SURVEI PERSEPSI PASAR
1 Triwulan III - 2005 ?
Kondisi ekonomi makro triwulan IV-2005 dan keseluruhan diperkirakan memburuk, dengan tingkat inflasi dan pengangguran yang meningkat
?
Responden optimis kondisi ekonomi 2006 akan membaik dibanding 2005
Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulan IV-2005 Kondisi ekonomi Indonesia pada triwulan IV- 2005 diperkirakan memburuk
Berdasarkan hasil Survei Persepsi Pasar (SPP) triwulan III-2005, kondisi ekonomi Indonesia pada triwulan IV-2005 secara umum diperkirakan memburuk dibandingkan dengan hasil survei triwulan II-2005 yang memperkirakan kondisi ekonomi akan membaik. Memburuknya perekonomian tersebut dicerminkan oleh perkiraan tingkat inflasi yang meningkat, nilai tukar Rp/USD yang melemah, dan surplus transaksi berjalan yang menurun , dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif tetap. Responden memperkirakan tingkat inflasi akan melampaui 8,0% (atau secara rata-rata diperkirakan sebesar 9,40%) dan nilai tukar Rp/USD masih akan melampaui Rp10.000/USD (rata-rata sebesar Rp10.278/USD). Adapun pertumbuhan ekspor dan impor barang diperkirakan meningkat. Tabel 1 Perkembangan Perkiraan Beberapa Indikator Ekonomi Triwulanan No.
Indikator Ekonomi
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y) Inflasi (y-o-y) Nilai Tukar Rp/USD Transaksi Berjalan (% surplus dari PDB) Pertumbuhan Ekspor Barang (y-o-y) Pertumbuhan Impor Barang (y-o-y)
Perkiraan Tw. I-2005 5,1% - 6,0% 6,1% - 7,0% 9.001 - 9.500 <= 3,0% 0,1% - 5,0% 5,1% - 10,0%
Realisasi Tw. I-2005 *) 6,35 8,81% 9.281 0,85 35,9 29,4
Perkiraan Tw. II-2005 4,1% - 5,0% 7,1% - 8,0% 9.001 - 9.500 <= 3,0% 10,1% - 15,0% > 15%
Perkiraan Tw. III-2005 5,1% - 6,0% 7,1% - 8,0% 9.001 - 9.500 3,1% - 4,0% > 15,0% > 15,0%
Perkiraan Tw. IV-2005 5,1% - 6,0% > 8,0% > 10.000 0,1% - 1,5% 22,5% - 30,0% 22,5% - 30,0%
Keterangan: *) Angka sementara
Perkiraan Kondisi Ekonomi 2005 Kondisi ekonomi Indonesia pada 2005 diperkirakan memburuk
Menurut hasil Survei Persepsi Pasar (SPP) Tw. III-2005, kondisi ekonomi makro Indonesia pada 2005 secara umum diperkirakan akan memburuk dibanding realisasi 2004. Tabel 2 Perkembangan Beberapa Indikator Ekonomi 2004 dan Perkiraan 2005 No.
Indikator Ekonomi
Realisasi Tahun 2004
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Pertumbuhan Ekonomi Inflasi Nilai Tukar Rp/USD Transaksi Berjalan (% surplus dari PDB) Pertumbuhan Ekspor Barang Pertumbuhan Impor Barang Anggaran (% defisit dari PDB) Tingkat Pengangguran
5,13% 6,40% 8.940 1,03% 11,28% 21,51% 1,30% 9,80%
Hasil Survei Triwulan I-2005
Perkiraan 2005 Hasil Survei Triwulan II-2005
Hasil Survei Triwulan III-2005
5,1% - 6,0% 6,1% - 7,0% 9.001 - 9.500 <= 3,0% 10,1% - 15,0% > 15% 1,1% - 1,5% 9,1% - 10,0%
5,1% - 6,0% 7,1% - 8,0% 9.001 - 9.500 <= 3,0% 5,1% - 10,0% > 15% 1,1% - 1,5% 9,1% - 10,0%
5,1% - 6,0% > 8,0% 9.501 - 10.000 0,1% - 1,5% 7,6% - 15,0% 22,5% - 30,0% 1,1% - 1,5% 10,1% - 11,0%
Metodologi Survei Persepsi Pasar merupakan survei triwulanan yang dilaksanakan sejak Triwulan IV-2001 terhadap responden yang terdiri dari para ekonom, pengamat/peneliti ekonomi, analis pasar uang/modal serta akademisi. Responden dipilih berdasarkan metode purposive sampling. Saat ini responden survei berjumlah 94 orang yang tersebar di kota Jakarta, Bandung, Bandarlampung, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Padang, Palembang, Denpasar, Banjarmasin, Makasar, Manado dan Kendari. Pengumpulan data dilakukan melalui mail, faksimili maupun e-mail. Hasil survei disajikan dengan metode pooling (persentase responden yang menjawab paling banyak).
