1 PERANCANGAN PROGRAM PENGOLAHAN NILAI AKHIR PADA SD INDANAA BEKASI Muh.Wowon1, Herlawati2, Irma Afrianti3 1
Jurusan Manajemen Informatika, Amik BSI Bekasi Jl. Cut Mutiah No. 88 Bekasi Timur
[email protected] 2
Program Studi Sistem Informasi, STMIK Nusa Mandiri Bekasi K1-Jl. Raya Kaliabang No.8 Perwira, Bekasi
[email protected] Jurusan Manajemen Informatika, AMIK BSI Bekasi Jl. Cut Mutiah No. 88 Bekasi Timur Irma Afrianti
ABSTRACT The increasing progress in all are as, the need for accurate presertation of in for mation quickly becomes mandtory requipment that must be met. Computer data processing asa a means of information is part of science with cuting-edge technology that can help in terms of time a high level of accuary in data processing. Private elementary school in drive need of an information system that can suport and facilities that work of teaches in terms of data processing of the students for that reason, the author times to make this find value of the stock program design in elementary school Indanaa Bekasi were not computerized. The processing of student scores in elementary school Indanaa Bekasi allows a lot of errors because of the income, the computation and data transfers to the book value report cards is still done manually besides lack of accurate data transfer a book value of reports cards because the data values lives lies in the stronger, it will dificult for teachers in the data search values. The design of the program is the best solution to solve the problems that exist in this school, as well as a computerized system that can archieve effective and actifites to suport teaching and learning actifites. Keywords : Program Design, Manufacturing Value
1.
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi yang berkembang semakin pesat belakangan ini menyebabkan adanya perubahan pemikiran masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia. Masyarakat kini mulai meninggalkan cara tradisional saat menyelesaiakan suatu pekerjaan. Hal seperti ini pun masuk kedalam dunia pendidikan. Metode tradisional saat menulis soal–soal ulangan, absensi dan menyusun nilai untuk rapor kini mulai digantikan dengan metode yang lebih modern atau dengan cara komputerisasi. Dengan metode yang lebih modern, dapat memperkecil tingkat
kesalahan dan memperkecil praktek-praktek guru „nakal‟ yang sering memberikan nilai secara subjektif. Dengan begitu para orang tua siswa pun dapat dengan mudah melihat proses penilaian yang diberikan oleh guru. Orang tua pun dapat mengawasi jika terjadi kecurangan atau kesalahan dalam penilaian. Orang tua dapat melihat berapa persen tingkat kehadiran anaknya dan dapat mengetahui jika ternyata terdapat kesalahan dalam absensi begitupun dengan penilaian. Dengan begitu, orang tua bisa mengawasi anaknya jika ternyata bolos atau tidak masuk sekolah tanpa keterangan. Orang tua juga bisa mengawasi nilai akhir
2 dari hasil ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester. Orang tua atau wali murid juga bisa mengetahui nilai anaknya saat mengerjakan tugas, Ulangan Harian (UH), Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Dengan begitu orang tua atau wali bisa melihat dengan jelas penyusunan nilai untuk dimasukan kedalam raport. Orang tua bahkan dapat menganalisa dan menghitung ulang penilaian yang diberikan. II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Program Sebuah program dibuat untuk mempermudah serta menangani kesalahan– kesalahan yang ada. Untuk pemahaman mengenai program, sebaiknya mengenal terlebih dahulu mengenal program itu sendiri. Pengertian mengenai program pertama–tama diperoleh dari definisinya, dengan demikian definisi ini mempunyai peranan yang penting dalam pendekatan untuk mempelajari serta membuat suatu program. 2.1.1.Pengertian Program Program adalah pernyataan yang disusun menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah yang disusun secara logis dan sistematis untuk menyelesaikan masalah. Pengertian program menurut Yuswanto (2009a:8) menyatakan bahwa “Program merupakan kata, ekspresi, pernyataan kombinasi yang disusun atau dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur berupa urutan langkah untuk pemograman sehingga dapat dieksekusi oleh komputer.” Sedangkan bahasa program adalah prosedur penulisan program, dengan cara memberikan serangkaian yang ditulis menurut atran tertentu, sehingga komputer menjalankan tugas yang diberikan. Didalam bahasa pemograman terdapat 3 faktor penting yaitu : 1. Sintaks Aturan penulisan bahasa atau tata bahasanya 2. Semantik Arti atau maksud yang terkandung didalam statement tersebut
3.
