1 Perancangan Media Pembelajaran Bahasa Korea Berbasis Website menggunakan Teknologi HTML5 Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi...
Perancangan Media Pembelajaran Bahasa Korea Berbasis Website menggunakan Teknologi HTML5
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti: Fransisca Angelia Kristiani (672010014) Adi Nugroho, ST., MMSI. Mila Chrismawati Paseleng, S.Si., M.Pd.
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga September 2015
i
ii
iii
iv
v
VvV1
vi
Perancangan Media Pembelajaran Bahasa Korea Berbasis Website menggunakan Teknologi HTML5 1)
Fransisca Angelia Kristiani, 2) Adi Nugroho, 3) Mila C. Paseleng Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia 1) Email: [email protected], 2) [email protected], 3) [email protected] Abstract
Korean language learning media nowadays is still not interactive enough that it doesn’t really catch people attention. This happened because the expense and facility of learning Korean language with book, course, or internet was limited and it makes learning Korean language hard for most of people that interested in it. The purpose of this research is to create Korean language learning media based on website with HTML5 technology. This research was conducted in 5 steps, that is analysis and datas collecting, application designing, appication production, application testing, and research report and scientific articles writing. The result of this research is a website that can be used as Korean language learning media. This website displays materials in form of Hangeul letters that equipped with spelling sounds of every letter, conversations in Korean language dan Korean letter writing exercises. Test result shows that this website is very useful for many users in learning Korean language. Keywords: Korea, Learning Media, Website, HTML5
Abstrak Media pembelajaran bahasa Korea saat ini masih kurang interaktif sehingga kurang menarik perhatian dari masyarakat. Hal ini dikarenakan keterbatasan biaya dan sarana dalam pembelajaran bahasa Korea melalui buku, kursus maupun internet membuat sebagian besar masyarakat peminat bahasa Korea menjadi sulit untuk mempelajari bahasa Korea. Tujuan penelitian ini adalah merancang media pembelajaran bahasa Korea berbasis website dengan teknologi HTML5. Penelitian ini dilakukan dalam lima tahapan, yaitu analisis dan pengumpulan data, perancangan aplikasi, pembuatan aplikasi, pengujian aplikasi dan penulisan laporan penelitian dan artikel ilmiah. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebuah website yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran bahasa Korea. Website ini menyajikan materi berupa huruf Hangeul yang dilengkapi dengan suara pelafalan setiap huruf, percakapan dalam bahasa Korea dan latihan menulis huruf Korea. Hasil pengujian menunjukkan bahwa website ini bermanfaat bagi pengguna dalam mempelajari bahasa Korea. Kata Kunci : Korea, Media Pembelajaran, Website, HTML5 1)
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 3) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
vii
1.
Pendahuluan Saat ini, budaya Korea sedang berkembang dengan pesat, salah satunya di Indonesia. Tayangan hiburan berupa film, serial dan lagu-lagu Korea sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Kuatnya karakter dan identitas para artis Korea mampu membuat mereka menjadi trendsetter baru dalam dunia musik, seni akting, fashion dan gaya hidup. Akibatnya terjadi proses pengimitasian identitas diri pada remaja. Fenomena ini disebut dengan Korean Wave (K-Wave). Anggota komunitas penyuka budaya Korea mengaplikasikan budaya Korea dengan cara mengimitasi budaya tersebut dalam kehidupan sehari-hari seperti penampilan (gaya rambut, gaya pakaian dan make up), penggunaan bahasa Korea, dan penggunaan produk Korea. Hal tersebut mempunyai sisi positif yaitu rasa ingin tahu remaja untuk belajar bahasa asing [1] Bahasa Korea di Indonesia beberapa tahun lalu bukanlah sesuatu yang menarik, tetapi seiiring gencarnya serangan ekonomi dan Hallyu (Korean Wave) membuat bahasa Korea menjadi bahasa yang banyak diminati dan diperhitungkan [2]. Namun, media pembelajaran bahasa Korea saat ini masih kurang interaktif sehingga kurang menarik perhatian dari masyarakat. Hal ini dikarenakan keterbatasan biaya dan sarana dalam pembelajaran bahasa Korea melalui buku, kursus maupun