Perencanaan Areal Kapal PLTD Apung Sebagai Kawasan Wisata Sejarah Tsunami Di Kota Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam
Oleh: Cut Sri Handayani A34203001
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN
CUT SRI HANDAYANI. Perencanaan Areal Kapal PLTD Apung Sebagai Kawasan Wisata Sejarah Tsunami Di Kota Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam. Dibimbing oleh Siti Nurisyah. Perencanaan kawasan Areal Kapal PLTD Apung sebagai Kawasan Wisata Sejarah Tsunami Kota Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam dilakukan untuk melestarikan salah satu objek peninggalan tsunami, yaitu kapal PLTD Apung dan nilai sejarah yang terkandung didalamnya akibat peristiwa bencana tsunami yang melanda Nanggroe Aceh Darussalam pada tanggal 26 Desember 2004. Pelestarian yang dilakukan yaitu dengan merencanakan suatu kawasan yang dapat mengingatkan setiap orang akan peristiwa tsunami tersebut. Perencanaan ini menggunakan metode pendekatan Gold (1980) yang menggabungkan pendekatan tradisional dengan masa depan, yang menekankan pada campuran antara rencana lingkungan, ilmu sosial, dan administrasi. Tahapan perencanaan menurut metode ini, yaitu persiapan, pengumpulan data, analisis dan sintesis, dan perencanaan lanskap. Analisis data dilakukan berdasarkan potensi wisata sejarah, pertimbangan perencanaan sesuai RTRW, aspek pendukung (topografi dan kemiringan, iklim, dan kondisi tanah), dan kondisi sosial masyarakat serta pengunjung. Konsep yang akan dikembangkan pada tapak yaitu “mengkreasikan areal di kapal PLTD Apung sebagai kawasan wisata sejarah tsunami yang bersifat edukatif melalui media dan jalur interpretasi”. Kawasan wisata ini sebagian besar daerahnya berada di daerah Ulee Lheue. Daerah Ulee Lheue merupakan salah satu daerah yang mengalami kerusakan paling parah di kota Banda Aceh pada saat bencana tsunami terjadi. Di daerah ini, ketinggian air mencapai 20 m. Selain letaknya yang berada di daerah patahan aktif, kerusakan ini juga dikarenakan jaraknya yang tidak terlalu jauh dari laut. Dengan demikian, pembangunan di daerah ini harus berada pada fungsifungsi ruang kota dalam wujud zonasi berdasarkan tingkat potensi kerusakan, serta dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana perlindungan terhadap bencana gempa dan tsunami. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, diperoleh alternatif pengembangan kawasan wisata yang sesuai dengan jalur interpretasi wisata sejarah pergerakan kapal tersebut. Kawasan wisata sejarah ini dibagi menjadi tiga zona berdasarkan keterkaitannya dengan bencana tsunami. Ketiga zona ini yaitu zona wisata utama, zona transisi dan zona pelayanan. Zona Wisata Utama merupakan zona yang berkaitan langsung dengan pergerakan kapal PLTD Apung dari Perairan Ulee Lheue menuju kawasan pemukiman. Berdasarkan tingginya (kepentingan) nilai sejarah, zona wisata utama terbagi lagi kedalam dua ruang, yaitu ruang inti dan ruang penyangga. Zona Transisi merupakan zona yang terdiri dari berbagai aktivitas manusia yang bersifat edukatif dan merupakan zona dimana objek dan atraksi berada. Zona ini berperan untuk menjaga dan melindungi objek bersejarah yang ada di dalam zona wisata utama. Zona pelayanan difungsikan untuk mengakomodasi berbagai fasilitas wisata untuk memudahkan pengunjung mendapatkan berbagai fasilitas selama berada di kawasan wisata.
