E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika
ISSN: 2301-6515
Vol. 2, No. 2, April 2013
Perencanaan Jalur Interpretasi Wisata Warisan Sejarah Budaya di Pusat Kota Denpasar ARIE SETIANA PUTRA A.A GEDE SUGIARTA *) LURY SEVITA YUSIANA Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232 Bali *) Email:
[email protected]
ABSTRACT Planning of Historical-Cultural Heritage Tourism Interpretation Trail in Downtown Denpasar Region of downtown Denpasar or Denpasar city's is an area of historical-cultural heritage which still exists today. The purpose of this research is to identify and analyze the tourism resources of historical-cultural heritage in downtown Denpasar and plan tourism interpretion trail of historical-cultural heritage in downtown Denpasar. Planning method in this research use the planning stages by Gold (1980) namely preparation, inventory data, analysis, synthesis, concept and planning. Methods of data collection used in this research are observation, interviews and questionnaires, and literature. Sites of historical-cultural heritage in downtown Denpasar there are twelve (12) sites are Monument and Square of Puputan Badung, Catur Muka Sculpture, Office of the Governor house, Mayor's Office of Denpasar City, Jagatnatha Temple, Bali Museum, Inna Bali Hotel, Palace of Satria, Bird Market of Satria, Kumbasari Market and Badung Market, Chinatown of Gajah Mada, and Palace of Pemecutan. Analysis of three aspects, potensial area is Monument and Square of Puputan Badung, and considerable potential are Inna Bali Hotel, Catur Muka Sculpture, Bali Museum, Jagatnatha Temple, Palace of Satria, Palace of Pemecutan, Kumbasari Market and Badung Market, Bird Market of Satria, Mayor's Office of Denpasar City, Office of the Governor house, and Chinatown of Gajah Mada. Potential area being the main attraction and considerable potential as a tourist attraction supporter. tourism interpretion trail of historical-cultural heritage in downtown Denpasar consists of three (3) themes, namely interpretations trail of first alternative, interpretations trail of second alternative interpretations trail of third alternative. Keyword: planning, tourism interpretion trail, historical-cultural heritage 1. Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Terbentuknya Kota Denpasar tidak bisa dilepaskan dengan sejarah kerajaan pada masa Bali Madya (± abad ke-13). Kota Denpasar pada awalnya adalah pusat kerajaan (Puri). Raja I Gusti Ngurah Gde Pemecutan membangun sebuah taman kerajaan,
116
http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAT
E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika
ISSN: 2301-6515
Vol. 2, No. 2, April 2013
karena letaknya di sebelah utara pasar (den = utara) maka taman ini disebut Taman Denpasar. Pola ini merupakan implementasi dari konsep tata ruang tradisional Bali yaitu Catus Patha, yang memiliki potensi untuk dilestarikan sebagai salah satu identitas budaya arsitektur kota di Bali dimana di sekitarnya adalah Puri (kediaman raja), pura, pasar dan alun-alun (Meganada, 1994). Kota Denpasar memiliki banyak peninggalan sejarah budaya (heritage). Salah satu kawasan yang masih terdapat bagunan-bangunan/situs-situs bersejarah adalah Kawasan Pusat Kota Denpasar (Zona Z dan Zona O). Kawasan tersebut diantaranya Patung Catur Muka, Patung & Alun-Alun Puputan Badung, Rumah Dinas Gubernur, Kantor Walikota, Pura Jagatnatha, Museum Bali, Inna Bali Hotel, Puri Satria, Museum Bali, Inna Bali Hotel, Puri Satria, Pasar Burung Satria, Pasar Kumbasari & Pasar Badung, Pecinan Gajah Mada dan Puri Pemecutan Adanya kegiatan wisata dapat melestarikan kawasan heritage atau warisan sejarah budaya suatu kota. Terpeliharanya warisan sejarah budaya dan lingkungannya, prosesi kehidupan masa