Perhitungan Return On Investment Dan Residual Income Sebagai Alat Ukur Kinerja… PERHITUNGAN RETURN ON INVESTMENT DAN RESIDUAL INCOME SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PADA KPRI PERTANIAN KABUPATEN BANYUWANGI Enis Prihastuti1
[email protected] ABSTRACT As an important role in fostering economic development of Indonesia, the cooperative must be managed properly so as to carry on business in the economy of the people. The success or performance of a cooperative effort can be seen from the various parameters of the results of operations that are financial or nonfinancial. The financial performance of which can be seen from the profit. Under these conditions, research done by calculating return on investment and residual income. The purpose of this study was to evaluate the financial performance of cooperatives in generating profits from the investment were used. This research was conducted in KPRI "Agriculture" Banyuwangi using SHU report and balance sheet in the period 2010-2012. Based on the calculation of return on investment cooperative financial performance fluctuated during the period 2010-2012, namely a decline in 2011 amounted to 1.22%. In terms of profit margin in 2011 decreased by 3.76%. And the turnover of operating assets decreased from year to year until the year 2012 fell to 0,004 X. While the residual income of the cooperative also fluctuated in 2011 decreased by Rp.15.082.675,00. Fluctuations in the calculation of both methods is due to the use of operating assets that are too large are not offset by the amount of operating income generated by the cooperative. Thus, shows the cooperative less effective and efficient in managing wealth. The advice given is KPRI "Agriculture" need to control costs to be incurred. As well as more effective and efficient in the use of operating assets. Cooperatives also need to add the calculation of return on investment and residual income in the analysis of its financial statements to complete the analysis that has been conducted to evaluate the performance of financial cooperatives. Keywords: Financial Performance, Return On Investment, Residual Income ABSTRAKSI Sebagai peran penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan perekonomian Indonesia, koperasi harus dikelola dengan baik sehingga mampu menjalankan usaha dalam perekonomian rakyat. Keberhasilan usaha atau kinerja koperasi dapat dilihat dari berbagai parameter yaitu hasil usaha yang bersifat finansial maupun non finansial. Kinerja finansial diantaranya dapat dilihat dari perolehan laba. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian dengan perhitungan return on investment dan residual income. Tujuan penelitian ini adalah 1
Dosen Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.36 Desember 2015
Perhitungan Return On Investment Dan Residual Income Sebagai Alat Ukur Kinerja… untuk mengevaluasi kinerja keuangan koperasi dalam menghasilkan laba dari investasi yang digunakan. Penelitian ini dilakukan di KPRI “Pertanian” Kabupaten Banyuwangi dengan menggunakan laporan SHU dan Neraca pada periode 20102012. Berdasarkan perhitungan return on investment kinerja keuangan koperasi mengalami fluktuasi pada periode 2010-2012 yaitu terjadi penurunan pada tahun 2011 sebesar 1,22%. Dilihat dari segi profit margin ditahun 2011 mengalami penurunan sebesar 3,76%. Dan turnover of operating assets dari tahun ketahun mengalami penurunan hingga ditahun 2012 turun menjadi 0,004 X. Sedangkan residual income pada koperasi juga berfluktuatif pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar Rp.15.082.675,00. Terjadinya fluktuasi pada perhitungan kedua metode tersebut disebabkan adanya penggunaan operating assets yang terlalu besar yang tidak diimbangi dengan besarnya operating income yang dihasilkan oleh koperasi. Sehingga, menunjukkan koperasi kurang efektif dan efisien dalam mengelola kekayaannya. Saran yang diberikan adalah KPRI “Pertanian” perlu mengendalikan biayabiaya yang harus dikeluarkan. Serta lebih efektif dan efisien dalam penggunaan operating assets. Koperasi juga perlu menambahkan perhitungan return on investment dan residual income dalam analisis laporan keuangannya untuk melengkapi analisis yang telah dilakukan koperasi untuk mengevaluasi kinerja keuangannya. Kata kunci : Kinerja Keuangan, Return On Investment, Residual Income. PENDAHULUAN Koperasi merupakan urat nadi perekonomian Indonesia diharapkan mampu bertahan terhadap ketidakstabilan perekonomian Indonesia yang dapat mengakibatkan kerugian pada unit bisnis dan usaha. Namun demikian, hal tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh koperasi, karena saat ini koperasi mempunyai kedudukan yang sejajar dengan badan usaha yang lain, (Perseroan Terbatas, misalnya). Koperasi tidak hanya sebagai kumpulan orang-orang yang bertujuan untuk kesejahteraan anggotanya saja, tetapi koperasi dituntut untuk berkiprah dalam rangka memperoleh keuntungan optimal (profit oriented) yang merupakan bagian integral tata perekonomian Nasional.
