No. 37 / VII / 1 JULI 2004
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN MEI 2004 EKSPOR Nilai ekspor Indonesia bulan Mei 2004 kembali bertahan di atas US$ 5 milyar, yaitu mencapai US$ 5,50 milyar atau lebih tinggi 5,60 persen dibanding ekspor bulan April 2004 sebesar US$ 5,21 milyar. Secara kumulatif, ekspor Januari Mei 2004 mencapai US$ 25,71 milyar atau naik 2,21 persen dibanding periode yang sama tahun 2003. Ekspor Non-Migas bulan Mei 2004 mencapai US$ 4,15 milyar, naik 3,20 persen dibanding bulan sebelumnya, sementara secara kumulatif Januari - Mei 2004 mengalami kenaikan sebesar 1,97 persen dibanding periode yang sama tahun 2003. Peningkatan terbesar ekspor non-migas bulan Mei 2004 terjadi pada lemak & minyak hewan/nabati sebesar US$ 86,0 juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar US$ 122,1 juta. Ekspor non migas ke Jepang bulan Mei 2004 mencapai angka terbesar yaitu US$ 653,9 juta, disusul Amerika Serikat US$ 581,7 juta dan Singapura US$ 504,7 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 41,91 persen. Menurut sektor, ekspor hasil industri dan hasil pertambangan pada Januari - Mei tahun 2004 meningkat masing-masing 1,47 persen dan 12,21 persen dibanding periode yang sama tahun 2003, sebaliknya hasil pertanian turun 6,39 persen.
1. Perkembangan Ekspor 1.1 Ekspor Migas dan Non Migas Ekspor Indonesia pada bulan Mei 2004 mengalami peningkatan sebesar 5,60 persen dibanding bulan April 2004 yaitu dari US$ 5 205,3 juta menjadi US$ 5 496,9 juta. Demikian juga bila dibanding bulan Mei 2003, mengalami kenaikan 5,0 persen. Dengan demikian maka dalam tiga bulan terakhir ekspor bulanan selalu berada di atas US$ 5 milyar. Peningkatan ekspor bulan Mei 2004 disebabkan oleh meningkatnya ekspor non migas sebesar 3,20 persen yaitu dari US$ 4 023,6 juta menjadi US$ 4 152,2 juta, dan ekspor migas sebesar 13,79 persen dari US$ 1 181,7 juta menjadi US$ 1 344,7 juta. Lebih lanjut peningkatan ekspor migas disebabkan oleh naiknya ekspor minyak mentah Berita Resmi Statistik No. 37 / VII / 1 Juli 2004
1
sebesar 29,02 persen (menjadi US$ 597,5 juta), ekspor hasil minyak 17,06 persen (menjadi US$ 179,1 juta) dan gas alam sebesar 0,44 persen (menjadi US$ 568,1). Peningkatan nilai ekspor minyak mentah pada bulan Mei 2004, disebabkan oleh meningkatnya volume ekspor sebesar 11,56 persen, dan harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia naik menjadi US$ 37,53 per barel. Tabel 1. Ringkasan Perkembangan Ekspor Indonesia, Januari - Mei 2004 Nilai FOB ( Juta US$ )
URAIAN
April 2004
Mei 2004
Jan – Mei 2003
Jan – Mei 2004
% Perubahan Mei 2004 thd April 2004
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
% Peran thd total Jan - Mei 2004
% Perubahan Jan – Mei 2004 thd 2003
(7)
(8)
Total Ekspor
5 205,3
5 496,9
25 157,8
25 712,9
5,60
100,00
2,21
Migas Minyak Mentah Hasil Minyak Gas
1 181,7 463,1 153,0 565,6
1 344,7 597,5 179,1 568,1
5 883,6 2 336,3 738,8 2 808,5
6 059,9 2 541,9 648,2 2 869,8
13,79 29,02 17,06 0,44
23,57 9,89 2,52 11,16
3,00 8,80 -12,26 2,19
Non Migas
4 023,6
4 152,2
19 274,2
19 653,0
3,20
76,43
1,97
Grafik 1 : Laju Pertumbuhan Ekspor Migas dan Non Migas Jan-Mei terhadap Jan-Mei tahun sebelumnya, 1992 - 2004 80 60 40 20 0 1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
-20 -40
Tahun
Migas
Non Migas
Total
