PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK “PELAJARAN DARI SI KAKI TIGA” JOSEPHINE KARINA SAPUTRA Desain Komunikasi Visual Animasi, Jalan Jendral Sudirman 15 Sokaraja,Jawa Tengah 085224233208,
[email protected] Josephine Karina Saputra, Ardiyan S.Sn, Ardiyansah,ST
ABSTRACT
In Jakarta, there are so many animals that were abandoned, especially dogs. The purpose of this study is to open the society to respect more and love the animals that live around us, especially dogs, who known as human’s best friend. Research method that author been using were survey, experience around, and through website that discusses about abandon dogs. The analysis result that author obtained are the awareness and public treatment against animals still relatively less. The conclusion is there are so many societies who don’t care with fate of the animals, especially dogs, so with this animation, author expect to increase public awareness. Keywords : abandoned dog, three legged, short animation
ABSTRAK Di Jakarta, masih banyak hewan – hewan yang terlantar khususnya anjing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuka mata masyarakat untuk lebih menghargai dan menyayangi makhluk hidup di sekitar kita, khususnya anjing yang dikenal sebagai teman terbaik manusia. Metode penelitian yang telah dilakukan adalah melalui survey, pengalaman sekitar serta website yang membahas mengenai anjing terlantar . Hasil analisis yang didapatkan yaitu kesadaran dan perlakuan masyarakat terhadap hewan masih tergolong kurang . Simpulan yang didapatkan adalah banyak masyarakat yang tidak peduli dengan nasib hewan – hewan khususnya anjing, sehingga dengan animasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat. Kata Kunci : anjing terlantar, kaki tiga, film animasi pendek
Pendahuluan Pada jaman sekarang, hampir semua masyarakat merupakan orang yang individual. Banyak dari manusia yang tidak bisa menghargai dan lebih mementingkan diri sendiri. Dalam melakukan sesuatu tindakan, manusia lebih mementingkan untung dalam tindakan tersebut. Selain itu tindakan dalam ketidakpedulian terhadap lingkungan terlihat dari cara manusia memperlakukan hewan. Banyak dari manusia yang menganggap bahwa hewan adalah sesuatu yang jauh di bawah mereka serta tidak mempunyai nilai. Meskipun tidak dikatakan secara langsung, hal tersebut dapat dilihat dari kondisi hewan- hewan di jalanan yang mendapatkan perlakuan yang tidak semestinya dari manusia seperti, dilempari batu, dilukai, dikejar – kejar, tertabrak oleh kendaraan dan sebagainya dan manusia yang melakukannya tidak merasa bersalah sama sekali, malah menganggapnya sebagai suatu hiburan. Perlakuan egois manusia terhadap binatang tersebut juga menimbulkan dampak yang buruk untuk manusia sendiri. Banyaknya penebangan hutan secara tidak terkendali membuat populasi dan ekosistem hutan menjadi rusak. Dengan berkurangnya hewan- hewan yang bisa dimangsa karena rusaknya ekosistem hutan, banyak dari harimau Sumatera masuk ke pemukiman penduduk dan menyerang manusia. Hal tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia sendiri merusak alam dengan rakus tanpa mempedulikan dampaknya pada lingkungan sekitar dan yang terkena akibatnya adalah harimau Sumatera tersebut. Dengan alasan tersebut, maka saya mengangkat tema kisah ini yang dibuat dalam animasi 2D short movie, mengenai pelajaran untuk lebih menghargai makhluk hidup lainnya yang dalam kisah ini adalah seekor anjing.
Metode Penelitian Metode penelitian yang diterapkan adalah dengan melakukan survey ke shelter anjing yang ditelantarkan manusia , melalui pengalaman di sekitar serta website – website organisasi maupun perorangan yang menolong anjing-anjing terlantar. Untuk mengumpulkan data mengenai masalah anjing terlantar di Jakarta, penulis mencari literatur artikel dari internet serta dari pengalaman para rescuer anjing di Jakarta melalui website blog dan Facebook.
