PERILAKU DANA PIHAK KETIGA DALAM MERESPON PERUBAHAN VARIABEL EKONOMI MAKRO PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL (BUSN) PROVINSI JAWA TIMUR PERIODE 2000-2012 Oleh: Dhurotus Sangadah ABSTRACT
The purpose of this reserach is to knowing of responbility of dependent variabel to exchange of makro economics variable at Excahage Commercial Bank province of East Java. The model analysis is Doubled Linear Regression with employs the OLS (Ordinary Least Square) method. In this research will be used four regression with four dependent variables. In the equation model Saving Deposits, Demand Deposits, Tme Deposits, Third Party Funds are dependent variables and per capita income, interest rate, inflation are independent variables. Result of regression was showed that Saving Deposit more sensitive to respon change of inflations variable that showed by its probability is 0,0024. Time deposit moere sensitive to respon change of interest rates variable taht showed by its probability was 0,0012. Per capita income has same respon of all dependent variable that swowed by its probability was 0,0000 Keywords : Third Party Funds, Per Capita income, Interest Rates, Inflation
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon yang ditunjukkan oleh variabel dependent (Tabungan, Giro, Deposito, Dana Pihak Ketiga) terhadap perubahan variabel ekonomi makro pada Bank Umum Swasta Nasional Provinsi Jawa Timur. Alat analisis yang dugunakan adalah Regresi Linear Berganda dengan model estimasi metode Kuadrat Terkecil. Dalam persamaan model, Tabungan, Giro, Deposito, Dana Pihak Ketiga adalah variabel terikat dan pendapatan per kapita, suku bunga, inflasi adalah variabel bebas. Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa Tabungan lebih sensitif dalam merespon perubahan inflasi yang ditunjukkan dengan probabilitas sebesar 0,0024 sedangkan Deposito lebih sensitif dalam merespon perubahan variabel suku bunga yang ditunjukkan oleh probabilitas suku bunga pada regresi Deposito sebesar 0,012. Variabel pendapatan per kapita direspon secara rata oleh variabel dependent yang ditunjukkan oleh probabilitas pendapatan per kapita pada semua regresi sebesar 0,0000 Kata kunci : Dana Pihak Ketiga, Pendapatan Per Kapita, Suku Bunga, Inflasi
PENDAHULUAN Berdasarkan Pancasila dan
beda, untuk penyaluran kredit bank
Undang-Undang Dasar 1945, tujuan
akan
pembangunan nasional adalah untuk
berasal dari masyarakat atau yang
mewujudkan suatu masyarakat yang
sering kita kenal Dana Pihak Ketiga.
adil dan makmur, sehingga untuk
Jadi secara tidak langsung besarnya
mencapai
tujuan
kredit
tersebut
diperlukan
pembangunan adanya
partisipasi dari berbagai pihak.
menggunakan
yang
dana
yang
disalurkan
kepada
masyarakat dipengaruhi oleh Dana Pihak Ketiga yang dimiliki oleh
Perbankan sebagai lembaga
Bank yang bersangkutan. Semakin
keuangan yang dianggap mampu
besar Dana Pihak Ketiga
mendukung
dihimpun oleh Bank maka semakin
pembangunan
yang
sedang digalakkan oleh pemerintah,
besar
yaitu dengan menjalankan fungsinya
disalurkan
sebagai lembaga intermediasi maka
mengherankan jika ada sebagai orang
bank dapat membantu sektor riil
yang
dalam
untuk
keberhasilan suatu Bank dapat dilihat
output
dari besarnya Dana Pihak Ketiga
perekonomian
meningkatkan sehingga
tingkat dapat
membantu
meningkatkan perekonomian,
pula
karena
itu
yang
oleh
dapat
bank.
menganggap
Tidak
bahwa
yang dapat dihimpun.
pertumbuhan oleh
kredit
yang
Penghimpunan
dana
dari
masyarakat dapat dikatakan relatif
kemajuan Perbankan pada suatu
lebih
negara
dapat
dijadikan
sebagai
dengan
ukuran
bagi
kemajuan
negara
mudah
jika
sumber
dibandingkan dana
lainnya.
Penghimpunan dana dari masyarakat
tersebut. Menurut Kasmir (2011),
dapat
Semakin maju suatu negara maka
dengan memberikan bunga yang
semakin
relatif lebih tinggi dan memberikan
besar
perbankan
dalam
pula
peranan
perekonomian
negara tersebut. Pada dasarnya sumber dana
berbagai
dilakukan
fasilitas
secara
yang
efektif
menarik
lainnya seperti hadiah dan pelayanan yang memuaskan.
bank memiliki fungsi yang berbeda-
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desemebr 2013
184
Keuntungan lain dari dana
di Pemantang Siantar” Simalungun.
yang bersumber dari masyarakat
Dari
adalah jumlahnya yang tidak terbatas
diketahui bahwa pendapatan per
baik
kapita,
berasal
perusahaan
dari
perseorangan,
maupun
masyarakat
lembaga
lainnya.
Jika
hasil
penelitian
suku
bunga
berpengaruh
tersebut
dan
terhadap
inflasi jumlah
simpanan
masyarakat.
