PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Victor Hall, David Falk
Buku Catatan Seminar Di rekam dan di edit oleh David Baker
Edisi pertama April 2007 Southern States Full-Time Retreat Edisi kedua Mei 2007 MCF Youth and Congregational Summit Edisi ketiga Juli 2007 Regional Bible Seminar Brisbane Catatan: penekanan dalam ayat-ayat referensi Alkitab (dengan huruf miring) atau tanda kurung [seperti ini] adalah dari kami. dan hanya ditemukan dalam buku ini, dan tidak pada teks yang sebenarnya. Semua ayat-ayat referensi Alkitab diambil dari New King James version, jika ada dari versilain akan ada catatannya.
Diterbitkan oleh Seedlife Publications 70 Sandalwood Lane Forest Glen 4556 Australia Tlp: (07) 5442 2206 Fax: (07) 5442 1036 Email:
[email protected]
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Daftar Isi GAMBARAN IKHTISAR Pendahuluan – terminologi dari persembahan
5
Oleh satu persembahan, satu kali untuk semua
6
Meninggikan persembahan
7
Perkataan/Firman kasih karunia-Nya
10
Belajar mengadakan persembahan
12
Dikuduskan oleh satu persembahan
15
Korban, persembahan, janji akan Roh
16
Satu Roh
16
Roh menolong menegakkan buah sulung
17
Korban keselamatan
18
Mengerti administrasi
19
Persembahan khusus
22
Dialog dan budaya persembahan
23
BAGIAN A PERSEMBAHAN ADALAH KEHENDAK ALLAH TERLAKSANA Bukan pandangan legal
28
Tubuh yang dipersiapkan
29
Kehendak korporat/bersama
30
Menegakkan yang kedua
31
1.
32
Jika Aku ditinggikan
Dosa dihancurkan dalam daging
33
Penguasa dunia ini akan dilemparkan
33
Hukum dipakukan di salib
35
Hal-hal yang dihapuskan di kayu salib
36
Melihat ‘Aku adalah’
38
2. Injil partisipasi
40 1
26
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Perjamuan terakhir
41
Getsemani
43
Terus maju ke Kalvari
45
Partisipasi kita dalam ganjaran
46
Panggilan untuk bersekutu
47
Baptisan dan perjamuan
48
BAGIAN B PERSEMBAHAN UNTUK PERSEKUTUAN
51
3. Mezbah – tempat persembahan
54
Perjamuan – mezbah
54
Dosa persembahan di bukit pengorbanan
55
Bukit perngorbanan – utang darah
57
Di kaki para rasul
59
4. Api persembahan
61
Persekutuan Roh Kudus
62
Melalui Roh Kudus
63
Allah menjawab dengan api
64
Bara api
66
Api yang membuat perbedaan
67
5. Korban bakaran
70
Anak Domba yang disembelih – korban bakaran
71
Sepenuhnya dan terus menerus
71
Hati yang berkemauan
71
Korban yang hidup
73
Dikuduskan
75
BAGIAN C PERSEMBAHAN UNTUK REKONSILIASI
77
Penebusan – diselamatkan dari dosa
78 2
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Pengampuanan dan remisi
80
Kasih Kristus mendorong kita
81
Didamaikan dengan Allah
82
6. Ganjaran – menjadi anak yang sah
84
Bukti dari keputraan
85
Dilatih dengan ganjaran
87
Siapa yang mengganjar kita?
89
Ganjaran membawa pertanggungjawaban
90
Rasa hormat
91
Ganjaran –Nya
92
Buah kebenaran yang memberikan damai
93
Ganjaran adalah penghakiman yang benar
93
7. Korban penghapus doa dan korban penghapus salah
95
Korban penghapus dosa
95
Diluar kemah
97
BAGIAN D PERSEMBAHAN UNTUK MULTIPLIKASI
101
8. Korban sajian (Korban gandum – terjemahan Inggris)
103
Adonan pertama
103
Bagian ingat-ingatan
104
Minyak dan kemenyan
105
Dibubuhi dengan garam
106
Sedekah – bagian ingat-ingatan
107
Rumah buah sulung
108
9. Korban curahan (korban minuman – terjemahan Inggris)
111
Anak Domba yang disembelih – darah
112
Cawan – darah buah anggur
112
Anggur baru
113 3
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Anggur – yang memultiplikasi
114
Dua aspek kepada persembahan curahan
115
Murka yang tersimpan
116
Anggur dan sajian berhenti
117
Paulus – korban curahan
119
Dicurahkan terhadap yang lain
121
Sikap yang layak menghasilkan pertambahan
122
Mahkota Paulus
123
Bersatu dalam persekutuan
124
Kesimpulan
125
4
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
GAMBARAN IKHTISAR Persembahan mendemonstrasikan kehendak Allah dilakukan dalam satu tubuh. Persembahan adalah untuk persekutuan, secara khusus berhubungan dengan korban bakaran. Persembahan adalah untuk proses rekonsiliasi dan penebusan – berhubungan dengan korban sajian (korban gandum – terjemahan Inggris) dan korban curahan (korban minuman – terjemahan Inggris) (Perjamuan), dan dengan korban keselamatan (khusus dan unjukan) sebagai ekonomi pertambahan untuk setiap rumah.
Pendahuluan – terminologi dari persembahan Ketika kita membaca Alkitab, kita menemukan bahwa bahasa dari persembahan memenuhi semuanya. Dalam Perjanjian Lama, siklus yang biasa korban harian, bulanan dan hari raya, berpusat di sekitar mezbah sebagai pusat, adalah penekanan yang konstan. Dalam Perjanjian Baru, penulis seperti Paulus dan Petrus, sebagai orang Yahudi, mengalamatkan pertumbuhan gereja dari perspektif Ibrani, menggunakan semua kerangka profetik diasosiasikan dengan bait, keimamatan dan persembahan. Dalam budaya barat kita, kita bertumbuh dengan cara berpikir Yunani, daripada Ibrani. Jadi dilema kita dalam pengertian Alkitab adalah bahwa pandangan-dunia dan sejarah kita benar-benar berbeda dari penulispenulis itu. Bagaimanapun juga, pikiran kita dapat dibaharui, dan kita dapat diterangi oleh Roh Kudus, ‘Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan
Allah
aku
menasihatkan 5
kamu,
supaya
kamu
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, …..tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu’. Rom 12:12. Ayat-ayat ini mengatakan kepada kita bahwa ketika kita mulai mempersembahkan diri kita sebagai persembahan yang hidup, pikiran kita dibaharui. Kita menyatu dengan persekutuan yang benar-benar dari persembahan, dalam Kristus, dan mulai beralasan sesuai dengan cara berpikir persembahan. Jadi tidak cukup untuk memulai pelajaran kita dengan
memeriksa
tipologi
persembahan,
berharap
untuk
menerjemahkannya sesuai dengan hukum. Dalam persekutuan, mata kita terbuka untuk melihat Kristus untuk siapa Dia. Dia adalah Anak Domba Allah, perwujudan dari persembahan, ekspresi dari kehidupan yang benarbenar dari Yahweh Bapa, Anak dan Roh. Persembahan adalah seluruh kehendak Allah tergenapi dalam kekekalan dan waktu. Mari kita sekarang dengan singkat mengorientasikan diri kita kepada bahasa persembahan dan kepada jalan dimana kita perlu menerjemahkan dari bait yang sebenarnya kembali pada bayangan Perjanjian Lama.
Oleh satu persembahan, satu kali untuk semua ‘Lihatlah Anak domba Allah’ Yoh 1:29. Kita mengingat jalan dimana Yohanes Pembaptis meperkenalkan Kristus. Kepada pendengar yang banyak, ini mungkin terlihat tidak biasanya. Mengapa Yohanes membandingkan Kristus dengan anak domba? Sangat jelas, bagi mereka yang berbicara pada latar belakang persembahan Perjanjian Baru – dimana anak domba dipersembahkan setiap pagi dan sore – penunjukkan ‘Anak Domba Allah’ dapat memberi arti penuh Yesus adalah persembahan Bapa, Anak Domba Bapa. 6
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Bapa menyimpulkan seluruh tujuan-NYA hanya dalam satu persembahan, dan persembahan itu adalah ‘satu kali untuk semua’ – seperti kita baca dalam Ibrani: ‘oleh satu korban’, ‘satu kali untuk selama-lamanya (untuk semua – terjemahan Inggris)’. Ibr 10:14, 10. Sementara pokok bahasan mengenai persembahan terbuka pada tingkat luas, diilustrasikan dengan susunan luas dari tipe dan bayangan, titik pusatnya sangat sederhana, Yesus Kristus, sebagai Anak Domba yang disembelih, adalah penggenapan dari semua persembahan. Persembahan-Nya sepenuhnya efektif dalam menggenapi kehendak Allah. Dia mengumpulkan semua kita dari segala zaman, ke dalam persembahan-Nya, dan menegakkan proses untuk semua kita dimana dosa dapat dihancurkan dalam daging – disediakan kita bersatu dengan Dia dalam persekutuan dari persembahan-Nya. Inilah inti dari pembahasan kita. Kita tahu bahwa Allah adalah kasih dan kasih diekspresikan sebagai persembahan, sebagai pemberian. Kita hanya dapat mengerti Allah jika kita mengerti persembahan, karena Bapa, Anak dan Roh tidak bertindak dengan jalan lain selain persembahan. Tema persembahan adalah esensi dari Alkitab. Maka kemudian, persembahan dalam Kekepalaan Allah adalah model untuk semua persembahan. Kristus adalah substansi dan bukti dari persembahan, dan demikian kita diberitahukan bahwa kita seharusnya berjalan sebagaimana Dia berjalan dan mengasihi sebagaimana Dia mengasihi. Untuk menjadi Kristen adalah berpartisipasi dalam persembahan Kristus. Kemudian ketika kita berbagi dalam persekutuan ini, kita dipanggil untuk mempersembahkan sesuai dengan bagian persembahan-NYA yang dikomitkan kepada kita.
Meninggikan persembahan 7
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Janji yang paling menawan dimuat dalam ayat: ‘dan Aku, apabila Aku ditinggikan…. akan menarik semua orang datang kepada-Ku’. Yoh 12:32. Kristus ‘ditinggikan’ adalah poin dimana semua tujuan-tujuan Allah dicapai. Disaat Yesus sendiri mengatakan, ‘Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia [kata ‘Dia’ bukan dalam teks asli Yunani].’ Yoh 8:28. Sisi lain dari tema yang luar biasa ini adalah Dia juga ditinggikan sebagai ‘ular’ – yaitu ‘dibuat…. menjadi dosa’ demi kita. Yoh 3:14; 2 Kor 5:21. Jadi dengan meninggikan (tema yang berhubungan dengan persembahan khusus dan persembahan unjukan) Dia membawa kita semua kepada-Nya, di sisi lain, sementara di sisi lain Dia menghapuskan hukum, mengusir setan dan menghancurkan dosa dan kematian. Ada banyak yang harus diperhatikan ketika kita memeriksa pembahasan yang luas ini. Poin pertama adalah bahwa kita ditarik kepada Dia, dan dimasukkan di dalam Dia, ketika kita memahami Dia ditinggikan sebagai penyediaan sepenuhnya akan persembahan. Ini adalah tingkat dari ‘mengenal Yang Mahakudus’.
Ams
9:10.
Kita
ditawarkan
untuk
mendapatkan
pengetahuan/pengenalan akan persekutuan persembahan, karena itu ada dengan Yang Mahakudus – Yahweh Bapa, Anak dan Roh Kudus. Berikut, kita bahkan tidak dapat mulai untuk ‘melihat Aku adalah’ dan mengerti misteri dari meninggikan Anak Manusia sampai kita mempersembahkan diri kita sendiri sebagai persembahan yang hidup dan sampai kita ‘meninggikan’ persembahan. Inilah mengapa tema dari persembahan khusus dan persembahan unjukan menjadi bergitu esensi (persembahan ini secara harfiah ‘meninggikan’) dalam menjembatani kepada partisipasi yang sebagaimana mestinya dalam KRISTUS. 8
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Kristus adalah persembahan Bapa – satu-satunya persembahan yang berkenan. Kemudian bagaimana kita menjadi persembahan yang berkenan? Bagaimana kita menjadi keharuman Kristus yang naik kepada Bapa, seperti korban pagi dan petang hari? Kita harus mengerti Kristus sebagai keseluruhan korban bakaran, dan belajar bagaimana mempersembahkan kedalam persekutuan dari satu persembahan-Nya. Kita mempersembahkan diri kita sendiri untuk mengambil tempat kita yang sudah ditetapkan dalam persekutuan penderitaan-NYA. Ketika kita datang pada pengertian ini, kita menemukan bahwa jalan persembahan yang ditegakkan oleh Kristus adalah juga jalan penderitaan ketika itu datang kedalam alam waktu dan ruang, dimana dosa melimpah. Dan juga ketika kita mempersembahkan diri kita untuk mengambil tempat kita yang sudah ditetapkan dalam persekutuan penderitaan-Nya, kita ada pada waktu yang sama dan sikap yang sama, mempersembahkan diri kita untuk menyatu dengan persekutuan penderitaan-Nya. Bagi kita, ini benar-benar ‘jalan pengertian’. Ams 9:6. Inilah jalan kehidupan. Disaat kita melihat ‘Aku adalah’ dan melihat bahwa kita ditarik untuk ‘ditemukan di dalam Dia’, dalam persekutuan persembahanNya, kita dapat berlari mencari ‘perlindungan’. Ibr 6:18, dalam tabir, 6:19 KJV – sesungguhnya, kepada tutup pendamaian (kursi kemurahan – terjemahan Inggris) itu sendiri. Disitu pada tutup pendamaian (kursi kemurahan – terjamahan Inggris), kita menemukan hasil yang benar-benar dari darah-Nya. Darah-Nya sepenuhnya efektif dan menegakkan akses ke tahta kasih karunia. Rom 3:25. Ibrani 4:16. Disini, ketika kita mendekat dengan keyakinan yang sepenuhnya, kita dapat berpartisipasi dalam persekutuan persembahan-Nya. Ibr 10:22. 9
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Darah pengorbanan-Nya bertahan bagi kita sebagai ‘cawan berkat’, menandakan keseluruhan proses dimana kita dibuat ‘memperlengkapi …. untuk melakukan kehendak-Nya’, dan menandakan kuasa dari kekekalan bertambah. Ibr 13:21. Inilah arti dari pernyataan Paulus, ‘Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.’. Kis 20:32.
Perkataan/Firman kasih karunia-NYA Perkataan dari kasih karunia Bapa sepenuhnya dipahami, setiap kita, dalam Kristus dan persembahan-Nya. Perkataan kasih karunia ini berisi keduanya, panggilan dan penentuan, dan adalah perkataan iman dari Bapa, membuat kita dapat menerima kekuatan dan berpartisipasi sesuai dengan pemberian nama-Nya bagi masing-masing. Kita berpegang pada perkataan ini di tahta kasih karunia. Perkataan ini adalah benih, Kristus, oleh-Nya kita mewarisi ‘janji-janji yang berharga dan yang sangat besar’. 2 Pet 1:4. Dengan perkataan/firman kasih karunia Bapa ini, kita menerima adopsi sebagai anak menurut Roh Kristus, menurut Bapa dan menurut Roh yang membangkitkan Kristus dari kematian. Di tutup pendamaian (kursi kemurahan – terjemahan Inggris) kita dikuatkan untuk berpartisipasi dalam persembahan KRISTUS. Kita dikuatkan untuk menerima ‘Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan (Kristus di dalam engkau pengharapan dan kemuliaan – terjemahan Inggris)’. Kol 1:27. Kita juga dikuatkan
untuk
berpartisipasi dalam
penderitaan Kristus
oleh
penyediaan dari Roh Kristus. Kemudian kita dapat menjadi ‘imam’ dan 10
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
mempersembahkan korban rohani sebagai bagian dari bait yang hidup, di mezbah pengorbanan-Nya. Inilah arti dari pernyataan Paulus bahwa Dia telah memberikan kepada kita pelayanan pendamaian – kita memohon kepada yang lain mewakili Kristus untuk ‘didamaikan dengan Allah’. 2 Kor 5:20. Mencapai keimamatan ini dan jalan persembahan ini, menjadi kewajiban atas kita untuk mempersembahkan diri kita sendiri sebagai keharuman Kristus kepada Allah, merampas dari api, berbelas kasihan kepada yang lain, dan dengan demikian berpartisipasi sebagai batu yang hidup dalam bait yang hidup mempersembahkan persembahan rohani. 1 Pet 2:5. Seperti Abraham mempercayai, mempersembahkan dan dikuatkan dalam iman, kita juga menerima berkat Abraham, janji akan Roh. Gal 3:14. Kita mewarisi ‘Roh’ yang adalah Allah, sebagai Tiga pribadi – Roh Bapa, Roh Kristus, Roh Kudus, yang menguatkan kelemahan kita ketika kita berdiri setiap hari untuk melayani. Ini adalah pembahasan yang sangat besar, tapi cukup dengan mengatakan bahwa tubuh Kristus adalah konteks didalam mana seluruh kehendak Allah tergenapi, dan kita dibuat ‘memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya’. Ibr 13:21. Kita dapat mulai melihat bagaimana Dia memasukkan kita, dengan proses persembahan, dalam segala sesuatu yang berguna untuk kehidupan dan keilahian/kesalehan. Jika kita menolak persekutuan persembahan, kita menolak persekutuan dari Bapa, Anak dan Roh Kudus itu sendiri. Jika kita memeluk persembahan, maka kita mempunyai pengharapan, sauh bagi jiwa kita untuk masuk dalam tabir. Ibr 6:19. Pengharapan ini tidak mengecewakan kita karena kasih terus dicurahkan bagi kita, dan di dalam kita – mengingatkan kita akan korban curahan. Rom 5:5; Titus 3:6. 11
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Tanpa jalan persembahan ini, kita akan hanya menganggap bahwa kebaikan apapun yang kita lakukan adalah kehendak Allah. Kita akan mengejar visi kita sendiri, mengabaikan fakta bahwa seluruh kehendak Allah telah digenapi dan terselesaikan dalam satu tubuh. Malahan, kita dapat menaikan, dengan persembahan yang sebagaimana mestinya, dalam jalan yang baru dan hidup kedalam Perjanjian Baru, yang telah didedikasikan oleh darah-Nya. Pada saat yang sama, kita akan menemukan proses yang efektif – yang telah diselesaikan – dengan mana dosa dapat diampuni dan dihancurkan. Bertemunya dua tujuan ini, dalam persembahan Kristus, membuat setan ditinggikan sebagai ular, dan kemudian ‘dilemparkan’ ke bumi, dan lebih jauh lagi, ke tempat yang paling dalam. Wah 12:1; Yes 14:12,15.
Belajar mengadakan persembahan Awal dari semua tema ini adalah bahwa kita belajar bagaimana mempersembahkan diri kita sendiri, sepenuhnya, dalam persembahan. Kita menghasilkan buah dari kehidupan Kristus dalam kita, untuk Dia. Dengan cara ini, Kristus ditinggikan. Seperti pemberi persembahan dalam Perjanjian Lama meninggikan persembahan khususnya, demikian Kristus ditinggikan. Ini menggenapi Kitab Suci dalam meninggikan Kristus. Seperti ular ditinggikan, kemudian dilemparkan, ketika kita meninggikan persembahan kita untuk bersatu dengan Kristus dalam persekutuan persembahan-NYA, kita dapat menghalaukan benteng-benteng dengan perkataan salib. 2 Kor 10:3-6. Penghakiman adalah terhadap pemerintah dunia ini. Pemerintah dunia ini akan dilemparkan keluar, dan semua manusia akan datang kepada Kristus. Yoh 12:31, 32. Dalam meninggikan persembahan, kita menghancurkan dia yang mempunyai kuasa kematian, 12
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
dilepaskan dari ketakutan akan kematian sebagai persembahan membawa kita semua sepanjang jalan menuju exanastasis. Ibr 2:14, 15. Sesuai dengan itu, kita mempunyai keberanian pada hari pernghakiman. Tentu saja, persembahan kita diuji. Diuji oleh api Roh. Dalam alam ‘seketika’ dari satu persembahan-Nya, bahwa aspek dari persembahan Kristus yang menghancurkan dosa sedang bekerja. Penghakiman kekal sedang bekerja, bermanifestasi sebagai pengorbanan. Pengorbanan adalah ‘bukti manifestasi’ dari adilnya penghakiman Allah. 1 Tes 1:5, 6. Kita dididik supaya kita tidak dihukum bersama-sama dengan dunia. 1 Kor 11:32. Karena itulah mengapa kita menguji diri kita sendiri dalam memakan dan meminum persembahan perjamuan – supaya kita lepas dari penghakiman dunia. Dengan cara ini, salib dimanifestasikan dalam kehidupan kita. Kontradiksi yang jelas dari ditinggikan dan dilemparkan adalah bukti – seperti kita tahu bahwa Kristus menjadi dosa supaya kita akan menjadi dibenarkan oleh Allah. 2 Kor 5:21. Kristus, dalam meminum cawan dan mengumpulkan semua dosa, mengarungi semua jalan ke cherem (Ibrani. setia - entahkah kepada dihancurkan, atau kepada Allah) dan kemudian dibawa kembali dari kematian oleh darah dari Perjanjian Kekal. Ibr 13:20. Ini adalah iman Anak. Dengan menjalani seluruh proses persembahan ini, melalui pengetahuan yang unik ini, Dia memberitahukan kepada kita jalan kehidupan. Semua jalan dari darah, ‘benang merah’ berbicara, gamblang dan jelas. Ini terulur dari kehidupan pemberian Bapa kepada Anak, dalam Perjanjian Kekal yang semula. Yang terutama, darah mengindikasikan pemberian dan 13
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
diberikan, persembahan, yang membawa kehidupan zoe ke dalam Anak satu-satunya dari Bapa. Kehidupan itu dipersembahkan kepada anda dan saya juga, dalam Dia. Kemudian, ‘sejak dunia dijadikan di dalam …. Anak Domba, yang telah disembelih’. Wah 13:8, kita melihat darah pengorbanan dipercikkan pada kitab dan mendedikasikan bait, dimana kita akan jadi. Ibr 9:19. Dan kemudian, kita melihat darah-Nya berbicara pesan yang sama dari persembahan dan pengorbanan – kehidupan-Nya diberikan bagi kita sebagai cawan berkat, dan kemudian darah-Nya ditumpahkan sebagai korban. Tujuh luka (Getsemani, ditambah enam di salib) menjawab tujuh percikan darah dalam prosedur Perjanjian Lama. Luka terakhir disisi-Nya, setelah Dia mati, menuju selangkah lebih maju – ini menandakan pendedikasian bait dan dibukanya jalan baru dan jalan kehidupan. Dalam persembahan-Nya, Dia mentahbiskan jalan baru dan kehidupan baru. Dia mempersembahkan diri-Nya sendiri oleh Roh Kekal. Dia mentahbiskan jalan persembahan. Saksi telah lengkap – dengan saksi dari BAPA dalam hal perkataan-Nya kepada Anak, dan saksi dari Roh dalam menguduskan kehidupan yang didirikan. Dengan demikian darah-Nya berbicara ‘lebih kuat’ dari darah Habel, yang adalah martir. Ibr 12:24. Kristus lebih dari penggenapan korban dan persembahan (yang Bapa tidak kehendaki, dalam hal menuntut ketenangan). Ibr 10:5. DIA mentahbiskan ‘tubuh’. Dalam tubuh persembahan-Nya, Dia menanggung dosa dari semua dan mentahbiskan jalan persembahan. Dengan persembahan dan pentahbisan, Kristus memultiplikasikan benih, menjadi jenis buah sulung. Dengan melakukan itu, Bapa menghasilkan banyak anak dalam tubuh Anak. Dalam mujizat ini, banyak anak banyak batu yang dibangun menjadi bait suci 14
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
untuk tempat tinggal Allah. Sekarang bait itu sendiri telah menjadi konteks dari semua persembahan, rumah rohani untuk persembahan rohani.
Dikuduskan oleh satu persembahan ‘Dan karena kehendak-Nya inilah [DIA datang untuk melakukan kehendak-NYA, Ibr 10:9] kita telah dikuduskan satu kali untuk selamalamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus…. Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.’ Ibr 10:10,14. Ini adalah ayat Alkitab yang luar biasa! Kehendak Allah, digenapi oleh Kristus dalam satu persembahan-Nya, telah menguduskan kita dan menyempurnakan kita selamanya. Yang perlu kita lakukan hanyalah berpartisipasai dalam persembahan, dalam tubuh, dimana kehendak Allah terlaksana. Arti utama dari dikuduskan oleh persembahan dari tubuh adalah bahwa ada realita korporat/bersama, dalam Kristus, dimana kita dimasukkan dan didamaikan. Kol 1:22. Jika kita memiliki Roh Kristus, kita dikuduskan oleh persembahan dari tubuh Kristus, yaitu oleh proses persembahan-Nya dan oleh persembahan kita dalam Dia. Inilah arti dari, ‘demi kemurahan Allah …persembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup’. Rom 12:1. ‘Kemurahan Allah’ adalah pernyataan sepenuhnya dari jalan dimana Dia memasukkan kita, selagi juga menugaskan semua kita untuk taat supaya Dia dapat menunjukkan kemurahan kepada kita. Rom 11:32. Dia dengan senang akan memberikan ‘tutup pendamaian (kursi kemurahan – terjemahan Inggris)’, jalan yang lengkap dari pendamaian melalui darah-
15
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Nya, sebagaimana Perjanjian Baru, dalam bait yang sesungguhnya, didedikasikan oleh darah-Nya, dimana kesempurnaan dikerjakan. Jika, disisi lain, kita tidak memiliki Roh Kristus, kita ‘bukan milik-Nya’ dan tidak dapat mengadakan persembahan. Rom 8:9.