Kebenaran logika Hubungan benar tidaknya urutan ststement Sementara itu bahasa pemograman dibedakan menjadi 3 yaitu : a.
Bahasa Tingkat Rendah (Low Level Language) Adalah bahasa pemrograman yang berorientasi pada mesin. Contohnya adalah bahasa assembly, bahasa tingkat rendah ini sangat sulit dipahami.
b.
Bahasa Tingkat Menengah (Middle Level Language) Adalah bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan pernyataan, mudah untuk dipahami dan memiliki instruksiinstruksi tertentu yang dapat langsung diakses oleh computer. Contohnya adalah bahasa C.
c.
Bahasa Tingkat Tinggi (High Level Language) Bahasa tingkat tinggi adalah bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan pernyataan dan dapat dipahami secara langsung. Contohnya adalah Pascal, Fortran, Cobol, Basic 2.1.2 Microsoft Visual Basic 6.0
Menurut Suryana (2009:1) menyatakan bahwa “Microsoft Visual Basic adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan memanfaatkan keistimewaan konsep-konsep anatar muka grafis dalam microsoft windows.” Dengan menggunakan Grapichal User Interface (GUI), Visual Basic adalah sakah satu program aplikasi yang termasuk dalam bahasa program tingkat tinggi. Microsoft Visual Basic juga berarti bahasa pemograman visual yang berorientasi pada objek (OOP), yang memiliki kemampuan untuk membuat suatu aplikasi database dengan cepat dan juga memiliki fasilitas yang lengkap sehingga mudah untuk digunakan.
3 2.2.1. Peralatan Pendukung 1. Normalisasi Menurut Kusrini (2007a: 40) menjelaskan bahwa normalisasi merupakan cara pendekatan dalam membangun desain logika basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal. Pada dasarnya desain logika basis data relasional dapat menggunakan prinsip normalisasi maupun transformasi dari model E-R ke bentuk fisik. Dalam perspektif normalisasi sebuah database dikatakan baik jika setiap tabel yang membentuk basis data sudah dalam keadaan normal. Menurut Kusrini (2007b:40) suatu tabel dikatakan normal jika: a. Jika ada dekomposisi/penguraian tabel, maka dekomposisinya dijamin aman (lossless-join decomposition). b. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (dependency preservation). c. Tidak melanggar Boyce Code Normal Form (BCNF), jika tidak bisa minimal tidak melanggar bentuk normalisasi ketiga. Ada beberapa macam istilah yang harus dipahami sebelum merancang basis data menurut Kusrini (2007c:22-24), diantaranya: 1. Superkey Satu atau lebih atribut (kumpulan atribut) yang dapat membedakan setiap baris data dalam tabel secara unik. 2. Candidate Key Kumpulan atribut minimal yang membedakan setiap baris data dalam tabel secara unik. 3. Kunci Relasi (Relation Keys)/Kunci Utama (Primary Key) Nilai dari kunci relasi harus mengidentifikasikan sebuah baris yang unik didalam sebuah relasi. 4. Kunci Alternatif (Alternate Key) Kunci yang tidak ada di Dunia nyata, tetapi diadakan dan dijadikan primary key. 5. Komposit Key Primary key yang terdiri dari lebih dari satu. 6. Foreign Key (FK) Sebuah FK merupakan sekumpulan atribut dalam suatu relasi. 7. Kardinalitas Pemetaan
Menunjukan jumlah entity lain dengan suatu relationship sets. Kardinalitas meliputi: a. Hubungan satu ke satu (one to one) Yaitu satu entity dalam A dihubungkan dengan maksimum satu entity. b. Hubungan satu ke banyak (one to many) Yaitu satu entity dalam A dihubungkan dengan sejumlah entity dalam entity dalam B dihubungkan dengan maksimum satu entity dalam A. c. Hubungan banyak ke satu (many to one) Yaitu satu entity dihubungkan dengan maksimum satu entity B. Satu entity dalam B dapat dihubungkan dengan sejumlah entity dalam A. d. Hubungan banyak ke banyak Satu entity dalam A dihubungkan dengan sejumlah entity dalam entity dalam B dihubungkan dengan sejumlah entity dalam A. Ada beberepa bentuk-bentuk normalisasi menurut Kusrini (2007d:41-42) antara lain: a. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form) Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusanmengikuti format tertentu, dapat saja tidak lengkap dan terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai keadaan. b. Bentuk Normal Tahap Pertama (1NF) Sebuah tabel disebut 1NF jika: 1. Tidak ada baris yang duplikat dalam tabel tersebut 2. Masing-masing cell bernilai tunggal Permintaan yang menyatakan tidak ada baris yang duplikat dalam sebuah tabel berarti tabel tersebut memiliki sebuah kunci, meskipun kunci tersebut dibuat dari kombinasi lebih dari satu kolom atau bahkan kunci tersebut merupakan kombinasi dari semua kolom. c. Bentuk Normal Tahap Kedua (2NF) 2NF terpenuhi jika pada sebuah tabel semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key memiliki ketergantungan fungsional pada primary key secara utuh. Sebuah tabel dikatakan tidak memenuhi 2NF, jika ketergantungannya hanya bersifat parsial (hanya tergantung pada sebagian dari primary key). Bentuk normal kedua ini dianggap belum memadai karena meninjau sifat
4 ketergantungan atribut terhadap primary key.
Program. Terdapat 2 cara dalam teknik pembuatan program flowchart, yaitu :
d. Bentuk Normal Tahap Ketiga (3NF) Sebuah tabel dikatakan memenuhi bentuk normal ketiga, jika untuk setiap ketergantungan fungsional dengan notasi X A, dimana A mewakili semua atribut tunggal di dalam tabel yang tidak ada di dalam X, maka: 1. X haruslah super key pada tabel tersebut. 2. Atau A merupakan bagian dari primary key pada tabel tersebut. e. Bentuk Normal Keempat (4NF) dan Kelima (5NF) Penerapan aturan normalisasi sampai bentuk normal ketiga sudah memadai untuk menghasilkan tabel berkualitas baik. Namun demikian, terdapat pula bentuk normal keempat (4NF) dan kelima (5NF). Bentuk normal keempat berkaitan dengan sifat ketergantungan banyak nilai (mulitvalue dependence) pada suatu tabel yang merupakan pengembangan dari ketergantungan fungsional.
a. General Way Biasa dalam menyusun logika program yang menggunakan pengulanagn proses secara tidak langsung (No Direct Loop). b. Iteration Way Biasa digunakan dalam logika program yang cepat dan dengan tingkat permasalahn yang lebih kompleks (Direct Loop). 3. Diagram Hierarchy Input Proses Output
2.Flowchart Menurut Yuswanto (2009b:16) menyatakan bahwa “Flowchart adalah suatu metode pemecahan masalah yang digambarkan dengan mempresentasikan simbol-simbol tertentu yang mudah dimengerti, digunakan dan standar.” Dalam penulisan flowchart dikenal dua metode yang digunakan yaitu : a. Diagram alir program (Program Flowchart) Simbol yang digunakan untuk mengamvarkan urutan prosedur secara rinci dan detail anatara intruksi yang satu dengan yang lain didalam suatu program komputer yang bernilai logic. b. Diagram Sistem (System Flowchart) Simbol yang menggambarkan urutan prosedur secara detail didalam suatu sistem komputer yang bersifat fisik. Sebelum membuat program komputer, hal pertama yang dilakukan adalah membuat diagram alir, dan yang sering dugunakan adalah Diagram Alir
(HIPO) Menurut Jogiyanto (2005a:787) menjelaskan bahwa, “HIPO adalah proses yang berisi sebuah set diagram secara grafis menjelaskan fungsi sebuah sistem dari tingkat umum ke khusus.” Diagram HIPO bebrbasis pada fungsi yaitu tiap–tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utama. Diagram HIPO menggunakan 3 macam diagram untuk tingkatannya, yaitu : a. Visual Table Of Contents (VTOC) Menggambarkan hubungan dari fungsifungsi pada sistem secara berjenjang. b. Overview Diagram (OD) Menunjukan garis besar hubungan dari input proses dan output. c. Detail Diagram (DD) Diagram yang memiliki tingkatan paling rendah pada Diagram HIPO.
4.Pengkodean Pengkodean menurut Jogiyanto (2005b:384) menjelaskan bahwa “Kode yang digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan data, memasukan data kedalam komputer dan untuk mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya.” 1. Petunjuk pembuat kode Berikut ini dijabarkan tentang petunjuk dari pembuat kode yang baik antara lain :
5 a.
Harus mudah diingat
b.
Harus unik
c.
Harus fleksibel
d.
Harus efisien
e.
Harus konsisten
f.
Harus distrandarisasi
g.
Hindari spasi
h.
Panjang kode harus sama
2.
Tipe dari kode
e.
Kode Decimal (Decimal Code) Mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka decimal dimulai dari angka 0 sampai dengan 9 atau dari 00 sampai dengan 99 tergantung dari kelompoknya.
III. PEMBAHASAN
Dalam pembuatan suatu struktur kode terdapat tipe atau jenis yang dapat dibuat. Maka berdasarkan hal tersebut struktur terbagi 5 (lima) jenis atau tipe antara lain : a.
Kode nomerik Tujuan penggunaan kode ini yaitu agar kode mudah diingat atau dibuat dengan singkat atau mengambil sebagian karakter sebagai karakter dan item yang akan diwakili oleh item tersebut. Kebaikan dari kode nomerik adalah mudah diingat, sedangkan kekurangannya adalah kode dapat menjadi terlalu panjang.
b.
Kode urut (Sequential Code) Disebut dengan seri merupakan kode yang nilainya urut antara satu kode dengan kode yang berikutnya.
c.
Kode blok (Block Code) Mengklasifikasikan item kedalam blok tertentu mencerminkan kedalam satu klasifikasi tertentu atas pemakaian maksimum yang diharapkan.
d. Kode group (Group Code) Kode yang berdasarkan field–field dan tiap–tiap kode .
