PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DISCUSSION PADA MATAKULIAH STRUKTUR ALJABAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA Hairus Saleh Universitas Madura, Jl. Raya Panglegur Km. 3,5 Pamekasan,
[email protected]
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar dan respon mahasiswa melalui penerapan metode buzz group discussion pada matakuliah struktur aljabar semester genap tahun akademik 2015/2016. Dalam pelaksanaan pengamatan, peneliti dan observer akan melalui 4 fase, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Jika hasil pada siklus I telah tercapai seperti yang diinginkan, yaitu ketuntasan klasikal dan respon mahasiswa sudah baik, maka pelaksanaan siklus dihentikan. Siklus dalam penelitian ini bersifat fleksibel dan tidak dibatasi, maksudnya pelaksanaan siklus akan berakhir jika tujuan sudah tercapai dan akan terus dilanjutkan pada siklus berikutnya jika tujuan penelitian belum tercapai. Alat untuk mengumpulkan data yaitu instrumen tes berupa soal evaluasi, lembar observasi, pedoman wawancara. Pelasana tindakan ialah dosen pengampu matakuliah struktur aljabar. Observer dalam penelitian ini yaitu satu orang teman dosen dan peneliti. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh temuan sebagai berikut: (1) Penerapan metode buzz group discussions dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada matakuliah struktur aljabar pokok bahasan homomorphism and isomorphism group. Hasil belajar pada siklus I sebesar , sedangkan pada siklus II sebesar ; (2) Persentase respon mahasiswa juga meningkat. Persentase respon mahasiswa yang menjawab “ya” pada siklus I yaitu , sedangkan yang menjawab “tidak” yaitu . Adapun respon mahasiswa yang menjawab “ya” pada siklus II yaitu , sedangkan yang menjawab tidak yaitu . Kata-kata kunci: Buzz Group Discussions, Penelitian Tindakan, Struktur Aljabar.
PENDAHULUAN Perkembangan
ilmu
pengetahuan,
yang akan diberikan kepada peserta pelajaran
teknologi dan informasi telah berkembang
dalam
begitu
bidang
(Karim, 2015:1). Pendidikan akan berjalan
pendidikan. Salah satu perkembangan dalam
dengan lancar dan sesuai dengan tujuan
bidang
perubahan
kurikulum apabila guru yang melaksanakan
kurikulum perguruan tinggi dari Kurikulum
pembelajaran memenuhi kompetensi guru
Berbasis
sebagaimana mestinya.
cepat,
tidak
pendidikan
Kompetensi
terkecuali
adalah
(KBK)
menjadi
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
satu
periode
jenjang
pendidikan
Menurut Usman (2011:4) Kompetensi
(KKNI). Pendidikan tidak dapat dipisahkan
berarti
dari kurikulum yang telah ditetapkan oleh
kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik
pemerintah. Kurikulum adalah perangkat mata
yang kualitatif maupun yang kuantitatif.
pelajaran dan program pendidikan yang
Istilah kompetensi mengacu pada kemampuan
diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara
melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui
pendidikan yang berisi rancangan pelajaran
pendidikan. Kompetensi guru atau dosen
Penerapan Metode Buzz Group Discussion
suatu
hal
yang
menggambarkan
69
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355 -3782
menunjuk kepada performance dan perbuatan
belajar mengajar, sehingga dapat berpengaruh
yang rasional untuk memenuhi spesifikasi
dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
tertentu di dalam melaksanakan tugas-tugas
Salah satu metode yang dapat dipakai
pendidikan. Jadi, Guru harus senantiasa
untuk menciptakan suasana belajar yang
melakukan inovasi dan bersikap kreatif dalam
efektif dan menyenangkan adalah metode
kegiatan pembelajaran di kelas (Hanafiah dan
buzz group discussion. Discussion adalah
Suhana, 2009: 103).
proses pemecahan masalah yang dilakukan
Masalah utama dalam perkuliahan saat ini
adalah
mendominasi
peran di
dosen dalam
yang
diskusi
(Majid,
2013:
201).