Secara kumulatif, total nilai ekspor Januari - Mei 2004 mengalami peningkatan 2,21 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2003, yang disumbang oleh naiknya ekspor migas sebesar 3,00 persen, dan ekspor non-migas sebesar 1,94 persen. Lebih lanjut peningkatan ekspor migas (berdasarkan data dari Pertamina dan BP Migas)
2
Berita Resmi Statistik No. 37 / VII / 1 Juli 2004
disebabkan oleh naiknya ekspor hasil minyak mentah 8,80 persen, dan gas alam 2,19 persen, sementara ekspor hasil minyak turun 12,26 persen. 1.2 Ekspor Non-Migas Menurut Golongan Barang HS 2 Dijit Nilai ekspor non-migas untuk 10 komoditi utama pada bulan Mei 2004 meningkat 3,18 persen dibanding bulan April 2004. Peningkatan terbesar terjadi pada lemak & minyak hewan/nabati (HS 15) sebesar US$ 86,0 juta. Komoditi lainnya yang juga mengalami peningkatan ekspor adalah perabot, penerangan rumah (HS 94) sebesar US$ 65,8 juta, ikan dan udang (HS 03) sebesar US$ 64,8 juta, pakaian jadi bukan rajutan (HS 62) sebesar US$ 60,6 juta, dan kertas/karton (HS 48) sebesar US$ 51,1 juta. Penurunan terbesar ekspor non migas bulan Mei 2004 terhadap bulan April 2004 terjadi pada mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) sebesar US$ 122,1 juta. Tabel 2. Ekspor Non Migas Beberapa Golongan Barang HS 2 Dijit Januari – Mei 2004 Nilai FOB (Juta US$) Golongan Barang (HS)
Perubahan % Peran Mei 2004 thd Total Non thd Migas April 2004 (Juta US$) Jan - Mei 2004 (6) (7)
April 2004
Mei 2004
Jan - Mei 2003
Jan - Mei 2004
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Mesin/peralatan listrik (85)
653,2
578,1
2 497,9
3 106,9
-75,1
15,81
2. Lemak & minyak hewan/nabati (15)
245,5
331,5
1 213,4
1 591,8
86,0
8,10
3. Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (84)
384,3
262,2
1 113,8
1 449,1
-122,1
7,37
4. Bahan bakar mineral (27)
237,5
197,4
814,0
1 035,5
-40,1
5,27
5. Pakaian jadi bukan rajutan (62)
130,4
190,9
1 087,0
876,1
60,6
4,46
6. Kertas/Karton (48)
80,8
131,9
913,8
536,7
51,1
2,73
7. Perabot, penerangan rumah ( 94)
63,6
129,4
714,4
509,0
65,8
2,59
8. Ikan dan Udang ( 03)
67,2
132,0
597,3
489,2
64,8
2,49
9. Alas kaki (64)
92,1
82,5
557,6
419,8
-9,6
2,14
10. Bubur kayu/Pulp (47)
68,2
51,3
287,2
252,7
-17,0
1,29
Total 10 Golongan Barang
2 022,9
2 087,3
9 796,5
10 266,9
64,4
52,24
Lainnya
2 000,7
2 064,9
9 447,7
9 386,1
64,2
47,76
Total Ekspor Non-Migas
4 023,6
4 152,2
19 274,2
19 653,0
158,6
100,00
(1)
Komoditi lainnya yang juga mengalami penurunan adalah mesin/peralatan listrik (HS 85) sebesar US$ 75,1 juta, bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$ 40,1 juta, bubur kayu/pulp (HS 47) sebesar US$ 17,0 juta serta alas kaki (HS 64) sebesar US$ 9,6 juta, Selama Januari - Mei 2004, ekspor dari 10 golongan barang (HS 2 dijit) diatas memberikan kontribusi 52,24 persen dari total ekspor non-migas atau lebih tinggi 1,41 poin dibanding kontribusinya pada periode yang sama tahun 2003. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang tersebut meningkat 4,80 persen terhadap periode yang sama Berita Resmi Statistik No. 37 / VII / 1 Juli 2004
3
tahun 2003, lebih tinggi dibanding peningkatan ekspor non-migas keseluruhan yang sebesar 1,97 persen. Sementara itu, peranan ekspor non-migas diluar 10 golongan barang pada Januari - Mei 2004 sebesar 47,76 persen, sedangkan untuk Mei 2004 sebesar 49,73 persen. 1.3 Ekspor Non-Migas Menurut Negara Tujuan Utama Ekspor non-migas Indonesia pada bulan Mei 2004 ke Jepang, Amerika Serikat, dan Singapura masing-masing mencapai US$ 653,9 juta, US$ 581,7 dan US$ 504,7 dengan peranan ketiganya mencapai 41,91 persen. Tabel 3. Ekspor Non Migas Indonesia Menurut Negara Tujuan, Januari - Mei 2004 Nilai FOB ( Juta US$ ) Negara Tujuan (1)
April 2004
Mei 2004
Jan – Mei 2003
Jan - Mei 2004
(2)
(3)
(4)
(5)
Perubahan Mei 2004 thd April 2004 (Juta US$)
% Peran thd Total Non Migas Jan - Mei 2004
(6)
(7)
1. Jepang 2. Amerika Serikat 3. Singapura 4. China 5. Malaysia
693,2 589,6 436,1 256,2 231,8
653,9 581,7 504,7 242,3 212,6
2 683,4 3 013,6 1 932,2 1 027,3 879,2
3 142,7 2 943,7 2 096,8 1 036,1 1 048,3
-39,3 -7,9 68,6 -13,9 -19,1
15,99 14,98 10,67 5,27 5,33
6. Korea Selatan
122,7
164,2
685,3
633,5
41,5
3,22
7. Jerman 8. Taiwan 9. Australia
94,7 104,0 77,1
136,1 97,7 76,8
568,5 519,8 469,8
554,7 508,5 453,3
41,4 -6,3 -0,3
2,82 2,59 2,31
Total 9 Negara Tujuan
2 605,5
2 670,0
11 779,1
12 417,5
64,6
63,18
Lainnya
1 418,1 4 023,6
1 482,2 4 152,2
7 495,1 19 274,2
7 235,5 19 653,0
64,0 128,6
36,82 100,00
TOTAL NON MIGAS
Ekspor ke Singapura mengalami kenaikan terbesar yaitu 68,6 juta, diikuti Korea Selatan sebesar US$ 41,5 juta, Jerman sebesar US$ 41,4 juta. Sementara penurunan ekspor bulan Mei 2004 terjadi ke Jepang sebesar US$ 39,3 juta, diikuti Amerika Serikat sebesar US$ 7,9 juta, China sebesar US$ 13,9 juta, Malaysia sebesar US$ 19,1 juta, Taiwan sebesar US$ 6,3 juta, dan Australia sebesar US$ 0,3 juta. Secara keseluruhan, total ekspor ke sembilan negara tujuan utama diatas naik 2,48 persen, lebih kecil dibanding peningkatan ekspor non-migas keseluruhan sebesar 3,20 persen. Secara kumulatif sampai dengan bulan Mei tahun 2004, Jepang merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$ 3 142,7 juta (15,99 persen), diikuti Amerika Serikat dengan nilai US$ 2 943,7 (14,98 persen), dan Singapura dengan nilai US$ 2 096,7 juta (10,67 persen).
4
Berita Resmi Statistik No. 37 / VII / 1 Juli 2004
1.4 Ekspor Menurut Sektor Peranan dan perkembangan ekspor non-migas Indonesia menurut sektor untuk periode Januari - Mei tahun 2004 dibanding periode yang sama tahun 2003 dapat dilihat pada Tabel 4 dan Grafik 2. Ekspor produk industri meningkat 1,47 persen, demikian juga ekspor produk pertambangan & lainnya meningkat sebesar 12,21 persen, sedangkan ekspor produk pertanian mengalami penurunan 6,39 persen. Tabel 4. Nilai Ekspor Indonesia Menurut Sektor Januari - Mei 2003& 2004 URAIAN (1)
Total Ekspor Migas Non – Migas - Pertanian - Industri - Pertamb. & Lain
Jan – Mei 2003
Jan – Mei 2004
% Perubahan Jan – Mei 2004 thd 2003
(2)
(3)
(4)
(5)
25 157,8
25 712,9
2,21
100,00
5 883,6
6 059,9
3,00
23,57
19 274,2 970,5 16 708,5 1 595,2
19 653,0 908,5 16 954,6 1 789,9
1,97 -6,39 1,47 12,21
76,43 3,53 65,94 6,97
Nilai FOB ( Juta US$ )
% Peran thd Total Jan - Mei 2004
Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor keseluruhan, kontribusi ekspor produk industri pada Januari – Mei 2004 turun dari 66,41 persen menjadi 65,94 persen, sementara kontribusi ekspor produk pertambangan naik dari 6,34 persen menjadi 6,96 persen, ekspor produk pertanian turun dari 3,86 persen menjadi 3,53 persen dan ekspor migas naik dari 23,39 persen menjadi 23,57 persen. Grafik 2 : Struktur Nilai Ekspor Januari - Mei 2003 & 2004
Industri 66,41%
Pertanian 3,86%
Tambang 6,34%
Migas 23,39%
Jan-Mei 2003
Berita Resmi Statistik No. 37 / VII / 1 Juli 2004
Industri 65,94%
Pertanian 3,53%
Migas 23,57%
Tambang 6,96%
Jan-Mei 2004
5
IMPOR Nilai impor Indonesia bulan Mei 2004 mencapai US$ 3,22 milyar, atau menurun 6,81 persen dibanding impor bulan lalu sebesar US$ 3,46 milyar, sedangkan selama Januari–Mei 2004 nilai impor mencapai US$ 16,88 milyar atau meningkat 24,38 persen dibanding impor periode yang sama tahun 2003 sebesar US$ 13,57 milyar. Impor non migas bulan Mei 2004 mencapai US$ 2,42 milyar atau menurun 6,63 persen dibanding bulan April 2004, sedangkan selama Januari-Mei 2004 mencapai US$ 12,77 milyar atau meningkat 21,83 persen dibanding impor periode yang sama tahun 2003. Selama Januari-Mei 2004, impor non migas terbesar terjadi pada mesin dan pesawat mekanik dengan nilai US$ 2 165,4 juta atau 16,95 persen dari total impor non migas, sedangkan negara pemasok barang impor terbesar ditempati oleh Jepang dengan nilai US$ 2 044,7 juta dengan pangsa 16,01 persen, diikuti Amerika Serikat 10,10 persen dan China 9,13 persen. Menurut golongan penggunaan barang, impor barang konsumsi dan bahan baku/penolong selama Januari-Mei 2004 meningkat masing-masing 19,86 persen dan 26,49 persen, hal yang sama juga terjadi pada impor barang modal yamg meningkat 13,45 persen dibanding periode yang sama tahun 2003.
2.
Perkembangan Impor 2.1 Impor Migas dan Non Migas Nilai impor Indonesia selama bulan Mei 2004 mengalami penurunan sebesar 6,81 persen dibanding bulan April 2004 dari US$ 3 457,6 juta menjadi US$ 3 222,1 juta. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya impor migas sebesar 7,35 persen dari US$ 863,8 juta menjadi US$ 800,3 juta dan impor non migas sebesar 6,63 persen dari US$ 2 593,8 juta menjadi US$ 2 421,8 juta. Selama Januari-Mei 2004 nilai impor meningkat 24,38 persen dibanding impor pada
periode yang sama tahun 2003 yaitu dari US$ 13
573,0 juta menjadi US$ 16 881,8 juta. Peningkatan ini disumbang oleh meningkatnya impor migas sebesar 33,04 persen dan impor non migas 21,83 persen. Lebih lanjut peningkatan nilai impor migas terjadi pada impor minyak
mentah sebesar US$ 716,2 juta (43,41 persen) dan impor hasil
minyak sebesar US$ 302,7 juta (21,05 persen).
6
Berita Resmi Statistik No. 37 / VII / 1 Juli 2004
Tabel 5. Ringkasan Perkembangan Impor Indonesia Januari – Mei 2003 dan 2004 Nilai CIF ( Juta US$ )
(1) Total Impor
% Perubahan % Perubahan Mei ’04 Thd Jan-Mei Apr ‘04 2004 Thd 2003
Jan-Mei 2004
April 2004
Mei 2004
Jan-Mei 2003
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
% Peran thd total Jan-Mei 2004
(8)
3 457.6
3 222,1
13 573,0
16 881,8
-6,81
24,38
100,00
Migas
863,8
800,3
3 089,2
4 109,9
-7,35
33,04
24,35
Minyak Mentah
442,6
404,8
1 650,0
2 366,2
-8,54
43,41
14,02
Hasil Minyak
420,0
395,5
1 438,2
1 740,9
-5,83
21,05
10,30
1,2
0,0
1,0
2,8
-100,00
180,00
0,02
2 593.8
2 421,8
10 483,8
12 771,9
-6,63
21,83
75,65
Gas Non Migas
Perkembangan impor bulanan untuk Mei 1994 sampai dengan Mei 2004 (seperti terlihat pada grafik 3) didominasi oleh impor non migas dengan pola perkembangan yang ternyata cukup berfluktuasi, sedangkan pola perkembangan impor migas cenderung agak landai.
