIPMENT
31 Desember/ December 31, 2015 Saldo Awal/ Beginning Balance Biaya Perolehan Kepemilikan langsung: Tanah Bangunan Renovasi kantor Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor Total Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung: Bangunan Renovasi kantor Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor Total Akumulasi Penyusutan Jumlah Tercatat
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
798 5.200
-
-
-
798 5.200
55.803 58.646 161.581
5.801 2.178 6.118
50 6.526 139
-
61.554 54.298 167.560
10.908
663
19
-
11.552
292.936
14.760
6.734
-
300.962
_________________
Cost Direct ownership: Land Buildings Household improvement Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures Total Cost
4.573
317
-
-
4.890
48.787 31.506 137.969
4.034 10.498 12.620
50 5.226 138
-
52.771 36.778 150.451
10.532
359
11
-
10.880
Accumulated Depreciation Direct ownership: Buildings Household improvement Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures
233.367
27.828
5.425
-
255.770
Total Accumulated Depreciation
45.192
Carrying Amount
59.569
31 Desember/ December 31, 2014 Saldo Awal/ Beginning Balance Biaya Perolehan Kepemilikan langsung: Tanah Bangunan Renovasi kantor Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor Total Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung: Bangunan Renovasi kantor Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor Total Akumulasi Penyusutan Jumlah Tercatat
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
798 5.200
-
-
-
798 5.200
52.719 35.408 142.041
3.084 27.186 19.559
3.948 19
-
55.803 58.646 161.581
10.680
245
17
-
10.908
246.846
50.074
3.984
-
292.936
_________________
Cost Direct ownership: Land Buildings Household improvement Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures Total Cost
4.278
295
-
-
4.573
44.819 24.992 121.560
3.968 9.131 16.428
2.617 19
-
48.787 31.506 137.969
10.194
355
17
-
10.532
Accumulated Depreciation Direct ownership: Buildings Household improvement Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures
205.843
30.177
2.653
-
233.367
Total Accumulated Depreciation
59.569
Carrying Amount
41.003
46
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
Beban penyusutan adalah masing-masing sebesar Rp27.828 dan Rp30.177 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Depreciation charged to operations amounting to Rp27,828 and Rp30,177 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively.
Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
The details of gain on sale of property and equipment are as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
Hasil penjualan aset tetap Nilai buku aset tetap
2014
2.058
2.264
(1.309)
(1.331)
Laba penjualan aset tetap
749
933
Proceeds from sale of property and equipment Net book value of property and equipment Gain on sale of property and equipment
Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Lain-lain - Lain-lain” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Gain on sale of property and equipment is recorded as part of “Other Revenues - Others” in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Hak Guna Bangunan (“HGB”) atas tanah dan bangunan yang berlokasi di Sunter, Jakarta akan berakhir pada tanggal 2 Agustus 2027. HGB-HGB yang berlokasi di Tangerang (Banten), Sidoarjo (Jawa Timur), Samarinda (Kalimantan Timur) dan Daerah Istimewa Yogyakarta akan berakhir masing-masing pada tanggal-tanggal 15 Juli 2027, 4 Januari 2027, 7 Agustus 2026 dan 23 September 2020. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa HGB-HGB di atas dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya berakhir.
Rights to Use the Building (“Hak Guna Bangunan HGB”) covering the land and buildings located at Sunter, Jakarta will expire on August 2, 2027. HGBs in Tangerang (Banten), Sidoarjo (East Java), Samarinda (East Kalimantan) and Yogyakarta Province will expire on July 15, 2027, January 4, 2027, August 7, 2026 and September 23, 2020, respectively. Company’s management believes that the above HGBs can be renewed at the expiry dates.
Berdasarkan penelaahan penurunan nilai atas aset tetap, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Based on the assessment for impairment of the property and equipment, the Company’s management believes that there are no events or changes in circumstances, which may indicate that the carrying amounts of these assets are not recoverable as of December 31, 2015 and 2014.
Aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan keseluruhan sebesar Rp174.994 dan AS$4.006.321 (dalam nilai penuh) pada tanggal 31 Desember 2015 dan Rp104.924 dan AS$4.006.321 (dalam nilai penuh) pada tanggal 31 Desember 2014. Pada tanggal 31 Desember 2015, aset tetap tersebut diasuransikan melalui PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Jaya Proteksi dan PT Jaya Proteksi Takaful dan pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap tersebut diasuransikan melalui PT Asuransi Sinar Mas dan PT Asuransi Jaya Proteksi.
Property and equipment are covered by insurance against losses from fire and other risks for a total coverage of Rp174,994 and US$4,006,321 (in full amount) as of December 31, 2015 and Rp104,924 and US$4,006,321 (in full amount) as of December 31, 2014. As of December 31, 2015, property and equipment are insured through PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Jaya Proteksi and PT Jaya Proteksi Takaful and as of December 31, 2014, property and equipment are insured through PT Asuransi Sinar Mas and PT Asuransi Jaya Proteksi.
Seluruh perusahaan asuransi tersebut di atas adalah pihak ketiga.
All the above insurance companies are third parties.
47
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
The Company’s management believes that the sum insured is adequate to cover the possible losses from these insured risks.
Selama belum lunas, aset tetap berupa kendaraan yang diperoleh melalui fasilitas pembiayaan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pembiayaan kendaraan yang diperoleh dari PT Maybank Indonesia Finance (dahulu PT BII Finance Center), pihak berelasi (Catatan 15 dan 29).
Until fully paid, property and equipment in the form of vehicles which are acquired through financing facilities are used as collateral to the vehicles financing facilities obtained from PT Maybank Indonesia Finance (formerly PT BII Finance Center), a related party (Notes 15 and 29).
10. ASET LAIN-LAIN
10. OTHER ASSETS 31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
Kelebihan pembayaran pajak yang dapat dikembalikan (Catatan 14) Tahun pajak 2013 Tahun pajak 2014 Tahun pajak 2015 Uang jaminan Lain-lain
29.473 27.788 3.913 1.548 3.004
29.473 26.101 1.528 2.437
Refundable tax overpayment (Note 14) Fiscal year 2013 Fiscal year 2014 Fiscal year 2015 Security deposit Others
Total
65.726
59.539
Total
Refundable tax overpayment are amount of tax paid by the Company to the tax office and up to the completion of these financial statements, the Company is in the process of claiming to tax office.
Kelebihan pembayaran pajak yang dapat dikembalikan merupakan sejumlah pajak yang dibayarkan oleh Perusahaan kepada kantor pajak dan sampai dengan tanggal pelaporan, Perusahaan masih dalam proses penagihan kembali ke kantor pajak. 11. UTANG BANK
11. BANK LOANS 31 Desember/ December 31, 2015
Pihak Ketiga PT Bank Pan Indonesia Tbk (Pokok pinjaman sebesar Rp1.316.667 dan Rp1.018.055, dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp5.749 dan Rp2.417 pada tahun 2015 dan 2014) PT Bank KEB Hana (sebelumnya PT Bank Hana) (Pokok pinjaman sebesar Rp164.908 dan Rp353.493, dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp386 dan Rp1.340 pada tahun 2015 dan 2014) PT Bank Central Asia Tbk (Pokok pinjaman sebesar Rp87.500 dan Rp283.333, dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp131 dan Rp928 pada tahun 2015 dan 2014)
31 Desember/ December 31, 2014
1.310.918
1.015.638
164.522
352.153
87.369
282.405
48
Third Parties PT Bank Pan Indonesia Tbk (Outstanding loans of Rp1,316,667 and Rp1,018,055, net of unamortized bank provision of Rp5,749 and Rp2,417 in year 2015 and 2014, respectively) PT Bank KEB Hana (formerly PT Bank Hana) (Outstanding loans of Rp164,908 and Rp353,493, net of unamortized bank provision of Rp386 and Rp1,340 in year 2015 and 2014, respectively) PT Bank Central Asia Tbk (Outstanding loans of Rp87,500 and Rp283,333, net of unamortized bank provision of Rp131 and Rp928 in year 2015 and 2014, respectively)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan)
11. BANK LOANS (continued) 31 Desember/ December 31, 2015
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (Pokok pinjaman sebesar Rp74.417 dan Rp137.375, dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp667 dan Rpnihil pada tahun 2015 dan 2014) PT Bank ANZ Indonesia (Pokok pinjaman sebesar Rp50.000 dan Rp100.000, dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp164 dan Rp636 pada tahun 2015 dan 2014) PT BCA Syariah (Pokok pinjaman sebesar Rp615 dan Rp21.788, dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rpnihil dan Rp25 pada tahun 2015 dan 2014) PT Bank Nationalnobu Tbk (Pokok pinjaman sebesar Rpnihil dan Rp150.000, dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rpnihil dan Rp1.008 pada tahun 2015 dan 2014) PT Bank UOB Indonesia (Pokok pinjaman sebesar Rpnihil dan Rp50.000, dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rpnihil dan Rpnihil pada tahun 2015 dan 2014) PT Bank Panin Syariah (Pokok pinjaman sebesar Rpnihil dan Rp18.888, dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rpnihil dan Rp8 pada tahun 2015 dan 2014) Subtotal Pihak Berelasi (Catatan 29) PT Bank Maybank Syariah Indonesia (Pokok pinjaman sebesar Rp13.514 dan Rp36.736, dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp135 dan Rp276 pada tahun 2015 dan 2014) Total
31 Desember/ December 31, 2014
73.750
137.375
49.836
99.364
615
21.763
-
148.992
-
50.000
-
18.880
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (Outstanding loans of Rp74,417 and Rp137,375, net of unamortized bank provision of Rp667 and Rpnil in year 2015 and 2014, respectively) PT Bank ANZ Indonesia (Outstanding loans of Rp50,000 and Rp100,000, net of unamortized bank provision of Rp164 and Rp636 in year 2015 and 2014, respectively) PT BCA Syariah (Outstanding loans of Rp615 and Rp21,788, net of unamortized bank provision of Rpnil and Rp25 in year 2015 and 2014, respectively) PT Bank Nationalnobu Tbk (Outstanding loans of Rpnil and Rp150,000, net of unamortized bank provision of Rpnil and Rp1,008 in year 2015 and 2014, respectively) PT Bank UOB Indonesia (Outstanding loans of Rpnil and Rp50,000, net of unamortized bank provision of Rpnil and Rpnil in year 2015 and 2014, respectively) PT Bank Panin Syariah (Outstanding loans of Rpnil and Rp18,888, net of unamortized bank provision of Rpnil and Rp8 in year 2015 and 2014, respectively)
1.687.010
2.126.570
Subtotal
13.379
36.460
Related Party (Note 29) PT Bank Maybank Syariah Indonesia (Outstanding loans of Rp13,514 and Rp36,736, net of unamortized bank provision of Rp135 and Rp276 in year 2015 and 2014, respectively)
1.700.389
2.163.030
Total
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
Kisaran suku bunga kontraktual tahunan Mata uang Rupiah
2014
10,00% - 13,00%
49
9,75% - 13,00%
Range of contractual annual interest rates Rupiah currency
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan)
11. BANK LOANS (continued)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Bank Panin”)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Bank Panin”)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 60 tanggal 22 Desember 2011, Bank Panin setuju memberikan Fasilitas Pinjaman Tetap II dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp350.000 yang digunakan sebagai pembiayaan kendaraan bermotor. Tanggal jatuh tempo dari masing-masing pinjaman yaitu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan masing-masing yang tidak boleh melebihi tanggal jatuh tempo fasilitas kredit. Fasilitas ini berakhir pada tanggal 28 Februari 2015.
Based on the Credit Agreement No. 60 dated December 22, 2011, Bank Panin agreed to provide a Fixed Loan Facility II with a maximum available fund amounting to Rp350,000, which was used as motor vehicle financing. The maturity date of each loan is thirty six (36) months from the date of each withdrawal and must not exceed the maturity date of the credit facility. The facility has expired on February 28, 2015.
Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11,25% per tahun. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen bersih minimal sebesar 100,00% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari (Catatan 5), tidak dalam keadaan dijaminkan kepada pihak ketiga manapun juga serta objek pembiayaan harus diasuransikan serta mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas tidak melebihi 10 kali.
The loan bears interest rate at 11.25% per annum. The agreement is secured by fiduciary transfer of the Company’s net receivables from customers at 100.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than ninety (90) days (Note 5) not secured to any third party and also the object of financing should be covered by insurance and maintain maximum debt to equity ratio of 10 times.
Berdasarkan Surat Penurunan Bunga Fasilitas Pinjaman Tetap II No. 316/DFI/EXT/11 tanggal 20 Desember 2011, Bank Panin telah menyetujui permohonan Perusahaan untuk menyesuaikan tingkat suku bunga untuk Fasilitas Pinjaman Tetap II dari 11,25% per tahun menjadi 10,75% per tahun.
Based on Letter of Reduction in interest for Fixed Loan Facility II No. 316/DFI/EXT/11 dated December 20, 2011, Bank Panin has approved the Company’s request to adjust interest rate for Fixed Loan Facility II from 11.25% per annum to 10.75% per annum.
Saldo pinjaman telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 17 Februari 2015.
The loan matured and paid on February 17, 2015.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 37 tanggal 11 Juni 2013, Bank Panin setuju memberikan Fasilitas Pinjaman Tetap III dan Fasilitas Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah maksimum dana yang disediakan masing-masing sebesar Rp500.000 dan Rp50.000, yang digunakan sebagai modal kerja pembiayaan konsumen dan cadangan modal kerja. Tanggal jatuh tempo dari masingmasing pinjaman adalah 39 (tiga puluh sembilan) bulan dan 1 (satu) tahun sejak tanggal Perjanjian Kredit dan akan berakhir pada tanggal 11 September 2016 untuk Fasilitas Pinjaman Tetap III dan telah berakhir pada tanggal 11 Juni 2014 untuk Fasilitas Pinjaman Rekening Koran.
Based on the Credit Agreement No. 37 dated June 11, 2013, Bank Panin agreed to provide a Fixed Loan Facility III and Overdraft Loan Facility with a maximum available fund amounting to Rp500,000 and Rp50,000, respectively, which was used as working capital for consumer financing and working capital provisions. The maturity date of each loan is thirty nine (39) months and one (1) year from the date of each Credit Agreement and will expire on September 11, 2016 for Fixed Loan Facility III and has expired on June 11, 2014 for Overdraft Loan Facility.
Berdasarkan Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit dan Perjanjian Jaminan No. 002/IBDPRK/LEG/14, Bank Panin setuju untuk merubah tanggal jatuh tempo Fasilitas Pinjaman Rekening Koran menjadi tanggal 11 Juni 2015.
Based on the Changes on Credit Agreement and Security Agreement No. 002/IBD-PRK/LEG/14, Bank Panin agreed to change maturity date of the Overdraft Loan Facility which matured on June 11, 2015.
50
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan)
11. BANK LOANS (continued)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Bank Panin”) (lanjutan)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Bank Panin”) (continued)
Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 10,00% per tahun, yang berlaku tetap selama jangka waktu Pinjaman Tetap III dan atas fasilitas Pinjaman Rekening Koran sebesar 10,00% per tahun yang dapat diubah sewaktu-waktu dengan pemberitahuan terlebih dahulu secara tertulis oleh kreditur. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen bersih minimal sebesar 100,00% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari (Catatan 5), tidak dalam keadaan dijaminkan kepada pihak ketiga manapun juga serta objek pembiayaan harus diasuransikan serta mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas tidak melebihi 10 kali.
The loan bears interest rate at 10.00% per annum, which remain valid for a period of Fixed Loan III and Overdraft Loan Facility by 10.00% per annum which can be changed at any time with prior written notice by the creditor. The agreement is secured by fiduciary transfer of the Company’s net receivables from customers at 100.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than ninety (90) days (Note 5), not secured to any third party and also the object of financing should be covered by insurance and maintain maximum debt to equity ratio of 10 times.
Berdasarkan Surat No. 288/IBD/EXT/14 tanggal 1 Oktober 2014, Bank Panin menyesuaikan kondisi tingkat suku bunga Fasilitas Pinjaman Rekening Koran menjadi sebesar 11,50%. Kondisi tingkat suku bunga tersebut berlaku efektif sejak 11 September 2014.
Based on the Letter No. 288/IBD/EXT/14 dated October 1, 2014, Bank Panin adjusts the interest rate condition Overdraft Loan Facility amounting to 11.50%. Interest rate condition is effective from September 11, 2014.
Berdasarkan Perubahan terhadap Perjanjian Kredit dan Perjanjian Jaminan No. 002/IBD PRK/LEC/14/Per.I tanggal 16 September 2015, Perusahaan telah mendapatkan perpanjangan atas Fasilitas Pinjaman Rekening Koran yang akan jatuh tempo pada tanggal 28 Mei 2016.
Based on the Ammendment of Credit Agreement and Collateral Agreement No. 002/IBD PRK/LEC/14/Per.I dated September 16, 2015, the Company has secured an extension on the Overdraft Loan Facility which will mature on May 28, 2016.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 22 tanggal 11 Februari 2014, Bank Panin setuju memberikan Fasilitas Pinjaman Tetap V dengan jumlah maksimum dana yang disediakan sebesar Rp500.000 yang digunakan sebagai modal kerja pembiayaan konsumen. Tanggal jatuh tempo Fasilitas Pinjaman Tetap V adalah 15 (lima belas) bulan sejak tanggal Perjanjian Kredit.
Based on the Credit Agreement No. 22 dated February 11, 2014, Bank Panin agreed to provide a Fixed Loan Facility V with a maximum available fund amounting to Rp500,000, which used as consumer finance working capital. The loan’s maturity date is fifteen (15) months from the date of Credit Agreement.
Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11,50% per tahun, yang berlaku tetap selama jangka waktu Pinjaman Tetap V. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen bersih minimal sebesar 100,00% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari (Catatan 5), tidak dalam keadaan dijaminkan kepada pihak ketiga manapun juga serta objek pembiayaan harus diasuransikan serta mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas tidak melebihi 10 kali.
The loan bears interest rate at 11.50% per annum, which remain valid for a period of Fixed Loan V. The agreement is secured by fiduciary transfer of the Company’s net receivables from customers at 100.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than ninety (90) days (Note 5), not secured to any third party and also the object of financing should be covered by insurance and maintain maximum debt to equity ratio of 10 times.
Saldo pinjaman telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 12 Februari 2015.
The loan matured and paid on February 12, 2015.
51
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan)
11. BANK LOANS (continued)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Bank Panin”) (lanjutan)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Bank Panin”) (continued)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 73 tanggal 28 Mei 2014, Bank Panin setuju memberikan Fasilitas Pinjaman Tetap VI dengan jumlah maksimum dana yang disediakan sebesar Rp500.000 yang digunakan sebagai modal kerja pembiayaan konsumen. Tanggal jatuh tempo Fasilitas Pinjaman Tetap VI adalah 39 (tiga puluh sembilan) bulan sejak tanggal Perjanjian Kredit.
Based on the Credit Agreement No. 73 dated May 28, 2014, Bank Panin agreed to provide a Fixed Loan Facility VI with a maximum available fund amounting to Rp500,000, which used as consumer finance working capital. The loan’s maturity date is thirty nine (39) months from the date of Credit Agreement.
Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11,75% per tahun, yang berlaku tetap selama jangka waktu Pinjaman Tetap VI. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen bersih minimal sebesar 100,00% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari (Catatan 5), tidak dalam keadaan dijaminkan kepada pihak ketiga manapun juga serta objek pembiayaan harus diasuransikan serta mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas tidak melebihi 10 kali.
The loan bears interest rate at 11.75% per annum, which remain valid for a period of Fixed Loan VI. The agreement is secured by fiduciary transfer of the Company’s net receivables from customers at 100.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than ninety (90) days (Note 5), not secured to any third party and also the object of financing should be covered by insurance and maintain maximum debt to equity ratio of 10 times.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 75 tanggal 28 Mei 2014, Bank Panin setuju memberikan Fasilitas Pinjaman Pasar Uang dengan jumlah maksimum dana yang disediakan sebesar Rp200.000 yang digunakan sebagai modal kerja pembiayaan konsumen. Tanggal jatuh tempo Fasilitas Pinjaman Pasar Uang adalah 1 (satu) tahun sejak tanggal Perjanjian Kredit.
Based on the Credit Agreement No. 75 dated May 28, 2014, Bank Panin agreed to provide a Money Market Loan Facility with a maximum available fund amounting to Rp200,000, which used as consumer finance working capital. The loan’s maturity date is one (1) year from the date of Credit Agreement.
Berdasarkan Perubahan terhadap Perjanjian Kredit dan Perjanjian Jaminan No. 003/IBD - MM/LEG/15 tanggal 16 September 2015, Perusahaan telah mendapatkan perpanjangan atas Fasilitas Pinjaman Pasar Uang yang akan jatuh tempo pada tanggal 28 Mei 2016.
Based on the Ammendment of Credit Agreement and Collateral Agreement No. 003/IBD MM/LEG/15 dated September 16, 2015, the Company has secured an extension on the Money Market Loan Facility which will mature on May 28, 2016.
Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 10,00% per tahun dan akan berfluktuasi sesuai kebijakan Bank Panin.
The loan bears interest rate at 10.00% per annum and will be fluctuated based on Bank Panin’s policy.
Perjanjian ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen bersih minimal sebesar 60,00% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari (Catatan 5), tidak dalam keadaan dijaminkan kepada pihak ketiga manapun juga serta objek pembiayaan harus diasuransikan serta mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas tidak melebihi 10 kali.
The agreement is secured by fiduciary transfer of the Company’s net receivables from customers at 60.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than ninety (90) days (Note 5), not secured to any third party and also the object of financing should be covered by insurance and maintain maximum debt to equity ratio of 10 times.
52
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan)
11. BANK LOANS (continued)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Bank Panin”) (lanjutan)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Bank Panin”) (continued)
Berdasarkan Perjanjian Kredit dan Perjanjian Jaminan No. 59 tanggal 26 Februari 2015, Bank Panin setuju memberikan Fasilitas Pinjaman Tetap VII dengan jumlah maksimum dana yang disediakan sebesar Rp500.000 yang digunakan sebagai modal kerja pembiayaan konsumen. Tanggal jatuh tempo Fasilitas Pinjaman Tetap VII adalah 39 (tiga puluh sembilan) bulan sejak tanggal Perjanjian Kredit.
Based on the Credit Agreement and Security Agreement No. 59 dated February 26, 2015, Bank Panin agreed to provide a Fixed Loan Facility VII with a maximum available fund amounting to Rp500,000, which used as consumer finance working capital. The loan’s maturity date is thirty nine (39) months from the date of Credit Agreement.
Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 12,25% per tahun, yang berlaku tetap selama jangka waktu Pinjaman Tetap VII. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen bersih minimal sebesar 100,00% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari (Catatan 5), tidak dalam keadaan dijaminkan kepada pihak ketiga manapun juga serta objek pembiayaan harus diasuransikan serta mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas tidak melebihi 10 kali.
The loan bears interest rate at 12.25% per annum, which remain valid for a period of Fixed Loan VII. The agreement is secured by fiduciary transfer of the Company’s net receivables from customers at 100.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than ninety (90) days (Note 5), not secured to any third party and also the object of financing should be covered by insurance and maintain maximum debt to equity ratio of 10 times.
Berdasarkan Perjanjian Kredit dan Perjanjian Jaminan No. 19 tanggal 6 November 2015, Bank Panin setuju memberikan Fasilitas Pinjaman Tetap VIII dengan jumlah maksimum dana yang disediakan sebesar Rp800.000 yang digunakan sebagai modal kerja pembiayaan konsumen. Tanggal jatuh tempo Fasilitas Pinjaman Tetap VIII adalah 39 (tiga puluh sembilan) bulan sejak tanggal Perjanjian Kredit.
Based on the Credit Agreement and Security Agreement No. 19 dated November 6, 2015, Bank Panin agreed to provide a Fixed Loan Facility VIII with a maximum available fund amounting to Rp800,000, which used as consumer finance working capital. The loan’s maturity date is thirty nine (39) months from the date of Credit Agreement.
Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11,25% per tahun untuk jangka waktu pinjaman selama 2 (dua) tahun dan 11,75% per tahun untuk jangka waktu pinjaman selama 3 (tiga) tahun yang berlaku tetap selama jangka waktu Pinjaman Tetap VIII. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen bersih minimal sebesar 100,00% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari (Catatan 5), tidak dalam keadaan dijaminkan kepada pihak ketiga manapun juga serta objek pembiayaan harus diasuransikan serta mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas tidak melebihi 10 kali.
The loan bears interest rate at 11.25% per annum during the loan period for two (2) years and 11.75% per annum during the loan period of three (3) years, which remain valid for a period of Fixed Loan VIII. The agreement is secured by fiduciary transfer of the Company’s net receivables from customers at 100.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than ninety (90) days (Note 5), not secured to any third party and also the object of financing should be covered by insurance and maintain maximum debt to equity ratio of 10 times.
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan melakukan pembayaran angsuran utang bank kepada Bank Panin masing-masing sebesar Rp1.254.720 dan Rp1.260.155.
For the years ended December 31, 2015 and 2014, the Company paid installment of bank loan to Bank Panin amounting to Rp1,254,720 and Rp1,260,155, respectively.
53
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan)
11. BANK LOANS (continued)
PT Bank KEB Hana (sebelumnya PT Bank Hana) (“KEB Hana”)
PT Bank KEB Hana (formerly PT Bank Hana) (“KEB Hana”)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 73 tanggal 20 Maret 2014, KEB Hana setuju untuk memberikan Fasilitas Kredit Working Capital Installment II dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp250.000. Tanggal jatuh tempo fasilitas ini adalah 2 (dua) tahun sejak tanggal pencairan kredit. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 12,50% per tahun, dengan jaminan berupa jaminan secara fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan jumlah sekurang-kurangnya 100,00% dari jumlah pokok fasilitas kredit (Catatan 5).
Based on Credit Agreement No. 73 dated March 20, 2014, KEB Hana agreed to provide a Working Capital Installment II Credit Facility with maximum amount of Rp250,000. The maturity of facility is two (2) years since the credit withdrawal date. The loan used to bear interest rates 12.50% per annum, and is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 100.00% of the amount of credit facility (Note 5).
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 34 tanggal 9 September 2014, KEB Hana setuju untuk memberikan Fasilitas Kredit Working Capital Installment III dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp200.000. Tanggal jatuh tempo fasilitas ini adalah 3 (tiga) tahun sejak tanggal pencairan kredit ditambah availability period selama tiga bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 12,50% per tahun, dengan jaminan berupa jaminan secara fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan jumlah sekurang-kurangnya 100,00% dari jumlah pokok fasilitas kredit (Catatan 5).
Based on Credit Agreement No. 34 dated September 9, 2014, KEB Hana agreed to provide Working Capital Installment III Credit Facility with maximum amount of Rp200,000. The maturity of facility is three (3) years since the credit withdrawal date and availability period for three months since the signing of the loan agreement. The loan bears interest rates 12.50% per annum, and is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 100.00% of the amount of credit facility (Note 5).
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan telah menggunakan seluruh fasilitas pinjaman dari Bank KEB Hana.
As of December 31, 2015, the Company has fully utilized the loan facility from KEB Hana.
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan melakukan pembayaran angsuran utang bank kepada KEB Hana masing-masing sebesar Rp187.631 dan Rp183.319.
For the years ended December 31, 2015 and 2014, the Company paid installment of bank loan to KEB Hana amounting to Rp187,631 and Rp183,319, respectively.
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 194 tanggal 20 Oktober 2010, BCA setuju untuk memberikan Fasilitas Kredit dalam bentuk Kredit Lokal (Rekening Koran) dan Installment Loan (“Fasilitas Installment Loan 1”) dengan jumlah maksimum dana yang disediakan masing-masing adalah sebesar Rp25.000 dan Rp200.000 untuk keperluan modal kerja pembiayaan piutang usaha kendaraan roda dua.
Based on the Credit Agreement No. 194 dated October 20, 2010, BCA agreed to provide Credit Facility in the form of Local Credit (Current Account) and Installment Loan Facility (“Installment Loan Facility 1”) with a maximum available fund amounting to Rp25,000 and Rp200,000, respectively, which were used as motor vehicle financing.
54
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan)
11. BANK LOANS (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (continued)
Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga masingmasing sebesar 10,75% dan 11,00% per tahun. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen Perusahaan minimal sebesar 110,00% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 60 (enam puluh) hari (Catatan 5) serta mengharuskan Perusahaan untuk mempertahankan Gearing Ratio tidak melebihi 10 kali.
The loans bear interest rate at 10.75% and 11.00% per annum, respectively. The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables from customers at 110.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than sixty (60) days (Note 5) and requires the Company to maintain maximum Gearing Ratio of 10 times.
Pada tanggal 19 Oktober 2011, Perusahaan telah mendapatkan penambahan fasilitas berdasarkan Perubahan Pertama Perjanjian Kredit No. 116 dimana BCA setuju untuk memperpanjang Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah maksimum dana Rp25.000 yang telah jatuh tempo pada tanggal 20 Oktober 2012 dan menambah fasilitas kredit berupa Fasilitas Installment Loan (“Fasilitas Installment Loan 2”) dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp500.000 yang akan jatuh tempo maksimum 3 (tiga) tahun sejak tanggal setiap penarikan yang terkait. Kedua pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 10,50% per tahun.
On October 19, 2011, the Company has secured additional facilities under the First Amendment of Credit Agreement No. 116 where BCA agreed to extend the Local Credit (Current Account) Facility with maximum fund amounting to Rp25,000 which has matured on October 20, 2012 and increased the credit facility in the form of Installment Loan Facilty (“Installment Loan Facility 2”) with a maximum available fund amounting to Rp500,000 with a maximum maturity of three (3) years from the date of any related withdrawal. Both loan facilities bear interest rate at 10.50% per annum.
Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen Perusahaan minimal sebesar 110,00% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 60 (enam puluh) hari (Catatan 5) serta mengharuskan Perusahaan untuk mempertahankan Gearing Ratio tidak melebihi 10 kali.
The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables from customers at 110.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than sixty (60) days (Note 5) and requires the Company to maintain maximum Gearing Ratio of 10 times.
Saldo pinjaman telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 28 Maret 2015.
The loan matured and paid on March 28, 2015.
Berdasarkan Perubahan Pertama Perjanjian Kredit No. 194 tersebut, Fasilitas Installment Loan 1 akan jatuh tempo maksimum 3 (tiga) tahun sejak tanggal setiap penarikan yang terkait.
Under the First Amendment of Credit Agreement No. 194, the Installment Loan Facility 1 will mature at a maximum of three (3) years from the date of any related withdrawal.
Perjanjian kredit untuk Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan, terakhir perpanjangan fasilitas berdasarkan Perjanjian Kredit No. 33 tanggal 15 Juli 2014, Perusahaan kembali mendapatkan perpanjangan atas fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) yang akan jatuh tempo pada tanggal 20 Oktober 2015 serta penambahan fasilitas kredit berupa Fasilitas Installment Loan (“Fasilitas Installment Loan 3”) dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp300.000 yang akan jatuh tempo maksimum 3 (tiga) tahun sejak tanggal setiap penarikan yang terkait.
The Agreement for the Local Credit (Current Account) Facility has been extended several times, the latest extention of the facility based on the Credit Agreement No. 33 dated July 15, 2014, the Company has secured facilities to extend the Local Credit Facilities (Current Account) which will mature on October 20, 2015 and increase the credit facility in the form of Installment Loan Facilty (“Installment Loan Facility 3”) with a maximum available fund amounting to Rp300,000 with a maximum maturity of three (3) years from the date of any related withdrawal.
55
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan)
11. BANK LOANS (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (continued)
Perjanjian Kredit untuk Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) ini telah mengalami beberapa kali penyesuaian kondisi tingkat suku bunga, terakhir penyesuaian kondisi tingkat suku bunga berdasarkan Surat No. 40270/GBK/2014 tanggal 9 Mei 2014, BCA kembali menyesuaikan kondisi tingkat suku bunga fasilitas Pinjaman Kredit Lokal (Rekening Koran) menjadi sebesar 12,50%. Kondisi tingkat suku bunga tersebut berlaku efektif sejak tanggal 16 Mei 2014.
The Agreement for the Local Credit (Current Account) Facility has been readjusted the interest rate for several times, the latest adjustment of the facility based on the Letter No. 40270/GBK/2014 dated May 9, 2014, BCA readjusts the interest rate conditions Local Credit Facilities (Current Account) amounting to 12.50%. Interest rate conditions is effective from May 16, 2014.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 40515/GBK/2015 tanggal 15 Oktober 2015 Perusahaan telah mendapatkan perpanjangan atas Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) yang akan jatuh tempo pada tanggal 20 Januari 2016.
Based on Credit Agreement No. 40515/GBK/2015 dated October 15, 2015, the Company has secured facilities to extend the Local Credit Facilities (Current account) which will mature on January 20, 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan masih memiliki fasilitas pinjaman yang belum digunakan dari Bank BCA sebesar Rp25.000.
As of December 31, 2015, the Company still has the unused loan facility from Bank BCA amounting to Rp25,000.
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan melakukan pembayaran angsuran utang bank kepada BCA masing-masing sebesar Rp215.036 dan Rp191.102.
For the years ended December 31, 2015 and 2014, the Company paid installment of bank loan to BCA amounting to Rp215,036 and Rp191,102, respectively.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (“HSBC”)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (“HSBC”)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. JAK/100450/U/00149781 tanggal 6 Oktober 2010, HSBC setuju untuk memberikan Fasilitas Pinjaman Modal Kerja (Corporate Facility Agreement (“CFA”)) dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp200.000 untuk keperluan modal kerja pembiayaan piutang usaha kendaraan roda dua. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 10,25% per tahun dan akan berfluktuasi sesuai kebijakan Bank.
Based on the Credit Agreement No. JAK/100450/U/00149781 dated October 6, 2010, HSBC agreed to provide a Working Capital Loan Facility (Corporate Facility Agreement (“CFA”)) with a maximum available fund amounting to Rp200,000, which was used for motor vehicle financing. The loan bears interest rate at 10.25% per annum and will be fluctuated based on Bank’s policy.
Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 100,00% dari total pokok pinjaman (Catatan 5) serta mengharuskan Perusahaan untuk mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas tidak melebihi 10 kali.
The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables from customers at 100.00% of the total amount of the outstanding loan (Note 5) and requires the Company to maintain maximum debt to equity ratio of 10 times.
Pinjaman ini ditujukan untuk membiayai modal kerja jangka pendek Perusahaan dan bersifat berulang.
The purpose of this loan is to fund the Company’s short term working capital and revolving basis.
Jangka waktu dari setiap pinjaman adalah maksimal 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal pencairan dan setiap tranche harus berjumlah minimal sebesar Rp5.000 dan pinjaman pokok dibayar secara bulanan.
Tenor of each loan is maximum one (1) year from disbursement date and each tranche should be in a minimum of Rp5,000 and principal loan will be paid monthly.
56
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan)
11. BANK LOANS (continued)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (“HSBC”) (lanjutan)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (“HSBC”) (continued)
Berdasarkan Surat Fasilitas Perbankan - Tanggal Peninjauan Kembali Fasilitas No. JAK/14103/U/140716 tanggal 20 Oktober 2014, fasilitas ini dapat ditinjau kembali setiap saat dan dalam kondisi apapun dan fasilitas ini dapat ditarik paling lambat tanggal 31 Oktober 2015.
Based on Letter of Banking Facility Reconsideration Facility Date No. JAK/14103/U/140716 dated October 20, 2014, this facility can be reconsidered at any time and in any condition and this facility can withdrawn not later than October 31, 2015.
Berdasarkan Surat Fasilitas Perbankan - Tanggal Peninjauan Kembali Fasilitas No. JAK/150921/U/150630 tanggal 12 Oktober 2015, fasilitas ini dapat ditinjau kembali setiap saat dan dalam kondisi apapun dan fasilitas ini dapat ditarik paling lambat tanggal 31 Oktober 2016.
Based on Letter of Banking Facility Reconsideration Facility Date No. JAK/150921/U/150630 dated October 12, 2015, this facility can be reconsidered at any time and in any condition and this facility can withdrawn not later than October 31, 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan masih memiliki fasilitas pinjaman yang belum digunakan dari HSBC sebesar Rp70.167.
As of December 31, 2015, The Company still has the unused loan facility from HSBC amounting to Rp70,167.
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan melakukan pembayaran angsuran utang bank kepada HSBC masing-masing sebesar Rp267.625 dan Rp321.375.
For the years ended December 31, 2015 and 2014, the Company paid installment of bank loan to HSBC amounting to Rp267,625 and Rp321,375, respectively.
PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”)
PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 504/FA/ANZ/NEW/XI/2013 tanggal 8 November 2013, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kredit Fasilitas Berjangka dengan ANZ, dimana ANZ setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan dengan limit sebesar Rp150.000. Fasilitas ini bersifat tidak berulang (non-revolving). Fasilitas dapat ditarik dalam beberapa kali penarikan dengan nominal minimal Rp50.000. Jangka waktu penarikan fasilitas ditetapkan 3 (tiga) bulan sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani dan akan jatuh tempo dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan.
Based on Credit Agreement No. 504/FA/ANZ/NEW/XI/2013 dated November 8, 2013, the Company entered into a Credit Agreement Term Facility with ANZ, whereby ANZ agreed to provide financing facility with a maximum amount of Rp150,000. This facility is on a nonrevolving basis. This facility can be drawn in times of withdrawal with a nominal minimum of Rp50,000. The term of credit withdrawal is three (3) months since the signing of the agreement and will mature in thirty six (36) months since the first drawdown date.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 505/FA/ANZ/NEW/XI/2013 tanggal 8 November 2013, Perusahaan mengadakan Perjanjian Fasilitas Batas Kredit Dalam Pasar Uang dengan ANZ, dimana ANZ setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan dengan limit sebesar Rp50.000. Fasilitas ini dapat ditarik selama jangka waktu penarikan fasilitas. Jangka waktu penarikan fasilitas ditetapkan 1 (satu) tahun sejak tanggal perjanjian kredit dan akan jatuh tempo dalam 1 (satu) bulan sejak tanggal pencairan.
Based on Credit Agreement No. 505/FA/ANZ/NEW/XI/2013 dated November 8, 2013, the Company entered into a Credit Limit Facility Agreement in Money Market with ANZ, whereby ANZ agreed to provide financing facility with a maximum amount of Rp50,000. This facility can be drawn in times of withdrawal period. The term of credit withdrawal is one (1) year since the signing of the agreement and will mature in one (1) month since the first drawdown date.
57
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan)
11. BANK LOANS (continued)
PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”) (lanjutan)
PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”) (continued)
Masing-masing pinjaman tersebut dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dengan kolektibilitas lancar sebesar 110,00% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari (Catatan 5) dan Perusahaan wajib menjaga ekuitas minimum sebesar Rp200.000, mempertahankan Gearing Ratio tidak melebihi 7 (tujuh) kali serta mengupayakan agar BMI, pada setiap saat, memiliki secara langsung 51,00% modal dengan hak suara sah atau hak kepemilikan serupa.
Each of loan is collateralized by consumer financing receivables with current collectibility rating equivalent to 110.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than ninety (90) days (Note 5) and requires the Company to maintain a minimum equity amounted to Rp200,000, maximum Gearing Ratio of seven (7) times and strive for BMI, at any time, have a direct 51.00% equity with valid voting rights or similar rights of ownership.
Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11,35% per tahun.
The loan bears interest rate at 11.35% per annum.
Berdasarkan Perubahan atas Perjanjian Fasilitas Batas Kredit Dalam Pasar Uang (Money Market Lines) No. 670/FA/ANZ/AMN-I/IX/2014 tanggal 18 September 2014, Perusahaan dan ANZ saling sepakat untuk mengubah ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan standar ANZ.
Based on Amendment to Credit Limit Facility Agreement in Money Market No. 670/FA/ANZ/AMN-I/IX/2014 dated September 18, 2014, the Company and ANZ agreed to amend the terms set forth in the terms and conditions standard ANZ.
Berdasarkan Perubahan Kedua atas Perjanjian Fasilitas Modal Kerja No. 700/FA/ANZ/AMNII/IX/2014 tanggal 18 September 2014, Perusahaan dan ANZ telah setuju untuk mengubah nama fasilitas dari Fasilitas Batas Kredit Dalam Pasar Uang (Money Market Lines) menjadi Fasilitas Modal Kerja serta memperpanjang jatuh tempo fasilitas menjadi 31 Agustus 2015.
Based on the Second Amendment to Working Capital Facility Agreement No. 700/FA/ANZ/AMNII/IX/2014 dated September 18, 2014, the Company and ANZ agreed to change the name of the facility from Credit Limit Facility Agreement in Money Market into the Working Capital Facility and extend the maturity of the facility to August 31, 2015.
Berdasarkan Perubahan Ketiga atas Perjanjian Fasilitas Modal Kerja No. 913/FA/ANZ/AMNIII/X/2015 tanggal 9 Oktober 2015, Perusahaan dan ANZ telah setuju untuk memperpanjang jatuh tempo fasilitas menjadi 31 Agustus 2016.
Based on the Third Amendment to Working Capital Facility Agreement No. 913/FA/ANZ/AMNIII/X/2015 dated October 9, 2015, the Company and ANZ agreed to extend the maturity of the facility to August 31, 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan masih memiliki fasilitas pinjaman yang belum digunakan dari ANZ sebesar Rp50.000.
As of December 31, 2015, the Company still has the unused loan facility from ANZ amounting to Rp50,000.
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan melakukan pembayaran angsuran utang bank kepada ANZ masing-masing sebesar Rp49.528 dan Rp99.220.
For the years ended December 31, 2015 and 2014, the Company paid installment of bank loan to ANZ amounting to Rp49,528 and Rp99,220, respectively.
58
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan)
11. BANK LOANS (continued)
PT BCA Syariah (“BCAS”)
PT BCA Syariah (“BCAS”)
Pada tanggal 26 Mei 2011, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kredit dengan Akad Al-Mudharabah dengan BCAS, dimana BCAS setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan dengan limit sebesar Rp50.000. Fasilitas ini bersifat tidak berulang (non-revolving). Jangka waktu penarikan fasilitas ditetapkan 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani dan akan jatuh tempo dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan pertama. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dengan kolektibilitas lancar sebesar 100,00% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 60 (enam puluh) hari (Catatan 5) serta mengharuskan Perusahaan mempertahankan Gearing Ratio tidak melebihi 10 kali.
On May 26, 2011, the Company entered into a Credit Agreement with Akad Al-Mudharabah with BCAS, whereby BCAS agreed to provide financing facility with a maximum amount of Rp50,000. This facility is on a non-revolving basis. The term of credit withdrawal is twelve (12) months since the signing of the agreement and will mature in thirty six (36) months since the first drawdown date. The loan is collateralized by consumer financing receivables with current collectibility rating equivalent to 100.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than sixty (60) days (Note 5) and requires the Company to maintain maximum Gearing Ratio of 10 times.
Berdasarkan Perubahan Pertama atas Perjanjian Kredit No. 156/PRBH-BCAS/VI/13 tanggal 27 Juni 2013, Perusahaan telah mendapatkan perubahan bentuk fasilitas bersifat berulang (revolving).
Under the First Amendment to the Credit Agreement No. 156/PRBH-BCAS/VI/13 dated June 27, 2013, the Company has obtained changing facility into revolving basis.
Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 10,50% sampai dengan 13,00% per tahun.
The loan bears interest rate ranging from 10.50% to 13.00% per annum.
Berdasarkan Surat No. 004/SRT/SMH/IV/2014 tanggal 24 April 2014 serta Perubahan atas Akad Pembiayaan No. 243/PRBH-BCAS/VII/14 tanggal 25 Juli 2014, BCAS menyesuaikan tingkat suku bunga setara dengan 12,25% per tahun untuk fasilitas yang telah cair dan 13,00% per tahun untuk pencairan baru.
Based on the Letter No. 004/SRT/SMH/IV/2014 dated April 24, 2014 and the Amendment to Financing Agreement No. 243/PRBH-BCAS/VII/14 dated July 25, 2014, BCAS adjust the rate equivalent to 12.25% per annum for the facility that has been withdrawn and 13.00% per annum for new withdrawals.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan telah menggunakan seluruh fasilitas pinjaman dari BCAS.
As of December 31, 2015, the Company has fully utilized the loan facility from BCAS.
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan melakukan pembayaran angsuran utang bank kepada BCAS masing-masing sebesar Rp21.147 dan Rp42.072.
For the years ended December 31, 2015 and 2014, the Company paid installments of bank loan to BCAS amounting to Rp21,147 and Rp42,072, respectively.
PT Bank Nationalnobu Tbk (“NOBU”)
PT Bank Nationalnobu Tbk (“NOBU”)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 103 dan 105 tanggal 25 Agustus 2014, NOBU setuju untuk memberikan Fasilitas Kredit Pinjaman Tetap dengan limit masing-masing sebesar Rp75.000. Fasilitas ini bersifat tidak berulang (non-revolving). Jangka waktu penarikan fasilitas ditetapkan 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11,55% per tahun, dengan jaminan berupa jaminan secara fidusia atas piutang pembiayaan konsumen bersih dengan minimal sebesar 100,00% dari jumlah pokok fasilitas kredit dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 60 (enam puluh) hari (Catatan 5).
Based on Credit Agreement No. 103 and 105 dated August 25, 2014, NOBU agreed to provide Fixed Loan Facility with a maximum amount of Rp75,000, respectively. This facility is on a non-revolving basis. The term of credit withdrawal is twelve (12) months since the signing of the agreement. The loan bears interest rate at 11.55% per annum, the agreement is secured by fiduciary transfer of the Company’s net receivables from customers at 100.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than sixty (60) days (Note 5).
59
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan)
11. BANK LOANS (continued)
PT Bank Nationalnobu Tbk (“NOBU”) (lanjutan)
PT Bank Nationalnobu Tbk (“NOBU”) (continued)
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan melakukan pembayaran angsuran utang bank kepada NOBU sebesar Rp148.992 dan Rp151.008.
For the year ended December 31, 2015 and 2014, the Company paid installment of bank loan to NOBU amounting to Rp148,992 and Rp151,008, respectively.
Saldo pinjaman telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 28 Agustus 2015.
The loan matured and paid on August 28, 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan telah menggunakan seluruh fasilitas pinjaman dari NOBU.
As of December 31, 2015, the Company has fully utilized the loan facility from NOBU.
PT Bank UOB Indonesia (“UOBI”)
PT Bank UOB Indonesia (“UOBI”)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 38 tanggal 12 Maret 2014, UOBI setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan dengan limit sebesar Rp150.000. Fasilitas ini bersifat berulang (revolving). Jangka waktu penarikan fasilitas ditetapkan 1 (satu) tahun sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani. Suku bunga pinjaman ditentukan 2 hari kerja atau tanggal lain sebelum tanggal penarikan fasilitas kredit, dengan jaminan secara fidusia atas piutang pembiayaan konsumen bersih dengan minimal sebesar 110,00% dari jumlah pokok fasilitas kredit dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 30 (tiga puluh) hari (Catatan 5).
Based on Credit Agreement No. 38 dated March 12, 2014, UOBI agreed to provide financing facility with a maximum amount of Rp150,000. This facility is on a revolving basis. The term of credit withdrawal is one (1) year since the signing of the agreement. Loan interest rate is determined on 2 working days or before the credit’s facility’s withdrawal date, the agreement is secured by fiduciary transfer of the Company’s net receivables from customers minimum at 110.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than thirty (30) days (Note 5).
Berdasarkan Perubahan I Terhadap Perjanjian Kredit No. 514/07/2015 tanggal 30 Juli 2015, UOBI setuju untuk merubah jatuh tempo fasilitas pembiayaan menjadi tanggal 12 Maret 2016.
Based on Amendment I Credit Agreement No. 514/07/2015 dated July 30, 2015, UOBI agreed to change maturity date of the financing facility which will mature on March 12, 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan masih memiliki fasilitas pinjaman yang belum digunakan dari UOBI sebesar Rp150.000.
