PERANCANGAN MEDIA ANIMASI KIMIA ASAM BASA DAN LARUTAN ELEKTROLIT BERBASIS FLASH PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR OASIS
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Ghulam Nur Hani 09.11.2867
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
NASKAH PUBLIKASI
PERANCANGAN MEDIA ANIMASI KIMIA ASAM BASA DAN LARUTAN ELEKTROLIT BERBASIS FLASH PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR OASIS
disusun oleh
Ghulam Nur Hani 09.11.2867
Dosen Pembimbing
Dhani Ariatmanto, M.Kom NIK. 190302197
Tanggal 12 Desember 2013 Ketua Jurusan Tehnik Informatika
Sudarmawan, M.T NIK. 190302035
ANIMATION MEDIA DESIGN BASES AND CHEMICAL ACID ELECTROLYTE SOLUTION BASED ON FLASH LEARNING OASIS COUNSELING AGENCIES PERANCANGAN MEDIA ANIMASI KIMIA ASAM BASA DAN LARUTAN ELEKTROLIT BERBASIS FLASH PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR OASIS Ghulam Nur Hani Dhani Ariatmanto Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Communication is one of the vital things in education. An educator, teacher or professor, was to communicate with the student or students when the learning process. With effective communication, the delivery of science and values can be channeled effectively and optimally. A wise proverb says I hear I forget, I see I know, I do I understand. Based on the research De Porter, humans can absorb the material as much as 70% of what they do, 50% of what he hears and sees (Audio Visual), while from the saw only 30%, of which he had heard only 20%, and from being read only 10%. To the authors designed a Media Animation Learning Chemistry Acid base and electrolyte solution. That experiment is a compound including an acid or base. Experiments using litmus paper indicator. And experimental electrolyte solution. If a solution including an electrolyte solution then the light will turn on. Media Animation is intended for high school students who study in institutions that take Tutoring Chemistry subjects. Media Animation Hopefully this can be a substitute for appropriate props in the laboratory. So that students can better understand the subjects Chemistry Acid base and electrolyte solution. Keywords: Learning Media, Animation, Chemical, Flash
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah salah satu hal yang sangat penting dalam pendidikan, Seorang pendidik baik guru ataupun dosen, sedang melakukan komunikasi dengan para siswa atau mahasiswanya ketika proses belajar mengajar. Dengan komunikasi yang efektif, maka penyaluran ilmu dan nilai bisa berjalan dengan efektif juga. Begitu juga sebaliknya, jika komunikasi tidak berjalan dengan efektif, maka penyaluran ilmu dan nilai pun tidak akan optimal. Dampak yang terjadi misalnya siswa lambat dalam memahami pelajaran. Lebih buruknya lagi adalah bisa muncul salah pengertian. Siswa salah mengartikan maksud dari guru sehingga yang dia pahami justru suatu hal yang salah. Sebuah pepatah menyebutkan “I hear I forget, I see I know, I do I understand”. Berdasarkan penelitian De Porter (dalam indoskripsi, 2009), manusia dapat menyerap suatu materi sebanyak 70% dari apa yang dikerjakan, 50% dari apa yang didengar dan dilihat (audio visual), sedangkan dari yang dilihatnya hanya 30%, dari yang didengarnya hanya 20%, dan dari yang dibaca hanya 10%. Berdasarkan penelitian tersebut, maka experiental lierning harus tetap diutamakan. Namun, ada kalanya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dihadapkan pada materi yang tidak dapat dilakukan experimennya. Misalnya suatu percobaan membutuhkan waktu terlalu lama atau terlalu mahal. Pada saat seperti inilah diperlukan alat bantu pengajaran, salah satunya adalah pembelajaran menggunakan animasi interaktif. Contoh kecil saja misalnya, kadang kita sebagai siswa susah dalam melakukan abstraksi terhadap materi kimia asam basa. Siswa susah membayangkan seperti apa kertas lakmus warna merah dan biru. Bagaimana cara menggunakan kertas lakmus tersebut agar dapat menentukan apakah suatu senyawa memiliki sifat asam ataupun sifat basa. Dan ketika ingin melakukan experiental learning, terdapat kendala jika kita ingin mempraktikannya di laboratorium. Hal ini, membuka peluang bagi softwere-softwere animasi semacam Adobe Flash yang sekarang sudah tersebar luas untuk membantu dalam memvisualisasikan materi pelajaran tersebut dalam bentuk animasi materi pelajaran secara interaktif. Melihat keterbatasan sumber belajar yang ada dengan disertai uraian diatas, maka judul yang diangkat dari penelitian ini adalah “Perancaangan Media Animasi Kimia Asam Basa dan Larutan Elektrolit Berbasis Flash Pada Lembaga Bimbingan Belajar OASIS”. 2. Landasan Teori 2.1 Media Pembelajaran Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Menurut Daryanto
1
(2011:4), pada hakekatnya, proses belajar mengajar adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan berupa isi atau ajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi baik secara verbal maupun nonverbal. Proses tersebut dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi tersebut oleh peserta didik dinamakan decoding. Berdasarkan hal tersebut media harus bermanfaat sebagai berikut: 1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra. 3. Menimbulkan gairah belajar, berinteraksi secara langsung antara peserta didik dan sumber belajar. 4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya. 5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama. 6. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, yaitu guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, peserta didik (komunikan), dan tujuan pembelajaran, jadi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran (Daryanto, 2011 : 4). Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan segala bentuk baik berupa manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi tertentu sebagai sarana perantara dalam proses belajar mengajar untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang memiliki manfaat yaitu dapat memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitis, mengatasi keterbatasan, memberi rangsangan yang dapat menyamakan pemahaman siswa serta dapat memberikan pembelajaran yang efektif dan efisien.
2
2.2 Multimedia Pengertian multimedia menurut Vaughan (seperti dikutip Iwan Binanto, 2010 : 2), multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi, dan video, yang disampaikan dengan komputer ataupun dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan atau dikontrol secara interaktif.
2.2.1 Macam - Macam Multimedia Menurut Vaughan (seperti dikutip Iwan Binanto, 2010 : 2) multimedia Ada beberapa jenis multimedia, yaitu : 1.Multimedia Linear 2.Multimedia Interaktif 3.Multimedia Hiperaktif 2.2.2 Macam - Macam Multimedia Interaktif Multimedia interaktif merupakan, multimedia yang dapat di kontrol oleh pengguna. Multimedia ini terdapat dua jenis yaitu multimedia interaktif online dan multimedia interaktif offline. 1. Multimedia Interaktif Online 2. Multimedia Interaktif Offline 2.2.3 Objek Multimedia Menurut Iwan Binanto (2010 : 25), terdapat lima objek multimedia, yaitu teks, Gambar, Suara, video dan animasi.
3
1. Teks 2. Gambar 3. Suara 4. Video 5. Animasi 2.3 Animasi Dalam multimedia, animasi merupakan penggunaan komputer untuk menciptakan gerak pada layar. Ada sembilan macam, yaitu animasi sel, animasi frame, animasi sprite, animasi
lintasan,
animasi
computational, dan morphing.
spline,
animasi
vektor,
animasi
karakter,
animasi
1
1.Animasi Sel (Cell Animation) 2.Animasi Frame (Frame Animation) 3.Animasi Sprite (Sprite Animation) 4.Animasi Lintasan (Path Animation) 5.Animasi Spline 6.Animasi Vektor (Vector Animation) 7.Animasi Karakter (Character Animation) 8.Comutational Animation 9.Morphing 2.4 Kimia Ilmu yang mempelajari alam semesta disebut ilmu pengetahuan alam (natural science = IPA). Ilmu kimia merupakan salah satu diantara ilmu-ilmu IPA. Ilmu pengetahuan alam sudah diajarkan sejak di sekolah dasar (SD) dengan memperkenalkan beberapa topik pilihan. Dengan diberlakukannya Kurikulum 2004, ilmu kimia mulai diperkenalkan di Sekolah Menengah Atas (SMA). Sulit mendefinisikan ilmu kimia sehingga mencakup semua ruang lingkup kimia. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ilmu kimia adalah ilmu rekayasa materi. yaitu mengubah suatu materi menjadi materi yang lain. Untuk dapat melakukan rekayasa tersebut para ahli perlu perlu mengetahui susunan, struktur, serta sifat-sifat materi. oleh karena itu, ilmu kimia dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat-sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan tersebut. 2
_________________ 1 Suyanto,M, Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi Yogyakarta 2009, Hal 287-290 2 Michael Purba, Kimia Untuk SMA/MA Kelas X, Erlangga Jakarta 2012, Hal 3-4
4
2.4.1 Definisi Larutan Larutan merupakan campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Zat terlarut umumnya jumlahnya lebih sedikit dari pada zat pelarut. Contoh larutan gula, larutan garam dapur, larutan alkohol,dan lain sebagainya. Larutan umumnya berfase cair (liquid = l) dengan pelarut air, tetapi ada larutan yang berfase padat (solid = s) seperti kuningan, stainless steel, dan lain-lain, ataupun gas (g) seperti udara. 3
2.4.2 Definisi Asam Dan Basa Berkaitan dengan sifat asam dan basa, larutan dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, atau bersifat netral. Meskipun asam dan basa memiliki rasa yang berbeda, tidaklah bijaksana untuk menunjukkan keasaman atau kebasaan dengan cara mencicipinya, karena banyak diantaranya yang dapat merusak kulit atau bersifat racun. Asam sulfat, sebagai contoh, dapat menyebabkan luka bakar yang serius.