3.1.Tinjauan Perusahaan Dalam tinjauan perusahaan ini berisi sejarah sekolah, sturktur organisasi sekolah dan fungsi dari masing-masing bagian yang terdapat pada sekolah dasar Indanaa. 3.1.1. Sejarah Perusahaan Sekolah Dasar Indanaa adalah sekolah swasta pertama di daerah Markan atau yang biasa dikenal Perumahan Umum (PU) di daerah Bantar Gerbang kecamatan Rawa Lumbu. SDS Indanaa berlokasi di Jalan Sukatani nomor 30 RT 002 RW 041 kelurahan Bojong Rawa Lumbu kecamatan Rawa Lumbu Bekasi. Didirikan tahun 2007 tanggal 17 bulan Februari. Dengan akte no 2 tahun 1988, Notaris Sri Bandiningsih. Dan sesuai Nomor : 3574/G4/KL/2009 pada tanggal : 22 Oktober 2009, SDS Indanaa mempunyai Nomor Statistik Sekolah (NSS) :102026510057. Dan Nomor Pokok Sekolah Nasional : 20231578. Terdapat 7 ruangan di SDS Indanaa, yang terdiri dari 1 ruangan Kepala Sekolah yang bergabung dengan ruangan Tata Usaha (TU), 1 ruangan perpustakaan yang bergabung bersama ruangan guru, dan 5 kelas yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) kelas satu sampai kelas 6. Tetapi kelas yang digunakan oleh siswa kelas 3 digabung menjadi satu kelas dengan dipisahkan oleh triplek. SDS Indanaa merupakan sekolah yang menjunjung tinggi kedisplinan dan kesopanan. SDS Indanaa juga merupakan sekolah yang membantu masyarakat sekitar, terutama yang tergolong ekonomi lemah untuk bisa bersekolah. Walaupun dengan keadaan sekolah yang sederhana serta jumlah murid yang sedikit, SDS
6 Indanaa mempunyai integritas di kalangan masyarakat sekitar. Lulusan dari Indanaa mempunyai kemampuan yang lebih dibandingkan lulusan dari SD Negri, karena SDS Indanaa memiliki kedislipinan, kesopanan dan kemampuan berpikir yang lebih baik. 3. Struktur Organisasi dan Fungsi Untuk mengelola perusahaan dengan baik dan optimal, terutama terhadap sumber daya manusia, sekolah menerapkan manajemen yang dituangkan kedalam bentuk sturktur organisasi. Struktur organisasi dimaksudkan sebagai sarana untuk menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya.Adapun struktur organisasi ini sendiri dapat dikatakan sebagai suatu kerangka yang mewujudkan suatu pola tetapi dari hubungan antara kedudukan dan peranan dalam suatu kerjasama. Bentuk Sturktur Organisasi yang dimiliki sekolah SDS Indanaa adalah sebagai berikut : a. Struktur Organisasi Kepala Sekolah
b.
Memberikan pengarahan kepada guru dan Tata Usaha c. Mengkoordinasikan setiap bagian d. Membantu Kepala sekolah dalam urusan-urusan sebagai kurikulum, kesiswaan, Sarana dan Prasarana 3. Tata Usaha a. Melaksanakan administrasi keuangan b. Merencanakan administrasi program dan anggaran c. Menyusun laporan program dan anggaran d. Memberikan pelayanan admnistrasi kepegawaian dan kesiswaan e. Bertanggung jawab kepada Kepala sekolah 4. Guru a. Membuat Rancangan Program Pembelajaran b. Membimbing dan mengajar peserta didik c. Menyusun laporan pebelajaran siswa d. Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah 3.1.2. Tinjauan Kasus
TU
GURU
Sumber:Kepala SD INDANAA Gambar III.1. Struktur Organisasi SDS INDANAA b. Fungsi Organisasi 1. Kepala Sekolah a. Bertanggung jawab atas jalannya sekolah b. Membuat rencana kerja bagi sekolah sebagai dasar kebijakan dalam mengkoordinasikan jalannya lembaga c. Bertanggung jawab atas aktivitas yang terjadi baik di dalam maupun di luar sekolah d. Mengawasi serta mengambil kebijakan atas jalannya perangkat dan bagian dari sekolah 2. Wakil Kepala Sekolah a. Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan pelaksanaan program
1.