As of December 31, 2015, the Company still has the unused loan facility from UOBI amounting to Rp150,000.
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan melakukan pembayaran angsuran utang bank kepada UOBI masing-masing sebesar Rp350.000 dan Rp600.000.
For the years ended December 31, 2015 and 2014, the Company paid installment of bank loan to UOBI amounting to Rp350,000 and Rp600,000, respectively.
PT Bank Panin Syariah (“BPS”)
PT Bank Panin Syariah (“BPS”)
Pada tanggal 21 Juni 2012, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kredit dengan Akad Wa’ad Mudharabah dengan pola modal kerja - Non Revolving dimana BPS setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan dengan limit sebesar Rp80.000. Jangka waktu penarikan fasilitas ditetapkan 6 (enam) bulan sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani dan akan jatuh tempo dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan pertama.
On June 21, 2012, the Company entered into a Credit Agreement with Akad Wa’ad Mudharabah scheme with the pattern of working capital - Non Revolving where BPS agreed to provide financing facility with a maximum amount of Rp80,000. The term of credit withdrawal is six (6) months since the signing of the agreement and will mature in thirty six (36) months since the first drawdown date.
60
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan)
11. BANK LOANS (continued)
PT Bank Panin Syariah (“BPS”) (lanjutan)
PT Bank Panin Syariah (“BPS”) (continued)
Pinjaman ini dijamin dengan jaminan berupa piutang pembiayaan konsumen dengan kolektibilitas lancar sebesar 110,00% dari total pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari (Catatan 5) serta mengharuskan Perusahaan untuk mempertahankan Gearing Ratio tidak melebihi 10 kali.
The loan is collateralized by consumer financing receivables with current collectibility rating equivalent to 110.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than ninety (90) days (Note 5) and requires the Company to maintain maximum Gearing Ratio of 10 times.
Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 12,00% per tahun.
The loan bears interest rate at 12.00% per annum.
Saldo pinjaman telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 3 Juli 2015.
The loan matured and paid on July 3, 2015.
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan melakukan pembayaran angsuran utang bank kepada BPS masing-masing sebesar Rp18.880 dan Rp29.369.
For the years ended December 31, 2015 and 2014, the Company paid installment of bank loan to BPS amounting to Rp18,880 and Rp29,369, respectively.
Standard Chartered Bank Indonesia (‘‘SCB‘‘)
Standard Chartered Bank Indonesia (‘’SCB’’)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. JKT/TTD/4263 tanggal 2 Oktober 2014, SCB setuju untuk memberikan fasilitas kredit berupa “Committed Senior Secured Term Loan” sebesar AS$20.000.000 (dalam nilai penuh) untuk keperluan modal kerja pembiayaan piutang usaha kendaraan roda dua. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar LIBOR ditambah 3,25% per tahun. Batas waktu penarikan fasilitas adalah 6 (enam) bulan sejak tanggal Perjanjian Kredit.
Based on the Credit Agreement No. JKT/TTD/4263 dated October 2, 2014, SCB agreed to provide a credit facility “Committed Senior Secured Term Loan” amounting to US$20,000,000 (in full amount) which is used for motor vehicle financing. The loan bears interest rate at LIBOR plus 3.25% per annum. The availability period of the facility is six (6) months from the date of the Credit Agreement.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. JKT/TTD/4264 tanggal 2 Oktober 2014, SCB setuju untuk memberikan fasilitas kredit berupa “Senior Secured Revolving Credit Facility” sebesar AS$10.000.000 (dalam nilai penuh) untuk keperluan modal kerja pembiayaan piutang usaha kendaraan roda dua. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar LIBOR ditambah 2,50% per tahun. Jangka waktu fasilitas ini maksimum 1 (satu) tahun dari tanggal Perjanjian Kredit.
Based on the Credit Agreement No. JKT/TTD/4264 dated October 2, 2014, SCB agreed to provide a credit facility “Senior Secured Revolving Credit Facility” amounting to US$10,000,000 (in full amount) which is used for motor vehicle financing. The loan bears interest rate at LIBOR plus 2.50% per annum. The maximum term of this facility is one (1) year from the date of the Credit Agreement.
Perjanjian - perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 110,00% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 60 (enam puluh) hari serta mengharuskan Perusahaan untuk mempertahankan Gearing Ratio tidak melebihi 8 kali, Perusahaan juga wajib menjaga total kekayaan neto minimal sebesar Rp450.000.
Those agreements are secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables from customers minimum at 110.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than sixty (60) days and requires the Company to maintain maximum Gearing Ratio of 8 times, the Company also has to maintain minimum net assets value amounting to Rp450,000.
Pembatasan Keuangan Rasio total utang terhadap kekayaan neto : Rasio non performing loan terhadap total piutang pembiayaan konsumen : Rasio agregat eksposur mata uang terbuka yang tidak terlindung nilai terhadap kekayaan neto :
Financial Covenants max. 8:1
:
max. 5,00%
:
max. 25,00%
:
61
Total debt to net worth ratio Non performing loan to total consumer financing receivables ratio Aggregate open foreign currency that are not protected against the tangible net asset value exposure ratio
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan) Standard Chartered (lanjutan)
Bank
11. BANK LOANS (continued) Indonesia
Standard Chartered (continued)
(‘‘SCB‘‘)
Bank
Indonesia
(‘’SCB’’)
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan melakukan pembayaran angsuran utang bank kepada SCB masing-masing sebesar Rp122.788 dan Rp19.500.
For the years ended December 31, 2015 and 2014, the Company paid installment of bank loan to SCB amounting to Rp122,788 and Rp19,500, respectively.
Per 31 Desember 2015, fasilitas pinjaman dari SCB telah berakhir.
As of December 31, 2015 facility from SCB has ended.
PT Bank DBS Indonesia (‘’Bank DBS’’)
PT Bank DBS Indonesia (‘’Bank DBS’’)
Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 114/PEP-DBSI/IV/2009 tanggal 7 April 2009, Bank DBS setuju untuk memberikan fasilitas kredit berulang tanpa komitmen dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000 sebagai fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor.
Based on the Credit Agreement No. 114/PEPDBSI/IV/2009 dated April 7, 2009, Bank DBS agreed to provide an uncommitted revolving credit facility with a maximum amount of Rp100,000, for motor vehicle financing.
Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan fasilitas, terakhir perpanjangan fasilitas berdasarkan surat pada tanggal 26 Juni 2014, Perusahaan telah mendapatkan perpanjangan fasilitas berdasarkan Surat No. 355/PFPA-DBSI/VI/2014 dengan jatuh tempo pada tanggal 27 Maret 2015. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11,00% per tahun, dengan jaminan secara fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 125,00% dari jumlah pokok fasilitas kredit dan mengharuskan Perusahaan untuk mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas maksimum sebesar 10 kali (Catatan 5).
The agreement has been extended several times, the latest extention facility based on letter on June 26, 2014, the Company acquired an extension of the facility based on Letter No. 355/PFPADBSI/VI/2014 with maturity date on March 27, 2015. The loan bears interest rate at 11.00% per annum, and is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 125.00% of the amount of credit facility and requires the Company to maintain maximum debt to equity ratio of 10 times (Note 5).
Berdasarkan Akta Perubahan dan Penegasan Kembali atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 25 tanggal 24 Februari 2015, Bank DBS setuju untuk meningkatkan fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp200.000 sebagai fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor. Fasilitas perbankan ini jatuh tempo pada tanggal 24 Oktober 2015. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan secara fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan minimal sebesar 110,00% dari jumlah pokok fasilitas kredit dan mengharuskan Perusahaan untuk mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas maksimum sebesar 10 kali (Catatan 5). Tingkat suku bunga akan ditentukan pada saat pencairan fasilitas sesuai dengan kesepakatan.
Based on Ammendment of the Credit Agreement No. 25 dated February 24, 2015, Bank DBS agreed to increase the credit facility with a maximum amount of Rp200,000, for motor vehicle financing. The credit facility will mature on October 24, 2015. The loan is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 110.00% of the amount of credit facility and requires the Company to maintain maximum debt to equity ratio of 10 times (Note 5). The interest rate will be determined at the time of the withdrawal of the facility in accordance with the agreement.
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan melakukan pembayaran angsuran utang bank kepada Bank DBS masing-masing sebesar Rpnihil dan Rp100.000.
For the years ended December 31, 2015 and 2014, the Company paid installment of bank loan to Bank DBS amounting to Rpnil and Rp100,000, respectively.
Per 31 Desember 2015, fasilitas pinjaman dari DBS telah berakhir.
As of December 31, 2015 facility from DBS has ended.
62
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan)
11. BANK LOANS (continued)
PT Bank Maybank Syariah Indonesia (“BMSI”)
PT Bank Maybank Syariah Indonesia (“BMSI”)
Pada tanggal 27 Juli 2012, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kredit dengan Akad Murabahah dengan BMSI dimana BMSI setuju untuk memberikan Fasilitas Pembiayaan dengan jumlah maksimum dana yang disediakan sebesar Rp85.000. Jangka waktu penarikan fasilitas ditetapkan 6 (enam) bulan sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani dan akan jatuh tempo maksimum 48 (empat puluh delapan) bulan sejak tanggal perjanjian.
On July 27, 2012, the Company entered into a Credit Agreement with Akad Murabahah with BMSI, where BMSI agreed to provide Financing Facility with a maximum available fund amounting to Rp85,000. The term of facility withdrawal is six (6) months since the signing of the agreement and will mature in forty eight (48) months since the first signing date.
Pada tanggal 19 Desember 2013, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kredit dengan Akad Murabahah dengan BMSI dimana BMSI setuju untuk memberikan Fasilitas Pembiayaan dengan jumlah maksimum dana yang disediakan sebesar Rp35.000. Jangka waktu penarikan fasilitas ditetapkan 6 (enam) bulan sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani dan akan jatuh tempo maksimum 48 (empat puluh delapan) bulan sejak tanggal perjanjian.
On December 19, 2013, the Company entered into a Credit Agreement with Akad Murabahah with BMSI, where BMSI agreed to provide Financing Facility with a maximum available fund amounting to Rp35,000. The term of facility withdrawal is six (6) months since the signing of the agreement and will mature in forty eight (48) months since the first signing date.
Masing-masing pinjaman tersebut dikenakan margin sebesar 10,00% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan berupa piutang pembiayaan konsumen dengan kolektibilitas lancar sebesar 100,00% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari (Catatan 5) serta mengharuskan Perusahaan untuk mempertahankan Gearing Ratio tidak melebihi 10 kali.
Each of loan bears margin at 10.00% per annum. The loan is collateralized by consumer financing receivables with current collectibility rating equivalent to 100.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than ninety (90) days (Note 5) and requires the Company to maintain maximum Gearing Ratio of 10 times.
Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali penyesuaian kondisi perhitungan margin, terakhir penyesuaian kondisi perhitungan margin berdasarkan Surat No. 866/Srt.SSD/MSI/10/14 tanggal 27 Oktober 2014, BMSI kembali menyesuaikan kondisi perhitungan margin, dimana BFR diubah dari 9,00% menjadi 9,25% ditambah 1,75% sehingga total margin menjadi 11,00%. Kondisi perubahan margin tersebut berlaku efektif sejak tanggal 1 November 2014.
This agreement has been adjusted for several times in margin calculation conditions, the latest adjustment for margin calculation conditions based on the Letter No. 866/Srt.SSD/MSI/10/14 dated October 27, 2014, BMSI readjusts margin calculation conditions, where the BFR changed from 9.00% to 9.25% plus a margin of 1.75%, bringing the total margin to 11.00%. Conditions margin changes are effective from November 1, 2014.
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan melakukan pembayaran angsuran utang bank kepada BMSI masing-masing sebesar Rp23.081 dan Rp34.987.
For the years ended December 31, 2015 and 2014, the Company paid installment of bank loan to BMSI amounting to Rp23,081 and Rp34,987, respectively.
Per 31 Desember 2015, fasilitas pinjaman dari BMSI telah berakhir.
As of December 31, 2015 facility from BMSI has ended.
63
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK (lanjutan)
11. BANK LOANS (continued)
Perjanjian-perjanjian dengan Bank Panin, KEB Hana, BCA, HSBC, ANZ, BCAS, NOBU, UOBI, BPS, SCB, Bank DBS dan BMSI mensyaratkan Perusahaan untuk tidak melakukan hal-hal berikut ini, sebelum memperoleh persetujuan dari bankbank tersebut, yang antara lain, melakukan konsolidasi, merger, akuisisi atau penyertaan saham; penjualan aset Perusahaan; melakukan investasi baru; perubahan Anggaran Dasar berupa penurunan modal; pembiayaan kepada perusahaan berelasi maupun perusahaan lainnya di luar transaksi usaha sehari-hari; pembagian dividen; mengikatkan diri sebagai penanggung kepada pihak lain atau menjaminkan aset Perusahaan kepada pihak lain; pelunasan pinjaman kepada seluruh pemegang saham; penawaran umum atas saham Perusahaan atau pembelian kembali saham Perusahaan; perubahan bentuk usaha Perusahaan; menjaminkan kembali BPKB kepada pihak lain dan memperoleh pinjaman atau kredit dari lembaga keuangan lain kecuali untuk kegiatan usaha yang normal.
Under the above agreements with Bank Panin, KEB Hana, BCA, HSBC, ANZ, BCAS, NOBU, UOBI, BPS, SCB, Bank DBS and BMSI the Company, without prior approval from those banks, is not allowed to, among others, enter into consolidation, merger, acquisitions or investments in shares of stock; sell the Company’s assets; enter into new investments; change the Articles of Association relating to capital reduction; provide financing to other related parties and unrelated parties other than in the normal course of business; distribute dividends; act as a guarantor of or collateralize the Company’s assets to obligation of other parties; repay the loans obtained from all stockholders; float the Company’s shares to the public or buy back the Company’s shares; alter the Company’s nature of business; pledge the same BPKB as collateral to other parties and obtain loans or credits from other financial institutions except in the normal course of business.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan perjanjian dengan bank-bank tersebut di atas.
As of December 31, 2015 and 2014, the Company has complied with all important loan covenants as required in the agreement with the aforementioned banks.
12. UTANG SUBORDINASI
12. SUBORDINATED LOAN 31 Desember/ December 31, 2015
Pihak berelasi (Catatan 29) PT Bank Maybank Indonesia Tbk (sebelumnya PT Bank Internasional Indonesia Tbk)
100.000
31 Desember/ December 31, 2014
100.000
Related party (Note 29) PT Bank Maybank Indonesia Tbk (formerly PT Bank Internasional Indonesia Tbk)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
2014
Tingkat suku bunga tahunan Mata uang Rupiah
14,00%
14,00%
Annual interest rates Rupiah currency
Rata-rata tingkat suku bunga efektif tahunan Mata uang Rupiah
14,00%
14,00%
Average effective annual interest rates Rupiah currency
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“BMI”) (sebelumnya PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”))
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“BMI”) (formerly PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”))
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 73 tanggal 27 November 2014, BMI setuju untuk memberikan fasilitas Pinjaman Berjangka dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000, yang digunakan untuk memperkuat struktur permodalan. Fasilitas ini dikenakan bunga tetap sebesar 14,00% per tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti perubahan atau perkembangan pasar uang dan suku bunga yang berlaku di bank. Bunga akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dan akan berakhir pada tanggal 27 November 2019.
Based on Credit Agreement Deed No. 73 dated November 27, 2014, BMI agreed to provide a Term Loan facility at the maximum amount of Rp100,000 which was used for strengthening the Company’s capital structure. This facility has fixed interest rate at 14.00% per annum and subject to change at any time following changes money market and interest rates applied in bank. Interest will be paid every three (3) month and will be due on November 27, 2019. 64
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG SUBORDINASI (lanjutan)
12. SUBORDINATED LOAN (continued)
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“BMI”) (sebelumnya PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”)) (lanjutan)
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“BMI”) (formerly PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”)) (continued)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 74 tanggal 27 November 2014, Pemegang Saham (BMI) diwajibkan untuk mensubordinasikan seluruh tagihan Pemegang Saham (berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 73 tanggal 27 November 2014) terhadap tagihan dari kreditur Perusahaan yang lain.
Based on Credit Agreement Deed No. 74 dated November 27, 2014, Shareholders (BMI) are required to subordinate the entire bill of shareholders (pursuant to the Deed of Credit Agreement No. 73 dated November 27, 2014) of the bills of other creditors .
Biaya bunga yang dikenakan untuk pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp14.156 dan Rp14.658 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Catatan 26 dan 29).
Interest incurred for this facility is amounting to Rp14,156 and Rp14,658 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively (Notes 26 and 29).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan mencatat bunga masih harus dilunasi masing-masing sebesar Rp1.283 dan Rp1.322 (Catatan 13 dan 29).
As of December 31, 2015 and 2014, the Company recorded accrued interest amounting to Rp1,283 and Rp1,322, respectively (Notes 13 and 29).
Selama masa berlakunya perjanjian ini, Perusahaan harus mengelola posisi keuangan sebagai berikut:
While the agreement is still outstanding, the Company is obliged to maintain its financial position as follows:
Pembatasan Keuangan Rasio risiko kecukupan modal tertimbang Rasio ekuitas terhadap aset Rasio economic exposure group Rasio total large exposure Rasio exposure pada pihak-pihak berelasi Rasio piutang bermasalah Rasio aset tetap ditambah investasi modal Rasio risiko tingkat suku bunga Rasio selisih waktu jatuh tempo pertukaran mata uang asing Rasio jumlah selisih negatif waktu jatuh tempo Gearing ratio Non-performing loan
: : : : : :
≥ 10,00% ≥ 8,00% ≤ 15,00% ≤ 50,00% ≤ 15,00% ≤ 25,00%
: : : : : :
: :
≤ 25,00% ≤ 10,00%
: :
:
≥ -150,00%
:
: : :
≥ -300,00% max. 10 : 1 ≤ 6,00%
: : :
Financial Covenants Risk weighted capital adequacy ratio Equity to assets ratio Economic group exposure ratio Aggregate large exposures ratio Related parties exposure ratio Open credit risk ratio Property and equipment plus equity investments ratio Interest rate risk ratio Foreign currency maturity gap ratio Aggregate negative maturity gap ratio Gearing ratio Non-performing loan
As of December 31, 2015 and 2014, the Company has complied with all important loan covenants required by BMI.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh BMI tersebut di atas.
65
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
13. ACCRUED EXPENSES 31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
Pihak ketiga Bunga Komisi dan bonus karyawan Lain-lain
16.679 16.544 1.996
22.550 16.459 180
Third parties Interests Employees’ commissions and bonus Others
Subtotal
35.219
39.189
Subtotal
1.382
2.390
Related parties (Notes 11, 12 and 29) Interests
36.601
41.579
Total
Pihak-pihak berelasi (Catatan 11, 12 dan 29) Bunga Total
14. PERPAJAKAN
14. TAXATION 31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
Utang pajak penghasilan: Pasal 21 PPN Pasal 23 Pasal 4 (2)
1.552 1.008 453 342
3.209 3.153 1.120 319
Income taxes payable: Article 21 VAT Article 23 Article 4 (2)
Total
3.355
7.801
Total
A reconciliation between income before tax expense, as shown in the statement of profit or loss and other comprehensive income and estimated taxable income for the year ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
Laba sebelum beban pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
2014
18.749
51.129
Income before income tax expense as shown in the statement of profit or loss and other comprehensive income
17.771 341
Add (deduct): Temporary differences Provision for post-employment benefits Share-based payment
Ditambah (dikurangi): Beda temporer Penyisihan imbalan pasca-kerja Kompensasi berbasis saham Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang pengembalian premi asuransi Amortisasi atas pendapatan administrasi ditangguhkan dan biaya-biaya langsung yang timbul pertama kali yang terkait dengan piutang pembiayaan konsumen
15.346 282 (202)
358.029
66
(510)
Provision for insurance premium refund
(223.994)
Amortization of deferred administration income and initial direct costs for consumer financing
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN (lanjutan)
14. TAXATION (continued) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
Beda tetap Beban dan denda pajak Penyusutan Car Ownership ProgramNon Deductible Expense 50,00% Sumbangan Lain-lain Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan bersifat final Taksiran laba (rugi) fiskal Akumulasi rugi fiskal Tahun 2014 Tahun 2013 Penyesuaian atas rugi fiskal Tahun 2013 Rugi kena pajak (jumlah akumulasi rugi fiskal) Pajak dibayar di muka Pajak penghasilan badan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 23
2014
2.730
2.943
4.970 103 5.038
4.837 95 9.700
(25.189)
(12.953)
379.856
(150.641)
(150.641) (437.980)
(437.980)
5.924
-
Permanent differences Tax expense and penalties Depreciation Car Ownership ProgramNon Deductible Expense 50.00% Donations Others Interest income subjected to final income tax Estimated fiscal income (loss) Accumulated fiscal loss Year 2014 Year 2013 Fiscal loss adjustment Year 2013
(202.841)
(588.621)
3.913
23.171 2.930
Taxable loss (accumulated fiscal loss carry forward) Prepaid taxes Corporate income tax article 25 Witholding tax article 23
3.913
26.101
Refundable tax overpayment
Kelebihan pembayaran pajak yang dapat dikembalikan
Reconciliation between the tax expense calculated by applying the applicable tax rates to the income before tax expense, and the tax expense as shown in the statement of profit or loss and other comprehensive income for the years ended December, 2015 and 2014 are as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum beban pajak, dengan beban pajak sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
Laba sebelum beban pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap pada tarif pajak yang berlaku Penyesuaian liabilitas pajak tangguhan Beban pajak penghasilan Tarif pajak efektif
2014
Income before income tax expense as shown in the statement of profit or loss and other comprehensive income
18.749
51.129
4.687
12.782
(3.087) 1.482
1.155 -
Tax expense at the applicable tax rates Tax effects on permanent differences at the applicable tax rate Deferred tax liabilities adjustments
3.082
13.937
Income tax expense
16,44%
27,26%
Effective tax rate
67
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN (lanjutan)
14. TAXATION (continued) The details of deferred tax expense are as follows:
Rincian beban pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
2014*)
Pengaruh pajak atas beda temporer pada tarif pajak maksimum yang berlaku: Laba (rugi) fiskal Penyisihan imbalan pasca-kerja Kompensasi berbasis saham Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang pengembalian premi asuransi Amortisasi atas pendapatan administrasi ditangguhkan dan biaya-biaya langsung yang timbul pertama kali yang terkait dengan piutang pembiayaan konsumen Penyesuaian liabilitas pajak tangguhan
(37.661)
(3.836) (70)
(4.443) (85)
50
Provision for insurance premium refund
127
(89.507)
Total beban pajak tangguhan
Rincian liabilitas pajak Perusahaan sebagai berikut:
94.963
Tax effects on temporary differences at the applicable maximum tax rate: Fiscal income (loss) Provision for post-employment benefits Share based payment
Amortization of deferred administration income and initial direct costs for consumer financing Deferred tax liabilities adjustment
55.999
1.482
-
3.082
13.937
Total deferred tax expense
The details of the Company’s deferred tax liabilities - net are as follows:
tangguhan - neto
31 Desember/December 31, 2015
Saldo awal/ Beginning balance Aset pajak tangguhan: Akumulasi rugi fiskal Penyisihan imbalan pasca kerja Kompensasi berbasis saham Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang pengembalian premi asuransi
(Dibebankan)/ dikreditkan ke laporan laba rugi tahun berjalan/ (Charged)/ credited to income statements for the year
147.156
(96.445)
25.377 85
3.836 70
537
(50)
Liabilitas pajak tangguhan: Pendapatan tangguhan
(284.945)
89.507
Liabilitas pajak tangguhan - neto
(111.790)
(3.082)
*) Setelah penyajian kembali PSAK 24 (Revisi 2013) (Catatan 38)
Dibebankan ke ekuitas dari pendapatan komprehensif lain/ Charged to equity from other comprehensive income
(3.230) -
-
(3.230)
Saldo akhir/ Ending balance
50.711 25.983 155
487
Deferred tax assets: Accumulated fiscal loss Provision for post employment benefits Share based payment Allowances for impairment losses on insurance premium refund receivables
(195.438)
Deferred tax liabilities: Deferred income
(118.102)
Deferred tax liabilities - net
*) After the restatement to SFAS 24 (Revised 2013) (Note 38)
68
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN (lanjutan) Rincian liabilitas pajak Perusahaan sebagai berikut:
14. TAXATION (continued) The details of the Company’s deferred tax liabilities - net are as follows:
tangguhan - neto
31 Desember/December 31, 2014 *)
Saldo awal/ Beginning balance Aset pajak tangguhan: Akumulasi rugi fiskal Penyisihan imbalan pasca kerja Kompensasi berbasis saham Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang pengembalian premi asuransi Liabilitas pajak tangguhan: Pendapatan tangguhan Liabilitas pajak tangguhan - neto
(Dibebankan)/ dikreditkan ke laporan laba rugi tahun berjalan/ (Charged)/ credited to income statements for the year
Dibebankan ke ekuitas dari pendapatan komprehensif lain/ Charged to equity from other comprehensive income
Saldo akhir/ Ending balance Deferred tax assets: Accumulated fiscal loss Provision for post employment benefits Share based payment Allowances for impairment losses on insurance premium refund receivables
109.495
37.661
-
147.156
20.832 -
4.443 85
102 -
25.377 85
(127)
-
537
(228.946)
(55.999)
-
(284.945)
Deferred tax liabilities: Deferred income
(97.955)
(13.937)
102
(111.790)
Deferred tax liabilities – net
664
*) Setelah penyajian kembali PSAK 24 (Revisi 2013) (Catatan 38)
*) After the restatement to SFAS 24 (Revised 2013) (Note 38)
Tahun pajak 2014
Tax fiscal year 2014
Pada tanggal 30 September 2015, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan No. PRIN00394/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2015 tentang pemeriksaan lapangan untuk tahun pajak 2014. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, hasil pemeriksaan belum dapat ditentukan.