lalu dan masa mendatang akan terpelihara dan berkelanjutan. Upaya preservasi atau pelestarian kawasan heritage di Pusat Kota Denpasar dapat menambah daya tarik wisata kota serta meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat. Untuk itu diperlukan perencanaan jalur interpretasi wisata warisan sejarah budaya untuk memudahkan kegiatan wisatawan dalam memperoleh pengetahuan sejarah budaya singkat melalui perjalanan wisatanya 1.2 Tujuan 1. Mengidentifikasi dan menganalisis sumber daya wisata warisan sejarah budaya di Pusat Kota Denpasar 2. Merencanakan jalur interpretasi wisata warisan sejarah budaya di Pusat Kota Denpasar 2. Bahan dan Metode 2.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Kota Denpasar yaitu Kawasan Pusaka “Zona Z” (Jalan Thamrin, Jalan Gajah Mada dan Jalan Veteran) dan “Zona O” (sekitar Alun-Alun Puputan Badung). Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - Agustus 2012, melalui tiga tahapan yaitu penilaian, pengolahan data dan perencanaan. 2.2 Bahan dan Alat Bahan dan alat penelitian ini meliputi; kuisioner/daftar pertanyaan, peta, laptop, kamera digital, dan software/perangkat lunak (Ms Office, Autocad, Corel Draw) 2.3 Batasan Studi Lokasi penelitian dibatasi hanya pada area Pusat Kota Denpasar (Zona Z dan Zona O). Penelitian ini dilaksanakan sampai tahap perencanaan yang hasilnya berupa tulisan dan gambar. Rencana yang dihasilkan berupa rencana jalur intepretasi warisan sejarah budaya di Pusat Kota Denpasar.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAT
117
E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika
ISSN: 2301-6515
Vol. 2, No. 2, April 2013
2.4 Metode Penelitian Metode perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan tahapan perencanaan menurut Gold (1980) yaitu persiapan, inventarisasi data, analisis, sintesis, konsep dan perencanaan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi yaitu pengamatan langsung di lapang. 2. Wawancara dan kuisioner, wawancara yaitu mengadakan tanya jawab langsung dengan pengelola (pegawai/narasumber) yang mengetahui sejarah dan perkembangan situs-situs tersebut. Kuisioner yaitu memberikan daftar pertanyaan atau angket kepada responden (masyarakat sekitar) terkait perkembangan situssitus. Jenis kuisioner yang digunakan yaitu kuisioner tertutup. Jumlah responden masing-masing situs adalah 5 orang, pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling yaitu pengambilan sampel secara kebetulan. Penelitian ini dinilai dari tiga aspek yaitu aspek pelestarian, aspek wisata, dan aspek akseptibilitas (kesediaan) masyarakat. 3. Studi pustaka yaitu untuk mendapatkan informasi dan data sekunder sebagai penunjang yang tidak didapatkan dari observasi lapang melalui kepustakaan/dokumen yang dapat diperoleh dari perpustakaan, instansi pemerintah, buku, jurnal, makalah dan media elektronik (internet). 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Denpasar Kota Pusaka Kota Denpasar dengan kesejarahan yang dimilikinya dari waktu ke waktu merupakan rangkaian pusaka/warisan (heritage) yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Penetapan zona Kawasan Pusat Kota Denpasar sebagai zona kawasan pusaka yang disebut “Zona Z” yang melingkupi wilayah Jalan Thamrin, Jalan Gajah Mada, dan Jalan Veteran dan “Zona O” melingkupi sekitaran Alun-Alun Puputan Badung ini membuktikan betapa kuatnya komitmen Pemerintah Kota Denpasar untuk membangun kotanya dengan konsep Kota Pusaka yang seiring dengan visi pembangunan Pemerintah Kota Denpasar (Salain, 2011). Sepanjang zona ini simpulsimpul pusaka Kota Denpasar terbentang, baik Pusaka sejarah budaya (tangible dan intangible) tangible/beruwujud seperti puri, pura, patung/monumen, hotel, museum, budaya masyarakat Kota Denpasar yang unik (Yasa, 2011).
