Persamaan Diferensial Parsial CNH3C3 Tim Ilmu Komputasi
Coordinator contact: Dr. Putu Harry Gunawan
[email protected]
Week 3: Pengantar, konsep dasar dan klasikasi PDP
1 Kontrak kuliah 2 Pendahuluan
Konsep Dasar Kehomogenan Orde Kelinieran
3 Klasikasi PDP 4 Aplikasi
Kontrak kuliah
Batasan materi
Batasan kuliah ini
Pendahuluan
Konsep dasar
Denisi (PDP) Persamaan diferensial parsial (PDP) merupakan sebuah persamaan yang memfokuskan pada hubungan antara sebuah fungsi yang
belum diketahui u (x1 , x2 , · · · , xn ) berdimensi n ≥ 2, dan turunan parsial fungsi terhadap variabel-variabel bebasnya.
Pendahuluan
Konsep dasar
Denisi (PDP) Persamaan diferensial parsial (PDP) merupakan sebuah persamaan yang memfokuskan pada hubungan antara sebuah fungsi yang
belum diketahui u (x1 , x2 , · · · , xn ) berdimensi n ≥ 2, dan turunan parsial fungsi terhadap variabel-variabel bebasnya. Bentuk umum dari PDP diberikan sebagai berikut:
∂u ∂u ∂2u ∂2u x1 , x2 , · · · xn , u , ,··· , , ,··· , ,··· ∂ x1 ∂ xn ∂ x1 x1 ∂ x1 xn
F
= 0.
Pendahuluan
Contoh Berikut beberapa contoh PDP sederhana dengan u sebagai fungsi yang belum diketahui (unknown function) dan hanya memiliki dua variabel bebas: ∂ 2 u (x , y ) ∂ 2 u (x , y ) + = 0, persamaan ∂x 2 ∂y 2
Laplace
(2.1)
Pendahuluan
Contoh Berikut beberapa contoh PDP sederhana dengan u sebagai fungsi yang belum diketahui (unknown function) dan hanya memiliki dua variabel bebas: ∂ 2 u (x , y ) ∂ 2 u (x , y ) + = 0, persamaan ∂x 2 ∂y 2
Laplace
∂ u (t , x ) ∂ 2 u (t , x ) −α = 0, persamaan ∂t ∂x 2
difusi
(2.1) (2.2)
Pendahuluan
Contoh Berikut beberapa contoh PDP sederhana dengan u sebagai fungsi yang belum diketahui (unknown function) dan hanya memiliki dua variabel bebas: ∂ 2 u (x , y ) ∂ 2 u (x , y ) + = 0, persamaan ∂x 2 ∂y 2
Laplace
∂ u (t , x ) ∂ 2 u (t , x ) −α = 0, persamaan ∂t ∂x 2 2 ∂ 2 u (t , x ) 2 ∂ u (t , x ) − c = 0, persamaan ∂t 2 ∂x 2
difusi
gelombang
(2.1) (2.2) (2.3)
dengan ∂ u /∂ t , ∂ 2 u /∂ x 2 menyatakan turunan partial terhadap variabel waktu orde satu dan ruang orde dua secara berurutan.
Pendahuluan
Contoh
Biasanya, dalam beberapa kajian pustaka, secara singkat PDP dapat juga ditulis dalam bentuk: + uyy = 0,
(2.4)
ut
− αuxx = 0,
(2.5)
utt
− c 2 uxx = 0,
(2.6)
uxx
dengan subscript menyatakan turunan parsial.
Pendahuluan
Contoh Beberapa contoh lain PDP yang terkenal selain tiga contoh diatas adalah ut
+ ux = 0,
ut
+ ux − αuxx = 0,
ut
+ uux = 0,
uxx ut iut
+ uyy = f (x , y ),
+ uux + uxxx = 0, + uxx = 0.
persamaan transport persamaan reaksi-difusi persamaan
inviscid
Burger
persamaan Poisson persamaan KdV persamaan Schrödinger
(2.7) (2.8) (2.9) (2.10) (2.11) (2.12)
Pendahuluan
Notasi umum gradien (grad (u ) = ∇u )
Gradien grad (u ) = ∇u : Notasi untuk menyatakan vektor gradien dari suatu fungsi u (x1 , x2 , · · · , xn ) pada n-dimensi ruang Euclidean.
Pendahuluan
Notasi umum gradien (grad (u ) = ∇u )
Gradien grad (u ) = ∇u : Notasi untuk menyatakan vektor gradien dari suatu fungsi u (x1 , x2 , · · · , xn ) pada n-dimensi ruang Euclidean. Contohnya: ∇u (x1 , x2 , · · · , xn ) =
∂ ∂ ∂ , ,··· , ∂ x1 ∂ x2 ∂ xn
u (x1 , x2 , · · ·
, xn ).
Misalkan terdapat fungsi u (x , y ), maka ∇u (x , y ) = (ux , uy ).
Pendahuluan
Notasi umum divergent (div (u ) = ∇ · u ) Divergent div (u ) = ∇ · u : Notasi untuk menyatakan divergensi (divergence) dari suatu fungsi u (x1 , x2 , · · · , xn ) pada n-dimensi ruang Euclidean (yaitu jumlah dari suku-suku vektor gradiennya).
Pendahuluan
Notasi umum divergent (div (u ) = ∇ · u ) Divergent div (u ) = ∇ · u : Notasi untuk menyatakan divergensi (divergence) dari suatu fungsi u (x1 , x2 , · · · , xn ) pada n-dimensi ruang Euclidean (yaitu jumlah dari suku-suku vektor gradiennya). Contohnya: ∇ · u (x1 , x2 , · · · , xn ) =
∂ ∂ ∂ + + ··· + ∂ x1 ∂ x2 ∂ xn
u.
Pendahuluan
Notasi umum divergent (div (u ) = ∇ · u ) Divergent div (u ) = ∇ · u : Notasi untuk menyatakan divergensi (divergence) dari suatu fungsi u (x1 , x2 , · · · , xn ) pada n-dimensi ruang Euclidean (yaitu jumlah dari suku-suku vektor gradiennya). Contohnya: ∇ · u (x1 , x2 , · · · , xn ) =
∂ ∂ ∂ + + ··· + ∂ x1 ∂ x2 ∂ xn
Misalkan terdapat fungsi u (x , y , z ), maka didapat ∇ · u (x , y , z ) =
∂u ∂u ∂u + + ∂x ∂y ∂z
.
u.
Pendahuluan
Notasi umum Laplace (∆u = ∇2 u = ∇ · ∇u ) Laplace operator ∆u = ∇2 u = ∇ · ∇u : Notasi untuk menyatakan turunan orde dua u (x1 , x2 , · · · , xn ) pada n-dimensi ruang Euclidean.
Pendahuluan
Notasi umum Laplace (∆u = ∇2 u = ∇ · ∇u ) Laplace operator ∆u = ∇2 u = ∇ · ∇u : Notasi untuk menyatakan turunan orde dua u (x1 , x2 , · · · , xn ) pada n-dimensi ruang Euclidean. Contohnya: ∆u (x1 , x2 , · · · , xn ) =
∂2 ∂2 ∂2 + + · · · + ∂ xn2 ∂ x12 ∂ x22
u.
Pendahuluan
Notasi umum Laplace (∆u = ∇2 u = ∇ · ∇u ) Laplace operator ∆u = ∇2 u = ∇ · ∇u : Notasi untuk menyatakan turunan orde dua u (x1 , x2 , · · · , xn ) pada n-dimensi ruang Euclidean. Contohnya: ∆u (x1 , x2 , · · · , xn ) =
∂2 ∂2 ∂2 + + · · · + ∂ xn2 ∂ x12 ∂ x22
Misalkan terdapat fungsi u (x , y , z ), maka didapat ∆u (x , y , z ) =
∂2u ∂2u ∂2u + + 2 ∂x 2 ∂y 2 ∂z
.
u.
Pendahuluan
Solusi PDP Secara umum, solusi PDP adalah nontrivial, akan tetapi ketika sebuah solusi ditemukan, akan sangat mudah untuk membuktikan apakah fungsi tersebut merupakan solusi atau bukan.
