No. 53 / VIII/ 1 Nopember 2005
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER 2005 EKSPOR ??Nilai ekspor Indonesia bulan September 2005 mencapai US$ 7,38 milyar, lebih tinggi 4,94 persen dibanding ekspor bulan Agustus 2005 sebesar US$ 7,03 milyar. Secara kumulatif nilai ekspor Januari-September tahun 2005 mengalami peningkatan 21,15 persen dibanding periode yang sama tahun 2004. ??Ekspor Nonmigas bulan September 2005 mencapai US$ 5,67 milyar, naik 8,20 persen dibanding bulan sebelumnya, sedangkan nilai ekspor Januari-September 2005 mengalami kenaikan sebesar 21,04 persen. ??Peningkatan ekspor nonmigas terbesar bulan September 2005 terjadi pada mesinmesin/pesawat mekanik sebesar US$ 232,7 juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada lemak & minyak hewan/nabati sebesar US$ 81,5 juta. ??Ekspor nonmigas ke Jepang bulan September 2005 mencapai angka terb esar yaitu US$ 847,8 juta, disusul Amerika Serikat US$ 841,9 juta dan Singapura US$ 602,4 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 40,45 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa ( 25 negara ) sebesar US$ 812,0 juta. ??Menurut sektor, ekspor hasil pertanian dan ekspor hasil industri pada JanuariSeptember tahun 2005 meningkat masing-masing 25,20 persen dan 15,54 persen dibanding periode yang sama tahun 2004, demikian pula hasil tambang dan lainnya naik sebesar 83,62 persen.
1. Perkembangan Ekspor 1.1 Ekspor Migas dan Nonmigas Ekspor Indonesia pada bulan September 2005 mengalami peningkatan sebesar 4,94 persen dibanding bulan Agustus 2005 yaitu dari US$ 7 031,9 juta menjadi US$ 7 379,2 juta. Bila dibandingkan dengan bulan September 2004, ekspor mengalami peningkatan 1,92 persen. Peningkatan ekspor bulan September 2005 disebabkan oleh meningkatnya ekspor nonmigas sebesar 8,20 persen yaitu dari US$ 5 236,9 juta menjadi US$ 5 666,4 juta. Sementara ekspor migas mengalami penurunan 4,58 persen dari US$ 1 795,0 juta menjadi US$ 1 712,8 juta. Lebih lanjut penyebab utama penurunan ekspor migas adalah menurunnya ekspor minyak mentah sebesar 5,72 persen menjadi US$ 707,5 juta, dan gas alam turun 10,19 Berita Resmi Statistik No. 53 / VIII / 1 Nopember 2005
1
persen menjadi US$ 789,5 juta, sementara hasil minyak naik 30,39 persen menjadi US$ 215,8 juta. Penurunan nilai ekspor migas pada bulan September 2005 disebabkan menurunnya volume ekspor minyak mentah, dan gas alam Indonesia, masing-masing sebesar 7,45 persen, dan 17,33 persen. Sedangkan harga minyak mentah di pasar dunia naik dari US$ 61,09 per barel pada bulan Agustus menjadi US$ 61,61 pada bulan September 2005 atau naik 0,85 persen. Tabel 1. Ringkasan Perkembangan Ekspor Indonesia, Januari - September 2005 Nilai FOB ( Juta US$ )
URAIAN
Agustus 2005
(1)
(2)
September Jan-Sept 2005 2004 (3)
Jan-Sept 2005
(4)
% Perubahan September 2005 thd Agustus 2005
% Peran thd total Jan-Sept 2005
% Perubahan Jan-Sept 2005 thd 2004
(6)
(7)
(8)
(5)
Total Ekspor
7 031,9
7 379,2
51 433,9
62 313,7
4,94
100,00
21,15
Migas
1 795,0