internet membuat sebagian besar masyarakat peminat bahasa Korea menjadi sulit untuk mempelajari bahasa Korea [3]. Berdasarkan penelitian awal yang dilakukan didapatkan informasi bahwa buku pembelajaran bahasa Korea tergolong mahal dan susah untuk didapatkan. Untuk buku pembelajaran bahasa korea hanya berupa teks-teks, dan itu tidak terlalu mendetail pembelajarannya. Dan untuk kursus bahasa korea juga tergolong mahal. Terdapat beberapa website yang menyediakan sarana pembelajaran bahasa Korea, namun materi yang berasal dari website tersebut juga masih sebatas materi bahasa Korea dalam bentuk teks dan dirasa kurang interaktif, belum ada sarana yang memungkinkan pengguna untuk berinterasi dengan website, misal untuk belajar menulis huruf Korea di website ini secara langsung. Oleh karena itu dibutuhkanlah media pembelajaran alternatif dalam bentuk website interaktif yang dibangun menggunakan teknologi HTML5, di mana selain menampilkan materi dalam bentuk teks, website tersebut juga dapat menyediakan materi percakapan melalui video dan audio serta menyediakan sarana untuk belajar penulisan huruf Korea, sehingga pengguna dapat berinteraksi langsung dengan website tersebut (lebih interaktif). Aplikasi berbasis website juga memungkinkan pengguna untuk mengakses website di manapun dan kapanpun, selama masih ada koneksi internet. Untuk mengatasi masalah tersebut, dibuatlah suatu alat bantu yang dapat digunakan untuk membantu dalam mempelajari bahasa Korea, yaitu penggabungan antara pelajaran bahasa Korea dan program aplikasi dalam bentuk website. Aplikasi dirancang untuk menampilkan level paling dasar bahasa Korea, menampilkan cara penulisan, kosa kata, dan bagaimana cara berbicaranya. Aplikasi dibuat menggunakan teknologi HTML5. Komponen HTML5 yang digunakan pada website yang dibuat adalah komponen canvas. Komponen canvas ini akan digunakan untuk fasilitas belajar menulis huruf Korea, sehingga pengguna dapat belajar menulis di website ini dengan bantuan mouse komputer. Website ini juga dibuat responsive
1
supaya dapat diakses dalam berbagai ukuran layar device. Untuk membuat website menjadi responsive digunakan teknologi Bootstrap. 2.
Kajian Pustaka
Penelitian terdahulu yang pertama berjudul Pengembangan Aplikasi Mobile Web Percakapan Bahasa Korea Berbasis Lokasi menggunakan Foursquare API. Aplikasi pada penelitian ini dibuat menggunakan Ruby in Rails framework, Foursquare API, HTML5, dan JavaScript. Sistem yang dihasilkan diuji dengan dua metode, yaitu Black Box Test dan Alpha Test. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi percakapan bahasa Korea berbasis mobile web dengan memanfaatkan Foursquare API, GPS dan geo location yang dapat mendeteksi koordinat pengguna smartphone. Aplikasi ini membantu pengguna untuk mengetahui percakapan dan kosakata bahasa Korea berdasarkan lokasi serta dapat mendengarkan cara pengucapannya [4]. Penelitian terdahulu yang kedua adalah penelitian dengan judul Pembuatan Media Pembelajaran Dasar Bahasa Korea Menggunakan AndEngine Berbasis Android. Penelitian ini membahas tentang pembuatan media pembelajaran dasar bahasa Korea pada platform Android mobile. Pembelajaran bahasa Korea yang dibuat meliputi pembelajaran tentang huruf-huruf Korea (Hangul), Batchim, dan Batchim Gabungan. Pada aplikasi ini juga terdapat mini game yang digunakan sebagai latihan dalam pemahaman huruf Korea. Dengan adanya aplikasi ini, para user bisa belajar berbagai macam huruf bahasa Korea dan cara membacanya [5]. Pada penelitian terdahulu yang pertama, aplikasi difokuskan dalam pembelajaran percakapan bahasa Korea berdasarkan lokasi percakapan. Namun, materi percakapan disajikan dalam bentuk tulisan-tulisan, bukan melalui suara. Sedangkan pada penelitian yang dibuat ini, selain terdapat materi percakapan juga terdapat materi-materi dasar seperti huruf dasar Korea dan didukung juga dengan fasilitas belajar menulis huruf korea. Materi percakapan pada penelitian ini dikembangkan tidak hanya dalam bentuk tulisan namun juga dalam bentuk suara dan video. Pada penelitian terdahulu yang kedua, aplikasi dikembangkan dalam bentuk aplikasi mobile, sehingga pengguna harus menginstal aplikasi di dalam device Android. Materi yang disajikan sebatas materi huruf dasar Korea, yaitu Hangeul, Batchim dan Bachim Gabungan. Sedangkan pada penelitian ini, aplikasi dibuat dalam bentuk