Perekonomian Indonesia Kebijakan Fiskal dan Moneter
Fakultas
Ekonomi & Bisnis Program Studi
Manajemen
Janfry Sihite
Tujuan • Sesuai rapem
Kebijakan Fiskal • Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih menekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah. • Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak.
Kebijakan Fiskal • Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran komsumsi pemerintah (G), jumlah transfer pemerintah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N).
Kebijakan Fiskal • Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-variabel berikut : – Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi – Pola persebaran sumber daya – Distribusi pendapatan
Instrumen Kebijakan Fiskal • Pembiayaan fungsional – Pengeluaran pemerintah ditentukan dengan melihat akbiat-akibat tidak langsung terhadap pendapatan nasional. – Pajak dipakai untuk mengatur pengeluaran swasta, bukan untuk meningkatkan penerimaan pemerintah. – Sedang pinjaman dipakai sebagai alat untuk menekan inflasi lewat pengurangan dana yang ada di masyarakat.
Instrumen Kebijakan Fiskal • Pengeluaran Anggaran – Pengeluaran pemerintah, perpajakan dan pinjaman dipergunakan secara terpadu untuk mencapai kestabilan ekonomi. – Dalam jangka panjang diusahakan adanya anggaran belanja seimbang. Namun pada masa depresi digunakan anggaran defisit, sedang dalam masa inflasi digunakan anggaran belanja surplus.
Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran • Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal Ekspansif – Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian. Umumnya sangat baik digunakan jika keaadaan ekonomi sedang resesif.
Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran • Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal Kontraktif – Anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.
Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran • Anggaran Berimbang (Balanced Budget) – Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian anggaran serta meningkatkan disiplin.
Kebijakan Moneter • Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan.
Kebijakan Moneter • Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
Kebijakan Moneter • Kebijakan moneter merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang.
Jenis-Jenis Kebijakan Moneter • Kebijakan moneter ekspansif (Monetary expansive policy) – suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi. Kebijakan ini disebut juga kebijakan moneter longgar (easy money policy)
Jenis-Jenis Kebijakan Moneter • Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary contractive policy) – suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)
Instrumen Kebijakan Moneter • Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) – cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities).
• Fasilitas Diskonto (Discount Rate) – pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum.
Instrumen Kebijakan Moneter • Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio) – mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah.
• Himbauan Moral (Moral Persuasion) – kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi.
Perdagangan Internasional • Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
Manfaat Perdagangan Internasional • Menjalin Persahabatan Antar Negara • Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri • Memperoleh keuntungan dari spesialisasi • Memperluas pasar dan menambah keuntungan • Transfer teknologi modern
Perdagangan Internasional • Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional : – Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri – Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara – Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi – Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
Perdagangan Internasional • Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional : – Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi. – Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang. – Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain. – Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.