1 712,8
11 486,8
13 963,1
-4,58
22,41
21,56
Minyak Mentah
750,4
707,5
4 697,6
5 923,8
-5,72
9,51
26,10
Hasil Minyak Gas
165,5 879,1
215,8 789,5
1 296,3 5 492,9
1 424,2 6 615,1
30,39 -10,19
2,28 10,62
9,87 20,43
5 236,9
5 666,4
39 947,1
48 350,6
8,20
77,59
21,04
Nonmigas
Grafik 1 : Laju Pertumbuhan Ekspor Migas dan Nonmigas Januari-September terhadap Januari-September tahun sebelumnya, 1993 - 2005 Persentase Pertumbuhan (%)
70 60 50 40 30 20 10 0 -10 -20 -30 -40
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
Tahun
MIGAS
NON MIGAS
TOTAL
Nilai ekspor Januari - September 2005 mengalami peningkatan 21,15 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2004, yang disumbang oleh naiknya ekspor migas sebesar 21,56 persen, dan ekspor nonmigas sebesar 21,04 persen, dengan peran masingmasing 22,41 persen dan 77,59 persen. Lebih lanjut peningkatan ekspor migas berdasarkan data Pertamina dan BP Migas disebabkan oleh naiknya ekspor minyak mentah 26,10 persen, ekspor hasil minyak 9,87 persen dan ekspor gas sebesar 20,43 persen. Berita Resmi Statistik No. 53 / VIII / 1 Nopember 2005 2
1.2 Ekspor Nonmigas Menurut Golongan Barang HS 2 Dijit Peningkatan terbesar ekspor nonmigas bulan September 2005 terhadap bulan Agustus 2005 terjadi pada mesin -mesin/pesawat mekanik (84) sebesar US$ 232,7 juta, sedangkan penurunan terbesar pada lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) sebesar US$ 81,5 juta. Tabel 2. Ekspor Nonmigas Beberapa Golongan Barang HS 2 Dijit Januari - September 2005 Nilai FOB (Juta US$) Golongan Barang (HS)
Perubahan September 2005 thd Agustus 2005 (Juta US$) (6)
% Peran thd Total Nonmigas Jan-Sept 2005
Agustus 2005
September 2005
Jan-Sept 2004
Jan-Sept 2005
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Mesin / peralatan listrik (85)
528,9
674,3
4 867,0
5 291,5
145,4
10,94
2. Lemak & minyak hewan/nabati (15)
322,6
241,1
3 108,7
3 281,7
-81,5
6,79
3. Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (84)
154,1
386,8
2 735,3
3 149,2
232,7
6,51
(1)
(7)
4. Bahan bakar mineral (27)
393,8
349,1
1 951,7
3 125,1
-44,7
6,46
5. Kayu, Barang dari Kayu (44)
110,7
260,1
2 396,3
2 257,2
149,4
4,67
6. Pakaian jadi bukan rajutan (62)
154,3
268,2
2 149,2
2 221,9
113,9
4,60
7. Bahan Kimia Organik (29)
35,7
131,3
1 032,4
1 095,7
95,6
2,27
8. Ikan dan Udang (03)
38,2
128,1
1 046,9
1 083,2
89,9
2,24
133,0
101,1
470,4
817,1
-31,9
1,69
65,6
42,6
317,3
462,2
-23,0
0,96
Total 10 Golongan Barang
1 936,9
2 582,7
20 075,2
22 784,8
645,8
47,12
Lainnya
3 300,0
3 083,7
19 871,9
25 565,8
-216,3
52,88
Total Ekspor Nonmigas
5 236,9
5 666,4
39 947,1
48 350,6
429,5
100,00
9. Nikel (75) 10. Benda-benda dari besi dan baja (73)