Tim Statistik Sektor Riil
1
Meski beberapa indikator ekonomi makro seperti pertumbuhan ekonomi, surplus transaksi berjalan terhadap PDB, pertumbuhan ekspor dan impor barang, serta defisit anggaran pemerintah terhadap PDB diperkirakan masih berada pada kisaran yang sama dengan realisasi 2004, dengan tingkat inflasi dan tingkat pengangguran yang meningkat, serta nilai tukar Rp/USD yang melemah, secara keseluruhan kondisi perekonomian Indonesia pada 2005 diperkirakan akan memburuk. Memburuknya kondisi perekonomian 2005 ditunjukkan oleh perkiraan perkembangan beberapa indikator ekonomi sbb.: -
inflasi diperkirakan meningkat lebih dari 8,0% atau secara rata-rata diperkirakan mencapai 9,45% (pada SPP Tw. II-2005 diperkirakan meningkat pada kisaran 7,1% -8,0%). Peningkatan ini terutama disebabkan antara lain oleh: kebijakan pemerintah di bidang harga dan pendapatan, pergerakan nilai tukar rupiah, dan adanya ekspektasi kenaikan harga
-
nilai tukar diperkirakan melemah pada kisaran Rp9.501-Rp10.000 per dollar Amerika (sebelumnya pada SPP Tw. II-2005 diperkirakan berada pada kisaran Rp9.001-Rp9.500 per dollar Amerika)
-
tingkat pengangguran diperkirakan meningkat pada kisaran 10,1%-11,0% (sebelumnya pada SPP Tw. II-2005 diperkirakan berada pada kisaran 9,1%10,0%).
Pertumbuhan ekonomi 2005 diperkirakan mengalami hambatan disebabkan oleh faktor internal (domestik) antara lain: tingginya laju inflasi, meningkatnya volatilitas nilai Rupiah, inkonsistensi kebijakan pemerintah, lemahnya penegakan dan kepastian hukum, serta tingginya tingkat suku bunga dalam negeri. Sementara itu, perekonomian dunia yang lesu dan tingginya suku bunga luar negeri masih diperkirakan menjadi faktor eksternal yang menghambat pertumbuhan ekonomi I ndonesia 2005 (Tabel 3). Perkiraan Kondisi Ekonomi 2006 Kondisi ekonomi Indonesia 2006 diperkirakan membaik dibanding 2005
Tim Statistik Sektor Riil
Hasil Survei Persepsi Pasar (SPP) Tw. III-2005 memperkirakan kondisi ekonomi makro Indonesia pada 2006 membaik dibanding 2005. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan berada pada kisaran 5,1% -6,0% , tingkat inflasi diperkirakan berada pada kisaran 7,1% -8,0%, nilai tukar Rp/USD pada kisaran Rp9.5 01---Rp10.000 yang berarti melemah dibanding perkiraan 2006 hasil SPP Tw. II-2005, dan tingkat pengangguran pada kisaran 10,1%-11,0% (Tabel 4).
2
Tabel 3 Perkiraan Beberapa Faktor Penghambat Pertumbuhan Ekonomi 2005 No.
Faktor Penghambat
Sangat Lemah
Lemah
Sedang
Kuat
FAKTOR DOMESTIK (INTERNAL)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
1. 2. 3. 4.