Anjing Anjing merupakan hewan yang dikenal paling dekat dengan manusia. Anjing sudah mendampingi manusia selama ribuan tahun. Sifat dasar dari anjing yang disukai manusia adalah mereka sangat setia. Anjing sudah menjadi bagian dalam kehidupan manusia dan manusia pun menganggap anjing merupakan partner yang paling hebat. Anjing dikenal sangat membantu dalam kehidupan manusia, contohnya adalah anjing penuntun orang buta, anjing terapi, anjing yang bertugas di kepolisian untuk melacak bom dan narkoba serta menolong orang – orang yang terkena bencana dan lainnya. Di seluruh belahan dunia, banyak sekali kisah anjing yang menyelamatkan hidup manusia, baik manusia tersebut yang merupakan majikan mereka ataupun manusia yang tidak dikenalnya sama sekali. Sayangnya di Indonesia, tidak ada hukum perlindungan khusus untuk hewan – hewan. Di Indonesia, hewan peliharaan seperti anjing masih hanya dianggap sebagai barang kepunyaan pemilik serta nyawa dari anjing tersebut dianggap rendah. Contohnya yaitu di Malang, Jawa Timur, seekor anjing berjenis German Shepherd setia menunggui jenazah sang majikan selama sepekan. Saat jenazah akan dievakuasi, anjing itu berusaha menghalangi siapapun mendekati mayat tuannya. Anjing itu selalu menyalak dengan garang saat petugas akan mengambil jenazah tuannya. Anjing itu pun terpaksa ditembak karena khawatir melukai polisi. Dari kisah nyata tersebut kita bisa melihat bahwa kesetiaan tanpa batas seekor anjing selalu menjagai tuannya yang bahkan sudah tidak bernyawa. Keluarga dan orang sekitar tidak ada yang mempedulikan korban, hanya anjingnya yang selalu setia berada di sebelahnya. Dan di Indonesia, kesetiaan anjing tersebut tidak dianggap, dengan matinya anjing tersebut karena ditembak petugas dengan alasan egois dikhawatirkan akan melukai petugas. Dari sini bisa diketahui bahwa nyawa hewan – hewan di Indonesia, bahkan hewan yang dekat dengan manusia tidak dianggap , dengan cara petugas yang memilih menembak mati anjing tersebut tanpa memilih untuk membiusnya.
2
Anjing Berkaki Tiga Anjing yang berkaki tiga rata – rata mengalami hal tersebut, kehilangan salah satu kakinya karena penyakit ataupun karena dilukai manusia. Anjing ditemukan dapat segera menyesuaikan diri walaupun kehilangan anggota tubuh, namun telah dibuktikan bahwa kehilangan anggota tubuh bagian lebih sulit daripada belakang. Hal ini dikarenakan hewan lahir dengan ditopang oleh tubuh bagian depan. Ketika pertama kali anjing kehilangan salah satu kakinya, pada awalnya hal tersebut membuat anjing tidak bisa berjalan dengan benar. Akan tetapi seiring waktu, ketika anjing sudah terbiasa, hilangnya salah satu kaki tersebut tidak menjadi hambatan untuk si anjing dalam melakukan aktivitasnya. Mereka bisa tetap sama melakukan aktivitas yang dilakukan oleh anjing normal seperti bermain, berlari dan lainnya. Perbedaannya hanyalah, ketika berjalan anjing yang berkaki tiga akan terlihat sedikit melompat – lompat (pincang), untuk mengimbangi bagian tubuhnya yang hilang dan ketika anjing berlari , kecacatan tersebut menjadi tidak kelihatan.
Perlakuan Masyarakat terhadap Hewan di Indonesia Perlakuan masyarakat umum terhadap hewan – hewan yang ada di Indonesia masih buruk. Hal utama yang menyebabkan masalah itu adalah tidak adanya kesadaran diri dari masyarakat untuk lebih memperlakukan hewan selayaknya makhluk hidup. Selain itu, tidak adanya hukum tegas yang melindungi kesejahteraan hewan di Indonesia menyebabkan masyarakat tidak memikirkan akibat dari perlakuan mereka terhadap hewan – hewan tersebut dan malah berbuat semena- mena.