Komoditi lainnya yang juga mengalami peningkatan selain mesin-mesin/pesawat mekanik (84) adalah kayu, barang dari kayu (44) sebesar US$ 149,4 juta, mesin/peralatan listrik (HS 85) sebesar US$ 145,4 juta, pakaian jadi bukan rajutan (HS 62) sebesar US$ 113,9 juta serta bijih, kerak, dan abu logam (HS 26) sebesar US$ 14,7 juta. Sedangkan komoditi yang mengalami penurunan ekspor adalah bahan bakar mineral (HS 27)sebesar US$ 44,7 juta, nikel (HS 75) sebesar US$ 31,9 juta, dan benda-benda dari besi dan baja (HS 73) sebesar US$ 23,0 juta. Selama Januari - September 2005, ekspor dari 10 golongan barang (HS 2 dijit) diatas memberikan kontribusi 47,12 persen dari total ekspor nonmigas atau lebih rendah 3,13 poin dibanding kontribusinya pada tahun 2004. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang tersebut meningkat 13,50 persen terhadap periode yang sama tahun 2004, lebih rendah dibanding peningkatan ekspor nonmigas keseluruhan sebesar 21,04 persen. Sementara itu, Berita Resmi Statistik No. 53 / VIII / 1 Nopember 2005
3
peranan ekspor nonmigas diluar 10 golongan barang pada Januari - September 2005 sebesar 52,88 persen. 1.3 Ekspor Nonmigas Menurut Negara Tujuan Utama Ekspor nonmigas Indonesia pada bulan September 2005 ke Jepang, Amerika Serikat, dan Singapura, masing-masing mencapai US$ 847,8 juta, US$ 841,9 juta, dan US$ 602,4 juta, dengan peranan ketiganya mencapai 40,45 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa mencapai angka US$ 812,0 juta. Tabel 3. Ekspor Nonmigas Indonesia Menurut Negara Tujuan, Januari - September 2005 Nilai FOB ( Juta US$ ) Negara/klp negara Tujuan
Perubahan September 2005 thd Agustus 2005 (Juta US$)
% Peran thd Total Nonmigas Jan-Sept 2005
(6)
(7)
Agustus 2005
September 2005
Jan-Sept 2004
Jan-Sept 2005
(3)
(3)
(4)
(5)
1. Jepang
712,7
847,8
5 993,3
7 061,7
135,1
14,61
2. Amerika Serikat
699,5
841,9
6 139,4
6 981,6
142,4
14,44
3. Singapura
684,6
602,4
3 682,1
5 352,5
-82,2
11,07
4. China 5. Malaysia
332,5 256,3
334,3 298,1
2 437,7 2 078,4
2 860,6 2 381,2
1,8 41,8
5,92 4,92
6. Korea Selatan
209,0
251,5
1 321,1
1 792,5
42,5
3,71
7. Uni Eropa
682,7
812,0
6 414,2
7 315,3
129,3
15,13
8. Taiwan 9. Australia
128,0 96,8
148,2 116,6
1 101,7 854,0
1 268,9 838,3
20,2 19,8
2,62 1,73
3 802,1
4 252,8
30 021,9
35 852,6
450,7
74,15
1 434,8 5 236,9
1 413,6 5 666,4
9 925,0 39 947,1
12 498,0 48 350,6
-21,2 429,5
25,85 100,00
(1)
Total 9 Neg./klp negara Tujuan Lainnya TOTAL NONMIGAS
Ekspor ke Amerika Serikat mengalami peningkatan sebesar US$ 142,4 juta, diikuti Jepang sebesar US$ 135,1 juta, Uni Eropa sebesar US$ 129,3 juta. Demikian juga peningkatan terjadi pada nilai ekspor ke Korea Selatan sebesar US$ 42,5 juta, Malaysia sebesar US$ 41,8 juta, Australia sebesar US$ 19,8 juta, dan China sebesar US$ 1,8 juta, sementara ekspor ke Singapura mengalami penurunan sebesar US$ 82,2 juta. Secara keseluruhan, total ekspor ke sembilan negara/kelompok negara tujuan utama diatas naik 11,85 persen. Secara kumulatif sampai dengan akhir Januari - September tahun 2005, Jepang merupakan negara tujuan ekspor nonmigas terbesar dengan nilai US$ 7 061,7 juta (14,61 persen), diikuti Amerika Serikat dengan nilai US$ 6 981,6 juta (14,44 persen), dan Singapura dengan nilai US$ 5 352,5 juta (11,07 persen), sementara itu Uni Eropa ( 25 negara ) sebesar US$ 7 315,3 juta (15,13 persen).
4
Berita Resmi Statistik No. 53 / VIII / 1 Nopember 2005
1.4 Ekspor Menurut Sektor Peranan dan perkembangan ekspor nonmigas Indonesia menurut sektor untuk periode Januari - September tahun 2005 dibanding periode yang sama tahun 2004 dapat dilihat pada Tabel 4 dan Grafik 2. Ekspor produk pertanian, produk industri dan produk pertambangan dan lainnya masing-masing meningkat 25,20 persen, 15,54 persen dan 83,62 persen. Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor keseluruhan, kontribusi ekspor produk industri pada tahun 2005 turun dari 68,42 persen menjadi 65,25 persen. Sementara ekspor produk pertanian naik dari 3,48 persen menjadi 3,59 persen. dan produk pertambangan dan lainnya naik dari 5,77 persen menjadi 8,75 persen. Kontribusi ekspor migas naik dari 22,33 persen menjadi 22,41 persen.
Tabel 4. Nilai Ekspor Indonesia Menurut Sektor Januari - September 2004 & 2005 Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN
(1)
% Perubahan Januari September
Januari September 2004
Januari September 2005
2005 thd 2004
(2)
(3)
(4)
% Peran thd Total Januari September
2005 (5)
Total Ekspor
51 433,9
62 313,7
21,15
100,00
Migas
11 486,8
13 963,1
21,56
22,41
Nonmigas - Pertanian - Industri - Pertamb. & Lain
39 947,1 1 787,0 35 190,9 2 969,2
48 350,6 2 237,5 40 661,1 5 452,0
21,04 25,20 15,54 83,62
77,59 3,59 65,25 8,75
Grafik 2. Struktur Nilai Ekspor Januari – September 2004 & 2005 Industri 68,42%
Industri 65,25% Pertanian 3,48%
Tambang 5.77%
Migas 22,33% Januari-September 2004
Pertanian 3.59%
Migas Tambang 22,41% 8,75% Januari-September 2005
Berita Resmi Statistik No. 53 / VIII / 1 Nopember 2005
5
IMPOR ??Nilai bulanbulan September 2005 mencapai US$ 4,90 milyar atau milyar menurunatau 9,34 ?? Nilaiimpor imporIndonesia Indonesia September 2005 mencapai US$ 4,90 persen dibanding impor bulan Agustus 2005 sebesar US$ 5,40 milyar, sedangkan selama menurun 9,34 persen dibanding impor bulan Agustus 2005 sebesar US$ 5,40 Januari-September tahun 2005 nilai impor mencapai US$ 43,75 milyar atau meningkat 30,59 milyar, sedangkan selama Januari-September tahun 2005 nilai impor mencapai persen dibanding impor periode yang sama tahun 2004 sebesar US$ 33,50 milyar.
US$ 43,75 milyar atau meningkat 30,59 persen dibanding impor periode yang
??Impor non migas bulan September 2005 mencapai US$ 3,12 milyar atau menurun 7,31 persen sama tahun 2004 s ebesar US$ 33,50 milyar. dibanding impor bulan Agustus 2005, sedangkan selama Januari-September tahun 2005 mencapai non US$ 30,47 atauSeptember meningkat 20,65 persen dibandingUS$ impor3,12 periode yang sama ??Impor migasmilyar bulan 2005 mencapai milyar atau tahun 2004.