Grafik 3, Impor Migas dan Non Migas Mei 1994 - 2004
Nilai (juta USD)
4.000,0 3.000,0 2.000,0 1.000,0
Migas
Berita Resmi Statistik No. 37 / VII / 1 Juli 2004
4 '0
3
ei M
M
ei
'0
2 M
ei
'0
1 M
ei
'0
0 M
ei
'0
9 M
ei
'9
8 M
ei
'9
7 M
ei
'9
6 M
ei
'9
5 '9 ei M
M
ei
'9
4
0,0
Nonmigas
7
2.2 Impor Non Migas Menurut Golongan Barang HS 2 Dijit Dari sepuluh golongan barang utama impor non migas Indonesia, tiga diantaranya mengalami peningkatan pada bulan Mei 2004 dibanding April 2004, yaitu besi dan baja meningkat US$ 78,3 juta, barang-barang dari besi dan baja meningkat US$ 29,1 juta dan gandum-ganduman US$ 7,0 juta. Sedangkan tujuh golongan barang lainnya menurun dengan penurunan terbesar terjadi pada mesin dan peralatan listrik sebesar US$ 38,6 juta. Selama Januari-Mei 2004, nilai impor non migas mencapai US $ 12 771,9 juta atau meningkat 21,83 persen, sedangkan impor untuk sepuluh golongan barang diatas meningkat sedikit lebih tinggi yaitu 23,89 persen. Tabel 6. Impor Non Migas Menurut Golongan Barang Januari-Mei, 2003 dan 2004 Nilai CIF (Juta US$) Golongan Barang
Apr 2004
Mei 2004
(1)
(2)
(3)
437,5 258,4 214,8 177,6 138,4 120,3 67,4 75,5 76,6 72,0
423,5 231,6 176,2 148,7 216,7 114,9 74,4 104,6 52,0 55,2
1 722,0 1 003,6 685,1 747,5 545,4 475,9 375,2 340,9 268,2 414,6
2 165,4 1 141,4 987,2 880,3 795,1 596,9 474,8 403,6 366,5 338,5
16,95 8,93 7,73 6,89 6,23 4,67 3,72 3,16 2,87 2,65
12,82 6,76 5,85 5,21 4,71 3,54 2,81 2,39 2,17 2,01
1 638,5
1 597,8
6 578,4
8 149,7
63,80
48,28
955,4
824,0
395,4
4 622,9
36,20
27,40
2 421,8 10 483,8 12 771,9
100,00
75,65
1. Mesin dan pesawat mekanik 2. Bahan kimia organik 3. Mesin dan peralatan listrik 4. Kendaraan dan Bagiannya 5. Besi dan Baja 6. Plastik dan barang dari plastik 7. Gandum-ganduman 8. Barang-barang dari besi dan baja 9. Ampas/sisa industri makanan 10. Kapas Total 10 Golongan Barang Utama Lainnya Total Impor Non Migas
2 593,9
Jan-Mei Jan-Mei 2003 2004
% Peran % Peran thd Total thd Total Impor Impor Non Migas Jan-Mei Jan-Mei 2004 2004
(4)
(5)
(6)
(7)
Dilihat dari peranan terhadap total impor non migas selama JanuariMei 2004, mesin dan pesawat mekanik memberikan kontribusi terbesar yaitu 16,95 persen, diikuti bahan kimia organik sebesar 8,93 persen, mesin dan peralatan listrik sebesar 7,73 persen, dan kendaraan dan bagiannya sebesar 6,89 persen, besi dan baja sebesar 6,23 persen. Tiga 8
golongan barang
Berita Resmi Statistik No. 37 / VII / 1 Juli 2004
berikutnya menyumbang antara 3 sampai 5 persen yaitu plastik dan barang dari plastik 4,67 persen, gandum sebesar 3,72 persen dan barang-barang dari besi dan baja sebesar 3,16 persen. Sementara dua lainnya memberikan peranan dibawah 3 persen, yaitu ampas/sisa industri makanan 2,87 persen dan kapas 2,65 persen. Peranan impor sepuluh golongan barang di atas mencapai 63,80 persen dari total impor non migas dan 48,28 persen dari total impor keseluruhan.