Korban, persembahan, janji akan Roh Oleh korban dari diri-Nya sendiri, Dia telah memulai proses aktif dari penebusan dan pengampunan; Kristus adalah korban yang hidup. Sekarang kita mempersembahkan tubuh kita, persembahan/korban yang hidup. Kedua, persembahan-Nya mentahbiskan jalan baru dan kehidupan baru dengan apa kehendak Allah terlaksana. Akhirnya, dengan membuka jalan baru dan kehidupan baru, Dia membawa berkat Abraham janji akan Roh. Ketiga ini – korban, persembahan dan janji akan Roh – adalah tiga dimensi kehidupan dari Roh Kekal. Iman (iman untuk mempersembahkan dan bersatu dengan persekutuan persembahan) hanya mungkin melalui Roh Kekal – artinya bahwa kita perlu dimampukan oleh Roh Kristus jika kita mau bersatu dengan persembahan Kristus. Adalah jelas kemudian bahwa Abraham pasti telah menyentuh Roh Kekal dan memegang Roh Kristus, memampukan dia untuk berpartisipasi dan menerima perkataan iman.
Satu Roh Rasul Paulus mendeklarasikan bahwa kita seharusnya hidup dalam satu Roh dan satu pikiran. Fil 1:27. Dalam kesatuan Roh ini, dalam ikatan damai, kita akan menemukan akses kepada Bapa. Ef 2:18; 4:3. Oleh satu Roh kita dibaptis dalam satu tubuh dan minum dari satu Roh. ‘Satu Roh’ ini harus dimengerti sebagai esensi dari Bapa, Anak, dan Roh Kudus dalam persekutuan bersama – dalam keaktifan sepenuhnya dan dimensi seketika 16
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
dimana perkataan kasih karunia Bapa bekerja pada ketaatan Anak. Disini, hanya dalam dimensi ‘satu Roh’ ini, ada gambar/image dan penyediaan kehidupan Bapa, dalam persekutuan tiga-pribadi, supaya kita dapat bersatu ketika kita juga hidup dengan setiap perkatan yang keluar dari mulut Allah. Perkataan Allah adalah dialog kehidupan BAPA-ANAK, disaksikan oleh Roh Kudus. Sesuai dengan itu, Yesus berkata, ‘Aku dan Bapa adalah satu’. Anak mempersembahkan diri-Nya kepada Allah oleh Roh Kekal. Satu kali membenamkan diri dalam Roh Kekal, dalam dimensi kesaksian kesatuan dari tiga ini, Paulus dapat menggambarkan hubungannya dengan Timotius dan Titus dengan benar, sependirian, anakanak yang kekasih dalam satu Roh. 2 Kor 12:18; Fil 2:19, 20. Ini adalah persekutuan esensi dimana kita mempersembahkan diri kita disaat kita memakan dari satu roti, dan minum dari satu Roh. Dalam persekutuan persembahan seperti itu, minyak dan anggur yang baru dicurahkan atas korban dan pelayanan iman kita. Ini mengindikasikan pemberian kuasa bekerja dari Roh Kudus membantu kelemahan kita, supaya kita dapat mempersembahkan korban yang berkenan. Inilah fokus kita – secara individu dan secara kolektif – dari meja perjamuan dalam bait rohani keluar kepada masing-masing rumah yang layak (rumah persembahan). Kita mempercayai untuk pembaruan oleh Roh dicurahkan sebagai anggur baru dan minyak, memberi kuasa kepada persembahan kita, dan membuat itu naik kepada Allah sebagai bau yang harum.
Roh menolong menegakkan buah sulung Kita perhatikan bahwa ‘janji akan Roh’ termasuk Roh Kudus. Kis 2:33; Gal 3:14. Bagaimanapun juga ada yang lebih dari itu, karena Paulus berbicara mengenai janji Allah, bukan hanya janji. Gal 3:16. Sekalipun itu kelihatan, 17
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
pada awalnya, seolah-olah Paulus berbicara mengenai janji akan Roh Kudus (ditempat lain disebut Roh Kudus yang dijanjikan. Ef 1:13), kita menyadari bahwa melalui kuasa Roh Kudus, kita menyentuh Roh dari Bapa dan Roh dari Kristus, dan demikian berpartisipasi dalam apa sebenarnya kehidupan-zoe itu. Sesungguhnya ada ‘janji-janji’ akan Roh, lebih dari satu janji. Kita akan menerima Roh Allah, sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Kita mempunyai iman untuk menyerahkan diri kita sendiri kedalam tangan Bapa, dimana kita disembunyikan dengan Kristus dalam Allah, di pangkuan Bapa. Kita menemukan pengetahuan Allah – Roh Bapa. Kristus ada didalam kita dan kita di dalam Kristus. Kita dapat ‘mengenakan Kristus’, menerima Roh Kristus. Gal 3:27. Kristus didalam kita sekalipun ‘tubuh memang mati karena dosa’. Rom 8:10. Roh hidup karena dari kebenaran. Kita mengenakan Kristus dan menerima penyediaan dari Roh Kristus yang membuat kita dapat mempersembahkan dan menderita dengan Dia. Roh Kudus menegakkan kita dalam persekutuan Anak dan menolong kelemahan kita. Roh memberikan diri-Nya sebagai jenis dari buah sulung. Roh menguduskan persembahan kita, membuatnya berkenan. Oleh kasih dari Roh, kita dapat bergumul bersama-sama dalam doa. Rom 15:30. Menerima buah sulung, kita dapat melihat kedepan kepada proses pertambahan.
Korban keselamatan Pencapaian pertambahan diindikasikan oleh korban keselamatan, yang berhubungan dengan bersyukur untuk pertambahan yang telah terjadi. ‘Lalu Tuhan akan memberi hujan bagi benih … dan dari hasil tanah itu kamu akan makan roti yang lezat dan berlimpah-limpah (dan roti dari 18
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
pertambahan dari tanah; akan berlemak dan berlimpah-limpah – terjemahan Inggris).’. Yes 30:23. Awal dan akhir yang berbuah-buah dari seluruh siklus persembahan diindikasikan oleh ‘lemak dari korban keselamatan’ ditambahkan pada korban bakaran. Korban bakaran, yang pertama dari rangkaian yang ada, bertemu dengan lemak (pertambahan) persembahan terakhir, korban keselamatan. Im 7:11; 6:12; 2 Taw 7:7; 1 Raja-raja 8:64. Ini menambahkan arti dari Amsal ‘hati (jiwa – terjemahan Inggris) orang rajin diberi kelimpahan’, dan ‘siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum’. Ams 13:4; 11:25. Apa yang kita pelajari disini ialah bahwa jiwa dari yang membawa korban keselamatan akan diberikan pertambahan. Dalam bahasa simbol Perjanjian Lama, lemak adalah milik Tuhan, juga dengan hati dan buah pinggang, yang melambangkan motivasi dari dalam (Bah. Ibrani kilyah, tali kekang, buah pinggang). Lemak korban keselamatan dipersembahkan dalam asap sebagai makanan Yahweh. Lemak melambangkan pertambahan dari tuaian, dimana korban keselamatan dengan jelas menunjuk pada ‘ucapan bibir’ dan ‘memuliakan’. Ibr 13:15.
Mengerti administrasi Kita sering mengutip ayat dari Efesus mengenai ‘administrasi … dari kegenapan waktu’, mengingatkan diri kita sendiri bahwa kita menantikan pemulihan dari administrasi itu, dalam kegenapan waktu, mempersatukan semuanya dalam KRISTUS. Ef 1:10. Administrasi ini, pada kenyataannya, akan menjadi yang mendemonstrasikan penggabungan sepenuhnya dan penggunaan persembahan.
19
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Seperti bayangan Perjanjian Lama, administrasi ini akan berpusat pada persembahan perjamuan dalam satu bait rohani. Secara sama, satu administrasi ini akan mengarah kepada naiknya persembahan dari semua individu, berpartisipasi, rumah yang layak. Rumah tangga yang layak akan ‘ladang persembahan’ dimana masing-masing menyiapkan pekerjaannya di ladang. 2 Sam 1:21; Ams 24:27. Kemudian dari rumahnya, masing-masing akan membawa dan mempersembahkan persembahan di mezbah meja perjamuan. Bagaimana ini cocok dengan pemikiran bahwa hanya ada satu persembahan, satu kali untuk semua? Sesungguhnya, Kristus telah menyimpulkan seluruh kehendak Allah, keseluruhan isi kitab, dan kitab penentuan dari semua yang dikuduskan – sebagaimana Dia telah memeluk semua penderitaan dalam Dia satu kali untuk semua korban. Sekarang itu tinggal bagi kita untuk menggenapi pekerjaan baik yang disiapkan sebelumnya, dan mengambil ‘cawan’ bagian kita dalam penderitaan Kristus. Ef 2:10. Inilah mengapa kita belajar untuk mengidentifikasi banyak aspek dari persembahan sebagai ekonomi total dan budaya, menyadari bahwa ini diterjemahkan dalam kehidupan keseharian, dalam setiap interaksi dan aspek perbuatan kita. Pekerjaan-Nya telah selesai, dan sekarang kita memasuki istirahat yaitu melakukan hanya pekerjaan yang adalah kehendak Allah, menyelesaikan dalam satu tubuh. Pembahasan kita akan mengidentifikasi sembilan aspek persembahan semuanya. Ada tiga persembahan kehendak bebas (bukan pilihan, tapi mereka harus dipersembahkan dengan kemauan hati): korban bakaran, korban sajian (gandum – terjemahan Inggris) (termasuk buah sulung), dan 20
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
korban keselamatan. Dua yang berikut, korban penghapus dosa dan penebus salah adalah unik didalamnya mereka mengangkat yang dilakukan orang lain, pekerjaan penebusan Kristus, dimana kita bersatu dengan memenuhi apa yang kurang dalam penderitaan Kristus’. Kol 1:24. Kita bukan hanya mendekat, kedalam bait, dengan persembahan kita. Kita juga datang kepada-Nya ‘diluar kemah’ untuk berpartisipasi dalam korban penghapus dosa dan penebus salah; pertama-tama untuk diri kita sendiri, dan kemudian untuk yang lain yang mungkin membutuhkan kemurahan ketika kita merampas mereka dari api. Ibr 5:3; Yud 23; Amos 4:11. Kepada lima persembahan ini, kita dapat menambahkan persembahan khusus (yang adalah diwarisi dalam korban keselamatan tapi juga dihitung terpisah, keduanya sebelum dan sesudah masuk dalam tanah perjanjian) yang adalah bagian yang ‘dinaikkan’, tergenapi ketika Kristus ditinggikan. Kita juga dapat menambahkan persembahan ‘buah sulung’, yang dihitung secara jelas berhubungan dengan pentahbisan buah sulung, dan digunakan diluar korban sajian. Prinsip buah sulung dihitung secara jelas dalam Perjanjian Baru juga. Seperti persembahan kedelapan dan kesembilan, kita menambahkan korban curahan, dicurahkan pada setiap korban sebelum itu naik, dan perpuluhan yang diberikan sebagai pengganti dari seluruhnya. Administrasi Perjanjian Baru yang terakhir dari ini – perpuluhan – termasuk bantuan untuk mereka yang ‘hidup dari pemberitaan Injil’. 1 Kor 9:14. Orang Lewi dan para imam, dibantu oleh perpuluhan dalam bayangan, adalah refleksi dari mereka yang sekarang melayani di mezbah sesuai dengan karunia-kasih karunia dari Kristus – khususnya lima karunia pelayanan. Kelompok pelayan ini melengkapi dan mengurus orang 21
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
kudus, dalam proses persembahan, untuk memastikan bahwa setiap persembahan berkenan kepada Allah.
Persembahan khusus Dalam bekerjanya administrasi ini secara praktek, rumah-rumah individu didedikasikan untuk pertambahan bergenerasi dari berbagai jenis yang berbeda. Yesus mengambil tema ini dengan perumpamaan kerajaan-Nya, ketika Dia berbicara akan benih dan kepengurusan yang kita hasilkan. Jika kita menterjemahkan ekonomi Perjanjian Lama kedalam Perjanjian Baru, itu dapat terlihat sesuatu seperti ini: melalui karunia Kristus diekspresikan diantara kita, kita semua diperlengkapi dengan kapasitas untuk mengangkat persembahan khusus dengan berlimpah. Kita dapat menganjurkan bahwa ada empat level dimana persembahan khusus (bagian dari korban keselamatan) ditinggikan. Pertama, ada mereka yang secara periodik memberikan substansi dari rumah tangga mereka dalam waktu, sumber-sumber dan uang. Kedua, ada rumahrumah yang mendedikasikan diri mereka sendiri kepada pembangunan rumah Tuhan, dalam hal materi, dengan cara yang sama dengan Israel memberikan setengah syikal yang biasanya untuk tempat ibadah. Im 7:14, 32; Kel 30:13; Kel 35:5, 21. Aspek ketiga dari mengangkat persembahan khusus akan muncul dalam pemberian secara tetap dari pertambahan dari tuaian sebagai kemakmuran Tuhan – rumah-rumah yang mendedikasikan diri mereka sendiri demi keuntungan kerajaan Allah. Rumah-rumah seperti itu akan mengikutsertakan, contohnya, dalam aktivitas bisnis untuk tujuan tunggal dari menggenerasikan bagi kerajaan dan memberikan persembahan di mezbah. Mez 7:16; Yeh 44:30, 31. Akhirnya, ada mereka yang telah 22
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
memisahkan tanah mereka dan mempersembahkan bagian kepada TUHAN sebagai bagian yang kudus. Yeh 45:1. Yang satu ini akan membuat janji, menunjuk persembahan khusus mereka kedepan sebagai janji akan komitmen dalam iman dari keunikan ekonomi mereka. Maz 76:11; Im 7:16. Jenis kelimpahan ini ditunjuk oleh nabi Yesaya sebagai ‘kelimpahan dari seberang laut ….kekayaan bangsa-bangsa’. Yes 60:5. Mujizat dari persekutuan dalam persembahan ini adalah bahwa di ‘atas gunung-Ku yang kudus, di atas gunung Israel yang tinggi’, kita melayani Tuhan dan Dia menerima persembahan khusus dan buah sulung kita sebagai bau yang harum ketika Dia mengumpulkan kita ’mengeluarkan kamu dari tengah bangsa-bangsa’. Yeh 20:40, 41. Dalam administrasi persembahan, ketika korban bakaran dimulai, demikian juga nyanyian Tuhan dimulai. Ada administrasi ucapan bibir, dipersembahkan dalam ucapan syukur, dalam menggenapi persembahan dan janji-janji. Ada korban pujian ketika pembawa persembahan mengucap syukur dan membuat melodi dalam hati mereka. Ibr 13:15; Ef 5:19.
Dialog dan budaya persembahan Kita menjadi cakap dalam persembahan dengan tujuan supaya kita dapat memahami pikiran Kristus – kehendak Allah yang baik, berkenan dan sempurna. Rom 12:2. Kita belajar bagaimana mempersembahkan, dalam Roh, yang adalah milik dari kehidupan Kristus; bukan di dalam daging – persembahan untuk diri kita sendiri. Dalam tantangan dan koflik perhubungan, kita mencegah proses persembahan berdasarkan daging atau hukum. Daripada meresponi dan menghadapi dalam daging, kita mulai 23
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
mencurahkan kehidupan kita, dalam roh dari korban curahan. Dengan demikian kita menjadi cakap dalam perkataan kebenaran, daripada terhisap dengan komentar dan penilaian menghukum (menyelesaikan masalah dengan menghukum tindakan-salah). Ketika Tuhan menjawab persembahan kita dengan api – yaitu dengan nyala api ujian – kita berjalan bersama dan membuktikan kehendak Allah ditengah ujian. Kita menyerahkan nyawa kita sebagai persembahan – terlebih dimana seseorang tertangkap bersalah dan memerlukan kebaikan keimamatan yang berbagi dengan beban mereka. Inilah bagaimana hukum (hitungan) persembahan Kristus digenapi. Gal 6:1-3. Kita tidak mempersembahkan untuk yang lain, atau malahan dari yang lain, seolah-olah kita dapat menghimpun biaya pengorbanan kepada diri kita sendiri, diluar dari Kristus. Tapi, ketika kita bersatu dengan beban orang lain yang Kristus letakkan atas kita, maka inilah penderitaan Kristus, bagian dari kematian-Nya, yang dimana kita dipanggil untuk menunjukkan. Kita tidak seperti Ayub, yang memeprsembahkan untuk anak-anaknya untuk kompensasi bagi kelalaian dan kepuasan diri mereka sendiri. Tidak juga kita menjadi seperti Eli yang memaafkan kegagalan anak-anaknya dan ditemukan ‘memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku’. 1 Sam 2:29. Kita tidak berdagang dalam hubungan, mengukur
penampilan
kita
sendiri
dan
penerimaan
yang
lain.
Persembahan bukan hanya pertukaran rohani dalam memberi dan menerima, yang hanya akan memimpin kepada ‘jerat’ dari ‘orang baru bertobat’, yang terperangkat oleh setan. 1 Tim 3:6, 7. Lebih baik, kita menemukan penglihatan dan diberikan kuasa untuk dapat terhubung dengan penentuan yang lain. Kita tidak membeli legitimasi untuk diri kita 24
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
sendiri, karena persembahan selalu berarti komitmen untuk yang lain, dan untuk pertambahan pemerintahan kerajaan-Nya. Inilah bagaimana kehendak Allah dipahami, dan terselesaikan, melalui persembahan.
25
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
BAGIAN A Persembahan adalah kehendak Allah terlaksana
Kita tidak dapat mengerti Yahweh Bapa, Anak, Roh Kudus tanpa mengerti persembahan. persembahan adalah yang paling esensi dari kehidupan dan persekutuan Mereka. Allah adalah kasih dan persembahan diekpresikan dalam kasih yang sederhana ‘Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan (memberikan – terjemahan Inggris)’. Yoh 3:16. Seluruh keputusan Allah, kehendak dan tujuan-Nya, digenapi melalui pengorbanan dan persembahan. seluruh pelayanan Kristus dimulai dalam persekutuan persembahan – dengan Bapa, Anak dan Roh Kudus memberikan satu kepada yang lain, memberi kuasa dan menyatakan Yang Lain. Kristus, Anak Domba Allah, ‘telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir’. 1 Pet 1:20. Pada permulaan pelayanan-Nya di dunia kita perhatikan pernyataan Yohanes, ‘Lihatlah Anak Domba’. Yoh 1:29. Dan kemudian, pada akhir pelayanan-Nya, Dia ditinggikan di kayu salib, kita melihat Anak Domba tersembelih. Kristus berkata dari diri-NYA sendiri, ‘Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia’. Yoh 8:28. Inilah ekspresi penuh dari persembahan Yahweh, penggenapan kehendak-Nya sebelum waktu dan kekekalan. Ditengah penderitaan yang dalam dan pekerjaan berat persembahan di taman Getsemani, Kristus berdoa, ‘bukanlah kehendak-Ku, melainkan 26
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
kehendak-Mulah yang terjadi’. Luk 22:42. Tiga kali Dia mengulang doa ini disaat Dia mempersembahkan diri-Nya sendiri oleh Roh Kekal dalam persekutuan Kekepalaan Allah. Disaat Dia mempersembahkan diri-Nya sendiri dalam doa, Dia mendapatkan kuasa dari Roh Kekal untuk menggenapi kehendak Allah. Disinilah pemikiran yang pertama dan paling bernilai dalam definisi persembahan. Persembahan adalah kehendak Allah terlaksana. Dan ketika kita memperhatikan keringat darah-Nya dari setiap pori-pori, kita maju selangkah lebih jauh. Persembahan adalah kehendak Allah terlaksana dalam tubuh. ‘Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki—tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku— ….Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."’ Ibr 10:5-7. Ini membawa kita pada satu kunci pokok kepada persembahan. ketika Kristus memecahkan roti dan berbicara mengenai tubuh-Nya sendiri, Dia berbicara
mengenai
tubuh-Nya
sebagai
realita
kolektif/bersama,
sebagaimana Paulus menulis, ‘Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.’. 1 Kor 12:20. Dia mengindikasikan bahwa tubuh-Nya sendiri akan dipecahkan untuk memasukkan kita kedalam Dia, dan memasukkan kita dalam penggenapan kehendak terjadi dalam tubuh itu. Pada setiap poin, kehendak Bapa adalah kita dimasukkan dalam tubuh Kristus. Kita ditentukan untuk menjadi anak di dalam Dia. Jadi ketika Kristus berkata kepada Bapa, sebelum waktu dan kekekalan, ‘Engkau telah menyediakan tubuh bagi-Ku’, kita ditetapkan dan dimasukkan dalam tubuh itu – setiap kita ditetapkan dan ditentukan dalam Dia. Dan melalui persembahan Yesus Kristus kita menerima warisan, dan kita dikuduskan 27
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
kepada tempat persembahan dan fungsi dalam tubuh-Nya. ‘Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.’ Ibr 10:10.
Bukan pandangan legal Kitab Ibrani sangat penting untuk mengerti pekerjaan Kristus sebagai keduanya Imam Besar kita dan persembahan Bapa. Penulis mengutip dari mazmur, ‘Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan dan korban sajian’. Maz 40:6; Ibr 10:5. Allah tidak menolak persembahan dan korban, tapi mengindikasikan bahwa korban dan persembahan yang sesuai dengan hukum akan dipenuhi dalam Kristus. Setiap persembahan ditentukan bagi bangsa Israel menunjuk kepada Kristus. Persembahan Kristus akan menjadi penggenapan seluruh hukum. Simbol, tipe dan bayangan akan dihapuskan, membuat jalan untuk substansi persembahan dinyatakan. Tidak mungkin darah dari lembu jantan dan kambing menghapuskan dosadosa, mengingat perkataan Yohanes, ‘Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia’. Yoh 1:29. Itulah mengapa kita harus memegang substansi dari persembahan Kristus dalam kepenuhannya. Pandangan ‘legal’ dari persembahan dapat membuat kita berpikir bahwa kita seharusnya mengikuti persembahan Perjanjian Lama dengan begitu banyak aktivitas yang kelihatan yang pada kenyataannya hanya akan menjadi ‘perbuatan yang sia-sia’. Tidak, kita tidak mencari untuk mendapatkan keselamatan oleh perbuatan yang sia-sia. Ibr 6:1. Dengan mengambil pandangan legal dari pekerjaan Kristus, kita dapat juga kehilangan poin yang seharusnya. Contohnya, kita dapat membayangkan bahwa pengorbanan Kristus telah menenangkan murka Allah dan 28
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
memberika kepada kita darah sebagai jenis yang ‘menutupi’ hati kita yang tidak berubah. Kesimpulan dari persembahan-Nya seperti itu akan membuat kita kehilangan poin yang seharunya dan mengurangi dampak yang sebenarnya dari darah-Nya. Dengan demikian kita akan menginjakinjak Dia. Ibr 10:29. Tidak, persembahan dari tubuh Kristus bukan untuk memuaskan beberapa yang merasa memerlukan keluar dari kesalahan legal. Karena itu kita membaca, ‘Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan dan korban sajian’. Ibr 10:5. Bapa tidak menginginkan pengorbanan dimaksudkan untuk menebus untuk menjadi jalan keluar dari dilema legal atau kesalahan seperti yang dewa Romawi atau Yunani mungkin syaratkan. Korban dan persembahan adalah untuk ekspresi kehendak-Nya – keinginan-Nya akan persekutuan, akan pemulihan, akan multiplikasi. Ya, Dia memang menjadi dosa – ‘korban penebus dosa’ – tapi ini untuk menggenapi kehendak-Nya dalam menghukum dosa dalam daging – menyelesaikan dua hasil yang sangat spesifik. Kita sekarang dapat ‘berhenti berbuat dosa’, dan ‘dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah’ 1 Pet 4:1; 2 Kor 5:21.
Tubuh yang dipersiapkan Tubuh yang dipersiapkan adalah persembahan Bapa – kehidupan kekalNya dikomitkan kepada Anak. 1 Yoh 5:11. Kristus katakan ‘Engkau telah menyediakan tubuh bagiku’. Ibr 10:5. Dalam meresponi keinginan Bapa untuk menyatakan kehidupan-Nya dalam Anak, Anak mencurahkan kehidupan yang hakiki kepada Bapa sebagai korban curahan, dengan demikian memberi kuasa kepada persembahan Bapa untuk multiplikasi. 29
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Oleh kehendak Bapa, Kristus memiliki tubuh yang dipersiapkan untukNya dan menjadi bejana dari kehidupan Bapa untuk multiplikasi. Pada titik ini, kita mengamati dua penyataan yang terjadi sama-sama dari Bapa kepada Anak. ‘Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini’ Maz 2:7. Juga, ‘Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek.’. Maz 110:4. Anak menjadi keduanya persembahan dan imam, seperti yang ditunjukkan kedua ayat-ayat diatas. Dia adalah persembahan – Anak Domba Allah, Anak Domba bagi rumah Bapa. Kel 12:32. Dia adalah Imam di bait Bapa. Tambahkan disini, tubuh-NYA sendiri, gereja, yaitu administrasi-Nya sendiri, juga termasuk. Tubuh, dipersiapkan oleh persekutuan persembahan, termasuk kita. Kita semua diketahui dan ditentukan di dalam Dia. Dalam taman Getsemani, tubuh Kristus menjadi tubuh dosa untuk menghukum dosa dalam daging dan membuka jalan kehidupan, yaitu kepada kehidupan Bapa. Dan lebih dari ini, persekutuan persembahan menghasilkan kepenuhan dari berkat dan kepenuhan dari kutuk. Dalam keduanya berkat dan kutuk, kita melihat kehendak Allah terlaksan dalam tubuh. Ibr 10:9-10.
Kehendak korporat/bersama Kristus berdoa tiga kali, ‘jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku’. Bagaimanapun, Dia juga berdoa, ‘tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.’. Luk 22:42. Kita seharusnya menghubungkan ini dengan: ‘Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."’. Ibr 10:7. Fokusnya pada kehendak dilakukan. Ketika Dia mempersembahkan 30
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
diri-Nya oleh Roh Kekal, Dia kembali kepada murid-murid dan mengundang mereka berpartisipasi dengan Dia dalam persekutuan persembahan.
Kita
saudara-saudara
dengan
Kristus
ketika
kita
menyatukan diri kita kepada Dia. Ingat perkataan Yesus, ‘Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan,’. Mat 12:50. Disinilah kita menangkap arti dari kehendak korporat/bersama. Kehendak Bapa untuk semua kehidupan kita adalah dipeluk dan tersembunyi dalam tubuh korporat dari Kristus. Hanya dalam tubuh kehendak-Nya kita dapat memahami kehendak spesifik dari Bapa bagi kehidupan kita masing-masing.
Menegakkan yang kedua Oleh proses persembahan-Nya, Kristus menghapus yang pertama (perjanjian) dengan tujuan untuk menegakkan yang kedua. Yang Kedua adalah Perjanjian Baru dalam darah-Nya. Yang pertama dihapuskan oleh kematian, dan yang kedua ditegakkan oleh kematian yang sama. Ada satu kematian dan satu tubuh dimana kehendak Bapa terlaksana. Kristus adalah mediator dari Perjanjian Baru, dan ‘Sebab di mana ada wasiat (perjanjian – terjemahan Inggris), di situ harus diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu’. Ibr 9:16 NASB. Kematian Kristus bukan hanya misi penyelamatan dengan membalikkan akibat dari kejatuhan karena dosa. Kematian Kristus menegakkan sesuatu yang benarbenar baru – Perjanjian Baru dalam darah-Nya – pada saat yang sama, menghukum dosa dalam daging.
31
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
1. Jika AKU ditinggikan Sepanjang pelayanan-Nya, Kristus membuat beberapa pernyataan mengenai kematian-Nya, dan secara khusus jam dimana Dia akan ‘ditinggikan’. Ketika Dia ditinggikan, Dia memeluk kepenuhan berkat dan kutuk. Dia menegakkan konteks bagi persekutuan dan partisipasi dalam diri-Nya sendiri, yaitu dalam tubuh-Nya. Dia menyediakan tubuh-Nya sendiri sebagai bait, konteks untuk persekutuan dari persembahan. Dan lebih dari ini, Dia menghancurkan dosa dalam daging, melemparkan pemerintah dunia ini, memakukan hukum di salib dan menghapuskan kematian. Dia membuat kita hidup dalam diri-Nya, membuat segala sesuatu baru. Ef 2:5. Pertama, Kristus ditinggikan untuk menarik kita kepada partisipasi dalam kematian-Nya dan persekutuan persembahan. ‘Apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku’. Yoh 12:32. Melalui kematian, Dia menarik kita kepada persekutuan kematian-Nya. Kita didorong untuk penghakiman bahwa ‘jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati’. 2 Kor 5:14. Kita ditarik untuk bersekutu dalam salib, dalam keduanya berkat dan kutuk. Kemudian, juga melalui persembahan-Nya, Kristus mengubah hukuman kekal kita untuk diganjar. Namun, kita terus menyentuh kutuk, tapi dalam ‘tempat tahir’. Dengan berpartisipasi dalam persembahan-Nya, tubuh dosa dihapuskan dari kehidupan kita. kita tidak perlu dihancurkan oleh itu. Persembahan mengubah kutuk menjadi berkat. Salib menyelesaikan seluruh kehendak Allah dalam berkat dan kutuk – berkat yang kita harus hidup, dan kutuk bahwa kita harus mati. ‘Sebab 32
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitanNya’ Rom 6:5.
Dosa dihancurkan dalam daging Kristus menjadi kutuk bagi kita. ‘Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!’ Gal 3:13. Kristus ditinggikan sebagai kutuk ini memprakarsai proses oleh mana Dia menjadi dosa, mendatangkan seluruh penghakiman dan kutuk dari hukum, dan dengan demikian menghukum dosa dalam daging. DIA secara harfiah menjadi cherem (setia, kepada kehancuran). Kepenuhan dari api kekal membungkus Dia di Kalvari. Bagaimanapun, pada saat yang sama, lampu dan perapian Roh Kudus menemukan Dia ‘tanpa cacat atau kerut’. Ef 5:27. Dia dihukum, dikutuk dan mati, sebagaimana dosa dihancurkan. Bagaimanapun, dengan setiap tetes darahNya yang berharga dan tanpa cacat, tubuh dosa diputuskan dan dihancurkan. Dia membebaskan kita dari kematian akan dosa. Karena itu, sebagaimana Dia mati, Dia benar-benar membawa kita kembali dari kematian, kembali kepada kehidupan. Dia menarik kita kepada diri-Nya untuk berpartisipasi dengan Dia dalam kematian-Nya. Dengan melakukan itu, Dia mengubah penghukuman kekal kita untuk dihukum, supaya kita tidak
dapat
dihancurkan
oleh
kematian
salib,
tapi
sebaliknya
disembuhkan dan dibebaskan. Dan pernyataan adalah benar: ‘Tetapi kalau kita menerima hukuman dari Tuhan, kita dididik, supaya kita tidak akan dihukum bersama-sama dengan dunia’. 1 Kor 11:32. DIa telah mengubah penghukuman kekal kita untuk dihukum.
Penguasa dunia ini akan dilemparkan 33
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
‘Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan’ Yoh 3:14. Ditinggikannya Kristus, dengan cara yang sama Musa meninggikan ular di tiang, menyelesaikan ‘penghakiman atas dunia’ dan dilemparkannya ‘penguasa dunia ini’. Yoh 12:31; Bil 21:8,9. Setan adalah penguasa dunia ini, menurut hukum dosa dan kematian. Dia berusaha keras untuk menahan semua manusia dalam ikatan dan penghukuman akan hukum, dan pada ikatan yang lebih besar dari ketakutan akan kematian. Kedua ini dihapuskan oleh Kristus ketika Dia ditinggikan di kayu salib. Dosa dihancurkan dan hukum dipakukan di salib. Rom 6:6-11. Ada ‘sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus’. Rom 8:1. Ketakutan akan kematian dihancurkan, ditelan oleh kemenangan melalui kebangkitan Kristus. 1 Kor 15:54-56. Ketika
Kristus
ditinggikan,
perjanjian
hukum
ditinggikan
dan
hukumannya dihapuskan. Dengan melakukan itu, setan tidak berkuasa. Sebagaimana hukum menjadi perangkap setan bagi mereka yang hidup oleh hukum, ditinggikannya persembahan adalah perangkap yang menjerat setan. Ketika Kristus ditinggikan, setan juga ditinggikan dan dilemparkan. Sekarang dia tidak mempunyai pemerintahan. Satu-satunya kuasa yang dikuasai adalah penyesatan. Bagaimanapun, kita tidak akan tertipu jika kita terus meninggikan Kristus dalam persekutuan persembahan. Ini adalah ‘kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus (ketaatan/kesetiaan yang sederhana dan murni kepada Kristus – terjemahan Inggris)’. 2 Kor 11:3 NASB. 34
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Ketika Kristus ditinggikan, penyesatan setan dibukakan dan kebenaran Kristus dinyatakan. Semua manusia yang mendekat dalam iman kepada Anak Manusia sebagai persembahan Bapa dilepaskan dari kuasa dan penyesatan dari ular. Otoritas yang salah dan yang diselewengkan dihancurkan ketika Kristus ditinggikan. Jika setan dan penguasa dunia mengerti hal ini, ‘mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.’. 1 Kor 2:8.
Hukum dipakukan di kayu salib Ketika Kristus ditinggikan, perjanjian hukum juga ditinggikan dan dihapuskan. Dia mengambil yang pertama dengan tujuan untuk menegakkan yang kedua. Ketika yang kedua ditegakan, tabir yang pertama dibukakan. ‘Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya... Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya’ 2 Kor 3:14,16. Ketika kita melihat Anak Manusia ditinggikan, inilah titik penerangan kita. Kita melihat dengan tetap pada akhir dari apa yang lewat dan melihat Perjanjian Baru ditegakkan. Dalam Perjanjian Baru hukum dipakukan di kayu salib. Hukum digenapi oleh kasih dan kebenaran. Namun, adalah bermusuhan terhadap kita karena dosa. Dipakukan di salib sekarang, tidak lagi bermusuhan bagi kita. Permusuhan/kebencian sudah dihancurkan. Ef 2:15. Melalui salib dan kuasa Roh Kudus, kasih Allah dicurahkan kedalam hati kita, dan kita dapat memenuhi hukum dalam persekutuan persembahan. 35
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Dengan demikian, kita dapat memenuhi semua kebenaran. Hukum sekarang dalam harmoni dengan kehidupan. Dalam Perjanjian Lama, jalan kepada maha kudus hanya bayangan sedangkan, dalam Perjanjian Baru, jalan sesungguhnya terbuka dimana kita mendapatkan adopsi keputraan. Penyembahan tidak lagi menjadi siklus ketaatan yang diulang-ulang, gagal untuk mencapai sasaran. Hukum digantikan dengan iman dan Roh Kudus, supaya berkat Abraham dapat datang kepada semua yang berpartisipasi di salib dan persembahannya. ‘Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu’. Gal 3:14. Dalam ‘Roh yang telah dijanjikan’, perhatikan lagi bahwa Roh Kudus disebut Roh Kudus, yang dijanjikan (Roh janji – terjemahan Inggris). Ef 1:13. Bagaimanapun janji yang ditunjukkan Galatia adalah benar-benar Roh Kristus, yang adalah Benih didalam siapa kita menerima semua ‘janji-janji’ Allah. Gal 3:16. ‘Janji’ adalah bahwa melalui Roh Kudus, kita dapat mewarisi Roh dari Tiga pribadi, kepenuhan Roh Kekal. Paling penting, inilah satu-satunya kemungkinan ketika kita menerima Roh Kristus, adopsi.
Hal-hal yang dihapuskan di kayu salib Dalam kebenaran, sejumlah hal-hal yang dihapuskan dalam ‘ditinggikan’nya Kristus. Kita baca dalam kitab Timotius bahwa Kristus ‘yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.’. 2 Tim 1:10. Hukum, dan perjanjian hukum, tidak dihancurkan, tapi perlu dihapuskan sebagai administrasi Allah. Dosa dan kematian juga dihapuskan di salib, dan kehidupan zoe dibawa kepada terang. Jalan 36
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
menuju exanastasis terbuka bagi kita dimana kita kita dapat hidup dan mati, menderita dan mempersembahkan, dalam persekutuan persembahan. Setelah menerima tujuh luka (Getsemani, ditambah enam di kayu salib), dan sementara masih hidup dalam tubuh daging-Nya, Kristus telah kembali dari kematian akan dosa. Kemudian, pada titik pengumuman-Nya, itulah
benar-benar
selesai.
Hanya
fisik-Nya
berakhir
dan
fisik
kebangkitannya yg akan datang pd masa depan. Jadi luka yang terakhir menandakan bahwa Dia telah menghapuskan kematian dan membawa kekekalan pada terang. Pada luka yang kedelapan, Dia membuka jalan kepada anastasis, kebangkitan dari kematian. Jadi kematian dari salib, dimana kita menyatu, bukanlah kematian seperti yang kita tahu. Ini adalah titik masuk kepada kehidupan dan berkat. Kita mati dalam kejahatan dan dosa-dosa, tapi kita mati dengan Kristus dan dilepaskan dari kematian kekal. Ef 2:4-6; Rom 6:8-11. Kita adalah mati dalam dosa, tapi sekarang pencucian dari regenerasi, oleh darah dan air, dan pembaruan dari Roh menjadi efektif. Ef 2:1; Titus 3:5. Kita menjadi diregenerasi oleh proses salib. Karena kita telah mati bagi dosa dan kematian, dan dibawa kembali dari kematian, oleh darah, oleh proses regenerasi. Seolah-olah kita telah dijatuhi hukuman mati telah diubah kepada kematian dari salib, menghasilkan kehidupan dalam mereka yang ‘Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini’. 2 Kor 4:11. Ini adalah pengharapan akan exanatasis, puncak dari partisipasi dalam kematian Kristus. Paulus hanya mencari persekutuan 37
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
dalam penderitaan Kristus dan menjadi serupa dengan Dia dalam kematiannya dengan tujuan untuk ‘beroleh kebangkitan [exanatasis] dari antara orang mati’. Fil 3:11.
Melihat ‘AKU ADALAH’ Mungkin yang paling berpengaruh dari penyataan Yesus berkenaan dengan Dia ditinggikan adalah ini. ‘Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa AKULAH Dia (AKU ADALAH Dia – terjemahan Inggris)’ Yoh 8:28 NASB. Ketika Kristus ditinggikan, kita melihat persembahan yang murni dari Yahweh. Itu adalah pewahyuan nama-Nya, ‘Aku Adalah’, Yahweh Anak, iman kita hidup. ‘Lampu’ penerangan menyatakan kepada kita pengharapan yang luar biasa yang masuk dalam tabir. Kej 15:17. Kita membaca bahwa Anak Manusia ditinggikan seperti ular pada tiang ‘supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal’. Yoh 3:16. Dalam melihat Kristus ditinggikan, iman dibangkitkan dimana kita dapat menerima kehidupan kekal dalam Dia, dengan berpartisipasi dalam persekutuan persembahan-Nya. Cawan berkat dicurahkan kepada kita. Pencurahan dari korban curahan adalah tindakan iman. Apa yang dicurahkan kepada kita, dan apa yang kita juga curahkan satu terhadap yang lain – dengan cara yang sama dengan iman Anak dicurahkan kepada persembahan Bapa. Dengan demikian kita dilepaskan dari kuasa dosa dan penyesatan setan. Kita dibebaskan dari penghukuman akan hukum dan ketakutan akan kematian. Ketika kita melihat Anak Manusia ditinggikan kita melihat 38
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
kebenaran. ‘kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.’. Yoh 8:32. Alkitab adalah benar, bahwa kematian/maut ditelan dalam kemenangan, karena Kristus telah menyelesaikan pekerjaan persembahan. 1 Kor 15:54. Dengan menyatu dengan persembahan-Nya, kita berpartisipasi dalam peperangan yang telah dimenangkan. ‘sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan’. Ibr 10:14. Tubuh Kristus telah disempurnakan, dan dalam Dia kita dikuduskan oleh api persembahan-Nya. Jika kita terus dalam persekutuan persembahan-Nya, hasil akhir dijamin. Kita tahu bahwa persembahan-Nya adalah efektif untuk sepenuhnya menghapuskan dosa dan kepenuhan mutlak dari kehendak Allah. Ini adalah kehendak Allah yang telah terlaksana.
39
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
2. Injil partisipasi Lebih lagi kita memandang injil, lebih lagi kita melihat bahwa itu termasuk partisipasi dalam persembahan. Kemudian kita berpartisipasi dalam persembahan ini, kita menemukan persekutuan, kita didamaikan dengan Allah, dan kehidupan Allah dimultiplikasikan dalam kita. (Bagian B, C dan D dalam buku ini). Bagaimanapun, ketika Kristus ditinggikan dan kita menghargai Dia ‘dipukul dan ditindas Allah’, kita tergoda untuk berasumsi bahwa Dia menggantikan kita – memang demikian, bahwa Kristus mati untuk saya, karena itu saya tidak harus mati. Yes 53:4-6. Itu adalah kebenaran yang pasti untuk ini, didalamnya kematian yang Dia lakukan untuk yang lain memegang dimensi, seperti penghukuman penuh akan kematian kekal yang kita tidak akan pernah tahu disaat kita bersatu dalam persembahan-Nya. Kristus adalah satu-satunya yang dapat membuat persembahan sempurna. Dengan penting, seluruh dari apa yang Dia tanggung dalam hukuman dan penderitaan adalah demi kita, bukan untuk Dia. Sekali lagi, inilah arti dibelakang pernyataan mengenai Bapa tidak menginginkan pengorbanan tapi kehendak-Nya terlaksana. Buah dari kehendak-Nya terlaksana adalah bahwa pekerjaan keselamatan, memeluk seolah mengalami sendiri mewakili kita, dapat terselesaikan di dalam kita ‘Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.’ Yes 53:5. Ketika mata kita terbuka pada realita ini, kita menilai dengan benar adalah bahwa maut kita yang Kristus tanggung – Dia mati bagi dosa, Dia mematikan maut 40
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
dari dosa dan mempengaruhi kematian kekal sepenuhnya dikeluarkan (cherem). Jadi sekarang kita seolah-olah telah dijatuhi hukuman mati dalam diri kita dan kita dikonfrontasi dengan pilihan. Apakah kita mati dengan Kristus, bagi dosa, atau kita mati dalam kematian kekal yang Dia juga telah sentuh demi kita. Jika kita mati dengan Dia, maka kematian kekal diubahkan menjadi ganjaran. ‘oleh bilur-bilurNya kita menjadi sembuh’, disaat kita dengan setia berpartisipasi dalam ganjaran. Yes 53:5. Jadi, pada setiap titik, Kristus menarik kita untuk berpartisipasi dengan Dia dalam kematian-Nya. Ini adalah jalan dari kesembuhan dan pemulihan. Lebih dari ini, ini adalah jalan kepada persekutuan dan multiplikasi. Ini adalah arti dari mana kehendak Allah terlaksana dalam tubuh korporat/bersama Kristus.
Perjamuan terakhir Pada perjamuan terakhir, Kristus menggambarkan persembahan-Nya sebagai persekutuan untuk partisipasi kita. Berkenaan dengan roti, Dia berkata ‘Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku’. Dan berkenaan dengan cawan, Dia berkata, ‘Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian (Perjanjian Baru – terjemahan Inggris’. Mat 26:26-28. Dia mengidentifikasi roti dan anggur sebagai persembahan-Nya; yaitu, tubuh-Nya terpecah dan darah-Nya tercurah. Dan kemudian Dia mengundang kita untuk berpartisipasi dalam persembahan ini dengan meminta kita untuk ‘makan dan minum’. Paulus menulis, ‘Perhatikanlah bangsa Israel menurut daging: bukankah mereka yang makan apa yang dipersembahkan mendapat bagian 41
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
[berpartisipasi] dalam pelayanan mezbah?’. 1 Kor 10:18. Mereka yang makan dari mezbah adalah para imam. Dengan mengundang murid-muridNya untuk makan dan minum dari persembahan-Nya, Dia dengan jelas mengatakan kepada mereka bahwa mereka dapat menjadi imam dengan Dia. Dan ketika Kristus membawa murid-murid dengan Dia ke Getsemani, Dia mulai menyatakan kepada mereka sifat alami dari ‘pelayanan imamat’. Mereka akan diminta untuk mempersembahkan diri mereka sendiri sebagai persembahan yang hidup di atas mezbah. Penting untuk memperhatikan bahwa dengan memakan dan meminum kita menjadi berpartisipasi di mezbah, bukan hanya dalam persembahan itu sendiri. Mezbah-lah yang menguduskan persembahan, dan menetapkan sifat alami dari persembahan kita. Kita tidak dapat menyatakan menjadi menyatu dengan Kristus dalam persembahan-Nya di dalam konteks apapun selain salib-Nya. Adalah salib-Nya, mezbah-Nya dimana kita menyatu. Kita tidak hanya membawa persembahan kita ke mezbah-Nya. Kristus berkata, ‘Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku’ Luk 9:23. Tidak juga kita mencari keuntungan untuk makan dan minum dari persembahan Kristus tanpa partisipasi dalam salib. Maka Paulus demgan benar merangkumkan perjamuan makan kita sebagai partisipasi dalam tubuh dan darah-Nya. Bukanlah cawan berkat yang kita berkati yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan (partisipasi – terjemahan Inggris) dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan
42
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
adalah persekutuan (partisipasi – terjemahan Inggris) dengan tubuh Kristus? 1 Kor 10:16. Persekutuan dan kehidupan hanya dapat ditemukan oleh partisipasi dengan Kristus dalam persembahan-Nya. ‘Maka kata Yesus kepada mereka: ‘jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu…..Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.’. Yoh 6:53, 56. Kita tinggal dalam persekutuan Kristus, dan kehidupan Kristus tinggal di dalam kita. Kita perhatikan bahwa perkataan Yesus ini membuat banyak dari murid-murid-Nya tersandung. ‘Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.’. Yoh 6:66. Tidak ada tanah ditengah. Kita menyatu dengan KRISTUS dalam persembahan-NYA dan menemukan kehidupan, atau pada titik tertentu kita akan tersandung dan menarik diri dari berjalan dengan Dia.
Getsemani Seterusnya dari perjamuan terakhir, Kristus membawa murid-murid-Nya ke taman Getsemani dimana sifat alami dan tingkat persembahan kita dengan Kristus akan ditetapkan. Kita menemukan bahwa Kristus menegakkan dua titik-tiang/pancang di dalam taman. Yang pertama adalah tempat tahir, dan kedua adalah tempat kutuk. Bagi murid-murid, Getsemani adalah tempat tahir diluar kemah. Itu adalah tempat berdoa. Dalam panggilan-Nya untuk ‘berjaga-jaga dan berdoa’, Kristus mengundang kita untuk menyatu dengan Dia dalam Getsemani, 43
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
dimana kita dapat mengamati dan kemudian memahami kapasitas yang sama dari Roh Kekal, melalui doa, dan dikuatkan untuk bersatu dengan persekutuan persembahan-Nya. Kristus mengatakan kepada kita untuk berjaga-jaga dan berdoa dengan Dia. Dia berbicara kepada murid-murid dalam kalimat negatif, ‘Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?’ Mat 26:40. Jika kita tidak bersatu dengan Kristus dalam persekutuan ini, maka kita akan cepat jatuh dalam pencobaan. Pencobaan itu adalah untuk percaya ada jalan lain, injil lain, jalan diluar dari partisipasi. Kristus mengatakan kepada murid-murid untuk tetap berjaga sementara Dia menjauh ‘sepelempar batu jaraknya’ dari mereka. Luk 22:41. Kita dapat mengatakan bahwa mereka berjaga-jaga dan berdoa dalam ‘tempat tahir’ (diambil dari bahasa korban penghapus dosa. Bil 19:9) sementara Dia menjauh ke tempat kutuk, tempat dari ‘cawan’ dimana Bapa ‘Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa’. 2 Kor 5:21. Maka Kristus berdoa,’ "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."’. Luk 22:42. Dia menunjuk pada cawan kutukan, murka dan penghukuman Allah. Kita ‘berjaga-jaga’ Kristus di tempat terkutuk; bagaimanapun kita tidak dapat pergi ke tempat itu dan bersatu dengan Dia disitu. Dia telah memberikan kita tempat tahir. Dimana kita ‘berjaga-jaga dengan Kristus, bersatu dengan-Nya dalam doa dan persembahan-Nya. Kita bersatu dengan doa-Nya, ‘kehendak-Mulah yang terjadi’. Inilah komitmen kita kepada persekutuan tubuh-Nya, konteks dimana kehendak Allah terlaksana. 44
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Sudah pada tempatnya, kitalah yang seharusnya berada di tempat kutuk. Bagaimanapun, Kristus mengambil cawan atas nama kita untuk melepaskan kita dari maut. Cawan kutuk melewati kita dan pergi kepada Kristus. Itu dirubah menjadi cawan hukuman di tempat tahir. Jika kita meminumnya, maka itu menjadi cawan berkat bagi kita. Menjadi tempat tahir tidak selalu membuat Getsemani tempat yang menyenangkan. Itu adalah tempat dukacita, ‘pemerasan zaitun’, hukuman, dimana Kristus dipersiapkan sebagai persembahan yang berkenan. Partisipasi dengan Kristus dalam persembahan-Nya bukanlah jalan yang mudah. Jalan itu sempit dan sulit. Seperti yang kita baca, Kristus menemukan murid-murid ‘tidur karena dukacita’. Luk 22:45. Kita tahu bahwa ‘Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya’. Ibr 12:11. Jalan itu sulit, tapi kita dipanggil untuk mengikuti Kristus di jalan ini, jalan pengertian, jalan kehidupan. Kita seharusnya tidak tertidur karena dukacita, karena Kristus telah menyempurnakan kita sebagai pelopor keselamatan kita. dia telah memberikan kita janji akan Roh Kudus untuk menguatkan kita dan memimpin kita. Ketika kita bersatu dengan Kristus di Getsemani, menerima ganjaran-Nya, kita menemukan kapasitas Roh Kekal untuk mengikuti Dia sepanjang jalan sampai kepada seruan, ‘sudah selesai’. Yoh 19:30.
Terus maju ke Kalvari 45
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Tentu saja, dari Getsemani, kita harus ‘bagunlah dan pergi’ ke Kalvari. Yoh 14:31; Mat 26:46. Kemenangan atas semua adalah kita semua dapat bersatu dengan-Nya di jalan dimana Dia kembali dari kutuk dan maut, dengan proses penumpahan darah. Dia ‘ditinggikan’ memberikan keuntungan dari aliran darah-Nya dari luka tikaman-Nya, supaya kita kembali dengan Dia dari maut kepada exanastasis Ibr 13:20, 21.
Partisipasi kita dalam ganjaran Menyatakan kembali, hukuman kita diubah menjadi ganjaran oleh persembahan Kristus bagi kita. ‘Ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya’ Yes 53:5. Ketika kita melihat ke salib hanya ada satu orang yang membawa semua hukuman, penghakiman, dan murka: Kristus. Bagaimanapun, salib bukanlah subtitusi. Proses ini adalah memasukkan. Melalui baptisan dan partisipasi kita dalam perjamuan makan kita dimasukkan. Sekali kita berpartisipasi dalam persekutuan dengan Kristus dalam persembahan-Nya, kita menjadi partisipan dalam ganjaranNya – yang adalah proses untuk keselamatan kita. Seperti yang telah kita diskusikan, semua yang dalam Alkitab menunjuk kepada partisipasi dalam salib dan bukan subtitusi. Satu-satunya poin dimana subtitusi dilakukan adalah berkenaan dengan hukuman, murka, penghakiman, yang hanya Dia sendiri yang dapat derita untuk kita, dengan tujuan untuk merubah murka kekal kepada ganjaran menyelamatkan. Korban-korban Perjanjian Lama menunjuk kepada pastisipasi ini. Sekali Kristus menggenapi tipe-tipe, bayangan-bayangan dan symbol-simbol, korban-korban yang dulu sudah terlaksana. Mengapa? Karena mereka 46
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
tidak menghapuskan dosa dan memberi perubahan kepada orang-orang. Mereka lemah dan tidak menguntungkan karena dari daging. Maka mereka digenapi dan digantikan oleh ‘satu korban/persembahan’ Kristus. Sekarang ada satu persembahan, satu salib, dan satu kematian dengan satu aplikasi. Kita harus bersatu dan berpartisipasi. Ibr 10:14. Sekali kita bersatu dengan persembahan Kristus, kita ‘memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang’. 1 Kor 11:26. Jadi kunci pernyataan kami mengenai partisipasi adalah ini. Partisipasi dalam persekutuan persembahan Kristus mengubah penghakiman, murka dan penghukuman kekal kita kepada ganjaran yang membuat kita dapat berhenti dari dosa dan menyatakan kebenaran Allah.
Panggilan untuk bersekutu Duta besar Kristus menghadirkan pesan keselamatan dalam dua bagian. Awalnya,
perkataan/firman
rekonsiliasi
menginformasikan
kepada
pendengar akan berbahayanya dia dibawah murka. Demikian juga, utusan memproklamirkan kebaikan Allah bagi dia dengan memberikan pengampunan, rekonsisliasi dan memulihkan keputraan. Kemudian, ketika perkataan/firman keputraan diterima, pendengar dilahirkan kembali dari benih yang terkorupsi. 1 Pet 1:23. Dengan menerima Kristus, utusan memberitakan damai, dan perkataan-Nya, pendengar menerima ‘kuasa (hak – terjemahan Inggris) supaya menjadi anak-anak Allah’, menemukan iman dan harapan akan keputraan. Yoh 1:12. Bagaimanapun juga, benih keputraan lahir baru ini tidak akan hidup jika tidak ditanam dalam persekutuan gereja. Maka perkataan pertama dari 47
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
keputraan harus dengan secepatnya diikuti dengan perkataan kedua – panggilan kedalam persekutuan Anak. ‘Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia’ 1 Kor 1:9. Ini adalah panggilan untuk bersatu dengan Kristus dalam persembahan-Nya. Sebelum dunia dijadikan, kita ditentukan untuk menjadi anak-anak Allah. Perkataan pertama membuka mata kita kepada penentuan ini. Mereka ‘yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya’. Rom 8:30. Kemudian perkataan yang kedua memanggil kepada adopsi kedalam tubuh Kristus, satu-satunya tempat dimana keputraan kita direalisasikan. Satu-satunya benih adalah Kristus. Tidak ada banyak benih. Kita harus meresponi panggilan dengan ‘datanglah kepada-Nya’, bersatu dengan Dia dalam persekutuan persembahan-Nya. Dengan ini artinya kita membangun bersama diatas batu Kristus, ‘datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu … kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah’ 1 Pet 2:5.
Baptisan dan perjamuan Ada dua aspek kunci partisipasi kita dalam persekutuan persembahanNya. Itu adalah baptisan dan perjamuan. Dilahirkan kembali dalam meresponi perkataan pertama dari utusan, kemudian kita dibaptiskan untuk bersatu dengan persekutuan Anak. 48
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Baptisan adalah respon dan komitmen kita untuk bersatu dengan persekutuan tubuh Kristus. Dalam arti, baptisan adalah komitmen kita untuk menjadi bagian dari gereja. Kita kemudian menyadari bahwa baptisan adalah langkah selanjutnya, setelah menerima perkataan keputraan. Keputraan kita hanya direalisasikan dalam Anak, Yesus Kristus. Maka Filipus memberitakan Yesus kepada orang Etiopia. Ketika mreka menemukan air, orang Etiopia berkata ‘Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?’. Kis 8:36. Ketika kita mengatakan bahwa baptisan adalah komitmen untuk bersatu dengan tubuh Kristus, maksud kita adalah bahwa itu adalah komitmen untuk bersatu dengan persembahan Kristus dan penderitaan Kristus. ‘Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?’ Rom 6:3. Kita bersatu dengan persembahan Kristus untuk tiga alasan – untuk persekutuan, rekonsiliasi dan multiplikasi. Bagaimanapun juga, dalam menyentuh penderitaan Kristus, kita berpartisipasi dalam penderitaan ini supaya kita dapat berhenti dari dosa. ‘Karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa.’ 1 Pet 4:1. Baptisan adalah titik masuk untuk berpartisipasi dalam persembahan Kristus. Dan kita terus berpartisipasi melalui persekutuan perjamuan makan. Dengan ini artinya, kita menunjukkan kematian Tuhan dalam persekutuan ganjaran-Nya sampai Dia datang. ‘Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang’ 1 Kor 11:26. Kita memberitakan kematian Tuhan untuk seluruh hidup kita sampai Dia datang. Dengan cara ini, salib adalah relevan 49
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
sehari-hari dalam penghakiman dan ganjaran, dalam kehidupan dan berkat. Karena itu, pertobatan bukanlah respon satu kali selesai. Tapi, itu adalah model setiap hari dari kembali kepada Kristus dalam persembahan-Nya. Pertobatan adalah partisipasi, bukan hanya perubahan pikiran. Jika kita sungguh-sungguh bertobat, kita akan berpartisipasi melalui persembahan. Dan kita akan terus menerus dalam model pertobatan ini dalam seluruh kehidupan kita. Ini membedakan pertobatan dengan penyesalan dari dalam dan penebusan dosa. Penyesalan dari dalam tidak berpartisipasi dalam penderitaan Kristus, tapi mengekspresikan diri sendiri dalam semua jenis penyesalan, menyelamatkan muka dan tindakan membenarkan diri. Baptisan dan perjamuan lebih dari hanya sakramen dan simbol partisipasi. Keduanya adalah tindakan iman, menyatukan kita dengan Kristus melalui partisipasi dan persekutuan dalam tubuh Kristus yang hidup di bumi. Kita adalah anggota-anggota satu dengan yang lain, menanggung beban satu yang lain. Ini adalah persekutuan persembahan.
50
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
BAGIAN B Persembahan untuk persekutuan
Menyatakan kembali pernyataan kita, persembahan dan kehendak Alah mencapai tiga sasaran: persekutuan, rekonsiliasi dan multiplikasi. Secara fundamental, persembahan menggambarkan persekutuan ‘memberi dan menerima’ antara Yahweh Bapa, Anak dan Roh Kudus. Itu adalah persekutuan Yahweh. Panggilan untuk berpartisipasi dalam persembahan Kristus adalah panggilan untuk bersatu dengan persekutuan Yahweh. Kita dipanggil kedalam persekutuan Anak supaya ‘di dalam Dia’ kita bersatu dengan persekutuan Bapa, Anak dan Roh Kudus ini. Demikian kita membaca dalam surat pertama Yohanes, ‘Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.’. 1 Yoh 1:3. Dalam komentar penutupnya kepada gereja Korintus, Paulus menyerahkan mereka kepada ’persekutuan Roh Kudus’. 2 Kor 13:14 NASB. Ini bukan persekutuan yang terpisah, sekalipun kita mempunyai persekutuan yang berbeda dengan Bapa, Anak dan Roh Kudus dalam satu persekutuan persembahan. Pertanyaanny adalah, ‘Bagaimana kita bersatu dengan persekutuan ini?’ Jalan untuk dimasukkannya kita dibuka oleh Kristus sebagai persembahan Bapa. Ingat, Kristus mempersembahan diri-Nya sendiri kepada Bapa, dan Bapa mempersembahkan Kristus untuk kita. ‘Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai 51
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
persembahan yang tak bercacat,’ Ibr 9:14. Dan kemudian kita membaca, ‘Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya
yang
tunggal.’
Yoh
3:16.
Bapa
mempersembahkan Kristua kepada dunia. Jika kita menerima Dia, kita menerima
persembahan
Bapa;
kita
menerima
kehidupan
Bapa.
Bagaimanapun juga, menerima tidaklah cukup untuk menegakkan persekutuan yang sebagaimana mestinya. Persekutuan adalah memberi dan menerima. Kita harus bersatu dengan persembahan Kristus dan dengan demikian dimasukkan dalam persembahan-Nya kepada Bapa. Kita adalah ‘keharuman Kristus bagi Allah’. Dalam Kristus kita berpartisipasi sebagai bagian dari persembahan Bapa dari anak untuk yang lain. Kita menjadi imam-imam dengan Dia, menegakkan tanah persekutuan yang benar masing-masing dengan yang lain. Persekutuan yang benar dengan Allah dan masing-masing dengan yang lain hanya ditemukan dalam persembahan Kristus. ‘Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain.’ 1 Yoh 1:7. Ketika Yohanes menuliskan berkenaan dengan ‘terang’, dia menunjuk kepada api Roh Kudus, api persembahan. Dia menggambarkan yang paling penting dari persekutuan Yahweh dalam persembahan, karena ‘Allah adalah terang’. 1 Yoh 1:5. Persekutuan tidak hanya melibatkan anda dan saya bertemu bersama dalam
latar
belakang
sosial.
Persekutuan
juga
bukan
hanya
keramahtamahan/hospitality, sekalipun horpitality dapat, dan seharusnya, memimpin kepada persekutuan. Persekutuan ditemukan hanya dalam tubuh Kristus, tempat dimana kehidupan Allah dilayani. 52
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Persekutuan adalah hubungan kehidupan. Disaat kita mencari untuk menetapkan persekutuan, kita kehilangan arti yang sesungguhnya, karena persekutuan hanya ditemukan dalam membuat persembahan. Dimana ada persekutuan, kasih Allah melimpah. Ini adalah ‘romantis’ yang benar, dimana kita selalu bertemu tapi tidak pernah menaklukan. Kita memberi dan menerima, tapi tidak pernah mengambil. Kita bertemu muka dengan muka, mata dengan mata, dan hati dengan hati. Persekutuan adalah kehidupan diberikan kepada yang lain dan kehidupan dicurahkan untuk menyatakan yang lain. Persekutuan dalam persembahan Kristus adalah konteks dimana kita diselamatkan dari dosa. ‘Tetapi jika kita hidup di dalam terang … kita beroleh persekutuan … dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa’ 1 Yoh 1:7. Bagaimanapun, persekutuan lebih dari sampai akhir. Akhir ada di dalam itu sendiri. Persekutuan adalah sasaran. Dosa perlu untuk dihapuskan dari kehidupan kita karena itu menghalangi pertemuan, berhubungan dan persembahan yang seharusnya. Kita dibebaskn dari dosa, supaya kita dapat mengasihi, mempersembahkan dan hidup dalam persekutuan Yahweh. Mari kita dengan singkat memperhatikan tiga komponen yang esensial untuk menegakkan persekutuan persembahan. Pertama, harus ada mezbah. Kedua, harus ada api pada mezbah. Dan ketiga, perlu ada persembahan. Bersama, komponen-komponen ini membangkitkan bau yang harum – keharuman dari persekutuan yang benar.
53
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
3. Mezbah – tempat persembahan Dalam bait Allah, mezbah adalah tempat persembahan. Kita mengamati realita ini dalam tabernakel Musa, bayangan dari bait yang sesungguhnya, tubuh Kristus. Semua persembahan dipersembahkan kepada Tuhan di dalam pintu kemah pertemuan diatas mezbah. Tuhan menginstruksikan Musa, ‘Kautaruhlah mezbah korban bakaran di depan pintu Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu’. Kel 40:6. Kemudian kita membaca mengenai korban bakaran, ‘dia [yang mempersembahkan] harus mempersembahkan di depan pintu Kemah Pertemuan, supaya diterima dihadapan Tuhan’. Mezbah adalah satu-satunya tempat kita dapat membuat persembahan dan menemukan persekutuan dengan Tuhan. Dalam Perjanjian (Covenant) Baru, Tuhan menegakkan bait ‘tanpa dibuat oleh tangan manusis’ – tubuh Kristus. Jadi dimanakah mezbah dalam bait ini? Dimana kita membawa persembahan kita untuk diterima oleh Allah? Di meja perjamuan.
Perjamuan - mezbah Kita membaca dalam kitab Ibrani bahwa ‘Kita mempunyai suatu mezbah’. Ibr 13:10. Dari mezbah ini, yaitu mezbah dari bait yang benar, mereka yang melayani dalam tabernakel tidak mempunyai hak untuk makan atau berpartisipasi. Bagaimanapun juga, oleh kemurahan Allah, kita diundang untuk makan dan minum. Seperti pada perjamuan terakhir, Kristus mengundang kita untuk makan roti, tubuh-Nya yang dipecahkan. Dan Dia mengundang kita untuk minum cawan, darah-Nya yang dicurahkan. Dengan 54
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
memakan dan meminum kita menjadi berpartisipasi dalam persembahan Kristus, dan mezbahnya. Mezbah, menandakan meja perjamuan, adalah satu-satunya tempat persembahan dan tempat dimana kehidupan Allah dilayani. Tidak ada alternatif. Yesus berkata, ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu’. Yoh 6:53.
Pernyataan ini
menyebabkan perlawanan bagi banyak orang percaya karena itu memanggil mereka kepada persekutuan di satu mezbah. Kita menjadi lebih mengetahui bahwa seluruh administrasi persembahan diaktifkan, dan harus diaktifkan, pada titik pusat perjamuan. Menjalankan talenta dan sumber-sumber kita dari hari ke hari, kita mempersiapkan persembahan kita di dalam rumah dan bisnis kita. Bagaimanapun juga, kita tidak mempersembahkan dalam rumah atau bisnis kita. Kita harus membawa persembahan ke perjamuan tubuh Kristus, yang adalah persekutuan mezbah. Hanyalah di mezbah persembahan kita menerima persembahan yang dicurahkan oleh yang lain, dan Roh Kudus, sehingga memberi kuasa untuk multiplikasi.
Dosa persembahan di bukit pengorbanan Orang Israel menegakkan ‘bukit’ sebagai alternatif tempat-tempat persembahan. Ini menjadi korupsi yang sama dalam praktek mereka sebagai bangsa. Ketika kita membaca sejarah raja-raja, kita menemukan bahwa banyak dari mereka bangkit dan jatuh sehubungan dengan perihal ini. ‘mereka menyakiti hati-Nya dengan bukit-bukit pengorbanan mereka, 55
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
membuat Dia cemburu dengan patung-patung mereka’ Maz 78:58. Bahkan ketika orang-orang menyatakan mempersembahkan kepada Allah, alternatif tempat persembahan ini dianggap ‘bukit pengorbanan’ berhala. Tidak ada persekutuan dapat ditemukan, karena Allah hanya tinggal dalam satu tabernakel (bait) ditengah-tengah mereka. Entahkah diketahui atau tidak, apapun yang dipersembahkan di bukit pengorbanan dianggap pengorbanan kepada baal atau setan. Inilah maksud Paulus kepada orang Korintus mengenai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Dia berkata bahwa ‘persembahan mereka (bangsa-bangsa bukan Yahudi – terjemahan Inggris) adalah persembahan kepada roh-roh jahat, bukan kepada Allah.’ 1 Kor 10:20 Kita melihat ada banyak cerita mengenai bukit-bukit pengorbanan dalam Alkitab. Setelah kerajaan Israel dan Yehuda terbelah, Yerobeam, sebagai pemimpin pada suku-suku bagian utara, tidak mau siapapun pergi ke Yerusalem untuk membuat persembahan. Dia kuatir hati mereka akan kembali kepada Tuhan, dan sebagai konsekuensinya juga, kepada raja Yehuda. Maka dia mendirikan bukit-bukit pengorbanan di Bethel dan Dan dan berkata kepada orang-orang, ‘Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu … maka hal itu menyebabkan orang berdosa,’. 1 Raj 12:28-30. Demikian juga, Mikah mendirikan bukit pengorbanan dirumahnya. ‘Mikha ini mempunyai kuil. Dibuatnyalah efod dan terafim, ditahbiskannya salah seorang anaknya laki-laki, yang menjadi imamnya. Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.’ Hak 17:5, 6. Panggilan Tuhan untuk 56
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
berkumpul pada satu mezbah adalah jelas. Menggabungkan dua cerita ini, kita menemukan akar yag sama dalam dosa bukit-bukit pengorbanan. Yaitu, terlihat terlalu sulit untuk berkumpul pada satu mezbah. Maka orang-orang percaya melakukan apa yang ‘benar menurut pandangannya [mereka] sendiri’ Dalam kitab Ulangan, tertulis bahwa orang-orang diperintahkan untuk membawa persembahan mreka ke mezbah. Mereka datang ke tempat peristirahatan, tanah yang diberikan kepada mereka sebagai warisan. Mereka
diperintahkan
untuk
menghancurkan
semua
bukit-bukit
pengorbanan. Ul 12:2,3. Kemudian mereka mencari Tuhan di tempat dimana Dia menegakkan nama-Nya sebagai tempat tinggal – yaitu, di tempat diman Dia menegakkan tabernakel, tabut perjanjian dan mezbah. Ul 12:5. ‘ke sanalah harus kamu pergi. Ke sanalah harus kamu bawa korban bakaran dan korban sembelihanmu, persembahan persepuluhanmu dan persembahan khususmu, korban nazarmu dan korban sukarelamu, anakanak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu.’ Ul 12:5, 6. Ini adalah daftar yang cukup lengkap. Orang-orang dibolehkan untuk makan kawanan hewan gembalaan mereka sendiri. Bagaimanapun juga, mereka diminta untuk mencurahkan darah ke tanah, menandakan bahwa mereka tidak memakan persembahan. Ul 12:21-25. Semua persembahan, dengan darahnya, adalah untuk dipersembahkan di mezbah. Ul 12:26,27. Jika seseorang tidak memungkinkan untuk pergi mengangkut semua perpuluhan mereka, mereka dibolehkan untuk menukar itu kedalam bantuk uang, supaya mereka dapat membawanya ke mezbah. Ul 14:22-25.
Bukit pengorbanan – utang darah 57
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Jika kita menegakkan bukit pengorbanan sebagai tempat alternatif persembahan, kita mendatangkan penghakiman penuh akan darah Kristus. Kita membaca, ‘Setiap orang dari kaum Israel yang menyembelih lembu … tetapi
tidak
membawanya
ke pintu
Kemah
Pertemuan,
untuk
dipersembahkan sebagai persembahan kepada TUHAN di depan Kemah Suci TUHAN, hal itu harus dihitungkan kepada orang itu sebagai hutang darah [berhutang darah NASB], karena ia telah menumpahkan darah, dan orang itu haruslah dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya.’ Im 17:3, 4. Pada mezbah, darah Kristus memberi kehidupan dan persekutuan. Diluar mezbah, darah Kristus mendatangkan penghakiman dan dikeluarkan total dari kehidupan dan persekutuan. Kita harus berkumpul pada satu mezbah. Jika terjadi kita harus melayani mereka yang sakit dan tidak dapat berkumpul bersama, kita melakukannya dari satu mezbah. Jika kita mempunyai perjamuan dirumah-rumah kita berangkat dari iman yang dangkal, maka kita telah menegakkan bukit pengorbanan. Bagaimanapun juga, kita bisa saja menemukan diri kita sendiri datang ke satu meja perjamuan masih mempunyai bukit pengorbanan di hati kita jika kita makan dan minum keuntungan dari persekutuan tanpa komitmen kepada partisipasi yang sungguh-sungguh di mezbah. Ini menyatakan agenda alternatif dalam hati kita – keinginan untuk memperdagangkan persembahan kita. Sesuai dengan itu, jika kita makan dan minum perjamuan dalam sikap tidak layak, kita akan menjadi ‘berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan’. 1 Kor 11:27. Dalam kitab Roma, Paulus mendaftarkan empat kelompok gereja rumah, termasuk yang di rumah Priskila dan Akwila, terlihat jelas bahwa hanya 58
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
ada satu perjamuan dalam persekutuan dengan Paulus dan rasul-rasul yang lain. Dia mendorong mereka untuk bersekutu pada satu mezbah. ‘mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, (jadilah sependapat satu terhadap yang lain, sesuai dengan Kristus Yesus – terjemahan Inggris) sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.’ Rom 15:5, 6. Dia juga mendorong mereka untuk berbalik dari mereka yang membuat perpecahan dan pemisahan pada satu meja perjamuan.
Di kaki para rasul Kita memperhatikan bahwa ketika gereja Perjanjian Baru didirikan di Yerusalem, mezbah tidak lagi di bait yang dibuat dengan tangan. Itu ada di kaki para rasul. Ini adalah tempat persembahan, dan seperti para imam zaman dulu, para rasul bertanggung jawab dengan penatalayanan di mezbah. Kita membaca, ‘Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.’ Kis 4:34, 35. Dalam kitab Wahyu, Yohanes menggambarkan kaki dari Anak Manusia yang dimuliakan seperti ‘tembaga membara’. Wah 1:13-16. Kaki tembaga administrasi Kristus menggambarkan kehidupan dan pekerjaan aktif dari para rasul dan naikaya pelayanan karunia dalam penatalayanan mezbah. Simbol kaki tembaga Kristus adalah penggenapan langsung dari mezbah tembaga di tabernakel.
59
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Semua persembahan dibawa ke kaki para rasul. Ini adalah mezbah ditengah perkumpulan perjamuan yang sesungguhnya dengan satu hati dan satu jiwa, satu roh dan satu pikiran. Dari situ, persembahan akan didistribusikan kepada masing-masing menurut keperluan mereka. Kebutuhan tubuh Kristus terpenuhi dan tubuh dibangun dalam kasih. ‘Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka (tidak ada seorangpun yang memerlukan sesuatu diantara mereka – terjemahan Inggris NASB)’ Kis 4:34 NASB. Betapa suatu pernyataan yang luar biasa! Jika seseorang memberi kepada yang lain diluar dari mezbah, yang terbaik hanya akan menjadi tindakan kemurahan hati. Kita hanya dapat mepersembahkan kepada yang lain dalam persekutuan persembahan Kristus dalam satu perjamuan. Ketika kita melayani satu dengan yang lain pada meja perjamuan, ini adalah titik puncak dimana kita makan dan minum bersama. Kitab Kisah para Rasul menunjuk ini sebagai ‘di depan umum’. Bagaimanapun, aktivitas mezbah adalah terus menerus aktif dalam persekutuan memberi dan menerima.
60
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
4. Api Persembahan Semua persembahan pada Perjanjian Lama dibuat oleh api, dan Tuhan meminta api terus menerus terbakar di mezbah. Dengan cara apa kita mengartikan ‘api’ dalam Perjanjian Baru? Tentu saja, ‘api’ bukan hanya pengalaman tekanan yang kita akan lalui. ‘Ujian api’ lebih dari sekedar tekanan yang kita rasakan dalam keadaan kita. Secara esensi, api adalah Roh Kudus sendiri, dan ujian oleh api berhubungan dengan Roh Kudus atas persembahan kita. Itu adalah api di atas mezbah. Api menggambarkan aktivitas Roh Kudus dalam hubungan dengan iman kita kepada persembahan Kristus, persembahan yang diatasnya Dia (Roh Kudus) sebagai penjaga. Roh Kudus membakar dalam hubungan dengan sifat yang berkenan dari persembahan kita. Ketika Alkitab mengatakan bahwa Allah ’menjawab dengan api’, 1 Raj 18:24, siapa sebenarnya yang menjawab? Itu adalah Allah, Roh Kudus. Dan ketika kitab Ibrani mengatakan
kepada
kita
bahwa
‘Allah
kita
adalah
api
yang
menghanguskan’, ini juga menunjuk kepada Roh Kudus. Ingat, ketika murid-murid menerima karunia Roh Kudus pada hari Pentakosta, ‘lidah api’ ada diatas mereka. Kis 2:3. ‘Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian.’ 1 Pet 4:12. Petrus tidak menuliskan kepada orang-orang percaya yang enggan yang mengalami kesulitan kehidupan. Dia menjelaskan proses persembahan. Ketika kita mempersembahkan diri kita sendiri sebagai persembahan yang hidup, kita
61
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
secara otomatis akan berhubungan dengan api Roh Kudus, karena tidak ada persembahan tanpa api. Jika kita berpikir bahwa kita menghidupi kehidupan Kristen yang bagus, tenang, nyaman tanpa mengalami api Allah, maka kita tidak mempunyai pengertian akan persembahan. Apilah yang menguji kita dan persembahan kita. Paulus mengatakan bahwa ‘sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api (dinyatakan dengan api – terjemahan Inggris) dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.’ 1 Kor 3:13. Kayu, rumput kering dan jerami akan dihancurkan. Emas, perak dan batu berharga akan dimurnikan. Dengan ini artinya keputraan kita akan dibuktikan; kita akan keluar sebagai emas. Kita terbukti baik, berkenan dan kehendak Allah yang sempurna dalam hidup kita. Kita perlu untuk mencerna poin ini, supaya kita tidak berusaha untuk mencegah api. Kita seharusnya mengambil setiap kesempatan untuk membuat persembahan, supaya kita ada terhubung dengan api Roh Kudus sebagai proses keselamatan.