Fatmawati
dibandingkan Dana Pihak Kedua
(2007)
melakukan
penelitian
(dana pinjaman Bank lain dan lain-
terhadap
lain), Dana Pihak Ketiga termasuk
masyarakat di Jawa Timur dengan
dana murah karena biaya perolehan
judul “Analisis faktor-faktor yang
Dana Pihak Ketiga relatif lebih
mempengaruhi penghimpunan dana
murah.
masyarakat pada Bank Umum di
penghimpunan
dana
Produk Dana Pihak Ketiga
wilayah Jawa Timur”.dari penelitian
memiliki karakteristik yang berbeda-
tersebut diketahui bahwa variabel
beda
menyebabkanDana
pendapatan per kapita dan suku
Pihak Ketiga memiliki perilaku yang
bunga berpengaruh terhadap jumlah
berbeda dalam merespon perubahan
dana pihak ketiga.
hal
variabel
ini
makro
(pendapatan
per
kapita, suku bunga dan Inflasi).
METODE PENELITIAN
Simpanan Giro memiliki labilitas
Objek
penelitian
yang
Dana yang tinggi sehingga respon
dipilih oleh peneliti adalah Bank
Giro terhadap perubahan variabel
Umum
suku bunga dan Inflasi akan berbeda
beroperasi di Provinsi Jawa Timur.
dengan respon yang ditunjukkan oleh
Pemilihan wilayah obyek penelitian
Tabungan dan Deposito.
didasarkan
Neny
(2007)
melakukan
bahwa
Swasta
Jawa
Nasional
pada Timur
pertimbangan merupakan
penelitian pada bank umum di
Provinsi
Pemantang
pertumbuhan ekonomi yang cukup
Siantar-Simalungun
yang
yang
mempunyai
tentang “analisis faktor-faktor yang
tinggi
mempengaruhi
simpanan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
masyarakat pada Bank-Bank Umum
Berdasarkan data dari Badan Pusat
jumlah
jika
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desemebr 2013
dibanding
dengan
185
Statistik
Jawa
diketahui
Timur
rata-rat
(2011),
Regional Bruto Provinsi Jawa Timur
pertumbuhan
periode 2000-2012, Data Jumlah
ekonomi di Jawa Timur tahun 2001-
penduduk
2011sebesar
periode 2000-2012, Data tingkat
3,50%
sedangkan
Nasional sebesar 3,32%. Penelitian
ini
Provinsi
Jawa
Timur
Inflasi Provinsi Jawa Timur periode bersifat
2000-2012.
Data
ini
diperoleh
deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian
melalui Bank Indonesia dan Badan
yang sifatnya memberikan gambaran
Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur.
sistimatis secara umum berdasarkan
Dalam pengumpulan data,
data atau angka yang ada kemudian
peneliti
dianalisis
dokumentasi,
dan
diinterprestasikan
menggunakan yaitu
teknik teknik
dalam bentuk uraian. Jika dari
pengumpulan informasi dengan cara
sumber perolehannya Data yang akan
mencatat
dianalisis dalam penelitian ini adalah
dipublikasikan oleh lembaga atau
data sekunder yaitu data yang telah
instansi
dikumpulkan oleh pihak lain atau
keuangan, makalah dan dokumen-
dengan kata lain data yang diperoleh
dokumen yang berkaitan dengan
dalam bentuk sudah jadi, sudah
penelitian.
dikumpulkan dan diolah oleh pihak
data-data
terkait,
Teknik
yang
seperti
analisis
telah
laporan
yang
lain biasanya sudah dalam bentuk
digunakan adalah Regresi Linear
publikasi.
Berganda. Regresi linear Berganda
Berdasarkan
bentuk
adalah suatu studi yang meneliti
penyusunannya data yang digunakan
mengenai
adalah data tahunan (time series).
variabel
Data
yang
penelitian
ini
ketergantungan
satu
dependent terhadap satu
digunakan
dalam
atau lebih variabel lainnya yaitu
adalah
Data
variabel independent yang bertujuan
perkembangan Dana Pihak Ketiga
untuk
periode 2000-2012, Data tingkat
memperkirakan
suku bunga Dana Pihak Ketiga pada
(populasi) variabel dependent dari
Bank
Nasional
nilai yang diketahui atau nilai tetap
periode 2000-2012, Data Pendapatan
dari variabel independent. Metode
Umum
Swasta
mengestimasi
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desemebr 2013
nilai
dan
atau rerata
186
estimasi
yang digunakan
metode
kuadrat
adalah
terkecil
biasa
yaitu Tabungan, giro, deposito, dana pihak ketiga.