118
http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAT
E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika
ISSN: 2301-6515
Vol. 2, No. 2, April 2013
3.2 Analisis dan Sintesis
NILAI
25 20 15 10 5
16
20
16
18
14
17
15
15
15
12
14
15
0
OBJEK Keterangan : : Tinggi (17 ≤ n ≤ 21) : Sedang (12 ≤ n ≤ 16) : Rendah (7 ≤ n ≤ 11)
NILAI
Gambar 1. Penilaian Aspek Pelestarian
60 40 20 0
49
49
37
37
48
46
43
41
38
41
42
36
OBJEK Keterangan : : Tinggi (43 ≤ n ≤ 54) : Sedang (31 ≤ n ≤ 42) : Rendah (18 ≤ n ≤ 30)
Gambar 2. Penilaian Aspek Wisata
http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAT
119
NILAI
E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika
80 60 40 20 0
65
71
43
42
ISSN: 2301-6515
58
57
72
49
Vol. 2, No. 2, April 2013
71
57
68
56
OBJEK Keterangan : : Tinggi (59 ≤ n ≤ 75) : Sedang (42 ≤ n ≤ 58) : Rendah (25 ≤ n ≤ 41)
NILAI
Gambar 3. Penilaian Akseptibilitas Masyarakat
160 140 120 100 80 60 40 20 0
OBJEK
Keterangan : : Potensial : Cukup Potensial : Kurang Potensial
Gambar 4. Penilaian Gabungan (overlay) Hasil dari analisis situs-situs warisan sejarah di Pusat Kota Denpasar menghasilkan satu (1) Situs berada pada kawasan Potensial yaitu Patung dan AlunAlun Puputan Badung, sedangkan sebelas (11) situs lainnya berada pada kawasan cukup potensial yaitu Inna Bali Hotel, Patung Catur Muka, Museum Bali, Pura Jagatnatha, Puri Pemecutan, Puri Satria, Rumah Dinas Gubernur (Jaya Sabha), Pasar Burung Satria, Pasar Kumbasari dan Pasar Badung, Kantor Walikota, dan Pecinan Gajah Mada.
120
http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAT
E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika
ISSN: 2301-6515
Vol. 2, No. 2, April 2013
3.2 Konsep Dasar Konsep dasar dalam perencanaan ini yaitu melestarikan kawasan warisan sejarah budaya di Pusat Kota Denpasar dengan melibatkan peran serta masyarakat sekitar dalam bentuk ekowisata. Hal ini sejalan dengan terwujudnya Denpasar sebagai kota pusaka yang ditujukan untuk pelestarian budaya dan peningkatan kesejahteraan rakyat. (Mardika, dkk 2010). 3.3 Tata Ruang Tata ruang bertujuan untuk menata dan mengalokasikan fungsi-fungsi yang akan dikembangkan dalam situs, yaitu pemanfaatan sebagai kawasan wisata sejarah budaya dan pelestarian kawasan sehingga dalam penerapannya, fungsi-fungsi tersebut tidak saling mengganggu. skema ruang ini dapat dilihat pada Gambar 13.
Ruang Inti Masa Kerajaan Masa Kolonial Masa Kemerdekaan
Ruang Pelayanan Gambar 5 Skema Ruang Pembagian ruang didasarkan pada tema dan tujuan pengembangan ruang berikut ini: a.