Alasan pengambilan materi “Pengolahan Nilai”
Dalam pendidikan khususnya pendidikan Sekolah Dasar atau SD, nilai adalah tujuan utama yang sangat diperhatikan bagi guru terlebih orang tua murid. Dengan mengetahui nilai yang didapat, guru dapat mengetahui siswa-siswa mana saja yang mempunyai kekurangan dan permasalahan dalam mengerjakan materi. Bagi orang tua, nilai adalah tujuan utama yang diperiksa, karena dengan mengetahui nilai yang didapat anaknya, orang tua dapat mengambil kesimpulan apakah putraputrinya mampu mengikuti pelajaran dengan baik atau tidak. 2. Solusi dan Tujuan Penulis mencoba untuk membantu permasalahan yang terjadi dalam proses pengolahan nilai. Dengan menggunakan Visual Basic 6.0 dan dengan database Microsoft Access 2007, penulis mencoba membuat sebuah program sederhana untuk
7 pengolahan nilai, dari proses penginputan data seperti data user, data siswa, data guru, data nilai sampai proses output yaitu data nilai akhir. Tujuannya dari pembuatan program ini adalah : 1. Memberikan kemudahan bagi guru untuk memasukan serta menyimpan nilai. 2. Membantu guru dalam penginputan nilai Ulangan Harian, tugas, Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester.
Media : Cetakan Kertas Jumlah : Satu lembar Frekuensi : Setiap ada perubahan data pengajar Bentuk : Lampiran A-3
2.3.
3.3Spesifikasi Dokumen Masukan (Input) 1.
2.
3.
Nama Dokumen : Dokumen Data User Fungsi : Menunjukan Dokumen Data User Sumber : Kepala Sekolah Tujuan : Administrasi Media : Cetakan Kertas Jumlah : Satu kertas Frekuensi : Setiap ada perubahan data user Bentuk : A-1 Nama Dokumen : Dokumen Data Siswa Fungsi : Menunjukan Dokumen Data Siswa Sumber : Siswa Tujuan : Administrasi Media : Cetakan Kertas Jumlah : Satu lembar Frekuensi : Setiap ada perubahan data siswa Bentuk : Lampiran A-2 Nama Dokumen : Dokumen Data Guru Fungsi : Menunjukan Dokumen data pengajar Sumber : Pengajar Tujuan : Administrasi
Media : Cetakan Kertas Spesifikasi Dokumen Keluaran (
Output ) Merupakan file atau dokumen yang dibuat berdasarkan data keluaran dari aplikasi yang dibuat dan digunakan pada pengolahan nilai. 1. Nama Form : Laporan Nilai Siswa Fungsi : Sebagai laporan nilai siswa Sumber : Guru Tujuan : Siswa Media : Cetakan kertas Jumlah : Satu Lembar Frekuensi : Setiap ada perubahan nilai siswa Bentuk : Lampiran B-1 2. Nama Form : Laporan Data Siswa Fungsi : Sebagai laporan data siswa Sumber : Siswa Tujuan : Administrasi Media : Cetakan kertas Jumlah : Satu Lembar Frekuensi : Setiap ada perubahan data siswa Bentuk :
Lampiran B-2
8
3.5 Normalisasi 1. Bentuk 3NF (Normal Form) Siswa Sementara NIS*
Nil_Tugas
Nm_siswa
Nil_Ulangan
Kd_mapel*
Jk_siswa
Nil_UTS
Mapel
Tempat_lahir
Nil_UAS
KKM
tl_siswa
Kd_mapel*
Alamat_siswa
NIS*
Nama_wali
Guru
Nilai
NIG*
Id_nilai*
Nm_guru
Semester
Jk_guru
Kelas
Tempat_lahir
Total_nilai
tl_guru
NIS**
Alamat_guru
NIG**
Tlp_guru Ijazah_akhir Keterangan : * **
= Kunci Utama (Primary Key) = Kunci Asing (Foreign Key) = One to One Relationship = One to Many Relationship Gambar III.5. Bentuk Normal Ketiga
Mapel
9
2.4 Spesifikasi File
dengan file ataupun field name pada pengolahan data. Spesifikasi file pada perancangan program pengolahan nilai, penulis membuat database dengan nama sds_indanaa.mdb yang terdiri dari beberapa file antara lain :
File merupakan kumpulan dari beberapa record berhubungan satu sama lain (sejenis) yang berisi data suatu bidang tertentu. Sedangakn record dapat diartikan sebagai kumpulan dari beberapa field. Spesifikasi file dibuat agar pemakai (user) dapat memahami segala yang berhubungan 3. Spesifikasi File Nilai Nama File : File Nilai Akronim File : nilai Fungsi : Untuk Menyimpan nilai-nilai siswa Type File : File Transaksi Organisasi Tabel : Index Sequential Access Tabel : Random Media : Harddisk Record Size : 45 Bytes Field Key : Id_nilai Software : Microsoft Access 2007
35
Tabel III.5 Spesifikasi File Nilai No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Nilai
Elemen Data Id Nilai Semester Total Nilai Kelas Tanggal NIS NIG
Akronim Type Id_nilai Text Semester Single Total_nilai Curency Kelas Single Tanggal Date/Time NIS Text NIG Text LAMPIRAN C.7.