Pendahuluan
Solusi PDP Secara umum, solusi PDP adalah nontrivial, akan tetapi ketika sebuah solusi ditemukan, akan sangat mudah untuk membuktikan apakah fungsi tersebut merupakan solusi atau bukan. Sebagai contoh, untuk melihat u (x , t ) = e t −x merupakan solusi dari persamaan gelombang utt
− uxx = 0,
(2.13)
Pendahuluan
Solusi PDP Secara umum, solusi PDP adalah nontrivial, akan tetapi ketika sebuah solusi ditemukan, akan sangat mudah untuk membuktikan apakah fungsi tersebut merupakan solusi atau bukan. Sebagai contoh, untuk melihat u (x , t ) = e t −x merupakan solusi dari persamaan gelombang utt
− uxx = 0,
(2.13)
secara sederhananya fungsi solusi tersebut kita substitusikan ke dalam persamaan, sehingga didapat: (e t −x )tt − (e t −x )xx = e t −x − e t −x = 0.
Pendahuluan
Latihan
Tunjukkan apakah u (x , t ) = sin(x − t ) merupakan solusi dari persamaan gelombang dibawah ini ? utt
− uxx = 0,
(2.14)
Pendahuluan
Latihan
Tunjukkan apakah u (x , t ) = f (x − ct ) merupakan solusi dari persamaan gelombang dibawah ini ? utt
− c 2 uxx = 0,
(2.15)
Pendahuluan
Kehomogenan Denisi (PDP tak-homogen) Persamaan diferensial parsial (PDP) dengan fungsi yang belum diketahui (u) dikatakan tak-homogen jika dalam persamaan PDP-nya terdapat term/fungsi lain yang tidak bergantung pada fungsi u.
Pendahuluan
Kehomogenan Denisi (PDP tak-homogen) Persamaan diferensial parsial (PDP) dengan fungsi yang belum diketahui (u) dikatakan tak-homogen jika dalam persamaan PDP-nya terdapat term/fungsi lain yang tidak bergantung pada fungsi u.
Sebagai contoh, persamaan
Poisson:
uxx (x , y ) + uyy (x , y )
= f (x , y )
merupakan persamaan tak-homogen karena ada fungsi f (x , y ) yang tidak bergantung pada fungsi u (x , y ).
Pendahuluan
Kehomogenan Denisi (PDP tak-homogen) Persamaan diferensial parsial (PDP) dengan fungsi yang belum diketahui (u) dikatakan tak-homogen jika dalam persamaan PDP-nya terdapat term/fungsi lain yang tidak bergantung pada fungsi u.
Sebagai contoh, persamaan
Poisson:
uxx (x , y ) + uyy (x , y )
= f (x , y )
merupakan persamaan tak-homogen karena ada fungsi f (x , y ) yang tidak bergantung pada fungsi u (x , y ). Sedangkan persamaan Laplace: uxx (x , y ) + uyy (x , y ) = 0 merupakan persamaan yang
homogen.
Pendahuluan
Latihan Tentukan apakah persamaan-persamaan berikut homogen atau non-homogen! ut
+ ux = 0,
ut
+ ux − αuxx = 0,
ut
+ uux = 0,
uxx ut iut
+ uyy = f (x , y ),
+ uux + uxxx = 0, + uxx = 0.
persamaan transport persamaan reaksi-difusi persamaan
inviscid
Burger
persamaan Poisson persamaan KdV persamaan Schrödinger
(2.16) (2.17) (2.18) (2.19) (2.20) (2.21)
Pendahuluan
Orde Denisi (Orde) Orde (order) dari PDP adalah orde dari turunan tertinggi yang ada di dalam persamaan itu sendiri.
Pendahuluan
Orde Denisi (Orde) Orde (order) dari PDP adalah orde dari turunan tertinggi yang ada di dalam persamaan itu sendiri.
Secara umum, kita dapat menuliskan persamaan umum PDP orde satu untuk (x , y ) sebagai F (x , y , u (x , y ), ux (x , y ), uy (x , y ))
= F (x , y , u , ux , uy ) = 0, (2.22)
sedangkan untuk PDP orde dua adalah: F (x , y , u , ux , uy , uxx , uyy )
= 0.
