PROYEK STRATEGIS NASIONAL
PERCEPATAN PROYEK INFRASTRUKTUR KPBU SPAM UMBULAN MENCAPAI FINANCIAL CLOSE DALAM 6 BULAN Jakarta, 30 Desember 2016 - Pemerintah dan Badan Usaha pada hari ini berhasil mempercepat salah satu Proyek Strategis Nasional yaitu Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan yang dilaksanakan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK). Investasi proyek SPAM Umbulan bertujuan untuk mengalirkan air curah dengan kapasitas produksi sebesar 4.000 liter air per detik dengan jaringan sistem transmisi dari mata air Umbulan ke lima Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Provinsi Jawa Timur, yaitu masing-masing PDAM Surabaya (1.000 liter per detik), PDAM Kabupaten Pasuruan (410 liter per detik), PDAM Kota Pasuruan (110 liter per detik), PDAM Kota Sidoarjo (1.200 liter per detik), dan PDAM Kota Gresik (1.000 per detik). SPAM Umbulan akan mengoperasikan jaringan pipa transmisi sepanjang 92.3 km melewati 16 titik pasokan. Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan, dikategorikan oleh Komite Percepatan Infrastruktur Pengiriman (KPPIP) ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional Dipercepat melalui Peraturan Presiden No 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, ditargetkan beroperasi pada pertengahan 2019. Proyek yang menelan investasi sekitar Rp 2,3 triliun ini menggunakan skema KPBU. META sebagai Badan Usaha pemenang lelang menerima dana dukungan pemerintah pusat melalui Dukungan Kelayakan Proyek (Viability Gap Fund) sebesar Rp 818 miliardan juga memperoleh penjaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII). Skema yang digunakan dalam proyek ini adalah Built Operate Transfer (BOT) dengan masa konsesi selama 25 tahun, meliputi pekerjaan desain, konstruksi, operasi, pemeliharaan, pembiayaan sarana pengelolaan dan jaringan transmisi. Kualitas air Umbulan telah teruji dan layak sebagai air baku untuk air minum. Sumber air berada pada ketinggian 24 meter di atas permukaan laut. Penempatan titik-titik pasokan yang tidak lebih tinggi dari mata air utama diharapkan dapat membuat aliran air dari mata air utama dapat mengalir secara alami. Secara umum, jalur transmisi akan melewati jalan desa, jalan kabupaten, jalan nasional provinsi hingga jalan tol.
Proyek air curah Umbulan juga telah lolos dari uji prinsip – prinsip sosial dan lingkungan sesuai standar global IIF. Hal ini diharapkan dapat menjadi salah satu benchmark atau acuan bagi perusahaan lainnya untuk termotivasi dalam membangun infrastruktur di Indonesia dengan menerapkan prinsip tanggung jawab terhadap kondisi sosial dan lingkungan di sekitarnya. Untuk mendukung percepatan ini, PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF), PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (“PT SMI”) pada hari ini menandatangani Perjanjian Pembiayaan Sindikasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan senilai Rp 840 miliar. Dalam sindikasi ini, IIF dipercaya menjadi mandated lead arranger dan bookrunner (MLAB). IIF juga turut serta berpartisipasi dalam pembiayaan hingga sebesar Rp 550 miliar. Penandatanganan perjanjian sindikasi pembiayaan proyek SPAM Umbulan dilakukan oleh Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini, Presiden Direktur IIF Arisudono Soerono dengan Bapak Yasirin, Direktur Utama PT Meta Adhya Tirta Umbulan, di Kantor Kementerian Perekonomian Jakarta, Jumat (30/12). Turut menyaksikan acara penandatanganan adalah Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Darmin Nasution. Menko Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan bahwa upaya kerjasama antara berbagai pihak meliputi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten dan Kota yang terkait, Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, Kementerian PPN/Bappenas, PT Indonesia Infrastructure Finance, PT Sarana Multi Infrastruktur, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, serta PT. Meta Ardya Tirta Umbulan berhasil mempercepat financial closing 6 bulan dari target awal. Beliau menyatakan bahwa “Intinya adalah jika kita semua berniat untuk mempercepat, maka insha Allah akan dimudahkan sehingga tujuan tersebut dapat tercapai.”. Sebagai penutup, beliau berpesan agar tahap lanjutan dari proyek SPAM Umbulan dilaksanakan dengan tepat waktu, sesuai dengan kualitas yang telah ditetapkan dan tepat pembiayaan. ”Merupakan kehormatan bagi PT SMI untuk dapat mendukung dan berkontribusi positif terhadap realisasi proyek SPAM Umbulan. Dalam proyek ini, PT SMI terlibat dan berkontribusi positif sejak awal penyiapan proyek seperti yang dimandatkan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia pada tahun 2011 dan sampai saat ini PT SMI merupakan salah satu anggota sindikasi pembiayaan proyek SPAM Umbulan. Proyek SPAM Umbulan merupakan contoh nyata bahwa pembangunan proyek infrastruktur dapat melibatkan pihak swasta yang tentunya dapat mengurangi beban Pemerintah,” ujar Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini.