website, sehingga pengguna tidak perlu menginstal di dalam device. Aplikasi tidak hanya sebatas menyajikan huruf dasar Korea, namun juga menampilkan materi percakapan dalam bentuk video dan pengguna dapat belajar menulis huruf Korea. Bahasa Korea adalah bahasa yang paling luas digunakan di Korea, dan merupakan bahasa resmi Korea Selatan dan Korea Utara. Sistem penulisan bahasa Korea yang asli, disebut juga Hangul, merupakan sistem yang silabik dan fonetik. Hangeul diciptakan oleh raja ke-4 di masa kerajaan Chosun, Raja Agung Sejong di tahun 1443, hingga diamanatkan pada tahun 1446. Huruf Korea terdiri dari 14 huruf konsonan dan 10 huruf vokal yang digabung untuk membentuk suku kata [6]. Huruf Korea dibagi menjadi empat bagian, yaitu huruf vokal, huruf konsonan, huruf gabungan vokal, dan huruf gabungan konsonan. Pada awal penciptaan huruf ini 2
memang hanya terdiri dari vokal dan konsonan saja. Tetapi kemudian pada perkembangannya ditambahkan lagi huruf gabungan vokal dan huruf gabungan konsonan. Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu dalam proses belajarmengajar. Jenis media pembelajaran dapat di kalasifikasikan secara umum menjadi media visual, media audio dan media audio-visual [7]. Media visual terbagi dalam 2 jenis yaitu media yang tidak dapat diproyeksikan dan media yang dapat diproyeksikan. Media yang tidak dapat di proyeksikan adalah media yang tidak membutuhkan alat bantu seperti proyektor atau layar untuk menyampaikan materi. Ada banyak media yang tidak dapat diproyeksikan contohnya media benda nyata, media model dan media visual. Transparansi OHP atau proyektor merupakan contoh dari media yang dapat di proyeksikan dimana kedua alat ini membutuhkan alat bantu seperti layar dan proyektor dalam menyampaikan materi. Secara terminologi, website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet [8]. Sebuah halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar. Pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs web yang bisa di akses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis web merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran e-learning [9]. HTML5 yaitu adalah sebuah bahasa markah untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari Waring Wera Wanua, sebuah teknologi inti dari Internet. HTML5 adalah revisi kelima dari HTML (yang pertama kali diciptakan pada tahun 1990 dan versi keempatnya, HTML4, pada tahun 1997) dan hingga bulan Juni 2011 masih dalam pengembangan. Tujuan utama pengembangan HTML5 adalah untuk memperbaiki teknologi HTML agar mendukung teknologi multimedia terbaru, mudah dibaca oleh manusia dan juga mudah dimengerti oleh mesin. Hingga kini, HTML5 masih dikembangkan dan sepertinya tidak akan pernah berhenti berkembang [10]. Manfaat dari pembelajaran berbasis website adalah: 1) Access is available anytime, anywhere, around the globe. Artinya adalah dengan adanya internet sebagai sarana komunikasi 2 arah yang banyak digunakan, saat ini seorang peserta didik memiliki akses yang besar terhadap informasi apapun, termasuk informasi pembelajaran. Dengan adanya koneksi internet pada laptop, komputer, telepon genggam, atau koneksi internet di sarana umum, siswa dapat melakukan pembelajaran di mana saja, 2) Pre-student equipment cost are affordable. Artinya dari segi biaya, biaya operasional dari setiap siswa untuk mengikut kegiatan pembelajaran menjadi lebih terjangkau, 3) Student tracking is made easy. Melalui pembelajaran berbasis web, segala aktifitas pembelajaran siswa akan dicatat dalam sebuah database yang tersimpan di server. Administrator, guru, orang tua dan siswa sendiri dapat melihat data-data akademik dari siswa. Hak akses terhadap informasi
3
akademik bisa diatur seusai kebutuhan, 4) Possible “Learning Object” architecture support on demand, personalized learning. Ini berarti bahwa siswa dapat melakukan pembelajaran yang lebih terporsonalisasi. Siswa dapat mengakses meteri apa saja yang harus dipelajari tanpa harus menunggu guru menjelaskan di ruang kelas, 5) Content is easily updated. Poin terakhir ini merupakan keunggulan terbesar dari pembelajaran berbasis web. Dengan materi yang sangat cepat berubah-rubah, pembelajaran yang bersifat konvensional yang menggunakan buku, CD-ROM, tidak bisa di peraharui dengan mudah, melainkan harus melalui proses revisi cetak ulang atau pembuatan ulang [9]. 3.