(Ordinary Least Square), yaitu suatu
Pertama, Persamaan regresi
metode estimasi yang dilakukan
Tabungan adalah LY1: -9,725875 +
dengan cara memperkecil kesalahan
3.349202 LX1 + 0.025584 X2 -
penaksiran dengan cara menderivasi
0.012835 X3. α : -9,725875 adalah
jumlah kuadrat kesalahan terhadap
konstanta
nilai penaksir parameter hingga nol.
jumlah Tabungan (LY1) sebesar -
Untuk menguji
menganalisis
data
dalam
dan
penelitian,
peneliti menggunakan uji statistik
yang
9,725875
pada
berarti
saat
besarnya
pendapatan
perkapita (LX1), suku bunga (X2) dan inflasi (X3) adalah nol/konstan. β1 :
dan uji ekonometrika. Uji statistik
3.349202
adalah
yang digunakan adalah pengujian
besarnya koefisien regresi untuk
hipotesis, antara lain uji “t”, uji” F”
pendapatan per kapita (LX1) sebesar
dan
3.349202,
Determinasi
Koefisien.
hal
ini
menunjukkan
Sedangkan uji ekonometrika yang
pengaruh positif antara pendapatan
digunakan
perkapita (LX1) terhadap jumlah
untuk
menguji
penyimpangan asumsi klasik antara
Tabungan
lain
uji
Kondisi
uji
kenaikan
uji
Heterokedastisitas,
Autokorelasi
dan
Multikolinearitas.
sebesar ini
3.349202
menunjukkan
pendapatan
per
%.
setiap kapita
sebesar 1% maka jumlah Tabungan akan naik sebesar 3.349202 % dengan asumsi variabel yang lain
PEMBAHASAN Data-data diproses dengan menggunakan
eviews
4.0
for
dianggap tetap. β2
:
0.025584
adalah
windows. Analisis digunakan untuk
besarnya koefisien regresi untuk
melihat
suku bunga (X2) sebesar 0.025584,
variabel
pengaruh
masing-masing
independent,
yaitu
hal ini menunjukkan pengaruh positif
pendapatan per kapita, suku bunga,
antara suku bunga (X2) terhadap
inflasi terhadap variabel dependent,
jumlah Tabungan sebesar 0.025584 %. Kondisi ini menunjukkan setiap
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desemebr 2013
187
kenaikan suku bunga sebesar 1%
suku bunga (X₂), Inflasi (X₃) dan
maka jumlah Tabungan akan naik
secara bersama-sama mempengaruhi
sebesar 0.025584 % dengan asumsi
Jumlah Tabungan (LY).
variabel yang lain dianggap tetap. β3 :
-0.012835
Adapun
koefisien
adalah
determinasi dari Regresi Tabungan
besarnya koefisien regresi untuk
sebesar 0.994298. Hal ini hal ini
inflasi (X3) sebesar -0.012835, hal ini
menunjukkan
menunjukkan
independent
pengaruh
negatif
bahwa yang
variabel
terdiri
dari
antara suku bunga (X3) terhadap
pendapatan per kapita (LX1), suku
jumlah Tabungan sebesar -0.012835
bunga (X2) dan inflasi (X3) dalam
%. Kondisi ini menunjukkan setiap
menjelaskan
kenaikan inflasi sebesar 1% maka
dependent/Tabungan sebesar 99,43
jumlah Tabungan akan turun sebesar
% sedangkan sisanya sebesar 0,57 %
0.012835 % dengan asumsi variabel
dijelaskan oleh variabel lain yang
yang lain dianggap tetap
tidak
Dari
hasil
uji
regresi
perubahan
dimasukkan
variabel
dalam
model
estimasi.
variabel diperoleh bahwa t-statistik
Hasil
penelitian
uji
untuk masing-masing variabel adalah
heterokedastisitas dilakukan dengan
: LX1 (18.75348), X2 (2.582566), X3
menggunakan metode uji white. Dari
(-4.160828)
hasil
berpengaruh
secara
penelitian
tersebut
dapat
parsial pada tingkat signifikasi 5%
disimpulkan
dengan df :n-k-1=13-3-1=9 : dengan
(0,722215) > 0,05, artinya tidak
nilai t- tabel sebesar ± 2,262
terjadi heterokedastisitas.
Dari hasil regresi, diperoleh F-statistik
sebesar
Hasil
bahwa
Probability
pengolahan
uji
523.1511,
autokorelasi diperoleh nilai statistik
sedangkan pada signifikansi 5% dan
Durbin-Watson (DW) = 2.462828
df (3,9) diperoleh F-tabel sebesar
pada tingkat kekeliruan 1% untuk
3,86. Hal ini dapat disimpulkan
jumlah variabel bebas (k-1) = 3 dan
bahwa F-statistik (523.1511) > F-
jumlah
tabel (3,86), berarti menolak H0.
diperoleh batas bawah nilai tabel dl =
Artinya, Pendapatan per kapita (X₁),
0,499 dan batas atasnya du = 1,526
pengamatan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desemebr 2013
(n)
=
13
188
dengan nilai 4-du : 2,474 dan nilai 4-
antara pendapatan perkapita (LX1)
dl
terhadap jumlah Giro 2.515585 % .
:3,501.
Nilai
Durbin-Watson
model regresi (2.462828) berada
Kondisi
diantara du = 1,526 dan 4-du = 2,474
kenaikan
maka
terjadi
sebesar 1% maka jumlah Giro akan
autokorelasi. Dengan demikian dapat
naik sebesar 2.515585 % dengan
disimpulkan bahwa hasil regresi
asumsi variabel yang lain dianggap
variabel Pendapatan per kapita, suku
tetap.
berada
di
tidak
menunjukkan
pendapatan
β2
bungan, inflasi terhadap Tabungan tidak terjadi autokorelasi atau ρ = 0.
ini
:
per
0.035887
setiap kapita
adalah
besarnya koefisien regresi untuk
Dengan membandingkan R2
suku bunga (X2) sebesar 0.035887,
dari regresi Tabungan dan regresi
hal ini menunjukkan pengaruh positif
anatar
maka
antara suku bunga (X2) terhadap
doperoleh hasil adalah R 1 (0,994) >
jumlah Giro sebesar 0.035887 %.
R211 (0,806), R212 (0,893), R213
Kondisi
(0,689) sehingga dapat disimpulkan
kenaikan suku bunga sebesar 1%
bahwa dalam model regresi diatas
maka jumlah Tabungan akan naik
tidak terjadi multikolinearitas.
sebesar 0.035887 % dengan asumsi
variabel
bebas 2
Kedua, Persamaan regresi
ini
menunjukkan
setiap
variabel yang lain dianggap tetap.
Giro adalah LY2 : -4.457793 +
β3 : - 0.010305 adalah
2.515585 LX1 + 0.035887 X2 -
besarnya koefisien regresi untuk
0.010305 X3. α : -4.457793 adalah
inflasi (X3) sebesar -0.010305, hal ini
konstanta
menunjukkan
yang
berarti
besarnya
jumlah Giro (LY2) sebesar 4.457793
pengaruh
negatif
-
antara suku bunga (X3) terhadap
pada saat pendapatan
jumlah Giro sebesar -0.010305 %.
perkapita (LX1), suku bunga (X2) dan
Kondisi
inflasi (X3) adalah nol/konstan. β1 :
kenaikan inflasi sebesar 1% maka
2.515585
ini
menunjukkan
setiap
adalah besarnya
jumlah Giro akan turun sebesar
koefisien regresi untuk pendapatan
0.010305 % dengan asumsi variabel
per kapita (LX1) sebesar 2.515585
yang lain dianggap tetap.
hal ini menunjukkan pengaruh positif
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desemebr 2013
189
Dari
hasil
uji
regresi
Hasil
penelitian
uji
variabel diperoleh bahwa t-statistik
heterokedastisitas dilakukan dengan
untuk masing-masing variabel adalah
menggunakan metode uji white. Dari
: LX1 (20.18083), X2 (2.266494), X3
hasil
(-3.160101)
disimpulkan
berpengaruh
secara
penelitian
tersebut
bahwa
dapat
Probability
parsial pada tingkat signifikasi 5%
(0,349168) > 0,05 artinya tidak
dengan df : n-k-1=13-3-1=9 : dengan
terjadi heterokedastisitas.
nilai t- tabel sebesar ± 2,262. Dari hasil regresi, diperoleh F-statistik
sebesar
Hasil
pengolahan
uji
autokorelasi diperoleh nilai statistik
523.1511,
Durbin-Watson (DW) = 1,561828
sedangkan pada signifikansi 5% dan
pada tingkat kekeliruan 1% untuk
df (3,9) diperoleh F-tabel sebesar
jumlah variabel bebas (k-1) = 3 dan
3,86. Hal ini dapat disimpulkan
jumlah
bahwa F-statistik (198.1342) > F-
diperoleh batas bawah nilai tabel dl =
tabel (3,86), berarti menolak H0.
0,499 dan batas atasnya du = 1,526
Artinya, Pendapatan per kapita (X₁),
dengan nilai 4-du : 2,474 dan nilai 4-
suku bunga (X₂), Inflasi (X₃) dan
dl
secara bersama-sama mempengaruhi
model regresi (1,561828) berada
Jumlah Tabungan (LY).
diantara du =1,526 dan 4-du = 2,474
Adapun
koefisien
pengamatan
:3,501.
maka
Nilai
berada
di
(n)
=
13
Durbin-Watson
tidak
terjadi
determinasi dari Regresi giro sebesar
autokorelasi. Dengan demikian dapat
0.985085.
menunjukkan
disimpulkan bahwa hasil regresi
bahwa variabel independent yang
variabel Pendapatan per kapita, suku
terdiri dari pendapatan per kapita
bungan, inflasi terhadap Tabungan
(LX1), suku bunga (X2) dan inflasi
tidak terjadi autokorelasi atau ρ = 0.
Hal
ini
(X3) dalam menjelaskan perubahan
Dengan membandingkan R2
variabel dependent/Tabungan sebesar
dari regresi Tabungan dan regresi
99,51% sedangkan sisanya sebesar
anatar
1,49% dijelaskan oleh variabel lain
doperoleh hasil adalah R21 (0,985) >
yang tidak dimasukkan dalam model
R211 (0,256), R212 (0,457), R213
estimasi.
(0,480) sehingga dapat disimpulkan
variabel
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desemebr 2013
bebas
maka
190
bahwa dalam model regresi diatas
kenaikan suku bunga sebesar 1%
tidak terjadi multikolinearitas.
maka jumlah Tabungan akan naik
Ketiga, Persamaan regresi Deposito adalah LY3 = -5.586837 +
sebesar 0.019555 % dengan asumsi variabel yang lain dianggap tetap. β3
2.753520 LX1 + 0.019555 X2 -
:
-0.006401
adalah
0.006401 X3. α : -5.535372102
besarnya koefisien regresi untuk
adalah
inflasi (X3) sebesar -0.006401, hal ini
konstanta
yang
berarti
besarnya jumlah Deposito (LY3)
menunjukkan
sebesar
saat
antara suku bunga (X3) terhadap
pendapatan perkapita (LX1), suku
jumlah Deposito sebesar 0.006401
bunga (X2) dan inflasi (X3) adalah
%. Kondisi ini menunjukkan setiap
nol/konstan. β1 : 2.753520 adalah
kenaikan inflasi sebesar 1% maka
besarnya koefisien regresi untuk
jumlah Tabungan akan turun sebesar
pendapatan per kapita (LX1) sebesar
0.006401 % dengan asumsi variabel
2.753520,
yang lain dianggap tetap.
-5.535372102
hal
ini
pada
menunjukkan
pengaruh positif antara pendapatan
pengaruh
Dari
hasil
negatif
uji
regresi
perkapita (LX1) terhadap jumlah
variabel diperoleh bahwa t-statistik
Deposito
untuk
Kondisi
sebesar ini
kenaikan
2.753520
menunjukkan
pendapatan
per
%.
masing-masing
setiap
adalah:
LX1
kapita
(4.626454),
variabel
(43.27502), X3
X2
(-2.305913)
sebesar 1% maka jumlah Deposito
berpengaruh secara
akan naik sebesar 2.753520 %
tingkat signifikasi 5% dengan df :n-
dengan asumsi variabel yang lain
k-1=13-3-1=9 : dengan nilai t- tabel
dianggap tetap.
sebesar ± 2,262
β2
:
0.019555
adalah
parsial
pada
Dari hasil regresi diatas,
besarnya koefisien regresi untuk
diperoleh
suku bunga (X2) sebesar 0.019555,
1008.802,
hal ini menunjukkan pengaruh positif
signifikansi
antara suku bunga (X2) terhadap
diperoleh F-tabel sebesar 3,86. Hal
jumlah Tabungan sebesar 0.019555
ini dapat disimpulkan bahwa F-
%. Kondisi ini menunjukkan setiap
statistik (1008.802) > F-tabel (3,86),
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desemebr 2013
F-statistik
sebesar
sedangkan 5%
dan
pada df
(3,9)
191
berarti
menolak
H0.
Artinya,
diperoleh batas bawah nilai tabel dl =
Pendapatan per kapita (X₁), suku
0,499 dan batas atasnya du = 1,526
bunga (X₂), Inflasi (X₃) dan secara
dengan nilai 4-du : 2,474 dan nilai 4-
bersama-sama
dl :3,50. Nilai Durbin-Watson model
mempengaruhi
regresi (2,178158) berada diantara du
Jumlah Tabungan (LY). koefisien
= 1,526 dan 4-du = 2,474 maka
determinasi dari Regresi Tabungan
berada di tidak terjadi autokorelasi.
sebesar 0.997035. Hal ini hal ini
Dengan demikian dapat disimpulkan
menunjukkan
bahwa
Adapun
independent
bahwa yang
variabel
terdiri
dari
hasil
regresi
variabel
Pendapatan per kapita, suku bungan,
pendapatan per kapita (LX1), suku
inflasi
terhadap
Tabungan
bunga (X2) dan inflasi (X3) dalam
terjadi autokorelasi atau ρ = 0.
tidak
variabel
Dengan membandingkan R2
dependent/Tabungan sebesar 99,70
dari regresi Tabungan dan regresi
% sedangkan sisanya sebesar 0,30 %
anatar
dijelaskan oleh variabel lain yang
doperoleh hasil adalah R21 (0,997) >
tidak
R211 (0,4976), R212 (0,9034), R213
menjelaskan
perubahan
dimasukkan
dalam
model
variabel
bebas
maka
(0,8735) sehingga dapat disimpulkan
estimasi. Hasil
penelitian
uji
heterokedastisitas dilakukan dengan
bahwa dalam model regresi diatas tidak terjadi multikolinearitas. Keempat, Persamaan regresi
menggunakan metode uji white. Dari dapat
Tabungan adalah LY4 = -5.301868 +
Probability
2.767983 LX1 + 0.014246 X2 -
(0,932746) > 0,05, artinya tidak
0.005053X3. α : -5.301868 adalah
terjadi heterokedastisitas.
konstanta, yang berarti besarnya
hasil
penelitian
disimpulkan
Hasil
tersebut
bahwa
pengolahan
uji
jumlah Dana Pihak Ketiga (LY 4)
autokorelasi diperoleh nilai statistik
sebesar
Durbin-Watson (DW) = 2,178158
pendapatan perkapita (LX1), suku
pada tingkat kekeliruan 1% untuk
bunga (X2) dan inflasi (X3) adalah
jumlah variabel bebas (k-1) = 3 dan
nol/konstan. β1 : 2.767983 adalah
jumlah
besarnya koefisien regresi untuk
pengamatan
(n)
=
13
-5.301868
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desemebr 2013
pada
saat
192
pendapatan per kapita (LX1) sebesar
sebesar 1% maka jumlah Dana Pihak
2.769383,
Ketiga
hal
ini
menunjukkan
akan
turun
sebesar
pengaruh positif antara pendapatan
0.005053% dengan asumsi variabel
perkapita (LX1) terhadap jumlah
yang lain dianggap tetap.
