Perpustakaan Nasional RI: Data Katalog dalam Terbitan (KDT) Materi Pembekalan Guru SMP dalam Pengintegrasian Pendidikan Kependudukan dengan Kurikulum 2013 / Penulis, Tim Inspirasi Khatulistiwa (Zainal Arifin, Lista Apriliani dan Nining Sriwahyuni); editor, Eddy Hasmi. Jakarta : Direktorat Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN, 2014. 85hlm. ; 14,8 x 21 cm ISBN : 978-602-1564-16-5 KEPENDUDUKAN - PENGINTEGRASIAN DENGAN KURIKULUM 2013 1. Arifin, Zainal 2. Apriliani, Lista 3. Sriwahyuni, Nining 4. Hasmi, Eddy 304.607 1
Diterbitkan oleh Penanggung Jawab Penulis
: : :
Editor dan Penata Letak : Penyelaras Akhir :
Desain sampul dan grafis :
Direktorat Kerjasama Pendidikan Kependudukan Eddy N. Hasmi 1. Zainal Arifin 2. Lista Apriliani 3. Nining Sriwahyuni Eddy N. Hasmi, Lista Apriliani, Nilam Kemuning 1. Lalu Makripuddin 2. Bambang Hendroyono 3. Sintawaty Sulisetyoningrum 4. Nilam Kemuning Lista Apriliani
Cetakan Pertama Tahun 2014 Materi dapat diperbanyak oleh pihak lain dengan seizin penerbit, Direktorat Kerjasama Pendidikan dan Kependudukan – BKKBN. No Telp: 021-8004929, email:
[email protected];
[email protected]
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmatNya, materi pembekalan guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam pengintegrasian pendidikan kependudukan dengan kurikulum 2013 dapat terselesaikan. Materi ini merupakan salah satu materi pendidikan kependudukan yang dikembangkan oleh Direktorat Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN tahun 2014. Maksud dari disusunnya buku ini sebagai materi generik tentang isuisu kependudukan yang dapat disampaikan dalam Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) guru. Sehingga guru-guru memiliki wawasan mengenai persoalan kependudukandan pada gilirannyaakan menjadikan isu kependudukan sebagai salah satu bahan/soal dalam mata pelajaran yang diajarkan kepada peserta didik.Tema/topik yang dibahas pada materi ini merupakan isu aktual dari permasalahan kependudukan saat ini dan beberapa tahun yang akan datang. Semoga materi pembekalan ini dapat memberikan manfaat, sehingga isu-isu kependudukan pada akhirnya dapat menjadi nilai yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jakarta, Februari 2014 Direktur Kerjasama Pendidikan Kependudukan,
Drs. Eddy N. Hasmi, M.Sc
ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
A. KONDISI KEPENDUDUKAN INDONESIA
1
B. DESKRIPSI SLIDE PRESENTASI
3
Latar Belakangdan Tujuan
3
Kondisi Kependudukan Indonesia
5
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
7
Dampak Ledakan Penduduk
9
Solusi
Mengendalikan
Jumlah
dan
Pertumbuhan
11
Penduduk Penduduk Usia Remaja di Indonesia
13
Kondisi Remaja di Sekitar Kita
15
Solusi Masalah Penduduk Usia Remaja
17
Penduduk Usia Produktif
19
Bonus Demografi
21
Mencari Kerja atau Menciptakan Lapangan Kerja
23
Penduduk Lanjut Usia
25
Kondisi Lansia
27
Apa yang Harus Kita Siapkan untuk Menjadi Lansia
29
Tangguh? Sikap terhadap Penduduk Lanjut Usia iii
31
Urbanisasi dan Perkembangan Perkotaan
33
Ayo Kita Membangun Desa
35
Mewujudkan Kehidupan Kependudukan
Ramah
37
C. STRATEGI MENGINTEGRASIKAN MATERI KEPENDUDUKAN DALAM KURIKULUM 2013 UNTUK SMP
39
D. LANGKAH MENGINTEGRASIKAN DENGAN KURIKULUM 2013
KEPENDUDUKAN
43
E. CONTOH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR YANG SELARAS DAN DAPAT DIINTEGRASIKAN
47
F. MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
65
G. CONTOH LAMPIRAN LKS DAN FORMAT PENILAIAN
75
INFORMASI TENTANG KEPENDUDUKAN
120
DAFTAR PUSTAKA
145
UCAPAN TERIMAKASIH
147
iv
Kota
ISU
yang
A. KONDISI KEPENDUDUKAN INDONESIA Berdasarkan data sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010 Indonesia memiliki jumlah penduduk 237.641.326 jiwa yang tersebar di 34 Provinsi.Sedangkan data kependudukan dunia tahun 2012, Indonesia menempati urutan ke-4 sebagai Negara yang mempunyai jumlah penduduk terbesar di dunia. Adapun urutannya, pertama China (1,35 milyar jiwa), ke-2 India (1,26 milyar jiwa) dan ke-3 Amerika Serikat (314 juta jiwa). (sumber : World Population Bureau, 2012). Jumlah penduduk yang besar, laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, kualitas penduduk yang masih rendah, dan penyebaran penduduk yang tidak merata berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap berbagai aspek kehidupan. Dengan meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhan pokok juga semakin tinggi. Hal ini akan mendorong eksplorasi sumber daya alam dan energi secara besar-besaran dalam memenuhi berbagai macam kebutuhan. Karena itu pertumbuhan penduduk harus dikendalikan dengan baik.Agar tidak menimbulkan banyak permasalahan dalam bidang sosial, ekonomi, politik dan lingkungan. Selain sumber daya alam yang kaya, Indonesia juga akan memiliki penduduk usia produktif yang tinggi. Diperkirakan pada tahun 2010 - 2020 penduduk usia produktif akan lebih dari 46 juta jiwa (BPS). Hal ini menjadi peluang dan kekuatan untuk dapat tumbuh menjadi bangsa dan Negara yang unggul. Oleh karena itu penduduk usia produktif harus memiliki 1
pendidikan dan keterampilan yang cukup agar tidak menjadi sumber malapetaka bagi bangsa Indonesia. Jumlah penduduk lanjut usia (diatas 60 tahun) juga akan mengalami peningkatan pesat setelah tahun 2030 dan pada tahun 2050 jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia hampir 80 juta jiwa. Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana menjadikan para lansia sebagai aset bukan beban negara dan bagaimana agar mereka menjadi lansia tangguh yang religius, tetap sehat,aktif dan berkarya. Dengan semakin banyaknya jumlah penduduk Indonesia, dapat mempengaruhi kesenjangan dalam berbagai aspek, diantaranya ekonomi, sosial, budaya, politik. Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata mendorong mobilitas penduduk ke wilayah perkotaan. Mobilitas penduduk antar wilayah di Indonesia semakin mudah dan cepat
berpengaruh
terhadap
peningkatan
urbanisasi
di
Indonesia.Urbanisasi merupakan suatu proses pertambahan penduduk perkotaan. salah satu faktor bertambahnya proporsi penduduk perkotaan disebabkan oleh migrasi penduduk dari wilayah perdesaan ke perkotaan. Tentunya semua hal ini harus menjadi perhatian semua pihak terutama generasi muda penerus bangsa.Berikut ini adalah beberapa permasalahan utama kependudukan di Indonesia yang penting diketahui oleh kita semua.
2
B. DESKRIPSI SLIDE PRESENTASI
Tujuan Slide 1 a. Guru memahami tentang latar belakang adanya materi pembekalan ini. b. Guru dapat mengintegrasikan isu kependudukan ke dalam pembelajaran di kelas.
Slide ini menerangkan tentang latar belakang dan tujuan disusunnya materi pembekalan
guru
Sekolah
Menengah
Pertama
(SMP)
pengintegrasian pendidikan kependudukan dengan kurikulum 2013.
3
dalam
Hal yang melatarbelakangi kegiatan pembekalan materi ini adalah 1) Pentingnya mengetahui isu kependudukan, fenomena dan dampaknya dalam berbagai aspek kehidupan;
2) Peran strategis guru dalam
menanamkan pengetahuan, sikap, perilaku responsif dan adaptif dalam menghadapi
situasi
kependudukan
kepada
peserta
didik;
3)Isu
kependudukan dapat diintegrasikan dengan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran. Isu
kependudukan
merupakan
masalah
bersama
yang
harus
dihadapi.Melalui pembekalan materi ini, diharapkan guru dan peserta didik memahami tentang isu kependudukan.Dan guru mampu mengintegrasikan isu kependudukan ke dalam pembelajaran sesuai kurikulum 2013. Pendidikan kependudukan ini sangat penting ditanamkan sejak dini kepada peserta didik agar dalam diri mereka terbangun wawasan tentang kondisi lingkungan sekitar yang berkaitan dengan kependudukan. Karakter positif diharapkan dapat terbentuk secara alami jika materi isu kependudukan ini disampaikan terintegrasi dalam kegiatan belajar yang menyenangkan dan kontekstual. Dengan
pengetahuan
yang
cukup,
maka
peserta
didik
dapat
mengembangkan pemahaman dan sikap yang tepat berkenaan dengan masalah-masalah kependudukan,mengembangkan rasa tanggung jawab serta ketepatan dalam mengambil keputusan untuk mengatasi masalahmasalah tersebut kelak ketika mereka menjadi dewasa.
4
Tujuan Slide 2 1. 2.
Guru memahami kondisi kependudukan di Indonesia Guru mengetahui tentang 5 isu aktual dari permasalahan kependudukan maupun beberapa tahun ke depan.
Slide di atas menggambarkan kondisi kependudukan Indonesia yang menjadi dasar dibahasnya isu-isu aktual dari permasalahan kependudukan saat ini maupun beberapa tahun ke depan.
5
Adapun gambaran kondisi kependudukan Indonesia adalah : 1.
Penduduk Indonesia sangat besar dan masih akan bertambah sampai dengan tahun 2050. Meningkatnya jumlah penduduk mengakibatkan kebutuhan pokok semakin meningkat, sehingga mendorong eksplorasi sumber daya alam dan energisecara besar-besaran dalam memenuhi berbagai macam kebutuhan. Jika jumlah dan pertumbuhan penduduk tidak dikendalikan dengan baik, maka akan terjadi masalah dalam berbagai aspek kehidupan.
2. Jumlah penduduk usia remaja akan terus bertambah, diperkirakan pada tahun 2025 jumlahnya lebih dari 47 juta jiwa. Sementara kondisi remaja di sekitar kita menghadapi banyak permasalahan seperti penggunaan narkoba, pergaulan bebas tawuran dan sebagainya. 3. Meningkatnya jumlah dan proporsi penduduk usia produktif sampai dengan tahun 2030 merupakan potensi pembangunan jika dikelola dengan baik.Penduduk usia produktif harus dibekali dengan pendidikan dan keterampilan yang cukup agar dapat bersaing dalam mencari pekerjaan ataupun menciptakan lapangan kerja sendiri. 4. Meningkatnya penduduk lanjut usia setelah tahun 2030harus dipersiapkan dengan baikmelalui kegiatan dan perilaku positif sejak usia remaja sehingga diharapkan ketika memasuki lanjut usia akan menjadi lansia tangguh yang religius, sehat, aktif dan berkarya. 5. Persentase jumlah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan akan meningkatkan jumlah penduduk perkotaan.Perkembangan perkotaan yang tidak terkendali menimbulkan banyak permasalahan sosial, ekonomi dan lingkungan. 6
Tujuan Slide 3 a. Guru dapat menjelaskan jumlah dan pertumbuhan penduduk di Indonesia yang terus meningkat. b. Guru dapat memperoleh gambaran tentang proyeksi penduduk terbesar dunia
Slide ini membahas isu kependudukan yang pertama yaitu: Jumlah dan pertumbuhan penduduk. Penduduk Indonesia diperkirakan pada tahun 2010 (237 juta jiwa), pada tahun 2025 (270 juta jiwa) dan tahun 2050 (309 juta jiwa). Hal ini menggambarkan bahwa jumlah penduduk Indonesia akan terus naik. Diperkirakan sampai tahun 2050, Indonesia akan menjadi Negara ke-6 dengan penduduk terbesar di dunia. 7
Adapun urutannya adalah sebagai berikut : Peringkat 1. 2. 3. 4. 5. 6. (sumber :UN, INED)
Nama Negara
Jumlah Penduduk
India Cina Nigeria Amerika Pakistan Indonesia
1,69 Milyar 1,31 Milyar 453 Juta 423 Juta 312 Juta 309 Juta
Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menyebabkan tekanan penduduk terhadap lahan menjadi meningkat, sementara lahan di bumi terbatas. Jika penduduk tidak dikendalikan dengan baik, maka akan berpotensi menimbulkan beberapa ancaman permasalahan seperti konflik agraria, politik, kemiskinan, sulitnya mencari kerja, bencana alam dan lain sebagainya. Penduduk yang sudah banyak menuntut pengelolaan yang baik agar potensi permasalahan tidak muncul. Upaya pengendalian jumlah penduduk, perbaikan mutu dan kualitas penduduk, serta pemanfaatan SDM yang tepat akan menjadikan jumlah penduduk yang besar menjadi modal pembangunan yang kuat.
8
Tujuan Slide 4 Guru dapat memperoleh gambaran tentang masalah yang muncul akibat ledakan penduduk.
Slide ini menjelaskan tentang masalah yang muncul akibat terjadinya ledakan penduduk. Adapun permasalahan yang akan terjadi diantaranya adalah : 1.
Alih fungsi hutan untuk memenuhi kebutuhan perumahan, pertanian dan industri. Hal Ini mengakibatkan penggundulan hutan, kurangnya penyerapan air, tanah longsor dan banjir bandang di musim hujan. 9
2. Semakin banyaklimbah rumah tangga dan industri, berpengaruh terhadap pencemaran lingkungan. Jika tidak disikapi dengan bijak, maka akanmengakibatkan pencemaran udara, air maupun tanah. Kepedulian dan tata kelola sampah harus dilakukan mulai dari diri sendiri dengan membuang sampah pada tempatnya dan mulai memilah,memilih serta mendaur ulang sampah. 3. Tingginya angka kriminalitas dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kurangnya pendidikan agama, persaingan kerja yang tinggi, gaya hidup konsumtif dan kemiskinan. Kesulitan ekonomi sering kali dipakai alasan untuk melakukan tindakan kejahatan. 4. Rawan pangan terjadi karena kebutuhan pangan semakin meningkat akibat dari pertambahan penduduk, sedangkan luas lahan pertanian semakin berkurang karena lahan tersebut berubah fungsinya untuk perluasan bangunan yang diperlukan sebagai fasilitas yang menunjang kebutuhan manusia. Berkurangnya lahan pertanian menyebabkan produksi pangan tidak dapat mencukupi kebutuhan seluruh penduduk.
10
Tujuan Slide 5 a. Guru mengetahui usia menikah ideal b. Guru memahami solusi mengendalikan jumlah dan pertumbuhan penduduk
Slide ini menggambarkan tentang solusi untuk mengendalikan jumlah dan pertumbuhan penduduk. Dari data UN, INED yang memprediksikan bahwa pada tahun 2050 Indonsia akan menjadi Negara ke-6 dengan jumlah penduduk terbanyak dunia. Pertambahan jumlah penduduk akanmenimbukan banyak permasalahan yang harus kita hadapi bersama.
11
Beberapa solusi untuk mengendalikan jumlah dan pertumbuhan penduduk adalah : 1.
Merencanakan Menikah Usia Ideal Menurut BKKBN batasan usia ideal untuk menikah bagi perempuan 21 tahun, sedangkan untuk laki-laki diatas 25 tahun. Salah satu faktor meningkatnya jumlah penduduk adalah pernikahan dini.Remaja yang menikah di usia dini sebenarnya belum memiliki kematangan secara fisik dan psikologis untuk hamil, melahirkan ataupun menjadi orang tua, belum memiliki bekal pengetahuan, perencanaan, tanggung
jawab, pengendalian emosi dan kemandirian. Akibatnya muncul problematika
dalam
pernikahan
seperti
belum
memiliki
pekerjaan, kurang bertanggung jawab terhadap pasangan yang akhirnya menyebabkan perceraian di usia muda. 2. Merencanakan Kehamilan Dalam merencanakan kehamilan harus diperhatikan faktor usia dan kesehatan pasangan. Hindarilah 4 T: Terlalu Muda untuk hamil. Terlalu Tua, resiko kehamilan semakin tinggi seiring bertambahnya usia. Terlalu
sering,
perbedaaan
usia
anak
yang
sangat
dekatmenimbulkan permasalahan fisik dan psikologis terhadap anak maupun orang tuanya. Terlalu banyak, jumlah anak yang banyak jika tidak dipersiapkan pendidikannya dengan baik, maka akan menjadi masalah. 12
Tujuan Slide 6
a. Guru mengetahui definisi usia remaja b. Guru mendapat gambaran tentang proyeksi jumlah remaja di Indonesia Slide di atas menjelaskan pengertian dan batasan penduduk usia remaja, serta proyeksi jumlahnya. Remaja menurut BKKBN adalah penduduk laki-laki atau perempuan yang berusia 10-19 tahun dan belum menikah.Menurut WHO remaja adalah penduduk
laki-laki
atau
perempuan
yang
berusia
10-19
tahun,
sedangkanUnited Nations Fund for Population Activities (UNFPA) mengembangkan dewasa muda yaitu mereka yang berusia 15-24.Definisi ini berpotongan dengan definisi remaja. 13
Akhirnya kedua lembaga PBB ini menyatukan definisi remaja dan dewasa muda menjadi satu definisi menjadi 10-24 tahun yaitu kelompok orang muda (young people). Berikut ini adalah data tentang proyeksi jumlah remaja yang terus meningkat jumlahnya. TAHUN
JUMLAH REMAJA
2010
43.551.815
2015
44.874.142
2020
46.236.619
2025
47.640.463
2030
49.061.153
2035
50.481.843
2040
51.902.533
2045
53.323.223
2050
54.743.913
Tabel Jumlah Remaja Indonesia Tahun 2010-2050(Sumber : BPS)
Jumlah penduduk usia remaja yang banyak dan berkualiatas merupakan asset sumber daya manusia yang besar bagi bangsa. Remaja memiliki potensi yang harus dipersiapkan dan dibina dengan baik. Selain potensi, penduduk usia remaja juga memiliki permasalahan yang harus disikapi dengan bijak.
14
Tujuan Slide 7
a. Guru memahami potensi dan permasalahan remaja b. Guru dapat mengarahkan peserta didik agar memiliki karakter positif dan menjauhi hal-hal negatif
Slide ini memberikan gambaran tentang kondisi remaja di sekitar kita dalam aspek positif dan negatif. Menumbuhkan penduduk usia remaja menjadi remaja yang berkualitas merupakan tanggung jawab kita bersama.Adapun gambaran remaja berkarakter positif dan berkualitas, diantaranya :religius (meyakini adanya Tuhan dengan selalu berusaha melakukan hal-hal yang baik dan menghindari perilaku buruk), mempunyai semangat tinggi dalam mewujudkan idealisme dan cita-citanya, mengembangkan minat dan 15
bakatnya, memiliki banyak ide kreatif, mempunyai kesehatan yang prima dan berani mempertanggungjawabkan sikap dan perbuatannya. Sekecil apapun potensi yang ada pada remaja harus dibina dan dikembangkan dengan baik.Dengan persiapan dan pendidikan yang baik, diharapkan dapat menciptakan remaja berprestasi yangmempunyai karakter positif. Masa remaja merupakan masa yang rentan, dimana remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam berbagai aktivitas dan mencari pengalaman baru.Perkembangan teknologi yang tumbuh sangat cepat yang tidak diimbangi dengan pendidikan agama dan pengetahuan yang baik, mengakibatkan
permasalahan
remaja
semakin
kompleks.Adapun
gambaran permasalahan remaja yang negatif di sekitar kita, diantaranya memiliki sifat malas,putus sekolah, terlibat tawuran, suka merokok, minumminuman keras, narkoba, melakukan seks bebas. Agar peserta didik menghindari perilaku seks bebas, maka harus memahami bahwa seks bebas rentan terhadap HIV/AIDS, penyakit menular seksual (PMS), dan aborsi.Para remaja harus dibentengi pula dengan dasar agama yang kuat, sehingga para remaja selalu berusaha melakukan yang terbaik terhadap diri sendiri, sesama manusia, lingkungan bangsa, dan negara.
16
Tujuan Slide 8 Guru dapatmendorong peserta didik agar memiliki karakter dan kegiatan positif.
Slide
ini
menggambarkan
beberapa
solusi
dalam
menghadapi
permasalahan remaja Permasalahan remaja bukan hanya tanggung jawab guru ataupun orang tua, tapi merupakan tanggung jawab kita bersama.Sikap dan perilaku remaja berawal dari pendidikan keluarga, guru dan pengaruh lingkungan serta teman sebayanya.
17
Agar remaja memiliki sikap dan perilaku yang baik, maka remaja perlu dibekali dengan kegiatan-kegiatan dan pendidikan positif seperti : Membekali dengan pendidikan agama yang baik. Agama merupakan pondasi paling penting dalam setiap aspek kehidupan. Mendorong agar memiliki semangat belajar yang tinggi. Semakin tinggi semangat belajar remaja, akan semakin banyak remaja cerdas dan berprestasi. Mengisi waktu luangnya dengan berbagai kegiatan positif, baik kegiatan ekstakurikuler sekolah maupun kegiatan organisasi di luar sekolah. Mengembangkan minat dan bakatnya. Sekecil apapun minat dan bakat remaja, jika dikembangkan dengan baik akan bermanfaat untuk kehidupannya. Mengajak untuk lebih peduli terhadap permasalahan lingkungan juga permasalahan sosial. Kepedulian terhadap masalahan lingkungan dan sosial diharapkan akansemakin menumbuhkan rasa empatidan simpati para remaja. Membimbing untuk lebih bijaksana dalam memanfaatkan teknologi, terutama teknologi internet. Perkembangan layanan teknologi internet yang sudah masuk ke perdesaan, mengharuskan para pengguna internet
dibekali
pengetahuan
manfaat
dan
dampak
buruknya.Penggunaan internet yang tepat dan sehat dapat membuat remaja menjadi lebih pintar dan hebat.
18
Tujuan Slide 9 Guru mengetahui pengertian penduduk usia produktif dan hubungannya dengan ketenagakerjaan
Slide ini menjelaskan mengenai pengertian usia produktif Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, usia produktif adalah usia ketika sesorang masih mampu bekerja dan menghasilkan sesuatu. Menurut BPS batasan usia produktif adalah 15-64 tahun.
19
Penduduk usia produktif adalah mereka yang kreatif, energik dan memiliki banyak karya yang dicerminkan dengan kerja keras, kerja cerdas, bersikap mandiri serta visioner atau memiliki pandangan hidup dan wawasan ke depan. Untuk itu memasuki usia produktif adalah keharusan yang akan dihadapi setiap orang, namun menjadi produktif adalah pilihan setiap orang. Mencari
pekerjaan
ternyata
tidak
hanya
bisa
dilakukan
seusai
sekolah/kuliah, tetapi dapat dimulai sedini mungkin, sehingga dapat lebih mempersiapkan diri sebelum memasuki dunia kerja. Hal lain yang penting juga bagi peserta didik adalah mencari tahu bidang apa yang disukai, kemudian diperkuat dengan menambah keterampilan. Motivasi untuk mempersiapkan diri sedini mungkin dengan membekali diri melalui pendidikan dan pelatihan yang ada dimana-mana sangat baik. Peserta didik jangan pernah berhenti belajar. Tumbuhkanlah menjadi individu yang produktif. Niscaya mimpi Indonesia untuk menjadi salah satu negara maju di dunia akan terwujud Guru diharapkan dapat mengarahkan peserta didik untuk membekali dirinya dengan pendidikan yang memadai dan keterampilan yang cukup, sebagai bekal untuk masa depannya kelak jika ia dewasa. Dengan pendidikan dan keterampilan yang cukup diharapkan penduduk usia produktif dapat bersaing dalam mencari pekerjaan ataupun menciptakan lapangan kerja sendiri.
20
BONUS DEMOGRAFI Indonesia sedang menikmati bonus demografi dan akan memasuki masa keemasan (widows of opportunity) sebagai pendukung kesejahteraan dan kemajuan bangsa Bonus demografi adalah kondisi dimana rasio ketergantungan (dependency ratio) yaitu perbandingan antara jumlah penduduk usia non produktif (0-14 tahun ditambah dengan 64+) dengan penduduk usia produktif (15-64 tahun) menurun secara berkelanjutan. Jendela peluang (window of opportunity) adalah tingkat ketergantungan berada pada kondisi yang sangat rendah sebelum kemudian meningkat seiring dengan meningkatnya proporsi penduduk lanjut usia. Periode tersebut merupakan masa keemasan untuk menjadikan faktor demografi sebagai pendorong kemajuan bangsa
Tujuan Slide Guru dan peserta didik memahami perubahan struktur umur yang terjadi pada tahun 1950-2050 dan dapat mengoptimalkan potensi jendela peluang (windows of opportunity) tersebut.
Indonesia saat ini sedang menikmati bonus demografi, yang dimulai sejak awal tahun 90-an. Kondisi ini merupakan dampak jangka panjang dari program KB yang mulai dilaksanakan secara nasional sejak tahun 70an. Dinamika perubahan struktur umur ini berdampak pada menurunnya proporsi penduduk non produktif dan meningkatnya proporsi penduduk usia produktif. 21
Secara potensial, kondisi ini sangat baik untuk mendukung kemajuan bangsa. Penduduk usia produktif terutama kaum muda merupakan kelompok yang sangat energik dan kreatif. Besarnya proporsi penduduk usia produktif khususnya usia muda merupakan faktor kunci yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan saat ini. Berdasarkan perhitungan para ahli demografi terhadap indikator dasar kependudukan (tingkat kelahiran dan kematian), bonus demografi akan dinikmati oleh Indonesia sampai dengan sekitar tahun 2030. Selanjutnya secara perlahan akan hilang oleh karena makin membesarnya proporsi penduduk lanjut usia (65 tahun ke atas). Bahkan pada kurun waktu 20202030, Indonesia akan menikmatiapa yang disebut sebagai window of opportunity, dimana rasio ketergantungan sangat rendah (sekitar 44 persen). Pada kurun waktu tersebut jumlah penduduk di Indonesia berkitar antara 268 juta jiwa (2020) dan 293 juta jiwa (2030). Jumlah penduduk usia produktif pada kurun waktu yang sama adalah 198,5 juta dan 200,3 juta. Disebut sebagai window of opportunity karena kondisi baru berupa potensi yang aktualisasinya tergantung pada banyak faktor. Faktor kunci untuk memaksimalkan window of opportunity adalah (1) SDM yang berkualitas, (2) mereka terserap dalam pasar kerja, (3) adanya tabungan pada tingkat rumah tangga, dan (4) perempuan dalam pasar kerja.
22
Tujuan Slide 11 Guru memahami pentingnya pendidikan dan keterampilan untuk penduduk usia produktif
Slide ini menggambarkan peluang dan tantangan penduduk usia produktif. Semakin banyaknya usia produktif, maka kebutuhan akan lapangan pekerjaan semakin tinggi. Persaingan untuk memperoleh pekerjaan semakin ketat. Pilihannya adalah tetap mencari pekerjaan walaupun persaingan tinggi atau menciptakan lapangan kerja dengan berwirausaha. Contohnya Elang Gumilang pengembang rumah sehat sederhana dan Ussy artis muda 23
Indonesia yang mengembangkan usaha sepatu, walaupun penghasilan sebagai artis cukup besar, namun ia menginvestasikan sebagian penghasilannya untuk berbisnis. Berdasarkan data BPS tahun 2013, bahwa jumlah angkatan kerja maksimal 121.9 juta jiwa dengan angka pengangguran sebanyak 11.9 juta jiwa dan jumlah yang bekerja 114.02 juta jiwa
140,00 120,00 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00
Angkatan Kerja (Juta Orang) Bekerja (Juta Orang) Pengangguran (Juta Orang) max
min
2004-2013 Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) tahun 2013, BPS
Untuk mempersiapkan diri menjadi penduduk usia produktif, mulai dari sekarang peserta didik harus membekali diri dengan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui proses pembelajaran di sekolah dengan baik. Selain itu peserta didik juga perlu meningkatkan keterampilanmelalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler, organisasi dan kursus-kursus atau pelatihan yang mereka minati dan mengembangkan keterampilan hidup (life skill) yaitu kemampuan beradaptasi terhadap persoalan kehidupan sosial, ekonomi, psikologi, spiritual. 24
Tujuan Slide 12 Guru mengetahui batasan penduduk lanjutusiadan pentingnya lansia berkualitas.
Slide ini memberikan gambarantentang jumlah penduduk lanjut usia yang terus meningkat. Penduduk lanjut usia adalah penduduk yang berada di usia 60 tahun ke atas. Lansia dapat dibedakan menjadi 3, yaitu : 1.
Lansia muda, penduduk yang berusia 60-69 tahun
2. Lansia menengah, penduduk berusia 70-79 tahun 3. Lansia tua, penduduk yang berusia 80 tahun ke atas 25
Penduduk lanjut usia saat ini terdapat sekitar 21 juta atau 9,6% dari seluruh penduduk Indonesia dan diperkirakan jumlah lansia di Indonesia pada tahun 2050 adalah 69,5 juta jiwa. Proses penuaan adalah proses alami yang akan dialami oleh setiap manusia, tentunya berdampak pada faktor psikologis, ekonomi, sosial, dan terutama kesehatan, karena dengan semakin bertambahnya usia, fungsi organ tubuh akan semakin menurun baik karena faktor alamiah maupun penyakit. Pertumbuhan penduduk lanjut usia yang tidak diimbangi dengan kualitas lansia dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sosial, secara langsung akan menjadi permasalahan pemerintah, seperti lansia terlantar, keterbatasan ekonomi, dan sakit-sakitan. Beberapa tahun ke depan, kita akan menjadi bagian dari penduduk lanjut usia, oleh karena itu persiapkan sedini mungkin untuk menjadi lansia yang religius, bahagia, sejahtera dan produktif. Yang ditunjukkan dengan indikator sehat fisik, sosial, psikologis dan mandiri secara ekonomi.
26
Tujuan Slide 13 Guru memahami kondisi penduduk lanjut usia di Indonesia.
Slide ini menggambarkan potensi dan permasalahan lansia. Penduduk lanjut usiarentan menjadi penduduk yang lemah karena ia akan mengalami penurunan kualitas fisik, psikologis maupun kognitif. Tetapi tentu saja bukan merupakan alasan bagi mereka untuk berhenti berkarya.Untuk menghadapi kondisi tersebut, penduduk usia lansia perlu mempersiapkan diri sejak usia muda.
27
Pemberdayaan penduduk lansia merupakan salah satu upaya menunjang kemandirian lansia, baik dari aspek ekonomis, pemenuhan kebutuhan psikologi, sosial dan kesehatan. Dengan bekal pendidikan dan pelatihan yang memadai, diharapkan para lansia dapat mandiri dan siap menghadapi hari tuanya. Menjadi lansia tangguh merupakan impian kita semua.Lansia tangguh adalah mereka yang memiliki sikap dan perilaku religius, sehat, tetap aktif dalam berbagai kegiatan dan dapat berkarya sesuai kemampuannya sehingga
tidak
menjadi
beban
bagi
keluarga
maupun
masyarakat.Contohnya : 1) peduli diri sendiri, mampu merawat diri sendiri tanpa merepotkan orang lain; 2) peduli keluarga, ikut memelihara dan menjaga keluarganya dengan baik; 3) peduli lingkungan fisik dan sosial, ikut melestarikan keindahan, keasrian dan kebersihan lingkungan serta aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan.
28
Tujuan Slide 14 Guru memahami apa yang harus dipersiapkan peserta didik agar menjadi lansia positif.
Slide ini menggambarkan apa yang harus dipersiapkan peserta didik sejak usia muda. Kehidupan di masa muda menjadi tolok ukur pada kehidupan di masa tua.Menjadi lansia tangguh yang religius, sehat, aktif dan berkarya harus dipersiapkan sejak sekarangdengan membiasakan pola hidup sehat, melakukan kegiatan positif dan menyiapkan investasi masa depan.
29
Kehidupan masa muda merupakan aset di masa tua, hal terpenting adalah menjaga kesehatan dengan cara menjalankan pola hidup sehat, yaitu : 1.
Aktif dalam kegiatan keagamaan.
2. Mengkonsumsi makanan sehat yang memiliki gizi cukup, dengan membiasakan menu sehat dan seimbang. 3. Berolahraga, membiasakan berolahraga meskipun hanya olahraga ringan. 4. Melakukan kegiatan positif. Peserta didik diharapkan aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, organisasi atau kegiatan positif lain sesuai minat dan bakatnya. Menjadi lansia tangguh juga perlu dipersiapkan dengan melakukan investasi masa depan, yaitu: 1.
Membekali diri dengan pendidikan baik belajar pengetahuan umum, agama maupun sosial.
2. Membekali diri dengan berbagai macam keterampilan yang akan bermanfaat di hari tua nanti. 3. Merencanakan dan menyiapkan tabungan sebagai biaya hidup saat sudah tidak dapat bekerja lagi.
30
Tujuan Slide 15 Guru memahami apa yang harus dilakukan peserta didik terhadap penduduk lanjut usia.
Slide ini menggambarkan apa yang harus dilakukan oleh peserta didik terhadap penduduk lanjut usia. Menjadi lansia adalah sesuatu yang pasti terjadi. Sayangilah mereka dengan melakukan 4 M, yaitu : 1.
Mendengarkan Penduduk lanjut usia kaya sekali akan pengalaman hidup. Dengan mendengarkan cerita mereka, maka peserta didik dapat mengambil hikmahnya. 31
Ketika mereka memberikan nasehat, maka dengarkanlah karena bagaimanapun juga mereka ada orang tua yang harus dihormati. 2. Memperhatikan Dengan memperhatikan apa-apa yang akandilakukan maupun yang diperlukan oleh penduduk lanjut usia, merupakan wujud rasa sayang terhadap mereka. 3. Memberikan semangat Penduduk
lanjut
usiasering
kali
kurang
bersemangat
dalam
menjalankan aktivitas keseharian. Peserta didik diharapkan dapat meluangkan waktu untuk bercakap-cakap, menghibur dan memberikan semangat kepada mereka untuk menjalani hidup.Turut mendukung aktivitas olahraga, pengembangkan potensi dan minatnya, sehingga mereka merasa sehat dan berguna. 4. Membantu pekerjaannya Seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan fisik semakin menurun dan tenaga pun berkurang. Sehingga para lansia memiliki banyak keterbatasan
untuk
melakukan
kegiatan
atau
pekerjaan
tertentu.Peserta didik dapat membantu mereka ketika berjalan, menyeberang jalan, mengambilkan sesuatu, membawakan barang bawaannya dan lain sebagainya. Dengan melakukan 4 M, peserta didik telah menunjukkan sikap dan perbuatan menghargai serta menghormati orang tua. Selain itu, peserta didik akan menyadari bahwa mereka juga suatu saat akan menjadi tua dan membutuhkan pertolongan orang lain. 32
Tujuan Slide 16 Guru memahami tentang pengertian urbanisasi dan permasalahan perkotaan.
Slide ini menggambarkan mengenai urbanisasi dan perkembangan perkotaan. Dalam pengertian populer, urbanisasi selalu diterjemahkan sebagai perpindahan penduduk dari desa ke kota. Namun, jika kita lihat pengertian ini secara demografi, urbanisasi merupakan suatu proses bertambahnya penduduk perkotaan. Bertambahnya proporsi penduduk perkotaan ini disebabkan oleh tiga faktor yaitu : (1) migrasi penduduk dari wilayah 33
perdesaan ke perkotaan; (2) pertumbuhan alamiah penduduk perkotaan itu sendiri; dan (3) adanya reklasifikasi wilayah dari perdesaan ke perkotaan. Dengan demikian, secara demografis, urbanisasi tidak sama dengan migrasi dari perdesaan ke perkotaan, meski didalamnya terdapat proses migrasi perdesaan ke perkotaan. (Shrock dan Siegel,1976) Urbanisasi berimplikasi pada perubahan sosial dan ekonomi, seperti permintaan konsumen akan pangan, sandang, pangan serta kebutuhan infrastruktur yang meliputi transportasi, komunikasi serta energi. Perubahan ekonomi yang terjadi salah satunya adalah pergeseran lapangan pekerjaan dari sektor pertanian ke sektor non pertanian yang menyebabkan meningkatnya perkembangan dan aktivitas kota. Sedangkan perubahan sosial yang terjadi dalam proses urbanisasi ini ditunjukkan adanya perubahan pola pikir dan gaya hidup penduduknya. Pola pikir dan gaya hidup yang tidak diimbangi dengan pendidikan yang memadai akan melahirkan masalah kota, misalnya konflik diantara pendatang dengan penduduk lokal, peningkatan angka kriminalitas, pergaulan bebas, dan lainnya. Fenomena urbanisasi akan mempengaruhi struktur kota. Akibatnya ketersediaan lahan tempat tinggal tidak berimbang dengan jumlah penduduk. Struktur kota yang padat dan tidak dikelola dengan baik akan menciptakan masalah baru diantaranya kemacetan, bermunculan kawasan kumuh yang dalam jangka waktu tertentu menjadi pemukiman liar. 34
Tujuan Slide 17 Guru dapat mendorong peserta didik untuk menjaga dan mengembangkan daerah tempat tinggalnya.
Slide ini menggambarkan penduduk usia produktif yang sukses di daerahnya, bahkan pulang kampung bukan berarti kehilangan kesempatan untuk meraih kesuksesan. Desa memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, yang umumnya bergerak di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.Desa juga mempunyai potensi sumber daya manusia yang produktif, memiliki semangat gotong royong yang tinggi, lembaga sosial, organisasi sosial dan aparatur desa. 35
Dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki, wilayah desa dapat berkembang.Tantangan di desa seperti kurangnya fasilitas transportasi, kualitas dan fasilitas pendidikan, serta teknologi, bisa menjadi peluang bagi pemuda kreatif yang mengembangkan diri menjadi wirausaha. Jangan mudah tergiur untuk pindah ke kota, karena desa memiliki potensi untuk berkembang lebih maju. Seperti halnya Goris Mustaqim yang mengajak para pemuda di desanya untuk menjadi wirausaha muda.Juga seperti Merry Yani yang pulang kampung dan mengembangkan usaha telur bebek milik keluarganya. Dengan semakin berkembangnya wilayah desa menjadi kota, otomatis menjadikan penduduk desa menjadi penduduk kota. Kota dan desa memiliki peluang dan tantangan masing-masing. Di mana pun peserta didik tinggal, memiliki konsekuensi yang sama untuk bijak dalam melestarikan lingkungan, tertib, menjaga fasilitas umum serta hidup rukun.
36
Tujuan Slide 18 Guru dapat mendorong peserta didik dalam menyikapi masalah urbanisasi dan perkembangan perkotaan.
Slide ini menjelaskan tentang sikap yang harus dilakukan dalam menghadapi
masalah
urbanisasi
dan
perkembangan
perkotaan,
diantaranya adalah : Hidup rukun Migrasi penduduk desa ke kota dengan latar belakang karakter dan budaya yang berbeda, sering kali menimbulkan perselisihan atau konflik antara penduduk pendatang dengan penduduk lokal. Untuk menciptakan
kerukunan
masyarakat,
dimulai
dengan
menghormati,menghargai perbedaan, dan saling bekerja sama. 37
saling
Meningkatkan pendidikan dan keterampilan Wilayah perkotaan memiliki peluang yang lebih banyak dalam menyediakan lapangan pekerjaan. Hal ini menyebabkan kota menjadi tujuan dalam mencari pekerjaan dengan penghasilan yang lebih baik. Ketatnya persaingan dalam mendapatkan pekerjaan, menuntut penduduk untuk memiliki pendidikan dan keterampilan yang cukup. Melestarikan lingkungan Agar tercipta kota yang bersih, rapi, indah dan nyaman, penduduk harus meningkatkan kepedulian dan perhatiannya terhadap masalah lngkungan, dengan cara membuang sampah pada tempatnya, memilah dan mengolah sampah, membersihkan rumah dan lingkungan sekitarnya, menanam pohon atau tanaman, menghemat penggunaan air dan listrik. Menjaga fasilitas umum Pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas umum bagi masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan.Fasilitas umum tersebut harus dijaga dan dipelihara dengan baik, agar dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang cukup lama. Tertib Salah satu permasalahan yang sering dihadapai di wilayah perkotaan adalah
kemacetan
lalu
lintas
yang
terjadi
karena
semakin
bertambahnya jumlah penduduk dan kendaraan. Mobilitas dan kesibukan penduduk kota yang sangat tinggi, menyebabkan sikap tidak mau mengalah. Agar tercipta ketertiban yang lebih baik, mulailah berperilaku tertib, antri dan tidak seenaknya sendiri. 38
C. STRATEGI MENGINTEGRASIKAN MATERI KEPENDUDUKAN DALAM KURIKULUM 2013UNTUK SMP
Tujuan Slide 19 Untuk mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum 2013 dan peluang mengintegrasikan isu kependudukan
Salah satu tantangan internal dalam rasional pengembangan kurikulum 2013 adalah perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). 39
Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban. Pada prinsipnya, Kurikulum 2013 bukanlah kurikulum baru, melainkan pengembangan dan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum tahun 2013 mengakomodir keseimbangan antara soft skils dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk mencapai target dan titik tekan pembelajaran pada kurikulum 2013, proses pembelajaran di SMP dilakukan dengan model mata pelajaran, tematik terpadu (IPA dan IPS) serta melalui pendekatan saintifik dan menggunakan penilaian autentik. Model tematik terpadu pada hakikatnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsipprinsip secara holistik dan autentik. Pembelajaran merupakan proses ilmiah. Karena itu kurikulum 2013 mengamanatkan
esensi
pembelajaran.Pendekatan
pendekatan
saintifik
diyakini
saintifik sebagai
titian
dalam emas
perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan 40
peserta didik.Peserta didik diajak untuk membangun pengetahuannya sendiri melalui kegiatan pembelajaran. Alur pendekatan saintifik meliputi:
Mengamati Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Menanya Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik.Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong peserta didikuntuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. Menalar Istilah
“menalar”
pendekatan
ilmiah
dalam yang
kerangka dianut
proses dalam
pembelajaran kurikulum
2013
dengan untuk
menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih 41
aktif daripada guru.Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Mencoba Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.
Membentuk Jejaring/Mengkomunikasikan Membentuk
jejaring
mengembangkan
dapat
diartikan
kemampuan
peserta
didik
interpersonalnya
harus
bisa
dengan
mengkomunikasikan gagasan, pendapat dan kesimpulannya kepada peserta didik yang lain. Selain itu dapat bekerja sama/berkolaborasi dalam berbagai kegiatan pembelajaran. Penilaian autentik mengharuskan pembelajaran yang autentik pula. Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan saintifik, memahami aneka fenomena/gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang ada di luar sekolah. Jenis-jenis penilaian autentik meliputi penilaian kinerja, proyek, portofolio, dan tes tertulis. 42
D. LANGKAH MENGINTEGRASIKAN ISU KEPENDUDUKAN DENGAN KURIKULUM 2013 Kurikulum 2013 mengacu pada pencapaian kompetensi, bukan pada pencapaian materi sebanyak-banyaknya. Guru diberikan kebebasan untuk memilih, mengolah dan merancang pembelajaran sesuai kebutuhan siswa dan lingkungan peserta didik. Hal ini memberikan kesempatan untuk mengintegrasikan muatan isu kependudukan ke dalam pembelajaran yang selaras dengan pencapaian kompetensi yang harus dicapai dalam kurikulum 2013.
43
Untuk mengintegrasikan isu kependudukan dengan kurikulum 2013, diawali dengan pemetaan kompetensi dasar dan mata pelajaran yang dapat diintegrasikan dengan isu kependudukan. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1.
Menginventarisasi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar masingmasing mata pelajaran Kompetensi Inti yang dimaksud mencakup sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran, pengalaman belajar, atau mata pelajaran yang mengacu padakompetensi inti. Kompetensi inti bukan untuk diajarkan, melainkan untuk dibentuk melalui pembelajaran berbagai kompetensi dasar dari sejumlah mata pelajaran yang relevan, sehingga apapun yang diajarkan pada mata pelajaran di setiap jenjang kelas, hasil akhirnya adalah kompetensi inti harus dimiliki oleh setiap peserta didik. Dengan kata lain, kompetensi inti adalah pengikat berbagai kompetensi dasar yang harus dihasilkan dengan memperlajari tiap mata pelajaran serta berfungsi sebagai integrator horizontal antar mata pelajaran dan pengorganisasi kompetensi dasar. 44
Dalam menginventarisasi kompetensi kurikulum 2013, berfokus pada kompetensi inti dan kompetensi dasar ranah pengetahuan (KI-3, KD-3) serta kompetensi inti dan kompetensi dasar ranah keterampilan (KI-4, KD-4) yang terdapat di masing-masing mata pelajaran. 2. Mengkaji kompetensi dasar yang selaras dan dapat diintegrasikan dengan isu kependudukan Pada dasarnya hampir semua mata pelajaran dapat diintegrasikan dengan
isu
kependudukan.Untuk
mengintegrasikannya
cukup
menganalisis dengan cermat manakah diantara kompetensi dasar tersebut yang dapat diintegrasikan dengan isu kependudukan. 3. Mengkaji silabus Dalam kurikulum 2013, silabus sudah disediakan oleh pemerintah, guru hanya mengembangkan kompetensi dasar ke dalam indikator pencapaian
kompetensi
yang
dituangkan
ke
dalam
rencana
materi
pokok,
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dalam
silabus
diuraikan
kompetensi
dasar,
pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.Hal yang perlu diperhatikan dalam mengkaji silabus yaitu bagian materi pokok, disini kita harus memilih materi pokok mana yang dapat diintegrasikan dengan isu kependudukan.
45
4. Menyusun RPP Dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) perlu diperhatikan
ketika
mengembangkan
indikator
pencapaian
kompetensi. Untuk kompetensi dasar kesatu (KD-1) tentang sikap sprititual dan kompetensi dasar kedua (KD-2) tentang sikap sosial, indikatornya tidak dikembangkan karena dicapai melalui proses pembelajaran tidak langsung. Adapun yang dikembangkan ke dalam indikator pencapaian kompetensi cukup KD-3 mengenai pengetahuan dan KD-4 keterampilan, karena keduanya dicapai melalui proses pembelajaran langsung. Dalam mengembangkan indikator pencapaian kompetensi, perlu diperhatikan pula kata kerja operasional (KKO) yang digunakan untuk pencapaian pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa. 5. Menyiapkan materi Materi harus selaras dengan silabus dan RPP yang telah disusun. Untuk bahan materi dapat menggunakan buku siswa dan buku guru kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan serta materi tentang isu-isu kependudukan yang diterbitkan oleh BKKBN. Selain itu dapat juga diperkaya dari berbagai sumber informasi, seperti koran, majalah, internet dan buku lainnya yang relevan.
46
E. CONTOH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR YANG SELARAS DAN DAPAT DIINTEGRASIKAN
Slide ini menggambarkan pemetaan kompetensi dasar beberapa mata pelajaran SMP yang selaras dan dapat diintegrasikan dengan isu kependudukan.
47
Semua mata pelajaran memiliki kompetensi inti yang sama, yaitu : 1.
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2.
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4.
Mencoba,
mengolah,
dan
menyaji
dalam
ranah
konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
48
Adapun
contoh
kompetensi
dasarnya
yang
selaras
dan
dapat
diintegrasikan dengan pendidikan kependudukan adalah :
KELAS 7 Mata Pelajaran
: ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
Isu Kependudukan
:
1.
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
3. Penduduk Usia Produktif 5. Urbanisasi dan Perkembangan Perkotaan
Kompetensi dasar : 1.3
Menghargai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya.
2.3
Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya.
3.1
Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia.
4.3 Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar.
49
Mata Pelajaran
: PPKn
Isu Kependudukan
:
2. Penduduk Usia Muda di Indonesia 3. Penduduk Usia Produktif 4. Penduduk Lanjut Usia Kompetensi dasar : 1.1
Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlaq mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat.
2.2
Menunjukan perilaku sesuai norma-norma dalam berinteraksi dengan kelompok sebayadan masyarakat sekitar
3.4
Memahami
norma-norma
yang
berlaku
dalam
kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. 4.4
Menyajikan hasil pengamatan tentang norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Mata Pelajaran
: BAHASA INDONESIA
Isu Kependudukan
:
2. Penduduk Usia Muda di Indonesia 3. Penduduk Usia Produktif 4. Penduduk Lanjut Usia Kompetensi dasar : 1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis. 50
2.3 Memiliki perilaku kreatif, tanggung jawab dan santun dalam mendebatkan sudut pandang tertentu tentang suatu masalah yang terjadi pada masyarakat. 3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan. 4.1 Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan. Mata Pelajaran
: IPA
Isu Kependudukan
:
1.
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
5. Urbanisasi dan Perkembangan Perkotaan Kompetensi dasar : 1.1
Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem dan peranan manusia
dalam
lingkungan
serta
mewujudkannnya
dalam
pengamalan ajaran agama yang dianutnya. 2.3
Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam memilih penggunaan bahan kimia untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan.
3.9
Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup.
3.10 Mendeskripsikan tentang penyebab terjadinya pemanasan global dan dampaknya bagi ekosistem. 51
4.12
Menyajikan hasil observasi terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya.
4.13 Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan global dan memberikan usulan penanggulangan masalah. Mata Pelajaran
: MATEMATIKA
Isu Kependudukan
:
1.
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Kompetensi dasar : 2.3
Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggungjawab sebagai wujud implementasi kejujuran dalam melaporkan data pengamatan.
3.11
Memahami teknik penataan data dari dua variable menggunakan tabel, grafik batang, diagram lingkaran dan grafik garis.
4.8
Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi dan menyajikan data hasil pengamatan dalam bentuk tabel, diagram dan grafik.
Mata Pelajaran
: BAHASA INGGRIS
Isu kependudukan
:
2. Penduduk Usia Remaja di Indonesia Kompetensi dasar : 1.1
Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar komunikasi internasional.
2.3
Menghargai perilaku tanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta damai dalam melaksanakan komunikasi fungsional. 52
3.8
Memahami tujuan, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks lisan dan tulis untuk menyebutkan tingkah laku/tindakan/fungsi dari orang/binatang/benda.
4.8
Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyebutkan tingkah laku/tindakan/fungsi dari orang, binatang dan benda dengan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
Mata Pelajaran
: PJOK
Isu kependudukan
:
2. Penduduk Usia Remaja di Indonesia Kompetensi dasar : 1.1
Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang dianut dalam melakukan aktifitas jasmani, permainan dan olahraga.
2.8
Memiliki perilaku hidup sehat.
3.2
Memahami konsep gaya hidup sehat untuk mencegah berbagai penyakit.
4.7
Mempraktikkan lima komponen kebugaran jasmani, terkait kesehatan dan keterampilan berdasarkan norma instrumen yang digunakan.
53
KELAS 8 Mata Pelajaran
: ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
Isu Kependudukan
:
1.
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
3. Penduduk Usia Produktif 5. Urbanisasi dan Perkembangan Perkotaan Kompetensi dasar : 1.3
Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya.
2.3
Menunjukkan perilaku peduli, gotongroyong, tanggungjawab dalam berpartisipasi penanggulanganpermasalahan lingkungan hidup.
3.1
Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup nasional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik).
4.3 Menyajikan hasil pengamatan tentang bentuk-bentuk dan sifat dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar.
54
Mata Pelajaran
: PPKn
Isu Kependudukan
:
2. Penduduk Usia Remaja di Indonesia 3. Penduduk Usia Produktif 4. Penduduk Lanjut Usia Kompetensi dasar : 1.1
Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada TuhanYME dan berakhlak
mulia
dalam
kehidupan
di
lingkungan
sekolah,
masyarakat, bangsa dan negara. 2.3
Menunjukkan sikap kebersamaan dalam keberagaman masyarakat sekitar.
3.4
Membedakan norma dan kebiasaan antardaerah di Indonesia.
4.4
Melaksanakan hasil pengamatan tentang norma, dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat Indonesia.
Mata Pelajaran
: BAHASA INDONESIA
Isu Kependudukan
:
3. Penduduk Usia Remaja di Indonesia 4. Penduduk Usia Produktif 5. Penduduk Lanjut Usia Kompetensi dasar : 1.3
Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis.
55
2.3
Memiliki perilaku demokratis, kreatif, dan santun dalam berdebat tentang kasus atau sudut pandang.
3.1
Memahami teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik melalui lisan maupun tulisan.
4.1
Menangkap makna teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik secara lisan maupun tulisan.
Mata Pelajaran
: IPA
Isu Kependudukan
:
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk 5. Urbanisasi dan Perkembangan Perkotaan Kompetensi dasar : 1.1
Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem dan peranan manusia
dalam
lingkungan
serta
mewujudkannnya
dalam
pengamalan ajaran agama yang dianutnya. 2.3
Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas seharihari sebagai wujud implementasi penghargaan pada orang yang menjual makanan sehat tanpa campuran zat aditif yang berbahaya.
3.10 Mendeskripsikan zat aditif (alami dan buatan) dalam makanan dan minuman (segar dan dalam kemasan), dan zat adiktif-psikotropika serta pengaruhnya terhadap kesehatan. 3.11
Memahami reproduksi pada tumbuhan, hewan, dan manusia, sifat keturunan, serta kelangsungan makhluk hidup. 56
4.9
Menyajikan data, informasi, dan mengusulkan ide pemecahan masalah untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan zat aditif dalam makanan dan minuman serta zat adiktif-psikotropika.
Mata Pelajaran
: MATEMATIKA
Isu Kependudukan
:
1.
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Kompetensi dasar : 2.3
Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi kejujuran dalam melaporkan data pengamatan.
3.12 Memahami konsep perbandingan dengan menggunakan tabel, grafik, dan persamaan. 4.2
Menggunakan konsep perbandingan untuk menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan tabel, grafik, dan persamaan.
Mata Pelajaran
: BAHASA INGGRIS
Isu kependudukan
:
2. Penduduk Usia Remaja di Indonesia Kompetensi dasar : 1.1
Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar komunikasiinternasional.
2.3
Menghargai perilaku tanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta damai, dalam melaksanakan komunikasi fungsional.
3.4
Memahami tujuan, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks recount lisan dan tulis tentang pengalaman/kegiatan, kejadian/ 57
peristiwa, sangat pendek dan sederhana. 4.6
Menyusun teks recount lisan dan tulis, sangat pendek dan sederhana, dengan
tentang
pengalaman/kegiatan,
memperhatikan
tujuan,
struktur
kejadian/peristiwa, teks,
dan
unsur
kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks. Mata Pelajaran
: PJOK
Isu kependudukan
:
2. Penduduk Usia Remaja di Indonesia Kompetensi dasar : 1.1
Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang dianut dalam melakukan aktifitas jasmani, permainan dan olahraga.
2.8
Memiliki perilaku hidup sehat.
3.1
Memahami prinsip-prinsip pencegahan terhadap bahaya seks bebas, NAPZA, dan obat berbahaya lainnya, bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
4.7
Mempraktikkan empat komponen kebugaran jasmani terkait kesehatan dan keterampilan berdasarkan norma instrumen yang digunakan.
58
KELAS 9 Mata Pelajaran
: ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
Isu Kependudukan
:
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk 3. Penduduk Usia Produktif 5.. Urbanisasi dan Perkembangan Perkotaan Kompetensi dasar : 1.3
Mensyukuri
karunia
Tuhan
YME
yang
telah
memberikan
kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk melakukan perubahan dalam aspek geografis, ekonomi, budaya dan politik. 2.3
Memiliki
rasa
tanggungjawab,
peduli,
percaya
diri
dalam
mengembangkan pola hidup sehat, kelestarian lingkungan fisik, budaya, dan peninggalan berharga di masyarakat. 3.1
Menerapkan aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam mewujudkan kesatuan wilayah Nusantara yang mencakup perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik).
4.3 Merumuskan alternatif tindakan nyata dan melaksanakannya sebagai bentuk partisipasi dalam mengatasi masalah lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi sebagai akibat adanya dinamika interaksi manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
59
Mata Pelajaran
: PPKn
Isu Kependudukan
:
2. Penduduk Usia Remaja di Indonesia 3. Penduduk Usia Produktif 4. Penduduk Lanjut Usia Kompetensi dasar : 1.1
Menghayati perilaku beriman dan bertaqwa kepada TuhanYME dan berakhlak muliadalam kehidupan di lingkungan pergaulan antar bangsa.
2.3
Menunjukkan penghargaan terhadap keluhuran nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.
3.4
Mengemukakan perbedaan baik dan buruk dalam bertutur kata, berperilaku, dan bersikap sesuai dengan kandungan nilai dan moral Pancasila.
4.4
Menampilkan contoh sikap, tutur kata, dan perilaku yang baik, sesuai dengan kandungan nilai dan moral Pancasila dalam pergaulan hidup sehari-hari di masyarakat, bangsa dan negara.
60
Mata Pelajaran
: BAHASA INDONESIA
Isu Kependudukan
:
2.. Penduduk Usia Remaja di Indonesia 3. Penduduk Usia Produktif 4. Penduduk Lanjut Usia Kompetensi dasar : 1.3
Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah keberagaman bahasa dan budaya.
2.3
Memiliki perilaku demokratis, kreatif, dan santun dalam membantah sebuah sudut pandang tentang suatu masalah.
3.1
Memahami teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan.
4.1
Menangkap makna teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik secara lisan maupun tulisan.
61
Mata Pelajaran
: IPA
Isu Kependudukan
:
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk 5. Urbanisasi dan Perkembangan Perkotaan Kompetensi dasar : 1.1
Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem dan peranan manusia
dalam
lingkungan
serta
mewujudkannnya
dalam
pengamalan ajaran agama yang dianutnya. 2.4
Menunjukkan penghargaan kepada orang dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi penghargaan kepada orang yang menjaga kelestarian lingkungan.
3.10 Membedakan
proses
dan
produk
teknologi
yang
merusak
lingkungan dan ramah lingkungan. 4.8
Menyajikan data dan informasi tentang proses dan produk teknologi yang tidak merusak lingkungan.
Mata Pelajaran
: MATEMATIKA
Isu Kependudukan
:
1.
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Kompetensi dasar : 2.3
Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi kejujuran dalam melaporkan data pengamatan.
62
3.4
Memahami
perbandingan
bertingkat
dan
persentase,
serta
mendeskripsikan permasalahan menggunakan tabel, grafik, dan persamaan. 4.2
Menggunakan konsep perbandingan untuk menyelesaikan masalah nyata mencakup perbandingan bertingkat dan persentase dengan menggunakan tabel, grafik, dan persamaan.
Mata Pelajaran
: BAHASA INGGRIS
Isu kependudukan
:
2. Penduduk Usia Remaja di Indonesia Kompetensi dasar : 1.1
Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar komunikasiinternasional.
2.3
Menghargai perilaku tanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta damai, dalam melaksanakan komunikasi fungsional.
3.4
Memahami tujuan, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks ilmiah faktual (report) lisan dan tulis tentang benda, binatang dan peristiwa alam, pendek dan sederhana.
4.4
Menyusun teks teks ilmiah faktual (report) lisan dan tulis, pendek dan sederhana, tentang benda, binatang dan peristiwa alam, dengan
memperhatikan
tujuan,
struktur
teks,
kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks.
63
dan
unsur
Mata Pelajaran
: PJOK
Isu kependudukan
:
2. Penduduk Usia Remaja di Indonesia Kompetensi dasar : 1.1
Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang dianut dalam melakukan aktifitas jasmani, permainan dan olahraga.
2.8
Memiliki perilaku hidup sehat.
3.1
Memahami pola pengembangan kesehatan mental.
4.7
Mempraktikkan
lima
komponen
kebugaran
jasmani
terkait
kesehatan dan keterampilan berdasarkan norma instrumen yang digunakan.
64
F. MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Menyusun rancangan pembelajaran yang berbasis pendekatan saintifik, tematik dan terintegrasi sesuai model belajar yang relevan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun intelektual.
65
Berikut Ini adalah contoh RPP IPS KELAS 7yang terintegrasi dengan isu kependudukan : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A.
Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Pertama ...
Kelas/ Semester
: VII/ 1
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Topik/Topik
: Keadaan Penduduk Indonesia
Pertemuan Ke-
: 1 dan 2
Alokasi Waktu
: 4 x 40 Menit
Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai
dan
menghayati
perilaku
jujur,
disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba,
mengolah,
(menggunakan,
dan
mengurai, 66
menyaji
dalam
merangkai,
ranah
konkret
memodifikasi,
dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. B.
Kompetensi Dasar 1.3 Menghargai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya. 2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya. 3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia. 4.3 Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar.
C.
Indikator pencapaian kompetensi 1. Menjelaskan
jumlah penduduk dan menghitung kepadatan
penduduk. 2. Memperkirakan
dampak peningkatan jumlah penduduk
dan
kepadatan penduduk. 3. Menguraikan komposisi penduduk berdasarkan pendidikan, agama, bidang usaha, wilayah geografis dan perkotaan. 4. Memberikan
contoh
tentang
kependudukan. 67
upaya
pemecahan
masalah
D.
Tujuan Pembelajaran Melalui penugasan individu dan diskusi kelompok, siswa dapat : 1. Menjelaskan jumlah penduduk dan menghitung kepadatan penduduk di Indonesia. 2. Memperkirakan dampak peningkatan jumlah penduduk dan kepadatan penduduk. 3. Menguraikan komposisi penduduk berdasarkan pendidikan, agama, bidang usaha, wilayah geografis dan perkotaan. 4. Mencari alternatif upaya pemecahan masalah kependudukan di Indonesia. 5. Menunjukkan perilaku bertanggungjawab terhadap tugas individu dan kelompoknya serta peduli terhadap masalah kependudukan.
E.
Materi Ajar 1. Jumlah penduduk, luas wilayah dan kepadatan penduduk Indonesia. 2. Komposisi penduduk berdasarkan pendidikan, agama, bidang usaha, wilayah geografis dan perkotaan.
F.
Alokasi Waktu
G.
Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan
: 4 x 40 menit
:
Saintifik
68
Metode
:
Diskusi kelompok dengan model Student Teams Achievement Division - STAD (pertemuan ke-1) dan Jigsaw (pertemuan ke-2).
H.
Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
ALOKASI WAKTU
Pendahuluan
Pertemuan ke-1 (2x40 menit)
80 menit
a. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka
10 menit
pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama. (religius) b. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran. (rasa ingin tahu) c. Menyampaikan secara singkat garis besar materi
yang
akan
disajikan
selama
pembelajaran. d. Memberikan motivasi pada siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Inti
60 menit a. Mengobservasi
sebuah
fenomena
5 menit
keseharian yang ditayangkan dalam bentuk gambar. (mengamati) b. Tanya tersebut
jawab
tentang
dihubungkan
kependudukan. (menanya) 69
makna
gambar
dengan
isu
5 menit
c. Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok
5 menit
dengan anggota kelompok ± 4 orang yang heterogen kemampuan, gender, suku dan agama. Kemudian membagikan LKS untuk dikerjakan dalam kelompok masing-masing. Kelompok 1 dan 5 mengerjakan soal no. 1 Kelompok 2 dan 6 mengerjakan soal no. 2 Kelompok 3 dan 7 mengerjakan soal no. 3 Kelompok 4 dan 8 mengerjakan soal no. 4 d. Pelaksanaan
diskusi
kelompok
(siswa
15 menit
berdialog dengan anggota kelompoknya untuk menemukan solusi / jawaban tentang masalah kependudukan),
kemudian siswa
mencatat hasilnya.(mengeksplorasi) 20 menit
e. Pelaksanaan presentasi. Kelompok
yang
presentasi
dan
yang
menanggapi : Kelompok 1 Kelompok 5 Kelompok 2 Kelompok 6 Kelompok 3 Kelompok 7 Kelompok 4 Kelompok 8 (mengkomunikasikan) f. Pelaksanaan
konfirmasi,
dengan
memberikan umpan balik berdasarkan hasil 70
5 menit
presentasi.
g. Pengisian Kuis
5 menit
Setiap siswa menerima satu lembar kuis dan dikerjakan individual. Hasil dari kuis itu kemudian diberi skor dan akan dijumlahkan sebagai skor kelompok. Penutup
10 menit a. Membuat
kesimpulan
tentang
materi
pembelajaran hari itu, dilakukan siswa bersama guru. b. Menugaskan siswa untuk mencari tiga buah foto / gambar dan artikel tentang: (1) jumlah dan pertumbuhan penduduk. (2) Urbanisasi dan perkembangan perkotaan. Hasilnya dicatat di buku tulis masing-masing. c. Menutup pelajaran dengan berdoa, sesuai dengan agama dan keyakinan masingmasing.
71
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
ALOKASI WAKTU
Pendahuluan
Pertemuan ke-2 (2x40 menit) a. Memulai
pembelajaran
bersama
sesuai
80 menit
dengan
dengan
berdoa 10 menit
agama
dan
singkat
garis
keyakinan masing-masing. b. Menginformasikan
secara
besar strategi pembelajaran yang akan dilakukan. c. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran. d. Memberikan motivasi pada siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Inti
60 menit a. Siswa menyimak penjelasan tentang
temannya 5 menit
gambar/foto
dan
artikelkependudukan yang telah ditugaskan pada pertemuan sebelumnya. (mengamati) b. Tanya
jawabtentang
kemudian
dikaitkan
tugas
tersebut
dengan
10 menit
isu
kependudukan.(menanya) c. Siswa membuat kelompok sendiri dengan jumlah anggota kelompok ± 4 orang.
72
5 menit
d. Masing-masing
anggota
kelompok 10 menit
mendapat LKS yang berbeda (A,B,C,D), kemudian
siswa
menuliskan
kreatif/jawabannya
ide secara
individual.(mengeksplorasi) e. Anggota kelompok yang mendapatkan LKS A 20 menit selanjutnya bergabung dengan anggota kelompok lain yang memiliki LKS yang sama, begitu pula yang mendapatkan LKS B, C dan D. Sehingga terbentuk kelompok baru untuk mendiskusikan
dan
jawabannya
membandingkan dengantemannya.
(mengasosiasikan) f. Hasil diskusi dari kelompok yang baru, 10 menit dicatat dan dipresentasikan oleh setiap anggota
kelompok
kepada
kelompok
semula/awal.(mengkomunikasikan) Penutup
10 menit a. Membuat
kesimpulan
tentang
materi
pembelajaran hari itu, dilakukan siswa bersama guru. b. Menutup pelajaran dengan berdoa, sesuai dengan agama dan keyakinan masingmasing. 73
I.
J.
Penilaian Hasil Belajar
Hasil kinerja peserta didik
Rubrik penilaian diskusi
Tabel penilaian kuis
Sumber Belajar LKS, buku siswa (Setiawan Iwan, dkk.2013. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/M.Ts.
Kelas
VII.Jakarta:
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan), buku guru. K.
Media Pembelajaran Gambar atau slide presentasi keadaan penduduk Indonesia, buku paket.
Mengetahui
Cimahi, ………………
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran IPS
_____________
____________________
74
G. CONTOH LAMPIRAN LKS DAN FORMAT PENILAIAN AMPIRAN Lembar Kegiatan Siswa pertemuan ke-1 LEMBAR KEGIATAN SISWA Tema
: Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas/Semester
: VII/1
Waktu Pengerjaan
: 10 menit
Sumber
: Buku Pelajaran IPS halaman 94-96
Kerjaan soal berikut ini : A. Untuk Kelompok 1 dan 5 1) Hitunglah kepadatan penduduk Indonesia pada provinsi berikut ini : No
Nama Provinsi
Populasi
Luas
Kepadatan
(Jiwa)
Wilayah
(jiwa/ km2)
(km2) 1
DKI Jakarta
8.860.381
740,29
2
Jawa Barat
38.965.440 36.925,05
3
Bali
3.383.572
5.449,37
4
Papua
1.875.388
309.934,40
2) Menurut kalian faktor apakah yang mempengaruhi jumlah penduduk di suatu daerah ? 3) Mengapa kepadatan penduduk di wilayah Indonesia tidak merata ?
75
B. Untuk kelompok 2 dan 6 Tuliskan dampak sebaran penduduk yang tidak merata terhadap aspek sosial, ekonomi, budaya dan politik! Masing-masing paling sedikit 2 buah. Aspek
Dampak sebaran penduduk yang tidak merata
Sosial Ekonomi Budaya Politik
C. Untuk kelompok 3 dan 7 Tuliskan ide-ide kreatifmu untuk mengatasi masalah sebaran penduduk yang tidak merata di Indonesia! Masing-masing paling sedikit 2 buah. Aspek
Cara mengatasi masalah persebaran penduduk yang tidak merata
Sosial Ekonomi Budaya Politik
76
D. Untuk kelompok 4 dan 8 Masalah
Upaya Penyelesaian Masalah
Jumlah dan pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat tinggi namun ketersediaan lapangan kerja tidak mencukupi. Seandainya kamu seorang remaja yang tinggal di desa, apa yang akan kamu lakukan untuk
mengembangkan
potensi
di
daerahmu sendiri, sehingga tidak perlu pergi ke kota.
KUIS INDIVIDUAL Kerjakanlah sendiri sesuai dengan kemampuanmu ! Apa yang akan kamu lakukan sebagai remaja melihat permasalahan di bawah ini : 1. Akibat dari ledakan penduduk pemukiman semakin padat dan lahan semakin terbatas. 2. Limbah rumah tangga yang semakin banyak, akibat dari pertambahan jumlah penduduk, ternyata menyebabkan pencemaran lingkungan. 3. Sebagian diantara temanmu mungkin ada yang sudah merokok dan terlibat tawuran antar sekolah. 4. Siswa putus sekolah. 77
Format Penilaian Pertemuan Ke-1 Rubrik Penilaian Diskusi
Keterangan Skor : Baik sekali Baik Cukup Kurang Nilai
Inisiatif
Kedisiplinan
Jumlah Keaktifan
Aspek Kerjasama
Nama Siswa
Gagasan
No
Nilai
Ket
Skor
Kriteria Nilai A = 80 - 100 : Baik sekali B= 70 - 79 : Baik C = 60 – 69 : Cukup D= < 60 : Kurang
=4 =3 =2 =1 = Skor perolehan X 100 Skor Maksimal
Rubrik Penilaian Presentasi (Untuk kelompok yang presentasi) No
Nama Kelayakan Isi
Keterangan Skor : 1. Kelayakan Isi 2. Kelayakan penyajian 3. 4.
Bahasa Argumentasi
Skor : Baik sekali Baik Cukup Kurang Nilai
Aspek Penilaian Kelayakan Bahasa Penyajian
Nilai
Ket
: Keakuratan materi dan kemutakhiran : Keterlibatan peserta didik untuk belajar aktif dan disajikan secara kontekstual : Jelas, mudah dipahami, dan komunikatif : Alasan mempertahankan pendapat Kriteria Nilai A = 80 - 100 B = 70 – 79 C = 60 – 69 D = < 60
=4 =3 =2 =1 =
Argumentasi
Jml Skor
Skor perolehan X 100 Skor Maksimal
78
: Baik sekali : Baik : Cukup : Kurang
Rubrik Penilaian Presentasi (Untuk kelompok yang menanggapi) No
Nama
Aspek Penilaian Pemahaman
Respon
Jml Sikap
Nilai
Ket
Skor
Keterangan : 1. Pemahaman : Terhadap materi yang di presentasikan 2. Respon : Kemampuan memberikan respon/pertanyaan sesuai dengan permasalahan 3. Sikap : Perhatian, keseriusan menyimak kegiatan presentasi Skor : Kriteria Nilai Baik sekali =4 A = 80 - 100 : Baik sekali Baik =3 B = 70 - 79 : Baik Cukup =2 C = 60 – 69 : Cukup Kurang =1 D = < 60 : Kurang Nilai
= Skor perolehan X 100 Skor Maksimal
Rubrik Penilaian Kuis Individual No
Nama Siswa
Aspek Penilaian Relevan
Gagasan
Jml Kejelasan
: : Kesesuaian jawaban dengan permasalahan : Kreatifitas, ide dan gagasan : Bahasa jelas dan mudah dipahami
Skor : Baik sekali Baik Cukup Kurang
=4 =3 =2 =1
Kriteria Nilai A = 80 - 100 B = 70 - 79 C = 60 – 69 D = < 60
= Skor perolehan X 100 Skor Maksimal
79
Ket
Skor
Keterangan 1. Relevan 2. Gagasan 3. Kejelasan
Nilai
Nilai
: Baik sekali : Baik : Cukup : Kurang
Lembar Kegiatan Siswa pertemuan ke-2 LEMBAR KEGIATAN SISWA 1. Tema
: Manusia Sebagai Makhluk Sosial
2. Mata Pelajaran
: IPS
3. Kelas/Semester
: VII/1
4. Waktu Pengerjaan : 10 menit 5. Sumber
: Buku Pelajaran IPS halaman 98-105
6. Kerjaan soal berikut ini: LKS A Komposisi penduduk berdasarkanpendidikan
Tunjukan ide atau gagasan kamu bagaimana caranya agar kualitas pendidikan di Indonesia meningkat? No
Cara Meningkatkan Kualitas Pendidikan
1. 2.
80
LKS B Komposisi penduduk berdasarkanagama
Berikan ide/gagasan kreatif agar terjadi kerukunan antar umat beragama di Indonesia! No
Ide Atau Gagasan Kreatif
1 2
81
LKS C Komposisi penduduk berdasarkanlapangan pekerjaan utama
Jumlah penduduk usia produktif semakin banyak menyebabkan semakin ketatnya persaingan untuk mendapatkan pekerjaan. Sebagai remaja apa yang akan kamu persiapkan dari sekarang agar kelak dapat bersaing dengan yang lain? No
Persiapan yang akan dilakukan
1 2
82
LKS D Ciri penduduk masyarakat desa dan kota
Berikan ide atau gagasan kreatif agar masyarakat desa bisa berkembang dan sejahtera? No
Ide Atau Gagasan Kreatif
1 2
83
Format Penilaian Pertemuan Ke-2 Penilaian Awal (ketika mengerjakan LKS masing-masing) No
Nama Siswa
Aspek Penilaian Gagasan
Sikap
Jml Skor
Keterangan 1. Gagasan 2. Sikap
: : Kreatifitas, ide dan gagasan : Tanggung jawab menyelesaikan tugasnya
Skor : Baik sekali Baik Cukup Kurang
=4 =3 =2 =1
Nilai
Nilai
Kriteria Nilai A = 80 - 100 B = 70 - 79 C = 60 – 69 D =< 60
Ket
: Baik sekali : Baik : Cukup : Kurang
= Skor perolehan X 100 Skor Maksimal
Penilaian Kelompok Baru (ketika diskusi) No
Nama Siswa
Aspek Penilaian Gagasan
Bahasa
Jml Sikap
Keterangan 1. Gagasan 2. Bahasa 3. Sikap
: : Kreatifitas, ide dan gagasan : jelas, mudah dipahami, dan komunikatif : Perhatian, keseriusan dalam diskusi
Skor : Baik sekali Baik Cukup Kurang
=4 =3 =2 =1
Nilai
Skor
Kriteria Nilai A= 80 - 100 B = 70 - 79 C = 60 – 69 D = < 60
= Skor perolehan X 100 Skor Maksimal
84
Nilai
Ket
: Baik sekali : Baik : Cukup : Kurang
Penilaian Ketika Kembali ke Kelompok Awal No
Nama Siswa
Aspek Penilaian Kelayakan isi
Bahasa
Jml Sikap
Keterangan 1. Kelayakan isi 2. Bahasa 3. Sikap
: : keakuratan materi dan kemutakhiran : jelas, mudah dipahami, dan komunikatif : Perhatian, keseriusan dalam diskusi
Skor : Baik sekali Baik Cukup Kurang
=4 =3 =2 =1
Nilai
85
Ket
Skor
Kriteria Nilai A = 80 - 100 B = 70 - 79 C = 60 – 69 D = < 60
= Skor perolehan X 100 Skor Maksimal
Nilai
: Baik sekali : Baik : Cukup : Kurang
Adapun contoh RPP BAHASA INDONESIA KELAS 7 yang terintegrasi dengan isu kependudukan adalah sebagai berikut : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A.
Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Pertama ….
Kelas/ Semester
: VII/ 1
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Topik/Topik
: Cerita Pendek
Pertemuan Ke-
: 1
Alokasi Waktu
: 2 x 40 Menit
Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai
dan
menghayati
perilaku
jujur,
disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mencoba,
mengolah,
(menggunakan,
dan
mengurai,
menyaji
dalam
merangkai,
ranah
konkret
memodifikasi,
dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, 86
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori B.
Kompetensi Dasar 1.3
Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis.
2.3
Memiliki perilaku kreatif, tanggung jawab dan santun dalam mendebatkan sudut pandang tertentu tentang suatu masalah yang terjadi pada masyarakat.
3.1
Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
4.1
Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
C.
Indikator pencapaian kompetensi 1.
Menjelaskan
struktur
isi
(unsur-unsur
intrinsik)teks
cerita
pendekbaik melalui lisan maupun tulisan.. 2. Menyimpulkan teks cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan. 3. Menemukan makna teks cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
87
D. Tujuan Pembelajaran Melalui penugasan individu dan diskusi kelompok, siswa dapat : 1. Menjelaskan unsur-unsur intrinsik teks cerita pendek. 2. Menyimpulkan teks cerita pendek baik lisan maupun tulisan. 3. Menemukan makna teks cerita pendek baik lisan maupun tulisan. 4. Menunjukkan perilaku bertanggungjawab terhadap tugas individu dan kelompoknya serta peduli terhadap masalah kependudukan. E.
Materi Ajar 1. Struktur isi teks cerita pendek atau unsur-unsur intrinsik cerita pendek. 2. Cerita pendek lisan dan tulis.
F.
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
G.
Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan
:
Saintifik
Metode
:
Tanya Jawab, diskusi dan penugasan
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
ALOKASI WAKTU
Pendahuluan
80 menit a. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka 10 menit pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama. 88
b. Menginformasikan
tujuan
yang
akan
dicapai selama pembelajaran. c. Menyampaikan secara singkat garis besar materi
yang
akan
disajikan
selama
pembelajaran. d. Memberikan motivasi pada siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Inti
60 menit a. Siswa menyimak teks cerpen “Kupu-Kupu
10 menit
Ibu” yang dibacakan guru.(mengamati) b. Tanya jawab tentang tentang unsur-unsur
10 menit
instrinsik teks cerpen. (menanya) c. Masing-masing siswa mencari unsur-unsur 20 menit instrinsik dan makna teks cerpenpada lembar kerja siswa .(mengeksplorasi) d. Siswa membentuk 3 kelompok besar
20 menit
dengan siswa lain yang memiliki LKS yang sama.
untuk
jawabannya.
mendiskusikan
Selanjutnya
hasil
dan diskusi
dicatat. ( mengkomunikasikan) Penutup
10 menit a. Membuat
kesimpulan
tentang
materi
pembelajaran hari itu, dilakukan siswa bersama guru. 89
b. Menugaskan siswa untuk membuat sebuah cerpen
berkaitan
dengan
isu
kependudukan. c. Menutup pelajaran dengan berdoa, sesuai dengan agama dan keyakinan masingmasing. I.
J.
Penilaian Hasil Belajar
Hasil kinerja peserta didik
Rubrik penilaian diskusi
Sumber Belajar LKS, buku siswa (Fairul Zabadi,dkk. 2013. Bahasa Indonesia SMP/M.Ts. Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), buku guru.
K.
Media Pembelajaran Cerita pendek, buku paket
Mengetahui,
Cimahi, ……………………
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
_____________
____________________
90
LEMBAR KEGIATAN SISWA 1.
Tema
: Cerita Pendek
2. Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
3. Kelas/Semester
: VII/1
4. Waktu Pengerjaan
: 10 menit
5. Sumber
: Buku Pelajaran Bahasa Indonesia hal 143-169
6. Baca cerpen berikut ini (masing-masing anggota kelompok mendapatkan cerpen yang berbeda)
:
A. Cerpen 1 “ELANG” Kisah Inspiratif “ELANG GUMILANG PENGUSAHA MUDA BERKARYA” Elang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan H. Enceh (55) dan Hj. Prianti (45).Sejak kecil orang tuanya sudah mengajarkan bahwa segala sesuatu diperoleh tidak dengan gratis.Orang tuanya juga meyakinkan bahwa rezeki itu bukan berasal dari mereka tapi dari Allah SWT. Jiwa wirausaha Elang sendiri mulai terasah saat ia duduk di bangku kelas 3 SMA I Bogor, Jawa Barat. Dalam hati, Elang bertekad setelah lulus SMA
nanti
ia
harus
bisa
membiayai
kuliahnya
menggantungkan biaya kuliah dari orang tuanya. 91
sendiri
tanpa
Ia pun mempunyai target setelah lulus SMA harus mendapatkan uang Rp 10 juta untuk modal kuliahnya kelak. Berjualan Donat. Akhirnya, tanpa sepengetahuan orang tuanya, Elang mulai berbisnis kecil-kecilan dengan cara berjualan donat keliling. Setiap hari ia mengambil 10 boks donat masing-masing berisi 12 buah dari pabrik donat untuk kemudian dijajakan ke Sekolah Dasar di Bogor. Dari hasil jualannya ini, setiap hari Elang bisa meraup keuntungan Rp 50 ribu.Setelah berjalan beberapa bulan, rupanya kegiatan sembunyisembunyinya ini tercium juga oleh orang tuanya.“Karena sudah dekat UAN (Ujian Akhir Nasional), orang tua menyuruh saya untuk berhenti berjualan donat. Mereka khawatir kalau kegiatan saya ini mengganggu ujian akhir,” Dilarang berjualan donat, Elang justru tertantang untuk mencari uang dengan cara lain yang tidak mengganggu sekolahnya. Setelah lulus SMU, Elang melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi IPB (Institut Pertanian Bogor). Elang sendiri masuk IPB tanpa melalui tes SPMB (Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru, red) sebagaimana calon mahasiswa yang akan masuk ke Perguruan Tinggi Negeri. Ini dikarenakan Elang pernah menjuarai kompetisi ekonomi yang diadakan oleh IPB sehingga bisa masuk tanpa tes.Saat awal-awal masuk kuliah, Elang mendapat musibah yang menyebabkan uang Rp 10 jutanya tinggal Rp 1 juta. Namun Elang enggan memberitahu apa musibah yang dialaminya tersebut.
92
Padahal uang itu rencananya akan digunakan sebagai modal usaha. Meski hanya bermodal Rp 1 juta, Elang tidak patah semangat untuk memulai usaha. Uang Rp 1 juta itu ia belanjakan sepatu lalu ia jual di Asrama Mahasiswa IPB. Lewat usaha ini, dalam satu bulan Elang bisa mengantongi uang Rp 3 jutaan.Tapi setelah berjalan beberapa tahun, orang yang menyuplai
sepatunya
entah
kenapa
mulai
menurunkan
kualitas
sepatunya.Satu per satu pelanggannya pun tidak mau lagi membeli sepatu Elang.Sejak itu, Elang memutuskan untuk tidak lagi berjualan sepatu. Setelah tidak lagi berbisnis sepatu, Elang kebingungan mencari bisnis apalagi.Elang melihat peluang bisnis pengadaan lampu di kampusnya.“Peluang bisnis lampu ini berawal ketika saya melihat banyak lampu di IPB yang redup.Saya fikir ini adalah peluang bisnis yang menggiurkan” paparnya.Karena tidak punya modal banyak, Elang menggunakan strategi Ario Winarsis, yaitu bisnis tanpa menggunakan modal. Begitupula Elang, dengan modal surat dari kampus, ia melobi ke perusahaan lampu Philips pusat untuk menyetok lampu di kampusnya. “Alhamdulillah proposal saya gol, dan setiap penjualan saya mendapat keuntungan Rp 15 juta,” ucapnya bangga. Tapi, karena bisnis lampu ini musiman dan perputaran uangnya lambat, Elang mulai berfikir untuk mencari bisnis yang lain. Setelah melihat celah di bisnis minyak goreng, Elang mulai menekuni jualan minyak goreng ke warung-warung. Setiap pagi sebelum berangkat kuliah, ia harus membersihkan puluhan jerigen, kemudian diisi minyak goreng curah, dan dikirim kewarung-warung Pasar Anyar, serta Cimanggu, Bogor. Setelah selesai mengirim minyak goreng, ia kembali ke kampus untuk kuliah. 93
Sepulang kuliah, Elang kembali mengambil jerigen-jerigen di warung untuk diisi kembali keesokan harinya.Tapi, karena bisnis minyak ini 80 persen menggunakan
otot,
sehingga
mengganggu
kuliahnya.Elang
pun
memutuskan untuk berhenti berjualan.“Saya sering ketiduran di kelas karena kecapain,” kisahnya. Setelah mendapat berbagai masukan, Elang mulai merintis bisnis Lembaga Bahasa Inggris di kampusnya. “Bisnis bahasa Inggris ini sangat prospektif apalagi di kampus, karena ke depan dunia semakin global dan mau tidak mau kita dituntut untuk bisa bahasa Inggris,” jelasnya. Adapun modalnya, ia patungan bersama kawan-kawannya. Sebenarnya ia bisa membiayai usaha itu sendiri, tapi karena pegalaman saat jualan minyak, ia memutuskan
untuk
mengajak
teman-temannya.
Karena
lembaga
kursusnyanya ditangani secara profesional dengan tenaga pengajar dari lulusan luar negeri, pihak Fakultas Ekonomi mempercayakan lembaganya itu menjadi mitra. Karena dalam bisnis lembaga bahasa Inggris Elang tidak terlibat langsung dan hanya mengawasi saja, ia manfaatkan waktu luangnya untuk bekerja sebagai marketing perumahan. “Saya di marketing tidak mendapat gaji bulanan, saya hanya mendapatkan komisi setiap mendapat konsumen,” ujarnya. Bangun Rumah Orang Miskin.Di usianya yang relatif muda, pemuda yang tak suka merokok ini sudah menuai berbagai keberhasilan.Dari hasil usahanya itu Elang sudah mempunyai rumah dan mobil sendiri.Namun di balik keberhasilannya itu, Elang merasa ada sesuatu yang kurang. Sejak saat itu ia mulai merenungi kondisinya. 94
“Kenapa kondisi saya begini, padahal saya di IPB hanya tinggal satu setengah tahun lagi.Semuanya saya sudah punya, apalagi yang saya cari di dunia ini?” batinnya. Setelah lama merenungi ketidaktenangannya itu, akhirnya Elang mendapatkan jawaban. Ternyata selama ini ia kurang bersyukur kepada Tuhan. Sejak saat itulah Elang mulai mensyukuri segala kenikmatan dan kemudahan yang diberikan oleh Tuhan.Karena bingung mau bisnis apalagi, akhirnya Elang shalat istikharah minta ditunjukkan jalan. “Setelah shalat istikharah, dalam tidur saya bermimpi melihat sebuah bangunan yang sangat megah dan indah diManhattan City, lalu saya bertanya kepada orang, siapa sih yang membuat bangunan megah ini? Lalu orang itu menjawab, “Bukannya kamu yang membuat?” Setelah itu Elang terbangun dan merenungi maksud mimpi tersebut.“Saya pun kemudian memberanikan diri untuk masuk ke dunia properti,” ujarnya. Pengalaman bekerja di marketing perumahan membuatnya mempunyai pengetahuan di dunia properti. Sejak mimpi itu ia mulai mencoba-coba ikut berbagai tender. Tender pertama yang ia menangi Rp 162 juta di Jakarta yaitu membangun sebuah Sekolah Dasar di daerah Jakarta Barat. Sukses menangani sekolah membuat Elang percaya diri untuk mengikuti tender-tender yang lebih besar. Sudah berbagai proyek perumahan ia bangun. Selama ini bisnis properti kebanyakan ditujukan hanya untuk orangorang kaya atau berduit saja.Sedangkan perumahan yang sederhana dan murah yang terjangkau untuk orang miskin jarang sekali pengembang yang 95
peduli.Padahal di Indonesia ada 70 juta rakyat yang masih belum memiliki rumah.Apalagi
rumah
juga
merupakan
kebutuhan
yang
sangat
primer.Sebagai tempat berteduh dan membangun keluarga. “Banyak orang di Indonesia terutama yang tinggal di kota belum punya rumah, padahal mereka sudah berumur 60 tahun, biasanya kendala mereka karena DP yang kemahalan, cicilan kemahalan, jadi sampai sekarang mereka belum berani untuk memiliki rumah,” jelasnya. Dalam hidupnya, Elang ingin memiliki keseimbangan dalam hidup. Bagi Elang, kalau mau kenal orang maka kenalilah 10 orang terkaya di Indonesia dan juga kenal 10 orang termiskin di Indonesia. Dengan kenal 10 orang termiskin dan terkaya, akan mempunyai keseimbangan dalam hidup, dan pasti akan melakukan sesuatu untuk mereka. Melihat realitas sosial seperti itu, Elang terdorong untuk mendirikan perumahan khusus untuk orang-orang ekonomi ke bawah.Maka ketika ada peluang mengakuisisi satu tanah di desa Cinangka kecamatan Ciampea, Elang langsung mengambil peluang itu. Tapi, karena Elang tidak punya banyak modal, ia mengajak teman-temannya yang berjumlah 5 orang untuk patungan. Dengan modal patungan Rp 340 juta, pada tahun 2007 Elang mulai membangun rumah sehat sederhana (RSS) yang difokuskan untuk si miskin berpenghasilan rendah. Dari penjualan rumah yang sedikit demi sedikit itu.Modalnya Elang putar kembali untuk membebaskan lahan di sekitarnya.Rumah bercat kuning pun satu demi satu mulai berdiri.Elang membangun rumah dengan berbagai tipe, ada tipe 22/60 dan juga tipe 36/72. 96
Rumah-rumah yang berdiri di atas lahan 60 meter persegi tersebut ditawarkan hanya seharga Rp 25 juta dan Rp 37 juta per unitnya. “Jadi, hanya dengan DP Rp 1,25 juta dan cicilan Rp 90.000 ribu per bulan selama 15 tahun, mereka sudah bisa memiliki rumah,” ungkapnya. Karena harganya yang relatif murah, pada tahap vawal pembangunan langsung terjual habis. Meski harganya murah, tapi fasilitas pendukung di dalamnya sangat komplit, seperti Klinik 24 jam, angkot 24 jam, rumah ibadah, sekolah, lapangan olah raga, dan juga dekat dengan pasar. Karena rumah itu diperuntukkan bagi kalangan ekonomi bawah, kebanyakan para profesi konsumennya adalah buruh pabrik, staf tata usaha (TU) IPB, bahkan ada juga para pemulung. Salah satu wujud rasa syukur atas nikmatnya itu, dalam setiap proyeknya, ia selalu menyisihkan 10 persen untuk kegiatan amal. “Uang yang 10 persen itu saya masukkan ke BMT (Baitul Mal Wa Tanwil/tabungan) pribadi, dan saya alokasikan untuk membantu orang-orang miskin dan orang yang kurang modal,” bebernya. Bagi Elang, materi yang saat ini ia miliki ada hak orang miskin di dalamnya yang musti dibagi. Elang juga memberikan sedekah mingguan, bulanan, danbahkan tahunan kepada fakir miskin. Menjaga Masjid. Adapun kunci kesuksesan Elang sendiri berawal dari perubahan gaya hidupnya saat kuliah semester lima. Pada siang hari, Elang bak singa padang pasir. Selain kuliah, ia juga menjalankan bisnis mencari peluang-peluang bisnis baru, negosiasi, melobi, dan sebagainya. Namun ketika malam tiba, ia harus menjadi pelayan Tuhan, dengan menjadi penjaga Masjid. 97
“Setiap malam dari semester lima sampai sekarang saya tinggal di Masjid yang berada dekat terminal Bogor.Dari mulai membersihkan Masjid, sampai mengunci, dan membukakan pintu pagar untuk orang-orang yang akan shalat Shubuh, semua saya lakukan,” ujarnya merendah. Elang mengaku ketika menjadi penjaga Masjid ia mendapat kekuatan pemikiran yang luar biasa. Bagi Elang, Masjid selain sebagai sarana ibadah, juga tempat yang sangat mustajab untuk merenung dan memasang strategi. “Dalam halaman masjid itu juga ada pohon pisang dan di sampingnya gundukan tanah.Saya anggap itu adalah kuburan saya.Ketika saya punya masalah saya merenung kembali dan kata Nabi, orang yang paling cerdas adalah orang yang mengingatmati,” ujarnya. Elang menemukan satu pengumuman lomba wirausaha muda mandiri di sebuah koran yang diberikan tukang koran. Merasa sebagai anak muda, ia tertantang untuk mengikuti lomba tersebut. Elang pun membawa misi bahwa wirausaha bukan teori melainkan ilmu aplikatif.Saat lolos penjaringan dan dikumpulkan di Hotel Nikko Jakarta, Elang bertemu dengan seorang Bapak yang anaknya sedang sakit keras di pinggir jalan bundaran Hotel Indonesia. Elang merasa ada dua dunia yang sangat kontras, di satu sisi ada orang tinggal di hotel mewah dan makan di restoran, tapi di sisi lain ada orang yang tinggal di jalanan. Akhirnya, pada malam penganugerahan, tim juri memutuskan Elanglah yang menjadi juaranya. Padahal kalau diukur secara omset, pendapatannya berbeda jauh dengan para pengusaha lainnya.Dari Juara I Wirausaha itu, Elang membawa hadiah sebesar Rp 20 juta, ditambah tawaran kuliah S2 di Universitas Indonesia.Melalui lomba itu, 98
terbukalah jalan cerah bagi Elang untuk menapaki dunia wirausaha yang lebih luas. Ingin Membawahi Perusahaan yang Mempekerjakan 100 Ribu Orang Motivasi terbesar Elang dalam meraih impian tersebut adalah ingin menjadi tauladan bagi generasi muda, membantu masyarakat sekitar, dan meraih kemuliaan dunia serta akhirat. Ditulis oleh Joko supriyanto Ditulis dalam Biografi Wong Guede oleh Irawansuryakusuma pada Juli 7, 2008(dikutip dari milis maestro muda indonesia)
Unsur-unsur intrinsik cerpen Cerpen di atas memiliki unsur-unsur intrinsik yang menarik.Tentukan unsurunsur intrinsik tersebut. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tema Tokoh dan penokohan Alur Latar tempat Latar waktu Sudut pandang
: __________________________________ :__________________________________ : __________________________________ : __________________________________ : __________________________________ : __________________________________
Pemaknaan lebih dalam Mengapa sejak remaja Elang sudah berwirausaha? Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki Elang? Apa kesimpulan teks cerpen tersebut dan hikmah apa sajakah yang kamu dapatkan dari cerita tersebut? 99
B.
Cerpen 2 “Riang dan Oma” RIANG DAN OMA
Ia masih muda. Semua orang masih dapat menangkap semu rona pada pipinya. Rambut ikalnya ia jepit ringkas, memudahkan langkahnya yang ringan menyusuri jalan. Seminggu tiga kali ia akan datang ke tempat ini, tempat dimana aku bekerja selama tiga tahun terakhir. Namanya Riang, dan setiap hari ia memang selalu terlihat riang gembira. Ia berjalan dengan langkahnya yang riang, langkah khas yang sanggup menggoyang ikal rambut coklatnya. Pagi ini ia membawa sepuluh tangkai bunga mawar merah beserta kartu ucapan. “Selamat pagi, Mbak Ayu” sapanya pada diriku yang sedang memangkas rumput di halaman kamar yang Riang tuju. “Pagi Dik Riang, Wah bunga yang kamu bawa cantik sekali!” ujarku sambil tersenyum. “Iya dong, bunga cantik untuk Oma yang cantik!” seru Riang sambil berjalan menuju kursi goyang Omanya. Oma dari Riang memang tinggal di panti jompo ini sejak 2 tahun yang lalu, dan sejak 2 tahun yang lalu pula Riang tidak pernah absen menghabiskan tiga hari dalam seminggu mengunjungi Omanya. “Halo Oma, happy valentine!” ujar Riang sambil memberikan 10 tangkai bunga mawar yang sudah ia rangkai ke tangan keriput Omanya. “Oalah Nak, cantik sekali bungamu ini”. “Bunga ini khusus aku pesan untuk Oma, soalnya kecantikan Oma sama dengan kecantikan bunga ini”.
100
“Ah, dasar gombal kamu”, tukas Oma sambil berpura-pura memasang wajah kesal. Begitulah pemandangan yang secara rutin kulihat di kamar nomomr 30, kamar dari Oma Riang.Gadis muda itu begitu sayang kepada Omanya, bahkan tidak jarang aku melihat Riang membacakan buku hingga Omanya tertidur pulas. Kalau sudah demikian, biasanya Riang akan menyelimuti tubuh Omanya dan berjalan-jalan di taman, kadang ia juga datang ke kantorku sekedar untuk menghabiskan waktu menunggu Omanya bangun kembali dari tidur. “Riang, Mbak boleh bertanya sesuatu?” kataku di suatu siang ketika Riang sedang duduk membaca majalah di kantorku. Saat itu ia sedang menunggu Omanya bangun tidur siang. “Apa, Mbak? Kok sepertinya serius sekali?” “Apa yang membuatmu begitu setia untuk menjumpai nenekmu, Riang?”Riang diam sejenak.Sejenak yang terasa begitu lama di dalam hidupku.Raut wajahnya meredup, menyisakan perasaan tidak nyaman di antara diriku dan dirinya. “Hmm.. begini, Mbak” bisik Riang memulai kalimatnya.” Sebenarnya, Oma di kamar nomor 30 itu bukan Oma kandungku.”Aku terdiam, mencoba mencerna setiap kata demi kata yang baru saja Riang ucapkan. “Ketika aku kecil, Mama dan Papa sering menitipkan aku di rumah Oma Fani. Oma akan menjagaku selama Mama dan Papa pergi bekerja. Di situlah awal kedekatanku dengan Oma”. “Oh, begitu?Lalu dimana keluarga Oma Fani yang sebenarnya?” tanyaku penuh rasa penasaran. “Oma Fani itu anak tunggal, Mbak.Ibu dan Ayahnya yang tinggal di Semarang sudah meninggal.Dulu, Oma berprofesi sebagai perangkai 101
bunga. Rumahnya dipenuhi dengan rangkaian bunga yang begitu indah, itulah alasan aku selalu senang saat Mama dan Papa menitipkanku di rumahnya.” “Oh, jadi itu penyebab kamu menjadi dekat dengan Oma Fani?” “Iya Mbak. Oma Fani itu sangat berjasa dalam membesarkan aku. Setiap akan tidur siang, Oma Fani selalu membacakanku buku cerita. Hal itulah yang kemudian menumbuhkan minat membaca dan menulisku hingga aku dewasa.Kalau dipikir-pikir lebih jauh, Oma juga yang akhirnya membuat aku menjadi penulis seperti saat ini.” “Oh…”aku kehabisan kata-kata, menunggu cerita lebih jauh dari Riang. “2 tahun yang lalu., Oma terserang stroke. Tubuhnya seperti Mbak bisa lihat sekarang, sudah lumpuh. Dampak dari stroke yang ia alami, salah satunya adalah ingatan masa lalunya yang melemah. Nah, itulah alasan mengapa setiap aku datang ke tempat ini aku selalu membacakan cerita.Sebenarnya, cerita-cerita yang aku bacakan itu adalah cerita-cerita klasik yang dulu Oma Fani ceritakan kepadaku di masa kecil.” “Oh, ya? Kamu begitu sayang sama Oma.” Pertanyaanku tidak dijawab oleh Riang, ia hanya tersenyum sembari memohon diri untuk melihat keadaan Omanya di kamar bernomor 30. Hari demi hari berganti, Riang tetap mengunjungi Oma kesayangannya seminggu tiga kali.Tidak jarang, aku melihat Riang membawa buku tulis berukuran besar dan sebuah pensil.Tampaknya, Riang ingin mengajari Oma untuk menulis.Keadaan Oma kian membaik, paling tidak itulah hasil laporan kesehatan yang dituliskan dokter setiap minggunya.Melihat perkembangan positif dari kesehatan Oma, hatiku juga ikut senang.Dua tahun yang lalu Oma masuk ke rumah jompo ini dengan keadaan lumpuh dan sangat lemas, tapi berkat Riang, semakin hari Oma Fani semakin terlihat sehat. 102
Pagi itu aku melihat Riang mendorong kursi roda Oma Fani menuju halaman rumah jompo.Oma terlihat sangat cantik dengan balutan baju hangat berwarna merah marun.Baju hangat yang kelak aku ketahui adalah baju kesayangan Oma yang dibuat oleh tangan Riang sendiri.Dari kejauhan, aku melihat Oma berbicara kepada Riang, sedangkan Riang asyik dengan laptop di hadapannya. Kadang Oma melemparkan tatapan jauh menuju hamparan bunga lili yang tertata rapi di hadapannya, kadang juga ia melemparkan pandangan matanya menuju langit yang kala itu berwarna cerah. Kegiatan berjalan-jalan Riang dan Omanya semakin sering terjadi. Mereka sering menghabiskan waktu hingga tiga jam di taman rumah jompo. Setiap kali, aku melihat Riang asyik dengan laptopnya sementara Oma Fani berbicara sendiri sambil memandang jauh kearah taman. Setiap kali habis berjalan-jalan, Riang akan membacakan buku cerita untuk Oma, dan Oma akan dengan setia mendengarkan cerita tersebut hingga tertidur pulas. Kegiatan itu terjadi berkali-kali, bahkan ratusan kali.Hingga akhirnya aku menyadari bahwa sudah satu bulan ini Riang tidak pernah menampakkan diri di kamar bernomor 30 ini.Hari itu, hari Selasa di tahun 2013.Sebuah hari yang sesungguhnya sangat cerah.Matahari bersinar lembut, angina semilir bertiup ramah.Sungguh hari yang bagiku terasa begitu sempurna.Tapi di hari itu juga, Oma Fani pergi menghadap Sang Pencipta.Meninggalkan Riang yang mungkin kehadirannya begitu dirindukan. Mengurus kematian Oma Fani ternyata hal yang mudah.Tidak ada keluarga yang ditunggu, tidak ada kerabat yang dinanti untuk tiba dan melihat jasadnya sebelum dikebumikan. Satu-satunya yang membuat aku dan beberapa perawat Oma menunggu selama 2 jam adalah kabar bahwa pesawat Riang sudah mendarat di Indonesia. Salah seorang perawat di rumah jompo ini ternyata mengetahui bahwa Riang sedang berada di 103
Singapura, sehingga ketika Oma Fani meninggal, ia segera menghubungi Riang. Langkah kaki Riang masih sama riangnya dengan langkah-langkah yang menghantarkannya kepada Oma tiga kali dalam seminggu di rumah jompo. Senyum di wajahnya masih begitu manis dipandang, walau kesedihan tidak bisa lagi disembunyikan. Riang memandang jasad Oma di dalam peti.Tersenyum, dan meletakkan sebuah buku di sisi dalam sebelah kiri peti tersebut.Buku berwarna merah marun, warna yang ternyata menjadi warna kesukaan Oma. Aku menebak bahwa Riang pasti menyesal tidak datang menemani Oma di sisa-sisa harinya.Ternyata tebakanku salah. Riang tidak sama sekali menyesal. Hal itu begitu jelas ketika ia menyampaikan ucapan perpisahan di upacara kematian Oma Fani. Upacara kecil yang hanya dihadiri oleh tetangga Oma serta keluarga inti Riang. “Hari ini ia sudah pergi. Pergi ke negeri dimana bidadari mandi dengan air susu, pergi ke dunia dimana cinta kasih tidak perlu mengenal syarat. Pergi dengan meninggalkan kisah untuk diturunkan kepada siapapun yang masih akan melanjutkan hidup di bumi. Beberapa orang di tempat ini mungkin mengira bahwa saya akan begitu menyesal karena tidak berada di sisi Oma di hari-hari akhirnya. Tapi di dalam pidato ini, saya ingin menegaskan bahwa hal itu sungguh tidak benar adanya. Saya bahagia, karena saya tahu saya sudah melakukan apa yang terbaik untuk Oma. Kepergian saya selama satu bulan ini ke Singapura bukan untuk bekerja. Bukan pula untuk berlibur, seperti yang orang lain lakukan dengan kehidupannya. Kepergian saya ke Singapura adalah untuk menerbitkan buku Oma. Sebuah memoar yang ia kisahkan di hari tuanya. 104
2 tahun yang lalu Oma masuk rumah jompo ini dengan keadaan yang tidak berdaya.Ia lemah dan tidak lagi memiliki semangat untuk hidup. Saya pun sempat kehilangan semangat saat melihat kondisi Oma yang demikian, tapi saya tidak menyerah. Sama seperti Oma yang tidak pernah menyerah mengajarkan saya membaca dan menulis, maka saya juga tidak mau menyerah membuat Oma bertahan lebih lama dengan memfasilitasi hobinya sejak kecil: menulis cerita. Sejak kecil saya dirawat oleh Oma.Saya mengenal Oma dengan sangat baik. Selain seorang penata bunga, ia juga adalah seorang penulis dan pencerita yang luar biasa. Itulah mengapa saya mendorong Oma untuk kembali menulis di masa tuanya.Saya tahu bahwa Oma merasa tersiksa ketika dipandang lemah dan dikasihani oleh orang di sekitarnya.Itulah mengapa saya mencoba untuk membacakan kembali cerita-cerita yang ditulis oleh Oma di masa mudanya.Saya ingin Oma kembali bersemangat untuk menulis.Apakah saya berhasil?Ya. Oma kembali bersemangat menulis, ia kemudian meminta saya menjadi juru tulisnya. Menuliskan kembali cerita yang ia ucapkan di setiap waktu yang kami habiskan di taman. Ketika ia selesai bercerita, ia meminta saya untuk menerbitkannya sebagai sebuah buku di sebuah perusahaan penerbit milik teman masa mudanya di Singapura. Itulah alasan saya pergi selama satu bulan.Itulah alasan saya menghilang dari kamar nomor 30 yang seminggu tiga kali saya kunjungi.Dan hari ini saya sangat gembira, Anda tahu kenapa?Karena saya pulang membawa buku yang Oma inginkan.Karya yang Oma tulis sendiri di masa-masa sakitnya.Sebuah prestasi Oma yang seharusnya membuka mata kita bahwa walaupun kaum lansia lemah, selama mereka diberi kesempatan, mereka masih bisa berkarya.”
105
Riang mengakhiri pidato perpisahnnya.Tepuk tangan memenuhi ruang duka. Semua orang yang berdiri di sana belajar sebuah hal yang begitu berharga dari Oma, bahwa tua tidak berarti sia-sia. Aku sangat kagum dengan hubungan Riang dan Oma, representasi generasi muda dan lansia yang saling mendukung. Kami juga termasuk generasi muda, apa yang dapat kamu pelajari dari kisah ini? Cerpen di atas memiliki unsur-unsur intrinsik yang menarik.Tentukan unsurunsur intrinsik tersebut. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tema : _____________________________________ Tokoh dan penokohan :_____________________________________ Alur : _____________________________________ Latar tempat : _____________________________________ Latar waktu : _____________________________________ Sudut pandang : _____________________________________
Pemaknaan lebih dalam 1)
Apa yang akan kamu lakukan ?
Jika kamu memiliki nenek seperti Oma Jika kamu menjadi Mbak Ayu Terhadap orang yang sudah lanjut usia
2)
Apa kesimpulan teks cerpen tersebut dan hikmah apa sajakah yang kamu dapatkan dari cerita tersebut?
106
C.
Cerpen 3 “Telur Asin Mery Yani” TELUR ASIN “MERY YANI”
Telur asin mengantarkan Mery Yani sukses menjadi seorang pengusaha. Tak kuasa melihat usaha telur asin sang kakak hampir tutup, Mery segera mengambil alih. Lewat kerja keras, kini, ia berhasil menjual puluhan ribu telur asin setiap hari. Pulang ke kampung halaman bukan berarti hilang kesempatan untuk meraih sukses.Mery Yani telah membuktikannya.Hanya butuh waktu empat tahun, perempuan 29 tahun ini berhasil melambungkan usaha telur asin hingga beromzet ratusan juta rupiah per bulan. Kecintaan pada sang ibu yang terbaring sakit mendorong Mery Yani kembali ke Karawang pada 2005 silam. Padahal, di Jakarta, Mery tengah membangun karier sebagai akuntan di sebuah perusahaan impor. Hingga akhirnya, ibunda berpulang pada 2007. Mery pun memutuskan untuk menetap di kota kelahirannya, sambil membantu sang ayah membuat pakan ternak dari dedak padi. Belum surut kesedihannya, ia harus menghadapi kenyataan usaha telur asin milik sang kakak yang kian terpuruk. Mery memang sangat peduli akan usaha telur asin ini. “Telur asin merupakan penyokong hidup saya sejak masih sekolah dulu,” kenangnya.Ia pun tak bisa tinggal diam saat melihat usaha ini terancam tutup karena penjualan terus menyusut. Beruntung, Mery pernah punya pengalaman menjajakan telur asin dari satu kios ke kios lain di pasar tradisional, semasa sekolah dulu. Berbekal pengalaman itu, ia pun memberanikan diri mengambil alih usaha sang kakak sejak November 2008. Sebagian uang klaim asuransi jiwa mendiang ibu pun menjadi modal awal usahanya. 107
Anak ketiga dari empat bersaudara ini mengawali langkahnya dengan memperkaya pengetahuan soal telur asin, baik dari buku maupun bertanya pada beberapa pengusaha yang lebih dulu terjun di bidang ini. Dari sana, Mery menyusun sebuah peta perencanaan usaha lengkap dengan standar kualitas telur, cara pemasaran, dan sistem manajerial karyawan. Untuk memenuhi standar kualitas telur, Mery menjalin mitra dengan peternak telur bebek di sekitar Karawang.Ia memberi modal, baik berupa bibit bebek atau uang untuk membeli pakan. Tentu saja, para mitra itu nanti harus menyetor telur bebek ke usaha telur asin milik Mery. Dalam proses pengasinan pun, lulusan Universitas Tarumanegara ini menggunakan bahan-bahan pilihan. Abu yang digunakan adalah abu hitam yang berasal dari sekam padi yang telah dibakar dan terjamin kebersihannya.Abu itu berasal dari lahan pertanian di sekitar Karawang. Tak hanya membenahi pasok-an telur dan proses pengasinan, Mery juga mencermati pasar telur asin yang mengenal musim sepi. Nah, di saat pasar sedang sepi, lantaran pasokan telur asin berkurang, Mery segera memasok telur asin buatannya dalam jumlah besar. Sebagai pemain baru, tentu, situasi itu sangat menguntungkan. Bukan hanya soal uang, cara tersebut juga berhasil mendongkrak merek telur asinnya, Sumber Telur Kilau. Alhasil, setelah merek telurnya banyak dikenal, penjualan Mery pun meningkat. Dalam tempo setahun, Mery berhasil menggenjot penjualan hingga 1.500 butir per hari. Tak hanya itu, ia pun berhasil mengembalikan modal usahanya. Sayang, saat penjualan meningkat, ia kembali berhadapan dengan masalah. Ia mendapati beberapa mitra yang ingkar menjual telur bebek untuk pabriknya. “Saya harus sabar mencari mitra lain,” ujar Mery. 108
Lolos sertifikasi Untuk menjaga agar pasokan telur bebek tetap stabil, Mery pun membangun peternakan sendiri.Di peternakan tersebut, Mery memiliki 1.500 ekor bebek yang diangon di sekitar Karawang dan Garut. Ia juga terus meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produknya. Pada 2010, Mery mendaftarkan telur produksinya ke Departemen Kesehatan Republik Indonesia untuk memperoleh sertifikasi kualitas gizi.Setiap produksi, telur-telur hasil peternakan Mery dan mitranya harus melalui beberapa tahap pengujian.Tahapan tersebut meliputi pencucian telur, pengujian dari segi bentuk dan tingkat keretakan, penyemprotan cairan antibakteri, serta uji laboratorium. Kegigihan Mery mengemas ulang usahanya itu berbuah manis. Hingga saat ini penjualan telur asin cap Sumber Telur sudah menjangkau beberapa wilayah di Indonesia, seperti Jabodetabek, Kalimantan, Bangka Belitung, dan Lampung. Dalam kegiatan pemasaran, Mery mendapat dukungan lebih dari 50 distributor sesuai standar distributor ala Mery.“Mereka harus tahu kemauan konsumen, yang asin banget atau enggak terlalu asin.Distributor harus kenal betul dulu produknya,” terangnya. Berkat berbagai standar ini, telur asin Mery bisa terjual 10.000 hingga 15.000 ribu butir telur per hari. Dengan harga jual berkisar Rp 1.700–Rp 2.500 per butir, setiap bulannya Merry telah dapat meraup omzet lebih dari Rp 300 juta. Selain menyelamatkan usaha yang hampir bangkrut, Mery juga berhasil membuka lapangan kerja. Karyawannya telah berlipat, dari hanya empat orang pada awalnya, kini telah mencapai 30 orang.(Meylisa Badriyani/Kontan) Cerpen di atas memiliki unsur-unsur intrinsik yang menarik.Tentukan unsurunsur intrinsik tersebut. 109
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tema Tokoh dan penokohan Alur Latar tempat Latar waktu Sudut pandang
: _________________________________ : _________________________________ : _________________________________ : _________________________________ : _________________________________ : _________________________________
Pemaknaan lebih dalam Apa yang membuat Merry Yani sukses dalam mengembangkan usahanya? Apa manfaat yang dirasakan oleh masyarakat sekitar ketika usaha Merry Yani sukses ? Apa kesimpulan teks cerpen tersebut dan hikmah apa sajakah yang kamu dapatkan dari cerita tersebut?
110
Rubrik Penilaian Penilaian LKS individual No
Nama Siswa
Aspek Penilaian Relevan
Keterangan 1. Relevan 2. Sikap
Nilai
Ket
Skor
Sikap
: : Kesesuaian jawaban : Tanggung jawab menyelesaikan tugasnya
Skor :
Kriteria Nilai
Baik sekali Baik Cukup Kurang Nilai
Jumlah
=4 =3 =2 =1
A B C D
= 80 - 100 = 70 - 79 = 60 – 69 = < 60
: Baik sekali : Baik : Cukup : Kurang
= Skor perolehan X 100 Skor Maksimal
Penilaian ketika diskusi kelompok No
Nama Siswa
Aspek Penilaian Gagasan
Keterangan 1. Gagasan 2. Bahasa 3. Sikap
Bahasa
Sikap
Nilai
Ket
Skor
: : Kreatifitas, ide dan gagasan : jelas, mudah dipahami, dan komunikatif : Perhatian, keseriusan dalam diskusi
Skor :
Kriteria Nilai
Baik sekali Baik Cukup Kurang Nilai
Jml
=4 =3 =2 =1
A B C D
= Skor perolehan X 100 Skor Maksimal
111
= 80 - 100 : Baik sekali = 70 - 79 : Baik = 60 – 69 : Cukup = < 60 : Kurang
TEKS LISAN (cerpen yang dibaca guru)
Kupu-Kupu Ibu Karya Komang Ira Puspitaningsih Aku melihatnya.Aku melihat perempuan yang pernah kau ceritakan. Sepulang sekolah tadi, di dekat taman, aku melihat sepasang kupu-kupu berputar saling melingkar. Akan tetapi, mereka tak seperti kupu-kupu dalam ceritamu, Ayah.Mereka lebih cantik.Yang satu berwarna hitam dengan bintik biru bercahaya seperti mutiara. Yang lain bersayap putih jernih, sebening sepatu kaca Cinderella, dengan serat tipis kehijauan melintang di tepi sayapnya. Aku takjub.Aku mengejarnya. Kupu-kupu itu masuk ke dalam taman, dan aku terus saja mengikutinya. Dan ternyata kedua kupu-kupu itu menghampiri seorang perempuan yang duduk di bangku yang agak terpisah dari bangku-bangku taman lainnya. Kupu-kupu itu asyik berputarputar di atas kepala perempuan itu. Aku tersadar. Itu perempuan yang Ayah ceritakan. Sebelum aku sempat membalikkan badan untuk meninggalkan taman itu, ia berbicara padaku. Aku tak menyangka. Tidak, Ayah. Ia tidak bisu seperti yang kau bilang. Dan katamu ia seorang yang menyeramkan, hingga aku membayangkan perempuan itu sebagai nenek penyihir. Ayah, perempuan itu sangat cantik.Sama cantiknya dengan kedua kupu-kupu itu.Oya, dia baik juga.Ia memintaku duduk di sisinya. Menemaninya bermain dengan kupukupu itu.Dia mengajariku membelai sayap kupu-kupu.Kami bercerita 112
tentang kesukaankami masing-masing.Dan ternyata, selain menyenangi kupu-kupu, kami juga sama-sama menyukai es krim rasa vanila dengan taburan kacang almond, senang buah apel, dan tidur di antara banyak bantal dan boneka. Kau ingat ceritaku, Ning?Tentang dua ekor kupu-kupu dan seorang perempuan yang jatuh cinta pada mereka? Ah, kurasa kau sudah lupa. Ketika pertama kali kuceritakan ini, kau masih kecil, belum juga TK. Bahkan aku masih ingat, kau memakai terusan jingga dengan hiasan pita merah melingkar di pinggang, bergambar kelinci putih yang mengedipkan matanya di bagian depan. Baju kesukaanmu saat itu.Kau berbaring di tempat tidur.Menatapku.Menunggu dongeng pengantar tidur.Ada segaris senyum tipis di wajah kanakmu yang hening.Sehening namamu, Ning. Aku rindu menceritakannya lagi padamu.Sembari mengenang masa kecilmu yang penuh cekikik geli atau rengekan manja yang sering membuatku gemas.Anggap saja masa kecilmu tak sanggup mengingat dongeng itu. Dan sekarang, aku akan mengingatkannya kembali untukmu, Ning. Setiap senja, Ning, di taman dekat sekolah, selalu ada seorang perempuan yang duduk di sudut taman. Ketika langit mulai berwarna jingga, ia hadir di taman itu dan selalu menunggu kedatangan dua ekor kupu-kupu cantik. Ya, keduanya cantik.Yang seekor bersayap hijau dengan serat-serat kecokelatan pada garis guratannya.Kira-kira seperti daging buah avokad yang matang.Dan yang seekor lagi bersayap biru, dengan sedikit bintik-bintik putih. Ya, mirip dengan motif tas tangan ibu di potret keluarga yang ada di ruang tamu. Tak ada yang tahu tentang apa yang 113
dilakukannya bersama kedua kupu-kupu itu setiap senja. Lalu setelah langit kehilangan garis jingga terakhir, kedua kupu-kupu itu pun meninggalkan taman, sebelum malam membuat mata mereka jadi buta. Perempuan itu pun pergi.Berjalan gontai, dengan tundukan kepala yang dalam. Seolah ia ingin sekali melupakan seluruh hari yang pernah dijalaninya. Orang-orang di sekitar sini tak ada yang mengenalnya.Tak ada yang tahu namanya. Tak ada yang mengerti ia berasal dari keluarga yang mana. Bahkan tak ada yang pernah berbicara dengannya.Walau hanya sekadar perbincangan basa-basi tanpa perkenalan.Orang-orang tak tahu di mana rumahnya.Kemudian setiap senja berakhir, ketika orang-orang mulai sibuk dengan menu makan malam dengan keluarganya masing-masing, perempuan itu seakan-akan menghilang.Tak ada jejak yang bisa menunjukkan keberadaannya. Bagimu mungkin tak ada yang mengherankan.Seperti juga dirimu yang mencintai kupu-kupu.Semua berjalan seperti biasa tanpa ada kejadian yang berarti.Sampai kemudian tersiar kabar bila perempuan itu bisu. Karena sempat di suatu pengujung senja, saat perempuan itu meninggalkan taman, seseorang tak sengaja melihatnya lalu menyapanya. Tapi perempuan itu cuma mengangguk tersenyum, tanpa bicara apa-apa. Lambat laun orang-orang mulai curiga dengan keberadaannya di taman. Orang-orang juga heran dengan keberadaan kedua kupu-kupu itu.Banyak yang menduga bila perempuan itu bisa berbicara dengan kupukupu.Hanya dengan kupu-kupu, Ning.Orang-orang pun mulai menyiarkan kabar bila perempuan itu memiliki ilmu hitam.Sejak itu pula orang-orang mulai menjauhinya. 114
Tak ada yang mau datang ke taman dekat sekolah setiap senja. Orangorang takut akan bertemu dengan perempuan itu bila datang ke sana. Itulah sebabnya, taman dekat sekolah selalu sunyi sebelum senja datang, sebelum langit mengguratkan cahaya jingga di tubuhnya. Ning, ini bukanlah dongeng seperti yang biasanya kuceritakan sebelum kau tidur.Bukan cerita serupa Putri Rapunzel, Cinderella, Putri dan Biji Kapri, Tiga Babi Kecil, atau cerita Serigala yang Jahat.Tapi ini benar-benar ada. Perempuan itu betul-betul datang setiap senja ke taman dekat sekolah. Ayah sengaja menceritakan ini agar kau tak datang ke taman ketika kau pulang sekolah saat senja. Ning, mengapa kau kemari lagi?Segeralah pulang. Ayahmu akan curiga bila kau selalu pulang terlambat dari sekolah. Kau pun pasti telah mendengar dari orang-orang tentangku.Aku memang kesepian.Gunjingan orang-orang membuatku disingkirkan.Tapi, janganlah kau terlampau sering datang menemuiku.Apalagi bila hanya ingin bermain dengan kupu-kupu yang sering menemaniku.Atau sekadar ingin membawakan aku es krim atau buah apel. Kau bisa bermain dengan kupu-kupu lain yang mungkin lebih cantik dari kedua kupu-kupu di taman ini. Kau juga bisa makan es krim dengan ayahmu.Sedangkan aku sudah terbiasa hidup dalam kesendirian. Setidaknya aku masih bisa menemukan sedikit keributan di taman ini setiap senja. Mendengar kepak sayap burung-burung yang pulang ke sarang, riuh pepohonan menyambut malam yang membawakan selimut tidurnya, bising binatang malam yang bersiap keluar sarang bila malam tiba.Tonggeret, kodok, jangkrik. 115
Jujur saja, aku lebih suka sendiri.Aku tak mau merepotkanmu. Karena suatu saat kau mungkin akan menemui kesulitan hanya karena keberadaanku. Aku yakin, Ning, suatu saat kau akan menemukan kupu-kupu yang kau sukai. Yang akan selalu menemanimu. Meski ia harus mengalami kelahiran berulang kali sebagai kupu-kupu, untuk menemanimu. Ning, aku tak ingin orang-orang akan ikut bergunjing tentangmu, hanya karena kau menemuiku di sini. Aku tak mau orang-orang menjauhimu, bila mereka tahu kau pernah datang mengunjungiku.Bahkan teman-teman sekolahmu mungkin tak mau lagi berbicara denganmu. Pulanglah, Ning. Aku juga harus bergegas pulang.Matahari telah tampak uzur hari ini.Sudah tiba waktunya bagi kedua kupu-kupu ini untuk tidur. Ayah, senja tadi aku tak melihat kedua kupu-kupu itu di taman. Mungkin mereka sedang tidur. Mungkin mereka tanpa sadar sudah menanggalkan sayapnya, menanggalkan ruhnya, menjadi telur-telur cantik yang akan menetas jadi ulat-ulat cantik warna-warni dan gemuk, dan sebentar lagi bersemayam dalam kepompong putih yang rapuh lalu menjadi kupu-kupu baru yang lebih cantik. Ayah, aku juga tak melihat perempuan itu. Tak ada seorang pun di taman senja tadi. Aku sudah berkeliling mencarinya.Padahal, aku sudah membeli sebatang cokelat putih untuk kami nikmati bersama-sama. Ayah, apa perempuan itu marah padaku? Apa perempuan itu kesal karena aku sering mengunjunginya? Apa kunjunganku membuat perempuan itu terganggu? Kalau ia memang marah, aku tak mengerti sebabnya. Dia tak pernah marahpadaku. 116
Selalu tersenyum bila aku datang, mencium keningku setiap kami berpisah di pertigaan dekat taman ketika kami pulang bersama sehabis senja. Perempuan itu tak pernah mengatakan bila ia terganggu dengan keberadaanku. Memang
perempuan
itu
pernah
melarangku
untuk
datang
menemuinya. Perempuan itu mengatakan bila ia lebih suka sendiri. Tapi aku tak percaya padanya. Aku yakin bila ia tak mau menemuiku karena sebab lain. Karena biasanya wajah perempuan itu selalu tampak riang menyambut kedatanganku. Bila aku berlari menghampirinya, tangannya akan terentang lebar ingin memelukku. Aku tahu ia selalu menunggu kedatanganku. Ayah, aku rindu pada kedua kupu-kupu itu.Aku juga ingin bertemu dengan perempuan itu.Kuharap kau tidak marah bila aku sering menemuinya.Aku sangat senang bermain dengan mereka.Jauh lebih menyenangkan dibandingkan bermain lompat tali dengan teman-teman. Ayah, apa kau betul-betul tak mengenal perempuan itu? Apa kau benarbenar tak tahu di mana ia tinggal? Kumohon, antarkan aku ke sana. Ning, lihatlah halaman rumah kita, penuh dengan kupu-kupu mungil warna-warni yang cantik.Sayap mereka berkilauan.Tapi ada tiga kupu-kupu yang lebih besar. Lihatlah, yang dua ekor itu seperti yang kau temui di taman bukan? Dan yang paling besar adalah kupu-kupu yang tercantik dari seluruh kupu-kupu itu.Aku pun baru kali ini melihat kupu-kupu seindah itu, Ning.Warna ungu dan hijau di sayapnya berpadu sangat serasi.Caranya mengepakkan sayap dengan pelan dan lembut.Sangat anggun, seperti ibumu. 117
Lihat, matamu sampai berkaca-kaca melihatnya.Kau senang bukan, sekarang kau memiliki banyak sekali kupu-kupu yang indah. Kau rindu pada kupu-kupu, kan? Bermainlah bersama mereka, Ning. Aku yakin mereka pun akan senang bermain denganmu. Tidak.Aku tak ingin bermain bersama mereka.Lihatlah kupu-kupu yang paling besar itu.Kupu-kupu itu memang yang paling cantik. Tapi, warnanya persis sama dengan warna gaun perempuan itu ketika terakhir kali aku menemuinya. Perempuan itu, Ayah. Aku tak mau ia berubah menjadi kupukupu
hanya
untuk
menemaniku.
