PERANCANGAN INTERIOR PADA TEMPAT PENITIPAN ANAK DI JAKARTA Cut Syahesti Amadea Universitas Bina Nusantara
[email protected] (Cut Syahesti Amadea, Ulli Aulia Ruki, S.Sn., M.Sc, Dila Hendrassukma, S.Sn., M.Ds.)
ABSTRAK Tempat Penitipan Anak merupakan alternatif jalur pendidikan non-formal yang merupakan bentuk dari Pendidikan Anak Usia Dini, Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden years) yang merupakan masa dimana anak mulai peka untuk menerima berbagai rangsangan. Untuk itu dibutuhkannya fasilitas yang memadai yang didasari oleh aspek-aspek perkembangan anak, seperti perkembangan motoric dan kognitif anak. Pada perancangan Tempat Penitipan Anak terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan salah satunya adalah keamanan yang sangat penting dari segi bentuk dan material yang digunakan, penggunaan warna juga diterapkan sesuai dengan psikologis anak sehingga dapat mengembangkan imajinasi serta kreatifitas anak yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran usia dini. Kata Kunci : Pendidikan Usia Dini, Tempat Penitipan Anak, Motorik. Anak, Kognitif, Masa Keemasan, Psikologis Anak.
ABSTRACT Daycare is an alternative pathway of non- formal education which is a form of early childhood education, children experience the golden years in their early childhood, which is a sensitive period where children begin to receive a variety of stimulation. Therefore, children need facilities that based on the aspects of child development, such as motoric and cognitive development of children. In designing Daycare there are some aspects of security that one of them is in terms of shape and materials used, the use of color is also applied in accordance with the children psychological so that they can develop their imagination and creativity that can improve the quality of early childhood learning . Keyword : Early Age Education, Day Care, Motoric, Child, Cognitive, Golden Years, Children Psychological
PENDAHULUAN Latar Belakang Semakin maju dan berkembangnya teknologi informasi dan globalisasi membuat pola hidup masyarakat di negara maju lambat laun mulai memasuki kehidupan masyarakat Indonesia, salah satu contohnya adalah dengan semakin banyaknya wanita yang memiliki dwifungsi, selain sebagai ibu
rumah tangga juga sebagai wanita karir. Sosok perempuan masa kini tidak hanya dianggap mampu menjadi ibu rumah tangga, tetapi lebih dari itu, misalnya juga menjadi seorang yang mampu membantu dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kesibukan kedua orang tua yang bekerja akan menyebabkan perhatian kepada anak berkurang, maka wajarlah apabila anak dititipkan di tempat penitipan anak di tempat penitipan anak dengan harapan mereka mendapat pengasuhan dan pendidikan yang lebih baik. Program Daycare sudah mulai banyak dikenal di Indonesia, terutama Jakarta dan sekitarnya. Di Jakarta sendiri sudah beberapa tempat Daycare Center didirikan sejak beberapa tahun yang lalu, namun sifatnya lebih sebagai penitipan anak meskipun TPA (tempat penitipan anak) tersebut juga dilengkapi dengan berbagai permainan yang menarik dan ruangan yang didesain menarik untuk anakanak. Daycare Center sebenarnya bukan semata-mata tempat penitipan anak, namun seharusnya lebih menyediakan sarana atau fasilitas serta program-program yang disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan anak bereksplorasi dengan aman. Sayangnya, di Indonesia tidak banyak Daycare yang berkualitas dan punya fasilitas memadai sehingga bisa memberikan kesempatan yang terbaik bagi anak; atau pun jika ada, biayanya sangat mahal sehingga hanya kalangan terbatas saja yang mampu membayarnya. Selain itu menjamurnya tempat penitipan anak juga didukung juga karena adanya pergeseran pola dan gaya hidup masyarakat perkotaan khususnya di Jakarta. Dimana semakin lama masyarakat memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan sejak usia dini. Penitipan anak tidak lagi hanya tempat untuk sekedar menitipkan anak bagi orangtua yang sibuk dengan pekerjaannya, tetapi penitipan anak juga merupakan salah satu alternatif pendidikan non-formal bagi anak usia dini. Salah satu hal yang mempengaruhi kecerdasan anak yaitu tempat sekitar/lingkungan anak berada. Dengan demikian, adanya variasi warna dan desain yang menarik di lingkungan sekitar si anak dapat mengembangkan emosional, imajinasi dan daya kreatifitas anak. Selain memperhatikan psikologis anak, juga harus memperhatikan dan melindungi keselamatan anak dari benda-benda yang terdapat disekitarnya, misalnya furniture yang aman untuk digunakan oleh anak, serta material yang nyaman.
Rumusan Masalah 1. Bagaimana merancang interior sebuah Daycare dengan fasilitas yang aman dan tidak berbahaya bagi anak-anak? 2. Bagaimana cara menciptakan interior yang dapat mengembangkan imajinasi serta kreatifitas anak pada usia dini?
Tujuan & Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Merancang interior sebuah Daycare yang aman bagi kesehatan anak – anak, nyaman, edukatif dan kreatif. 2. Menghasilkan desain yang mumpuni yang dapat meningkatkan daya kreatifitas dan imajinasi anak. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Perancangan diharapkan dapat memberikan manfaat dengan meningkatkan kualitas pendidikan non-formal melalui fasilitas yang lengkap. 2. Perancangan diharapkan dapat memberikan rasa tenang bagi para orang tua yang menitipkan anakanak nya melalui fasilitas yang aman dan berkualitas. 3. Perancangan diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi hiburan dan edukasi bagi anak-anak.
METODE PENELITIAN Metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah : 1.
Studi literatur Bentuk pengumpulan data yang berhubungan dengan perancangan interior Daycare yang mencakup hiburan dan edukasi anak-anak, termasuk didalamnya penjelasan mengenai jenis, fungsi dan kebutuhan yang diperlukan dalam perancangan Daycare.
2.
Observasi Lapangan Observasi lapangan dibutuhkan untuk mendapatkan data informasi lainnya yang berhubungan dengan Daycare yang mencakup hiburan dan edukasi anak-anak. Data didapatkan melalui pengamatan langsung di lapangan. Data tersebut meliputi foto dan aktifitas yang terjadi pada saat itu.
3.
Wawancaea Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai Daycare yang mencakup hiburan dan edukasi anak-anak. Informasi tersebut mencakup bagaimana sistem yang berjalan dan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dalam sebuah Daycare.
4.
Dokumentasi Melakukan pengambilan foto dan video dari setiap ruangan yang akan digunakan sebagai data visual. Data visual membantu dalam proses analisa data.
5.
Kuisioner Penyebaran kuesioner dilakukan untuk anak-anak, orang tua, serta para pengasuh/pengajar yang bekerja di Daycare.
HASIL DAN BAHASAN Analisa Aspek Lingkungan Letak Jakarta Selatan terletak pada 106’22’42 Bujur Timur (BT) s.d. 106’58’18 BT, dan 5’19’12 Lintang Selatan (LS). Luas Wilayah sesuai dengan Keputusan Gubernur KDKI Nomor 1815 tahun 1989 adalah 145,37 km2 atau 22,41% dari luas DKI Jakarta. Terbagi menjadi 10 kecamatan dan 65 kelurahan, berada di belahan selatan banjir kanal dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: • • • •
Sebelah Utara : Banjir Kanal Jl. Jenderal Sudirman Kec. Tanah Abang, Jl. Kebayoran Lama dan Kebun Jeruk. Sebelah Timur : Kali Ciliwung. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kota Administrasi Depok. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kec. Ciledug, Kota Administrasi Tangerang.
Topografi Topografi Wilayah Jakarta Selatan pada umumnya dapat dikategorikan sebagai daerah perbukitan rendah dengan tingkat kemiringan 0,25%. Ketinggian tanah rata-rata mencapai 5-50 meter di atas permukaan laut. Pada wilayah bagian selatan, banjir kanal relatif merupakan daerah perbukitan jika dibandingkan dengan wilayah bagian utara. Iklim Jakarta Selatan beriklim panas dengan suhu rata-rata pertahun 27°C dengan tingkat kelembapan berkisar antara 80-90%. Arah angin dipengaruhi angin Muson Barat terutama pada bulan MeiOktober.
Analisa Aspek Bangunan Gedung Sampoerna Strategic Square berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Kav 4546 Jakarta-12930, Indonesia, yang merupakan gedung perkantoran, memiliki luas tanah sekitar 10000m2, dan dengan luas bangunan sekitar 2000m2, gedung ini memiliki 30 lantai. Letak Sampoerna Strategic berada di hook, sehingga siapa saja yang melewati jalan Sudirman pasti bisa melihat posisi depan gedung ini. Karena posisinya di hook, maka gedung tampak depan tidak di halangi oleh gedung lainnya. Adapun gedung yang menghalanginya adalah yang berada di belakangnya. Berikut ini adalah batasan lingkungan gedung : •
Utara : Jalan Jendral Sudirman
• • •
Timur : Jalan Profesor Doktor Satrio Selatan : Jalan Masjid Hidayatullah Barat : Jalan Garnisun
Fasilitas Gedung Sampoerna Strategic Square merupakan bangunan dengan gaya klasik dengan dominasi pilarpilar besar, gedung ini memiliki fasilitas sebagai berikut: • Lift untuk umum dan untuk barang • 2 lift menuju parker • Sistem keamanan 24 jam dengan CCTV dan manual (Satpam) • Lapangan parkir brrada di basement • Toilet umum di tiap lantai
Analisa Aspek Manusia Pengunjung yang datang ke Daycare adalah 70% anak-anak dan 30% dewasa, batas usia anak yang bisa dititipkan adalah umur 3 bulan-5 tahun. Terdapat 3 katergori pengguna fasilitas Daycare ini yaitu, anak-anak, orang tua anak, dan karyawan. Karyawan/Staff yang terdapat dalam Daycare ini adalah: • Admin • Guru/pengajar • Pengasuh • Security • Dokter (kunjungan perbulan) Terdapat juga rasio antar anak dan pengasuh yaitu: • Infants: 2:1 (kapasitas 6 anak) • Younger Toddler: 4:1 (kapasitas 16 anak) • Older Toddler: 4:1 (kapasitas 16 anak)
Konsep Programatik Tabel 1 Pengelompokkan Ruang
Hubungan Antar Ruang
Gambar 1 Program Hubungan Antar Ruang
Struktur Organisasi Ruang
Gambar 2 Struktur Organisasi Ruang
Layout
Gambar 3 Layout Furniture
Kerangka Konsep Desain
Gambar 4 Kerangka Konsep Desain
Elemen Interior Lantai Lantai yang akan digunakan dalam perancangan ini adalah lantai vinyl, lantai vinyl bersifat elastis, ringan, menyerap suara, dan guncangan, mudah direnovasi, mudah dalam perawatan, lantai vinyl juga memiliki beberapa spesifikasi, salah satunya adalah antimicrobial, anti slip, tahan air serta kotoran, serta anti rayap dan jamur, maka dari itu lantai ini adalah lantai yang paling cocok untuk keamanan dan kesehatan anak-anak. Pemakaian lantai vinyl dapat bertahan lama yaitu 15-20 tahun, selain itu terdapat variasi motif yang beragam yang akan menarik bagi anak-anak. Dinding Dinding pada pusat pembelajaran anak usia dini dapat menggunakan beberapa macam material seperti cat dan padded wall. Bentuk dan warnanya akan disesuaikan agar memberikan suasana ruang yang playful. Acoustic Wall juga akan diterapkan pada kamar tidur anak-anak untuk menghindari kebisingan dari luar. Ceiling Ceiling yang diaplikasikan adalah gypsum. Dengan ketinggian yang disesuaikan guna memperhatikan segi akustik.
Fisika Bangunan Pencahayaan Mengoptimalkan pencahayaan alami pada perancangan, serta lampu LED untuk menghemat energi. Seleain itu, diprioritaskan seluruh ruang belajar mendapatkan pencahayaan alami untuk memaksimalkan aktivitas belajar mengajar. Penghawaan Karena perancangan berlokasi di gedung perkantoran maka sedikit kemungkinan untuk mendapatkan penghawaan alami, oleh karena itu solusi untuk mengatasinya adalah penerapan material-material ramah lingkungan, karena material-material yang berada di dalam ruangan berpengaruh terhadap sirkulasi udara. Penghawaan yang digunakan adalah AC split dan AC central. Akustik Dalam proses belajar mengajar diperlukan suasana yang tenang dan kondusif untuk itu sistem akustik diperlukan. Akustik bertujuan untuk pengendalian kebisingan suatu ruangan.
Teknik Bangunan Sistem Keamanan Sistem CCTV (Close Circuit Television) digunakan untuk mengatisipisai dari tindak kejahatan dan sebagai pengawasan. CCTV di letakkan di seluruh area untuk memaksimalkan keamanan. Sistem Proteksi Kebakaran Terdapat beberapa sistem proteksi kebakaran yang perlu diperhatikan dan diaplikasikan diantaranya: • Hydrant • Smoke Detector • Sprinkler • APAR • Fire Alarm • Evacuation Signage • Security • Dan lain-lain
Konsep Desain Tema Tema yang digunakan untuk perancangan ini adalah Color Explosion, yang artinya adalah ledakan warna, perancangan ini akan menerapkan permainan warna triadic (merah – biru – kuning) sebagai dominan, dan warna putih sebagai warna dasar, yang mana penerapan warna akan disesuaikan dengan psikologis anak. Dipilihnya tema tersebut karena terdapat beberapa faktor sebagai berikut: • Warna dan bentuk dikenali oleh anak sejak masih usia dini • Anak mengenal warna dan bentuk dari lingkungan sekitar yang mereka lihat • Penerapan terhadap warna – warna bagi anak dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengenal dan mengingat. • Dengan pengenalan warna, bisa mengembangkan kecerdasan dan imajinasi anak Gaya Gaya yang diterapkan pada Day Care ini adalah modern, dimana terdapat beberapa aspek penunjang pada gaya ini, yaitu : • Pencahayaan dan sirkulasi dengan jendela besar • Penerapan warna yang cerah • Memiliki sudut yang halus • Bentuk yang sederhana Citra Perancangan fasilitas Day Care ini akan memberikan citra yang Simple, Sleek & Cheerful. Yang mana akan diterapkan warna-warna dan ambiance yang sesuai dengan citra tersebut. Bentuk Dalam perancangan ini memanfaatkan bentuk yang dinamis dan menggabungkan sudut dengan bentuk melengkung.