On September 30, 2015, the Company received Field Examination Notification Letter No. PRIN00394/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2015 regarding field examination for fiscal year 2014. Up to the completion of the financial statements, the result of this examination cannot yet be determined.
Tahun pajak 2013
Tax fiscal year 2013
Pada tanggal 25 Maret 2015, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan No. PRIN00049/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2015 tentang pemeriksaan lapangan untuk tahun pajak 2013. Pada tanggal 16 November 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) No. 0012/206/13/091/15 tertanggal 12 November 2015 atas pajak penghasilan badan tahun pajak 2013. SKPKB tersebut menetapkan penghasilan kena pajak Perusahaan menjadi sebesar Rp286.455 dari sebelumnya rugi fiskal neto sebesar Rp437.981. SKPKB tersebut juga menetapkan kurang bayar pajak Perusahaan menjadi sebesar Rp61.531 dari sebelumnya lebih bayar pajak sebesar Rp29.469 sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”). Perusahaan mengajukan keberatan ke Kantor Pajak atas SKPKB tersebut. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, hasil pengajuan keberatan belum dapat ditentukan.
On March 25, 2015, the Company received Field Examination Notification Letter No. PRIN00049/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2015 regarding field examination for fiscal year 2013. On November 16, 2015, the Company received Tax Underpayment Assessment Letter (“SKPKB”) No. 0012/206/13/091/15 dated November 12, 2015 regarding corporate income tax for fiscal year 2013. The SKPKB stated that the net taxable income of the Company was amount of Rp286,455 from the previously the net fiscal loss reported amount of Rp437,981. The SKPKB also stated that the underpayment of taxes the Company’s was amount of Rp61,531 from the previously the overpayment of tax reported amount of Rp29,469 according to the Annual Income Tax Return (“SPT”). The Company filed an objection to the Tax Office for the SKPKB. Up to the completion of the financial statements, the result of this objection cannot yet be determined.
69
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN (lanjutan)
14. TAXATION (continued)
Tahun pajak 2012
Tax fiscal year 2012
Pada tanggal 13 Januari 2015, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan No. PRIN000485/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2014 tentang pemeriksaan lapangan untuk tahun pajak 2012. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, hasil pemeriksaan belum dapat ditentukan.
On January 13, 2015, the Company received Field Examination Notification Letter No. PRIN000485/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2014 regarding field examination for fiscal year 2012. Up to the completion of the financial statements, the result of this examination cannot yet be determined.
Tahun pajak 2011
Tax fiscal year 2011
Pada tanggal 13 Januari 2015, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan No. PRIN000484/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2014 tentang pemeriksaan lapangan untuk tahun pajak 2011. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, hasil pemeriksaan belum dapat ditentukan.
On January 13, 2015, the Company received Field Examination Notification Letter No. PRIN000484/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2014 regarding field examination for fiscal year 2011. Up to the completion of the financial statements, the result of this examination cannot yet be determined.
Tahun pajak 2010
Tax fiscal year 2010
Pada tanggal 8 Juni 2015, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan No. PRIN-00192/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2015 tentang pemeriksaan lapangan untuk tahun pajak 2010. Pada tanggal 4 Januari 2016, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) No. 90001/206/10/091/15 tertanggal 29 Desember 2015 atas pajak penghasilan badan tahun pajak 2010. SKPKB tersebut menetapkan penghasilan kena pajak Perusahaan menjadi sebesar Rp25.982 dari sebelumnya sebesar Rpnihil. SKPKB tersebut juga menetapkan kurang bayar pajak Perusahaan menjadi sebesar Rp9.613 dari sebelumnya sebesar Rpnihil sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”). Perusahaan mengajukan keberatan ke Kantor Pajak atas SKPKB tersebut. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, hasil pengajuan keberatan belum dapat ditentukan.
On June 8, 2015, the Company received Field Examination Notification Letter No. PRIN-00192/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2015 regarding field examination for fiscal year 2010. On January 4, 2016, the Company received Tax Underpayment Assessment Letter (“SKPKB”) No. 90001/206/10/091/15 dated December 29, 2015 regarding corporate income tax for fiscal year 2010. SKPKB stated that the net taxable income of the Company was amount of Rp25,982 from the previously reported amount of Rpnil. SKPKB also stated that the underpayment of the Company’s taxes was amount of Rp9,613 from the previously reported amount of Rpnil according to the Annual Income Tax Return (“SPT”). The Company filed an objection to the Tax Office for SKPKB. Up to the completion of the financial statements, the result of this objection cannot yet be determined.
Tahun pajak 2009
Tax fiscal year 2009
Pada tanggal 17 Maret 2014, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan No. Pemb00096/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2014 tentang pemeriksaan lapangan untuk tahun pajak 2009.
On March 17, 2014, the Company received Field Examination Notification Letter No. Pemb-00096/WPJ.19/KP.0105/RIK.SIS/2014 regarding field examination for fiscal year 2009.
Pada tanggal 11 Desember 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Nihil (“SKPN”) No. 00014/506/09/091/14 tanggal 10 Desember 2014 atas pajak penghasilan badan tahun pajak 2009. SKPN tersebut juga menetapkan rugi fiskal neto Perusahaan menjadi sebesar Rpnihil dari yang sebelumnya dilaporkan di dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) sebesar Rp16.119. Dari jumlah tersebut, jumlah yang disetujui Perusahaan yaitu sebesar Rp167. Perusahaan mengajukan Keberatan ke Kantor Pajak atas SKPN tersebut.
On December 11, 2014, the Company received Nil Tax Assessment Letter (“SKPN”) No. 00014/506/09/091/14 dated December 10, 2014 regarding corporate income tax for fiscal year 2009. The SKPN also stated that the net fiscal loss of the Company was reduced to Rpnil from the previously reported amount in the tax return (“SPT”) of Rp16,119. From these amounts, the Company has agreed with assessment amount of Rp167. The Company filed an objection to the Tax Office for the SKPN.
70
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN (lanjutan)
14. TAXATION (continued)
Tahun pajak 2009 (lanjutan)
Tax fiscal year 2009 (continued)
Di samping itu, Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas Pajak Pertambahan Nilai (“SKPKB”) No. 00104/207/09/091/14 sejumlah Rp4.824 dan Surat Tagihan Pajak (“STP”) No. 00060/107/09/091/14 atas Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) sejumlah Rp516. Dari jumlah tersebut, jumlah yang disetujui Perusahaan yaitu sebesar Rp7. Perusahaan sedang mengajukan proses keberatan ke Kantor Pajak atas sisa SKPKB atas PPN sebesar Rp4.333. Pada tanggal 10 September 2015, Perusahaan telah melakukan pembayaran ke Kas Negara sejumlah Rp516 atas Surat Tagihan Pajak (‘’STP’’) No. 00060/107/09/091/14.
In addition, the Company also received Tax Underpayment Assessment Letter on Value Added Tax (“SKPKB”) No. 00104/207/09/091/14 amounting to Rp4,824 and Tax Collection Letter (“STP”) No. 00060/107/09/091/14 of Value Added Tax (“VAT”) amounting to Rp516. From these amounts, the Company has agreed with assessment amount of Rp7. The Company filed an objection to the Tax Office for the rest SKPKB of VAT Rp4,333. On September 10, 2015, the Company has paid to the State Treasury amount of Rp516 on Tax Collection Letter (‘’STP’’) No. 00060/107/09/091/14.
Tahun pajak 2008
Tax fiscal year 2008
Pada tanggal 27 Januari 2012, Perusahaan menerima SKPN No. 00001/506/08/091/12 tanggal 17 Januari 2012 atas pajak penghasilan badan tahun pajak 2008. SKPN tersebut juga menetapkan rugi fiskal neto Perusahaan menjadi sebesar Rp108 dari sebelumnya sebesar Rp42.681 sesuai dengan SPT. Di samping itu, Perusahaan juga menerima beberapa SKPKB dan STP atas Pajak Penghasilan Pasal 21 dan 23, PPN dan Pajak Penghasilan Final Pasal 4 (2) sejumlah Rp32.213.
On January 27, 2012, the Company received SKPN No. 00001/506/08/091/12 dated January 17, 2012 regarding corporate income tax for fiscal year 2008. The SKPN also stated that the net fiscal loss of the Company was reduced to Rp108 from the previously reported amount in the tax return (“SPT”) of Rp42,681. In addition, the Company also received several SKPKB and STP of Income Tax Articles 21 and 23, VAT and Final Income Tax Article 4 (2) totaling to Rp32,213.
Dari jumlah tersebut, jumlah yang disetujui Perusahaan yaitu sebesar Rp206 atas SKPKB pajak penghasilan pasal 21, 23 dan 4(2) telah dibayar Perusahaan ke Kas Negara pada tanggal 16 Februari 2012. Perusahaan juga telah melakukan pembayaran ke Kas Negara atas STP PPN masa Januari sampai dengan Desember 2008 sebesar Rp3.812 dengan proses pemindahbukuan (“PBK”) pada tanggal 7 November 2012 dan 12 Desember 2012. Sedangkan sisa SKPKB yaitu sebesar Rp28.195 tidak dibayar karena Perusahaan mengajukan proses keberatan ke Kantor Pajak.
From these amount, the Company has paid the agreed amount of Rp206 for SKPKB for income tax art 21, 23 and 4(2) to the State Treasury on February 16, 2012. The Company also paid the STP PPN to the State Treasury for January to December 2008 amounting to Rp3,812 by overbooking process (“PBK”) on November 7, 2012 and December 12, 2012. While the rest of SKPKB Rp28,195 was not paid because the Company filed an objection to the Tax Office.
Perusahaan mengajukan permohonan keberatan atas SKPN PPh Badan tahun pajak 2008 sebesar Rp1.150 dan SKPKB PPN untuk masa pajak Januari sampai dengan Desember 2008 dengan jumlah keseluruhan keberatan yang diajukan adalah sebesar Rp28.195 dan untuk STP masa Januari sampai dengan Desember 2008 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp3.812. Atas permohonan keberatan tersebut, Direktorat Jendral Pajak (“DJP”) telah menolak seluruh permohonan keberatan atas SKPKB PPN Perusahaan.
The Company filed an objection letter for SKPN Corporate Income Tax for fiscal year 2008 amounting to Rp1,150 and SKPKB of VAT for the tax period January to December 2008 totaling to Rp28,195 while STP for period January to December 2008 totaling to Rp3,812. For those objections, the Directorate General of Taxation (“DGT”) has rejected the Company’s entire objections of SKPKB of VAT.
71
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN (lanjutan)
14. TAXATION (continued)
Tahun pajak 2008 (lanjutan)
Tax fiscal year 2008 (continued)
Atas surat penolakan dari DJP tersebut, pada tanggal 25 Maret 2013, Perusahaan mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Pajak. Pada tanggal 17 Maret 2014, Perusahaan menerima Surat Putusan Banding Pengadilan Pajak untuk masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2008, yang mengabulkan seluruhnya permohonan banding Perusahaan sebesar Rp28.195. Perusahaan menerima Surat Keputusan Dirjen Pajak tanggal 13 Juni 2014 yang memutuskan untuk membatalkan sanksi administrasi secara jabatan atas STP masa pajak Januari sampai dengan Desember 2008 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp3.812.
Based on the rejection from DGT, on March 25, 2013, the Company filed an appeal to the Tax Court. On March 17, 2014, the Company received Tax Court Appeal Decision Letter for the tax period January to December 2008, which fully accepted the Company’s appeals totaling to Rp28,195. The Company received the DGT Decision Letter dated June 13, 2014 which decided to cancel the administration penalty on the STP tax period of January to December 2008 with total amount Rp3,812.
Administrasi
Administration
Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak untuk tahun fiskal 2008 dan tahun-tahun selanjutnya.
Under the prevailing Taxation Laws of Indonesia, the Company calculates, determines and pays tax payable based on self-assessment. The DGT may assess or amend taxes within five (5) years from the time the tax becomes due for the fiscal year 2008 and subsequent years.
Perhitungan pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah digunakan sebagai dasar dalam melaporkan SPT Pajak Penghasilan ke kantor pajak.
The income tax calculation for the year ended December 31, 2014, has been used as a basis in the filling SPT to the Tax Office.
Pada tanggal 4 Desember 2014, Perusahaan telah melakukan pembetulan SPT Tahunan PPh Badan tahun 2013 yang menghasilkan lebih bayar pajak sebesar Rp29.473 dari sebelumnya kurang bayar pajak sebesar Rp418. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, Kantor Pajak belum mengeluarkan Surat Pemeriksaan Pajak atas tahun yang bersangkutan.
On December 4, 2014, the Company has lodged the revision of Corporate Income Tax Return for fiscal year 2013 which resulted to overpayment of Rp29,473 from previously an underpayment of Rp418. Up to the completion of the financial statements, Tax Office has not yet issued tax audit notification letter for this respective year.
72
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. UTANG LAIN-LAIN
Pihak ketiga Utang dealer Utang asuransi Titipan konsumen Utang notaris Utang atas transaksi pembiayaan bersama (Pokok pinjaman sebesar Rp338 setelah dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rpnihil pada tanggal 31 Desember 2014) (Catatan 5 dan 28) Lain-lain Subtotal Pihak-pihak berelasi Utang pembiayaan konsumen kendaraan (Catatan 9 dan 29) Utang atas transaksi pembiayaan bersama (Catatan 5, 28 dan 29) Kompensasi berbasis saham (Catatan 29) Subtotal Total
15. OTHER PAYABLES 31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
72.572 41.923 10.592 8.732
77.196 33.322 17.084 20.732
Third parties Payables to dealers Insurance payables Consumers’ advances Notary payables
31.265
338 30.176
Payables on joint financing (Outstanding loans of Rp338 net of unamortized bank provision of Rpnil as of December 31, 2014) (Notes 5 and 28) Others
165.084
178.848
Subtotal
22.827
30.092
2.284 622
17.318 341
Related parties Consumer financing loans vehicles (Notes 9 and 29) Payable on joint financing (Notes 5, 28 and 29) Share based payment (Note 29)
25.733
47.751
Subtotal
190.817
226.599
Total
Perusahaan mengadakan kerjasama pembiayaan bersama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Bank Mandiri”) pada tahun 2014 dengan bunga efektif tahunan berkisar antara 11,50% sampai dengan 14,00% (Catatan 28). Kewajiban Perusahaan yang timbul dalam hubungan dengan perjanjian di atas yang berasal dari transaksi dengan menggunakan dasar jaminan (with recourse), dicatat sebagai utang atas transaksi pembiayaan bersama. Perusahaan mengakui piutang pembiayaan konsumen yang terkait dengan transaksi tersebut (Catatan 5).
The Company has joint financing agreements with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Bank Mandiri”) in 2014 with annual effective interest rates ranging from 11.50% to 14.00% (Note 28). The Company’s liability in relation to the aforesaid agreements, which arise from transactions with recourse basis, are recorded as payables on joint financing transactions. The Company recognized the corresponding receivables from the consumers (Note 5).
Saldo pinjaman telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 24 Februari 2015 (Catatan 28).
The loan matured and paid on February 24, 2015 (Note 28).
Utang dealer merupakan utang kepada dealer sehubungan dengan transaksi pembelian kendaraan bermotor roda dua oleh Perusahaan untuk pembiayaan konsumen.
Payables to dealers represent payables in connection with purchase transactions of twowheeled motor vehicles by the Company for consumer financing.
Utang asuransi merupakan premi asuransi yang belum dibayarkan kepada perusahaan asuransi.
Insurance payables represent insurance premiums that have not been paid yet to the insurance company.
Titipan konsumen merupakan utang yang timbul sehubungan dengan penerimaan angsuran dari konsumen dan penerimaan penjualan agunan yang ditarik kembali kepada dealer yang belum dilunasi.
Consumers’ advances represent payables in connection with the installment payment from customers and cash received from sales of repossessed motor vehicles to dealers that have not been settled.
73
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. UTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
15. OTHER PAYABLES (continued) Consumer financing loans represent vehicles financing facilities obtained from PT Maybank Indonesia Finance (formerly PT BII Finance Center), a related party (Note 29), with annual effective interest rates 13.83% and 13.83% for the year ended December 31, 2015 and 2014, respectively. These facilities are collateralized by fiduciary transfers of ownership on the assets financed (Note 9).
Utang pembiayaan konsumen merupakan fasilitas pembiayaan kendaraan yang diperoleh dari PT Maybank Indonesia Finance (sebelumnya PT BII Finance Center), pihak berelasi (Catatan 29) dengan bunga efektif tahunan masing-masing sebesar 13,83% dan 13,83% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Fasilitas ini dijamin dengan penyerahan hak kepemilikan secara fidusia atas kendaraan yang dibiayai tersebut (Catatan 9). 16. UTANG OBLIGASI
16. BONDS PAYABLE
Nilai nominal obligasi Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
2.273.000 30.000
1.873.000 147.000
2.303.000
2.020.000
Dikurangi biaya emisi obligasi ditangguhkan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp55.316 dan Rp50.157 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014) (Catatan 26) Pihak ketiga Pihak berelasi
Neto
(5.423) (96)
(4.301) (383)
(5.519)
(4.684)
2.297.481
Nominal value of bonds Third parties Related parties
Less unamortized bonds issuance costs (net of accumulated amortization of Rp55,316 and Rp50,157 as of December 31, 2015 and 2014, respectively) (Note 26) Third parties Related party
2.015.316
Net
The details of nominal value of the bonds payable as of December 31, 2015 and 2014 by year of maturity are as follows:
Rincian nilai nominal utang obligasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2015
Tahun Pihak ketiga 2016 2017 2018 Subtotal Pihak berelasi (Catatan 29) 2017 Subtotal Total
Obligasi Berkelanjutan I Tahap I/ Continuing Bonds I Phase I
173.000 173.000
30.000 30.000 203.000
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II/ Continuing Bonds I Phase II
Obligasi Berkelanjutan I Tahap III/ Continuing Bonds I Phase III
500.000 500.000
Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV/ Continuing Bonds I Phase IV
140.000 860.000 1.000.000
-
500.000
1.000.000
74
203.000 397.000 600.000
600.000
Total/ Total
Year
140.000 876.000 1.257.000 2.273.000
Third parties 2016 2017 2018 Subtotal
30.000 30.000 2.303.000
Related party (Note 29) 2017 Subtotal Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued) 31 Desember/ December 31, 2014
Tahun
Obligasi Obligasi Berkelanjutan I Berkelanjutan I Tahap I/ Tahap II/ Continuing Continuing Obligasi V/ Bonds I Bonds I Bonds V Phase I Phase II
Total/ Total
Year
Pihak ketiga 2015 2017
578.000 -
386.000 173.000
300.000 436.000
1.264.000 609.000
Third parties 2015 2017
Subtotal
578.000
559.000
736.000
1.873.000
Subtotal
Pihak-pihak berelasi (Catatan 29) 2015 2017
42.000 -
11.000 30.000
64.000
53.000 94.000
Related parties (Note 29) 2015 2017
Subtotal
42.000
41.000
64.000
147.000
Subtotal
620.000
600.000
800.000
2.020.000
Total
Total
Obligasi V WOM Finance Tahun 2011
Bonds V WOM Finance Year 2011
Pada tanggal 4 Maret 2011, Perusahaan menerbitkan Obligasi V WOM Finance Tahun 2011 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap (“Obligasi V”) dengan nilai nominal sebesar Rp1.400.000, yang ditawarkan pada nilai nominal (Catatan 1c).
On March 4, 2011, the Company issued Bonds V WOM Finance Year 2011 With Fixed Interest Rate (“Bonds V”) with a nominal value of Rp1,400,000, which were offered at par (Note 1c).
Obligasi V ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi V Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp294.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8,75% per tahun, Obligasi V Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp120.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,60% per tahun, Obligasi V Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp366.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,30% per tahun dan Obligasi V Seri D dengan nilai nominal sebesar Rp620.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11,00% per tahun.
These Bonds V are series bonds consisting of Bonds V Series A with a nominal value of Rp294,000 and a fixed interest rate of 8.75% per annum, Bonds V Series B with a nominal value of Rp120,000 and a fixed interest rate of 9.60% per annum, Bonds V Series C with a nominal value of Rp366,000 and a fixed interest rate of 10.30% per annum and Bonds V Series D with a nominal value of Rp620,000 and a fixed interest rate of 11.00% per annum.
Bunga Obligasi V dibayarkan setiap triwulan (tiga bulan) sejak Tanggal Emisi, dimana bunga Obligasi V pertama telah dibayarkan pada tanggal 4 Juni 2011. Bunga Obligasi V terakhir yang sekaligus jatuh tempo dengan masing-masing seri obligasi dibayarkan pada tanggal 9 Maret 2012 untuk Seri A, pada tanggal 4 Maret 2013 untuk Seri B, pada tanggal 4 Maret 2014 untuk Seri C dan pada tanggal 4 Maret 2015 untuk Seri D.
The Bonds V interest is paid on a quarterly basis (three months) starting from the Issuance Date, the first Bonds V interest has been paid on June 4, 2011. The last Bonds V interest, which falls due at the maturity of each series of the Bonds V, has been paid on March 9, 2012 for Series A, March 4, 2013 for Series B, March 4, 2014 for Series C and on March 4, 2015 for Series D.
Berdasarkan hasil pemeringkatan tahunan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan Surat No. RC62/DIR/IV/2015 tanggal 15 April 2015 dari Fitch Ratings, Obligasi V tersebut mendapat peringkat “AA (idn)” (Double A, Stable Outlook).
Based on results of the annual rating on long-term debentures in accordance with Letter No. RC62/DIR/IV/2015 dated April 15, 2015 from Fitch Ratings, the Bond V are rated at “AA (idn)” (Double A, Stable Outlook).
75
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
Obligasi V WOM Finance Tahun 2011 (lanjutan)
Bonds V WOM Finance Year 2011 (continued)
Obligasi V ini dijamin secara fidusia dengan piutang Perusahaan kepada pihak ketiga sehubungan dengan pembiayaan pembelian kendaraan bermotor dengan kategori lancar yang nilai seluruhnya tidak kurang dari 60,00% dari jumlah pokok Obligasi V yang terutang (Catatan 5).