Width 15 15 15
Keterangan Primary Key Foreign Key Foreign Key
10 4. Spesifikasi File User Nama File : File User Akronim File : user Fungsi : Untuk Masuk ke menu utama Type File : File Transaksi Organisasi Tabel : Index Sequential Access Tabel : Random Media : Harddisk Record Size : 38 Bytes Field Key : Kd_user Software : Microsoft Access 2007
Tabel III.7 Spesifikasi File User
No. 1. 2. 3. 4.
Elemen Data Kode User Nama User Password Status
Akronim Kd_user Nm_user Password Status
Type Text Text Double Text
LAMPIRAN C.1. LOGIN
LAMPIRAN C.2. MENU UTAMA
Width 3 30 5
37
Keterangan Primary Key -
11 IV. PENUTUP 4.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan: a. Pengolahan nilai pada sekolah dasar swasta Indanaa bekasi yang dilakukan secara manual mengakibatkan banyaknya tempat untuk menyimpan data nilai serta sulitnya pencarian data nilai jika sewaktu-waktu dibutuhkan. b. Dengan adanya aplikasi ini khusus aplikasi program pengolahan nilai siswa ini berguna untuk membantu para wali kelas dan guru-guru disekolah dimana dapat mengurangi biaya pemakaian kertas karena data di simpan dala database komputer dan sangat menunjang kegiatan administrasi sekolah. c. Program ini dapat memaksimalkan tingkat keakuratan data dan mengurangi tingkat kesalahan perhitungan dalam menghitung nilai, karena perhitungan nilai dilakukan secara otomatis oleh program. 4.2. Saran-saran Setelah selesainya penulisan tugas akhir ini, penulis akan mencoba memberikan saran-saran, terutama terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan program aplikasi yang ada. a. Dalam menggunakan program, hendaklah pemakai mempelajari terlebih dahulu program ini untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan yang mungkin timbul dalam penggunaanya nanti b. Melakukan pemeliharaan database dari berbagai penggunaan, baik itu datang dari virus komputer atau dari yang lainnya. c. Perlu dibutuhkan cadangan maupun salinan data (BackUp) untuk menghindari rusaknya data ketika perangkat keras maupun perangkat lunak mengalamai masalah. d. Mengupdate program secara teratur sehingga dapat digunakan dalam waktu yang lama Perlu adanya penyempurnaan terhadap program yang ada, karena disamping kelebihan dari program yang ada, penulis masih banyak kekurangan dalam pembuatan program pengolahan nilai DAFTAR PUSTAKA. H.M, Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Tersturktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi.
Nugroho, Adi. 2009. Konsep Pengembangan Sistem Basis Data. Bandung :Informatika. Suryana, Taryana. 2009. Microsoft Visual Basic 6.0. Bandung : Graha Ilmu. Yuswanto. 2009. Algoritma dan Pemograman Dengan Visual Basic.Net 2005. Jakarta : Cerdas Pustaka Publisher. ST, Winarto, Edy. 2009. Belajar Pemrograman Visual Basic 6 dalam Sekejap. Jakarta : Elex Media Komputindo.