Dana Pihak Ketiga sebesar 2.769383
Dari
hasil
uji
regresi
%. Kondisi ini menunjukkan setiap
variabel diperoleh bahwa t-statistik
kenaikan
untuk
pendapatan
per
kapita
masing-masing
sebesar 1% maka jumlah Dana Pihak
adalah:
Ketiga akan naik sebesar 2.769383
(2.393334),
% dengan asumsi variabel yang lain
berpengaruh secara
dianggap tetap.
tingkat signifikasi 5% dengan df :n-
β2
:
0.014246
adalah
besarnya koefisien regresi untuk
LX1
variabel
(44.08811), X3
X2
(-2.455008) parsial
pada
k-1=13-3-1=9: dengan nilai t- tabel sebesar ± 2,262.
suku bunga (X2) sebesar 0.014246,
Dari hasil regresi diatas,
hal ini menunjukkan pengaruh positif
diperoleh
antara suku bunga (X2) terhadap
2368.082,
jumlah Dana Pihak Ketiga sebesar
signifikansi
0.014246
ini
diperoleh F-tabel sebesar 3,86. Hal
menunjukkan setiap kenaikan suku
ini dapat disimpulkan bahwa F-
bunga sebesar 1% maka jumlah
statistik (2368.082) > F-tabel (3,86),
Tabungan
berarti
%.
Kondisi
akan
naik
sebesar
F-statistik
sebesar
sedangkan 5%
dan
menolak
H0.
pada df
(3,9)
Artinya,
0.014246 % dengan asumsi variabel
Pendapatan per kapita (X₁), suku
yang lain dianggap tetap.
bunga (X₂), Inflasi (X₃) dan secara
β3
:
-0.005053
adalah
besarnya koefisien regresi untuk inflasi (X3) sebesar -0.005053, hal ini menunjukkan
pengaruh
bersama-sama
mempengaruhi
Jumlah Tabungan (LY). Adapun
koefisien
negatif
determinasi dari Regresi Tabungan
antara suku bunga (X3) terhadap
sebesar 0.998735. Hal ini hal ini
jumlah Dana Pihak Ketiga sebesar -
menunjukkan
0.005053%.
independent
Kondisi
ini
menunjukkan setiap kenaikan inflasi
bahwa yang
variabel
terdiri
dari
pendapatan per kapita (LX1), suku
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desemebr 2013
193
bunga (X2) dan inflasi (X3) dalam
bungan, inflasi terhadap Tabungan
menjelaskan
tidak terjadi autokorelasi atau ρ = 0.
perubahan
variabel
dependent/Tabungan sebesar 99,87
Dengan membandingkan R2
% sedangkan sisanya sebesar 0,13 %
dari regresi Tabungan dan regresi
dijelaskan oleh variabel lain yang
anatar
tidak
doperoleh hasil adalah R21 (0,9987)
dimasukkan
dalam
model
variabel
bebas
maka
> R211 (0.7479), R212 (0.9359), R213
estimasi. Hasil
uji
(0,8876) sehingga dapat disimpulkan
heterokedastisitas dilakukan dengan
bahwa dalam model regresi diatas
menggunakan metode uji white. Dari
tidak terjadi multikolinearitas.
hasil
penelitian
penelitian
disimpulkan
tersebut
bahwa
dapat
Probability
Hasil
dari
regresi
menunujukkan pendapatan per kapita
(0.163519) > 0,05, artinya tidak
mempunyai
terjadi heterokedastisitas.
terhadap variabel Tabungan, Giro,
Hasil
pengolahan
uji
pengaruh
positif
Deposito dan Dana Pihak Katiga, hal
autokorelasi diperoleh nilai statistik
ini
Durbin-Watson (DW) = 1.538988
menyatakan
pada tingkat kekeliruan 1% untuk
merupakan fungsi dari pendapatan.
jumlah variabel bebas (k-1) = 3 dan
Semakin tinggi pendapatan yang
jumlah
13
diterima oleh masyarakat maka akan
diperoleh batas bawah nilai tabel dl =
semakin tinggi pula tabungan yang
0,499 dan batas atasnya du = 1,526
dilakukan oleh sektor Rumah tangga.
dengan nilai 4-du : 2,474 dan nilai 4-
Jadi
dl
Durbin-Watson
penentu yang utama masyarakat
model regresi (1.538988) berada
menyimpan dananya di bank, pada
diantara du= 1,526 dan 4-du = 2,474
saat ini banyak pilihan produk Dana
maka
Pihak Ketiga yang ditawarkan oleh
pengamatan
:3,501.