2.3 Impor Non Migas Menurut Negara Asal Selama bulan Mei 2004, impor non migas dari Jepang menempati posisi pertama dengan nilai US$ 397,6 juta, diikuti China US$ 221,3 juta, Amerika Serikat US$ 199,5 juta, Australia US$ 167,2 juta, Singapura US$ 154,5 juta, Korea Selatan US$ 151,0 juta, Jerman US$ 135,5 juta, Taiwan US$ 86,7 juta, dan Malaysia US$ 85,8 juta. Sementara itu, impor non migas dari Jepang selama Januari-Mei 2004 masih menempati posisi pertama, dengan nilai US$ 2 044,7 juta atau 16,01 persen terhadap total impor non migas, diikuti Amerika Serikat 10,10 persen. Posisi berikutnya ditempati oleh China dengan peran sebesar 9,13 persen, Korea Selatan 6,41 persen, Singapura 6,26 persen, Australia 6,13 persen, Jerman 5,54 persen, Taiwan 3,52 persen, dan Malaysia 3,11 persen. Secara keseluruhan, impor non migas dari kesembilan negara tersebut berperan 66,21 persen terhadap total impor non migas. Dilihat dari pertumbuhannya, impor non migas dari sembilan negara tersebut meningkat 18,16 persen, sedangkan impor non migas secara keseluruhan meningkat sebesar 21,83 persen. Selanjutnya impor non migas menurut negara asal selama Januari-Mei 2003 dan 2004 dapat dilihat pada Tabel 7.
Berita Resmi Statistik No. 37 / VII / 1 Juli 2004
9
Tabel 7. Impor Non Migas Menurut Negara Asal Utama Januari-Mei, 2003 dan 2004 Nilai CIF (Juta US$)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Negara Asal
Apr 2004
Mei 2004
Jan-Mei 2003
Jan-Mei 2004
% Peran thd Total Impor Non Migas Jan-Mei 2004
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Jepang Amerika Serikat China Korea Selatan Singapura Australia Jerman Taiwan Malaysia
Total 9 Negara Asal Utama Lainnya Total Impor Non Migas
431,7 257,1 221,8 152,8 177,7 150,1 142,5 87,2 75,1
397,6 199,5 221,3 151,0 154,5 167,2 135,5 86,7 85,8
1 814,5 1 201,3 904,2 665,7 841,1 614,2 511,6 362,1 318,4
2 044,7 1 290,2 1 166,0 818,3 799,4 782,5 707,8 449,8 397,8
16,01 10,10 9,13 6,41 6,26 6,13 5,54 3,52 3,11
1 696,0
1 599,1
7 233,1
8 546,5
66,21
897,8
822,7
3 250,7
4 315,4
33,79
2 593,8
2 421,8
10 483,8
12 771,9
100,00
2.4 Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang Impor barang konsumsi dan bahan baku/penolong selama JanuariMei 2004 mengalami peningkatan masing-masing sebesar US$ 228,3 juta dan US$ 2 863,6 juta atau meningkat 19,86 persen dan 26,49 persen dibanding periode yang sama tahun 2003, demikian juga impor barang modal mengalami peningkatan sebesar US$ 216,9 juta atau meningkat 13,45 persen. Dari segi peranannya, impor barang konsumsi dan barang modal selama Januari-Mei 2004 menurun masing-masing dari 8,47 persen menjadi 8,16 persen dan dari 11,88 persen menjadi 10,84 persen. Sebaliknya peranan impor bahan baku/penolong mengalami penigkatan dari 79,65 persen menjadi 81,00 persen. Selanjutnya perbandingan impor menurut golongan penggunaan barang selama Januari-Mei 2003 dan 2004 dapat dilihat pada Tabel 8 dan Grafik 4. 10
Berita Resmi Statistik No. 37 / VII / 1 Juli 2004
Tabel 8. Impor Indonesia Menurut Golongan Penggunaan Barang Januari-Mei, 2003 dan 2004 Nilai CIF ( Juta US$ ) Jan-Mei Jan-Mei 2003 2004 (2) (3)
(1) Total Impor Barang Konsumsi Bahan Baku/Penolong Barang Modal
% Perubahan Jan-Mei 2004 Thd 2003
% Peran thd Total Jan-Mei 2004
(4)
(5)
13 573,0
16 881,8
24,38
100,00
1 149,5
1 377,8
19,86
8,16
10 811,0
13 674,6
26,49
81,00
1 612,5
1 829,4
13,45
10,84
Grafik 4 : Persentase Nilai Impor Indonesia menurut Golongan Penggunaan Barang Januari – Mei, 2003 dan 2004 Bahan Baku / Penolong 79,65%
Barang Konsumsi 8,47%
Barang Modal 11,88%
Januari-Mei 2003
Berita Resmi Statistik No. 37 / VII / 1 Juli 2004
Bahan Baku / Penolong 81,00%
Barang Konsumsi 8,16%
Barang Modal 10,84%
Januari-Mei 2004
11