Proyek SPAM Umbulan yang merupakan pemanfaatan salah satu mata air terbaik di dunia akan menyediakan akses air bersih bagi masyarakat sekitar dan akan menghantarkan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat yang terdampak. “PT SMI percaya bahwa dengan terealisasinya proyek SPAM Umbulan, merupakan wujud nyata PT SMI mempersembahkan bakti untuk negeri dengan menciptakan kesempatan bagi lebih dari 1,3 juta masyarakat menikmati air bersih, dimana masyarakat sekitar dapat menghemat pengeluaran air bersih sebesar Rp 1,2 triliun per tahun dan juga dapat menghemat biaya kesehatan sekitar Rp 100 miliar per tahun,” tambah Emma Sri Martini. “PT SMI sangat mengapresiasikan komitmen kuat Gubernur Provinsi Jawa Timur selaku PJPK SPAM Umbulan dan kami haturkan terima kasih atas dukungan luar biasa Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), BPPSPAM, PDAM Kota Surabaya, PDAM Kota dan Kabupaten Pasuruan, PDAM Kabupaten Sidoarjo, PDAM Kabupaten Gresik, dan pihak terkait lainnya sehingga proyek SPAM Umbulan dapat terwujud” imbuh Emma Sri Martini. “IIF sangat bangga dapat berpartisipasi dalam pembiayaan sindikasi SPAM Umbulan yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional terkait penyediaan kebutuhan air minum bagi 1,3 juta jiwa, sehingga proyek yang sudah diwacanakan selama kurang lebih 40 tahun ini dapat berjalan,” kata Presiden Direktur IIF Arisudono Soerono. Lebih lanjut Arisudono Soerono mengatakan, pengolahan air minum merupakan satu dari delapan sektor infrastruktur yang menjadi fokus pembiayaan IIF sebagaimana mandat yang diberikan oleh pemerintah, selain transportasi, jalan, pengairan, air limbah, telekomunikasi dan informatika, ketenagalistrikan, dan migas. Arisudono menambahkan bahwa kesepakatan ini merupakan proyek Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (“KPBU”) water sector ke-1 di Indonesia yang mencapai financial close. Hal ini kembali membuktikan bahwa proyek infrastruktur dengan menggunakan skema KPBU semakin diminati dan dapat diterima oleh pihak swasta. Tentunya ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi IIF untuk dapat berperan dalam proyek ini.
***
Sekilas SPAM Umbulan: Proyek SPAM Umbulan merupakan satu dari lima proyek showcase KPS nasional bersama proyek kereta api Bandara Soekarno Hatta, PLTU Batang, jalan tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi, dan Pelabuhan Tanah Ampo Bali, yang ditetapkan melalui Perpress No 67/2005 tentang Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur, yang kemudian diperbaharui melalui Perpress No 56/2011. Proyek SPAM Umbulan telah direncanakan sejak tahun 1975. Pada 2014, proyek SPAM Umbulan mendapat penghargaan sebagai Finance Project of the Year pada acara Global Infrastructure Leadership Forum di New York, Amerika Serikat, yang diikuti oleh 400 delegasi dari 31 negara dan berhasil menyingkirkan 36 mega proyek infrastruktur dari berbagai negara.
Tentang KPPIP KPPIP dibentuk dengan merevitalisasi Komite Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur (KKPPI) yang dinilai kurang efektif karena beberapa alasan, yaitu lemahnya wewenang dalam pengambilan keputusan, keterbatasan peran KKPPI dalam keseluruhan tahapan proyek sejak perencanaan sampai mulainya pembangunan, tidak adanya keleluasaan untuk memberikan insentif dan disinsentif untuk mendorong percepatan proyek, dan struktur Komite yang terlalu besar sehingga pengambilan keputusan sering kali tidak efektif. Berangkat dari keterbatasan tersebut, Peraturan Presiden No. 75 tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas diterbitkan untuk membentuk KPPIP. Komite dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sebagai Ketua dan beranggotakan Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang. Mengingat perubahan struktur dalam Kabinet Kerja pada Oktober 2014, perubahan struktur organisasi untuk mengakomodir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tengah dipertimbangkan. Tentang PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (“PT SMI”) PT SMI adalah BUMN di bawah koordinasi Kementerian Keuangan yang didirikan pada tahun 2009, dengan tugas utama menjadi Katalis dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Saat ini PT SMI menjalankan 3 (tiga) pilar bisnis yaitu Pembiayaan & Investasi, Jasa Konsultasi dan Jasa Pengembangan Proyek.
Tentang Indonesia Infrastructure Finance: PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) adalah perusahaan swasta khusus pembiayaan infrastruktur, yang didirikan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No 100/2009, dengan fokus investasi pada proyek-proyek infrastruktur yang layak secara komersial. Keberadaan IIF untuk menjawab adanya kesenjangan dalam peranan institusi bagi pengembangan infrastruktur dan pembiayaan di Indonesia, sehingga menjadi katalisator dalam investasi infrastruktur di Indonesia. Pemegang saham IIF dimiliki oleh lima institusi keuangan ternama, yakni PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebesar 30%, Asian Development Bank (19,99%), International Finance Corporation (19,99%), Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft mbH (15,12%), dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (14,9%).
Tentang PT Meta Adhya Tirta Umbulan: Meta Adhya Tirta Umbulan adalah pemenang tender SPAM Umbulan dan merupakan perusahaan konsorsium antara PT Medco Gas Indonesia dengan PT Bangun Cipta Kontraktor.
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi: Faaris Pranawa Plt. Corporate Secretary PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Tel: +6221 8082 5288 Fax: +6221 8082 5258 Email:
[email protected] Nastantio W Hadi Legal & Corporate Secretary PT Indonesia Infrastructure Finance The Energy Building Sudirman Central Business District, Lot 11A Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia