Perkembangan Issue Promosi Kesehatan Sebagai Ilmu (From Ottawa to Nairobi)
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL PROMOSI KESEHATAN
Konferensi ke-1 Ottawa Canada, 17-21 Nov 1986
Thema : The Move Towards a New Public Health
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL PROMOSI KESEHATAN
1.Mengembangkan Kebijakan Publik Berwaw Sehat (Build Healthy Public Policy) 2.Menciptakan Lingkungan yang Mendukung (Supportive Environment) 3.Memperkuat Aksi/Gerakan Masyarakat (Strengthening Community Action) 4.Pengembangan Keterampilan Perorangan (Develop Personal Skills) 5.Reorientasi Sistem Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Services)
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL PROMOSI KESEHATAN
Konferensi ke-2 Adelaide,Australia, 5-9 April 1988 Thema :
Membangun Kebijakan Publik Yang Berwawasan Kesehatan
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL PROMOSI KESEHATAN
ADELAIDE RECOMMENDATION
1. Lingkungan dan Perilaku Kondusif bagi Kesehatan 2.Mengembg Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan 3.Revitalisasi Nilai Azasi Kesehatan 4.Pemerataan, Akses dan Pengembangan 5.Akuntabilitas Untuk Kesehatan KEMITRAAN Kodrati/Sempurna tapi lemah/Tradisi Gotroy/ Menyusutnya Peradaban EgosentrisàGlobalisasi
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL PROMOSI KESEHATAN
Konferensi ke-3 Sundsvall Sweden, 9-15 Juni1991 Thema
SUPPORTIVE ENVIRONMENT FOR HEALTH
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL PROMOSI KESEHATAN
Sundsvall Statement
1.Penguatan Advocacy melalui Tindakan Masyarakat, trtm yamg diorganisir Perempuan 2.Masy dan Individu mengontrol Kes dan Lingk melalui Pendidikan dan Pemberdayaan 3.Membangun Aliansi untuk Kesehatan dan Lingkungan yang mendukungnya 3.Melakukan Mediasi antara Berbagai Kepentingan Masyarakat yang bertentangan, guna menjamin akses yang adil PEMBERDAYAAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT SBG FAKTOR PENTING PENDEKATAN PROMKES YANG DEMOKRATIS MENDORONG KEMANDIRIAN
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL PROMOSI KESEHATAN Konferensi ke-4 Jakarta Indonesia, 21-25 Juli 1997
Thema : NEW PLAYER FOR A NEW ERA (new playerà Swasta dengan CSR nya) Dilaksanakan 20 thn setelah Deklarasi Alma Ata 1978 “Health for All by the year 2000” Dan prinsip-prinsip Primary Health Care
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN BARU 1.Komprehensifà5 Strategi Ottawa Charter
2.Pendekatan TatananàAdm.Pem/Inst.Dik/ Yankes/ Tempat Kerja/TTU/Keluarga Rumah Tangga 3.Peran serta MasyarakatèPelayanan Kesehatan yang sebenarnya berasal dari/oleh mereka sendiri 4.Pembelajaran Kesehatanèoleh masy sendiri. Petugas kes adlh Fasilitator/dinamisator
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL PROMOSI KESEHATAN
Konferensi ke-5 MexicoCity,Mexico, 5-9 Juni 2000 Thema : BRIDGING THE EQUITY GAP (Menjembatani Kesenjangan Pemerataan)
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL PROMOSI KESEHATAN 1oo Negara diwakili para Menteri Kesehatan/Kementerian membuat kesepakatan 1.Pencapaian standar kesehatan setinggi mungkin merupakan aset positif bagi kenyamanan hidup 2.Promosi Kes dan Pembg Sosial mrpk kewajiban dan tanggungjawab Pemerintah dan seluruh Sektor 3.Mengakui Terjadi Perbaikan dan Kemajuan 4.Berbagai masalah kesehatan belum teratasi 5.Saat pertumbuhan dan terjadinya Peny Inf Baru telah mengurangi keberhasilan yang dicapai Bid.Kesehatan 6.Pentingnya determinan Sosek dan Lingkgn bagi Kes 7.Sepakat Promosi Kes mjd Komponen Dasar Kebijakan 8.Ada Bukti kuat bhw Strategi Promosi Kes cukup efektif
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL PROMOSI KESEHATAN Konferensi ke-6 Bangkok, Thailand 7-11 Agustus 2005 Thema :
