PERBANDINGAN ANTARA PEMBERIAN CERAMAH DENGAN BUZZ GROUP DISCUSSION TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SD MUHAMMADIYAH KARANGPLOSO PIYUNGAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan pada Program Pendidikan Ners-Program Studi Ilmu Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta
Disusun oleh: SUNNIA SEPTIYA PUTRI 070201129
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2011 i
PERBANDINGAN ANTARA PEMBERIAN CERAMAH DENGAN BUZZ GROUP DISCUSSION TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SD MUHAMMADIYAH KARANGPLOSO PIYUNGA 20111 Sunnia Septiya Putri2, Shanti Wardaningsih3 INTISARI Menstruasi pertama (menarche) yang tidak disertai dengan informasi yang jelas dan benar akan mengakibatkan gejala-gejala patologis dan gejala-gejala neurotis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pemberian ceramah dengan buzz group discussion terhadap tingkat kecemasan menghadapi menarche pada siswi SD Muhammadiyah Karang Ploso Piyungan tahun 2011. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperiment) dengan pendekatan Non-Equivalent Control Group. Sampel dari penelitian ini sebanyak 30 siswi SD Muhammadiyah Karang Ploso Piyungan tahun 2011 yang diambil secara sample jenuh. Pengumpulan data menggunakan kuesioner (Closed Ended). Teknik analisa data menggunakan analisa Mann-Whitney. Hasil Uji Mann-Whitney diperoleh Z hitung pada saat post test sebesar -0,802, dengan nilai signifikan 0,422>0,05. Tidak ada perbandingan antara pemberian ceramah dengan buzz group discussion terhadap tingkat kecemasan menghadapi menarche pada siswi SD Muhammadiyah Karangploso Piyungan. Bagi SD Muhammadiyah Karangploso disarankan untuk menambahkan pemberian informasi terkait dengan menarche. Kata Kunci
: Ceramah, Buzz Group Discussion, Menarche, Tingkat kecemasan, Siswi
Daftar Pustaka
: 20 Buku (2000-2010), 1 Jurnal, 3 Skripsi, 1 website
1
Judul Skripsi Mahasiswa PPN-STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
2
3
Dosen Pembimbing Skripsi Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta ii
THE COMPARISON BETWEENT GIVING LECTURE WITH BUZZ GROUPDISCUSSION TOWARD ANXIETY LEVEL IN FACE MENARCHE ON ELEMENTARI FEMALE STUDENT OF MUHAMMADIYAH KARANGPLOSO PIYUNGAN 20111 Sunnia Septiya Putri2, Shanti Wardaningsih3 ABSTRACT The first menstruation (menarche) is not accompanied by a clear and correct information will lead to symptoms of pathological and neurotic symptoms. This study aims to determine the ratio for a giving lectures with a buzz group discussion on the level of anxiety in the face of menarche on female student of elemtary school Muhammadiyah karangploso Piyungan in 2011. This study is a quasi-experimental studies (Quasi-experiments) with the approach of Non-Equivalent Control Group. Samples from this study of 30 female students of elementary school of Muhammadiyah Karangploso Piyungan in 2011 captured the saturated sample. Collecting data using questionnaires (Closed Ended). Techniques of data analysis using the Mann-Whitney analysis. Results test of Mann-Whitney obtained by Z count at time of post test the -0,802, with a significant value 0,422> 0,05. There is no difference between a giving lectures with a buzz group discussion toward the level of anxiety in the face menarche of elemetary female student of Muhammadiyah Karangploso Piyungan. For elemtary school (SD) of Muhammadiyah Karangploso suggested to add the provision of information related to menarche. Keywords : Lecture, Discussion Group Buzz, menarche, Level anxiety, female student Bibliography : 20 Books (2000-2010), a journal, 3 Thesis, 1 website
1
Title of Thesis Student of School of Nursing ‘Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta 3 Lecturer of School of Nursing ‘Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta 2
iii
LATAR BELAKANG Menstruasi
berupa
pertama
bulan
dismenorea
gejala-gejala neurotis lainnya (Zen
wanita mengalami menstruasi sangat
dan Suryani, 2005).
cepat, yaitu di usia 9 tahun. Sebagian lagi mengalami menstruasi lambat, di Hal
berturut-turut),
dan nyeri), haid tidak teratur dan
sama pada setiap wanita. Beberapa
tahun.
amenorea
(menstruasi yang disertai rasa sakit
Namun, kondisi ini tidak selamanya
18
mual,
(berhentinya menstruasi sedikitnya 3
dialami
wanita di usia remaja (13-16 tahun).
usia
pusing,
Ansietas
(kecemasan)
adalah
tersebut
merupakan respon emosional terhadap
dipengaruhi faktor genetik, nutrisi,
penilaian individu yang subjektif, yang
lingkungan dan ras (Indarti, 2004).
dipengaruhi alam bawah sadar dan tidak
Menstruasi setiap bulannya akan
penyebabnya.
berjalan normal, sering kali remaja
mendapatkan
pertama.
Ada
juga
berbagai
keluhan
fisik.
Keadaan
gangguan kesehatan (Dalami, et al.,
psikologis dari menstruasi. Informasi
2009). Ansietas yang cukup berat
yang benar dapat membantu remaja
dapat mengganggu kinerja individu,
mengatasi perasaan-perasaan negatif
kehidupan keluarga, dan lingkungan
tentang menstruasi (BKKBN, 2002).
sosial (Viedebeck, 2008).
perdarahan
Berdasarkan studi pendahuluan
atau menstruasi pada remaja yang
yang dilakukan penulis pada tanggal 3
tidak disertai dengan informasi yang
November
jelas, benar dan tidak bisa memberikan
2010
Muhammadiyah
ketentraman hati akan mengakibatkan
di
Karang
SD Ploso
Piyungan menunjukkan bahwa 5 dari 7
gejala-gejala patologis seperti rasa adanya
yang
kondisi situasi kehidupan dan berbagai
tidak bebas. Hal ini merupakan efek
cemas,
sehari-hari
tersebut dapat terjadi atau menyertai
gerak-geriknya hingga dia menjadi
ketakutan,
merupakan
gelisah, takut, tidak tentram disertai
menjijikkan, kotor dan membatasi
peristiwa
khusus
menggambarkan keadaan khawatir,
yang
mempersepsikan bahwa menstruasi itu
Adanya
Ansietas
kehidupan
menstruasi remaja
secara
istilah yang sangat akrab dengan
putri merasa malu, cemas dan takut ketika
diketahui
siswi yang berhasil diwawancarai
konflik
menyatakan
batiniah dan juga gangguan genitalia
menarche. 1
cemas Siswi
menghadapi tersebut
juga
2
menyatakan bahwa mereka kurang
SD
mendapat
Piyungan.
pendidikan
tentang
menstruasi terutama menarche. Kepala
pendidikan
kesehatan
khusus
reproduksi
penelitian
tentang
kelompok
yaitu cemas, tegang, takut, insomnia, kesulitan konsentrasi atau gangguan intelektual dan perasaan depresi atau
untuk
sedih. Skor yang diperoleh dari AAS
mengetahui suatu gejala atau pengaruh
kemudian dibagi menjadi beberapa
yang timbul sebagai akibat dari adanya tertentu
golongan yaitu:
(pendidikan
Skor < 150
kesehatan metode ceramah dan buzz
: tidak cemas
Skor 150-199 : cemas ringan
group discussion). Populasi
yang
psikis yang menyertai kecemasan,
Metode eksperimen adalah kegiatan
perlakuan
Jakarta
Penilaian AAS mencakup 6 gejala
yaitu Non-Equivalent Control Group.
bertujuan
psikiatri
Rating Scale for Anxiety (HRSA).
menggunakan
eksperimen semu (Quasi Eksperiment)
yang
koesioner
merupakan modifikasi dari Hamilton
metode eksperimen dengan rancangan
percobaan
adalah
(AAS) yang telah dikembangkan oleh
METODE PENELITIAN ini
ini
berdasarkan Analog Anxiety Scale
terutama
menstruasi yang diberikan pada siswa.
Penelitian
Karangploso,
Alat ukur yang digunakan dalam
Sekolah juga mengatakan bahwa tidak ada
Muhammadiyah
Skor 200-299 : cemas sedang
adalah
keseluruhan
Skor 300-399 : cemas berat
objek penelitian atau objek yang
Skor > 400
diteliti (Notoatmodjo, 2002). Populasi
: panik
Analisa
data
diuji
dengan
dalam penelitian ini adalah semua
statistik non parametrik yaitu Uji
siswi kelas 5A dan 5B yang belum
Mann-Whitney.
menarche sebanyak 31 siswa. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan sampel jenuh yaitu menggunakan semua
anggota
populasi
sebagai
sampel
dengan
jumlah
sampel
sebanyak 16 siswa kelas 5A (dengan ceramah) dan sebanyak 15 siswa kelas 5B (dengan buzz group discussion) di
3
HASIL PENELITIAN DAN
Berdasarkan tabel di atas dapat
PEMBAHASAN
diketahui bahwa sebagian besar
1.
siswi pada kelompok eksperimen
Deskripsi responden
2 masuk dalam frekuensi usi 11
Tabel 4.1.
tahun atau 53,3%.
Distribusi Frekuensi Responden
2.
Berdasarkan Usia Kelompok
Frekue
Usia
Kelompok
10
7
46,7%
eksperimen 1
11
8
53,3%
Kelompok
10
7
46,7%
eksperimen 2
11
8
53,3%
kelompok
yang
diberikan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dalam penelitian.
Berdasarkan
survei
diperoleh responden sebanyak 15 siswi dengan usia antara 10-11 tahun. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
siswi
eksperimen
pada 1
kelompok
masuk
dalam
frekuensi usia 11 tahun atau
Berdasarkan tabel di atas
53,3%.
dapat diketahui bahwa tingkat Kelompok eksperimen 2
merupakan
kelompok
kecemasan menghadapi menarche
yang
pada saat pre test kelompok
diberikan pendidikan kesehatan dengan
metode
discussion
buzz
dalam
Berdasarkan
group
penelitian.
survei
diperoleh
responden sebanyak 15 siswi dengan
usia
10-11
eksperimen
1
dan
eksperimen
2
sebagian
besar
kategori
cemas
6
dalam
masuk
dalam
sedang,
yaitu
kelompok
siwi
presentase 40,0% untuk kelompok
tahun.
eksperimen 1 dan 8 siwi dalam
Frekuensi
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Menghadapi Menarche saat Pre Test dan Post Test pada Kelompok Eksperimen 1 dan Kelompok Eksperimen 2. Pre Test Post Test Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Eksperime Eksperime Eksperime Eksperime N Katego n2 n1 n2 n1 o ri F. F. F. F. F. Rela F. Rela F. Rela F. Rela tif tif tif tif 66,7 80,0 1 Tidak 10 1 6,7% 1 6,7% 12 % % . Cemas 13,3 20,0 33,3 2 Cemas 1 6,7% 2 2 5 % % % . Ringan 20,0 53,3 40,0 3 Cemas 0 0,0% 3 8 6 % % % . Sedang 13,3 13,3 4 Cemas 1 6,7% 1 6,7% 3 2 % % . Berat 5 panik 1 6,7% 1 6,7% 0 0,0% 0 0,0% . 100, 100, 100, 100, 15 15 15 15 Jumlah 0% 0% 0% 0% 3.
Kelompok eksperimen 1 merupakan
Data
Tingkat Kecemasan
Prosentase
nsi
Deskripsi
4
presentase 53,3% untuk kelompok
setelah
eksperimen 2
kesehatan metode ceramah. 5.
Berdasarkan tabel di atas dapat
diketahui
juga
diberikan
pendidikan
Deskripsi Tingkat Kecemasan dengan Buzz Group Discussion
tingkat
kecemasan menghadapi menarche
Tabel 4.4.
pada saat post test kelompok
Tingkat kecemasan pada Siswi dalam
eksperimen
1
dan
eksperimen
2
sebagian
besar
sesudah dah mendapatkan buzz group
dalam
kategori
tidak
discussion
masuk
kelompok
menghadapi menarche sebelum dan
Keterangan
cemas, yaitu 12 siswi dalam
Mean
∆
Std.
Tingkat
Mea
Devias
presentasi 80,0% untuk kelompok
Kecemasan
n
i
eksperimen 1 dan 10 siswi dalam
Pre Test
2.80
presentasi 66,7% untuk kelompok
Pos test
1.33
P. Value
1.014 1.47
0.816
0.002
eksperimen 2 Dari tabel di atas dapat 4.
Deskripsi Tingkat Kecemasan
dilihat nilai signifikan 0,002 (p <
dengan Ceramah
0,05) sehingga dapat dikatakan
Tabel 4.3.
adanya
Tingkat kecemasan pada Siswi
kecemasan
dalam menghadapi menarche sebelum dan sesudah mendapatkan
menghadapi
ceramah
mendapatkan
Keteran
Mean
gan
∆
Std.
P.
Mean
Deviasi
Value
discussion.
Kecemas an Pre Test
2.80
Pos test
1.33
1.014 1.47
0.816
0.001
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai signifikan sebesar 0,001 (p < 0,05) sehingga dapat dikatakan
adanya
perubahan
tingkat kecemasan pada siswi dalam
menghadapi
pada
tingkat
siswi
menarche
dalam setelah
pendidikan
kesehatan metode buzz group
Tingkat
menarche
perubahan
5
6.