menurun 7,31 persen dibanding impor bulan Agustus 2005, sedangkan selama
??Selama Januari -September tahun 2005mencapai impor nonUS$ migas terbesar terjadi pada mesin dan Januari-September tahun 2005 30,47 milyar atau meningkat pesawat mekanikdibanding dengan nilaiimpor US$ 6,08 milyaryang atau sama 19,95 persen total impor non migas, 20,65 persen periode tahundari 2004. sedangkan negara pemasok barang impor terbesar ditempati oleh Jepang dengan nilai US$ 5,43 ??Selama milyar dengan pangsa 17,83 persen, diikuti Cinaimpor 11,28 persen dan Amerika Serikat 9,23 persen. Januari-September tahun 2005 non migas terbesar terjadi pada Sementara impor dari ASEAN mencapai 19,14 persen dan Uni Eropa sebesar 14,36 persen. mesin dan pesawat mekanik dengan nilai US$ 6,08 milyar atau 19,95 persen
dari total imporpenggunaan non migas,barang, sedangkan negarabaku/penolong pemasok barang terbesar ??Menurut golongan impor bahan selama impor Januari-September tahun 2005 meningkat 30,93 persen, demikian juga impor barang modal dan barang ditempati oleh Jepang dengan nilai US$ 5,43 milyar dengan pangsakonsumsi 17,83 masing-masing meningkat sebesar 35,33 persen dan 19,58 persen dibanding periode yang sama persen, diikuti Cina 11,28 persen dan Amerika Serikat 9,23 persen. Sementara tahun 2004.
impor dari ASEAN mencapai 19,14 persen dan Uni Eropa sebesar 14,36 persen. ??Menurut
golongan penggunaan barang, impor bahan baku/penolong selama Januari-September tahun 2005 meningkat 30,93 persen, demikian juga impor barang modal dan barang konsumsi masing -masing meningkat sebesar 35,33 persen dan 19,58 persen dibanding periode yang sama tahun 2004.
2. Perkembangan Impor 2.1 Impor Migas dan Non Migas Nilai impor Indonesia selama bulan September 2005 mengalami penurunan 9,34 persen dibanding impor bulan Agustus 2005 yaitu dari US$ 5.401,1 juta menjadi US$ 4.896,7 juta. Impor migas tercatat sebesar US$ 1.772,8 juta atau turun 12,71 persen sedangkan impor non migas menurun sebesar 7,31 persen menjadi US$ 3.123,9 juta. Penurunan impor migas disebabkan oleh penurunan impor minyak mentah sebesar US$ 314,8 juta atau 44,02 persen walaupun hasil minyak meningkat sebesar US$ 56,7 juta (4,31 persen). Selama Januari-September tahun 2005 nilai impor meningkat sebesar 30,59 persen yaitu dari US$ 33.499,9 juta menjadi US$ 43.746,7 juta. Impor migas meningkat sebesar 61,05 persen dan impor non migas meningkat 20,65 persen. Lebih lanjut peningkatan nilai impor migas terjadi pada impor minyak mentah sebesar US$ 1.055,6 juta (24,09 persen) dan hasil minyak sebesar US$ 3.979,1 juta (103,17 persen).
6
Berita Resmi Statistik No. 53 / VIII / 1 Nopember 2005
Tabel 5. Ringkasan Perkembangan Impor Indonesia Januari-September, 2004 dan 2005 % % Perubahan % Perubahan Jan-Sept 2005 Peran Thd Jan-Sept Jan-Sept September 2005 Thd Total Thd 2004 2005 Jan-Sept 2004 Jan-Sept 2005 Agustus 2005
Nilai CIF ( Juta US$ ) Uraian
Agustus 2005
Sept 2005
(1)
(2)
(3)
Total Impor
5 401,1
4 896,7
Migas
2 030,9
1 772,8
Minyak Mentah Hasil Minyak Gas Non Migas
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
33 499,9 43 746,7
-9,34
30,59
100,00
8 243,7 13 276,3
-12,71
61,05
30,35
715,2
400,4
4 381,0
5 436,6
-44,02
24,09
12,43
1 315,7 0,0
1 372,4 0,0
3 856,7 6,0
7 835,8 3,9
4,31 -
103,17 -35,00
17,91 0,01
3 370,2
3 123,9
25 256,2 30 470,4
-7,31
20,65
69,65
Perkembangan nilai impor migas dan non migas selama bulan September 2000 sampai dengan September 2005 seperti terlihat pada grafik 3, menunjukkan impor non migas selalu lebih tinggi dibanding impor migas. Besaran nilai impor non migas mencapai lebih dari satu setengah kali lipat nilai impor migas.
Grafik 3. Impor Migas dan Non Migas September 2000 - September 2005 6.000,0
Nilai (juta US$)
5.000,0 4.000,0 3.000,0 2.000,0 1.000,0
Migas
Se pt '05
Se pt '04
Se p'0 3
Se p'0 2
Se p'0 1
Se p'0 0
0,0
Non Migas
Berita Resmi Statistik No. 53 / VIII / 1 Nopember 2005
7
2.2
Impor Non Migas Menurut Golongan Barang HS 2 Dijit
Dari sepuluh golongan barang utama impor non migas, empat diantaranya mengalami peningkatan pada bulan September 2005 dibanding bulan Agustus 2005 yaitu gandum meningkat US$ 30,1 juta (48,47 persen), bahan kimia organik naik US$ 28,8 juta (15,69 persen), bubur kertas/pulp naik US$ 22,1 juta (41,78 persen) dan plastik dan barang dari plastik naik US$ 2,1 juta (1,49 persen). Sementara itu dari enam golongan barang yang mengalami penurunan, satu diantaranya menurun lebih dari US $ 100,0 juta yaitu mesin dan pesawat mekanik menurun US$ 129,6 juta (18,52 persen), Sedangkan lima golongan barang lainnya menurun kurang dari US$ 35,0 juta yaitu kendaraan dan bagiannya menurun sebesar US$ 30,1 juta (10,68 persen), barang-barang dari besi dan baja menurun US$ 28,2 juta (21,03 persen), ampas/sisa industri makanan sebesar US$ 20,4 juta (25,44 persen), besi dan baja menurun US$ 18,1 juta (7,57 persen), dan mesin/peralatan listrik menurun US$ 3,5 juta (0,99 persen). Selama Januari-September tahun 2005 nilai impor non migas mencapai US$ 30.470,4 juta atau meningkat 20,65 persen, sedangkan impor untuk sepuluh golongan barang utama diatas meningkat lebih tinggi sebesar 24,52 persen. Tabel 6. Impor Non Migas Menurut Golongan Barang HS 2 Dijit Januari-September, 2004 dan 2005 Nilai CIF (Juta US$) Golongan Barang (HS)
(1)
Agt 2005
Sept 2005
Jan-Sept 2004
(2)
(3)
(4)
% Peran % Peran thd Impor thd Total Jan-Sept NonMigas Impor Jan-Sept Jan-Sept 2005 2005 2005 (5) (6) (7)
1. Mesin dan pesawat mekanik (84) 2. Besi dan baja (72)
699,6 239,1
570,0 221,0
4 453,1 1 908,5
6 079,1 2 628,3
19,95 8,63
13,90 6,01
3. Mesin/peralatan listrik (85) 4. Kendaraan dan Bagiannya (87) 5. Bahan kimia organik (29)
351,8 281,9 183,5
348,3 251,8 212,3
1 998,8 1 753,9 2 294,5
2 592,5 2 396,3 2 364,4
8,51 7,86 7,76
5,93 5,48 5,40
6. Plastik dan barang dari plastik (39) 7. Barang-barang dari besi dan baja (73) 8. Gandum (10) 9. Ampas/sisa industri makanan (23) 10. Bubur Kertas/Pulp (47)
141,1 134,1 62,1
143,2 105,9 92,2
1 170,8 641,0 831,0
1 326,6 1 108,0 654,4
4,35 3,64 2,15
3,03 2,53 1,50
80,2 52,9
59,8 75,0
698,7 637,8
645,9 610,6
2,12 2,00
1,48 1,39
2 226,3 1 143,9 3 370,2
2 079,5 1 044,4 3 123,9
16 388,1 8 868,1 25 256,2
66,97 33,03 100,00
46,65 23,00 69,65
Total 10 Golongan Barang Utama Lainnya Total Impor Non Migas
8
20 406,1 10 064,3 30 470,4
Berita Resmi Statistik No. 53 / VIII / 1 Nopember 2005
Dilihat dari peranan terhadap total impor non migas selama Januari-September tahun 2005, mesin dan pesawat mekanik memberikan peranan terbesar yaitu 13,90 persen, diikuti besi dan baja sebesar 6,01 persen, mesin/peralatan listrik sebesar 5,93 persen, kendaraan dan bagiannya sebesar 5,48 persen, bahan kimia organik sebesar 5,40 persen, dan plastik dan barang dari plastik 3,03 persen. Empat golongan barang berikutnya menyumbang antara 1,00 persen sampai 3,00 persen yaitu baran g-barang dari besi dan baja 2,53 persen, gandum sebesar 1,50 persen, ampas/sisa industri makanan sebesar 1,48 persen, dan bubur kertas/pulp sebesar 1,39 persen. Peranan impor sepuluh golongan barang di atas mencapai 66,97 persen dari total impor non migas dan 46,65 persen dari total impor keseluruhan.