Ruang inti
Ruang inti merupakan ruang wisata sejarah dan budaya yang mengakomodasi seluruh aktivitas wisata. Selain itu ruang ini merupakan ruang wisata sejarah dan budaya yang sudah siap di jadikan sebagai obyek wisata karena faktor pengelolaan dan daya dukung masyarakat. Objek-objek peninggalan serta semua kehidupan yang ada di dalam ruang ini intensitas penggunaan relatif tinggi.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAT
121
E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika
ISSN: 2301-6515
Vol. 2, No. 2, April 2013
O bjek W isata U tam a
Objek Wisata Pendukung
Objek Wisata Pendukung
Objek Wisata Pendukung
“Masa Kmerdekaan”
“Masa Kolonial”
“Masa Kerajaan”
A
A
A
B
B
B
C
C
C
Gambar 6 Skema Ruang Inti b. Ruang pelayanan Ruang pelayanan merupakan ruang yang berfungsi sebagai pintu masuk kawasan wisata dan pusat kegiatan untuk melayani semua kebutuhan pengunjung wisata, baik berupa barang dan jasa. Pada ruang pelayanan, wisatawan dapat memperoleh berbagai informasi yang berkaitan dengan kawasan wisata warisan sejarah budaya, yaitu sehubungan dengan kegiatan-kegiatan wisata, jadwal-jadwal pertunjukan atraksi wisata, dan sebagainya. Aktivitas lainnya yaitu beristirahat, makan-minum, jalan-jalan, membeli cenderamata, dan menginap. Fasilitas yang terdapat di ruang pelayanan yaitu pusat informasi, kantor pengelola, restoran, penginapan, kios cenderamata, tempat istirahat, dan toilet. 3.4 Tata Sirkulasi Tata sirkulasi ini didasarkan pada kondisi lapang dan tata ruang di Pusat Kota Denpasar. Tata Sirkulasi menggunakan jalur sirkulasi pejalan kaki (pedestrian line) karena obyek-obyek yang berdekatan satu dengan yang lainnya. Sirkulasi menghubungkan obyek-obyek berdasarkan pengelompokkan obyek. Jalur Pedestrian
A - A’
Jalur Hijau A
Jalan Raya
1,2m - 1,6m 0,5m - 0,7m
6m - 8m
A’
3m - 4m
0,2m 1,2m - 1,5m 0,7m 0,1m
Tome Server Standard
Gambar 7 Denah Penataan Jalur
Gambar 8 Gambar Potongan A-A’
3.5 Tata Fasilitas Tata Fasilitas adalah peyediaan dan pengaturan letak fasilitas yang mendukung kegiatan wisata secara umum. Penyediaan fasilitas bertujuan untuk menunjang aktivitas wisata di kawasan perencanaan, terutama dalam menginterpretasikan nilai sejarah dan budaya serta meningkatkan kenyamanan pengunjung. Fasilitas yang
122
http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAT
E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika
ISSN: 2301-6515
Vol. 2, No. 2, April 2013
dapat meningkatkan interpretasi sejarah dan budaya yaitu sarana interpretasi berupa papan interpretasi, pusat informasi, media audio visual, buklet dan pemandu wisata (guide). 3.6 Perencanaaan Jalur Interpretasi Perencanaan jalur interpretasi didasarkan pada tata ruang dan tata sirkulasi,yang menggambarkan perjalanan wisata warisan sejarah dan budaya sesuai tema yang ditentukan. Tujuan dari rencana interpretasi adalah agar wisatawan mendapatkan pesan (message) berupa pengalaman dan pemahaman tentang perjalanan sejarah budaya di Pusat Kota, untuk memenuhi tujuan tersebut maka di buatlah rencana jalur interpretasi yang terdiri dari tiga jalur interpretasi alternatif yaitu: a. Jalur interpretasi aternatif satu (Representasi Masa Kerajaan di Pusat Kota Denpasar) b. Jalur interpretasi alternatif dua (Representasi Masa Kolonial di Pusat Kota Denpasar) c. Jalur interpretasi alternatif tiga (Representasi Masa Kemerdekaan di Pusat Kota Denpasar) LEGENDA Entrance
