Perancangan Video Profil Sebagai Media Informasi Pada Lorin Solo Hotel
Artikel Ilmiah
Peneliti : Rizki Mahendra Wibisono/ 692008013 Anthony Y.M. Tumimomor, S.Kom., M.Cs.
Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2015
Perancangan Video Profil Sebagai Media Informasi Pada Lorin Solo Hotel. 1)
Rizki Mahendra Wibisono, 2)Anthony Y.M. Tumimomor
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia Email :1)
[email protected], 2)
[email protected].
Abstract With Traditional Javaness concept that no another hotels had and have various complete facility, very enable Lorin Solo Hotel have high accupancy level. But decresses accupancy levels to higest happen because less of information hotel’s room, meeting room and various facility. To respond that condition needed video profile that show a detailed and completed facility. Qualitative methods and linier strategy use to designed a profile video Lorin Solo Hotel, so can produce information media with dynamic cinematography technique to prospective guests who get that information interested to stay and hotel’s guests interested to stay back in Lorin Solo Hotel on the next visit. Keyword:
Traditional Javaness, Cinematography
VideoProfile,
Qualitative,
Linier
Strategy,
Abstrak Dengan konsep Traditional Javanessyang tidak dimiliki hotellain serta memiliki berbagai fasilitas yang lengkap, sangat memungkinkan Lorin Solo Hotel memiliki tingkat akupansi yang tinggi. Namun kurang tercapainya tingkat akupansi yang tinggi disebabkan oleh kurangnya informasi mengenai jenis kamar, ruang pertemuan dan fasilitas pendukung lainya. Berdasarkan permasalahan yang ada maka diperlukan sebuah media informasi berupa video profil yang menampilkan informasi tentang profil Lorin Solo Hotel secara detail dan lengkap. Dengan menggunakan metode penelitian secara kualitatif dan strategi penelitian linier dalamproses perancangan video profil Lorin Solo Hotel, maka dapat menghasilkan media informasi video profil Lorin Solo Hotel yang didukung dengan sinematografi yang dinamis, sehingga calon tamu mendapatkan informasi serta tertarik untuk menginap dan tamu hotel tertarik untuk kembali menginap di Lorin Solo Hotel pada kunjungan berikutnya. Kata Kunci:Traditional Javaness, Video Profil, Kualitatif, Strategi Linier, Sinematografi
_______________________ 1
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
2
1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini semakin pesat, melalui teknologi informasi semua informasi mudah dan dicepat untuk diakses, kebutuhan mencari ataupun menyebarkan informasi kepada masyarakat menjadi hal yang sangat penting, termasuk penyebaran informasi tentang Lorin Solo Hotel yang merupakan salah satu hotel berbintang lima di Surakarta. Berdasarkan wawancara dengan bapak Yusuf Yulianto selaku marketing staf Lorin Solo Hotel, diketahui bahwa penyebaran informasi yang dilakukan saat ini telah dilakukan melaluli berbagai media, diantaranya melalui media offline maupun online, media offline yang digunakan diantaranya: media cetak berupa brosur dan leaflet, untuk media online hingga saat ini masih memanfaatkan situs perjalanan online seperti Agoda, Traveloka dan website resmi Lorin Solo Hotel dengan informasi yang sangat terbatas. Secara khusus Lorin Solo Hotel belum memiliki video profil yang digunakan untuk menyebarkan informasi lebih detail baik melalui internet maupun disampaikan langsung kepada tamu hotel. Berdasarkan pengamatan, dan pengakuan dari Bapak Purwanto Yudhonagoro, SE, M.Par, CHA selaku General Manager diakui bahwa sebenarnya Lorin Solo Hotel memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh hotel lain, yaitu dari segi konsep yang mengangkat konsep Traditional Javanessdimana pengunjung akan dapat menikmati suasana jawa kuno yang diperoleh dari tatanan interiorruang serta pemilihan perabot yang unik, namun informasi tersebut belum disampaikan secara detail dalam bentuk video profil. Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dilakukan perancangan video profil Lorin Solo Hotel. Sehingga implementasi dari video profil tersebut dapat menarik calon pengunjung baik domestik maupun mancanegara untuk mengunjungi dan menginap di Lorin Solo Hotel. 