Persekutuan Roh Kudus Kita akan familiar dengan kalimat Paulus, ‘Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan [Yunani. Koinonia] Roh Kudus menyertai kamu sekalian’. 2 Kor 13:13. Ayat ini telah digunakn dalam banyak latar belakang doa ucapan syukur. Kita tahu kita mempunyai persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak, tapi ayat ini menarik
62
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
perhatian kita kepada persekutuan yang spesifik dengan Roh Kudus. Persekutuan-Nya adalah persekutuan dalam api, melalui persembahan. Seperti yang telah kita diskusikan, ketika kita mengambil perjamuan kita berartisipasi dalam persekutuan Kristus. Kita cenderung berpikir bahwa ketika kita menerima perjamuan, kita makan dan minum sesuatu untuk kita. Bagaimanapun juga, kita berpartisipasi dalam persembahan Kristus kepada Bapa. Ini adalah kita bersatu dengan persekutuan Bapa dan persekutuan Anak. Demikian juga, ketika kita dibaptis dalam Roh Kudus, yang terutama bukan kita terhubung dengan sesuatu untuk diri kita sendiri. Kita terhubung dalam hubungan Roh Kudus kepada Anak dan Bapa, di dalam itu Roh Kudus yang dulunya dan sekarang adalah ap dari persembahan Anak kepada Bapa. Jika kita mengambil satu langkah kebelakang dan melihat, kita akan melihat pekerjaan Kekepalaan Allah. Itu adalah persekutuan persembahan dan api. Jadi ketika kita makan dan minum perjamuan dan berpartisipasi dalam persembahan Kristus, Roh Kudus aktif. Entahkah kita tahu atau tdak, Dia terlibat
dalam
partisipasi
kita,
membakar
seperti
api
yang
menghanguskan.
Melalui Roh Kudus Segala yang Bapa dan Anak lakukan, mereka melakukannya melalui Roh Kudus. Dia adalah kuasa Allah yang memampukan. Melihat ayat berikut ini. ‘Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.’ Rom 5:5. Ketika kita perhatikan, kita menemukan bahwa 63
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
kasih, pewahyuan dan keselamatan semua adalah melalui Roh Kudus. 1 Kor 2:10; 2 Tes 2:13. Kristus mengatakan kepada kita untuk mengasihi satu dengan yang lain. Roh Kudus dan api berdiri diantara kita dengan semua hubunganhubungan kita. Kita tidak berdiri pundak dengan pundak dalam hal ini. Tapi, kita berdiri saling menghadap satu dengan yang lain, dan di antara kita kasih dicurahkan sebagai korban curahan, satu kepada yang lain. Rom 5:5. Ingat, kasih agape adalah memberi, dan memberi adalah persembahan. Maka kita dapat mengatakan bahwa semua persekutuan adalah persembahan, karena semua persekutuan adalah memberi. Jika kita gagal memberi, kita tidak mempunyai persekutuan. Kita dapat saja bersosialisasi dan bahkan menunjukkan keramahtamahan, tapi kita tidak dalam persekutuan. Jadi tindakan kasih, satu kepada yang lain, adalah melalui Roh Kudus. Semua persembahan adalah melalui Roh Kudus dan api. Pada kenyataannya, jika kita memeriksa persekutuan persembahan lebih dekat, kita akan menyadari bahwa Bapa dan Anak pada kenyataannya terbatas, dalam hubungan dengan kita, aktivitas hanya melalui Roh Kudus. Persembahan kita dijawab oleh Roh Kudus, dengan api. Apakah kita suka atau tidak, kita melalui api.
Allah menjawab dengan api Dalam arti, kita tidak pernah melihat Roh Kudus, tapi apa yang kita lihat adalah tindakan Roh Kudus sebagai api. Kita mengingat cerita Elia dan 64
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
nabi-nabi baal. ‘Maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah’ 1 Raj 18:24. Pemberontakan Korah juga mendemonstrasikan jawab Allah dengan api. ‘dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka ... keluarlah api, berasal dari pada TUHAN, lalu memakan habis kedua ratus lima puluh orang yang mempersembahkan ukupan itu.’ Bil 16:32, 35. Dan ada banyak contoh lain. Api datang dari hadirat Tuhan dan menghanguskan Nadab dan Abihu. Im 10:2. Ananias dan Safira terjatuh mati di kaki para rasul, di mezbah, karena mereka berdusta kepada Roh Kudus mengenai persembahan mereka. Kis 5:5, 10. Kita tidak mengetahui akan sikap kematian mereka, tapi mereka mati oleh tindakan Roh Kudus sebagai api Allah di mezbah. Memperhatikan Daud yang menghadapi malaikat Tuhan dengan pedang ditangannya di tempat pengirikan Ornan orang Yebus. 1 Kor 21. Daud diberikan tiga pilihan dan dia akan hidup atau mati dalam hubungan dengan Roh Kudus. Sekarang, bagaimana dia dapat muncul mati dalam hal manusia tidaklah penting, tapi dia di dalam tangan Roh Kudus. Kita perlu untuk tidak berpikir terlaku harfiah, karena jika Allah memukul seseorang, mereka akan dihancurkan, tidak peduli bagaimana itu terjadi. Demikian pula, jika Allah mengambil kekayaan kita, itu akan hilang, entahkah Dia menggunakan resesi, bank, atau dengan cara-cara yang lain. Pada akhirnya, apapun yang terjadi adalah tindakan Roh Kudus yang berdiri diantara kita dengan persembahan kita. Sekali kita membuat persembahan, maka Dia akan mengintervensi antara kita dengan persembahan kita, sebagai api. 65
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
‘Sebab itu Tuhan, TUHAN semesta alam, akan membuat orang-orangnya yang tegap menjadi kurus kering, dan segala kekayaannya akan dibakar habis, dengan api yang menyala-nyala (dan dibawah kemuliaan-Nya Dia akan mengobarkan seperti nyala api – terjemahan Inggris).’ Yes 10:16. Ini dapat diaplikasikan dalam banyak hal, tapi dalam konteks persembahan, jika ada ‘api’ berkobar ‘dibawah kemuliaan-Nya’, maka ‘kemuliaan’ adalah mezbahnya
(seperti
api
membakar
dibawah
mezbah).
Tidak
mengherankan ujian api lebih berharga daripada emas. 1 Pet 1:6, 7. Ini adalah Roh Kudus menghubungkan kita supaya kita dapat masuk ‘dalam tabir’ dan pergi ‘di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya’ Ibr 10:19, 20; Ibr 13:13. Jadi, disisi lain, persembahan kita diterima. Penentuan kita dipertinggi dan diberi kuasa karena kuasa Allah menemuinya dengan api. Di sisi lain, persembahan adalah keluar dari perkemahan supaya dosa dapat diampuni.
Bara api ‘Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu …karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati (kecemburuan sekeras Sheol – terjemahan Inggris), nyalanya adalah nyala api [bara api, KJV], seperti nyala api TUHAN!’ Kid 8:6. Beginilah ayat ini dibaca secara harfiah. ‘Kecemburuan [dan kita perhatikan bahwa ayat ini dikutip oleh Yakobus yang mengatakan ‘Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diinginiNya dengan cemburu!’, Yak 4:5 – itu adalah fenomena mezbah, api, persembahan] sekeras Sheol; bara darinya adalah bara api, api Yahweh sendiri.’ Dimana bara api? Bara api ada dibawah mezbah. Dimana cinta yang sekuat maut? Dimana pencobaan api? Dimana ujian api? Dimana kita 66
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
‘janganlah kamu heran (tidak berpikir itu aneh – terjemahan Inggris)’? 1 Pet 4:12. Kalimat, ‘janganlah kamu heran (tidak berpikir itu aneh – terjemahan Inggris)’, bukan berarti, ‘jangan terkejut jika engaku mendapatkan saat-saat yang sulit’. Ketika Petrus berkata, ‘janganlah kamu heran (tidak berpikir itu aneh – terjemahan Inggris)’, dia menunjuk kepada aktivitas mezbah – dan, ingat, Petrus menuliskan kepada Yahudi dengan simbol sejarah. Petrus menunjuk kepada hubungan dengan mezbah, persembahan, dan keimamatan, yang terjadi disini, dimana ‘cinta kuat seperti maut, bara apinya adalah api Yahweh sendiri’. Dan nyala dan api Yahweh adalah aktivitas Roh Kudus.
Api yang membuat perbedaan Adalah penting untuk memperhatikan bahwa ada dua aspek atau aplikasi dari api Allah, api dari Yahweh sendiri, dalam pengalaman kita. Yang pertama adalah dimana api ada dibawah kita, dibawah mezbah dimana kita mempersembahkan diri kita sendiri sebagai korban yang hidup. Yes 10:16; Rom 12:1. Disinilah tempat dimana kita membuat persembahan rohani dalam rumah rohani – gereja, tubuh Kristus. 1 Pet 2:5; Kol 1:24. Aspek kedua adalah dimana api menyala di tempat tahir diluar perkemahan. Disinilah api dapat membakar dan menghanguskan dosa kita dan membuat rumah-rumah kita menjadi rumah-rumah yang layak, diluar perkemahan. Im 4:12. ‘Sebab itu Tuhan, TUHAN semesta alam, akan membuat orang-orangnya yang tegap menjadi kurus kering, dan segala kekayaannya akan dibakar habis, dengan api yang menyala-nyala (Dibawah kemuliaan-Nya api akan berkobar seperti nyala api – terjemahan Inggris). Maka Terang Israel akan 67
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
menjadi api, dan Allahnya, Yang Mahakudus (Yang Mahakudus akan menjadi nyala – terjemahan Inggris), akan menyala-nyala dan akan membakar dan memakan habis puteri malu (duri-nya – terjemahan Inggris) dan semak berduri nya pada satu hari juga [‘nya’ mengindikasikan bahwa ini adalah duri dan semak berduri kita]. Keindahan hutan Asyur dan kebun buah-buahannya akan dihabiskan-Nya, dari batangnya sampai rantingnya, sehingga akan menjadi seperti seorang sakit yang merana sampai mati (Dan Dia akan menghancurkan kemuliaan hutannya dan kebunnya yang berbuah-buah, jiwa dan tubuh – terjemahan Inggris);’ Yes 10:16-18 NASB. Api yang sama ini dialamatkan kepada anda dan saya, jiwa dan tubuh. Itulah yang membuat perbedaan dan menyatakan sifat alami dari pekerjaan kita. ‘Pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.’. 1 Kor 3:13. Paulus mencatat bahwa ‘Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah’. 2 Tim 2:20. Dia juga mencatat bahwa harta ada dalam ‘bejana tanah liat’. 2 Kor 4:7. Roh Kudus terus menerus membuat perbedaan antara yang adalah ‘tubuh dan jiwa’, dan yang adalah harta dalam bejana tanah liat; dan yang dihasilkan adalah mahkota zoe – ‘mahkota kehidupan’. Wah 2:10. Di sisi lain, Dia menghanguskan semak berduri, duri dan ‘salib’, Yes 1:25, diluar kemah. Korban penghapus dosa menjadi aktif, dan kesalahan dipeluk dan dihapuskan diluar kemah. Di sisi yang lain, kita masuk kedalam (memasuki ‘dibalik tirai’) dan penentuan kita diberi kuasa. Ibr 6:19. Api
68
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
menyala dihadapan-Nya, dan api yang sama membakar semua musuh-Nya. Maz 97:3 Ingat perjalanan anak-anak Israel melalui padang gurun. Stevanus menggambarkan mereka sebagai ‘sidang jemaah di padang gurun’. Kis 7:38. Api yang ada di depan mereka, Kel13:21, tidak meninggalkan bekas abu dibelakangnya, itu adalah tindakan Roh Kudus memimpin mereka dan menghancurkan musuh mereka. Ini sangat menghibur kita, bukan karena orang-orang dihancurkan, tapi karena ketika kita dalam ujian api dan dosa dihapuskan, musuh-musuh kita dihapuskan oleh tindakan Roh Kudus, yang adalah kuasa Allah.
69
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
5. Korban bakaran Korban bakaran adalah persembahan fondasi. Yang dipersembahkan sebagai korban bakaran korban pagi dan petang hari adalah anak domba. Sesuai dengan arahan dari Tuhan, tidak boleh tidak pernah tidak ada korban bakaran. Diatas fondasi inilah Paulus mendorong kita, sesuai dengan kemurahan Allah, untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup. Demikian juga, dia berbicara mengenai bau harum yang naik. Dalam bahasa Ibrani, korban bakaran artinya ‘yang naik’. Sasaran, atau hasil, dari persembahan adalah supaya bau yang harum dapat naik kepada Tuhan. ‘itulah korban bakaran, suatu korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.’ Im 1:17 Korban bakaran ditemani oleh korban sajian dan korban curahan. Pada saat itu, lemak dari korban keselamatan ditambahkan juga, menghasilkan ‘bau yang menyenangkan/harum’ kepada Tuhan. Im 6:12; 3:16. Bagi kita juga, bau yang harum adalah penting karena Tuhan bertemu dengan kita dalam ‘yang naik’ dihadapan-Nya itu. Ini adalah keharuman Kristus bagi Allah, dan dalam keharuman ini Dia ‘mengenal’ kita. Kita mungkin melakukan banyak hal dalam kehidupan kita dalam nama Kristus, bagaimanapun jika tidak ada yang naik dihadapan Tuhan maka Dia tidak mengenal kita. Tuhan akan mengatakan, ‘Aku tidak mengenal engkau’. Mat 7:23. Tuhan mengatakan kepada Musa, ‘suatu korban bakaran yang tetap di antara kamu turun-temurun, di depan pintu Kemah Pertemuan di hadapan TUHAN. Sebab di sana Aku akan bertemu dengan kamu, untuk berfirman 70
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
kepadamu.’. Kel 29:42. Ketika bau yang harum dihasilkan, korban bakaran menyediakan fondasi untuk persekutuan yang sesungguhnya. Disitulah Tuhan bertemu dengan kita dan berbicara kepada kita. Kita mengenal Dia dan Dia mengenal kita. Inilah persekutuan.
Anak domba disembelih – korban bakaran Kita menemukan referensi pertama korban bakaran dalam persekutuan Yahweh sebelum dunia dijadikan. Oleh Roh Kekal. Kristus memiliki tubuh yang disiapkan bagi Dia oleh Bapa dan Dia menjadi penyediaan dan persembahan dari rumah Bapa. Kel 12:3. Oleh api persembahan, yaitu oleh (persekutuan dari) Roh Kudus membakar tubuh yang disiapkan, Dia menjadi korban bakaran. Dia adalah persembahan ‘yang naik’, keharuman dari kehidupan Bapa. ‘Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya … sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah’ Ef 5:2. Sebagai paraclete bagi Bapa dan yang menyatakan kehidupan Bapa, Anak dalam persembahan-Nya memanifestasikan bau yang harum dari kehidupan zoe Bapa.
Sepenuhnya dan terus menerus Korban bakaran adalah fondasi dari persekutuan kita dengan Tuhan dan dengan masing-masing yang lain karena itu adalah seluruh kehidupan kita, terus menerus diberikan. ‘Seluruh’ dan ‘terus menerus’ adalah dua karakteristik yang mendefinisikan korban bakaran. Ketika Musa memberkati suku Lewi (para imam) dia berkata, ‘mereka menaruh ukupan wangi-wangian di depan-Mu dan korban yang terbakar seluruhnya di atas mezbah-Mu.’ Ul 33:10. Tidak ada yang tertahan; Tuhan menginginkan 71
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
seluruh hidup kita. Entahkah kita mati dengan Kristus dalam persembahan atau kita bukan bagian dari Dia. Jadi dalam arti, itu adalah ‘semua atau tidak sama sekali’. Kita dapat mengingat situasi dimana Yesus diminta untuk menominasikan hukum yang paling utama. Dia menjawab, ‘Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu’; ini adalah ‘jauh lebih utama dari pada semua (seluruh) korban bakaran dan korban sembelihan.’. Mark 12:30, 33. Itu lebih, karena itu menggenapi semua persembahan. ‘betapa lebihnya darah Kristus….’. Ibr 9:14. Tuhan meminta anak domba untuk dipersembahkan sebagai korban bakaran – korban pagi dan petang hari. Persembahan dihadapan Tuhan ‘tetap (terus menerus – terjemahan Inggris) tiap-tiap hari’ Kel 29:38. Maka ketika Lukas menuliskan perintah Yesus yang sangat dikenal untuk ‘memikul salib’ dia memasukkan satu kata yang penting – setiap hari. Yesus berkata, ‘Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.’. Luk 9:23. Demikian juga Paulus memeluk korban bakaran ketika dia berkata, ‘tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut (aku mati setiap hari – terjemahan Inggris)’. 1 Kor 15:31.
Hati yang mau/berkemauan Kita juga membaca mengenai korban bakaran bahwa ‘Ia harus membawanya ke pintu Kemah Pertemuan, supaya TUHAN berkenan akan dia (Ia harus mempersembahkan itu dari kehendak bebasnya sendiri – terjemahan Inggris)’. Im 1:3. ‘Kehendak bebas’ disini bukan berarti ‘dengan sukarela’ – Tuhan meminta persembahan. Itu artinya dengan ‘hati yang 72
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
berkemauan’. Hati yang mau penting untuk setiap persembahan diterima oleh Tuhan. Ketika Tuhan meminta orang-orang untuk membawa persembahan untuk membangun tabernakel, Dia hanya menerima itu dari mereka yang memberi dengan hati yang mau. ‘Dari setiap orang yang terdorong hatinya (yang dengan hatinya yang mau), haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu.’ Kel 25:2. Titik api ketertarikan Tuhan selalu hati dari pemberi daripada persembahan itu sendiri. ‘Manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.’. 1 Sam 16:7 Paulus mengatakan, ‘bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku’. 1 Kor 13:3. Dia dengan jelas menunjuk kepada partisipasi kita sebagai korban bakaran. Hati yang mau adalah hati yang dimotivasi oleh kasih. Untuk alasan ini, partisipasi yang sebagaimana mestinya dalam korban bakaran adalah pintu jalan kepada persekutuan.
Korban yang hidup Menunjuk kepada ayat kunci kita mengenai persembahan dalam surat Paulus kepada Roma, kita membaca, ‘Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan
Allah
aku
menasihatkan
kamu,
supaya
kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.’ Rom 12:1. Yang terutama, ayat ini menunjuk kepada partisipasi kita dengan Kristus sebagai korban bakaran. Kita membawa seluruh hidup kita dan mempersembahkan itu sebagai persembahan kepada Tuhan diatas mezbah. 73
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Ketika orang Israel membawa persembahan mereka di pintu tabernakel, mereka meletakkan tangan mereka diatasnya. Im 1:4. Ini menandakan bahwa individu sepenuhnya di identifikasi dengan persembahan. Itu bukan lagi hanya lembu atau kambing; itu mewakili mereka. Tuhan melihat semua persembahan kita dengan cara ini. Karenanya Dia bertanya kepada Kain, ‘Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? (Jika engkau melakukan dengan baik, akankah engkau tidak diterima? – terjemahan Inggris)’. Kej 4:7. Dalam arti yang sama, Paulus menghapuskan perbedaan apapun antara kita dengan persembahan kita. Dia mengatakan kepada kita ‘mempersembahkan tubuhmu (dirimu – terjemahan Inggris) sebagai persembahan yang hidup’. Ini adalah kebenaran mengenai Kristus yang disampaikan dalam kitab Ibrani. Dia adalah keduanya, Imam Besar dan Persembahan – Anak Domba yang disembelih. Lebih lanjut mengenai mempersembahkan persembahan dan sepenuhnya diidentifikasi dengan persembahan, yang membawa persembahan diminta untuk membunuh persembahan itu sendiri. Ini mengubah persembahan menjadi korban, dan membolehkan para imam untuk mengambil itu dan mengatur itu dengan sebagaimana mestinya diatas mezbah. Kristus adalah keduanya, persembahan dan korban, bagi Allah Bapa. Kita dapat mengatakan bahwa ada tiga aspek penting untuk persembahan kita diterima di mezbah. Pertama, itu harus diberikan dengan hati yang mau. Kedua, itu harus mewakili seluruh hidup kita, setaraf dengan siapa kita dan perkataan Kristus yang diberikan kepada kita. Kurang dari ini merupakan persembahan yang pincang, Dan para imam diharuskan menolaknya. Akhirnya, itu harus mati dengan tujuan untuk diubahkan 74
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
kepada korban. Semua kontrol hidup kita dilepaskan dan sepenuhnya diberikan ke tangan Tuhan dan itu bertanggung jawab untuk melayani mezbah. Kita dengan sungguh-sungguh bersatu dengan Kristus dalam doaNya, ‘janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki’. Mat 26:39
Dikuduskan Korban bakaran diminta oleh Tuhan dibawah hukum perjanjian perlu untuk menjadi ‘tanpa cacat’. Kita tahu bahwa kita dipanggil untuk mempersembahkan diri kita sebagai persembahan/korban yang hidup. Namun ada banyak hal dalam hidup kita yang perlu untuk diubahkan. ‘Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita’ I Yoh 1:8. Jadi bagaimana persembahan hidup kita dapat diterima di atas mezbah? Jawabannya adalah dengan persembahan Kristus dan realisasi bahwa Dia adalah persembahan yang sempurna. Untuk dapat diterima, kita perlu untuk bersatu dengan persembahan-Nya. ‘Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.’ Ibr 10:14. Pekerjaan Kristus telah selesai, dan proses ganjaran yang Dia tegakkan di salib efektif untuk penghapusan dosa sepenuhnya. Perihal bagi kita adalah dikuduskan, dipisahkan, atau didedikasikan, kepada proses. Kita tidak sepenuhnya berurusan dengan dosa sebelum kita datang ke mezbah; jika kita melakukannya, akan mendiskualifikasikan kita dari persembahan. Kita tahu bahwa persembahan kita diperiksa sebelum diterima. Bagaimanapun juga, itu diperiksa dengan respek terhadap sikap, identitas dan pekerjaan kita. Penelitian dengan jelas terhadap persembahan 75
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
kita menyatakan kemauan kita untuk menyerahkan sampai mati. Sekali kehidupan kita diserahkan untuk menjadi persembahan yang hidup, kita mati dengan Kristus dan bersatu dengan persembahan-Nya. ‘Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.’ Rom 6:7. Kita dibebaskan dari perbudakan dosa, dikuduskan untuk menyelesaikan pekerjaan, proses yang efektif untuk rekonsiliasi. Mengacu kembali pada ayat kunci kita dalam kitab Roma, kita mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan/korban yang hidup supaya kehidupan kita dapat dikuduskan (kudus) kepada proses persembahan yang berkenan. Dosa dapat dihapuskan dalam pekerjaan proses penyempurnaan oleh kasih. Mezbah – salib Kristus – menguduskan persembahan kita kepada api Roh Kudus. Ini adalah persekutuan dari persembahan Kristus.
76
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
BAGIAN C Persembahan untuk rekonsiliasi/pendamaian
Banyak orang mempercayai keselamatan hanya, ‘Aku percaya Yesus, maka aku diampuni dan akan pergi ke surga ketika aku mati’. ‘Diselamatkan’ sering dimengerti sebagai diselamatkan dari neraka. Dalam realita, ketika Alkitab membicarakan mengenai diselamatkan, itu mengacu kepada keselamatan dari dosa. Keselamatan dari dosa artinya kehidupan yang sungguh-sungguh diubahkan supaya kita tidak lagi disesatkan, dikontrol oleh kemarahan, dimakan oleh kepahitan, atau berbagai pergumulan yang dapat disebabkan oleh sifat alami dosa kita. Keselamatan bukanlah mutlak. Tapi, harapan akan keselamatan yaitu bahwa kita dapat dibebaskan dari dosa. Dan lebih lagi, bahwa kita dibebaskan kepada kemerdekaan yang mulia dari anak-anak Allah, dan kepada penentuan kita dalam Kristus. Kita dapat direkonsiliasi
kepada Allah dan kehendak-Nya. Inilah arti dari
rekonsiliasi/pendamaian – dipulihkan sepenuhnya kepada kehendak Allah terlaksana. Melihat kepada kehidupan kita, kita tahu bahwa ada banyak rintangan untuk melakukan kehendak Allah. Pada kenyataanya, melihat kedalam hati kita, kita menemukan itu penuh dengan penipuan dan kejahatan. Kita adalah musuhnya Kristus! Kita harus memperhatikan seruan Yohanes Pembaptis, ‘Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.’ Yoh 1:29. Dengan menumpahkan darah-Nya yang berharga, vonis penghakiman 77
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
kekal kita telah diubah kepada proses ganjaran. Jika kita bertobat dan berbalik untuk bersatu dengan-Nya dalam persembahan, maka hati kita dapat dibersihkan, dan kehidupan kita dapat diubahkan. Dalam persekutuan, darah-nya efektif untuk menghaus dosa dari kehidupan kita. Itu tdak hanya ditutupi; itu ‘dihapuskan’. Poin kunci kami adalah ini: keselamatan
adalah
proses
rekonsiliasi/pendamaian,
yang
hanya
ditemukan dalam persekutuan persembahan Kristus
Penebusan – diselamatakan dari dosa Jadi murka diubahkan kepada ganjaran sebagai maksud dari penebusan dari dosa. ‘Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.’ Mat 1:21. Inilah injil. Sedihnya, banyak penginjil-penginjil Kristen berfokus pada pengampunan sebagai jenis kemutlakan. Jika kasusnya seperti ini, kita akan menghidupi kehidupan ini untuk ‘melakukan yang terbaik yang dapat kita lakukan’. Persekutuan gereja tidak akan memiliki tujuan yang nyata. Dalam kasus ini, ganjaran Kristus hanya menjadi milik-Nya. Kita tidak akan bersatu dengan persembahan Kristus. Perpanjangan yang logis dari pandangan keselamatan ini adalah bahwa gereja tidak akan diperlukan sama sekali. Dan pada kenyataannya, bagi banyak penginjil-penginjil, gereja telah menjadi pilihan. Duta besar untuk Kristus yang pergi dan memberitakan pengampunan dosa percaya inilah semua yang dibutuhkan oleh gereja. Dengan cara ini, keselamatan hanyalah mental menyetujui dogma gereja. Diatas pengakuan, ‘Aku percaya Allah 78
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Bapa, Allah Anak, Allah Roh’, dan memberikan mental menyetujui doktrin Alkitab, individu dianggap diselamatakan dari neraka. Pandangan keselamatan ini benar-benar hanyalah sejauh ada permulaan baru.
