PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA TOKO DIEACOMCELL PURWOBINAGUN PAKEM YOGYAKARTA
Naskah Publikasi
diajukan oleh Arum Yulianti 08.12.2811
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
DESIGN OF SALES INFORMATION SISTEM AT THE STORE DIEACOMCELL PURWOBINANGUN PAKEM YOGYAKARTA
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA TOKO DIEACOMCELL PURWOBINAGUN PAKEM YOGYAKARTA
Arum Yulianti Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT
Toko Dieacomcell Purwobinangun, Pakem Sleman Yogyakarta is a store that is engaged in the business penjulan goods Hp computer equipment and accessories, have the data and important information that must be managed well, kept secret, integrity, and availability, data access authority is needed so that important information is not accessible people who are not interested or can not be changed by a person not entitled. Information should be accurate, up to date, and is available when needed. The data have been preserved in books or papers so terkandang missing or incomplete data needed, otherwise the data will be easily stolen by others. Awareness of the importance of keeping the information has not been embedded in all civitas Dieacomcell Stores. The development of current technology breakthroughs that gave birth to very profitabel for many parties is a database which is a data storage area that is very effective to use, even almost all institutions now in desperate need of a database for storage of data. In this case I want to make a sales information system to assist the store Dieacomcell in the sale of goods, but also to assist in performing data storage. The program is also designed to produce a good report as required by the owner and to save time in processing the task while also reducing errors that may occur. The results of analysis of the problems found much that was overlooked in the activities of the sales transaction is not a restriction of access of data, because data can be accessed by anyone, but it also in making the report is still done by hand so there is a possibility of resulting data errors can occur. In doing customer service employees still takes a long time because they have to make a memorandum of sale manually.
Keywords: systems, analysis, information systems, management, sales information systems.
1.
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan komunikasi yang mendukung perkembangan
zaman terjadi begitu pesat dan dampak yang sangat luas bagi semua aspek kehidupan. Majunya dunia bisnis didukung oleh pengolahan sistem informasi dan manajemen. Dengan adanya sistem informasi yang lengkap, cepat dan akurat maka akan sangat mendukung pihak manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan dan langkah-langkah kedepan sehingga dapat mengurangi resiko kerugian atau bahkan dapat memperkecil pengeluaran biaya. Sistem informasi penjualan sangatlah penting bagi dunia bisnis, karena diharapkan sistem informasi ini akan dapat memberikan informasi yang jelas dan spesifik mulai arus barang sampai arus transaksi penjualan barang. Pada penelitian di Toko Dieacomcell Purwobinangun Pakem, penulis melihat masih kurang efisien pada sistem penjualan karena proses pengolahan data transaksi penjualan yang belum dapat dilakukan dengan cepat serta laporan penjualan atau hasil penjualan yang masih dilakukan dengan cara manual sehingga terkesan lambat hal ini tentu saja akan memepengaruhi kualitas dan opersional perusahaan. Berdasarkan uraian masalah diatas maka penulis ingin mengadakan penelitian tentang perancangan sistem informasi penjualan pada Toko Dieacomcell Purwobinangun pakem yogyakarta dengan tujuan dapat mengembangkan sistem penjualan yang sudah ada menjadi sistem penjualan yang lebih baik, efisien dan tepat waktu.
1.2
Perumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini mengenai transaksi
penjualan barang yang dilakukan secara manual. Meskipun tersedia komputer sebagai pengolah data, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Berdasarkan latar belakang dan pengamatan yang telah diuraikan penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana membuat perancangan sistem informasi penjualan menjadi lebih cepat dan efisien khususnya saat melakukan transaksi penjualan dan pembuatan laporan? 1.3
Batasan Masalah Untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini, maka perlu dibuat suatu batasan
masalah agar persoalan yang dihadapi lebih terarah dan dapat dicari pemecahan masalah yang optimal. Maka ruang lingkup pembahasan akan terbatas pada masalah: 1) Sistem ini dibuat hanya ditujukan untuk kepentingan pihak Toko Dieacomcell. 2) Input data terdiri atas :
Data customer, data supplier, data barang, data jenis barang dan data merk barang.
Tabel login, tabel barang, tabel jenis barang, tabel merk barang, tabel supplier, tabel customer, tabel penjualan, tabel detail penjualan, tabel pembelian, tabel detail pembelian.
3) Laporan yang dihasilkan : Laporan
Pembelian,
laporan
pembelian
perperiode,
laporan
pembelian
berdasarkan supplier. Laporan penjualan, laporan penjualan perperiode, dan laporan penjualan per konsumen. Laporan barang . Laporan Supplier. Laporan Konsumen Perancangan sistem informasi penjualan ini akan dirancang dengan menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 untuk perancangan sistem, SQL Server 2000 untuk pengolahan database. 1.4
Maksud Dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Sebagai syarat utama untuk menyelesaikan program study kelulusan Strata-1 Sistem Informasi STMIK “AMIKOM” Yogyakarta. 2) Menjadikan penelitian ini sebagai lingkungan pembelajaran mahasiswa dengan mempraktekkan ilmu yang telah didapat selama di bangku kuliah. Sehingga diharapkan agar mahasiswa memiliki cukup bekal untuk mengaplikasikan pada dunia kerja nyata nantiya. 1.5
Metode Penelitian Adapun metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut : 1) Pengumpulan Data a) Studi Literatur Dalam studi ini, mengacu pada studi pustaka maupun referensi lain yang diperoleh dari berbagai sumber, baik dari sumber buku maupun dari sumber media internet sebagai acuan dalam pembuatan, perancangan dan pengembangan sistem yang akan dibuat. b) Metode Observasi Melakukan pengamatan terhadap kinerja dan aktifitas yang dilakukan oleh Toko Dieacomcell dalam segi pengolahan data.
c) Metode Wawancara/survey Melakukan Tanya jawab terhadap pemilik dan sekaligus penanggung jawab penuh Toko Dieacomcell , dalam rangka memperoleh informasi dan data yang dibutuhkan guna kepentingan penelitian dan pencangan sistem. 1.6
Sistematika Penulisan Agar penyusunan skripsi ini lebih terarah pada permasalahan dan pembuatan keteraturan dalam penulisan maupun penyusunanya maka dibuat dalam beberapa bab, yang diuraikan sebagai berikut : BAB I
: PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, sistematika penulisan.
BAB II
: LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan teori yang mencakup tentang pembuatan maupun perancangan sistem dan interface, serta sistem perangkat lunak yang akan digunakan.
BAB III
: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan menguraikan analisa sistem yang diajukan, Data Flow Diagram (DFD), The Entity Relationship Diagram (ERD) perancangan database, dan perancangan user interface (tampilan) serta perancangan Flowchart Program.
BAB IV
: IMPLEMENTASI SISTEM DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang implementasi sistem bagi pengguna yang telah dirancang sebelumnya serta pembahasan sistem.
BAB V
: PENUTUP Bab ini merupakan penutup dari pembuatan skripsi yang di dalamnya terdapat kesimpulan penelitian serta saran yang diberikan oleh peneliti.
2.
Landasan Teori
2.1
Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.
Pendekatan
sistem
yang
lebig
menekankan
pada
prosedur
mendefinisikan sistem sebagai berikut : Suatu sistem adalah suatau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan 1
atau untuk menyelelesaikan suatu sasaran yang tertentu . Murdick dan Ros (1993) mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen 2
yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan besama . Sementara menurut Mc.Leod (1995) mendefinisikan sistem sebagai sekelompok elemenelemen yang berintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sumber daya mengalir dari elemen output dan untuk menjamin prosesnya berjalan dengan baik maka dihubungkan dengan mekanisme kontrol. 2.2
Konsep Dasar Informasi Beberapa definisi informasi antara lain : 1)
Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.
2)
Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003 : 31) informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
3)
Menurut Jogiyanto (2005 : 8) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Dari berbagai pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data ke dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolah
data
kedalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan
suatu kejadiankejadian
yang
nyata
yang
digunakan
untuk
pengambilan keputusan. 1
Jogiyanto, Analisis & Desain Sistem Informasi pendekatan terstruktur teori dan praktik aplikasi bisnis, Andi 2005, halaman 1 2 Hanif Al Fatta, Analisis Perancangan Sistem Informasi, Andi 2007, halaman 3
Informasi merupakan diinterpretasi
untuk
data
yang
telah
diklasifikasikan
atau
diolah
atau
digunakan dalam proses pengabilan keputusan. Jadi ada suatu
proses transformasi data menjadi suatu informasi atau disebut juga sebagai proses input, proses dan output
Menurut Barry E. Cushing informasi dedifinisikan sebagai
informasi menunjukkan hasil dari pengolahan data yang diorganisasikan dan berguna kepada orang yang menerimanya. Kualitas Informasi ; tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.
Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.3
Konsep Dasar Sistem informasi Untuk memahami pengertian sistem informasi, harus dilihat keterkaitan antara data
dan informasi sebagai entitas penting pembentuk sistem informasi. Data merupakan nilai, keadaaan atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang (Davis,1995). Mc Leod (1995) mangatakan bahwa informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Akhirnya Sistem Informasi Manajemen (SIM) dapat didefinisikan sebagai suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya (Kertahadi, 1995). Tujuannya adalah untuk menyajikan informasi guna pengambilan
keputusan
pada
perencanaan,
pemrakarsaan,
pengorganisasian,
pengendalian kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan, dan menyajikan sinergi organisasi pada proses (Murdick dan Ross, 1993). Dengan demikian, sistem informasi berdasarkan konsep (input, processing, output - IPO). 2.4
Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang mampu menyediakan
informasi (merupakan proses dari hasil transaksi yang dilakukan) dimana satu sama lain saling berinteraksi untuk mencapi tujuan manajemen yang ditetapkan. Dalam suatu sistem informasi manajemen mempunyai karakteristik seperti:
1.
Beroperasi pada tugas-tugas yang terstruktur, yakni pada lingkungan yang telah
mendefinisikan hal-hal berikut secara tegas dan jelas prosedur operasi, aturan pengambilan keputusan dan arus informasi. 2. Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya. 3. Menyediakan laporan dan kemudahan akses yang berguna untuk pengambilan keputusan tetapi tidak secara langsung (manajer menggunakan laporan dan informasi dan membuat kesimpulan-kesimpulan tersendiri untuk pengambilan keputusan). 2.5
Sistem Informasi Penjualan Sistem informasi penjualan adalah sistem informasi yang menyangkut pengolahan
data penjualan. Dengan demikian sistem informasi penjualan mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung opersi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu sistem penjualan dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan. 3.
Analisis dan pembahasan sistem
3.1
Analisis Sistem Analisis sistem didefinisikan sebagai bagaimana memahami dan menspesifikan
dengan detail apa yang harus dilakukan oleh sistem. Sementara sistem desain diartikan sebagai menjelaskan dengan detail bagaimana bagian-bagian dari sistem informasi diimlementasikan. Dengan demikian, analisis dan desain sistem informasi dapat didefinisikan sebagai proses organisasional kompleks dimana sistem informasi berbasis computer diimplementasikan. Atau bisa diringkas sebagai berikut : Analisis : mendefinisiskan maslah. From requirements to specification. Design : memecahkan masalah From specification to implementation. 3.2
Mendefinisiskan Masalah Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan
dalam tahap analisis, masalah (problem) dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah ini yang menyebabkan suatu sasaran didalam sistem dapat tercapai, oleh karena itulah pada tahap analisis langkah pertama yang harus dilakukan oleh analisis sistem adalah mngidentifikasikan terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi didalam sistem. Permasalahan yang terjadi pada bagian sistem penjualan pada “Toko Dieacomcell” antara lain :
1)
Permasalahan yang timbul Dari penyelenggaraan pengolahan data dalam sistem penjualan terjadi beberapa masalah yang telah terjadi maupun berpotensial timbul masalah-masalah, yang dicakup dalam laporan ini adalah beberapa masalah berdasarkan keadaan sebenarnya : Adapun masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut : a.
Dalam pencatatan data penjualan barang masih dilakukan secara manual, sehingga menyebabkan lambatnya pelayanan.
b.
Lambatnya pencarian persediaan barang yang masih tersisa.
c.
Kemudian dalam penulisan dan penyajian laporan juga masih dilakukan secara manual.
2)
Mengidentifikasi penyebab masalah Beberapa masalah tersebut timbul karena beberapa faktor diantaranya sebagai berikut : a.
Pencatatan-pencatatan dalam pengolahan persediaan dan transaksi penjualan maupun pembelian masih dilakukan secara manual.
b.
Belum adanya aplikasi berupa sistem penjualan yang digunakan untuk pengolahan data.
3.3
Analisis Kelemahan Sistem Sistem
yang
baik
adalah
sistem
yang
mampu
menyesuaikan
dengan
perkembangan teknologi dan kebutuhan yang diperlukan. Sedangkan pada “Toko Dieacomcell” masih menggunakan sistem yang konvensional. Kelemahan dari sistem ini adalah : a.
Banyak kesalahan pada pengolahan data yang disebabkan oleh human error karena dikerjakan manual (salah tulis, salah jumlah).
b.
Permasalahan yang ada berdampak pada penyajian
informasi yang dibutuhkan
pimpinan untuk pengambilan keputusan. c.
Lemahnya pengawasan manajemen dan keuangan karena masih menggunakan sistem manual, sehingga data dapat dengan mudah dimanipulasi.
Untuk melakukan analisa maka dapat diukur dengan menggunakan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Effisiency, Service). 3.4
Analisis Kebutuhan Sistem Analisis terhadap kebutuhan sistem bertujuan untuk
memahami apa yang
dibutuhkan oleh sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem untuk memenuhi
kebutuhan sistem tersebut, atau mememutuskan bahwa pengembangan suatu sistem baru sebenarnya tidak perlu dilakukan. Kebutuhan sistem terdiri dari dua jenis yaitu : 1)
Kebutuhan Fungsional (Fungtional Requirement) Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya akan dilakukan oleh sistem.
2)
Kebutuhan Non Fungsional (Non Fungtional Requirement) Kebutuhan non fungsional adalah jenis kebutuhan yang bersifat properti perilaku yang dimiliki oleh sistem, meliputi teknologi, operasional, kinerja, keamanan, politik dan budaya.
3.5
Analisis PIESES
Alasan digunakannya analisis PIECES adalah : a.
Analisis
PIECES
ini
digunakan
karena
untuk
mendapatkan
pokok-pokok
permasalahan yang lebih jelas dan spesifik. b.
Kemudian dari hasil analisis tersebut dirancang usulan-usulan untuk diterapkan dalam sistem baru, hal ini juga untuk mengetahui alasan-alasan perubahan sistem informasi yang lama dengan sistem informasi yang baru. Kerangka kerja PIECES digunakan untuk mengidentifikasi masalah dalam
memecahkan masalah, metode pendekatan pada masing-masing kategori PIECES adalah sebagai berikut : a)
Analisis Kinerja (Performance) Kinerja suatu perusahaan sangat tergantung pada sumber daya manusia dan sumber daya alat serta sarana dan prasarana yang ada pada lembaga perusahaan. Kinerja dapat diukur dari Troughput dan Response Time. Troughput adalah jumlah atau banyaknya pekerjaan yang dapat dilakukan dalam satuan waktu tertentu. Sedangkan Response Time adalah rata-rata waktu yang tertunda dan pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menunggu pekerjaan tersebut.
b)
Analisis Informasi (Information) Laporan-laporan yang telah diproses akan digunakan sebagai informasi yang sangat dibutuhkan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan. Analisis informasi bertujuan untuk menganalisis kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bekualitas. Kualitas suatu informasi (Quality Of Information) tergantung dari tiga hal yaitu : Akurat (Accurate)
Akurat juga berarti informasi harus jelas, bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak biasa atau menyesatkan serta mencerminkan maksudnya. Pada sistem lama penyimpanan data maupun arsip masih kurang baik, sehingga terkadang ada data yang hilang atau terselip maka Informasi yang disampaikanpun kurang lengkap, kurang jelas dan kurang akurat. Dengan adanya sistem baru semua informasi akan menjadi lebih akurat, karena transaksi langsung dicetak dikomputer sehingga tidak perlu membuka arsip-arsip yang tidak jelas tempat penyimpanannya. Tepat waktu (Up To Date) Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Pada sistem yang lama dibutuhkan waktu yang lama dalam pencarian data atau transaksi-transaksi keuangan yang sudah dilakukan karena harus membuka arsip dan kertas-kertas bukti transaksi yang jumlahnya tidak sedikit dengan urutan yang membingunggkan. Dengan kata lain informasi yang diperoleh tidak tepat waktu (tidak efektif). Maka dengan adanya sistem baru waktu yang dibutuhkan lebih sedikit untuk mencari data yang dibutuhkan karena hanya dengan memasukkan kode atau tanggal langsung dapat dicari, sehingga waktu yang dibutuhkan tidak lebih dari lima menit, informasi yang disajikan akan lebih efektif. Relevan (Relevance) Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Pada sistem lama yang terdapat pada “Toko Dieacomcell” pengurutan waktu penataan arsip sering tidak sesuai dengan urutan yang benar, maka informasi yang dapat diperoleh kurang relevan. Sedangkan dengan pemakaian sistem baru informasi yang ditampilkan menjadi lebih relevan karena pengurutan data lebih baik. c)
Analisis Ekonomi (Economy) Analisis ekonomi adalah penilaian terhadap sistem dalam pengurangan biaya dan keuntungan yang didapat dari sistem yang dikembangkan. Sistem ini akan memberikan penghematan biaya operasional dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Secara ekonomis sistem yang ada saat ini membutuhkan biaya opersional yang tidak sedikit seperti untuk memebeli peralatan tulis, buku laporan, penyimpanan arsip, gaji karyawan “Toko Dieacomcell” tidak seimbang dengan manfaat yang didapat.
d)
Analisi Pengendalian (Control)
Sistem yang digunakan harus dapat mengamankan data dari kerusakan, misalnya dengan membuat back up data. Selain itu, sistem yang digunakan harus dapat digunakan untuk mengamankan data dari akses yang tidak diinginkan. Dan dari hasil pengamatan dilapangan bahwa sistem pada “Toko Dieacomcell” yang sedang berjalan kurang dalam segi keamanannya, karena tidak adanya pembatasan hak akses atas informasi yang ada. Laporan-laporan dari dokumen-dokumen yang ada masih diletakkan secara terbuka dan sembarangan dikantor, sehingga orang lain dapat dengan mudah mengakses informasi yang ada. e)
Analisis efisien (Effisiency) Analisis efisisensi berhubungan dengan sumber daya yang ada, guna meminimalkan pemborosan. Efisiensi dari sistem yang dikembangkan adalah pemakaian secara maksimal atas sumber daya yang tersedia yang meliputi manusia, informasi, waktu, biaya dan peralatan. Pemakaian waktu dan sumber daya manusia yang tidak tepat dapat menyebabkan pemborosan. Pada sistem lama dibutuhkan waktu yang lama untuk mengolah data-data dan pembuatan laporan.
f)
Analisis Pelayanan (Service) Layanan merupakan salah satu aspek yang sangat penting didalam kelangsungan suatu perusahaan. Oleh karena itu layanan terhadap karyawan harus ditingkatkan secara maksimal supaya bisnis berjalan dengan lancar. Dalam sistem lama pelayanan terhadap karyawan masih kurang baik, karena pada saat terjadinya penjualan, karyawan harus membuat atau menginputkan data dua kali yaitu untuk pembuatan nota jual yang diberikan kepada konsumen dan untuk arsip perusahaan karna dilakukan secara manual, selain itu juga data yang dibutuhkan harus dengan cepat tersedia jika pimpinan perusahaan membutuhkannya.
4.
Implementasi dan Pembahasan Sistem
4.1
Pengertian Implementasi Tahap implementasi sistem (System Implementation) adalah tahap meletakan
sistem supaya siap dioperasikan. Tahap implementasi sistem terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut : 4.2
Rencana Implementasi Supaya kegiatan implementasi dapat beroperasi sesuai dengan yang diterapkan,
maka perlu jadwal rencana kegiatan implementasi. Dengan demikian, rencana implementsi merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi sistem. Rencana implementasi dimaksudkan untuk mengatur biaya dan waktu.
4.3
Kegiatan Implementasi Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan,
kegiatan implementasi antara lain sebagai berikut : 1. Pengetesan program 2. Instalasi Hardware dan Software 3. Pemilihan dan pelatihan personil 4. Pengetesan sistem 5. Konversi sistem 6. Pemeliharaan 4.4
Pengetesan Program Sebelum program diterapakan, maka program harus bebas dari kesalahan-
kesalahan. Oleh karena itu program harus dites untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Pada pengetesan program, masing-masing program yang telah berjalan dengan benar dan baik bukan berarti program tersebut juga akan berjalan dengan program yang lainnya dalam sistem dengan baik. Kumpulan dari semua program yang telah diintegrasi perlu dites kembali untuk melihat apakah suatu program dapat menerima input data dengan baik, dapat memprosesnya dengan baik dan dapat memberikan output dengan program yang lainnya. 4.5
Pemilihan dan Pelatihan Personil Pemilihan personil yang sangat penting karena personil-personil tersebut yang
nantinya akan terlibat langsung dengan program aplikasi yang telaha dibangun oleh analis dan programmer untuk memenuhi kebutuhan. Jika personil tidak mendapatkan latihan yang baik maka program aplikasi tidak dapat dijalankan dan itu berari program aplikasi yang telah dirancang tidak bermanfaat bagi “Toko Dieacomcell” dan akan mengakibatkan kerugian bagi pihak toko yang telah mengeluarkan dana untuk mendapatkan proogam tersebut. Setiap personil yang terlibat diberi pengertian dan pengetahuan tentang sistem informasi yang akan dijalankan dan mengenai wewenang dan tugas masing-masing. Pemilihan personil dimaksudkan untuk memilih personil yang tepat yang akan terlibat langsung denga sistem informasi yang akan dijalankan. Pemilihan personil dapat dilakukan perubahan dengan melakukan perekrutan personil baru atau personil lama. Personil dalam sistem harus memilik pengetahuan yang cukup tentang sistem yang ada serta posisi dan tugas-tugas mereka. a)
Pelatihan karyawan
Personil-personil yang akan menduduki posisi baru perlu dilatih untuk hal-hal yang belum mereka pahami. Pendidikan untuk personil ini lebih ditekankan pada bagaimana mengoperasikan sistem ini. Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk melakukan pelatihan dan pendidikan, yaitu sebagai berikut : 1.
Ceramah Pendekatan ini memungkinkan pemberi ceramah untuk memberikan pendidikan kepada beberapa orang sekaligus pada saat yang sama. Pendekatan ini baik jika personil-personil yang mengikutinya cukup banyak dan mempunyai tugas yang seragam dan tingkat pendidikan yang setingkat.
2.
Pelatihan prosedur (Procedural Training) Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan petunjuk, cara kerja tertulis dengan menjelaskan kegiatan masing-masing personil tersebut. Personil-personil ini dapat mengajukan pertanyaan- pertanyaan baik secara berkelompok maupun perorangan tentang tugas-tugasnya diprosedur tertulis.
3.
Pelatihan tutorial (Totorial Training) Pendekatan pelatihan ini ditujukan untuk masing-masing personil secara tatap muka. Pendekatan ini baik untuk tugas-tugas yang rumit dan vital yang membuktikan bimbingan-bimbingan langsung.
4.
Simulasi (Simulation) Pendekatan pelatihan ini dilakukan dengan membuat suatu simulasi yang mewakili lingkungan kerja personil.
5.
Latihan langsung di pekerjaaan (On The Job Training) Pendekatan pelatihan ini dilakukan dengan meletakkan personil langsung pada posisi pekerjaannya. Personil-personil yang dilatih diberi penjelasanpenjelasan dan instruksi-instruksi tentang apa saja yang harus dikerjakan dan bagaimana harus mengerjakannya yang langsung dipraktekkan pada situasi kerja yang sebenarnya. Pendekatan yang akan dipakai dalam pelatihan kepada personil-personil yang akan menggunakan sistem baru pada “Toko Dieacomcell” adalah pelatihan prosedural dan latihan langsung dipekerjaan.
4.6
Pengetesan Sistem (Testing Sistem) Penetesan sistem dilakukan setelah instalasi program . pengetesan dilakukan
untuk memeriksa kekompakan antar komponen sistem yang diimplementasikan. Tuuan utama dari pengetesan sistem ini adalah memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen dari sistem telah berfungsi dengan yang diharapkan. Pengetesan perlu dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan atau kelemahan yang mungkin
masih terjadi. Pengetesan sistem termasuk juga pengetesan program secara menyeluruh.
5.
Penutup
5.1
Kesimpulan Dengan selesainya seluruh kegiatan penelitian, analisis sistem, perancangan
program hingga tahap implementasi, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1.
Sistem yang ada selama ini masih menggunakan cara manual sehingga mengakibatkan keterlambatan arus informasi kepada perusahaan. Dengan dibuatnya sistem baru keterlambatan arus informasi dapat dicegah karena pengolahan data dan pencarian data, dan pembuatan laporan sudah dilakukan secara terkomputerisasi sehingga informasi yang dihasilkan menjadi berkualitas.
2.
Aplikasi sistem komputerisai penjualan ini dapat digunakan untuk membantu kinerja karyawan “Toko Dieacomcell” yang berkepentingan dalam mengolah data transaksi penjualan maupun pembelian dimana karyawan tersebut hanya menginputkan data saja dan proses pengolahan dilakukan oleh komputer sehingga akan meminimalkan tingkat kesalahan yang biasanya terjadi dalam sistem manual.
3.
Penerapan sistem informasi yang baru ini tidak akan merusak sistem yang selama ini berjalan diperusahaan tersebut, tetapi dengan sistem ini diterapkan dapat mendukung kinerja proses pengolahan data pada perusahaan tesebut menjadi lebih efisien.
5.2
Keunggulan Keunggulan dari aplikasi sistem penjualan pada Toko Dieacomcell adalah sebagai
berikut: 1.
Sistem dapat memperbaiki pola kerja yang sebelumnya dilakukan secara manual menjadi terkomputerisasi.
2.
Sistem yang dibuat secara terkomputerisasi dapat digunakan untuk mendata data barang, data konsumen, data pemasok, melakukan transaksi pembelian dan transaksi penjualan
3.
Komputerisasi Sistem Informasi penjualan ini dapat menghasilkan laporan barang, pemasok, konsumen, penjualan, pembelian dan nota jual untuk konsumen.
5.3
Kelemahan Kelemahan pada sistem informasi penjualan pada Toko Dieacomcell antara lain
sebagai berikut: 1.
Sistem informasi penjualan pada Toko Dieacomcell tidak menagani dari penggajian pegawai, dan perhitungan laporan keuangan hal ini terkait dari batasan masalah dalam pembuatan sistem ini.
2.
Sistem informasi penjualan pada Toko Dieacomcell
masih bersifat standalone
belum bersifat client – server. 5.4
Saran Berdasarkan
hasil
kesimpulan
diatas,
sebagai
pertimbangan
bagi
Toko
Dieacomcell, Pakem Sleman dalam meningkatkan kinerja, penulis mencoba untuk memberikan saran berkaitan dengan sistem informasi penjualan pada Toko Dieacomcell, antara lain : 1.
Pengembang melengkapi dengan sistem yang berkaitan dengan penggajian kepegawaian dan beberapa sistem lain yang berkaitan dengan kebutuhan toko yang semakin berkembang.
2.
Pengembang bisa menjadikan sistem menjadi bersifat client – server sehingga dapat diakses dari beberapa media seperti web dan mudah dalam melakukan monitoring.
3.
Sistem informasi penjualan berbasis komputer yang penulis usulkan
dapat
diterapkan dan dapat membantu dalam pengolahan data penjualan, serta dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan untuk membantu dalam mengambil keputusan. 4.
Untuk mengoptimalkan pekerjaan, sebaiknya sistem pengolahan data penjualan dan pembelian yang dilakukan secara manual diperbaharui dengan sistem yang terkomputerisasi.
Demikian kesimpulan dan saran yang penulis berikan. Untuk peneliti berikutnya supaya dapat lebih sistem yang penulis usulkan agar lebih disempurnakan lagi. Semoga sistem yang diusulkan dapat membantu Toko Dieacomcell, Pakem slemanyogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Andi, Sunyoto. 2007. Pemograman Database dengan Visual Basic dan microsoft SQL. Penerbit C.V ANDI OFFSET Yogyakarta Bunafit, Nugroho dan Indah Indriyanna.2009. Sistem Penjualan Retail Mini Market dengan Visual Basic 6.0. Penerbit ALIF Media Yogyakarta Hanif, Al Fatta. 2007. Analisis Perancangan Sistem Informasi. Penerbit C.V ANDI OFFSET Yogyakarta Jogianto. 2005. ANALISIS & DESAIN SISTEM INFORMASI: Pendekatan Terstruktur,Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Penerbit C.V ANDI OFFSET Yogyakarta
Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengolahan Basis Data. Penerbit C.V ANDI OFFSET Yogyakarta
M. Rudyanto, Arief. 2006. Pemograman Basis Data Menggunakan TransactSQL dengan Microsoft SQL Server 2000. Penerbit C.V ANDI OFFSET Yogyakarta