Gambar 5 Elemen Bentuk Warna Warna-warna yang diambil adalah putih sebagai dominan, warna triadic yaitu merah, biru, kuning sebagai sub dominan, dan warna sekunder hijau, orange, ungu sebagai aksen
Gambar 6 Skema Warna
Moodboard Interior
Gambar 7 Moodboard Interior
SIMPULAN DAN SARAN Pemahaman akan sebuah permasalahan yang terjadi dalam proses perancangan merupakan hal yang penting dan patut untuk dimengerti, agar dalam perancangan desain yang dihasilkan memberikan sebuah solusi yang baik dan tepat untuk menanggapi masalah tersebut. Kebutuhan pengguna serta aktivitas didalamnya menjadi sebuah acuan dalam meracang fasilitas-fasilitas, dan keputusan desain baik dari segi bentuk, warna maupun pemilihan material merupakan keputusan dari pemikiran solusi terbaik Memperkenalkan anak dengan warna, bentuk yang tepat dan memberikan fasilitas yang dibutuhkan dalam masa perkembangan dan pertumbuhan anak menjadi kelebihan dalam desain ini. Menstimulus anak dengan psikologi warna dan program-program yang tersedia diharapkan menjadi solusi terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak diusia dini, terlebih pada masa “the golden age”, karena warna dan bentuk dikenali oleh anak sejak masih usia dini. Anak mengenal warna dan bentuk dari lingkungan sekitar yang mereka lihat, anak mudah mengingat pada suatu hal yang repetitif sehingga sangat baik untuk menerapkan metode pengulangan pada bentuk yang diterapkan pada interior Day Care ini, Penerapan terhadap warna – warna bagi anak dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengenal dan mengingat., Dengan pengenalan warna, bisa mengembangkan kecerdasan dan imajinasi anak. Selain itu aspek terpenting dalam mengembangkan pembelajaran anak usia dini salah satunya adalah dengan memberikan fasilitas yang memadai, serta dengan memperhatikan keamanan dalam segi bentuk dan material pada elemen-elemen interior dan furniture, dan juga sirkulasi yang tepat guna memberikan keamanan dan kenyamanan pada anak.
REFERENSI -
How to Start a Home-Based Day Care Business. (1997). Shari Steelsmith. Undang-undang nomor 20 pada pasal 28 Pendidikan Usia Dini. (2003). Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. (2011). Petunjuk Teknis Penyelenggaran Taman Kanak – kanak. Kementerian Pendidikan Nasional Agus Aditya. 31 Januari (2011). Sistem Akustik Ruang. Di akses 14 Maret 2013 dari http://wikarmawan.wordpress.com/2011/01/31/sistem-akustik-ruang/
- Child Care Center Design Guide. (2003). U.S General Services Administration. Amerika - Direktorat Bina Kesejahteraan Anak. (1995). Keluarga, dan Lanjut usia. Jakarta - Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia. (1993). ASTA Citra Anak Indonesia. Jakarta - Wirania Swasty. Oktober (2010). A – Z Warna Interior Rumah Tinggal. Depok : Griya Kreasi.) - Sadjiman Ebdi. (2005). Dasar-Dasar Tata Rupa & Desain. Yogyakarta : Arti Bumi Intaran. - Dewi Sartika. (2012). Perancangan Interior Tempat Penitipan Anak dan Kelompok Bermain. Jakarta. Jurusan Desain Interior Univeritas Bina Nusantara. - Diktat Kuliah Teknik Bangunan. (1998) - Jane Lott. (1989). Children Rooms: A guide to Planning, Equipping and Decorating your Childs Room. United Kingdom : Conran Octopus.
RIWAYAT PENULIS Cut Syahesti Amadea lahir di kota Jakarta pada tanggal 24 Oktober 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Interior pada tahun 2015. Saat ini bekerja secara freelance di bidang Desain Interior.