Itu
seharusnya
menjadi
permulaan
dari
proses
rekonsiliasi/pendamaian. Dengan menerima pekerjaan keselamatan Kristus pada titik awal, kita dipanggil kepada persekutuan gereja, tubuh Kristus. Dalam persekutuan gereja, kita bersatu dengan persembahan Bapa, Anak dan Roh Kudus. Gereja adalah tempat dimana kita berurusan dengan dosa supaya kita dapat menjadi anak-anak-Nya. Yesus berkata bahwa anakanak tetap tinggal dalam rumah selamanya. Yoh 8:35. Kita harus menjadi murid dan mengetahui kebenaran supaya kebenaran membebaskan kita dari dosa. Jadi ada mekanisme, dalam kehidupan ini, dengan jalan mana kita dapat berhenti dari dosa. Tidak ada tempat menengah – sejenis tempat api penyucian – untuk membersihkan dan penghukuman setelah kematian, seolah-olah melatih kita untuk surga. Tidak, pengharapan injil adalah bahwa hati kita dapat dibersihkan dan kita dapat berubah dalam kehidupan
ini!
Melalui
partisipasi
kita
dengan
Kristus
dalam
persembahan-Nya, kita menemukan kapasitas untuk mengerti dosa dan untuk berhenti darinya. Karena itu, seperti yang dikatakan Petrus, kita ‘mempersenjatai’ diri kita sendiri dengan ‘pikiran yang demikian (pikiran yang sama – terjemahan Inggris)’ seperti Kristus, dan memeluk penderitaan-Nya disini dan sekarang, dalam daging, supaya dosa dapat dihapuskan. 1 Pet 4:1
79
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Melalui proses partisipasi dalam persembahan Kristus, kita diubahkan dan menghasilkan buah, ‘ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat’. Mark 4:8. Ada ‘tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus’ kemana kita dapat capai. Ef 4:13
Pengampunan dan remisi Saat dimana kita meresponi dengan ketaatan kepada perkataan/firman yang memanggil kita untuk didamaikan dengan Allah, Dia mengampuni dan kasih karunia diaktifkan kepada kita. Kuasa untuk taat (dalam kehidupan) ada dalam perkataan/firman rekonsiliasi/pendamaian yang kita terima ketika kita memilih untuk taat. Ada kuasa dalam perkataan/firman yang didorong kepada kita oleh kasih Allah dan pekerjaan Roh Kudus untuk menaati perkataan/firman keputraan kita. Bagaimanapun juga, sekalipun kita dapat memilih untuk taat, kita tidak mempunyai kapasitas yang nyata untuk melakukannya sampai kita ‘menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu’. Kis 1:8. Meskipun demikian, ketika kita memilih untuk menerima perkataan/firman keputraan kita, pengampunan Allah beroperasi terhadap kita dan dosa kita tidak lagi diperhitungkan kepada kita. Penghakiman, murka dan penghukuman berhenti. Kita didamaikan dengan Allah oleh proses ganjaran. ‘Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka.’ 2 Kor 5:19. Sekarang proses remisi dosa dimulai. Kis 2:38. Kata Yunani untuk remisi (aphesis) dapat diterjemahkan sebagai ‘pengampunan’ (misalnya Kis 2:38 NASB) atau ‘dikirimkan/mengusir’ – dan keduanya adalah benar. Ketika 80
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
kita memeluk persembahan Kristus, proses mengusir dosa dimulai. Demikian juga, proses pengampunan dimulai. Proses ini terus menerus untuk sepanjang hidup kita. Oleh persembahan Kristus, kita dapat mengenal pengampunan dan proses pembersihan. ‘Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan (membersihkan – terjemahan Inggris) kita dari segala kejahatan.’ 1 Yoh 1:9.
Kasih Kristus mendorong kita Kasih Kristus mendorong kita untuk berpartisipasi dalam persembahan. ‘Sebab kasih Kristus yang menguasai (mendorong – terjemahan Inggris) kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati.’ 2 Kor 5:14. Dalam persepsi kita yang tercampur, kita mempunyai ide yang kuat mengenai apa yang akan dilakukan dan tidak akan dilakukan oleh Bapa surgawi. Bagi banyak dari kita, kematian Kristus sepenuhnya adalah subtitusi, dan Bapa ‘yang penuh kasih’ tidak akan memberikan segala bentuk penderitaan kepada kita. Karena itu kita buta, dan bahkan berlawanan, dengan pemikiran berpartisipasi dalam persembahan Kristus. Kasih Kristus diekspresikan dalam persembahan-Nya untuk kita ketika Dia memeluk kematian kita. Kita didorong kepada penghakiman yang ‘jika satu mati, maka semua mati’. Pada titik ini, kita dengan segera ditarik kepada partisipasi. Kita perlu untuk diubahkan dalam pemikiran kita supaya kita menghakimi dan berpikir sesuai dengan kasih Kristus. Kemudian kita didorong keada persembahan-Nya. Kalimat, ‘karena kita menghakimi 81
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
demikian’, menyatakan secara tidak langsung cara berpikir. Dan tentu saja kita perlu cara berpikir yang berbeda. Paulus terus mendiskusikan partisipasi, ‘Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka’. 2 kor 5:15. Karena itu kasih Allah mendorong kita untuk hidup tidak lagi bagi diri kita sendiri. Mendorong kita untuk bersatu dengan Kristus dalam persembahan-Nya untuk yang lain.
Didamaikan dengan Allah Kita didorong kepada cara berpikir yang baru. ‘Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian.’ 2 Kor 5:16. Bahkan mereka yang mengenal Kristus sebagai manusia dalam daging didorong untuk mengenal Dia ‘tidak lagi demikian’. Kita sekarang mengenal Dia ‘kuasa dari kehidupan yang tidak pernah berakhir’, di sebelah kanan Bapa. ‘Jadi siapa yang ada di dalam Kristus’ – yang ada di sebelah kanan Bapa sebagai Kepala greja, tubuh Kristus – ‘ia adalah ciptaan baru’. 2 Kor 5:17 Kita melihat dalam ayat-ayat yang mengikuti dalam surat Paulus yang kedua kepada gereja Korintus bahwa manusia lahir dalam dosa dan dibawah penghakiman, murka dan penghukuman kematian. Bagaimanapun juga, Allah memprakarsai rencana untuk mendamaikan kita dengan Dia melalui Yesus Kristus dan Dia telah memberikan kepada kita pelayanan pendamaian.
82
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Allah menggenapi rencana-Nya di dalam Kristus, menegakkan jalan dan proses untuk manusia didamaikan dengan Dia. Dengan ini artinya Dia dapat mengabaikan dosa, membawa pengampunan, tidak menghubungkan atau memperhitungkan kejahatan kepada mereka. 2 Kor 5:19. Allah telah mengirimkan, dan terus mengirimkan, duta-duta besar bagi Kristus kedalam dunia untuk memohonkan umat manusia. Memohon artinya mengundang dan memerintahkan. Mereka memohon laki-laki, perempuan dan anak-anak dimana saja mewakili Kristus untuk dapat didamaikan dengan Allah. 2 Kor 5:20. Pesan mereka adalah: anda adalah musuh, anda ada dibawah murka, anda ada dibawah penghakiman, tapi Dia
telah
membuat
rencana.
Dia
mempunyai
proses
untuk
rekonsiliasi/pendamaian. Dia telah mengirimkan utusan-utusan untuk memproklamirkan, ‘didamaikanlah’. Anda dapat didamaikan; itu terserah anda – anda yang memilih. Jadi pesannya adalah jelas: didamaikanlah dengan Allah. Allah tidak perlu untuk didamaikan dengan kita; kita perlu didamaikan dengan Allah. Pesan ini akan menangkap banyak orang yang ada di dalam dunia. Bagaimanapun juga, Allah tidak pergi ke rumah-rumah mereka untuk didamaikan dengan mereka, juga untuk berbicara. Mereka yang harus datang ke rumah-Nya, mezbah-Nya, bersatu dengan persembahan Kristus. Ketika kita bersatu dengan persekutuan persembahan Kristus, korban penghapus dosa dan penebus salah tersedia bagi kita dan proses rekonsiliasi/pendamaian dimulai.
83
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
6. Menjadi anak yang sah Sesuai dengan kitab Ibrani, Anak, Yesus Kristus, mempunyai rumah. Ibr 3:6. Dan karena Bapa diam di dalam Anak, kita tahu bahwa rumah dari Anak adalah juga rumah dari Bapa. Maka adalah benar bahwa Bapa berdiri di
pintu
rumah
dan
menerima
setiap
anak
yang
mendengar
perkataan/firman dan telah lahir dari benih zoe. Semua anak-anak harus kembali ke rumah Bapa. Dan bagaimana Bapa menyambut anak-anak-Nya? ‘karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.’ Ibr 12:6. Dia menyambut dan memasukkan kita dengan mengganjar kita. Inilah bagaimana kita didamaikan dengan Allah. Pemikiran didamaikan dengan Allah ini tidak memberikan arti yang nyata jika Kristus telah membayar harga untuk kita dan jika tidak ada proses oleh mana kita berhenti dari dosa. Kita harus mengubah cara berpikir tradisional kita, karena gereja adalah tempat dimana kita berurusan dengan dosa. Para Reformer/Pembuat pembaharuan adalah benar dengan mengatakan bahwa tidak ada pengharapan keselamatan diluar dari gereja. Jalan rekonsiliasi melibatkan kita di dalam proses dalam Kristus oleh mana kita dilepaskan dari dosa untuk menjadi manifestasi sepenuhnya dari kebenaran Allah di bumi. ‘Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.’ 2 Kor 5:21. ‘Dalam Dia’ artinya dalam gereja, tubuh-Nya, dalam persekutuan persembahan-Nya. Kebenaran Allah bukanlah posisi legal; kita tidak dapat 84
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
menjadi kebenaran Allah melalui hukum. Kebenaran adalah ‘tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus’, karena Kristus adalah ukuran kebenaran Allah. Ef 4:13 Mari kita menyatakan kembali pernyataan kunci kita dalam bagian ini. Dengan berpartisipasi dalam persembahan Kristus, penghakiman Allah, yaitu murka dan penghukuman-Nya, kita diubahkan kepada ganjaran. Ganjaran menjadi proses oleh mana kita berhenti dari dosa dan menyatakan kebenaran Allah. Kita dapat menambahkan bahwa ganjaran adalah proses oleh mana kita ‘mengambil bagian dalam kodrat ilahi,’. 2 Pet 1:4. Kita harus melarikan diri dari ‘korupsi oleh nafsu dalam dunia’ jika kita menjadi mengambil bagian dalam kodrat/sifat ilahi. ‘Melarikan diri’ ini oleh ganjaran Kristus, karena Bapa menyerahkan kepada-Nya kesalahan kita semua dan dengan demikian mengundang kita untuk berpartisipasi dalam persembahan-Nya.
Bukti dari keputraan Kita familiar dengan kata ‘haram/tidak sah’. Dalam komunitas umum, anak haram/tidak sah adalah yang tanpa ayah pernikahan – atau yang tanpa ayah yang terlihat, aktif, kesengajaan, ‘sah’. Kitab Ibrani mengatakan kepada kita bahwa setiap anak yang tidak menerima ajaran/ganjaran adalah bukan anak/haram/tidak sah. Ibr 12:8. ‘karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah (scourges) orang yang diakuiNya sebagai anak.’ Ibr 12:6. Menerima ganjran adalah bukti bahwa kita adalah anak-anak Allah. Kata Inggris tua ‘scourging’ artinya ‘pukulan’. Ingat, ‘Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan’. Yes 53:10. Kita perlu disesah untuk dua alasan: untuk berhenti dari dosa 85
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
dan untuk ditegakkan dalam keputraan yang sah sesuai dengan penentuan kita. Maka kami menanyakan, ‘Mengapa kita tidak dengan sukacita menerima ganjaran?’. Faktanya adalah, kita tidak berpikir kita memerlukannya, karena kita tidak benar-benar berpikir bahwa kita melakukan dosa. Bukti dari ini adalah kita sangat jarang mengaku dosa. Diikuti pula bahwa jika kita tidak mengaku dosa, maka kita bersembunyi dari ganjaran, dan kita bukan anak-anak yang sah. Kita diingatkan akan perkataan rasul Paulus bahwa ‘Jadi hukum Taurat adalah penuntun [guru NASB] bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman’. Gal 3:24. Sementara hukum masih adalah guru kita sebenarnya belum menemukan Kristus. Kita dapat saja mengakui Kristus: kita dapat saja sudah lahir kembali. Tapi kita membicarakan sesuatu yang lebih disini, yang adalah proses menjadi anak yang sah. Jika hukum adalah guru kita, maka kita hanya taat karena hukum dan tidak ada bukti atau kesaksian perubahan hidup melalui menemukan Kristus. Kristus, ingat, adalah tongkat di tangan Bapa untuk mencambuk kita. Kristus sendiri menerima cambukan untuk kedewasaan, supaya Dia dapat memiliki ‘buah kebenaran yang memberikan damai’. Ibr 12:11. Dia menjadi dosa, dan kemudian menerima cambukan supaya kita dapat ‘dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah’. 2 Kor 5:21. Berhubungan dengan ini, Kristus menjadi keduanya, korban penghapus dosa dan penebus salah. Dia diganjar karena akar dari dosa, demikian juga karena semua kesalahan individu kita yang banyak. 86
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Dilatih oleh ganjaran Sekarang disiplin dalam kehidupan kita menjadi efektif ketika kita menghadapinya dengan iman. Kita tidak seharusnya hanya menerima disiplin atau sekedar menaggungnya; kita menjadi ‘dilatih olehnya. Ibr 12:11. Ganjaran sendiri adalah pelatih. Kita tidak seharusnya lemah ketika menerima ganjaran, agar tidak menjadi sakit hati seperti Esau. Siapa Esau? Dia adalah orang yang menolak ganjaran dari ayahnya. Ketika dia akhirnya mencari hak kelahiran, dengan air mata, dia tidak dapat menerimanya karena dia tidak mau menerima ganjaran. Kej 27:38-40. Tema kita disini adalah bahwa kita dapat mengalahkan dosa, di dalam persekutuan Anak, ketika kita menerima ganjaran. Ketika kita ditegor atau dicambuk, kita seharusnya tidak menganggap remeh hal itu. Jika kita sudah benar-benar bersatu dengan persekutuan gereja, maka kita bersatu dengan persembahan Kristus, dan ini adalah konteks dimana ganjaran Kalvari akan diserahkan atas kita. Jika kita tanpa ganjaran dimana semua menjadi mengambil bagian – yaitu, semua yang adalah dalam gereja – maka kita adalah tidak sah/haram dan bukan anak Allah. Pergumulan yang umum adalah mengalahkan keraguan kita mengenai rasa legitimasi/sah dan kelangsungan kita. Kita dapat dipenuhi dengan keraguan, ketakutan, rasa sakit dan penyesalan karena kita tidak merasa berlangsung dan sah dalam keputraan kita. Perhatikan, bagaimanapun juga, banyak dari ‘krisis validitas’ ini dapat terjadi karena kita menolak ganjaran dan disiplin yang dapat menegakkan kita dalam keputraan yang subtansi. 87
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Sekalipun diantara para pengerja dan para pemimpin yang aktif, bisa saja ada mereka yang tidak pernah dicambuk. Mereka bekerja keras untuk menjadi sukses dalam setiap bidang. Mereka tidak pernah membuat kesalahan. Mereka tidak pernah salah. Pada kenyataannya, mereka dapat mencoba untuk ‘lulus’ di belakang kesalahan yang lain. Jadi mereka tidak pernah perlu mengaku kesalahan, dan tidak pernah disesuaikan, dilatih, diganjar, atau ditegor. Mereka tidak perlu untuk diikatkan kepada ‘satu persembahan’ Kristus. Mereka berbicara mengenai persembahan, tapi dilemparkan dari partisipasi apapun dalam korban penghapus dosa dan penebus salah. Jika ini terus menerus, mereka dapat menemukan bahwa mereka tidak mempunyai pekerjaan yang nyata. Ini karena pekerjaan adalah persembahan, dan persembahan artinya mengambil bagian dari ganjaran dalam Kristus. Allah telah membuat pendosa seperti itu untuk kita menjadi imam. Dia telah membuat kita kerajaan imam. Dan kita telah dipilih dari antara manusia untuk melakukan pekerjaan ‘keimamatan’-Nya. Oleh proses ganjaran kita diperlengkapi untuk pekerjaan ini. Ganjaran menghasilkan jenis belas kasihan yang perlu dimiliki para imam untuk orang-orang bebal dan mereka yang diluar jalan. Sebagai para imam, kita seharusnya diminta untuk membuat persembahan pertama-tama dari semua untuk diri kita sendiri, sesuai dengan kitab Ibrani. Ini artinya bahwa kita harus mengerti bagaimana berpartisipasi dalam korban penghapus dosa dan penebus salah. Kemudian, jika kita menasehati dan menolong yang lain, kita akan lebih dulu mempersembahkan untuk diri kita sendiri, mengetahui bahwa kita
88
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
adalah subyek untuk kelemahan dan kesalahan. Kita akan menjaga agar tidak kena pencobaan. Gal 6:1
Siapa yang mengganjar kita? Kristus, yang adalah tongkat yang mengkoreksi atas kita, adalah yang mengganjar kita. Kita membaca Dia mengalamatkan kepada gereja di Laodikia, ‘Barangsiapa Ku[Kristus]kasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu (bersemangat/tekun – terjemahan Inggris) dan bertobatlah!’ Wah 3:19. Pada kenyataannya, Kristus mengatakan beberapa hal yang menakutkan kepada gereja-gereja mengenai mengganjar mereka, dan membunuh anak-anak mereka dengan kematian. Wah 2:23. Ide ini, bahwa Kristus adalah yang mengganjar, terlihat menjadi kontradiksi dengan pasal 12 kitab Ibrani, dimana kita membaca bahwa Bapa-lah yang mengganjar kita. Disinilah kunci kita: ganjaran adalah membuka kita kepada ganjaran Bapa akan Kristus. Kristus melewati ganjaran ini kepada kita untuk keuntungan kita dengan memasukkan kita dalam persekutuan ganjaran dan penderitaanNya sendiri. Satu-satunya ganjaran dan disiplin yang bekerja untuk perubabahan adalah yang Bapa bebankan keatas Anak. Kita dimasukkan dalam persekutuan dari ganjaran itu. Tidak ada ganjaran lain yang efektif. Penghukuman dan penderitaan dalam dunia hanya menghasilkan kematian. Ini tidak menghasilkan perubahan. Hanya partisipasi dalam ganjaran Kristus dan penderitaan-Nya yang menghasilkan perubahan. Ini 89
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
adalah perjamuan dimana kita semua berpartisipasi, persekutuan dalam persembahan Kristus. Kita membaca mengenai Kristus, ‘Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan ... Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan … ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya’. Yes 53:1, 3, 5. Kita dapat bertanya, ‘Kepada siapa tangan Tuhan dinyatakan?’. Itu adalah untuk mereka yang menerima ganjaran, yang tidak lemah, tapi menerima itu sebagai anak-anak. Dengan menerima ganjaran dari BapaNya, Kristus menegakkan tanah partisipasi untuk kita. Adalah melalui ganjaran Kristus kita menerima buah kebenaran yang memberikan damai. Ibr 12:11. Kita tahu bahwa semua ganjaran adalah untuk perubahan tingkah laku kita, menghasilkan istirahat/rest dan rasa hormat. Tidak lagi penghakiman atau murka; itulah ganjaran untuk perubahan tingkah laku supaya kita berhenti dari dosa. Dengan berpartisipasi dalam penderitaan-Nya, kita menyatukan diri kepada sikap-Nya terhadap ganjaran, memeluk pikiran yang sama seperti Dia, berhenti dari dosa.
Ganjaran membawa pertanggung jawaban Ganjaran dari Tuhan membawa kita kepada pertanggungjawaban; kita menjadi bertanggung jawab untuk dosa kita. Ekspresi pertama dari legitimasi sebagai anak adalah pengakuan dosa. Jika kita berpikir tidak 90
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
memerlukan pengakuan, karena kita tidak percaya kita mempunyai dosa apapun, kemudian kita tertipu. ‘Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri.’ 1 Yoh 1:8. Kita menyebut Allah pendusta. Jadikan lebih jelas: ‘Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah’. Rom 3:23. Apakah bukti pertama dari keputraan? Adalah kita mempunyai dosa, dan kita mengakui dosa kita. Kita tidak menyembunyikannya. Daud berkata, ‘Selama aku berdiam diri (Ketika aku tetap diam mengenai dosaku – terjemahan Inggris), tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari’. Maz 32:3. Jika kita tidak mengakui dosa kita, kita tidak akan mempunyai rasa validitas sebagai anggota tertentu dari tubuh Kristus. Keputraan kita akan menjadi pincang. Perhatikan lagi apa yang Daud katakan.Tulang kita akan terbuang jika kita menutupi dosa kita. Maz 32:3. Sebaliknya, ‘Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita’. 1 Yoh 1:9. Dengan pengakuan dosa kita memasukkan diri kita sendiri kepada kemurahan Allah dan menemukan legitimasi
keputraan.
Kita
menemukan
identitas
dan
validitas,
diselaraskan kepada penentuan kita. Jika kita tidak mengaku dosa, kita akan bergumul terus menerus dengan ketidakadilan koreksi.
Rasa hormat Kita mengingat ayat, ‘Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya (ayah jasmani – terjemahan Inggris) kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, 91
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
supaya kita boleh hidup?’. Ibr 12:9. Kita seharusnya fokus pada kata ini, ‘hormat’. Mengapa banyak dari kita tidak mempunyai kapasitas untuk menghormati dan menerima ganjaran dari Allah? Sesungguhnya, kita tidak menghormati Allah; tidak juga menghormati ayah kita. Apakah kita perlu diganjar untuk menghasilkan rasa hormat? Ya, dan kemudian rasa hormat yang bertumbuh ini dapat membawa pengertian yang dalam supaya kita terus menanggung ganjaran. Jika kita tidak belajar menghormati ganjaran, ada kemungkinan ‘ayah jamani’ kita tidak mengganjar kita. Ibr 12:9. Jika mereka tidak mengganjar kita, mungkin ibu kita melangkah masuk dan mengurangi rasa hormat kita kepada ayah kita. Ganjaran mengajarkan rasa hormat. Sayangnya, kita memiliki generasi yang tidak tahu ganjaran dan karena itu tidak mempunyai rasa hormat. Karenanya juga adalah generasi yang menghadapi krisis validitas.
Ganjaran-Nya Melalui persembahan kita bersatu dengan Kristus; kita dibaptis kedalam Dia. Semua penderitaan dan ganjaran adalah milik-Nya dan Dia mengembalikan kepada kita bagian yang adalah milik kita didalam Dia. Bagaimana kita menyelesaikan ini? Adalah penting disini untuk memperhatikan bahwa kita hanya sanggup melakukan persembahan olah Roh Kekal. Melalui Roh Kekal, oleh kuasa Roh Kudus, kita menerima kapasitas untuk mempersembahkan dan menanggung ganjaran tanpa menjadi lemah. Adalah melalui Roh Kekal Yesus mempersembahkan diri-Nya kepada Allah, untuk diganjar bagi pendamaian kita dan menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai.
92
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Ketika kita berpartisipasi dengan Dia dalam penderitaan dan cela-Nya, mempersembahkan diri kita oleh Roh Kekal, ganjaran yang kita tanggung menghasilkan perubahan. Tanpa persembahan oleh Roh Kekal, ganjaran adalah sia-sia, membawa buah untuk maut tanpa buah kebenaran yang memberikan damai. Penderitaan itu sendiri tidak menghasilkan kebenaran.
Buah kebenaran yang memberikan damai ‘Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.’ Ibr 12:11. Ada ‘kemudian’ jika kita mau dilatih oleh ganjaran. Bagiamanapun juga, untuk mengerti dan memiliki buah ini kita harus mengerti persembahan. Kita harus bersatu dengan ‘satu persembahan’ dan ganjaranNya. Buah kebenaran yang memberikan damai hanya datang dari ganjaran Kristus. ‘ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadaNya, dan oleh bilur-bilurNya kita menjadi sembuh.’. Yes 53:5. Ini adalah persembahan yang aktif, dan itu hanya terjadi di dalam gereja. Ketika kita menerima ganjaran kita dilatih olehnya dan kita menemukan istirahat/rest dan damai. Jiwa kita tidak perlu lagi menjadi gelisah atau hati kita berpegang pada kemarahan. Kita dapat menemukan damai yang sesungguhnya ketika kita tunduk kepada ganjaran Bapa atas Anak.
