Vol. 3, No. 2, Mei 2012
ISSN : 2085-8817
DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin PERENCANAAN ALAT TABUR BENIH PADI LANGSUNG Salimin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Haluoleo, Kendari E-mail:
[email protected]
Abstrak Pada penelitian ini dilakukan kajian perancangan pembuatan tabela (tabur benih langsung) padi dengan sistem rotasi yang menggunakan pipa plastik berlubang yang digerakan oleh poros roda. Tabela dibuat dari pipa plastik 3 inchi dengan panjang keseuruhan 180 cm. Pipa dilubangi dengan diameter 1,3 cm, dengan jarak antar baris lubang 20 cm dan jumlah baris lubang 9 baris. Pipa kemudian dilengkapi dengan roda gerak dan tuas pemegang sesuai gambar rencana. Dari hasil pengujian hasil rancangan diketahui bahwa dari 9 baris lubang dan untuk setiap lubangnya dapat menjatuhkan benih padi sebanyak 10 - 15 butir, dengan kecepatan pengoperasian 0,5 meter/detik dapat menyelesaikan 1 hektar dalam waktu 3,086 jam. Untk diameter padinya rata-rata 0,3 cm dan Jarak tanam sebesar 26,6c × 20 cm (vertikal×horizontal). Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian secara langsung dilapangan bahwa alat penabur benih padi ini sangat memiliki daya bantu dibidang pertanian persemaian padi secara langsung di daerah rawa dibandingkan dengan harus menggunakan cara konvensional atau secara manual. Kata kunci : tabela, padi, jarak tanam, waktu tanam
Abstract The design of direct paddy planting tool. In this research, design manufacturing of seeded (direct sowing) of paddy rotation system that uses perforated plastic pipe-driven axle. Tabela (direct sowing) made from 3-inch plastic pipe with overall length of 180 cm. Perforated pipe with a diameter of 1.3 cm, with a hole spacing of 20 cm between rows and number of rows of holes 9 lines. Pipe then fitted with wheels and levers motion picture holder according to plan. From the test results it is known that the design results from 9 holes and a row for each hole to drop rice seed as much as 1015 points, with the operating speed of 0.5 meters / sec to complete one hectare in 3.086 hours. Related Searches rice average diameter 0.3 cm and c spacing of 26.6 × 20 cm (vertical × horizontal). Based on the data obtained from direct field studies that rice seed sower is having auxiliary power in agriculture rice direct seeding in the swamp than using conventional means or manually. Keywords: direct sowing , paddy, plant spacing, planting time
1. Pendahuluan Pangan adalah kebutuhan yang paling mendasar dari suatu bangsa. Banyak contoh negara dengan sumber ekonomi cukup memadai tetapi mengalami kehancuran karena tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduknya. Beras merupakan salah bahan pangan yang paling mendasar di negara indonesia khususnya dimana diketahui bahwa makanan pokok warga atau masyarakat indoseia 98% membutuhkan bahan pangan tersebut. Dengan demikian upaya untuk mencapai kemandirian dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional bukan hanya dipandang dari sisi untung rugi ekonomi saja tetapi harus disadari sebagai bagian yang
mendasar bagi ketahanan nasional yang harus dilindungi. Jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai 216 juta jiwa dengan angka pertumbuhan 1.7 % per tahun.Angka tersebut mengindikasikan besarnya bahan pangan yang harus tersedia.Kebutuhan yang besar jika tidak diimbangi peningkatan produksi pangan justru menghadapi masalah bahaya latent yaitu laju peningkatan produksi di dalam negeri yang terus menurun. Sudah pasti jika tidak ada upaya untuk meningkatkan produksi pangan akan menimbulkan masalah antara kebutuhan dan ketersediaan dengan kesenjangan semakin melebar.
245
Vol. 3, No. 2, Mei 2012
ISSN : 2085-8817
DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Rendahnya penerapan teknologi budidaya tampak dari besarnya kesenjangan potensi produksi dari hasil penelitian dengan hasil di lapangan yang diperoleh oleh petani. Hal ini disebabkan karena pemahaman dan penguasaan penerapan paket teknologi baru yang kurang dapat dipahami oleh petani secara utuh sehingga penerapan teknologinya tidak secara menyeluruh. Untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri,diantaranya diadakanya alat penebur benih padi yang mempercepat proses penanaman dengan menggunakan (gerobak penabur benih padi)
Cara tanamnya cukup dengan meletakkan 10-15 butir benih per titik tanam yang telah ditentukan. Jika diperkirakan akan turun hujan maka harus ditunda karena akan menghanyutkan benih.Masa kritis untuk padi adalah sampai tanaman berumur 30 hari. Disamping ada resiko benih hanyut karena air melimpah atau hujan, juga adanya persaingan dengan gulma. Jika dalam masa kritis tersebut dapat ditangani, maka produktivitas alat penabur benih ini sama dengan tanam biasa.
Alat Penabur Benih Penabur benih padi secara langsung merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan. Alat Tanam benih padi secara langsung, dimana benih padi langsung disebar di lahan budidaya tanpa melalui proses penyemaian terlebih dahulu. Cara ini berbeda denga budidaya padi sistem pindah tanam atau transplanting, dalam hal pembibitannya. Kegiatan lainnya relatif sama. Dalam sistem pindah tanam, benih padi disemaikan terlebih dahulu di lahan yang terpisah dengan lahan budidaya. Dengan demikian, dibutuhkan tenaga untuk persiapan lahan semai, penyebaran benih, pencabutan bibit yang sudah siap tanam, dan tenaga tanam. Ditambah lagi tenaga transportasi untuk memindah bibit dari lokasi penyemaian menuju ke lokasi budidaya, karena seringkali lahannya berjauhan. Dalam tabela tenaga untuk melakukan kegiatankegiatan tersebut tidak ada. Jadi dengan tabela dapat mengurangi penggunaan tenaga kerja yang tentunya dapat mengurangi biaya produksi jika menggunakan tenaga kerja upahan atau buruh tani. Menanam padi biasanya dimulai dengan menyemaikan benih pada 3-5% lahan sawah. Di beberapa daerah yang mulai kesulitan tenaga kerja, penyiapan pesemaian akan menjadi kendala usaha. Dengan teknik alat ini (tanam benih langsung), disamping tidak memerlukan lahan, juga menghemat biaya tenaga kerja. Pengolahan tanah untuk alat ini menghendaki sesempurna mungkin agar saat benih ditanam dapat tumbuh serempak dan pertumbuhan gulma dapat ditekan. Saat tanam lahan harus dalam keadaan macakmacak, paling lambat dua hari setelah olah tanah selesai. Benih disiapkan dengan merendamnya dalam air yang bersih selama 24 jam atau 48 jam. Jika benih melewati waktu yang telah ditentukan dan telah berakar, berarti sudah terlambat untuk alat penabur benih ini.
246
Gambar 1: Benih padi siap tabur untuk penggunaan alat penabur benih padi setelah direndam air selama 24 jam atau 48 jam Masa panen alat penabur benih padi lebih singkat misalnya, masa panen varitas padi yang ditanam secara disemai memerlukan waktu antara 110- 115 hari, tetapi sistim tabela hanya umur 90 hari sudah bisa panen. "Pemakaian benih lebih hemat yakni sekitar 17-20 kilogram per hekto are. Cara tradisional bisa butuh benih 30-35 kilogram per hekto are hingga 40 kilogram per hekto are,"Kutipan Abdul kadir” salah satu petani asal desa lamedai kecamatan watubangga kabupaten Kolaka.
Alat penabur benih padi atau tanam benih langsung memang memiliki beberapa keunggulan yang membuat sistem ini dengan cepat bisa menarik perhatian petani. Adapun keunggulannya adalah : Sistem tabela hemat kebutuhan air hingga 20% per musimnya, Hemat kebutuhan tenaga kerja tanam serta waktu yang digunakan dalam pengoperasiannya lebih spesifik dibandingkan dengan tanaman bibit yang disemai. Dengan sistem ini kebutuhan tenaga kerja penanam untuk luasan 1 hektar adalah lima orang tenaga kerja dengan waktu kurang lebih 2 jam sehingga besar biaya akan jauh lebih murah jika dibandingkan dengan budidaya dengan sistem yang selama ini dipakai petani, Hemat waktu karena tidak diperlukan kegiatan persemaian, Tanaman tumbuh lebih cepat karena tidak memerlukan waktu untuk penyesuaian lahan dan menghasilkan anakan yang dapat berproduksi secara maksimal. Hasil produksi lebih tinggi dibandingkan dengan sistem tanam pindah dan tanaman lebih tahan terhadap serangan hama penggerek batang.