These Bonds V are secured by the fiduciary transfers of the Company’s current receivables from third parties in connection with the financing of the purchases of motor vehicles with an aggregate amount of not less than 60.00% of the principal amount of Bonds V payable (Note 5).
Penerbitan Obligasi V dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi V WOM Finance Tahun 2011 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap No. 41 tanggal 9 Desember 2010, Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan No. 4 tanggal 17 Januari 2011 dan Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan No. 28 tanggal 17 Februari 2011, yang ketiganya dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, antara Perusahaan dengan PT Bank Permata Tbk.
The issuance of Bonds V is covered in the Deed of Trusteeship Agreement of Bonds V WOM Finance Year 2011 With Fixed Interest Rate No. 41 dated December 9, 2010, the Deed of Amendment I on the Trusteeship Agreement No. 4 dated January 17, 2011 and the Deed of Amendment II on the Trusteeship Agreement No. 28 dated February 17, 2011, all of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notary in Jakarta, between the Company and PT Bank Permata Tbk.
Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan untuk Obligasi V adalah sebesar Rp372.000 (Catatan 5).
As of December 31, 2014, the consumer financing receivables pledged as collateral to the Bonds V amounted to Rp372,000 (Note 5).
Obligasi V Seri A, Seri B, Seri C dan Seri D telah jatuh tempo dan dilunasi masing-masing pada tanggal 9 Maret 2012, 4 Maret 2013, 4 Maret 2014 dan 4 Maret 2015.
The Bond V Series A, Series B, Series C and Series D matured and was fully paid on March 9, 2012, March 4, 2013, March 4, 2014 and March 4, 2015, respectively.
Obligasi Berkelanjutan I Tahap I WOM Finance Tahun 2014
Continuing Bonds I Phase I WOM Finance Year 2014
Pada tanggal 25 Juni 2014, Perusahaan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I WOM Finance Tahun 2014 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap I”) dengan nilai nominal sebesar Rp600.000, yang ditawarkan pada nilai nominal (Catatan 1c).
On June 25, 2014, the Company issued Continuing Bonds I Phase I WOM Finance Year 2014 With Fixed Interest Rate (“Continuing Bonds I Phase I”) with a nominal value of Rp600,000, which were offered at par (Note 1c).
Obligasi Berkelanjutan I Tahap I ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp397.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,25% per tahun, Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp203.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11,00% per tahun.
These Continuing Bonds I Phase I are series bonds consisting of Continuing Bonds I Phase I Series A with a nominal value of Rp397,000 and a fixed interest rate of 10.25% per annum, Continuing Bonds I Phase I Series B with a nominal value of Rp203,000 and a fixed interest rate of 11.00% per annum.
Bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap I dibayarkan setiap triwulan (tiga bulan) sejak Tanggal Emisi, dimana bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A dan B pertama telah dibayarkan pada tanggal 25 September 2014. Bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap I terakhir yang sekaligus jatuh tempo dengan masing-masing seri obligasi akan dibayarkan pada tanggal 5 Juli 2015 untuk Seri A dan pada tanggal 25 Juni 2017 untuk Seri B.
The Continuing Bonds I Phase I interest is paid on a quarterly basis (three months) starting from the Issuance Date, the first Continuing Bonds I Phase I Series A and B interest has been paid on September 25, 2014. The last Continuing Bonds I Phase I interest, which falls due at the maturity of each series of the Continuing Bonds I Phase I, will be paid on July 5, 2015 for Series A and June 25, 2017 for Series B.
76
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
Obligasi Berkelanjutan I Tahap I WOM Finance Tahun 2014 (lanjutan)
Continuing Bonds I Phase I WOM Finance Year 2014 (continued)
Berdasarkan hasil pemeringkatan tahunan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan Surat No. RC62/DIR/IV/2015 tanggal 15 April 2015 dari Fitch Ratings, Obligasi Berkelanjutan I Tahap I tersebut mendapat peringkat “AA (idn)” (Double A, Stable Outlook).
Based on results of the annual rating on long-term debentures in accordance with Letter No. RC62/DIR/IV/2015 dated April 15, 2015 from Fitch Ratings, the Continuing Bonds I Phase I are rated at “AA (idn)” (Double A, Stable Outlook).
Obligasi Berkelanjutan I Tahap I ini dijamin secara fidusia dengan piutang Perusahaan kepada pihak ketiga sehubungan dengan pembiayaan pembelian kendaraan bermotor dengan kategori lancar yang nilai seluruhnya tidak kurang dari 60,00% dari jumlah pokok Obligasi Berkelanjutan I Tahap I yang terutang (Catatan 5).
These Continuing Bonds I Phase I are secured by the fiduciary transfers of the Company’s current receivables from third parties in connection with the financing of the purchases of motor vehicles with an aggregate amount of not less than 60.00% of the principal amount of Continuing Bonds I Phase I payable (Note 5).
Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I WOM Finance Tahun 2014 No. 37 tanggal 26 Maret 2014, Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan No. 62 tanggal 28 April 2014, Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan No. 36 tanggal 9 Juni 2014 dan Addendum III Perjanjian Perwaliamanatan No. 133 tanggal 23 Juni 2014 yang keempatnya dibuat di hadapan Ny. Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, antara Perusahaan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
The issuance of Continuing Bonds I Phase I is covered in the Deed of Trusteeship Agreement of Continuing Bonds I Phase I WOM Finance Year 2014 No. 37 dated March 26, 2014, the Deed of Amendment I on the Trusteeship Agreement No. 62 dated April 28, 2014, the Deed of Amendment II on the Trusteeship Agreement No. 36 dated June 9, 2014 and the Deed of Amendment III on the Trusteeship Agreement No. 133 dated June 23, 2014 all of Ny. Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notary in Jakarta, between the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 6 Juli 2015.
The Continuing Bonds I Phase I Series A matured and was fully paid on July 6, 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap I adalah sebesar Rp121.818 dan Rp360.002 (Catatan 5).
As of December 31, 2015 and 2014, the consumer financing receivables pledged as collateral to the Continuing Bonds I Phase I amounted to Rp121,818 and Rp360,002, respectively (Note 5).
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II WOM Finance Tahun 2014
Continuing Bonds I Phase II WOM Finance Year 2014
Pada tanggal 5 Desember 2014, Perseroan melakukan penerbitan Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap II Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap Tahun 2014 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap II”) dengan nilai nominal sebesar Rp800.000 yang ditawarkan pada nilai nominal (Catatan 1c).
On December 5, 2014, the Company issued Continuing Bonds I Phase II WOM Finance Year 2014 With Fixed Interest Rate (“Continuing Bonds I Phase II”) with a nominal value of Rp800,000, which were offered at par (Note 1c).
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp300.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,25% per tahun dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp500.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11,25% per tahun.
These Continuing Bonds I Phase II are series bonds consisting of Continuing Bonds I Phase II Series A with a nominal value of Rp300,000 with a fixed interest rate of 10.25% per annum, and Continuing Bonds I Phase II Series B with a nominal value of Rp500,000 with a fixed interest rate of 11.25% per annum.
77
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II WOM Finance Tahun 2014 (lanjutan)
Continuing Bonds I Phase II WOM Finance Year 2014 (continued)
Bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap II dibayarkan setiap triwulan (tiga bulan) sejak Tanggal Emisi, dimana bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A dan B pertama akan dibayarkan pada tanggal 5 Maret 2015. Bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap II terakhir yang sekaligus jatuh tempo pada masing-masing seri obligasi dibayarkan pada tanggal 15 Desember 2015 untuk Seri A dan pada tanggal 5 Desember 2017 untuk Seri B.
The Continuing Bonds I Phase II interest is paid on a quarterly basis (three months) starting from the Issuance Date, the first Continuing Bonds I Phase II Series A and B interest will be paid on March 5, 2015. The last Continuing Bonds I Phase II interest, which falls due at the maturity of each series of the Continuing Bonds I Phase II, will be paid on December 15, 2015 for Series A and December 5, 2017 for Series B.
Berdasarkan hasil pemeringkatan tahunan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan Surat No. RC62/DIR/IV/2015 tanggal 15 April 2015 dari Fitch Rating, Obligasi Berkelanjutan I Tahap II tersebut mendapat peringkat “AA (idn)” (Double A, Stable Outlook).
Based on results of the annual rating on long-term debentures in accordance with Letter No. RC62/DIR/IV/2015 dated April 15, 2015 from Fitch Ratings, the Continuing Bonds I Phase II are rated at “AA (idn)” (Double A, Stable Outlook).
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II ini dijamin secara fidusia dengan piutang Perusahaan kepada pihak ketiga sehubungan dengan pembiayaan pembelian kendaraan bermotor dengan kategori lancar yang nilai seluruhnya tidak kurang dari 60,00% dari jumlah pokok Obligasi Berkelanjutan I Tahap II yang terutang.
These Continuing Bonds I Phase II are secured by the fiduciary transfers of the Company’s current receivables from third parties in connection with the financing of the purchases of motor vehicles with an aggregate amount of not less than 60.00% of the principal amount of Continuing Bonds I Phase II payable.
Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II WOM Finance Tahun 2014 No. 23 tanggal 18 November 2014, yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta, antara Perusahaan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
The issuance of Continuing Bonds I Phase II is covered in the Deed of Trusteeship Agreement of Continuing Bonds I Phase II WOM Finance Year 2014 No. 23 dated November 18, 2014, of Ny. Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notary in Jakarta, between the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 11 Desember 2015.
The Continuing Bonds I Phase II Series A matured and was fully paid on December 11, 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap II adalah sebesar Rp300.007 dan Rp144.010 (Catatan 5).
As of December 31, 2015 and 2014, the consumer financing receivables pledged as collateral to the Continuing Bonds I Phase II amounted to Rp300,007 and Rp144,010, respectively (Note 5).
Obligasi Berkelanjutan I Tahap III WOM Finance Tahun 2015
Continuing Bonds I Phase III WOM Finance Year 2015
Pada tanggal 2 April 2015, Perusahaan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III WOM Finance Tahun 2015 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap III”) dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000, yang ditawarkan pada nilai nominal (Catatan 1c).
On April 2, 2015, the Company issued Continuing Bonds I Phase III WOM Finance Year 2015 With Fixed Interest Rate (“Continuing Bonds I Phase III”) with a nominal value of Rp1.000,000, which were offered at par (Note 1c).
78
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
Obligasi Berkelanjutan I Tahap III WOM Finance Tahun 2015 (lanjutan)
Continuing Bonds I Phase III WOM Finance Year 2015 (continued)
Obligasi Berkelanjutan I Tahap III ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp140.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,25% per tahun, Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp860.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,25% per tahun.
These Continuing Bonds I Phase III are series bonds consisting of Continuing Bonds I Phase III Series A with a nominal value of Rp140,000 and a fixed interest rate of 9.25% per annum, Continuing Bonds I Phase III Series B with a nominal value of Rp860,000 and a fixed interest rate of 10.25% per annum.
Bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap III dibayarkan setiap triwulan (tiga bulan) sejak Tanggal Emisi, dimana bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Seri A dan B pertama akan dibayarkan pada tanggal 2 Juli 2015. Bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap III terakhir yang sekaligus jatuh tempo dengan masing-masing seri obligasi akan dibayarkan pada tanggal 12 April 2016 untuk Seri A dan pada tanggal 2 April 2018 untuk Seri B.
The Continuing Bonds I Phase III interest is paid on a quarterly basis (three months) starting from the Issuance Date, the first Continuing Bonds I Phase III Series A and B interest will be paid on July 2, 2015. The last Continuing Bonds I Phase III interest, which falls due at the maturity of each series of the Continuing Bonds I Phase III, will be paid on April 12, 2016 for Series A and April 2, 2018 for Series B.
Berdasarkan hasil pemeringkatan tahunan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan Surat No. RC62/DIR/IV/2015 tanggal 15 April 2015 dari Fitch Ratings, Obligasi Berkelanjutan I Tahap III tersebut mendapat peringkat “AA (idn)” (Double A, Stable Outlook).
Based on results of the annual rating on long-term debentures in accordance with Letter No. RC62/DIR/IV/2015 dated April 15, 2015 from Fitch Ratings, the Continuing Bonds I Phase III are rated at “AA (idn)” (Double A, Stable Outlook).
Obligasi Berkelanjutan I Tahap III ini dijamin secara fidusia dengan piutang Perusahaan kepada pihak ketiga sehubungan dengan pembiayaan pembelian kendaraan bermotor dengan kategori lancar yang nilai seluruhnya tidak kurang dari 60,00% dari jumlah pokok Obligasi Berkelanjutan I Tahap III yang terutang (Catatan 5).
These Continuing Bonds I Phase III are secured by the fiduciary transfers of the Company’s current receivables from third parties in connection with the financing of the purchases of motor vehicles with an aggregate amount of not less than 60.00% of the principal amount of Continuing Bonds I Phase III payable (Note 5).
Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III WOM Finance Tahun 2015 No. 30 tanggal 16 Maret 2015, yang dibuat di hadapan Ny. Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, antara Perusahaan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
The issuance of Continuing Bonds I Phase III is covered in the Deed of Trusteeship Agreement of Continuing Bonds I Phase III WOM Finance Year 2015 No. 30 dated March 16, 2015 of Ny. Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notary in Jakarta, between the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pada tanggal 31 Desember 2015, piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap III adalah sebesar Rp600.033 (Catatan 5).
As of December 31, 2015, the consumer financing receivables pledged as collateral to the Continuing Bonds I Phase III amounted to Rp600,033 (Note 5).
79
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV WOM Finance Tahun 2015
Continuing Bonds I Phase IV WOM Finance Year 2015
Pada tanggal 22 Desember 2015, Perusahaan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV WOM Finance Tahun 2015 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV”) dengan nilai nominal sebesar Rp600.000, yang ditawarkan pada nilai nominal (Catatan 1c).
On December 22, 2015, the Company issued Continuing Bonds I Phase IV WOM Finance Year 2015 With Fixed Interest Rate (“Continuing Bonds I Phase IV”) with a nominal value of Rp600,000, which were offered at par (Note 1c).
Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp203.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,35% per tahun, Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp397.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,80% per tahun.
These Continuing Bonds I Phase IV are series bonds consisting of Continuing Bonds I Phase IV Series A with a nominal value of Rp203,000 and a fixed interest rate of 9.35% per annum, Continuing Bonds I Phase IV Series B with a nominal value of Rp397,000 and a fixed interest rate of 10.80% per annum.
Bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV dibayarkan setiap triwulan (tiga bulan) sejak Tanggal Emisi, dimana bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV Seri A dan B pertama akan dibayarkan pada tanggal 22 Maret 2016. Bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV terakhir yang sekaligus jatuh tempo dengan masing-masing seri obligasi akan dibayarkan pada tanggal 2 Januari 2017 untuk Seri A dan pada tanggal 22 Desember 2018 untuk Seri B.
The Continuing Bonds I Phase IV interest is paid on a quarterly basis (three months) starting from the Issuance Date, the first Continuing Bonds I Phase IV Series A and B interest will be paid on March 22, 2016. The last Continuing Bonds I Phase IV interest, which falls due at the maturity of each series of the Continuing Bonds I Phase IV, will be paid on January 2, 2017 for Series A and December 22, 2018 for Series B.
Berdasarkan hasil pemeringkatan tahunan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan Surat No. RC143/DIR/RAT/XII/2015 tanggal 4 Desember 2015 dari Fitch Ratings, Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV tersebut mendapat peringkat “AA (idn)” (Double A, Stable Outlook).
Based on results of the annual rating on long-term debentures in accordance with Letter No. RC143/DIR/RAT/XII/2015 dated December 4, 2015 from Fitch Ratings, the Continuing Bonds I Phase IV are rated at “AA (idn)” (Double A, Stable Outlook).
Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV ini dijamin secara fidusia dengan piutang Perusahaan kepada pihak ketiga sehubungan dengan pembiayaan pembelian kendaraan bermotor dengan kategori lancar yang nilai seluruhnya tidak kurang dari 60,00% dari jumlah pokok Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV yang terutang (Catatan 5).
These Continuing Bonds I Phase IV are secured by the fiduciary transfers of the Company’s current receivables from third parties in connection with the financing of the purchases of motor vehicles with an aggregate amount of not less than 60.00% of the principal amount of Continuing Bonds I Phase IV payable (Note 5).
Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV WOM Finance Tahun 2015 No. 6 tanggal 3 Desember 2015, yang dibuat di hadapan Ny. Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, antara Perusahaan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
The issuance of Continuing Bonds I Phase IV is covered in the Deed of Trusteeship Agreement of Continuing Bonds I Phase IV WOM Finance Year 2015 No. 6 dated December 3, 2015 of Ny. Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notary in Jakarta, between the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pada tanggal 31 Desember 2015, piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV masih dalam proses penjaminan (Catatan 5).
As of December 31, 2015, the consumer financing receivables pledged as collateral to the Continuing Bonds I Phase IV are still in pledging process (Note 5).
80
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
Sebelum dilunasinya semua pokok dan bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap I, II, III dan IV serta pengeluaran lain yang menjadi tanggung jawab Perusahaan sehubungan dengan penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I, II, III dan IV, Perusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat tidak diperkenankan melakukan tindakantindakan, antara lain, melakukan penggabungan atau peleburan usaha yang akan mempunyai akibat yang negatif terhadap Perusahaan, melakukan peminjaman utang baru yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan utang yang timbul berdasarkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I, II, III dan IV kecuali pinjaman untuk pembiayaan usaha Perusahaan, menyatakan atau membayar pembagian dividen selama Perusahaan lalai dalam melakukan pembayaran jumlah terutang berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, mengubah bidang usaha utama Perusahaan dan menjaminkan aset termasuk hak atas pendapatan Perusahaan, baik yang ada sekarang maupun yang akan diperoleh di masa yang akan datang yang menjadi jaminan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan Akta Pengakuan Utang. Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.
Prior to the redemption of the entire Continuing Bonds I Phase I, II, III and IV principal and payments of the interest and other charges which are the responsibility of the Company in connection with the issuance of the Continuing Bonds I Phase I, II, III and IV, the Company, without the written consent of the Trustee shall not undertake, among others, merger or business combination, which will have a negative effect to the Company, obtain new loans which have more priority position than those arising from the Continuing Bonds I Phase I, II, III and IV, except loans obtained to finance the Company’s business, declare or pay dividends as long as the Company failed in servicing the loans based on the Trusteeship Agreement, change the main business of the Company and pledge any of the present or future assets including the rights on the Company’s revenues which became the collateral based on the Trusteeship Agreement and Indebtedness Agreement. The Company has complied with the covenants in those agreements.
Satu tahun setelah tanggal penjatahan, Perusahaan dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh obligasi sebelum tanggal pelunasan pokok obligasi. Perusahaan mempunyai hak untuk memberlakukan pembelian kembali (buy back) tersebut untuk dipergunakan sebagai pelunasan obligasi atau untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar dengan memperhatikan ketentuan dalam perjanjian perwaliamanatan dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
One year after the allotment date, the Company may repurchase (buy back) the bonds partially or fully prior to due date of the bonds principal. The Company has the right to treat the repurchase (buy back) to be used as the bonds redemption or to be subsequently sold at market price following the provisions of Trustee Agreements and prevailing regulation.
17. INSTRUMEN DERIVATIF
17. DERIVATIVE INSTRUMENT
Perusahaan menghadapi risiko pasar atas perubahan nilai tukar mata uang asing dan perubahan suku bunga sehingga Perusahaan menggunakan instrumen derivatif untuk mengurangi risiko tersebut. Perusahaan tidak memiliki atau mengeluarkan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan perdagangan.
The Company faces uncertain market risks on fluctuation of foreign currency exchange rate and fluctuation of interest rate so that the Company manages to reduce the risks by entering into financial derivative instruments. The Company did not own or issue a financial derivative instrument for trading purposes.
Perusahaan mengadakan perjanjian kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing dan perubahan suku bunga untuk melindungi Perusahaan terhadap risiko nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat dan perubahan suku bunga.
The Company entered into a cross currency swap transactions agreement and interest rate swap agreement to cover currency risks of US Dollar exchange rate fluctuation and interest rate fluctuation.
81
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
17. DERIVATIVE INSTRUMENT (continued)
Nilai nosional merupakan nilai yang digunakan untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo berdasarkan kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing. Nilai nosional merupakan nilai nominal dari setiap transaksi dan menyatakan volume dari transaksi tersebut, akan tetapi bukan merupakan suatu alat ukur.
Notional amount is used to calculate the payment to be exchanged under the swap contracts. A notional amount represents the face value of each transaction and accordingly, expresses the volume of these transactions, but is not a measure of exposure.
Bank Standard Chartered Singapura (“SCBS”)
Bank Standard Chartered Singapore (“SCBS”)
Pada tanggal 3 Maret 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing dan suku bunga dengan SCBS, dimana Perusahaan membayar AS$9.500.000 (dalam nilai penuh) dan menerima Rp123.860 untuk tujuan lindung nilai terhadap utang yang diperoleh dari SCBS sejumlah AS$9.500.000 (dalam nilai penuh) (Catatan 11).
On March 3, 2015, the Company entered into a foreign currency swap transaction and interest rate swap with SCBS, where the Company paid US$9,500,000 (in full amount) and received Rp123,860 intended to hedge the US$9,500,000 (in full amount) loan payable acquired from SCBS (Note 11).
Berdasarkan perjanjian penyelesaian transaksi derivatif yang telah jatuh tempo pada tanggal 6 April 2015, Perusahaan telah membayar kepada SCBS sebesar Rp123.860.
Based on the agreement for derivative instrument settlement date that matured on April 6, 2015, the Company has already paid to SCBS amounting to Rp123,860.
18. MODAL SAHAM
18. CAPITAL STOCK As of December 31, 2015, the details of the Company’s shares of stock with a par value of Rp100 (in full amount) per share is as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2015, rincian kepemilikan saham Perusahaan dengan nilai nominal sebesar Rp100 (dalam nilai penuh) per saham adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2015
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Stockholders
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (sebelumnya PT Bank Internasional Indonesia Tbk) PT Wahana Makmur Sejati Masyarakat umum (masing-masing di bawah 5,00%)
2.386.646.729 615.000.000
68,55% 17,67%
238.665 61.500
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (formerly PT Bank Internasional Indonesia Tbk) PT Wahana Makmur Sejati
479.834.751
13,78%
47.983
Public (each below 5.00%)
Total
3.481.481.480
100,00%
348.148
Total
As of December 31, 2014, the details of the Company’s shares of stock with a par value of Rp100 (in full amount) per share is as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2014, rincian kepemilikan saham Perusahaan dengan nilai nominal sebesar Rp100 (dalam nilai penuh) per saham adalah sebagai berikut:
82
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. MODAL SAHAM (lanjutan)
18. CAPITAL STOCK (continued) 31 Desember/ December 31, 2014
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (sebelumnya PT Bank Internasional Indonesia Tbk) PT Wahana Makmur Sejati DBS Nominees Pte. Ltd., Singapura Masyarakat umum (masing-masing di bawah 5,00%)
1.240.000.000 351.831.026 100.000.000 308.168.974
Total
2.000.000.000
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Stockholders
124.000 35.183 10.000
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (formerly PT Bank Internasional Indonesia Tbk) PT Wahana Makmur Sejati DBS Nominees Pte. Ltd., Singapore
15,41%
30.817
Public (each below 5.00%)
100,00%
200.000
Total
62,00% 17,59% 5,00% 9
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 23 April 2015, diputuskan, antara lain, untuk menggunakan sebagian laba yang diperoleh tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014 sejumlah Rp35.339 untuk dibukukan sebagai laba ditahan, memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perusahaan untuk melaksanakan segala sesuatunya dengan menggunakan laba tersebut.
Based on the Company’s Annual General Meeting of Shareholders’ (“AGMS”), held on April 23, 2015, it was resolved, among others, to use a portion of the profit obtained for the financial year ended December 31, 2014 amounting to Rp35,339 to be recorded as retained earnings, give all the rights to the Company’s Directors to use all the profit.
