PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL MELALUI IKLAN TELEVISI UNTUK MENDUKUNG KAMPANYE “HELPING HAND FOR ORANGUTAN “ Elizabeth Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Abstrak Tujuan perancangan karya Tugas Akhir ini adalah menyadarkan masyarakat luas akan pentingnya menjaga kelestarian Orangutan yang kini terancam kepunahannya. Media kampanye yang utama adalah TVC (iklan televisi). Metode penelitian yang dipakai adalah penyebaran angket dengan target usia 25 tahun ke atas yang sudah bekerja dan berpenghasilan, sehubungan dengan keberadaan Orangutan di Indonesia dan pini mereka tentang cara mencegah kepunahan Orangutan . Selain itu, juga diadakan wawancara dengan organisasi terkait (COP) mengenai fakta-fakta tentang kondisi Orangutan saat ini. Bagaimana penanggulangan akan terjadinya pembantaian Orangutan yang terjadi di Kalimantan dan Sumatra. Hasil yang dicapai adalah diputuskannya iklan televisi sebagai media utama kampanye Orangutan. Kampanye ini sendiri nantinya berjudul “Helping Hand for Orangutan”, selain bermaksud menyampaikan pesan akan pentingnya mencegah Orangutan dari kepunahan, kampanye ini juga memiliki maksud untuk menyadarkan masyarakat untuk ikut peduli dan mau membantu menyelamatkan Orangutan yang merupakan hewan khas Indonesia. Diharapkan dengan adanya kampanye ini dapat mencegah kepunahan Orangutan yang tentunya tidak kita harapkan.
Keyword : Kampanye sosial, Orangutan, iklan televisi
1. Pendahuluan Dunia ini penuh dengan hewan yang tersebar di seluruh alam. Namun sayangnya Indonesia memiliki daftar terpanjang tentang satwa liar yang terancam punah. Salah satu dari satwa liar yang terancam kepunahannya adalah orangutan. Di seluruh dunia, tempat tinggal alamiah orangutan hanya di pulau Kalimantan dan Sumatra. Orangutan di Kalimantan dan Sumatera saat ini dikategorikan Terancam dan Sangat Terancam Punah. Saat ini diperkirakan orangutan akan menjadi spesies kera besar pertama yang punah di alam liar. Sebagai satwa khas negeri ini, orangutan justru berada dalam kondisi terancam, karena hutan tempat tinggalnya yang semakin menyempit, hasil industri dan pembangunan yang dikembangkan dengan gila-gilaan setiap tahun. Hutan, sebagai tempat tinggal alamiah mereka, terus dibabat habis berjuta hektar. Orangutan telah kehilangan 80% wilayah habitatnya dalam waktu kurang dari 20 tahun. Kondisi ini semakin diperburuk dengan masih lemahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian satwa liar dan habitatnya. Jika hal itu dibiarkan terus berlangsung maka bukanlah tidak mungkin orangutan akan benarbenar punah dan hanya menyisakan nama. Satwa liar tidak bisa bicara, namun kita bisa bicara dan berbuat untuk mereka. Banyak cara yang sebenarnya bisa kita lakukan untuk menyelamatkan orangutan dan habitatnya, yaitu dengan cara memberikan donasi kepada lembaga-lembaga yang bekerja melindung orangutan. Dan kampanye “ Helping Hand for Orangutan “ merupakan salah satu solusi untuk melindungi orangutan dari kepunahan, mengajak masayarakat, khususnya yang tinggal di perkotaan untuk peduli dan mau membantu mempertahankan eksistensi orangutan di Indonesia.
2. Teori Kampanye Kampanye menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti suatu gerakan (tindakan) serentak (untuk melawan, mengadakan aksi). Sedangkan sosial adalah semua hal yang berkenaan dengan masyarakat. Jadi Kampanye sosial, merupakan suatu gerakan yang dilakukan untuk mengubah perilaku sesuatu yang berkenaan dengan kelompok masyarakat agar menuju ke arah tertentu sesuai dengan gerakan yang di laksanakan oleh pembuat kampanye. Roger dan Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai “serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu”. Dan agar masyarakat lebih menanggapi keberadaan suatu pesan yang disampaikan melalui kampanye, maka dalam pembuatan kampanye harus memiliki beberapa fungsi, antara lain : •
Mengubah pola pikir masyarakat
•
Mencapai tujuan dengan menggugah kesadaran dan pendapat masyarakat pada isu tertentu,
•
Pengembangan usaha dengan membujuk khayalak membeli produk yang dipasarkan,
•
Membangun citra positif.
