PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN GUNUNGKIDUL Menurut Penggunaan Gross Regional Domestic Product of Gunungkidul Regency by Type of Expenditure
2008 - 2012
BPS - Statistics of Gunungkidul Regency
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENURUT PENGGUNAAN, 2008 - 2012
ISBN : 979.472.458.0 Nomor Publikasi : 3403.13.02 Nomor Katalog: 9302005.3403
Naskah : - Rio Jakaria, S.ST, M.Stat. - Andi Wicaksono, S.Si. Seksi Statistik Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul
Editor : - Amir Mishbahul Munir, S.ST, M.Si Seksi Statistik Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul
Diterbitkan oleh : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
SAMBUTAN
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami menyambut gembira atas terbitnya buku “Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Tahun 2008-2012” hasil kerjasama antara Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul. Publikasi ini merupakan publikasi ketujuh dan diharapkan penerbitannya dapat berkelanjutan serta dapat ditingkatkan kualitasnya di masa yang akan datang. Penerbitan Publikasi PDRB yang dihitung dari sisi penggunaan ini adalah untuk dapat mengetahui siapa pengguna dan sejauh-mana pemanfaatan dari nilai tambah bruto yang dihasilkan di wilayah Kabupaten Gunungkidul, sehingga dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam perencanaan, perumusan kebijakan serta dapat pula digunakan sebagai bahan evaluasi bagi pemerintah, khususnya di bidang ekonomi makro. Kepada Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul kami ucapkan terima kasih atas kerja samanya selama ini. Kepada semua pihak dinas/instansi dan swasta agar dapat memanfaatkan buku ini dan terus membantu kelancaran penyediaan data pada penerbitan tahun-tahun mendatang. Akhirnya kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan publikasi ini.
Wonosari,
Juli 2013
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul Kepala,
Ir. Syarief Armunanto, M.M. NIP.19590728 199003 1 003
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008-2012
iii
KATA PENGANTAR
Publikasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Tahun 2008-2012 merupakan publikasi tahunan yang diharapkan berkelanjutan pada tahun berikutnya. Berbeda dengan PDRB menurut Lapangan Usaha (Sektoral), pada PDRB menurut Penggunaan ini akan dijelaskan tentang komposisi penggunaan dari nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh PDRB Sektoral. Untuk mempermudah pengguna data, pada buku ini juga akan disajikan konsep, definisi dan metodologi yang digunakan dalam penghitungannya. Selain itu juga disajikan ulasan sederhana hasil penghitungan pada tahun 2008 – 2012. Oleh karena adanya keterbatasan data yang tersedia, maka disadari pada penerbitan ini masih banyak ditemukan kekurangan dan kelemahan yang perlu disempurnakan pada penerbitan mendatang. Saran dan kritik perbaikan tetap diharapkan dari para pembaca dan pengguna data pada umumnya. Akhirnya kami ucapkan terimakasih kepada Bappeda Kabupaten Gunungkidul yang telah bersedia mendukung penerbitan buku ini, serta terimakasih kami ucapkan pula kepada pihak terkait yang telah mambantu hingga dapat tersusunnya publikasi ini.
Wonosari, Juli 2013 Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul Kepala,
Agus Handriyanto, SE, M.Si NIP. 19660815 199403 1 001
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008-2012
iv
ABSTRAKSI
Publikasi ini berisi tentang gambaran PDRB yang dilihat dari sisi komponen penggunaannya. Komponen penggunaan tersebut adalah komponen untuk konsumsi yaitu Konsumsi Rumahtangga, Konsumsi Pemerintah dan Konsumsi Lembaga Nirlaba dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)). Sedangkan komponen lainnya adalah perubahan stok serta ekspor dan impor. Selama tahun 2008-2012, komponen penggunaan PDRB terbesar masih digunakan untuk konsumsi, diikuti PMTB dan komponen lainnya. Konsumsi terbesar digunakan untuk konsumsi rumah tangga, diikuti kemudian konsumsi pemerintah dan konsumsi terkecil adalah untuk konsumsi lembaga nirlaba. Pada tahun 2012 pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga mencapai 3,888 triliun rupiah (48,82 %) yang dirinci 25,62 persen dari total PDRB diantaranya untuk konsumsi makanan dan sisanya 23,20 persen untuk konsumsi bukan makanan. Di lain pihak pengeluaran untuk konsumsi pemerintah mencapai 1,986 triliun rupiah (24,95 %); konsumsi lembaga nirlaba hanya 0,108 milyar rupiah (1,35 %), PMTB mencapai 2,182 triliun rupiah (27,41 %), dan sisanya digunakan untuk yang lainnya (- 2,53 %). Dibandingkan tahun sebelumnya, laju pertumbuhan PDRB pada tahun 2012 mencapai 4,84 persen, tertinggi dalam lima tahun terakhir. Dimana pertumbuhan untuk masing-masing komponen penggunaan adalah sebagai berikut: pertumbuhan terbesar terjadi pada komponen konsumsi yang mencapai 5,44 persen yang terdiri dari pengeluaran konsumsi Lembaga Nirlaba yang tumbuh mencapai 8,76 persen diikuti konsumsi pemerintah tumbuh 6,28 persen, dan pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh 5,44 persen. Komponen PMTB tumbuh 4,62 persen dan komponen lainnya mengalami pertumbuhan total sebesar 5,97 persen. Selama periode tahun 2008-2012 nilai ICOR rata-rata mencapai 4,86 sehingga dapat disimpulkan bahwa selama periode tersebut rata-rata dibutuhkan 4,86 unit investasi untuk meningkatkan 1 unit PDRB. Pada tahun 2012 ICOR tahunan sebesar 4,42. Nilai ICOR sebesar ini dikategorikan masih terjadi inefisiensi dalam penggunaan investasi karena menurut Widodo (1990) angka ICOR yang memiliki produktivitas investasi yang baik berkisar antara 3-4.
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008-2012
v
DAFTAR ISI Halaman
SAMBUTAN ……………………………………………………………………………...…
iii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….....….
iv
ABSTRAKSI …………………………………………………………………………...……
v
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….
vi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………….
vii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………….…
ix
I. PENDAHULUAN………………………………………………………………………
1
II. KONSEP DAN DEFINISI…………………………………………………………..…..
4
2.1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga …………………………………….…...…
4
2.2 Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba ………….…………………………...….
7
2.3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah ..........................…………………………….
8
2.4 Pembentukan Modal Tetap Bruto…………………………………………….….…
8
2.5 Perubahan Stok………………………………………………..……..….……….…
9
2.6 Ekspor dan Impor………………………………………………….……………….
10
III TINJAUAN PDRB KABUPATEN GUNUNGKIDUL DARI PENDEKATAN . PENGGUNAAN …………………………………………………………….….
12
3.1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga…………………………..……….…..……
14
3.2 Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba …..……………………………….…
15
3.3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah………………………………………….....…..
15
3.4 Pembentukan Modal Tetap Bruto……………………………………………….….
17
3.5 Komponen Lainnya..…………………………………………………………....….
18
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008-2012
vi
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 :
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan atas dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012 (Jutaan Rupiah) .………………………………………………………………..
19
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan atas dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008-2012 (Jutaan Rupiah)………………………………………………………………
20
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan atas dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012 (Persen)..…..…………………………………………..……………................
21
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan atas dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008-2012 (Persen) .……………………………………………………
22
Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan atas dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012 (Persen) …………………………………………………..
23
Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan atas dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008-2012(Persen)…………………… ………………………………
24
Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan atas dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012 (Persen)…………..… ………………………………………………….……….
25
Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan atas dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008-2012 (Persen) ..… …………………………………………………………………….
26
Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Tahun 2008-2012(Persen) ……………………………
27
Tabel 10 : Indeks Implisit Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Tahun 2008-2012(Persen) …………….
28
Tabel 11 : Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan atas dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012 (Persen) ………………………………………………………………………...
29
Tabel 12 : Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan atas dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008-2012 (Persen) …………………………………………………………………..…….
30
Tabel 2 :
Tabel 3 :
Tabel 4 :
Tabel 5 :
Tabel 6 :
Tabel 7 :
Tabel 8 :
Tabel 9 :
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008-2012
vii
Tabel 13 : Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012 (Jutaan Rupiah) …………………………………………………………..........
31
Tabel 14 : Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008-2012 (Jutaan Rupiah)………………………………………………………………….
32
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008-2012
viii
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 : PDRB menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2000 Tahun 2012 (Jutaan Rupiah)………………………………………………...
13
Gambar 3.2 : Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Tahun 2008-2012 (Jutaan Rupiah) …....
16
Gambar 3.3 : Kontribusi PMTB terhadap PDRB Tahun 2008-2012 (Persen)..……………
17
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008-2012
ix
I. PENDAHULUAN Salah satu indikator penting untuk
dengan jumlah barang dan jasa akhir yang
mengetahui kondisi ekonomi suatu daerah
dihasilkan, dan harus sama pula dengan
dalam satu periode tertentu adalah dengan
jumlah pendapatan (balas jasa) untuk faktor-
menggunakan
faktor produksinya.
Regional
data
Produk
Bruto
Domestik
(PDRB).
PDRB
PDRB
yang
dihitung
melalui
didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah
pendekatan
(value added) yang dihasilkan oleh seluruh
bagaimana PDRB dihasilkan oleh berbagai
unit usaha atau jumlah nilai barang dan jasa
sektor ekonomi yang beroperasi di suatu
akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit
wilayah. PDRB yang demikian disebut
kegiatan
suatu
sebagai PDRB menurut sektor atau biasa
daerah/wilayah. Secara kuantitatif PDRB
disebut sebagai PDRB dari sisi penyediaan
merupakan nilai barang dan jasa, oleh
(supply side). PDRB yang disusun melalui
karena itu PDRB dihitung atas harga berlaku
pendekatan
(at current price) dan PDRB atas dasar
bagaimana PDRB suatu wilayah digunakan
harga konstan (at constant price). PDRB
atau dimanfaatkan, baik untuk memenuhi
atas dasar harga berlaku digunakan untuk
kebutuhan permintaan di dalam wilayah
melihat
(region)
ekonomi
perubahan
dalam
struktur
ekonomi,
produksi
menjelaskan
pengeluaran
maupun
menjelaskan
untuk
memenuhi
sedangkan PDRB atas dasar harga konstan
kebutuhan di luar wilayah. PDRB demikian
digunakan
itu
untuk
melihat
pertumbuhan
ekonomi riil.
penggunaan
Penghitungan PDRB dapat dilakukan dengan
disebut
beberapa
pendekatan
yaitu
sebagai
PDRB
(terminologi
menurut
yang
akan
digunakan dalam publikasi ini) atau disebut PDRB
menurut
Pengeluaran
(Gross
pendekatan produksi (production approach),
Regional Domestic Product by Type of
pendekatan pendapatan (income approach),
Expenditure),
dan pendekatan pengeluaran (expenditure
sebagai PDRB yang ditinjau dari sisi
approach).
permintaan (demand side).
Secara
konsep,
ketiga
pendekatan tersebut akan menghasilkan angka yang sama antara jumlah pengeluaran
atau
biasa
juga
disebut
Dalam penghitungan PDRB mulai tahun
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008- 2012
2000
sampai
dengan
sekarang
1
mengalami pergeseran tahun dasar dari
penyusunan series baru penghitungan
tahun 1993 menjadi 2000. Secara umum,
PDB/PDRB
pergeseran tersebut mempunyai beberapa
penggunaan.
alasan :
diturunkan dari Tabel Input-Output telah
baik
sektoral
Besaran
maupun
PDB
yang
mengalami uji konsistensi pada tingkat 1. Pertumbuhan ekonomi yang dihitung berdasarkan tahun dasar 1993 menjadi makin tidak realistis, karena perubahan struktur ekonomi yang relatif cepat mengakibatkan pertumbuhan ekonomi berdasarkan PDRB tahun dasar 1993 menjadi kecil.
2000 dipengaruhi oleh adanya krisis yang
berdampak
kepada
perubahan perekonomian di suatu daerah. Atau dengan kata lain struktur ekonomi tahun 2000 telah berbeda dengan tahun 1993 sehingga pemutakhiran tahun dasar penghitungan PDRB dari tahun 1993 ke tahun 2000 perlu dilakukan agar hasil estimasi
PDRB
sektoral
maupun
penggunaannya akan menjadi realistik, dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran pergeseran
struktur
produksi
lintas
selesainya
penyusunan
Tabel
Input-Output Indonesia 2000.yang secara baku
struktur
permintaan
dan
penawarannya. Oleh karena itu Tabel I-O dapat dijadikan sebagai basis dasar (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. rekomendasi
Bangsa-Bangsa
(PBB)
Perserikatan sebagaimana
tertuang dalam buku panduan yang baru “Sistem Neraca Nasional” dinyatakan bahwa estimasi PDB/PDRB atas dasar harga konstan sebaiknya dimutakhirkan secara periodik dengan menggunakan tahun referensi yang berakhiran 0 dan 5. Hal ini
dimaksudkan agar
besaran
angka–angka PDB/PDRB dapat saling diperbandingkan antar negara dan antar waktu guna keperluan analisis kinerja perekonomian dunia atau wilayah. 5. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) maupun Indeks Harga Konsumen (IHK) menggunakan tahun dasar baru, yaitu
sektor. 3. Telah
kelayakan
4. Menurut
2. Perkembangan ekonomi tahun 1993–
ekonomi
sektoralnya dengan mempertimbangkan
dipakai
sebagai
basis
bagi
tahun 2000 dan 2002. Penyempurnaan metodologi berikut perluasan cakupan komoditinya akan menghasilkan suatu series IHPB dan IHK baru yang akan
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008- 2012
2
digunakan
sebagai
deflator
dalam
barang dan jasa untuk memperoleh ekspor
penghitungan estimasi PDRB sektoral
neto. Dalam PDRB menurut penggunaan,
maupun penggunaan.
selisih antara permintaan (demand) dan
6. Ketersediaan data dasar (raw data) baik
penyediaan (supply) yang mencerminkan
harga maupun volume (quantum) tahun
perbedaan statistik (statistical descrepancy)
2000 secara rinci pada masing-masing
dicakup dalam perubahan stok (change in
sektor ekonomi relatif lebih lengkap dan
stock).
berkelanjutan. Dengan dukungan data-
Informasi
yang
rinci
tersebut
data yang lebih lengkap dan terinci serta
diharapkan dapat membantu para pengguna
berkesinambungan, diharapkan estimasi
data terutama para peneliti untuk dapat
PDRB dengan tahun dasar 2000 dapat
memahami
disusun lebih akurat dan konsisten.
Kabupaten Gunungkidul dari sisi permintaan
kondisi
perekonomian
(demand side). Penyusunan Kabupaten
publikasi
Gunungkidul
PDRB menurut
penggunaan dilatarbelakangi oleh semakin meningkatnya PDRB
kebutuhan
yang
terhadap
dirinci
data
menurut
penggunaannya, yaitu permintaan domestik yang
berupa
pengeluaran
konsumsi
rumahtangga baik untuk makanan maupun non makanan, konsumsi lembaga nirlaba, konsumsi pemerintah, dan pembentukan modal tetap bruto. Sedangkan permintaan dari luar wilayah adalah berupa ekspor. Namun
karena
sebagian
permintaan
terhadap barang dan jasa dalam suatu wilayah termasuk barang dan jasa yang berasal dari luar wilayah (impor), maka dalam PDRB menurut penggunaan ekspor barang dan jasa dikurangi dengan impor
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008- 2012
3
II. KONSEP DAN DEFINISI PDRB menurut Penggunaan meng-
dimana :
gambarkan penggunaan barang dan jasa yang
Ch
: Konsumsi Rumah Tangga,
diproduksi oleh
dalam
Cn
: Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba,
masyarakat. Penggunaan PDRB tersebut
Cg
: Konsumsi Pemerintah & Pertahanan
secara garis besar ada dua macam yaitu:
Ii
: Pembentukan Modal Tetap Bruto,
Konsumsi Antara yang digunakan untuk
Is
: Perubahan Stok,
memenuhi kebutuhan dalam proses produksi
X
: Ekspor,
dan Konsumsi
M
: Impor,
Y
: PDRB
berbagai
Akhir
sektor
untuk
memenuhi
kebutuhan konsumsi masyarakat. Untuk
melihat
hubungan
antara
pendapatan dan permintaan terhadap barang
Dari persamaan (1) dapat disederhanakan menjadi
dan jasa dapat ditulis sebagai berikut : PDRB SAMA DENGAN NILAI SELURUH
PENGELUARAN
AKHIR
DIKURANGI NILAI TOTAL IMPOR. Pengeluaran
akhir
Y = C + I + X – M ………….. …………….2 dimana : C
: Konsumsi RT, Lembaga Nirlaba
merupakan
Rumah
pembelian dari semua barang dan jasa
tangga,
Pemerintah
Pertahanan
(barang konsumsi, output pemerintah dan
I
: Investasi.
lembaga swasta Nirlaba, barang modal,
X
: Ekspor,
perubahan persediaan, semua barang yang di
M
: Impor,
ekspor)
Y
: PDRB
2.1
Pengeluaran Konsumsi
yang
disuplai
dalam
suatu
dan
perekonomian. Nilainya akan melebihi dari output akhir yang diproduksi oleh sektorsektor produksi domestik sebesar nilai impor
Rumahtangga
barang dan jasa akhir. Nilai produksi domestik
akan
diperoleh
dari
selisih
Pengeluaran konsumsi rumah-tangga
pengeluaran akhir dengan total impor, yang
mencakup seluruh pengeluaran barang dan
persamaan nya dapat ditulis :
jasa dikurangi penjualan neto barang bekas
Y = Ch + Cn + Cg + Ii + Is + X – M …… 1
atau afkiran. Pengeluaran tersebut termasuk
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008- 2012
4
pembelian aktiva berwujud yang tidak dapat
Disamping itu digunakan data lainnya seperti
diproduksi kembali (kecuali tanah) seperti
PDRB sektoral, Indeks Harga Konsumen dan
karya seni, barang-barang koleksi dan barang
jumlah penduduk pertengahan tahun.
antik. Termasuk juga pembelian barang tahan
Dari hasil SUSENAS, diperoleh rata-
lama seperti meubeler, sepeda motor, mobil
rata konsumsi per kapita per minggu untuk
dan barang elektronik dan imputasi sewa
bahan makanan dan rata-rata nilai konsumsi
rumah sendiri. Pengeluaran rumah tangga
per kapita per bulan untuk non makanan.
juga meliputi nilai barang dan jasa yang
Pengeluaran untuk konsumsi makanan
dihasilkan untuk konsumsi sendiri seperti
terdiri dari pegeluaran untuk bahan makanan,
hasil kebun, peternakan, kayu bakar dan
makanan dan minuman jadi, rokok dan
biaya hidup lainnya.
tembakau. Sedangkan pengeluaran konsumsi
Disamping
itu
untuk
bukan makanan terdiri dari pengeluaran untuk
pemeliharaan kesehatan, pendidikan, rekreasi,
perumahan, bahan bakar, air dan penerangan;
pengangkutan dan jasa-jasa lainnya termasuk
aneka barang dan jasa; pakaian, alas kaki dan
dalam
tutup kepala; pajak dan asuransi serta
konsumsi
pengeluaran
rumah
tangga,
tetapi
pembelian rumah tidak termasuk pengeluaran
keperluan untuk pesta dan upacara.
konsumsi dan sebaliknya pengeluaran atas
Cara memperoleh nilai konsumsi bahan
rumah yang ditempati seperti sewa rumah,
makanan per bulan dilakukan dengan cara
perbaikan ringan, rekening air, listrik, telepon
konsumsi per kapita per minggu dikalikan
dan lain-lain merupakan konsumsi rumah
tiga puluh dibagi tujuh. Nilai konsumsi bahan
tangga.
makanan dan bukan bahan makanan setahun
Sumber data utama perkiraan nilai
diperoleh dengan cara nilai konsumsi per
konsumsi rumah tangga, adalah hasil Survey
kapita per bulan dikali dua belas dikalikan
Sosial
pula dengan jumlah penduduk pertengahan
Ekonomi
Nasional
(SUSENAS)
Provinsi D.I.Yogyakarta khususnya untuk
tahun (hasil proyeksi).
Kabupaten Gunungkidul, hasil pengolahan Badan
Pusat
Statistik
untuk
besarnya
Perkiraan nilai konsumsi rumahtangga untuk
tahun
yang
tidak
tersedia
data
konsumsi. Sedang untuk harga setiap jenis
SUSENAS
bahan yang dikonsumsi diperoleh dari hasil
berdasarkan data susenas dan elastisitas
pengolahan statistik harga konsumen yang
pendapatan.
modul
konsumsi
dihitung
dilakukan oleh BPS Kabupaten Gunungkidul.
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008- 2012
5
Koefisien elastisitas diperoleh dari
a. Konsumsi Rumah Tangga Kelompok suatu
Makanan.
analisis
silang
antar
variabel
pendapatan dengan dengan variabel konsumsi Perkiraan
kelompok
dari data hasil pengolahan susenas 1999 akan
fungsi
diperoleh a sebagai konstanta dan b sebagai
eksponensial. Model ini dipilih berdasarkan
koefisien arah. Koefisien arah ini yang
asumsi bahwa setiap penambahan pendapatan
dipergunakan sebagai koefisien elastisitas,
akan menyebabkan pertambahan konsumsi,
sehingga untuk tahun-tahun yang tidak ada
tetapi pada suatu saat (titik jenuh) konsumsi
susenas modul konsumsi, konsumsi perkapita
tersebut mulai menurun, dengan bentuk kurva
setiap jenis barang dapat diperkirakan.
makanan
konsumsi
digunakan
model
seperti parabola.
Perhitungan nilai konsumsi makanan
Fungsi eksponensial tersebut adalah
pada tahun-tahun yang tak ada survei, secara umum diformulasikan sebagai berikut :
Qi = a . Yi
b
C(n+1) = Cn . (1 + b . dp) Untuk
mempermudah
perhitungan,
persamaan diatas dapat dimodifikasikan
Dimana : C(n+1)
: Rata-rata
dalam bentuk persamaan linier logaritma,
perkapita
yaitu
(n+1) Cn
ln Qi = ln a + b ln Yi
: Rata-rata perkapita
konsumsi
(kuantum)
sebulan pada
konsumsi
tahun
(kuantum)
sebulan pada
tahun
dasar (n). Dimana : Qi : Rata-rata
Dp konsumsi
perkapita
: Perubahan pendapatan perkapita harga konstan tahun ke-n dengan
sebulan (kuantum)
tahun ke (n+1)
Yi : Pendapatan Perkapita sebulan
Untuk kelompok makanan nilai konsumsi
a
: Konstanta
atas dasar harga berlaku diperoleh dengan
b
: Koefisien elastisitas
cara mengalikan nilai konsumsi dalam satuan kuantum dengan harga konsumen atau harga eceran pada tahun yang bersangkutan. Sedang nilai konsumsi atas dasar harga konstan
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008- 2012
6
diperoleh dengan metode revaluasi, artinya konsumsi dalam satuan kuantum dikalikan
2.2
Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba
dengan harga tahun dasar PDRB. Lembaga a.
Nirlaba
yang
melayani
Konsumsi Rumah Tangga
rumah tangga adalah lembaga formal maupun
Kelompok Bukan makanan
informal yang dibentuk atau dibiayai oleh perorangan atau kelompok masyarakat dalam
Perkiraan Konsumsi rumah tangga untuk
rangka menyediakan jasa pelayanan yang
kelompok bukan makanan menggunakan
bersifat
model regresi linier, artinya setiap kenaikan
anggota masyarakat umum tanpa adanya
pendapatan
motivasi untuk meraih keuntungan.
akan
selalu
diikuti
oleh
penambahan permintaan konsumsi kelompok
non komersial khususnya
Bentuk
Lembaga
Nirlaba
bagi
yang
bukan makanan misalnya permintaan akan
melayani rumah tangga adalah sebagai
pakaian
berikut
dan
sebagainya.
Model
yang
digunakan sebagai berikut :
Qi = a + b.Yi
:
Organisasi
(ORMAS),
Organisasi
Kemasyarakatan Sosial
(Orsos),
Organisasi Profesi, Perkumpulan Sosial /
Dimana :
Kebudayaan / Olahraga dan Hobi, Lembaga
Qi : Rata-rata konsumsi perkapita sebulan
swadaya
(kuantum)
Keagamaan,
Yi : Pendapatan perkapita sebulan a
: Konstanta
b
: Koefisien elastisitas.
masyarkat dan
(LSM), Organisasi
Lembaga Bantuan
kemanusiaan/Beasiswa. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba tersebut meliputi pembelian barang dan jasa
Nilai konsumsi rumahtangga untuk
dan penerimaan transfer dalam bentuk natura,
bukan makanan atas dasar harga konstan
pembayaran upah dan gaji, penyusutan
diperoleh dengan cara mendeflasi, yaitu
barang modal dan pajak tak langsung neto
membagi konsumsi harga berlaku dengan
yang dibayarkan lembaga ini, dikurangi
Indeks Harga Konsumen (IHK) yang sesuai.
dengan penjualan barang dan jasa yang
Pengeluaran konsumsi rumahtangga ini
dihasilkan.
telah dilengkapi dengan perkiraan besarnya konsumsi
makanan/minuman
dikonsumsi di luar rumah.
yang
Perkiraan besarnya nilai konsumsi Lembaga Nirlaba sampai saat ini diperolah dari hasil penghitungan survei khusus yaitu
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008- 2012
7
diperoleh dari penjumlahan output sub sektor
pusat diperoleh dari Kantor Perbendaharaan
jasa
Negara
sosial dan kemasyrakatan, dimana
sedangkan
untuk
pengeluaran
Lembaga Nirlaba banyak berperan seperti
pemerintah daerah dalam hal ini daerah
kegiatan panti asuhan, tempat ibadah dan
otonom tingkat I, tingkat II dan tingkat desa
sebagainya dikurangi surplus usahanya.
diperoleh dari daftar K.1; K.2 dan K.3.
Dari hasil penghitungan Nilai Produk
Jika diteliti, pengeluaran pemerintah
Domestik Bruto menurut lapangan usaha,
terdiri dari dua kelompok, yaitu pengeluaran
diperoleh perkiraan nilai konsumsi lembaga
rutin
swasta yang tidak mencari untung, baik atas
Pengeluaran
dasar harga yang berlaku maupun atas dasar
pegawai,
harga konstan 2000.
pengeluaran
dan
pengeluaran
pembangunan.
rutin
dari
belanja
terdiri barang,
lainnya.
Dari
belanja
subsidi
dan
kelompok
pengeluaran rutin yang dihitung sebagai
2.3
Pengeluaran Konsumsi
pengeluaran konsumsi pemerintah adalah
Pemerintahan
belanja
pegawai,
belanja
barang
dan
pengeluaran rutin lainnya. Sedang yang Pengeluaran mencakup
konsumsi
pengeluaran
pemerintah
untuk
belanja
pegawai, penyusutan barang modal dan
lainnya tidak dimasukkan karena pengeluaran disini merupakan transfer. Dari
kelompok
pengeluaran
belanja barang (termasuk belanja perjalanan
pembangunan yang tujuan utamanya untuk
dinas, pemeliharaan, dan pengeluaran lain
peningkatan fisik di segala bidang merupakan
yang bersifat rutin) dikurangi penerimaan
investasi pemerintah. Tetapi pembiayaan
dari
yang
yang bersifat rutin, seperti pengeluaran untuk
dihasilkan. Pengeluaran konsumsi pemerintah
riset dan pengeluaran pengembangan ilmu
tersebut meliputi pemerintah pusat dan
pengetahuan, dimasukkan sebagai konsumsi
daerah.
pemerintah.
produksi
barang
dan
jasa
Data mengenai belanja pegawai, belanja barang dan belanja rutin lainnya serta perkiraan
belanja
pembangunan
2.4 Pembentukan Modal Tetap Bruto
yang
rutin diperolah dari
Pembentukan modal tetap domestik
realisasi pengeluaran pemerintah pusat dan
bruto mencakup pengadaan, pembuatan dan
pemerintah daerah. Pengeluaran pemerintah
pembelian barang-barang modal baru dari
merupakan belanja
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008- 2012
8
dalam negeri ataupun barang bekas dari luar
ditambah dengan persentase tertentu terhadap
negeri. Pengertian dalam/luar negeri dalam
nilai
hal ini termasuk luar wilayah.
bangunan.
produksi
bruto
sektor
konstruksi/
Barang modal adalah peralatan yang
Perkiraan pembentukan modal tetap
digunakan untuk berproduksi dan biasanya
bruto atas dasar harga konstan tahun 1993,
mempunyai umur pamakaian satu tahun atau
diperoleh dengan cara
lebih. Pembentukan modal tetap domestik
pembentukan modal tetap bruto (nilai barang
bruto dapat dibedakan menjadi :
impor) atas dasar harga yang berlaku dengan
a.
mendeflasi nilai
Pembentukan modal dalam bentuk
Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)
bangunan/konstruksi
dari
barang-barang impor, dan dengan IHPB
bangunan tempat tinggal dan bukan
barang-barang industri untuk barang modal
tempat tinggal, bangunan/konstruksi
antar pulau.
terdiri
lainnya
seperti : jalan, jembatan,
irigasi,
pembangkit
tenaga
listrik,
2.5
Perubahan Stok
instalasi, komunikasi dan sebagainya. b. Pembentukan modal dalam bentuk
Stok disini mencakup persediaan barang-
mesin-mesin dan alat-alat perleng-
barang pada akhir tahun baik berasal dari
kapan baik yang berasal dari impor
pembelian yang akan dipakai sebagai input
maupun produksi dalam negeri.
pada suatu kegiatan ekonomi atau untuk
Penanaman
dijual lagi, maupun barang yang dihasilkan
c.
baru
untuk
tanaman
keras/pembukaan lahan. d.