Sebagai peran penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan perekonomian Indonesia koperasi tidak hanya dikelola secara kekeluargaan, namun harus dikelola dengan baik sehingga mampu menjalankan usaha dalam perekonomian rakyat. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh koperasi sudah seharusnya dikelola secara profesional agar mampu berperan aktif dalam dunia usaha yang semakin ketat persaingannya. Keberhasilan usaha atau kinerja koperasi dapat dilihat dari berbagai parameter yaitu hasil usaha yang bersifat financial maupun non financial. Kinerja financial dapat dilihat dari berbagai parameter, salah satunya adalah dari laporan keuangan yaitu berupa laba. Analisis laporan keuangan dilakukan untuk mengetahui
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.36 Desember 2015
Perhitungan Return On Investment Dan Residual Income Sebagai Alat Ukur Kinerja… apakah perusahaan mengalami kemajuan atau kemunduran dengan mengukur hubungan antara unsurunsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ketahun. KPRI “Pertanian” Kabupaten Banyuwangi hanya beranggotakan pegawai negeri sipil dan pegawai honorer dalam lingkup Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi dari tahun ketahun mengalami penurunan jumlah anggota. Hal ini dikarnakan banyaknya anggota yang pensiun dan terjadinya mutasi pegawai. Dengan lingkup yang lebih intern koperasi berupaya meningkatkan tingkat laba sebesar mungkin untuk kesejahteraan anggotanya. KPRI “Pertanian” setiap akhir tahun periode melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan untuk mengetahui tingkat kemajuan koperasi. Namun, koperasi tidak mengukur kemampuannya dalam menghasilkan laba dari keseluruhan kekayaan yang dimiliki. Sehingga koperasi tidak mengetahui tingkat pengembalian yang diperoleh dari total aktiva yang digunakan untuk pengelolaan usaha koperasi. Analisis laporan keuangan berupa laba dapat dilakukan dengan metode Return On Investment (ROI) dan Residual Income (RI) karena merupakan teknik analisis yang bersifat menyeluruh (comprehensive). Dalam analisis ROI terdapat kelemahan yaitu adanya biaya diluar kendali yang tidak termasuk dalam ROI. Sehingga, perhitungan RI digunakan untuk menyempurnakan pengukuran laba ekonomi dalam perusahaan. Analisis ROI dan RI
digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan sebab mampu memberikan informasi yang signifikan kepada pengelola koperasi sehingga dapat diketahui kemampuan koperasi dalam menghasilkan keuntungan serta pertumbuhan ekonomi pada koperasi. Rumusan Masalah Bagaimana mengevaluasi kinerja keuangan koperasi dengan Return On Investment dan Residual Income dalam kemampuan untuk menghasilkan laba dari investasi yang digunakan? METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada KPRI “Pertanian” Kabupaten Banyuwangi yang berlokasi di jalan Jaksa Agung Suprapto No. 80 Banyuwangi. Sumber Data a. Data Primer Yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian untuk digunakan sebagai dasar pembahasan. Data primer dapat diperoleh dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. b. Data Sekunder Yaitu data yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang telah ada. Data sekunder dapat diperoleh dari buku-buku literatur, dan jurnal penelitian terdahulu. Metode pengumpulan Data a. Observasi Yaitu pengumpulan data dengan cara pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti untuk memperoleh data-data yang nyata tentang keadaan perusahaan. b. Interview
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.36 Desember 2015
Perhitungan Return On Investment Dan Residual Income Sebagai Alat Ukur Kinerja… Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pimpinan maupun kepala bagian yang berhubungan dengan masalah. c. Dokumentasi Yaitu pengumpulan data dengan cara menyalin dan menggunakan catatan-catatan yang terdapat dalam perusahaan. d. Studi Pustaka Yaitu mengumpulkan informasi yang diperoleh dengan cara membaca literatur dan catatan lainnya yang berhubungan dengan konsep teori koperasi dan metode perhitungan laba (ROI dan RI)
untuk menunjang penelitian ini, dengan mengutip beberapa teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli yang ada kaitannya dengan permasalahan yang dibahas. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan koperasi adalah sebagai berikut : a. Menghitung Profit Margin Menunjukkan kemampuan setiap rupiah pendapatan dalam menghasilkan laba bersih dari operasi usahanya. Menurut Mulyono (2005:117) formulasi yang digunakan sebagai berikut :
Net Operating Income Profit Margin =
x 100 % Operating Income
b. Menghitung Turnover of Operating Assets Menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva yang digunakan untuk operasi
perusahaan dalam suatu periode tertentu. Menurut Riyanto (2001:30) formulasi yang digunakan sebagai berikut :
Operating Income Turnover of Operating Assets = Operating Assets c. Menghitung Return On Investment (ROI) Menunjukkan kinerja keuangan dari laba operasi yang dihasilkan dibandingkan dengan keseluruhan
aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Menurut Munawir (2007:89) formulasi yang digunakan sebagai berikut :
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.36 Desember 2015
Perhitungan Return On Investment Dan Residual Income Sebagai Alat Ukur Kinerja…
Net Operating Income Return On Investment =
x 100 % Operating Assets
d. Menghitung Residual Income (RI) Digunakan untuk menilai kinerja keuangan koperasi dalam kemampuannya untuk menghasilkan
jumlah rupiah yang sebesar mungkin. Menurut Mulyadi (2001:60) formulasi yang digunakan sebagai berikut :
Laba bersih Beban Modal ( y% x aktiva ) Residual Income HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN Data Keuangan
DAN
xxx xxx _ xxx
Berikut data keuangan KPRI “Pertanian” Kabupaten Banyuwangi yang terdiri dari Laporan SHU dan Neraca periode 2010–2012 adalah :
65
Perhitungan Return On Investment Dan Residual Income Sebagai Alat Ukur Kinerja…
-
Tabel 1 Laporan SHU KPRI “Pertanian” Per 31 Desember 2010 Uraian 1. Pendapatan Pendapatan jasa simpan pinjam 193.056.900,00 - Pendapatan SHU PKPRI 554.945,00 Jumlah pendapatan
2. Biaya-biaya - Biaya RAB - Biaya RAT - Doorprize - Biaya pembuatan buku laporan - Bingkisan hari raya - Biaya rapat pengurus & pengawas - Biaya gaji - Biaya listrik - Biaya ATK - Biaya pemeliharaan bangunan Jumlah biaya-biaya
Jumlah
193.611.845,00
7.100.000,00 30.450.000,00 4.000.000,00 2.022.500,00 28.000.000,00 2.000.000,00 24.540.000,00 2.839.500,00 1.027.700,00 485.500,00
3. SHU sebelum pajak 4. Pajak penghasilan 5. SHU setelah pajak
102.465.200,00 91.146.645,00 11.393.300,00 79.753.345,00
Sumber : KPRI “Pertanian” Kabupaten Banyuwangi Perhitungan Pajak Penghasilan : Pajak Penghasilan = 50% x 25% x Rp.91.146.645,00 = Rp.11.393.300,00
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.36 Desember 2015
Page 66
Perhitungan Return On Investment Dan Residual Income Sebagai Alat Ukur Kinerja… Tabel 2 Neraca KPRI “Pertanian” Per 31 Desember 2010 No 1.
2.
3.
Aktiva Aktiva Lancar - Kas - Bank - Piutang
Jumlah 16.256.027,00 1.152.128.750,00
Investasi Jangka Panjang - Simpanan Pokok PKPRI - Simpanan Wajib PKPRI - Simpanan Sukarela PKPRI - Penyertaan Aktiva Tetap - Bangunan - Mesin Fotocopy - Peralatan - Akumulasi Penyusutan Jumlah Aktiva
No 1.
1.000.000,00 26.236.075,00 5.146.849,00 500.000,00
4.800.000,00 20.820.000,00 1.126.400,00 (23.261.600,00) 1.204.752.501,00
2.
Pasiva Kewajiban - Dana Pendidikan - Dana Sosial - Dana Pegawai - Simpanan Sukarela - Kewajiban Jangka Pjg Modal Sendiri - Simpanan Pokok - Simpanana Wajib - Cadangan Resiko - SHU yang belum dibagi
Jumlah Pasiva
Jumlah 930.855,00 250.159,00 1.007.723,00 256.146.655,00 -
1.270.000,00 605.205.000,00 260.188.764,00 79.753.345,00
1.204.752.501,00
Sumber : KPRI “Pertanian” Kabupaten Banyuwangi
Tabel 3 Laporan SHU KPRI “Pertanian” Per 31 Desember 2011
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.36 Desember 2015
Page 67
Perhitungan Return On Investment Dan Residual Income Sebagai Alat Ukur Kinerja…
Uraian 1. Pendapatan - Pendapatan jasa simpan pinjam - Pendapatan SHU PKPRI Jumlah pendapatan 2. Biaya - biaya - Biaya RAB - Biaya RAT - Doorprize - Biaya pembuatan buku laporan - Bingkisan hari raya - Biaya rapat pengurus & pengawas - Biaya gaji - Biaya listrik - Biaya ATK - Biaya pemeliharaan bangunan Jumlah biaya – biaya
Jumlah 186.865.000,00 603.600,00 187.468.600,00
8.600.000,00 27.500.000,00 4.200.000,00 2.022.500,00 29.375.000,00 2.200.000,00 27.360.000,00 3.271.000,00 1.218.600,00 503.000,00
3. SHU sebelum pajak 4. Pajak penghasilan 5. SHU setelah pajak
106.250.100,00 81.218.500,00 10.152.300,00 71.066.200,00
Sumber : KPRI “Pertanian” Kabupaten Banyuwangi Perhitungan Pajak Penghasilan : Pajak Penghasilan = 50% x 25% x Rp.81.218.500,00 = Rp.10.152.300,00
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.36 Desember 2015
Page 68
Perhitungan Return On Investment Dan Residual Income Sebagai Alat Ukur Kinerja… Tabel 4 Neraca KPRI “Pertanian” Per 31 Desember 2011 No 1.
2.
3.
Aktiva Aktiva Lancar - Kas - Bank - Piutang Investasi Jangka Panjang - Simpanan Pokok PKPRI - Simpanan Wajib PKPRI - Simpanan Sukarela PKPRI - Penyertaan Aktiva Tetap - Bangunan - Mesin Fotocopy - Peralatan - Akumulasi Penyusutan Jumlah Aktiva
Jumlah
No 1.
27.135.308,00 1.213.590.750,00
1.000.000,00 28.660.075,00 5.750.449,00 500.000,00
2.
Pasiva Kewajiban - Dana Pendidikan - Dana Sosial - Dana Pegawai - Simpanan Sukarela - Kewajiban Jangka Pjg
Jumlah 521.155,00 453.459,00 1.265.823,00 277.710.481,00 -
Modal Sendiri - Simpanan Pokok - Simpanana Wajib - Cadangan Resiko - SHU yang belum dibagi
1.225.000,00 652.364.000,00 274.993.664,00 71.066.200,00
4.800.000,00 20.820.000,00 1.126.400,00 (23.783.200,00) 1.279.599.782,00
Jumlah Pasiva
1.279.599.782,00
Sumber : KPRI “Pertanian” Kabupaten Banyuwang
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.36 Desember 2015
Page 69
Perhitungan Return On Investment Dan Residual Income Sebagai Alat Ukur Kinerja… Tabel 5 Laporan SHU KPRI “Pertanian” Per 31 Desember 2012 Uraian 1. Pendapatan - Pendapatan jasa simpan pinjam - Pendapatan SHU PKPRI Jumlah pendapatan 2. Biaya- biaya - Biaya RAB - Biaya RAT - Doorprize - Biaya pembuatan buku laporan - Bingkisan hari raya - Biaya rapat pengurus & pengawas - Biaya gaji - Biaya listrik - Biaya ATK - Biaya Pemeliharaan bangunan Jumlah biaya-biaya
Jumlah
194.527.000,00 600.606,00 195.127.606,00
8.600.000,00 27.300.000,00 4.250.000,00 2.022.500,00 27.375.000,00 2.200.000,00 26.940.000,00 3.420.000,00 1.161.600,00 510.000,00
3. SHU sebelum pajak 4. Pajak penghasilan 5. SHU setelah pajak
103.779.100,00 91.348.506,00 11.418.500,00 79.930.006,00
Sumber : KPRI “Pertanian” Kabupaten Banyuwangi Perhitungan Pajak Penghasilan : Pajak Penghasilan = 50% x 25% x Rp.91.348.506,00 = Rp.11.418.500,00
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.36 Desember 2015
Page 70
Perhitungan Return On Investment Dan Residual Income Sebagai Alat Ukur Kinerja… Tabel 6 Neraca KPRI “Pertanian” Per 31 Desember 2012 No Aktiva 1. Aktiva Lancar - Kas - Bank - Piutang 2.
3.
Investasi Jangka Panjang - Simpanan Pokok PKPRI - Simpanan Wajib PKPRI - Simpanan Sukarela PKPRI - Penyertaan Aktiva Tetap - Bangunan - Mesin Fotocopy - Peralatan - Akumulasi Penyusutan Jumlah Aktiva
Jumlah
No 1.
11.686.370,00 1.313.960.750,00
1.000.000,00 31.036.075,00 6.351.055,00 500.000,00
2.
Pasiva Kewajiban - Dana Pendidikan - Dana Sosial - Dana Pegawai - Simpanan Sukarela - Kewajiban Jangka Pjg
Jumlah 102.655,00 249.959,00 343.423,00 278.330.391,00 -
Modal Sendiri - Simpanan Pokok - Simpanana Wajib - Cadangan Resiko - SHU yang belum dibagi
1.170.000,00 707.876.750,00 298.972.666,00 79.930.006,00
4.800.000,00 20.820.000,00 1.126.400,00 (24.304.800,00) 1.366.975.850,00
Jumlah Pasiva
1.366.975.850,00
Sumber : KPRI “Pertanian” Kabupaten Banyuwangi
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.36 Desember 2015
Page 71
Perhitungan Return On Investment Dan Residual Income Sebagai Alat Ukur Kinerja… Pembahasan 1. Analisis Profit “Pertanian” Banyuwangi
Margin KPRI Kabupaten
kinerja keuangan koperasi melalui tingkat laba yang diperoleh pada suatu periode.
Dengan mengetahui persentase profit margin koperasi dapat menilai
Adapun perhitungan profit margin periode 2010-2012 adalah sebagai berikut :
a. Tingkat profit margin untuk periode 2010 Net Operating Income Tingkat profit margin = x 100% Operating Income 91.146.645 =
x 100% 193.611.845
= 47,08 % b. Tingkat profit margin untuk periode 2011 Net Operating Income Tingkat profit margin = x 100% Operating Income 81.218.500 =
x 100%
187.468.600 = 43,32 % c. Tingkat profit margin untuk periode 2012 Net Operating Income Tingkat profit margin = x 100% Operating Income 91.348.506 =
x 100%
195.127.606 = 46,81 % Dari perhitungan diatas maka dapat diketahui perubahan tingkat profit margin periode 2010-2012 seperti nampak pada tabel berikut ini:
72
Perhitungan Return On Investment Dan Residual Income Sebagai Alat Ukur Kinerja… Tabel 7 Perubahan Tingkat Profit Margin KPRI “Pertanian” Kabupaten Banyuwangi Periode 2010-2012 Perubahan Kenaikan/Penurunan
Jumlah Uraian Net Operating Income Operating Income Profit Margin Standar Normal
2010
2011
2012
10 atas 11
91.146.645 193.611.845 47,08 % 10 %
81.218.500 187.468.600 43,32 % 10 %
91.348.506 195.127.606 46,81 % 10 %
- 9.928.145 -6.143.245 -3,76 %
11 atas 12 10.130.006 7.659.006 3,49 %
Sumber : Tabel 1 s/d 6 diolah Berdasarkan tabel perubahan tingkat profit margin diatas dapat diketahui perbandingan profit margin yang dicapai KPRI “Pertanian” Kabupaten Banyuwangi selama periode 2010-2012 adalah sebagai berikut : 1) Tingkat profit margin periode 2011 dibandingkan tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 3,76%. Bila dibandingkan dengan standar normal yang ditetapkan KPRI “Pertanian” Kabupaten Banyuwangi yang merupakan standar Bank Indonesia sebesar 10% tingkat profit margin koperasi berada diatas standar tersebut. Sedangkan untuk periode 2010 dibandingkan dengan standar normal yang ditetapkan KPRI “Pertanian” juga berada diatas standar. Terjadinya penurunan profit margin pada tahun 2011 disebabkan oleh rendahnya pendapatan jasa simpan pinjam yang mempengaruhi operating income dan adanya kenaikan biaya yang harus dikeluarkan oleh koperasi.
2) Tingkat profit margin periode 2012 dibandingkan tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 3,49%. Bila dibandingkan dengan standar normal yang ditetapkan KPRI “Pertanian” Kabupaten Banyuwangi yang merupakan standar Bank Indonesia sebesar 10% berada diatas standar tersebut. Terjadinya kenaikan profit margin tahun 2012 disebabkan oleh kenaikan pendapatan jasa simpan pinjam dan menurunnya biaya RAT, bingkisan hari raya, dan biaya gaji sehingga mempengaruhi tingkat net operating income pada koperasi.
73
Perhitungan Return On Investment Dan Residual Income Sebagai Alat Ukur Kinerja…
2. 3. Analisis Turnover of Operating Assets KPRI “Pertanian” Kabupaten Banyuwangi Turnover of operating assets merupakan suatu informasi yang penting dalam menggambarkan berapa besarnya kemampuan dana
yang tertanam dalam keseluruhan aktiva yang berputar dalam suatu periode. Adapun perhitungan turnover of operating assets periode 2010-2012 adalah sebagai berikut :
a. Tingkat turnover of operating assets untuk periode 2010 Operating Income Tingkat turnover of operating assets = Operating Assets 193.611.845 = 1.204.752.501 = 0,161 X b. Tingkat turnover of operating assets untuk periode 2011 Operating Income Tingkat turnover of operating assets = Operating Assets 187.468.600 = 1.279.599.782 = 0,147 X c. Tingkat turnover of operating assets untuk periode 2012 Operating Income Tingkat turnover of operating assets = Operating Assets 195.127.606 = 1.366.975.850 = 0,143 X
Dari perhitungan diatas maka dapat diketahui perubahan tingkat turnover of operating assets periode 2010-2012 seperti nampak pada table berikut ini : Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.36 Desember 2015
Perhitungan Return On Investment Dan Residual Income Sebagai Alat Ukur Kinerja… Tabel 8. Perubahan Tingkat Turnover of Operating Assets KPRI “Pertanian” Kabupaten Banyuwangi periode 20102012 Perubahan Jumlah
Kenaikan/Penurunan
Uraian
Operating Income Operating Assets Turnover of Operating Assets
2010
2011
2012
193.611.845 1.204.752.501 0,161 X
187.468.600 1.279.599.782 0,147 X
195.127.606 1.366.975.850 0,143 X
10 atas 11 -6.143.245 74.847.28 1 -0,014 X
11 atas 12 7.659.006 87.376.068 -0,004 X
Sumber : Tabel 1 s/d 6 diolah Berdasarkan tabel perubahan tingkat turnover of operating assets diatas maka dapat diketahui perbandingan turnover of operating assets yang dicapai KPRI “Pertanian” Kabupaten Banyuwangi selama periode 2010-2012 adalah sebagai berikut: 1) Tingkat turnover of operating assets periode 2011 dibandingkan dengan tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 0,014 X. Hal ini disebabkan terjadinya penurunan operating income yang diperoleh KPRI “Pertanian” tahun 2011 sebesar Rp.6.143.245,00. Sedangkan operating assets pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar Rp.74.847.281,00
sehingga memperkecil turnover yang diperoleh koperasi. 2) Tingkat turnover of operating assets periode 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 0,004 X. Penurunan ini disebabkan pada tahun 2012 terjadinya kenaikan operating income sebesar Rp.7.659.006,00 dan operating assets sebesar Rp.87.376.068,00. Kenaikan operating income dan operating assets tidak seimbang, sehingga tingkat turnover of operating assets tahun 2012 semakin menurun.
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.36 Desember 2015
Page 75
Perhitungan Return On Investment Dan Residual Income Sebagai Alat Ukur Kinerja… 4. Analisis Return On Investment (ROI) KPRI “Pertanian” Kabupaten Banyuwangi
maupun tingkat efisiensi dari penggunaan aktiva pada koperasi dalam menghasilkan laba. Adapun perhitungan return on investment periode 2010-2012sebagai berikut.