Laju Inflasi Tingkat suku bunga dalam negeri Meningkatnya volatilitas nilai tukar Rupiah Situasi keamanan dan politik yang belum stabil Kondisi stimulus fiskal yang masih terbatas Penurunan kapasitas produksi terpakai Inkonsistensi kebijakan pemerintah Tingginya upah Situasi perburuhan yang belum kondusif Efek Desentralisasi (Masalah yang terkait dengan Otonomi Daerah) Permasalahan restrukturisasi utang swasta dan pemerintah (termasuk yang dikelola BPPN) Lemahnya penegakan dan kepastian hukum Korupsi Koordinasi dalam kabinet Hubungan Eksekutif dan Legislatif Dukungan publik terhadap kebijakan pemerintah Dukungan militer terhadap pemerintah Tingkat keyakinan konsumen Tingkat pengangguran Tingkat kemiskinan Kemudahan prosedur/perizinan untuk melakukan investasi Kemudahan melakukan repatriasi keuntungan Kerusuhan sosial (misal : penjarahan) Ancaman disintegrasi Unjuk rasa yang bersifat anarkis Gangguan hubungan diplomatik Tekanan Internasional Ancaman Perang (misal : Konflik Perbatasan) Sumber Daya Manusia yang bersih dan profesional Transparansi dalam pelaksanaan kebijakan Konflik SARA FAKTOR EKSTERNAL Perekonomian dunia yang lesu Politik dunia yang tidak stabil dan ancaman perang Tingginya tingkat suku bunga internasional Wabah Penyakit
XY XY XY Y
X XY XY
XY XY Y Y
X X
XY XY XY Y
X XY XY XY XY XY XY
X Y X Y X XY XY XY X
Y XY X Y XY X Y
Y
XY XY XY X
Y
Keterangan :
X Y
= Perkiraan Tahun 2005 berdasarkan hasil Survei Triwulan II-2005 = Perkiraan Tahun 2005 berdasarkan hasil Survei Triwulan III-2005
Tabel 4 Perkembangan Perkiraan Beberapa I ndikator Ekonomi 2006 Perkiraan 2006 No.
1. 2. 3. 4.
Indikator Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y) Inflasi (y-o-y) Nilai Tukar Rp/USD Tingkat Pengangguran
Menurut Hasil Survei Menurut Hasil Survei Menurut Hasil Survei Triwulan I-2005 Triwulan II-2005 Triwulan III-2005 5,1% - 6,0% 6,1% - 7,0% 8.501 - 9.000 9,1% - 10,0%
5,1% - 6,0% 6,1% - 7,0% 9.001 - 9.500 10,1% - 11,0%
5,1% - 6,0% 7,1% -8,0% 9.501 - 10.000 10,1% - 11,0%
PERKIRAAN BEBERAPA INDIKATOR E KONOMI TRIWULAN I V-2005 Tim Statistik Sektor Riil
3
Sangat Kuat
Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Sama halnya dengan triwulan III-2005, ekonomi Indonesia pada triwulan I V-2005 diperkirakan oleh sebagian besar responden (59,7%) tumbuh (y-o-y) pada kisaran 5,1% -6,0% (Grafik 1). Perkiraan Inflasi Pada triwulan IV-2005, 52,8% responden memperkirakan inflasi secara kumulatif akan melampaui 8,0% atau secara rata-rata mencapai 9,40%. Angka inflasi yang relatif tinggi tersebut menurut sebagian besar responden terutama disebabkan oleh adanya kebijakan pemerintah di bidang harga dan pendapatan, pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap USD, dan ekspektasi adanya kenaikan harga (Grafik 2). Grafik 1 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan > 6,0%
0,0%
6,9% 4,8%
> 8,0% 59,7%
5,1% - 6,0%
28,0% 22,2% 25,8%
4,1% - 5,0%
9,8% 36,1%
9,7%
6,1% - 7,0%
27,5%
60,0%
5,1% - 6,0%
0,0%
8,0%
10%
20%
30%
Tw. II-2005
40%
50%
60%
Tw. III-2005
70%
35,5%
8,1% 9,8%
0% 0%
50,0% 49,0%
1,4% 4,8% 3,9%
<= 5%
1,4% 1,6% 4,0%
<= 3,0%
52,8%
1,6%
7,1% - 8,0%
66,1%
9,7%
1,6%
3,1% - 4,0%
Grafik 2 Perkiraan Inflasi Triwulanan
10%
80%
20%
Tw. II-2005
30%
40%
Tw. III-2005
50%
60%
Tw. IV-2005
Tw. IV-2005
Perkiraan Nilai Tukar Rp/USD Sebagian besar responden (98,6%) memperkirakan nilai tukar Rp/USD pada triwulan IV2005 akan melampaui Rp9.500/USD. Bahkan sebanyak 56,8% responden memperkirakan nilai tukar Rp/USD akan melampaui Rp10.000 /USD atau secara rata -rata diperkirakan mencapai Rp10.278/USD (Grafik 3). Perkiraan Transaksi Berjalan (persentase dari PDB) Pada triwulan IV-2005, sebagian besar responden (98,0%) memperkirakan transaksi berjalan Indonesia akan mengalami surplus di bawah 3,0% terhadap PDB (Grafik 4) atau sebanyak 76 ,5% responden memperkirakan surplus transaksi berjalan akan berada pada kisaran 0,1% -1,5% terhadap PDB. Grafik 3 Perkiraan Nilai Tukar Rp/USD Triwulanan
> 9.500
98,6%
33,9%
8,6% 1,4%
9.001 - 9.500
Grafik 4 Perkiraan Surplus Transaksi Berjalan Triwulanan (persentase dari PDB)
66,1%
> 6,0%
5,1% - 6,0%
0,0% 3,3% 0,0%
4,1% - 5,0%
0,0% 0,0% 0,0%
88,6%
8.501 - 9.000
0,0% 0,0% 2,9%
8.001 - 8.500
0,0% 0,0% 0,0%
3,1% - 4,0%
<= 8.000
0,0% 0,0% 0,0%
<= 3,0%
0%
10%
20%
Tw. II-2005
Tim Statistik Sektor Riil
30%
40%
50%
60%
Tw. III-2005
70%
80%
90%
Tw. IV-2005
100%
0,0% 0,0% 0,0%
0%
2,0%
77,1%
6,3%
98,0%
19,7% 10%
20%
Tw. II-2005
30%
93,8% 40%
50%
60%
Tw. III-2005
70%
80%
9 0 % 100%
Tw. IV-2005
4
Perkiraan Pertumbuhan Ekspor Barang Ekspor barang (migas dan non migas) Indonesia pada triwulan IV-2005 diperkirakan oleh sebagian besar responden (86,1%) akan tumbuh di atas 15,0% (y-o-y), bahkan sebanyak 56,94% responden memperkirakan ekspor barang akan tumbuh pada kisaran 22,5% -30,0%. Perkiraan Pertumbuhan Impor Barang Impor barang (migas dan non migas) pada triwulan IV-2005 diperkirakan oleh 91,7% responden akan tumbuh di atas 15,0% (y-o-y), bahkan sebanyak 72,2% responden memperkirakan impor barang akan tumbuh melebihi 22,5%. Grafik 5 Perkiraan Pertumbuhan Ekspor Barang Triwulanan > 15,0% 12,5% 18,2%
10,1% - 15,0% 1,4%
5,1% - 10,0%
0,1% - 5,0%
<= 0,0%
86,1%
43,6%
2,0%
> 15,0%
30,9% 22,0%
5,1% - 10,0% 0,1% - 5,0%
0,0% 0,0% 0,0%
<= 0,0% 20%
40%
Tw. II-2005
60%
80%
Tw. III-2005
50,0% 8,3% 5,6%
10,1% - 15,0%
72,0%
0,0% 7,3% 4,0%
0%
Grafik 6 Perkiraan Pertumbuhan Impor Barang Triwulanan
100%
Tw. IV-2005
18,0%
0,0% 6,0% 0,0% 0,0%
91,7% 76,0%
27,8%
16,7%
0,0% 0,0% 0,0% 0%
20% Tw. II-2005
40%
60%
Tw. III-2005
80%
100%
Tw. IV-2005
Perkiraan Kegiatan Investasi Sebagian besar responden (80,6 %) memperkirakan bahwa triwulan IV-2005 belum merupakan saat yang tepat untuk melakukan kegiatan investasi. Kondisi ekonomi yang belum stabil, naiknya harga bahan bakar minyak, dan nilai tukar yang melemah menjadi faktor utama penyebab kurangnya minat investor baik asing maupun dalam negeri untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Grafik 7 Perkiraan Kegiatan Investasi Triwulanan
80,6%
Tidak
32,3% 21,6%
19,4%
Ya
67,7% 78,4%
0%
10%
20%
Tw. II-2005
Tim Statistik Sektor Riil
30%
40%
50%
Tw. III-2005
60%
70%
80%
90%
Tw. IV-2005
5
PERKIRAAN BEBERAPA INDIKATOR EKONOMI 2005 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Sebagian besar responden 7 ( 0,0%) memperkirakan ekonomi Indonesia pada 2005 akan tumbuh pada kisaran 5,1%-6,0% (y-o-y), sama seperti hasil perkiraan survei triwulan II-2005 (Grafik 8). Perkiraan Inflasi Untuk 2005, 60,0% responden memperkirakan inflasi akan melampaui 8,0% atau secara rata-rata diperkirakan akan mencapai 9,45%. Tekanan inflasi tersebut terutama disebabkan oleh dampak kebijakan pemerintah di bidang harga dan pendapatan, melemahnya nilai tukar Rupiah, dan adanya ekspektasi meningkatnya harga umum (Grafik 9). Grafik 8 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi 2005
Grafik 9 Perkiraan Inflasi 2005
4,3% 6,5% 3,9%
> 6,0%
> 8,0%
70,0%
5,1% - 6,0%
82,3%
62,7%
4,1% - 5,0%
11,3%
25,7%
3,1% - 4,0%
0,0% 0,0% 3,9%
5,1% - 6,0%
<= 3,0%
0,0% 0,0% 3,9%
<= 5%
0%
10%
20%
30%
40%
Survei Tw. I-2005
50%
60%
70%
Survei Tw. II-2005
80%
11,8% 34,3%
7,1% - 8,0%
90%
53,2%
33,3% 5,7%
6,1% - 7,0%
25,5%
60,0%
1,6%
0,0%
30,7%
43,1%
14,5% 11,8%
0,0% 0,0% 0,0% 0%
Survei Tw. III-2005
10%
20%
Survei Tw. I-2005
30%
40%
50%
Survei Tw. II-2005
60%
70%
Survei Tw. III-2005
Perkiraan Nilai Tukar Rp/USD Sebagian besar responden (71,8%) memperkirakan nilai tukar Rp/USD akan berada pada kisaran Rp9 .5 01 -Rp10 .000 per USD , yang berarti semakin melemah dibanding perkiraan pada survei triwulan II-2005 (pada kisaran Rp9.001-Rp9.500). Bahkan sebanyak 22,5% responden memperkirakan nilai tukar Rp/USD akan melampaui Rp10.000/USD atau secara rata-rata diperkirakan mencapai Rp 10.236/USD. Perkiraan Transaksi Berjalan (persentase dari PDB) Transaksi berjalan Indonesia 2005 diperkirakan oleh mayoritas responden (98,2%) akan mengalami surplus kurang dari 3,0% terhadap PDB, atau sebanyak 83,9% responden memperkirakan surplus transaksi berjalan Indonesia terhadap PDB akan berada pada kisaran 0,1% 1,5%. Grafik 10 Perkiraan Nilai Tukar Rp/USD 2005
> 9.500
5,9%
8.501 - 9.000
8.001 - 8.500
<= 8.000
94,4%
14,5%
5,6%
9.001 - 9.500
0,0%
Grafik 11 Perkiraan Surplus Transaksi Berjalan 2005 (% PDB)
71,0% 64,7% 12,9%
29,4%
0,0% 1,6% 0,0%
10%
0,0% 0,0% 0,0%
5,1% - 6,0%
0,0% 1,7% 0,0%
4,1% - 5,0%
0,0% 0,0% 2,1% 1,8%
8,5% 4,3%
3,1% - 4,0%
0,0% 0,0% 0,0% 0%
> 6,0%
98,2% 89,8% 93,6%
<= 3,0%
20%
Survei Tw. I-2005
Tim Statistik Sektor Riil
30%
40%
50%
60%
Survei Tw. II-2005
70%
80%
90%
Survei Tw. III-2005
100%
0%
10%
20%
Survei Tw. I-2005
30%
40%
50%
60%
Survei Tw. II-2005
70%
80%
90%
Survei Tw. III-2005
6
100%
Perkiraan Pertumbuhan Ekspor Barang Sebagian besar responden (66,2 %) memperkirakan ekspor barang baik migas dan non migas Indonesia untuk 2005 akan tumbuh pada kisaran 10 ,1%-1 5,0% (y-o-y). Perkiraan Pertumbuhan Impor Barang Impor barang (migas dan non migas) pada 2005 diperkirakan oleh sebagian besar responden 8 ( 8,6%) akan tumbuh di atas 15,0%, dan bahkan sebanyak 58,5% memperkirakan impor barang akan tumbuh lebih dari 22,5%. Grafik 12 Perkiraan Pertumbuhan Ekspor Barang 2005
> 15,0% 10,1% - 15,0%
32,4%
15,0%
2,0%
> 15,0% 66,2%
11,7%
63,3%
18,0%
5,1% - 10,0%
0,0% 10,0% 2,0%
0,1% - 5,0%
0,1% - 5,0%
0,0% 0,0% 0,0%
<= 0,0%
0%
<= 0,0%
10%
20%
Survei Tw. I-2005
30%
40%
50%
60%
Survei Tw. II-2005
70%
80%
90%
1,7%
18,0%
0,0%
34,5%
4,0% 0,0% 0,0%
78,0%
11,4%
6,9%
0,0% 0,0% 0,0% 0%
Survei Tw. III-2005
88,6%
56,9%
10,1% - 15,0%
78,0%
1,4%
5,1% - 10,0%
Grafik 13 Perkiraan Pertumbuhan Impor Barang 2005
20%
Survei Tw. I-2005
40%
60%
80%
Survei Tw. II-2005
100%
Survei Tw. III-2005
Perkiraan Anggaran Pemerintah Persepsi mayoritas responden survei (63,5%) memperkirakan anggaran penerimaan dan belanja pemerintah pada 2005 akan mengalami defisit berada pada kisaran 1,1%-1,5% terhadap PDB. Perkiraan Tingkat Pengangguran Persepsi sebagian besar responden survei (62,5%) terhadap perkiraan angka pangangguran Indonesia untuk 2005 meningkat menjadi pada kisaran 10,1%-11 ,0%, yang berarti lebih tinggi dari perkiraan survei triwulan II-2005 yang memperkirakan angka pengangguran akan berada pada kisaran 9,1%-10,0%. Kondisi perekonomian 2005 yang diperkirakan memburuk dikhawatirkan akan semakin menambah jumlah pengangguran di Indonesia hingga akhir 2005. Grafik 14 Perkiraan Defisit Anggaran Pemerintah 2005 > 2,5%
2,1% - 2,5%
Grafik 15 Perkiraan Tingkat Pengangguran 2005
0,0% 0,0% 0,0%
10,1% - 11,0
14,3% 8,1% 12,5%
1,6% - 2,0%
1,1% - 1,5%
<= 1,0%
42,9%
29,0% 25,0% 10%
Survei Tw. I-2005
Tim Statistik Sektor Riil
20%
30%
61,3% 62,5%
30,6%
40%
Survei Tw. II-2005
50%
60%
Survei Tw. III-2005
70%
1,4%
8,1% - 9,0%
<= 8,0%
62,5%
32,3%
23,5%
9,1% - 10,0%
42,9%
0%
5,6% 3,2% 9,8%
> 11,0%
0,0% 1,6% 0,0%
9,8% 0,0% 0,0% 0%
46,8% 51,0%
17,7%
5,9% 10%
20%
Survei Tw. I-2005
30%
40%
Survei Tw. II-2005
50%
60% Survei Tw. III-2005
7
70%
Perkiraan Kegiatan Investasi Hasil Survei Persepsi Pasar memperkirakan 2005 belum merupakan saat yang tepat untuk melakukan kegiatan investasi. Resiko ketidakpastian dan melemahnya nilai tukar Rupiah menekan minat para investor untuk melakukan investasi di Indonesia. Grafik 16 Perkiraan Kegiatan Investasi 2005
70,4%
Tidak
25,8% 10,0%
29,6%
Ya
74,2% 90,0%
0%
10%
20%
30%
Survei Tw. I-2005
Tim Statistik Sektor Riil
40%
50%
60%
Survei Tw. II-2005
70%
80%
90%
100%
Survei Tw. III-2005
8