Berdasarkan RUPSLB Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 6 Februari 2015, diputuskan, antara lain, menyetujui pengeluaran saham baru Perusahaan bernilai nominal Rp100 (dalam nilai penuh) per lembar saham melalui Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) kepada para pemegang saham Perusahaan dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”), memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menyatakan realisasi jumlah saham baru Perusahaan yang diterbitkan dari hasil pelaksanaan PUT I kepada para pemegang saham Perusahaan dalam rangka penerbitan HMETD.
Based on EGMS, held on February 6, 2015, it was resolved, among others, the Company approved the issuance of new shares of nominal value of Rp100 (in full amount) per share through PUT I to the shareholders of the Company in order to Issue Rights (“HMETD”), authorized the Board of Commissioners to declare the realization of the number of new shares issued by the Company of the results of the implementation of PUT I to the shareholders of the Company on the issuance of the Rights.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kesanggupan dalam rangka PUT I Perusahaan No. 22 tanggal 11 Desember 2014 yang dibuat di hadapan Ny. Leolin Jayayanti, S.H., Notaris di Jakarta, pemegang saham pengendali dan pemegang saham utama Perusahaan (stand by buyer) yaitu PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“BMI”) telah menyatakan komitmennya untuk mengambil bagian sesuai dengan porsinya dalam PUT I ini.
Based on the Company’s Deed of Capability in order PUT I No. 22 dated December 11, 2014 of Ny. Leolin Jayayanti, S.H., Notary in Jakarta, the controlling shareholder and major shareholder of the Company (stand by buyer), namely PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“BMI”) has expressed its commitment to take part in accordance with the portion of the PUT I.
83
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. MODAL SAHAM (lanjutan)
18. CAPITAL STOCK (continued)
Pengelolaan modal
Capital management
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan terpeliharanya rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that healthy capital ratios are maintained in order to support its business and maximize shareholder value.
Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 untuk menyisihkan dan mempertahankan suatu dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dana cadangan tersebut mencapai 20,00% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh. Perusahaan akan terus menambah cadangan ini sampai cadangan tersebut mencapai jumlah yang diatur oleh Undang-undang.
The Company is also required by the Limited Liability Company Law No. 40, Year 2007 to contribute and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20.00% of the issued and fully paid share capital. The Company will continue to build this reserve until such time the amount reaches the level required by Law.
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama tahun penyajian.
The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes during the year presented.
Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Company’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.
Dalam mengelola permodalan, Perusahaan melakukan analisa secara bulanan untuk memastikan bahwa Perusahaan tetap mengikuti POJK No. 29/POJK.05/2014 tanggal 19 November 2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan yang diantaranya mengatur ketentuan sebagai berikut:
In managing capital, the Company conducts monthly analysis to ensure that the Company complies with the POJK No. 29/POJK.05/2014 dated November 19, 2014 regarding Finance Companies which have some provisions as follows:
•
•
• •
Modal disetor Perusahaan minimum sebesar Rp100.000; Ekuitas Perusahaan minimum sebesar 50,00% dari modal disetor; Jumlah pinjaman yang dimiliki Perusahaan dibandingkan modal sendiri dan utang subordinasi dikurangi penyertaan (gearing ratio) ditetapkan setinggi-tingginya 10 kali, baik untuk pinjaman luar negeri maupun dalam negeri.
• •
84
The Company’s paid-up capital of minimum Rp100,000; The Company’s equity amounting to minimum 50.00% of paid-up capital; The amount of the Company’s loan to equity and subordinated loan deducted by investment (gearing ratio) is maximum 10 times, both for off-shore and on-shore domestic loans.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. MODAL SAHAM (lanjutan)
18. CAPITAL STOCK (continued)
Pengelolaan modal (lanjutan)
Capital management (continued)
Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang dihitung berdasarkan POJK No. 29/POJK.05/2014 tanggal 19 November 2014 adalah sebagai berikut:
Gearing ratio as of December 31, 2015 and 2014 calculated based on the POJK No. 29/POJK.05/2014 dated November 19, 2014 are as follows:
Pinjaman Ekuitas
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
4.097.870 755.591
4.278.684 532.308
Borrowing Equity
4,79
6,77
Gearing ratio
Gearing ratio
In accordance with the above mentioned POJK, the maximum gearing ratio allowable is 10 times. Hence, the Company has complied with the POJK.
Sesuai dengan POJK tersebut di atas, gearing ratio yang diperbolehkan setinggi-tingginya adalah 10 kali. Dengan demikian Perusahaan telah mematuhi POJK tersebut. 19. MODAL DISETOR LAINNYA
19. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Additional paid-in capital represents the difference between the selling price and the par value of the shares offered to the public after being deducted with the total expenses related to the public issuance of the Company’s shares. The details as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Modal disetor lainnya merupakan selisih antara jumlah harga jual dengan jumlah nilai nominal saham yang ditawarkan kepada masyarakat setelah dikurangi dengan seluruh beban yang berhubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan. Rincian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
Selisih lebih harga jual atas nilai nominal Dikurangi beban emisi efek ekuitas
171.852 (11.662)
120.000 (9.587)
Neto
160.190
110.413
Excess of selling price over par the value Less stock issuance costs Net
Seluruh biaya emisi efek berasal dari penawaran umum perdana yang dilakukan pada tahun 2015 dan 2004.
All stock issuance costs arose from the public offering conducted in year 2015 and 2004.
20. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA DAN DIVIDEN KAS
20. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS AND CASH DIVIDENDS
Berdasarkan Berita Acara RUPST No. 74 tanggal 23 April 2015 yang dibuat di hadapan Ny. Leolin Jayayanti, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui penambahan cadangan umum dari saldo laba sebesar Rp1.000.
Based on AGMS, held on April 23, 2015, which was notarized by Certificate of Ny. Leolin Jayayanti, S.H., per Notarial Deed No. 74, the shareholders approved additional appropriation of retained earnings for general reserves amounting to Rp1,000.
85
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA DAN DIVIDEN KAS (lanjutan)
20. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS AND CASH DIVIDENDS (continued)
Berdasarkan Berita Acara RUPST No. 37 tanggal 16 April 2014 yang dibuat di hadapan Ny. Leolin Jayayanti, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui penambahan cadangan umum dari saldo laba sebesar Rp1.000.
Based on AGMS, held on April 16, 2014, which was notarized by Certificate of Ny. Leolin Jayayanti, S.H., per notarial deed No. 37, the shareholders approved additional appropriation of retained earnings for general reserves amounting to Rp1,000.
21. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN
21. CONSUMER FINANCING INCOME
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
Pihak ketiga Rupiah Pendapatan pembiayaan konsumen - bruto Dikurangi hak bank-bank sehubungan dengan transaksi pembiayaan bersama pinjaman (Catatan 28) Pendapatan pembiayaan konsumen - neto
2014
Third parties Rupiah 1.512.548
1.477.864
(534.888)
(633.285)
977.660
844.579
Consumer financing income - gross Less amounts of the banks’ rights on such income relating to the joint financing cooperation (Note 28) Consumer financing income - net
Pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada pendapatan pembiayaan konsumen dari satu konsumen saja yang melebihi 10,00% dari total pendapatan konsumen.
For the years ended December 31, 2015 and 2014, the Company has no consumer financing income from one customer only in excess of 10.00% of total consumer financing income.
Pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, pendapatan pembiayaan konsumen termasuk amortisasi atas pendapatan dan biaya transaksi piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp1.233.702 dan Rp1.138.145.
For the years ended December 31, 2015 and 2014, consumer financing income includes amortization of income and transaction cost of consumer financing receivables amounting to Rp1,233,702 and Rp1,138,145, respectively.
22. PENDAPATAN ADMINISTRASI
22. ADMINISTRATION INCOME Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
2014
Pendapatan diskon asuransi Komisi atas penerusan pinjaman Pendapatan administrasi Pendapatan komisi asuransi Lain-lain
187.603 145.691 62.727 54.461 8.603
251.996 104.855 2.259 44.902 34.289
Insurance discount income Chanelling fee Administration income Insurance commission income Others
Total
459.085
438.301
Total
86
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. PENDAPATAN LAIN-LAIN
23. OTHER REVENUES Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
2014
Pendapatan denda Penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan Pendapatan klaim asuransi Lain-lain
179.681
176.712
33.481 17.612 47.639
40.365 11.384 37.901
Penalty income Collection of receivables previously written-off Insurance claim income Others
Total
278.413
266.362
Total
24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
2014
Pemborongan pekerjaan Kerugian agunan yang ditarik kembali Premi asuransi Sewa Transportasi dan komunikasi Promosi penjualan Pemasangan jaringan Percetakan Listrik dan air Perbaikan dan pemeliharaan Materai Honorarium konsultan Rapat dan pelatihan Beban penerimaan angsuran konsumen Alat tulis kantor Biaya pajak Iuran keanggotaan Perlengkapan kantor Kebersihan lingkungan BPKB/STNK kendaraan Legal Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500)
221.861 84.138 34.079 30.847 29.926 23.433 16.006 13.174 10.886 7.903 5.920 3.755 3.749 3.714 3.314 2.811 2.886 1.697 1.039 663 466
180.382 75.838 65.512 22.682 29.439 24.050 14.037 7.592 10.117 5.521 6.499 3.759 3.230 6.977 4.508 3.017 1.146 1.764 1.165 1.035 574
2.937
4.482
Outsourcing Losses on repossessed motor vehicle Insurance premium Rentals Transportation and communication Sales promotions Network installation Printing Electricity and water Repairs and maintenance Stamp Consultancy fees Meeting and training Consumers installment receipt expenses Stationery Tax expense Membership expense Office supplies Cleaning service Vehicle’s BPKB/STNK Legal Others (each below Rp500)
Total
505.204
473.326
Total
25. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN
25. SALARIES AND BENEFITS EXPENSES Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
2014*)
Gaji dan tunjangan Insentif
322.046 54.568
294.106 53.733
Salaries and benefits Incentives
Total
376.614
347.839
Total
Salaries and benefits include compensation received by the Company’s board of commissioners and directors and post employment benefit expense (Note 29).
Beban gaji dan tunjangan adalah termasuk kompensasi yang diterima dewan komisaris dan direksi Perusahaan dan beban imbalan pasca kerja karyawan (Catatan 29). *) Setelah penyajian kembali PSAK 24 (Revisi 2013) (Catatan 38)
*) After the restatement to SFAS 24 (Revised 2013) (Note 38)
87
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
26. BEBAN PENDANAAN
26. FINANCING COSTS Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
Bunga Pihak ketiga (Catatan 11) Pihak-pihak berelasi (Catatan 11, 12 dan 29) Provisi dan administrasi bank Amortisasi biaya-biaya emisi obligasi (Catatan 16) Total
2014
419.218
365.118
30.497
30.760
26.015
27.308
5.159
3.199
Interests Third parties (Note 11) Related parties (Notes 11, 12 and 29) Bank provision fees and administration charges Amortization on bonds issuance costs (Note 16)
480.889
426.385
Total
27. BEBAN LAIN-LAIN
27. OTHER EXPENSES Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
2014
Bunga atas utang pembiayaan konsumen - kendaraan (Catatan 29) Perjamuan tamu Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500)
4.326 1.763 2.890
4.015 1.498 4.176
Interest on consumer financing loans - vehicle (Note 29) Entertainment Others (each below Rp500)
Total
8.979
9.689
Total
28. PERJANJIAN - PERJANJIAN KERJASAMA
28. COOPERATION AGREEMENTS
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri”)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri”)
Berdasarkan Akta Notaris Tuti Sumarni, S.H. No. 1 tanggal 3 Oktober 2007, Bank Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor roda dua oleh konsumen, dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000.
Based on the Notarial Deed of Tuti Sumarni, S.H. No. 1 dated October 3, 2007, Bank Mandiri agreed to provide joint financing facilities for the purchases of two-wheeled motor vehicles by the consumers, with the maximum amount of Rp500,000.
Berdasarkan Akta Notaris N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., No. 7 tanggal 20 Oktober 2009, Bank Mandiri setuju untuk memperpanjang fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor roda dua oleh konsumen, dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000.
Based on the Notarial Deed of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., No. 7 dated October 20, 2009, Bank Mandiri agreed to extend joint financing facilities for the purchases of twowheeled motor vehicles by the consumers, with the maximum amount of Rp500,000.
Fasilitas di atas dijamin dengan BPKB kendaraan yang dibiayai, yang diikat dengan penyerahan hak milik secara kepercayaan (fidusia) (Catatan 5), serta jaminan pembelian kembali (buy-back guarantee). Dalam hal terjadinya penunggakan kewajiban pembayaran bulanan oleh konsumen kepada Bank Mandiri, maka Perusahaan wajib membayar kepada Bank Mandiri.
The above facility is secured with the fiduciary transfer of BPKB of the financed motor vehicles (Note 5), and buy-back guarantee. In the event of monthly payment defaults by the consumers, the Company is obliged to pay Bank Mandiri.
88
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PERJANJIAN (lanjutan)
-
PERJANJIAN
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KERJASAMA
28. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri”) (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri”) (continued)
Berdasarkan Akta Notaris N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., No. 7 tanggal 25 Agustus 2010, Bank Mandiri setuju untuk memberikan tambahan plafon fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor roda dua oleh konsumen, dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000.
Based on the Notarial Deed of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., No. 7 dated August 25, 2010, Bank Mandiri agreed to increase the credit limit of joint financing facilities for the purchases of two-wheeled motor vehicles by the consumers, with the maximum amount of Rp500,000.
Perjanjian dengan Bank Mandiri adalah perjanjian with recourse sehingga utang bank dan pembiayaan konsumen yang terkait disajikan secara bruto.
The arrangement with Bank Mandiri is on a with recourse basis and therefore the related bank loans and consumer financing receivables are presented at gross.
Berdasarkan Surat No. CMN.ATO/0430/2015 tanggal 10 Maret 2015, seluruh kewajiban fasilitas kerjasama pembiayaan telah lunas dan Perjanjian dengan Bank Mandiri telah berakhir tanggal 24 Februari 2015.
Based on the Letter No. CMN.ATO/0430/2015 dated March 10, 2015, all the obligations of joint financing facility has been settled and the agreement with Bank Mandiri has ended on February 24, 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh Bank Mandiri tersebut di atas.
As of December 31, 2014, the Company has complied with all important loan covenants required by Bank Mandiri.
Pada tanggal 31 Desember 2014, nilai tercatat utang atas perjanjian kerjasama ini sebesar Rp338 (Catatan 15).
As of December 31, 2014, the carrying value of the payable under this cooperation agreement amounted to Rp338 (Note 15).
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“BMI”) (sebelumnya PT Bank Internasional Indonesia Tbk (‘’BII’’))
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“BMI”) (formerly PT Bank Internasional Indonesia Tbk (‘’BII’’))
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Penerusan Kredit No. 2 tanggal 1 November 2004, Perusahaan telah memperoleh persetujuan kerjasama dari BMI dimana fasilitas kerjasama untuk penyaluran kredit kendaraan bermotor roda dua ditingkatkan dari Rp300.000 menjadi Rp500.000. Seluruh fasilitas tersebut bersifat berulang (revolving). Porsi pembiayaan BMI dan Perusahaan masing-masing 99,00% dan 1,00% (Catatan 29).
Based on the Credit Channeling Cooperation Agreement No. 2 dated November 1, 2004, the Company has obtained an approval letter from BMI in which the cooperation facility for the credit channeling of two-wheeled motor vehicles is increased from Rp300,000 to Rp500,000. All of facility was on a revolving basis. The financing portion of BMI and the Company is 99.00% and 1.00%, respectively (Note 29).
Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir perubahan secara menyeluruh Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Bersama Pemberian Fasilitas Kendaraan Bermotor antara BMI dengan Perusahaan No. S.2014.605/DIR Retail-Mortgage Auto Loan tanggal 30 November 2014, fasilitas kerjasama tersebut diubah menjadi Rp7.000.000 dengan tanggal jatuh tempo pada 31 Desember 2015.
The agreement has been amended several times, the latest based on the Cooperation Joint Financing of Vehicle Credit Facility between BMI and the Company No. S.2014.605/DIR RetailMotrgage Auto Loan dated November 30, 2014, the facility is changed to Rp7,000,000 with maturity date on December 31, 2015.
89
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PERJANJIAN (lanjutan)
-
PERJANJIAN
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KERJASAMA
28. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“BMI”) (sebelumnya PT Bank Internasional Indonesia Tbk (‘’BII’’)) (lanjutan)
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“BMI”) (formerly PT Bank Internasional Indonesia Tbk (‘’BII’’)) (continued)
Tingkat suku bunga efektif yang diberlakukan oleh BMI kepada Perusahaan adalah berkisar antara 14,00% sampai dengan 15,50% per tahun pada tahun 2015 dan 2014. Sebagai jaminan adalah kendaraan bermotor yang dibiayai oleh BMI melalui Perusahaan (Catatan 5). Selain itu, Perusahaan wajib mempertahankan nilai rasio perbandingan jumlah seluruh kewajiban terhadap jumlah modal disetor (gearing ratio) on-shore dan off-shore tidak lebih dari 10 : 1.
The effective interest rate charged by BMI to the Company are ranging from 14.00% to 15.50% per annum in year 2015 and 2014. The motor vehicles financed by BMI through the Company (Note 5) serve as collateral. Besides, the Company is obliged to maintain the gearing ratio on-shore and off-shore of not more than 10 : 1.
Berdasarkan Akad Kerjasama Pembiayaan Bersama - Fasilitas Pembiayaan Murabahah No. 16 tanggal 9 Agustus 2012, Perusahaan telah memperoleh persetujuan kerjasama dari BMI dimana fasilitas kerjasama untuk penyaluran kredit kendaraan bermotor roda dua sebesar Rp4.500.000, dengan jatuh tempo pada 9 Agustus 2013. Seluruh fasilitas tersebut bersifat berulang (revolving). Porsi pembiayaan BMI dan Perusahaan masing-masing 99,00% dan 1,00% (Catatan 29).
Based on the Credit Cooperation Agreement Murabahah Facility No. 16 dated August 9, 2012, the Company has obtained an approval letter from BMI in which the cooperation facility for the credit channeling of two-wheeled motor vehicles amounted to Rp4,500,000, with maturity date on August 9, 2013. All of facility was on revolving basis. The financing portion of BMI and the Company is 99.00% and 1.00%, respectively (Note 29).
Tingkat suku bunga efektif yang diberlakukan oleh BMI kepada Perusahaan adalah berkisar antara 15,00% sampai dengan 16,00% per tahun pada tahun 2014 dan 2013. Sebagai jaminan adalah kendaraan bermotor yang dibiayai oleh BMI melalui Perusahaan (Catatan 5). Selain itu, Perusahaan wajib mempertahankan nilai rasio perbandingan jumlah seluruh kewajiban terhadap jumlah modal disetor (gearing ratio) on-shore dan off-shore tidak lebih dari 10 : 1.
The effective interest rate charged by BMI to the Company are ranging from 15.00% to 16.00% per annum in years 2014 and 2013. The motor vehicles financed by BMI through the Company (Note 5) serve as collateral. Besides, the Company is obliged to maintain the gearing ratio on-shore and off-shore of not more than 10 : 1.
Perjanjian dengan BMI adalah perjanjian without recourse sehingga utang bank dan pembiayaan konsumen yang terkait disajikan secara neto.
The arrangement with BMI is on a without recourse basis and therefore the related bank loans and consumer financing receivables are presented at net.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh BMI tersebut di atas.
As of December 31, 2015 and 2014, the Company has complied with all important loan covenants required by BMI.
PT Bank Panin Syariah (“BPS”)
PT Bank Panin Syariah (“BPS”)
Pada tanggal 22 Juni 2012, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kredit dengan BPS dalam akad Wakalah Wal Murabahah dengan pola Joint Financing - Non Revolving dimana BPS setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan dengan limit sebesar Rp200.000 dimana bagian pembiayaan BPS adalah sebesar 95,00%.
On June 22, 2012, the Company entered into a Credit Agreement with BPS in Wakalah Wal Murabahah scheme with the pattern of Joint Financing - Non Revolving in which BPS agreed to provide financing facilities for a maximum amount of Rp200,000 wherein BPS financing portion is 95.00%
90
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PERJANJIAN (lanjutan)
-
PERJANJIAN
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KERJASAMA
28. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
PT Bank Panin Syariah (“BPS”) (lanjutan)
PT Bank Panin Syariah (“BPS”) (continued)
Fasilitas di atas dijamin dengan BPKB kendaraan yang dibiayai, yang diikat dengan penyerahan hak milik secara kepercayaan (fidusia) (Catatan 5).
The above facility is secured with the fiduciary transfer of BPKB of the financed motor vehicles (Note 5).
Perjanjian dengan BPS adalah perjanjian without recourse sehingga utang bank dan pembiayaan konsumen yang terkait disajikan secara neto.
The arrangement with BPS is on a without recourse basis and therefore the related bank loans and consumer financing receivables are presented at net.
Tingkat suku bunga efektif yang diberlakukan oleh BPS kepada Perusahaan adalah masing-masing sebesar 12,25% per tahun dan 12,25% per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The effective interest rate charged by BPS to the Company is 12.25% per annum and 12.25% per annum for the year ended December 31, 2015 and 2014, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh BPS tersebut di atas.
As of December 31, 2015 and 2014, the Company has complied with all important loan covenants required by BPS.
29. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI
29. TRANSACTIONS AND RELATED PARTIES
BALANCES
WITH
In the normal course of business, the Company is engaged in transactions with related parties. The related parties and nature of relationship are as follows:
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Pihak-pihak berelasi dan sifat hubungan adalah sebagai berikut: Pihak berelasi/ Related parties
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Sifat dari transaksi/ Nature of transaction
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“BMI”) (sebelumnya PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”))/ PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“BMI”) (formerly PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”))
Pemegang saham mayoritas Perusahaan/The majority shareholder of the Company
Rekening giro dan deposito berjangka, utang obligasi, perjanjian kerjasama pembiayaan, utang subordinasi, pendapatan bunga, penyaluran kredit dan beban pendanaan/Current accounts and time deposits, joint financing, subordinated loan, interest income, credit channeling and financing cost
PT Bank Maybank Syariah Indonesia (“BMSI”)
Dimiliki oleh pemegang saham utama yang sama/Owned by the same ultimate shareholder
Rekening giro, utang bank, pendapatan bunga dan beban pendanaan/Current account, bank loan, interest income and financing cost
PT Maybank Indonesia Finance (“MIF”) (sebelumnya PT BII Finance Center (“BIIFC”))/PT Maybank Indonesia Finance (“MIF”) (formerly PT BII Finance Center (“BIIFC”))
Hubungan entitas pengendali dengan Perusahaan/Under common ownership with the Company
Fasilitas pembiayaan konsumenkendaraan/Financing facilities-vehicles
Malayan Banking Berhad (”Maybank”)
Pemegang saham utama BMI/The ultimate shareholder BMI
Utang obligasi/Bonds payable
Dewan Komisaris dan Direksi/Board of Commissioners and Directors
Personil manajemen management personnel
Pinjaman karyawan, gaji dan tunjangan /Loans to employee, salaries and benefits
kunci/key
The summary of related parties balances and percentages of related parties balances to total assets, liabilities, revenues and expenses are as follows:
Ringkasan saldo dengan pihak-pihak berelasi dan persentase saldo dengan pihak-pihak berelasi terhadap total aset, liabilitas serta pendapatan dan beban adalah sebagai berikut:
91
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
29. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
31 Desember/ December 31, 2015
ASET Kas dan setara kas Bank (Catatan 4) Deposito berjangka (Catatan 4) Piutang lain-lain Pinjaman karyawan (Catatan 7) Persentase terhadap total aset Kas dan setara kas Piutang lain-lain Pinjaman karyawan LIABILITAS Utang bank (Catatan 11) Biaya masih harus dibayar Beban bunga atas utang bank, utang subordinasi dan utang obligasi (Catatan 11, 12, 13 dan 16) Utang obligasi (Catatan 16) Utang subordinasi (Catatan 12) Utang lain-lain Utang atas transaksi pembiayaan bersama (Catatan 15) Utang pembiayaan konsumenkendaraan (Catatan 9 dan 15) Kompensasi berbasis saham (Catatan 15) Persentase terhadap total liabilitas Utang bank Biaya masih harus dibayar Beban bunga atas utang bank, utang subordinasi dan utang obligasi Utang obligasi Utang subordinasi Utang lain-lain Utang atas transaksi pembiayaan bersama Utang pembiayaan konsumen kendaraan Kompensasi berbasis saham
WITH
31 Desember/ December 31, 2014
657.410 -
406.802 450
1.917
2.297
12,39%
7,68%
0,04%
0,04%
13.379
36.460
1.382 29.904 100.000
2.390 146.617 100.000
2.284
17.318
22.827
30.092
622
341
0,29%
0,76%
0,03% 0,66% 2,20%
0,05% 3,08% 2,10%
0,05%
0,36%
0,50% 0,01%
0,63% 0,01%
ASSETS Cash and cash equivalents Cash in banks (Note 4) Time deposits (Note 4) Other receivables Loans to employees (Note 7) Percentage to total assets Cash and cash equivalents Other receivables Loans to employee LIABILITIES Bank loan (Note 11) Accrued expenses Interest on bank loan, subordinated loan and bonds payable (Notes 11, 12, 13 and 16) Bonds payable (Note 16) Subordinated loan (Note 12) Other payables Payables on joint financing (Note 15) Consumer financing loansvehicles (Notes 9 and 15) Share based payment (Note 15) Percentage to total liabilities Bank loan Accrued expenses Interest on bank loan, subordinated loan and bond payable Bonds payable Subordinated loan Other payables Payables on joint financing Consumer financing loans vehicles Share based payment
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
PENDAPATAN Pendapatan bunga kas dan setara kas (Catatan 4) Persentase terhadap total pendapatan Pendapatan bunga kas dan setara kas
2014
15.962
6.280
0,92%
0,41%
BEBAN Beban pendanaan atas utang subordinasi (Catatan 12 dan 26) Beban pendanaan atas utang bank (Catatan 11 dan 26) Beban pendanaan atas utang obligasi (Catatan 16 dan 26) Beban lain-lain - bunga atas utang pembiayaan konsumen - kendaraan (Catatan 15 dan 27)
14.156
14.658
2.484
5.757
13.857
10.345
4.308
3.772
92
REVENUES Interest income on cash and cash equivalents (Note 4) Percentage to total revenues Interest income on cash and cash equivalents EXPENSES Financing costs on subordinated loan (Notes 12 and 26) Financing cost on bank loan to (Notes 11 and 26) Financing cost on bond payable (Notes 16 and 26) Other expenses - interest on consumer financing loans - vehicles (Notes 15 and 27)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
29. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
WITH
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
Persentase terhadap total beban Beban pendanaan atas utang subordinasi Beban pendanaan atas utang bank Beban pendanaan atas utang obligasi Beban lain-lain - bunga atas utang pembiayaan konsumen - kendaraan
2014
0,82% 0,14% 0,81%
0,97% 0,38% 0,69%
0,25%
0,25%
31 Desember/ December 31, 2014 Dewan Komisaris/ Direksi/ Board of Board of Commissioners Directors
31 Desember/ December 31, 2015 Dewan Komisaris/ Direksi/ Board of Board of Commissioners Directors Imbalan kerja jangka pendek - gaji
2.992
Imbalan kerja jangka pendek tunjangan lainnya Total
Percentage to total expenses Financing costs on subordinated loan Financing cost on bank loan to Financing cost on bond payable Other expenses - interest on consumer financing loans - vehicles
7.115
3.558
6.873
Short term employment benefits - salaries
466
3.043
615
5.688
Short term employment benefits - others benefit
3.458
10.158
4.173
12.561
Total
30. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA
30. LIABILITY FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Perusahaan mencatat liabilitas imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp103.933 dan Rp101.508.
The Company accrued the liability for postemployment benefits as of December 31, 2015 and 2014 amounting to Rp103,933 and Rp101,508, respectively.
Kewajiban imbalan karyawan berikut:
The employees’ benefit obligations are as follows:
adalah sebagai 31 Desember/December 31
2015
2014
2013
2012
1 Januari/ January 1, 2012
Nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dalam tahun berjalan Nilai wajar aset keuangan
103.933 -
101.508 -
83.329 -
70.260 (25)
51.087 (1.014)
Total
103.933
101.508
83.329
70.235
50.073
93
Present value of defined benefit obligations recognized during the year Fair value of plan assets Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. LIABILITAS (lanjutan)
IMBALAN
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PASCA-KERJA
30. LIABILITY FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued)
Perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut :
The changes in the present value of benefit obligation are as follows:
31 Desember/December 31 2015 Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada awal tahun Biaya jasa kini Manfaat yang dibayarkan Biaya bunga Beban jasa lalu (Keuntungan)/kerugian aktuaria Perubahan program Total
2014
2013
101.508 13.276 (4.498) 8.120 -
83.329 14.636 (3.088) 7.083
(14.443) (30)
(452) -
103.933
70.260 13.361 (4.657) 4.215
101.508
1 Januari/ January 1, 2012
2012
51.087 12.872 (2.227) 3.576
51.087 -
Present value of defined benefit obligations at the beginning of the year Current service cost Benefit paid Interest cost Past service cost
150 -
4.952 -
-
Actuarial (gains)/losses Plan amendment
83.329
70.260
51.087
Total
The changes in the liability for post-employment benefits are as follows:
Mutasi liabilitas imbalan pasca-kerja karyawan adalah sebagai berikut: 31 Desember/December 31 2015
2014
2013
83.329
Saldo awal Beban imbalan pasca-kerja karyawan selama tahun berjalan Jumlah yang diakui di pendapatan komprehensif lainnya Manfaat yang dibayarkan Pengembalian atas likuidasi aset program Kontribusi
101.508
-
-
26 -
Saldo akhir
103.933
101.508
83.329
70.235
50.073
34.162
19.843
20.860
16.882
15.575
1.689
(12.920) (4.498)
407 (3.088)
843 (4.657)
5.655 -
14.222 -
31 Desember/ December 31, 2015
Tingkat diskonto (per tahun) Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat mortalitas Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri dari karyawan sebelum usia 30 tahun dan menurun secara linier sampai dengan 0,00% pada umur 53 tahun
(1.068) 70.235
Beginning balance Post-employment benefits expense during the year
-
Total amount recognized in other comprehensive income Benefits paid Asset refund due to plan liquidation Contribution
50.073
Ending balance
The Company accrued the liability for postemployment benefits as of December 31, 2015 and 2014 based on the independent actuarial calculation prepared by Biro Pusat Aktuaria, an independent actuary, whose report dated January 6, 2016 and January 10, 2015, respectively, applied the “Projected Unit Credit” method and the following assumptions:
Perusahaan mencatat liabilitas imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh Biro Pusat Aktuaria, yang dalam laporannya masing-masing tertanggal 6 Januari 2016 dan 10 Januari 2015, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Usia pensiun
1 Januari/ January 1, 2012
2012
31 Desember/ December 31, 2014
8,75% 8,00% 7,00% 7,00% Tabel Mortalita Indonesia/ Indonesia Mortality Table 10,00% tingkat mortalitas/ 10.00% mortality rate
10,00%
10,00%
55 tahun/55 years
94
Discount rate (per annum) Annual salary increases Mortality rate Disability rate Resignation rate for employee before the age of 30 and will linearly decrease until 0.00% at the age of 53 Retirement age
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. LIABILITAS (lanjutan)
IMBALAN
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PASCA-KERJA
30. LIABILITY FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued)
Tabel berikut menyajikan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variable lain dianggap tetap, terhadap kewajiban imbalan pasca-kerja dan beban jasa kini masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
The following tables summarize the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the obligation for post-employment and current service cost as of December 31, 2015 and 2014, respectively:
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
Kewajiban Kewajiban imbalan pasca- Beban jasa imbalan pasca- Beban jasa kerja/ kini dan kerja/ kini dan Obligation for beban bunga/ Obligation for beban bunga/ postCurrent service postCurrent service employment cost and employment cost and benefits interest cost benefits interest cost Kenaikan suku bunga dalam 1 poin persentase Penurunan suku bunga dalam 1 poin persentase
10.551
1.429
10.936
1.649
(12.318)
(1.684)
(12.860)
(1.956)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Increase in interest rate in 1 percentage point Decrease in interest rate in 1 percentage point
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Perusahaan dihadapkan pada risiko tingkat suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas.
The Company is exposed to interest rate risk, credit risk and liquidity risk.
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Kebijakan Perusahaan mengatur agar suku bunga pinjaman dari bank dan obligasi (cost of fund) menggunakan suku bunga tetap (fixed rate) agar dapat menyesuaikan dengan suku bunga tetap yang dikenakan kepada konsumen.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company’s policy is to manage its loans or bonds’ interest rate (cost of fund) using fixed rate in order to match the fixed interest rate which are charged to consumers.
Tabel di bawah ini menggambarkan rincian jatuh tempo aset dan liabilitas Perusahaan yang dipengaruhi oleh tingkat suku bunga.
The following table represents a breakdown of maturity dates of the Company’s assets and liabilities which are affected by interest rate.
95
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued) 31 Desember/ December 31, 2015
Bunga tetap/Fixed rate
Bunga mengambang/ Floating rate
Tidak Lebih dari dikenakan 5 tahun/ bunga/Non More than interest 5 years sensitive
Kurang dari satu tahun/ Less than 1-5 tahun/ one year 1-5 years
Total/ Total
ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang pembiayaan multiguna - neto Piutang lain-lain Uang muka dealer Aset non keuangan
836.379
-
-
-
17.587
853.966
-
2.103.527
1.468.710
-
-
3.572.237
-
451.967 451 -
166.143 1.590 -
465 -
72.215 15.279 171.956
618.110 74.721 15.279 171.956
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables - net Multipurpose financing receivables - net Other receivables Dealer advances Non financial assets
Total aset
836.379
2.555.945
1.636.443
465
277.037
5.306.269
Total assets
-
978.339
722.050
-
-
1.700.389
LIABILITIES Bank loans
-
36.601 139.665 -
22.827 2.157.816 100.000
-
167.990 -
36.601 190.817 2.297.481 100.000
Accrued expenses Other payables Bonds payable - net Subordinated loan
-
-
-
-
225.390
225.390
Non financial liabilities
-
1.154.605
3.002.693
-
393.380
4.550.678
Total liabilities
836.379
1.401.340
(1.366.250)
755.591
Net
LIABILITAS Utang bank Biaya masih harus dibayar Utang lain-lain Utang obligasi - neto Utang subordinasi Liabilitas non keuangan Total liabilitas Neto
96
465
(116.343)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued) 31 Desember/ December 31, 2014
Bunga tetap/Fixed rate
Bunga mengambang/ Floating rate
Tidak Lebih dari dikenakan 5 tahun/ bunga/Non More than interest 5 years sensitive
Kurang dari satu tahun/ Less than 1-5 tahun/ one year 1-5 years
Total/ Total
ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain Uang muka dealer Aset non keuangan
730.573
-
-
-
12.142
742.715
-
2.632.980 303 -
1.653.884 512 -
1.863 -
69.072 32.973 165.629
4.286.864 71.750 32.973 165.629
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables - net Other receivables Dealer advances Non financial assets
Total aset
730.573
2.633.283
1.654.396
1.863
279.816
5.299.931
Total assets
-
1.512.512
650.518
-
-
2.163.030
LIABILITIES Bank loans
-
41.579 338 1.313.946 -
30.092 701.370 100.000
-
196.169 -
41.579 226.599 2.015.316 100.000
Accrued expenses Other payables Bonds payable - net Subordinated loan
-
-
-
-
221.099
221.099
Non financial liabilities
-
2.868.375
1.481.980
-
417.268
4.767.623
Total liabilities
172.416
1.863
532.308
Net
LIABILITAS Utang bank Biaya masih harus dibayar Utang lain-lain Utang obligasi - neto Utang subordinasi Liabilitas non keuangan Total liabilitas Neto
730.573
(235.092)
(137.452)
Analisis sensitivitas
Sensitivity analysis
Manajemen risiko suku bunga terhadap batas kesenjangan suku bunga dilengkapi dengan pemantauan sensitivitas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan terhadap berbagai skenario suku bunga baku maupun non-baku. Skenario baku bulanan mencakup analisis kenaikan atau penurunan kurva imbal hasil sebesar 0,5 poin persentase.
The management of interest rate risk against interest rate gap limits is supplemented by monitoring the sensitivity of the Company’s financial assets and liabilities to various standard and non-standard interest rate scenarios. Standard scenarios that are considered on a monthly basis include a 0.5 percentage point parallel fall or rise in all yield curves.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap pendapatan pembiayaan konsumen:
The following tables demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the consumer financing income:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
Kenaikan suku bunga Penurunan suku bunga
2014
13.124 (13.086)
97
12.129 (12.094)
Increase in interest rate Decrease in interest rate
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Analisis sensitivitas (lanjutan)
Sensitivity analysis (continued)
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap beban pendanaan:
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the financing costs:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
Kenaikan suku bunga Penurunan suku bunga
2014
10.118 (10.618)
14.854 (14.954)
Increase in interest rate Decrease in interest rate
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko jika pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya dalam kontrak konsumen, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan melakukan analisa dan persetujuan kredit yang hati-hati, dan juga pengawasan terhadap saldo piutang pembiayaan konsumen dilakukan secara berkesinambungan untuk meminimalisasi piutang yang tidak dapat ditagih.
Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a customer contract, leading to a financial loss. The Company has maintained prudent analysis and credit approval and also monitored receivable balances continuously in order to minimize the exposure to bad debts.
•
•
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
Company’s exposure to credit risk mainly comes from the consumer financing receivables, of which the maximum exposure to credit risk equals to the carrying amount.
Eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari piutang pembiayaan konsumen, dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat. •
Maximum exposure to credit risk
•
Jaminan dan perlindungan kredit lainnya
Collateral and other credit enhancements
Nilai dan jenis jaminan yang dibutuhkan tergantung pada penilaian risiko kredit dari counterparty. Panduan tentang jenis jaminan dan parameter penilaian yang bisa diterima telah diimplementasikan.
The amount and type of collateral required depends on an assessment of the credit risk of the counterparty. Guidelines are implemented regarding the acceptability of types of collateral and valuation parameters.
Umumnya agunan diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit (secondary source of repayment) dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha ataupun pendapatan debitur.
Generally, extended repayment mitigation. repayment business borrowers.
98
collateral is required for all credits as a second source of credit and also as a form of credit risk The primary source of credit is the funds generated from operations or income of the
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) •
Jaminan dan (lanjutan)
Credit risk (continued)
perlindungan
kredit
•
lainnya
Collaterals acceptable by the Company from debtor is the Certificate of Ownership (“BPKB”) of the vehicles financed by the Company.
Agunan yang dapat diterima oleh Perusahaan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan yang dibiayai oleh Perusahaan. •
Collateral and other credit enhancements (continued)
•
Analisis konsentrasi risiko kredit
Concentration of credit risk analysis
Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah debitur bergerak dari aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau yang lainnya.
Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.
Informasi kualitas kredit belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The information on the credit quality of neither past due nor impaired financial assets as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
31 Desember/ December 31, 2015 Belum jatuh Jatuh tempo tempo dan dan tidak tidak mengalami mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ Mengalami Neither past Past due but penurunan nilai/ due nor impaired not impaired Impaired Aset Keuangan Bank Piutang pembiayaan konsumenneto Piutang pembiayaan multigunaneto Piutang lain-lain Uang muka dealer Total
Total/ Total
836.379
-
-
836.379
2.942.939
588.885
40.413
3.572.237
558.210 74.721 15.279
59.581 -
319 -
618.110 74.721 15.279
Financial Assets Cash in bank Consumer financing receivablesnet Multipurpose financing receivablesnet Other receivables Dealer advances
4.427.528
648.466
40.732
5.116.726
Total
31 Desember/ December 31, 2014 Belum jatuh Jatuh tempo tempo dan dan tidak tidak mengalami mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ Mengalami Neither past Past due but penurunan nilai/ due nor impaired not impaired Impaired
Total/ Total
Aset Keuangan Bank Piutang pembiayaan konsumenneto Piutang lain-lain Uang muka dealer
730.573
-
-
730.573
3.676.227 71.750 32.973
576.077 -
34.560 -
4.286.864 71.750 32.973
Financial Assets Cash in bank Consumer financing receivablesnet Other receivables Dealer advances
Total
4.511.523
576.077
34.560
5.122.160
Total
99
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Tabel berikut menunjukkan aging analysis terhadap piutang pembiayaan konsumen yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai.
The following tables summarizes the aging analysis of consumer financing receivables which are past due but not impaired.
31 Desember/ December 31, 2015
1-30 hari/days Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang pembiayaan multiguna - neto
31-60 hari/days
61-90 hari/days
Total/Total
484.708
85.387
18.790
588.885
56.598
2.503
480
59.581
541.306
87.890
19.270
648.466
Consumer financing receivables net Multipurpose financing receivables - net
31 Desember/ December 31, 2014
1-30 hari/days Piutang pembiayaan konsumen - neto
31-60 hari/days
61-90 hari/days
Total/Total
497.431
64.141
14.505
576.077
497.431
64.141
14.505
576.077
Consumer financing receivables net
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko atas kekurangan dana dan untuk memitigasinya, Perusahaan telah menggunakan perangkat rencana likuiditas. Perangkat ini mempertimbangkan jatuh tempo untuk aset keuangan yaitu piutang pembiayaan konsumen dan membuat rencana arus kas dari operasi. Perusahaan mempunyai jangka waktu pinjaman dari bank yang disesuaikan dengan jangka waktu (tenor) pembiayaan yang diberikan kepada konsumen.
Liquidity risk is the risk to a shortage of funds and to mitigate the risk, the Company has applied liquidity planning tool. This tool considers the maturity of both its financial assets, which is consumer financing receivables and prepare projected cash flows from operations. The Company has term bank loan facilities which are adjusted with the tenor of financing given to consumers.
Tabel di bawah ini menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan berdasarkan pada arus kas yang tidak didiskonto kontraktual:
The tables below show the remaining contractual maturities of financial liabilites based on undiscounted contractual cash flow:
31 Desember/ December 31, 2015
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
Lebih dari 1-5 tahun/ More than 1-5 years
3-12 bulan/ 3-12 months
LIABILITAS Utang bank Biaya masih harus dibayar Utang lain-lain Utang obligasi - neto Utang subordinasi
375.954 18.540 167.990 226.019 3.578
748.726 374.967 10.656
791.554 22.827 2.223.355 142.583
-
1.916.234 18.540 190.817 2.824.341 156.817
LIABILITIES Bank loans Accrued expenses Other payables Bonds payable - net Subordinated loan
Total liabilitas keuangan
792.081
1.134.349
3.180.319
-
5.106.749
Total financial liabilities
100
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
Total/ Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) 31 Desember/ December 31, 2014
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
Lebih dari 1-5 tahun/ More than 1-5 years
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
3-12 bulan/ 3-12 months
LIABILITAS Utang bank Biaya masih harus dibayar Utang lain-lain Utang obligasi - neto Utang subordinasi
762.837 16.639 196.511 674.556 3.578
911.407 791.155 10.617
706.821 30.092 1.177.182 156.817
-
2.381.065 16.639 226.603 2.642.893 171.012
LIABILITIES Bank loans Accrued expenses Other payables Bonds payable - net Subordinated loan
Total liabilitas keuangan
1.654.121
1.713.179
2.070.912
-
5.438.212
Total financial liabilities
Total/ Total
The tables below summarizes the maturity profile of the Company’s financial assets and liabilities as of December 31, 2015 and 2014, respectively, based on contractual remaining maturity:
Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan sisa jatuh tempo kontraktual: 31 Desember/ December 31, 2015 Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang pembiayaan multiguna - neto Piutang lain-lain Uang muka dealer
3-12 bulan/ 3-12 months
Lebih dari 1-5 tahun/ More than 1-5 years
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
Total/ Total ASSETS
853.966
-
-
-
853.966
1.049.059
2.199.808
2.292.415
-
5.541.282
176.708 72.593 15.279
415.138 182 -
193.156 1.827 -
491 -
785.002 75.093 15.279
Cash and cash equivalents Consumer financing receivables - net Multipurpose financing receivables - net Other receivables Dealer advances
2.167.605
2.615.128
2.487.398
491
7.270.622
Total financial assets
LIABILITAS Utang bank Biaya masih harus dibayar Utang lain-lain Utang obligasi - neto Utang subordinasi
375.954 18.540 167.990 226.019 3.578
748.726 374.967 10.656
791.554 22.827 2.223.355 142.583
-
1.916.234 18.540 190.817 2.824.341 156.817
LIABILITIES Bank loans Accrued expenses Other payables Bonds payable - net Subordinated loan
Total liabilitas keuangan
792.081
1.134.349
3.180.319
-
5.106.749
Total financial liabilities
1.375.524
1.480.779
491
2.163.873
Maturity gap
Total aset keuangan
Perbedaan jatuh tempo
(692.921)
101
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) 31 Desember/ December 31, 2014
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
Lebih dari 1-5 tahun/ More than 1-5 years
3-12 bulan/ 3-12 months
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
Total/ Total
ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain Uang muka dealer
742.715
-
-
-
742.715
1.177.758 69.284 32.973
2.531.826 219 -
2.406.289 826 -
1.921 -
6.115.873 72.250 32.973
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables - net Other receivables Dealer advances
Total aset keuangan
2.022.730
2.532.045
2.407.115
1.921
6.963.811
Total financial assets
762.837 16.639 196.511 674.556 3.578
911.407 791.155 10.617
706.821 30.092 1.177.182 156.817
-
2.381.065 16.639 226.603 2.642.893 171.012
LIABILITIES Bank loans Accrued expenses Other payables Bonds payable - net Subordinated loan
1.654.121
1.713.179
2.070.912
-
5.438.212
Total financial liabilities
368.609
818.866
336.203
1.921
1.525.599
Maturity gap
LIABILITAS Utang bank Biaya masih harus dibayar Utang lain-lain Utang obligasi - neto Utang subordinasi Total liabilitas keuangan Perbedaan jatuh tempo
32. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN
32. FINANCIAL INSTRUMENTS BY CATEGORY The tables below present a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instrument that are carried in the financial statements.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan.
31 Desember/ December 31, 2015
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables ASET KEUANGAN Bank Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang pembiayaan multiguna - neto Piutang lain-lain Uang muka dealer Total aset keuangan
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities measured at Nilai tercatat/ amortized Carrying cost value
Nilai wajar/ Fair value
836.379
-
836.379
836.379
3.572.237
-
3.572.237
3.799.361
618.110 74.721 15.279
-
618.110 74.721 15.279
659.283 74.721 15.279
FINANCIAL ASSETS Cash in bank Consumer financing receivables - net Multipurpose financing receivables - net Other receivables Dealer advances
5.116.726
-
5.116.726
5.385.023
Total financial assets
102
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL (continued)
INSTRUMENTS
BY
CATEGORY
31 Desember/ December 31, 2015
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities measured at Nilai tercatat/ amortized Carrying cost value
Nilai wajar/ Fair value
LIABILITAS KEUANGAN Utang bank Biaya masih harus dibayar Utang lain-lain Utang obligasi - neto Utang subordinasi
-
1.700.389 36.601 190.817 2.297.481 100.000
1.700.389 36.601 190.817 2.297.481 100.000
1.706.666 36.601 190.817 2.309.443 100.547
FINANCIAL LIABILITIES Bank loans Accrued expenses Other payables Bonds payable - net Subordinated loan
Total liabilitas keuangan
-
4.325.288
4.325.288
4.344.074
Total financial liabilities
31 Desember/ December 31, 2014
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities measured at Nilai tercatat/ amortized Carrying cost value
Nilai wajar/ Fair value
ASET KEUANGAN Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain Uang muka dealer
730.573
-
730.573
730.573
4.286.864 71.750 32.973
-
4.286.864 71.750 32.973
4.760.955 71.750 32.973
FINANCIAL ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables - net Other receivables Dealer advances
Total aset keuangan
5.122.160
-
5.122.160
5.596.251
Total financial assets
LIABILITAS KEUANGAN Utang bank Biaya masih harus dibayar Utang lain-lain Utang obligasi - neto Utang subordinasi
-
2.163.030 41.579 226.599 2.015.316 100.000
2.163.030 41.579 226.599 2.015.316 100.000
2.177.852 41.579 226.599 2.022.557 101.301
FINANCIAL LIABILITIES Bank loans Accrued expenses Other payables Bonds payable - net Subordinated loan
Total liabilitas keuangan
-
4.546.524
4.546.524
4.569.888
Total financial liabilities
103
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL (continued)
INSTRUMENTS
BY
CATEGORY
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
Nilai wajar kas dan setara kas, uang muka dealer, aset lain-lain dan biaya masih harus dibayar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
Fair value of cash and cash equivalents, dealer advances, other assets and accrued expenses approximate their carrying amounts largely due to short-term maturities of these instruments.