Metode dan Perancangan Sistem
Penelitian ini diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam lima tahapan, yaitu: (1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan data, (2) Perancangan sistem, (3) Perancangan aplikasi/program, (4) Implementasi dan pengujian sistem, serta analisis hasil pengujian, (5) Penulisan laporan hasil penelitian. Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data
Perancangan Aplikasi meliputi Perancangan Proses (UML) dan Perancangan Antarmuka
Pembuatan Aplikasi/Program
Implementasi dan Pengujian Aplikasi, serta Analisis Hasil Pengujian
Penulisan Laporan Hasil Penelitian Gambar 3.1 Tahapan Penelitian (Hasibuan, 2007) Gambar 1 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian pada Gambar 1, dapat dijelaskan sebagai berikut. Tahap pertama: analisis kebutuhan dan pengumpulan data, yaitu melakukan analisis kebutuhan apa saja yang dibutuhkan oleh user. User yang dimaksud dalam penelitian ini adalah orang-orang yang akan belajar bahasa Korea. Analisis kebutuhan dan pengumpulan data dilakukan dengan membagikan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa Korea. Hasil dari daftar pertanyaan ini yang dijadikan acuan dalam membangun website yang akan dibuat. Berdasarkan daftar pertanyaan yang dibagikan, didapatkan informasi bahwa dibutuhkan media pembelajaran alternatif dalam bentuk website yang dapat digunakan untuk belajar bahasa Korea. Selain itu, pengumpulan data juga dilakukan dengan mengamati beberapa website pembelajaran bahasa Korea. Website yang dijadikan acuan tersebut adalah http://lei.snu.ac.kr, http://world.kbs.co.kr dan http://www.seoulina.com. Untuk analisis materi dilakukan pembahasan dengan orang-orang yang sudah ahli dalam bidang bahasa korea, seperti guru les bahasa korea, dan orang korea sendiri ikut
4
membantu. Website tersebut menyediakan sarana untuk belajar bahasa Korea, namun pengguna merasa kurang nyaman dengan website tersebut karena belum memiliki fitur responsive, sehingga jika dibuka dalam media dengan ukuran layar yang berbeda, tampilan website tersebut tidak bisa menyesuaian, sehingga pengguna merasa tidak nyaman. Tahap kedua: perancangan sistem yang meliputi perancangan proses menggunakan diagram Unified Modelling Language (UML) misalnya perancangan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram. Pada tahap ini juga dirancangan tampilan antar muka website yang akan dibuat. Tahap ketiga, pembuatan aplikasi/program yaitu membuat aplikasi/program sesuai kebutuhan sistem berdasarkan perancangan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Aplikasi yang dibuat dalam bentuk website ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman HTML4, HTML5 dan PHP. Untuk pengkodeannya digunakan framework CodeIgniter. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode Prototyping. Tahap keempat: implementasi dan pengujian aplikasi, serta analisis hasil pengujian, yaitu mengimplementasikan aplikasi yang sudah dibuat kemudian dilakukan pengujian. Pengujian dilakukan dengan pengujian black box untuk mengetahui fungsionalitas aplikasi sudah valid atau belum dan selanjutnya dilakukan pengujian beta untuk mengetahui manfaat aplikasi dari sisi pengguna melalui pengisian angket. Proses selanjutnya adalah melakukan analisis untuk melihat apakah aplikasi yang telah dibuat sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, jika belum sesuai maka akan dilakukan perbaikan; dan tahap kelima, penulisan laporan hasil penelitian, yaitu mendokumentasikan proses penelitian yang sudah dilakukan dari tahap awal hingga akhir ke dalam tulisan, yang nantinya akan menjadi laporan hasil penelitian dan artikel ilmiah. Proses metode yang digunakan adalah metode Prototyping. Metode Prototyping dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Metode Prototype
Pada proses metode ini, pengujian aplikasi/program kepengguna dilakukan secara berulang-ulang sebanyak tiga kali, untuk mendapatkan hasil yang diinginkan oleh pengguna pengisian angket. Perancangan proses pada penelitian ini dilakukan menggunakan UML (Unified Modeling Language). Diagram use case aplikasi yang dibuat ditunjukkan pada Gambar 3.