Dalam hasil rencana areal kapal PLTD Apung sebagai kawasan wisata sejarah tsunmai, tersedia beberapa fasilitas wisata. Adapun fasilitas yang terdapat di kawasan ini yaitu, ticketing, Visitor Information Center (VIC), parking lots, pos satpam, food court, darmaga, perahu, penyewaan perahu, tempat beribadah, boardwalk, children playground, foodcourt, tempat pembuangan sampah, toilet. Dalam perencanaan di areal sekitar kapal PLTD Apung, pengunjung juga dapat menikmati berbagai media interpretasi seperti tsunami interpreting outdoor playground, museum tsunami, sirene tower, refuge building inventory (ruang penyelamatan terhadap bencana dari laut), amphitheater, coastal forest, signage. Sedangkan untuk rencana jalur interpretasi wisata pada kawasan terbagi menjadi tiga jalur yang dibedakan berdasarkan pengguna. Ketiga jalur itu adalah jalur yang diperuntukkan bagi anak-anak, pengunjung dewasa, dan para peneliti. jalur yang diperuntukkan bagi anak-anak lebih singkat dan berada di areal yang dekat dengan Kapal PLTD Apung. Untuk pengunjung dewasa, jalur wisata yang dilalui meliputi jalur pergerakan kapal PLTD Apung, mulai dari lautan dan berakhir di posisi terakhir kapal pasca tsunami. Jalur wisata yang dapat digunakan oleh para peneliti sebagian besar hampir sama dengan jalur yang dilalui oleh pengunjung dewasa. Akan tetapi yang membedakan adalah hanya para peneliti yang diizinkan untuk mengunjungi dan masuk ke dalam bangunan sirene tower dan refuge building inventory (ruang penyelamatan terhadap bencana dari laut). Dengan perencanaan jalur ini, pengunjung dapat mengingat kembali dan merasakan dasyatnya peristiwa tsunami yang terjadi. Namun dalam perencanaan ini terdapat beberapa permasalahan, diantaranya yaitu belum adanya kesepakatan antara pemerintah dan penduduk setempat dalam hal pembebasan lahan, belum jelas siapa yang akan mengelola kawasan wisata ini, serta terjadinya perubahan fungsi lahan kota yang dilakukan masyarakat dari area tsunami heritage menjadi pemukiman baru. Oleh karena itu, perlu adanya upaya memberikan pengertian kepada masyarakat mengenai pentingnya melestarikan kawasan bersejarah tersebut dan memberikan dana kompensasi/ganti rugi yang sesuai, adanya upaya relokasi masyarakat setempat ke area lain yang tidak mengganggu nilai-nilai kesejarahan dari objek wisata tsunami, serta mencegah terjadinya perubahan fungsi-fungsi tersebut dengan adanya kontrol dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mempertahankan nilai-nilai kesejarahannya. Dan untuk pengembangan kawasan wisata sejarah ini selanjutnya yaitu dengan penempatan fasilitas dan ruang-ruang lebih mendetil.
PERENCANAAN AREAL KAPAL PLTD APUNG SEBAGAI KAWASAN WISATA SEJARAH TSUNAMI DI KOTA BANDA ACEH, NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh Cut Sri Handayani A34203001
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
LEMBAR PENGESAHAN Judul
:
Perencanaan Areal Kapal PLTD Apung Sebagai Kawasan Wisata Sejarah Tsunami Di Kota Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam.
Nama
:
Cut Sri Handayani
NIM
:
A34203001
Program Studi
:
Arsitektur Lanskap
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA NIP. 131 516 290
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, MAgr NIP. 131 124 019
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Banda Aceh, 19 September 1985. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara dari keluarga Bapak Teuku Hazlianto dan Ibu Jauhari Usti. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasarnya di SD Negeri 7 Banda Aceh pada tahun 1997. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SLTP Negeri 3 Banda Aceh dan lulus pada tahun 2000 dan menyelesaikan pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di SMU Negeri 4 Banda Aceh pada tahun 2003. Pada tahun yang sama penulis diterima di Program Studi Arsitektur Lanskap, Departemen Budidaya Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui program Undangan Seleksi Masuk Institut (USMI). Selama menimba ilmu di Institut Pertanian Bogor, penulis berkesempatan menjadi Ketua Bidang Kerohanian dan Pendidikan Ikatan Mahasiswa Tanah Rencong (2004-2005), Anggota Seksi Humas Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lanskap (2004-2005), serta Anggota Seksi Beasiswa dan Pendidikan Komisi Peduli Aceh. Penulis juga mendapat kesempatan untuk melaksanakan kegiatan magang pada tahun 2007 di PT. Envirospace Consultant Indonesia, Bogor. Selain itu, penulis juga berkesempatan menjadi Asisten Mata Kuliah Rancangan Taman Khusus dan Mata Kuliah Analisis dan Perencanaan Tapak pada tahun ajaran 2006/2007, serta Mata Kuliah Perencanaan Lanskap pada tahun ajaran 2007/2008.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan laporan penelitian dapat diselesaikan. Penelitian ini berjudul “Perencanaan Areal Kapal PLTD Apung sebagai Kawasan Wisata Sejarah Tsunami Di Kota Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam” dan disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penyusunan laporan penelitian ini dibantu dan didukung oleh berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Papa T. Hazlianto dan Mama Jauhari Usti, atas doanya selama ini. 2. Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA selaku dosen pembimbing skripsi. 3. Dr. Ir. Nurhayati, MSc selaku dosen pembimbing akademik. 4. Adik-adikku Oriza, Putri, dan Celvin atas supportnya. 5. Bunda Ani dan Abi, serta seluruh keluarga. Makasih atas nasihat dan makanannya...It so delicious n I love it! 6. Formasi ‘anak-anak Aceh’, Opeh, Beteu, Tigor, n Puji. Makasih atas bantuannya selama di Aceh, di Enviro, di praktikum, di Kerinci, di Kampus, dan di berbagai tempat yang pernah kita kunjungi. Don’t forget ‘bout our work ethics, guys! 7. Teman-teman di Wisma Shambala atas bantuan printernya. 8. Seluruh teman-teman ARL angkatan 40, Weeta, Marna, Piko, Ali, Tope, Mpit, Alin, Arin, Febi, Dunk2, Anggie, Uti, Wira, Ucy, Budiman, Indah, Deni, Mada, Michan, Sano, Miftah, Shasa, Keni, Putri, Jabi, Pepenk, Komti, Ario, Greg, Meidi, Ayu, Ubud, Icha, Dwee, Titie, Teta, Dani, Iwan, Aki (Rezki), n Indra. thanks for unforgetable momment. 9. Arsitektur Lanskap IPB yang tidak dapat disebutkan satu persatu. 10. Shinta (alias mami...), Tari n Baiq, thanks to let me stay at ur room gals. 11. Pihak Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias. 12. Pihak Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Banda Aceh.
13. Pihak Dinas Perkotaan dan Permukiman Kota Banda Aceh. 14. Pihak Stasiun BMG Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar. 15. Cik yang di Meulaboh...(sumpah, icut lupa siapa namanya....maaf ya cik...^.^). Terima kasih dah mau menampung kami ‘ank2 Aceh’ di rumah cik. 16. Bang Dodi....makasih dah bersedia nganterin ami ‘ank2 Aceh’ keliling Banda Aceh dan Meulaboh. Makasih Banget ya.... 17. Kak Ita, Landscaper 38. Makasih atas bantuannya selama di Meulaboh 18. Pak yahya and his library. Thanks for undersatanding me n I’ve been return all of that books, rite? 19. Bos and his photocopy guys....makasih dah bersedia direpotin selama penyusunan dan penyelesaian laporan penelitian ini. 20. Last but not least, my special bestfriends, Acha n Ijonk.....thanks to share n care ‘bout me. I hope we’ll be bestfriend forever.I put u both at the last list cause I don’t know how can I say thanks to and makes the rite word.Thank u really pretty much. 21. Serta seluruh pihak yang telah membantu selama proses penyusunan laporan penelitian ini. Akhirnya semoga studi ini dapat bermanfaat di masa yang akan datang. Mohon maaf sebesar-besarnya atas segala kekurangan dan kesalahan yang ada. Semoga amal ibadah penuh keikhlasan mendapat balasan dari Allah SWT. Amin.
