Tatralok Kota Kupang
5 BAB V PERKIRAAN KONDISI MENDATANG 5.1 Kebijakan Perwilayahan 5.1.1 Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kota Kupang dalam statusnya sebagai ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki fungsi pengembangan wilayah yang luas, tidak saja dalam tataran wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, tetapi juga dalam tataran regional maupun nasional. Hal tersebut tercermin dan ditegaskan dalam kebijakan tata ruang wilayah nasional (RTRWN) yang menetapkan Kota Kupang sebagai salah satu Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang terletak di wilayah Indonesia Bagian Timur. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Kupang mengemban fungsi pengembangan regional yang luas, dan diarahkan agar memiliki fungsi-fungsi pengembangan sebagai berikut: 1. Simpul utama kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional. 2. Pusat kegiatan industri dan jasa skala nasional atau melayani beberapa provinsi. 3. Simpul utama transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi. Selain itu dalam kebijakan pengembangan kawasan andalan Kota Kupang termasuk salah satu kawasan andalan di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan kegiatan utama adalah sektor industri, pariwisata dan perikanan laut. Dengan memperhatikan kondisi dan potensi wilayahnya Kota Kupang memiliki beberapa isu penting dalam pengembangan tata ruangnya antara lain: a.
Pengembangan potensi pesisir dan lautnya belum optimal dilakukan mengingat wilayah pesisir dan laut Kota Kupang memiliki potensi yang cukup potensial untuk dikembangkan lebih lanjut baik potensi perikanan maupun potensi wilayahnya.
b.
Perkembangan
pembangunan
kawasan
pesisir
kota
belum
berorientasi
pada
pembangunan yang memperlakukan kawasan pantai sebagai bagian muka dari kota melainkan masih memperlakukan kawasan pantai sebagai wilayah belakang kota. 5-1
Tatralok Kota Kupang
c.
Ketersediaan air bersih di wilayah kota terutama saat musim kemarau panjang selalu menjadi masalah bagi masyarakat, di mana penyediaan air bersih kota sangat tergantung pada ketersediaan air tanah dalam (sumur bor dan mata air) dan sebagian lain pada ketersediaan air permukaan (embung dan dam).
d.
Perkembangan pembangunan kawasan industri Tenau di kawasan Alak dilakukan secara optimal baik dari segi penataan kawasan maupun penyediaan fasilitas pendukung kawasan industri.
e.
Pembangunan sarana dan prasarana tranportasi perkotaan seperti prasarana jalan, terminal, sistem perparkiran, sarana pejalan kaki, angkutan umum kota dirasakan belum optimal.
f.
Pembangunan sarana dan prasarana kota seperti drainase dan sistem pembuangan air limbah kota belum optimal dan cenderung menimbulkan pencemaran terhadap persediaan air tanah dalam dan mata air yang selama ini merupakan sumber air utama bagi masyarakat.
g.
Sebaran permukiman cenderung tidak mengikuti perencanaan yang ada melainkan berkembang mengikuti pusat kegiatan kota dan struktur jaringan utama kota.
h.
Sebaran penduduk tidak merata melainkan cenderung terpusat di kawasan pusat kota, di mana kepadatan tertinggi terjadi di kecamatan Oebobo.
i.
Belum optimalnya pembangunan ruang terbuka hijau kota seperti taman kota, jalur hijau, hutan kota dan ruang terbuka hijau lainnya, di mana beberapa ruang terbuka hijau kota telah mengalami pergeseran fungsi menjadi kawasan permukiman dan tutupan lahannya masih didominasi oleh semak belukar.
j.
Terjadi ocupasi terhadap kawasan sempadan sungai dan sempadan pantai oleh kegiatan permukiman sehingga perlu tindakan tegas dalam mengatasi pergeseran fungsi tersebut.
k.
Terjadi tumpang tindih pemanfaatan ruang pada kawasan konservasi antara kegiatan pertambangan dengan dengan kegiatan konservasi, sehingga perlu pengaturan yang tegas dan bijaksana dalam pengaturan pemanfaatan selanjutnya.
5.1.2 Rencana Struktur Ruang Wilayah Berdasarkan kondisi eksisting pusat pelayanan utama kota saat ini berada di sekitar kawasan pusat kota lama dan pussat kota baru serta kawasan sekitar pusat pemerintahan provinsi. Sedangkan untuk kearah luar pusat pelayanan kota cenderung tumbuh mengikuti struktur jaringan jalan. Sementara itu penyebaran permukiman berkembang secara sporadis
5-2
Tatralok Kota Kupang
tanpa adanya pola yang jelas. Kondisi ini sudah barang tentu akan mempengaruhi penyediaan sarana dan prasarana yang kebutuhannya dari waktu ke waktu terus meningkat. Atas dasar pemahaman terhadap kondisi eksisting tersebut di atas, maka konsep pengembangan struktur pelayanan Kota Kupang diarahkan sebagai berikut: 1. Pusat Pelayanan Kota Kawassan Perkantoran Gubernur NTT, dalam pengembangannya kawasan ini dipertahankan sebagai pusat pelayanan pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Timur, perkantoran, perdagangan dan jasa. 2. Pusat Pelayanan Utama Kota Lama, dalam pengembangannya kawasan ini tetap dipertahankan sebagai pusat perdagangan dan jasa serta wisata belanja dan wisaata kuliner. Mengingat terbatasnya lahan untuk pengembangan di masa depan maka upaya reklamasi pada kawasan ini perlu diupayakan agar penataannya lebih baik. Sementara untuk kawasan yang sudah terbentuk saat ini perlu dilakukan penataan kembali dengan dilengkapi sarana dan prasarana pendukungnya. 3. Pusat Pelayanan Utama Kota Baru (Kawasan Kantor WaliKota Kupang), dalam pengembangannya kawasan ini tetap dipertahankan sebagai pusat pelayanan pemerintah Kota Kupang, pendidikan, perdagangan dan jasa serta taman kota. 4. Sub Pusat Pelayanan Kota (Pusat BWK), dalam pengembangan ke depan Sub Pusat Pelayanan Kota disebarkan di beberapa bagian wilayah kota dengan memperhatikan aspek jangkauan pelayanan berdasarkan struktur jaringan jalan eksisting dan rencana. Pengembangan Subpusat Pelayanan di Kota Kupang adalah sebagai berikut: A. Pusat BWK I BWK I merupakan kawasan yang pengembangannya diarahkan sebagai kawasan perdagangan, kawasan pemerintahan provinsi, kawasan pelayanan kesehatan dan kawasan permukiman, dengan intensitas kegiatan tertinggi, sehingga peletakan Pusat Bagian Wilayah Kota harus memperhatikan jangkauan pelayanan dan tingkat kemudahan pencapaian. Atas dasar pertimbangan tersebut maka pusat BWK I terletak di Kelurahan Naikoten, tepatnya di sekitar persimpangan jalan Suharto dan jalan Eltari I, dengan kelengkapan fasilitas yaitu pertokoan dan jasa perhotelan, pasar dan fasilitas peribadatan. Keberadaan fasilitas pada kawasan ini adalah untuk melayani penduduk yang bermukim di sekitar BWK I dan mengurangi arus lalu lintas menuju kawasan pusat kota.
