AIA61Z. 2C'CI~
o
Z"
PERENCANAAN TATA HIJAU KAWASAN BIOISLAND, PULAU REMPANG BATAM
Oleh BENNY KHARISMANA
A02499019
DEPARTEMEN BUDI DAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2004
RINGKASAN BENNY KHARISMANA. Perencanaan Tata Hijau Kawasan Bioisland, Pulau
Rempang Batam. (Dibimbing oleh NIZAR NASRULLAH) Bioisland
adalah
sebuah kawasan penelitian
dan
pengembangan
bioteknologi komersial yang direncanakan oleh Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang berlokasi di pulau Rempang, Kota Batam. Kawasan Bioisland terdiri dari zona bioteknologi pertanian dan pangan, kedokteran dan farmasi, perikanan dan kelautan, serta industri dan lingkungan. Selain itu terdapat pusat koleksi plasma nutfah yang disebut Biological Resources Center (BRC). Terdapat juga zona pelayanan interaksi bisnis dan keilmuan, zona pelayanan umum serta zona pelayanan pendukung kehidupan pengguna kawasan. Untuk menciptakan hubungan yang harmonis, efektif, dan efisien antara ruang terbangun dengan ruang terbuka hijau pada setiap zona, maka diperlukan suatu penataan lanskap. Selain itu, Bioisland dibuka pada sebuah kawasan yang lanskap alaminya berupa hutan dataran rendah dan mangrove. Infrastruktur yang dibangun di atasnya dapat memicu penurunan kualitas lingkungan dan dapat menyebabkan dampak-dampak negatif terhadap tapak. Perencanaan tata hijau merupakan salah satu solusi penataan lanskap yang sesuai untuk menjaga kondisi ekologis lanskap lokasi Bioisland, menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna, dan menunjang berbagai aktivitas utama di dalamnya, serta meningkatkan kualitas estetik lanskapnya. Tujuan studi ini adalah merencanakan tata hijau kawasan Bioisland berdasarkan kesesuaian biofisik dan aktivitasaktivitas di dalamnya untuk meningkatkan kualitas lanskapnya. Studi perencanaan ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan sumber daya lahan menurut Simonds (1983). Inventarisasi pada studi ini terdiri dari studi data sekunder pada master plan Bioisland, verifikasi lapang data sekunder, serta observasi langsung di Japang. Data sekunder pada master plan Bioisland yang dipeJajari terdiri dari data iklim, batas tapak, topografi dan kemiringan, tanah, vegetasi dan satwa, hidrologi, serta konsep dasar perencanaan Bioisland. Sebagian data dilakukan verifikasi di lapang. Observasi langsung juga dimaksudkan untuk dapat menghayati suasana tapak (jeel of the land). Setiap jenis
data yang telah diperoleh, dianalisis untuk mengidentifikasi kendala dan kemungkinan-kemungkinan pengembangan dari aspek-aspek yang berperan pada tapak untuk menunjang tata hijau kawasan ini. Analisis berbentuk deskripsi dan peta-peta tematik. Peta-peta tematik tersebut digabung dengan teknik overlay untuk mengetahui analisis tapak secara kese1uruhan yang disebut usulan zonasi. Pembagian area ini berdasarkan faktor pembatas kemiringan lahan serta vegetasi
existing tapak. Usulan zonasi merupakan peta dasar tapak yang menjelaskan berbagai penggunaan yang dapat dikembangkan pada tahap selanjutnya. Untuk mengetahui zona-zona tata hijau apa saja yang dapat dikembangkan di Bioisland, peta usulan zonasi di-overlay dengan peta master plan Bioisland. Hasil penggabungan ini adalah peta zonasi tata hijau yang membagi Bioisland menjadi beberapa zona tata hijau. Pengembangan konsep pada zona tata hijau berbentuk rencana skematik. Batas akhir studi perencanaan tata hijau ini adalah conceptual