Health Promotion in a Globalized World (Promosi Kesehatan dalam dunia yang mengglobal) Komitmen Untuk KESEHATAN BAGI SEMUA 1.Menjadikan Promosi Kesehatan sebagai Pusat Agenda Pembangunan Global 2.Membuat Promosi Kesehatan sebagai Tanggungjawab semua lini Pemerintah 3.Menjadikan PromKes Untuk Pemberday. Masyarakat (Masy sering mengambil inisiatif memulai) Jackson (1989)àPM melibatkan komponen: a.Pemberdayaan Personal b.Pengemb kelompok c.Pengorganisasian Masyarakat d.Kemitraan e.Aksi Sosial dan Politik
The 7th Global Conference for Health Promotion Nairobi, Kenya 26-30 Oktober 2009
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL PROMOSI KESEHATAN
Konferensi ke-7 Nairobi,KENYA 2009 “Promoting Health and Develoment : Closing the Implementation Gap”
Aim to address three gaps 1.
The Kenyatta International Conference Centre (KICC) 26-30 Oktober 2009 Nairobi, Kenya, Africa Dihadiri 600 pst dari 102 Negara
The gap in health programmes where evidence about good health promotion practice could be more effectively incorporated (coordination); 2. The gap in policy-making and inter-sectoral partnerships where social determinants of health, or inequitable health impacts have not been considered; and 1. The gap in health systems, making the capacity of a health system to promote health itself an indicator of performance.
NAIROBI CALL TO ACTION 1. 2. 1. 2. 3. 4. 5.
Building Capacity for Health Promotion Strengthening Health Systems Partnership and Intersectoral Action Community Empowerment Health Literacy and Health behavior
3. 4. 5.
Membangun Kapasitas Promosi Kesehatan Penguatan Sistem Kesehatan Kemitraan dan Kerjasama Lintas Sektor Pemberdayaan Masyarakat Sadar Sehat dan Perilaku Sehat
Membangun Kapasitas Promosi Kesehatan Membangun infrastruktur dan kapasitas promosi kesehatan scr berkelanjutan pada semua tingkatan adalah sangat penting untuk memperkecil kesenjangan yang ada
BUILDING CAPACITY FOR HEALTH PROMOTION Strengthen leaderships Ø by establishing good governance will respect to integrity, transparency, and accountability; Ø by developing individuals and institutions to create a sustainable health promotion infrastructure; Ø by building skills in advocacy and stewardship to address determinants of health
Memperkuat Kepemimpinan • Dengan tatakelola yang baik akan berpengaruh thd integritas, transparansi, dan akuntabilitas. • Dengan pengembangan individu dan institusi untuk menciptakan infrastruktur promkes yang berkelanjutan • Dengan pengembangan ketrampilan dlm advokasi dan pelayanan masy untuk mengetahui faktors penentu Kes.
BUILDING CAPACITY FOR HEALTH PROMOTION Secure adequate financing Ø by establishing stable and sustainable financing at all levels, for example health promotion foundations, and Ø by levering financing from sectoral, bi-lateral and multilateral donor programs.
Pembiayaan yang Memadai Dengan tersedianya pembiayaan yang stabil dan berkelanjutan pada semua tingkatan
BUILDING CAPACITY FOR HEALTH PROMOTION Grow practitioner skill-base Ø by reorienting the understanding and skills of health promotion in current health workers; Ø by providing structures and incentives to train, maintain and retain health promotion capacity across the health system, and other sectors that impacts on health; Ø by setting accreditation competencies and standards for health promotion, and revising the curricula of health and health-related professionals in training to include health promotion;
Meningkatkan Kemampuan Praktisi yg berbasis Ketrampilan Ø Melalui reorientasi pemahaman dan keterampilan dari tenaga promkes sekarang Ø Melalui ketersediaan sarana dan biaya untuk melakukan pelatihan, memeliharan dan mempertahankan kapasitas promkes baik dlm sistem kesehatan itu sendiri maupun sektor lain yang berhub dengan kesehatan. Ø Melalui aturan standart akreditas dan kompetensi promkes dan merevisi kurikulum kesehatan dan pelatihan tenaga profesional kes, tms promkes.