Jalur Interpretasi
5
Jalur Interpretasi Alternatif Satu ( Masa Kerajaan) 1.Patung & Alun-Alun Puputan Badung 2.Pura Jagatnatha 3.Rumah Dinas Gubernur (Jaya Sabha) 4.Puri Satria 5.Pasar Burung Satria 6.Patung Catur Muka 7.Pasar Kumbasari & Pasar Badung 8.Puri Pemecutan
Jalan Th a
mrin
Jalan Veteran
4
Jalan Ga jah Mada
7
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR PERTAMANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA 2012
6
JUDUL STUDI
3
Jalan Su rapati
PERENCANAAN JALUR INTERPRETASI WISATA WARISAN SEJARAH BUDAYA DI PUSAT KOTA DENPASAR JUDUL GAMBAR
JALUR INTERPRETASI ALTERNATIF SATU (MASA KERAJAAN) DI GAMBAR OLEH
ARIE SETIANA PUTRA
1
2
0705505005
DISETUJUI OLEH
A.A GEDE SUGIARTA, SP M.Si LURY SEVITA YUSIANA, SP M.Si NOMOR GAMBAR: 17
8
SKALA
ORIENTASI
U 0
610 m
Gambar 9 Rencana Jalur Interpretasi Alternatif Satu (Masa Kerajaan)
http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAT
123
E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika
ISSN: 2301-6515
Vol. 2, No. 2, April 2013
LEGENDA Entrance
Jalur Interpretasi
Jalur Interpretasi Alternatif Dua ( Masa Kolonial) 1.Patung & Alun-Alun Puputan Badung 2.Museum Bali 3.Inna Bali Hotel 4.Puri Satria 5.Pecinan Gajah Mada 6.Pasar Kumbasari & Pasar Badung
Jalan Vetera n
4
3
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR PERTAMANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA 2012
Jalan T h amrin
5
6
Jalan Ga jah Mada
JUDUL STUDI
Jalan Su ra
PERENCANAAN JALUR INTERPRETASI WISATA WARISAN SEJARAH BUDAYA DI PUSAT KOTA DENPASAR
pati
JUDUL GAMBAR
JALUR INTERPRETASI ALTERNATIF DUA ( MASA KOLONIAL ) DI GAMBAR OLEH
ARIE SETIANA PUTRA
0705505005
DISETUJUI OLEH
A.A GEDE SUGIARTA, SP M.Si LURY SEVITA YUSIANA, SP M.Si
1
NOMOR GAMBAR: 18
2
SKALA
ORIENTASI
U 0
610 m
Gambar 10 Rencana Jalur Interpretasi Alternatif Dua (Masa Kolonial)
LEGENDA Entrance
Jalur Interpretasi
Jalur Interpretasi Alternatif Tiga (Masa Kemerdekaan)
Jalan Th
amrin
Jalan Vetera n
1.Patung & Alun-Alun Puputan Badung 2.Museum Bali 3.Pura Jagatnathal 4.Rumah Dinas Gubernur (Jaya Sabha) 5.Patung Catur Muka 6.Kantor Walikota 7.Pasar Kumbasari & Pasar Badung
7
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR PERTAMANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA 2012
Ja lan Gaj ah Mada
6
5
JUDUL STUDI
4
Jalan Su ra
PERENCANAAN JALUR INTERPRETASI WISATA WARISAN SEJARAH BUDAYA DI PUSAT KOTA DENPASAR
pati
JUDUL GAMBAR
JALUR INTERPRETASI ALTERNATIF TIGA ( MASA KEMERDEKAAN ) DI GAMBAR OLEH
1
3 2
ARIE SETIANA PUTRA
0705505005
DISETUJUI OLEH
A.A GEDE SUGIARTA, SP M.Si LURY SEVITA YUSIANA, SP M.Si NOMOR GAMBAR: 19 SKALA
ORIENTASI
U 0
610 m
Gambar 11 Rencana Jalur Interpretasi Alternatif Tiga (Masa Kemerdekaan) 4. Kesimpulan 4.1 Simpulan Situs-situs warisan sejarah budaya di Pusat Kota Denpasar (Zona Z dan Zona O) terdapat dua belas (12) situs yaitu; Patung & Alun-Alun Puputan Badung, Patung Catur Muka, Pura Jagatnatha, Museum Bali, Rumah Dinas Gubernur, Kantor Walikota, Inna Bali Hotel, Puri Satria, Pasar Burung Satria, Pasar Kumbasari & Pasar Badung, Pecinan Gajah Mada, dan Puri Pemecutan. Analisis tiga aspek (aspek pelestarian, aspek wisata, aspek akseptibilitas masyarakat), menghasilkan dua zona kawasan yaitu kawasan potensial (nilai tinggi) yaitu Patung & Alun-Alun Puputan Badung, dan kawasan cukup potencial (nilai sedang) yaitu Inna Bali Hotel, Patung
124
http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAT
E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika
ISSN: 2301-6515
Vol. 2, No. 2, April 2013
Catur Muka, Museum Bali, Pura Jagatnatha, Puri Satria, Puri Pemecutan, Pasar Kumbasari & Pasar Badung, Pasar Burung Satria, Rumah Dinas Gubernur (Jaya Sabha), Kantor Walikota, dan Pecinan Gajah Mada. kawasan potensial menjadi objek wisata utama dan kawasan cukup potensial sebagai lokasi objek wisata pendukung. Jalur interpretasi wisata warisan sejarah dan budaya di Pusat Kota Denpasar terdiri dari tiga (3) tema yaitu jalur interpretasi alternatif satu (masa kerajaan), Jalur Interpretasi alternatif dua (masa kolonial), jalur interprtasi alternatif tiga (masa kemerdekaan). 4.2 Saran 1. Rencana Jalur Interpretasi Wisata Warisan Sejarah Budaya Di Pusat Kota Denpasar Ini dapat dilanjutkan dengan rancangan detail. 2. Rencana Jalur Interpretasi Wisata Warisan Sejarah Budaya di Pusat Kota Denpasar “Zona Z” (Jalan Thamrin, Jalan Gajah Mada, dan Jalan Veteran) dan “Zona O” (sekitar Alun-Alun Puputan Badung) ini dapat dilanjutkan dengan rencana jalur interpretasi wisata warisan sejarah budaya lainnya yang akan dikembangkan oleh Pemerintah Kota Denpasar. Kawasan “Zona Z” (kawasan warisan sejarah budaya) berikutnya yang akan dikembangkan yaitu kawasan Jalan Surapati - Jalan Hayam Wuruk, Jalan Nusa Indah, Jalan W.R Supratman, dan kawasan Jalan Dr. Sutomo, Jalan Kumbakarna dan Jalan Kartini, hal ini bertujuan agar seluruh kawasan warisan sejarah budaya yang terdapat di Pusat Kota Denpasar dapat terintegrasi satu dengan yang lainnya dan menciptakan kawasan warisan sejarah budaya yang utuh dan berkelanjutan di Pusat Kota Denpasar 3. Perlu adanya peningkatan pelestarian kawasan pusaka Kota Denpasar oleh pengelola objek wisata dan pemerintah daerah dalam melaksanakan peraturan mengenai situs-situs warisan sejarah budaya yang telah diatur dalam UndangUndang Cagar Budaya Nomor 11 tahun 2010 dan Perda Kota Denpasar No.27 tahun 2011 tentang RTRW Kota Denpasar. Daftar Pustaka Gold, SM. 1980. Recreation Planning and Design. Mc Graw-Hill Book Co.,Inc., New York. 322p Mardika, I Nyoman. 2007. Warisan Budaya (Cultural Heritage) di Kota Denpasar Perspektif Historis. Denpasar: Laporan Penelitian Pusat Kajian Pariwisata dan Budaya FS Unwar bekerjasama dengan Bappeda Pemerintah Kota Denpasar. Meganada, I.W. 1994.Arsitektur Pura Di Bali.Pesta Kesenian Bali Salain, P.R. 2011. Representasi Arsitektur Kota Denpasar Sebagai Kota Pusaka. Denpasar. BAPPEDA Kota Denpasar Yasa,M. 2011. Simpul-Simpul Ekonomi Penunjang Pelestarian Pusaka Kota Denpasar Pada Kawasan “Zona Z”. Denpasar: Bappeda Kota Denpasar.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAT
125