Nilai wajar dari piutang pembiayaan konsumen, piutang pembiayaan multiguna, piutang lain-lain pinjaman karyawan, utang bank, utang lain-lain dan utang subordinasi ditentukan menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar pada 31 Desember 2015 dan 2014.
The fair value of consumer financing receivables, multipurpose financing receivables, other receivables - loan to employees, bank loans, other payables and subordinated loan are determined by discounted cash flow using market interest rate as of December 31, 2015 and 2014.
Nilai wajar dari utang obligasi dinilai berdasarkan harga pasar.
The fair value of bonds payable are calculated using market price.
Hirarki nilai wajar instrumen keuangan
Fair value hierarchy of financial instruments
Perusahaan menggunakan hirarki berikut untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar dari instrumen keuangan:
The Company adopts the following hierarchy for determining and disclosing the fair value of financial instruments by valuation technique:
1.
Tingkat 1: dikutip (tidak dapat disesuaikan) dari harga pasar aktif untuk aset dan liabilitas keuangan yang identik;
1.
Level 1: quoted (unadjusted) prices in active markets for identical assets or liabilities;
2.
Tingkat 2: teknik lain dimana semua input yang memiliki efek signifikan dalam pencatatan nilai wajar, dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung; dan
2.
Level 2: other techniques for which all inputs which have a significant effect on the recorded fair value are observable, either directly or indirectly; and
3.
Tingkat 3: teknik lain dimana menggunakan input, yang memiliki efek signifikan dalam pencatatan nilai wajar, tidak berdasarkan pada data yang diobservasi di pasar.
3.
Level 3: other techniques which use inputs which have significant effect on the recorded fair value that are not based on observable market data.
104
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL (continued)
INSTRUMENTS
BY
CATEGORY
The table below shows the financial instruments recognized at fair value based on the hierarchy used by the Company in determining and disclosing the fair value of financial instruments:
Tabel di bawah ini menyajikan instrumen keuangan yang diakui pada nilai wajar berdasarkan hirarki yang digunakan Perusahaan untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar dari instrumen keuangan:
31 Desember/December 31, 2015 Nilai wajar/Fair value Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount
Tingkat 1/ Level 1
Tingkat 2/ Level 2
Aset keuangan: Piutang pembiayaan konsumen – neto Piutang pembiayaan multiguna – neto
3.572.237
-
618.110
Total aset keuangan
4.190.347
Liabilitas keuangan: Utang bank Utang obligasi – neto Utang subordinasi Total liabilitas keuangan
Tingkat 3/ Level 3
Jumlah/ Total
3.799.361
-
-
659.283
-
659.283
Financial assets: Consumer financing receivables – net Multipurpose financing receivables – net
-
4.458.644
-
4.458.644
Total financial assets
1.700.389 2.297.481 100.000
-
1.706.666 2.309.443 100.547
-
1.706.666 2.309.443 100.547
Financial liabilities: Bank loans Bonds payable – net Subordinated loan
4.097.870
-
4.116.656
-
4.116.656
Total financial liabilities
3.799.361
31 Desember/December 31, 2014 Nilai wajar/Fair value Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount
Tingkat 1/ Level 1
Tingkat 2/ Level 2
Tingkat 3/ Level 3
Jumlah/ Total
Aset keuangan: Piutang pembiayaan konsumen – neto
4.286.864
-
4.760.955
-
4.760.955
Financial assets: Consumer financing receivables – net
Total aset keuangan
4.286.864
-
4.760.955
-
4.760.955
Total financial assets
Liabilitas keuangan: Utang bank Utang obligasi – neto Utang subordinasi
2.163.030 2.015.316 100.000
-
2.177.852 2.022.557 101.301
-
2.177.852 2.022.557 101.301
Financial liabilities: Bank loans Bonds payable – net Subordinated loan
Total liabilitas keuangan
4.278.346
-
4.301.710
-
4.301.710
Total financial liabilities
105
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. ASET DALAM MATA UANG ASING
33. ASSETS IN FOREIGN CURRENCY The Company’s assets in foreign currency as follows:
Perusahaan memiliki aset dalam mata uang asing sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
Aset dalam mata uang asing Kas dan bank (dalam nilai penuh) (Catatan 4)
AS$/US$ 59.196
AS$/US$
Ekuivalen dalam Rupiah
Rp
Rp
817
34. LIABILITAS KONTINJENSI
395
Equivalent in Rupiah
34. CONTINGENT LIABILITY The Company did not have any significant contingent liability as of December 31, 2015 and 2014.
Perusahaan tidak memiliki liabilitas kontinjensi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. 35. KOMITMEN
35. COMMITMENT The Company did not have significant commitment as of December 31, 2015 and 2014.
Perusahaan tidak memiliki komitmen yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. 36. INFORMASI KEUANGAN UNIT SYARIAH
31.757
Assets in foreign currency Cash on hand and in banks (in full amount) (Note 4)
TAMBAHAN
-
36. SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION SHARIA UNIT
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
PIUTANG PEMBIAYAAN MURABAHAH Piutang pembiayaan murabahah bruto Pendapatan pembiayaan murabahah yang belum diakui Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan murabahah - neto
MURABAHAH FINANCING RECEIVABLES
16.379
307.916
(1.172) (6.070)
(68.941) (12.827)
9.137
226.148
UTANG BANK
Murabahah financing receivables gross Unearned murabahah financing income Allowance for impairment losses Murabahah financing receivables - net
BANK LOAN
Pihak ketiga Pihak berelasi
614 13.379
40.642 36.460
Third parties Related party
Total utang bank
13.993
77.102
Total bank loans
BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
ACCRUED EXPENSES
Pihak ketiga Pihak berelasi
4 42
170 82
Third parties Related party
Total biaya masih harus dibayar
46
252
Total accrued expenses
106
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. INFORMASI KEUANGAN UNIT SYARIAH (lanjutan)
TAMBAHAN
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) -
36. SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION SHARIA UNIT (continued)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
2014
PENDAPATAN Pendapatan margin Pendapatan lain-lain
30.655 43.419
158.179 12.587
INCOME Margin income Other income
TOTAL PENDAPATAN OPERASIONAL
74.074
170.766
TOTAL OPERATING INCOME
4.123
14.442
Margin distribution for fund investor
69.951
156.324
OPERATIONAL INCOME AFTER MARGIN DISTRIBUTION
Bagi hasil untuk investor dana PENDAPATAN OPERASIONAL SETELAH DISTRIBUSI BAGI HASIL
107
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
37. SEGMEN OPERASI
37. OPERATING SEGMENT Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker which is responsible for allocating resources to certain segments and performance assessments. The Company has consumer financing activities in several geographical areas in Indonesia (Jakarta, Bogor, Tangerang and Bekasi - abbreviated Jabotabek, East Java, Bali, Kalimantan and Sulawesi, Central Java, West Java and Sumatera), for new and used two-wheeled motor vehicles. Therefore, geographical operating segment is presented as the primary basis of segment reporting. The operating segment based on marketing geographical areas are as follows:
Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal Perusahaan yang disiapkan untuk mengambil keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya ke segmen tertentu dan penilaian atas performanya. Perusahaan melakukan kegiatan pembiayaan konsumen di beberapa wilayah di Indonesia (Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi - disingkat Jabotabek, Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera), baik untuk kendaraan bermotor roda dua baru dan bekas. Untuk itu, informasi segmen operasi disajikan sebagai bentuk primer pelaporan segmen. Segmen operasi menurut daerah geografis pemasaran adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015/ Year ended December 31, 2015 Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi/East Java, Bali, Kalimantan and Sulawesi
Jabotabek/ Jabotabek
Jawa Barat/ West Java 212.188
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Banks’ Rights
Total/ Total
739.044 -
-
-
-
-
-
Total pendapatan
739.044
544.192
499.723
212.188
261.508
2.256.655
Total beban Hasil segmen
499.723
Sumatera/ Sumatera
Pendapatan segmen Pendapatan tidak dapat dialokasi Beban segmen: Beban usaha Beban pendanaan Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Beban penyusutan
544.192
Jawa Tengah/ Central Java
261.508
2.256.655
237.937 301.924
180.434 265.535
136.005 220.624
73.983 92.397
126.700 106.713
755.059 987.193
98.182 2.753
81.560 2.856
66.564 1.105
31.284 421
39.456 1.037
317.046 8.172
640.796 98.248
530.385 13.807
424.298 75.425
198.085 14.103
273.906 (12.398 )
Beban tidak dapat dialokasi Beban pendanaan tidak dapat dialokasi Beban penyusutan tidak dapat dialokasi
2.067.470 189.185
Jumlah Neto/ Amount - Net
(534.888) (534.888) (534.888)
(534.888) -
1.721.767
Segment revenues
18.580
Unallocated revenues
1.740.347
Total revenues
755.059 452.305
Segment expenses: Operating expenses Financing costs
317.046 8.172
Provision for impairment losses Depreciation expenses
1.532.582 207.765
Total expenses Segment results
135.738
Unallocated expenses
28.584
Unallocated financing costs
19.656
Unallocated depreciation expenses
Laba sebelum beban pajak final dan pajak penghasilan Beban pajak final
23.787 5.038
Income before final tax and income tax expense Final tax expense
Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak
18.749 3.082
Income before income tax expense Tax expense
Laba tahun berjalan
15.667
Income for the year
108
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
37. SEGMEN OPERASI (lanjutan)
37. OPERATING SEGMENT (continued) 31 Desember 2015/ December 31, 2015
Jabotabek/ Jabotabek
Aset segmen
2.605.661
Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi/East Java, Bali, Kalimantan Jawa Tengah/ and Sulawesi Central Java
2.291.919
2.006.836
Jawa Barat/ West Java
854.295
Sumatera/ Sumatera
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Banks’ Rights
Total/ Total
967.980
8.726.691
Jumlah Neto/ Amount - Net
(4.406.610)
4.320.081
Segment assets
986.188
Unallocated assets
5.306.269
Total assets
917.033
Segment liabilities
Liabilitas tidak dapat dialokasi
3.633.645
Unallocated liabilities
Total liabilitas
4.550.678
Total liabilities
7.525
Segment acquisitions of property and equipment
Perolehan aset tetap kantor pusat
7.235
Acquisitions of property and equipment in head office
Total perolehan aset tetap
14.760
Total acquisitions of property and equipment
Aset tidak dapat dialokasi Total aset
Liabilitas segmen
Perolehan aset tetap segmen
322.190
3.061
203.237
980
144.126
2.279
106.077
141.403
253
952
109
917.033
7.525
-
-
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
37. SEGMEN OPERASI (lanjutan)
37. OPERATING SEGMENT (continued) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014/ Year ended December 31, 2014 Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi/East Java, Bali, Kalimantan and Sulawesi
Jabotabek/ Jabotabek
Jawa Tengah/ Central Java
Jawa Barat/ West Java
Sumatera/ Sumatera
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Banks’ Rights
Total/ Total
Pendapatan segmen Pendapatan tidak dapat dialokasi
681.937
511.072
422.493
187.095
235.713
2.038.310
-
-
-
-
-
-
Total pendapatan
681.937
511.072
422.493
187.095
235.713
2.038.310
Beban segmen: Beban usaha Beban pendanaan Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Beban penyusutan Total beban Hasil segmen
241.333 303.719
182.916 246.333
138.846 192.360
70.839 87.150
128.976 103.785
762.910 933.347
71.145 2.737
57.440 3.075
38.068 1.573
23.217 1.097
31.190 2.145
221.060 10.627
618.934
489.764
370.847
182.303
266.096
1.927.944
63.003
21.308
51.646
4.792
(30.383 )
Beban tidak dapat dialokasi Beban pendanaan tidak dapat dialokasi Beban penyusutan tidak dapat dialokasi
110.366
Jumlah Neto/ Amount - Net
(633.285) (633.285) (633.285)
(633.285) -
1.405.025
Segment revenues
157.170
Unallocated revenues
1.562.195
Total revenues
762.910 300.062
Segment expenses: Operating expenses Financing costs
221.060 10.627
Provision for impairment losses Depreciation expenses
1.294.659
Total expenses
267.536
Segment results
67.944
Unallocated expenses
126.323
Unallocated financing costs
19.550
Unallocated depreciation expenses
Laba sebelum beban pajak final dan pajak penghasilan Beban pajak final
53.719 2.590
Income before final tax and income tax expense Final tax expense
Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak
51.129 13.937
Income before income tax expense Tax expense
Laba tahun berjalan
37.192
Income for the year
110
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
37. SEGMEN OPERASI (lanjutan)
37. OPERATING SEGMENT (continued) 31 Desember 2014/ December 31, 2014
Jabotabek/ Jabotabek
Aset segmen
2.874.844
Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi/East Java, Bali, Kalimantan Jawa Tengah/ and Sulawesi Central Java
2.416.449
1.890.532
Jawa Barat/ West Java
804.599
Sumatera/ Sumatera
992.543
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Banks’ Rights
Total/ Total
8.978.967
Jumlah Neto/ Amount - Net
(4.540.453 )
4.438.514
Segment assets
861.417
Unallocated assets
5.299.931
Total assets
523.402
Segment liabilities
Liabilitas tidak dapat dialokasi
4.244.221
Unallocated liabilities
Total liabilitas
4.767.623
Total liabilities
4.216
Segment acquisitions of property and equipment
Perolehan aset tetap kantor pusat
45.858
Acquisitions of property and equipment in head office
Total perolehan aset tetap
50.074
Total acquisitions of property and equipment
Aset tidak dapat dialokasi Total aset
Liabilitas segmen
Perolehan aset tetap segmen
182.444
1.008
123.956
1.094
84.540
738
55.394
258
77.068
1.118
111
523.402
4.216
-
-
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
38. PENERAPAN PERTAMA KALI PSAK 24 (REVISI 2013)
38. FIRST TIME IMPLEMENTATION OF SFAS 24 (REVISED 2013)
Sejak 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas imbalan kerja.
Starting January 1, 2015, the Company adopted SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”, which regulates accounting treatment and disclosure employee benefit.
Penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013) berlaku secara retrospektif sehingga laporan keuangan posisi 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan 31 Desember 2014 telah disajikan kembali dan disesuaikan dengan PSAK No. 24 (Revisi 2013).
The implementation of SFAS No. 24 (Revised 2013) is effective retrospectively so that the financial statement as of January 1, 2014/December 31, 2013 and December 31, 2014 has been restated and adjusted in accordance with SFAS No. 24 (Revised 2013).
Pengaruh penerapan pertama kali PSAK No. 24 (Revisi 2013) untuk laporan keuangan per tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
The effect of first time implementation of SFAS No. 24 (Revised 2013) on the financial statement as of January 1, 2014/December 31, 2013 and December 31, 2014 are as follows:
1 Januari 2014/31 Desember 2013/ January 1, 2014/December 31, 2013 Penyesuaian Sehubungan Dengan Penerapan Awal PSAK 24 (Revisi 2013)/ Adjustment of First Implementation of SFAS 24 (Revised 2013)
Sebelum Disesuaikan/ Before Adjusted
Setelah Disesuaikan/ As Adjusted
Laporan Posisi Keuangan
Statement of Financial Position
Liabilitas Liabilitas imbalan pasca-kerja Liabilitas pajak tangguhan - neto Ekuitas Kerugian aktuarial bersih setelah pajak Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya
63.042 103.027
20.287 (5.072)
83.329 97.955
Liabilities Liability for post-employment benefit Deferred tax liability - net Equity
-
(15.539)
192.224
324
(15.539) 192.548
Actuarial loss - net of tax Retained earnings unappropriated
31 Desember/ December 31, 2014 Penyesuaian Sehubungan Dengan Penerapan Awal PSAK 24 (Revisi 2013)/ Adjustment of First Implementation of SFAS 24 (Revised 2013)
Sebelum Disesuaikan/ Before Adjusted
Setelah Disesuaikan/ As Adjusted
Laporan Posisi Keuangan
Statement of Financial Position
Liabilitas Liabilitas imbalan pasca-kerja Liabilitas pajak tangguhan - neto Ekuitas Kerugian aktuarial bersih setelah pajak Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya
81.950 116.680
19.558 (4.890)
101.508 111.790
Liabilities Liability for post-employment benefit Deferred tax liability - net Equity
227.563
112
(15.845)
(15.845)
1.177
228.740
Actuarial loss - net of tax Retained earnings unappropriated
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
38. PENERAPAN PERTAMA KALI PSAK 24 (REVISI 2013) (lanjutan)
38. FIRST TIME IMPLEMENTATION OF SFAS 24 (REVISED 2013) (continued)
31 Desember/ December 31, 2014 Penyesuaian Sehubungan Dengan Penerapan Awal PSAK 24 (Revisi 2013)/ Adjustment of First Implementation of SFAS 24 (Revised 2013)
Sebelum Disesuaikan/ Before Adjusted
Setelah Disesuaikan/ As Adjusted
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Beban Gaji dan tunjangan Total Beban Laba sebelum beban pajak penghasilan
Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income Expenses Salaries and benefits
348.976
(1.137)
347.839
1.509.613
(1.137)
1.508.476
Total Expenses Income before income tax expense
49.992
1.137
51.129
Beban pajak penghasilan
13.653
284
13.937
Income tax expense
Laba Tahun Berjalan
36.339
853
37.192
Income For The Year
Penghasilan Komprehensif Lain
Other Comprehensive Income
Akun yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Kerugian aktuarial Pajak penghasilan atas kerugian aktuarial
-
(408)
(408)
-
102
102
Rugi komprehensif lainnya - bersih setelah pajak
-
(306)
(306)
Total laba komprehensif tahun berjalan Laba per saham dasar (dinyatakan dalam nilai penuh)
Items that will not be reclassified to profit or loss Actuarial loss Income tax relating to actuarial loss Other comprehensive loss - net of tax
36.339
547
36.886
Total comprehensive income for the year
18,17
0,43
18,60
Basic earning per share (expressed in full rupiah amount)
113
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
39. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF
39. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun berjalan diungkapkan di bawah ini. Perusahaan bermaksud untuk menerapkan standar tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif.
The standards and interpretations that are issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (FASB), but not yet effective for current financial statements are disclosed below. The Company intends to adopt these standards, if applicable, when they become effective.
• Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2017.
• Amendments to SFAS 1: Presentation of Financial Statements on Disclosures Initiative, effective January 1, 2017.
Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK 1, antara lain, mengklarifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis penyajian catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.
This amendments clarify, rather than significantly change, existing SFAS 1 requirements, among others, to clarify the materiality, flexibility as to the order in which they present the notes to financial statements and identification of significant accounting policies.
• Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.
• Amendments to SFAS 16: Property, Plant and Equipment on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization, effective January 1, 2016.
Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK 16 dan PSAK 19 Aset Takberwujud bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.
The amendments clarify the principle in SFAS 16 and SFAS 19 Intangible Asset that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method connot be used to depreciate the property, plant and equipment.
• Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, berlaku efektif 1 Januari 2016.
• Amendments to SFAS 24: Employee Benefits on Defined Benefit Plans: Employee Contributions, effective January 1, 2016.
PSAK 24 meminta entitas untuk mempertimbangkan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada mengalokasikan iuran tersebut pada periode jasa.
SFAS 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of service years, an entity is permitted to recognize such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service.
114
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
39. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
39. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
• PSAK 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.
• SFAS 5 (2015 Improvement): Operating Segments, effective January 1, 2016.
Penyesuaian ini mengklarifikasi: - Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat mengenai segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi. - Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen.
The improvement clarifies that: - An entity must disclose the judgements made by management in applying the aggregation criteria in paragraph 12 of SFAS 5 including a brief description of operating segments that have been aggregated and the economic characteristics. - Disclose the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, similar to the required disclosure for segment liabilities.
• PSAK 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.
• SFAS 7 (2015 Improvement): Related Party Disclosures, effective January 1, 2016.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Di samping itu, entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.
The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.
•
•
PSAK 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap, berlaku efektif 1 Januari 2016.
The improvement clarifies that in SFAS 16 and SFAS 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortization is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK 16 dan PSAK 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya. •
•
PSAK 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.
SFAS 25 (2015 Improvement): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. The improvement provides editorial correction for paragraph 27 of SFAS 25.
Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK 25 paragraf 27. •
SFAS 16 (2015 Improvement): Property, Plant and Equipment, effective January 1, 2016.
•
PSAK 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar, berlaku efektif 1 Januari 2016.
SFAS 68 (2015 Improvement): Fair value Measurement, effective January 1, 2016. The improvement clarifies that the portfolio exception in SFAS 68 can be applied not only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of SFAS 55.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK 68 dapat diterapkan tidak hanya pada kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK 55.
115
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
39. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
39. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Perusahaan.
The Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.
40. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN
40. EVEN AFTER THE REPORTING DATE
Biasa
Extraordinary General Meeting of Shareholders (“EGMS”)
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) No. 04 tanggal 18 Februari 2016 yang dibuat di hadapan Ny. Engawati Gazali, S.H., Notaris di Jakarta ditetapkan susunan Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan Komite Audit Perusahaan, pada tanggal 18 Februari 2016 adalah sebagai berikut:
Based on The Minutes of Meeting of Extraordinary General Meeting of Shareholders (“EGMS”) No. 04 dated February 18, 2016 of Ny. Engawati Gazali, S.H., Notary in Jakarta is assigned the composition of the Company’s Boards of Commissioners, Directors, Sharia Supervisory Board and Audit Committee as of February 18, 2016 is as follows:
Rapat Umum (“RUPSLB”)
Pemegang
Dewan Komisaris Presiden Komisaris (Komisaris Independen) Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Saham
: : : : :
Luar
I Nyoman Tjager Robbyanto Budiman Garibaldi Thohir Thilagavathy Nadason Myrnie Zachraini Tamin
: : : : :
Board of Commissioners President Commissioner (Independent Commissioner) Vice President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Direksi Presiden Direktur Direktur Keuangan Direktur Pemasaran (Direktur Independen) Direktur Operasional
: :
Djaja Suryanto Sutandar Zacharia Susantadiredja
: :
: :
Simon Tan Kian Bing Anthony Y Panggabean*
: :
Board of Directors President Director Finance Director Marketing Director (Independent Director) Operational Director
Dewan Pengawas Syariah Ketua Anggota Anggota
: H. Abdul Jabar Majid, MA : H. Muh. Taufik Darmansyah : Dr. Ir. H. Muhamad Nadratuzzaman Hosen
: : :
Sharia Supervisory Board Chairman Member Member
Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Anggota
: : :
: : :
Audit Committee Head of Audit Committee Member Member
I Nyoman Tjager Arief Ahmad Dhani Setiawan Kriswanto
*Pengangkatan akan menjadi efektif setelah diperolehnya Penetapan Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Ketua Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”)
*Appointment will be effective after obtaining The Establishment of Fit and Proper Result from the Chairman of the Financial Service Authority (“FSA”)
116
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Mega Glodok Kemayoran (MGK) Office Tower B Lantai 2 Bandar Baru Kemayoran, Jakarta Pusat 10610 Phone : 021 - 29371345 Facsimile : 021 - 65701524 Website : www.wom.co.id
220
Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk