perpaduan sempurna
Laporan Tahunan 2005
apa yang terjadi bila perusahaan rokok terbesar dunia berpadu dengan perusahaan rokok terbaik Indonesia?
daftar isi
07
laporan keuangan
09
struktur perseroan
11
laporan dewan komisaris
17
laporan dewan direksi
23
laporan khusus: kepedulian sosial perusahaan
33
laporan analisa dan diskusi manajemen
36
laporan komisi audit
39
laporan keuangan
99
acuan bagi pemegang saham
100
harga saham historis
PENJUALAN BERSIH
LABA USAHA
(dalam milyar Rupiah)
(dalam milyar Rupiah)
30,000
4,500 4,000
25,000 3,500 20,000
3,000 2,500
15,000 2,000 10,000
1,500 1,000
5,000 500 0
0
01
02
03
04
05
01
02
03
04
05
LABA BERSIH
LABA BERSIH PER SAHAM
(dalam milyar Rupiah)
(dalam Rupiah)
2,500
600
500
2,000
400 1,500 300 1,000 200
500
100
0
0
01
02
03
04
05
01
02
03
04
05
laporan keuangan (dalam satuan juta Rupiah)
(TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER) NERACA Aktiva Lancar Aktiva Tetap Investasi pada Perusahaan Asosiasi Tanah untuk Pengembangan Instrumen Derivatif Aktiva Lain-Lain Jumlah Aktiva
2001
2002
2003
2004
2005
6.762 1.943 22 113 295 335 9.471
6.984 1.745 101 175 505 307 9.817
6.956 2.140 154 175 593 180 10.198
8.835 2.176 179 352 109 11.699
8.729 2.399 176 352 274 11.935
Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Lainnya Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Hak Minoritas Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi Ekuitas
2.673 92 2.315 5.080 229 4.162
2.084 134 2.204 4.422 194 5.201
1.710 174 2.314 4.198 232 5.768
3.872 263 2.388 6.523 317 4.859
5.117 274 1.722 7.113 246 4.576
14.067 4.073 2.653 2.218
15.129 4.587 2.727 2.567
14.675 4.522 2.393 2.199
17.647 5.807 3.183 3.059
24.660 7.221 3.940 3.725
1.477 955 208
1.671 1.671 374
1.407 1.407 321
1.992 1.992 454
2.383 2.383 544
10.684 3.648 2.721 2.152
12.660 4.119 2.844 2.503
12.922 4.060 2.562 2.149
15.042 5.037 3.107 2.925
21.004 6.360 3.869 3.556
1.477 955
1.671 1.671
1.407 1.407
1.992 1.992
2.383 2.383
2,53 0,78
3,29 0,43
4,07 0,40
2,28 0,71
1,71 0,68
RASIO OPERASI Laba Kotor Dibagi Penjualan Bersih Laba Kotor Dibagi Penjualan (Rokok Domestik) Laba Operasi Dibagi Penjualan Bersih Laba Operasi Dibagi Penjualan (Rokok Domestik) Laba Bersih Dibagi Penjualan Bersih Laba Bersih Dibagi Penjualan (Rokok Domestik)
29,0% 34,1% 18,9% 25,5% 6,8% 8,9%
30,3% 32,5% 18,0% 22,5% 11,0% 13,2%
30,8% 31,3% 16,3% 19,7% 9,6% 10,8%
32,9% 33,5% 18,0% 20,7% 11,3% 13,2%
29,3% 30,3% 16,0% 18,4% 9,7% 11,3%
Imbal Hasil Ekuitas Imbal Hasil Total Aktiva
10,6% 23,9%
17,3% 35,7%
14,1% 25,7%
37,5% 18,2%
50,5% 20,2%
KINERJA OPERASI - Consolidated Penjualan Bersih Laba Kotor Laba Usaha Laba Sebelum Beban Pajak Laba Sebelum Efek Akumulatif Atas Perubahan Akuntansi Laba Bersih Laba Bersih Per Saham (Rupiah) KINERJA OPERASI - Bisnis Rokok Domestik Penjualan Bersih Laba Kotor Laba Usaha Laba Sebelum Beban Pajak Laba Sebelum Efek Akumulatif Atas Perubahan Akuntansi Laba Bersih RASIO LIKUIDITAS Rasio Lancar Rasio Hutang Terhadap Ekuitas
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
SPP
GS
PT SAMPOERNA PRINTPACK
PT Graha Sampoerna
80%
99.9%
SPA
SAMPOERNA PACKAGING ASIA PTE. LTD.
100%
PNM
SAN
99.0%
99.9%
PT Perusahaan Dagang PT SAMPOERNA AIR NUSANTARA dan Industri Panamas
AT
PT ASIA TEMBAKAU
99%
AGS
PT AGASAM
99.9%
IBSA
PT Integrated Business Solution AsiA
99.0%
IBSAS
IBSA SINGAPORE PTE. LTD.
100%
TD
PT TAMAN DAYU
99.7%
GTD
PT GOLF TAMAN DAYU
96.5%
struktur perseroan
SIFC
SAMPOERNA INTERNATIONAL FINANCE COMPANY B. V.
100%
SIC
CIN
HLN
PT Citra Investasi Nusa
pt HANDAL LOGISTIK nusantara
99.9%
99.9%
SA
BTC
SAMPOERNA Sampoerna Asia BURSA INVESTMENT Pte. Ltd. TOBACCO CORPORATION CORPORATION 100%
100%
100%
MSTC
SAT
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA
70%
100%
STC
BTTC
STTC
STERLING Batavia Trading SAMPOERNA TOBACCO Corporation TAIWAN CORPORATION CORPORATION 100%
100%
MYANMAR SAMPOERNA TOBACCO CO. LTD.
90%
SI
Sampoerna International Pte. Ltd. (SI)
100%
SLA
SAMPOERNA LATIN AMERICA LTD.
100%
SAMTA
SAMPOERNA TABACOS AMERICA LATINA LTDA.
100%
VIC
USD
PT UNION SAMPOERNA DINAMIKA
99.9%
100%
VINASA INVESTMENT CORPORATION
100%
WS
PT WAHANA SAMPOERNA
SHK
SJL
SAMPOERNA PT SAMPOERNA HONGKONG JL SDN. BHD. CO. LTD. 71%
100%
memadukan sinergi baru
laporan komisaris
SEMAKIN MELAJU Dalam SUASANA BARU
Tahun 2005 menghadirkan berbagai perubahan dan peluang bagi HM Sampoerna.
Peristiwa terpenting di tahun ini, bahkan di sepanjang sejarah Perusahaan adalah akuisisi saham mayoritas Perusahaan kami oleh Philip Morris International (PMI).
Dari awal hingga akhir, proses akuisisi tersebut berjalan lancar. Dimulai dengan pembelian 40% saham PT HM Sampoerna oleh PMI dari Putera Sampoerna dan pemegang saham utama lain pada 18 Maret 2005, kemudian diikuti oleh penawaran tender umum untuk membeli saham yang tersisa.
Pada 18 Mei 2005, saat penawaran tender umum tersebut ditutup, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengesahkan bahwa PMI telah menambah kepemilikannya atas PT HM Sampoerna sebesar 58%. Digabungkan dengan 40% saham yang telah dibeli sebelumnya, maka PMI telah menyelesaikan akuisisi terbesar dalam sejarah korporasi Indonesia dengan memiliki 98% saham PT HM Sampoerna.
Tanggal 18 Mei 2005 tersebut menandai dimulainya era baru dalam sejarah panjang dan sukses Sampoerna.
Segera setelah akuisisi, digelar Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham untuk menetapkan pucuk pimpinan PT HM Sampoerna yang baru. Jajaran Komisaris dan Direksi yang terbentuk kemudian merupakan paduan dari para eksekutif PMI yang memiliki pengalaman internasional dari seluruh dunia, dengan pimpinan PT HM Sampoerna yang telah teruji. Kombinasi yang kuat ini menghasilkan tim manajemen yang mampu menjadikan HM Sampoerna sebagai pemain yang kuat dan tangguh di industri rokok Indonesia.
Walaupun perubahan kepemilikan ini tak mempengaruhi karakter Sampoerna sebagai sebuah perusahaan Indonesia, berbagai perubahan positif telah terjadi dengan digabungkannya sumber daya global dan praktik terbaik PMI, dengan formula yang telah berhasil diterapkan Sampoerna untuk bersaing selama 92 tahun.
11
Secara keseluruhan, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,3% pada tahun 2005, dan lebih dari 244.000 lapangan kerja baru telah tercipta. Di sisi lain, lonjakan harga minyak dunia menekan anggaran pemerintah dan membuat nilai Rupiah terdevaluasi. Pemerintah kemudian mengurangi subsidi, sehingga harga BBM meningkat sebesar 26% pada bulan Maret dan 126% di bulan Oktober, yang mendorong kenaikan suku bunga SBI hingga 12,5% pada akhir tahun.
Pada bulan Juli, pemerintah menaikkan target cukai tembakau dari Rp32,2 triliun menjadi Rp33,5 triliun untuk menutupi kekurangan anggaran, sehingga Harga Jual Eceran (HJE) rokok harus dinaikkan sebesar 15% untuk mencapai target tersebut.
Perkembangan ekonomi makro ini berpengaruh negatif terhadap kemampuan belanja konsumen (disposable income), dengan melonjaknya indeks harga konsumen year-on-year menjadi 17,1% di bulan Desember. Untuk industri rokok, lonjakan harga ini khususnya dirasakan pada proses pengolahan tembakau, karena minyak tanah yang dibutuhkan para petani sebagai bahan bakar untuk alat pengering tembakau menjadi langka dan mahal di beberapa daerah.
Walaupun dihadapkan pada lingkungan ekonomi makro yang berat, volume produksi industri rokok secara keseluruhan masih tumbuh sebesar hampir 5% dari tahun sebelumnya, yaitu dari 212 menjadi 222 milyar batang. Melalui posisi merek yang mantap, penentuan harga yang efektif, dukungan pemasaran yang terarah, serta program distribusi wilayah yang terfokus, kami mampu melampaui para pesaing dan menumbuhkan volume kami sebesar 20,1%, dan pangsa pasar sebesar 2,8 poin menjadi 22,2% di tahun 2005.
Di bidang regulasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkenalkan Peraturan Daerah No.2/2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, pada bulan Juni 2005, yang juga mengatur kawasan dilarang merokok di tempat-tempat umum di Ibukota.
Di tahun 2006 dan seterusnya, kami mengantisipasi semakin ketatnya peraturan bagi industri rokok.
Jajaran Komisaris dan Direksi merupakan perpaduan eksekutif PMI yang memiliki pengalaman internasional dan pimpinan PT HM Sampoerna yang telah teruji Sebagai perusahaan yang bertanggungjawab, Perusahaan kami mendukung peraturan tersebut, agar dapat mengkomunikasikan risiko merokok dan mengatasi masalah anak-anak merokok, khususnya melalui pembuatan dan penegakan peraturan yang melarang anak-anak membeli rokok. Kami juga meyakini bahwa adanya peraturan industri rokok yang masuk akal dapat menjawab masalah kesehatan akibat merokok. Selain itu juga memberikan prediktabilitas bagi Perusahaan dan stabilitas kerja bagi jutaan rakyat Indonesia yang secara langsung maupun tak langsung mendapatkan manfaat dari industri rokok. Karenanya, Perusahaan kami berniat untuk berperan secara konstruktif dalam pembahasan peraturan perundangan di masa yang akan datang.
Kinerja kami yang mantap di tahun 2005 ini jelas menunjukkan kemampuan Perusahaan untuk memanfaatkan sinergi yang dihasilkan dari akuisisi, dan untuk membangun dasar yang kuat, sehingga Perusahaan dapat bersaing secara efektif dalam lingkungan yang sulit dan senantiasa berubah.
Kami mengucapkan terimakasih kepada anggota Direksi atas kepemimpinannya yang kuat di tahun 2005, sehingga Perusahaan dapat mencapai hasil yang sangat mengesankan. Kami juga berterimakasih kepada para Komisaris sebelumnya: Putera Sampoerna, Boedi Sampoerna, Soetjahjono Winarko dan James P. Barnes, serta para Direktur terdahulu: Michael Sampoerna, Hendra Prasetya, dan Djoko Susanto, atas kontribusinya bagi keberhasilan Perusahaan selama ini.
13
Matteo Pellegrini
Presiden Komisaris PT HM Sampoerna Tbk.
memegang jabatan terakhir sebelum memasuki masa pensiun setelah
berbakti selama 32 tahun dengan Philip Morris Companies.
Matteo bergabung dengan Philip Morris International pada tahun 1991.
Pada bulan Februari 1999, beliau direlokasi kembali ke Indonesia untuk
Beliau menjadi Business Development Manager di Italia sebelum menjadi Marketing Director pada tahun 1994.
Ekadharmajanto Kasih
Komisaris PT HM Sampoerna Tbk.
Beliau kemudian ditunjuk menjadi Managing Director untuk empat
afiliasi, berpindah-pindah antara Portugal, Spanyol, Prancis, dan akhirnya
kembali ke Italia pada tahun 2001. Lalu beliau pindah lagi ke Hong Kong pada
Kasih telah berpengalaman selama 25 tahun di bidang financial control pada
tahun 2003 untuk menangani bisnis PMI di kawasan Asia Pasifik.
sektor manufacturing. Beliau bergabung dengan PT HM Sampoerna Tbk.
pada tahun 1990 dan memegang posisi Financial Controller sampai diangkat
Pada September 2005, beliau ditunjuk menjadi President, Western Asia
Sebelum bergabung dengan PT HM Sampoerna Tbk., Ekadharmajanto
untuk mengelola kegiatan operasional PMI di kawasan Asia Barat.
sebagai Chief Financial Officer pada tahun 1991. Beliau diangkat sebagai
anggota Direksi PT HM Sampoerna pada tahun 1992 dan menjadi anggota
Selain memegang gelar sarjana business administration dari Universitas
Bocconi di Milan, beliau juga memegang gelar Master dalam marketing dan
Dewan Komisaris pada tahun 2001.
marketing communications.
Ekadharmajanto Kasih meraih gelar sarjana di bidang Ekonomi dari
Universitas Indonesia pada tahun 1975. Beliau juga mengabdikan diri
Michael Murphy
sebagai dosen di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Wakil Presiden Komisaris PT HM Sampoerna Tbk.
Michael Murphy bergabung dengan Philip Morris pada tahun 1979.
Douglas Werth
Selama lebih dari sepuluh tahun, beliau menjabat berbagai posisi eksekutif di
Komisaris PT HM Sampoerna Tbk.
bidang operasional, hubungan ketenagakerjaan, dan sumber daya manusia.
Virginia, USA. Beliau menjabat berbagai posisi di bidang cost accounting
Pada tahun 1989, beliau diangkat sebagai Director of Human Resources
Douglas Werth memulai karirnya pada Pittston Coal Group di
untuk All American Gourmet Company, sebuah perusahaan Kraft Frozen
hingga memperoleh promosi menjadi Assistant Controller.
Foods Company, yang berlokasi di California dengan fasilitas-fasilitas yang
tersebar di AS dan Mexico.
dan menjabat berbagai posisi di bidang accounting. Pada tahun 1996, beliau
menjadi Assistant Controller dan kemudian menjabat beberapa posisi,
Pada tahun 1992, beliau dipindahtugaskan ke Kraft Jacobs Suchard di
Pada tahun 1987, Douglas Werth bergabung dengan Philip Morris USA
kota Zurich, Swiss dengan tanggung jawab mengelola sumber daya manusia
termasuk Director Financial Planning and Analysis, Director Financial Systems
di Yunani, Turki, dan Swiss.
Implementation, dan Director Operations. Douglas Werth kemudian
dipromosikan menjadi Controller pada tahun 2002 dan bertanggung jawab
Selama sepuluh tahun berikutnya, dengan keahliannya di bidang sumber
daya manusia, Michael Murphy bekerja untuk Kraft Foods Asia Pacific di Hong
atas pendukung kebijakan dan pengawas keuangan untuk Marketing and
Kong, Philip Morris USA Operations di Richmond, Virginia, kantor pusat Philip
Sales di Philip Morris USA.
Morris International kawasan Asia Pasifik di Hong Kong, dan kantor pusat di
Lausanne, Swiss. Michael Murphy kembali ke Asia pada bulan April 2003
International sebagai Controller yang berbasis di Hongkong. Beliau
sebagai Vice President, Human Resource untuk Asia Pasifik.
bertanggung jawab untuk Financial Reporting and Planning untuk kawasan
Asia Pasifik dan bertanggung jawab dalam pengembangan kemampuan
Michael Murphy meraih gelar sarjana dari Drake University dan gelar
master dari Universitas Chapman.
Tahun 2003, Douglas Werth bergabung dengan Philip Morris
keuangan dalam organisasi.
Douglas Werth meraih gelar kesarjanaannya di bidang perdagangan,
Louis Suwarna
business administration dan accounting dari Washington and Lee University di
Komisaris PT HM Sampoerna Tbk.
Lexington, Virginia.
Louis Suwarna adalah mantan Managing Director PT Philip Morris
Indonesia. Beliau telah pensiun dari jabatannya pada bulan Januari 2004.
Phang Cheow Hock
Komisaris PT HM Sampoerna Tbk.
Louis adalah seorang lulusan T.T.H, perguruan tinggi teknik swasta di
Hamburg, Jerman. Setelah kelulusannya, beliau bergabung dengan Philip
Morris International pada bulan Desember 1971 di Benson and Hedges,
tahun. Sebelumnya, beliau pernah mengabdikan diri selama lebih dari 20
Kanada, dan menduduki berbagai posisi manajemen termasuk Quality
tahun di Singapore Police Force sebagai seorang senior officer. Beliau pernah
Assurance Manager dan Director of Research and Development and
menjabat sebagai Shareholders’ Assistant and Representative CEO tahun
Director of Marketing - New Products.
1978-1982, dan menjadi Chief Operating Officer tahun 1982-1998, yang
bertanggung jawab terhadap keseluruhan operasional dan manajemen.
Pada tahun 1986, beliau dipindahkan ke Philip Morris USA dan ditunjuk
Phang Cheow Hock telah bekerja di PT HM Sampoerna Tbk. selama 25
sebagai Director of Marketing - New Products. Pada tahun 1992, beliau
direlokasi ke Indonesia sebagai General Manager PT Philip Morris Indonesia.
tahun 2000.
Pada tahun 1996, beliau ditunjuk sebagai Director, Philip Morris Duty
Free Inc. berlokasi di Rye Brook, New York.
Phang Cheow Hock diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris pada
Michael Murphy Matteo Pellegrini
Wakil Presiden Komisaris
Presiden Komisaris
Louis Suwarna
Ekadharmajanto Kasih
Komisaris
Komisaris
15
Douglas Werth Phang Cheow Hock Komisaris
Komisaris
perpaduan strategi yang seimbang
laporan direksi
FAJAR SEBUAH ERA BARU
Tahun 2005 akan tercatat dalam sejarah Sampoerna sebagai fajar bagi sebuah era baru.
Pada tanggal 18 Mei 2005, Philip Morris International (PMI) menuntaskan akuisisi terhadap 98% saham beredar PT HM Sampoerna. Akuisisi terbesar dalam sejarah korporasi Indonesia ini menyandingkan antara perusahaan rokok terbesar dengan pertumbuhan terpesat di dunia, dan salah satu produsen rokok kretek terkemuka dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia.
Langkah ini melambangkan keyakinan terhadap masa depan Indonesia, serta perpaduan yang saling menguntungkan bagi PMI maupun PT HM Sampoerna.
Akuisisi tersebut memberikan peluang bagi Perusahaan untuk memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman PMI dari berbagai negara selama berpuluh tahun. Selain itu, akuisisi ini juga membawa sumber daya, serta metode dan prosedur yang lebih baik untuk mengalokasikan sumber daya bisnis kami secara lebih efisien. Pengetahuan, pengalaman dan sumber daya yang dibawa oleh PMI, digabung dengan pemahaman Sampoerna yang mendalam tentang bisnis rokok kretek di Indonesia, memberikan keunggulan kompetitif yang tak tertandingi bagi Perusahaan.
Untuk memastikan perpaduan yang tepat antara manajemen Sampoerna dan PMI, Perusahaan berhasil mempertahankan para eksekutif puncak Indonesia yang telah berperan begitu penting dalam keberhasilan Sampoerna, lalu melengkapinya dengan beberapa eksekutif PMI yang juga berpengalaman.
Dengan tim manajemen yang tepat, Perusahaan berhasil menyatukan sumber daya dan perspektif global dari PMI, dengan pengetahuan lokal, kekayaan tradisi, dan cara berpikir yang inovatif dari Sampoerna.
Salah satu ukuran keberhasilan akuisisi ini adalah kinerja keuangan Perusahaan yang mantap di tahun 2005, sebelum—dan terutama—setelah akuisisi.
Sekalipun dihadapkan pada penurunan daya beli konsumen, yang disebabkan oleh: kenaikan harga bahan
17
bakar; tingkat inflasi tahunan sebesar 17,1%; dan kenaikan HJE sebesar 15% yang berlaku sejak 1 Juli 2005, penjualan bersih di tahun 2005 melonjak sebesar 39,7% dari tahun 2004, menjadi Rp24,7 triliun.
Total volume domestik Perusahaan, termasuk Marlboro, meningkat 36,7% dari 2004 menjadi 56,6 milyar batang. Sedangkan volume domestik di luar Marlboro naik 19,3% dari 2004, menjadi 49,4 milyar batang. Laba bersih di tahun 2005 tumbuh menjadi Rp2,4 triliun, atau 19,6% dari 2004.
Pada tahun 2005, volume domestik dan pangsa pasar Perusahaan berhasil tumbuh untuk semua portfolionya sehingga pangsa pasar meningkat 2,8 poin dari 19,4% menjadi 22,2%. Digabung dengan Marlboro, pangsa pasar meningkat 6,8% menjadi 26,2% secara nasional. Volume SKT tumbuh sebesar 14%, hasil dari kinerja yang mantap merek unggulan Dji Sam Soe, dan merek di segmen menengah, Sampoerna A Hijau. Volume Dji Sam Soe meningkat sebesar 3,7%, dan pangsa pasarnya tumbuh dua persepuluh poin dari 8,1% menjadi 8,3%. Di bulan September, Perusahaan berhasil meluncurkan Dji Sam Soe Magnum Filter, dan di akhir tahun, volume penjualannya telah mencapai 3,4 juta batang per minggu. Di segmen menengah, Sampoerna A Hijau mencatat kinerja yang mengesankan dengan volume yang melonjak sebesar 41%, dan pangsa pasarnya naik menjadi 4,3% dari 3,6% di tahun 2004.
Di segmen SKM, volume keseluruhan tumbuh sebesar 27,2%, didorong oleh kinerja A Mild yang sangat baik, yang tumbuh 22,8%, dan pangsa pasar meningkat dari 7,2% di tahun 2004, menjadi 8,6% di tahun 2005.
Pengangguran merupakan masalah sosial yang cukup memprihatinkan di Indonesia, terutama di daerahdaerah. Sebagai penyerap tenaga kerja utama di Jawa Timur, kami mempekerjakan lebih dari 20 ribu karyawati pelinting di 4 pabrik kami di Surabaya dan Malang, ditambah dengan 40 ribu karyawati Mitra Produksi Sigaret (MPS) di Jawa Timur dan Tengah. Pada saat mengakuisisi Perusahaan kami, timbul kekhawatiran bahwa PMI akan menghapus lapangan kerja tersebut. Program MPS yang telah dimulai sejak tahun 1994 tak hanya berperan penting dalam meningkatkan kemampuan produksi Perusahaan, namun juga merupakan bukti komitmen Perusahaan dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah pedesaan. Menghadapi kekhawatiran tersebut, PMI saat itu menyatakan akan mempertahankan program yang sangat penting bagi perekonomian ini.
Total volume domestik Perusahaan, termasuk Marlboro, meningkat 36,7% dari 2004 menjadi 56,6 milyar batang Untuk memenuhi permintaan terhadap produk-produk kami, Perusahaan telah membuka 3 Mitra Produksi Sigaret baru sejak Agustus 2005, yakni di Sragen, Madiun dan Purbalingga, dan menciptakan 4.500 lapangan kerja baru di daerah tersebut. Pada akhir tahun, jumlah MPS seluruhnya bertambah menjadi 30 unit.
Berkenaan dengan anak perusahaan, PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT), anak perusahaan Sampoerna dengan kepemilikan 70%, pada tahun 2005 mencatat pendapatan dan laba yang memecahkan rekor. Kinerja SAT yang mengesankan ini dihasilkan oleh investasi terus menerus dengan membuka toko-toko Alfamart, pusat-pusat distribusi baru, serta produktivitas yang terus ditingkatkan. SAT membuka 371 toko pada tahun 2005, sehingga pada akhir tahun 2005 jaringan Alfamart memiliki 1.293 toko. Jaringan ini didukung oleh pusat distribusi di Cileungsi, yang mulai beroperasi sejak bulan Oktober 2004. Selain itu, beberapa penyempurnaan penting telah diterapkan dalam operasi, sehingga pendapatan penjualan keseluruhan meningkat sebesar 63%, dan rata-rata penjualan per hari meningkat 7% dari 2004. SAT berencana untuk meningkatkan investasi di segmen ritel minimart yang tumbuh pesat ini dengan memanfaatkan pengenalan pelanggan terhadap merek Alfamart, serta dengan menawarkan pengalaman berbelanja yang lebih baik kepada konsumen dalam konsep perdagangan modern. Kami akan terus berusaha mengoptimalkan jaringan rantai pasokan yang kuat untuk meningkatkan margin, serta mencurahkan perhatian dalam pertumbuhan jaringan ritel Alfamart di masa yang akan datang.
Prestasi Perusahaan kami telah diakui secara luas oleh para konsumen dewasa dan kalangan bisnis. Hal ini terlihat nyata dari 58 penghargaan yang diterima Perusahaan di tahun 2005, antara lain Penghargaan Merek Terbaik Majalah SWA untuk Dji Sam Soe, serta peringkat keempat Perusahaan dengan Pengelolaan Terbaik di Asia dari Majalah FinanceAsia.
Tahun 2005 menunjukkan bahwa perpaduan Philip Morris International dan Sampoerna telah melahirkan sebuah perusahaan Indonesia berkelas dunia yang memiliki perspektif global; mampu menghadapi tantangan di pasar Indonesia yang sarat dengan persaingan, dan menangkap segala peluang yang ada.
19
MARTIN KING
memimpin Brand Integrity Department, PMI, yang bertanggung jawab
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk.
untuk bekerja sama dengan pihak penegak hukum, pemerintah, dan
badan-badan internasional dunia untuk mengurangi atau bahkan
Martin King bergabung dengan Philip Morris USA pada tahun 1991
sebagai Group Supervisor, Manufacturing di Stockton Street Factory di
menghentikan pemalsuan merek-merek PM.
Richmond, Virginia. Pada tahun 1998, beliau telah menjadi Director of Primary
Processing di Cabarrus, North California Manufacturing Center, dan setahun
Corporate Affairs Asia Pacific dengan tanggung jawab mengembangkan
kemudian beliau diangkat sebagai Director of Cigarette Manufacturing.
program dan strategi dalam bidang komunikasi, Public Affairs, dan
hubungan dengan pemerintahan.
Tahun 2000, Martin King menjadi Director of Business Planning, Philip
Pada tahun 2003, Andrew White diangkat sebagai Vice President,
Morris USA dan pada tahun 2001 dia dipromosikan menjadi Vice President
Regional Sales. Pada tahun 2003, beliau bergabung dengan Philip Morris
College dan gelar master di bidang business administration dari The
International dan pindah ke Portugal untuk menempati posisinya yang baru
University of Connecticut.
sebagai Managing Director Philip Morris Tabaqueira SA.
Pada bulan April 2004, Martin King pindah ke Beijing untuk menjadi
Managing Director Philip Morris (Cina) Management Co. Ltd, dan mengembangkan bisnis perusahaan di pasar Cina yang potensial.
Martin King lulus dari Harvard University dengan gelar sarjana di bidang
Pemerintahan dan menerima gelar master dalam bidang business administration dari Darden School, University of Virginia.
Andrew White mendapatkan gelar kesarjanaan dari Connecticut
ARNDT KOTTSIEPER Direktur PT HM Sampoerna Tbk.
Arndt Kottsieper bergabung dengan Philip Morris Jerman pada tahun
1993 sebagai Marketing Manager, Marlboro, setelah berpengalaman selama lebih dari 10 tahun di agensi iklan yang menangani beragam consumer brands terkemuka. Bersamaan dengan bergabungnya Austria ke dalam Uni-Eropa, Arndt Kottsieper mempelopori usaha Philip Morris
ANDREW WHITE
Jerman untuk menggabungkan kegiatan pemasaran Philip Morris Austria ke
Direktur PT HM Sampoerna Tbk.
dalam organisasi Philip Morris Jerman.
Andrew White memulai karirnya pada tahun 1982 di The United States
Pada tahun 1997, Arndt Kottsieper diangkat sebagai Director Brand
Tobacco Company dan bergabung dengan Philip Morris USA pada tahun
Marketing untuk Philip Morris EU di Lausanne, Switzerland, dan pada bulan
1989 sebagai Specialist Media Relations. Beliau bergabung dengan Philip
Februari 1999, beliau diangkat untuk menempati posisi sebagai Director
Morris International (PMI) di Lausanne, Swiss pada tahun 1990, dan selama
Product and Marketing Services di Philip Morris International. Pada tahun
perjalanan karirnya menjabat berbagai posisi di bidang komunikasi dan
2002, Arndt Kottsieper kembali ke Jerman untuk memimpin bagian
Government Relations dalam sektor Corporate Affairs.
pemasaran untuk Jerman dan Austria, termasuk pembaruan dan
pengembangan portofolio PMI.
Pada tahun 1995, Andrew White menjadi Director, Corporate Affairs,
Philip Morris Russia dan pada tahun 1998 beliau menjadi Vice President
Corporate Affairs, Eastern Europe. Pada tahun 2001, beliau diangkat untuk
administration dari Schiller International University di Heidelberg, Jerman.
Arndt Kottsieper meraih gelar sarjana dalam bidang business
ANGKY CAMARO
SUGIARTA GANDASAPUTRA
Direktur PT HM Sampoerna Tbk.
Direktur PT HM Sampoerna Tbk.
Angky Camaro memulai karirnya di Volskwagen AG Wolfsburg, dan
Sebelum bergabung dengan PT HM Sampoerna Tbk., Sugiarta
selama 2 tahun menempati posisi di Overseas Production Department.
Gandasaputra bekerja selama 20 tahun di Union Carbide dengan posisi
Kemudian beliau bergabung dengan German Motor Mfg, perusahaan
puncak terakhir sebagai Presiden Direktur PT Union Carbide Indonesia.
gabungan antara Daimler Benz dan Volkswagen AG di Jakarta dimana
Beliau bergabung dengan PT HM Sampoerna Tbk. pada tahun 1999
karirnya menanjak dari Production Manager ke Procurement Manager,
sebagai Managing Director untuk Unit Bisnis Sigaret Indonesia. Sugiarta
lalu menjadi Assistant Finance Director sampai dengan tahun 1981.
Gandasaputra diangkat sebagai direksi PT HM Sampoerna pada tahun
2001.
Angky Camaro meneruskan karirnya di sektor otomotif dengan
bergabung di Indomobil Group pada tahun 1982 sebagai Vice President
Director - posisi yang dipegangnya selama hampir 20 tahun. Hingga saat
Bandung, jurusan Teknik Kimia.
Sugiarta Gandasaputra adalah Sarjana lulusan Institut Teknologi
ini, beliau masih menjadi anggota Dewan Komisaris, Indomobil Group.
Pada bulan April 2002, Angky Camaro bergabung dengan PT HM
SALMAN HAMEED
Sampoerna Tbk sebagai Managing Director Unit Bisnis Sigaret Indonesia.
Direktur PT HM Sampoerna Tbk.
Angky Camaro lulus dari Technische Fachhochschule di Hamburg,
Jerman, tempatnya mempelajari Aeronautical Engineering.
Tahun 1978, Salman Hameed memulai karirnya di Premier Tobacco
Industries Ltd. dan menjabat sebagai Assistant Manager, Budget & Cost. Pada tahun 1986, dia pindah ke American Express Travel Related
EDWARD HARVEY FRANKEL
Services Co. Inc. sebagai Controller, Operations.
Direktur PT HM Sampoerna Tbk.
Asia, Hongkong dan sejak itu dia menjabat berbagai posisi dalam bidang
Sebelum bergabung dengan PT HM Sampoerna Tbk., Edward Frankel
Pada tahun 1989, Salman Hameed bergabung dengan Philip Morris
telah memiliki pengalaman manajemen selama 26 tahun, baik pada
keuangan dan pengawasan. Dia ditunjuk sebagai Finance Director pada
perusahaan publik maupun swasta di Amerika Serikat.
bulan September 1989 dan diangkat menjadi Regional Finance Director,
Controller pada bulan Agustus 2000. Pada bulan Maret 2001, dia diangkat
Pada tahun 1982, Edward Frankel bergabung dengan PT HM
Sampoerna Tbk. dan menduduki posisi sebagai Director of Marketing dan
sebagai Finance Director dan dipromosikan menjadi Vice President
Chief Operating Officer. Beliau diangkat ke dalam jajaran Direksi PT HM
Finance Asia Pacific pada bulan Agustus 2001.
Sampoerna Tbk. pada tahun 2000.
applied mathematics dari University of Karachi. Beliau juga memiliki
Edward Frankel meraih gelar sarjana dari The University of California
di Berkeley dan gelar MBA dari University of Portland.
Salman Hameed mendapat gelar post-graduate dalam bidang
kualifikasi profesional dari The Chartered Institute of Management Accountants.
21
bagaimana kami memadukan tanggung jawab dengan operasional?
laporan khusus: kepedulian sosial perusahaan
Menciptakan Kelanggengan Melalui Kepedulian
Tak dapat disangkal bahwa dua masalah penting yang dihadapi Indonesia dewasa ini adalah kurangnya peluang pendidikan bagi generasi muda, serta tingkat pengangguran yang tinggi. Kedua hal ini berkaitan langsung—pendidikan meningkatkan kemungkinan seseorang mendapat pekerjaan dengan penghasilan yang baik—sedangkan kurangnya pendidikan meningkatkan kemungkinan seseorang menganggur dan hidup di bawah garis kemiskinan.
Indonesia memiliki populasi anak-anak terbesar ke-4 di dunia. Generasi muda ini melambangkan harapan yang terbaik bagi masa depan. Pendidikan adalah kunci untuk membuka masa depan tersebut. Namun menurut data Pemerintah, hanya kurang dari 50% remaja yang mengecap bangku sekolah lanjutan.
Pemerintah memperkirakan tingkat pengangguran di atas 10%, di samping itu, 30% dari jumlah penduduk merupakan pengangguran terselubung, dan lebih dari 15% penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.
Data semacam itu mendorong Pemerintah untuk menetapkan pendidikan dan penciptaan lapangan kerja sebagai prioritas nasional utama.
Kesejahteraan sosial dan ekonomi Indonesia di masa depan, dan kemampuannya bersaing di ekonomi global yang semakin terkait, bergantung pada seberapa efektifnya Pemerintah dan sektor swasta dapat bekerjasama menyelesaikan masalah ini.
Dengan latar belakang seperti ini, HM Sampoerna ikut mencurahkan perhatian terhadap masa depan Indonesia dengan dukungan yang terfokus di bidang pendidikan, pelatihan kerja dan pemberdayaan ekonomi.
Dengan program-program yang ada, kami berniat memberikan peluang pendidikan bagi generasi muda; mengembangkan dan melatih angkatan kerja di daerah serta masyarakat di sekitar pabrik kami; menciptakan lapangan kerja; mendukung pembangunan infrastruktur dan membantu penanganan bencana alam.
23
HM Sampoerna ikut mencurahkan perhatian terhadap masa depan Indonesia dengan dukungan di bidang pendidikan, pelatihan kerja dan pemberdayaan ekonomi Selain memberikan sumbangan terhadap masa depan Indonesia, program-program ini memberikan manfaat nyata jangka panjang bagi Perusahaan, dengan meningkatkan kemampuan pekerja dan infrastruktur bagi usaha kami, meningkatkan kemampuan belanja konsumen dan moral para karyawan.
Berikut ini lima bidang utama yang menjadi fokus kepedulian perusahaan kami selama tahun 2005: Pendidikan, Program Bimbingan Anak, Penciptaan Lapangan Kerja, Bina Warga, dan Sampoerna Search and Rescue.
Pendidikan Sampoerna Foundation Sampoerna Foundation didirikan pada tahun 2001 oleh Perusahaan bersama Putera Sampoerna, dengan tujuan memberikan bea siswa pendidikan kepada siswa berbakat, dan meningkatkan sistem pendidikan negara. Sejak didirikan, di antara berbagai kegiatan pendidikannya, Sampoerna Foundation telah memberikan ribuan bea siswa tahunan bagi siswa berbakat untuk menyelesaikan sekolah dasar dan menengah. Selain itu, Sampoerna Foundation juga menyediakan bea siswa untuk tingkat sarjana dan pasca sarjana di Indonesia dan luar negeri.
Perusahaan kami masih menjadi penyumbang terbesar bagi Sampoerna Foundation. Di tahun 2005, kami menyumbangkan 2% dari laba bersih, atau lebih dari Rp39,8 milyar, bagi Sampoerna Foundation.
Program Bea Siswa Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, kami memberikan bea siswa bagi 108 siswa sekolah dasar dan menengah. Bea siswa tersebut digunakan agar mereka dapat menyelesaikan sekolah dan membeli buku pelajaran. Para penerima bea siswa dipilih dari 1.161 siswa dari sekolah di Kabupaten Pasuruan yang mengikuti lomba ilmu pengetahuan alam, pidato bahasa Inggris, melukis dan kaligrafi.
Pada tahun 2005, kami juga melanjutkan program bea siswa tahunan bagi anak-anak karyawan yang
memenuhi syarat. Program yang dimulai tahun 2000 ini memberikan uang dan perlengkapan sekolah bagi anak-anak karyawan dari sekolah dasar hingga tingkat Universitas. Secara keseluruhan, 750 anak menerima bea siswa di tahun 2005.
Program Bimbingan Anak Sampoerna (PBASampoerna) Bimbingan kita masa depan mereka. Berangkat dari pesan inti tersebut, Perusahaan kami memulai PBASampoerna sejak tahun 1996 untuk mewujudkan salah satu kredo Sampoerna sebagai “Perusahaan untuk Hari Esok.” Melalui kerjasama dengan ahli dari pemerintah maupun non-pemerintah, program ini telah menelurkan berbagai kegiatan yang ditujukan untuk membimbing generasi muda meraih cita-citanya sebagai penerus Bangsa, dengan berlandaskan nilai-nilai moral dan kemandirian yang tinggi.
Program yang berfokus pada kegiatan pendidikan ini memiliki dua cabang utama, yaitu Pustaka Kita dan Karya Kita.
Program Pustaka Kita mendorong kegemaran membaca di kalangan anak-anak melalui berbagai kegiatan seperti pengelolaan perpustakaan, pengoperasian Mobil Pustaka, serta beragam kegiatan lain yang tak selalu terkait dengan medium buku, namun melalui komik dan dongeng, misalnya.
Dalam Pustaka Kita ini, 2 unit Mobil Pustaka yang telah diluncurkan sejak tahun 2003, di tahun 2005 terus beroperasi mengunjungi 22 SD dan Madrasah Ibtida’iyah di kecamatan Rungkut dan Pabean Cantikan di Jawa Timur. Program ini berupaya mendekatkan anak-anak dengan dunia pustaka sejak dini. Lalu pada bulan April 2005, Pustaka Kita menggelar pelatihan mengelola perpustakaan yang diikuti 40 siswa dan 20 guru dari 21 sekolah di wilayah Jabodetabek. Kemudian, pada bulan September kami mengadakan kegiatan
25
bagaimana meningkatkan kesejahteraan hidup dan sekaligus melipatgandakannya?
“how to use the library” di lima perpustakaan umum di Jakarta, dengan sekitar 500 siswa dari 50 sekolah dasar di Jakarta. Seluruh sekolah dasar yang berpartisipasi juga mendapatkan rak buku dan buku-buku untuk mengisi perpustakaannya.
Dalam cabang kegiatan PBASampoerna yang kedua, “Karya Kita,” anak-anak dididik melalui berbagai kegiatan dan kesenian—seperti orkestra, teater, film dan paduan suara—yang mengasah bakat serta kepekaan mereka terhadap lingkungan sekitarnya.
Di cabang ini, digelar konser Twilite Youth Orchestra pada tanggal 5 Maret. Dalam konser tersebut, 58 anak-anak Paduan Suara Anak Bangsa, yang dipilih melalui audisi yang diikuti siswa-siswa sekolah di pinggiran Jakarta, tampil sebagai pendukung.
Lalu sebagai upaya menumbuhkan kepekaan anak terhadap lingkungan sekitar, pada 24 April hingga 5 Juni diadakan serangkaian kegiatan penghijauan, serta pelatihan dan workshop mengenai lingkungan di Surabaya.
Penciptaan Lapangan Kerja Mitra Produksi Sigaret (MPS) Kemiskinan dan pengangguran adalah masalah sosial yang mengkhawatirkan di Indonesia. Hal ini khususnya mempengaruhi para wanita dan warga pedesaan. Menurut sebuah studi Bank Dunia pada tahun 2004, 6,7% penduduk Indonesia berpenghasilan kurang dari Rp10.000 per hari, bahkan kaum wanitanya memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar untuk berpenghasilan kurang dari itu. Keadaan ini lebih terasakan di daerah pedesaan, di mana diperkirakan bahwa angka kemiskinan dua kali lebih tinggi daripada daerah perkotaan.
Sejak tahun 1994, Perusahaan kami telah berusaha meningkatkan produksi merek SKT, sekaligus memerangi kemiskinan dan pengangguran di daerah pedesaan Jawa Timur, Tengah, dan Yogyakarta.
27
Kami melakukan ini melalui Mitra Produksi Sigaret yang membuat merek-merek kretek tangan kami: Dji Sam Soe, Sampoerna A Hijau dan Panamas Kuning.
Pada akhir 2005, Perusahaan telah mendirikan 30 MPS yang dikelola oleh perorangan, koperasi dan pesantren, termasuk 3 unit MPS yang didirikan setelah akuisisi PMI di Sragen, Madiun dan Purbalingga.
MPS adalah usaha padat karya yang kami rintis guna meningkatkan produktivitas, mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah pedesaan dan memberikan lapangan kerja bagi lebih dari 50.000 wanita.
Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) Pada tahun 2005, dua desa di Jawa Timur, yaitu Desa Bulukandang dan Ngadimulyo yang terletak di sekitar lokasi pabrik kami di Sukorejo, menjadi peserta awal program pemberdayaan ekonomi pedesaan.
Program ini bertujuan meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat desa dengan merangsang kegiatan-kegiatan ekonomi.
Program ini memiliki fokus pada tiga kegiatan utama: pinjaman bergulir; pelatihan dan pendukungan bagi perorangan untuk mengembangkan model usaha yang praktis; serta program pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan produksi pertanian dan penjualan produk pangan dalam rantai yang efisien serta terintegrasi—dari penanaman hingga pemasaran.
Pada tahun 2005, kami mengadakan pelatihan untuk meningkatkan penanaman, pengemasan, pemasaran dan penjualan produk-produk lokal di daerah tersebut, seperti jamur tiram dan tempe.
Melalui program pinjaman bergulir, lebih dari 500 usaha baru telah berdiri di Bulukandang dan Ngadimulyo pada tahun 2005.
setc akan memberikan sarana pelatihan bagi lebih dari 600 orang per tahun, termasuk karyawan yang akan memasuki pensiun dan masyarakat Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) Pada tahun 2005, dalam kerangka program pemberdayaan masyarakat desa, Perusahaan mendirikan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) di atas tanah seluas 10 hektar di dekat pabrik kami di Sukorejo.
SETC bertujuan menciptakan lapangan kerja yang luas, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, serta infrastruktur dan layanan yang lebih baik bagi karyawan kami serta masyarakat di sekitar pabrik.
Setelah beroperasi penuh nantinya, SETC akan memberikan sarana pelatihan bagi lebih dari 600 orang setiap tahun, termasuk karyawan yang menjalani masa persiapan pensiun dan masyarakat sekitar dalam berbagai bidang, termasuk pertanian terpadu, produksi makanan olahan, pengemasan dan penjualan, pelatihan memulai usaha, serta perbaikan otomotif dan mesin.
Program Bina Warga Proyek Penyediaan Air Bersih Pedesaan Masyarakat sekitar pabrik Sukorejo, yaitu di Dusun Ngulaan dan Krangkong di Desa Ngadimulyo, mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih karena tak ada sumur yang dalam dan saluran air. Sampoerna menanggapi masalah ini dengan memulai proyek penyediaan air bersih pada bulan November 2005, untuk menyediakan air bersih secara permanen bagi sekitar 450 keluarga yang tinggal di dusun-dusun tersebut. Dengan mengikutsertakan warga masyarakat setempat dalam proyek ini—membuat sumur, menyusun saluran, merawat fasilitas—kami membangun rasa bangga dan komitmen di masyarakat dan terutama, berhasil memberikan air bersih bagi para penduduk. Selain itu, proyek ini juga memberi manfaat bagi masyarakat dengan mempekerjakan sedikitnya 10 orang untuk menjalankan fasilitas tersebut.
Proyek Peningkatan Jalan Pedesaan Pada bulan Desember 2005, Sampoerna menyelesaikan proyek peningkatan jalan pedesaan di sekitar
29
bagaimana caranya menjadi penyelamat sejati?
pabrik kami di Sukorejo. Dengan dibiayai Perusahaan, warga Dusun Betiting di Desa Gunting, Jawa Timur, menyelesaikan pembangunan jalan sepanjang 1.700 m, yaitu meningkatkannya dari jalan tanah menjadi aspal. Jalan baru tersebut akan mempermudah akses distribusi produk pertanian bagi lebih dari 500 kepala keluarga.
Sampoerna Search and Rescue (SAR) Pada tahun 2002, Perusahaan membentuk tim Sampoerna Search and Rescue (SAR) untuk menyediakan sarana penanganan cepat bagi masyarakat di sekitar pabrik, dan di tingkat nasional dalam bencana alam seperti kebakaran, banjir dan wabah penyakit. Tim ini terdiri dari relawan, dokter, paramedis dan petugas pemadam kebakaran terlatih. Selain itu, tim juga dilengkapi dengan berbagai peralatan, yaitu lima belas buah perahu, enam unit ambulans, tujuh truk pemadam kebakaran, satu unit bus evakuasi, serta berbagai peralatan pendukung lain yang dapa siap digunakan.
Salah satu peristiwa penting bagi tim SAR kami adalah kedatangannya di Aceh pada tanggal 29 Desember 2004, hanya tiga hari setelah terjadinya bencana Tsunami. Tim SAR kami adalah organisasi swasta pertama yang tiba di lokasi bencana, dan langsung memberikan bantuan darurat bagi para korban.
Tim SAR mendirikan dua unit posko di Jasdam dan Mata’i selama dua bulan untuk mengelola bantuan. Selama dua bulan tersebut, tim memberikan obat-obatan, pakaian, pangan dan air, serta tenda pengungsi untuk menampung para korban.
Selain itu, tim SAR juga membantu dalam penanganan banjir di Jember dan Lombok, serta bekerjasama dengan Pemda DKI dalam melaksanakan program Kali Bersih Ciliwung.
31
apakah pencapaian tertinggi dari sebuah perpaduan yang sempurna?
laporan analisa dan diskusi manajemen
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai berbagai tren, peristiwa dan faktor utama yang paling relevan terhadap kinerja dan laporan keuangan HM Sampoerna di tahun 2005. Analisis ini harus dibaca dengan mengacu kepada Laporan Keuangan Konsolidasi beserta Catatannya.
Kinerja Operasional Penjualan Bersih Penjualan bersih konsolidasi sebesar Rp24,7 triliun untuk tahun 2005 merupakan peningkatan sebesar 39,7% dari Rp17,6 triliun di tahun 2004.
Penjualan bersih dari bisnis rokok domestik meningkat menjadi Rp21,0 triliun, atau 39,6% lebih tinggi dari Rp15,0 triliun di tahun 2004. Angka ini menyumbangkan 85,2% atas penjualan bersih konsolidasi Grup Perusahaan. Kinerja ini didorong oleh peningkatan sebesar 36,7% dalam volume penjualan menjadi 56,6 milyar batang dari 41,4 milyar batang di 2004, sehingga pangsa kami di pasar rokok nasional meningkat 6,8 poin menjadi 26,2% dari 19,4% di 2004.
Pada 10 Januari 2005, PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (Panamas), anak perusahaan dengan kepemilikan 100%, menandatangani persetujuan distribusi dengan PT Philip Morris Indonesia (PTPMID) untuk jangka 10 tahun. Berdasarkan persetujuan ini, PTPMID menunjuk Panamas sebagai distributor tunggal produk rokok PTPMID di Indonesia. Penjualan produk PTPMID menyumbangkan masing-masing 12,6% dan 9,9% terhadap volume dan nilai penjualan rokok domestik, serta pangsa pasar sebesar 4%.
Kelompok A-Mild masih menjadi penyumbang terbesar terhadap portfolio SKM kami dengan mencatat total volume penjualan sebesar 20,4 milyar batang, atau 22,6% lebih tinggi dari 16,7 milyar di 2004. Dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 31,2%, kelompok A-Mild menyumbangkan masing-masing 36,1% dan 34,7% dari total volume dan nilai penjualan domestik. Secara keseluruhan, nilai penjualan SKM meningkat sebesar 71,0% pada tahun 2005, menyumbangkan 46,6% dari total nilai penjualan rokok domestik, meningkat dari 37,6% di 2004.
33
Pertumbuhan pendapatan agregat sebesar 18,2% dari SKT terutama disebabkan oleh peningkatan sebesar 14,0% di volume penjualan SKT dari 24,2 pada 2004 menjadi 27,7 milyar batang. Volume penjualan kelompok Dji Sam Soe tumbuh 3,7% dan menyumbangkan masing-masing 30,8% dan 38,0% dari volume dan nilai penjualan domestik. Volume penjualan Sampoerna A Hijau melonjak 41,0% dari 6,5 milyar batang pada 2004 menjadi 9,1 milyar batang di 2005. Sampoerna A Hijau Sliding Pack yang baru diluncurkan menyumbangkan 12,8% terhadap total volume penjualan Sampoerna A Hijau di tahun 2005. Kelompok Sampoerna A Hijau menyumbangkan masing-masing 16,1% dan 13,7% dari volume dan nilai penjualan rokok domestik.
Penjualan bersih dari anak perusahaan meningkat sebesar 40,3%. Ini terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah toko dan penjualan PT Sumber Alfaria Trijaya, bisnis ritel kami dengan kepemilikan 70%.
Beban Pokok Penjualan Beban pokok penjualan konsolidasi sebesar Rp17,4 triliun di tahun 2005, meningkat 47,3% dari Rp11,8 triliun pada tahun 2004. Marjin laba kotor konsolidasi meningkat 24,4% menjadi Rp7,2 triliun di tahun 2005 dari Rp5,8 triliun di 2004.
Beban pokok penjualan bisnis rokok domestik meningkat 46,4% menjadi Rp14,6 triliun dari Rp10,0 triliun pada 2004. Laba kotor turun dari 33,5% pada 2004 menjadi 30,3% pada 2005, terutama disebabkan oleh marjin yang lebih rendah dalam mendistribusikan produk Marlboro.
Beban Usaha Beban usaha konsolidasi meningkat 25,1% di tahun 2005 menjadi Rp3,3 triliun. Rasio beban usaha terhadap penjualan bersih turun dari 14,9% di tahun 2004 menjadi 13,3% di 2005.
Beban penjualan konsolidasi meningkat 41,4% dari Rp1,5 triliun pada 2004 menjadi Rp2,2 triliun pada 2005. Peningkatan ini disebabkan oleh biaya pemasaran langsung yang lebih tinggi (iklan dan promosi) dan ekspansi cakupan distribusi bisnis rokok domestik, beban restrukturisasi bisnis internasional, dan peningkatan jumlah toko minimart. Beban umum dan administrasi konsolidasi meningkat 1,9% menjadi Rp1,1 triliun di tahun 2005.
Laba bersih tahun 2005 adalah Rp2,38 triliun, meningkat 19,6% dari Rp1,99 triliun pada 2004 Laba Usaha Laba usaha konsolidasi meningkat 23,8% menjadi Rp3,9 triliun. Rasio laba usaha konsolidasi terhadap penjualan bersih turun dari 18,0% di 2004 menjadi 16,0% di 2005.
Beban Pembiayaan Beban pembiayaan turun 14,6% menjadi Rp0,3 triliun dari Rp0,4 triliun pada 2004, terutama disebabkan oleh keberhasilan pembiayaan ulang Obligasi Rupiah 17,5% yang jatuh tempo pada bulan Januari 2005 melalui Obligasi Rupiah 10,75% berjangka 5 tahun yang diterbitkan pada Oktober 2004.
Laba Bersih Laba bersih konsolidasi tahun 2005 adalah Rp2,38 triliun, meningkat 19,6% dari Rp1,99 triliun pada 2004. Rasio laba bersih terhadap penjualan bersih turun dari 11,3% menjadi 9,7%.
Likuiditas dan Sumber Daya Permodalan Arus kas bersih yang dihasilkan oleh kegiatan usaha turun sebesar 28,3% menjadi Rp2,1 triliun, terutama disebabkan oleh kenaikan modal kerja karena pertumbuhan bisnis yang terjadi.
Kas dan setara kas konsolidasi masing-masing sebesar Rp1,4 dan Rp2,4 triliun pada 31 Desember, 2005 dan 2004. Kas dan setara kas pada 31 Desember 2004 menyertakan penerimaan hasil sebesar Rp1,0 triliun dari Obligasi Rupiah 10,75% berjangka 5 tahun yang diterbitkan pada bulan Oktober 2004. Kas kemudian digunakan untuk membayar Obligasi Rupiah 17,5% berjangka 5 tahun yang jatuh tempo pada Januari 2005 berjumlah Rp1,0 triliun.
Rasio lancar pada 31 Desember 2005 adalah 1,7:1,0 dari 2,3:1,0 pada 2004. Modal kerja bersih turun dari Rp5,0 triliun pada 31 Desember 2004 menjadi Rp3,6 triliun pada 31 Desember 2005. Rasio hutang terhadap ekuitas konsolidasi pada 31 Desember 2005 dan 2004 adalah 0,7:1,0. Pembayaran dividen adalah Rp2,7 triliun (Rp615 per saham) pada 2005 dan Rp2,9 triliun (Rp670 per saham) pada 2004. Hutang konsolidasi turun sebesar Rp0,4 triliun menjadi Rp3,0 triliun pada 31 Desember 2005. Penurunan ini terutama disebabkan oleh pembayaran Obligasi Rupiah 17,5% berjangka 5 tahun sebesar Rp1,0 triliun dan kenaikan pinjaman bank jangka pendek sebesar Rp0,6 triliun.
35
laporan komisi audit
Sebagaimana dijabarkan dalam Piagam Komite Audit, kami bertanggungjawab mengkaji dan melaporkan pendapat kami kepada Dewan Komisaris mengenai keandalan dan efektivitas kontrol internal, audit internal, audit eksternal Perusahaan, serta kepatuhan Perusahaan terhadap hukum dan perundangan.
Laporan Keuangan Komite telah mengkaji dan mendiskusikan dengan Chief Financial Officer dan auditor eksternal mengenai kebijakan akunting Perusahaan dan laporan keuangan tahunan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember, 2005. Kami juga mengkaji dengan Chief Financial Officer laporan keuangan yang belum diaudit untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2005, untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2005, dan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2005. Komite menyatakan puas dengan jaminan yang diberikan auditor eksternal bahwa laporan keuangan untuk tahun 2005 telah dipersiapkan dan dipresentasikan dengan baik menurut standar akuntansi keuangan Indonesia.
Kontrol Internal dan Audit Internal Komite telah mengkaji rencana dan prakarsa manajemen untuk memfokuskan pada pencegahan pemalsuan dengan merestrukturisasi dan memperkuat kontrol internal untuk menerapkan kebijakan dan prosedur yang menyeluruh dalam Perusahaan. Rencana tersebut juga mengikutsertakan auditor internal Altria Group Inc. di seluruh dunia untuk memonitor efektivitas kontrol internal Perusahaan.
Komite meyakini bahwa perubahan terhadap kontrol internal Perusahaan mencerminkan peningkatan yang berarti, serta bahwa manajemen telah mengalokasikan sumber daya manusia dan dukungan system yang berkualitas cukup baik untuk mencapai tujuannya.
Komite juga meyakini bahwa audit internal yang dilakukan oleh kelompok independen akan meningkatkan keandalan pelaporan audit internal Perusahaan.
Audit Eksternal Haryanto Sahari & Rekan, anggota firma PricewaterhouseCoopers (PwC) ditunjuk sebagai auditor eksternal Perusahaan pada tahun 2005. Komite telah mengkaji rencana kerja audit PwC untuk tahun 2005 dan merasa puas dengan efektivitas dan kelengkapan kerjanya, serta komitmen mereka terhadap indepedensi dan objektivitas.
Kepatuhan terhadap Hukum dan Perundangan Komite telah mendiskusikan dengan bagian hukum Perusahaan mengenai kepatuhan Perusahaan terhadap hukum dan perundangan. Komite juga telah diberitahukan bahwa tidak ada tuntutan kasus litigasi yang berarti oleh pihak eksternal maupun internal terhadap Perusahaan di tahun 2005.
Ketua Komite Audit
Louis Suwarna
37
laporan keuangan konsolidasi
31 DESEMBER 2005 DAN 2004
39
acuan bagi pemegang saham
INFORMASI PENDAFTARAN DAN PERDAGANGAN SAHAM Saham biasa atas nama PT HM Sampoerna Tbk. terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Para pemegang saham dapat melihat harga hari sebelumnya di berbagai surat kabar di Indonesia di bawah nama HM Sampoerna dan dari perusahaan-perusahaan pialang di seluruh dunia. Kode perdagangan sahamnya adalah HMSP. Bursa Efek Jakarta
Biro Administrasi Efek
PT HM Sampoerna Tbk.
Jakarta Stock
PT Sirca Datapro Perdana,
Kantor Pusat
Exchange Building Lt 4
Jalan Johar No. 18
Jalan Rungkut Industri Raya
Jalan Jenderal Sudirman
Menteng, Jakarta Pusat
No. 18 Surabaya
Akuntan Publik Terdaftar
Corporate Secretary
Bursa Efek Surabaya
Haryanto Sahari & Rekan
& Investor Relations
Plaza BAPINDO,
Pricewaterhouse Coopers
Plaza BAPINDO
Mandiri Tower Lt 20
Jalan H.R. Rasuna Said
Mandiri Tower Lt 18
Jalan Jenderal Sudirman
Kav. X-7 No. 6, Jakarta 12940
Jalan Jenderal Sudirman
Kav. 52-53, Jakarta 12190
Kav. 54-55, Jakarta 12190
Kav. 54-55, Jakarta 12190 Penasehat Hukum
Kantor Operasi
Mochtar Karuwin Komar
Plaza BAPINDO,
Wisma Metropolitan II Lt 4
Mandiri Tower Lt 18
Jalan Jenderal Sudirman
Jalan Jenderal Sudirman
Kav. 31, Jakarta
Kav. 54-55, Jakarta 12190
41 99
harga saham historis
UNTUK PERIODE 2005 DAN 2004 2005 Rata-rata Volume Harian
Tertinggi (Rp)
Terendah (Rp)
Jan - Mar
9.398.186
10.450
6.600
Apr - Jun
2.111.210
10.500
8.100
Jul - Sept
177.398
8.700
8.050
Okt – Des
47.741
8.900
8.200
2004 Rata-rata Volume Harian
Tertinggi (Rp)
Terendah (Rp)
Jan - Mar
6.023.808
5.450
4.425
Apr - Jun
6.307.267
5.400
4.475
Jul - Sept
2.909.540
6.100
5.000
Okt – Des
5.729.797
7.050
5.650
catatan
43
PT HM SAMPOERNA Tbk. Jl. Rungkut Raya No. 14-18 Surabaya 60293 INDONESIA Telp. 62-31-843 1699 Fax. 62-31-843 0986
45