PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO
Tahun 2008
Pertumbuhan ekonomi tahun 2008 sebesar 6,06% (y-o-y)
Perekonomian Indonesia tahun 2008 tumbuh 6,06%(yoy), mengalami perlambatan dibandingkan pertumbuhan tahun 2007 (6,28%).
Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi didorong oleh pertumbuhan seluruh sektor, terutama sektor pengangkutan dan komunikasi (16,69%), dan sektor listrik, gas dan air bersih (10,92%).
Dari sisi pengeluaran, seluruh komponen pengeluaran juga mengalami ekspansi dengan ekspansi tertinggi terjadi pada komponen investasi (PMTB) yaitu sebesar 11,69%, diikuti oleh konsumsi pemerintah (10,43%), serta ekspor barang dan jasa (9,49%).
Sebagaimana terjadi di negara-negara maju dan berkembang di dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2008 juga mengalami sedikit perlambatan dan tercatat sebesar 6,06%(yoy). Pertumbuhan ekonomi ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan yang dicapai tahun 2007 sebesar 6,28%(yoy). Meskipun demikian, selama lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan trend yang terus meningkat. Angka pertumbuhan ekonomi 2008 tersebut sesuai dengan proyeksi Bank Indonesia (6,1%), namun berada pada batas bawah asumsi pertumbuhan yang ditetapkan pemerintah sebagaimana tertuang dalam APBN-P 2008 yaitu sebesar 6,1 – 6,5%. Grafik 1 Perkembangan PDB (Miliar Rp)
(%)
2,200,000
6.5
2,100,000 6.0
2,000,000 1,900,000
5.5
1,800,000 5.0
1,700,000 1,600,000
4.5
1,500,000 4.0
1,400,000 1,300,000
3.5
1,200,000 1,100,000
3.0 2004
2005 PDB Riil
2006
2007
2008
Pertumbuhan PDB (y-o-y)
Metodologi Statistik Produk Domestik Bruto yang dilaksanakan oleh BPS disajikan berdasarkan lapangan usaha (sektoral) dan pengeluaran (penggunaan). Data PDB menurut lapangan usaha (sektoral) merupakan jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi dalam negara Indonesia selama periode tertentu, dan dibagi ke dalam sembilan sektor, sedangkan data PDB menurut pengeluaran (penggunaan) merupakan seluruh komponen permintaan akhir, yaitu pengeluaran konsumsi, investasi, ekspor neto selama periode tertentu. Data agregat PDB dihitung dengan menggunakan harga berlaku dan harga konstan tahun dasar 2000. Karakteristik data PDB terbagi dalam tiga sifat: data sangat sangat sementara (***), data sangat sementara (**) dan sementara (*), serta angka tetap (tanpa bintang).
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
1
Produk Domestik Bruto Dalam periode 2004 s.d.2008 tersebut pertumbuhan PDB nominal (harga berlaku) tercatat rata-rata sebesar 19,53% per tahun, sementara PDB riil (harga konstan) secara rata-rata tumbuh sebesar 5,71% per tahun. Perkembangan tersebut menunjukkan bahwa faktor harga masih dominan dalam mendorong pertumbuhan PDB di Indonesia Grafik 2 Perkembangan PDB Nominal dan PDB Riil (Miliar Rp.) 6,100,000
5,100,000
4,100,000
3,100,000
2,100,000
1,100,000
100,000 2004
2005
2006
2007
PDB Nominal
2008
PDB Riil
Perkembangan PDB Sektoral Berdasarkan peranannya terhadap perkembangan PDB nominal, struktur perekonomian Indonesia tahun 2008 terutama masih dibentuk oleh sektor Industri pengolahan yang masih memberikan pangsa terbesar (27,87%), diikuti oleh sektor pertanian (14,40%) serta sektor perdagangan, hotel dan restoran (13,97%).