Vol. 3, No. 2, Mei 2012
ISSN : 2085-8817
DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Akan tetapi beberapa keunggulan tersebut tidak serta merta membuat tabela jauh dari kelemahan. Salah satu yang mengemuka adalah jatuhnya benih tidak merata pada waktu penyebarannya. Hal ini disebabkan sistem tabela menggunakan alat bantu (alat tanam benih langsung) atau peralatan yang dilengkapi dengan roda. Secara teori antara tabela dengan sistem pindah tanam, kebutuhan airnya berbeda. Pada sistem pindah tanam, yang ditanam adalah bibit sehingga perlu air untuk penggenangan.Jika tidak digenangi, maka bibit akan mati. Sedangkan pada alat ini, biji yang ditanam akan tumbuh dalam situasi aerob atau tidak berair dan tidak kering, bila digenangi akan mati. Jadi, diperlukan kondisi yang tidak tergenang. Dari sisi bahan yang ditanam saja menunjukkan tabela memang hemat air. Setelah sebar benih sampai umur 19 hari, kondisi lahan hanya macak-macak. Pada umur 10 - 30 hari, tanaman memasuki masa pertumbuhan. Perbanyakan anakan akan berlangsung bagus bila diberikan air secara berkala 2 - 3 hari sekali. Air masuk cukup sampai memenuhi caren dan membasahi permukaan guludan. Setelah 30 hari dan seterusnya, tanaman bisa diperlakukan seperti sistem pindah tanam.“,Lima hingga sepuluh tahun kedepan, minat para pemuda untuk menjadi petani akan semakin berkurang, hal ini disebabkan beberapa faktor, sehingga pada masa itu nantinya tenaga penggarap tani secara otomatis juga akan berkurang. Untuk itu, saya sangat mendukung bila sistem tabela dikatakan hemat tenaga kata petani kabupaten kolaka Sulawesi tenggara.
menenggelamkan bibit padi ke dalam air selama 1 atau 2 malam.Adapun tujuan dari perawatan benih padi sebelum dilakukan penanaman , yaitu untuk Memisahkan Gabah Hampa dilakukan dengan cara merendam benih padi ke dalam air, biji padi akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok mengambang dan kelompok cekung. Semua butir cekung dapat diambil biji-bijian sepenuhnya matang dan siap untuk digunakan dalam metode tanam langsung. Sedangkan semua butir mengambang yang terdiri dari biji-bijian yang kosong harus diambil keluar.
2. Metodologi Penelitian Alat penabur benih padi dengan menggunakan metode alat penabur dari pipa. Secara teknis proses pembuatan alat ini diawali dengan menentukan fungsi dan tujuan dari alat tersebut, selajutnya membuat gambar desain yang dilengkapi dengan dimensi-dimensinya, serta melakukan pemilihan material apa yang digunakan pada alat tersebut sehingga sampai ke tahap pembuatan alat dan perakitan hingga pengujian alat tersebut. Gambar desain tabela dapat dilihat pada gambar 2.
Selain itu juga bisa menjadi langkah antisipasi bila kedepannya tenaga penggarap padi memang benar benar berkurang. Keuntungan dari Alat penabur benih padi. Adapun keuntungan dari alat penebur benih padi antara lain yaitu: 1. Mudah digunakan dan tidak diperlukan keterampilan tinggi. 2. Meningkatkan kecepatan tanam langsung. 3. Mengoptimalkan penggunaan bibit padi dalam proses penanaman langsung. 4. Alat penabur benih padi hanya membutuhkan perawatan sederhana. Tidak ada perlakuan khusus yang diperlukan untuk tabela dan disarankan untuk mencuci alat ini setelah digunakan. Selain itu, alat ini dapat disimpan baik di dalam rumah atau diluar rumah. 5. Aman bagi lingkungan dan tidak perlu biaya tambahan untuk bahan bakar. Ada beberapa penanganan untuk benih padi sebelum dapat digunakan untuk penanaman langsung. Salah satu yang paling mudah dan umum adalah untuk
Gambar 2 Desain alat tabur benih langsung 247
Vol. 3, No. 2, Mei 2012
ISSN : 2085-8817
DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Perancangan gambar 2. Melakukan pemotongan pada bahan sesuai dengan ukuran pada gambar
Melakukan perakitan roda dari Velg sepeda
Melakukan pengeboran pada pipa utama
Melakukan perakitan pada kayu 4x2,5cm sebagai tuas kendali
Melakukan pengeboran velg terhadap pipa
pengikatan dengan karet dari tuas ke pipa poros
Melakukan perakitan pada penutup saluran
Melakukan pemasangan roda pada pipa poros penabur benih
Mengklem dengan baut dan memasang pipa penutup lubang
padi. Ada 4 lubang di pipa utama, sehingga benarbenar 2kg bibit padi di alat penabur benih. Tutup lubang dengan sabuk karet.