Survey Shelter Penulis melakukan survey mengenai contoh buruk perlakuan masyarakat terhadap hewan di Indonesia khususnya anjing melalui Shelter Pejaten. Shelter ini merupakan tempat milik Dr.Susana Somali yang bertujuan untuk menampung anjing – anjing yang dibuang serta ditelantarkan oleh pemiliknya. Anjing – anjing di tempat ini berjumlah kira – kira 200 ekor. Banyak dari anjing – anjing tersebut mempunyai luka dan beberapa dari mereka menderita cacat seperti kaki pincang. Banyak pula terdapat anjing – anjing ras seperti Dachshund, Labrador Retriever, Doberman, Rottweiler, Boxer, Pit Bull , Bull Terrier dan German Pointer. Bahkan dulu di Shelter ada juga jenis Golden Retriever dan juga German Shepherd. Hal ini menjadi bukti bahwa anjing ras yang berharga mahal bisa juga menjadi terlantar dikarenakan oleh pemiliknya yang tidak bertanggung jawab.
Gambar 1.1. Anjing Pincang
Gambar 1.2. Suasana Shelter
Gambar 1.3. Anjing ras terlantar
Gambar 1.4. Rottweiler yang dibuang
3
Gambar 1.5. Suasana Shelter 2
Gambar 1.6. Suasana Shelter 3
Berdasarkan data – data yang didapat, dapat dipastikan bahwa masalah yang ada yaitu : 1. Masih banyak masyarakat yang tidak peduli dengan makhluk hidup di sekitar mereka dan masyarakat cenderung untuk melukai dan menyakiti orang/makhluk hidup lainnya. 2. Di jaman sekarang, manusia cenderung hidup secara individu tanpa mempedulikan mereka yang membutuhkan bantuan. 3. Kurangnya kesadaran masyarakat akan program sterilisasi yaitu memandulkan anjing sehingga jumlah anjing semakin bertambah dan semakin bertambah pula anjing – anjing yang terlantar karena para pemilik serta masyarakat yang tidak bertanggung jawab.
Hasil dan Bahasan Desain Karakter 1. Anak Laki – Laki
Gambar 1.7. Concept Sketch Anak Laki-Laki
Gambar 1.8. Character Profile Anak Laki – Laki
Gambar 1.9.. Model Sheet Anak Laki – Laki
Gambar 1.10. Expression Anak Laki – Laki 4
2 . Anjing Berkaki Tiga
Gambar 1.11. Concept Sketch Anjing Berkaki Tiga Gambar 1.12. Character Profile Anjing Berkaki Tiga
Gambar 1.13. Model Sheet Anjing Berkaki Tiga
Gambar 1.14. Expression Anjing Berkaki Tiga
3. Harimau Sumatera
Gambar 1.15. Character Profile Harimau Sumatera
Gambar 1.17. Expression Harimau Sumatera
5
Gambar 1.16. Model Sheet Harimau Sumatera
Gambar 1.18. Character Comparison
Background Environment
Gambar 1.19. Background Sumatera
Gambar 1.20.Bagonjong
Gambar 1.21.Batu
Gambar 1.22.Samping Hutan
6
Gambar 1.23.Samping Hutan 2
Gambar 1.24. Background Sumatera 2
Screenshot Scene
Gambar 1.25. Scene 1
Gambar 1.26. Scene 5
Gambar 1.27. Scene 6
Gambar 1.28. Scene 12
7
Gambar 1.29. Scene 15
Gambar 1.30. Scene 19
Gambar 1.31. Scene 33
Gambar 1.32. Scene 39
Gambar 1.33. Scene 43
Gambar 1.34. Scene 42
Simpulan dan Saran Simpulan Kurangnya pendidikan dan kepedulian masyarakat terhadap hewan – hewan di Indonesia, khususnya anjing dan kucing membuat banyaknya dari anjing – anjing dan kucing tersebut menjadi terlantar dan terdampar di jalanan. Banyak masyarakat yang membeli dan memelihara anjing hanya karena kesenangan sesaat dan ketika bosan atau dirasa merepotkan, mereka pun membuangnya tanpa
8
menyadari tanggung jawab bahwa mereka telah membuang nyawa. Selain itu, perlakuan masyarakat terhadap hewan juga masih terbilang rendah, dengan tindakan masyarakat yang suka mengejar, melukai dan menyiksa hewan – hewan yang ada di sekitar masyarakat demi kesenangan masyarakat sendiri. Dengan membuat film pendek animasi ini, diharapkan dapat membantu membuka mata masyarakat dan mengajarkan bahwa hewan terutama anjing mempunyai perasaan dan memiliki jiwa yang kuat untuk melindungi seseorang sebagai teman terbaik manusia. Penulis juga mengharapkan bahwa dengan animasi ini, dapat mengajarkan dan menggugah hati masyarakat untuk lebih menghargai dan memperhatikan nasib anjing – anjing terutama yang terlantar dan membuat masyarakat yang memiliki anjing peliharaan untuk berlaku lebih baik, bertanggung jawab dan menyayangi anjing mereka.