5
belajar percakapan masuk ke belajar huruf vokal dan konsonan negara Korea belajar percakapan dasar belajar huruf konsonan akhir Hangul belajar huruf vokal ganda dan konsonan ganda belajar percakakan di kantor bea cukai
belajar keterangan waktu mengakses materi percakapan
mengakses materi dasar
pengguna
belajar percakapan di dalam taksi belajar ungkapan hormat
belajar percakapan di hotel
belajar percakapan di restoran
belajar kalimat positif menyangkal belajar kata bantu
mengakses cara penulisan belajar percakapan sewa mobil belajar percakapan perkenalan diri belajar percakapan menanyakan jalan
Gambar 3 Diagram Use Case
Pada diagram use case Gambar 3 terdapat 1 aktor yaitu pengguna website. Terdapat 3 use case parent dalam diagram use case tersebut, yaitu use case mengakses materi dasar, use case mengakses materi percakapan dan use case mengakses cara penulisan. pada parent use case mengakses materi dasar terdapat 7 child use case, yaitu use case belajar huruf vocal dan konsonan hangul, belajar huruf vocal ganda dan konsonan ganda, belajar huruf konsonan akhir, belajar ungkapan hormat, belajar kata bantu, belajar kalimat positif menyangkal dan belajar keterangan waktu. Pada parent use case mengakses materi percakapan terdapat 9 child use case seperti ditunjukkan pada Gambar 3. pengguna
mulai
halaman utama
halaman materi dasar
mengakses halaman utama
memilih menu materi dasar
menampilkan menu materi dasar
memilih huruf vocal dan konsonan hangul
menampilkan materi huruf vocal dan konsonan hangul
selesai
Gambar 4 Diagram Activity Belajar Huruf Vocal dan Konsonan Hangul
Gambar 4 merupakan diagram activity untuk proses belajar huruf vocal dan konsonan hangul. Pengguna mengakses halaman utama website dan memilih menu materi dasar. Website akan menampilkan halaman menu materi dasar yang berisi materi-materi dasar yang disediakan, selanjutnya pengguna memilih menu huruf vocal dan konsonan hangul. Website akan menyajikan halaman yang berisi materi tentang huruf vocal dan konsonan Hangul.
6
pengguna
halaman utama
mulai
halaman materi dasar
mengakses halaman utama
memilih menu materi dasar
menampilkan menu materi dasar
memilih materi huruf vokal ganda dan konsonan ganda menampilkan materi huruf vokal ganda dan konsonan ganda
selesai
Gambar 5 Diagram Activity Belajar Huruf Vocal Ganda dan Konsonan Ganda
Gambar 5 merupakan diagram activity untuk proses belajar huruf vocal ganda dan konsonan ganda. Pengguna mengakses halaman utama website dan memilih menu materi dasar. Website akan menampilkan halaman menu materi dasar yang berisi materi-materi dasar yang disediakan, selanjutnya pengguna memilih menu huruf vocal ganda dan konsonan ganda. Website akan menyajikan halaman yang berisi materi tentang huruf vocal ganda dan konsonan ganda. pengguna
halaman utama
mulai
halaman materi dasar
mengakses halaman utama
memilih menu materi dasar
menampilkan menu materi dasar
memilih materi huruf konsonan akhir menampilkan materi huruf konsonan akhir
selesai
Gambar 6 Diagram Activity Belajar Konsonan Akhir
Gambar 6 merupakan diagram activity untuk proses belajar huruf konsonan akhir. Pengguna mengakses halaman utama website dan memilih menu materi dasar. Website akan menampilkan halaman menu materi dasar yang berisi materi-materi dasar yang disediakan, selanjutnya pengguna memilih menu huruf konsonan akhir. Website akan menyajikan halaman yang berisi materi tentang huruf konsonan akhir.
7
halaman materi dasar UI
BabPertamaController
halaman materi huruf vokal dan konsonan Hangul
: pengguna mengakses memanggil menampilkan
Gambar 7 Diagram Sequence Belajar Huruf Vocal dan Konsonan Hangul
Gambar 7 menggambarkan proses belajar huruf vocal dan konsonan Hangul. Proses dimulai ketika pengguna website mengakses halaman materi dasar, bagian controller BabPertama akan mengarahkan halaman untuk menampilkan halaman materi huruf vocal dan konsonan hangul. halaman materi dasar UI
BabPertamaController
halaman materi huruf vokal ganda dan konsonan ganda
: pengguna mengakses memanggil menampilkan
Gambar 8 Diagram Sequence Belajar Huruf Vocal Ganda dan Konsonan Ganda
Gambar 8 menggambarkan proses belajar huruf vocal ganda dan konsonan ganda. Proses dimulai ketika pengguna website mengakses halaman materi dasar, bagian controller BabPertama akan mengarahkan halaman untuk menampilkan halaman materi huruf vocal ganda dan konsonan ganda. halaman materi dasar UI
BabPertamaController
halaman materi huruf konsonan akhir
: pengguna mengakses memanggil menampilkan
Gambar 9 Diagram Sequence Belajar Huruf Konsonan Akhir
8
Gambar 9 menggambarkan proses belajar huruf konsonan akhir. Proses dimulai ketika pengguna website mengakses halaman materi dasar, bagian controller BabPertama akan mengarahkan halaman untuk menampilkan halaman materi konsonan akhir. 4.
Hasil Implementasi dan Pembahasan
Aplikasi dibuat dalam bentuk web dan akan menampilkan halaman utama seperti Gambar 10. Halaman utama website terdiri dari beberapa bagian, yaitu menu link pada bagian kanan atas, banner website dan di baris ketiga terdapat 3 buah menu utama yaitu Materi Dasar, Percakapan dan Penulisan.
Gambar 10 Tampilan Halaman Utama Website
Materi dasar yang dipelajari dalam belajar bahasa Korea adalah huruf vocal dan konsonan Hangul. Gambar 11 merupakan tampilan untuk belajar huruf vocal dan konsonan Hangul.
Gambar 11 Tampilan Halaman Materi Huruf Vocal dan Konsonan Hangul
Setiap huruf vocal dan konsonan yang disajikan pada Gambar 11 dapat disorot menggunakan mouse untuk mendengarkan cara pelafalannya. Perintah untuk mendengarkan cara pelafalan ditunjukkan pada Kode Program 1.
Pelafalan huruf vocal dan konsonan dibuat menggunakan file small web format (.swf) yang merupakan file Adobe Flash format. Pemanggilan file .swf ditunjukkan pada Kode Program 1 pada baris ke-2 dan baris ke-5. Untuk menjalankan file tersebut, pada browser harus sudah terinstal pluggin Adobe Flash Player. Alasan mengapa digunakan file .swf karena file ini ringan untuk digunakan dan dimainkan dalam halaman web. Jika menggunakan player HTML5, file yang digunakan harus berekstensi .mp3 atau .mp4, di mana akan membuat website menjadi lambat dalam menampilkan dan memainkan file tersebut. Untuk belajar setiap percakapan, pengguna dapat memilih link yang tersedia. Gambar 12 merupakan halaman untuk percakapan dasar.
Gambar 12 Tampilan Halaman Materi Percakapan Dasar
10
Percakapan dasar yang disajikan pada materi percakapan dasar pada Gambar 12 adalah percakapan dasar dalam aktivitas sehari-hari, seperti mengucapkan salam, terima kasih, menanyakan kabar, permintaan maaf dan beberapa percakapan dasar lainnya. Kode Program 2 merupakan perintah untuk menjalankan percakapan dasar tersebut. Kode Program 2 Perintah Memainkan File Percakapan Dasar 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Perintah pada baris ke 2 merupakan perintah untuk memanggil dan memainkan file percakapan dasar bahasa Korea. File tersebut disimpan dalam folder assets dalam project. Selain percakapan dasar, pada website ini juga menyajikan percakapan lain, seperti percakapan saat masuk ke negara Korea, percakapan di kantor bea cukai, percakapan di dalam taksi, percakapan di hotel, percakapan di restoran, percakapan menanyakan jalan, percakapan saat menyewa mobil percakapan untuk memperkenalkan diri. Semua menu percakapan menggunakan file .swf dan dimainkan dalam halaman website. Materi ketiga yang disajikan dalam website ini adalah materi untuk belajar menulis bahasa Korea. Gambar 13 merupakan halaman untuk belajar menulis huruf Korea.