BUILDING CAPACITY FOR HEALTH PROMOTION Grow practitioner skill-base Ø by establishing and strengthening national, regional and institutional capacity to implement systematic training to develop a critical mass of health promotion practitioners able to perform to specified competencies; Ø by promoting teaching of core values underlying basic human rights and equity; Ø by ensuring timely and accurate dissemination of information and resources for the preparedness and response toemergencies and epidemics; Ø by expanding and strengthening WHO Collaboration for Health Promotion in all regions to reflect emerging and unmet needs.
Meningkatkan Kemampuan Praktisi yg berbasis Ketrampilan Ø Melalui pengemb dan penguatan kapasitas nasional, regional, dan institusional melaks pelatihan menghasilkan praktisis promkes berkompeten. Ø Promosi pembelajaran thd nilai-nilai dasar yg berbasis HAM dan kesetaraan. Ø Penyebarluasan informasi dan sumber daya yang akurat dan tepat waktu merespon dan mempersiapkan tindakans terkait kead darurat dan epidemi. Ø Melalui pengembangan dan penguatan kerjasama dengan WHO utk Promosi Kes di seluruh wilayah dlm mengatasi kebutuhans mendesak/blm terpenuhi.
BUILDING CAPACITY FOR HEALTH PROMOTION Enhance system-wide approaches Ø by assessing the national capacity for health promotion using validated tools and methods as a routine process for quality improvement; Ø by developing, adapting and applying quality improvement tools and methods to ensure intervention effectiveness and sustainability at all levels.
Mengembangan Sistem melalui Pendekatan secara Luas Ø Melalui pengukuran kapasitas nasional promosi kesehatan menggunakan alat dan metode yang valid sebagai kegiatan rutin dalam meningkatkan kualitas. Ø Dengan mengembangkan, mengadaptasi, dan mengaplikasikan alatalat dan metode yang berkualitas untuk menjamin efektifitas dan kelangsungan intervensi di semua tingkatan.
BUILDING CAPACITY FOR HEALTH PROMOTION Improving performance management Ø by strengthening information systems to benchmark and monitor health promotion implementation, regarding policies, processes and outcomes; Ø by embedding determinants of health and equity and risk factors in current surveillance, monitoring and evaluation systems.
Memperkuat Manajemen Kinerja Ø Melalui penguatan sistem informasi untuk mengukur dan memantau pelaksanaan pelaksanaan promosi kesehatan, kebijakan, proses, dan hasil yang dicapai promosi kesehatan. Ø Dengan mengikutsertakan faktor-faktor penentu kesehatan dan kesetaraan serta faktor-faktor risiko dalam sistem surveilans, monitoring, dan evaluasi
Penguatan Sistem Kesehatan Agar berkelanjutan, intervensi promosi kesehatan harus dimasukkan dalam sistem kesehatan yang mendukung kesetaraan dalam kesehatan dan memenuhi standar kesehatam yang maksimal. Integrasi promosi kesehatan di dalam seluruh sistem kesehatan pada semua tingkatan akan meningkatkan derajat kesehatan yang optimal
STRENGTHENING HEALTH SYSTEM Strengthen leaderships Ø by governments advocating for the promotion of health in all sectors and settings, supporting inter-sectoral and inter-disciplinary action, including the opportunities through regulation and legislation; Ø by ensuring community participation in governance of health systems at all levels; Ø by ensuring effective stewardship and oversight.
