PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL SEPEDA CUSTOM 3D MENGGUNAKAN TEKNIK POLYMODELLING DAN V RAY
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Yusuf Budiar Ridwan 09.11.3513
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015
1
2
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL SEPEDA CUSTOM 3D MENGGUNAKAN TEKNIK POLYMODELLING DAN V RAY Yusuf Budiar Ridwan1), Dhani Ariatmanto2), 1) 2)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email :
[email protected]),
[email protected])
Abstract - The development of 3D visualization technology now have a major influence on the manufacturing industry and engineering as a visualization of concepts product to be manufactured or produced. Which was originally only in the form of sketch drawings, 3D technology with a design concepts will look more real and realistic. But not every product concepts using 3D technology. One of them is Klover (Lowrider Community Vredeburg) is a community bike that makes design their own bike. In terms of making them still use a sketch with cardboard media. It is less effective and realistic, because the designer can not figure his design. From the analysis of problems arising, need solutions to minimize shortages. 3D technology helps designers KLOVER bike to find out more detail his design. Results of 3D technology is applied in the form of a 3D illustration a custom bike design that could help the designer bike to finalize the concept. So that designers knew detail his design before entering the production phase.
2.
Hasil akhir 3D juga dapat di jadikan sebagai media promosi.
1.3 Metodelogi Penelitian 1. Metode Pengumpulan Data 2. Metode Observasi 3. Metode Pengembangan 4. Metode Pengujian 2. Landasan Teori 2.1 Tinjauan Pustaka Sebagai referensi tinjauan pustaka skripsi ini penulis mengambil dari penelitian sebelumnya dengan judul “Pembuatan Desain Visual 3D Water Boom Jogja Eco Park Pada PT Jogja Eco Wisata Sebagai Media Promosi” yang ditulis oleh Sidik Darma Wirawan, STMIK AMIKOM Yogyakarta tahun 2014. 2.2 Modelling Modelling adalah proses menciptakan permukaan maupun bidang 3D secara virtual pada objek dan karakter rancangan Isi didukung dengan gambar dan tabel yang dirujuk dalam naskah[1].
Keywords: 3D Visualization, 3D Technology, Design.
2.3 Klasifikasi Pemodelan 3 Dimensi William Vaughan membagi pemodelan 3D menjadi dua kelompok berdasarkan cara pembuatannya. Hal ini berdasarkan pengamatannya terhadap industri modeling 3 dimensi yang ditekuninya[2]. Melalui aspek produksi, konstruksi, dan klasifikasi evaluasi model 3D terbagi menjadi 2 pokok yakni :
1. Pendahuluan Dalam pembuatan suatu karya atau produk, baik itu sebuah produk dengan sekala kecil maupun besar pada awalnya diperlukan sebuah gambar atau sketsa. Pemanfaatan sketsa atau gambar teknik dalam proses rancang bangun sebuah produk tidak hanya digunakan dalam industri besar, sebuah komunitas pecinta sepeda dan produksi sepeda lowride di Kota Yogyakarta juga menggunakan sketsa gambar teknik untuk merancang sebuah sepeda sebelum masuk tahap produksi. Rumusan Masalah : bagaimana cara membantu designer sepeda untuk memvisualisasikan bentuk sepeda custom dengan menggunakan teknologi pemodelan 3D sebelum masuk ke proses pembuatan.
2.3.1 Hard Surface (Non-Organic) Objek permukaan keras (Hard Surface) adalah sesuatu yang dibuat manusia atau sebuah konstruksi. Struktur arsitektur, kendaraan, mesin, dsb. 2.3.2 Organic Model organic merupakan subyek yang secara alami ada di alam. Model ini mencakup manusia, hewan, tumbuhan, pohon, batu-batuan, awan, dan bahkan kilatan petir.
1.2 Maksud dan Tujuan 1. Untuk membantu designer sepeda custom dalam memvisualisasikan design rancangannya sehingga dapat menjadi acuan pematangan konsep dan gambaran sepeda yang akan dibuat atau di produksi.
2.4 Pemodelan Digital Pemodelan Digital atau biasa disebut Digital Modeling adalah sebuah Proses Pemodelansecara digital dari bentuk nyatamaupun fiktif yang direkayasadengan menggunakan perangkat lunak khusus dengan
3
merepresentasikannya melalui sebuah bentuk objek 3 dimensi[3].
menggunakan render machine V Ray dimaksudkan dapat menghasilkan model 3D yang mendekati bentuk objek nyatanya.
3. Analisis Dalam merancang sebuah sistem akan ideal jika diketahui terlebih dahulu adanya kekurangan peluang dan hambatan yang dalam hal ini biasa dikenal dengan analisis SWOT. Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman atau hambatan ini jika dipahami dan dijadikan dasar akan didapat solusi yang tepat didalam mendapatkan sebuah perencanaan yang strategis.
3.2. Alur Pembuatan Visualisasi 3
a. Strength (Kekuatan) Kekuatan dari model 3D adalah mampu dimodifikasi sesuai dengan keinginan dan dapat digunakan secara virtual sehingga dapat menghemat waktu dan tempat. Dengan demikian menggunakan teknologi pemodelan 3D ini sangat membantu untuk proses pematangan konsep agar mendapatkan bentuk desain yang diharapkan sebelum masuk fase pembuatan atau produksi. b. Weakness (Kelemahan) Kelemahan dari pemodelan 3D adalah memiliki kemungkinan untuk direvisi (dibenahi) ulang sejalan proses produksi terkait diperlukannya beberapa modifikasi ulang bentuk objek. Selain itu model 3D membutuhkan banyak teknik pembuatan dan contoh untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Gambar 1. Diagram Pembuatan Model 3D
c. Opportunity (Peluang) Peluang yang terdapat pada model 3D ini adalah dapat menggambarkan secara lebih nyata desain model yang semula hanya berupa seketsa gambar kasar. Sehingga desainer dapat terbantu untuk mematangkan konsep desainnya. Juga dapat digunakan sebagai visualisasi melalui media video ataupun sebagai alat peraga digital. d. Threat (Ancaman) Ancaman dari pemodelan 3D ini muncul ketika nantinya pemanfaatan model kurang maksimal dikarenakan sumber daya manusia yang menjadi objek kurang paham terhadap teknologi 3D. Pemanfaatan teknologi pemodelan 3D membutuhkan keahlian dan ketrampilan yang khusus, selain perangkat yang digunakan membutuhkan spesifikasi yang lebih tinggi dengan spesifikasi perangkat computer pada umumnya.
Gambar 2. Sketsa Gambar Desain Sepeda Custom 4. Implementasi dan Pembahasan Setelah tahap pembuatan konsep sepeda custom selesai, maka selanjutnya adalah memasuki tahap produksi. Tahap produksi awal yaitu menyiapkan model sepeda custom kedalam modeling 3 dimensi menggunkan software Autodesk Maya 2014. Setelah tahap pemodelan selesai selanjutnya pemberian teksture pada material, sampai dengan tahap rendering.
3.1. Analisis Metode Poly Modelling dan V Ray Pemodelan 3D dengan menggunakan teknik Poly mampu memvisualisasikan sebuah model 3D mendekati bentuk objek seketsa gambar yang diinginkan, karena pemodelan menggunakan teknik Poly Modelling, pemodel dapat memanipulasi polygon dengan banyak cara yang bisa dilakukan agar mendapatkan hasil yang terbaik. V Ray merupakan mesin render tambahan untuk software 3D Max yang dapat memberikan hasil render yang lebih realistis karena memiliki kemampuan mengolah material dan pencahayaan lebih baik, serta proses waktu render yang lebih cepat dari pada mental ray yang merupakan mesin render bawaan software. Dengan gabungan metode Poly Modelling dan 4
Gambar 3. Pembuatan Rangka
Gambar 5. www.grabCAD.com 5. Penutup 5.1. Kesimpulan Dari hasil perancangan dan pembuatan model sepeda custom 3D menggunakan teknik polymodeling dan V Ray, kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut; a. Pemodelan 3 dimensi sepeda custom membantu para desainer untuk membuat visualisasi secara 3 dimensi dengan bentuk mendekati aslinya dengan skala lebih kecil. b. Perancangan modeling 3 dimensi sepeda custom bermanfaat sebagai acuan dalam pembuatan atau produksi sepeda custom. Dari hasil analisis SWOT, faktor kekuatan dalam pemodelan 3 dimensi sepeda custom adalah mudah untuk dimodifikasi sesuai dengan keinginan. Kelemahan dari pemodelan 3 dimensi adalah model 3D membutuhkan banyak resource dan referensi untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Factor peluang dari pemanfaatan pemodelan 3 dimensi adalah dapat digunakan sebagai visualisasi melalui media video ataupun sebagai alat peraga digital. Sedangkan ancaman dari pemodelan 3 dimensi ini yaitu sedikitnya tenaga ahli dalam bidang pemodelan 3 dimensi menjadikan pengembangan dan inovasi kurang maksimal dalam menciptakan pemodelan 3 dimensi sepeda custom.
Gambar 4. Hasil 4.1. Metode Pengujian Metode testing dilakukan setelah tahapan pemodelan selesai, hasil akhir akan di ajukan kepada objek apakah sesuai dengan kebutuhan. Selain itu model dapat di ajukan kepada designer-designer 3D yang lebih berpengalaman untuk mereview apakah model 3D tersebut layak atau tidak. Apabila terdapat kesalahan, cacat ataupun ketidak layakan maka dilakukan tahap modelling ulang untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Dalam penelitian ini penulis memutuskan www.grabCAD.com dan www.cgsociety.org sebagai media pengujian.
5.2. Saran Visualisasi sebuah objek menggunakan 3 dimensi perlu dikembangkan untuk banyak bidang produksi, sehingga dapat berkembang gagasan dan ide dalam menciptakan teknik-teknik pemodelan 3 dimensi. Kurangnya lapangan pekerjaan dalam bidang pemodelan 3 dimensi menjadikan salah satu factor kendala dalam melahirkan desainer-desainer pemodelan 3 dimensi. Sehingga kedepan agar para desainer pemodelan 3 dimensi dapat menciptakan sebuah lapangan kerja sendiri. Daftar Pustaka [1] Rinaldy, Ir. Awaluddin. M.M. 2005. 3D Untuk Pemula Dengan Maya Unlimited 6.0 Infotek. Salemba. Jakarta. [2] Sarwono, Jonathan &Lubis, Hari.2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual. Penerbit ANDI. Yogyakarta.
Gambar 4. www.cgsociety.org
5
[3] Suyanto, M. 2003.Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Penerbit ANDI. Yogyakarta. [4] Vaughan, William. 2011.Digital Modeling. New Riders. USA. Biodata Penulis Yusuf Budiar Ridwan, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015. Dhani Ariatmanto, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2006. Memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. lulus tahun 2012. Saat ini menjadi Dosen Tetap di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
6