5-3
Tatralok Kota Kupang
B. Pusat BWK II BWK II adalah merupakan kawasan yang pengembangannya diarahkan sebagai kawasan pelayanan pemerinthan kota, perdagangan, pariwisata dan permukiman dengan intensitas kegiatan cukup tinggi sehingga menjadi pusat orientasi bagi beberapa kelurahan yang berada Kecamatan Kelapa Lima dan Kecamatan Oebobo bahkan dalam lingkup wilayah kota. Letak pusat BWK II tepatnya di kelurahan Fatululi sekitar kawasan pasar Oebobo yaitu antara jalan Veteran dengan jalan R.W. Monginsidi, dengan kelengkapan fasilitas yaitu pasar dan pusat pertokoan serta tempat pameran pembangunan. Keberadaan fasilitas pada kawasan ini untuk melayani penduduk yang bermukim di sekitar BWK II dan wilayah sekitarnya. C. Pusat BWK III BWK III adalah merupakan kawasan yang pengembangannya diarahkan sebagai kawasan pelayanan pendidikan, pusat pelayanan transportasi udra dan darat, pariwisata dan permukiman. Letak pusat BWK III tepatnya diarahkan di kelurahan Oesapa yaitu di sekitar simpang jalan Adisucipto dengan jalan Timor Raya menginagt letaknya yang cukup strategis. Fasilitas yang diarahkan pengembangnnya pada pusat BWK III ini adalah fasilitas perdagangan dan jasa, fasilitas peribadatan, fasilitas lainnya. Keberadaan fasilitas pada kawasan ini adalah untuk melayani penduduk yang bermukim di sekitar BWK III dan wilayah sekitarnya. D. Pusat BWK IV BWK IV adalah merupakan kawasan yang pengembangannya diarahkan sebagai kawasan pengembangan industri, pergudangan, pelabuhan umum dan pelabuhan perikanan, pariwisata dan permukiman serta tempat pembuangan akhir sampah. Letak pusat BWK IV ini diarahkan sekitar kawasan perkantoran Kecamatan Alak yaitu di Kelurahan Alak, dengan kelengkapan fasilitas terminal, perdagangan dan jasa, dan fasilitas pemerintahan serta fasilitas lainnya. Keberadaan fasilitas pada kawasan ini adalah untuk melayani penduduk yang bermukim di sekitar BWK IV dan sekitarnya. E. Pusat BWK V BWK V adalah merupakan kawasan yang pengembangannya lebih diarahkan sebagai kawasan permukiman dengan kepadatan sedang. Letak pusat BWK V ini diarahkan sekitar kawasan Perumahan Palopo Indah (Perumahan Kolhua) yaitu Kelurahan Kolhua dengan kelengkapan fasilitas terminal, perdagangan, peribadatan, kesehatan,
5-4
Tatralok Kota Kupang
pendidikan skala BWK dan fasilitas lainnya. Keberadaan fasilitas pada kawasan ini adalah untuk melayani penduduk yang bermukim di sekitar BWK V dan sekitarnya. F. Pusat BWK VI BWK VI adalah merupakan kawasan yang pengembangannya lebih dititikberatkan sebagai kawasan pengembangan permukiman terbatas dan kawasan konservasi. Letak pusat BWK VI ini diarahkan di Kelurahan Naioni dengan kelengkapan fasilitas pendidikan, kesehatan dan fasilitas lainnya dengan skala pelayanan terbatas BWK VI. Keberadaan fasilitas pada kawasan ini adalah untuk melayani penduduk yang bermukim di sekitar BWK VI ini. G. Pusat BWK VII BWK VII adalah merupakan kawasan yang pengembangannya lebih dititikberatkan sebagai kawasan pengembangan permukiman terbatas dan kawasan konservasi. Letak pusat BWK VII ini diarahkan kelurahan Belo di sekitar terminal dan perkantoran, perdagangan, pendidikan dan fasilitas lainnya. 5. Pusat Pelayanan Lingkungan (Sub Pusat BWK), pusat pelayanan lingkungan adalah merupakan pusat kegiatan dengan skala pelayanan lingkungan yang terbesar di setiap BWK. Kegiatannya dapat dalam bentuk pusat pelayanan pemarintahan di setiap BWK. Kegiatannya dapat dalam bentuk pusat pelayanan pemerintahan tingkat kelurahan, perdagangan tingkat lingkungan atau kegiatan pendidikan skala lingkungan seperti sekolah taman kanak-kanak atau sekolah dasar. Peletakan pusat pelayanan lingkungan ini disesuaikan dengan pengembangan permukiman dalam skala lingkungan. Untuk lebih jelasnya mengenai rencana struktur ruang wilayah Kota Kupang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5-1 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota Kupang No.
Order Pusat
Lokasi
Fungsi
1.
Pusat Pelayanan Utama Kota (Pusat Primer)
2.
Pusat Pelayanan Utama Kota (Pusat Primer) Pusat Pelayanan Utama Kota (Pusat Primer)
Pusat Pemerintahan Provinsi NTT, di sekitar Kel. Oebobo, Kel. Fatululi & Kel. Oebufu Kec. Oebobo Pusat Kota Lama, di sekitar Kel. LLBK dan Kel. Solor Kecamatan Kepala Lima Pusat Kota Baru, di Kelurahan Kelapa Lima
Pusat pelayanan pemerintahan provinsi NTT, perdagangan dan jasa, konservasi. Pusat perdagangan dan jasa, rekreasi bahari dan rekreasi kuliner Pusat pelayanan pemerintahan Kota Kupang, pendidikan, perdagangan dan jasa,
3.
Orientasi
5-5
Tatralok Kota Kupang
No.
Order Pusat
Lokasi
4.
Sub Pusat Pelayanan kota (Pusat Sekunder)
BWK I : Persimpangan Jl. Eltari I dan Jl. Suharto Kel. Naikoten I BWK II : Pasar Oebobo sekitar Jl. R.W Monginsidi dan Jl. Veteran BWK III : Persimpangan Jl. Timor Raya dan Jl. Adi Sucipto BWK IV : Sekitar Kawasan perkantoran Kecamatan Alak BWK V : Sekitar perumahan Lopo Indah (Kolhua) Kel. Maulafa BWK VI : Di kelurahan Naioni
BWK VII : Sekitar terminal Belo jalan menuju baun Pusat Pelayanan Tersebar di setiap unit 5. Lingkungan lingkungan pada setiap BWK. (Pusat Tersier) Tiap unit lingkungan memiliki pusat lingkungan sebagai pusat aktivitas dari lingkungan tersebut. Sumber: RTRW Kota Kupang
Fungsi taman kota Pengembangan Perdagangan dan jasa, dan fasilitas peribadatan Pengembangan perdagangan dan jasa, tempat pameran dan permukiman. Pengembangan perdagangan dan jasa, peribadatan dan permukiman Pengembangan terminal lokal, perdagangan, pemerintahan kecamatan dan permukiman Pengembangan perdagangan, peribadatan, kesehatan dan permukiman Pengembangan pendidikan, perdagangan, dan permukiman terbatas. Pengembangan terminal kota, perdagangan, dan permukiman terbatas.
Orientasi
Pusat Kota
Pusat Kota
Pusat Kota
Pusat Kota
Pusat Kota
Pusat Kota
Pusat Kota
Pusat lingkungan berorientasi pada setiap pusat BWK
5.2 Analisis Kebutuhan Transportasi 5.2.1 Timeframe Dalam studi ini analisis kebutuhan transportasi dilakukan dalam dalam 4 (empat) jangka waktu selama 20 tahun mendatang. Pertimbangan yang diambil di sini adalah bahwa lazimnya perencanaan dilakukan dalam jangka waktu tersebut. Untuk itu prediksi MAT diposisikan pada tahun 2015, tahun 2020, tahun 2025, dan tahun 2030.
5.2.2 Sistem Zona Untuk keperluan pemodelan transportasi maka wilayah penelitian dibagi menjadi beberapa subdaerah yang disebut zona, yang masing−masing diwakili oleh pusat zona. Zona juga dapat dianggap sebagai satu kesatuan atau keseragaman tata guna lahan. Pusat zona
5-6
Tatralok Kota Kupang
dianggap sebagai tempat awal pergerakan lalulintas dari zona tersebut dan akhir pergerakan lalu lintas yang menuju ke zona tersebut. Pembagian zona pada studi ini didasarkan pada batas administrasi kelurahan. Sehingga sistem zona dikembangkan menjadi 18 zona. Data nomor zona dan nama zona untuk wilayah studi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5-2. Tabel 5-2 Sistem Zona Kota Kupang ZONA 1
2
3
4
5
6
7
8
Nama Kelurahan
Jenis Zona
Kel. SOLOR
Internal Zone
Kel. LLBK
Internal Zone
Kel. KUANINO
Internal Zone
Kel. NUNLEU
Internal Zone
Kel. NUNHILA
Internal Zone
Kel. AIRMATA
Internal Zone
Kel. FATUFETO
Internal Zone
Kel. MANTASI
Internal Zone
Kel. MANUTAPEN
Internal Zone
Kel. NUNBAUNSHABU
Internal Zone
Kel. NUNBAUN DELHA
Internal Zone
Kel. NAMONSAIN
Internal Zone
Kel. ALAK
Internal Zone
Kel. MANULAI 2
Internal Zone
Kel. BATUPLAT
Internal Zone
Kel. FATUKOA
Internal Zone
Kel. NAIONI
Internal Zone
Kel. AIRNONA
Internal Zone
Kel. BAKUNASE
Internal Zone
Kel. SIKUMANA
Internal Zone
Kel. BELLO
Internal Zone
Kel. MAULAFA
Internal Zone
Kel. KOLHUA
Internal Zone
Kel. OEPURA
Internal Zone
Kel. NAIKOLAN
Internal Zone
Kel. FONTEIN
Internal Zone
Kel. OETETE
Internal Zone
Kel. BONIPOI
Internal Zone
Kel. MERDEKA
Internal Zone
Kel. FATUBESI
Internal Zone
Kel. OEBA
Internal Zone
Kel. TODE KISAR
Internal Zone
Kel. OEBOBO
Internal Zone
Kel. FATULULI
Internal Zone
Kel. NEFONAEK
Internal Zone
5-7
Tatralok Kota Kupang ZONA
9
10 11
12
Nama Kelurahan Kel. PASIR PANJANG
Internal Zone
Kel. KELAPA LIMA
Internal Zone
Kel. KAYU PUTIH
Internal Zone
Kel. OEBUFU
Internal Zone
Kel. TUAK DAUN MERAH
Internal Zone
Kel. OESAPA BARAT
Internal Zone
Kel. NAIKOTEN I
Internal Zone
Kel. NAIKOTEN II
Internal Zone
Kel. OESAPA
Internal Zone
Kel. OESAPA SELATAN
Internal Zone
Kel. LASIANA
Internal Zone
Kel. PENFUI
Internal Zone
NAIMATA
Internal Zone
LILIBA 13
Jenis Zona
Internal Zone
SOE
Eksternal Zone
KEFA
Eksternal Zone
BELU
Eksternal Zone
14
SUMBA
Eksternal Zone
15
FLORES
Eksternal Zone
ALOR
Eksternal Zone
LEMBATA
Eksternal Zone
16
NTB
Eksternal Zone
BALI
Eksternal Zone
17
JAWA
Eksternal Zone
18
SULAWESI
Eksternal Zone
5.2.3 Model Sistem Jaringan Untuk melihat pola pergerakan melalui jaringan jalan maka selain sistem zona perlu dikembangkan juga model jaringan jalannya. Sistem jaringan jalan yang dikembangkan diupayakan cukup detail untuk mendapatkan pola pergerakan yang lebih baik. Berdasarkan peta dasar yang ada maka dibuatlah model jaringan jalan Kota Kupang. Jaringan jalan yang dikaji dalam studi ini adalah Jalan Nasional (non tol), Jalan Provinsi dan Jalan Kota. Gambar 5-1 menampilkan secara kewilayahan jaringan jalan yang dikaji dalam proyeksi permintaan perjalanan ini.
5-8
Tatralok Kota Kupang
Gambar 5-1 Model Sistem Jaringan Jalan Kota Kupang
5.2.4 Tahapan Pemodelan Pokok pekerjaan yang dilakukan secara kronologis sesuai dengan urutan yang tersaji pada beberapa butir berikut ini: 1. Melakukan survey asal tujuan untuk memperoleh Matriks Asal Tujuan di wilayah studi. Survey asal tujuan dilakukan dengan metode Home Interview (HI) dan Road Side Interview (RSI). Dari survey tersebut didapatkan Matriks Asal Tujuan Penumpang Kota Kupang untuk tahun 2013, seperti pada Tabel 4-13, dan Matriks Asal Tujuan Angkutan Barang tahun 2013 seperti pada Tabel 4-14. 2. Membuat model bangkitan dan tarikan pergerakan yang dikaitkan dengan data sosial ekonomi wilayah studi untuk memprediksi bangkitan dan tarikan beberapa tahun mendatang. 3. Menyebarkan hasil prediksi bangkitan dan tarikan ke semua zona pergerakan sehingga dihasilkan Matriks Asal Tujuan (MAT) Pergerakan setiap tahun rencana. 4. Membebankan MAT setiap tahun rencana ke jaringan transportasi sehingga diketahui arus (volume) pergerakan di semua ruas. 5. Menghitung kinerja jaringan transportasi. 6. Menyusun rencana pengembangan transportasi sesuai dengan analisis kebutuhan transportasi.
5-9
Tatralok Kota Kupang
5.2.5 Model Trip Generation dan Trip Attraction Tujuan model bangkitan perjalanan (trip generation) pada suatu studi kajian transportasi ialah untuk memperkirakan jumlah perjalanan yang dibangkitkan oleh zona-zona perjalanan yang ada di daerah studi. Dalam terminologi pemodelan transportasi, bangkitan perjalanan atau trip generation adalah total jumlah perjalanan yang berasal (Oi) dan/atau bertujuan (Dj) ke setiap zona yang ada di daerah studi. Untuk mengestimasi atau memprediksi bangkitan perjalanan di masa datang diperlukan model bangkitan perjalanan yang mengaitkan antara jumlah bangkitan/tarikan dengan faktor sosial ekonomi atau faktor penentu pertumbuhan perjalanan di setiap zona (misalnya: jumlah penduduk, PDRB, penggunaan lahan, dlsb). Model bangkitan dan tarikan perjalanan barang yang digunakan dalam kegiatan ini adalah model regresi multi linier dengan rumusan pokok sebagai berikut: Yei = a + b1ix1i + b2ix2i + b3ix3i+ ..... + bnixni + ui Dalam kasus ini, Yei mewakili jumlah perjalanan (yang lebih tepat dipandang sebagai hasil pemodelan) yang terbangkit atau tertarik dari dan ke zona i sebagai variabel terikat pada model yang bersangkutan. Sedangkan xni adalah besarnya variabel bebas ke-n yang diamati dari zona i, misalnya: tingkat kepadatan zona industri, jumlah penduduk atau kondisi ekonimi dan lain sebagainya. Selanjutnya a adalah konstanta yang akan diperoleh dari perhitungan dan bni adalah koefisien yang menyatakan efek perubahan setiap satuan variabel xni terhadap jumlah perjalanan. Dalam ilmu statistik koefisien bni biasa disebut dengan koefisien regresi parsial. Sedangkan ui menyatakan besarnya residu yang akan diperoleh dari estimasi. Model bangkitan/ tarikan dikembangkan dari data hasil survey primer dan data sosioekonomi pada tahun yang sama. Dengan metoda step-wise, fungsi yang mengkaitkan antara data sosio-ekonomi (yang terukur dan terdapat data tahunannya) dengan bangkitan/ tarikan. Bentuk persamaan yang dipilih adalah persamaan regresi linier berganda. Dan sesuai dengan metoda step-wise, maka untuk model bangkitan/ tarikan adalah persamaan yang memiliki nilai parameter-parameter statistik tertinggi (dari alternatif yang ada) dan persamaan konsisten dengan hipotesa umum (misalnya semakin tinggi jumlah penduduk, semakin tinggi pula jumlah bangkitan/ tarikan).
5-10
Tatralok Kota Kupang
5.2.5.1 Peramalan Bangkitan Pergerakan Hasil proyeksi bangkitan pergerakan di Kota Kupang dapat dilihat pada Tabel 5-3. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa bangkitan terbesar pergerakan ada di Zona 8. Sedangkan bangkitan terkecil pergerakan terdapat di Zona 18. Tabel 5-3 Proyeksi Bangkitan Pergerakan Kota Kupang (smp/hari) Zona 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Jumlah
Proyeksi Trip Generation (smp/hari) 2013 2015 2020 2025 2030 8.583 9.458 11.889 14.953 18.803 5.770 6.374 8.016 10.075 12.668 7.046 7.774 9.773 12.288 15.452 6.720 7.415 9.320 11.720 14.737 8.821 9.718 12.219 15.365 19.320 7.473 8.239 10.361 13.026 16.381 8.494 9.360 11.766 14.798 18.606 14.063 15.462 19.443 24.449 30.746 4.680 5.178 6.512 8.188 10.294 5.406 5.972 7.513 9.445 11.875 3.309 3.677 4.623 5.811 7.305 4.696 5.200 6.532 8.216 10.329 141 201 258 320 399 121 183 227 285 354 124 184 233 286 359 148 210 263 326 413 150 214 266 332 419 39 93 113 141 175 85.784 94.912 119.327 150.024 188.635
5.2.5.2 Peramalan Tarikan Pergerakan Hasil proyeksi tarikan pergerakan di Kota Kupang dapat dilihat pada Tabel 5-4. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai tarikan terbesar pergerakan terdapat di Zona 1. Sedangkan nilai tarikan terkecil pergerakan terdapat di Zona 18.
5-11
Tatralok Kota Kupang
Tabel 5-4 Proyeksi Tarikan Pergerakan Kota Kupang (smp/hari) Zona 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Jumlah
Proyeksi Trip Attraction (smp/hari) 2013 2015 2020 2025 2030 15.235 16.707 21.007 26.417 33.220 9.009 9.883 12.428 15.624 19.646 5.015 5.502 6.919 8.702 10.940 6.249 6.858 8.622 10.840 13.631 6.407 7.031 8.838 11.113 13.974 3.867 4.245 5.337 6.712 8.437 4.545 4.989 6.271 7.885 9.915 14.266 15.643 19.670 24.736 31.105 5.880 6.452 8.116 10.201 12.825 7.615 8.354 10.504 13.205 16.607 3.972 4.360 5.483 6.893 8.666 3.724 4.091 5.143 6.463 8.125 77 93 112 139 176 121 139 174 217 271 158 181 224 281 352 88 104 129 160 200 226 254 320 399 500 19 26 30 37 45 85.784 94.912 119.327 150.024 188.635
Gambar 5-2 Proyeksi Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Kota Kupang Tahun 2015
5-12
Tatralok Kota Kupang
Gambar 5-3 Proyeksi Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Kota Kupang Tahun 2020
Gambar 5-4 Proyeksi Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Kota Kupang Tahun 2025
5-13
Tatralok Kota Kupang
Gambar 5-5 Proyeksi Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Kota Kupang Tahun 2030
5.2.6 Prediksi MAT dan Desire Line Angkutan Berdasarkan hasil prediksi bangkitan tarikan perjalanan sebelumnya dapat diestimasi MAT perjalanan di masa datang. Dalam studi ini digunakan pendekatan model prediksi sebaran perjalanan Metoda Furness. Model Furness merupakan basis termudah dalam meramalkan matriks perjalanan di mana perilaku matriks di masa datang akan mirip dengan yang ada pada saat ini. Dengan demikan model Furness, cocok untuk wilayah studi yang sudah stabil tanpa perubahan yang berarti dalam basis data sistem zona dan sistem jaringan jalannya. Proses kalibrasi matriks dengan Model Furness disajikan pada Gambar 5-6. Dalam studi ini prediksi lalu lintas dilakukan dalam empat jangka waktu yaitu tahun 2015, 2020, 2025, dan 2030 yang dapat dilihat pada Tabel 5-5 s.d Tabel 5-8.
5-14
Tatralok Kota Kupang
Prediksi bangkitan perjalanan di tahun ke-n (Oi (n) dan Dd (n))
Total bangkitan perjalanan saat ini (Oi(0)dan dd(0))
MAT saat ini
Jumlah perjalanan antarzona saat ini (Tid(0))
Tingkat pertumbuhan perjalanan (Eidan Ed)
Iterasi (1): Tid (1) = Tid(0)x Ei
Iterasi (2): Tid (2) = Tid (1) x Ei
Jumlahkan Tid (2) untuk setiap asal dan tujuan sehingga diperoleh Oi (2) dan Dd (2)
Oi (2) =Oi (n) Dd (2) = Dd (n) ?
tidak Anggap Tid (2) = Tid(0)
ya Selesai
Gambar 5-6 Metodologi Perhitungan MAT dengan Teknik Furness
5-15
Tatralok Kota Kupang
Tabel 5-5 Prediksi Matriks Asal Tujuan Kota Kupang Tahun 2015 (smp/hari) O/D
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Oi'2015
1
0
1.679
212
233
235
256
862
1.449
1.788
1.996
461
234
3
6
3
17
21
3
9.458
2
1.953
0
155
216
359
579
233
1.490
255
351
471
234
15
5
6
13
32
7
6.374
3
1.350
2.527
0
253
496
321
618
388
302
767
220
463
2
10
10
7
38
2
7.774
4
1.902
1.037
270
0
343
274
318
2.086
214
254
179
501
0
0
14
9
14
0
7.415
5
3.177
655
655
240
0
1.077
317
1.666
351
923
135
461
0
6
26
6
21
2
9.718
6
913
352
536
1.075
831
0
280
1.354
596
648
1.372
230
4
0
18
10
14
6
8.239
7
2.350
330
801
841
935
292
0
2.339
742
211
236
233
0
13
15
3
19
0
9.360
8
1.357
1.080
1.667
2.009
1.874
326
1.349
0
1.684
2.577
621
865
0
23
10
2
18
0
15.462
9
842
620
338
632
431
216
143
981
0
113
342
460
17
17
12
2
12
0
5.178
10
919
599
338
797
918
336
348
1.090
146
0
147
255
10
13
23
10
23
0
5.972
11
759
518
314
189
233
215
259
652
111
239
0
109
13
21
21
8
12
4
3.677
12
1.083
384
161
281
306
236
141
2.061
155
231
123
0
2
2
15
8
11
0
5.200
13
3
7
15
28
20
28
39
7
4
12
8
19
0
2
3
3
3
0
201
14
28
20
12
23
25
33
0
0
3
2
10
7
3
0
0
2
13
2
183
15
24
30
10
8
0
26
24
14
13
0
5
3
9
11
0
4
3
0
184
16
19
27
9
12
11
0
19
34
54
0
3
2
8
10
2
0
0
0
210
17
21
9
9
10
11
15
22
27
29
27
18
10
3
0
3
0
0
0
214
18
7
9
0
11
3
15
17
5
5
3
9
5
4
0
0
0
0
0
93
Dd'2015
16.707
9.883
5.502
6.858
7.031
4.245
4.989
15.643
6.452
8.354
4.360
4.091
93
139
181
104
254
26
94.912
5-16
Tatralok Kota Kupang
Tabel 5-6 Prediksi Matriks Asal Tujuan Kota Kupang Tahun 2020 (smp/hari) O/D
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Oi'2020
1
0
2.111
266
292
295
322
1.084
1.822
2.249
2.510
580
294
3
7
3
21
27
3
11.889
2
2.456
0
195
272
452
728
293
1.874
321
441
592
294
19
6
7
17
40
9
8.016
3
1.698
3.179
0
318
623
403
777
487
379
964
276
582
2
13
13
9
48
2
9.773
4
2.392
1.304
340
0
431
344
399
2.623
269
319
225
629
0
0
17
11
17
0
9.320
5
3.995
824
823
302
0
1.355
398
2.095
442
1.161
170
580
0
7
32
7
26
2
12.219
6
1.148
443
674
1.352
1.045
0
352
1.703
750
815
1.726
290
4
0
22
13
17
7
10.361
7
2.955
415
1.007
1.057
1.175
367
0
2.942
933
265
296
292
0
17
18
3
24
0
11.766
8
1.706
1.358
2.097
2.526
2.356
410
1.696
0
2.118
3.241
781
1.088
0
29
13
2
22
0
19.443
9
1.058
780
425
794
542
272
180
1.234
0
142
430
579
21
21
16
2
16
0
6.512
10
1.156
753
425
1.003
1.155
423
438
1.370
184
0
185
321
12
17
29
13
29
0
7.513
11
955
651
395
238
293
270
326
819
140
301
0
137
16
26
26
10
15
5
4.623
12
1.361
482
202
353
384
296
177
2.591
195
290
155
0
2
2
18
10
14
0
6.532
13
4
9
19
36
26
35
49
9
6
16
11
24
0
2
4
4
4
0
258
14
35
25
15
28
31
41
0
0
4
2
12
9
4
0
0
2
17
2
227
15
30
38
13
10
0
33
30
18
16
0
7
4
11
14
0
5
4
0
233
16
24
34
12
15
13
0
24
43
68
0
4
2
9
13
2
0
0
0
263
17
26
11
11
12
14
19
27
34
36
34
22
12
4
0
4
0
0
0
266
18
8
11
0
14
3
19
21
6
6
3
11
6
5
0
0
0
0
0
113
Dd'2020
21.007
12.428
6.919
8.622
8.838
5.337
6.271
19.670
8.116
10.504
5.483
5.143
112
174
224
129
320
30
119.327
5-17
Tatralok Kota Kupang
Tabel 5-7 Prediksi Matriks Asal Tujuan Kota Kupang Tahun 2025 (smp/hari) O/D
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Oi'2025
1
0
2.654
335
368
371
405
1.364
2.292
2.828
3.157
729
370
4
9
4
26
33
4
14.953
2
3.089
0
245
342
568
915
368
2.356
403
554
745
369
23
7
9
21
50
11
10.075
3
2.135
3.997
0
399
784
507
977
613
477
1.212
348
731
2
16
16
11
61
2
12.288
4
3.008
1.640
427
0
542
433
502
3.299
338
401
283
791
0
0
21
14
21
0
11.720
5
5.025
1.036
1.036
379
0
1.704
501
2.635
555
1.459
213
729
0
9
40
9
33
2
15.365
6
1.443
557
848
1.700
1.314
0
443
2.141
943
1.024
2.170
364
5
0
28
16
21
9
13.026
7
3.716
522
1.267
1.330
1.478
462
0
3.699
1.173
333
372
368
0
21
23
4
30
0
14.798
8
2.145
1.708
2.637
3.177
2.963
516
2.133
0
2.663
4.075
982
1.368
0
36
16
2
28
0
24.449
9
1.331
981
535
999
682
342
226
1.552
0
178
541
728
27
26
19
2
19
0
8.188
10
1.453
947
535
1.261
1.452
531
550
1.723
231
0
233
404
15
21
37
16
36
0
9.445
11
1.201
818
497
299
368
340
410
1.030
175
378
0
172
20
33
33
12
19
6
5.811
12
1.712
606
254
444
483
373
222
3.259
245
365
195
0
2
2
23
13
18
0
8.216
13
5
11
24
45
32
44
61
11
7
19
13
30
0
3
5
5
5
0
320
14
44
31
19
35
39
52
0
0
5
3
15
11
4
0
0
3
21
3
285
15
38
47
16
12
0
41
37
22
20
0
8
4
13
18
0
6
4
0
286
16
30
42
14
18
16
0
30
54
86
0
4
2
12
16
2
0
0
0
326
17
32
13
13
15
17
24
34
43
45
43
28
15
5
0
5
0
0
0
332
18
10
14
0
17
4
23
27
7
7
4
14
7
7
0
0
0
0
0
141
Dd'2025
26.417
15.624
8.702
10.840
11.113
6.712
7.885
24.736
10.201
13.205
6.893
6.463
139
217
281
160
399
37
150.024
5-18
Tatralok Kota Kupang
Tabel 5-8 Prediksi Matriks Asal Tujuan Kota Kupang Tahun 2030 (smp/hari) O/D
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Oi'2030
1
0
3.338
421
462
467
509
1.715
2.882
3.556
3.970
917
465
5
11
5
33
42
5
18.803
2
3.884
0
308
430
714
1.151
463
2.963
507
697
936
464
29
9
11
26
63
13
12.668
3
2.685
5.027
0
502
985
638
1.229
771
599
1.524
437
920
3
20
20
13
76
3
15.452
4
3.783
2.062
537
0
681
544
631
4.148
425
504
356
995
0
0
27
18
26
0
14.737
5
6.319
1.302
1.302
477
0
2.142
630
3.313
698
1.835
268
917
0
11
50
11
42
3
19.320
6
1.815
700
1.066
2.138
1.652
0
557
2.693
1.186
1.288
2.729
458
7
0
35
20
26
11
16.381
7
4.673
656
1.593
1.672
1.859
580
0
4.652
1.475
419
468
462
0
26
29
5
37
0
18.606
8
2.698
2.148
3.316
3.995
3.726
648
2.682
0
3.349
5.125
1.235
1.720
0
46
20
3
35
0
30.746
9
1.674
1.233
672
1.256
857
430
284
1.951
0
224
680
915
34
33
24
3
24
0
10.294
10
1.827
1.190
672
1.586
1.826
668
692
2.167
290
0
293
507
19
26
46
20
46
0
11.875
11
1.510
1.029
625
376
463
427
515
1.295
220
476
0
216
25
41
41
15
24
7
7.305
12
2.152
762
319
559
607
468
279
4.098
308
459
245
0
3
3
29
16
22
0
10.329
13
6
14
30
56
40
56
77
14
8
24
16
37
0
3
6
6
6
0
399
14
55
39
24
44
49
65
0
0
6
3
19
13
5
0
0
3
26
3
354
15
47
59
20
15
0
52
47
27
25
0
10
5
17
22
0
8
5
0
359
16
38
53
18
23
21
0
38
68
108
0
5
3
15
20
3
0
0
0
413
17
41
17
17
19
22
30
43
54
56
54
35
19
6
0
6
0
0
0
419
18
13
17
0
21
5
29
33
9
9
5
17
9
8
0
0
0
0
0
175
Dd'2030
33.220
19.646
10.940
13.631
13.974
8.437
9.915
31.105
12.825
16.607
8.666
8.125
176
271
352
200
500
45
188.635
5-19
Tatralok Kota Kupang
Hasil prediksi matriks asal tujuan pergerakan penumpang di atas dapat digambarkan dalam garis keinginan (desire lines), di mana ketebalan garis menggambarkan besarnya pergerakan. Desire lines pergerakan penumpang setiap tahun rencana dapat dilihat pada Gambar 5-7 s.d. Gambar 5-10.
Gambar 5-7 Desire Lines Matriks Asal Tujuan Kota Kupang Tahun 2015
Gambar 5-8 Desire Lines Matriks Asal Tujuan Kota Kupang Tahun 2020
5-20
Tatralok Kota Kupang
Gambar 5-9 Desire Lines Matriks Asal Tujuan Kota Kupang Tahun 2025
Gambar 5-10 Desire Lines Matriks Asal Tujuan Kota Kupang Tahun 2030
5.2.7 Model Pemilihan Rute Menggunakan SATWIN Matriks Asal Tujuan (MAT) yang sudah didapat dari hasil pemodelan dibebankan ke jaringan jalan untuk mendapatkan volume pada masing-masing ruas jalan yang dilewati. Sedangkan untuk mendapatkan volume di ruas jalan beberapa tahun mendatang dilakukan dengan membebankan MAT hasil prediksi ke jaringan jalan yang sudah di-update, sesuai dengan program pengembangan jalan (misal: pembangunan, peningkatan dan pelebaran jalan). 5-21
Tatralok Kota Kupang
Untuk membebankan MAT ke jaringan jalan, kita menggunakan alat bantu software SATWIN. Proses pemilihan rute pada SATWIN dapat dilihat pada Gambar 5-11.
MAT perjalanan
Data Jaringan
I N P U T
Pemilihan Rute
Arus, kecepatan, waktu
O U T P U T
Analisis
Gambar 5-11 Struktur Umum Model Pemilihan Rute pada SATWIN
Dari hasil assignment MAT terhadap database jaringan jalan dengan sub program SATASS yang terdapat dalam SATWIN diperoleh beberapa indikator kinerja jaringan jalan di wilayah studi yang diperbandingkan antara beberapa skenario. Adapun indikator lalu lintas yang digunakan adalah: − Waktu perjalanan sistem: yang menunjukkan total konsumsi waktu perjalanan yang digunakan oleh seluruh pengguna jalan di wilayah studi dari setiap asal tujuan. − Jarak atau panjang perjalanan sistem: yang menunjukkan total jarak atau panjang perjalanan yang ditempuh oleh seluruh pengguna jalan di wilayah studi dari setiap asal tujuan. − Kecepatan Rata-rata: yang menunjukkan rata-rata kecepatan dari seluruh ruas jalan yang ada di wilayah studi.
5.2.8 Analisis dan Prediksi Kinerja Ruas Jalan Kondisi Do-Nothing Pembebanan untuk tahun 2013, 2015, 2020, 2025 dan 2030 dilakukan dengan bantuan software SATWIN. Adapun input parameter dan jaringan jalan diasumsikan sama seperti 5-22
Tatralok Kota Kupang
pemodelan pada tahun dasar 2013, ini berarti bahwa prasarana jaringan jalan (supply) diasumsikan tidak mengalami perubahan sampai pada tahun 2030. Input yang berbeda adalah data matrik asal tujuan perjalanan yang digunakan adalah sesuai dengan tahun rencana yang dianalisa pada prediksi Trip Distribution tahun 2013, 2015, 2020, 2025 dan 2030. Kinerja jaringan jalan wilayah studi pada kondisi do-nothing masing-masing tahun rencana, hasil pembebanan MAT pada jaringan jalan eksisting dapat dilihat pada Tabel 5-9. Dari tabel tersebut dapat dilihat kinerja jaringan jalan semakin lama semakin menurun. Konsumsi waktu perjalanan yang digunakan seluruh pengguna jalan dari setiap asal-tujuan semakin lama semakin besar. Jarak yang ditempuh oleh seluruh pengguna jalan dari setiap asal-tujuan juga semakin lama semakin jauh. Akibatnya kecepatan rata-rata dari seluruh ruas jalan juga semakin menurun. Tabel 5-9 Kinerja Jaringan Jalan Kondisi Do-Nothing Setiap Tahun Rencana TAHUN
WAKTU TEMPUH (smp-jam)
JARAK TEMPUH (smp-km)
KECEPATAN RATA-RATA (km/jam)
2013
2.378
69.844,6
29,4
2015
2.636
76.775,2
29,1
2020
3.400
96.618,7
28,4
2025
4.423
121.795,1
27,5
2030
5.822
153.705,7
26,4
Kecepatan rata-rata seluruh ruas jalan di wilayah studi saat ini (tahun 2013) sekitar 29,4 km/jam. Pada tahun 2015 kecepatan rata-rata jaringan jalan menurun menjadi 29,1 km/jam. Dan kecepatan rata-ratanya semakin menurun pada tahun-tahun rencana berikutnya dan di tahun 2030 kecepatan rata-ratanya menurun menjadi 26,4 km/jam. Dengan melihat hasil prediksi kinerja jaringan jalan ini akan dilakukan beberapa skenario penanganan (dosomething) untuk meningkatkan kinerja jaringan jalan pada tahun-tahun mendatang. Beberapa ruas jalan yang mempunyai volume terbesar di jaringan jalan do-nothing tiaptiap tahun rencana hasil assignment sub program SATASS dapat dilihat pada Tabel 5-10. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa ruas dengan volume terbesar adalah ruas Jl. Sudirman, dimana pada tahun 3030 ruas tersebut menampung jika hingga 2393 smp/jam.
5-23
Tatralok Kota Kupang Tabel 5-10 Prediksi Volume Ruas Jalan Setiap Tahun Rencana (smp/jam) Nama Ruas
Arah Pergerakan
Volume (smp/jam) 2013
2015
2020
2025
2030
Jl. Urip Sumohardjo
Barat
Timur
1062
1159
1465
1862
2141
Jl. Urip Sumohardjo
Timur
Barat
889
977
1014
1288
1813
Jl. Moh. Hatta
Selatan
Utara
1089
1184
1478
1791
2026
Utara
Selatan
528
617
798
980
1218
Jl. Sudirman
Selatan
Utara
1196
1310
1646
2025
2393
Jl. Sudirman
Utara
Selatan
839
914
1123
1389
1649
Jl. Untung Suropati
Barat
Timur
888
971
1201
1492
1850
Jl. Untung Suropati
Timur
Barat
813
880
1093
1351
1654
Jl. Jend. Soeharto
Selatan
Utara
1097
1181
1425
1700
2106
Jl. Moh. Hatta
Utara
Selatan
676
739
931
1113
1393
Jl. H.R. Koroh
Selatan
Utara
995
1074
1290
1593
2005
Jl. H.R. Koroh
Utara
Selatan
820
905
1091
1330
1663
Jl. Jend. Soeharto
Prediksi arus (demand flow) di jaringan jalan setiap tahun rencana secara visual dapat dilihat pada Gambar 5-12 s.d. Gambar 5-16. Dari gambar dapat dilihat ruas-ruas jalan yang mempunyai demand flow terbesar, dilihat dari ketebalan garis.
Gambar 5-12 Demand Flow Kota Kupang Tahun 2013
5-24
Tatralok Kota Kupang
Gambar 5-13 Demand Flow Kota Kupang Tahun 2015 (Do Nothing)
Gambar 5-14 Demand Flow Kota Kupang Tahun 2020 (Do Nothing)
5-25
Tatralok Kota Kupang
Gambar 5-15 Demand Flow Kota Kupang Tahun 2025 (Do Nothing)
Gambar 5-16 Demand Flow Kota Kupang Tahun 2030 (Do Nothing)
Jika volume ruas jalan diketahui, maka VCR jalan tersebut juga dapat dicari dengan cara membagi volume dengan kapasitas jalan. Tabel 5-11 memperlihatkan prediksi kinerja beberapa ruas jalan pada tahun 2013. Tampak bahwa kinerja semua ruas jalan masih baik, dimana ruas berada pada tingkat pelayanan B.
5-26
Tatralok Kota Kupang
Tabel 5-11 Kinerja Jalan di Kota Kupang Pada Tahun 2013 Nama Ruas
Arah Pergerakan
Volume (smp/jam)
VCR 2013
Tingkat Pelayanan
Jl. Urip Sumohardjo
Barat
Timur
1062
0,42
B
Jl. Urip Sumohardjo
Timur
Barat
889
0,36
B
Jl. Moh. Hatta
Selatan
Utara
1089
0,44
B
Jl. Moh. Hatta
Utara
Selatan
528
0,21
B
Jl. Sudirman
Selatan
Utara
1196
0,48
B
Jl. Sudirman
Utara
Selatan
839
0,34
B
Jl. Untung Suropati
Barat
Timur
888
0,36
B
Jl. Untung Suropati
Timur
Barat
813
0,33
B
Jl. Jend. Soeharto
Selatan
Utara
1097
0,44
B
Jl. Jend. Soeharto
Utara
Selatan
676
0,27
B
Jl. H.R. Koroh
Selatan
Utara
995
0,40
B
Jl. H.R. Koroh
Utara
Selatan
820
0,33
B
Tabel 5-12 memperlihatkan prediksi kinerja beberapa ruas jalan pada tahun 2015 sampai tahun 2030. Tampak bahwa kinerja semua ruas jalan masih baik, dimana ruas berada pada tingkat pelayanan A dan B. Tabel 5-12 Prediksi Kinerja Jalan di Kota Kupang Tahun 2015, 2020, 2025, dan 2030 (Do-Nothing) Volume Capacity Ratio (VCR) Nama Ruas
2015
2020
2025
2030
Jl. Urip Sumohardjo
Barat
Timur
0,46
0,59
0,74
0,86
Jl. Urip Sumohardjo
Timur
Barat
0,39
0,41
0,52
0,73
Jl. Moh. Hatta
Selatan
Utara
0,47
0,59
0,72
0,81
Utara
Selatan
0,25
0,32
0,39
0,49
Jl. Sudirman
Selatan
Utara
0,52
0,66
0,81
0,96
Jl. Sudirman
Utara
Selatan
0,37
0,45
0,56
0,66
Jl. Untung Suropati
Barat
Timur
0,39
0,48
0,60
0,74
Jl. Untung Suropati
Timur
Barat
0,35
0,44
0,54
0,66
Jl. Jend. Soeharto
Selatan
Utara
0,47
0,57
0,68
0,84
Jl. Moh. Hatta
Utara
Selatan
0,30
0,37
0,45
0,56
Jl. H.R. Koroh
Selatan
Utara
0,43
0,52
0,64
0,80
Jl. H.R. Koroh
Utara
Selatan
0,36
0,44
0,53
0,67
Jl. Jend. Soeharto
5.3
Arah Pergerakan
Rencana Pengembangan Sistem Transportasi Sebagai ibu kota provinsi yang juga merupakan pusat industri dan jasa di Nusa
Tenggara Timur maka dukungan sektor transportasi sangat diperlukan untuk memudahkan mobilisasi orang dan barang baik dalam wilayah Kota Kupang maupun ke daerah sekitar. 5-27
Tatralok Kota Kupang
Rencana pengembangan transportasi baik pada aspek pelayanan, jaringan pelayanan dan prasarana transportasi dalam Kota Kupang sebagai berikut: 1)
Pengembangan/ redesain pola trayek dari pola trayek radial bersilang menjadi pola trayek jalur utama dengan feeder agar sesuai dengan pola jaringan jalan dan kondisi topografi dalam Kota Kupang;
2)
Pengembangan angkutan umum massal atau angkutan umum dalam kota kapasitas di atas 24 seat berwawasan lingkungan;
3)
Pengembangan angkutan pemadu moda untuk melayani Bandara El Tari dengan Pelabuhan Laut Tenau dan Pelabuhan Penyeberangan Bolok;
4)
Optimalisasi angkutan antarkota dalam provinsi dan pengembangan angkutan penumpang jenis bisnis dan eksekutif;
5)
Pengembangan angkutan barang dan peti kemas;
6)
Pengembangan angkutan pariwisata;
7)
Pengembangan Sistim Informasi dan Peningkatan Keselamatan Transportasi;
8)
Pengembangan penyajian data base transportasi berbasis internet;
9)
Pengembangan ATCS untuk kawasan terminal transportasi jalan, persimpangan, kawasan pasar, kawasan pusat kegiatan, kawasan pelabuhan dan bandara;
10) Penataan daerah rawan kecelakaan dengan penempatan fasilitas LLAJ; 11) Pembatasan kendaraan pada tempat dan waktu tertentu; 12) Pengembangan dan peningkatan kapasitas jalan dalam Kota Kupang yang menghubungkan pusat kawasan pemukiman; 13) Pengembangan terminal tipe C di kawasan Penfui dan Kolhua sebagai kawasan yang mengalami perkembangan pesat; 14) Pengembangan terminal angkutan barang dan peti kemas di kawasan Tenau dan Alak; 15) Pengembangan fasilitas parkir pada kawasan perdagangan, ekonomi dan bisnis; 16) Pengembangan pelabuhan ecoport di Kota Kupang yang direncanakan dibangun dalam rangka pengembangan pelabuhan berwawasan lingkungan, dengan fungsi pariwisata, umum dan pendaratan ikan yang berwawasan lingkungan.
5.4
Prediksi Kinerja Sistem Transportasi Sistem jaringan transportasi berbasis jalan dapat dikelompokkan berdasarkan hirarki
serta fungsinya dan merupakan prasarana transportasi yang akan sangat mempengaruhi secara tidak langsung pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah serta akan berpengaruh juga pada 5-28
Tatralok Kota Kupang
tingkat kesejahteraan masyarakat, tidak terkecuali Kota Kupang. Banyak masalah keterbelakangan (kemiskinan) terjadi sebagai akibat karena masih rendahnya tingkat aksesibilitas (keterhubungan) antara wilayah satu dengan wilayah lainnya, yang menyebabkan wilayah dengan aksesibilitas buruk menjadi kurang produktif dan pendapatan masyarakat menjadi berkurang. Sejalan dengan adanya kebijakan otonomi daerah, maka peran sistem jaringan jalan menjadi semakin nyata dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan aksesibilitas antarwilayah. Salah satu usaha yaitu melalui perbaikan aksesibilitas daerah yang telah berkembang dengan daerah yang masih terisolir (remote area) dengan memanfaatkan sistem jaringan jalan dalam pengembangan wilayah pedalaman (rural area). Konsep idealisasi sistem jaringan jalan di Kota Kupang, yaitu dengan mengkoneksikan keterhubungan antara kecamatan satu dengan lainnya. Sesuai dengan tujuan pengembangan transportasi di Kota Kupang, maka dalam pelaksanaan program pengembangan yang akan dilakukan memprioritaskan penanganan pada: 1) Peningkatan kapasitas jalan pada jalan arteri primer. 2) Pengembangan jaringan jalan dan peningkatan kapasitas jalan dalam Kota Kupang yang menghubungkan pusat kegiatan dengan kawasan permukiman. Untuk merencanakan pembangunan jaringan jalan yang berkesinambungan maka program penanganan jaringan di Kota Kupang dilakukan dalam empat tahap, yaitu: 1) Tahap 1
: tahun 2013-2014
2) Tahap 2
: tahun 2015-2020
3) Tahap 3
: tahun 2021-2025
4) Tahap 4
: tahun 2026-2030
Rencana usulan penanganan jaringan jalan tersebut secara garis besar berisi program peningkatan dan pemeliharaan jalan. Dalam pengembangan wilayah, fungsi dari sistem transportasi adalah menghubungkan keterkaitan fungsional antarkegiatan. Berdasarkan fungsi tersebut, maka pengembangan sistem transportasi diarahkan untuk menunjang pengembangan tata ruang Kota Kupang secara terpadu. Untuk mencapai tujuan di atas, maka diperlukan suatu pola pengembangan prasarana transportasi yang terpadu yang meliputi transportasi darat, dan laut yang terintegrasi dengan sistem tata ruang wilayah Kota Kupang. Adapun skenario penanganan tersebut adalah sebagai berikut:
5-29
Tatralok Kota Kupang
1. Tahun 2013-2014 : Do nothing, dengan pertimbangan kemampuan pembiayaan dan pendanaan melalui keuangan daerah masih sangat minim. Upaya yang dilakukan adalah perbaikan manajemen, penegakan hukum dan penataan sarana prasarana yang ada guna peningkatan pelayanan. 2. Tahun 2015-2020 : Peningkatan kapasitas jalan pada jalan arteri primer yang menghubungkan Kupang – Soe – Kefa. 3. Tahun 2021-2025 : Pengembangan jaringan jalan dan peningkatan kapasitas jalan dalam Kota Kupang yang menghubungkan pusat kegiatan dengan kawasan permukiman. Untuk mengetahui kinerja jaringan jalan dengan beberapa skenario penanganan di atas, konsultan menggunakan alat bantu software SATWIN. Adapun kinerja jaringan jalan beberapa skenario di atas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5-13
Perbandingan Kinerja Jaringan Jalan Sebelum dan Sesudah Penanganan TAHUN
WAKTU TEMPUH (smp-jam) Do Nothing
2013-2014
2.377,5
Do Something
JARAK TEMPUH (smp-km) Do Nothing
2.377,5
Do Something
69.844,6
69.844,6
KECEPATAN RATA2 (km/jam) Do Nothing 29,4
Do Something 29,4
2015-2020
3.399,5
1.961,0
96.618,7
67.958,4
28,4
34,7
2021-2025
4.422,7
2.551,3
121.795,1
85.673,0
27,5
33,6
2026-2030
5.822,3
3.447,7
153.705,7
108.101,6
26,4
31,4
Dari tabel tersebut terlihat bahwa dengan skenario penanganan pada masing-masing tahun rencana dapat meningkatkan kinerja jaringan jalan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan kecepatan rata-rata dan penurunan waktu tempuh dari setiap asal-tujuan jika dibandingkan dengan kondisi do nothing. Untuk mengetahui kinerja ruas jalan pada masing-masing skenario, dapat dilihat pada volume capacity ratio (VCR) ruas jalan yang didapat dari tahap assignment Matriks Asal Tujuan terhadap jaringan jalan. VC ratio tersebut merupakan indikator teknis tiap ruas jalan yang membandingkan antara volume kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut pada keadaan do nothing dan do something dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2030 dengan kapasitas jalan tersebut. Beberapa kondisi VC ratio yang ada menunjukkan kondisi dari ruas jalan yang diukur tersebut. Sedangkan gambar demand flow pada masing-masing ruas jalan dapat dilihat pada Gambar 5-17 sampai Gambar 5-19.