STRENGTHENING HEALTH SYSTEM Enhance policy Ø by systematically integrating health promotion across the continuum of health care and other social and community services, throughout the lifecourse; Ø by ensuring that health promotion is mainstreamed into priority programmes such as HIV/AIDS, malaria, tuberculosis, mental health, maternal and child health, violence and injury, neglected tropical diseases, and noncommunicable diseases such as diabetes;
Menyempurnakan Kebijakan • Melalui integrasi promosi kesehatan yang sistematis ke dalam pelayanan kesehatan dan pelayanan masyarakat lainnya, pada semua usia. • Melalui penambahan promosi kesehatan ke dalam program-program prioritas seperti HIV/AIDS, malaria, tuberculosis, kesehatan jiwa, kesehatan ibu dan anak, kekerasan dan kecelakaan, penyakit-penyakit tropis, dan penyakit-penyakit tidak menular seperti diabetes.
STRENGTHENING HEALTH SYSTEM Enhance policy Ø by using targets, quality measures and incentives for systematic and sustainable health promotion; Ø by developing specific approaches to reach women, in light of their unique role in ensuring the success of health promotion programmes, as both beneficiaries and primary care givers in most societies; Ø by implementing health promotion strategies with people with disabilities, to improve quality of life, wellbeing and promote development.
Menyempurnakan Kebijakan Ø Menggunakan sasaran-sasaran, pengukuran dan insentif berkualitas utk promosi kesehatan yang sistematis dan berkelanjutan. Ø Melalui pengembangan pendekatan khusus yang ditujukan terhadap wanita, karena adanya keunikan tertentu yang dapat meningkatkan keberhasilan program promosi kesehatan. Ø Melalui implementasi strategi promosi kesehatan thdp penyandang cacat, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidupnya.
STRENGTHENING HEALTH SYSTEM Assure universal access Ø by guaranteeing that health systems provide accessible, appropriate and comprehensive health services for all, including measuring performance for marginalized groups; Ø by insisting that health systems provide accessible and comprehensive information and resources for health promotion that are culturally, linguistically, age, gender and ability appropriate; Ø by addressing financial and other resources barriers with innovative approaches.
Meningkatkan Akses Universal Ø Melalui pemberian jaminan bahwa sistem pelayanan kesehatan dpt dijangkau, sesuai kebutuhan, dan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk masyarakat pinggiran/miskin. Ø Melalui penegasan bahwa informasi dan sumber daya sistem kesehatan dapat diakses secara luas untuk promosi kesehatan baik itu secara budaya, linguistik, umur, gender, dan semua kalangan. Ø Melalui pencarian dana dan sumber pembiayaan yang inovatif.
STRENGTHENING HEALTH SYSTEM Build and apply the evidence base Ø by investing in research and evaluation, and its dissemination, to increase the adoption of better practices in health promotion; Ø by setting up databases including clearinghouses on research evidence and rapid response mechanisms to meet policymakers and practitioners’ needs for evidence-informed policy formulation and decision making.
Kemitraan dan Kerjasama Lintas Sektor Upaya melakukan penanganan yang efektif terhadap faktor-faktor penentu kesehatan memerlukan aksi dan kemitraan yang tidak cukup hanya melibatkan sektor kesehatan, namun juga memerlukan kerjasama dan integrasi sektor lainnya.
PARTNERSHIP AND INTERSECTORAL ACTION Strengthen leaderships Ø by negotiating and adopting shared goals and objectives and working towards common results across sectors and institutions, at all levels of governance; Ø by ensuring that the private sector and other players accept their responsibilities to safeguard and promote the health of their clients, workers, customers and communities.
Memperkuat Kepemimpinan Ø Melalui negosiasi dan mengadopsi maksud dan tujuan dan bekerja bersama LS dan institusi untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada setiap tingkat kebijakan. Ø Melalui penekanan pada pihak swasta dan yang lainnya agar bertanggungjawab dalam memberikan promosi kesehatan dan keselamatan kerja bagi klien, pekerja, pelanggan, dan masyarakat.
PARTNERSHIP AND INTERSECTORAL ACTION Enhance policy Ø by developing political momentum and leadership for health in all policies and setting; Ø by mainstreaming health promotion and social determinants of health approaches across all policies, programs, and research agendas with a focus on health equity, ensuring integrated planning, capacity-building and resources allocation;
Menyempurnakan Kebijakan Ø Meningkatkan momentum politik dan kepemimpinan kesehatan di setiap kebijakan dan tatanan. Ø Dengan menjadikan faktor-faktor penentu kesehatan dan sosial sebagai arus utama (mainstream) untuk melakukan pendekatan kesehatan di seluruh kebijakan, program, dan penelitian yg berfokus pd kebijakan kes, perencanaan, meningkatkan-kapasitas dan alokasi sumber daya.
