PERANCANGAN ULANG INTERIOR MUSEUM OLAHRAGA NASIONAL DI JAKARTA
Mayang Risita Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kemanggisan / Palmerah Jakarta Barat 11530, +6221 534 5830/ +6221 530 0244,
[email protected]
ABSTRACT The purposes of redesigning the National Sports Museum in Jakarta is to appreciate sports legends of the country that have contribute so much to the nation, and to raise the sense of nationalism of the visitors. The design methods used to redesign the museum are references from books, observations of the museum’s building structure and environment, and interviews from the museum’s department. From the problem of a lack of quality information observed at the National Sports Museum, a potential solution would be to create an interior that appeals to four of the human senses (hearing, seeing, feeling, and smelling). Visitors will be entertained and educated with information given through the help of modern technology and multimedia. With the redesign of the interior of the National Sports Museum in Jakarta, the hope is that visitors would experience a renewed sense of nationalism. (MR) Keywords : National Sports Museum, Sports Museum Interior, Museum Interior
ABSTRAK Tujuan perancangan ulang Museum Olahraga Nasional adalah untuk menghargai para legenda olahraga yang telah memberikan sumbangsih terhadap olahraga Indonesia dan membangkitkan rasa nasionalisme para pengunjung museum. Metode perancangan berupa data literature, data studi fisik bangunan, dan data hasil wawancara dengan pengelola museum. Dengan permasalahan interior yang ada sekarang pada Museum Olahraga Nasional yaitu kurangnya informasi yang informatif, maka diharapkan dengan mengolah interior dengan studi ke-empat panca indera manusia (penglihatan, pendengaran, peraba dan pencium), pengunjung museum akan mendapatkan informasi yang maksimal dan hiburan permainan dengan pendekatan yang interaktif berupa teknologi dan multimedia. Dengan perancangan ulang Museum Olahraga Nasional di Jakarta maka diharapkan pengunjung akan mendapatkan pengalaman yang baru serta dapat lebih menghargai prestasi para legenda olahraga Indonesia. (MR) Kata kunci : Museum Olahraga Nasional, Interior Museum Olahraga, Interior Museum
PENDAHULUAN Pengertian olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak tubuh yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan kumpulan dari suatu kelompok. Namun menurut Soekarno, olahraga adalah sebuah alat untuk melaksanakan tiga tujuan revolusi Indonesia, yaitu : Negara Kesatuan RI yang kuat, masyarakat adil dan makmur, dan tata dunia baru. Dangan kata lain, olahraga adalah alat untuk melaksanakan ampera (amanat penderitaan rakyat). Dengan berolahraga, selain menyehatkan tubuh, olahraga juga dapat mengharumkan nama baik Indonesia di kejuaraan Dunia. Sejak Kemerdekaan hingga sekarang, atlet Indonesia mampu bersaing di taraf internasional dan membawa segudang prestasi. Dengan adanya Museum Olahraga Nasional, prestasi atlet Indonesia dapat selalu dikenang agar masyarakat bisa belajar, mengenang dan menghargai jasa-jasa atlet Indonesia. Museum Olahraga Nasional dilengkapi dengan beberapa fasilitas ruang pameran yang terdiri dari olahraga permainan dan petualangan, cakrawala olahraga, olahraga tradisional, sepak bola dan cabang olahraga, ruang bulutangkis dan ruang hibah, legenda olahraga nasional, ruang sang juara dan ruang interaktif. Museum Olahraga Nasional terletak di kawasan Taman Mini Indonesia Indah dan dibuka untuk umum. Museum Olahraga Nasional sudah berdiri sejak tahun 1989 namun tidak banyak yang mengetahui tentang museum ini. Pada tahun 2014, Menteri Pemuda dan Olahraga mengadakan revitalisasi Museum Olahraga Nasional. Namun, masih banyak masalah interior yang terdapat pada bangunan Museum Olahraga Nasional yang diantaranya adalah penggunaan tata cahaya yang kurang baik, ruang pameran yang kurang terarah mengakibatkan pengunjung kebingungan, kurangnya informasi yang disediakan, serta panyusunan bahan pameran yang kurang terorganisir dengan baik. Oleh karena itu, penulis merasa tertantang untuk merancang ulang Museum Olahraga Nasional yang lebih menarik agar pengunjung tidak merasa bosan berada di dalam museum tersebut. Selain belajar dan mendapatkan banyak informasi seputar olahraga nasional dan sejarahnya, masyarakat bisa sekaligus mengunjungi Museum Olahraga Nasional untuk tujuan rekreasi dan tempat hiburan. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang muncul adalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana membuat sirkulasi ruang pameran Museum Olahraga Nasional agar dapat terarah dengan baik dan tidak membingungkan?