2. Tinjauan Pustaka Penelitian terdahulu mengenai Perancangan Video Profil Museum Kereta Api Ambarawa. Hasil dari penelitian ini adalah video yang digunakan untuk mempromosikan museum kereta api Ambarawa kepada masyarakat beserta media penunjangnya seperti poster indoor, kaos, stiker dan beberapa aksesoris lainya [1]. Penelitian kedua yaitu mengenai Pembuatan Video Profil Perguruan Swasta Buddhis Bodhicita Medan. Hasil dari penelitian ini merupakan video yang digunakan dengan tujuan sebagai media sosialisasi yang ditujukan kepada publik[2]. Penelitian ketiga adalah mengenai Perancangan Company Profile Berbasis Video Sebagai Media Promosi SMK Muhammadiyah 1 kepunjen. Hasil dari penelitian ini adalah berupa video interaktif dengan konsep gaya modern ini digunakan sebagai media promosi kepada khayalak ramai [3]. Perbedaan dari ketiga video profile tersebut dengan Perancangan Video Profil sebagai Media Informasi Pada Lorin Solo Hotel adalah dilihat dari konsep video dengan menampilkan keunggulan Lorin Solo Hotel berupa suasana hotel yang memiliki konsep Traditional Javaness. Detail, profil dan fasilitas hotelakan ditampilkan secara lengkap. Pengambilan video ini menggunakan teknik
sinematografi yang dinamis dan menarik serta penggunaan text animasi untuk melengkapi informasi. Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada publik dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis, seperti text atau gambar, atau foto [4].Media terdiri dari dua, yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak dapat diartikan segala barang cetak seperti surat kabar, majalah, brosur, pamflet, buletin dan lain-lain. Sedangkan media elektronik contohnya adalah televisi, radio, website dan lain-lain. Media terdiri dari dua bentuk, yaitu media internal dan eksternal. Media internal dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat berbentuk majalah, tabloid, buletin newsletter, website perusahaan, intranet perusahaan, company profile, financial report, dan masih banyak lagi jenisnya. Media eksternal adalah media masa baik berupa cetak maupun elektronik [4]. Media Informasi adalah alat untuk mengumpulkan dan menyusun ulang sebuah informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat bagi penerima komunikasi [4]. Penggunaan media informasi dapat sebagai sarana untuk melakukan kegiatan promosi karena memberikan informasi dapat diartikan pula sebuah ajakan. Informasi yang disampaikan dalam pembuatan video profil dapat diartikan sebagai promosi secara tidak langsung, karena dengan memberikan informasi kepada calon pelanggan berarti juga mengajak untuk memilih produk [4]. Karena tujuan utama dari promosi adalah untuk menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasaranya. Multimedia adalah integrasi antara audio, video, text, animasi dan grafik dalam satu lingkaran digital yang interaktif. Definisi lain dari multimedia adalah integrasi gerak yang halus antara jenis media seperti audio, video, teks, animasi, dan grafik dalam satu lingkungan digital yang kaya dan interaktif [4].Video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam satu waktu dengan kecepatan tertentu. gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Video profil adalah sebuah gambaran informasi tentang riwayat seseorang atau sebuah instansi perusahaan yang telah mencapai suatu pencapaian kesuksesan dalam hal produksi atau hasil karya yang telah dihasilkan dan diterima di kalangan masyarakat umum [5]. Video profil berisikan tentang keunggulan yang dimiliki oleh suatu corporate dengan tujuan untuk menarik, mengajak dan menginfokan kepada calon pelanggan bahwa di dalam perusahaan tersebut memiliki fasilitas-fasilitas yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain agar calon pelanggan memiliki ketertarikan dengan perusahaan tersebut dalam bentuk video. Kualitas informasi sangat tergantung dari tiga hal yaitu accurate, timelines, dan relevance. sehingga informasi yang disampaikan haruslah benar-benar memberi manfaat bagi pemakainya (relevance), usia data sesuai dengan upaya pengambilan keputusan (timelines) dan menyatakan derajat kebenaran terhadap informasi tersebut (accurate)[5].
Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris Cinematography yang berasal dari bahasa latin kinema 'gerakan' dan graphoo 'menulis' [6]. Maka sinematografi dapat diartikan sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan sebuah cerita. Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Hanya saja, fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar. Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik perangkaian gambar atau dalam sinematografi disebut montase (montage). Lorin Solo Hotel yang beralamatkan di Jl. Adi Sucipto No.47 Karanganyar ini berada dalam posisi yang sangat strategis, karena hanya berjarak 8 menit dari bandara Adi Sumarmo, dan kurang lebih 15 menit dari Stasiun Balapan Solo. Fasilitas yang lengkap mulai dari restoran, spa, kolam renang, fitnes centerdapat memenuhi kebutuhan tamu hotel. Keunggulan yang dimiliki Lorin Solo Hotel adalah letaknya yang dekat dengan area persawahan dan suasana hotel yang memiliki konsep Traditional Javaness. Hal tersebut menjadi nilai plus untuk para wisatawan karena dapat menikmati udara segar disamping memberikan kesan tersendiri tentang suasana adat jawa. 3. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam perancangan video profil Lorin Solo Hotel adalah menggunakan metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia [7]. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti informasi, laporan terperinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami. Adapun teknik pemilihan responden dilakukan dengan teknik purposif yaitu memilih responden dengan sengaja dan atas pertimbangan tertentu. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode linear strategy. Linear strategy atau disebut dengan strategi garis lurus, yakni menetapkan urutan logis pada tahap perancangan sederhana yang sudah dipahami komponennya, dan telah berulang kali dilaksanakan [7].Adapun tahaptahap metode linear strategy dapat dilihat pada Gambar 1. Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
Identifikasi Masalah
Perancangan Media
Pengujian dan Kesimpulan
Gambar 1.Linear Strategy Tahap 1 merupakan tahap identifikasi masalah, pengumpulan data dan observasi. Identifikasi masalah yang dilakukan Yusuf Yulianto selaku marketing staf Lorin Solo Hotel, diketahui bahwa penyebaran informasi yang dilakukan saat ini telah dilakukan melaluli berbagai media, diantaranya melalui media offline maupun online, media offline yang digunakan diantaranya: media cetak berupa brosur dan leaflet, untuk media online hingga saat ini masih memanfaatkan situs perjalanan online seperti Agoda, Traveloka dan website resmi Lorin Solo Hotel
dengan informasi yang sangat terbatas. Secara khusus belum memiliki video profil yang sangat dimungkinkan untuk menyebarkan informasi lebih detail baik melalui internet maupun disampaikan langsung kepada tamu hotel. Sedangkan Bapak Purwanto Yudhonagoro, SE, M.Par, CHA selaku General Managermengatakan bahwa sebenarnya Lor In Solo Hotel memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh hotel lain, yaitu dari segi konsep yang mengangkat Traditional Javaness dimana pengunjung akan dapat menikmati suasana jawa kuno yang diperoleh dari tatanan interior ruang serta pemilihan perabot yang unik, namun informasi tersebut belum disampaikan secara detal dalam bentuk video profil. Observasi dilakukan dengan mendatangi Lorin Solo Hotel, dan mendapatkan hasil bahwa adanya media cetak berupa brosur dan leaflet yang terdapat pada beberapa sudut ruangan, meja resepsionis, ruang tunggu lobby, dan distandboard Hotel namun informasi yang disampaikan kurang detail dan lengkap. Selain itu observasi juga dilakukan dengan membuka beberapa situs perjalanan online Traveloka, Agoda dan website resmi Lorin Solo Hotel. Hasil dari observasi dengan cara membuka beberapa situs perjalanan tersebut menunjukan bahwa kurang detailnya isi konten dari website tersebut. Observasi juga menghasilkan bahwa kurang dimaksimalkanya media berupa LCD TV.Media LCD TV yang ada pada beberapa sudut Lorin Solo Hotel dapat digunakan untuk memutar video profil Lorin Solo Hotel sehingga tamu hotel dapat mengetahui apa saja fasilitas yang ada didalam Lorin Solo Hotel. Tahap 2merupakan tahapan perancangan media. Video profil Lorin Solo Hotel menggunakan cara yang sama seperti perancangan produksi film pada umumnya. Proses perancangan video profil meliputi pra produksi, produksi dan pasca produksi. Tahapan perancangan video profil Lorin Solo Hotel terlihat pada Gambar 2. Ide Cerita Pra
Storyline
produksi Treatment Storyboard Produksi
Shooting Video Editing
PascaProdu ksi Ya
Sound Editing
Evaluasi Tidak Fix
Gambar 2. Bagan Metode Perancangan Video Profil Lorin Solo Hotel
Informasi yang telah diperoleh dari hasil wawancara dan observasi kemudian diolah untuk menjadi sebuah ide cerita menarik yang akan digunakan untuk perancangan video profil. Ide yang diambil untuk merancang video profil Lorin Solo Hotel adalah dengan mengangkat keunggulan dari Lorin Solo Hotel mengenai konsep Javaness Traditional yang tidak dimiliki oleh hotel lain. Fasilitas unggulan lainya berupa design interior dan perabotan antik lainya juga akan ditampilkan untuk menarik minat calon pengunjung hotel. Pra Produksi Ide dari perancangan video profil Lorin Solo Hotel ini adalah dengan mengangkat konsep Traditional Javaness yang merupakan keunggulan dari Lorin Solo Hotel yang tidak dimiliki oleh hotel lainya. Fasilitas hotel akan ditampilkan secara lengkap dan detail. Interior hotel yang memiliki konsep tradisional akan ditampilkan untuk memperkuat kesan tradisional dalam video profil Lorin Solo Hotel. Storyline merupakan kajian yang dirangkai menjadi cerita yang menarik [4]. Storyline dirancang berdasarkan ide cerita yang sudah ditentukan. Storyline dari video profil Lorin Solo Hotel adalah sebagai berikut: Video dimulai dengan menampilkan suasana kota solo dan sekitarnya yang tujuan awalnya adalah menarik pengunjung untuk datang ke kota Solo, dimana setelah calon pengunjung datang ke kota Solo diharapkan akan tertarik untuk menginap di Lorin Solo Hotel. Video akan berisikan tampilan tentang sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Lorin Solo Hotel. Kamar hotel mulai dari Standard room, Suite room dan Bungalow akan ditampilkan secara detail. Fasilitas hotel berupa ballroom, sarana olah raga, SPA, dan kolam renang juga akan ditampilkan guna melengkapi informasi tentang Lorin Solo Hotel. Text animasi juga akan digunakan untuk memperjelas konten dan informasi yang akan disampaikan. Closing berupa tampilan lorong kamar, jembatan penghubung, dan spot menarik lainya serta animasi logo beserta alamat dan nomor telpon akan mengakhiri video profil Lorin Solo Hotel. Setelah proses menentukan storyline dari video profil selesai, proses selanjutnya yang dilakukan adalah membuat treatment. Treatment merupakan kerangka lengkap yang berisikan adegan-adegan disuatu tempat, oleh sebab itu treatment pun disertakan keterangan tempat dan waktu [4]. Berikut ini treatment dari video profil Lorin Solo Hotel : Scene 1: Opening Shot: LS, CU Menampilkan suasana kota Solo Scene 2: Shot: LS Menampilkan jalan raya di depan Lorin Hotel Solo (jalan Adi Sucipto) menggunakan Timelaps. Scene 3: Shot: LS, MS, MCU, CU
Menampilkan loby Hotel yang terfokus pada hiasan satu set wayang yang dibingkai dengan konsep tradisional, dan suasana disekitar loby hotel, antara lain: ruang tunggu tamu dan resepsionis, yang disertai dengan text animasi yang menjelasakan tentang konsep dari Lorin Hotel. Scene 4: Shot: LS, MCU, CU Menampilkan jenis kamar yang ditawarkan, yang meliputi macammacam kamar, ukuran kamar, fasilitas yang tersedia di dalam kamar, yang disertai dengan text animasi dilengkapi dengan harga pada bagian akhir sceen ini. Scene 5: Shot: LS, MCU, CU Menampilkan fasilitas yang lain yang ditawarkan Lorin Hotel Solo diantaranya: Puri Kencono ballroom, Puri Rukmi, Puri Retno, Grand Rukmi, dan Jolonidi. Meeting room ditampilkan dengan konsep outdor dengan tampilan Kaktus Garden dan Central Garden, yang disertai dengan informasi berupa text animasi mengenai luas ruangan, kapasitas pengunjung serta promo apa saja yag bisa didapatkan dari meeting room tersebut. Scene 6: Shot: LS, MCU, CU Menampilkan suasana dari sasono bujono restaurant, yang merupakan rumah makan utama dari Lorin Hotel Solo pada pagi hari saat beberapa menu sarapan tersaji. Scene 7: Shot: LS, MCU, CU Menampilkan coffe lounge, tampilan berupa suasana saat pelayan menyapa pengunjung dengan hangat, disertai beberapa tampilan kue kering yang tersedia disana. Scene 8: Shot: LS, MCU, CU Menampilkan Lilly griya kecantikan, tampilan berupa pelayanan yang tersedia serta tampilan mengenai fasilitas yang ada di griya Lilly Scene 9: Shot: LS, MCU, CU Menampilkan sasana Kridanggo Health care, yang merupakan salah satu fasilitas berupa fitnes center, disertai dengan tampilan sistem membership dalam text animasi. Scene 10: Shot: LS, MCU, CU Menampilkan fasilitas lain seperti kolam renang, tampilan berupa talent yang akan melakukan lompatan ke kolam renang, pengambilan gambar dilakukan dari dalam air. Lapangan tenis dan jogging track dengan talent yang sedang berolahraga ditampilkan pula pada Scene 10 ini.
Scene 11: Shot: LS, MCU, CU Menampilkan tempat parkir yang luas, lorong-lorng antar kamar yang terkonsep secara baik, beberapa jembatan yang diakhiri dengan penampilan logo, alamat serta nomor telepon Lorin Hotel di Solo. Proses yang dilakukan setelah melakukan perancangan treatment adalah dengan merancang storyboard. Storyboard digunakan sebagai pedoman dalam pengambilan gambar oleh setiap crew produksi.Storyboardmerupakan gambar ilustrasi yang berusaha menerjemahkan adegan-adegan yang telah dirumuskan skenario, memuat informasi mengenai pelaku, lokasi, property maupun sudut pengambilan [4]. Storyboard pada perancangan video profil Lorin Solo Hotel dapat dilihat pada Tabel1.
Scene 1
Tabel 1.Storyboard Video Profil Lorin Solo Hotel. Ilustrasi Jenis Shoot Durasi Keterangan Long Shoot. 00.30 Suasana kota Solo Pan Right.
2
Long Shoot. Timelaps.
00.08
Jalan raya didepan Lorin Solo Hotel menjelang matahari terbit. Diambil menggunakan teknik Timelaps
3
Long Shoot. Low Angle. Slide Left.
00.30
Menampilkan loby hotel, interior hotel, dan ruang tunggu.
4
Long Shoot, Close up. Tilt down. Slide. Zoom in.
01.00
Menampilkan jenis kamar dan fasilitasnya dilengkapi dengan text animasi mengenai jumlah kamar dan harga.
5
Long Shoot. Zoom in. Close up. Slide right. Panning right.
00.20
Menampilkan fasilitas yang ada di indoor area ballroom disertai animasi text.
6
Long Shoot. Close Up. Panning right. Focus in to out
00.35
Sasono bujono restoran dimulai dengan sambutan dari waiters yang hangat dan detail dari restoran
7
Long Shoot. Slide right. Focus in to out
00.15
Detail dari LCLounge.
8
Long Shoot. Zoom in Focus in to out.
00.20
Fasilitas dari lorin spa diperjelas dengan animasi text.
9
Long Shoot. Low Angle. Slide Kanan.
00.30
Fasilitas dari fitnes center dengan animasi text memberhip.
10
Medium Close Up. Underwater. Slide Right.
00.30
Fasilitas penunjang yang ada di Lorin. Ada talent yeng berenang.
11
Long Shoot. Slide Left. Panning Right. Zoom out.
00.30
Lorong kamar, jembatan penghubung, yang diakhiri animasi text.
Produksi Produksi merupakan sebuah tahapan eksekusi dari perencanan yang telah dirancang pada proses pra produksi. Pada proses produksi dilakukan kegiatan pengambilan gambar. Pengambilan gambar dilakukan menurut storyboard dan shootlist yang sudah dirancang. Hasil pengambilan gambar dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3.Hasil Pengambilan Gambar.
Pasca Produksi Pasca produksi merupakan proses terakhir dari ketiga tahapan dalam pembuatan sebuah video profil. Proses Pasca produksi merupakan proses finishing dimana video yang sudah diambil pada proses produksi diolah menggunakan software pengolahan video serta software pengolahan animasi. Prosespasca produksi meliputi dua proses, yaitu proses video editing dan sound editing. Video Editing. Video yang sudah tersedia digabungan menjadi sebuah video utuh dengan urutan cerita yang sudah dirancang sebelumnya dengan menggunakan software pengolahan video dengan tujuan untuk menghasilkan sebuah video profil yang utuh.Dalam proses video editing juga terdapat pembuatan text animasi yang bertujuan untuk memperjelas informasi yang akan disampaikan oleh video profil. Pembuatan text animasi dengan menggunakan software pengolahan animasi video dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4.Pembuatan Text Animasi.
Konsep Traditional javaness yang diangkat lebih diperkuat dengan colouring video profil dengan grading warm. Grading warm yang dipilih bertujuan untuk menampilkan konsep video menjadi lebih mewah dengan warna gradasi kuning. Pengaturan gradasi yang dirancang pada video ini dapat dilihat pada Gambar 5.
Sebelum
Setelah
Gambar 5. Pengaturan Colouring Video Profil
Sound Editing Proses sound editing dilakukan dengan menentukan backsound yang akan digunakan dalam video profil. Instrument musik jawa dipilih untuk video profil ini dengan tujuan untuk memperkuat konsepTraditional Javaness yang merupakan konsep awal dari perancangan video profil Lorin Solo Hotel. 4. Hasil Pembahasan dan Implementasi Hasil dari perancangan video profil Lorin Solo hotel berisikan tentang profil hotel yang didalamnya menginfokan sarana dan prasarana Lorin Solo hotel. Konsep hotel Traditional Javaness yang ditonjolkan pada video profil ini ditampilkan secara lengkap disertai text animasi. Gambar 6 sampai dengan Gambar 16 merupakan gambaran yang ada didalam video profil Lorin Solo hotel yang telah dirancang sesuai dengan perencanaan.
Gambar 6.Scene 1 (opening)
Gambar 6 merupakan gambaran dari bagian scene opening video profil Lorin Solo Hotel yang menampilkan suasana sekitar dari kota Solo. Pengambilan gambar dengan menggunakan teknik long shoot bertujuan untuk menampilkan gambaran suasana secara lengkap. Pengambilan gambar dengan menggunakan lensa Fish Eye untuk menampilkan gambar dengan lebih luas juga digunakan dalam scene 1.
Gambar 7. Scene 2
Gambar 7 adalah gambaran dari scene 2. Scene 2 menampilkan tentang suasana gerbang depan Lorin Solo Hotel menjelang matahari terbit. Teknik pengambilan gambar yang digunakan memakai jenis long shoot. Teknik long shoot digunakan untuk mendapatkan hasil gambar dengan luas. Selain itu teknik
Timelapse digunakan dengan tujuan mendapatkan gambaran gerbang Lorin Solo Hotel dalam suasana gelap maupun terang.
Gambar 8.Scene 3
Gambar 8 gambaran dari scene 3. Scene 3 menampilkan loby Hotel yang terfokus pada hiasan satu set wayang yang dibingkai dengan konsep tradisional, dan suasana disekitar loby hotel, antara lain: ruang tunggu tamu dan resepsionis, yang disertai dengan informasi text. Pengambilan gambar dengan low angle serta medium close up digunakan dengan tujuan untuk menampilkan atap dari lobby hotel yang terkonsep dengan baik.
Gambar 9.Scene 4
Gambar 9 adalah scene 4. Scene 4 menampilkan jenis kamar yang meliputi macam-macam kamar, ukuran kamar, fasilitas yang tersedia di dalam kamar, yang disertai dengan informasi text dilengkapi dengan harga pada bagian akhir scene ini. Pergerakan pengambilan gambar menggunakan slider bertujuan untuk memperoleh detai dari setiap bagian kamar, sedangkan sudut pengambilan gambar menggunakan medium closed up bertujuan untuk mendapatkan detail gambar dengan menarik.
Gambar 10.Scene 5
Gambar 10 merupakan gambaran scene 5. Scene 5 menampilkan fasilitas meeting room yang ada di Lorin Hotel Solo diantaranya: Puri Kencono ballroom, Puri Rukmi, Puri Retno, Grand Rukmi, dan Jolonidi. Meeting room ditampilkan dengan konsep outdor dengan tampilan Kaktus Garden dan Central Garden, yang disertai dengan informasi berupa text animasi mengenai luas ruangan, kapasitas pengunjung serta promo apa saja yag bisa didapatkan dari meeting room tersebut. Jenis pengambilan gambar long shoot dan medium close up digunakan untuk menampilkan gambar secara keseluruhan.Sudut low angle yang digunakan bertujuan untuk menampilkan beberapa sudut ruangan dan atap joglo yang merupakan keunggulan dari meeting room Lorin Solo Hotel. Pergerakan kamera
panning dan zoom in digunakan untuk mengambil detail gambar secara menarik dan dinamis.
Gambar 11.Scene 6
Gambar 11 merupakan gambaran dari scene 6. Scene 6 Menampilkan suasana dari sasono bujono restaurant, yang merupakan rumah makan utama dari Lorin Hotel Solo pada pagi hari saat beberapa menu sarapan tersaji. Jenis pengambilan gambar close up dan medium close up digunakan dalam scene ini dengan tujuan untuk menampilkan detail restaurantberupa beberapa makanan serta minuman yang tersaji. Sudut low angle digunakan untuk menampilkan desain interior yang terkonsep dengan baik. Pergerakan kamera zoom in digunakan untuk menambah kesan dinamis dalam scene ini.
Gambar 12.Scene 7
Gambar 12 adalah tampilan dari scene 7. Scene 7 merupakan suasana coffe lounge. Menampilkan keramahan pelayan dalam menyapa pengunjung coffee lounge disertai dengan beberapa tampilan hidangan yang ada didalam coffee lounge. Jenis pengambilan gambar close up dan long shootdigunakan dalam sceenini dengan tujuan untuk menampilkan detail dari keramahan pelayan dan hidangan di coffe lounge. Sudut eye angle yang digunakan bertujuan untuk menampilkan beberapa sudut coffe lounge secara detail.
Gambar 13.Scene 8
Gambar 13 adalah gambaran dari scene 8. Scene 8 merupakan tampilan mengenai Lilly griya kecantikan. Tampilan berupa pelayanan yang tersedia serta fasilitas yang ada di griya Lilly disertai informasi berupa animasi ada dalam sceen ini. Jenis pengambilan gambar yang digunakan adalah close up dan long yang bertujuan untuk menampilkan detail ruangan serta fasilitas yang ada. Sudut low angle digunakan dengan tujuan untuk menampilkan detail ruangan secara lebih baik. Pergerakan kamera zoom in juga digunakan untuk menghasilkan gambar yang lebih menarik dan dinamis.
Gambar 14.Scene 9
Gambar 14 adalah tampilan dari scene 9. Scene 9 menampilkan Kridanggo Health Care, yang merupakan salah satu fasilitas berupa fitnes center di Lorin Solo Hotel. Disertai dengan tampilan sistem member dalam text animasi. Jenis pengambilan gambar medium close up dan sudut pengambilan gambar low angle bertujuan untuk menampilkan detail dari alat olahraga serta konsep atap tradisional yang ada di dalam Kridanggo health care.
Gambar 15. Scene 10
Gambar 15 merupakan tampilan scene 10. Scene 10 merupakan tampilan dari fasilitas lain yang ada di Lorin Solo Hotel antara lain lapangan tenis, lapangan futsal dan kolam renang. Jenis pengambilan gambar long shoot dan medium close up digunakan dengan tujuan memperjelas tampilan dari fasilitas tersebut. Teknik pengambilan gambar underwater digunakan untuk menampilkan suasana dibawah air kolam renang Lorin Solo Hotel.
Gambar 16.Scene 11
Gambar 16 adalah gambaran dari scene 11. Scene 11 menampilkan loronglorong antar kamar yang terkonsep secara baik, beberapa jembatan yang diakhiri dengan penampilan logo, alamat serta nomor telepon Lorin Hotel di Solo menggunakan text animasi. Jenis pengambilan gambar dengan menggunakan long shoot dan medium close up bertujuan untuk menampilkan detail dari setiap sudut yang ada. Perancangan Media Perancangan media dapat diimplementasikan melalui media TV LCD yang tersedia di Lobby hotel agar calon tamu dan tamu hotel dapat mengetahui fasilitas yang ada di Lorin Solo hotel. Seperti pada Gambar 17.
Gambar 17.Implementasi Pada TV LCD Lobby Hotel
Selain pada TV LCD Lobby Hotel, pengimplementasian video profile Lorin Solo Hotel juga dilakukan melalui media TV LCD yang ada di setiap kamar dari Lorin Solo Hotel agar tamu yang sedang menginap mengetahui fasilitas yang ada di Lorin Solo Hotel. Seperti dilihat pada Gambar 18.
Gambar 18.Implementasi Pada TV LCD Kamar Hotel
Disamping itu, penyebaran informasi tentang fasilitas Lorin Solo Hotel yang dikemas dalam bentuk video profil juga dilakukan melalui media televisi lokal yang ada di kota Surakarta yaitu TATV. TATV memiliki acara dialog bisnis yang membahas tentang segala macam bisnis di kota Surakarta. Acara tersebut tayang pada tanggal 19 Oktober 2015 pukul 19.00 WIB. Seperti pada gambar 19.
Gambar 19. Implementasi Pada Program TATV
Perancangan media untuk pengimplementasian video profil Lorin Solo Hotel dilakukan dengan merancang desain packaging berupa cover DVD untuk mempermudah proses pendistribusian video profil. Seperti pada Gambar 20.
Gambar 20. Packaging Cover DVD
Hasil Pengujian Pengujian Video Profil Lorin Solo Hotel ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan mengujikan video kepada pihak Lorin Solo Hotel mengenai konten dan informasi yang hendak disampaikan dari video profil dan juga kepada ahli sinematografi untuk mengetahui apakah video ini layak untuk dijadikan media informasi. Hasil dari pengujian kualitatifterhadap Marlina Fitriani selakusekertaris utama Lorin Solo Hotelyang telah bekerja dalam kurun waktu lebih dari lima tahun di Lorin hotel Solo dengan mengajukan pertanyaan mendalam mengenai konsep dari Lorin Solo Hotel dengan konsep yang ditonjolkan oleh video profil Lorin Solo Hotel dapat disimpulkan bahwakonsep video profil Lorin Solo Hotel telah sesuai dengan konsep yang hendak disampaikan atau ditonjolkan yaitu Traditional Javaness yang merupakan keunggulan dari Lorin Solo Hotel dibandingkan hotel lain. KonsepTraditional Javaness tersebut mampu ditampilkan dengan baik dan berurutan sehingga tidak menimbulkan perasaan jenuh ketika melihat video tersebut. Disamping itu Yusuf Yulianto selaku staf marketing dan telah bekerja dalam kurun waktu lebih dari lima tahun dengan mengajukan pertanyaan mendasar mengenai kelengkapan konten yang ada di dalam video profil Lorin Solo Hotel mendapatkan kesimpulan bahwa konten yang ditampilkan sudah sesuai dan memenuhi seluruh fasilitas yang ada di Lorin Solo Hotel. Detail kamar hotel, ballroom, meeting room serta fasilitas penunjang lainya yang ada di Lorin Solo Hotel sudah ditampilkan secara rinci dan lengkap. Informasi yang ditampilkan berupa textanimasi dapat dibaca dan dipahami dengan mudah, sehingga membantu calon tamu atau tamu hotel untuk mengetahui informasi apa saja yang terdapat di Lorin Solo Hotel baik dari profil maupun fasilitas yang ditawarkan. Selain melakukan pengujian dengan pihak Lorin Solo Hotel, pengujian kualitatif dilakukan juga kepada Reza Nugroho selaku praktisi advertising sekaligus pemilik studio dotroom desain yang telah menjalankan bisnis advertising lebih dari lima tahun. Wawancara dengan pertanyaan mendalam mendapatkan kesimpulan bahwa konsep yang diangkat dalam video profil Lorin Solo Hotel sudah sesuai dengan tema dari Lorin Solo hotel yang mengangkat tema Traditional Javaness. Hal tersebut terlihat dari interior yang diambil dalam beberapa scene merupakan interior jawa kuno. Teknik pengambilan gambar, jenis pengambilan gambar, serta pergerakan kamera yang dipilih sudah memenuhi standar sinematografi yang baik dan detail objek yang dipilih juga sudah sesuai dengan konsep awal dan tema hotel yaitu Traditional javaness. Transisi dari setiap video yang digunakan juga sudah baik, hal ini berdasarkan dari pemilihan video dari setiap sceen. Backsound yang digunakan berupa instrumen jawa dinilai sesuai dengan konsep dan tema Traditional Javaness. Pengujian kualitatif dengan pertanyaan mendasar mengenai kualitas video dilakukan kepada George Nicholas Huwae selaku staf pengajar Universitas Kristen Satya Wacana. Hasil dari pengujian adalah Colour grading yang menggunakan konsep warm dinilai baik untuk menguatkan konsep awal yaitu Traditional Javaness. Informasi tambahan berupa text animasi yang ditampilkan
sudah baik dari segi pemilihan font serta warna yang dipilih. Warna yang digunakan dalam text animasi sudah sesuai dengan warna dari logo Lorin Solo Hotel. Waktu munculnya text animasi dalam video profil Lorin Solo Hotel sudah tepat dan dinilai sudah dapat menginformasikan tentang scene yang ditampilkan. 5. Simpulan Berdasarkan penelitian dan perancangan yang telah dilakukan, maka didapat hasil bahwa perancangan berupa video profil dengan konsep Traditional Javaness dapat memudahkan dalam penyebaran informasi mengenai profil dan keunggulan di Lorin Solo Hotel bila dibandingkan dengan hotel yang lainya. Dengan merancang video profil, informasi mengenai fasilitas yang ditawarkan oleh Lorin Solo Hotel berupa jenis kamar, ruang meeting, dan fasilitas penunjang dapat ditampilkan dengan detail dan lengkap kepada calon tamu dan tamu Lorin Solo Hotel, sehingga akan menambah kesan positif yaitu untuk menginap di Lorin Solo Hotel. 6. Daftar Pustaka [1] Duta, Prihatmana., 2010., Perancangan Video Profil Musium Kereta Api Ambarawa., Universitas Multimedia Nusantara. [2] Budiman, Daniel., 2015., Pembuatan Video Profil Perguruan Swasta Buddhis Bodhicitta Medan., Universitas Sumatra Utara. [3] Kusuma, Setia, Fariz., 2014., Perancangan Company Profile Berbasis Video Sebagai Media Promosi SMK Muhammadiyah 1 Kepunjen., Universitas Islam Batik. [4] Binanto, Iwan., 2010., Multimedia Dasar (Dasar Teori dan Pengembangannya)., Yogyakarta: Andi Yogyakarta. [5] Kuswandi, Wawan., 2011., Komunikasi Massa., Jakarta: PT. Rrineka Cipta. [6] Nugroho, Sarwo., 2014., Teknik Dasar Videografi., Yogyakarta: Andi Yogyakarta. [7] Jonathan, Sarwono., 2007., Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual., Yogyakarta: Andi Yogyakarta.