Ganjaran adalah penghakiman yang benar Ganjaran adalah bukti dari penghakiman Allah yang benar terhadap mereka yang percaya, supaya kita tidak dihakimi bersama dengan dunia. Lebih lanjut dari ini, ganjaran datang kepada kita supaya kita dapat 93
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
diperhitungkan ‘layak menjadi warga kerajaan Allah’ – supaya Allah dapat memperhitungkan kita layak bagi panggilan [dan penentuan] kita. 2 Tes 1:5, 11. Ganjaran menghasilkan ‘rumah yang layak’; karena itu pembahasan ini menjadi penting bagi gereja Pola Efesus yang sedang dipulihkan.
94
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
7. Korban penghapus dosa dan penebus salah Seperti yang sudah didiskusikan, Anak mewarisi tubuh yang disiapkan bagi Dia sebelum bumi dijadikan. Tubuh ini adalah kehidupan Bapa, dikomitkan kepada Anak. Terhadap komitmen dari Bapa inilah Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya. Dengan melakukan itu, Dia mencurahkan diri-Nya sebagai korban curahan pada persembahan Bapa, dengan demikian mewarisi kehidupan Bapa, dan menjadi Anak tunggal. Kepada hal ini Bapa meresponi, ‘Anak-Ku Engkau … Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?’.Ibr 1:5. Dalam esensi yang paling murni, ini menggambarkan persekutuan persembahan antara Bapa, Anak dan Roh. Sesuai dengan persembahan ini, kemudian, multiplikasi banyak anak dapat terjadi. Pada waktu yang telah ditentukan, Kristus akan diperanakkan dalam daging, dan kehidupan Allah akan dimanifestasikan. ‘Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita’ Yoh 1:14. Kejatuhan manusia di taman Eden mengaktivasikan Anak Domba Bapa (total penyediaan-Nya) dalam model khusus, dan Kristus dikirim dalam keserupaan daging yang berdosa supaya dosa dapat dihukum dalam daging, dan jalan pendamaian dapat dibuka untuk kita. Jadi Kristus menjadi korban penghapus dosa dan penebus salah. Bapa ‘Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah’. 2 Kor 5:21. Dia menjadi korban penghapus dosa dalam daging. Dia juga memberikan diri-Nya sebagai korban penebus salah untuk memulihkan kita dari kesalahan individu kita.
Korban penghapus dosa 95
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Ketika kita diberitahukan, pada akhir kitab Ibrani, untuk pergi kepadaNya diluar kemah, Ibr 13:13, pesan mengenai datang dengan keberanian ke tahta kasih karunia terlihat menjadi kebalikan. Kebenaran dibelakang pernyataan ini adalah bahwa kita bersatu dengan Dia salam korban penghapus dosa dan penebus salah, seperti juga pada persembahan yang lain. Ini, kemudian, adalah yang membawa kita maju, dalam partisipasi total, kepada pernyataan korban keselamatan, ‘Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan (mengucap syukur – Terjemahan Inggris) namaNya. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.’ Ibr 13:15, 16. Kita
berpartisipasi
dalam
korban
penghapus
dosa
ketika
kita
mengaktifkan pengampunan Allah dan proses untuk penghapusan dosa dari kehidupan kita (atau kehidupan yang lain). Darah Kristus telah dipercikkan tujuh kali di tutup pendamaian (kursi kemurahan – terjemahan Inggris) untuk mengaktifkan pengampunan dan kemurahan bagi semua yang mendekat. Jadi semua persembahan adalah ‘demi kemurahan Allah (oleh kemurahan Allah – terjemahan Inggris’. Rom 12:1. Ketika kita bersatu dengan Kristus dalam korban penghapus dosa, pemisahan dibuat antara yang diletakkan di atas mezbah didalam kemah, dan yang dibakar diluar kemah di tempat tahir. Im 4:9-12. Ginjal (Ibrani. kilyah, kekang/kontrol) dan lemak dari korban dibakar di mezbah yang di dalam. Ginjal mewakili bagian dalam kita, hati kita diuji oleh Tuhan di atas mezbah. ‘Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin (pikiran – terjemahan Inggris) [Ibr. kilyah], untuk memberi balasan kepada setiap 96
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
orang setimpal dengan … hasil perbuatannya’. Yer 17:10. Jika kita menemukan pertobatan benar dalam hati kita dan keinginan yang sungguh-sungguh untuk bersatu dalam persembahan Kristus, maka proses untuk penghapusan dosa dalam kehidupan kita dapat menjadi efektif. Tubuh dari persembahan dibawa keluar kemah untuk dibakar di tempat tahir. ‘Karena tubuh binatang-binatang yang darahnya dibawa masuk ke tempat kudus [untuk mengaktifkan kemurahan dan pengampunan] oleh Imam Besar [sebagai korban] penghapus dosa, dibakar di luar perkemahan’. Ibr 13:11. Tempat tahir mengindikasikan kehidupan, rumah dan konteks dimana kita berada diluar dari kemah dan persembahan perjamuan, tempat dimana elemen kedagingan harus diproses hari demi hari. Adalah di dalam konteks kehidupan keseharian kita, proses ganjaran dan pembersihan terjadi. Seperti Kristus diganjar dan dibuat menderita oleh Bapa di taman Getsemani, demikian juga kita menanggung ganjaran untuk penghapusan dosa dan untuk warisan dan kedewasaan kita sebagai anak. Api yang membakar di tempat tahir membedakan antara hal-hal yang diberikan kepada kehancuran dan hal-hal yang diberikan kepada Tuhan dan dapat dimurnikan oleh api.
Diluar kemah Dimana ujian api ada atau, dengan kata lain, dimanapun kita dengan api Roh Kudus bekerja pada persembahan kita, Dia membuat perbedaan antara yang akan terus ke mezbah dan akan di luar kemah. Ketika Paulus menuliskan, ‘Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya 97
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
sampah [kotoran KJV, atau yang ditolak/sampah RSV], supaya aku memperoleh Kristus’, Fil 3:8 NASB, dia tidak berbicara dalam metafora. Paulus bukanlah orang Yunani, dan dia tidak berbicara dalam metafora Yunani. Sebagai seorang Yahudi, dia memakai bahasa profetik. Makna dari kalimat, ‘Aku … mengaggap mereka kotoran’, berhubungan dengan mengambil yang tidak akan ke mezbah. Yang ditolak dibawa keluar kemah dimana itu dapat dikonsumsi. ‘Adapun kulit lembu jantan itu dan segala dagingnya, beserta kepala dan betisnya dan isi perutnya dan kotorannya, jadi lembu jantan itu seluruhnya harus dibawanya ke luar perkemahan, ke suatu tempat yang tahir, ke tempat pembuangan abu, dan lembu itu harus dibakarnya sampai habis di atas kayu api di tempat pembuangan abu.’ Im 4:11, 12 NASB. Enam bagian ini dibawa keluar kemah. Mereka adalah bukti dari psuche – jiwa, kemanusiaan – dari yang membawa persembahan. Mereka tidak dipersembahkan di atas mezbah. Mereka dibawa keluar kemah untuk menanggung cela. Kita perhatikan disini bahwa itu juga dapat pergi ke cherem (Strong Hebrew # 2764), yaitu kehancuran kekal, karena itu harus pergi ke tempat tahir. Kita sering tersandung/tersinggung ketika persembahan kita dipisahkan kedalam bagian-bagian yang dapat dibawa keatas mezbah dan bagianbagian yang harus dibakar di tempat tahir diluar kemah. Kita mau Dia mengambil bagian ini dan menerima mereka diatas mezbah. Kita tahu Tuhan menginginkan yang pertama dan yang terbaik, tapi bahkan dalam persembahan yang pertama dan yang terbaik, ada yang dibawa keluar kemah dan yang dibawa diatas mezbah.
98
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
‘Kita mempunyai suatu mezbah dan orang-orang yang melayani kemah tidak boleh makan … Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.’ Ibr 13:10-13. Tempat diluar kemah ini adalah tempat yang sama yang ditunjuk sebagai ‘tempat tahir’ dalam Perjanjian Lama. Bagi kita, rumah-rumah kita seharusnya menjadi tempat-tempat tahir. Rumah-rumah individu kita adalah konteks untuk pengampunan dan penghapusan dosa. Karena itu kita harus mengerti perbedaan antara rumah individu kita dan rumah bait Allah. Apa hak istimewa dan proses rumah yang layak? Secara alternatif, kita seharusnya mengerti tujuan dari rumah rohani, gereja. Perhatikan, sebagai contoh, orang Kristen pada umumnya mengundang orang percaya pada ‘altar call/dipanggil maju kedepan’. Dalam realita, kita dapat menyamakan berurusan dengan dosa dengan pergi ke mezbah. Bagaimanapun juga, dosa dapat diurus di luar kemah – di rumah, dalam keluarga, dalam order kekepalaan/penolong, di tempat order, di tempat tahir. Kita seharusnya tidak membingungkan dimensi keimamatan pelayanan lima jawatan dengan dimensi tujuh/tujuh puluh yang adalah di rumah dimana perkataan dari utusan tinggal. Rumah – rumah kita adalah tempat-tempat damai. Ketika Yesus mengutus ketujuh puluh murid Dia menginstruksikan mereka, ‘Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu’ Luk 10:5,6. Ini adalah ‘tempat penghapusan’ sesuai dengan perkataan/firman dari utusan itu. Kemauan untuk menerima perkataan ini adalah indikasi 99
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
pertama bahwa saya mempunyai rumah yang layak. Rumah yang layak menerima perkataan/firman itu, dan damai sejahtera tinggal didalamnya. Ini adalah tempat tahir diluar kemah, tempat menanggung cela dan menghapus dosa.
100
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
BAGIAN D Persembahan untuk multiplikasi
Hanya ada satu tempat dimana persembahan dipersembahkan, dan kita datang dari rumah-rumah yang layak berkumpul bersama dan menguji diri kita sendiri di meja perjamuan, berpartsipasi dalam satu persembahan. Persembahan Kristus dilambangkan dalam oti dan anggur. Itu adalah tubuh Kristus yang dihancurkan, dan darah Kristus dicurahkan. Dan ketika kita makan dan minum, kita percaya perkataan Paulus: ‘Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan [partispasi] dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan [partisipasi] dengan tubuh Kristus?’ 1 Kor 10:16 NASB. Ini adalah pernyataan pusat seluruh pelajaran kita. Kita dipanggil untuk berpartisipasi dalam persembahan Kristus. Meja perjamuan adalah tempat persembahan. Sesuai dengan itu kita mempersembahkan tubuh kita dan dengan demikian persembahan kita sebagai buah dari kerja keras kita. Bagaimanapun, perjamuan lebih dari ini. Itu adalah tempat persembahan dan multiplikasi. Kita kemudian akan menemuan bahwa roti perjamuan adalah korban sajian, buah sulung, jaminan tuaian yang akan datang. Itu adalah tubuh Kristus, yang sulung dari Bapa. Dan anggur adalah cawan berkat, persembahan yang dicurahkan untuk memberi kuasa kepada persembahan, yang membuatnya naik. Korban curahan ini dicurahkan pada korban dan ibadah iman adalah yang 101
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
memultiplikasi persembahan kita. Itu adalah persembahan Yahweh Anak, dicampur dengan kapasitas Roh Kekal, membuat segala sesuatu baru. Itu adalah cawan berkat yang mengaktifkan dan memultiplikasi kehidupan. Dimana persembahan dan persembahan curahan bertemu, ada fondasi yang pasti dari persekutuan yang menghasilkan multiplikasi dan pertambahan. Pada perjamuan, masing-masing orang mengambil satu roti dan satu cawan. ‘Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.’ 1 Kor 10:17. Ada satu persekutuan dalam tubuh Kristus. Bagaimanapun juga, sebagai anggota tertentu, masing-masing orang datang ke meja perjamuan untuk menyerahkan kehidupan mereka sebagai korban sajian. Itu adalah persembahan buah sulung diserahkan dalam iman, tapi ‘itu belum muncul yang sebenarnya’. Kita menunggu untuk satu yang lain pada meja, mengenali persembahan buah sulung dan korban sajian dari yang lain. Kita seharusnya mencurahkan diri kita sebagai korban curahan pada persembahan mereka. Dengan demikian kita memberi kuasa kepada persembahan yang lain dengan mencurahkan karunia Kristus di dalam kita. Tentu saja persembahan curahan kita hanya mungkin oleh kuasa Roh Kekal. Ini adalah cawan berkat memberi kuasa seseorang untuk kembali ke rumah mereka untuk menghasilkan tuaian yang dikuduskan oleh Tuhan dan dipersembahkan sebagai buah dari kerja keras mereka, persembahan yang berkenan, menyenangkan Tuhan. Dengan ini artinya, berkat dari perjamuan mengalir ke rumah-rumah tangga dimana mereka bekerja keras untuk menghasilkan pertambahan dan multiplikasi. 102
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
8. Korban sajian Kita mengingat perkataan yang terdengar dari surga ketika Yesus dibaptis. ‘Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.’ Mat 3:17. Ini menggemakan perkataan Bapa sebelum waktu dan kekekalan, ketika Kristus mencurahkan diri-Nya ke persembahan Bapa. Dengan demikian Dia memiliki tubuh yang disiapkan untuk dia sebagai warisan. Dalam persekutuan persembahan, sebagai Anak Bapa, Dia menjadi ‘Anak Sulung’. Dan sesuai dengan ‘kebenaran’, dia menjadi Yang Diurapi, diurapi dengan ‘minyak kesukaan’, oleh persekutuan Roh. Ibr 1:5, 6, 9. Di dalam ini kita mempunyai gambaran Kristus sebagai korban sajian, roti peringatan/ingatingatan dicampur dengan minyak. Seperti yang sudah kita diskusikan, tubuh dipersiapkan untuk Kristus oleh Bapa adalah untuk menjadi konteks korporat. Kita semua termasuk didalam Anak. Kristus, sebagai yang sulung, menguduskan dan menjamin tuaian yang akan datang. Penentuan kita sebagai anak lahir ketika Bapa berkata kepada Kristus, ‘Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.’. Maz 2:7. Dia menjadi ‘yang sulung di antara banyak saudara’. Rom 8:29. Jadi ketika Kristus mengatakan kepada murid-murid pada perjamuan terakhir, ‘Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku’, Dia menawarkan kepada mereka partisipasi dalam korban sajian yang sama, yang sulung dari tubuh Kristus secara korporat. Mat 26:26
Adonan pertama 103
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Pernyataan kunci pertama mengenai buah sulung adalah ini: ‘Jikalau roti sulung adalah kudus, maka seluruh adonan juga kudus’. Rom 11:16. Paulus menggunakan
terminology
‘adonan’
karena
orang
Israel
mempersembahkan persembahan buah sulung mereka kepada Tuhan sebagai korban sajian, atau tepung. Jika buah sulung adalah kudus, maka seluruh tuaian adalah kudus, dikuduskan, atau didedikasikan kepada Tuhan. Pernyataan kunci yang kedua adalah bahwa kita dikenal dan diingat oleh Allah berdasarkan korban sajian. Maka Raja Daud berdoa, ‘Kiranya diingat-Nya segala korban persembahanmu (korban makanan/tepung [sajian] mu – terjemahan Inggris)’. Maz 20:3 NASB. Ketika kita membawa korban sajian ke perjamuan, kita mendedikasikan atau menguduskan seluruh hidup kita untuk Tuhan. Nama dan penentuan kita diingat oleh Allah. Kita meminta Dia untuk terlibat aktif dalam keseluruhan kehidupan kita sesuai dengan nama kita. Demikian juga, kita dikenal dan diingat oleh yang lain pada meja perjamuan, yang menolong dan melihat dengan mata Roh.
Bagian ingat-ingatan Sebagai bagian yang spesifik dan tak henti-henti dari korban sajian, satu bagian, segenggam, selalu diambil dan dibakar sebagai ingat-ingatan. Ini juga terjadi ketika korban sajian ditambahkan kepada korban bakaran, dan ketika lemak dari korban keselamatan ditambahkan juga. Im 2:2;5:12;6:12. Tiga bersama – korban bakaran, segenggam korban sajian, dan lemak dari korban keselamatan – semuanya disebut dalam Im 9:16-23. 104
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Mengikuti pola ini, korban bakaran setiap bulan dan hari-hari raya selalu dipersembahkan dengan korban sajian dan korban curahan – menunjuk, tentu saja, kepada roti dan anggur yang dipersembahkan Kristus. Korban sajian, ditambahkan kepada korban bakaran yang terus menerus, membawa arti akan peringatan/ingat-ingatan, seperti korban bakaran membawa arti penerimaan. Dua pemikian ini –‘diingat’ dan ‘diterima’ – ditemukan dalam Maz 20. Maka korban sajian, dengan bagian ingatingatannya, selalu dihubungkan dengan peringatan, seperti ketika Yesus meminta para murid untuk makan dan minum ‘menjadi peringatan akan Aku’. Luk 22:19. Ketika bagian sajian ditambahkan, dan korban curahan dicurahkan pada korban bakaran, elemen ini menghasilkan keharuman bagi Tuhan. Kej 8:21. Bau yang harum naik di hadapan Tuhan sebagai ingat-ingatan, persembahan peringatan.
Minyak dan kemenyan ‘Apabila seseorang hendak mempersembahkan persembahan berupa korban sajian kepada TUHAN, hendaklah persembahannya itu tepung yang terbaik dan ia harus menuangkan minyak serta membubuhkan kemenyan ke atasnya’ Im 2:1. Minyak dan kemenyan diperlukan untuk dimasukkan dalam bagian ingat-ingatan. Minyak menggambarkan Roh Kudus. Kristus, sebagai Anak Sulung, diurapi dengan minyak kesukaan oleh Roh Kudus. Maz 45:7. Roh Kudus memberi kesaksian mengenai sifat alami dari korban sajian kita, siapa kita, dan bagaimana kita seharusnya mempersembahkan. Dia menuntun kita kepada seluruh kebenaran. Yoh 16:13.
105
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Kemenyan adalah satu dari empat ‘wangi-wangian’ yang digunakan untuk membuat ukupan mezbah emas. Demikian juga, kemenyan digunakan pada korban sajian menyimbolkan roh yang manis, kemauan untuk memberi. Paulus memperingatkan orang Korintus bahwa ketika mereka berkumpul bersama, ‘masing-masing’ mempunyai sesuatu untuk diberi. 1 Pet 4:10. Ketika kita berkumpul bersama, kita juga datang untuk memberi. Kita datang untuk mempersembahkan buah sulung dari tuaian kita, korban sajian dari kehidupan kita, dengan sukacita dan roh yang mau. ‘Sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.’ 2 Kor 9:7. ‘Kiranya
diingat-Nya
segala
korban
persembahanmu
(korban
makanan/tepung [sajian] mu – terjemahan Inggris), dan disukai-Nya korban bakaranmu.’ Maz 20:3. Salah satu elemen dari korban sajian termasuk ‘bagian ingat-ingatan’ yang dibakar di atas mezbah. Im 2:9. Membangun diatas praktek inagurasi ini, harian, bulanan dan korban bakaran hari-hari raya selalu dipersembahkan dengan korban sajian dan korban curahan, yang menunjukkan, tentu saja, kepada roti dan anggur yang diberikan oleh Kristus.
Dibubuhi dengan garam ‘Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban
sajianmu;
beserta
segala
persembahanmu
haruslah
kaupersembahkan garam.’ Im 2:13. Apa itu ‘garam perjanjian’? Kita tahu bahwa Allah telah bersumpah mengenai masing-masing kita, berkenaan dengan ‘siapa kita akan jadi’. Adalah sesuai dengan sumpah ini Dia membuat perjanjian dengan kita. Ketika kita mempersembahkan buah 106
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
sulung, Tuhan mengingat nama kita dan Dia mengingat perjanjian-Nya. Bagaimanapun juga, tidak seorangpun dari kita telah menjadi pribadi yang Tuhan telah tentukan. Ketika kita mempersembahkan, kita memohon kepada Tuhan untuk mengingat kita. Garam menandakan proses perubahan. Persembahan kita ‘dibubuhi dengan garam’. Jika kita tunduk kepada proses perubahan dalam kehidupan kita, maka persembahan kita akan dibubuhi dengan garam. Tentu saja, perubahan ini selalu konsisten dengan perjanjian-Nya, jadi itu adalah ‘garam perjanjian’. Markus menarik paralel yang jelas antara ‘garam’ dan ‘api’. ‘Karena setiap orang akan digarami dengan api.’ Mark 9:49. Ketika kehidupan kita dibubuhi dengan api maka persembahan kita dibubuhi dengan garam.
Sedekah – bagian ingat-ingatan Kitab Kisah para Rasul menggambarkan Dorkas dan Kornelius sebagai teladan dalam memberi sedekah. Dorkas pertama-tama digambarkan sebagai ‘seorang murid’. Kis 9:36. Ini artinya bahwa dia adalah murid tertentu dengan kasih karunia tertentu. Kristus memberikan kepada masing-masing kasih karunia yang berlimpah. Ini adalah dasar dimana Dorkas digambarkan sebagai ‘banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah (berbuat amal – terjemahan Inggris) (Yunani. Sedekah)’. Kis 9:36. Setelah dia meninggal, Petrus mendoakan dia dan Tuhan membangkitkan dan memulihkan dia. Kornelius digambarkan sebagai ‘Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah’. Kis 10:2. Malaikat Tuhan berkata kepadanya, ‘Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan 107
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Allah mengingat engkau’. Kis 10:4. Tuhan mengingat dia, dan pelayanan ke bangsa-bangsa lain yang bukan Yahudi dimulai. Dia dan keluarganya dibaptis dalam nama dan menerima karunia dari Roh Kudus. Kis 10:44-48. Yesus berkata, ‘Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah’. Luk 12:33. Mengapa? Karena sedekah naik sebagai bagian ingat-ingatan dihadapan Allah. Jika kita tidak mempunyai ingat-ingatan dihadapan Allah maka kita hidup ‘dibawah matahari’, diperintahkan oleh ‘waktu dan kesempatan’. ‘Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar’ Mat 5:45. Jika kita memberi sedekah maka kita mempunyai ingatingatan, kita dikenal dan diingat, segala sesuatu yang terjadi kepada kita konsisten dengan sumpahkan berkenaan dengan kita..
Rumah buah sulung Rumah Kornelius dengan jelas adalah rumah persembahan dan doa. Dan itu menjadi apa yang kita tunjuk sebagai rumah ‘buah sulung’. Rumah tangganya adalah buah sulung dari tuaian bangsa-bangsa lain diluar Yahudi yang akan datang. Bagaimanapun juga, seperti dengan rumah Epenetus dan Stefanus, rumah buah sulung bukan hanya rumah pertama yang bertobat dalam seuatu wilayah. Itu adalah yang pertama dari ‘jenis’ rumah tertentu, yaitu ‘rumah yang layak’ yang membuat persembahan, dan demikian bersatu dengan seluruh ekonomi untuk pertambahan. Rumahrumah seperti itu mentahbiskan diri mereka sendiri menjadi ‘yang pertama’ dan model bagi tuaian yang diinginkan, maka rumah-rumah ini juga menghasilkan buah sulung dari jenis mereka. Paulus melayani sesuai 108
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
dengan prinsip buah sulung ketika dia berkata, ‘Apabila aku sudah menunaikan tugas itu dan sudah menyerahkan hasil usaha bangsa-bangsa lain itu kepada mereka, aku akan berangkat ke Spanyol melalui kota kamu’ Rom 15:28. Adalah pikiran Paulus bahwa jika dia dapat menegakkan prinsip buah sulung dalam hubungan dengan suatu area, prakarsa tertentu, kapasitas menggenerasikan, model dari pelayanan, maka dia dapat melihat kedepan kepada kepenuhan yang dapat dihasilkan dari buah awal. Melihat lebih kedepan pada rumah-rumah buah sulung, kita perhatikan bahwa ada empat karakteristik dari rumah jenis ini. Pertama, adalah rumah yang mau menerima perkataan/firman, dan utusan yang membawa perkataan/firman. Kedua, adalah rumah doa dan sedekah, supaya ingatingatan naik kepada Tuhan. Ketiga, adalah rumah yang ‘mengatasi’ sesuai dengan kehendak Allah. Dan akhirnya, adalah rumah yang menghasilkan buah sulung. Rumah Maria, dalam kitab Kisah para Rasul, adalah contoh dari rumah seperti itu. Jelas, rumahnya adalah tempat doa yang sungguh-sungguh dan efektif. Pada waktu Petrus dalam penjara, kita membaca bahwa ‘Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah’ Kis 12:5 NASB. Ketika mujizat Petrus dilepaskan, dia datang ke rumah Maria dimana ‘banyak orang berkumpul dan berdoa’. Kis 12:12. Jadi gereja berkumpul di rumah Maria untuk berdoa dan, sebagai ingat-ingatan yang naik ke hadapan Tuhan, doa mereka menang ketika dibukanya pintu penjara. Lebih dari ini, kita tahu bahwa Maria adalah ibu dari Yohanes Markus, yang menjadi buah sulung pelayannya, karena kita membaca bahwa Paulus dan Barnabas menemukan dia ketika mereka membawa persembahan ke 109
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Yerusalem. Yohanes Markus adalah anak yang setia, perkataan/firman disampaikan di rumah; dan demikian, dia diambil oleh Paulus dan Barnabas untuk menjadi penolong dalam perjalanan mereka. Sekalipun, dia dimentori oleh Paulus dan Barnabas, dia masih buah sulung yang dihasilkan oleh rumah Maria. Timotius, yang Paulus gambarkan sebagai ‘anakku yang sah dalam iman’, yang juga adalah buah sulung dari rumah. Dia adalah buah yang dihasilkan oleh iman dari neneknya, Lois, dan ibunya, Eunike. 2 Tim 1:5. Apolos dimentori oleh rumah Priskila dan Akwila, yang mengajarkan dia ‘dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah’. Kis 18:26. Orang-orang ini adalah buah dari rumah-rumah tertentu dan buah dari perkataan yang datang kepada rumah-rumah itu. Mereka belajar untuk menjadi contoh dari perkataan/firman, anak yang sah dalam iman yang dapat dimentori oleh bapa-bapa seperti Paulus. Membantu perkembangan buah sulung adalah jalan dimana budaya persembahan dibawa dari generasi kepada generasi. Paulus mengatakan kepada Timotius, ‘Apa yang telah engkau dengar dari padaku … percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain’. 2 Tim 2:2.