2.
Bagaimana mengolah tata cahaya yang baik untuk sebuah interior museum yang dapat memenuhi kebutuhan pengunjung?
3.
Bagaimana menata benda koleksi bersejarah (berkaitan dengan olahraga) yang interaktif?
Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis yaitu : 1.
Merancang interior Museum Olahraga Nasional agar sirkulasi pengunjung lebih terorganisir.
2.
Merancang interior Museum Olahraga Nasional yang dapat memenuhi kebutuhan pencahayaan agar lebih menarik.
3.
Merancang interior Museum Olahraga Nasional yang mempunyai tata pajang yang interaktif agar memudahkan pengunjung dalam memahami informasi yang tersedia.
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah penelitian kualitatif dimana pertamatama penulis melakukan survey lapangan terhadap Museum Olahraga Nasional itu sendiri serta survey secara online dan interview langsung terhadap National Sport Museum di Melbourne dan Sport Museum of Finland. Survey Lapangan mencakup pengambilan data-data berupa fotofoto fasilitas, struktur organisasi dan data lain-lainnya.
Sumber : Mayang Risita, 2015
Sumber : www.nsm.org.au
Sumber : Kaisa Laitinen, Dept. Manager
Data-data yang telah diperoleh kemudian dianalisa dan dibandingkan. Selain survey lapangan, penulis juga melakukan wawancara terhadap staff, kurator dan departemen manager untuk mengetahui secara detail dari museum-museum tersebut. Setelah itu Penulis melakukan observasi dimana disini data yang diperoleh berguna untuk melihat kegiatan para staff dan juga pengunjung museum. Dari data tersebut dapat dianalisa dan diolah untuk memperoleh data aktifitas dan fasilitas penghuni museum, sehingga program kebutuhan ruang dapat dilaksanakan. Penulis juga melakukan studi literatur untuk dapat memahami secara mendalam perihal yang berhubungan dengan museum serta regulasi-regulasi yang ada untuk museum di Indonesia. Mulai dari fungsi, sistem dan semua hal yang berhubungan dengan museum yang dapat membantu dalam perancangan ulang interior Museum Olahraga Nasional dari sumbersumber yang tersedia seperti buku refrensi, jurnal, ataupun internet.
HASIL DAN BAHASAN Penulis membuat mind mapping yang membatu menjabarkan Museum Olahraga Nasional agar mempermudah proses perencanaan dan perancangan interior.
Sumber : Mayang Risita, 2015 Konsep perancangan interior pada Museum Olahraga Nasional ini ingin menampilkan rasa nasionalisme yang tinggi terhadap Indonesia serta menghidupkan kembali prestasi atlet Indonesia di tingkat internasional. Memberi informasi yang interaktif dengan mengolah keempat panca indera manusia (penglihatan, pendengaran, peraba, dan penciuman) agar masyarakat lebih menghargai prestasi atlet-atlet yang pernah membawa nama baik Indonesia ke manca negara dan kedepannya agar terus mendukung olahraga Indonesia. Tema yang akan digunakan pada perancangan interior Museum Olahraga Nasional di Jakarta adalah movement dari karakteristik olahraga beladiri yang berasal dari Indonesia yaitu pencak silat. Tema ini sangat cocok diterapkan pada perancangan Museum Olahraga Nasional karena menggambarkan rasa bangga atas olahraga yang dimiliki oleh Indonesia. Dari aspek seni, gerakan pencak silat memunculkan unsur keindahan. Gerakan pencak silat dari aliran apapun selalu bersifat halus, lemas, lentuk dan berirama. Selain itu dari aspek pendidikan, pencak silat membangun pendidikan karakter dari setiap individualnya yaitu karakter kinerja dan karakter moral. Kesan inilah yang harus ada pada sebuah museum olahraga. Warna akan memberikan karakter yang kuat, maka warna di ambil dari unsur gambar yang ada di atas. Warna merah dan putih yang kuat dari warna bendera Republik Indonesia akan menjadi warna aksen dari Museum Olahraga Nasional.
