No. 15/V/1 APRIL 2002
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN FEBRUARI 2002 EKSPOR C Nilai ekspor Indonesia bulan Februari 2002 mencapai US$ 4,18 milyar atau naik 4,36 persen dibanding ekspor bulan Januari 2002 sebesar US$ 4,00 milyar. Namun secara kumulatif, ekspor untuk periode Januari - Februari 2002 mengalami penurunan 15,03 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, dari US$ 9,63 milyar menjadi US$ 8,18 milyar. C Ekspor Non-Migas bulan Februari 2002 mencapai US$ 3,37 milyar atau naik 7,23 persen, sedangkan secara kumulatif mencapai US$ 6,51 milyar atau turun 10,97 persen. C Peningkatan ekspor non migas terbesar pada bulan Februari 2002 khususnya terjadi pada perabot rumah tangga (furniture) sedangkan penurunan ekspor terbesar terjadi pada lemak & minyak hewan/nabati. C Ekspor ke Amerika Serikat pada Februari 2002 masih merupakan yang terbesar (US$ 570,9 juta), disusul Jepang (US$ 507,1 juta) serta Singapura (US$ 399,6 juta), dengan kontribusi ketiganya mencapai 43,89 persen. C Menurut sektor, ekspor hasil pertanian, hasil industri, hasil tambang dan lainnya untuk periode Januari - Februari 2002 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun 2001 masing-masing sebe sar 5,61 persen, 10,92 persen, dan 15,38 persen.
1. Perkembangan Ekspor 1.1 Ekspor Migas dan Non Migas Ekspor Indonesia pada bulan Februari tahun 2002 meningkat sebesar 4,36 persen dibanding ekspor bulan Januari 2002, yaitu dari US$ 4 003,5 juta menjadi US$ 4 178,0 juta. Peningkatan ekspor bulan Februari 2002 ini disebabkan meningkatnya ekspor non migas sebesar 7,23 persen yaitu dari US$ 3 139,6 juta menjadi US$ 3 366,7 juta. Sebaliknya ekspor migas turun sebesar 6,08 persen dari US$ 863,9 juta menjadi US$ 811,3 juta. Lebih jauh, penurunan ekspor migas lebih disebabkan oleh menurunnya ekspor hasil minyak sebesar 42,56 persen menjadi US$ 54,5 juta, dan menurunnya ekspor gas alam sebesar 6,08 persen menjadi US$ 411,7 juta, sementara ekspor minyak mentah naik sebesar 4,38 persen menjadi US$ 345,1 juta. Peningkatan nilai ekspor minyak mentah disebabkan karena meningkatnya volume ekspor minyak mentah, yang diikuti pula oleh kenaikan tipis harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia dari US$ 18,56 per barel pada Januari 2002 menjadi US$ 18,79 pada Februari 2002. Berita Resmi Statistik No. 15/Th.V/1 April 2002.
1
Tabel 1. Ringkasan Perkembangan Ekspor Indonesia, Januari - Februari 2001 & 2002 Nilai FOB ( Juta US$ )
% Perubahan % Peran thd Februari total thd Januari Jan – Feb 2002 2002
% Perubahan Jan – Feb 2002 thd 2001
URAIAN
Januari 2002
Februari 2002
Jan – Feb 2001
Jan – Feb 2002
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
4 003,5
4 178,0
9 628,8
8 181,5
4,36
100,00
-15,03
Total Ekspor Migas
(7)
(8)
863,9
811,3
2 321,1
1 675,2
-6,08
20,48
-27,83
Minyak Mentah
330,6
345,1
1 008,2
675,7
4,38
8,26
-32,98
Hasil Minyak Gas
94,9 438,4
54,5 411,7
160,9 1 152,0
149,4 850,1
-42,56 -6,08
1,83 10,39
-7,15 -26,21
3 139,6
3 366,7
7 307,7
6 506,3
7,23
79,52
-10,97
Non Migas
Grafik 1 : Laju Pertumbuhan Ekspor Migas dan Non Migas Januari - Februari, Tahun 1991 - 2002 Persentase Pertumbuhan (%)
100 80 60 40 20 0 1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
-20 -40
MIGAS
NON MIGAS
TOTAL
Selama periode Januari - Februari 2002, nilai ekspor mencapai US$ 8 181,5 juta yang berarti turun 15,03 persen dibanding periode yang sama tahun 2001. Penurunan ekspor tahun 2002 disebabkan karena turunnya ekspor non-migas sebesar 10,97 persen, yaitu dari US$ 7 307,7 juta menjadi US$ 6 506,3 juta. Demikian pula ekspor migas (berdasarkan data Pertamina) mengalami penurunan sebesar 27,83 persen, yang disebabkan oleh turunnya ekspor minyak mentah sebesar 32,98 persen, hasil minyak sebesar 7,15 persen, dan ekspor gas alam sebesar 26,21 persen.