Penambahan dipelihara
ternak
untuk
oleh unit-unit produksi yang belum dijual, yang
diambil
khusus susunya,
bulunya, atau dipakai tenaganya dan
baik barang yang sudah jadi maupun yang sedang dalam proses. Pemegang stok salah satunya adalah
lain-lain terkecuali ternak yang untuk
pemerintah
dipotong.
keperluan strategis seperti bahan pangan yang
yang
berupa
stok
barang
Pembentukan modal tetap bruto atas
kan dikeluarkan ke pasaran pada waktu krisis.
dasar harga yang berlaku, diperoleh dengan
Produsen dan pedagang juga merupakan
cara menghitung nilai barang-barang modal
pemegang stok. Stok pada produsen pada
yang masuk ke region dan barang modal yang
umumnya berupa bahan mentah, barang-
masuk
barang atau alat-alat yang diproduksi tetapi
antar
region
atau
antar pulau,
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008- 2012
9
masih dalam proses atau barang-barang yang belum dipasarkan. Perubahan
Perubahan ditaksir
stok
residual
karena
tidak
tersedianya data yang diperlukan untuk
diperoleh dari seluruh nilai stok pada akhir
membuat perkiraan prubahan stok. Dengan
tahun dikurangi dengan seluruh nilai stok
demikian stok merupakan sisa, yaitu PDRB
pada awal tahun yang bersangkutan (pada
dikurangi konsumsi rumah tangga, konsumsi
awal tahun yang bersangkutan). Dalam
lembaga swasta yang tidak mencari untung,
menghitung perubahan stok dapat dilakukan
konsumsi pemerintah, pembentukan modal
dengan dua metode yakni :
tetap bruto dan ekspor neto (ekspor – impor)
1. Metode Langsung
baik atas dasar harga berlaku maupun atas
stok
kegiatan
dan
diperoleh jenis
suatu
sebagai
penghitungannya
tahun
Nilai
pada
stok
dari
setiap
barang
yang
dikumpulkan melalui sensus dan survei.
dasar harga konstan.
2.6
Ekspor dan Impor
Berdasarkan laporan neraca keuangan perusahaan dari hasil survei tahunan
Ekspor dan impor merupakan kegiatan
diperoleh nilai stok pada awal tahun dan
transaksi barang dan jasa antara penduduk
akhir tahun, yang kemudian dinilai dengan
suatu daerah dengan daerah lain atau dengan
rata-rata harga pasar pada periode tahun
luar negeri. Kegiatan ekspor impor di tingkat
perhitungan tersebut.
kabupaten meliputi :
2 Metode Tidak Langsung
a. Ekspor dan impor dengan luar negeri.
(Metode Arus Barang)
b. Ekspor
Yaitu dengan menghitung stok awal
dan
impor
antar
daerah
(propinsi/kabupaten/kota)
dan stok akhir dari tiap jenis barang. Data
Dari nilai ekspor dan impor luar negeri
seperti ini mungkin tersedia hanya untuk
dan antar
beberapa jenis barang. Oleh karena itu
diperoleh nilai ekspor dan impor atas dasar
maka
harga berlaku.
komponen
diestimasi
perubahan
berdasarkan
residual
stok
daerah masing-masing
tahun
dari
Nilai ekspor atas dasar harga konstan
PDRB yang dihitung secara sektoral
2000 diperoleh dengan mendeflasi nilai
dikurangi dengan komponen-komponen
ekspor atas dasar harga berlaku, dengan
yang sudah dihitung dengan data yang
deflator indeks harga perdagangan besar
tersedia.
umum ekspor tanpa minyak. Sedang nilai
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008- 2012
10
impor
dideflasi
dengan
indeks
harga
Perdagangan, Koperasi dan Pertambangan
perdagangan besar umum kelompok barang-
Kabupaten. Sedang untuk barang yang keluar
barang impor.
dan masuk antar daerah diperoleh dengan
Nilai barang yang keluar antar daerah
cara menghitung selisih produksi domestik
atas dasar harga konstan 2000 diperoleh
dengan
dengan
domestik terdiri dari konsumsi rumah tangga
cara
mendeflasi
masing-masing
komoditas dengan IHPB umum.
konsumsi
domestik.
Konsumsi
dan konsumsi rumah tangga industri.
Data mengenai ekspor dan impor luar negeri diperoleh dari Dinas Perindustrian,
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008- 2012
11
III. TINJAUAN PDRB KABUPATEN GUNUNGKIDUL DARI PENDEKATAN PENGGUNAAN, 2008 - 2012
Berbeda
Menurut Nelis dan Parker (2002), di
dengan
peran
rumah
dalam ekonomi sebagai suatu kesatuan, pelaku
tangga, korporasi mempekerjakan dan
ekonomi dapat diklasifikasikan menjadi lima
memberikan balas jasa atas faktor yang
kelompok yakni:
disediakan
1. Rumah Tangga
(termasuk lembaga
rumah
tangga.
Tugas
korporasi adalah memproduksi barang dan jasa yang kemudian dikonsumsi oleh
nirlaba) 2. Pemerintah (government)
rumah tangga, pemerintah, korporasi lain
3. Korporasi (firm)
dan
4. Jasa keuangan (financial services)
Korporasi juga memainkan peran vital
5. Kelompok
luar
daerah/luar
negeri
pasar
dalam
luar
daerah/luar
pembentukan
negeri.
investasi
dalam
pengadaan mesin dan peralatan, tanah
(foreign)
dan bangunan serta kapasitas produk Masing-masing
institusi
tersebut
lainnya.
berperan sebagai pelaku ekonomi, dimana antar daerah satu institusi dengan yang lainnya dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan perilakunya dalam sistem perekonomian.
menyediakan sumber daya berupa faktorproduksi
yang
dibutuhkan
oleh
korporasi untuk memproduksi barang dan jasa. Faktor produksi tersebut dapat berupa tenaga kerja, tanah dan modal. Sebagai balas jasanya
halnya
korporasi,
pemerintah memainkan berbagai peran dalam perekonomian seperti penyediaan layanan
Pada tingkat paling dasar, rumah tangga
faktor
Seperti
kesehatan,
pendidikan,
pertahanan dan keamanan, penegakan hukum dan kegiatan lainnya. Kemudian Pemerintah
memberikan
balas
jasa
berupa upah dan gaji kepada pegawainya yang
juga
merupakan
bagian
dari
kelompok rumah tangga.
rumah tangga menerima pembayaran dari korporasi berupa upah dan gaji, sewa dan bunga serta keuntungan (profit dan deviden).
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 – 2012
12
Untuk
memenuhi
konsumsinya,
Kelompok jasa keuangan berperan
Pemerintah memerlukan barang dan jasa
menjalankan
konsumsi akhir dari perusahaan. Di bidang
keuangan
pembentukan
juga
asuransi, dana pensiun dan lain-lain.
mengeluarkan dana melalui pembangunan
Institusi ini tidak memproduksi output
jalan-jalan baru dan bangunan untuk sarana
secara fisik sehingga mereka biasanya
umum seperti rumah sakit, sekolah yang pada
dikelompokkan terpisah dari korporasi.
akhirnya pemerintah memungut pajak dari
Peran kelompok ini adalah menyediakan
individu dan perusahaan untuk mendanai
layanan
konsumsi pemerintah termasuk pembayaran
penabung dan peminjam. Penabung bisa
transfer kepada penduduk yang memerlukan
berasal dari rumah tangga, korporasi,
berupa subsidi baik langsung maupun tidak
pihak asing dan badan-badan lainnya
langsung.
yang melayani publik.
modal
Pemerintah
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 – 2012
fungsi
seperti
untuk
bank,
intermediasi perusahaan
menjembatani
antara
13
Adapun kelompok luar daerah/negeri memberikan sumbangan langsung dalam hal
3.1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
transaksi ekspor dan impor baik untuk transaksi dengan daerah lain maupun dengan luar negeri. Selanjutnya,
meningkatnya
ketergantungan
antar daerah/negara karena dampak globalisasi, perlunya arus investasi dari luar cenderung meningkat. Arus modal ini berperan menutup kekurangan
tabungan
domestik
yang diperlukan penduduk.
tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 7,963 trilyun rupiah dari tahun sebelumnya yang mencapai 7,251 trilyun rupiah. Apabila di lihat penggunaannya,
terlihat
bahwa
sebagian besar digunakan untuk konsumsi yakni sebesar 75,13 persen yang meliputi konsumsi rumah
tangga
48,24
persen,
tersebut
mengalami
sebelumnya
yang
optimalisasi daerahnya.
akan
pemanfaatan
sumber
daya
tersebut
akan menjadi optimal apabila
diprioritaskan
berdasarkan
Pemanfaatan
kebutuhan
sebagian besar masyarakatnya. Dalam situasi ekonomi yang masih serba terbatas, pola konsumsi seharusnya
Kumulatif konsumsi kenaikan
nilainya
hidup
dari
74,16
tahun persen.