Grafik 3 Pangsa PDB Menurut Sektor Ekonomi (%) 30 25 20 15 10 5 0 Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air bersih
2004
Sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami ekspansi paling tinggi
Bangunan
2005
2006
Perdagangan, Hotel dan Restoran
2007
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Jasa-jasa
2008
Dari sisi sektoral, secara tahunan, pertumbuhan ekonomi tahun 2008 didorong oleh ekspansi yang terjadi pada seluruh sektor. Sektor pengangkutan dan komunikasi tercatat mengalami ekspansi paling tinggi (16,69%), diikuti oleh sektor listrik, gas dan air bersih (10,92%) serta sektor keuangan persewaan dan jasa perusahaan yang tumbuh sebesar 8,24%. Pertumbuhan yang terjadi pada sub sektor gas kota
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
2
Produk Domestik Bruto (33,21%) dan sub sektor komunikasi (31,32%) telah menjadi pendorong utama ekspansi di sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor listrik, gas dan air. Sektor perdagangan, hotel dan restoran memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2008
Berdasarkan kontribusi terhadap pertumbuhan, sektor perdagangan, hotel & restoran memberikan sumbangan terbesar terhadap pertumbuhan tahun 2008 (1,25%). Selanjutnya sektor pengangkutan & komunikasi memberikan kontribusi terbesar kedua sebesar 1,21% sekaligus menggeser sektor industri pengolahan yang pada tahun ini turun ke urutan ketiga terbesar dalam memberikan kontribusi terhadap perekonomian (1,00%).
Grafik 4 Kontribusi Sektor Terhadap Pertumbuhan PDB (%) 2.0
1.5
1.0
0.5
0.0
-0.5
-1.0 Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Jasa-jasa
2004 2005 2006 2007 2008
Grafik 5 Kontribusi Subsektor Terhadap Pertumbuhan PDB (%) 1.6 1.3 1.0 0.7 0.4 0.1 -0.2 -0.5 -0.8 Perdagangan besar & eceran
Industri alat angkutan, mesin dan peralatannya
Komunikasi
2004
2005
Industri kimia dan barang dari karet
2006
2007
Bangunan
Bank
2008
Berdasarkan rincian subsektor, tiga subsektor yang memberikan kontribusi paling tinggi terhadap pertumbuhan PDB tahun 2008 adalah subsektor komunikasi (1,11%), diikuti oleh subsektor perdagangan besar dan eceran (1,07%) serta sub sektor alat angkutan, mesin dan peralatannya (0,81%).
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
3
Produk Domestik Bruto Perkembangan PDB Pengeluaran Berdasarkan pangsa terhadap PDB menurut penggunaan, konsumsi rumah tangga merupakan komponen pembentuk PDB tahun 2008 terbesar (60,95%), dikuti oleh ekspor barang dan jasa serta impor barang dan jasa yang memiliki pangsa terhadap PDB masing-masing sebesar 29,76% dan 28,63%. Grafik 6 Pangsa PDB Menurut Pengeluaran (%) 70
60
50
40
30
20
10
0 2004
2005
Konsumsi Rumah Tangga
2006 Investasi (PMTB)
2007
Ekspor Barang dan Jasa
2008 Impor Barang dan Jasa
Komponen investasi (PMTB) menunjukkan ekspansi tertinggi pada PDB tahun 2008
Dari sisi pertumbuhan, semua komponen pengeluaran mengalami ekspansi dengan ekspansi tertinggi terjadi pada komponen investasi fisik/PMTB (11,69%) terutama investasi alat angkutan luar negeri yang tumbuh paling tinggi (41,37%), diikuti oleh konsumsi pemerintah dan ekspor yang masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 10,43% dan 9,49%.
Ekspor barang dan jasa memberikan kontribusi tertinggi terhadap pertumbuhan PDB tahun 2008
Berdasarkan kontribusi terhadap pertumbuhan PDB, komponen ekspor barang dan jasa memberikan kontribusi tertinggi terhadap pertumbuhan tahun 2008 yaitu sebesar 4,56%, diikuti komponen konsumsi rumah tangga dan investasi (PMTB) masing-masing memberikan kontribusi sebesar 3,07% dan 2,63%. Grafik 7 Kontribusi PDB Menurut Pengeluaran (%) 8 7 6 5 4 3 2 1 0 2004
2005
Konsumsi Rumah Tangga
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
2006 Konsumsi Pemerintah
2007 Investasi (PMTB)
2008 Net Ekspor
4
Produk Domestik Bruto
Grafik 8 Pertumbuhan dan Trend Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi (%) 12
8
4
0 2004
Konsumsi rumah tangga non makanan menunjukkan ekspansi tertinggi terhadap pertumbuhan konsumsi rumah tangga tahun 2008
2005
2006
2007
2008
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
Konsumsi Makanan
Konsumsi Bukan Makanan
Secara tahunan, pengeluaran konsumsi rumah tangga mengalami ekspansi sebesar 5,34%. Berdasarkan rinciannya, ekspansi konsumsi rumah tangga tersebut terutama didorong oleh meningkatnya konsumsi non makanan yang tumbuh sebesar 6,24%, diikuti oleh pertumbuhan konsumsi makanan yang sebesar 4,31%. Sementara itu konsumsi pemerintah pada tahun 2008 tumbuh sebesar 10,43%, dengan rincian pertumbuhan terbesar terjadi pada komponen konsumsi belanja barang yaitu sebesar 22,60%, dan konsumsi belanja pegawai dan penyusutan yang tumbuh sebesar 4,46%.
Investasi alat angkutan luar negeri mengalami ekspansi tertinggi terhadap investasi tahun 2008
Pengeluaran investasi (PMTB) tahun 2008 menunjukkan pertumbuhan sebesar 11,69%, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya (9,39%). Berdasarkan komposisinya, tingginya pertumbuhan investasi tersebut dipacu oleh tingginya pertumbuhan investasi yang bersumber dari luar negeri (impor) antara lain: investasi alat angkutan luar negeri (41,37%), mesin dan perlengkapan luar negeri (31,70%), serta investasi lainnya luar negeri (28,07%). Grafik 9 Pertumbuhan Pengeluaran Investasi (%) 80
60
40
20
0
-20
-40
-60 Bangunan
Mesin dan Perlengkapan Dalam Negeri
Mesin dan Perlengkapan Luar Negeri
2004
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
2005
Alat Angkutan Dalam Negeri
2006
2007
Alat Angkutan Luar Negeri
Lainnya Dalam Negeri
Lainnya Luar Negeri
2008
5
Produk Domestik Bruto
Trend pertumbuhan ekspor barang menunjukkan penurunan
Pertumbuhan ekspor barang dan jasa pada tahun 2008 tercatat sebesar 9,49%, mengalami peningkatan dari 8,54% pada tahun 2007. Peningkatan ekspor tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan ekspor jasa yang tercatat sebesar 17,50% dengan kecenderungan terus meningkat. Peningkatan ekspor jasa tersebut terutama berasal dari komponen jasa travel dalam hal ini kunjungan wisatawan mancanegara, jasa transportasi udara (penerbangan), dan jasa komunikasi yang dilakukan oleh non residen. Sementara ekspor barang pada tahun 2008 tumbuh sebesar 8,65%, dengan kecenderungan menurun. Grafik 10 Pertumbuhan dan Trend Pertumbuhan Ekspor Barang dan Jasa (%)
Trend pertumbuhan ekspor jasa
25 20 15 10 5
Trend pertumbuhan ekspor barang
0 -5 -10 2003
2004
2005
Ekspor Barang dan Jasa
Impor barang menunjukkan ekspansi tertinggi terhadap pertumbuhan impor tahun 2008
2006
2007
2008
Ekspor barang
Ekspor jasa
Sebagaimana ekspansi yang terjadi pada ekspor barang dan jasa, impor barang dan jasa pada tahun 2008 juga tercatat mengalami peningkatan dari 8,97% pada tahun 2007 menjadi 10,03% pada tahun 2008. Pertumbuhan impor tersebut terutama berasal dari pertumbuhan impor barang (10,71%), sementara impor jasa tumbuh sebesar 7,56%.
Grafik 11 Pertumbuhan dan Trend Pertumbuhan Impor Barang dan Jasa (%) 40 35 30 25
Trend pertumbuhan impor barang
20 15 10 5 0 -5 Trend pertumbuhan impor jasa
-10 2003
2004
2005
2006
Impor barang dan jasa
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
2007 Impor barang
2008 Impor jasa
6
Produk Domestik Bruto Revisi Angka PDB Tahun 2006 dan 2008 Rilis angka PDB tahun 2008 oleh BPS sekaligus merevisi angka PDB tahun 2006 dan 2007, masing-masing dari 5,51%(yoy) menjadi 5,50%(yoy) untuk angka pertumbuhan tahun 2006, dan dari 6,32%(yoy) menjadi 6,28%(yoy) untuk angka pertumbuhan tahun 2007. Tabel 1. Revisi Angka PDB Menurut Lapangan Usaha
NO.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
LAPANGAN USAHA (SEKTORAL)
Pertanian Pertambangan dan penggalian Industri pengolahan Listrik, gas dan air bersih Bangunan Perdagangan, hotel dan restoran Pengangkutan dan komunikasi Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Jasa-jasa Produk Domestik Bruto
Sebelum Revisi Setelah revisi 2007 2006 2007 2006 Sumb. Sumb. Sumb. Sumb. Pertumb. Pertumb. Pertumb. Pertumb. Pertumb Pertumb Pertumb Pertumb (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) 3,50 0,50 3,36 0,49 3,43 0,49 3,36 0,49 1,98 0,18 1,70 0,16 2,02 0,18 1,70 0,16 4,66 1,30 4,59 1,29 4,67 1,30 4,59 1,29 10,40 0,07 5,76 0,04 10,33 0,07 5,76 0,04 8,61 0,52 8,34 0,49 8,61 0,52 8,34 0,49 8,46 1,43 6,42 1,08 8,41 1,42 6,42 1,08 14,38 0,97 14,38 0,90 14,04 0,95 14,23 0,89 7,99 0,74 5,47 0,50 7,99 0,74 5,47 0,50 6,60 0,61 6,16 0,57 6,60 0,61 6,16 0,57 6,32 6,32 5,51 5,51 6,28 6,28 5,50 5,50
Sumber: BPS (diolah)
Sektor-sektor yang mengalami revisi angka pertumbuhan pada tahun 2007: 1.
Pertanian dari 3,50% turun menjadi 3,43%
2.
Pertambangan dan penggalian dari 1,98% naik menjadi 2,02%
3.
Industri pengolahan dari 4,66% naik menjadi 4,67%
4.
Listrik, gas dan air bersih dari 10,40% turun menjadi 10,33%
5.
Perdagangan, hotel dan restoran dari 8,46% turun menjadi 8,41%
6.
Pengangkutan dan komunikasi dari 14,38% turun menjadi 14,04%
Adapun sektor yang mengalami revisi angka pertumbuhan pada tahun 2006 adalah sektor pengangkutan dan komunikasi dari 14,38% turun menjadi 14,23% Tabel 2. Revisi Angka PDB Menurut Penggunaan
NO.
KOMPONEN
1 2 3 4 5 6 7
Konsumsi rumah tangga Konsumsi pemerintah Investasi (PMTDB) Perubahan inventori Net Ekspor Ekspor Impor Produk Domestik Bruto Diskrepansi statistik Sumber : BPS (diolah)
Sebelum Revisi Setelah revisi 2007 2006 2007 2006 Sumb. Sumb. Sumb. Sumb. Pertumb. Pertumb. Pertumb. Pertumb. Pertumb. Pertumb. Pertumb. Pertumb. (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) 5,04 2,94 3,17 1,89 5,01 2,92 3,17 1,89 3,89 0,31 9,61 0,74 3,89 0,31 9,61 0,74 9,16 2,00 2,46 0,55 9,39 2,05 2,60 0,58 (96,86) (1,52) (13,37) (0,26) (100,84) (1,58) (13,37) (0,26) 4,52 0,42 12,83 1,13 6,84 0,64 12,83 1,13 8,02 3,77 9,41 4,26 8,54 4,02 9,41 4,26 8,89 3,34 8,58 3,14 8,97 3,37 8,58 3,14 6,32 6,32 5,51 5,51 6,28 6,28 5,50 5,50 235,98 2,17 298,72 1,46 220,41 1,94 290,24 1,41
Berdasarkan PDB pengeluaran, komponen pengeluaran yang mengalami revisi angka pertumbuhan tahun 2007: 1.
Konsumsi rumah tangga dari 5,04% turun menjadi 5,01%
2.
Investasi (PMTB) dari 9,16% naik menjadi 9,39%
3.
Perubahan inventori dari -96,86% turun menjadi -100,84%
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
7
Produk Domestik Bruto
4.
Ekspor dari 8,02% naik menjadi 8,54%
5.
Impor dari 8,89% naik menjadi 8,97%
Komponen pengeluaran yang mengalami revisi angka pertumbuhan pada tahun 2006 adalah investasi (PMTB) dari 2,46% naik menjadi 2,60%
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
8
Tabel 3 Produk Domestik Bruto berdasarkan Lapangan Usaha Berlaku (miliar Rp)
Konstan (miliar Rp)
Pangsa terhadap PDB (%)
Pertumbuhan (y-o-y)
Kontribusi thd. Pertumb. (y-o-y)
LAPANGAN USAHA (SEKTOR) 2006
2007
2008
2006
2007
2008
2006
2007
2008
2006
2007
2008
2006
2007
2008
1. Pertanian
433.223,40
541.592,60
713.291,40
262.402,80
271.401,20
284.337,80 12,97
13,71
14,40
3,36
3,43
4,77
0,49
0,49
0,66
2. Pertambangan dan Penggalian
366.520,80
441.006,60
543.363,80
168.031,70
171.422,10
172.300,00 10,98
11,17
10,97
1,70
2,02
0,51
0,16
0,18
0,05
3. Industri Pengolahan
919.539,30 1.068.653,90 1.380.731,50
1,00
514.100,30
538.084,60
557.765,60 27,54
27,06
27,87
4,59
4,67
3,66
1,29
1,30
30.354,80
34.724,60
40.846,70
12.251,00
13.517,10
14.993,70 0,91
0,88
0,82
5,76
10,33
10,92
0,04
0,07
0,08
5. Bangunan
251.132,30
305.215,60
419.321,60
112.233,60
121.901,00
130.815,70 7,52
7,73
8,46
8,34
8,61
7,31
0,49
0,52
0,45
6. Perdagangan, hotel dan restoran
501.542,40
589.351,80
692.118,80
312.518,70
338.807,20
363.314,00 15,02
14,92
13,97
6,42
8,41
7,23
1,08
1,42
1,25 1,21
4. Listrik, gas, air bersih
7. Pengangkutan dan Komunikasi
231.523,50
264.264,20
312.454,10
124.808,90
142.327,20
166.076,80 6,93
6,69
6,31
14,23
14,04
16,69
0,89
0,95
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
269.121,40
305.213,50
368.129,70
170.074,30
183.659,30
198.799,60 8,06
7,73
7,43
5,47
7,99
8,24
0,50
0,74
0,77
9. Jasa-jasa
336.258,90
399.298,60
483.771,30
170.705,40
181.972,10
193.700,50 10,07
10,11
9,77
6,16
6,60
6,45
0,57
0,61
0,60 6,06
Produk Domestik Bruto PDB Non Migas PDB Migas
3.339.216,80 3.949.321,40 4.954.028,90 1.847.126,70 1.963.091,80 2.082.103,70 100,00 100,00 100,00 2.967.040,30 3.532.807,70 4.426.384,70 1.703.422,40 1.820.511,80 1.939.249,90 88,85 372.176,50
416.513,70
527.644,20
143.704,30
142.580,00
142.853,80 11,15
5,50
6,28
6,06
5,50
6,28
89,45
89,35
6,11
6,87
6,52
5,61
6,34
6,05
10,55
10,65
(1,27)
(0,78)
0,19
(0,11)
(0,06)
0,01
Sumber : BPS (diolah)
Tabel 4 Produk Domestik Bruto berdasarkan Pengeluaran Berlaku (miliar Rp)
PENGELUARAN 2006
2007
Konstan (miliar Rp) 2008
2006
2007
Pangsa terhadap PDB (%) 2008
Pertumbuhan (y-o-y)
Kontribusi thd. Pertumb. (y-o-y)
2006
2007
2008
2006
2007
2008
2006
2007
2008
1. Pengeluaran Konsumsi
2.380.735,54 2.840.263,96 3.436.326,10 1.224.491,77 1.284.156,70 1.360.487,89 71,30
71,92
69,36
3,91
4,87
5,94
2,63
3,23
3,89
2. Konsumsi rumah tangga
2.092.655,67 2.510.503,86 3.019.459,43 1.076.928,09 1.130.847,08 1.191.190,71 62,67
63,57
60,95
3,17
5,01
5,34
1,89
2,92
3,07
3. Konsumsi pemerintah
288.079,87
329.760,10
416.866,67
147.563,68
153.309,63
169.297,18 8,63
8,35
8,41
9,61
3,89
10,43
0,74
0,31
0,81
4. Investasi
848.168,32
985.161,39 1.377.246,80
432.745,94
441.370,95
497.087,45 25,40
24,95
27,80
1,34
1,99
12,62
0,33
0,47
2,84
5. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
805.786,12
986.214,69 1.369.583,12
403.719,24
441.614,01
493.222,49 24,13
24,97
27,65
2,60
9,39
11,69
0,58
2,05
2,63
(0,03)
0,15
(13,37) (100,84) (1.690,12)
(0,26)
(1,58)
0,21 (1,35)
6. Perubahan Inventory Diskrepansi Statistik 7. Permintaan domestik 8. Ekspor bersih
42.382,20
(1.053,30)
7.663,67
29.026,70
(243,06)
3.864,96 1,27
(70.415,69)
(35.806,42)
84.053,62
16.237,88
52.027,88
25.482,55 (2,11)
(0,91)
1,70
290,24
220,41
(51,02)
1,41
1,94
3.228.903,86 3.825.425,36 4.813.572,89 1.657.237,71 1.725.527,65 1.857.575,33 96,70
96,86
97,16
3,23
4,12
7,65
2,96
3,70
6,73
199.045,83 5,41
4,04
1,14
12,83
6,84
7,28
1,13
0,64
0,69
180.728,63
159.702,46
56.402,38
173.651,11
185.536,27
9. Ekspor barang dan jasa
1.036.316,46 1.162.973,77 1.474.507,88
868.256,46
942.431,35 1.031.866,09 31,03
29,45
29,76
9,41
8,54
9,49
4,26
4,02
4,56
10. Impor barang dan jasa
855.587,84 1.003.271,31 1.418.105,49
694.605,35
756.895,09
25,40
28,63
8,58
8,97
10,03
3,14
3,37
3,87
3.339.216,80 3.949.321,40 4.954.028,90 1.847.126,70 1.963.091,80 2.082.103,72 100,00 100,00 100,00
5,50
6,28
6,06
5,50
6,28
6,06
Produk Domestik Bruto
832.820,26 25,62
Sumber : BPS (diolah)
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
9