2
Berita Resmi Statistik No 15/Th.V/1 April 2002.
1.2 Ekspor Non-Migas Menurut Golongan Barang HS 2 Dijit Peningkatan terbesar ekspor non migas bulan Februari 2002 terjadi pada perabot, penerangan rumah (HS 94) sebesar US$ 71,3 juta atau 76,96 persen, sebagian besar merupakan produk furniture, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada lemak & minyak hewan/nabati (HS 15) sebesar US$ 63,3 juta atau 32,10 persen, sebagian besar merupakan CPO (crude palm oil). Tabel 2. Ekspor Non Migas Menurut Golongan Barang HS 2 Dijit Januari - Februari 2001 & 2002
Januari 2002
Februari 2002
Jan - Feb 2001
Jan - Feb 2002
Perubahan Februari thd Januari 2002 (Juta US$)
(2)
(3)
(4)
(5)
(7)
(8)
1. Mesin/peralatan listrik (85)
433,6
386,4
1 083,5
820,0
-47,2
12,60
2. Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (84)
240,3
185,9
554,5
426,2
-54,4
6,55
3. Kayu, Barang dari Kayu (44)
184,1
228,4
522,7
412,5
44,3
6,34
4. Lemak & minyak hewan/nabati (15)
197,4
134,1
145,8
331,5
-63,3
5,09
5. Kertas/Karton (48)
113,7
166,7
275,1
280,4
53,0
4,31
6. Bahan bakar mineral (27)
104,0
155,6
255,4
259,6
51,6
3,99
7. Perabot, penerangan rumah (94)
92,7
164,0
250,3
256,6
71,3
3,94
8. Bijih, Kerak dan Abu logam (26)
Nilai FOB (Juta US$) Golongan Barang (HS)
(1)
% Peran thd Total Non Migas Jan - Feb 2002
131,2
69,5
283,6
200,8
-61,7
3,09
9. Bahan kimia organik (29)
60,4
91,0
156,9
151,4
30,6
2,33
10. Kakao/coklat (18)
45,3
23,5
39,8
68,8
-21,8
1,06
Total 10 Golongan Barang
1 602,7
1 605,1
3 567,6
3 207,8
2,4
49,30
Lainnya
1 536,9
1 761,6
3 740,1
3 298,5
224,7
50,70
Total Ekspor Non-Migas
3 139,6
3 366,7
7 307,7
6 506,3
227,1
100,00
Komoditi lainnya yang juga mengalami peningkatan adalah kertas/karton (HS 48) sebesar US$ 53,0 juta, bahan bakar mineral (HS 27) US$ 51,6 juta, kayu dan barang dari kayu (HS 44) US$ 44,3 juta, dan bahan kimia organik (HS 29) US30,6 juta. Sedangkan komoditi yang mengalami penurunan selain lemak & minyak hewan/nabati adalah bijih, kerak dan abu logam (HS 26) sebesar US$ 61,7 juta, mesin -mesin / pesawat mekanik (HS 84) US$ 54,4 juta, mesin/peralatan listrik (HS 85) US$ 47,2 juta, dan kakao/coklat (HS 18) US$ 21,8 juta. Selama periode Januari - Februari 2002, ekspor dari 10 golongan barang (HS 2 dijit) diatas memberikan kontribusi 49,30 persen dari total ekspor non-migas atau lebih tinggi 0,48 poin dibanding kontribusinya pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang tersebut menurun 10,09 persen. Sementara itu, peranan ekspor non-migas diluar 10 golongan barang diatas selama periode Januari– Februari 2002 adalah 50,70 persen sedangkan untuk bulan Februari 2002 sebesar 52,32 persen. Berita Resmi Statistik No. 15/Th.V/1 April 2002.