2.3
Impor Non Migas Menurut Negara Asal Dari total nilai impor non migas September 2005 sebesar US$ 3.123,9 juta, 17,65 persen berasal dari
ASEAN, dan 16,90 persen dari Uni Eropa. Berdasarkan negara asal utama, impor non migas dari Jepang merupakan yang terbesar yaitu sebesar US$ 536,9 juta atau 17,19 persen dari keseluruhan impor non migas, diikuti Cina sebesar US$ 331,8 juta (10,62 persen), Amerika Serikat sebesar US$ 260,4 juta (8,34 persen), Thailand US$ 225,4 juta (7,22 persen), Singapura US$ 199,5 juta (6,39 persen), Australia US$ 198,8 juta (6,36 persen), Jerman sebesar US$ 126,1 juta (4,04 persen). Sedangkan impor non migas dari Korea Selatan sebesar US$ 125,5 juta (4,02 persen), Malaysia sebesar US$ 102,0 juta (3,27 persen), Perancis sebesar US$ 84,3 juta (2,70 persen) dan Inggris US$ 53,0 juta (1,70 persen). Secara keseluruhan, keduabelas negara utama diatas memberikan peran sebesar 74,85 persen dari total impor non migas. Sementara itu, dari total nilai impor non migas Januari-September tahun 2005 sebesar US$ 30.470,4 juta, 76,44 persen berasal dari duabelas negara utama yaitu Jepang sebesar US$ 5.432,8 juta atau 17,83 persen, diikuti oleh Cina 11,28 persen, Amerika Serikat 9,23 persen, Thailand 7,85 persen, Singapura 7,02 persen, Australia sebesar 5,22 persen, Jerman 4,42 persen, Korea Selatan 4,22 persen, Malaysia 3,27 persen, Taiwan 3,04 persen, Perancis 1,59 persen dan Inggris 1,47 persen. Impor Indonesia dari ASEAN mencapai 19,14 persen dan dari Uni Eropa 14,36 persen. Dilihat dari perkembangannya, impor non migas dari duabelas negara tersebut meningkat 21,12 persen, lebih tinggi dibanding kenaikan impor non migas keseluruhan sebesar 20,65 persen. Selanjutnya perkembangan impor non migas menurut negara asal selama Januari-September tahun 2004 dan 2005 dapat dilihat pada Tabel 7.
Berita Resmi Statistik No. 53 / VIII / 1 Nopember 2005
9
Tabel 7.