_________________ 3 Ari Harnanto, Ruminten, Kimia1 Untuk SMA/MA Kelas X, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Jakarta 2009, Hal 118-119
5
Berkat pengalaman dan penelitian para ahli kimia, kini telah tersedia cara praktis untuk menunjukkan keasaman dan kebasaan, yaitu dengan menggunakan indikator asam-basa. Indikator asam basa adalah zat-zat warna yang mampu menunjukan warna berbeda dalam larutan asam dan basa. Misalnya lakmus. Lakmus akan berwarna merah dalam larutan yang yang bersifat asam dan warna biru dalam larutan yang bersifat basa. Sifat asam-basa dari suatu larutan juga dapat ditunjukkan dengan pengukur pH-nya. pH adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam mempunyai pH lebih kecil dari 7, larutan basa mempunyai pH lebih besar dari 7, sedangkan larutan netral mempunyai pH sama dengan 7. pH larutan dapat ditentukan dengan menggunakan indikator pH (indikator universal), atau dengan pHmeter.
4
2.4.3 Definisi Elektrolit Dan Nonelektrolit Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dapat dibedakan ke dalam larutan Elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan listrik, dan larutan Nonelektrolit, yaitu larutan yang tidak dapat menghantar listrik. Hantaran listrik melalui larutan dapat ditunjukkan dengan alat penguju elektrolit. Adanya aliran listrik melalui larutan ditandai oleh menyalanya lampu pijar pada rangkaian itu dan atau adanya suatu perubahan (misalnya timbulm gelembung) pada salah satu atau kedua elektrodanya. Pada tahun 1887, arrhenius berhasil menjelaskan hantaran listrik melalui elektrolit dengan teori ionisasi. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantar arus listrik melalui larutan.
5
2.5 Struktur Aplikasi Multimedia (Struktur Navigasi) Struktur aplikasi multimedia atau struktur navigasi adalah struktur bagaimana suatu halaman di hubungkan dengan halaman lain. Menurut Iwan Binanto (2010 : 269), terdapat empat macam struktur navigasi, yaitu linear navigation model, hierarchical model, spoke-and-hub model, dan full web model. 1. Linier 2. Hierarkis 3. Nonlinier 4. Komposit
_________________ 4 Michael Purba, Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI, Erlangga Jakarta 2012, Hal 178-179 5
Michael Purba, Kimia Untuk SMA/MA Kelas X, Erlangga Jakarta 2012, Hal 178-179
6
2.6 Langkah-langkah Dalam Mengembangkan Sistem Multimedia Menurut Iwan Binanto
(2010 :
260),
pengembangan multimedia dilakukan
berdasarkan 6 tahapan yaitu concept, design, material collecting, assembly, testing, dan Distribution. 1. Concept 2. Design 3. Material Collecting 4. Assembly 5. Testing 6. Distribution 2.7 Perangkat Lunak yang Digunakan 1. Adobe Flash CS4 2. Adobe Photoshop CS4 3. Goldwave 4. Nero Burning ROM 2.8 Analisis SWOT Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threat). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
6
3. Analisis dan Perancangan 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang
utuh
ke
dalam
bagian-bagian
komponennya
dengan
maksud
untuk
mengindentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan dan hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Analisis sistem merupakan salah satu tahapan pada pengembangan sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan ditahap selanjutnya. Tahap analisis dilakukan sebelum tahap perancangan sistem dan sebelum tahap desain sistem. _________________ 6 Wikipedia,Analisis SWOT, http://id.m.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT .Diakses tanggal 9 April 2013 Pukul 18.50 WIB
7