Sedangkan
(teacher
metode buzz group adalah metode yang
centered). Mahasiswa dijadikan objek bukan
membagi kelompok besar menjadi kelompok
sebagai subjek, sedangkan dosen sabagai
kecil yang terdiri dari 4-5 orang untuk
subjek tunggal (Mulyono, 2012: 1). Dalam
berdiskusi dengan bertukar pikiran sehingga
perkuliahan yang demikian, biasanya dapat
dapat
memberikan kejenuhan kepada mahasiswa
mengenai suatu permasalahan. Jadi, buzz
terutama pada matakuliah struktur aljabar.
group discussion adalah satu kelompok besar
Matakuliah
hendaknya
dibagi menjadi beberapa kelompok kecil,
diajarkan dengan pengenalan masalah yang
terdiri atas 4-5 orang. Tempat diatur agar
sesuai dengan situasi (contextual problem).
siswa dapat berhadapan muka dan bertukar
Dengan mengajukan masalah kontekstual,
pikiran
peserta didik secara bertahap dibimbing untuk
dilakukan di tengah atau di akhir pelajaran
menguasai konsep matematika (Ningrum,
dengan maksud menajamkan kerangka bahan
2012).
pelajaran, memperjelas bahan pelajaran atau
struktur
kelas
terlalu
oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta
aljabar
Penggunaan metode yang baik dan benar akan berpengaruh baik terhadap proses perkuliahan dalam
dan
kemampuan
memahami
sehingga
dengan
menjawab
suatu
mudah.
pertanyaan
kesimpulan
Diskusi
(Hasibuan
dapat
dan
Moedjiono, 2012: 20-21).
mahasiswa
matakuliah,
memperoleh
Keuntungan dari buzz group discussion yaitu
membantu
mahasiswa
untuk
bisa
memungkinkan tercapainya prestasi belajar
menyampaikan gagasan atau pendapat di
yang
penggunaan
dalam kelompok, menumbuhkan suasana
metode haruslah disesuaikan dengan pokok
akrab dan menyenangkan, mendorong tiap
bahasan yang akan disampaikan. Oleh karena
anggota untuk berpartisipasi dalam diskusi
itu, setiap dosen perlu memahami secara baik
(Ikromah, 2015: 83). Adapun langkah-langkah
peran dan fungsi suatu metode pembelajaran.
penerapan metode buzz group discussion,
Penggunaan
yaitu:
gemilang.
Selain
motode
itu,
yang
tepat
sangat
diperlukan untuk meciptakan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan dalam proses
Penerapan Metode Buzz Group Discussion
a. memaparkan masalah dengan bantuan lembar kerja mahasiswa;
70
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
b. membagi kelompok dan lembar kerja mahasiswa; c. mahasiswa
ISSN: 2355 -3782
group discussion pada matakuliah struktur aljabar semester genap tahun akademik
berdiskusi
dengan
teman
2015/2016.
kelompoknya untuk membahas lembar METODE PENELITIAN
kerja;
Jenis penelitian ini adalah penelitian
d. melaporkan hasil diskusi kelompok; e. menyamakan persepsi dengan kelompok
merupakan
lain; f. mencatat dan menyimpulkan hasil diskusi. Berdasarkan
observasi
yang
telah
dilakukan di kelas sore pada matakuliah struktur
aljabar
homomorphism diperoleh
pokok
and
fakta
bahasan
isomorphism
bahwa
group,
metode
yang
digunakan dosen masih menggunakan metode konvensional
sehingga
hasil
belajar
mahasiswa pada matakuliah struktur aljabar sangat rendah. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya
nilai
ujian
tengah
semester
mahasiswa. Hasil wawancara peneliti dengan salah satu mahasiswa, bahwa dosen pengampu matakuliah struktur aljabar di unira masih menggunakan perkuliahan dengan penugasan dan jarang melibatkan mahasiswa. Oleh karena
itu,
peneliti
bermaksud
untuk
mengadakan penelitian tentang penerapan metode
tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas
buzz
group
discussion
pada
matakuliah struktur aljabar dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk a. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar mahasiswa melalui penerapan metode buzz group discussion pada matakuliah struktur aljabar semester genap tahun akademik
pencermatan
terhadap
kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam kelas (Arikunto, 2010: 130). Adapun tahapan penelitian tindakan kelas menurut
Arikunto
(2010:
16)
yang
dikembangkan dari Model Kemmis & Mc Taggart terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Tujuan
utama
PTK
adalah
untuk
memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas. Secara lebih rinci, tujuan PTK antara lain sebagai berikut (Suyadi, 2010:23): 1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah. 2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas. 3. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan. 4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap
proaktif
perbaikan
di
mutu
dalam
melakukan
pendidikan
dan
pembelajaran secara berkelanjutan Dalam
penelitian
ini,
pendekatan
penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Yang dimaksud dengan pendekatan
2015/2016. b. Mendeskripsikan
suatu
peningkatan
respon
mahasiswa melalui penerapan metode buzz Penerapan Metode Buzz Group Discussion
penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena yang 71
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355 -3782
dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
motivasi,
tidakan,
dll.
Perencanaan (Kualitatif)
Secara
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
Refleksi
Pelaksanaan
SIKLUS I
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai
metode
ilmiah
Pengamatan
(Moleong, 2011:6). Sesuai dengan judul penelitian di atas, penelitian ini termasuk
Perencanaan
penelitian kualitatif sebab data yang diperoleh berupa gambaran tentang objek yang diteliti dan angka dari hasil tes yang dinyatakan
Refleksi
Pelaksanaan
SIKLUS II
dalam keadaan sewajarnya. Pengamatan
Dalam penelitian ini, dosen mengamati aktifitas yang dilakukan oleh mahasiswa selama
proses
pelaksanaan observer
perkuliahan.
pengamatan,
akan
melalui
peneliti 4
fase,
Dalam
?
dan yaitu:
Gambar 1. Alur Siklus PTK
Penelitian dilaksanakan di kelas sore
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pengamatan dalam penelitian ini
semester
akan dilakukan pada setiap siklus. Jika hasil
Matematika
pada siklus I telah tercapai seperti yang
pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 20
diinginkan, yaitu ketuntasan klasikal dan
mahasiswa terdiri dari 7 mahasiswa laki-laki
respon
dan
mahasiswa
sudah
baik,
maka
13
VI Program
Studi
Universitas
mahasiswa
Pendidikan
Madura
perempuan.
tahun
Alat
pelaksanaan siklus dihentikan, tetapi jika tidak
pengumpulan data yaitu instrumen tes berupa
mendapatkan hasil yang baik, maka akan
soal evaluasi, lembar observasi, pedoman
dilakukan siklus II. Siklus II dilakukan untuk
wawancara. Pelasana tindakan ialah dosen
mengoptimalkan usaha peneliti agar tujuan
pengampu
yang diinginkan dapat tercapai. Siklus dalam
Observer dalam penelitian ini yaitu satu orang
penelitian ini bersifat fleksibel dan tidak
teman dosen dan peneliti.
matakuliah
struktur
aljabar.
dibatasi, maksudnya pelaksanaan siklus akan
Instrumen pada penelitian ini yaitu
berakhir jika tujuan sudah tercapai dan akan
lembar tes, lembar observasi, dan pedoman
terus dilanjutkan pada siklus berikutnya jika
wawancara. Indikator pencapaian ketuntasan
tujuan penelitian belum tercapai. Bagan untuk
secara klasikal pada penelitian ini adalah
setiap siklus adalah sebagai berikut:
85%. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan
analisis
menggunakan Penerapan Metode Buzz Group Discussion
data
kuantitatif
triangulasi
sumber
yang data 72
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
meliputi
mahasiswa,
dosen
pengampu
ISSN: 2355 -3782
berisikan
sejumlah
pertanyaan
tentang
matakuliah struktur aljabar, dan observer.
perkuliahan yang berlangsung menggunakan
Triangulasi
metode
adalah
teknik
pemeriksaan
buzz
group
discussion
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
jawabannya
yang lain di luar data itu untuk keperluan
responden tinggal memilih. Angket yang
pengecekan
disebarkan
atau
sebagai
pembanding
sudah
tersedia
dimana
berisi
sehingga
pertanyaan-pertanyaan
terhadap data itu (Moleong, 2011:330).
sebagai berikut:
Triangulasi teknik pada penelitian ini meliputi
a. Apakah anda merasa senang mengikuti
triangulasi sumber dan metode. Teknik
perkuliahan hari ini?
pengumpulan
data
yang
digunakan adalah lembar tes dan lembar angket yang diurai sebagai berikut:
latihan serta alat lain yang digunakan mengukur
baik? c. Apakah anda mudah memahami materi
1. Tes adalah serentetan pertanyaan atau
untuk
b. Apakah anda merasa dapat belajar dengan
keterampilan,
pengetahuan inteligensi, kemampuan atau
perkuliahan hari ini? d. Apakah
anda
dapat
mengemukakan
pendapat pada saat kerja kelompok? e. Apakah
anda
bisa
menyelesaikan
bakat yang dimiliki oleh individu atau
permasalahan pada perkuliahan hari ini?
kelompok (Arikunto, 2010 : 193). Pada
f. Apakah anda tertarik untuk mengikuti
penelitian ini untuk mengukur kelayakan
matakuliah selanjutnya dengan cara yang
soal instrumen, peneliti menggunakan
sama?
validator. Soal yang diberikan divalidasi oleh ahli.
Adapun pedoman wawancara dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
2. Lembar angket adalah sejumlah pertanyaan
1. Setelah mengikuti proses perkuliahan,
tertulis yang digunakan untuk memperoleh
bagaimana
informasi
pelaksanaan perkuliahan yang diterapkan
dari
responden
dalam
arti
laporan tentang pribadinya, atau hal-hal
pendapat
saudara
tentang
oleh dosen pada saat mengajar?
yang ia ketahui (Arikunto, 2010 : 194).
2. Bagaimana perasaan saudara terhadap
Dipandang dari cara menjawabnya, angket
adanya observer yang mengamati segala
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
bentuk aktivitas dalam mengikuti proses
1) Angket
terbuka,
yang
memberi
kesempatan kepada responden untuk
perkuliahan? 3. Pada perkuliahan hari ini, saudara diminta
menjawab dengan kalimatnya sendiri.
berkelompok untuk memecahkan masalah.
2) Angket tertutup, yang sudah disediakan
Menurut pendapat saudara, manfaat apa
jawabannya sehingga responden tinggal
yang diperoleh dengan adanya kerja
memilih.
kelompok?
Dalam penelitian ini angket yang digunakan
adalah
angket
tertutup
Penerapan Metode Buzz Group Discussion
yang
4. Manfaat apa yang dapat saudara petik dari perkuliahan hari ini? 73
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
data utama berupa hasil tes mahasiswa yang
HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagai
langkah
dilaksanakannya melakukan
awal
sebelum
dilakukan pada siklus I dan siklus II, dan data
peneliti
pendukung berupa respon mahasiswa yang
penelitian,
observasi
ISSN: 2355 -3782
untuk
mengetahui
diperoleh dari angket.
bagaimana dosen pada matakuliah struktur
Penelitian
tindakan
kelas
ini
aljabar memberikan perkuliahan. Observasi
menerapkan langkah-langkah metode buzz
ini
group
dilakukan
dengan
cara
melakukan
discussions
sebagai
berikut:
1)
wawancara dengan salah satu mahasiswa
memaparkan masalah dengan bantuan lembar
kelas
kerja mahasiswa; 2) membagi kelompok dan
sore
semester
VI
program studi
pendidikan matematika. Selain melakukan
lembar
wawancara,
mahasiswa;
3)
mahasiswa
juga
melakukan
berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk
dosen
pengampu
membahas lembar kerja; 4) melaporkan hasil
matakuliah struktur aljabar mengenai soal
diskusi kelompok; 5) menyamakan persepsi
pree tes yang akan diberikan, hal ini berkaitan
dengan kelompok lain; 6) mencatat dan
dengan kemampuan awal mahasiswa dalam
menyimpulkan hasil diskusi. Hal ini sesuai
menyelesaikan soal-soal tes tersebut.
dengan pendapat Hasibuan dan Moedjiono
konsultasi
peneliti
kerja
dengan
Berdasarkan observasi yang dilakukan
(2012: 23) tentang langkah-langkah metode
peneliti, mahasiswa berpendapat bahwa dosen
buzz group dalam bukunya yang berjudul
masih
proses belajar mengajar.
menggunakan
perkuliahan
yang
berpusat pada dosen (teacher center) dan penugasan.
Selama
pelaksanaan siklus ini
akan
perkuliahan
diperoleh data mengenai hasil penelitian
dengan metode tersebut, mahasiswa kurang
terutama dalam peningkatan prestasi belajar
tertarik dalam mengikuti perkuliahan maupun
mahasiswa setelah diterapkannya metode buzz
dalam mengemukakan pendapat, sehingga
group discussion. Pada tahap perencanaan,
hasil belajar yang diperoleh mahasiswa pun
peneliti
kurang memuaskan. Oleh karena itu, peneliti
dengan perkuliahan pada siklus I. persiapan
ingin membantu mahasiswa agar tertarik
tersebut,
dalam mengikuti perkuliahan maupun dalam
penetapan penggunaan metode buzz group
mengemukakan
discussion,
memperbaiki
kegiatan
Pada
pendapat, hasil
belajar
serta
untuk
mahasiswa
melakukan
antara
persiapan
lain:
penetapan
menyusun
pembelajaran,
berkaitan
membuat
materi,
perangkat lembar
kerja
sehingga dapat meningkatkan kompetensi
mahasiswa, membuat soal tes akhir dan kunci
lulusan yang baik dengan cara menerapkan
jawaban.
metode
buzz
group
discussion
dalam
perkuliahan. Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan
Pada
tahap
dosen
melaksanakan apa yang sudah disiapkan oleh peneliti di awal. Peneliti dibantu teman dosen
selama 2 siklus. Setiap siklus meliputi 2
prodi
pertemuan. Pada hasil penelitian ini terdapat
sebagai observer.
Penerapan Metode Buzz Group Discussion
pelaksanaan,
pendidikan
matematika
bertindak
74
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355 -3782
Data hasil belajar yang diukur melalui
Berdasarkan observasi antara dosen dan
tes yang dilakukan di awal dan akhir kegiatan
observer dalam perkuliahan dapat diketahui
perkuliahan dengan 5 soal uraian, diperoleh
bahwa pada siklus I ditemukan beberapa
hasil sebagai berikut:
kekurangan sebagai berikut: 1) Dosen kurang menguasai kelas, sehingga
Tabel 1. Data Hasil Belajar Mahasiswa
Rata-rata Skor Sebelum Pemberian Tindakan Siklus I Siklus II
Presentase Ketuntasan Belajar
67,8
20%
75,8
65%
81,8
90%
mahasiswa,
sedangkan
mahasiswa,. Sehingga diperoleh ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 65%. Hal ini terjadi karena sebagian mahasiswa terlihat kurang antusias dalam mengikuti perkuliahan dan menjawab pertanyaan dosen, tidak bisa menghargai dosen saat dosen memberikan kuliah dengan menunjukkan sikapnya yang berbicara
mahasiswa
sendiri. Meski
sudah
menjawab
sebagian pertanyaan
dosen, tetapi dalam menjawab pertanyaan, mahasiswa
belum
mampu
memberikan
jawaban yang benar. Oleh karena itu, dosen harus melakukan pendekatan secara persuasif kepada mahasiswa agar mahasiswa merasa lebih diperhatikan oleh dosen. Hal ini sesuai dengan pernyataan Isman (2011) bahwa dosen harus
mampu
menganalisis
keaktifan
mahasiswa, agar supaya mahasiswa aktif dan menggunakan
kurang
memberikan
motivasi
kurang aktif dalam perkuliahan.
mahasiswa yang tidak tuntas sebanyak 7
terus
terutama saat memberikan materi kuliah.
kepada mahasiswa sehingga mahasiswa
tuntas belajar secara individu pada siklus I 13
sendiri saat perkuliahan berlangsung,
2) Dosen
Dari tabel di atas, mahasiswa yang
sebanyak
masih banyak mahasiswa yang bicara
kemampuan
kognitif,
konstruktifis atau behafioris belajar untuk membangun pengetahuan baru. Penerapan Metode Buzz Group Discussion
3) Dosen
tidak
memberikan
bimbingan
insentif kepada mahasiswa yang tidak mengerti permasalahan yang diberikan oleh dosen dalam lembar kerja, sehingga banyak
mahasiswa
yang
bingung
memahami permasalahan yang ada di lembar kerja. 4) Dosen
kurang
memberikan
arahan
maupun dorongan berupa scaffolding pada mahasiswa untuk bekerja sama dalam kelompok. Karena persentase ketuntasan secara klasikal pada siklus I
, maka dapat
disimpulkan bahwa pada siklus I belum mendapatkan hasil yang baik dan belum mencapai tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini, meskipun terjadi peningkatan ketuntasan secara klasikal dari sebelum pemberian tindakan dan setelah pemberian tindakan pada siklus I. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan berikutnya yaitu siklus II. Pada
siklus
kedua
ini
rancangan
dilakukan berdasarkan pada revisi siklus I yang perlu diperbaiki adalah: 1) Dosen kurang menguasai kelas, sehingga masih banyak mahasiswa yang bicara 75
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
sendiri saat perkuliahan berlangsung, terutama saat memberikan materi kuliah. 2) Dosen
kurang
memberikan
motivasi
ISSN: 2355 -3782
4) Guru harus memberikan arahan berupa scaffolding kepada mahasiswa sehingga mahasiswa
dapat
kepada mahasiswa sehingga mahasiswa
menghargai
kurang aktif dalam perkuliahan.
kegiatan kelompok.
3) Dosen
tidak
memberikan
bimbingan
Adapun
bekerja
pendapat
hal-hal
sama,
teman
lain
yang
dan
selama
harus
insentif kepada mahasiswa yang tidak
dipersiapkan dalam persiapan mengajar, yaitu
mengerti permasalahan yang diberikan
RPP, LKS, soal instrumen, dan lembar angket.
oleh dosen dalam lembar kerja, sehingga
Setelah melakukan perkuliahan dengan
banyak
mahasiswa
bingung
metode buzz group discussion pada Siklus I,
memahami permasalahan yang ada di
dosen melakukan persiapan yang matang
lembar kerja.
berdasarkan refleksi dan wawancara dosen
4) Dosen
kurang
yang
memberikan
arahan
dengan mahasiswa pada siklus I. Hal ini
maupun dorongan berupa scaffolding
sesuai dengan pendapat Jenkins (2010) bahwa
pada mahasiswa untuk bekerja sama
dosen
dalam kelompok.
pengetahuannya tentang mendidik mahasiswa
Kekurangan-kekurangan yang terjadi
harus
bisa
mengembangkan
melalui wawancara struktur.
pada siklus I akan dijadikan masukan unuk
Berdasarkan
hasil
observasi
yang
diperbaiki pada proses pembelajaran siklus II,
dilakukan terhadap aktivitas mahasiswa pada
yaitu:
siklus
1) Dosen lebih menguasai kelas tidak ada
diantaranya:
mahasiswa yang bicara sendiri, terutama saat memberikan materi.
II
terlihat
adanya
perubahan,
1) Mahasiswa sudah tidak terlihat berbicara sendiri saat dosen memberikan materi.
2) Dosen harus memberikan motivasi kepada
2) Mahasiswa sudah aktif dan semangat saat
mahasiswa dengan cara menyampaikan
melakukan diskusi dan pada saat proses
kembali pentingnya materi homomorfism
perkuliahan berlangsung.
and isomorfism, dan menyampaikan bahwa matakuliah struktur aljabar banyak sekali manfaatnya kelak setelah mahasiswa lulus, sehingga
mahasiswa
lebih
aktif
dan
semangat dalam kelompok selama proses perkuliahan. 3) Dosen
harus
3) Mahasiswa sudah bisa memahami materi dengan mudah. 4) Sudah mulai kompak dalam kegiatan kelompoknya. 5) Mahasiswa sudah bisa menulis jawaban dengan berurutan (sistematis).
memberikan
bimbingan
Dari hasil refleksi pada siklus II dapat
kepada mahasiswa sehingga mahasiswa
disimpulkan bahwa minat belajar mahasiswa
tidak
memahami
sudah mulai nampak. Mahasiswa sudah dapat
materi dan menyelesaikan permasalahan
menghargai dosen dengan baik. Sudah tidak
kebingungan
dalam
yang ada. Penerapan Metode Buzz Group Discussion
76
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355 -3782
ada lagi mahasiswa yang berbicara sendiri
sampai siklus II dan tidak dilanjutkan pada
saat perkuliahan berlangsung.
siklus berikutnya.
Berdasarkan Tabel 1 di atas, dapat
Selain
hasil
tes
mahasiswa
yang
dilihat bahwa mahasiswa yang tuntas belajar
diperoleh dari siklus I dan siklus II yang
secara individu sebanyak 18 mahasiswa
bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil
sedangkan
2
belajar mahasiswa, juga diperoleh data hasil
mahasiswa. Presentase ketuntasan belajar
angket respon mahasiswa untuk mengetahui
secara
Menurut
bagaimana
respon
Arikunto (2010) persentase ketuntasan belajar
mahasiswa
terhadap
secara klasikal dinyatakan tercapai apabila
metode buzz group discussions pada materi
persentase ketuntasan secara klasikal
.
homomorphism and isomorphism group. Data
Persentase ketuntasan secara klasikal pada
ini digunakan sebagai masukan dalam proses
siklus
dapat
refleksi antara dosen dan observer, untuk
disimpulkan bahwa tujuan dari penelitian ini
menentukan tindakan selanjutnya. Hal ini
sudah tercapai. Dengan kata lain, terjadi
sesuai dengan pendapat Potari, dkk (2010)
peningkatan hasil belajar mahasiswa pada
bahwa dosen dan peneliti harus duduk
siklus
group
bersama untuk menganalisis pembelajaran
discussions. Karena pada siklus II sudah
matematika guna merefleksi pembelajaran dan
mendapatkan hasil yang baik dan sudah
mengembangkan karir profesionalnya. Data
mencapai target, maka tindakan dicukupkan
hasil angket respon mahasiswa yang diperoleh
yang
klasikal
II
II
tidak
tuntas
sebesar
sebesar
dengan
hanya
.
,
metode
maka
buzz
atau
pemahaman
perkuliahan
dengan
yaitu: Tabel 2. Data Respon Mahasiswa
Presentase Siklus I Ya Tidak
No
Aspek Respon Mahasiswa
1
Apakah anda merasa senang mengikuti perkuliahan hari ini? Apakah anda merasa dapat belajar dengan baik? Apakah anda mudah memahami materi perkuliahan hari ini? Apakah anda dapat mengemukakan pendapat pada saat kerja kelompok? Apakah anda bisa menyelesaikan permasalahan pada perkuliahan hari ini? Apakah anda tertarik untuk mengikuti matakuliah selanjutnya dengan cara yang sama?
2 3 4 5 6
Presentase Siklus II Ya Tidak
Rata-rata Pada penelitian ini, hasil angket respon mahasiswa pada siklus I dan siklus II terhadap perkuliahan dengan metode buzz group
discussions pada materi homomorphism and isomorphism group juga ada peningkatan. Persentase respon mahasiswa yang menjawab “ya” pada siklus I yaitu
Penerapan Metode Buzz Group Discussion
, sedangkan yang 77
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
menjawab “tidak” yaitu
ISSN: 2355 -3782
. Adapun respon
berpendapat bahwa awalnya merasa gugup
mahasiswa yang menjawab “ya” pada siklus II
karena adanya observer di dalam ruangan.
yaitu
, sedangkan yang menjawab tidak
Mereka tidak terbiasa diawasi oleh dosen lain.
yaitu
. Karena peningkatan presentase
Namun, mereka akhirnya terbiasa bahkan
respon mahasiswa yang menjawab “ya” pada
dengan adanya observer tersebut mereka lebih
siklus II sebesar
, maka dapat dikatakan
giat lagi dalam mengikuti perkuliahan.
bahwa
mahasiswa
terhadap
Dari pendapat yang dikemukakan oleh
perkuliahan dengan metode buzz group
para sumber dapat ditarik suatu kesimpulan
discussions pada materi homomorphism and
bahwa
isomorphism group sangat baik.
discussions telah berhasil meningkatkan minat
respon
penerapan
metode
buzz
group
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat
belajar mahasiswa. Dengan adanya kegiatan
disimpulkan bahwa hasil belajar mahasiswa
ini, mahasiswa menjadi lebih aktif dalam
dengan metode buzz group discussions pada
belajar. Mahasiswa
materi
dalam
homomorphism
and
isomorphism
terlihat sangat antusias
perkuliahan
dan
berani
group pada siklus II terjadi peningkatan
menyampaikan
dibandingkan dengan hasil belajar mahasiswa
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Hal
pada siklus I, dan respon mahasiswa pada
ini terbukti dari hasil tes maupun hasil
siklus II juga terjadi peningkatan dari siklus I.
observasi mahasiswa yang meningkat dari
Penerapan metode buzz group discussions
siklus I ke siklus II.
telah berhasil meningkatkan prestasi belajar
Metode
mahasiswa
dengan
mencapai
ketuntasan
pendapatnya
yang
serta
dalam
dipakai
dapat
untuk
menganalisis data yaitu dengan analisis data hasil tes. Hasil tes yang ditunjukkan pada
belajar yang telah ditentukan. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan
siklus I yaitu 65% dan pada siklus II
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
meningkat menjadi 90%. Jadi, dari uraian di
yang lain di luar data itu untuk keperluan
atas dapat disimpulkan bahwa penerapan
pengecekan
metode buzz group discussions telah berhasil
atau
sebagai
pembanding
terhadap data itu. Triangulasi yang akan
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
digunakan peneliti meliputi sumber dan metode. Sumber yang digunakan oleh peneliti
SIMPULAN
dalam menguji keabsahan data yaitu data hasil
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh
wawancara kepada kepada 2 mahasiswa.