Sementara sisanya adalah untuk komponen lainnya seperti pembentukan modal, ekspor dan impor luar daerah. Pertumbuhan PDRB pada tahun 2012 mencapai 4,84 persen lebih besar dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 4,33 persen. Menurut jenis penggunaannya terjadi perubahan dimana pertumbuhan PDRB tertinggi adalah pengeluaran konsumsi lembaga nirlaba sebesar 8,76 persen, diikuti oleh pengeluaran konsumsi
konsumtif
dan
konsumsi
sebaiknya
menunjang
kegiatan
berlebihan. diarahkan produktif
Pola untuk
dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia dan mengembangkan potensi yang ada secara efisien, sehingga tercipta ekonomi yang sehat.
konsumsi
pemerintah 24,60 persen dan konsumsi lembaga nirlaba 1,33 persen.
masyarakat
diarahkan agar tidak mengarah pada pola
Besaran PDRB Kabupaten Gunungkidul
sisi
konsumsi
menentukan
untuk
pembiayaan investasi dan belanja konsumsi
dari
Pola
Pengeluaran konsumsi rumah tangga merupakan komponen yang dominan dalam perekonomian tercermin
dari
Gunungkidul. kontribusi
Hal
ini
pengeluaran
konsumsi rumah tangga terhadap nilai PDRB. Selama setengah dekade ini sebagian besar PDRB Gunungkidul digunakan untuk konsumsi rumah tangga dan tahun 2012 ini peranannya kembali naik, yaitu dari 48,50 persen dari tahun 2008 menjadi 47,29 persen pada tahun 2009, namun naik lagi menjadi 48,25 persen pada tahun 2010, dan tahun 2011 sedikit mengalami penurunan menjadi 48,24 persen sedang tahun ini tercatat 48,82 persen.
pemerintah yang tercatat sebesar 6,28 persen dan konsumsi rumah tangga 5,44 persen. PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 – 2012
14
Pada tahun 2012 nilai PDRB yang
3.2 Pengeluaran Konsumsi Lembaga
digunakan untuk membiayai konsumsi rumah
Nirlaba.
tangga sebesar 3,888 trilyun rupiah dan 2,04 trilyun diantaranya adalah konsumsi makanan. Pengeluaran konsumsi rumah tangga umumnya
memang
didominasi
Pengeluaran
konsumsi
Lembaga
Nirlaba merupakan pengguna PDRB terkecil
untuk
baik dalam kelompok konsumsi maupun
makanan
pada komponen penggunaan PDRB secara
namun grafiknya berfluktuasi dari tahun ke
keseluruhan. Konsumsi Lembaga Nirlaba
tahun. Pada tahun 2012 pengeluaran untuk
adalah nilai penggunaan barang dan jasa oleh
konsumsi makanan secara
lembaga swasta formal ataupun non formal
pemenuhan kebutuhan konsumsi
sebesar
4,61
peningkatan
persen
dari
pengeluaran
riil
meningkat
tahun konsumsi
2011, non
dalam rangka menyediakan jasa sosial kemasyarakatan bagi anggotanya.
makanan justru naik sebesar 6,38 persen. Berdasarkan
harga
berlakunya,
Komponen
ini
seperti
halnya
konsumsi rumah tangga memiliki peranan
perkembangan konsumsi rumah tangga selama
yang
lima tahun ini; tahun 2008 sebesar 147,25
perekonomian Gunungkidul, walaupun dari
persen; tahun 2009 sebesar 162,34; tahun 2010
tahun ke tahun kontribusi pengeluaran ini
sebesar 196,14 persen; pada tahun 2011 sebesar
masih
224,06 persen dan pada tahun 2012 ini sebesar
perekonomian secara makro. Pada tahun
260,21.
2012
Pada tahun 2008 persentase peningkatan
terus
meningkat
berkisar
satu
pengeluaran
perlahan
persen
konsumsi
dalam
terhadap
Lembaga
Nirlaba ini memberikan andil 1,35 persen
konsumsi rumah tangga secara riil mengalami
terhadap
peningkatan sebesar 4,62 persen; tahun 2009
Gunungkidul.
total
PDRB
Kabupaten
sedikit melambat ke 2,71 persen; dan pada tahun 2010 naik 6,20 persen merupakan yang
3.3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
tertinggi selama lima tahun terakhir karena tahun 2011
konsumsi riil
rumah tangga
Anggaran
Pembangunan
harus
mengalami pelambatan dibanding 2010 yakni
diarahkan
sebesar 4,66 persen walaupun kembali ke 5,44
masyarakat dengan menyediakan prasarana
persen tahun 2012 ini.
dan sarana yang dibutuhkan masyarakat
untuk
menunjang
kegiatan
dengan lebih memprioritaskan pada sektor yang memiliki potensi untuk berkembang dengan segera.
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 – 2012
15
Seperti halnya konsumsi rumah tangga
Persentase belanja pegawai terhadap
dan lembaga nirlaba, konsumsi pemerintah atas
konsumsi pemerintah pada tahun 2012
dasar harga berlaku pada tahun 2012 pun
mencapai sekitar 68 persen, mengalami
mengalami
kenaikan yaitu menjadi 1.986,59
sedikit penurunan dari tahun 2010 dan
milyar rupiah atau meningkat 11,39 persen
2011 yang mencapai 75 dan 69 persen.
terhadap tahun sebelumnya. Sedangkan harga
Adapun
konstannya meningkat 6,28 persen dibanding
komponen
tahun sebelumnya.
besarnya
belanja
modal
merupakan
yang
menentukan
pengeluaran
konsumsi
kedua
pemerintah.
Pada tahun 2012, pengeluaran konsumsi
Tahun 2012 besaran belanja modal
pemerintah mempunyai peranan 24,95 persen
yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten
dari besaran PDRB Kabupaten Gunungkidul.
Gunungkidul mencapai 15 persen dari total
Besar kecilnya pengeluaran ini dipengaruhi
belanja pemerintah, mengalami peningkatan
oleh belanja pegawai, belanja barang dan
dibanding tahun 2011 yang hanya mencapai
belanja pemerintah lainnya. Komponen paling
12 persen.
dominan
dalam
pengeluaran
konsumsi
Namun persentase belanja barang dan
pemerintah adalah belanja pegawai yang
jasa terhadap pengeluaran konsumsi ini
setiap tahunnya selalu memiliki rasio diatas
selama
65 persen terhadap nilai totalnya.
penurunan
tahun 2012 menjadi
justru mengalami hanya
10
persen,
dibanding persentase tahun sebelumnya yang mencapai 11 persen.
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 – 2012
16
3.4
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Pembentukan Modal Tetap Bruto Salah satu faktor yang sangat penting
dalam
rangka
untuk
(PMTB) dan Perubahan Stok dapat juga
mengembangkan
dikatakan investasi, meskipun ada sebagian
perekonomian suatu daerah/wilayah adalah
komponen perubahan stok yang bukan
investasi. Investasi merupakan salah satu
investasi. Investasi yang dimaksud disini
komponen PDRB. Menurut teori “Harold
adalah investasi dalam bentuk barang modal
Domar” adalah semakin tinggi investasi yang
berupa bangunan/konstruksi, mesin-mesin
ditanamkan,
dan
maka
semakin
besar
perlengkapannya.
modal
peralatan
yang
output/PDRB yang dapat dihasilkan dan akan
tersebut
mengakibatkan
digunakan untuk berproduksi berupa barang
tingginya
ekonomi suatu daerah/wilayah.
pertumbuhan
merupakan
Barang
maupun jasa.
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 – 2012
17
Kontribusi PMTB terhadap PDRB atas
Pada tahun 2012 ICOR tahunan
dasar harga berlaku selama tahun 2008-2012
sedikit mengalami penurunan dari tahun
adalah sebesar 27 persen per tahun. Pada tahun
2011 yakni menjadi sebesar 4,42. Selama
tahun 2008 dan 2009 kontribusinya mencapai
periode tahun 2008-2012
27,90 persen, menurun pada tahun 2010
nilainya antara 4,73 – 5,43. Fluktuasi baik
menjadi 27,52 persen; dan kembali menggeliat
naik maupun turun terjadi selama periode
2011 menjadi 27,83 persen namun kembali ke
tersebut, ketika tahun 2008 nilainya 4,87
angka 27,41 pada tahun ini.
dan dua tahun kemudian naik menjadi 5,14.
ICOR tahunan
Namun pada tahun 2011 turun lagi menjadi Sementara nilai riil PMTB cenderung meningkat
setiap
tahun
dengan
4,73 yang disusul penurunan juga tahun
nilai
2012. Hal ini menunjukkan bahwa pada
peningkatan yang fluktuatif. Pada tahun 2009
tahun 2012 untuk memperoleh tambahan
nilainya meningkat 8,84 persen terhadap 2008;
satu unit tambahan output diperlukan 4,42
pada tahun 2010 meningkat sebesar 9,12 persen
unit tambahan investasi. Sedangkan rata-
dan tahun 2011 kembali mengalami kenaikan
rata ICOR periode 2008-2012 mencapai
sebesar 10,70 persen, namun nilainya tahun ini
4,86 sehingga dapat disimpulkan bahwa
hanya meningkat sebesar 8,15 dibanding tahun
selama periode tersebut rata-rata dibutuhkan
2011.
5 unit investasi untuk meningkatkan 1 unit PDRB.
Salah satu keterkaitan (korelasi) antara
3.5 Komponen Lainnya
PDRB dengan investasi yang dalam kaitan ini disebut PMTB dikenal dengan Incremental Capital
Output
Ratio
(ICOR).
Khusus untuk komponen perubahan stok,
ICOR
ekspor dan impor baik luar negeri maupun
menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi relatif
antar wilayah kontribusi dan pertumbuhannya
akibat adanya investasi. Semakin tinggi ICOR
tidak diperhitungkan karena masih belum
memberikan indikasi terjadinya inefisiensi
tersedianya data yang cukup memadai untuk
dalam penggunaan
ini
dilakukan
merupakan rasio (perbandingan) antara nilai
komponen
PMTB dengan tambahan PDRB pada satu
merupakan sisa/residual dari total PDRB (baik
tahun atau periode waktu tertentu di suatu
atas dasar harga berlaku maupun konstan
wilayah yang dihitung dengan harga konstan
2000), sehingga belum bisa dijadikan bahan
2000.
analisis.
investasi.
Ukuran
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 – 2012
penghitungan. tersebut
diatas
Komponenestimasinya
18
Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008 - 2012 (Jutaan Rupiah)
2008 (2)
2009 (3)
Tahun 2010 (4)
2011* (5)
2012** (6)
I. Konsumsi
4.067.909
4.390.309
4.894.468
5.377.147
5.981.977
I.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga
2.668.545
2.831.423
3.196.226
3.497.535
3.887.738
a. Makanan
1.421.876
1.495.768
1.682.621
1.839.644
2.040.387
b. Bukan Makanan
1.246.669
1.335.655
1.513.605
1.657.891
1.847.352
1.346.710
1.493.040
1.616.817
1.783.456
1.986.592
52.654
65.846
81.426
96.157
107.647
II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
1.534.880
1.670.524
1.822.845
2.017.826
2.182.192
III. Lainnya
-100.581
-73.052
-92.742
-144.291
-201.564
5.502.208
5.987.782
6.624.572
7.250.682
7.962.605
Jenis Penggunaan (1)
I.2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba
Produk Domestik Regional Bruto
*) angka sementara **) angka angka sementara sangat sementara
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012
19
Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008 - 2012 (Jutaan Rupiah)
2008 (2)
2009 (3)
Tahun 2010 (4)
2011* (5)
2012** (6)
I. Konsumsi
1.831.586
1.912.255
2.016.726
2.110.652
2.231.950
I.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga
1.275.462
1.310.071
1.391.288
1.456.096
1.535.342
a. Makanan
700.683
706.595
739.744
773.312
808.998
b. Bukan Makanan
574.779
603.476
651.544
682.783
726.345
I.2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
532.192
573.889
591.572
616.397
655.106
I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba
23.932
28.296
33.866
38.160
41.502
II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
628.653
653.435
682.481
711.196
744.069
III. Lainnya
610.059
631.675
630.872
662.440
701.983
3.070.298
3.197.365
3.330.079
3.474.288
3.642.562
Jenis Penggunaan (1)
Produk Domestik Regional Bruto
*) angka sementara **) angka angka sementara sangat sementara
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012
20
Tabel 3. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008 - 2012 (Persen)
2008 (2)
2009 (3)
Tahun 2010 (4)
I. Konsumsi
73,93
73,32
73,88
74,16
75,13
I.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga
48,50
47,29
48,25
48,24
48,82
a. Makanan
25,84
24,98
25,40
25,37
25,62
b. Bukan Makanan
22,66
22,31
22,85
22,87
23,20
I.2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
24,48
24,93
24,41
24,60
24,95
I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba
0,96
1,10
1,23
1,33
1,35
II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
27,90
27,90
27,52
27,83
27,41
III. Lainnya
-1,83
-1,22
-1,40
-1,99
-2,53
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Jenis Penggunaan (1)
Produk Domestik Regional Bruto
2011* (5)
2012** (6)
*) angka sementara **) angka angka sementara sangat sementara
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012
21
Tabel 4. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008 - 2012 (Persen)
2008 (2)
2009 (3)
Tahun 2010 (4)
I. Konsumsi
59,65
59,81
60,56
60,75
61,27
I.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga
41,54
40,97
41,78
41,91
42,15
a. Makanan
22,82
22,10
22,21
22,26
22,21
b. Bukan Makanan
18,72
18,87
19,57
19,65
19,94
I.2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
17,33
17,95
17,76
17,74
17,98
I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba
0,78
0,88
1,02
1,10
1,14
II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
20,48
20,44
20,49
20,47
20,43
III. Lainnya
19,87
19,76
18,94
19,07
19,27
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Jenis Penggunaan (1)
Produk Domestik Regional Bruto
2011* (5)
2012** (6)
*) angka sementara **) angka angka sementara sangat sementara
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012
22
Tabel 5. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008 - 2012 (Persen)
2008 (2)
2009 (3)
Tahun 2010 (4)
2011* (5)
2012** (6)
I. Konsumsi
289,01
311,91
347,73
382,02
424,99
I.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga
247,25
262,34
296,14
324,06
360,21
a. Makanan
227,16
238,97
268,82
293,91
325,98
b. Bukan Makanan
274,99
294,62
333,87
365,69
407,48
I.2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
415,35
460,48
498,65
550,05
612,70
I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba
1308,27
1636,04
2.023,16
2.389,16
2.674,66
II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
417,31
454,19
495,60
548,61
593,30
III. Lainnya
-19,55
-14,20
-18,03
-28,05
-39,18
240,29
261,50
289,31
316,65
347,74
Jenis Penggunaan (1)
Produk Domestik Regional Bruto
*) angka sementara **) angka angka sementara sangat sementara
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012
23
Tabel 6. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008 - 2012 (Persen)
2008 (2)
2009 (3)
Tahun 2010 (4)
2011* (5)
2012** (6)
I. Konsumsi
130,12
135,85
143,27
149,94
158,56
I.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga
118,18
121,38
128,91
134,91
142,26
a. Makanan
111,94
112,89
118,18
123,55
129,25
b. Bukan Makanan
126,78
133,11
143,72
150,61
160,22
I.2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
164,12
176,98
182,44
190,09
202,03
I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba
582,43
688,63
824,19
928,69
1.010,02
II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
153,79
159,85
166,95
173,98
182,02
III. Lainnya
128,88
133,45
133,28
139,95
148,30
134,09
139,64
145,43
151,73
159,08
Jenis Penggunaan (1)
Produk Domestik Regional Bruto
*) angka sementara **) angka angka sementara sangat sementara
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012
24
Tabel 7. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008 - 2012 (Persen)
2008 (2)
2009 (3)
Tahun 2010 (4)
2011* (5)
2012** (6)
I. Konsumsi
115,50
107,93
111,48
109,86
111,25
I.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga
114,28
106,10
112,88
109,43
111,16
a. Makanan
112,27
105,20
112,49
109,33
110,91
b. Bukan Makanan
116,66
107,14
113,32
109,53
111,43
I.2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
117,33
110,87
108,29
110,31
111,39
I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba
134,83
125,05
123,66
118,09
111,95
II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
118,25
108,84
109,12
110,70
108,15
III. Lainnya
-192,67
72,63
126,95
155,58
139,69
112,93
108,83
110,63
109,45
109,82
Jenis Penggunaan (1)
Produk Domestik Regional Bruto
*) angka sementara **) angka angka sementara sangat sementara
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012
25
Tabel 8. Indek Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008 - 2012 (Persen)
2008 (2)
2009 (3)
Tahun 2010 (4)
I. Konsumsi
105,05
104,40
105,46
104,66
105,75
I.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga
104,62
102,71
106,20
104,66
105,44
a. Makanan
101,84
100,84
104,69
104,54
104,61
b. Bukan Makanan
108,21
104,99
107,97
104,79
106,38
I.2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
105,49
107,83
103,08
104,20
106,28
I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba
120,77
118,23
119,69
112,68
108,76
II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
104,60
103,94
104,45
104,21
104,62
III. Lainnya
102,22
103,54
99,87
105,00
105,97
104,39
104,14
104,15
104,33
104,84
Jenis Penggunaan (1)
Produk Domestik Regional Bruto
2011* (5)
2012** (6)
*) angka sementara **) angka angka sementara sangat sementara
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012
26
Tabel 9. Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Tahun 2008 - 2012 (Persen)
2008 (2)
2009 (3)
Tahun 2010 (4)
I. Konsumsi
222,10
229,59
242,69
254,76
268,02
I.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga
209,22
216,13
229,73
240,20
253,22
a. Makanan
202,93
211,69
227,46
237,89
252,21
b. Bukan Makanan
216,90
221,33
232,31
242,81
254,34
I.2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
253,05
260,16
273,31
289,34
303,25
I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba
220,02
232,70
240,44
251,98
259,38
II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
244,15
255,65
267,09
283,72
293,28
III. Lainnya
-16,49
-11,56
-14,70
-21,78
-28,71
179,21
187,27
198,93
208,70
218,60
Jenis Penggunaan (1)
Produk Domestik Regional Bruto
2011* (5)
2012** (6)
*) angka sementara **) angka angka sementara sangat sementara
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012
27
Tabel 10. Indeks Implisit Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Tahun 2008 - 2012 (Persen) Jenis Penggunaan (1)
2008 (2)
2009 (3)
Tahun 2010 (4)
2011* (5)
2012** (6)
I. Konsumsi
109,95
103,37
105,71
104,97
105,20
I.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga
109,24
103,30
106,29
104,56
105,42
a. Makanan
110,24
104,32
107,45
104,59
106,02
b. Bukan Makanan
107,81
102,04
104,96
104,52
104,75
I.2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
111,22
102,81
105,05
105,86
104,81
I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba
111,64
105,77
103,32
104,80
102,94
II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
113,04
104,71
104,47
106,23
103,37
III. Lainnya
(188,49)
70,14
127,12
148,17
131,82
108,19
104,50
106,23
104,91
104,75
Produk Domestik Regional Bruto
*) angka sementara **) angka angka sementara sangat sementara
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012
28
Tabel 11. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008 - 2012 ( Persen )
2008 (2)
2009 (3)
Tahun 2010 (4)
2011* (5)
2012** (6)
I. Konsumsi
15,50
7,93
11,48
9,86
11,25
I.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga
14,28
6,10
12,88
9,43
11,16
a. Makanan
12,27
5,20
12,49
9,33
10,91
b. Bukan Makanan
16,66
7,14
13,32
9,53
11,43
I.2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
17,33
10,87
8,29
10,31
11,39
I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba
34,83
25,05
23,66
18,09
11,95
II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
18,25
8,84
9,12
10,70
8,15
-292,67
-27,37
26,95
55,58
39,69
12,93
8,83
10,63
9,45
9,82
Jenis Penggunaan (1)
III. Lainnya
Produk Domestik Regional Bruto
*) angka sementara **) angka angka sementara sangat sementara
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012
29
Tabel 12. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008 - 2012 ( Persen )
2008 (2)
2009 (3)
Tahun 2010 (4)
2011* (5)
2012** (6)
I. Konsumsi
5,05
4,40
5,46
4,66
5,75
I.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga
4,62
2,71
6,20
4,66
5,44
a. Makanan
1,84
0,84
4,69
4,54
4,61
b. Bukan Makanan
8,21
4,99
7,97
4,79
6,38
5,49
7,83
3,08
4,20
6,28
20,77
18,23
19,69
12,68
8,76
II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
4,60
3,94
4,45
4,21
4,62
III. Lainnya
2,22
3,54
-0,13
5,00
5,97
4,39
4,14
4,15
4,33
4,84
Jenis Penggunaan (1)
I.2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba
Produk Domestik Regional Bruto
*) angka sementara **) angka angka sementara sangat sementara
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012
30
Tabel 13. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008 - 2012 (Jutaan Rupiah)
2008 (2)
2009 (3)
Tahun 2010 (4)
2011* (5)
2012** (6)
I. Konsumsi
6,022
6,500
7,247
7,769
8,580
I.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga
3,951
4,192
4,732
5,053
5,576
a. Makanan
2,105
2,214
2,491
2,658
2,927
b. Bukan Makanan
1,846
1,977
2,241
2,395
2,650
I.2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
1,994
2,210
2,394
2,577
2,850
I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba
0,078
0,097
0,121
0,139
0,154
II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
2,272
2,473
2,699
2,915
3,130
III. Lainnya
-0,149
-0,108
-0,137
-0,208
-0,289
8,146
8,865
9,809
10,475
11,421
Jenis Penggunaan (1)
Produk Domestik Regional Bruto
*) angka sementara **) angka angka sementara sangat sementara
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012
31
Tabel 14. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008 - 2012 (Jutaan Rupiah)
2008 (2)
2009 (3)
Tahun 2010 (4)
I. Konsumsi
2,712
2,831
2,986
3,049
3,201
I.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga
1,888
1,939
2,060
2,104
2,202
a. Makanan
1,037
1,046
1,095
1,117
1,160
b. Bukan Makanan
0,851
0,893
0,965
0,986
1,042
I.2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
0,788
0,850
0,876
0,891
0,940
I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba
0,035
0,042
0,050
0,055
0,060
II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
0,931
0,967
1,011
1,027
1,067
III. Lainnya
0,903
0,935
0,934
0,957
1,007
4,545
4,734
4,931
5,019
5,225
Jenis Penggunaan (1)
Produk Domestik Regional Bruto
2011* (5)
2012** (6)
*) angka sementara **) angka angka sementara sangat sementara
PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012
32