Impor Non Migas Menurut Negara Asal Utama
Januari-September, 2004 dan 2005
Negara Asal
Agustus 2005
Nilai CIF (Juta US$) September Jan-Sept 2005
Jan-Sept
2004
2005
% Peran thd Total Impor Non Migas Jan-Sept 2005
ASEAN 1. Thailand 2. Singapura 3. Malaysia Asean Lainnya
546,3 232,8 186,7 99,6 27,2
551,5 225,4 199,5 102,0 24,6
4 566,6 1 705,9 1 769,9 847,6 243,2
5 832,2 2 393,1 2 140,0 996,5 302,6
19,14 7,85 7,02 3,27 1,00
UNI EROPA 4. Jerman 5. Inggris 6. Perancis Uni Eropa Lainnya
563,0 188,5 46,7 47,8 280,0
527,8 126,1 53,0 84,3 264,4
3 890,8 1 281,6 528,6 417,4 1 663,2
4 375,3 1 346,5 446,7 484,0 2 098,1
14,36 4,42 1,47 1,59 6,88
NEG. UTAMA LAINNYA 7. Jepang 8. Cina 9. Amerika Serikat 10. Korea Selatan 11. Australia 12. Taiwan
1 745,1 627,1 340,8 316,7 143,6 213,6 103,3
1 547,8 536,9 331,8 260,4 125,5 198,8 94,4
12 679,7 4 363,0 2 392,7 2 227,4 1 370,2 1 460,0 866,4
15 484,5 5 432,8 3 438,1 2 812,5 1 284,7 1 590,5 925,9
50,82 17,83 11,28 9,23 4,22 5,22 3,04
Total 12 Negara Utama
2 547,2
2 338,1
19 230,7
23 291,3
76,44
823,0
785,8
6 025,5
7 179,1
23,56
3 370,2
3 123,9
25 256,2
30 470,4
100,00
Lainnya Total Impor Non Migas
2.4
Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang
Perkembangan impor menurut golongan penggunaan barang selama Januari-September tahun 2005 menunjukkan bahwa ketiga golongan penggunaan barang impor mengalami peningkatan. Impor barang konsumsi mencapai US$ 3.311,2 juta atau naik 19,58 persen dibanding periode yang sama tahun 2004. Sementara impor bahan baku/penolong dan barang modal masing-masing mencapai US$ 34.281,2 juta dan US$ 6.154,3 juta atau meningkat 30,93 persen dan 35,33 persen.
10
Berita Resmi Statistik No. 53 / VIII / 1 Nopember 2005
Tabel 8. Impor Indonesia Menurut Golongan Penggunaan Barang Januari-September, 2004 dan 2005 Nilai CIF (Juta US$) Golongan Barang (1)
Agustus September Jan-Sept 2005 2005 2004 (2) (3) (4)
Total Impor Barang Konsumsi Bahan Baku/Penolong Barang Modal
Jan-Sept 2005 (5)
% Perubahan % Peran thd Jan-Sept 2005 Total Thd Jan-Sept 2005 Jan-Sept 2004
(6)
(7)
5 401,1 420,8 4 287,3
4 896,8 377,6 3 855,7
33 499,9 2 769,0 26 183,4
43 746,7 3 311,2 34 281,2
30,59 19,58 30,93
100,00 7,57 78,36
693,0
663,5
4 547,5
6 154,3
35,33
14,07
Peranan impor barang modal dan bahan baku/penolong dalam struktur impor Indonesia selama JanuariSeptember tahun 2005 mengalami peningkatan masing-masing dan dari 78,16 persen menjadi 78,36 persen dan dari 13,57 persen menjadi 14,07 persen Sebaliknya peranan impor barang konsumsi mengalami penurunan dari 8,27 persen menjadi 7,57 persen. Selanjutnya perbandingan impor menurut golongan penggunaan barang selama Januari-September tahun 2004 dan 2005 dapat dilihat pada Grafik 4.
Grafik 4. Persentase Nilai Impor Indonesia menurut Golongan Penggunaan Barang Januari-September, 2004 dan 2005 Bahan Baku / Penolong 78,36%
Bahan Baku / Penolong 78,16%
Barang Konsumsi 8,27%
Barang Modal 13,57%
Barang Konsumsi 7,57%
Januari-September 2004
Berita Resmi Statistik No. 53 / VIII / 1 Nopember 2005
Barang Modal 14,07%
Januari-September 2005
11