110
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
9. Korban curahan Yahweh Anak adalah korban curahan yang esensi. Dia adalah fondasi dari pengertian kita mengenai korban curahan yang dicurahkan pada korban bakaran. Menurut Paulus pada kitab Filipi, operasinya yang menentukan dan hakiki adalah mengosongkan diri-Nya sebagai korban curahan, persembahan yang dicurahkan. ‘yang walaupun dalam rupa Allah, [Dia] tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri’ Fil 2:6, 7. KJV. Dia telah mengosongkan diri-Nya, mencurahkan diri-Nya, kepada Bapa dan atas persembahan esensial Bapa. Apakah persembahan Bapa? Sesuai dengan kitab Ibrani, itu adalah ‘menyediakan tubuh’. Ibr 10:5. Tubuh yang disediakan oleh Bapa untuk Dia menjadi konteks KeputraanNya dan Keimamatan sesuai dengan Order Melkizedek. Dengan melakukan itu, Dia menjadi wadah dari kehidupan Bapa. Kristus mempersembahkan diri-Nya sendiri, darah-Nya sendiri, kepada Bapa. ‘betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat’ Itulah ‘Pengantara dari suatu perjanjian yang baru’. Ibr 9:14, 15. Kristus mengosongkan diri-Nya kepada dan atas persembahan Bapa. Yaitu, Dia mengosongkan kepada zoe Bapa, menjadi korban curahan yang akan memberi kuasa dan memultiplikasi kehidupan Bapa. Sebagai sifat yang paling alami dan kuasa dari korban curahan, Yahweh Anak mencurahkan dan mengosongkan kehidupan intrinsic-Nya kepada persembahan Bapa. 111
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Anak Domba disembelih – darah Sebagai Anak Domba yang disembelih, Dia menyediakan perjamuan dari ‘tubuh’-Nya sendiri dan ‘cawan berkat’ – darah perjanjian. Sebagai Anak Domba yang disembelih sebelum dunia dijadikan, darah-Nya dicurahkan untuk banyak orang. Darah ini berharga dan tak bercacat – darah martir – dan bertemu dengan penggenapan profetiknya dalam pencurahan dari tujuh cawandalam kitab Wahyu. Cawan sekarang adalah Perjanjian (Covenant) Baru dalam darah, dan darah perjanjian, cawan berkat yang kita berkati. Kuasa yang mengatasi ditahbiskan oleh darah Anak Domba. Dia dipukul oleh Allah, ganjaran Bapa ‘memukul Dia’, menyiapkan ‘anggur baru’ dari pertambahan, buah sulung dari ciptaan baru. Yes 53:5 pinggir; Ul 7:12; 1 Kor 15:23.
Cawan – darah buah anggur ‘Tubuh yang disediakan’ sekarang dapat menjadi ‘tubuh dosa’. Ibr 10:5; Rom 6:6. Adalah berkenan kepada Tuhan untuk meremukkan Dia seperti anggur dalam tempat pemerasan. Dia memberikan diri-Nya sebagai persembahan dan diganjar untuk menjadi korban penghapus dosa dan penebuh salah. Anak-zoe sekarang dapat memberi diri-Nya sebagai korban penebus salah. Yes 53:10. Dia dapat menjadi persembahan Bapa diutus ‘yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa (yang serupa dengan daging berdosa sebagai korban untuk dosa – terjemahan NASB)’. Rom 8:3 NASB. Dengan demikian Alkitab digenapi bahwa ‘Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah’, ‘dia akan mencuci … bajunya dengan darah buah anggur’. Wah 19:13; Kej 49:11. 112
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Seperti yang dinyatakan sebelumnya, perjamuan adalah kesimpulan dan pusat dari semua persembahan. Itu adalah anggur baru perjanjian, dan itu adalah darah perjanjian. Lingkup simbol yang mengikat hal-hal ini bersama adalah darah buah anggur. ‘menambatkan keledainya pada pohon anggur … ia akan mencuci … bajunya dengan darah buah anggur.’ Kej 49:11. Kita dapat mengatakan bahwa cawan yang kita minum secara fundamental adalah persembahan curahan. Kirstus mengatakan pada perjamuan terakhir, ‘Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku’. Luk 22:20. Tapi kemudian Dia juga mengatakan, ‘Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian’. Mat 26:28. Jadi Dia mengindikasikan bahwa cawan adalah perjanjian dalam darah, dan darah adalah perjanjian. Ada dua elemen disini. Cawan adalah perjanjian karena itu adalah wadah dari persembahan yang dicurahkan. Kemudian darah mengaktifkan proses penebusan dan rekonsiliasi menurut perjanjian itu.
Anggur baru Anggur baru selalu menggambarkan pekerjaan Roh Kudus untuk membuat ‘segala sesuatu baru’; membaharui. Wah 21:5. ‘Anggur baru’ yang paling fundamental dicurahkan ketika Roh Kudus menolong Yahweh Anak dalam persembahan-Nya. Roh Kudus adalah keduanya, minyak dari korban sajian dan anggur baru dari korban curahan. Kita mengingat bahwa Roh Kudus adalah Paraclete yang hakiki. Jadi Dia tidak kelihatan, dinyatakan atau dikenal dalam arti utama. Namun setiap tindakan mengosongkan memerlukan ‘pertolongan’ dari Roh Kudus. Model ini jelas terlihat dalam aktivitas Kristus di taman Getsemani. Itu adalah inisiatif Anak untuk mengosongkan diri-Nya; bagaimanapun Dia tidak diberi kuasa untuk 113
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
melakukan itu tanpa pertolongan dari Roh. Ini adalah bagian dari arti: ‘oleh Roh yang kekal [Dia] telah mempersembahkan diri-Nya sendiri’. Ibr 9:14. Roh Kudus membawa kapasitas penuh dari Roh Kekal untuk memproses
korban
curahan,
untuk
membantu
Kirstus
dalam
mempersembahkan diri-Nya. Demikian juga, dengan menolong kita dalam kelemahan kita, Dia memberi kuasa kepada kita untuk dicurahkan. Dengan jalan ini, kehidupan intrinsik dari yang mempersembahkan dicurahkan dan dimanifestasikan sebagai anggur kehidupan.
Anggur – yang memultiplikasi Adalah pekerjaan imam untuk mencurahkan anggur pada korban dan persembahan yang lain pada meja perjamuan. Ini adalah cawan berkat yang kita berkati satu kepada yang lain ketika kita makan dan minum, dan dengan demikian mencurahkan anggur untuk mengaktifkan dan memultiplikasi persembahan dari yang lain. Korban curahan dicurahkan untuk mengaktifkan multiplikasi dalam keluarga-keluarga kita, bisnisbisnis kita, dan dalam setiap aspek kehidupan kita. Inilah mengapa kita menguji diri kita sendiri ketika kita makan dan minum. Anggur adalah yang mengaktifkan, cawan berkat. Jika kita makan dan minum perjamuan dalam sikap yang tidak layak maka itu menjadi cawan penghakiman, cherem (kehancuran kekal) dan kutukan. Persembahan curahan adalah tindakan menghibur karena disanalah aroma yang menenangkan dari sukacita mulai muncul ketika kita ‘menghibur … dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.’. 2 Kor 1:4. Ketika persekutuan ini mulai bekerja dan aromanya naik, untuk beberapa orang itu adalah ‘bau kehidupan’ dan bagi yang lain ‘bau kematian’. 2 Kor 2:16. 114
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Dua aspek kepada persembahan curahan Persembahan curahan mempunyai dua penekanan yang jelas. Ketika anggur persembahan curahan dicurahkan, satu bagian dicurahkan ke dalam cawan tembaga, dan bagian yang lain dicurahkan dalam cawan emas. Jika kita mempelajari tabernakel Musa, kita akan menemukan bahwa beberapa dari cawan persembahan curahan dibuat dari tembaga dan beberapa dari emas. Ketika korban curahan datang dari rumah di tangan dari yang memberi persembahan, itu diterima oleh imam di mezbah. Adalah hak istimewanya untuk mengosongkan kedalam bermacam wadah. Bagian pertama dari persembahan curahan dimasukkan kedalam cawan tembaga dan dicurahkan keatas korban – itu untuk mengatakan, keatas korban dan ibadah iman mereka, seperti yang diekspresikan Paulus. Fil 2:17. Dengan mencurahkan persembahan curahan ini, masing-masing persembahan menjadi efektif ketika baunya naik. Individu yang membawa persembahan kembali kerumahnya, diberkati dengan kapasitas untuk menghasilkan pertambahan dan multiplikasi. Bagian yang lain dari korban curahan dikosongkan dalam cawan emas dan ditempatkan pada meja roti sajian. Kita melihat cawan emas dan pengggenapan profetiknya dalam pencurahan tujun cawan dalam kitab Wahyu. Mereka dipenuhi dengan anggur murka Allah. Pencurahan murka ini diaktifkan oleh immoralitas dari perempuan Izebel dalam gereja Tiatira.
115
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Dalam mengoperasikan bait, bagian pertama dari persembahan curahan dicurahkan di halaman luar, sementara bagian kedua dari persembahan curahan dicurahkan di tempat kudus. Bil 28:7. Korban curahan dalam cawan emas adalah penggenapan dari semua korban curahan. Kita menemukan bahwa itu dicurahkan sebagai anggur murka pada Babel, dalam cawan ‘dua kali lipat’. Wah 18:6. Ironisnya, kita membaca bahwa ‘Babel tadinya seperti piala emas di tangan TUHAN yang memabukkan seluruh bumi’. Yer 51:7. Menjadi cawan murka, Babel menjadi objek dari murka pada korban curahan terakhir.
Murka yang tersimpan Ketika kita mulai mencurahkan persembahan curahan, kita memberi kuasa kepada
persembahan
dari
yang
lain.
Bagimanapun
sebaliknya,
persembahan curahan yang dituangkan ke cawan emas di meja roti sajian mengindikasikan murka yang disimpan. Ini adalah anggur murka Allah. Aktivitas imam besar dalam mencurahkan cawan atau mangkuk emas adalah penghakiman dari persembahan. Bagaimanapun juga, proses terkunci untuk penundaan – seperti ketika Kristus berkata kepada Tiatira, ‘Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hambaKu … Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat’. Wah 2:20, 21. Ingat, ‘Anggur dan air anggur menghilangkan daya pikir (persundalan, anggur, dan anggur baru memperbudak hati – terjemahan Inggris)’. Hos 4:11. Ini dapat dibandingkan dengan krisis gereja Tiatira. Dalam gereja ini ada mereka yang mencurahkan anggur persundalan. ‘Dan Aku telah 116
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya. Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.’ Wah 2:21, 22 Ada cawan murka yang disimpan. Kita akan ikut serta dalam tindakan murka melalui partisipasi kita dalam persembahan curahan Kristus atau kita minum cawan murka dengan Babel. Tuhan mengatakan bahwa Dia akan membuatnya [Babel] meminum cawan dua kali lipat. Ketika kita mencampur persundalan atau mekanisme apapun dari itu dengan anggur dan anggur baru, pengertian dan penerangan kita akan dihapuskan. Ketika persundalan Babel dicampur dengan anggur baru, maka cawan emas di atas meja akan dicurahkan di tempat kudus. Ini adalah cawan yang dicampur dua kali lipat. Ketika kita berpartisipasi dalam perjamuan, kita mencurahkan cawan berkat atas satu dengan yang lain. Inilah mengapa kita menutupi satu dengan yang lain, memikirkan dan melihat satu dengan yang lain sebagai anggota-anggota tubuh-Nya. Korban curahan bukan hanya satu arah. Itu mengalir bukan hanya dari rasul, tapi juga mengalir kepada rasul dalam perjamuan yang sesungguhnya.
Anggur dan sajian berhenti Ketika anggur dari persembahan curahan dan korban sajian berhenti, maka murka terantisipasi. ‘Ladang sudah musnah, tanah berkabung, sebab 117
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
gandum sudah musnah, buah anggur sudah kering, minyak sudah menipis.’ Yoel 1:10. Pada titik ini kita memperhatikan transisi, dan murka tersimpan. Disinilah mata menjadi letih dan hati dicurahkan ke atas tanah. ‘Duduklah tertegun di tanah para tua-tua puteri Sion; mereka menabur abu di atas kepala, dan mengenakan kain kabung. Dara-dara Yerusalem menundukkan kepalanya ke tanah. Mataku kusam dengan air mata, remuk redam hatiku’ Rat 2:10, 11. Darah-kehidupan dari mereka yang seharusnya mempersembahkan sedang dalam resiko. Dimana persembahan curahan dan sajian dari buah sulung berhenti, dan minyak roh berhenti juga, Tuhan sendiri mulai mencurahkan darah mereka yang seharusnya telah mempersembahkan. ‘hancur habis hatiku karena keruntuhan puteri bangsaku, sebab jatuh pingsan kanakkanak dan bayi di lapangan-lapangan kota. Kepada ibunya mereka bertanya: "Mana roti dan anggur?," sedang mereka jatuh pingsan seperti orang yang gugur di lapangan-lapangan kota, ketika menghembuskan nafas di pangkuan ibunya.’ Rat 2:11, 12. Inilah sisi hukuman dari korban curahan. Israel adalah kudus bagi Tuhan, yang pertama dari tuaian-Nya, dan semua yang menjamah dia adalah bersalah. Yer 2:3. Tujuh cawan kitab Wahyu adalah penggenapan setiap aspek dari korban curahan seperti yang disebutkan dalam Bilangan pasal 28. Jika kita mengikuti jejak sejarah bangsa-bangsa, kita akan mengamati fenomena ini. Adalah karena kesalahan ini sehingga korban curahan menjadi katalis untuk murka dan penghancuran. Waktu yang tertinggal 118
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
yang kita amati, dapat, secara simbolis, dibandingkan dengan penundaan antara korban pagi dan petang hari.
Paulus – korban curahan Paulus membuat dua pernyataan yang menggambarkan mengenai pelayanan diaken dan keimamatannya. Pernyataannya yang pertama bahwa, ‘Kasih karunia … telah dianugerahkan Allah kepadaku, … bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya (supaya persembahan dari bangsa-bangsa yang bukan Yahudi dapat menjadi berkenan/diterima – terjemahan Inggris), yang disucikan oleh Roh Kudus’. Rom 15:15, 16. Paulus mempersembahkan persembahan ini (dari bangsa-bangsa yang bukan Yahudi) kepada Bapa, dengan tunduk menyembah. Ini adalah Paulus dengan buahnya, buah dari zoe, membuat persembahan dari satu Bapa, Bapa segala terang. Lebih lanjut, Paulus mengindikasikan bahwa mereka sendiri seharusnya mencurahkan anggur di atas persembahan. Ini adalah bangsa-bangsa bukan Yahudi. Roh adalah anggur baru, yang mengaktifkan, yang memultiplikasi. Anggur adalah yang menguduskan, dan dalam kasus ini Paulus berkata, ‘supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan (supaya persembahan dari bangsa-bangsa yang bukan Yahudi dapat – terjemahan Inggris)… disucikan oleh Roh Kudus’. Rom 15:16. Sebelum persembahan dapat bermultiplikasi harus ada yang 119
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
mencurahkan anggur keatasnya. Hanya demikian maka kita dapat maju dengan persembahan kita kepada pertambahan selanjutnya. Yang kedua kali, bahkan lebih tajam, adalah dia mengikuti/meniru Kristus. Paulus menjadi korban curahan – dia meminta orang Filipi untuk mengikuti dan menjadi ‘dicurahkan sebagai korban curahan’. Rasul yang terkemuka ini berkata kepada dirinya sendiri, ‘darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian. Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku.’ Fil 2:17, 18. Dengan sederhana, menerima persembahan dan mempersembahkan ‘korban’ (dari imanmu) adalah pekerjaan dan wewenang imam, pelayanan lima. Pelayanan lima memberi kuasa kepada rumah-rumah tangga dengan menerima persembahan mereka. Mereka mengatur mezbah dan berasal dari rumah-rumah tangga, sesuai dengan persembahannya, suatu rumah yang ‘layak’. ‘Pelayanan’ (dari imanmu) menunjuk kepada pekerjaan menjadi diaken yang dipersembahkan sebagai persembahan. Dalam atas dua hal ini (korban dan pelayanan) Paulus mencurahkan dirinya sebagai korban curahan. Persembahan curahan dicurahkan melibatkan menyerahkan nyawa/kehidupannya sendiri, sebagai pratisipasi dalam darah perjanjian, anggur baru perjamuan, dan juga melibatkan pencurahakn akan ‘karunia dari Kristus’, esensi dari kehidupan Yahweh Anak yang diberikan kepadaNya itu. Paulus tidak dapat mengambil karunia ini untuk dirinya sendiri karena itu adalah manifestasi Kristus di dalam dia, yang dicurahkan untuk banyak orang. 120
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Dicurahkan terhadap yang lain ‘Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus … tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.’ Fil 1:23, 24. Paulus mengindikasikan betapa lebih perlu untuk mereka yitu bahwa dia menjadi korban curahan; dan bahkan lebih perlu bahwa dia mengajar mereka bagaimana menjadi persembahan curahan dan memberi kuasa kepada persembahan dari yang lain. maka dia membuat persembahannya persembahan
dan
mereka.
dia Dia
mengajarkan adalah
mereka
persembahan
untuk
membuat
curahan
diatas
persembahan mereka tapi pada titik puncak, mahkota, adalah bahwa dia mengajarkan kepada orang Filipi untuk menjadi korban curahan. Ada empat langkah dalam proses ini. Dan ini adalah ‘pikiran’ yang sama ‘yang terdapat juga dalam Kristus Yesus’. Fil 2:5. Diatas proses inilah Paulus meletakkan pandangannya. Dia menasehatkan gereja Filipi, secara khusus penilik-penilik jemaat/bishop dan diaken-diaken. ‘Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman, sehingga kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, apabila aku kembali kepada kamu’ Fil 1:25, 26. Persembahan dan korban curahan telah memenuhi pandangan Paulus. Dengan mendorong orang Filipi untuk menjadi ‘satu Roh dan satu pikiran’, dia lebih lanjut mendorong mereka kepada esensi murni dari persembahan. ‘Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku’ Fil 2:18.
121
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Paulus dengan sungguh-sungguh menginginkan mereka memeluk model ini dalam pencurahan korban curahan. Dia mencari lebih dari ekspresi individu dari kebenaran. Tapi, dia mencari esensi murni dari pekerjaan paraclete, yang adalah untuk memberi kuasa kepada persembahan dari yang lain. Ini benar-benar adalah anggur baru dari korban curahan. Kehidupan Kristen lebih dari ekspresi diri atau keuntungan pribadi. Segala yang dari ‘keunggulan-keunggulan’ intrinsik pribadi, ‘disetujui oleh Allah’, adalah untuk dicurahkan sebagai korban curahan diatas yang lain. Rom 2:18. Inilah arti dari korban yang tak henti-henti dan korban yang naik. Karena itu, ‘Besar kekuasaannya (pertambahan pemerintahan[administrasi]-Nya – terjemahan Inggris), dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan’. Yes 9:7. Dengan persembahan model ini, penatalayanan mezbah berlanjut dari satu generasi kepada generasi yang lain.
Sikap yang layak menghasilkan pertambahan Paulus menasehati kita, ‘Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus (hanya, hendaklah tingkah lakumu menjadi layak – terjemahan Inggris)’. Fil 1:27. Sikap yang layak adalah sikap dari persembahan dari rumah yang layak. Rumah yang layak bukan hanya membuat persembahannya sendiri, juga mencurahkan korban curahan. Dengan ini artinya, itu adalah rumah yang tak henti-hentinya bertambah. Ingat bahwa kita menyatakan kehendak Allah, pikiran Kristus, dengan mempersembahkan diri kita sendiri sebagai korban yang hidup. Rom 12:1. Pernyataan di Filipi adalah, lebih lanjut dari mempersembahkan diri kita sendiri sebagai korban yang hidup, kita perlu untuk mencurahkan korban curahan, dengan demikian mencapai satu Roh dalam satu pikiran. 122
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Dengan cara ini kita ‘dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil’ – ‘tidak hanya’ untuk diri kita sendiri, tapi juga berjuang bersama untuk multiplikasi dan pertambahan kebenaran di dalam yang lain. ‘Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia’ Fil 1:27, 29. Paulus adalah model dari penderitaan yang dipersiapkan sebagai korban curahan untuk yang lain. Ketika kita remuk/hancur untuk dicurahkan, kita mengalami ‘dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku’ Fil 1:30.
Mahkota Paulus Persembahan curahan Paulus adalah mengerjakan mahkotanya. ‘Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan (korban curahan – terjemahan Inggris) dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran.’ 2 Tim 4:6-8. Paulus telah menggenapi keimamatan dan tugas pelayanan diakennya. Dia telah menjadi ahli administrasi persembahan dan menyerahkan itu kepada orang Filipi. Persembahan kita mewakili kita, semua yang kita lakukan, buah dan pekerjaan kita. Ketika kita mulai mencurahkan persembahan curahan kita mengambil ‘keunggulan-keunggulan’ dari pribadi kita yang hakiki, keputraan fundamental kita, dan mencurahkan itu keatas kehidupan yang lain. Paulus menunjuk kepada mahkota kebenaran yang diletakkan. Itu bukan secara esensi upah dari pekerjaannya. Paulus mengatakan, ‘kamulah mahkotaku’. 1 Tes 2:19. Kita mungkin mengatakan mahkota pencapaiannya 123
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
adalah kesuksesannya dalam mengimpartasi dan memasukkan substansi persembahan dan persembahan curahan kepada orang Filipi, dan sesungguhnya, semua gereja-gereja. Ini menolong menjelaskan mengapa dua puluh empat tua-tua melemparkan mahkota mereka dihadapan Anak Domba. Adalah kesaksian bahwa mahkota kita adalah untuk memberi kuasa kepada persembahan dari yang lain, dalam persekutuan persembahan.
Bersatu dalam persekutuan Paulus membuka suratnya kepada Filipi dengan mengatakan, ‘setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil’. Fil 1:4, 5. Dia kemudian menutup suratnya dengan berbicara mengenai persekutuannya dengan Epafroditus, saudara yang sedang sakit, dan
atas
mereka
yang
berdukacita.
Epafroditus
membawa
pemberian/persembahan sebagai ‘suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah’. Fil 4:18 Paulus menunjuk kepada proses persembahan ini dan persembahan curahan sebagai persekutuan memberi dan menerima. ‘tidak ada satu jemaatpun yang mengadakan perhitungan hutang dan piutang (memberi dan menerima – terjemahan Inggris) dengan aku selain dari pada kamu’ Fil 4:15. Itu di dalam konteks korban curahan dan menerima mahkota yang Paulus tunjuk kepada kegagalan Demas, ‘telah mencintai dunia ini’. 2 Tim 4:10. Dengan cara yang sama dia menunjuk kepada Yohanes Markus dan menyatakan secara tidak langsung pemulihannya dengan mengatakan ‘karena pelayanannya penting bagiku’. 2 Tim 4:11. Akan terlihat bahwa 124
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
kegagalan Demas adalah kegagalannya bersatu dengan Paulus dalam persekutuan persembahan dan dicurahkan sebagai korban curahan.
Kesimpulan Kita dapat menyimpulkan, ketika kita memulai, dengan menyatakan kembali
bahwa
bahasa
persembahan
memenuhi
Alkitab.
Dalam
mempelajari gereja Perjanjian Baru, adalah jelas sekarang bahwa kita harus menerjemahkan praktek-praktek para rasul sebagai ekonomi persembahan. Tidaklah sulit untuk melihat bahwa gereja, lahir pada hari Pentakosta (menggenapi hari raya Tujuh Minggu), diluncurkan secepatnya kedalam administrasi dipimpin oleh Roh Kudus, itu adalah mempraktekkan menjalankan ekonomi persembahan Perjanjian Lama. Lama sebelumnya, seluruh budaya perkumpulan sebagai satu rumah di depan umum, demikian juga menghasilkan buah dan memultiplikasikan dari rumahrumah individu, adalah dalam putaran penuh. Sejak saat itu, pengoperasian satu bait secara efektif untuk penghapusan dosa, dan mengidentifikasi rumah-rumah buah sulung untuk pertambahan injil, menghabiskan perhatian para rasul. Pada masa pemulihan kita demikian juga, kita sadar bahwa dalam setiap tindakan dan aspek, di depan umum atau dari rumah ke rumah, ketika kita memberi diri kita kepada pekerjaan kita dan kepada satu dengan yang lain, kita mencari untuk berpartisipasi, melalui iman, dalam persembahan ‘sekali untuk semua’ milik Kirstus. Kita sadar bahwa itu bukanlah persembahan kita yang mencapai segalanya, tapi persembahan-Nya, dan kita hanya berpartisipasi di dalam Dia. Kristus adalah persembahan yang berkenan/diterima. Karena itu kita mencari untuk ‘penurut-penurut Allah, 125
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
seperti anak-anak yang kekasih’, berjalan dalam kasih ‘sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah’. Ef 5:1, 2.
126