Gambar 13 Tampilan Halaman Materi Penulisan
11
Pengguna dapat belajar menuliskan huruf Korea melalui menu Penulisan seperti terlihat pada Gambar 13. untuk menuliskan huruf Korea, pengguna dapat menggunakan mouse. Fungsi untuk membuat media dalam menulis ini digunakan HTML5 seperti ditunjukkan pada Kode Program 3. Kode Program 3 Perintah Menuliskan Huruf Korea 1. 2. 3. 4.
Baris ke-8 pada Kode Program 3 merupakan perintah atau tag HTML5 yang digunakan dalam membuat media untuk belajar menulis huruf Korea. Komponen HTML5 yang digunakan adalah komponen canvas. Perintah id=”simple_sketch” merupakan perintah yang digunakan supaya pengguna dapat menggambar atau menulis menggunakan mouse. Kelebihan website ini salah satunya adalah mendukung fitur responsive, sehingga tampilan website dapat menyesuaikan dengan layar di mana website ini diakses. Gambar 14 merupakan tampilan website jika dibuka melalui browser telepon selular.
Gambar 14 Tampilan Website Via Browser Telepon Selular
Pengujian sistem dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu dengan alpha testing dan beta testing. Uji alpha testing dilakukan dengan metode blackbox testing, yaitu dengan cara menguji fungsionalitas aplikasi apakah sudah berjalan sesuai yang dirancang atau belum. Hasil pengujian blackbox testing dapat dilihat pada Tabel 1.
12
Tabel 1 Hasil Pengujian Blackbox Testing
No Poin Pengujian 1 Halaman Materi Dasar
Hasil Aksi Hasil Jika kursor mouse Valid didekatkan ke huruf Korea, maka akan keluar suara pelafalan huruf tersebut. 2 Halaman Materi Jika setiap materi Valid Percakapan percakapan dipilih, maka akan menampilkan video beserta dengan tulisan dan suara. 3 Halaman Penulisan Jika mouse digerakkan pada Valid daerah textarea, maka akan muncul tulisan sesuai gerakan mouse tersebut. Berdasarkan pengujian blackbox testing pada Tabel 1, aplikasi dapat berjalan dengan baik, di mana setiap menu yang telah dibuat dapat berjalan sesuai dengan hasil perancangan. Pengujian dapat dilanjutkan ke tahap pengujian manfaat. Pengujian manfaat dilakukan dengan cara wawancara dan penyebaran angket untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibuat bermanfaat untuk pengguna atau tidak. Pengguna dalam pengujian manfaat ini dipilih secara acak, yaitu orang-orang yang sedang belajar bahasa Korea dalam berbagai usia. Hasil pengisian angket dirangkum dalam Tabel 2. Tabel 2 Hasil Angket Pengujian Manfaat
Jawaban Indikator
Ya
Cukup
Kurang
30
0
0
26
4
0
25
5
0
30
0
0
25
5
0
Pertanyaan Tampilan aplikasi Konten pembelajaran
1 2 3 4 5
Pertanyaan nomor 1 yang ditanyakan adalah apakah setiap menu dalam website ini dapat disajikan dengan jelas. 100% pengguna menjawab ya karena pengguna merasa website ini menyajikan tata layout halaman web dengan baik, sehingga pengguna tidak bingung dalam menggunakan setiap menu yang ada. Pertanyaan nomor 2 adalah apakah tampilan website ini menarik. Sebanyak 86.67% pengguna menjawab ya karena pengguna merasa bahwa website ini memiliki gambar, video dan penggunaan warna yang menarik dan 13.33% pengguna menjawab cukup karena ada beberapa pengguna yang merasa jumlah gambar yang disajikan kurang banyak, terutama di bagian huruf Korea. Pertanyaan nomor 3 adalah apakah materi dasar bahasa Korea yang disajikan dalam website ini dapat membantu Anda mempelajari dasar bahasa Korea. Sebanyak 83% pengguna menjawab ya, karena
13
