PERENCANAAN PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA LABORATORIUM PENGENDALI OPT DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU
HENDRA NOVISON, S.P NIP.19780807 200803 1 001
Latar Belakang Dalam pengembangan pertanian di Provinsi Kepulauan Riau kita sela lu dihadapkan pada berbagai kendala, diantaranya serangan Organis me Pengganggu Tanaman (OPT). Serangan ini banyak menyebabkan kehilangan hasil produksi sedangkan upaya pengendalian yang telah dilakukan kurang maksimal disebabkan belum adanya sarana dan pr asarana pendukung untuk itu seperti laboratorium dan petugas yang ahli padahal akibat serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) ini sangat banyak pengaruhnya terhadap hasil pertanian masyarakat secara umum maka perlu dilakukan tindakan pengendalian agar sera ngan OPT dapat ditekan. Semua usaha pengendalian itu harus ditunjang dengan sarana prasar ana laboratorium yang cukup memadai, untuk itu perlu dibuat pere ncanaan untuk pembangunan sarana prasarana laboratorium pengen dali OPT di Provinsi kepulauan Riau
Permasalahan
Rancangan Proyek Perubahan Instansional, terdiri dari:
1. 2. 3. 4. 5.
Out Come Dan Output Dari ProyekPerubahan Ruang lingkup Proyek Perubahan. Keuntungan Dan Kerugian Dari ProyekPerubahan Kendala Yang Akan Terjadi Dari ProyekPerubahan Strategi Pelaksanaan ProyekPerubahan
1. Output dan OutCome
2. Ruang Lingkup Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam proyek perubahan ini adalah: Melakukan pembentukan tim untuk proyek perubahan Melakukan perencanaan pembangunan sarana prasarana laboratori um pengendali OPT Melakukan sosialisasi Kepada stakeholder
3. Keuntungan dan Kerugian NO
KEUNTUNGAN
KERUGIAN
1.
Masyarakat bisa dengan mudah me Kemungkinan penyalahgunaan inform ndapatkan informasi tentang serang asi oleh pihak yang tidak bertanggung an OPT yang menyerang tanamannya jawab
2.
Dapat mengurangi tingkat kehilangan ha sil pertanian masyarakat
3.
Pengendalian OPT dapat dilakukan denga Memerlukan biaya tambahan karena lo n cepat dan tepat kasi pertanian yang menyebar di Provi nsi Kepulauan Riau sedangkan Laborat orium terletak di Pulau Bintan
4. Kendala 1. Kesibukan tim pokja yang berbenturan dengan tupoksi.
pelaksanaan
2. Tidak fokusnya tim sekretariat dalam memberikan dukungan.
3. Terlambatnya perencanaan pembangunan sarana prasarana la boratorium pengendali OPT yang direncanakan. 4. Waktu pengerjaan perencanaan pembangunan sarana prasara na laboratorium pengendali OPT tidak sesuai dengan tahapan yang telah di tentukan.
5. Strategi Pelaksanaan Proyek Perubahan 1. Melakukan pendekatan dengan pimpinan (Kadis Pertanian, Kehut anan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Riau dan Kabid Perkeb unan) 2. Mempersiapkan SDM/ Tim Pokja dan Tim Sekretariat yang akan membantu dalam merencanakan pembangunan sarana prasarana laboratorium pengendali OPT. 3. Mensosialisasi rancangan system informasi yang akan dibangun
6. Stake Holder NO
STAKE HOLDER
PERANAN
PENGARUH
FREQUENSI
1.
Kabid Perkebuna n
Sponsor
Komponen pendukung 4 Kali Pertem utama terlaksananya Pro uan yek Perubahan
2.
Coach
Memberikan masukan terh Komponen yang 8 Kali Pertem adap tahapan- tahapan pen mendukung terlaksanan uan capaian proyek peruba ya Proyek Perubahan han
3.
Kolega
pemberi masukan dalam melaksanakan proyek pe rubahan
Komponen yang 4 Kali Pertem mendukung terlaksanan uan ya Proyek Perubahan
4.
Tim Pokja
penyusun perencanaan pe mbangunan sarana prasara na laboratorium pengendal i OPT
Komponen yang Setiap hari ke mendukung terlaksanan rja ya Proyek Perubahan
5.
Tim Sekretariat
Notulen, dokumentasi, se rta pengumpul data guna terlaksananya proyek per ubahan
Komponen yang Setiap hari ke mendukung terlaksanan rja ya Proyek Perubahan
Rencana Aksi 1. Tahapan Pelaksanaan Proyek Perubahan
2. Pembagian Kerja 3. Faktor-Faktor Keberhasilan 4. Antisipasi kendala dan strategi mengatasinya. 5. Sistem monitoring kegiatan dan Sistem Pelaporan
1. Tahapan Pelaksanaan Proyek Perubahan
a. Perencanaan proyek perubahan b. Pembentukan Tim Pokja c. Penyusunan perencanaan pembangunan sarana prasarana laboratorium pengendali OPT d. Melakukan sosialisasi perencanaan pembangunan sarana prasarana laboratorium pengendali OPT
2. Pembagian Kerja a. Kabid Perkebunan sebagai Sponsor b. Kasi Sarana Prasarana dan Pemasaran Perkebunan sebagai pelaksana Proyek Perubahan c. Kolega sebagai pemberi masukan dalam melaksanakan proyek perubahan d. Tim Pokja sebagai penyusun perencanaan pembangunan sarana laboratorium pengendali OPT e. Tim Sekretariat sebagai Notulen, dokumentasi, serta pengumpul data guna terlaksananya proyek perubahan.
3. Faktor Keberhasilan
a. Terbentuknya tim pokja b. Tersusunnya perencanaan pembangunan sarana pra sarana laboratorium pengendali OPT c. Tersosialisasinya perencanaan pembangunan sarana prasarana laboratorium pengendali OPT
4. Antisipasi Kendala dan Strategi Mengatasinya
a. Pembagian kerja/ job discription harus jelas b. Disediakan waktu khusus untuk mengerjakan proyek pe rubahan c. Komitment dari tim pokja dan tim sekretariat (SK Kepa la Dinas Pertanian, Kehutanan dan Peternakan)
5.
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
a. Monitoring dilaksanakan seminggu sekali dan evalu asi dilaksanakan pada tahap akhir kegiatan proyek perubahan oleh Kasi Sarana Prasarana dan Pemasar an Perkebunan b. Instrumen monitoring dan evaluasi berupa cheklist tahapan kerja. c. Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan cara mengamati dan wawancara terhadap tim pokja dan tim sekretariat.
6. Sistem Pelaporan a. Pelaporan dibuat berdasarkan hasil monitoring setiap minggunya dan hasil evaluasi pada akhir kegiatan. b. Pelaporan disusun oleh Kasi Sarana Prasarana dan Pe masaran Perkebunan
c. Pelaporan ditujukan kepada Kadis Pertanian, Kehutan an dan Peternakan Provinsi Kepulauan Riau, Kabid Per kebunan setelah selesai monitoring dan evaluasi.
Terima Kasih