PARTNERSHIP AND INTERSECTORAL ACTION Enhance policy Ø by establishing health equity as a key social indicator to measure the performance of intersectoral initiatives; Ø by creating functional inter-governmental regional bodies, such as an African Health Promotion Partnership, to set a vision and agenda for health promotion, and advocate and mobilize resources in the region to achieve these.
Menyempurnakan Kebijakan Ø Dengan menjadikan kesetaraan kesehatan sebagai kunci indikator sosial dalam mengukur kinerja berbagai prakarsa lintas sektor. Ø Dengan membuat organisasi fungsional pemerintahan tingkat regional, seperti African Health Promotion Partnership untuk menyusun visi dan agenda promosi kesehatan, dan advokasi dan mobilisasi sumber daya daerah tersebut.
PARTNERSHIP AND INTERSECTORAL ACTION Enhance implementation Ø by developing and adapting to country contexs, tools, mechanism and capacities to create opportunities at local, regional and national levels for intersectoral action on health equity; Ø by encouraging credible role modeling for healthy living; Ø by strengthening and supporting civil society to develop common and effective approaches;
Menyempurnakan Implementasi Ø Dengan mengembangkan dan mengadaptasi sarana, mekanisme, dan kapasitas negara dalam menciptakan kesempatan di tingkat lokal, regional, dan nasional untuk program-program kebijakan kesehatan lintas sektoral. Ø Mendorong terciptanya suatu model panutan untuk hidup sehat. Ø Melalui penguatan dan mendukung kelompok-kelompok sipil untuk mengembangkan pendekatan-pendekatan yang efektif.
PARTNERSHIP AND INTERSECTORAL ACTION Enhance implementation Ø by utilizing the opportunities of ‘mass events’ for health promotion such as international sports tournaments; Ø by being proactive and partnering with the media in an informed and mutually supportive way.
Menyempurnakan Implementasi Ø Dengan mengadakan kegiatan-kegiatan ‘mass event’ untuk promosi kesehatan, seperti kejuaran olahraga internasional. Ø Dengan bersikap proaktif dan bekerjasama dgn media dalam pemberian informasi dan dukungan yang bermutu.
PARTNERSHIP AND INTERSECTORAL ACTION Build and apply the evidence base Ø by developing and incorporating indicators of equity and intersectoral action, focusing both on health outcomes and determinants; Ø by evaluating initiatives to determine critical success factors for scaling up. Membangun dan Menerapkan Dasar Fakta Ø Dengan mengembangkan dan memasukkan indikators kesetaraan dan kegiatan lintas sektor, yang berfokus pada dampak dan penyebab kesehatan. Ø Dengan mengevaluasi berbagai prakarsa dalam penentuan faktor-faktor penting dalam keberhasilan kesehatan yang perlu lebih ditingkatkan.
Pemberdayaan Masyarakat Masyarakat perlu untuk Berbagi Tugas dalam Kebijakan, sumber daya dan pengambilan keputusan sebagai jaminan dan untuk menjamin dan mempertahankan kondisi optimal dari kebijakan kesehatan.
COMMUNITY EMPOWERMENT Enable community ownership Ø by listening to and starting with the voices and aspirations of the community in planning and action; Ø by recognizing and appreciating indigenous culture, traditional ways, and the contribution of migrant groups; Ø by assuring meaningfull and equitable participation and control in decision making among all groups including those experiencing social, economic or political exclusion; Ø by involving people with passion, people with power and people with influence in partnerships for change and improvement; community capacity during planning, implementation, monitoring and evaluation.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Peran Masyarakat Dengan mendengarkan dan diawali dengan suara dan aspirasi masyarakat dalam membuat perencanaan dan kegiatan. Dengan mengenali dan menghargai budaya, tradisi, dan kontribusi kelompok-kelompok migran. Dengan menjamin partisipasi dan kontrol yang setara dan bermakna dalam pengambilan keputusan di seluruh kelompok, termasuk kelompok-kelompok elit ekonomi, sosial, dan politik. Dengan melibatkan orang-orang yang memiliki keinginan, kekuatan, dan yang memiliki pengaruh dalam kemitraan untuk melakukan proses perencanaan, implementasi, monitoring, dan evaluasi.
COMMUNITY EMPOWERMENT Develop sustainable resources Ø by establishing financing mechanisms that assure coordinated, integrated and holistic responses to community-determined goals over an extended time frame. Mengembangan Sumber Daya yang Berkelanjutan Melalui penyusunan mekanisme pembiayaan yang dapat menjamin terlaksananya tindakan yang terkordinasi, terintegrasi, dan holistik dalam pencapaian tujuan kesehatan masyarakat sesuai jadwal yang ditetapkan.
COMMUNITY EMPOWERMENT Build and apply the evidence base Ø by including narratives and empirical evidence of success and lessons learned; Ø by incorporating indigenous knowledge systems into planned curriculum and mainstreaming its application across key sectors.
Membangun dan Menerapkan Dasar Fakta/Bukti Ø Dengan memasukkan penjelasan dan fakta yang empiris tentang kesuksesan dan lessons learned dari programprogram kesehatan. Ø Dengan memasukkan sistem pengetahuan masyarakat lokal ke dalam kurikulum dan sebagai arus utama (mainstream) yang dapat diaplikasikan pada sektor inti.
Sadar Sehat dan Perilaku Sehat Kesadaran adalah suatu hal penting dalam pengembangan dan promosi kesehatan. Intervensi sadar sehat perlu dirancang berdasarkan nilai-nilai kesehatan, sosial, dan budaya.
HEALTH LITERACY & HEALTH BEHAVIOR Support empowerment Ø by ensuring basic education for all citizens; Ø by building on existing community resources and networks to ensure sustainability and enhance community participation; Mendukung Pemberdayaan • Meningkatkan pendidikan dasar bagi semua penduduk. • Dengan mengembangkan sumber daya masyarakat dan jaringan yang ada sebagai jaminan partisipasi masyarakat secara berkelanjutan.
HEALTH LITERACY & HEALTH BEHAVIOR Support empowerment Ø by designing health literacy interventions based on community needs and priorities in their political, social and cultural context, with particular consideration for the needs of people with disability; Ø by ensuring that communities are able to access and act on knowledge and overcome any barriers.
Mendukung Pemberdayaan Ø Merancang intervensi sadar sehat yang berbasis kebutuhan masyarakat dengan memberikan prioritas dalam konteks politik, sosial, dan budaya dgn perhatian khusus kepada penyandang cacat. Ø Memberikan keyakinan bahwa masyarakat dapat mengakses dan bertindak sesuai dengan pengetahuan yang telah diberikan.
HEALTH LITERACY & HEALTH BEHAVIOR
Embrace information and communication technologies (ICT) Ø by formulating a strategic framework on ICT to equitably improve health literacy; Ø by ensuring that public policies increase affordable access to ICT through wider coverage of remote and underserved areas; Ø by building the ICT capacity of health professionals and communities, and maximize the use of available ICT tools.
Memanfaatkan Teknologi Informasi & Komunikasi Ø Menyusun kerangka strategi teknologi IT yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat. Ø Memberikan jaminan bahwa kebijakan publik mampu meningkatkan akses terhadap teknologi IT dengan memberikan layanan kepada daerah-daerah yang terpencil Ø Meningkatkan kapasitas teknologi IT bagi profesional kesehatan dan masyarakat serta mengembangkan secara maksimal penggunaan perangkat teknologi komunikasi dan informasi yang tersedia
HEALTH LITERACY & HEALTH BEHAVIOR Build and apply the evidence base Ø by developing a core set of evidence-based health literacy indicators and tools based on constructs and concepts relevant to health using quantitative and qualitative methods; Ø by surveying and monitoring health literacy levels of individual and communities; Ø by setting up a system to monitor, evaluate, document and disseminate health literacy interventions.