Hasil Analisis
7.
Tabel 4.5.
Pembahasan a.
Rangkuman Perbedaan Hasil
Karakteristik
Berdasarkan Usia
Analisis Uji Mann-Whitney
Berdasarkan
Saat Pre Test dan Post Test.
penelitian,
Variabel dan Tingkat
N
Kecemasan
Mean
Zhitung
Responden
usia
Signifik an
dapat
diketahui
responden
kelompok
Siswi
hasil
yang
baik mendapat
pendidikan kesehatan metode
Kelompok
ceramah maupun buzz group 15
Eksperimen 1
2,80
discussion yaitu berusia 10-
Pre Test
-0,906
Kelompok 15
Eksperimen 2
0,365
11 tahun. Pada kelompok
3,07
Pre Test Kelompok
dengan
metode
ceramah
ataupun
buzz
group
discussion lebih banyak yang 15
Eksperimen 1
1,33
berusia 11 dengan jumlah
Post Test
-0,802
Kelompok 15
Eksperimen 2
0,422
yang sama besar yaitu 8 anak. Menarche
1,53
Post Test
menstruasi
adalah yang
terjadi
pertama kali sebagai tanda Dari hasil tersebut dapat
kedewasaan seorang wanita,
diketahui bahwa pada saat pre test Zhitung=
-0,906,
dengan
yang biasanya terjadi pada
nilai
usia
signifikan yang diperoleh adalah
b. Pengaruh
yang diperoleh lebih besar dari
Kesehatan
terhadap
bahwa tidak ada perbedaan antara
Kecemasan
metode
Tingkat Menghadapi
Menarche
ceramah dengan metode buzz
1) Pada
group discussion terhadap tingkat
Kelompok
Eksperimen
kecemasan menghadapi menarche
dengan
Metode Ceramah
pada siswi SD Muhammadiyah
Berdasarkan
Karangploso, Piyungan.
hasil
penelitian, bahwa terdapat pengaruh
(Ford
Pemberian
Pendidikan
0,05. Sehingga, dapat disimpulkan
kesehatan
tahun
Foundation, 2003).
0,365. Ternyata nilai signifikan
pendidikan
12-13
pemberian
6
pendidikan
dengan
kesehatan
“Pengaruh
dengan ceramah terhadap
Pendidikan
tingkat
kecemasan
tentang Menstruasi terhadap
menarche
Tingkat Kecemasan dalam
menghadapi pada
siswi
Siswi kelas V dan VI SDN Rejodadi
Karangploso, Piyungan. Bahri
(2002)
menyatakan
bahwa
ceramah
bahwa
terhadap kecemasan
menghadapi menarche”.
2) Pada
yang dengan
mengandalkan
kesehatan
tingkat
gagasan, informasi baru
diinginkan
Bantul
pengaruh
(penyuluhan)
untuk menyampaikan ide,
sasaran
adanya
pendidikan
pembelajaran
terhadap
Kasihan
Yogyakarta didapatkan hasil,
merupakan
metode
Kesehatan
Menghadapi Menarche pada
SD
Muhammadiyah
Kelompok
Eksperimen
dengan
Metode
Group
Buzz
Discussion
penuturan
Berdasarkan
dari pengajar dan tidak
hasil
banyak
berharap
atas
penelitian
respon
dari
para
bahwa terdapat pengaruh
didapatkan
Pendidikan
pemberian
kesehatan yang dilakukan
kesehatan
dengan
group discussion terhadap
pesertanya.
ceramah
membantu
dapat
pendidikan dengan
tingkat
meningkatkan
menghadapi
dengan
pada
kesehtan
menghadapi
siswi
SD
Karangploso Piyungan. Bahri
dalam
(2002)
menyatakan bahwa buzz
menarche
group discussion adalah
dapat menurun. Pada
menarche
Muhammadiyah
khususnya
menarche sehingga tingkat kecemasan
buzz
kecemasan
pengetahuan siswa terkait
reproduksi
metode pengajaran seperti
penelitian
sebelumnya
yang
diskusi
dilakukan
oleh
kecil tanpa ketua ataupun
Fathaturrayyan
pada
sekretaris,
(2010)
judul
kelompok
yang
7
dibutuhkan
hanyalah
pelapor
bertugas
yang
Kedua metode ini dapat digunakan
untuk menyampaikan hasil
penyampaian
diskusi
tentang menarche pada siswi
pada
kelompok
besar. c.
informasi
dalam menghadapi menarche,
Perbedaan
Tingkat
supaya
Kecemasan
Setelah
yang dialami dapat menurun.
Pemberian
Pendidikan
Dari hasil penelitian, terdapat
Kesehatan
Metode
Ceramah
dengan
adanya
1. Tidak
perbedaan metode ceramah
siswi
dalam
pada siswi SD Muhammadiyah Karangploso, Piyungan.
Piyungan.
2. Tingkat kecemasan pada kelompok
Dalam hal dapat diartikan
eksperimen 1 dan eksperimen 2
bahwa tidak ada perbedaanya metode
antara
kecemasan menghadapi menarche
SD
Muhammadiyah Karangploso,
perbedaan
group discussion terhadap tingkat
terhadap tingkat kecemasan siswi
ada
pemberian ceramah dengan buzz
dengan buzz group discussion
saat pre test masuk dalam kategori
ceramah
cemas sedang.
dengan buzz group discussion
3. Tingkat kecemasan pada kelompok
terhadap tingkat kecemasan
eksperimen 1 dan eksperimen 2
menghadapi menarche pada SD
tingkat
KESIMPULAN
hipotesis
didapatkan bahwa tidak ada
siswi
penurunan
hasil
penelitian dan uji
pengaruh
kecemasan
menghadapi menarche.
Berdasarkan
menghadapi
tingkat
kecemasan
Buzz
Group Discussion
saat post test masuk dalam kategori
Muhammadiyah
tidak cemas.
Karang Ploso, Piyungan. Hal
4. Ada pengaruh perubahan tingkat
tersebut dapat dilihat dari
kecemasan
persamaan tingkat kecemasan
menghadapai
pada siswi yang diberikan
siswi menarche
dalam setelah
mendapatkan pendidikan kesehatan
pendidikan kesehatan metode
dengan ceramah dan buzz group
ceramah dan metode buzz
discussion.
group discussion.
dalam
8
SARAN
kesehatan dan tingkat kecemasan variabel lain yang belum diteliti,
1. Bagi Siswi Dari
hasil
penelitian
peneliti juga diharapkan mampu
ini,
mengatur posisi responden waktu
diharapkan kecemasan siswi dalam menghadapi
menarche
pengisian
dapat
selanjutnya
menurun melalui berbagai macm
dengan membaca buku, majalah atau bertanya kepada orang yang
diharapkan
sekolah
meningkatkan
perannya
pengajar
untuk
pendidikan misalnya
kepada dengan
penyuluhan
tentang
dengan
wawancara
sehingga
dapat
memperoleh
dengan
kecemasan
menghadapi menarche.
Karangploso Piyungan penelitian
misalnya
terkait
Muhammadiyah
hasil
untuk
informasi yang lebih akurat yang
lebih tahu.
Dari
disarankan
data, tidak hanya dengan koesioner,
reproduksi khususnya menstruasi
SD
Peneliti
menambah metode pengambilan
sumber informasi tentang kesehatan
2. Bagi
koesioner.
ini,
DAFTAR PUSTAKA
dapat
BKKBN.
sebagai
(2002).
Kesehatan
Reproduksi Remaja. BKKBN.
memberikan
Jakarta.
siswinya, memberikan
Djamirah, S. B. dan Zain, A. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.
kesehatan
khususnya tentang menarche oleh Fathaturrayyan, Y. (2010). Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Menstruasi terhadap Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi Menarche pada Siswi Kelas V dan VI SD Negeri Rejodadi Kasihan Bantul Yogyakarta. PSIK STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta.
instansi kesehatan serta dengan melengkapi
koleksi
buku-buku
tentang kesehatan reproduksi di perpustakaan. 3. Peneliti Selanjutnya Saran
kepada
peneliti
agar
mampu
selanjutnya mengembangkan
Ford Foundation. (2002). Informasi Kesehatan Reproduksi Perempuan. Galang Printika. Yogyakarta.
penelitian
selanjutnya berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti saat ini
Indarti, J. (2004). Panduan Kesehatan Wanita. Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara. Jakarta.
untuk meneliti variabel lain yang terkait
dengan
pendidikan
9
Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Poerwadarminta, W. J. S. (2002). Kamus Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. Rumini
dan Sundari. (2004). Perkembangan Anak dan Remaja. Rineka Cipta. Jakarta.
Setiawan, S. dan Dermawan, A. (2009). Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan. Trans Info Media. Jakarta. Sugiyono. (2006). Statistik Penelitian. CV Alfabeta. Bandung Viedebeck, S.J. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. EGC. Jakarta. Zein, A. Y. dan Suryani, E. (2005). Psikologi ibu dan Anak. Fitramaya. Yogyakarta.