Bogor, Januari 2008 Penulis
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR……………………………………………………….
i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………
ii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………
iv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………...
v
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................
vi
PENDAHULUAN Latar Belakang……………………………………………………….. Tujuan……………………………………………………………….. Manfaat……………………………………………………………… Kerangka Pikir……………………………………………………….
1 3 3 4
TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Sejarah Definisi Lanskap Sejarah……………………………………. Tipe-Tipe Lanskap Sejarah……....…...............……………... Pelestarian Lanskap sejarah…………………………………. Pengembangan Lanskap Sejarah sebagai Kawasan Wisata…. Interpretasi Definisi Interpretasi………………………………………….. Tujuan Interpretasi…………………………………………… Prinsip-Prinsip Interpretasi…………………………………... Unsur-Unsur Utama Interpretasi……………………………... Perencanaan Lanskap………………………………………………… Perencanaan Kawasan Wisata…………………………..….... Perencanaan Kawasan Interpretasi Sejarah…………………...
9 9 10 11 13 14 14
METODOLOGI Lokasi dan Waktu……………………………………………………. Bahan dan Alat ………………...…………………………………….. Metode Perencanaan Kawasan Wisata Sejarah..…………………….. Tahapan Perencanaan Kawasan Wisata Sejarah………………………
16 17 17 19
KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN Wilayah Kota Banda Aceh…………………………………………… Kawasan Bencana Tsunami…………………………………………..
23 26
DATA DAN ANALISIS Kondisi Umum...................................................................................... Kondisi Tapak Sebelum Tsunami.....................……………………… Kejadian Saat Tsunami………...………………………....………….. Kondisi Fisik Tapak Setelah Tsunami..................................................
29 29 31 37
6 6 7 7
iii
Halaman Potensi Wisata Sejarah Tsunami Batas & Luas Kawasan Perencanaan..…….............................. 38 Objek-Objek Wisata Sejarah Tsunami...................................... 41 Aksesibilitas……………………………………….................. 47 Alternatif Jalur Wisata Sejarah................................................. 53 Pertimbangan Perencanaan RTRBWK…………………………………………................. 56 Tata Guna Lahan (Land Use).....……….………….................. 59 Kebijakan Pemerintah NAD…………....…..………………… 61 Aspek Pendukung Biofisik Topografi & Kemiringan.…………..………............… 63 Iklim…………………….……………………............. 66 Kondisi Tanah.………….……………...........……….. 69 Kondisi Sosial Masyarakat Lokal Dampak Tsunami terhadap Masyarakat Lokal .................…… 71 Pengunjung................................................................................ 72 Konsep Dasar Perencanaan………………………………….……….. 73 Pengembangan Konsep Konsep Tata Ruang Kawasan Wisata Sejarah........................... 73 Konsep Obyek-obyek Sejarah Tsunami.………….………….. 75 Konsep Sirkulasi........................................................................ 77 Konsep Aktivitas.....…......…………………………………… 78 Konsep Infrastruktur………………...……............................... 79 PERENCANAAN KAWASAN WISATA SEJARAH TSUNAMI Rencana Tata Ruang.....................................................….…………… Rencana Sirkulasi.................................................................................. Kawasan Wisata Sejarah Tsunami........................................................ Rencana Jalur Wisata.......……………………………….……….…....
81 84 85 87
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan…………………………………………………………… Saran………………………………………………………………......
93 94
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..
95
LAMPIRAN……………………………………………………………….....
97