plan. Conceptual plan merupakan pengembangan rencana skematik. Berdasarkan hasil anal isis, lokasi Bioisland dibagi menjadi 3 area. Pembagian dilakukan menurut kesesuaiannya untuk berbagai penggunaan lahan. Usulan zonasi ini terdiri dari area pemanfaatan seluas 61,3 % 1uas total tapak, area konservasi seluas 14,7 %, dan area preservasi daratan seluas 3,22 %, serta area preservasi mangrove seluas 20,78 %. Hasil anal isis menunjukkan peran penting hutan mangrove serta jalan Trans Barelang sebagai akses transisi dari Biosland menuju luar tapak. Hal ini menyebabkan perubahan luas yang awalnya sebesar 495 ha menjadi 640 ha. Konsep tata hijau kawasan Bioisland adalah sebuah kawasan dengan lanskap bebukitan dengan nuansa hijau hutan. Tata hijau kawasan Bioisland direncanakan dengan menggabungkan usulan area tadi dengan konsep ruang dari rencana induk Bioisland. Rencana tata hijau Bioisland dibagi menjadi tata hijau kavling, tata hijau zona penunjang, tata hijau jalan, dan tata hijau konservasi. Tata hijau kavling merupakan modul rencana tata hijau untuk setiap kavling yang disewakan di Biois1and. Modul ini digunakan sebagai panduan awal dalam merencanakan lanskap kavling besar, kavling kecil, dan kavling l1lultitenant pada setiap zona penelitian dan pengembangan. Tata hijau kavling diarahkan pada
fungsi ameliorasi iklim mikro, konservasi (lereng curam, tanah, air), kontrol visual, peredam bising, penyerap polutan, dan estetika. Tata hijau BRC adalah salah satu rencana tata hijau zona penunjang yang penting sebagai pusat koleksi keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati merupakan bahan dasar penelitian bioteknologi. BRC dibagi menurut kekerabatan menjadi blok-blok tanaman Angiospermae, Gymnospermae, dan Pteridophytae. Tata hijau zona pelayanan khusus dan umum, zona utilitas, dan zona pemukiman berfungsi meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengguna dalam menjalankan aktivitas pelayanan kehidupannya. Zona -zona penunjang ini terletak menyebar pada kawasan sesuai dengan rencana induk Bioisland. Tata hijau jalan berfungsi untuk memberikan keselamatan, kenyamanan dan keamanan bagi pemakai jalan serta meningkatkan kualitas lingkungan sepanjang jalan. Tata hijau jalan juga berfungsi sebagai jalur hijau yang menyatukan keseluruhan lanskap Bioisland. Tata hijau konservasi berupa preservasi mangrove, konservasi hutan dataran rendah yang juga sebagai habitat satwa/burung, serta ditunjang oleh jalur penyangga di sekeliling kawasan Bioisland. Preservasi mangrove berbentuk jalur hijau mangrove yang dilindungi selebar 200 m dari pantai. lalur penyangga berbentuk jalur hijau selebar 35 m di sepanjang pesisir pantai untuk menghindari pemanfaatan yang menyimpang. Hutan yang dikonservasi adalah yang memiliki kemiringan 15-25%, sementara hutan dengan kemiringan >25% dilindungi. Hasil studi diharapkan dapat menjadi masukan kepada pihak perencana dan pengembang kawasan tersebut dalam perencanaan dan perancangan zonazona di dalam Bioisland lebih lanjut dan intensif.
PERENCANAAN TATA HIJAU KAWASAN SIOISLAND, PULAU REMPANG SATAM
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh BENNY KHARISMANA
A02499019
DEPARTEMEN BUDI DAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGaR 2004
Judul
: Perencanaan Tata Hijau Kawasan Bioisland, Pulau Rempang Batam
Nama Mahasiswa
: Benny Kharismana
NRP
: A024990 19
Program Studi
: Arsitektur Lanskap
Menyetujui, Dosen Pembimbing:
Dr. Ir. Nizar Nasrullah, M.Agr. NIP: 131 578 792
Mengetahui, Q.~R§,rtenlen
Budi Daya Pertanian
.131404220
Tanggal Lulus : ..
J..~...~AN...2QO.4........... .
RIWAYATHIDUP Penulis lahir di Probolinggo, Jawa Timur pada tanggall April 1981. Putra kedua dari tiga bersaudara pasangan keluarga Bapak Hartono dan Ibu Septa Sulistya Arie Puspaningsih. Penulis mengawali pendidikan dasar di SD Mater Dei I Probolinngo, Jawa Timur pada tahun 1987 namun kepindahan ke Bogor pada tahun 1988 membuat penulis melanjutkan di SD Budi Mulia Bogor. Setelah meneruskan ke sekolah lanjutan dibawah naungan yayasan yang sama yaitu SMP Budi Mulia Bogor, penulis menyelesaikan pendidikan menengah atasnya di SMU Negeri 1 Bogor. Pada tahun 1999 penulis diterima di Program Studi Arsitektur Lanskap, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis mempunyai minat dalam semua bidang seni terutama desain. Selama kuliah penulis pemah mengikuti lomba-Iomba desain baik dalam bidang Arsitektur Lanskap maupun bidangbidang seni lainnya.