Saran Melalui laporan tugas akhir serta film animasi pendek ini, saya mempunyai saran – saran yang saya harapkan bisa diterapkan di masyarakat. Diantaranya adalah : 1. Saran kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan dan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan hewan – hewan di Indonesia khususnya anjing. Hal ini bisa dilakukan dari diri masyarakat sendiri secara individu, dengan lebih memperlakukan anjing di sekitar masyarakat dengan lebih baik dengan tidak menyakiti dan membuang mereka, dan bagi yang mempunyai peliharaan, untuk lebih menyayangi, bertanggung jawab dan lebih memperlakukan hewan dengan lebih baik. 2. Saran kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan kesejahteraan hewan – hewan yang ada di Indonesia, dengan membuat peraturan hukum yang melindungi kesejahteraan para hewan, serta menetapkan hukuman tegas bagi yang menyakiti dan menelantarkan hewan – hewan tersebut.
Referensi a.
Buku Herriot's, J. (1986). Dog Stories. New York City: St. Martin's Press. Canfield, J. (2005). Chicken Soup for the Dog Lover's Soul. Florida: HCI. Ollie Johnston, F. T. (1995). The Illusion of Life : Disney Animation. U.S.: Disney Editions.
b.
Sumber dari Internet Angel, F. (2010, 10 23). http://www.gamexeon.com. Retrieved 3 4, 2012, from Menunggui Jenazah Tuannya, Seekor Anjing Ditembak Mati: http://www.gamexeon.com/forum/berita-lainlain/73273-menunggui-jenazah-tuannya-seekor-anjing-ditembak-mati.html\ Freak, M. (2011, 12 22). http://bstarspot.blogspot.com. Retrieved 3 4, 2012, from Mengharukan, Seekor Anjing Rela Mati Demi Menyelamatkan Temannya: http://bstarspot.blogspot.com/2011/12/mahasiswa-freak_23.html Burhani, R. (2011, 11 13). http://www.antaranews.com. Retrieved 3 5, 2012, from Harimau Sumatera Berkeliaran di Kepahiang: http://www.antaranews.com/berita/1321717366/harimausumatra-berkeliaran-di-kepahiang Pejaten, S. (2013, 1 18). https://www.facebook.com. Retrieved 1 19, 2012, from Shelter Pejaten: https://www.facebook.com/shelter.pejaten?ref=ts&fref=ts News, E. B. (2011, May 12). http://erabaru.net. Retrieved March 5, 2012, from Harimau Sumatera Terancam Punah: http://erabaru.net/nasional/60-lingkungan/26115-harimau-sumateraterancam-punah
9
165, P. (2010, Juli 13). http://penulis165.esq-news.com. Retrieved Januari 19, 2012, from Ilmuan Terinspirasi Anjing Berkaki Tiga: http://penulis165.esq-news.com/saintek/2010/07/13/ilmuwanterinspirasi-anjing-berkaki-tiga.html
Riwayat Penulis Josephine Karina Saputra lahir di kota Jakarta pada 28 Oktober 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University dalam bidang Desain Komunikasi Visual Animasi pada 2013. Saat ini masih mencari tempat kerja tetap. Penulis pernah aktif di organisasi Nippon Club sebagai pelajar , di Geppetto Animasi ketika melakukan kerja praktek sebagai Modeller dan Animator.
10