Nilai
berada
di
(n)
tidak
=
terjadi
sesuai
teori
bahwa
pendapatan
kepada
Keynes,
yang
tabungan
adalah
autokorelasi. Dengan demikian dapat
Bank
disimpulkan bahwa hasil regresi
masyarakat dapat memilih produk
variabel Pendapatan per kapita, suku
yang sesuai dengan kebutuhannya
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desemebr 2013
masyarakat,
faktor
jadi
194
apakah untuk berjaga-jaga, Transaksi
saving
maupun untuk berinvestasi.
membiayai
Pengaruh positif suku
bunga
dependent
digunakan
untuk
konsumsinya
bahkan
Variabel
masyarakat akan cenderung menarik
variabel
simpanan
terhadap yang
habis
terdiri
dari
untuk
menutupi
kekurangan konsumsinya.
Tabungan, Giro, Deposito dan Dana Pihak Ketiga sesuai dengan teori
KESIMPULAN
Klasik yang menyatakan tabungan
Pada dasarnya Dana Pihak
fungsi dari tingkat suku bunga. Pada
Ketiga yang terdiri dari Tabungan,
tingkat suku bunga yang tinggi
Giro
keinginan
karakteristik
masyarakat
untuk
dan
Deposito yang
memiliki
berbeda
satu
melakukan saving akan meningkat
dengan yang lainnya sehingga respon
sehingga
yang
masyarakat
mengurangi
ditunjukkan
oleh
konsumsinya yang akan digunakan
dependent
untuk
tabungannya
variabel makro yang terdiri dari
dibank hal ini dimaksudkan untuk
Pendapatan per Kapita, suku bunga
mendapatkan pendapatan dari bunga
dan
yang akan digunakan pada masa
Respon
mendatang.
terhadap variabel dependent tersebut
menambah
Pengaruh
yang
berbeda
terhadap
variabel
Inflasi
akan
perubahan
berbeda
variabel
pula.
independent
adalah sebagai berikut: pertama,
ditunjukkan oleh variabel inflasi
Variabel
pendapatan
per
kapita.
dimana inflasi mempunyai pengaruh
Variabel
pendapatan
per
kapita
negatif terhadap variabel dependent
memiliki respon yang sama pada
yanng terdiri dari Tabungan, Giro,
masing regresi hal ini disebabkan
Deposito dan Dana Pihak Ketiga.
karena pendapatan merupakan faktor
Pada tingkat inflasi yang tinggi
penentu yang utama masyarakat
dimana
melakukan
harga-harga
dipasar
saving
baik
untuk
mengalami kenaikan secara bersama-
berjaga-jaga, transaksi maupun untuk
sama maka pendapatan masyarakat
investasi hal ini ditunjukkan oleh
akan berkurang sehingga dana yang
besarnya
akan digunakan untuk melakukan
ditunjukkan variabel pendapatan per
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desemebr 2013
probabilitas
yang
195
kapita (LX1) pada masing regresi sebesar 0,0000.
Reaksi berbeda ditunjukkan oleh variabel suku bunga pada
Kedua,
Variabel
bunga. Reaksi
suku
yang ditunjukkan
regresi
tabungan.
Tabungan,
Pada
variabel
regresi
suku
bunga
namun
tidak
ditunjukkan
pada
oleh variabel suku bunga memiliki
masih
respon yang berbeda-beda pada tiap
sebesar
regresi. Respon tertinggi ditunjukkan
regresi Deposito. Perbedaan reeaksi
pada regresi Deposito (LY3) dimana
yang ditunjukkan oleh variabel suku
variabel
bunga
suku
singnifikan yang
bunga
memiliki
sebesar
0,0012.
disebabkan karena tujuan nasabah
Sedangkan pada regresi Tabungan
menyimpan dananya adalah untuk
dan
bunga
beraga-jaga yang akan ditarik apabila
memiliki probabilitas masing-masing
dibutuhkan. Dalam kasus ini nasabah
sebesar 0,0296 dan 0,0496.
tidak mengejar pendapatan yang dari
probabilitas
Giro
variabel
suku
pada
regresi
Tabungan
Tingginya respon variabel
suku bunga sehingga wajar apabila
suku bunga pada regresi Deposito
probabilitas variabel suku bunga
menunjukkan karakteristik Deposito
pada regresi Tabungan lebih kecil
dimana Deposito merupakan sarana
daripada rgresi Deposito.
investasi
yaitu
bank
akan
Pada simpanan giro variabel
memberikan suku bunga yang tinggi
suku bunga memiliki probabilitas
pada Deposan sehingga jumlah Dana
yang
dalam simpanan Deposito sangat
disebabkan tujuan girant menyimpan
tergantung oleh besarnya suku bunga
dana pada Bank adalah mendukung
yang diberikan oleh bank. Pada
kelancaran transaksi bisnis sehingga
tingkat suku bunga yang tinggi maka
ketiga
jumlah simpanan Deposito akan
mengalami
meningkat dan sebailknya ketika
Giro tidak telalu merespon.