5-30
Tatralok Kota Kupang
Gambar 5-17 Demand Flow Kota Kupang Tahun 2020 (Do Something)
Gambar 5-18 Demand Flow Kota Kupang Tahun 2025 (Do Something)
5-31
Tatralok Kota Kupang
Gambar 5-19 Demand Flow Kota Kupang Tahun 2030 (Do Something)
Gambar 5-20 VC Ratio Kota Kupang Tahun 2020 (Do Something)
5-32
Tatralok Kota Kupang
Gambar 5-21 VC Ratio Kota Kupang Tahun 2025 (Do Something)
Gambar 5-22 VC Ratio Kota Kupang Tahun 2030 (Do Something)
5-33
Tatralok Kota Kupang
5 Table of Contents Kebijakan Perwilayahan ............................................................................... 5-1 5.1.1 Kebijakan Penataan Ruang Wilayah ................................................... 5-1 5.1.2 Rencana Struktur Ruang Wilayah ...................................................... 5-2 5.2 Analisis Kebutuhan Transportasi ................................................................... 5-6 5.2.1 Timeframe ..................................................................................... 5-6 5.2.2 Sistem Zona................................................................................... 5-6 5.2.3 Model Sistem Jaringan ..................................................................... 5-8 5.2.4 Tahapan Pemodelan ........................................................................ 5-9 5.2.5 Model Trip Generation dan Trip Attraction ....................................... 5-10 Peramalan Bangkitan Pergerakan .......................................................................... 5-11 Peramalan Tarikan Pergerakan ............................................................................. 5-11 5.2.6 Prediksi MAT dan Desire Line Angkutan .......................................... 5-14 5.2.7 Model Pemilihan Rute Menggunakan SATWIN ................................. 5-21 5.2.8 Analisis dan Prediksi Kinerja Ruas Jalan Kondisi Do-Nothing ............... 5-22 5.3 Rencana Pengembangan Sistem Transportasi ................................................. 5-27 5.4 Prediksi Kinerja Sistem Transportasi ............................................................ 5-28 5.1
5.2.5.1 5.2.5.2
6
TABLE OF CONTENTS ............................................................................... 5-34
Gambar 5-1 Model Sistem Jaringan Jalan Kota Kupang.............................................................. 5-9 Gambar 5-2 Proyeksi Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Kota Kupang Tahun 2015 ...................... 5-12
5-34
Tatralok Kota Kupang Gambar 5-3 Proyeksi Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Kota Kupang Tahun 2020 ...................... 5-13 Gambar 5-4 Proyeksi Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Kota Kupang Tahun 2025 ...................... 5-13 Gambar 5-5 Proyeksi Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Kota Kupang Tahun 2030 ...................... 5-14 Gambar 5-6 Metodologi Perhitungan MAT dengan Teknik Furness ............................................ 5-15 Gambar 5-7 Desire Lines Matriks Asal Tujuan Kota Kupang Tahun 2015 .................................... 5-20 Gambar 5-8 Desire Lines Matriks Asal Tujuan Kota Kupang Tahun 2020 .................................... 5-20 Gambar 5-9 Desire Lines Matriks Asal Tujuan Kota Kupang Tahun 2025 .................................... 5-21 Gambar 5-10 Desire Lines Matriks Asal Tujuan Kota Kupang Tahun 2030 .................................. 5-21 Gambar 5-11 Struktur Umum Model Pemilihan Rute pada SATWIN .......................................... 5-22 Gambar 5-12 Demand Flow Kota Kupang Tahun 2013 ............................................................ 5-24 Gambar 5-13 Demand Flow Kota Kupang Tahun 2015 (Do Nothing) .......................................... 5-25 Gambar 5-14 Demand Flow Kota Kupang Tahun 2020 (Do Nothing) .......................................... 5-25 Gambar 5-15 Demand Flow Kota Kupang Tahun 2025 (Do Nothing) .......................................... 5-26 Gambar 5-16 Demand Flow Kota Kupang Tahun 2030 (Do Nothing) .......................................... 5-26 Gambar 5-17 Demand Flow Kota Kupang Tahun 2020 (Do Something) ...................................... 5-31 Gambar 5-18 Demand Flow Kota Kupang Tahun 2025 (Do Something) ...................................... 5-31 Gambar 5-19 Demand Flow Kota Kupang Tahun 2030 (Do Something) ...................................... 5-32 Gambar 5-20 VC Ratio Kota Kupang Tahun 2020 (Do Something) ............................................. 5-32 Gambar 5-21 VC Ratio Kota Kupang Tahun 2025 (Do Something) ............................................. 5-33 Gambar 5-22 VC Ratio Kota Kupang Tahun 2030 (Do Something) ............................................. 5-33
5-35
Tatralok Kota Kupang
Tabel 5-1 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota Kupang .......................................................... 5-5 Tabel 5-2 Sistem Zona Kota Kupang ...................................................................................... 5-7 Tabel 5-3 Proyeksi Bangkitan Pergerakan Kota Kupang (smp/hari) ............................................ 5-11 Tabel 5-4 Proyeksi Tarikan Pergerakan Kota Kupang (smp/hari) ................................................ 5-12 Tabel 5-5 Prediksi Matriks Asal Tujuan Kota Kupang Tahun 2015 (smp/hari) .............................. 5-16 Tabel 5-6 Prediksi Matriks Asal Tujuan Kota Kupang Tahun 2020 (smp/hari) .............................. 5-17 Tabel 5-7 Prediksi Matriks Asal Tujuan Kota Kupang Tahun 2025 (smp/hari) .............................. 5-18 Tabel 5-8 Prediksi Matriks Asal Tujuan Kota Kupang Tahun 2030 (smp/hari) .............................. 5-19 Tabel 5-9 Kinerja Jaringan Jalan Kondisi Do-Nothing Setiap Tahun Rencana ............................... 5-23 Tabel 5-10 Prediksi Volume Ruas Jalan Setiap Tahun Rencana (smp/jam) ................................... 5-24 Tabel 5-11 Kinerja Jalan di Kota Kupang Pada Tahun 2013 ...................................................... 5-27 Tabel 5-12 Prediksi Kinerja Jalan di Kota Kupang Tahun 2015, 2020, 2025, dan 2030 (Do-Nothing) 5-27 Tabel 5-13 Perbandingan Kinerja Jaringan Jalan Sebelum dan Sesudah Penanganan ...................... 5-30
5-36