(2.23)
Pendahuluan
Latihan
Tentukan Orde dari: ut
+ ux = 0 ,
ut
+ uux + uxxx = 0,
persamaan transport persamaan KdV
(2.24) (2.25)
Pendahuluan
Kelinieran PDP dapat ditulis dalam bentuk: L(u ) = 0,
dengan L disebut sebagai sebuah operator.
(2.26)
Pendahuluan
Kelinieran PDP dapat ditulis dalam bentuk: L(u ) = 0,
dengan L disebut sebagai sebuah operator. Maka contoh persamaan reaksi difusi (2.8), dapat kita tulis menjadi 2 L = ∂∂t + ∂∂x + α ∂∂x 2 , dan sehingga Lu sama dengan (2.8).
(2.26)
Pendahuluan
Kelinieran PDP dapat ditulis dalam bentuk: L(u ) = 0,
(2.26)
dengan L disebut sebagai sebuah operator. Maka contoh persamaan reaksi difusi (2.8), dapat kita tulis menjadi 2 L = ∂∂t + ∂∂x + α ∂∂x 2 , dan sehingga Lu sama dengan (2.8).
Denisi (PDP Linier) Operator
L
dikatakan linier jika memenuhi
L(u + v ) = Lu + Lv ,
dan
untuk setiap fungsi u , v dan konstanta c .
L(cu ) = c Lu ,
(2.27)
Pendahuluan
Contoh Sebagai contoh, kita akan menunjukkan bahwa apakah persamaan transport ut + ux linier atau tidak?
Pendahuluan
Contoh Sebagai contoh, kita akan menunjukkan bahwa apakah persamaan transport ut + ux linier atau tidak? Hal ini dapat ditunjukkan dengan, L(u + v ) = (u + v )t + (u + v )x = ut + vt + ux + vx = (ut + ux ) + (vt + vx ) = Lu + Lv
Pendahuluan
Contoh Sebagai contoh, kita akan menunjukkan bahwa apakah persamaan transport ut + ux linier atau tidak? Hal ini dapat ditunjukkan dengan, L(u + v ) = (u + v )t + (u + v )x = ut + vt + ux + vx = (ut + ux ) + (vt + vx ) = Lu + Lv
dan L(cu ) = (cu )t + (cu )x = cut + cux = c Lu .
Sehingga berdasarkan Denisi 2.4, persamaan persamaan linier.
ut
+ ux merupakan
Pendahuluan
Latihan
Tunjukkan apakah PDP-PDP berikut linier apa tidak! 1. ut + ux − αuxx = 0 2. ut + uux = 0 3. uxx + uyy = f (x , y ) 4. ut + uux + uxxx
Klasikasi PDP
Kalsikasi PDP orde dua Pada PDP dengan turunan orde dua, klasikasi PDP dapat ditentukan dengan mudah.
Klasikasi PDP
Kalsikasi PDP orde dua Pada PDP dengan turunan orde dua, klasikasi PDP dapat ditentukan dengan mudah. Diberikan PDP quasilinier orde dua nonhomogen dengan dua variabel bebas: Auxx
+ Buxy + Cuyy + Dux + Euy + Fu = G .
(3.1)
Klasikasi PDP
Kalsikasi PDP orde dua Pada PDP dengan turunan orde dua, klasikasi PDP dapat ditentukan dengan mudah. Diberikan PDP quasilinier orde dua nonhomogen dengan dua variabel bebas: Auxx
+ Buxy + Cuyy + Dux + Euy + Fu = G .
Klasikasi (3.1) bergantung pada tanda (sign) dari nilai diskriminan, B 2 − 4AC sebagai berikut: B2
− 4AC
Negative Nol Positif
Klasikasi Eliptik Parabolik Hiperbolik
(3.1)
Klasikasi PDP
Latihan
Klasikasikan PDP-PDP berikut ini! 1. ut + ux − αuxx = 0 2. uxx + uyy = f (x , y ) 3. ut + ux + uxx 4. ut t + ux y + uxx
Aplikasi
Aplikasi
Beberapa aplikasi PDP dalam kehidupan sehari-hari: I Penyebaran panas pada suatu medium I Vibrasi senar gitar I Pemberian harga Option (Financial Engineering) I Gelombang air laut I Pertumbuhan bakteri pada media tertentu I Penyebaran polusi virus, atau gossip I dll
End of presentation!