suku bunga mengalami penurunan
Simpanan
paling
rendah,
variabel
hal
suku
perubahan,
ini
bunga simpanan
Giro
lebih
maka jumlah dana dalam simpanan
terpengaruh oleh adanya aktifitas
Deposito
ekonomi
yang
semakin
maju
penurunan.
akan
mengalami
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desemebr 2013
sedang
terjadi,
perekonomian
196
masyarakat disuatu daerah sarana
dimana harga barang dan jasa dipasar
pembayaran non tunai akan semakin
menglami kenaikan secara serentak,
deperlukan dimana pada masyarakat
maka nasabah akan lebih memilih
moderen menutut adanya kemudahan
untuk menggunakan dana dalam
disegala
Tabungan
hal
termasuk
adanya
untuk
memenuhi
kemudahan dalam hal pembayaran,
kekurangan konsumsi dibandingkan
Sehingga
ingin
harus menyimpan dananya dibank
meningkatkan jumlah simpanan giro
dan memperoleh tingkat bunga yang
bank
lebih rendah dibandingkan kanaikan
apabila
hanya
perlu
bank
memberikan
beberapa kemudahan yang dapat
harga barang dan jasa di pasar.
menunjang kalancaran bisnis Girant. Ketiga,
Variabel
Sedangkan Giro memiliki
inflasi.
respon yang lebih rendah terhadap
Perubahan Variabel inflasi direspon
perubahan variabel inflasi, hal ini
berbeda-beda oleh masing-masing
disebabkan simpanan Giro ditujukan
Dana Pihak Ketiga, dimana respon
untuk menunjang kelancaran bisinis
tertinggi ditunjukkna pada Rgresi
sehingga
Tabungan hal ini ditunjukkan oleh
mengganggu aktifitas ekonomi atau
probabalititas variabel inflasi pada
bisnis maka hal ini tidak telalu
regresi Tabungan sebesar 0,0024
mempengaruhi
sedangkan pada regresi Giro dan
Giro, penurunan jumlah Dana yang
Deposito
terjadi pada simpanan Giro tidak
masing-masing
sebesar
0,0115 dan 0,0465.
probabilitas
jumlah
tidak
Simpanan
Tabungan.
yang paling tinggi terhadap variabel hal
inflasi
setajam yang terjadi pada Simpanan
Tabungan memiliki respon
inflasi
selama
ini inflasi
ditunjukkan pada
regresi
Perubahan variabel inflasi direspon berbeda oleh Deposito, dimana
pada
regresi
Deposito
Tabungan sebesar 0,0024. Tingginya
variabel inflasi memiliki probabilitas
respon Tabungan terhadap perubahan
sebesar 0,0465 hal ini menujukkan
variabel
oleh
bahwa
tujuan nasabah adalah untuk beraga-
respon
jaga sehingga pada tingkat inflasi
dibandingkan Tabungan dan Giro.
inflasi
disebabkan
depposito yang
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desemebr 2013
menunjukkan lebih
rendah
197
kelima, Jakarta
Rendahnya respon deposito terhadap perubahan
inflasi
disebabkan
deposito merupakan salah satu sarana investasi masyarakat dimana pada tingkat inflasi yang tinggi pemerintah lebih memilih menstabilkan inflasi dengan cara menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia sehingga
Ismail,
Salemba
Empat,
2010, Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi, Prenada Media, Jakarta.
Kasmir, 2002, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya; edisi keenam, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
bank berusaha untuk menghimpun dana
masyarakat
dengan
cara
menaikkan suku bunga simpan.
Kuncoro, Mudrajat & Suhardjono, 2002, Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi, Yogyakarta:BPFE, Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik, Statistik Daerah Provinsi Jawa Timur (online) http://www.bps.go.id/epub/2012/stda2012/index html, Diakses 11 April 2013 Bank Indonesia, Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur (online) http://www.bi.go.id/web/id/P ublikasi/Ekonomi_Regional/ KER/Jatim/ker_jatim_tw410. html, Diakses 11 April 2013 Fatmawati, Dwi, 2007, Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penghimpunan dana masyarakat pada Bank Umum di wilayah Jawa Timur, Skripsi UMM Gujarati, Damodar, 2012, DasarDasar Ekonometrika, Edisi
Nasution, Mulia 1998, Ekonomi Moneter Uang dan Bank, Djambatan, Jakarta. Nopirin, 1992, Ekonomi Moneter Edisi, Keempat. BPFEYogyakarta, Yogyakarta. Republik Indonesia, 1998, UndangUndang Perbankan Nomor 10/1998 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun1992 Tentang Perbankan Sidabuntar, Neny 2007, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Simpanan Masyarakat pada Bank-Bank Umum di Pemantang Siantar/Simalungun, Skripsi Universitas Sumatera Utara Sukirno, Sadono, 2002, Pengantar Teori Makroekonomi, edisi
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desemebr 2013
198
dua belas, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Waluyo, Dwi Eko, 2006, Ekonomika Makro, edisi Revisi, UMM Press, Malang
Winarno, Wing Wahyu, 2007, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, UPP STIM YKPN, Yogyakarta
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desemebr 2013
199