3. Hasil dan Pembahasan Dalam penelitian ini, alat penabur benih merupakan alat penabur benih padi secara langsung yang dijatuhkan melalui lubang pipa sebanyak 49 lubang yang dibentuk secara vertikal dan horizontal dengan susunan jarak yang teratur dan memanfaatkan gerakan putaran roda, yang disambungkan dengan pipa penabur untuk menjatuhkan benih. Tetapi untuk sekali jatuhnya benih itu terdiri dari 9 lubang dan Untuk setiap lubangnya dapat menjatuhkan benih padi sebanyak 1015 butir, dengan kecepatan pengoperasian 0,5 meter/detik dan dapat menyelesaikan 1 hekto are dalam waktu 3,086 jam. Untk diameter padinya rata-rata 0,3 cm dan Jarak tanam mencapai 26,6cm×20cm (vertical×herizontal). uji coba ini dilakukan di dua tempat: - Uji coba pertama dilakukan diunaaha provinsi sultra pada tanggal 5 agustus 2011, Pukul 08.00 wita – Selesai. - Ujicoba kedua dilakukan di samping laboratorium fakultas teknik universitas haluoleo pada tanggal 10 september 2011, pukul 16.00 wita –selesai. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian secara langsung dilapangan bahwa alat penabur benih padi ini sangat memiliki daya bantu dibidang pertanian persemaian padi secara langsung di daerah rawa dibandingkan dengan harus menggunakan cara konvensional atau secara manual. Perhitungan rekayasa jatuhya benih padi,dan penyelesaian areal tanam terhadap waktu yang ditempuh. a.
UJI COBA ALAT
PENGUJIAN ALAT
SELESAI Gambar 3 Alur perancangan alat Adapun cara kerja dari penabur benih padi ini yaitu : 1.
248
Masukkan bibit padi ke dalam lubang di pipa utama Setiap lubang bisa menyimpan 0,5 kg bibit
Perhitungan jatuhnya benih padi: Dik: - Diameter padi rata-rata = 0,3cm - Diameter lubang pipa = 1,3 cm Mencari luas permukaan masing-masing. Rumus umum untuk mencari luas permukaan adalah: = Benih padi;
= 0,785.0,3 = 0,07065 cm² = 0,785. 1,3 Lubang pipa : = 1,32665cm² Jadi dapat kita peroleh dengan cara: luasan lubang pipa ( cm²) luasan benih padi setiap butir ( cm²) . jatuhnya benih =.