KATAPENGANTAR Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kesempatan, waktu, ide, dan pertolongan telah dianugerahkanNya sehingga laporan studi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Judul studi ini adalah Perencanaan Tata Hijan Kawasan Bioisland, Pulau Rempang Batam. Penyusunan ini dibantu dan didukung oleh berbagai pihak. OJeh karena itu, penuJis secara khusus ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Orangtua terkasih, Ibu S S Arie Puspaningsih dan Bapak Hartono yang telah bekerja keras dalam mendidik dan membesarkan penulis hingga sekarang. 2. Kakak saya Deily Ariyantono, dan adik, Astri Widoretno. 3. Dr. Ir. Nizar Nasrullah, M.Agr., selaku dosen pembimbing skripsi dan pembimbing akademis yang telah memberi petunjuk, bimbingan, nasehat dan dorongan tidak hanya selama kegiatan studi ini namun juga seJama mengikuti kuliah. 4. Dr. Ir. Bambang Sulistyantara, M.Agr., selaku dosen penguji. 5. Dr. Ir. Nurhayati H. S. Arifin, MSc, selaku dosen penguji. 6. Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA., tidak hanya seJaku pengajar namun juga menjadi sumber motivasi penulis dalam proses menjadi manusia yang utuh. 7. Mbak Arnel, yang telah sang at membantu atas terkumpulnya data-data untuk studi ini. 8. Bapak-bapak yang telah sangat membantu di Batam, Pak Tayib, IzuJ, Pak SamsyuJ Bahrum, Pak Anto, FaisaJ, Oni, Pak Nasir, dan Pak Ayub. 9. Arie atas e-mailnya yang telah memberikan kekuatan yang sangat berarti, Gian yang telah menemani di bus Damri menuju bandara dan Anis yang telah sangat membantu selama di Batam, serta Uwie yang telah membantu "praseminar" dan "prasidang". 10. Sahabat-sahabat penghuni studio atas selama Semester 6 (Linoy, Chris, Papie, Emoel, Pongky, Akmal, Ncum, MY, dan Igel)
11. Sahabat-sahabat lain Angk. 36, Anna, Piripit, Mack, Olie, Citra, Chunk, Chirnut, Fifie, Diana, Poopin, Indah, te' Lia, Reny, Ully, Lury, Ola, Ayu, Vira, Ade, Fithap, Anggi, Mbak Devin, Anne, Ifat, dan Lady. 12. Ternan-ternan di program studi Arsitektur Lanskap (angk. 34, 35, 37, serta angk 38 dan 39 birnbingan Teknik Studio) 13. Sahabat-sahabat di Kornisi Pernuda GKJ Pepanthan Bogor 14. Rekan-rekan keIja di Galasin Rancang Grafis, Ucoq, Robby, dan Meta serta keluarga. 15. Sahabat-sahabat Perwira 73, Indri, Nuri, Mbak Nanda, Bob, Ai, Renny, lnong, dan Mas Cpo. 16. Sahabat-sahabat lain penyumbang sernangat yang tak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis rnenyadari keterbatasannya, sehingga rnungkin terdapat berbagai kekurangan di dalam skripsi ini. Segala rnasukan, baik berupa kritik rnaupun saran akan sangat berguna bagi kernajuan penulis rnaupun bagi kegiatan studi selanjutnya di rnasa yang akan datang. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak orang yang rnernbutuhkannya.
Bogor, Januari 2004 Penulis,
Benny Kharisrnana
DAFTARISI Halaman
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1 Latar Belakang ............................................................................................... 1 T' uJuan ............................................................................................................ 2 Manfaat .......................................................................................................... 2 TINJAUAN PUSTAKA '''''''''''''''''''''''' ............................................................. 3 Kawasan Bioteknologi .................................................................................. 3 Perencanaan Lanskap ..................................................................................... 4 Tata Hijau ...................................................................................................... 5 Tata Hijau Jalan ............................................................................................. 9 Tata Hijau Konservasi .................................................................................... 11 METODOLOGI ................................................................................................ . 13 Waktu dan Tempat. ........................................................................................ 13 Alat dan Bahan ............................................................................................... 13 Metode Studi .................................................................................................. 14 Inventarisasi ................................................................................................... 14 AnaJisis .......................................................................................................... J 6 Sintesis ........................................................................................................... 16 INVENTARISASI ............................................................................................. . 18
KONDISI AWALTAP AK ................................................................................... 18 Aspek Biofisik. ............................................................................................... 18 I. Letak. .................................................................................................. 18 2. Iklim ................................................................................................... 18 3. Topografi dan Kemiringan ................................................................. 21 4. HidroJogi ............................................................................................ 23 5. Tanah ................................................................................................. 25 6. Vegetasi .............................................................................................. 26 7. Satwa ................................................................................................. .32 8. Visual ................................................................................................. 33 Aspek Sosial Ekonomi ................................................................................... 35 Aspek Teknik ................................................................................................. 36 KONSEP BIOISLAND ....................................................................................... .3 7 Konsep Dasar ................................................................................................. 37 Aktivitas ......................................................................................................... 37 Konsep Ruang ............................................................................................... .38 Konsep Sirkulasi ............................................................................................ 42 Konsep UtilitaslFasilitas ................................................................................ 43 Konsep Perumahan ........................................................................................ 43 Konsep Vegetasi ........................................................................................... .43 Konsep Konservasi ......................................................................................... 44