kesimpulan sebagai berikut: (1) Penerapan
Argumentasi yang dikemukakan para sumber
metode
berdasarkan
saat
meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada
perkuliahan berlangsung dapat dijabarkan
matakuliah struktur aljabar pokok bahasan
sebagai berikut:
homomorphism and isomorphism group. Hasil
hasil
pengamatan
Mahasiswa yang menjadi sumber yaitu Abdul
Wahed
dan
Rahman.
Penerapan Metode Buzz Group Discussion
Mereka
buzz
group
discussions
belajar pada siklus I sebesar pada siklus II sebesar
dapat
, sedangkan ; (2) Persentase 78
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355 -3782
respon mahasiswajuga meningkat. Persentase
Ceramah Audiovisual terhadap Tingkat
respon mahasiswa yang menjawab “ya” pada
Pendidikan
siklus
yang
HIV/AIDS di Lembaga Pemasyarakatan
. Adapun respon
Kelas IIA Kabupaten Jember. e-Jurnal
I
yaitu
,
sedangkan
menjawab “tidak” yaitu
mahasiswa yang menjawab “ya” pada siklus II yaitu
, sedangkan yang menjawab tidak
yaitu
.
Warga
Binaan
tentang
Pustaka Kesehatan, 3 (1): 83-88. Isman, Aytekin. (2011). Instructional Design in Education: New Model. TOJET: The
Peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: (1) bagi dosen, hendaknya
Turkish Online Journal of Educational Technology, 10 (1): 136-142.
dan
Jenkis, Oliver F. (2010). Developing teachers’
memilih metode yang sesuai; (2) bagi
knowledge of students as learners of
mahasiswa, harus lebih aktif, berani, disiplin
mathematics
dan
interviews. J Math Teacher Educ, 13:
meningkatkan
percaya
sebaiknya
kompetensi
mengajar
diri; (3) bagi melengkapi
universitas,
fasilitas
yang
mendukung perkuliahan khususnya media;
through
structured
141-154. Karim, Mayawi dkk. (2015). Pengertian Peran
serta (4) bagi peneliti, peneitian ini masih jauh
dan fungsi kurikulum.
dari sempurna, sehingga masih perlu dibenahi,
http//www.slideshare.net/mobile/mayawi
peneliti perlu banyak belajar lagi menambah
/pengertian.
wawasan
tentang
discussions,
metode
buzz
memahami
group
karakteristik
mahasiswa, kendala dan solusi dari penelitian,
Majid, Abdul. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Moleong,
Lexy
J.
(2011).
serta hal-hal lain yang berkaitan dengan
Penelitian
penelitian ini, sehingga mampu tercipta proses
Remaja Rosdakarya. Mulyono.
dan hasil belajar yang maksimal.
Kualitatif.
(2012).
Metodologi
Bandung:
Strategi
PT
Pembelajaran.
Malang: UIN-Maliki Press. Ningrum, Santi D.P. (2012). Peningkatan
DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. (2010). Penelitian Tindakan untuk
Guru,
Kepala
Sekolah
dan
Pengawas. Yogyakarta: Aditya Media. Hanafiah dan Suhana Cucu. (2012). Konsep
Kualitas
Pembelajaran
Matematika
Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Siswa Kelas V SDN Weding 1 Demak. Skripsi tidak
Strategi Pembelajaran. Bandung : PT.
diterbitkan.
Semarang:
Refika Aditama.
Negeri Semarang.
Universitas
Hasibuan dan Moedjiono. (2012). Proses
Potari, Despina, dkk. (2010). Teachers’ and
Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
researchers’ collaboration in analyzing
Rosdakarya.
mathematics teaching: A context for
Ikromah, Jihadin Nur, dkk. (2015). Perbedaan Metode Buzz Group Discussion dengan Penerapan Metode Buzz Group Discussion
professional reflection and development. J Math Teacher Educ, 13: 473–485. 79
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
Suyadi. (2010). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Press.
ISSN: 2355 -3782
Usman,
Uzer.
Profesional.
(2011). Bandung:
Menjadi PT
Guru Remaja
Rosdakarya.
Penerapan Metode Buzz Group Discussion
80