3
1.3 Ekspor Non-Migas Menurut Negara Tujuan Utama Ekspor non-migas Indonesia pada bulan Februari 2002 ke Amerika Serikat, Jepang, dan Singapura masing-masing mencapai US$ 570,9 juta, US$ 507,1 juta dan US$ 399,6 juta. Ekspor ke tiga negara ini secara konsisten tetap merupakan yang terbesar, sehingga besaran perubahannya selama ini menjadi indikator utama bagi perkembangan ekspor Indonesia. Tabel 3. Ekspor Non Migas Indonesia Menurut Negara Tujuan, Januari - Februari 2001 & 2002 Nilai FOB ( Juta US$ ) Negara Tujuan
(1)
Januari 2002
Februari 2002
Jan - Feb 2001
Jan - Feb 2002
(2)
(3)
(4)
(5)
Perubahan Februari thd Januari 2002 (Juta US$)
% Peran thd Total Non Migas Jan - Feb 2002
(6)
(7)
1. Amerika Serikat
498,1
570,9
1 267,9
1 069,0
72,8
16,43
2. Jepang 3. Singapura
432,6 433,7
507,1 399,6
1 316,9 784,7
939,7 833,3
74,5 -34,1
14,44 12,81
4. Malaysia
114,0
143,3
259,1
257,2
29,3
3,95
90,1
156,7
193,6
246,8
66,6
3,80
56,4 103,9
150,4 82,7
117,0 239,5
206,9 186,7
94,0 -21,2
3,18 2,87
8. Jerman
82,4
89,0
260,7
171,4
6,6
2,63
9. Taiwan
72,0
83,6
201,1
155,5
11,6
2,39
Total 9 Negara Tujuan
1 883,2
2 183,3
4 640,5
4 066,5
300,1
62,50
Lainnya
1 256,4
1 183,4
2 667,2
2 439,8
-73,0
37,50
TOTAL NON MIGAS
3 139,6
3 366,7
7 307,7
6 506,3
227,1
100,00
5. China 6. Australia 7. Korea Selatan
Ekspor ke Australia mengalami peningkatan terbesar yakni US$ 94,0 juta, diikuti ekspor ke Jepang US$ 74,5 juta, ke Amerika Serikat US$ 72,8 juta, ke China US$ 66,6 juta, ke Malaysia US$ 29,3 juta, ke Taiwan US$ 11,6 juta, dan ke Jerman US$ 6,6 juta. Sementara ekspor ke Singapura mengalami penurunan terbesar yaitu US$ 34,1 juta, diikuti penurunan ekspor ke Korea Selatan sebesar US$ 21,2 juta. Sampai dengan Februari 2002, Amerika Serikat masih merupakan negara
tujuan
ekspor terbesar dengan nilai US$ 1 069,0 juta, diikuti Jepang dengan nilai US$ 939,7 juta. Dibanding tahun sebelumnya, total ekspor sembilan negara tujuan utama diatas mengalami penurunan sebesar 12,37 persen, lebih besar dibanding penurunan ekspor non-migas keseluruhan sebesar 10,97 persen.
4
Berita Resmi Statistik No 15/Th.V/1 April 2002.
1.4 Ekspor Menurut Sektor Peranan dan perkembangan ekspor non-migas Indonesia untuk periode Januari Februari tahun 2002 ditinjau dari sektor pertanian, industri, pertambangan & lainnya dapat dilihat pada Tabel 4 dan Grafik 2. Ekspor produk industri menurun sebesar 10,92 persen khususnya terjadi pada kayu olahan, minyak nabati, barang dari logam tidak mulia , serta asam berlemak. Demikian pula untuk ekspor produk pertanian menurun 5,61 persen, antara lain disebabkan oleh penurunan ekspor komoditi kopi, rempah-rempah serta buah-buahan. Sementara ekspor produk pertambangan & lainnya juga turun sebesar 15,38 persen terutama disebabkan oleh turunnya ekspor biji tembaga dan batu bara. Tabel 4. Nilai Ekspor Indonesia Menurut Sektor Januari - Februari 2001 & 2002
Jan - Feb 2001
Jan - Feb 2002
% Perubahan Jan - Feb 2002 thd 2001
(2)
(3)
(4)
Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN (1)
% Peran thd Total Jan - Feb 2002 (5)
Total Ekspor
9 628,8
8 181,5
-15,03
100,00
Migas
2 321,1
1 675,2
-27,83
20,48
Non – Migas - Pertanian - Industri - Pertamb. & Lain
7 307,7 402,8 6 353,5 551,4
6 506,3 380,2 5 659,5 466,6
-10,97 -5,61 -10,92 -15,38
79,52 4,65 69,17 5,70
Dilihat dari kontribusinya, ekspor produk industri untuk Januari - Februari 2002 mencapai 69,17 persen terhadap ekspor keseluruhan, lebih besar dibanding periode yang sama tahun lalu. Demikian pula kontribusi ekspor produk pertanian meningkat menjadi 4,65 persen. Sedangkan produk pertambangan menurun menjadi 5,70 persen. Grafik 2 : Struktur Nilai Ekspor Januari - Februari 2001 & 2002 Industri 69,17%
Industri 65,98%
Pertanian 4,18% Tambang 5,73%
Migas 24,11%
Jan - Feb 2001
Berita Resmi Statistik No. 15/Th.V/1 April 2002.
Tambang 5,70%
Migas 20,48%
Pertanian 4,65%
Jan - Feb 2002
5
IMPOR µ Nilai impor Indonesia bulan Februari 2002 mencapai US$ 1,98 milyar, atau naik 4,74 persen dibanding milyar.
impor bulan Januari 2002 sebesar US$ 1,89
µ Untuk Januari-Februari 2002, nilai impor mengalami penurunan sebesar 36,80 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yaitu dari US$ 6,12 milyar menjadi US$ 3,87 milyar.
µ Impor non migas Januari -Februari 2002 mencapai US$ 3,18 milyar atau turun 41,33 persen dibanding Januari-Februari 2001. Sedangkan untuk bulan Februari 2002 mencapai US$ 1,61 milyar atau naik 2,15 persen dibanding bulan Januari 2002.
µ Selama Januari-Februari 2002, impor non migas terbesar terjadi pada mesin dan pesawat mekanik dengan nilai US$ 603,3 juta atau 18,97 persen dari total impor non migas, sedangkan pemasok barang impor terbesar ditempati oleh Jepang dengan nilai US$ 583,2 juta dengan pangsa 18,34 persen.
µ Impor barang konsumsi Januari-Februari 2002 mencapai US$ 276,7 juta atau menurun sebesar 42,60 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara impor bahan baku/penolong dan barang modal masing-masing mencapai US$ 3 020,0 juta dan US$ 570,2 juta atau menurun sebesar 34,63 persen dan 43,89 persen.
2.
Perkembangan Impor 2.1 Impor Migas dan Non Migas Nilai impor Indonesia Indonesia untuk bulan Februari 2002 mengalami peningkatan dibanding bulan Januari 2002. Seperti terlihat pada Table 5, nilai impor bulan Februari 2002 naik sebesar 4,74 persen dari US$ 1 888,7 juta menjadi US$ 1 978,2 juta. Impor migas mencapai US$ 371,1 juta atau naik 17,62 persen, sedangkan impor non migas mencapai US$ 1 607,1 juta atau naik 2,15 persen. Selama Januari-Februari tahun 2002, nilai impor mengalami penurunan yang cukup besar yakni sebesar 36,80 persen dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu dari US$ 6 118,4 juta menjadi hanya US$ 3 866,9 juta. Penurunan ini
disebabkan
oleh
menurunnya
impor migas dan non migas
masing-masing sebesar US$ 10,7 juta (1,53 persen) dan US$ 2 240,8 juta (41,33 persen). Selanjutnya penurunan impor migas terutama disebabkan oleh menurunnya impor minyak mentah sebesar US$ 41,3 juta (11,64 persen), kendati impor hasil minyak meningkat sebesar US$ 35,1 juta (10,38 persen). 6
Berita Resmi Statistik No 15/Th.V/1 April 2002.
Tabel 5. Ringkasan Perkembangan Impor Indonesia, Januari - Februari 2002 Nilai CIF ( Juta US$ )
(1)
Total Impor Migas Minyak Mentah Hasil Minyak Gas Non Migas
Jan 2002
Feb 2002
Jan-Feb 2001
(2)
(3)
(4)
% % Perubahan Perubahan Jan-Feb Februari Thd Jan-Feb Januari ‘02 2002 Thd 2002 2001 (5)
(6)
(7)
% Peran thd total Jan-Feb 2002 (8)
1 888,7
1 978,2
6 118,4
3 866,9
4,74
-36,80
100,00
315,5 115,1 200,4 0,0
371,1 198,4 172,7 0,0
697,3 354,8 338,0 4,5
686,6 313,5 373,1 0,0
17,62 72,37 -13,82 --
-1,53 -11,64 10,38 -100,00
17,76 8,11 9,65 0,00
1 573,2
1 607,1
5 421,1
3 180,3
2,15
-41,33
82,24
Selanjutnya perkembangan impor bulan Februari selama periode 1993-2002 dapat dilihat pada Grafik 3 yang menunjukkan bahwa perkembangan impor Indonesia masih didominasi oleh pola perkembangan impor non migas yang ternyata cukup berfluktuasi, sedangkan pola perkembangan impor migas cenderung agak landai.
Grafik 3, Impor Migas dan Non Migas Februari 1993 - 2002
Nilai (juta USD)
4 000,0 3 000,0 2 000,0 1 000,0
Migas
Berita Resmi Statistik No. 15/Th.V/1 April 2002.
Fe b' 02
Fe b' 01
Fe b' 00
Fe b' 99
Fe b' 98
Fe b' 97
Fe b' 96
Fe b' 95
Fe b' 94
Fe b' 93
0,0
Non Migas
7
2.2 Impor Non Migas Menurut Golongan Barang HS 2 Dijit Dari sepuluh golongan barang utama impor non migas Indonesia, empat diantaranya mengalami peningkatan pada bulan Februari 2002, yakni bahan kimia organik yang meningkat sebesar US$ 26,6 juta (24,95 persen), mesin dan peralatan listrik sebesar US$ 2,1 juta (2,55 persen), barang-barang dari besi dan baja sebesar US$ 39,8 juta (77,58 persen), dan besi dan baja sebesar US$ 11,4 juta (26,89 persen). Sedangkan golongan barang lainnya mengalami penurunan.
Tabel 6. Impor Non Migas Menurut Golongan Barang Januari - Februari 2002 Nilai CIF (Juta US$)
% Peran thd Total Non Migas Jan - Feb 2002
% Peran thd Total Impor Jan - Feb 2002
(6)
(7)
Golongan Barang
Jan 2002
Feb 2002
Jan - Feb 2001
Jan - Feb 2002
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
307,5 106,6 138,8 104,6 82,2 81,5 51,3
295,8 133,2 55,9 86,7 84,3 69,3 91,1
1 022,7 429,5 58,0 435,9 277,9 206,3 124,8
603,3 239,8 194,7 191,3 166,5 150,8 142,4
18,97 7,54 6,12 6,02 5,24 4,74 4,48
15,60 6,20 5,04 4,95 4,31 3,90 3,68
61,6 51,3 42,4
53,5 47,9 53,8
280,9 144,7 225,7
115,1 99,2 96,2
3,62 3,12 3,02
2,98 2,57 2,49
Total 10 Golongan Barang Utama 1 027,8
971,5
3 206,4
1 999,3
62,87
51,70
545,4 635,6 1 573,2 1 607,1
2 214,7 5 421,1
1 181,0 3 180,3
37,13
30,54
100,00
82,24
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Mesin dan pesawat mekanik Bahan kimia organik Kertas dan Karton Kendaraan dan Bagiannya Mesin dan peralatan listrik Plastik dan barang dari plastik Barang-barang dari besi dan baja 8. Kapas 9. Bubur kertas / pulp 10. Besi dan Baja
Lainnya Total Impor Non Migas
Dilihat dari peranan terhadap total impor non migas selama Januari – Februari tahun 2002, mesin dan pesawat mekanik memberikan kontribusi terbesar yaitu 18,97 persen, kemudian diikuti bahan kimia organik sebesar 7,54 persen, kertas dan karton sebesar 6,12 persen, dan kendaraan dan bagiannya sebesar 6,02 8
Berita Resmi Statistik No 15/Th.V/1 April 2002.
persen. Tiga golongan barang berikutnya menyumbang antara 4 sampai 5 persen yaitu mesin dan peralatan listrik 5,24 persen, plastik dan barang dari plastik 4,74 persen, dan barang-barang dari besi dan baja 4,48 persen. Sedangkan tiga lainnya memberikan peranan dibawah 4 persen, yaitu kapas 3,62 persen, bubur kertas/pulp 3,12 persen, dan besi dan baja 3,02 persen. Secara total, impor non migas JanuariFebruari 2002 menurun 41,33 persen, sedangkan impor untuk 10 golongan barang di atas menurun 37,65 persen.
2.3 Impor Non Migas Menurut Negara Asal Untuk bulan Februari 2002, impor non migas dari Jepang menempati posisi pertama dengan nilai sebesar US$ 319,3 juta, diikuti Amerika Serikat sebesar US$ 203,2 juta, Singapura sebesar US$ 102,6 juta, Korea Selatan se besar US$ 102,6 juta, China sebesar US$ 86,1 juta, Australia sebesar US$ 72,7 juta, Jerman sebesar US$ 64,2 juta, Taiwan sebesar US$ 62,7 juta, dan Malaysia sebesar US$ 52,4 juta. Sementara itu, untuk impor non migas Januari- Februari tahun 2002, sembilan negara utama diatas mempunyai peranan 65,31 persen, yaitu Jepang yang menempati posisi pertama, dengan nilai US$ 583,2 juta atau 18,34 persen, kemudian diikuti Amerika Serikat 11,01 persen, Singapura 8,07 persen, Korea Selatan 6,13 persen, China 5,21 persen, Australia 4,90 persen, Jerman 4,71 persen, Taiwan 4,02 persen, dan Malaysia 2,94 persen. Dilihat dari pertumbuhannya, impor non migas dari sembilan negara tersebut menurun 45,28 persen lebih besar dibanding penurunan impor non migas keseluruhan sebesar 41,33 persen. Selanjutnya impor non migas menurut negara asal selama Januari-Februari 2001 dan 2002 dapat dilihat pada Tabel 7.
Berita Resmi Statistik No. 15/Th.V/1 April 2002.
9
Tabel 7. Impor Non Migas Menurut Negara Asal, Januari - Februari 2002 Nilai CIF (Juta US$)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
% Peran thd Total Impor Non Migas Jan – Feb 2002
Negara Asal
Jan 2002
Feb 2002
Jan – Feb 2001
Jan – Feb 2002
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
263,9 146,8 154,1 92,3 79,5 83,1 85,6 65,1 41,0
319,3 203,2 102,6 102,6 86,1 72,7 64,2 62,7 52,4
1 015,1 702,3 372,6 397,4 318,0 399,4 255,2 217,9 118,2
583,2 350,0 256,7 194,9 165,6 155,8 149,8 127,8 93,4
18,34 11,01 8,07 6,13 5,21 4,90 4,71 4,02 2,93
1 011,4
1 065,8
3 796,1
2 077,2
65,31
561,8
541,3
1 625,0
1 103,1
34,69
1 573,2
1 607,1
5 421,1
3 180,3
100,00
Jepang Amerika Serikat Singapura Korea Selatan China Australia Jerman Taiwan Malaysia
Total 9 Negara Asal Utama Lainnya Total Impor Non Migas
2.4 Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang Perkembangan impor menurut golongan penggunaan barang selama Januari-Februari 2002 menunjukkan bahwa impor barang konsumsi, bahan baku/penolong dan barang modal mengalami penurunan dibanding impor periode yang sama tahun 2001. Impor barang konsumsi mencapai US$ 276,7 juta atau turun 42,60 persen, impor bahan baku/penolong US$ 3 020,0 juta atau turun 34,63 persen dan impor barang modal US$ 570,2 juta atau turun 43,89 persen. Peranan impor bahan baku/penolong dalam struktur impor Indonesia selama Januari-Februari 2002 mengalami peningkatan, dari 75,51 persen menjadi 78,10 persen. Sebaliknya peranan impor barang konsumsi menurun dari 7,88 persen menjadi 7,15 persen dan peranan impor barang modal menurun dari 16,61 persen menjadi 14,75 persen. Selanjutnya perbandingan impor menurut golongan penggunaan barang untuk Januari-Februari 2001 dan 2002 dapat dilihat pada Tabel 8 dan Grafik 4. 10
Berita Resmi Statistik No 15/Th.V/1 April 2002.
Tabel 8. Impor Indonesia Menurut Golongan Penggunaan Barang Januari- Februari 2001 dan 2002 Nilai CIF ( Juta US$ ) Jan - Feb Jan - Feb 2001 2002 (2) (3)
(1)
% Perubahan Jan-Feb 2002 Thd 2001
% Peran thd Total Jan-Feb 2002
(4)
(5)
6 118,4
3 866,9
-36,80
100,00
482,1
276,7
-42,60
7,15
Bahan Baku/Penolong
4 620,1
3020,0
-34,63
78,10
Barang Modal
1 016,2
570,2
-43,89
14,75
Total Impor Barang Konsumsi
Grafik 4 : Persentase Nilai Impor Indonesia menurut Golongan Penggunaan Barang Januari - Februari 2001 dan 2002
Bahan Baku/ Penolong 78,10%
Bahan Baku/ Penolong 75,51%
Barang Konsumsi 7,88%
Barang Modal 16,61%
Jan-Feb 2001
Berita Resmi Statistik No. 15/Th.V/1 April 2002.
Barang Konsumsi 7,15%
Barang Modal 14,75%
Jan-Feb 2002
11