Sumber : Mayang Risita, 2015
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Banyaknya masyarakat Indonesia yang gemar dengan berbagai macam cabang olahraga. Berbagai macam prestasi pun pernah diraih oleh atlet-atlet Indonesia dan membanggakan nama Indonesia di tingkat internasional. Namun sudah beberapa tahun terakhir ini, prestasi olahraga Indonesia sedang menurun khususnya cabang olahraga Bulutangkis. Di Jakarta sudah ada Museum Olahraga Nasional namun interior dan tatanan ruang museum tersebut kurang baik. Dengan perancangan ulang interior Museum Olahraga Nasional, diharapkan akan membantu meningkatkan prestasi olahraga Indonesia. Diharapkan pengunjung akan dengan nyaman mempelajari dan mendapatkan banyak informasi perkembangan olahraga Indonesia. Maka dengan diharapkannya banyak pengunjung yang datang, masyarakat akan lebih menghargai atlet-atlet Indonesia dan pihak-pihak yang ikut memberikan sumbangsih serta dedikasi yang luar biasa terhadap olahraga Indonesia. Pada perancangan ulang Museum Olahraga Nasional terdapat fasilitas tambahan seperti : • Mainan interaktif yang dibantu dengan teknologi LM3LABS • Auditorium yang mampu menampung 40 orang • Gymnastic playground yang menyediakan kelas gymnastic serta martial arts bagi anakanak usia 6-12 tahun serta terdapat waiting lounge bagi orang tua mereka yang sedang
menunggu yang juga berfungsi sebagai reading room untuk tempat membaca dan berdiskusi • Toko souvenir yang menyediakan merchandise yang berhubungan dengan olahraga Indonesia
Dengan demikian, perancangan interior ini dimaksudkan agar minat masyarakat lebih banyak lagi untuk berkunjung ke Museum Olahraga Nasional dan mengetahui sejarah perkembangan olahraga Indonesia lebih dalam. Diharapkan akan membangkitkan rasa nasionalisme para pengunjung museum, merasakan rasa bangga dan haru atas prestasi-prestasi yang pernah di raih oleh atlet-atlet Indonesia baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain digunakan sebagai tempat belajar, museum ini diharapkan akan menjadi tempat rekreasi yang fun dengan adanya fasilitas tambahan yang terdapat dari hasil perancangan ulang Museum Olahraga Nasional. Saran Perancangan Ulang Interior Museum Olahraga Nasional Di Jakarta diharapkan dapat memberikan alternatif perancangan museum olahraga kepada rekan-rekan desainer yang memiliki keinginan untuk merancang museum olahraga dengan mempertimbangkan sirkulasi, kenyamanan pengunjung serta target yang ingin dicapai. Diharapkan perancangan ulang interior ini dapat memberikan jawaban atas permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam mendesain sebuah museum olahraga.
REFERENSI Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2012). Pedoman Museum Indonesia. Jakarta. Ichtiar Baru Van Hoeve. (2005). Ensiklopedi Umum Untuk Pelajar. PT. Ichtiar BaruVan Hoeve, Jakarta. Joseph De Chiara dan John Callender. (1983). Time-Saver Standards for Building Types 2nd Edition. Singapore. Joseph De Chiara, Julius Panero, dan Martin Zelnik. (1991). Time-Saver Standards for Interior Design And Space Planning. McGraw-Hill, New York. Tjan Meriska Tjandinegara. (2013). Perancangan Interior Museum Olahraga Atletik (Penerapan Arsitektur Betawi dan Kontemporer). Jakarta. Febry Wahyuni Harun. (2014). Perancangan Interior Museum Anak Kolong Tangga Di Yogyakarta. Jakarta. Wilhelme Lamdhanyskrip Babaro. (2010). Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan : Museum Budaya Di Pontianak. Yogyakarta. Douglas A. Bernstein. (1988). Study Guide Psychology. Houghton Mifflin Company, Boston. Chris Grimley dan Mimi Love. (2007). Color, Space, And Style. Rockport Publisher, Massachusetts.
Agung Prianjoyo. (2013). Media Teknologi Informasi Pada Museum Batik Pekalongan Berbasis Touchscreen. Yogyakarta. Anak Agung Ayu Wulandari. (2014). Jurnal Humaniora : Dasar-Dasar Perancangan Interior Museum. Jakarta Amran Habibi. (2009). Sejarah Pencak Silat Indonesia (Studi Historis Perkembangan Persaudaraan Setia Hati Terate di Madiun Periode tahun 1922-2000). Yogyakarta Yoga Windu Paracella. (2006). Tugas Akhir Konsep Perencanaan dan Perancangan Pusat Pelatihan Atlet Olahraga Pencak Silat Jawa Tengah. Surakarta
RIWAYAT PENULIS Mayang Risita lahir di Jakarta pada 29 Oktober 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang ilmu desain interior khususnya dibidang hospitality and commercial pada tahun 2015.