Membangun dan Menerapkan Berdasar Fakta Ø Mengembangkan st tatanan inti yang berbasis indikator sadar sehat dan perangkat yang berbasis kontruksi dan konsep yang berhubungan dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Ø Dengan melakukan survey dan monitor tingkat sadar sehat pada masyarakat dan individu. Ø Melalui penataan suatu sistem untuk memonitor, mengevaluasi, menyusun, dan menyebarkan informasi sadar sehat.
ACTING TOGETHER Five urgent responsibilities for governments and stakehouders: q Strengthen leadership and workforces q Mainstream health promotion q Empower communities and individuals q Enhance participatory processes q Build and apply knowledge The Nairobi Call to Action for Closing the Implementation Gap in Health Promotion has strong global support, is urgently needed and will make a profound difference to people’s lives.
AKSI BERSAMA 5 (lima) Tanggung Jawab Penting Pemerintah dan Stakeholder 1. Memperkuat kepemimpinan dan kemampuan kerja 2. Pengarus-utamaan Promosi Kesehatan (mainstream) 3. Memberdayakan masyarakat dan individu 4. Membantu proses partisipasi masyarakat 5. Membangun dan memanfaatkan pengetahuan The Nairobi Call to Action for Closing the Implementation Gap in Health Promotion adalah dukungan global yang kuat, yang merupakan kebutuhan mendesak dan akan membuat perubahan penting bagi kehidupan manusia. Nairobi, Kenya 30 Oktober 2009
(2)
Issue Utama Nasional dan Peran Promosi Kesehatan
Situasi Kesehatan (RIskesdas 2007) PM Double Burden
PTM: DBD
Urban Diseases
Asma KLL Nafza
New diseases
H5N1 H1N1 A
Proporsi Kematian Menurut Kelompok Penyebab Kematian, ‘95 – ‘07 53.2 49.9 44.2
41.7
31.2 25.1
10.1 6
5.8
gangguan perinatal/ maternal
5.9
penyakit menular SKRT 1995
penyakit tidak menular
SKRT 2001
Riskesdas 2007
7.3 7.7
cedera
Proporsi kelompok penyebab kematian (Perkotaan & Perdesaan) 2001-2007 58.7
62 57.7 50.4
35.6 29.4
24.6
6.6
4.6
Gangguan perinatal/ maternal
7.3 8.8 2.6 Penyakit menular
Penyakit tidak menular
2001
2007
Cedera
5.7
7.6 8.1
7.7
Gangguan perinatal/ maternal
Penyakit menular
2001
Penyakit tidak menular
2007
Cedera
Hipertensi: Provinsi 31,7%
Proporsi Penyebab Kematian Menurut Usia dan Gender 15-44 Tahun No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Laki-Laki (n=298) Transport accident TB Liver Diseases Malaria Stroke Ischemic heart dis Typhoid Other heart dis Diabetes mellitus accident
% 16,7 11,1 9,5 4,9 4,6 4,3 4,3 3,0 2,6 2,6
Perempuan (n=261) Liver Diseases TB Other obstetric dis Cervix and breast cancer Gastro Enteric dis Transport accident Malaria Diabetes mellitus Hipertension Typhoid
% 9,6 7,7 7,7 7,7 5,0 5,0 5,0 4,2 4,2 3,5
Perilaku tidak sehat • Merokok – di semua kel umur >15 th, di kota dan desa, miskin dan tidak miskin – 1.5 % mulai umur 5-9 th, 11 % mulai umur 10-15 th • Kurang aktivitas fisik ( ± 50 % di semua gol) • Perilaku cuci tangan (± 25 % di semua gol) • Narkoba • HIV/AIDS : diduga sekitar 130-300 ribu (info kurang)
Prev. Menyusui ASI Menurut Umur
120.0 100.0 80.0 60.0 40.0
Kuintil-12 Kuintil-34
20.0
Kuintil-5
0.0 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Umur (bulan) Catatan: SDKI 2007, 6-7 bulan à 7,2%; 4-5 bulan à 17,8%
10
11
(3) Issue Utama sekaitan Topik Tesis Setiap Mahasiswa