3.1.1 Analisis SWOT Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dalam perancangan Media Animasi Kimia Asam Basa Dan Larutan Elektrolit ini maka digunakanlah analisis SWOT. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevalusai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu perancangan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.1 Analisis SWOT
8
3.2 Struktur Navigasi Hierarkis
Gambar 3.1 Struktur Hierarkis Keterangan: 1.Intro 2.Menu Utama 3.Menu Materi 3.1. Materi Kimia Asam Basa 3.2. Materi Kimia Larutan Elektrolit 4.Menu Percobaan 4.1. Percobaan Kimia Asam Basa 4.2. Percobaan Kimia Larutan Elektrolit 5.Menu Uji Kompetensi 6.Keluar 7.Menu Petunjuk 8.Menu Tentang Saya
4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Implementasi Tahapan ini adalah tahapan membangun dan mengembangkan media pembelajaran sesuai dengan naskah yang telah dibuat. Bagian ini merupakan kegiatan yang meliputi tentang pembuatan desain grafik yang mendukung semua dialog, membuat animasi yang
9
sesuai dengan tema, membuat text sebagai penyampaian pesan, mengimport file yang sudah jadi, yang semuanya akan digabungkan. 4.1.1 Tahap Perakitan (Assembly) Setelah sebelumnya melakukan proses pengolahan elemen-elemen pendukung kelengkapan aplikasi, seperti desain background dan suara menggunakan softwaresoftware tertentu maka tahap selanjutnya yaitu Merakit atau menggabungkan file-file tersebut dengan menggunakan Adobe Flash CS4. Proses perakitan dilakukan dengan beberapa tahapan diantaranya: 1.Membuat Intro 2.Membuat Menu Utama 3.Membuat Menu Materi dan Percobaan 4.Membuat Menu Materi Asam Basa Dan Materi Elektrolit 5.Membuat Menu Percobaan Asam Basa 6.Membuat Menu Percobaan Elektrolit 7.Membuat Menu Uji Kompetensi 8.Membuat File Executable 9.Membuat Autorun 10.Mempublish Kedalam Compact Disk (CD) 4.2 Pembahasan 4.2.1 Testing (Pengujian) Pengujian Media Animasi Kimia ini merupakan langkah setelah aplikasi selesai diproduksi. Fungsi dari pengujian adalah memastikan bahwa hasil produksi aplikasi ini sesuai dengan yang direncanakan, sehingga apabila ada kesalahan maka dapat dilakukan perbaikan terhadap aplikasi yang dibuat. Metode pengujian sistem yang digunakan dalam pembangunan media animasi kimia ini adalah metode Pengujian Alpha. Pengujian Alpha merupakan pengujian program yang dilakukan oleh pembuat aplikasi ataupun orang-orang yang terlibat didalamnya. Menurut Vaughan, pengujian alpha hanya untuk sirkulasi internal dan masalah (error) atau ketidaklengkapan yang terdapat dalam aplikasi yang tidak dapat diduga sebelumnya. 4.2.2 Manual Program a. Tampilan Layar Intro Pada halaman ini akan ada tampilan intro untuk menunggu sebentar sebelum masuk ke layar menu utama.
10
Gambar 4.1 Tampilan Intro b. Tampilan Menu Utama Pada tampilan menu utama ini merupakan halaman utama media animasi kimia ini. Disini ada 4 tombol yang bisa dipilih. Ada tombol materi, tombol percobaan, tombol uji kompetensi, tombol keluar, tombol petunjuk, dan tombol tentang saya. Untuk lebih jelas pengguna bisa menekan tombol petunjuk.
Gambar 4.2 Tampilan Menu Utama c. Tampilan Menu Materi Pada tampilan ini merupakan halaman untuk memilih materi asam basa atau materi elektrolit. Disini juga terdapat tombol petunjuk dan kembali.
11
Gambar 4.3 Tampilan Menu Materi d. Tampilan Menu Materi Asam Basa Pada menu materi asam basa terdapat tombol pindah halaman materi kanan, reset, dan pindah halaman ke kiri. Ada juga tombol petunjuk dan kembali.
Gambar 4.4 Tampilan Menu Materi Asam Basa e. Tampilan Pilih Percobaan Pada menu pilih percobaan terdapat pilihan percobaan asam basa dan percobaan elektrolit. Disini juga terdapat tombol petunjuk dan kembali.
12
Gambar 4.5 Tampilan Pilih Percobaan f. Tampilan Percobaan Asam Basa Pada menu ini terdapat percobaan asam basa. Disini terdapat tombol reset, petunjuk, dan kembali. Pengguna akan lebih paham jika menekan tombol petunjuk..
Gambar 4.6 Tampilan Percobaan Asam Basa g. Tampilan Percobaan Elektrolit Pada tampilan Percobaan Elektrolit terdapat tombol petunjuk dan kembali. Disini juga ada menu untuk memilih larutan yang akan diuji. Pengguna akan lebih jelas jika menekan tombol petunjuk.
13
Gambar 4.7 Tampilan Percobaan Elektrolit h. Tampilan Uji Kompetensi Pada halaman ini terdapat kolom input nama dan tombol start untuk memulai. Yang perlu diperhatikan di menu uji kompetensi ini adalah soal yang muncul harus dijawab dengan benar dan tidak bisa kembali ke soal yang sebelumnya. Disini terdapat 20 soal yang harus dijawab. Setelah selesai menjawab akan ada halaman dengan kolom nama, skor, dan keterangn apakah pengguna berhasil dalam uji kompetensi atau tidak. Disitu juga ada tombol restart dan kembali ke menu utama
Gambar 4.8 Tampilan Uji Kompetensi
14
i. Tampilan Tentang Saya Pada tampilan ini terdapat informasi tentang saya, yaitu pembuat media animasi kimia ini.
Gambar 4.9 Tampilan Tentang Saya 4.3 Memelihara Sistem Pemeliharaan sistem untuk Media Animasi Kimia ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1.Memisah/membagi masing-masing komponen dalam media animasi kimia ini menjadi beberapa file sehingga jika terjadi kesalahan pada suatu komponen, maka hanya file tersebut yang diperbaiki. 2.Selalu backup file media animasi pembelajaran ini pada tempat/folder tertentu. 3.Mempublish file dalam bentuk .exe agar tidak semua orang dapat melihat dan mengubah scriptnya. 5 Penutup 5.1 Kesimpulan Dari uraian, dan pembahasan keseluruhan materi-materi pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan mengenai Aplikasi Multimedia Animasi Kimia Asam Basa dan Larutan Elektrolit sebagai berikut : 1.Aplikasi media pembelajaran yang menekankan pada pemahaman dan simulasi mata pelajaran Kimia Asam Basa dan Larutan Elektrolit yang dapat membantu siswa ataupun orang yang akan mendalami ilmu Kimia khususnya tentang Asam Basa dan Larutan Elektrolit. 2.Dari uji coba sistem white box program tersebut berjalan sesuai dengan fungsinya, dan tidak diketemukannya bug atau error
15
5.2 Saran Dalam memproduksi suatu Media Pembelajaran berbasis Multimedia diperlukan suatu sumber daya kreatif serta pemahaman softwere aplikasi dan penggunaan efek audio maupun video yang tepat, untuk itu penulis memberikan saran kepada siapapun yang akan mengembangkan aplikasi media pembelajaran ini menjadi lebih baik yaitu: 1.Proses pengolahan aplikasi media pembelajaran yang baik dan efektif, sebaiknya dikerjakan dalam sebuah tim atau beberapa orang yang benar-benar ahli dalam bidang tersebut. Sehingga dapat berbagi tugas sepeti ada yang bertugas mendesain grafik (desainer), ada yang bertugas sebagai pemrogram (Programmer), dan pembagian tugas lainya. 2.Jangan pernah takut untuk mencoba hal-hal yang baru. karena sesuatu yang baru, unik dan inovatif bisa menjadi sebuah keunggulan. Dan dapat memiliki nilai yang sangat mahal. Karena itu sering-seringlah mencoba hal-hal yang baru.
16
DAFTAR PUSTAKA
Binanto, Iwan , 2010. Multimedia Digital - Dasar Teori Dan Pengembangannya. Yogyakarta : Andi Offset Harmanto, Ari, dkk. 2009. Kimia 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Madcoms. 2009. Mahir Dalam 7 Hari Adobe Photoshop CS 4, Yogyakarta : Andi Offset Purba, Michael. 2012. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga. Purba, Michael. 2012. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga . Suyanto, M. 2009. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Yogyakarta : Andi. Vaughan, Tay. 2006. Multimedia Making It Work Edisi 6. Yogyakarta : Andi. Wahana Komputer. 2009. Mudah Membuat Animasi 2d Menggunakan Adobe Flash CS4. Yogyakarta : Andi
17