Vol. 3, No. 2, Mei 2012
ISSN : 2085-8817
DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin = 18,7777 butir padi ,
Rumus diatas menghendaki jika benih padi untuk keseluruhan jatuh pada posisi Vertikal, tetapi hal ini dipengaruhi pula dengan kecepatan putaran poros pipa serta posisi turunya benih yang tidak beraturan ditamah lagi gesekan antara benih dan benih, benih dan pipa. Maka dari itu diambil data berdasarkan uji coba bahwa benih jatuh -+ 10-15 butir untuk tiap lubangnya. Oleh sebab itu pengoperasian alat tidak boleh melebihi dari kecepatan yang ditentukan sebelumnya, yaitu 0,5 m/s karena jika alat dioperasikan diatas kecepatan tersebut dapat mengurangi jatuhnya benih padi, serta benih tidak tertata dengan baik seperti yang diinginkan atau dengan kata lain benih dapat berkurang pada saat terjatuh. b. Penyelesaian areal tanam terhadap waktu yang ditempuh. Dik: - Kecepatan alat: 0,5m/det. - Panjang pipa penabur 180 cm = 1,8 m. - Luas areal tanam 100 m×100 m = 10000 m² = 1 hekto are. Penyelesaian: Kita ketehui bahwa luas areal tanam adalah 10000m², atau 1 hekto are.Untuk dapat membagi luasan tersebut, maka kita harus mencari luasan areal tanam berdasarkan kecepatan dan dimensi alat, setelah didapat hasilnya maka hasil tersebut digunakan sebagai pembagi luas areal tanam. 0,5m/detik × 1,8 m
=
. ,
/
= 11111.111111
detik = 11111.11 detik = 11111 detik. Atau dapat pula diselesaikan dengna perhitungan seperti dibawah ini: Dik: - Panjang pipa = 180cm = 1,8m - Luas area tanam = 100m×100m = 10000m² - Kecepatan alat = 0,5m/detik Menentukan waktu yang di tempuh untuk sekali jalan: 0,5 t=
= 100 ,
t = 200 detik
t= t = 185,185 menit Jadi jika alat dioperasikan pada kecepatan rata-rata 0,5m/detik, maka dapat menyelesaikan waktu tanam dalam 3,086 jam/hekto are.Tetapi perlu di ingat keadaan jumlah benih didalam pipa pasti akan habis, dan diperlukan pegisian ulang. Untuk itu waktu ini perlu diperhitungkan pula, belum lagi kendala kendala yang tidak terduga dan sifatnya menghambat waktu. Jadi waktu yang diselesaikan dengan berdasarkan rumus diatas tidak cukup, maka dari itu kami memasang waktu kalkulasi yaitu penyelesaian tanam seluas 1 hekto are dapat dikerjakan dalam waktu ± 4 jam, jadi tambahan waktu 0,914jam itu diperkirakan cukup untuk mengatasi persolan tersebut. Kelebihan, dan kekurangan alat ini dibanding dengan cara konvensinal, - Kelebihan alat: a. Hemat wktu. b. Tenaga kerja cukup dengan satu orang c. Hemat air. d. Air dikontrol ketika padi berumur satu bulan e. Dapat mencapai masa panen tiga kali dalam setahun f. Jarak tanam lebih teratur. - Kekurangan alat: a. Buah padi agak kurus b. Pertumbuhan padi diiringi dengan pertumbuhan gulma.
4. Kesimpulan Proses penanaman alat penabur benih ini memanfaatkan gerakan putaran roda untuk menjatuhkan benih dengan sekali tabur melalui 9 lubang dengan jumlah padi yang dijatuhkan 10-15 butir, jarak tanam 26,6cm×20cm diselesaikan dalam 55,555 kali putar alat yang berspesifikasi 1,8 meter dengan waktu tempuh 3,086 jam/hekto are.Masa panen yang mengunakan alat penabur benihdapat mencapai 3 kali dalam setahun, serba hemat (ekonomis) dan pembuatan alat yang begitu simple.
Daftar Pustaka
Menentukan berapa kali putar(x) dalam 10000m²: x=
,
x = 55,555 kali putar total waktu penanaman: t=
,
Anonim. 1997. Laporan Hasil Pengkajian Sistem Usahatani Padi Berbasis Padi dengan Wawasan Agribisnis (SUTPA) di Bali. Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Denpasar. Kasryno, F. 1997. Meningkatkan Pemanfaatan Sumberdaya Pertanian dan pengembangan
249
Vol. 3, No. 2, Mei 2012
ISSN : 2085-8817
DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Sistem Pertanian Menuju Era Globalisasi Ekonomi. Prosiding Agribisnis Dinamika Sumberdaya dan Sistem Usaha Pertanian. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor. Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. SebelasMaretUniversity Press. Solo. Soekartawi. 1988. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Penerbit Universitas Indonesia (UIPress). Jakarta. Suryana, A dan K Kariyasa. 1997. Efisiensi Usahatani padi Melalui Pengembangan SUTPA. Forum Penelitian Agro Ekonomi. Vol.15 No.1 & 2, Desember 1997. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor. hal 67 –81. http://www.dgip.go.id/ebhtml/hki/filecontent.php?fid= 20661,24 agustus 2011.Kendari http://pustaka.litbang.deptan.go.id/bppi/lengkap/bpp08 024.pdf.24 agustus 2011. Kendari
250