Charles U. Larson (1992) sendiri membagi jenis kampanye ke dalam tiga kategori yakni: •
Product-oriented campaigns atau kampanye yang berorientasi pada produk umumnya terjadi di lingkungan bisnis. Istilah lain yang sering dipertukarkan
dengan kampanye jenis ini adalah commercial campaigns atau corporate campaign. Motivasi yang mendasarinya adalah memperoleh keuntungan finansial. Cara yang ditempuh adalah dengan memperkenalkan produk dan melipatgandakan penjualan sehingga diperoleh keuntungan yang diharapkan. •
Candidate-oriented campaigns atau kampanye yang berorientasi pada kandidat umumnya yang dimotivasi oleh hasrat untuk meraih kekuasaan politik. Karena itu jenis kampanye ini dapat juga disebut sebagai political campaigns (kampanye politik). Tujuannya antara lain adalah untuk memenangkan dukungan masyarakat terhadap kandidat-kandidat yang diajukan partai politik agar dapat menduduki jabatan-jabatan politik yang diperebutkan lewat proses pemilihan umum.
•
Ideologically or cause oriented campaigns adalah jenis kampanye yang berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan sering kali berdimensi perubahan sosial. Karena itu kampanye jenis ini dalam istilah Kotler disebut sebagai social change campaigns, yakni kampanye yang ditujukan untuk menangani masalah-masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku publik yang terkait.
Dan jenis kampanye yang nantinya akan diangkat dalam proyek Tugas Akhir ini adalah jenis kampanye yang ke-3, yaitu Social Change Campaign. Lebih tepatnya lagi mengenai perancangan suatu visual yang nantinya ditujukan untuk mengajak masyarakat kota untuk ikut peduli terhadap pelestarian orangutan dan habitatnya dengan cara memberi donasi demi kelangsungan hidup orangutan di Indonesia.
2.1.
Teori Iklan
Televisi sebagai media hiburan yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia dan bahkan dunia, merupakan salah satu media yang efektif untuk beriklan. Sebuah iklan televisi adalah bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk membujuk audiens (pemirsa, pembaca atau pendengar) untuk melakukan beberapa tindakan. Hotman Siahaan
mengatakan bahwa iklan mempunyai dampak yang besar terhadap pola pemikiran dan pola konsumsi masyarakat,(Citra, 12/5/1996). Seperti telah disebutkan diatas bahwa iklan televisi mempunyai karakteristik khusus yaitu kombinasi gambar, suara dan gerak. Dengan karakteristik tersebut iklan televisi mempunyai berbagai keunggulan dibanding media iklan lain. Diantaranya keunggulan tersebut adalah: •
Kesan realistic Karena sifat yang visual dan merupakan kombinasi warna-warna, suara dan gerakan, maka iklan televisi tampak hidup dan nyata. Kelebihan ini tidak dimiliki oleh media lain.
•
Masyarakat lebih tanggap Karena iklan televisi dinikmati dirumah-rumah dalam suasana yang serba santai atau reaktif, maka pemirsa lebih siap untuk memberikan perhatian.
•
Repetisi/ pengulangan Iklan televisi bisa ditayangkan beberapa kali dalam sehari sampai dipandang
cukup
bermanfaat
yang
memungkinkan
sejumlah
masyarakat untuk menyaksikannya, dan dalam frekuensi yang cukup sehingga pengaruh iklan itu muncul.
2.2.
Strategi Kreatif •
Tujuan Komunikasi Untuk mengajak masyarakat agar mau peduli , bersama-sama menyelamatkan orangutan dari kepunahan dan perlakuan yang tidak layak di Indonesia, memberikan donasi sebagai bentuk apresisasi dan kecintaan terhadap orangutan melalui sebuah iklan televisi.
•
Positioning Kampanye “ Helping Hand for Orangutan “ adalah satu-satunya kampanye yang secara langsung mengajak masyarakat untuk ikut aktif mencegah orangutan dari kepunahan.
•
Big Idea “Every support you give is for keeping their homes and their life”.
•
Keywords 1. Penganiaayan 2. Ketidakberdayaan 3. Tak terlindungi
•
Tone & Manner Dramatis, Ironis, Hiperbola .
2.3.
Target Audience 1. Demografis : • Unisex • Usia 25 – 30 tahun • Pendidikan minimal SMA • Tingkat perekonomian mengengah ke atas • Bekerja dan memiliki penghasilan sendiri 2. Geografis :
Tinggal di perkotaan besar
3. Psikografis : • Memiliki kepedulian yang tinggi kepada satwa liar, khususnya orangutan • Sadar akan pentingnya keberadaan satwa liar bagi kehidupan
2.4.
Hasil dan Pembahasan Desain Visual yang digunakan adalah ilustrasi yang menggambarkan kehidupan orangutan di alam liar sehingga pesan yang ingin disampaikan melalui iklan televisi ini bisa diterima dengan baik oleh seluruh lapisan masyarakat. Lebih lanjut, meskipun menggunakan gaya ilustrasi bukan berarti iklan televisi yang dihasilkan lebih menarik perhatian anak-anak. Karena pada dasarnya dari usia dini kita sudah mengenal ilustrasi baik melalui buku atau media lainnya. Melalui media gambar kita mengenal angka, benda, dan makhluk. Karena itu dapat
disimpulkan bahwa ilustrasi adalah sarana yang paling mudah untuk memberikan penjelasan akan suatu keadaan. • Logo Kampanye
Gambar 1- Logo Kampanye
• Storyboard
Gambar 2 - Scene 1
Gambar 3 - Scene 2
Gambar 4 – Scene 3
Iklan yang bertajuk “Helping Hand for Orangutan” ini menceritakan tentang keadaan Orangutan di Indonesia yang sangat memprihatinkan. Terbukti dengan banyaknya kasus pembantaian Orangutan yang telah terjadi karena mereka dianggap sebagai hama. Tidak cukup sampai disitu, habitat asli mereka pun dirampas dan dijadikan perkebunan kelapa sawit. Jalan cerita dari iklan televisi ini mengambil sudut pandang dari sisi Orangutan sebagai makhluk yang teraniaya dan tak terlig ndungi. Agar audiences yang melihat menjadi sadar bahwa perlakuan terhadap Orangutan sangatlah kejam dan tidak berperasaan. .
3. Kesimpulan Iklan memiliki potensi yang besar untuk mempengaruhi pemirsa. Banyak masyarakat Indonesia yang mendapat pengaruh dari iklan televisi. Oleh karena itu, iklan televisi merupakan media yang tepat untuk menyampaikan kampanye “ Helping Hand for Orangutan” kepada masyarakat agar mereka lebih peduli dan mau membantu
menyelamatkan Orangutan dari kepunahan. Iklan televisi yang berdurasi 1 menit ini sarat makna akan keadaan Orangutan yang kini sangatlah memprihatinkan. Memperlihatkan bagaimana Orangutan dianggap sebagai hama da dibantai habis-habisan. Hutan tempat tinggal mereka direnggut oleh keserakahan manusia . Oleh karena itu dengan dibuatnya iklan ini diharapkan masyarakat menjadi peduli dan mau membantu menyelamatkan Orangutan.
Daftar Pustaka [1] Amborse, Gavin and Harris, Paul. (2003) . The Fundamentals of Illustration. London: AVA Publishing [2] Bosak, Susan. (2011 ). Mengenal SAINS. Edisi 2. Jakarta : PT Indeks
[3] Danton Sihombing, MFA editor Wagiono Sunarto, Msc. (2001). Tipografi dalam Desain Grafis. PT. Gramedia Pustaka Utama [4] Eisseman,
Leatrice.
(2000).
Pantone
:
Guide
to
Communication
with
Color.Cincinnati, Ohio: Ohiograpix Press [5] Landa, Robin. (2010). Graphic Design Solutions, Fourth Edition. United States of America: Wadsworth Publishing. [6] OrangeSeed Design. (2004). Bringing Graphic Design In-House. Gloucester, Massachussetts : Rockport Publisher,Inc. [7] Rendra Widyatama. (2005). Pengantar Periklanan. Jakarta: Buana Pustaka Indonesia [8] Shrimp, A. Terrence. (1986). Advertising Promotion-Supplemental Aspect of Integrater Marketing Communication. The Dryden Press, Edisi ke-5. Texas: Wordware Publishing, Inc. [9] Siahaan, Hotman. (1996). Pengaruh Iklan terhadap Masyarakat. Tabloit Citra, Edisi Mei 1996. Jakarta: Kompas Gramedia