Dengan melakukan perhitungan return on investment dapat diketahui tingkat pengembalian
Tingkat return on investment untuk periode 2010 Net Operating Income Tingkat return on investment = Operating Assets
x 100%
91.146.645 =
x 100% 1.204.752.501
= 7,57 % a. Tingkat return on investment untuk periode 2011 Net Operating Income Tingkat return on investment = Operating Assets
x 100%
81.218.500 =
x 100% 1.279.599.782
= 6,35 % b. Tingkat return on investment untuk periode 2012 Net Operating Income Tingkat return on investment = Operating Assets
x 100%
91.348.506 =
x 100% 1.366.975.850
= 6,68 % Dari perhitungan diatas dapat diketahui perubahan tingkat return on investment periode 2010-
2012 seperti nampak pada tabel berikut ini :
76
Perhitungan Return On Investment Dan Residual Income Sebagai Alat Ukur Kinerja… Tabel 9 Perubahan Tingkat Return On Investment KPRI “Pertanian” Kabupaten Banyuwangi Periode 2010-2012 Jumlah Uraian 2010 Net Operating Income Operating Assets Return On Investment Standar KPRI
91.146.645 1.204.752.501 7,57 % 5,69 %
2011 81.218.500 1.279.599.782 6,35 % 5,76 %
2012 91.348.506 1.366.975.850 6,68 % 5,05 %
Perubahan Kenaikan/Penurunan 10 atas 11 11 atas 12 - 9.928.145 74.847.281 -1,22 %
10.130.006 87.376.068 0,33 %
Sumber : Tabel 1 s/d 6 diolah 5. Analisis Residual Income (RI) KPRI “Pertanian” Kabupaten Banyuwangi Residual income merupakan suatu informasi penting bagi KPRI “Pertanian” Kabupaten Banyuwangi guna menilai kinerja keuangan koperasi dalam kemampuannya untuk menghasilkan jumlah rupiah yang sebesar mungkin. a. Tingkat residual income periode 2010 Laba bersih Beban modal (5,69% x 1.204.752.501) Residual income b. Tingkat residual income periode 2011 Laba bersih Beban modal (5,76% x 1.279.599.782) Residual income c. Tingkat residual income periode 2012 Laba bersih Beban modal (5,05% x 1.366.975.850) Residual income
Adapun perhitungan residual income (RI) dalam periode 2010-2012 adalah sebagai berikut :
Rp.91.146.645 Rp.68.550.417 Rp.22.596.228
_
Rp.81.218.500 Rp.73.704.947 Rp. 7.513.553
_
Rp.91.348.506 Rp.69.032.280 _ Rp.22.316.226
77
Perhitungan Return On Investment Dan Residual Income Sebagai Alat Ukur Kinerja…
Dari perhitungan diatas maka dapat diketahui perubahan tingkat residual income periode 2010-2012
seperti nampak pada tabel berikut ini :
Tabel 10 Perubahan Tingkat Residual Income KPRI “Pertanian” Kabupaten Banyuwangi Periode 2010-2012 Jumlah Uraian 2010 Laba bersih 91.146.645 Operating Assets 1.204.752.501 Standar ROI 5,69 % Beban Modal 68.550.417 Residual Income 22.596.228 Sumber : Tabel 1 s/d 6 diolah
2011
2012
81.218.500 1.279.599.782 5,76 % 73.704.947 7.513.553
91.348.506 1.366.975.850 5,05 % 69.032.280 22.316.226
Berdasarkan tabel perubahan tingkat residual income diatas maka dapat diketahui perbandingan residual income yang dicapai KPRI “Pertanian” Kabupaten Banyuwangi selama periode 2010-2012 adalah sebagai berikut : 1) Tingkat residual income periode 2011 dibandingkan tahun 2010 mengalami penurunan sebesar Rp.15.082.675,00. Sedangkan pada tahun 2010 mengalami kenaikan. Pada tahun 2011 penurunan residual income disebabkan operating assets yang digunakan terlalu besar dan tidak seimbang dengan laba yang dihasilkan selama operasi usaha koperasi. Hal ini berakibat pada besarnya beban modal yang dibebankan pada koperasi, sehingga kurang efektif
Perubahan Kenaikan/Penurunan 10 atas 11 11 atas 12 - 9.928.145 74.847.281 0,07 % 5.154.530 -15.082.675
10.130.006 87.376.068 0,71 % 4.672.667 14.802.673
dan efisien kinerja keuangan pengelolaan kekayaannya.
koperasi
dalam
2) Tingkat perolehan residual income tahun 2012 dibandingkan tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar Rp.14.802.673,00. Kenaikan ini disebabkan laba bersih yang diperoleh koperasi mampu menutupi beban modal yang dibebankan pada koperasi sebesar Rp.69.032.280,00.
78
Perhitungan Return On Investment Dan Residual Income Sebagai Alat Ukur Kinerja…
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pada analisis data diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Kinerja keuangan koperasi bila dilihat dari return on investment yang dicapai periode 2010-2012 mengalami fluktuasi. Dari segi profit margin yang dicapai pada periode 2011 mengalami penurunan sebesar 3,76%. Ditahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 3,49%. Sedangkan dari segi turnover of operating assets mengalami penurunan dari tahun ketahun. Pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 0,014 X dan ditahun 2012 turun menjadi 0,004 X. Sehingga, return on investment mengalami penurunan pada tahun 2011 sebesar 1,22%, dan mengalami kenaikan pada tahun 2012 sebesar 0,33%. Hal ini menunjukkan kurang terkendalinya biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh koperasi yang berpengaruh terhadap net operating income. Serta besarnya penggunaan operating assets yang tidak diimbangi dengan besarnya operating income yang dihasilkan. b. Sedangkan residual income dari tahun ketahun juga mengalami kondisi yang berfluktuatif. Tahun 2010 sebesar Rp.21.794.243,00 mengalami penurunan sebesar Rp.6.665.240,00 pada tahun 2011. Terjadi kenaikan pada tahun 2012 sebesar Rp.21.610.433,00. Penurunan pada tahun 2011 disebabkan besarnya operating assets tidak seimbang dengan laba bersih yang dihasilkan koperasi dan berakibat pada besarnya
beban modal yang dibebankan pada koperasi. Hal ini menunjukkan kurang efektif dan efisien kinerja keuangan koperasi dalam pengelolaan kekayaannya. Saran Berdasarkan pada kesimpulan yang telah diambil, maka saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk memperoleh tingkat return on investment yang besar dan residual income yang positif, perlu adanya pengendalian biaya-biaya operasional oleh pengurus koperasi agar net operating income semakin meningkat. Serta lebih efektif dan efisien dalam penggunaan operating assets agar menghasilkan operating income yang cukup besar. b. Penilaian kinerja keuangan koperasi perlu menambahkan perhitungan return on investment dan residual income dalam analisis laporan keuangan (lampiran 3). Hal ini dimaksudkan untuk melengkapi analisis yang telah dilakukan koperasi dalam mengevaluasi kinerja keuangannya. DAFTAR PUSTAKA Arisyi, Riadhi. 2012. “Pengelolaan Koperasi Terhadap Perkembangan Koperasi Unit Desa di Kabupaten Nias”. Jurnal Bisnis dan Koperasi. 7(1):1. Baswir, Revrisond. 2000. Koperasi Indonesia, Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta. Deputi Bidang Sumber Daya
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.35 Agustus 2015
pengembangan Manusia. 2010.
Page 79
Perhitungan Return On Investment Dan Residual Income Sebagai Alat Ukur Kinerja… Mengenal Keuangan dan Modal Koperasi. Jakarta : Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia. Handayani, Dessie. 2013. “Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Profitabilitas pada PT. Bhimex di Samarinda”. Skripsi Program Sarjana (S1). Universitas Mulawarman Samarinda. Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat & Rekayasa, Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFEYogyakarta.
Riyanto, Bambang. 2001. Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Kedua. Yogyakarta : YKPN. Sari, Ika Yusita. 2009. “Penggunaan Return On Invesment (ROI) dan Residual Income (RI) Sebagai Alat Pengukur dalam Menilai Kinerja Keuangan pada PT. Gudang Garam Tbk. Periode 2003-2007. Skripsi Program Sarjana (S1). Universitas Islam Negeri Malang. Sawir, Agnes. 2003. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Mulyono, Teguh Pudjo. 2005. Aplikasi Akuntansi Manajemen Perbankan. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta. Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty. Normasari, Indah. 2007. “Evaluasi Penerapan Return On Investment dan Residual Income Sebagai Sarana Pengukur Kinerja Keuangan Pada PT. BPR Restudhana Cintra Sejahtera Banyuwangi”. Skripsi Program Sarjana (S1). Universitas 17 Agustustus 1945 Banyuwangi. Pinangkaan, Getereida. 2012. “Pengaruh Return On Investment (ROI) dan Economic Value Added (EVA) terhadap Return Saham Perusahaan”. Jurnal Ilmiah STEI MDP. 1 (2) : 100-101.
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.35 Agustus 2015
Page 80