Biar
saja
kupu-kupu
lainnya
meninggalkanku, asalkan perempuan itu tetap ada untukku.Aku tak ingin bermain dengan kupu-kupu.Aku ingin perempuan itu, Ayah.Hanya perempuan itu.Aku hanya ingin ibuku. Yogyakarta, 2006
118
119
INFORMASI TENTANG KEPENDUDUKAN
120
Penduduk Indonesia Saat Ini dan Masa Mendatang
Dalam rangka memberikan gambaran mengenai kondisi kependudukan dunia dan Indonesia saat ini dan masa mendatang yang lebih luas, berikut ini diberikan beberapa informasi tambahan untuk para guru terkait materi kependudukan. Informasi disajikan dalam bentuk Tanya jawab, untuk memudahkan memperoleh informasi yang dibutuhkan. Mengapa hal ini dirasa perlu, adalah dikarenakan perubahan kondisi penduduk akan berdampak pada kehidupan kita semua saat ini dan generasi mendatang, kehidupan umat manusia dan lingkungan bumi dimana kita hidup. Diharapkan dengan mengetahui kondisi kependudukan di Indonesia khususnya, kita semua terutama peserta didik sebagai generasi muda dapat mempersiapkan hidupnya secara lebih baik, serta dapat memberi makna hidup yang lebih baik kepada keluarga, masyarakat, lingkungan dan dunia. Data kependudukan yang ada juga dapat dimanfaatkan untuk perencanaan pembangunan dimasa mendatang dan masing-masing kita akan memperoleh hak berdasarkan data kependudukan yang ada.
121
Jumlah Dan Pertumbuhan Penduduk Berapakah jumlah ideal penduduk yang bisa hidup di planet bumi ini? Tidak ada angka ideal yang pernah bisa diketahui dengan pasti. Tapi perhatikan gambaran berikut ini: Hanya 17 % wilayah bumi yang bisa dihuni penduduk Hanya 14 % wilayah bumi yang bisa dipakai untuk bercocok tana. Hasil perhitungan para ahli memperlihatkan bahwa jika Indonesia menginginkan standard kehidupan seperti yang dialami oleh masyarakat di negara maju saat ini maka jumlah penduduk ideal di bumi adalah sekitar 4 milyar. Saat ini jumlah penduduk yang mendiami bumi telah berjumlah sekitar 7.2 milyar. Jumlah ini akan terus bertambah menjadi 9.3 milyar pada tahun 2050 jika program KB berhasil, dimana rata-rata keluarga memiliki anak 2 orang, dan menjadi 10.6 milyar jika program KB gagal. Yang lebih mengkhawatirkan adalah kondisi pada tahun 2100, jika program KB gagal maka penduduk dunia akan menjadi 15.8 milyar. Sedangkan jika program KB berhasil maka penduduk dunia akan tetap di sekitar 10.2 milyar. Saat ini menurut perhitungan para ahli kemampuan bumi untuk mendukung keberadaan penduduk sudah 1.5 kali kapasitas idealnya. Pada tahun 2050 kondisi tersebut menjadi 2 kali lipat. Sangat mengkhawatirkan.
122
Mengapa siswa harus perduli dengan keadaan penduduk dunia? Kita hidup dalam satu planet bumi, apa yang terjadi di belahan dunia lain cepat atau lambat berdampak pada kita di Indonesia. Contoh paling nyata adalah pemanasan global dan perubahan iklim/cuaca. Contoh lain adalah meningkatnya kebutuhan pangan yang semakin banyak akan mempengaruhi kehidupan kita. Penduduk Indonesia saat ini adalah nomor empat terbanyak di dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Keberhasilan atau kegagalan Indonesia dalam mengelola penduduknya akan berdampak pada planet bumi Berapa jumlah penduduk Indonesia dimasa mendatang? Pada saat ini jumlah penduduk Indonesia sekitar 250 juta jiwa. Jika program KB berhasil maka jumlah penduduk Indonesia masih akan meningkat menjadi sekitar 320 juta pada tahun 2050 dan diperkirakan akan mencapai 421 juta pada tahun 2050, namun jika program KB gagal maka penduduk Indonesia diperkirakan menjadi sekitar 390 juta pada tahun 2050 dan tentunya pada tahun 2100 akan jauh di atas 421 juta jiwa. Bagaimana gambaran jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun ? Pada awal tahun 70-an, penduduk Indonesia baru berjumlah 119 juta. Pada saat itu ahli kependudukan Indonesia melakukan perhitungan bahwa jumlah penduduk Indonesia akan meningkat menjadi sekitar 285 juta pada tahun 2000 dan menjadi sekitar 330 juta pada tahun 2010. Pada awal tahun 70-an Indonesia mulai melaksanakan program KB. Hasilnya pada tahun 2000 penduduk Indonesia berjumlah 206 juta dan tahun 2010 berjumlah 237 juta. 123
Keberhasilan program KB selama ini bisa menghindarkan Indonesia dari sekitar 100 juta tambahan penduduk. Bayangkan apa yang terjadi jika saat ini penduduk Indonesia berjumlah sekitar 350 juta? Dengan penduduk 250 juta saat ini saja kita sudah banyak sekali menghadapi berbagai persoalan kehidupan. Ke depan, jika program KB lebih barhasil dari saat ini (ratarata jumlah anak per keluarga sekitar 2.1 orang) maka jumlah penduduk Indonesia tahun 2050 berkisar antara 309320 juta. Jika program KB tidak menunjukkan peningkatan (rata-rata anak per keluarga masih sekitar 2.6 orang seperti saat ini) maka jumlah penduduk tahun 2050 akan lebih besar dari 320 juta jiwa. Bila kondisi ekstrem KB gagal dan rata-rata jumlah anak per keluarga lebih besar dari kondisi saat ini (2.6 anak) maka jumlah penduduk tahun 2050 dapat mencapai 390 juta jiwa.
Apa dampak nyata dari pertambahan penduduk? Pemanasan global. Data jangka panjang dari perubahan suhu bumi memperlihatkan adanya hubungan positif antara peningkatan suhu bumi dengan peningkatan jumlah penduduk. Rata-rata suhu bumi meningkat secara konsisiten sejak awal tahun 80 an pada saat jumlah penduduk bumi juga mulai meningkat dengan pesat. Kerusakan lingkungan. Peningkatan jumlah penduduk menambah kebutuhan untuk pemukiman/tempat tinggal dan kebutuhan hidup lainnya. Peningkatan kebutuhan menyebabkan penduduk lebih banyak mengekploitasi alam dan lingkungan. Penggundulan hutan dan penambangan merupakan bentuk kegiatan manusia yang sangat umum dilakukan. Akibatnya akan timbul berbagai bencana alam seperti banjir atau kekeringan yang akhirnya berdampak pada penurunan kesejahteraan dan kualitas hidup manusia. 124
Kemiskinan. Hubungan antara kemiskinan dan jumlah penduduk merupakan hubungan yang kompleks. Namun banyak studi pada tingkat rumah tangga memperlihatkan bahwa tingkat kelahiran yang rendah akan meningkatkan pendapatan bagi perempuan (ibu). Studi lain memperlihatkan bahwa penurunan kelahiran, akan berdampak pada peningkatan partisipasi perempuan dalam lapangan kerja, meningkatkan pendapatan keluarga dan pada akhirnya mengentaskan kemiskinan. Pada tingkat lebih umum, studi menunjukkan bahwa negara dengan tingkat kelahiran yang tinggi memiliki pertumbuhan ekonomi yang rendah. Mereka yang sangat miskin tidak akan mungkin menabung dan meningkatkan kesejahteraan. Meningkatnya kebutuhan pangan, energi dan air. Sebagai contoh badan PBB untuk urusan pangan (FAO) memperkirakan bahwa kebutuhan pangan dunia pada tahun 2050 akan meningkat 70 % dari kondisi saat ini, dengan asumsi penduduk dunia tahun 2050 adalah sekitar 9.3 miliar. Bagaimana jika penduduk dunia kemudian meningkat menjadi 10.6 miliar? hal ini sangat mungkin terjadi bila keperdulian terhadap program KB menurun. Meningkatnya kebutuhan untuk lapangan kerja, infrastruktur, dan pelayanan dasar seperti kesehatan, pendidikan, perumahan.
Apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik untuk membantu bumi agar dapat menjadi tempat hidup yang lebih layak, lebih baik, untuk kita maupun generasi mendatang? Banyak hal yang dapat dilakukan, salah satunya adalah merencanakan kehidupan berkeluarga dengan baik. Merencanakan kehidupan berkeluarga akan membantu menekan jumlah penduduk dunia dan meningkatkan kualitas hidup kita sendiri. 125
Dengan merencanakan kehidupan berkeluarga kita dapat meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat dan akhirnya dapat menikmati kehidupan dengan lebih baik. Apa yang perlu dilakukan peserta didik merencanakan kehidupan saat ini dan masa datang?
dalam
Lakukanlah hal-hal di bawah ini: Menikahlah pada usia yang ideal yaitu 21 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk pria. Melahirkanlah pada usia yang ideal yaitu 21 – 34 tahun. Menjaga jarak Ideal Kehamilan yaitu 2-4 tahun. Memperhatikan Kesehatan dan Gizi sebelum dan selama kehamilan (seperti anemia). Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin pada saat kehamilan. Memperhatikan kesehatan dan gizi bayi dan anak. Melakukan pemeriksaan rutin kesehatan bagi bayi dan anak termasuk imunisasi. Mengasuh anak dengan baik. Melakukan komunikasi yang baik dengan orang tua anak dan remaja. Mempersiapkan mental, ekonomi, sosial, dan psikologis. Bagaimana dampak pernikahan dini terkait persoalan kependudukan? Pernikahan dini merupakan persoalan serius di banyak negara berkembang dan terbelakang termasuk juga di Indonesia. Tingginya pernikahan dini membawa dampak pada persoalan kesehatan, kemiskinan, kesejahteraan dan juga pertambahan penduduk yang tidak terkendali.
126
Mengapa menikah di usia muda tidak dianjurkan? Seseorang dimungkinkan untuk menikah pada usia di bawah 20 tahun sesuai dengan Undang-undang Perkawinan No.1 tahun 1974 yang menyebutkan usia minimal menikah bagi perempuan adalah 16 tahun dan bagi laki-laki 19 tahun. Tetapi tetap perlu diingat Menikah membutuhkan kesiapan baik secara fisik, mental/emosional/psikologis, serta kesiapan ekonomi/sosial. Tujuan pernikahan salah satunya adalah untuk melanjutkan keturunan. Artinya pasangan menikah karena ingin memiliki anak. Persiapan untuk menuju kehamilan dan melahirkan harus direncanakan dengan baik. Apa yang disebut dengan kesiapan fisik? Secara umum, seorang perempuan disebut siap secara fisik untuk hamil jika ia telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya, yaitu sekitar usia 21 tahun, ketika tubuhnya berhenti tumbuh. Sehingga usia 21 tahun bisa dijadikan pedoman kesiapan fisik. Perempuan yang belum mencapai usia 21 tahun sedang berada di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan fisik. Apa yang dimaksud dengan kesiapan mental/ emosi/ psikologis? Yang dimaksud dengan kesiapan mental adalah saat dimana seorang perempuan dan pasangannya merasa telah ingin mempunyai anak dan merasa telah siap menjadi orang tua termasuk mengasuh dan mendidik anaknya. Apa yang dimaksud dengan Kesiapan sosial/ekonomi? Secara ideal jika seorang bayi dilahirkan maka ia akan membutuhkan tidak hanya kasih sayang orang tuanya, tetapi juga sarana yang membuatnya bisa tumbuh dan berkembang. Bayi membutuhkan tempat tinggal yang tetap. Karena itu remaja dikatakan siap jika ia bisa memenuhi kebutuhan dasar seperti pakaian, makan- minum, tempat tinggal dan kebutuhan pendidikan bagi anaknya. 127
Dalam hal ini meskipun seorang remaja perempuan telah melampaui usia 21 tahun tetapi ia dan pasangannya belum mampu memenuhi kebutuhan sandang pangan dan tempat tinggal bagi keluarganya maka ia belum dapat dikatakan siap untuk hamil dan melahirkan. Apa yang terjadi jika seorang perempuan menikah/ hamil pada usia sangat muda (di bawah 21 tahun)? Karena tubuhnya belum berkembang secara maksimal, maka perlu dipertimbangkan hambatan/kerugian antara lain: Ibu muda pada waktu hamil kurang memperhatikan kehamilannya termasuk kontrol kehamilan. Ini berdampak pada meningkatnya berbagai risiko kehamilan. Ibu muda pada waktu hamil sering mengalami ketidakteraturan tekanan darah yang dapat berdampak pada keracunan kehamilan serta kejang yang berakibat pada kematian. Penelitian juga memperlihatkan bahwa kehamilan usia muda (di bawah 21 tahun) sering kali berkaitan dengan munculnya kanker rahim. Ini erat kaitannya dengan belum sempurnanya perkembangan dinding rahim pada usia tersebut. Dari pertimbangan psikologis, remaja masih merupakan kepanjangan dari masa kanak-kanak. Kebutuhan untuk bermain dengan teman sebaya, kebutuhan untuk diperhatikan, disayang dan diberi dorongan, masih begitu besar sebelum ia benar-benar siap untuk mandiri. Wawasan berpikir remaja belum luas dan umumnya emosinya belum cukup matang untuk bisa menghadapi kesulitan, pertengkaran yang ditimbulkan pasangan hidup dan lingkungan rumahtangga sekitarnya. Hal lain yang penting adalah apakah mereka telah mampu mandiri dalam hal ekonomi. Jika seorang perempuan harus 128
menikah pada usia yang sangat muda, maka untuk dapat memenuhi ketiga kebutuhan di atas, dia dapat menunda kehamilannya sampai ia berusia diatas 20 tahun. Dengan demikian ia mempunyai peluang untuk melahirkan bayi lebih sehat dengan cara yang lebih mudah. Namun perlu diketahui bahwa data memperlihatkan bahwa tingkat perceraian dari mereka yang menikah terlalu muda sangat tinggi, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang menikah di atas usia 20 tahun (untuk perempuan). Perceraian akan membawa dampak buruk pada perkembangan anak dan tentunya pada generasi mendatang.
Perubahan Struktur Penduduk yang Sangat Berpengaruh pada Dinamika Kehidupan Individu, Keluarga, Masyarakat dan Bangsa Struktur Penduduk yang Sangat Apakah persoalan kependudukan di Indonesia hanya terbatas pada jumlah dan pertumbuhan penduduk saja? Tidak. Isu kependudukan lain yang juga perlu diperhatikan oleh kita adalah perubahan struktur umur, karena perubahan struktur umur akan berdampak pada kehidupan kita selaku individu, anggota keluarga, anggota masyarakat dan bangsa. Mengapa perubahan struktur umur penduduk berdampak pada berbagai aspek kehidupan kita ? Karena masing-masing struktur umur penduduk memiliki tantangan dan peluang yang berbeda, sehingga membutuhkan penanganan yang berbeda.
129
Apakah yang terjadi apabila struktur penduduk suatu bangsa sebagian besar adalah penduduk belum produktif ? Penduduk dikatakan belum memasuki usia produktif pada saat belum berusia 15 tahun. Apabila struktur umur penduduk di suatu bangsa sebagian besar adalah penduduk belum produktif yaitu terdiri dari balita dan anak-anak (0-14 tahun), maka masih berada dalam pengasuhan keluarga dan usia sekolah sehingga belum bekerja dan memiliki penghasilan sendiri, sehingga masih menjadi beban penduduk yang berusia produktif. Selain itu pada usia belum produktif membutuhkan biaya yang besar untuk biaya pemenuhan kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan dan kesehatan, sehingga nilai investasi dan tabungan menjadi berkurang. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan ekonomi berjalan lambat. Apakah yang terjadi apabila struktur penduduk suatu bangsa sebagian besar adalah penduduk muda dan produktif? Apabila struktur umur penduduk di suatu bangsa sebagian besar adalah penduduk usia remaja (berusia dan produktif (berusia 15-64 tahun) maka bangsa tersebut memiliki peluang potensial yang dapat mendukung kemajuan suatu bangsa karena mereka adalah kelompok yang energik, kreatif dan inovatif sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bangsa. Syaratnya penduduk usia muda dan produktif yang ada harus memiliki kualitas yang prima baik fisik, mental dan ekonomi. Apakah yang terjadi apabila struktur penduduk suatu bangsa sebagian besar adalah penduduk lanjut usia (lansia) dan tidak produktif lagi ? Apabila struktur umur penduduk di suatu bangsa sebagian besar adalah penduduk lanjut usia (berusia di atas 60 tahun) dan non produktif (di atas 65 tahun), 130
maka beban ketergantungan terhadap penduduk usia produktif menjadi besar karena sebagian besar penduduk ini tidak lagi bekerja dan memiliki penurunan fungsi fisik maupun mental sehingga membutuhkan alokasi untuk biaya kesehatan dan jaminan sosial. Bagaimana kondisi struktur umur penduduk di Indonesia? Indonesia saat ini secara potensial sangat diuntungkan dengan besarnya jumlah dan proporsi penduduk usia muda (10-24 tahun) dan penduduk usia produktif (15-64 tahun). Jumlah penduduk muda sangat besar yaitu berjumlah sekitar 60 juta atau sekitar 22 persen dari total penduduk. Begitupula dengan jumlah dan proporsi penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Indonesia, yang saat ini berjumlah sekitar 120 juta
131
Tantangan dan Potensi Penduduk Usia Muda dan Penduduk Usia Produktif Apa keuntungan memiliki anak muda yang banyak? Orang muda banyak menjadi inspirasi dan pelaku utama yang berpengaruh dalam perkembangan trend. Banyak ide kreatif yang muncul dari anak muda, seperti gaya berpakaian, aktivitas yang semakin bervariasi, minat unik, dan gaya hidup. Hal tersebut tentunya memiliki efek yang baik dalam perkembangan kehidupan sehari-hari seperti ekonomi kreatif, membuka lapangan kerja, membuat hidup berwarna dengan segala pilihan yang ada dan sebagainya. Apakah keuntungan tersebut secara otomatis terjadi? Tidak. Bila berkaca dari keseharian, kita melihat banyak anak muda dari berbagai kalangan baik artis maupun kalangan berpendidikan yang terjebak dalam tindakan berisiko untuk kehidupannya. Hal tersebut tentunya juga berpengaruh untuk masa depan kita karena mereka adalah bagian dari kita. Tindakan tersebut adalah perilaku seksual berisiko, merokok, alkohol dan obatobatan terlarang dalam jumlah yang sangat memprihatinkan. Hal tersebut berkaitan dengan pemahaman bahwa usia muda adalah masa mencari identitas di mana para muda-mudi sedang aktif mencoba segala sesuatu yang ada di lingkungannya dan mudah terpengaruh. Apa pula keuntungan jika memiliki jumlah penduduk usia produktif yang besar? Mari kita lihat ilustrasi ini. Ada dua rumahtangga. Rumahtangga pertama dihuni oleh 8 orang. Ada 4 anak yang masih berusia 0 sd 5 tahun. Kemudian dalam rumahtangga tersebut juga berdiam kakek dan nenek yang sudah berusia di atas 70 tahun. Dalam rumahtangga tersebut hanya ada 2 orang yaitu ayah dan ibu yang masih berusia produktif (50 dan 45 tahun). Kebetulan ayah dan ibu tersebut bekerja. 132
Rumahtangga kedua didiami oleh 4 orang. Ada 2 anak. Anak pertama sudah berusia 16 tahun dan anak ke dua berusia 9 tahun. Seorang ayah yang bekerja sebagai karyawan. Dan ibu walaupun tidak bekerja namun mengelola warung di rumah. Dari 2 rumahtangga tersebut kira-kira secara potensial yang mana akan lebih sejahtera?. Jawaban tentu yang kedua. Rumahtangga pertamawalaupun ayah dan ibu bekerja namun mereka menanggung 6 orang yang belum produktif. Sedangkan rumahtangga kedua ada 3 orang yang secara potensial produktif menanggung hanya seorang yang belum produktif. Untuk rumahtangga kedua walaupun ibu tidak bekerja sebagai karyawan namun si ibudikategorikan sebagai produktif karena bisa bekerja mengurus rumahtangga dan juga kebetulan mengelola ekonomi keluarga. Anak pertama walaupun juga belum bekerja menghasilkan uang namun juga dikategorikan sebagai produktif karena bisa membantu pekerjaan di rumah. Nah dalam skala negara, Indonesia saat ini sangat diuntungkan dari komposisi usia. Sekarang ini dari 100 orang produktif di Indonesia hanya menanggung 51 orang tidak produktif. Jadi secara potensial hal ini sangat menguntungkan sebagai pendukung kemajuan bangsa terutama dilihat dari aspek ekonomi. Penduduk usia produktif terutama kaum muda merupakan kelompok yang sangat energik dan kreatif. Kenapa masih disebut sebagai potensi? Disebut sebagai potensi karena bermanfaat atau tidaknya jumlah penduduk usia produktif yang besar tersebut tergantung pada banyak hal. 1. Penduduk usia produktif tersebut harus berkualitas. 2. Mereka harus bekerja 3. Mereka bekerja dan memperoleh penghasilan yang layak sehingga bisa menabung 133
Bagaimana kenyataannya? Ternyata masih ada sejumlah hambatan yang sebaiknya kita sadari bersama. Keterbatasan lapangan pekerjaan sudah sering kita dengar bersama. Meski banyak penduduk usia produktif, jika mereka tidak bekerja, masihkah bisa dibilang produktif? Jika tidak, tentu hal ini amat disayangkan. Jika demikian, apa yang jadi penyebabnya? Salah satunya adalah daya saing kita yang belum optimal. Kompetisi kian ketat, sudahkah kita mempersiapkan diri sebaik mungkin? Bagaimana kita menempuh pendidikan dan pelatihan sebelum memasuki dunia kerja? Bagaimana cara kita terus meningkatkan kualitas dan kemampuan diri bahkan setelah bekerja? Sejumlah pertanyaan ini yang harus kita cari solusinya bersama. Isu lain terkait dengan penduduk produktif kita adalah masih minimnya semangat berwirausaha, mengembangkan usaha sendiri. Jika lapangan pekerjaan memang terbatas, mengapa kita tidak mencoba membuka usaha sendiri dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain? Sejumlah perusahaan nasional sudah berhasil tumbuh dan berkembang, hingga membuka ratusan bahkan ribuan lapangan pekerjaan setiap tahunnya. Semua tentu berawal dari jiwa wirausaha para pendirinya. Jika mereka bisa, kenapa kita tidak? Pada akhirnya, keputusan ada di tangan kita. Seberapa jauh kita mau mengembangkan diri, menciptakan kesempatan dan menghadapi tantangan, sehingga pada akhirnya bersama-sama berkarya demi Indonesia yang lebih baik
134
Apa pentingnya bagi guru dan peserta didik mengetahui kondisi ini? Bagi guru dan siswa wawasan dan pengetahuan tentang kondisi kependudukan ini sangat penting karena baik guru maupun siswa termasuk ke dalam golongan penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) dan kiprah maupun peranannya sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan dan kemajuan bangsa. Apa peranan yang dapat dilakukan guru sebagai individu, anggota keluarga maupun masyarakat untuk kemajuan bangsa? Sebagai individu, guru harus senantiasa membekali dirinya dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup serta memperkuat karakter yang dimilikinya sehingga mampu meningkatkan produktivitas dan mampu menghasilkan karyakarya yang dibutuhkan oleh keluarga, masyarakat dan bangsa. Apa peranan yang dapat dilakukan guru sebagai seorang pendidik untuk kemajuan bangsa? Sebagai seorang pendidik, guru diharapkan selalu bersemangat untuk selalu belajar dan senantiasa meningkatkan kualitas diri sehingga mampu membekali peserta didik dengan pengetahuan maupun keterampilan yang dibutuhkan oleh peserta didik serta selalu memberikan motivasi kepada peserta didik untuk selalu bersemangat dalam mengembangkan potensi dirinya secara optimal melalui kegiatan postif yang ada di sekolah maupun diluar sekolah. Apa peranan yang dapat dilakukan peserta didik untuk kemajuan bangsa? Sebagai seorang peserta didik, kita harus membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk masa depan, mengasah kreativitas dengan baik, mental yang kuat serta mampu menjaga tubuh kita agar senantiasa sehat dan bugar. 135
Caranya dengan senantiasa beribadah sesuai dengan agama dan keyakinannya masing-masing, belajar dengan tekun dan bersungguh-sungguh, mengikuti ektrakurikuler di sekolah maupun kegiatan kepemudaan di masyarakat, mengkonsumsi makanan yang memiliki gizi dan nutrisi yang seimbang, melakukan olahraga secara teratur serta menghindari perilaku berisiko dan menyimpang Apa contoh dari perilaku berisiko dan menyimpang? Contoh dari perilaku berisiko dan menyimpang yaitu merokok, mimum minuman beralkohol, mengkonsumsi narkoba dan melakukan seks bebas. Kesuksesan, mulai dari mana ? Sebenarnya kunci untuk menjawab pertanyaan tersebut ada pada diri kita sendiri? Kunci tersebut terletak pada pola pikir (mind set) kita dalam hidup. Perbuatan yang dapat berguna bagi diri sendiri, orang tua, dan lebih besar lagi yaitu untuk masyarakat serta negara sebenarnya mulai dari perbuatan kecil yang kita lakukan. Perbuatan kecil tersebut berakar pada kebiasaan dan kemauan kita untuk bertindak. Sebagai contoh dari seorang yang pintar dalam pelajaran. Ketika temannya ada yang membutuhkan, dengan senang hati dia akan membantu temannya dan temannya pun merasa beruntung memilikinya. Coba kita bayangkan di kemudian hari, orang tersebut menjadi sumber inspirasi untuk teman-teman serta anak les yang ia bina selama ini. Bila dipahami lebih lanjut, ia sudah berkontribusi pada masyarakat dan negara terkait bidang pendidikan.
136
Bagaimana Gambaran Penduduk di Masa Depan Indonesia di masa depan akan banyak dihuni oleh penduduk lanjut usia (Lansia). Berbagai penelitian menunjukkan bahwa semakin tua usia seseorang, ia akan mengalami penurunan kualitas fisik, psikologis, maupun kognitif. Untuk itulah peserta didik perlu dimotivasi untuk mempersiapkan diri menghadapi masa lansia dan memberikan perhatian kepada para lansia disekitar mereka saat ini. Siapa yang termasuk golongan penduduk lanjut usia)? Lansia adalah penduduk yang berusia 60 tahun ke atas. Kelompok lansia biasanya di bagi 3 kategori yaitu lansia muda (60-69 tahun), lansia menengah (70-79 tahun) dan lansia lanjut (di atas 80 tahun). Mengapa peserta didik perlu perduli terhadap persoalan Lansia? Kita semua akan menuju ke arah sana. Pernahkah kalian membayangkan seperti apa diri kalian 50 tahun mendatang? Jika belum pernah, sekarang coba bayangkan akan menjadi apa kalian 50 tahun mendatang! Apakah kalian akan menjadi sosok nenek atau kakek yang tua, lemah, sakit-sakitan dan tidak berdaya? Atau justru kalian akan menjadi sosok nenek atau kakek yang sehat, rajin berolahraga, dan masih sanggup berkarya? Jumlah penduduk Lansia akan terus meningkat. Saat ini jumlahnya adalah sekitar 20 juta. Diprediksi pada tahun 2030 Indonesia akan mengalami ledakan penduduk usia tua?. Pada saat itu lansia akan berjumlah sekitar 44 juta dan akan terus meningkat menjadi mendekati 70 juta pada tahun 2050.
137
Bayangkan, apa yang akan terjadi dengan negara kita jika proporsi lansia yang dianggap sangat lemah, memegang proporsi yang lebih besar dibandingkan proporsi anak muda yang dinilai masih aktif dan mampu berkarya? Bayangkan, apa yang akan terjadi dengan Negara kita jika proporsi Lansia yang dianggap sangat lemah, memegang proporsi yang lebih besar dibandingkan proporsi anak muda yang dinilai masih aktif dan mampu berkarya. Untuk mengantisipasi masalah-masalah yang akan timbul di tahun 2030 dan seterusnya kita harus mempersiapkan hari tua yang lebih baik, lebih berkualitas, dan lebih berdaya. Kita harus berperan aktif untuk mengembangkan potensi lansia yang ada di sekitar kita saat ini agar mereka masih tetap dapat berkarya di tengah masa tua mereka. Bagaimana gambaran Lansia di Indonesia saat ini dan masa mendatang? Jumlah lansia perempuan akan semakin banyak dibandingkan dengan lansia laki-laki seiring dengan makin meningkatnya usia lansia. Artinya lansia yang berusia 80+ akan semakin banyak perempuannya di bandingkan dengan laki-laki. Lansia perempuan lebih banyak yang hidup sendiri (tidak ada pasangannya) dibandingkan dengan lansia lakilaki. Artinya lansia laki-laki lebih banyak yang memiliki istri dibandingkan dengan lansia perempuan yang masih memiliki suami. Dalam keseharian kita akan lebih banyak melihat nenek-nenek yang hidup tanpa suaminya dibandingkan dengan kakek-kakek yang hidup tanpa istrinya. Data tahun 2010 memperlihatkan 83 % lansia perempuan usia di atas 80 tahun berstatus janda (tanpa pasangan), dan hanya 31,8% lansia laki-laki usia 80 tahun ke atas yang berstatus duda. Kebanyakan para lansia hidup dengan anaknya yang telah berkeluarga (sekitar 40 %). Persentase ini makin meningkat 138
seiring dengan makin meningkatnya usia mereka. Sekitar 18 % lansia hidup mandiri dengan pasangannya. Sekitar 10 % hidup sendiri. Sekitar 19% hidup bersama dengan keluarga. Sisanya hidup dengan kelompok seperti panti jompo (data sensus tahun 2010). Saat ini kebanyakan dari lansia di Indonesia berpendidikan rendah. Ini karena wajib belajar sekolah dasar baru diterapkan di Indonesia tahun 1973. Dengan adanya wajib belajar 9 tahun pada awal tahun 90 an dan sekarang dikembangkan wajib belajar 12 tahun ke depan tingkat pendidikan lansia dipastikan akan semakin meningkat. Seperti juga gambaran tingkat pendidikan pada umumnya di Indonesia, lansia laki-laki memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi dari perempuan. Peningkatan jumlah lansia di perdesaan lebih cepat dibandingkan dengan yang diperkotaan. Kedepan diperkirakan para lansia yang tinggal di perdesaan akan lebih besar daripada yang diperkotaan. Data memperlihatkan bahwa 69 persen para lansia kita masih bekerja (bisa disektor formal dan bisa informal). Mereka yang berusia di atas 80 tahun yang masih memiliki status bekerja juga cukup tinggi yaitu 22 persen. Kebanyakan dari mereka bekerja sendiri atau bekerja dengan keluarga tanpa dibayar. Arti angka ini bisa bermacam-macam. Mungkin mereka terpaksa bekerja. Atau jika kita lihat dari kacamata positif bahwa artinya bahwa para lansia kita masih cukup produktif. Tidak sepenuhnya menggantungkan diri dengan orang lain. Disamping itu dari kaca mata positif kita bisa mengatakan bahwa dengan bekerja para lansia itu lebih bisa memaknai hidup secara positif.
139
Apa makna data data di atas untuk kita? Kita dapat lebih bertanggung jawab dan siap untuk beradaptasi dengan persoalan lansia. Kita harus mempersiapkan diri dengan baik agar mampu menjadi lansia yang lebih produktif. Kita menjadi lebih tahu tentang tanggung jawab kita terhadap lansia yang ada di sekitar kita mungkin di dalam keluarga kita. Bahwa lansia yang akan lebih banyak adalah mereka yang perempuan tentunya juga dapat memberikan pemahaman bagi kita bagaimana menghadapi mereka. Hal apa yang bisa kita lakukan untuk mempersiapkan diri menghadapi isu ledakan penduduk usia tua tersebut? Banyak hal yang bisa kita lakukan sejak saat ini, antara lain: Belajarlah untuk memahami kehidupan kaum lansia. Bergabunglah dengan mereka, bantu kelemahan mereka, beri mereka kesempatan untuk berkarya. Sebagai generasi muda yang nantinya akan menjadi tua, kita harus mempersiapkan diri menghadapi hari tua kita. Lakukan perencanaan yang matang mengenai usia pernikahan, keuangan, serta investasi di masa depan. Lansia yang miskin adalah salah satu isu yang cukup marak saat ini. Persiapkan hari tuamu dengan keuangan yang memadai, sehingga di hari tua kamu tidak perlu lagi dipusingkan mengenai masalah ekonomi. Setiap orang diberikan kemampuan untuk menciptakan sesuatu di dalam hidupnya. Tidak terkecuali kaum lansia maupun kaum muda. Hal itu kemudian menimbulkan pertanyaan “jika setiap manusia mampu terus berkarya seumur hidupnya, maka kapan seseorang dinyatakan tidak mampu lagi menghasilkan karya?” Setiap orang dengan bantuan lingkungan sekitarnya selalu bisa menghasilkan karya, hanya satu hal yang dapat mencegah seseorang untuk berkarya: kematian.
140
Apa Konsekuensi Ledakan Penduduk Lanjut Usia? Bagaimanapun produktifitas lansia (lebih-lebih makin lanjut usia mereka) pastilah lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang masih berusia produktif (15-64 tahun). Jika kelompok lansia makin banyak dan kelompok produktif makin sedikit tentu saja akan membebani negara, apalagi jika penduduk lansianya sangat tidak produktif seperti misalnya sakit-sakitan. Negara harus memberikan subsidi jaminan kesehatan dan lain sebagainya. Pada tingkat rumahtangga/keluarga hal yang sama juga akan terjadi. Biaya yang dikeluarkan oleh keluarga untuk kehidupan lansia akan semakin meningkat. Nah bayangkan jika kemudia jumlah anggota keluarga yang bekerja lebih sedikit untuk menanggung jumlah lansia yang lebih banyak, bagaimana kehidupan keluarga/rumahtangga tersebut. Apa saja kebutuhan kaum lansia sehingga mereka bisa hidup lebih produktif? Seperti hal nya kelompok umur lainnya, kelompok lansia juga membutuhkan dukungan kesehatan dan gizi, interaksi sosial, serta kebutuhan psikologis. Ketiga kebutuhan tersebut diperlukan agar mereka masih tetap bisa berkarya di hari tuanya. Urbanisasi dan Perkembangan Perkotaan Apa yang dimaksud urbanisasi ? Dalam pengertian popular, urbanisasi selalu diterjemahkan sebagai perpindahan penduduk dari desa ke kota. Sedangkan secara demografi, urbanisasi merupakan suatu proses bertambahnya penduduk perkotaan.
141
Bertambahnya proporsi penduduk perkotaan ini disebabkan oleh tiga faktor, yaitu: 1) Migrasi penduduk dari wilayah perdesaan ke perkotaan; 2) Pertumbuhan alamiah penduduk perkotaan itu sendiri; 3) adanya reklasifikasi wilayah dari perdesaan ke perkotaan. Apa yang dimaksud dengan reklasifikasi? Reklasifikasi wilayah adalah terjadinya perubahan karakteristik suatu wilayah (biasanya desa) yang semula bersifat perdesaan menjadi perkotaan. Mengapa kita harus peduli dengan perkembangan perkotaan? Perkembangan perkotaan dipastikan akan semakin berdampak pada aspek sosial, ekonomi, budaya, politik, lingkungan dan pendidikan. Perkembangan perkotaan akan mengekspansi wilayah perkotaan yang berdampak pada berkurangnya lingkungan persawahan dan wilayah hijau. Tanpa adanya perencanaan tata ruang yang baik disertai perencanaan sosial ekonomi yang memadai persoalan pemukiman, persoalan transportasi dan wilayah-wilayah kumuh akan semakin tidak terkendali perkembanganya. Secara ekonomis, semakin terkonsentrasinya penduduk di daerah perkotaan akan mendorong kebutuhan akan kesempatan kerja di sektor industri dan jasa. Kota apa saja di Indonesia yang penduduknya banyak (> 1 juta jiwa) ? Kota-kota yang penduduknya sudah lebih dari 1 juta jiwa di Indonesia adalah Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Palembang, Semarang, Tangerang, Depok, Bekasi dan Makassar. Apakah ada kota yang berkembang di luar pulau jawa ? Di luar luar pulau Jawa, kota yang berkembang adalah Batam, Jayapura, Pekanbaru, Sorong, Tarakan, Denpasar, Kendari, Samarinda, Bontang, Balikpapan. 142
Apa dampak positif dan negatif dari perkembangan perkotaan ? Dampak Positif. Merupakan pusat kegiatanpemerintahan. Pesatnya perkembangan industi, perdagangan, pendidikan, perumahan dan transportasi. Akses fasilitas umum, baik pendidikan maupun kesehatan dekat dan lengkap. Banyaknya lapangan pekerjaan. Dampak Negatif Berkurangnya lahan pertanian/ruang hijau Bertambahnya perumahan dan pemukiman kumuh Ketatnya persaingan kerja Tingginya angka kriminalitas Tingginya pencemaran udara, air dan tanah Standar hidup yang tinggi Mahalnya biaya pendidikan Kemacetan Perbedaan budaya, penduduk, usia di wilayah perkotaan sering menimbulkan konflik Apa yang perlu dilakukan peserta didik untuk mengurangi dampak negatif dari perkembangan perkotaan? Pemanfaatan lahan pekarangan agar menjadi ruang hijau Menciptakan lapangan kerja baru Membekali diri dengan pendidikan dan keterampilan sebagai bekal untuk mencari kerja atau menciptakan lapangan pekerjaan Membiasakan perilaku hidup tertib (budaya antri) dan hidup sehat dengan membuang sampah pada tempatnya. Menjaga dan memelihara fasilitas umum Menjaga lingkungan Mencintai dan membangun daerah dimana kita tinggal 143
Apa yang harus dilakukan agar tidak mudah tergiur pindah ke kota ? Mengolah hasil pertanian, peternakan atau perikanan yang ada didaerah/wilayah kita menjadi produk baru atau produk khas untuk dipasarkan kewilayah perkotaan Membekali diri dan penduduk desa dengan pengetahuan dan keterampilan pengolahan produk pertanian, peternakan dan perikanan Menciptakan lapangan-lapangan kerja baru di wilayah perdesaan Menciptakan desa-desa wisata/kampong kreatif/desa percontohan Seandainya harus ke kota besar, apa yang harus dipersiapkan ? Seandainya harus kekota besar, siapkan diris ebaik-baiknya dengan mempunyai ijazah, keterampilan, kemampuan kerja yang baik, kemampuan berkomunikasi yang baik, pantang menyerah dan mau bekerja keras, mau menjalin hubungan baik dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan budaya
144
DAFTAR PUSTAKA BPSDMPK dan PMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.(2013) Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hasmi, Eddy. (2013). Kerjasama pendidikan kependudukan jalur non formal : Materi Presentasi dan Paper. Jakarta: Direktorat Kerjasama Pendidikan dan Kependudukan BKKBN. Hasmi, Eddy. (2013). Masa Depan Indonesia. Jakarta: Direktorat Kerjasama Pendidikan dan Kependudukan BKKBN. Manggala, Leo Agung. (2013). Anak Muda, Bisa Apa?, Jakarta : Direktorat Kerjasama Pendidikan dan Kependudukan BKKBN. Panjaitan, Anggita Hotna. (2013). Lansia, Siapa Bilang Sia-Sia ?, Jakarta: Direktorat Kerjasama Pendidikan dan Kependudukan BKKBN. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pitoyo, A. J. (2013). Ayo Menjadi Remaja Berkarakter : Religius, Sehat, Cerdas, Produktif. Jakarta: Direktorat Kerjasama Pendidikan dan Kependudukan BKKBN. Pitoyo, A. J. (2013). Menjadi Lansia Idaman. Jakarta: Direktorat Kerjasama Pendidikan dan Kependudukan BKKBN. Pitoyo, A. J. (2013). Menjadi Produktf di Usia Produktif. Jakarta: Direktorat Kerjasama Pendidikan dan Kependudukan BKKBN. Pitoyo, A. J. (2013). Mewaspadai Pertambahan Penduduk yang Tidak Terkendali dan Persebaran yang Tidak Merata. Jakarta: Direktorat Kerjasama Pendidikan dan Kependudukan BKKBN. 145
Pitoyo, A. J. (2013). Mewujudkan Kehidupan Kota yang Ramah Kependudukan. Jakarta: Direktorat Kerjasama Pendidikan dan Kependudukan BKKBN. Satriyo, Anastasia. (2013). Awas Bumi Kita Sesak, Jakarta : Direktorat Kerjasama Pendidikan dan Kependudukan BKKBN. Satriyo, Anastasia. (2013). Di sini atau Di sana ?, Jakarta : Direktorat Kerjasama Pendidikan dan Kependudukan BKKBN. Sutanto, Okki. (2013). Berkarya ? Siapa Takut !, Jakarta : Direktorat Kerjasama Pendidikan dan Kependudukan BKKBN.
Internet Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.(2013). BKKBN. Retrieved Februari 2014, from Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional: www.bkkbn.go.id Badan Pusat Statistik. (2013). BPS. Retrieved Februari 2014, from Badan Pusat Statistik :www.bps.go.id Gambar-gambar diakses Januari 2014 :www.google.com
146
Ucapan Terima Kasih Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi aktif dalam memberikan masukan terhadap materi ini, termasuk Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Nusa Tenggara Timur beserta jajarannya serta para guru SMP yang sangat aktif pada waktu uji coba Provinsi Sumatera Barat 1.
Nurmaini S.Pd.
SMPN 12 PADANG
2.
Dra. Yenni Elfita
SMPN 12 PADANG
3.
Yessemina Yarmia
SMPN 1 PADANG
4.
Desfita
SMPN 1 PADANG
5.
Dra. Meilisdar
SMPN 1 PADANG
6.
Iffaroyandi, S.Pd
SMPN 8 PADANG
7.
Fauzi Iskandar S.Pd.
SMPN 12 PADANG
8.
Drs. Nadir Hasra, M.Pd.
SMPN 8 PADANG
9.
Dra. Zarmalinda.
SMPN 31 PADANG
10. Musda Rahmawati, S.Si. M.Pd.
SMPN 31 PADANG
11. Dra. Yohanora.
DINAS PENDIDIKAN PADANG
Provinsi Nusa Tenggara Timur 1.
Demsiana Sensi, S.Pd.
SMPK SANCTA FAMILIA
2.
Laurentia Kleopatra Lim, S.Pd.
SMPN 8 KUPANG
3.
Victoria Almet
SMPN 8 KUPANG
4.
Anastasia Dwi Astuti, S.Pd.
SMPN 8 KUPANG
5.
Vincentia Saluat, S.Pd.
SMPK ST. THERESIA KUPANG
6.
Elisabeth Da Silva, S.Pd
SMPK SANCTA FAMILIA
7.
Yustina Masri
SMPK SANCTA FAMILIA
8.
Yohanes Habaetoehaq, S.Ag.
SMPK SANCTA FAMILIA
9.
Seprianus Liunesi, S.Pd.
SMPN 8 KUPANG
10.
Ahmad, S.Pd.
SMPN 8 KUPANG
11.
Sardi Lasarus Laak, S.Pd. M.Fis.
SMPK ST. THERESIA KUPANG
147