menurut pengguna, materi sudah mencakup materi-materi utama dalam belajar bahasa Korea dan 17% pengguna menjawab cukup karena tidak adanya fitur untuk latihan berbicara / speaking. Pertanyaan nomor 4 adalah apakah materi percakapan yang disajikan dalam website ini bermanfaat bagi Anda dalam belajar percakapan dengan bahasa Korea. Sebanyak 100% pengguna menjawab ya karena dengan adanya materi percakapan dalam bentuk video membuat pengguna merasa mudah belajar percakapan dengan bahasa Korea. Pertanyaan nomor 5 adalah apakah materi penulisan huruf Korea dalam website ini bermanfaat bagi Anda dalam belajar menulis huruf Korea. Sebanyak 83% pengguna menjawab ya karena pengguna merasa senang dengan adanya fitur untuk menulis menggunakan mouse dalam website ini dan 17% pengguna menjawab cukup karena ada beberapa pengguna yang merasa fitur penulisan dalam website belum bisa mendeteksi tingkat kesalahan dalam penulisan huruf Korea. Berdasarkan hasil daftar pertanyaan yang dibagikan didapatkan bahwa website ini dapat memberikan manfaat bagi pengguna dalam belajar bahasa Korea yang terdiri dari materi dasar bahasa Korea, percakapan seharihari dan penulisan huruf Korea. 5.
Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa aplikasi pembelajaran bahasa Korea dapat dikembangkan dalam bentuk website, yaitu dengan menggunakan HTML4, HTML5 dan file .swf untuk menyajikan konten suara dan video percakapan. HTML5 digunakan untuk menyediakan media dalam belajar menulis huruf Korea. Kelebihan dari website ini adalah responsif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa website ini bermanfaat bagi pengguna dalam belajar bahasa Korea yang terdiri dari belajar materi dasar bahasa Korea, percakapan dan belajar menulis huruf Korea. Namun, ada beberapa masukkan dari pengguna, yaitu untuk materi huruf dasar Korea perlu dibuat lebih menarik, misal dengan menambahkan gambar-gambar. Jenis materi juga perlu ditambah dengan materi speaking dari pengguna. Untuk materi latihan penulisan huruf Korea juga perlu ditambahkan fitur untuk mendeteksi tingkat kesalahan pengguna dalam belajar penulisan. 6.
Pustaka
[1]
Galih, Khairunnisa. 2013. Demam Korean Wave (K-WAVE) DI Kalangan Remaja. Tesis. Purwokerto: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Jenderal Soedirman.
[2]
Lestari, Mustiana. 2011. Cepat Bicara Bahasa Korea Sehari-hari. Jakarta : Indonesia Tera.
[3]
Arifina, Bulkis Fadilah. 2011. Pembuatan Aplikasi Pengenalan Bahasa Korea untuk Pemula dengan Menggunakan Android Versi 2.2 (Froyo). http://library.gunadarma.ac.id/ (diakses tanggal 12 Maret 2015).
14
[4]
Ardiansyah, Na’im, Rati Dian. 2013. Pengembangan Aplikasi Mobile Web Percakapan Bahasa Korea Berbasis Lokasi menggunakan Foursquare API. Yogyakarta. http://ardiansyah.tif.uad.ac.id/publications/FullPaperArdiansyah_KauniaREVI SED.pdf. (Diakses tanggal 10 Agustus 2015).
[5]
Tjahjono, Valenciana. 2013. Pembuatan Media Pembelajaran Dasar Bahasa Korea Menggunakan AndEngine Berbasis Android. Skripsi: Salatiga: Fakultas Teknologi Informasi UKSW.
[6]
Maharani, Kireina. 2010. Ngomong Korea Ala Orang Korea. Yogyakarta : Fortressbooks.
[7]
Adriani. 2009. Berbagai Jenis Media Pembelajaran. http://www.eduarticles.com/berbagai-jenis-media-pembelajaran/. (Diakses 4 Maret 2014).
[8]
Agung, Gregorius. 2000. Membuat Homepage Interaktif Dengan CGI/Perl. Jakarta: PT. Elex Media Koputindo.
[9]
Aripin, 2010. Pembelajaran Berbasis Web. Universitas Pendidikan Indonesia.